Pengertian Keseimbangan Pasar Barang dan Jasa. Pasar barang dikatakan dalam keadaan keseimbangan apabila penawaran pada pasar barang sama dengan penerimaan pada pasar barang tersebut.
Atau dengan kata lain pendapatan sama dengan pengeluaran, Keseimbangan pasar barang ditunjukkan oleh suatu kurva yang disebut Kurva I-S.
Kurva I-S adalah suatu kurva yang menjelaskan hubungan antara berbagai tingkat bunga r dengan pendapatan nasional keseimbangan Y di mana pasar barang pada posisi keseimbangan.
Dengan demikian kurva IS menunjukkan keseimbangan di pasar barang.
Suatu Perekonomian dikatakan dalam kondisi keseimbangan pasar barang dan jasa apabila pendapatan sama dengan konsumsi ditambah investasi Y = C + I atau investasi I sama dengan tabungan S, atau S = I.
Fungsi Konsumsi
C = C0 + b.Y
dengan keterangan
C = konsumsi
C0 = Konsumsi otonom, saat Y = 0
b = MPC (marginal propensity to consume)
Y = Pendapatan nasional
Fungsi Investasi I
I = I0 + e.r
dengan keterangan
I0 = Investasi saat I = 0
e = marginal propensity to invest, MPI
e = Δl/ΔI, nilai e < 0
r = tingkat bunga
Fungsi Tabungan, Saving S adalah
S = – C0 + (1 – b) Y
dengan keterangan
S = tabungan
C0 = Tabungan S saat Y = 0
1 – b = nilai MPS (marginal propensity to save)
Y = pendapatan nasional
Pengaruh Pendapatan Nasional Terhadap Konsumsi dan Tabungan
Fungsi konsumsi dinyatakan sebagai C = f(Y) dan tabungan yang dinyatakan sebagai S=f(Y), hal ini menunjukkan bahwa konsumsi dan tabungan merupakan komponen atau besaran yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional Y.
Berdasarkan persamaannya diketahui bahwa semakin tinggi pendapatan suatu masyarakat, maka semakin tinggi pula konsumsi dan tabungan masyarakat tersebut.
Sebaliknya, semakin rendah pendapatan masyarakat, maka konsumsi dan tabungan masyarakat juga semakin rendah.
Pengaruh Tingat Bunga Terhadap Investasi
Fungsi investasi dinyatakan dengan I = f(r), hal ini menunjukkan bahwa investasi dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat suku bunga r.
Berdasarkan persamaannya diketahui investasi dengan tingkat suku bunga berkorelasi negative.
Ini artinya, jika tingkat suku bunga tinggi, maka investasi akan rendah. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah, maka investasi akan tinggi.
Fungsi Keseimbangan Pasar Barang I-S
Keseimbangan pasar barang terjadi ketika kondisi pendapatan sama dengan nilai konsumsi ditambah investasi dan dinyatakan dengan persamaan keseimbangan berikut
Y = C + I
sehingga
Y = C0 + b.Y + I0 + e.r
Y – b.Y = C0 + I0 + e.r
(1 – b)Y = C0 + I0 + e.r atau
Y = 1/(1 – b) x (C0 + I0 + e.r)
Fungsi Keseimbangan pasar barang juga terjadi ketika kondisi tabungan sama dengan investasi yang dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
S = I
sehingga
– C0 + (1 – b) Y = I0 + e.r
(1 – b) Y = C0 + I0 + e.r
Y = 1/(1 – b) x ( C0 + I0 + e.r)
Dengan demikian fungsi I-S nya adalah
Fungsi I-S
Y = 1/(1 – b) x (C0 + I0 + e.r)
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Pendapatan Nasional
Berdasarkan pada persamaan fungsi I-S dapat diketahui bahwa pendapatan nasional dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Pendapatan nasional dan suku bunga berkorelasi negative, artinya semakin tinggi tingkat suku bunga, maka semakin rendah pendapatan nasionalnya.
Sebaliknya semakin rendah tingkat suku bunga, maka semakin tinggi pendapatan nasionalnya.
Contoh Soal Perhintungan Keseimbangan Pasar Barang Persamaan Fungsi I-S
Jika perekonomian suatu masyarakat memiliki Fungsi konsumsi C = 400 + 0,5Y dan Fungsi investasinya adalah I = 150 – 1000r, maka tentukanlah keseimbangan di pasar barang perkonomian tersebut, turunkan fungsi I-S dan gambarkan kurva fungsi I-S nya. Satuan uang dalam trillium rupiah.
Jawab
a). Keseimbangan pasar barang
Y = C + I
substitusikan fungsi konsumsi dan investasi berikut
C = 400 + 0,5Y dan
I = 150 – 1000r
sehingga diperoleh
Y = (400 + 0,5Y) + (150 – 1000r)
Y – 0,5Y = 400 + 150 – 1000r
0,5Y = 550 – 1000r
Y = 1100 – 2000r
b). Jadi Persamaan yang menggambarkan keseimbangan pasar barang adalah fungsi I-S, yaitu Y = 1100 – 2000r
Gambar berikut menunjukkan kurva I-S yang menjelaskan bagaimana tingkat suku bunga berpengaruh terhadap kesimbangan pendapatan nasional.
