10+ Contoh Soal Pembahasan: Bahan Kimia Zat Aditif Makanan Pemanis Pewarna Pengawet Alami Sintetik Buatan,

Berikut contoh contoh Soal Ujian Bahan Kimia Zat Aditif Makanan Pemanis Pewarna Pengawet Alami Sintetik Buatan, yang dapat dipelajari untuk Latihan.

Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan

1). Contoh Soal Ujian Jawaban: Zat Aditif Makanan Sulit Dicerna Tubuh Manusia,

Zat aditif makanan yang berasal dari bahan kimia dapat berdampak negatif karena ….

a). diperoleh dari ekstraksi tumbuh tumbuhan

b). bahan kimia pada zat aditif sulit diuraikan oleh tubuh

c). menambah nafsu makan

d). membuat tubuh terasa segar

Jawaban: b

Zat aditif adalah bahan kima atau zat yang sengaja ditambahan pada makanan dengan tujuan tertentu.

Pada Makanan biasanya dimasukan bahan kimia tambahan dengan  tujuan tertentu seperti memberikan rasa sedap, mengawetkan, warna, pemanis, dan memberikan aroma dan sebagainya.

Jika makanan yang mengandung zat adiktif dikonsumsi secara terus-menerus maka zat adiktif tersebut dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.

2). Contoh Soal Pembahasan: Sakarin Pengganti Gula Penderita Diabetes,

Salah satu zat aditif makanan yang digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes adalah ….

a). vetsin

b). formalin

c). sakarin

d). tetrazine

Jawaban: c

Pemanis adalah zat yang ditambahkan kepada makanan atau minuman sehingga menimbulkan rasa manis. Bahan pemanis ini terdiri dari dua jenis, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.

Sakarin adalah zat aditif sintetis atau buatan berupa zat kimia yang dapat ditambahkan kepada makanan untuk menimbulkan rasa manis pada makanan.

Sakarin ditambahkan sebagai pengganti pemanis alami. Pemanis alami disebut sukrosa yang dapat diperoleh dari olahan gula tebu, gula aren, dan gula merah.

3). Contoh Soal Jawaban:  CFC Zat Aditif Sintetik Pewarna Buatan Makanan Merusak Hati Dan Ginjal,

Zat aditif makanan yang dapat merusak organ hati dan ginjal adalah ….

a). FCF

b). boraks

c). siklamat

d).. MSG

Jawaban: a

FCF adalah zat aditif yang ditabahkan pada makanan untuk menimbulkan warna kuning.

Secara garis besar, Pewarna makanan digolongkan menjadi dua yaitu: pewarna alami dan pewarna sintetik.

Pewarna alami merupakan pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan alami, baik nabati, hewani, ataupun mineral.

Pewarna sintetik dapat diperoleh dari hasil pengolahan dalam industri pewarna makanan. Pewarna ini berupa bahan-bahan kimia yang merupakan hasil sintesis di laboratorium.

FCF  merupkan zat aditif pewarna sintetik yang sengaja ditambahkan pada makanan agar memperoleh warna kuning.

4). Contoh Soal Ujian: Kekuranagn Iodin Menyebabkan Penyakit Gondok,  

Penyakit gondok dapat disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan ….

a). vitamin A

b). iodin

c). asam benzoat

d). klorofil

Jawaban: b

Penyakit gondok adalah kondisi ketika muncul benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang membesar.  Kelenjar tiroid adalah kelenjar penghasil hormon tiroid yang terletak di leher bagian depan.

Kelenjar tiroid memerlukan yodium untuk memproduksi hormon tiroid. Kekurangan yodium akan membuat kelenjar tiroid bekerja lebih keras dan akhirnya membesar (penyakit gondok)

5). Contoh Soal Pembahasan: Gula Asam Propionate Garam Zat Aditif Pengawet,

Berikut ini yang termasuk zat aditif yang berfungsi sebagai pengawet, kecuali ….

a). gula

b). asam propionate

c). garam

d). monosodium glutamat

Jawaban: d

Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk.

Garam dapur, gula merupakan bahan alami yang dapat juga sebagai bahan yang digunakan pengawet alami untuk makanan secara tradisional sejak lama.

