Respirasi Aerob dan Anaerob

Pengertian Katabolisme. Katabolisme merupakan reaksi penguraian atau pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa senyawa yang lebih sederhana yang disertasi dengan pelepasan energi. Jadi pada proses katabolisme ada energi yang dihasilkan.

Proses katabolisme yang terjadi pada makhluk hidup dibedakan menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob.

Berdasarkan perubahan energinya, reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi eksergonik dan reaksi endergonik. Pada reaksi eksergonik, terjadi pelepasan energi. Reaksi pada Katabolisme adalah reaksi eksergonik. Jika energi yang dilepaskan berupa panas, maka reaksinya disebut sebagai  reaksi eksoterm.

Sedangkan pada reaksi endergonik, terjadi penyerapan energi dari lingkungan, atau reaksi terjadi jika ada energi. Reaksi pada Proses Anabolisme merupakan reaksi endergonik karena prosesnya memerlukan energi. Jika energi yang digunakan dalam bentuk panas, maka reaksinya disebut reaksi endoterm.

Pengertian Respirasi

Respirasi adalah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi, baik menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa organic kompleks menjadi senyawa lebih sederhana yang disertai dengan proses pelepasan sejumlah energi dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat).

Energi yang dihasilkan dari proses respirasi berasal dari energi potensial kimia yang berupa ikatan kimia.

Respirasi pembentukan energi ini dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan respirasi sel. Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan energi ini adalah mitokondria.

Pengertian Respirasi Aerob.

Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen. Proses respirasi erat kaitannya dengan pembakaran bahan bakar (misal karbohidrat) berupa makanan menjadi energi. Kondisi optimal akan tercapai dalam kondisi aerob (reaksi dengan oksigen). Secara singkat, proses yang terjadi adalah sebagai berikut.

Contoh Reaksi Pada Respirasi Aerob

C6H12O6  + 6O2 –> 6CO2 + 6H2O + Energi

Di dalam proses respirasi sel, bahan bakarnya adalah gula heksosa. Pembakaran tersebut memerlukan oksigen bebas, sehingga reaksi keseluruhan menghasilkan energi sebesar 38 ATP.

Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Aerob.

Pembentukan energi yang siap pakai dihasilkan melalui beberapa tahapan reaksi dalam sistem respirasi sel pada mitokondria. Reaksi- reaksi tersebut, adalah:

1) glikolisis, yakni proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat;

2) dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yakni perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A;

3) daur asam sitrat, yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor elektron dan terjadi pelepasan sumber energi;

4) transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar dalam proses respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa air.

Pengertian Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan bahan bakar (misal karbohidrat) untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen.

Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3 dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan mikroorganisme.  Dengan demikian, organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob.

Respirasi anaerob dikenal juga dengan istilah fermentasi. Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan energi yang relatif kecil dari glukosa.

Glikolisis berlangsung dengan baik pada kondisi tanpa oksigen. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi, yakni fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Fermentasi sering pula disebut sebagai peragian alkohol atau alkoholisasi.

Fermentasi alkohol maupun fermentasi asam laktat diawali dengan proses glikolisis. Pada glikolisis, diperoleh 2 NADH + H+ + 2 ATP + asam piruvat. Pada reaksi aerob, hidrogen dari NADH akan bereaksi dengan O2 pada transfer elektron. Pada reaksi anaerob, ada akseptor hydrogen permanen berupa asetildehida atau asam piruvat.

Contoh Reaksi Pada Respirasi Anaerob

C6H12O6 –> 2 C2H5OH + 2 CO2 + Energi

Respirasi anaerob dapat berlangsung di dalam udara bebas, tetapi proses ini tidak menggunakan O2 yang tersedia di udara. Reaksi Anaerob di atas menghsilkan energi sebesar 2 ATP. Tujuan fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu mendapatkan energi. Hanya saja energi yang dihasilkan dalam respirasi anaerob jauh lebih sedikit daripada respirasi aerob.

Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh kelompok mikroorganisme tertentu (bakteri), sedangkan pada organisme tingkat tinggi belum diketahui kemampuannya untuk melakukan respirasi anaerob.

Dengan demikian bila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi tidak akan melakukan respirasi anaerob melainkan akan melakukan proses fermentasi.

Sementara itu, terdapat respirasi sempurna yang hasil akhirnya berupa COdan H2O dan respirasi tidak sempurna yang hasil akhirnya berupa senyawa organik.

Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Anaerob

Peberntukan energi pada proses respirasi anaerob melibatkan tahap tahap sebagai berikut.

  1. Lintasan glikolisis.
  2. Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) atau pembentukan asam laktat (fermentasi asam laktat).
  3. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi molekul alkohol dan atau asam laktat.
  4. Energi dihasilkan adalah 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Respirasi Aerob dan Anaerob Pada Katabolisme dan Pengertian Katabolisme Karbohidrat dengan Pengertian Respirasi Aerob. Pengertian Respirasi Anaerob, Pengertian Respirasi dan Jenis jenis Respirasi Katabolisma atau Pengertian reaksi eksergonik dan reaksi endergonic. Contoh reaksi eksergonik dan reaksi endergonic beserta Reaksi eksergonik katabolisme dan Energi Respirasi aerob dan anaerob.
  8. Pengertian respirasi sel dengan fungsi organel sel dan fungsi mitokondria pada respirasi sel selama Contoh Reaksi Respirasi Aerob. Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Aerob pada Proses glikolisis pada repirsi dan Proses dekarboksilasi oksidatif asam piruvat. Proses daur asam sitrat pada perspirasi adalah siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor electron yang proses transfer electron pada respirasi. Produk hasil respirasi aerob dan anaerob dan Zat pengganti oksigen pada anaerob.
  9. Tipe fermentasi pada respirasi anaerob dan Fermentasi alcohol tapi fermentasi asam laktat dengan  akseptor hydrogen respirasi anaerob. Contoh Reaksi Pada Respirasi Anaerob dan Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Anaerob.

Sistem Koloid, Pengertian Manfaat Contoh Soal Perhitungan

Pengertian Sistem Koloid. System koloid atau lebih sering disebut koloid saja merupakan campuran yang terletak di antara larutan dan suspense. Contoh campuran koloid adalah susu, santan tinta pulpen, mentega, sabun Kasur busa.

Koloid memiliki sifat dari heterogen sampai homogeny dengan ukuran diameter mulai dari 1 nano meter hingga 100 nano meter. Koloid termasuk campuran yang stabil. Partikel dapat disaring dengan penyaring ultra.

jenis-manfaat-sistem-koloid
jenis-manfaat-sistem-koloid

Jenis – Jenis Koloid.

Koloid terdiri dari fase terdispersi dengan jumlah lebih sedikit dan fase pendispersi atau medium pendispersi dalam jumlah lebih banyak dibanding dengan fasa terdispersi.

    • Sol merupakan koloid dengan fasa terdispersi padat. Contoh koloidnya adalah tinta, cat, sabun, kanji, deterjen.
    • Emulsi merupakan koloid dengan fase terdispersi cair. Contoh koloidnya adalah keju, mentega, jeli, susu, es krim, mayones. Emulsi terbentuk dengan syarat kedua jenis zat tidak saling melarutkan dan ada emulgator atau pengemulsi
    • Buih merupakan koloid dengan fase terdispersi gas. Contoh koloidnya adalah buih sabun, krim kocok, karet busa.
  • Aerosol merupakan koloid dengan fase pendispersinya gas. Contoh koloidnya adalah asap, debu, kabut, dan awan.

Penggunaan atau Manfaat Koloid.

Koloid digunakan dalam berbagai industry karena kestabilannya pada tingkat makroskopis dan homogenitasnya. Beberapa industry yang menerapkan koloid yaitu industry farmasi, kosmotika, makanan, dan pengolahan logam.

Sifat adsorpsi koloid dimanfaatkan untuk:

  • Pemutih gula pasir
  • Penjernih air
  • Pewarnaan kain
  • Norit

Sifat koagulasi dimanfaatkan untuk

  • Pengolahan asap dan debu
  • Pembentukan delta muara sungai
  • Penggumpalan karet dalam latex
  • Penjernihan air dengan tawas

Sifat – Sifat Koloid.

Sifat koloid yang membedakan dari larutan dan suspense di antaranya adalah:

  • Efek Tyndall

Efek tyndall adalah gejala penghamburan sinar oleh partikel koloid. Koloid dapat menghamburkan sinar karena ukuran partikelnya.

  • Gerak Brown

Gerak brown adalah gerak patah – patah (atau zig zag) partikel koloid secara terus menerus karena tumbukan yang tidak seimbang antara molekul medium pendispersi dengan partikel koloid.

Arah gerakan partikel koloid berubah – ubah karena kecilnya ukuran partikel. Gerak brown dipengaruhi oleh ukuran partikel dan temperature. Makin kecil partikel dan tinggi temperature, gerak brown semakin cepat.

  • Muatan koloid

Elektroforosis adalah gerakan partikel koloid di dalam medan listrik. Mulalui elektroforesisi muatan koloid dapat diketahui. Koloid bermuatan negative akan bergerak me arah elektroda positif atau anoda, sedangkan koloid bermuatan positif akan bergerak kea rah elektroda negative atau katoda

Adsorpsi merupakan salah satu kemampuan dari koloid untuk menyerap ion dan muatan pada permukaannya. Kemampuan menyerap ini menyebabkan permukaan koloid menjadi bermuatan.

  • Koagulasi

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid karena penambahan suatu elektrolit atau pelucutan muatan partikel koloid. Koloid distabilkan oleh gerak Brown dan muatannya. Penambahan suatu elektrolit atau muatan yang berbeda dengan sifat koloid akan menyebabkan koagulasi.

Koloid bermuatan positif akan lebih mudah terkoagulasi oleh elektrolit yang muatannya lebih negative. Sebaliknya, koloid bermuatan negative akan lebih mudah terkoagulasi oleh elektrolit bermuatan lebih positif.

  • Dialysis

Dialysis adalah penghilangan Ion – ion pengganggu dari suatu koloid. Pemurnian koloid dari ion pengotor. Koloid yang akan dimurnikan dari pengotornya dimasukkan ke dalam kantong koloid yang terbuat dari selaput semipermeable.

Katong koloid dimasukkan dalam bejana yang berisi air mengalir. Kantong ini dapat menahan partikel koloid, sedangkan ion pengotor dan molekul sederhana akan terbawa air.

  • Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Koloid liofil adalah koloid yang mempunyai gaya tarik menarik besar antara partikel terdispersi dengan pertikel pendispersinya.

Koloid liofob adalah koloid yang tidak memiliki gaya tarik menarik antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi.

Daftar Pustaka:

Pengertian Sistem Koloid dan System koloid antara larutan dan suspense dengan Contoh campuran koloid. Ukuran diameter system koloid dan kestabilan system koloid dengan saringan ultra koloid. Sifat heterogen sampai homogen koloid dengan Jenis  contoh Koloid dan fase terdispersi koloid.  Koloid Sol fasa terdispersi padat dan koloid Emulsi fase terdispersi cair.

Koloid Buih dengan fase terdispersi gas dan koloid Aerosol fase pendispersinya gas. Kegunaan atau Manfaat Koloid atau Koloid pada industry dengan Sifat adsorpsi koloid. Sifat koagulasi koloid dan Sifat – Sifat Koloid dan Sifat koloid  Efek Tyndall. Sifat koloid Gerak Brown dengan Sifat Muatan koloid atau Elektroforosis partikel koloid. Koloid bermuatan positif negative adalah Sifat koloid Dialysis dengan Koloid Liofil dan Koloid Liofob dan gaya Tarik pada koloid.

Hormon Kelenjar Tiroid

Pengertian Kelenjar Tiroid. Kelenjar tiroid atau biasa juga disebut sebagai kelenjar gondok merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya terdapat daerah yang tersusun berlapis seperti susunan genting pada atap rumah.

Kelenjar ini berjumlah sepasang dan terletak pada bagian leher di sebelah kiri dan kanan trakea bagian atas (pangkal tenggorok).

Hormon Kelenjar Tiroid.

Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormone  Tiroksin, Triidotironin dan hormone Kalsitonin.

Fungsi Hormon Tiroksin

Hormon tiroksin berfungsi dalam proses metabolisme, pertumbuhan fisik, perkembangan mental, kematangan seks, dan mengubah glikogen menjadi gula dalam hati.

Fungsi Hormon Triidotironin

Hormon triidotironin  berperan dalam distribusi air dan garam dalam tubuh (sama dengan peran hormone tiroksin.