Dari kurvanya diketahui, bahwa kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan turunnya pendapatan nasional keseimbangan.
Pendapatan nasional keseimbangan akan naik jika tingkat suku bunga diturunkan.
Pada tingkat suku Bunga 5 persen, pendapatan nasional keseimbangan adalah 1000 triliun rupiah.
Y = 1100 – (2000x 0,05)
Y = 1000
Ketika tingkat suku bunga 15 persen, maka pendapatan nasional keseimbangan adalah 800 triliun rupiah
Y = 1100 – (2000x 0,15)
Y = 800
Jadi, ketika tingkat suku bunga dinaikkan dari 5 persen menjadi 15 pesen, maka pendapatan nasional keseimbangan turun dari 1000 menjadi 800 triliun rupiah
Keseimbangan Pasar Uang
Keseimbangan pasar uang atau money market equilibrium adalah keseimbangan antara uang yang diminta oleh masyarakat untuk berbagai motif sama dengan jumlah uang beredar atau penawaran uang pada masyarakat tersebut. Keseimbangan pasar uang ditunjukkan oleh suatu kurva yang disebut Kurva L-M.
Kurva L-M adalah sebuah garis (kurva) yang menunjukkan berbagai hibungan antara tingkat suku bunga dengan pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan di pasar uang. Keseimbangan pasar uang terjadi pada kondisi fungsi permintaan uang sama dengan fungsi penawaran uang.
Permintaan Uang
Permintaan uang biasa disebut liquidity preference dinotasikan dengan huruf besar L adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang oleh masayarakat.
Permintaan uang oleh masyarakat didasarkan oleh tiga motif yaitu motif transaksi, motif berjaga jaga dan motif spekulasi.
Permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga jaga sangat dipengaruhi oleh besarnya pendapatan yang diterima masyarakat Y atau pendapatan nasional).
Sedangkan permintaan uang untuk motif spekulasi sangat ditentukan oleh besarnya tingkat suku bunga.
Fungsi Permintaan Uang
Fungsi permintaan uang motif transaksi dan berjaga jaga dapat dinyatakan dengan persamaan berbentuk linear seperti berikut.
L1 = k . Y
Fungsi permintaan uang motif spekulasi dapat dinyatakan dengan persamaan berbentuk linear seperti berikut:
L2 = M0 + m.r
Berdasarkan dua fungsi uang tersebut, maka fungsi uang secara keseluruhan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
L = L1 + L2
L = k. Y + M0 + m.r
Dengan keterangan
k = ΔL1/ΔY
m = ΔL2/Δr, m < 0
r = tingkat suku bunga
M0 = permintaan uang saat r = 0
Y = pendapatan nasional.
Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian dan dapat digunakan untuk membiayai semua transaksi yang dilakukan oleh masyarakat.
Penawaran uang disebut juga sebagai jumlah uang beredar dan dinotasikan dengan huruf Ms.
Dalam jangka waktu tertentu atau jangka pendek, jumlah uang beredar dapat diasumsikan tetap jumlahnya dan bersifat eksogen karena ditentukan oleh pemerintah dan system perbankan melalui kegiatan penciptaan uang.
Secara grafis, Ms merupakan kurva berbentuk garis lurus vertical ke atas. Hal ini berarti bahwa jumlah uang beredar akan tetap berapapun tingkat suku bunga yang ditawarkan.
Dengan kata lain, jumlah uang beredar tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Fungsi Penawaran Uang
Ms = M1 + Near Money
Ms = Tetap
Fungsi Keseimbangan Pasar Uang L-M
Keseimbangan pasar uang terjadi ketika kondisi permintaan uang sama dengan penawaran uang dan dinyatakan dengan persamaan berikut
L = Ms sehingga
k.Y + M0 + m.r = Ms
k.Y = Ms – M0 – m.r atau
Y = (1/k) x (Ms – M0 – m.r)
Dengan demikian fungsi L-M nya adalah
Fungsi Keseimbangan L-M
Y = (1/k) x (Ms – M0 – m.r)
nilai m lebih kecil dari nol sehingga fungsi keseimbangan L-M menjadi
Y = (1/k) x (Ms – M0 – (-m).r))
Contoh Soal Perhitungan Persamaan Fungsi Keseimbangan Pasar Uang L-M
Permintaan uang untuk transaksi dan jaga jaga dalam perekonomian masyarakat memenuhi fungsi L1 = 0,25Y dan permintaan uang untuk berspekulasi adalah L2 = 400 – 500r. Sedangkan jumlah uang bersedar Ms tetap yaitu 600.