Asam propionate merupakan zat aditif sintetik (buatan) yang digunakan untuk pengawet makanan.

Monosodium Glutamat (MSG) merupakan Salah Satu Penyedap rasa sintetik yang sering digunakan pada makanan yang biasanya lebih dikenal dengan nama vetsin. b

6). Contoh Soal Ujian: Monosodium Glutamat (MSG) Penyedap Rasa Menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome,

Konsumsi makanan yang mengandung monosodium glutamate (MSG) secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit ….

a). chinese restaurant syndrome

b). xerophtalmia

c). gondok

d). diabetes

Jawaban: a

Monosodium Glutamat (MSG) merupakan Penyedap rasa sintetik yang sering digunakan pada makanan atau masakan.

Monosodium Glutamat (MSG) di kalangan masyarakat umum biasanya lebih dikenal dengan nama vetsin. MSG digunakan untuk penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa pada makanan

Penggunaan MSG masih aman untuk dikonsumsi. Namun demikian, jika dikonsumsi secara berlebihan, menyebabkan terjangkitnya penyakit Chinese Restaurant Syndrome yang dapat menimbulkan tubuh mudah lelah, pusing kepala, atau sesak napas.

7). Contoh Soal Jawaban: Beta Karoten – Klorofil Eritrosin Zat Aditif  Warna Makanan,

Beta karoten, klorofil, dan eritrosin merupakan contoh zat aditif yang digunakan sebagai ….

a). pemanis

b). pengawet

c). penyedap

d). pewarna

Jawaban: d

Betakaroten dan klorofil azt aditif pewarna alami. Pewarna alami merupakan pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan alami, baik nabati, hewani, ataupun mineral.

Beta-karoten  merupakan pewarna alami yang dapat memberikan warna kuning pada makanan. Beta karoten bisasa digunakan untuk memberi warna pada Keju dan kacang kapri (kalengan)

Klorofil memberikan warna hijau pada makanan.  Korofil diperoleh dari daun-daunan yang yang peka terhadap cahaya dan asam. Pewarna jenis Klorofil banyak digunakan oleh masyarakat untuk warna pada jeli.

Eritrosin merupakan pewarna sintetik. Pewarna ini berupa bahan-bahan kimia yang merupakan hasil sintesis di laboratorium. Pewarna eritrosin banyak digunakan pada es krim dan jeli,

8). Contoh Soal Ujian: Siklamat Pemanis Sintetis Buatan Untuk Permen Dan Minuman Ringan,

Zat aditif pemanis yang sering digunakan sebagai campuran minuman ringan adalah ….

a). siklamat

b). formalin

c). tetrazine

d). boraks

Bahan Zat aditif pemanis adalah bahan kimia yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis.

Bahan pemanis terdiri dari dua jenis, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami disebut sukrosa yang dapat diperoleh dari olahan gula tebu, gula aren, dan gula merah.

Sedangkan, pemanis sintetik berupa zat kimia yang dapat ditambahkan kepada makanan untuk menimbulkan rasa manis pada makanan.

Siklamat merupakan zat aditif sintetis yang digunakan untuk memberikan rasa manis pada makanan seperti permen dan minuman ringan.

9). Contoh Soal Pembahasan: Gejala Chinese Restaurant Syndrome Mudah Lelah Kepala Pusing Sesak Nafas,

Berikut ini adalah gejala yang ditimbulkan bila orang mengalami penyakit chinese restaurant syndrome, kecuali ….

a). tubuh cepat merasa lelah

b). sesak nafas

c). kepala pusing

d). nafsu makan bertambah

Jawaban: d

Chinese Restaurant Syndrome ditimbulkan oleh konsumsi makanan yang banyak mengandung Monosodium Glutamat (MSG).

Penyakit Chinese Restaurant Syndrome dapat menimbulkan tubuh mudah lelah, pusing kepala, atau sesak napas.

10). Contoh Soal Jawaban: Upaya Mengurangi Dampak Negatif Zat Aditif,

Berikut ini merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan zat aditif makanan, kecuali ….

a). menggunakan zat aditif yang berasal dari alam

b). memeriksa komposisi makanan yang terdapat pada kemasan makanan kaleng

c). mengurangi penggunaan zat aditif yang merugikan kesehatan

d). menggunakan boraks sebagai pengawet makanan

Jawaban: d

Boraks yang digunakan sebagai pengawet makanan dan dikonsumsi secara terus- menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.