Fungsi Hormon Kalsitonin

Hormon Kalsitonin berfungsi untuk menjaga kesimbangan kalsium dalam darah.

Dampak Kekurangan dan Kelebihan Kelenjar Tiroid dan Hormonnya

Tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium pada makanan dalam waktu yang cukup panjang dapat mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin.

Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan menjadi lambat dan kecerdasan menurun.

Bila ini terjadi pada anak-anak dapat mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan yodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam yodium pada makanan.

Hiposekresi kelenjar tiroid pada orang dewasa mengakibatkan miksodema dengan ciri-ciri kegemukan (atau obesitas) dan kecerdasan menurun.

Hipersekresi kelenjar ini dapat mengakibatkan hiperaktif, tetapi badan kurus (biasa disebut morbus basedowi) dengan tanda- tanda gugup, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, mulut ternganga, mata lebar (eksoftalmus), meningkatnya metabolisme dan emosional.

Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

Kelenjar Paratiroid dan Fungsinya

Kelenjar Parotiroid atau Kelenjar Anak Gondok menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan Hormon Paratiroid (HPT) atau parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah tubuh manusia. Adapun fungsi hormone ini adalah:

Fungsi Hormon Paratiroid.

Hormon ini memiliki fungsi, antara lain:

  1. menaikkan kadar kalsium di dalam darah dengan melepaskan kalsium itu dari tulang;
  2. menaikkan absorbsi kalsium dari makanan dalam usus;
  3. menaikkan reabsorbsi kalsium dalam tubulus ginjal.

Dari fungsi ini dapat diketahui bahwa hormon ini sangat erat hubungannya dengan kalsium yang ada dalam tubuh.

Dampak Kekurangan dan Kelebihan Kelenjar Paratiroid.

Apabila jumlah hormon ini berlebih, akan mengakibatkan jumlah kalsium dalam darah bertambah sehingga dapat menyebabkan pengendapan kalsium di dalam ginjal.

Kondisi seperti ini menyebabkan terjadinya pembentukan batu ginjal. Adapun kekurangan hormon ini akan menyebabkan kejang otot yang dinamakan tetanus.

Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, rasa gelisah, sukar tidur, dan sering kesemutan.

Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urine banyak mengandung kapur dan fosfor.

Orang yang terserang penyakit ini memiliki tulang yang mudah patah. Penyakit ini disebut dengan von Recklinghousen.

Agar jumlah kalsium dalam tulang tetap stabil perlu bantuan penganti vitamin D. Vitamin D dapat merangsang penyerapan kalsium dalam usus halus, dan merangsang reabsorpsi ion kalsium pada tulang.

Selain menstabilkan kadar kalsium dan fosfat dalam darah, Hormon Paratiroid, HPT juga merangsang proses osifikasi (atau pembentukan tulang) pada saat pembongkaran matriks tulang untuk menguraikan ion kalsium.

Sambil membongkar matriks tulang, HPT melakukan perubahan pembentukan tulang agar tulang tumbuh semakin panjang atau semakin besar.

Daftar Pustaka

Hormon Kelenjar Tiroid dan Pengertian Kelenjar Tiroid atau Kelenjar gondok. Letak Kelenjar tiroid gondok dan Fungsi Hormon Kelenjar Tiroid serta Jenis Hormon Kelenjar Tiroid. Fungsi Hormon Tiroksin dan Fungsi Hormon Triidotironin dan Fungsi Hormon Kalsitonin serta Dampak Kekurangan dan Kelebihan Kelenjar Tiroid dan Hormonnya.

Akibat Kekurangan yodium pada tubuh dan Akibat kekurangan Hormon tiroksin disertai Akibat Hiposekkresi kelenjar tiroid. Adapun Akibat hipersekresi kelenjar tiroid dan Penyeban Miksodema dan ciri ciri nya. Pengertian Morbus basedow dan penyebabnya dengan Pengertian eksofttalmus dan penyebabnya.

Kelenjar Paratiroid dan Fungsinya serta Kelenjar Parotiroid atau Kelenjar Anak Gondok dan  Fungsi parathormone. Fungsi Hormon Paratiroid dengan akibat kekurangan kalsium atau Dampak Kekurangan dan Kelebihan Kelenjar Paratiroid. pengertian von Recklinghousen dan penyebabnya dan akibat kekurangan hormone paratiroid.

Indifference Curve Budget Line Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal, Contoh Perhitungan

Pengertian Indifference Curve dan Budget Line Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal. Konsumen adalah masyarakat yang menerima pendapatan dalam bentuk uang dan kemudian mentransaksikannya dengan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupya.

Selain itu, yang termasuk sebagai konsumen adalah anggota masyarkat yang dependen terhadap penerima penghasilan seperti anak yang masih sekolah namun ikut menentukan anggaran rumah tangga. Setiap konsumen menetapkan permintannya untuk setiap barang dan jasa yang tersedia di pasar. Jumlah seluruh permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa dinyatakan sebagai permintaan pasar.

Konsumen berusaha mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang tersedia di pasar dengan mengoptimalkan semua alternatifnya sehingga tingkat kepuasan yang diperolehnya menjadi maksimum.

Sedangkan Perusahaan sebagai produsen yang penawarkan barang dan jasa akan mengoptimalkan proses produksinya agar menghasilkan barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggannya. Produsen yang dapat mengorganisir produksi secara efisien akan memperoleh keuntungan.

Tujuan utama dari konsumen dalam mengonsumsi suatu produk atau barang dan jasa adalah untuk memaksimalkan kepuasan total (total utility). Kepuasan total dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui produk, barang dan jasa yang dikonsumsinya.

Kepuasan total konsumen dapat dioptimalkan jika barang tersebut memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang tinggi. Ini artinya, jika suatu produk, barang dan jasa dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mayarakat konsumen, maka konsumen akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi.

Untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam memperoleh kepuasan terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Berikut ini penjelasan tentang kedua pendekatan tersebut:

Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal, Pendekatan Indiferens.

Pendekatan ordinal menggunakan pengukuran ordinal (atau bertingkat atau skala) dalam menganalisis kepuasan konsumen. Ini artinya kepuasan konsumen tidak dapat diukur secara kuantitatif dengan angka tetapi hanya dapat diukur dengan peringkat yang sifatnya kualitatif, misalnya tidak puas, puas, lebih puas, sangat puas dan seterusnya.

Pendekatan ini juga sering disebut dengan pendekatan indiferens. Pendekatan ordinal berasumsi bahwa tingkat utilitas total yang dapat dicapai oleh konsumen merupakan fungsi dari kuantitas barang. Asumsi ini sama dengan pendekatan cardinal. Selain itu asumsi lain yang juga sama adalah konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya sesuai dengan anggaran yang dimiliki atau dikeluarkannya.

Namun demikian pendekatan ini memiliki asumsi yang berbeda dengan pendekatan kardinal. Pendekatan ordinal tidak menganggap bahwa tingkat utilitas dapat diukur secara kuantitatif dengan angka tetapi konsumen hanya memiliki skala preferensi.

Skala preferensi adalah suatu kaidah dalam menentukan pilihan terhadap barang yang akan dikonsumsi. Skala preferensi tersebut memiliki ciri sebagai berikut:

  1. Konsumen mampu membuat peringkat kepuasan terhadap barang. Ini artinya konsumen mampu membedakan tingkat kepuasan dalam pemenuhan barang, misalnya minum kopi hangat lebih puas dibandingkan minum susu hangat.
  2. Peringkat kepuasan tersebut bersifat transitif artinya jika kopi hangat lebih disukai daripada susu hangat, sedangkan susu hangat lebih disukai daripada the hangat, maka kopi hangat lebih disukai daripada the hangat, bukan sebaliknya.
  3. Konsumen selalu ingin mengkonsumsi jumlah barang yang lebih banyak karena konsumen tidak pernah terpuaskan.

Indifference Curve Budget Line Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Ada dua konsep yang digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen melalui pendekatan ordinal yaitu kurva kepuasan sama atau indifference curve dan garis anggaran atau budget line.

Pendekatan indifference curva atau kepuasan sama merupakan pendekatan yang tidak dapat diukur atau dikuantifikasikan. Namun nilai guna dapat dibandingkan satu dengan lainnya. Yaitu Tinggi atau lebih tinggi, atau sebaliknya rendah atau lebih rendah tanpa menyatakan berapa lebih tinggi atau rendah kepuasannya, sehingga utility bersifat ordinal.

Asumsi Indifference Curve Pendekatan Ordinal

Adapun beberapa asumsi yang digunakan dalam indifference curve diantaranya adalah

a). Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang konsumsi dalam bentuk indifference map atau kumpulan indiferen.

b). Konsumen memiliki sejumlah uang atau dana tertentu untuk memenuhi konsumsinya

c). Konsumen selalu berupaya untuk mendapatkan kepuasan yang maksimum.

d). Kurva indiferen diasumsikana hanya ada dua jenis barang yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Ciri Ciri Indefference Curve Pendekatan Ordinal,

a). Kurva indifference bergerak turun dari kiri atas ke kanan bawah, atau memiliki kemiringan Slop negative.

b). Kurva berbentuk cembung ke arah titik nol origin

c). Jika lebih dari saru kurva, maka tidak ada kurva yang saling berpotongan

d). Jika lebih dari saru kurva, maka Kurva yang terletak paling kanan menunjukkan kepuasan yang paling tinggi

Kurva Indiferen, Indifference Curve Pendekatan Ordinal,

Indifference curve adalah suatu garis yang menggambarkan hubungan atau kombinasi dari dua jenis barang konsumsi yang memberikan kepuasan yang sama.

Tabel di bawah menunujukkan contoh kombinasi dua barang konsumsi yaitu barang konsumsi M dan barang konsumsi P yang memberikan kepuasan yang sama.

Tabel Kombinasi Barang Konsumis Pada Indifference Curve Pendekatan Ordinal,
Tabel Kombinasi Barang Konsumis Pada Indifference Curve Pendekatan Ordinal,

Seluruh Kombinasi yaitu A sampai kombinasi E akan memberikan nilai kepuasan yang sama. Mengkonsumsi barang dengan kombinasi A sama puasnya dengan mengkonsumsi barang kombinasi B , C, D, atau E.

Misalkan mengkonsumsi 24 barang M dan 4 barang P akan sama puasnya dengan mengkonsumsi 16 barang M dan 6 barang P. Dan seterusnya sampai kombinasi E.

Membuat Kurva Indifference Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Kurva indifference dibangun oleh sumbu horisontal yang menunjukkan jumlah barang konsumsi P dan sumbu vertikal yang menunjukkan jumlah barang konsumsi M.

Jika data pada table di atas diplot pada grafik akan diperoleh suatu garis yang disebut indifference curve seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Membuat Kurva Indifference Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Membuat Kurva Indifference Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Pada kombinasi A (titik A), konsumen mengkonsumsi 24 barang konsumsi M dan 4 barang P. Jika konsumen mengurangi konsumsi barang M menjadi 16, maka konsumen harus menambah konsumsi barang P sebanyak 2 unit untuk membentuk kombinasi B (titik B), sehingga mendapat kepuasan yang sama dengan kombinasi sebelumnya yaitu kombinasi A.

Marginal Rate of Substitution MRS Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Marginal Rate of Substitution MRS merupakan perbandingan antara perubahan (pengurangan) suatu barang konsumsi tertentu terhadap perubahan (penambahan) barang konsumsi yang lainnya agar mendapat kepuasan yang sama.

Perhatikan kembali table dan grafik di atas. Untuk menambah jumlah konsumsi barang P, maka harus mengurangi jumlah konsumsi barang M. Ini artinya, pengurangan jumlah barang M akan diikuti dengan penambahan barang P. Artinya juga, barang P merupakan substitusi atau pengganti dari barang M yang berkurang. Sehingga kepuasan konsumen tetap sama.