Tentukanlah keseimbangan di pasar uang dan gambarkan kurva fungsi L-M nya. Satuan uang dalam trillium rupiah.
a). Keseimbangan pasar uang
L = L1 + L2
L = 0,25Y + 400 – 500r
L = Ms
sehingga
0,25Y + 400 – 500r = 600
0,25Y = 600 – 400 + 500r
0,25Y = 200 + 500r
Y = 800 + 2000r
b). jadi keseimbangan pasar uang ditunjukkan oleh fungsi keseimbangan L-M yaitu
Y = 800 + 2000r
Kurva Keseimbangan Pasar Uang L-M
Y = 800 + 2000r
Gambar berikut menunjukkan kurva L-M yang menjelaskan bagaimana tingkat suku bunga berpengaruh terhadap kesimbangan pendapatan nasional.
Dari kurvanya diketahui, bahwa kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan naiknya pendapatan nasional keseimbangan. Pendapatan nasional keseimbangan akan naik jika tingkat suku bunga dinaikkan.
Pada tingkat suku Bunga 5 persen, pendapatan nasional keseimbangan adalah 900 triliun rupiah.
Y = 800 + (2000x 0,05)
Y = 900
Ketika tingkat suku bunga 15 persen, maka pendapatan nasional keseimbangan adalah 1100 triliun rupiah.
Y = 800 + (2000x 0,15)
Y = 1100
Jadi, ketika tingkat suku bunga dinaikkan dari 5 persen menjadi 15 pesen, maka pendapatan nasional keseimbangan naik dari 900 menjadi 1100 triliun rupiah.
Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang.
Keseimbangan IS-LM merupakan keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang.
Keseimbangan IS-LM disebut juga sebagai keseimbangan perekonomian secara general antara sector riil dengan sector keuangan suatu negara.
Keseimbangan umum atau general equilibrium terjadi ketika besarnya pendapatan nasional Y dan tingkat suku bunga r mencerminkan keseimbangan yang berlaku di dua pasar yaitu keseimbangan di pasar barang dan di pasar uang.
Secara gtafis, keseimbangan umum akan tercapai ketika kurva fungsi I-S berpotongan dengan kurva fungsi L-M.
Contoh Soal Perhitungan keseimbangan Pasar Barang Dan Pasar Uang
Suatu perekonomian negara memenuhi fungsi keseimbangan pasar barang sesuai fungsi I-S yaitu Y = 1100 – 2000r dan memenuhi fungsi keseimbagan pasar uang sesuai fungsi L-M yaitu Y = 800 + 2000r. Tentukan keseimbangan umum IS-LM perekonomian negara tersebut.
Jawab.
Keseimbangan Umum Pasar barang dan pasar uang tercapai jika Fungsi I-S sama dengan Fungsu L-M yaitu:
Fungsi I-S yaitu
Y = 1100 – 2000r
fungsi L-M yaitu
Y = 800 + 2000r.
Syarat keseimbangan
1100 – 2000r = 800 + 2000r
1100 – 800 =2000r + 2000r
300 = 4000r
r = 300/4000=0,075
r = 7,5persen
jadi tingkat suku bunga keseimbangan umum adalah 7,5 persen
Pendapatan Keseimbangan Umum
substitusikan tingkat suku bunga keseimbangan 7,5 persen ke fungsi I-S berikut
Y = 1100 – 2000(0,075)
Y = 1100 – 150
Y = 950
jadi Pendapatan nasional keseimbangan umum nya pada tingkat suku bunga kesimbangan 7,5 persen adalah 950 triliun rupiah,
Kurva Keseimbangan Umum Pasar Barang Dan Pasar Uang.
Gambar berikut menunjukkan kurva IS dan kurva LM yang saling perpotongan membentuk keseimbangan umum pada titik E yaitu pada tingkat suku bunga 75 persen dan pendapatan nasional 950 triiun rupiah.
Dari gambar diketahui bahwa Tingkat suku bunga menunjukkan perilaku yang berbeda pada pendapatan nasional Y.
Pendapatan nasional yang ditentukan dari konsumsi C dan investasi I akan turun ketika tingkat suku Bunga naik, sedangan pendapatan nasional yang ditentukan dari permintaan uang masyarakat akan naik ketika tingkat suku Bunga naik.
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”… https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
- Circular Flow Diagram: Peran Fungsi Pelaku Ekonomi Rumah Tangga Konsumsi Produsen Pemerintah Luar Negeri.
- Konsep Pendapatan Nasional, Pengertian Contoh Rumus Perhitungan
- Kegunaan Barang, Faktor Yang Pengaruhi Kebutuhan Manusia, Pengertian Contoh Soal
- Nilai Uang, Nominal Intrinsik, Internal dan Eksternal.
- Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah, Pengertian Dan Contoh
- Jenis Barang Pemuas Kebutuhan Manusia. Pengertian dan Contoh,
- Ciri Pasar Persaingan Monopolistik
- Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
- Biaya Peluang, Opportunity Cost. Pengertian Contoh Perhitungan
- Pengaruh Pendapatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pengertian Konsumsi Tabungan, Contoh Perhitungan
Daftar Pustaka:
- Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
- Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
- Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
- Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, CV, Bandung.