Rangkuman Ringkasan Zat Aditif Makanan Minuman

Zat aditif adalah zat-zat tambahan yang digunakan pada makanan dengan tujuan tertentu.

Tujuan penambahan zat aditif pada makanan adalah memberikan rasa sedap, mengawetkan, memberi warna, pemanis, dan memberikan aroma.

Pewarna makanan digolongkan menjadi tiga yaitu: pewarna alami, identik dengan pewarna alami, dan pewarna sintetik.

Contoh bahan pewarna alami adalah beta-karoten (kuning), klorofil (hijau), karamel (cokelat hitam), dan anato (oranye).

Bahan pemanis adalah bahan kimia yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis.

 Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat pembusukan, pengasaman, atau peruraian mikroorganisme sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk.

Bahan pengawet tradisional yang sering digunakan antara lain garam dapur, gula, cuka, dan lada.

Untuk menghindari bahaya dari penggunaan zat aditif, sebaiknya kita menggunakan zat aditif yang alami dan mengurangi penggunaan zat aditif sintesis.

10+ Contoh Soal Pembahasan: Bahan Kimia Zat Aditif Makanan Pemanis Pewarna Pengawet Alami Sintetik Buatan,

 

10+ Contoh Soal Ujian Pembahasan: Perubahan Sifat Intensif Ekstensif Fisika Kimia Zat Sehari Hari,

Berikut contoh contoh Soal Ujian Kimia Perubahan sifat intensif ekstensif fisika kimia zat pada kehidupan sehari hari, yang dapat dipelajari untuk Latihan.

Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.

1). Contoh Soal Pembahasan: Sifat Intensif Tidak Tergantung Pada Jumlah Dan Ukuran,

Sifat zat yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat disebut sifat . . . .

a). fisika

b). kimia

c). intensif

d). ekstensif

Jawaban: c

Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak bergantung pada banyak atau ukuran zat tersebut. Sifat intensif terdiri dari  dua sifat, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.

2). Contoh Soal Jawaban:

Sifat zat yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat disebut sifat . . . .

a). fisika

b). kimia

c). intensif

d). ekstensif

Jawaban: d

Sifat ekstensif adalah sifat zat yang bergantung pada banyak atau ukuran zat. Contoh Sifat ekstensif diantaranya adalah berat dan volume.

Semakin banyak zat, semakin bertambah pula berat dan volumenya.

3). Contoh Soal Ujian: Sifat Kimia Kereaktifan Zat Mudah Bereaksi,

Sifat zat di bawah ini yang merupakan sifat kimia yaitu . . . .

a). kekerasan

b). kerapatan

c). titik leleh

d). kereaktifan

Jawaban: d

Sifat kimia adalah semua sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh suatu zat. Contohnya, dapat bereaksi, mudah berkarat, mudah terbakar, dan berbau,

Kereaktifan merupakan sifat zat yang menunjukkan mudah tidaknya suatu zat tersebut  bereaksi dengan zat lain.

4). Contoh Soal Jawaban: Sifat Fisika Kerapatan Massa Jenis Massa Persatuan Volume kg/m3,

Sifat zat di bawah ini yang merupakan sifat fisika  adalah . . . .

a). mudah terbakar

b). daya ionisasi

c). kerapatan

d). kereaktifan

Jawaban: c

Sifat fisika merupakan sifat zat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru.

Kerapatan atau massa jenis meruakan besar massa zat pada satu satuan volume. Satuan massa jenis dinyatakan dalam kg/m3, atau g/mL, atau g/cm3.

5). Contoh Soal JawabanL Perubahan Kimia Terbentuk Zat Baru Tetap Reaksi Kimia,

Perhatikan proses berikut.

(i). Mengambil santan dari kelapa

(ii). Mengolah minyak kelapa dari santannya

(iii). Pelapukan kayu

(iv). Pembusukan telur

Peristiwa yang merupakan perubahan kimia terdapat pada proses . . . .

a). (i) dan (ii)

b). (i) dan (iii)

c). (ii) dan (iii)

d). (iii) dan (iv)

Jawaban: d

Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang ditandai dengan terbentuknya zat baru dan bersifat tetap. Perubahan kimia juga disebut sebagai reaksi kimia.