Nilai Marginal rate of substitution dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut

MRSMP = – ΔM/ΔP

MRSMP = – (Mn – Mn-1)/(Pn – Pn-1)

MRSMP = Marginal rate of substitution

ΔM= perubahan (pengurangan)  konsumsi barang M

ΔP = perubahan (penambahan) konsumsi barang P

Contoh Perhitungan Marginal Rate of Substitution Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Nilai Marginal rate of substitution ketika konsumen merubah kombinasi konsumsi dari kombinasi A menjadi kombinasi B dapat dihitung seperti berikut

MRSMP = – ΔM/ΔP

MRSMP = – (MB – MA)/(PB – PA)

MRSMP = – (16 – 24)/(6 – 4)

MRSMP = – (- 8/2)

MRSMP = 4

Dan ketika konsumen merubah kombinasi dari B ke kombinasi C, maka Nilai Marginal rate of substitution adalah

MRSMP = – (MC – MB)/(PC – PB)

MRSMP = – (10 – 16)/(10 – 6)

MRSMP = – (- 6/4)

MRSMP = 1,5 dan seterusnya sampai kombinasi E

Tabel Contoh Hasil Perhitungan Nilai Marginal Rate of Substitution Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,

Hasil perhitungan secara keseluruhan Nilai Marginal rate of substitution dapat dilihat pada table berikut

Tabel Contoh Hasil Perhitungan Nilai Marginal Rate of Substitution Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,
Tabel Contoh Hasil Perhitungan Nilai Marginal Rate of Substitution Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,

Perubahan kombinasi barang konsumsi dari B ke kombinasi C diikuti dengan perubahan nilai MRS nya dari 4 menjadi 1,5. Hal ini menjelaskan bahwa kemampuan barang konsumsi P dalam mensubstitusi barang M juga turun.

Pada kombinasi B, satu barang P mampu mensubstitusi atau menggantikan 4 barang konsumsi M. Ketika kombinasi berubah menjadi C, maka kemampuan barang P mensubstitusi turun dari 4 menjadi 1,5. Artinya, pada kombinasi C, satu barang P hanya mampu mensubstitusi atau menggantikan 1,5 barang M.

Pergeseran Kurva Indiferen Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Kurva indiferen dapat bergeser ke kiri atau ke kanan. Pergeseran kurva indiferen ke kiri, misal dari kurva AA ke kurva CC, menunjukkan kepuasan yang diperoleh dalam mengkonsumsi kedua barang berkurang. Sebaliknya, pergeseran kurva indiferen ke kanan, misal kurva AA ke kurva BB,  meunjukkan kepuasan dalam mengkonsumsi kedua barang bertambah.

Gambar Pergeseran Kurva Indiferen Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Gambar Pergeseran Kurva Indiferen Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Semua kombinasi barang sepanjang titik titik Kurva indiferen BB memiliki kepuasan yang paling tinggi dibanding dengan kepuasan pada kombinasi sepanjang kurva AA atau kurva CC.

Jadi dapat dikatakan jika konsumen mengharapkan kepuasan yang setinggi tingginya dari dua barang konsumsi, maka konsumen harus menggeser kurva indiferen ke arah kanan.

Budget Line Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Budget line adalah suatu garis yang menunjukkan hubungan antara dua barang yang dapat dikonsumsi dengan dana atau anggaran yang tersedia.

Fungsi Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Fungsi garis anggaran dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:

I = X. PX + Y PY

Y PY = I – X PX

jika dinyatakan dalam besaran Y maka fungsi garis anggaran menjadi seperti berikut

Y = I/PY – (PX/PY) X

Dengan keterangan

I = besar dana, pendapatan yang tersedia

Y = jumlah barang Y

PY = harga satu unit barang Y

X = jumlah barang X

PX = harga satu unit barang X

Contoh Soal Perhitungan Fungsi Garis Anggaran Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Jika dana yang dimiliki konsumen untuk konsumsi dua barang adalah 200.000 rupiah, sedangkan harga barang X adalah 20.000 rupiah dan harga barang Y adalah 8.000 rupiah, maka fungsi anggarannya adalah:

Perhitungan Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Fungsi garis anggaran dapat dinyatakan dengan rumus berikut

Y = I/PY– (PX/PY) X

diketahui dari soal

I = 200 rb

PX = 20 rb

PY = 8 rb

sehingga fungsi garis anggarannya adalah

Y = 200/8 – (20/8) X

Y = 25 – 2,5 X

Perhitungan Kombinasi Komsumsi Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Kombinasi barang X dan Y dapat dibuat dengan menggunakan fungsi budget line. Kombinasi dapat dimulai dengan menentukan nilai X terlebih dahulu. Misal X adalah 0, 2, 4, 6, 8, dan 10.

Maka nilai Y dapat ditentukan dengan mensubstitusikan nilai X ke fungsi budget line berikut

Y = 25 – 2,5 X

untuk X = 0 maka Y adalah

Y = 25 – 2,5 (0)

Y = 25

untuk X = 2 maka Y adalah

Y = 25 – 2,5 (2)

Y = 20 dan seterusnya

Tabel Hasil Perhitungan Kombinasi Barang Konsumsi Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Hasil perhitung kombinasi barang konsumsi X dan barang Y dengan fungsi budget line dapat dilihat pada table berikut

Tabel Hasil Perhitungan Kombinasi Barang Konsumsi Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Tabel Hasil Perhitungan Kombinasi Barang Konsumsi Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Kombinasi A memperlihatkan bahwa seluruh anggaran konsumen digunakan untuk membeli barang Y. Sedangkan kombinasi F menunjukkan seluruh anggaran dihabiskan  untuk barang X. Kombinasi A sampai F merupakan alternative atau pilihan yang dapat diambil oleh konsumen dengan anggaran yang sama.

Membuat Kurva Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Fungsi garis anggaran berbentuk linear sehingga untuk membuat Kurvanya cukup dengan menghubungkan dua titik akhir kurvanya (curve end point).

Untuk titik akhir 1 pada X = 0 dan titik akhir 2 pada Y = 0

Membuat titik akhir 1 dengan mensubstitusi X = 0 ke fungsi budget line berikut

Y = 25 – 2,5 X

Y = 25 – 2,5 (0)

Y = 25

Jadi Titik akhir 1 adalah (25, 0)

Membuat titik 2 dengan  mensubstitusikan Y = 0 ke fungsi budget line

Y = 25 – 2,5 X

0 = 25 – 2,5 X

X = 25/2,5

X = 10

Jadi titik akhir 2 adalah (0, 10)

Buat kurva garis dengan menghubungkan titik 1 (25, 0) dan titik 2 (0,10)

Kurva budget line dari fungsi Y = 25 – 2,5 X dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar Membuat Kurva Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Gambar Membuat Kurva Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Titik A memperlihatkan bahwa konsumen menghabiskan anggarannya hanya untuk barang X sebanyak 25 unit. Sedangkan titik F menunjukkan anggaran yang tersedia hanya dibelanjakan untuk barang X.

Titik titik sepanjang kurva budget line mulai dari titik A sampai ke titik F merupakan kombinasi barang konsumsi yang diperoleh konsumen dengan anggaran yang sama yaitu 200 ribu rupiah.

Pergeseran Kurva Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Kurva budget line dapat berubah apabila ada perubahan pada harga P dan pendapatan atau dana yang tersedia I.

Pengaruh Harga Barang Pada Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Jika harga barang P turun, maka budget line bergeser ke kanan menjauh dari titik nol (origin).

Jika harga barang P naik, maka budget line bergeser ke kiri mendekati titik nol (origin)

Misalkan Harga barang P naik menjadi dua kalinya, maka

PX = 2 x 20 rb = 40 rb

PY = 2 x 8 rb = 16 rb

I = 200 rb

sehingga fungsi garis anggarannya setelah harga barang naik dua kali  adalah

Y = I/PY– (PX/PY) X

Y = 200/16 – (40/16) X

Y = 12,5 – 2,5 X

Pengaruh Pendapatan Pada Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Jika dana tersedia I turun, maka budget line bergeser sejajar ke kiri mendekati titik nol (origin).

Jika dana tersedia I naik, maka budget line bergeser sejajar ke kanan menjauhi titik nol (origin)

Misalkan anggaran naik menjadi dua kali, maka

I = 2 x 200 rb = 400 rb

PX = 20 rb

PY = 8 rb

sehingga fungsi budget line setelah anggaran naik dua kali adalah

Y = I/PY– (PX/PY) X

Y = (400/8)– (20/8) X

Y = 50 – 2,5 X

Pergeseran Kurva Budget line akibat perubahan harga barang dan pendapatan anggaran dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar Pergeseran Kurva Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Gambar Pergeseran Kurva Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Dari gambar diketahui bahwa kurva fungsi budget line sebelum ada perubahan ditunjukkan oleh garis biru. Sedangkan kenaikan harga dua barang konsumsi mampu menggeser kurva budget line ke arah kiri mendekat titik nol origin yang ditunjukkan oleh garis merah. Konsekuensi bergeser ke kiri ini adalah jumlah barang yang dapat dikonsumsi menjadi berkurang.

Namun jika anggaran yang disediakan dinaikkan, maka kurva budget line bergerak ke arah kanan menjauh dari titik nol origin yang ditunjukkan oleh garis hijau. Akibat bergeser ke kanan ini, maka jumlah barang yang dapat dikonsumsi menjadi lebih banyak.

Keseimbangan Fungsi Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Misalkan konsumen berkeinginan untuk mengkonsumsi dua jenis barang yaitu barang X dan Barang dengan kombinasi seperti pada gambar berikut

Tabel Contoh Perhitungan Keseimbangan Fungsi Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Tabel Contoh Perhitungan Keseimbangan Fungsi Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Konsumen memiliki anggaran yang siap digunakan untuk konsumsi sebesar 200 ribu rupiah. Harga barang X adalah 20 ribu rupiah dan harga barang Y adalah 8 ribu rupiah. Tentukanlah kombinasi keseimbangan yang dapat memberikan kepuasan paling tinggi dengan anggaran yang tersedia.

Perhitungan Kebutuhan Anggaran Dan Kombinasi Konsumsi

Angaran yang dibutuhkan untuk tiap kombinasi dapat dihitung dengan rumus berikut

I = X. PX + Y PY

Substitusikan harga barang untuk tiap tiap kombinasi yang ada dalam table sepeti berikut

Anggara untuk kombinasi K1 dihitung dengan rumus berikut

 I1 = X1 PX + Y1 PY

X1 = 12

Y1 = 6

PX = 20 rb

PY = 8 rb

I1 = (12 x 20) + (6 x 8)

I1 = 240 + 48

I1 = 288 rb

jadi Anggaran yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi K1 adalah 288 ribu rupiah.

Anggaran untuk kombiasi K2 dihitung dengan rumus berikut

I2 = X2 PX + Y2 PY

X2 = 7

Y2 = 10

I2= (7 x 20) + (10 x 8)

I2 = 140 + 80

I2 = 220 rb

Jadi anggaran yang harus disediakan oleh konsumen agar dapat mengkonsumsi barang sesuai kombinasi K2 adalah 220 ribu rupiah.

Untuk anggaran K3 sampai K5 dapat dihitung dengan cara yang sama.

Tabel Hasil Perhitungan Kebutuhan Anggaran Konsumsi Kombinasi Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Hasil perhitung kebutuhan dana untuk kombinasi barang konsumsi X dan barang Y dapat dilihat pada table berikut

Tabel Hasil Perhitungan Kebutuhan Anggaran Konsumsi Kombinasi Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Tabel Hasil Perhitungan Kebutuhan Anggaran Konsumsi Kombinasi Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Dari table di atas diketahui bahwa kombinasi K3 membutuhan anggaran 200 ribu rupiah. Kebutuhan anggaran ini sama dengan anggaran atau dana yang disediakan oleh konsumen. Kombinasi K3 terdiri dari 4 barang X dan 15 barang Y. Arinya. anggaran 200 ribu rupiah digunakan untuk membeli 4 barang X dan membeli 15 barang Y.

Jadi K3 merupakan kombinasi yang memberikan kepuasan paling tinggi untuk anggaran yang dimiliki oleh konsumen.

Membuat Grafik Keseimbangan Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Grafik keseimbangan dibuat dengan meletakkan fungsi indifference curve dan fungsi budget line dalam satu grafik yang sama seperti ditunjukkan pada gambar di bawah

Membuat Grafik Keseimbangan Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Grafik Keseimbangan Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal

Keseimbangan konsumen terjadi ketika indiferen curve dan budget line saling bersinggungan. Titik singgungnya merupakan titik keseimbangan. Pada titik singgung ini.  jumlah barang X dan Y merupakan kombinasi yang membutuhkan anggaran sesuai dengan dana yang tersedia.

Dalam gambar di atas diketahui bahwa pada titik C terjadi singgungan antara Indifference Curve IC dan Budget Line BL. Titik C merupakan titik keseimbangan antara Indifference Curve IC dan Budget Line BL.

Titik C Terjadi ketika jumlah barang X adalah 4 unit dan barang Y adalah 15 unit. Titik C merupakan kombinasi yang memberikan kepuasan paling tinggi untuk anggaran 200 ribu rupiah.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Guna Marginal Barang Dan Jasa Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal

Daftar Pustaka:

  1. Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
  2. Ahman H., Eeng. Rohmana, Yana, 2007, “Ilmu Ekonomi dalam PIPS”, Edisi Pertama, Penerbit Unuversitas Terbuka, Jakarta.
  3. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  4. Joesron, Suharti, Tati. Fathorrrazi, M., 2012, “Teori Ekonomi Mikro”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  5. Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  6. Ardra.Bis, 2019, “Teori Perilaku Konsumen dan Pengertian Konsumen dengan Tujuan Konsumen. Pengertian total utility dan Pengertian kepuasan total konsumen beserta Perilaku konsumen Pendekatan Kardinal.
  7. Ardra.Biz, 2019, “Pendekatan Utilitas dan Perilaku kepuasan konsumen secara kuantitatif atau Kepuasan konsumen utility approach. Tingkat kepuasan Hukum Gossen sebagai Perilaku konsumen hukum Gossen atau Perilaku konsumen Pendekatan Ordinal dan Pendekatan Indiferens.
  8. Ardra.Biz, 2019, “Kepuasan konsumen secara bertingkat dengan Kepuasan konsumen secara kualitatif. Perilaku Kepuasan konsumen skala preferensi.
  9. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Skala preferensi, Ciri ciri skala preferensi dan Contoh perilaku Kepuasan sacara kuantittif dengan Contoh kepuasan secara kulitatif atau Contoh skala preferensi.
  10. Indifference Curve Budget Line Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,  Asumsi Indifference Curve Pendekatan Ordinal,  Ciri Ciri Indefference Curve Pendekatan Ordinal, Kurva Indiferen, Indifference Curve Pendekatan Ordinal, Membuat Kurva Indifference Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,
  11. Marginal Rate of Substitution MRS Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal Rumus Marginal Rate of Substitution MRS,  Contoh Soal Perhitungan Marginal Rate of Substitution Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,  Contoh Soal Nilai Marginal rate of substitution,  Tabel Contoh Hasil Perhitungan Nilai Marginal Rate of Substitution Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,
  12. Pergeseran Kurva Indiferen Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal, Budget Line Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,  Fungsi Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal, Rumus Fungsi Budget Line,  Contoh Soal Perhitungan Fungsi Garis Anggaran Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal, Perhitungan Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,
  13. Perhitungan Kombinasi Komsumsi Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,  Tabel Hasil Perhitungan Kombinasi Barang Konsumsi Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,  Membuat Kurva Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,  Pergeseran Kurva Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,
  14. Pengaruh Harga Barang Pada Fungsi Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,    Pengaruh Pendapatan Pada Garis Anggaran Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,   Keseimbangan Fungsi Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,
  15. Perhitungan Kebutuhan Anggaran Dan Kombinasi Konsumsi,  Tabel Hasil Perhitungan Kebutuhan Anggaran Konsumsi Kombinasi Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,  Grafik Keseimbangan Indifference Curve dan Budget Line Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal,

Hukum Radiasi Planck

Pengertian Hukum radiasi Planck. Hukum radiasi benda hitam Planck menunjukkan distribusi atau penyebaran energi yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam. Hukum ini memperkenalkan ide gagasan baru dalam ilmu fisika, yaitu bahwa energi merupakan suatu besaran yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam bentuk paket paket kecil yang terputus-putus, bukan dalam bentuk pancaran molar.

Paket- paket kecil ini kemudian disebut dengan istilah kuanta dan hukum ini kemudian menjadi dasar teori kuantum. Rumus Planck menyatakan energi per satuan waktu pada frekuensi f per satuan selang frekuensi per satuan sudut tiga dimensi yang dipancarkan pada sebuah kerucut tak terhingga kecilnya dari sebuah elemen permukaan benda hitam, dengan satuan luas dalam proyeksi tegak lurus terhadap sumbu kerucut.

Max Planck menyatakan dua anggapan atau postulat mengenai energi radiasi sebuah benda hitam.

1. Energi radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul molekul (osilator) benda merupakan paket – paket (kuanta) energi. Besarnya energi dalam setiap paket merupakan kelipatan bilangan bulat suatu besaran E yang diformulasikan dengan rumus berikut:

E = n.h.f

dengan

f = frekuensi,

h = sebuah konstanta Planck yang nilainya 6,626 × 10-34 Js, dan

n = 1, 2, 3 bilangan bulat yang menyatakan bilangan kuantum.

Karen energi radiasi bersifat diskrit, dikatakan energinya terkuantisasi dan energi yang diperoleh dengan n = 1, 2, 3, … disebut tingkat energi.

2. Energi radiasi diserap dan dipancarkan oleh molekul molekul secara diskret yang disebut kuanta atau foton. Energi radiasi ini terkuantisasi, di mana energi untuk satu foton adalah:

E = h.f

Dengan h = konstanta perbandingan yang dikenal sebagai konstanta Planck. Nilai h ditentukan oleh Planck dengan menyesuaikan fungsinya dengan data yang diperoleh secara percobaan. Nilai yang diterima untuk konstanta ini adalah:

h = 6,626× 10-34 Js = 4,136× 10-34 eVs.

Planck belum dapat menyesuaikan konstanta h ini ke dalam fisika klasik, hingga Einstein menggunakan gagasan serupa untuk menjelaskan efek fotolistrik.

Jika molekul molekul menyerap atau memancarkan 1 foton, tingkat energinya bertambah atau berkurang sebesar hf. Gagasan Planck ini berlaku untuk benda hitam.

Contoh Soal Perhitugan  Hukum Radiasi Benda Hitam Planck

Hitung besarnya energi foton dari cahaya merah yang memiliki frekuensinya 3 x 1014 Hz

Penyelesaian

Diketahui

f = 3 x 1014 Hz

Jawab

E = h f

E = ( 6,63 x 10-34 ) x ( 3 x1014)

E = 1,989 x 10-19 J

Contoh Soal Perhitungan Rumus Hukum Radiasi Planck

Berapakah panjang gelombang sebuah radiasi foton yang memiliki energi 3,05 × 10-19 Js ?

Jika Diketahui konstanta Planck h = 6,626× 10-34 Js dan cepat rambat cahaya c = 3× 108 m/s)

Penyelesaian:

Diketahui:

E = 3,05 × 10-19 Js

h = 6,626 × 10-34 Js

c = 3× 108 m/s

Ditanya: λ = … ?

Jawab:

E = h.f

E = h (c/λ)

λ = (h c)/E

λ = [(6,626 x10-34 )(3 x 108 )]/(3,05 10-19)

λ = 6,52 × 10-7 m

λ = 652 nm

Daftar Pustaka

Hukum Radiasi Planck dan Pengertian Hukum radiasi Planck dengan Hukum radiasi benda hitam Planck. Kuanta radiasi benda hitam serta Rumus Radiasi Planck atau Energi radiasi Planck dan tingkat energi radiasi dengan Nilai konstanta Planck. Bilangan Kuantum radiasi Planck dengan Energi radiasi diskrit dan Energi terkuantisasi serta energi kuanta atau foton.

Rumus energi terkuantisasi Planck dengan Pengaruh Panjang gelombang terhadap energi radiasi. Energi Foton dan cara Menghitung energi yang dipanarkan atau diserap benda hitam. Contoh Soal Perhitugan  Hukum Radiasi Benda Hitam Planck. Contoh Soal Perhitungan Rumus Hukum Radiasi Planck.

Radiasi Benda Hitam: Pengertian Rumus Daya Intensitas Energi Emisivitas Hukum Stefan – Boltzmann Contoh Soal Perhitungan 8

Pengertian Benda Hitam. Benda hitam adalah benda yang akan menyerap semua energi yang datang dan akan memancarkan energi dengan baik. Benda yang mempunyai sifat menyerap semua energi yang mengenainya disebut benda hitam.

Radiasi Benda Hitam

Benda hitam jika dipanaskan akan memancarkan energi radiasi. Energi radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam disebut radiasi benda hitam. Ketika benda tersebut dipanaskan, energi radiasi yang dipancarkannya dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan Panjang gelombang berbeda beda.

Contoh Radiasi Benda Hitam

Cahaya matahari merupakan contoh radiasi benda hitam yang dapat memunculkan energi sampai bumi.

Hukum Stefan – Boltzmann Radiasi Benda Hitam

Josef Stefan (1835-1873) seorang ahli fisika Austria, dapat menunjukkan gejala radiasi benda hitam melalui eksperimen. Hubungannya adalah daya total per satuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh benda hitam sebanding dengan pangkat empat temperature mutlaknya.

Emisivitas Banda Hitam

Setiap benda memiliki kemampuan meradiasikan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang berbeda beda. Kemampuan meradiasikan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik disebut emisivitas. Nilai emisivitas dinotasikan dengan huruf e.

Nilai emisivitas mulai dari nol sampai dengan satu. Nilai ini bergangtung pada karakteristik bahan atau benda. Permukaan benda yang sangat hitam memiliki emisivitas mendekati 1. Sebaliknya benda yang permukaannya mengkilap memiliki emisivitas mendekati nol.

Radiasi Energi Benda Hitam

Kemampuan meradiasikan energi sama dengan kemampuan untuk menyerap radiasi energi. Benda hitam memiliki kemampuan meradiasikan dan menyerap energi sangat baik.

Sebalikya, benda mengkilap memiliki kemampuan meradiasikan dan menyerap radiasi energi sangat rendah. Jadi, dapat dikatakan bahwa pemancar energi yang baik juga merupakan penyerap energi yang baik.

Rumus Intesitas, Daya Dan Energi Radiasi Benda Hitam

Penemuan Stefan diperkuat oleh Boltzmann, kemudian dikenal sebagai hukum Stefan-Boltzmann. Dan konstanta pembanding universal σ dinamakan konstanta Stefan-Boltzmann. Persamaannya dapat dituliskan seperti di bawah.

I = e σ T4

P = I . A = e σ AT4

E = P . t = e σ t AT4

dengan :

I = intensitas radiasi ( watt/m2)

P = daya radiasi (watt)

E = energi radiasi (joule)

T = suhu mutlak benda (K)

A = luas penampang (m2)

t = waktu radiasi (s)

σ = konstanta Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 Wm-2 K-4)

1). Contoh Soal Perhitungan Daya Radiasi Benda Hitam

Tentukan daya radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda yang memiliki luas 400 cm2 yang temperaturnya 127oC, jika diketahui emisivitas benda itu 0,5.

Diketahui :

A = 400 cm2 = 4 . 10-2 m2

T = 127oC = 273 + 127 K = 400 K

e = 0,5

σ = konstanta Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 Wm-2 K-4)

P = ….?:

Rumus Perhitungan Daya Radiasi Bedan Hitam

Daya radiasi benda hitam dapat dinyatakan dengan persamaan berikut

P= e σ AT4

P = (0,5) . (5,67 . 10-8) . (4. 10-2) . (400)4

P = 29,0304 Watt

Jadi besarnya daya radiasi yang dipancarkan oleh benda adalah 29,0304 watt.