Contoh perubahan kimia yaitu yang terjadi pada: lilin yang dibakar, lilin akan menghasilkan karbon (abu), gas CO2, dan air H2O.

Perubahan ini bersifat tetap karena zat baru yang terbentuk dari hasil pembakaran, tidak dapat diubah menjadi lilin yang utuh kembali.

6). Contoh Soal Pembahasan: Hantaran Listrik Pada Besi Contoh Peristiwa Menunjukkan Sifat Fisika, 

Berikut ini merupakan contoh peristiwa yang menunjukkan sifat fisika suatu zat, adalah…

a). kamper menjadi kecil

b). semen mengeras

c). gula larut

d). besi menghantar listrik

Jawaban: d

Sifat fisika merupakan sifat zat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Kemampuan zat menghantarkan listrik dapat dinyatakan dengan daya hantar.

Daya hantar adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan listrik. Sifat ini dibedakan menjadi konduktor dan isolator.

7). Contoh Soal Pembahasan: Perubahan Kimia Sistem Tubuh Makhluk Hidup,

Contoh proses perubahan kimia dalam system tubuh makhluk hidup adalah . . . .

a). metabolisme, pencernaan, dan pemuaian

b). fotosintesis, metabolisme, dan pencernaan

c). pemuaian, fotosintesis, dan metabolisme

d). pembakaran, pemuaian, dan pencernaan

Jawaban: b

Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru dan tidak dapat dikembalikan.

fotosintesis, metabolisme, dan pencernaan menunjukkan perubahan kimia, sedangkan Pemuaian merupakan perubahan fisika.

8). Contoh Soal Pembahan: Proses Singkong Jadi Tape Menunjukkan Sifat Kimia,

Sifat kimia terjadi pada proses ….

a). singkong menjadi tapai

b). air diwarnai

c). lilin patah

d). bensin berbau menyengat

Jawaban:  a

Sifat kimia zat merupakan  sifat sifat yang berhubungan dengan interaksi antarzat. Sifat ini dapat dikenali dari pengamatan dan pengukuran terhadap perubahan kimia.

Perubahan singkong menjadi tape merupakan proses kimia yang disebut dengan fermentasi.

Jadi, Sifat kimia adalah sifat zat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dialami oleh suatu zat (singkong).

9). Contoh Soal Jawaban:Perubahan Fisika Peleyapan Kapur Barus Salju Mencair,

Perhatikan perubahan zat berikut!

I). Tepung terigu menjadi roti

II). Proses pernapasan

III). Pelenyapan kapur barus

IV). Salju mencair

Di antara perubahan tersebut yang merupakan perubahan fisika yaitu . . . .

a). I dan II

b). I dan III

c). II dan III

d). III dan IV

Jawaban: d

10). Contoh Soal Jawaban: Sifat Fisika Kerapatan Massa Jenis Kekerasan,

Berikut ini yang merupakan sifat-sifat fisika adalah ….

a). kerapatan, massa jenis, kekerasan

b). kelarutan, keterbakaran, rasa

c). warna, daya hantar, ionisasi

d). kemagnetan, kereaktifan, bau

Jawaban: a

11). Contoh Soal Jawaban Sifat Fisika Beras Tepung Beras Sama,

Perubahan beras menjadi tepung beras melalui penumbukan termasuk sifat fisika karena ….

a). tidak dapat kembali ke bentuk semula

b). sifat beras dan tepung beras sama

c). sifat beras dan tepung beras tidak sama

d). terbentuk materi jenis baru

Jawaban b

Sifat fisika suatu materi adalah sifat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat yang menyusun materi tersebut.

Beras dibuat menjadi tepung beras yang berubah hanya ukurannya. Beras berukuran kasar sedangkan tepung beras berukuran halus.

Rangkuman Ringkasan Perubahan Sifat Kimia Sifat Fisika Zat,

Sifat ekstensif adalah sifat zat yang bergantung pada banyak atau ukuran zat. Sifat ekstensif meliputi berat dan volume. Semakin banyak zat, semakin bertambah pula berat dan volumenya.

Sifat intensif adalah sifat zat yang tidak bergantung pada banyak atau ukuran zat. Sifat intensif dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.

Sifat fisika suatu materi adalah sifat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat yang Menyusun materi tersebut.

Sifat kimia adalah semua sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh suatu zat.

Beberapa sifat fisika diantaranya kerapatan, berat/massa jenis, kelarutan, daya hantar, kekerasan, warna, bau, rasa, dan kemagnetan.

Beberapa sifat kimia diantaranya kereaktifan, keterbakaran, oksidasi, ionisasi, pembusukan, peragian/ fermentasi. Sifat kimia suatu zat dapat diketahui ketika zat tersebut mengalami reaksi kimia.

Perubahan zat terbagi atas perubahan fisika dan perubahan kimia.

Perubahan fisika ditandai dengan perubahan wujud atau fase zat. Perubahan fisika bersifat sementara, sedangkan struktur molekulnya tetap.

Logam besi dipanaskan pada suhu tinggi akan membara, lunak dan mencair. Warnanya pun berubah kemerahan dengan suhu yang sangat panas, namun bila suhunya turun, besi akan kembali seperti semula

Perubahan kimia ditandai dengan terbentuknya zat baru dan bersifat tetap. Perubahan kimia juga disebut sebagai reaksi kimia.

Obat nyamuk yang dibakar akan menimbulkan bau, asap, dan abu. Abu, asap, dan bau yang terjadi merupakan zat baru hasil pembakaran.

Zat baru tersebut tidak dapat dikembalikan ke bentuk asalnya. Hal ini disebabkan susunan materinya mengalami perubahan setelah mengalami pembakaran.

10+ Contoh Soal Ujian Pembahasan: Perubahan Sifat Intensif Ekstensif Fisika Kimia Zat Sehari Hari,

 

11+ Contoh Soal Pembahasan: Pembersih Pemutih Pewangi Pestisida Surfaktan Helisida Transfultrin,

Berikut contoh contoh Soal Ujian bahan kimia pembersih pemutih pewangi pestisida surfaktan helisida transfultrin, yang dapat dipelajari untuk Latihan.

Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.

1). Contoh Soal Ujian Pembahasan: Hidrofilik Bagian Sabun Yang Suka Air, 

Bagian ion dari sabun ketika ditambahkan air yang suka akan air disebut ….

a). surfaktor

b). hidrofilik

c). hirofob

d). stearat

Jawaban: b

Sabun dan detergen memiliki struktur, yaitu struktur yang mampu melepaskan sejenis ion yang strukturnya suka akan air (yang disebut hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian ion yang tidak suka akan air (yaitu hidrofob) akan larut dalam minyak atau lemak.

2). Contoh Soal Ujian: Surfaktan Bahan Kimia Utama Pembersih Sabun Deterjen,

Bahan kimia utama pada bahan pembersih disebut dengan ….

a). fragrance

b). pigmen

c). surfaktan

d). desinfektan

Jawaban: c

Surfaktan merupakan bahan kimia yang terdapat pada sabun atau deterjen yang berfungsi sebagai zat penurun tegangan permukaan air.

Surfaktor menyebabkan kotoran berupa minyak atau lemak yang tadinya tak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur dengan air.

3). Contoh Soal Pembahasan: Helisida Pestisida Pembasmi Siput Bekicot,

Jenis pestisida yang dapat digunakan untuk membasmi siput dan bekicot adalah…

a). helisida

b). herbisida

c). rodentisida

d). insektisida

Jawaban: a

Pestisida merupakan istilah yang umum digunakan untuk semua jenis bahan kimia (obat) pembasmi hama yang ditujukan terhadap serangga, jamur, bakteri, dan hama lainnya.

Helisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan perkembang – biakan siput dan bekicot.

Kemasan Jenis helisida yang umum digunakan adalah metaldehyde atau metadex dan mercaptometur.

4). Contoh Soal Jawaban: Formalin Pengawet Berbahya Untuk Dikonsumsi,

Bahan pengawet yang berbahaya bila dikonsunsi adalah ….

a). garam dapur

b). cuka

c). formalin

d). asam benzoat

Jawaban: c

Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk.