2). Contoh Soal Perhitungan Benda Hitam Hukum Stefan – Boltzmann

Suatu benda hitam memiliki temperatur 27OC dan mengalami radiasi dengan intensitas 4.102 watt/m2. Luas penampang benda itu 5.10-4 m2 Tentukan :

  1. Daya radiasinya,
  2. Energi radiasi selama 5 sekon,
  3. Intensitas radiasinya jika benda tersebut dipanasi hingga temperaturnya mencapai 327OC

Diketahui

A = 5.10-4 m2

T1 = 27O C + 273 = 300 K

I1 = 4.102 watt/m2

T2 = 327OC + 273 = 600 K

Rumus Menghitung Daya Radiasi Benda Hitam

1. Daya radiasi suatu benda hitam dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut.

P = I.A = e σ T4 A

P = 4.102 . 5.10-4 = 0,2 watt

Rumus Menghitung Energi Radiasi Benda Hitam

Energi radiasi selama waktu tertentu dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

2. Energi radiasi selama t = 5 detik adalah :

E = P. t

E = 0,2 . 5 = 1,0 joule

Rumus Menghitung Intensitas Radiasi Benda  Hitam

3. intensitas radiasi sebanding dengan temperature mutlak pangkat empat dan dapat  dinyatakan dengan menggunakan rumus berilkur

I ≈ T4

(I2/I1) = (T2/T1)4

I2 = I1 x (T2/T1)4

I2 = 4.102 watt/m2 x (600K/300K )4

I2=4.102 x (2)4 watt/m2

I2= 64.102 watt/m2

3). Contoh Soal Perhitungan Perbandingan Daya Radiasi Lampu Pertama Kedua

Lampu pijar dapat diasumsikan berbentuk seperti bola. Jari-jari lampu pijar pertama besarnya 3 kali jari-jari lampu pijar kedua. Temperatur lampu pijar pertama adalah 77 oC dan temperatur lampu pijar kedua adalah 427 oC. Tentukanlah perbandingan daya radiasi lampu pertama terhadap lampu kedua

Diketahui:

T1 = (77 + 273) K = 350 K

T2 = (427 + 273) K = 700 K

R1 = 3 R2

Rumus Perbandingan Daya Radiasi Lampu Pijar Pertama Dan Kedua

Perbandingan daya radiasi lampu pijar pertama dan kedua dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

P1/P2 = [e σ A1 (T1)4 ]/ [e σ A2 (T2)4 ] atau

P1/P2 = [ A1 (T1)4 ]/ [A2 (T2)4 ] atau

P1/P2 = [ (R1)2 (T1)4 ]/ [ (R2)2 (T2)4 ] atau

P1/P2 = (R1/R2 )2 (T1/T2)4 atau

 P1/P2 = (3R2/R2 )2 (T1/T2)4  

P1/P2 = 9 x (350/700)4   

P1/P2 = 9 x (1/2)4   

P1/P2 = 9 x (1/16)

P1/P2 = 9/16 = 0,563

Jadi perbandingan daya radiasi lampu pijar pertama dan kedua adalah 0,563

4). Contoh Soal Perhitungan Laju Radiasi Kalor Benda Hitam

Sebuah benda memiliki temperature 137 0C meradiasikan kalor dengan laju 3 J/s. Hitung berapa laju radiasi kalor jika temperature dinaikkan menjadi 547 0C

Diketahui:

Diketahui:

P1 = Q1/t = 3 J/s

T1 = 137 + 273 = 410 K

T2 = 547 + 273 = 820 K

Rumus Menentukan Laju Radiasi Kalor Benda Hitam Temperatur Dinaikkan

Laju radiasi kalor Ketika temperature dinaikkan dapat dirumuskan dengan persamaan berikut

P1/P2 =[e σ A1 (T1)4 ]/ [eσ A2 (T2)4 ] atau

P1/P2 = (T1)4 /(T2)4 ] atau

P1/P2 = (410/820)4

P1/P2 = (1/2)4

P1/P2 = 1/16

P2 = 16 x P1

P2 = 16 x (3)

P2 = 48 J/s

jadi, laju radiasi kalor benda Ketika temperature dinaikkan adalah 48 J/s

5). Contoh Soal Perhitungan Daya Listrik Lampu Radiasi Kawat Pijar

Kawat spiral lampu pijar meiliki luas permukaan 40 mm2 dan bertemperatur 527 0C. Energi listrik lampu dirubah 60% nya menjadi panas yang diradiasikan. Jika emisivitas kawt pijar bersift seperti benda hitam, tentukan

a). Daya yang diradiasikan kawat pijar

b). Daya listrik lampu

c). Arus yang mengalir pada lampu jika tegangan lampu adalah 220 volt.

Diketahui:

A = 50 mm2 = 50 x 10-6 m2

T  = 527 + 273 = 800 K

Pr = 60% Pl

Pr = daya radiasi

Pl = daya listrik

e = 1 (benda hitam)

V = 220 volt

σ = 5,67 x 10-8 W/m2 K4

Rumus Perhitungan Daya Radiasi Kawat Spiral Lampu Pijar

Daya radiasi kawat lampu pijar dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut

Pr =e σ A (T)4 

Pr = (1)( 5,67 x 10-8) (50 x 10-6)(800)4

Pr = 1,16 W

Jadi daya radiasi kawat pijar lampu adalah 1,16 W

Rumus Perhitungan Daya Lampu Listrik Pijar

Daya listrik lampu pijar dapat dirumuskan dengan persamaan berikut

Pr = 60% Pl

Pl = (1/60%) 1,16

Pl = 1,933 W

Jadi daya listrik lampu pijar adalah 1,933 W

Rumus Perhitungan Arus Pada Lampu Pijar

Arus yang mengalir pada kawat lampu pijar dapat dihitung dengan menggunaka rumus berikut

Pl = V.I atau

I = Pl/V

I = 1,933/220

I = 0,0089 A

I = 8,9 mA

Jadi arus yang mengalir pada kawat lampu pijar adalah 8,9 mA

6). Contoh Soal Mencari Daya Radiasi Logam Tembaga Berpijar Panas

Sebuah bola tembaga memiliki jari jari 60 cm-2 dipanaskan hingga berpijar pada temperature 137 0C. Jika emisivitas tembaga e adalah 0,3 dan tetapan Stefan adalah 5,67 x 10-8 W/m2 K4, maka tentukan daya radiasi yang dipancarkan oleh bola tembaga tersebut.

Diketahui

A = 6 x 10-3 m2

T = 137 + 273 = 410 K

e = 0,3

σ = 5,67 x 10-8 W/m2 K4

Rumus Menentukan Daya Radiasi Yang Dipancarkan Bola Logam Tembaga,

Besarnya daya radiasi yang dipancarkan suatu bola logam dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut:

P = e σ  A T4

P = (0,3)(5,67 x 10-8)(6 x 10-3)(410)4

P = 2,88 W

Jadi daya readiasi yang dipancarkan oleh bola logam panas adalah 2,88 W

7). Contoh Soal Perhitungan Energi Radiasi Logam Panas

Sebuah logam yang luasnya 200 cm2 bertemperatur 500 K memiliki emisivitas sebesar 0,4, jika diketahui konstanta Stefan- Boltzmann 5,67 × 10⁻⁸ Wm⁻²K⁻⁴. Hitung besarnya energi radiasi yang dipancarkan oleh logam tersebut

Diketahui:

e =0,4

T = 500 K

A = 200 cm2

A = 0,02 m2

σ  = 5,67 × 10⁻⁸ Wm⁻²K⁻⁴

Rumus Mencari Energi Radiasi Yang Dipancarkan Benda Logam

Energi radiasi yang dipancarkan sebuah logam tiap detiknya dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut:

P = e σ  A T⁴

P = (0,4) (5,67×10⁻⁸)(0,02) (500)⁴

P = 28,35 watt atau

P = 28,35 J/s

P = Q/t

Dalam satu detik, maka energi radiasinya adalah

Q = (28,35 J/s)(1s)

Q = 28,35 J

Jadi, energi radiasi yang dipancarkan logam panas dalam satu detik adalah 28,35 Joule

8). Contoh Soal Perhitungan Intensitas Radiasi Benda Hitam

Sebuah benda bertemperatur 127 0C denga konstanta emisitasnya 0,6. Tentukan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda tersebut.

Diketahui

T = 127 + 273 = 400 K

e = 0,6

σ  = 5,67 × 10⁻⁸ Wm⁻²K⁻⁴

Rumus Menentukan Intensitas Radiasi Benda Hitam

Intensitas radiasi benda dapat dirumusan dengan menggunakan persamaan berikut

I = P/A

I = P = (e σ  A T⁴ )/A

I = e σ  T⁴

I = 0,6 x (5,67 × 10⁻⁸ ) (400)4

I = 870 W/m2

Jadi intensitas radiasi termal yang dipancarkan benda tersebut adalah 870 W/m2

Daftar Pustaka

  1. Sears, F.W – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung,
  2. Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice Hall.
  3. Halliday, David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Sons.
  4. Tipler, Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa: Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Jakarta.
  5. Tipler, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa: Bambang Soegijono, Jakarta.
  6. Ganijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika,
  7. Giancoli, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  8. Radiasi Benda Hitam: Pengertian Rumus Daya Intensitas Energi Emisivitas Hukum Stefan – Boltzmann Contoh Soal Perhitungan 8,  Contoh Soal Perhitungan Laju Radiasi Kalor Benda Hitam, Contoh Soal Mencari Daya Radiasi Logam Tembaga Berpijar Panas, Rumus Mencari Energi Radiasi Yang Dipancarkan Benda Logam, Contoh Soal Perhitungan Intensitas Radiasi Benda Hitam,
  9. Radiasi Benda Hitam dengan Pengertian Benda Hitam dan  benda menyerap dan memancarkan semua energi. Cahaya matahari contoh radiasi benda hitam dengan Energi radiasi gelombang elektromagnetik benda hitam serta Hukum Stefan – Boltzmann. Kemampuan meradiasikan benda hitam dan Nilai emisivitas benda hitam adalah Emisivitas e = 0 dan e = 1.
  10. Contoh soal perhitunan rumus hukum Stefan- Boltzmann dengan Rumus hukum Stefan-Boltzmann atau Nilai konstanta Stefan-Boltzmann. Contoh Soal Perhitungan Radiasi Benda Hitam dan Pengaruh suhu terhadap energi radiasi serta Pengaruh suhu pada intensitas radiasi benda hitam.
  11. Contoh Soal Perhitungan Benda Hitam Hukum Stefan – Boltzmann, Menghitung Daya Radiasi Benda Hitam, Menghitung Energi Radiasi Benda Hitam,  Menghitung Intensitas Radiasi Benda  Hitam,

Hukum Pergeseran Wien: Pengertian Panjang Gelombang Intensitas Radiasi Maksimum Konstanta Rumus Contoh Soal Perhitungan 5

Pengertian Hukum Pergeseran Wien. Wilhelm Wien melakukan penelitian secara empiris dengan menghubungkan antara tempertur dan Panjang gelombang radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam.

Percobaan Hukum Pergeseran Wien

Percobaannya direpresentasikan dalam bentuk grafik intensitas terhadap Panjang gelombang, seperti ditunjukkan pada gambar. Grafik ini dikenal juga sebagai grafik distribusi spektrum gelombang.

Pada gambar dapat dilihat bahwa posisi kurva dengan temperature yang lebih tinggi berada di atas dari kurva dengan temperature lebih rendah. Dengan kata lain, kurva dengan Temperature lebih tinggi memiliki puncak intensitas yang lebih tinggi.

Selain itu, kurva dengan temperature yang lebih tinggi berada pada sebelah kiri, atau berada pada Panjang gelombang yang lebih pendek.

Contoh Soal Perhitungan Rumus Hukum Pergeseran Wien
Contoh Soal Perhitungan Rumus Hukum Pergeseran Wien

Dari Hasil penelitiannya teramati bahwa puncak intensitas radiasi bergeser ke arah Panjang gelombang yang lebih pendek ketika temperature mutlak bendanya semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Panjang gelombang radiasi saat intensitasnya maksimum berbanding terbalik dengan suhu mutlak bendanya.

Rumus Hukum Pergeseran Wien

Gejala pergeseran puncak intensitas maksimum dari hasil percobaan tersebut dapat diformulasikan dengan Hukum Pergeseran Wien persamaan berikut

λm T = C

Dengan keterangan:

λm = Panjang gelombang pada intensitas maksimum (m)

T = temperature mutlak (K)

C = 2,9 x 10-3 mK

Dari Persamaan tersebut dapat diketahui bahwa hasil kali antara Panjang gelombang dengan temperature mutlak benda yang memancaran radiasi adalah sebuah bilangan konstan yang nilainya 2,9 x 10-3mK.

Artinya, setiap kenaikan temperature, maka Panjang geleombang akan menjadi lebih rendah. Sebaliknya, jika temperature benda hitam turun selama memancarkan radiasi, maka Panjang gelombangnya menjadi lebih pendek.

Penggunaan Rumus Hukum Pergeseran Wien

Hukum Pergeseran Wien digunakan untuk memperkirakan temperature sebuah bintang dengan melihat cahaya sebuah bintang, temperature bintang tersebut dapat diprediksi dengan cara dihitung.

1). Contoh Soal Perhitungan Rumus Hukum Pergeseran Wien Menentukan Panjang Gelombang Radiasi

Sebuah benda hitam memiliki temperature 2.000 K. Tentukan Panjang gelombang radiasinya pada saat intensitasnya maksumum.

Diketahui:

T = 2.000 K

T =2 x 103K

Rumus Menentukan Panjang Gelombang Radiasi Pada Intensitas Maksimum

Panjang gelombang radiasi saat intensitas maksimum dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

λm T = 2,9 x 10-3 mK

λm =(2,9 x 10-3 mK)/(T)

λm = (2,9 x 10-3 mK)/(2 x 103K)

λm = 1,45 x 10-6m

λm = 1,45 mm

jadi panjang gelombang radiasi pada intensitas maksimum adalah 1,45 mm

2). Contoh Soal Perhitungan Hukum Pergeseran Wien Temperatur Pada Intensitas Maksimum

Intensitas pancaram masimum sebuah benda pijar terletak pada sinar kuning dengan Panjang gelombang 6.000 A. hitung temperature benda pijar tersebut. Dan jika Temperature pemancaran turun separuhnya, hitung Panjang gelombangnya yang menyertainya.