Bahan pengawet buatan yang paling sering dipakai adalah asam benzoat. Asam benzoat berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri.

Formalin dengan kadar sekitar 40%, biasanya digunakan pada proses pengawetan spesimen biologi atau proses pengawetan mayat.

5). Contoh Soal Jawaban: Hidrogen Peroksida Bahan Aktif Pemutih Pakaian,

Bahan kimia yang sejenis dengan natrium hipoklorit, kalsium hipoklorit, dan natrium perboat adalah ….

a). asam klorida

b). hidrogen peroksida

c). kalium kromat

d). aluminium klorid heksahidrat

Jawaban: b

Natrium hypoklorit (NaOCl), kalsium hipoklorit, dan natrium perboat merupakan bahan kimia aktif yang terkandung dalam pemutih.

Bahan aktif ini berfungsi untuk mengoksidasi noda yang menempel pada pakaian sehingga tidak tampak lagi pada pakaian.

Jadi Selain ketiga bahan aktif tersebut yang juga termasuk bahan aktif yang digunakan dalam pemutih adalah Hidrogen peroksida (H2O2).

Pemutih merupakan bahan kimia yang berfungsi untuk menghilangkan noda pada pakaian, Pemutih berfungsi untuk menghilangkan noda yang tidak hilang dengan menggunakan detergen.

6). Contoh Soal Ujian Pembahasan: Transfultrin Bahan Aktif Obat Anti Nyamuk Bakar,

Salah satu contoh bahan aktif pada anti nyamuk adalah ….

a). transfusi

b). fragrance

c). disinfektan

d). transfultrin

Jawaban: d

Transflutrin adalah salah satu contoh bahan aktif anti nyamuk berbentuk padatan melingkar (spiral) berwarna hijau atau ungu.

Anti (obat) nyamuk bakar ini diambil khasiatnya melalui asapnya yang menyebar ke seluruh ruangan.

7). Contoh Soal Jawaban: Tetramycin Pestisida Jenis Bakterisida Membasmi Virus CVPD,

Tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk merupakan salah satu contoh pestisida jenis ….

a). bakterisida

b). fungisida

c). insektisida

d). herbisida

Jawaban: a

Tetramycin adalah sejenis bahan kimia yang digunakan dalam pestisida jenis Bakterisida.

Bakterisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa bakteri dan virus.

Tetramycin merupakan pestisida yang digunakan untuk membunuh virus CVPD (citrus vein phloem degeneration) yang menyerang tanaman jeruk. Penyakit CVPD dikenal juga dengan nama citrus greening atau huanglongbing.

8). Contoh Soal Ujian: Alkohol Propelan Produk Pewangi Farfum,

Bahan kimia yang biasa digunakan sebagai propelan pada produk farfum adalah ….

a). asam sianida

b). alkohol

c). gliserin

d). antasid

Jawaban: b

Pewangi atau Parfum adalah hasil pencampuran berbagai macam fragrance (wewangian) yang bersifat mudah menguap dengan bau tertentu.

Alkohol sebagai Propelan dan pelarut. Ketika parfum disemprotkan ke bagian tubuh, alkohol akan menguap ke udara dan parfum murni akan menempel ke tubuh atau pakaian.

Propelan adalah cairan yang digunakan untuk mendorong produk keluar dari botol.

9). Contoh Soal Jawaban: Aluminium Klorid Heksahidrat  Zat Tambahan Pewangi,

Bahan kimia Aluminium klorid heksahidrat biasa digunakan dalam ….

a). pembersih

b). pemutih

c). pewangi

d). pembasmi hama

Jawaban: c

Aluminium klorid heksahidrat dikenal dengan nama tawas yang ditambahkan pada pewangi seperti pada deodoran.

Penambahan Aluminium klorid heksahidrat (tawasI ini dimaksudkan agar ketika keringat keluar, Aluminium klorid heksahidrat  ini akan berfungsi sebagai pembunuh kuman kuman penyebab bau badan.