Diketahui:

λm = 6.000 A

λm = 6 x 10-7 m

Rumus Menentukan Temperatur Pancaran Sinar Kuning Benda

Besarnya temperatur pada benda yang memancarkan sinar kuning dapat dhitung dengan rumus berikut

T = C/λm

T = (2,9 x 10-3 mK)/(6 x10-7 m)

T = 4.830 K

Jika T2 = 0,5 T1

Rumus Menentukan Panjang Gelombang Radiasi Saat Temperatur Turun

Panjang gelombang radiasi ketika temperatur turun dapat dihitung dengan Rumus Hukum pergeseran Wien seperti berikut

pada temperature T1

 λm1 T1 = C

Dan rumus untuk Hukum pergesran Wien Pada temperature T2 = 0,5 T1

λm2 T2 = C

Karena Perkalian Panjang gelombang radiasi dengan Temperatur pada Hukum pergeseran Wien adalah selalu konstan (yaitu bilangan yang constant dan notasi C) maka

λm1 T1 = λm2 T2

λm2 = λm1 (T1/ T2)

λm2 = λm1 (T1/ 0,5T1)

λm2 = (6 x 10-7 m) (0,5)

λm2 = 3 x 10-7 m

Dari dua contoh soal terebut dapat diketahui bahwa setiap terjadi kenaikan temperature pada benda yang memancarkan radiasi, maka akan menyebabkan penurunan Panjang gelombangnya.

3). Contoh Soal Menghitung Panjang Gelombang Radiasi Dipancarkan Benda

Suatu benda memancarkan radiasi pada suhu 827 oC. Tentukan berapa panjang gelombang yang membawa energi radiasi maksimum  dengan C = 2,898 x 10-3 mK

Diketahui :

T = 827 + 273 K = 1100 K

C = 2,898 x 10-3 mK

Rumus Mencari Panjang Gelombang Energi Radiasi Maksimum

Panjang gelombang yang membawa energi radiasi maksimum dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

λm T = C atau

λm = C/T

λm = (2,898 x 10-3)/1100

λm = 2,63 x 10-6 m

Jadi, Panjang gelombang yang membawa energi radiasi maksimum adalah 2,63 x 10-6 m

4). Contoh Soal Perhitungan Temperatur Radiasi Gelombang Elektromagnetik Benda Hitam

Sebuah benda hitam meradiasikan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 8694 Å pada saat intensitas radiasinya maksimum. Berapakah temperature  permukaan benda yang memancarkan gelombang tersebut?

Diketahui:

λm = 8694  Å = 8,694 x 10-7 m

C = 2,898 x 10-3 mK

Rumus Menentukan Temperatur Permukaan Benda Hitam

Temperatur benda hitam yang meradiasikan gelombang elektromagntik dengan intensitas maksimum dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

λm T = C atau

T = C/  λm

T = (2,898 x 10-3)/(8,694 x 10-7)

T = 3333 K atau

T = 3333 – 273 = 3060 0C

5). Contoh Soal Perhitungan Panjang Gelombang Intensitas Energi Logam

Suatu permukaan logam dengan emisivitas 0,6 dipanaskan hingga 500 K. Tentukanlah:

a). Intensitas energi radiasi yang dipancarkan, dan

b). Panjang gelombang pada intensitas maksimumnya

Diketahui

e = 0,6

T = 500 K

C = 2,878 x 10-3 m.K

σ = 5,67 x10-8 Watt/m2.K4

Rumus Perhitungan Intensitas Energi Radiasi Logam

Intensitas energi radiasi yang dipancarkan oleh logam dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

I = P/A

I = P = (e σ A T⁴ )/A

I = e σ T⁴

I = (0,6) (5,67 x10-8) (500)4

I = 2126 W/m2

Jadi intesitas radiasi yang dipancarkan logam adalah 2126 W/m2

Rumus Menentukan Panjang Gelombang Pada Intensitas Maksimum

Panjang gelombang radiasi pada intensitas maksimum dihitung dengan menggunakan rumus berikut

λm T = C atau

λm = C/T

λm = (2,878 x10-3)/(500)

λm = 5,76 x 10-3 m

Jadi panjang gelombang radiasinya adalah 5,76 x 10-3 m

Daftar Pustaka:

  1. Sears, F.W – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung,
  2. Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice Hall.
  3. Halliday, David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Sons.
  4. Tipler, Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa: Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Jakarta.
  5. Tipler, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa: Bambang Soegijono, Jakarta.
  6. Ganijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika,
  7. Giancoli, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  8. Hukum Pergeseran Wien: Pengertian Percobaan Panjang Gelombang Intensitas Radiasi Maksimum Rumus Contoh Soal Perhitungan 5, Rumus Cara Menentukan Temperatur Permukaan Benda Hitam, Rumus Hukum Pergesaran Wien Persamaan Pergeseran Wien Konstanta Pergeseran Wien, Contoh Soal Cara Menentukan Intensitas Energi Radiasi Logam Pergeseran Wien, Rumus Satuan Lambang Konstanta Pergeseran Wien,

Jenis Barang Pemuas Kebutuhan Manusia. Pengertian dan Contoh,

Pengertian Kebutuhan. Kebutuhan timbul akibat adanya tuntutan fisik secara biologis dan atau psikis agar dapat hidup layak sebagai manusia sehingga kebutuhan manusia sangat beragam dan sering tidak sesuai dengan kepuasan yang diharapkan, Keadaan ini menyebabkan kebutuhan menjadi tidak terbatas.

Dalam menjalani kehidupannya, manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang beragam. Keinginan adalah hasrat dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya, sedangkan kebutuhan adalah hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi dapat berpengaruh terhadap  kelangsungan hidupnya.

Dalam pembahasan ini  digunakan istilah kebutuhan untuk menyatakan segala hasrat manusia terhadap sesuatu baik itu hanya berupa keinginan maupun kebutuhan itu sendiri.

Jenis Barang Produk Pemuas Kebutuhan Manusia

Alat atau Barang pemuas kebutuhan manusia lazimnya disebut produk, yang berupa barang (goods) dan jasa (service).

Jenis- jenis Barang

Beberapa jenis barang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah.

Jenis Barang Menurut Perolehan

Pemuas kebutuhan dapat dibedakan menurut besarnya pengorbanan yang lakukan untuk memperolehnya. barag ekonomi, barang bebas dan barang illith

a). Barang Ekonomi

Barang ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan sumber daya ekonomi tertentu yang pada umumnya berupa uang.

Contoh Barang Ekonomi adalah untuk memperoleh makanan pakaian bahan bakar harus mengeluarkan sejumlah uang. Uang tersebut adalah sebuah pengorbanan.

b). Barang Bebas

Barang bebas adalah sarana pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan sumber daya ekonomi.

Barang bebas merupakan barang pemuas kebutuhan manusia yang tersedia di alam dan hampir tidak terbatas. Untuk memperolehnya Barang bebas tidak memerlukan  pengorbanan dan dapat mengambilnya begitu saja di alam.

Contoh Barang Bebas adalah, udara untuk bernapas, pasir di padang pasir, dan es di kutub,

c). Barang Illith

Barang illith adalah barang yang dibutuhkan tapi jika barang ini melebihi dari yang dibutuhkan justru akan merugikan dan berbahaya.

Contoh Barang Illith adalah, air dan api.

Jenis barang menurut kegunaannya

Berdasarkan kegunaannya, barang atau alat pemuas kebutuhan dapat

dikelompokan menjadi dua.

a). Barang Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang siap pakai karena manfaatnya langsung dapat dirasakan.

Contoh Barang Konsumsi adalah, makanan, minuman, dan pakaian.

b). Barang Produksi

Barang produksi adalah barang yang berguna untuk menghasilkan barang yang lain. Barang produksi merupakan istilah lain dari barang modal.

Contoh Barang Produksi adalah, mesin jahit dan mesin pembuat gula dll.

Jenis Barang Menurut Produksinya

Menurut proses produksinya, barang dapat dibedakan sebagai berikut.

a). Barang Mentah (Bahan Baku)

Barang mentah atau bahan baku adalah bahan dasar yang digunakan untuk membuat barang lain jadi sehinggi bisa digunakan. Barang mentah belum mengalami proses pengolahan.

Contoh Bahan Baku adalah, kapas, kayu, dan hasil tambang.

b). Barang Setengah Jadi

Barang setengah jadi adalah barang yang telah melalui proses pengolahan, namun belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Barang setengah jadi belum menjadi produk akhir.

Contoh Barang Setengah Jadi adalah, kain untuk membuat pakaian, besi untuk untuk membuat pisau, dan terigu untuk membuat kue.

c). Barang Jadi

Barang jadi merupakan produk akhir yang telah melalui proses pengolahan dari bahan baku menjadi barang yang siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Contoh Barang Jadi adalah handphone, televisi, baju, kue dll

Jenis Barang Menurut Hubungannya Dengan Barang Lain

Beberapa hubungan barang dengan barang lainnya sesuai dengan fungsi dan peranannya, yaitu sebagai berikut.

a). Barang Substitusi

Barang substitusi adalah barang yang fungsinya dapat menggantikan barang lain atau dapat saling menggantikan.

Contoh Barang Substitusi adalah, gas dapat menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar. sepeda dengan sepeda motor. Bus dengan kereta api.

b). Barang Komplementer

Barang komplementer adalah barang bermanfaat apabila dipakai bersama -sama dengan benda yang lain.

Contoh Barang Komplementer adalah, bensin dengan mobil, jarum dengan benang, dan kopi gula dan air.

Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan

a). Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang jika tidak terpenuhi akan mempengaruhi atau mengganggu kelangsungan hidup manusia.

Jadi kebutuhan primer ini harus terpenuhi terlebih dadulu agar dapat menjalani kehidupan yang layak. Manusia harus makan dan minum agar dapat bertahan hidup. Kemudian harus memiliki tempat tinggal dan mengguanakan pakaian agar bisa hidup seperti kebanyakan orang. Keberlangsung hidupnya akan sangat layak ketika kesehatan tubuhnya sangat baik.

Contoh Kebutuhan Primer adalah makan, minum, pakaian, rumah, dan kesehatan.

Kebutuhan primer disebut juga sebagai kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keberlangsungan hidup manusia. Jika kebutuhan primer tidak terpenuhi, maka manusia sulit untuk melangsungkan dan mewujudkan kehidupannya sesuai dengan kodratnya.

b). Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sangat penting, tetapi jika tidak terpenuhi tidak mengganggu kelangsungan hidup.

Kebutuhan sekunder muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi secara terus menerus. Ketika kebutuhan tempat tinggal seperti rumah sudah terpenuhi, maka muncul kebutuhan untuk mengisi peralatan rumah seperti alat dapur, kursi meja dan sebagainya.

Contoh Kebutuhan Sekunder diantaranya adalah telepon dan sarana angkutan.

Setelah kebutuhan primernya terpenuhi masyarakat cenderung berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan sekundernya, hal ini bertujuan agar dapat hidup lebih baik dan nyaman.

c). Kebutuhan Tertier

Kebutuhan tertier adalah kebutuhan yang tidak termasuk dalam kebutuhan primer dan tertier. Kebutuhan ini lebih bersifat pada pemenuhan rasa keinginan. Terkadang Kebutuhan ini lebih cenderung ditujukan untuk menunjukkan status social atau prestise seseorang di mata masyarakat.

Contoh Kebutuhan Tertier adalah rekreasi termasuk berolah raga, memiliki barang mewah dan sebagainya.

Kebutuhan tertier muncul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder. Sebagian masyarakat menganggap kebutuhan tertier sebagai kebutuhan untuk kemewahan.

Tafsir terhadap batas kebutuhan menurut intensitas ini dapat saja berbeda untuk tiap orang. Bagi yang berpenghasilan tinggi, kendaraan seperti mobil pribadi adalah kebutuhan sekunder, namun bagi yang berpenghasilan rendah mobil tersebut menjadi kebutuhan tertier.

Pendidikan merupakan salah satu contoh kebutuhan primer, namun untuk sebagian masyarakat menjadi kebutuhan sekunder. Hal ini terjadi akibat tuntutan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya sangat tergantung pada biaya.

Kebutuhan Menurut Sifatnya

a). Kebutuhan Jasmani

Kebutuhan jasmaniah adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik.

Sesuai namanya, kebutuhan ini terkait dengan badan atau fisik manusia. Untuk menjaga kelangsungan hidup, manusia perlu memperhatikan kebutuhan badan atau fisik seperti: makanan dan minuman yang bergizi, pakaian, istirahat yang cukup.

Contoh Kebutuhan Jasmani adalah makan, olahraga, dan istirahat.

Itu semua agar kesehatan jasmani terjaga dan layak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Saat ini khususnya di daerah perkotaan sudah banyak tersedia pusat- pusat kebugaran, salon perawatan tubuh, dan sebagainya. Fenomena ini menunjukkan bahwa kebutuhan jasmani bagian yang tidak terpisah dari kehidupan.

b). Kebutuhan Rohani.

Kebutuhan rohaniah merupakan kebutuhan yang bersifat rohani, berhubungan dengan jiwa manusia.

Terpenuhinya kebutuhan jasmani tidak  menjamin seseorang akan menjadi lebih nyaman atau bahagia. Sebagian masyarakat mengalami tekanan dalam kehidupannya walaupun secara jasmani sudah terpenuhi.

Contoh Kebutuhan Rohani adalah beribadah, bersosialisasi, rekreasi, dan hiburan.

Hal ini menunjukan bahwa pemenuhan kebutuhan jasmani saja tidak menjamin seseorang akan memperoleh kenyamanan atau kebahagiaan, namun kebutuhan lain yaitu kebutuhan rohani juga sangat penting untuk dipenuhi.

Kebutuhan Menurut Subjek

a). Kebutuhan Individual

Kebutuhan individual adalah kebutuhan perseorangan atau individu. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang diperuntukkan bagi individu yang sifatnya menjadi pribadi, sehingga orang yang satu dengan yang lain akan berbeda. Contoh ekstrimnya adalah Kebutuhan seorang petani dengan seorang dokter.

Contoh Kebutuhan Individual adalah seseorang membutuhkan alat bantu dengar atau kacamata.

Dalam kehidupannya, seorang Petani membutuhkan peralatan seperti traktor, benih tanaman pupuk, cangkul, dan pestisida, sedangkan seorang dokter memerlukan perangkat seperti stetoskop, infuse, jarum suntik, dan obat-obatan.

b). Kebutuhan Kolektif

Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.

Kebutuhan kolektif muncul karena manusia harus berinteraksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup yang lainnya. Orang yang sakit mesti pergi ke rumah sakit menggunaka jalan raya. Seseorang harus sekolah dan menyelesaikan kuliahnya sebelum mendapat izin menjadi dokter.

Contoh Kebutuhan Kolektif adalah jalan raya, rumah sakit, dan sekolah.

Kebutuhan Menurut Waktu,

a). Kebutuhan Sekarang,

Kebutuhan Sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda.

Contoh Kebutuhan Sekarang adalah, obat bagi orang yang sakit.

b). Kebutuhan Masa Depan,

Kebutuhan Masa Depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat dilakukan di kemudian hari dan dapat ditunda karena sifatnya tidak mendesak.

Contoh Kebutuhan Masa Depan adalah tabungan dan jas hujan pada musim panas.

Contoh Soal Ujian Jenis Barang Produk Pemuas Kebutuhan Manusia,

Soal 1. Kebutuhan menurut intensitasnya, di antaranya adalah ….

a). kebutuhan jasmani

b). kebutuhan sekarang

c). kebutuhan psikologis

d). kebutuhan primer

e). kebutuhan individual

Soal 2. Yang dimaksud dengan barang substitusi, contohnya adalah ….

a). gas dengan kompor gas

b). jarum dengan benang

c). sepatu dengan kaos kaki

d). kopi dengan teh

e). nasi dengan sayuran

Soal 3. Alat pemuas kebutuhan dapat dibedakan menurut pengorbanan untuk memperolehnya. Perbedaan ini dibuat berdasarkan ….

a). kegunaan barang

b). jumlah barang yang tersedia di alam

c). ekonomis atau tidaknya barang

d). murah mahalnya barang

e). proses pembuatan barang

Daftar Pustaka:

  1. Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  2. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  3. Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
  4. Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  5. Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
  6. Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  7. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
  8. Pengertian Kebutuhan dan Penyebab timbulnya kebutuhan tidak terbatas dengan Jenis macam kebutuhan hidup. Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan dengan Kebutuhan Primer dan Contoh kebutuhan primer. Kebutuhan Sekunder dan Contoh Kebutuhan Sekunder dan Kebutuhan Tertier beserta Contoh kebutuhan tertier.
  9. Kebutuhan Menurut Sifatnya adalah Kebutuhan Jasmani dan Contoh kebutuhan jasmani disertai Kebutuhan Rohani dan Contoh kebutuhan rohani. Kebutuhan Menurut Subjek dengan Kebutuhan Individual dan Contoh kebutuhan individual.  Kebutuhan Kolektif dan Contoh Kebutuhan kolektif.

Permintaan Penawaran Uang, Pengertian Faktor Yang Mempengaruhi

Pengertian Uang. Pada kenyataannya definisi uang selalu berubah sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat dalam perekonomian. Namun demikian, para ahli ekonomi umumnya sepakat bahwa definisi paling universal tentang uang adalah sesuatu (berbentuk benda) yang dapat diterima secara umum dalam proses transaksi ekonomi atau pertukaran barang dan jasa.

Para ahli ekonomi mendefinisikan uang secara lengkap, yaitu suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku secara umum di wilayah tertentu dan keberadaannya diatur dalam undang-undang.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa uang dapat berbentuk dari segala sesuatu (berbentuk benda), tetapi tidak semua benda menjadi uang. Sehingga, dalam suatu perekonomian modern, definisi uang tidak hanya memiliki pengertian secara ekonomi yaitu uang merupakan barang langka yang berharga, tetapi memiliki pengertian secara hukum dan politis.

Permintaan Uang

Konsep permintaan uang pada dasarnya mengandung makna sebagai suatu keinginan masyarakat agar dapat mewujudkan sebagian dari pendapatannya dalam bentuk uang kas. Kemampuan uang sebagai alat tukar terhadap suatu barang dapat memberikan gambaran terkait laju peredaran uang dalam masyarakat. Sedangkan laju peredaran uang merupakan bagian penting dari kelancaran suatu kegiatan ekonomi.

Permintaan uang merupakan topik yang cukup banyak dibicarakan dan menjadi perhatian dalam ekonomi moneter.

Permintaan uang adalah jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat dan perusahaan secara ke seluruhan. Permintaan uang merupakan total permintaan uang dari seluruh rumah tangga dan perusahaan dalam sebuah perekonomian.

Menurut pandangan ekonom klasik, uang hanya befungsi sebagai alat tukar. Oleh karena itu, jumlah uang yang diminta berbanding secara proporsional dengan tingkat pendapatan masyarakat dalam suatu perekonomian.

Ini artinya, Jika tingkat pendapatan masyarakat meningkat, maka permintaan uang juga meningkat, begitu juga sebaliknya. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi pula permintaan terhadap uang.

Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat tidak semata-mata menunjukkan nilai nominalnya, tetapi juga mencerminkan nilai daya belinya. Daya beli adalah nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga atau real money balances.

Karena uang hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral (money neutrality). Ini artinya uang hanya berpengaruh terhadap tingkat harga. Pernyataan ini dikemukakan oleh ekonom bernama Irving Fisher.

Pendapat Irving Fisher dikenal dengan teori kuantitas uang klasik atau classical quality of money. Persamaan teori kuantititas uang klasik dapat diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut.

M × V = P × T

Keterangan:

M = jumlah uang beredar

V = velositas (kecepatan peredaran uang)

P = tingkat harga

T = nilai transaksi yang diukur berdasarkan pendapatan nasional

Contoh Soal Perhitungan Rumus Irving Fisher.

Dalam sebuah perekonomian yang hanya memproduksi mobil, dalam setahun dihasilkan 1000 unit mobil. Harga per unit mobil adalah Rp 90 juta, sedangkan velositas uang adalah 10 kali dalam setahun. Hitung Berapa jumlah uang yang dibutuhkan.

Jawab

M x V = P x T

M × 10 = 1.000 × 100 juta

M = (1.000 × 100 juta)/10

M= Rp 10.000 juta atau Rp 10 miliar

Dalam perkembangannya, uang ternyata tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar atau untuk menyimpan kekayaan, namun juga berfungsi sebagai komoditas atau barang dagangan yang ditransaksikan atau diperdagangkan atau Tradable Goods.

Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang

Ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes (1883–1946), dengan cukup jelas menyatakan bahwa permintaan terhadap uang atau demand for money atau yang disebut sebagai preferensi likuiditas, dipengaruhi oleh tiga motif. Ketiga Motif tersebut adalah sebagai berikut.

1. Motif Transaksi

Salah satu motif masyarakat untuk memegang uang adalah agar dapat melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut berjalan secara terus-menerus, sedangkan penerimaan pendapatannya terjadi secara berkala, misalnya seminggu sekali, atau sebulan sekali.

Terdapatnya perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran merupakan alasan atau pertimbangan masyarakat untuk meminta atau memegang atau memiliki uang setiap saat.

Motif transaksi yaitu motif untuk melakukan kegiatan transaksi perdagangan seperti tukar menukar barang atau membeli barang kebutuhan pokok. Besarnya permintaan uang dengan motif transaksi sangat tergantung pada tingkat pendapatan seseorang.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebutuhan uang yang menjadi sebuah permintaan uang untuk motif transaksi merupakan suatu proporsi konstan dari tingkat pendapatan. Hal ini dapat diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut.

Mt = kY,

Dengan keterangan

Mt = kebutuhan transaksi,

k = proporsi konstan, 0 < k <1,

Y = tingkat pendapatan nasional

2. Motif Berjaga-jaga

Motif berjaga- jaga yaitu motif menyimpan uang untuk kegiatan berjaga- jaga atau untuk membiayai sesuatu yang tidak terencana atau terduga. Misalnya untuk biaya berobat pada saat sakit atau biaya kebutuhan sekolah anak yang secara mendadak seperti kegiatan studi lapangan.

Motif tersebut terjadi akibat terdapatnya ketidakpastian di waktu yang akan datang. Ketidakpastian ini dapat dianggap sebagai suatu kondisi darurat atau munculnya kesempatan- kesempatan lain yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Masyarakat menjadi perlu memegang sejumlah uang agar selalu dapat menghadapi ketidakpastian tersebut. Kebutuhan uang untuk berjaga – jaga ini cenderung meningkat dengan meningkatnya pendapatan.

Dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi, masyarakat dapat menghadapi kemungkinan timbulnya kesempatan- kesempatan lain yang lebih besar, walaupun dengan risiko yang lebih besar juga. Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tinggi, kebutuhan memegang uang untuk memenuhi motif berjaga-jaga cenderung lebih tinggi.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa permintaan untuk motif transaksi maupun untuk berjaga-jaga merupakan fungsi yang berkorelasi positif terhadap pendapatan, yaitu bahwa jumlahnya tergantung kepada tingkat pendapatan masyarakat. Jadi Secara singkat dapat diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut.

M1 = Mt + Mp = f (Y)

Dengan keterangan

M1 = permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga.

Mt = permintaan uang dengan motif transaksi

Mp = permintaan uang dengan motif berjaga-jaga

f(Y) = fungsi pendapatan

3. Motif Spekulasi

Motif spekulasi merupakan motif memegang uang dengan cara menyimpannya dalam bentuk surat- surat berharga, seperti saham dan obligasi. Hal ini Berbeda dengan dua motif sebelumnya, yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku.

Tingkat suku bunga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap penentuan motif spekulasi. Pada tingkat suku bunga yang relative tinggi, masyarakat akan memilih menyimpan uangnya dalam bentuk surat berharga dibandingkan dengan memegang uang tunai.  Bunga yang relative tinggi akan memberikan pendapatan lebih kepada masyarakat.

Penawaran Uang

Penawaran uang didefinisikan sebagai jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian untuk membiayai transaksi- transaksi yang dilakukan dalam masyarakat.

Penawaran uang (money supply) dibedakan menjadi mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar. Mata uang dalam peredaran adalah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral. Mata uang tersebut terdiri atas uang kertas dan uang logam. Dengan demikian, mata uang dalam peredaran sama dengan uang kartal.