10). Contoh Soal Jawaban: Pentaklorofenol Baha Kimia Pestisida Jenis Herbisida,

Pentaklorofenol merupakan contoh pestisida jenis ….

a). nematisida

b). insektisida

c). herbisida

d). fungisida

Jawaban: c

Pestisida mencakup bahan kimia yang digunakan untuk membunuh organisma yang menggangu tumbuhan dan hewan ternak.

Pentaklorofenol merupakan bahan kimia pestisida dari kelompok Herbisida

Herbisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alangalang, rumput, dan eceng gondok.

11). Contoh Soal Jawaban: Fosfat Zat Menyebabkan Tumbuh Subur Gulma Air,

Jenis senyawa yang dapat menyebabkan tumbuh suburnya gulma air adalah.

a). asam oksalat

b). fosfat

c). gliserin

d). aluminium klorid heksahidrat

Jawaban: c

Gulma air termasuk jenis tumbuhan rerumputan atau rumpai yang berarti tumbuhan berumput (grassy plants,) herba (herb), tumbuhan pengganggu (noxious plans).

Gulma air umumnya sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan, karena lebih banyak merugikan.

Gulma air akan tumbuh subur ketika berada dalam lingkungan yang mengandung fosfat. Fostat merupakan salah satu zat nutrisi untuk gulma.

Rangkman Ringkasan Bahan Kimia Rumah Tangga Pembersih Pewangi Pestisida Pengawet,

1). Bahan kimia Yang banyak digunakan dalam rumah tangga dapat ditemukan pada produk seperti pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi hama.

2). Bahan kimia Pembersih seperti Sabun dan detergen merupakan surfaktor atau zat penurun tegangan permukaan sehingga kotoran berupa minyak atau lemak yang tadinya tak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur dengan air.

3). Bahan kimia Pemutih merupakan senyawa yang berfungsi untuk menghilangkan noda yang tidak hilang dengan menggunakan detergen.

4). Beberapa contoh bahan pemutih diantaranya  adalah natrium hypoklorit (NaOCl), kaporit (kalsium hipoklorit) atau Ca(ClO)2, natrium perboat (NaBO3), dan hidrogen peroksida (H2O2).

5). Pembuatan parfum dan deodoran diperlukan bahan campuran lain, seperti alkohol sebagai propelan dan pelarut.

6). Pestisida adalah sebutan untuk semua jenis obat (bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan terhadap serangga, jamur, bakteri, dan hama lainnya.

7).  Insektisida merupakan bahan kimia atau obat kimia yang digunakan untuk menanggulangi  hama tanaman berupa serangga.

8).  Fungisida merupakan bahan atau obat kimia yang berfungsi untuk membasmi hama tanaman berupa jamur atau cendawan.

9). Bakterisida merupakan bahan kimia yang berguna untuk memberantas hama tanaman berupa bakteri dan virus.

10).  Herbisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rumput, eceng gondok, dan lainlain.

11+ Contoh Soal Pembahasan: Pembersih Pemutih Pewangi Pestisida Surfaktan Helisida Transfultrin,

10+ Contoh Soal Ujian Pemisahan Zat: Filtrasi Sublimasi Kristalisasi Destilasi Kromatografi,

Berikut contoh contoh Soal Ujian Pemisahan Zat filtrasi sublimasi kristalisasi destilasi kromatografi, yang dapat dipelajari untuk Latihan.

Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.

1). Contoh Soal Jawaban: Penyaring Filtrasi Memisah Padatan Dari Cairan Atau Padatan Dari Campurannya Beda Ukuran,

Menyaring adalah ….

a). memisahkan suatu zat dengan cara kimia

b). memisahkan suatu zat dari campurannya

c). mengambil suatu benda dari tempat yang dalam

d). menangkap ikan dari dalam air sungai

Jawaban: b

Pemisahan dengan cara peyaringan atau filtrasi adalah  untuk memisahkan zat padat dari zat cair  atau zat padat dari dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya.

Campuran dua Zat padat yang berbeda ukuran dapat dipisah dengan saringan yang memiliki ukuran lubang di antara ukuran kedua zat padat tersebut.

2). Contoh Soal Jawaban: Penyaringan Ditentukan Kerapatan Saringan Jenis Zat Ukuran,

Hasil pemisahan zat dengan penyaringan ditentukan oleh…

1). tingkat kerapatan alat penyaring;

2). kerapatan zat yang dipisahkan;

3). jenis zat yang disaring;

4). ukuran partikel zat yang disaring.