Adapun uang beredar adalah semua jenis uang yang berada di dalam perekonomian yaitu mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral pada bank-bank umum.

Penawaran Uang Arti Sempit

Penawaran uang dalam arti sempit merupakan uang dalam peredaran yang berbentuk uang kartal dan uang giral, dan disebut M1.

M1 = Uang Kartal + Uang Giral

Uang kartal atau uang tunai merupakan uang yang biasa digunakan setiap hari untuk membeli barang dan jasa. Uang kartal terdiri atas uang logam dan uang kertas. Uang kartal diterbitkan oleh bank sentral, yang dalam hal ini adalah Bank Indonesia.

Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat- surat berharga yang dikeluarkan oleh bank umum.

Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro. Cek merupakan surat perintah dari pemilik rekening di bank untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain.

Sedangkan bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah uang kepada pihak lain.

Penawaran Uang Arti Luas

Adapun penawaran uang dalam arti luas disebut juga M2 yang terdiri atas uang kartal, uang giral, dan uang kuasi. Uang kuasi terdiri atas deposito berjangka, tabungan, rekening, dan valuta asing milik swasta domestik.

M2 = M1 + Uang Kuasi

Uang kuasi juga disebut near money atau uang dekat, yaitu bentuk kekayaan finansial yang dapat segera diuangkan. Meskipun secara langsung ia tidak berfungsi sebagai media tukar atau alat pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal maupun uang giral.

Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek (jatuh temponya kurang dari 1 tahun) dan rekening simpanan atau tabungan di bank umum.

Penawaran Uang Arti Lebih Luas

Penawaran uang arti lebih luas disimbolkan dengan M3 adalah uang kartal ditambanh uang giral ditambah uang kuasi ditambah yang disimpan dalam bank umum dan bank perkreditan rakyat BPR.

M3 = M2 + Deposito Berjangka Panjang

M3 merupakan penggabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan deposito berjangka panjang (lebih dari satu tahun). Apabila perekonomian suatu negara semakin maju, porsi penggunaan uang kartal (kertas dan logam) semakin sedikit, digantikan uang giral dan uang kuasi.

Faktor Yang Memengaruhi Penawaran Uang

Pada prinsipnya, jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian ditetapkan oleh bank sentral melalui pengaturan kredit perbankan.

Perkembangan jumlah uang yang beredar mencerminkan perkembangan ekonomi suatu negara. Jika perekonomian suatu negara tumbuh dan berkembang, maka jumlah uang yang beredar juga berubah sesuai dengan pertumbuahan ekonomi negara.

Beberapa faktor yang memengaruhi penawaran uang, di antaranya adalah

a). Bank Sentral

Bank sentral sebagai lembaga yang memiliki otoritas moneter melalui hak otoritasnya untuk mencetak dan mengedarkan uang untul mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Selain itu kebijakan- kebijakan moneter yang dikeluarkan bank sentral juga memberikan pengaruh  yang cukup besar, seperti Politik diskonto, Politik pasar terbuka, Politik cash ratio dan Politik kredit selektif

b). Pemerintah

Pemerintah melalui menteri keuangan dengan persetujuan dari Gubernur Bank Indonesia dapat meminta untuk mencetak uang uang kartal baik uang kertas maupun uang logam.

c). Bank Umum

Bank umum dapat melakukan penciptaan uang giral (uang bank) melalui pembelian surat surat berharga dari masyarakat.

d). Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga merupakan faktor yang menentukan jumlah uang beredar dalam perekonomian suatu negara. Ketika tingkat bunga relative tinggi, maka permintaan uang tunai cenderung turun. Hal ini disebabkan masyarakat menganggap jika uang disimpan atau tidak dibelanjakan akan lebih menguntungkan.

Sebagai akibatnya, permintaan terhadap barang dan jasapun mengalami penurunan serta kegiatan perekonomian menjadi rendah. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter melalui mekanisme penurunan tingkat suku bunga.

e). Tingkat Inflasi atau Deflasi

Pada kondisi inflasi, bank sentral akan cenderung mengurangi penawaran uang. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menahan agar inflasi tidak semakin tinggi.

Sementara Deflasi membawa dampak negatif bagi perekonomian. Karena penurunan harga barang dan jasa secara terus- menerus cenderung menurunkan kegiatan produksi dan investasi.

f). Tingkat Produksi atau Pendapatan Nasional

Pada tingkat produksi atau pendapatan nasional yang rendah, pemerintah cenderung akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Hal ini berujuan agar dapat meningkatkan permintaan agregat, sehingga kegiatan produksi dan dapat meningkatkan kegiatan perekonomia secara keseluruhan.

g). Pendapatan

Jika pendapatan masyarakat semakin tinggi, maka semakin tinggi pula jumlah uang yang beredar. Sebaliknya, jika pendapatan masyarakat yang rendah, maka pendapatan nasional juga ikut rendah, akibatnya jumlah uang yang beredar juga akan berkurang. Dengan demikian, pemerintah tidak perlu memperbanyak jumlah uang beredar.

h). Kekayaan Masyarakat

Jika variasi atau bentuk kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat relative rendah, jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar. Sebaliknya, jika masyarakat memiliki banyak bentuk kekayaan seperti tanah, tabungan, saham, dan lain-lain, maka jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan rendah.

i). Nilai Tukar Rupiah

Pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar jika nilai tukar rupiah menurun. Dengan demikian, sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran, tingkat bunga akan naik sehingga nilai tukar rupiah juga ikut naik.

j). Fasilitas Kredit

Fasilitas kredit dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila masyarakat lebih tertarik penggunaan kredit, dengan sendirinya penggunaan uang tunai akan berkurang, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat juga berkurang.

k). Struktur Perekonomian Negara

Dalam masyarakat industri, perputaran uang akan lebih cepat karena dalam suatu proses produksi membutuhkan waktu yang lebih cepat daripada pada masyarakat agraris. Masyarakat agraris harus menunggu waktu yang lebih lama untuk memanen hasilnya, sehingga uang yang beredar akan cenderung lebih lama.

Daftar Pustaka:

  1. Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  2. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  3. Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
  4. Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  5. Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
  6. Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  7. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
  8. Pengertian Uang atau Pengertian uang secara hukum dan politis berserta Permintaan Uang dan Fungsi Permintaan uang. Persamaan permintaan uang Irving Fisher dengan Contoh perhitungan permintaan uang dan Contoh Perhintungan Permintaan unga Rumus Irving Fisher. Uang Berfungsi alat tukar dan pengaruh pendapatan terhadap permintaan uang atau Pengaruh daya beli terhadap Permintaan uang.
  9. Penegrtian Daya beli uang dan Pengertian Real money balances dan Uang bersifat netral. Pengertian money neutrality dan classical quality of money serta Pengaruh permintaan uang terhadap tingkat harga dengan Contoh Soal Perhitungan Rumus Irving Fisher. Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang dan demand for money.
  10. Preferensi likuiditas Keynes dan Pengaruh Motif Transaksi terhadap permintaan uang beserta Rumus Permintaan uang motif transaksi. Pengaruh Motif Berjaga-jaga terhadap permintaan uang dan pengaruh spekulasi terhadap permintaan uang dengan Contoh soal permintaan uang motif berjaga – jaga.

Nilai Uang, Nominal Intrinsik, Internal dan Eksternal.

Pengertian Nilai Uang. Nilai uang adalah jumlah barang dan jasa yang akan diterima sebagai pengganti satu kesatuan uang yang diserahkan. Sederhananya Nilai Uang sama dengan  jumlah barang dan jasa.

Uang memiliki sifat seperti barang yang nilai atau harganya ditentukan oleh permintaan demand dan penawaran supply uang.

Permintaan dan penawaran uang dipengaruhi oleh beberapa factor seperti laju edar uang atau velocity of circulation, ketersediaan barang dan jasa yang diperdagangkan dan sebagainya.

Contoh Nilai Uang

Jika Uang 25.000 rupiah dapat digantikan dengan satu kilo gram gula, maka nilai uang 25.000 rupiah tersebut adalah satu kilo gram gula. Atau Rp 25.000 = 1 kg gula.

Dengan perkataan lain, nilai uang menunjukkan kemampuan beli uang atau purchasing power of money. Dengan demikian yang dimaksud nilai uang 25 ribu rupiah adalah  jumlah barang yang dapat diterima dari penjual sebagai pengganti dari uang 25 ribu rupiah.

Istilah lain yang dapat digunakan untuk Nilai uang adalah nilai tukar. Nilai tukar merupakan Jumlah barang dan jasa yang dapat ditukar dengan satu kesatuan uang yang diserahkan.

Untuk contoh di atas. Nilai Tukar 25.000 rupiah adalah satu kilo gram gula. Ini artinya 25 ribu rupiah dapat ditukar dengan satu kilo gram gula.

Nilai Nominal Uang

Nilai nominal adalah nilai uang yang tertulis atau tertera pada mata uang baik uang kertas atau logam. Nilai ini yang paling mudah diketahui oleh masyarakat. Hanya dengan melihat angka yang tercetak pada mata uang tersebut sudah bisa mengetahui nilainya.

Contoh Nilai Nominal Uang

Pada sebuah uang kertas tertulis Rp100.000 Maka nilai nominal uang tersebut adalah 100.000 rupiah. Nilai uangnya sama persis dengan yang tertulis atau tercetak.

Nilai Intrinsik Uang

Nilai intrinsik adalah nilai atau harga dari bahan yang digunakan untuk membuat uang itu sendiri ditambah dengan biaya percetakan dan transpotasi.

Contoh Nilai Intrinsik Uang.

Untuk membuat satu lembar Uang kertas yang bertuliskan Rp 100.000 membutuhkan bahan kertas, biaya cetak dan biaya transport sebesar 25.000 rupiah. Maka Nilai nominal uang tersebut adalah 100.000 rupiah dan nilai intrinsic nya adalah 25.000 rupiah. Nilai yang berlaku untuk transaksi dalam perekonomian adalah nilai nominalnya.

Nilai Uang Internal

Nilai uang internal adalah daya beli uang yang dinyatakan dalam jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara itu sendiri atau domestic product. Jadi nilai uang ditentukan oleh kemampuan daya beli uang terhadap barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri.

Nilai uang internal dipengaruhi oleh ketersedian barang dan jasa yang diperdagangkan. Ketika ketersediaannya berkurang atau terbatas, maka harga barang menjadi naik. Harga barang naik, artinya sama dengan turunya nilai uang. Ketika barang dan jasa yang tersedia melimpah, maka harga barang akan turun. Turunnya harga barang sama artinya dengan naiknya nilai uang.

Contoh Nilai Uang Internal

Jika Uang 15.000 rupiah dapat digunakan untuk membeli satu kilo gram beras hasil panen petani, maka nilai uang internal 15.000 rupiah tersebut adalah satu kilo gram beras. Atau Rp 15.000 = 1 kg beras.

Nilai Uang Eksternal

Nilai Uang Eksternal adalah harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lainnya atau valuta asing atau devisa. Nilai uang eksternal ini dikenal dengan istilah lain yaitu kurs mata uang asing atau foreign exchange rate.

Contoh Nilai Uang Eksternal.

Misal, Nilai kurs Rupiah Indonesia terhadap Dollar Amerika dinotasikan dengan USD/IDR 15.000. Ini artinya nilai uang eksternal Rupiah Indonesia adalah 15.000 rupiah untuk tiap satu Dollar Amerika. Atau daya beli rupiah terhadap Dollar Amerika adalah 15.000 rupiah untuk tiap satu Dollar Amerika.

Tinggi rendahnya kurs mata uang asing tersebut di tentukan antara lain oleh permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing tersebut. Permintaan terhadap mata uang asing disebabkan adaya keinginan untuk membeli barang dari luar negeri atau impor.

Namun demikian tidak semua mata uang disukai oleh pengekspor barang atau jasa, namun hanya mata uang kuat atau hard currency yang dapat diterima oleh hampir setiap negara di dunia.

Dewasa ini, mata uang yang banyak diterima dan tergolong dalam hard currency atau devisa convertible antara lain adalah Dollar Amerika, Euro Eropa, Pound sterling Inggris, Yen Jepang dan Dollar Australia.

Daftar Pustaka

Pengertian Nilai Internal dan Eksternal Uang dengan Pengertian Nilai Uang dan Contoh nilai uang, Pengertian Nilai uang internal. Pengertian nilai uang eksternal namun Contoh Nilai uang internal beserta Contoh nilai uang eksternal. Contoh Hard Currency ketika Pengertian Devisa Convertible.

 

error: Content is protected !!