Pernyataan yang benar adalah ….

a.. 1), 2), dan 3)

b.. 1), 2), dan 4)

c.. 1), 3), dan 4)

d.. 2), 3), dan 4)

Jawaban: c

Tingkat kerapatan alat penyaring merupakan ukuran lubang saringan. Ukuran saringan ditentukan oleh ukuran zat yang akan dipisah.

Jenis zat yang disaring dapat berupa padatan dari campuran padatan dan cairan, atau padatan dari campuran padatan,

3). Contoh Soal Jawaban: Filtrasi Memisahkan Garam Dari Pengotornya,

Cara yang tepat untuk memisahkan garam yang kotor dapat dari zat pengotornya adalah ….

a). filtrasi

b). kristalisasi

c). destilasi

d). kromatografi

Jawaban: b

Kristalisasi merupakan pemisahan yang dilakukan untuk memisahkan campuran yang tersusun dari materi yang berbentuk cair dengan materi yang berbentuk padat dan memiliki sifat larut dalam air.

Jadi Kristalisasi merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal.

4). Contoh Soal Pembahasan: Sublimasi Memisahkan Kapur Barus Kamper Dari Pengotornya,

Cara yang tepat untuk memisahkan kapur barus atau kamper dari zat-zat pengotornya adalah ….

a). filtrasi

b). kristalisasi

c). destilasi

d). sublimasi

Jawaban: d

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.

Teknik ini sublimasi untuk dua zat yang satu menyublim, sedangkan yang lainnya tidak menyublim sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.

Selain kapur barus, zat yang mengalami sublimasi adalah ammonium klorida dan iodin.

5). Contoh Soal Jawaban: Destilasi Membuat Bensin Dari Minyak Bumi,

Cara pemisahan yang digunakan untuk memperoleh bensin dari minyak bumi adalah ….

a). filtrasi

b). kristalisasi

c). destilasi

d). sublimasi

Jawaban: c

Penyulingan atau distilasi merupakan pemisahan yang digunakan untuk memisahkan campuran yang tersusun dari materi yang dapat menguap dan memiliki perbedaan titik didih atau titik uap.

Pemisahannya dilakukan dengan cara memanaskan campuran sampai menguap.  Contoh campuran yang dapat dipisahkan dengan cara distilasi adalah campuran air dengan alkohol, campuran materi-materi dalam minyak bumi,

6). Contoh Soal Pembahasan: Pemisahan Sublimasi Iodin Dari Garam Dapur,

Garam dapur yang beriodium dapat dibersihkan dari iodiumnya dengan cara ….

a). distilasi

b). sublimasi

c). kromatografi

d). penyaringan

Jawaban: b

Metode pemisahan campuran iodin dengan garam dapat dilakukan dengan cara sublimasi. Ketika dipanaskan, iodin menyublim membentuk gas tanpa melewati fase cair.

Gas iodin tampak berwarna ungu. Ketika gas mendingin, gas akan langsung kembali ke wujud padat dan mengendap.

7). Contoh Soal Pembahasan: Destilasi Membuat Air Tawar Dari Air Laut,

Cara penyaringan yang dapat dilakukan untuk membuat air tawar dari air laut adalah ….

a). filtrasi

b). kristalisasi

c). destilasi

d). sublimasi

Penyulingan atau distilasi digunakan untuk memisahkan campuran yang disusun oleh materi yang dapat menguap dan memiliki perbedaan titik didih atau titik uap.

Pemisahan dengan metode distilasi air laut dilakukan dengan cara memanaskannya sampai menguap. Uap didinginkan dan diperoleh air tawar.

8). Contoh Soal Jawaban: Kromatografi Memisahakan Zat Warna Dari Tumbuhan,

Kromatografi adalah cara memisahkan ….

a). zat pewarna dari tumbuh-tumbuhan

b). minyak kelapa dari air santan

c). garam dari air laut dan pasir

d). minyak tanah dari minyak bumi

Jawaban: a

Kromatografi merupakan pemisahan campuran bedasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel- partikel zat yang bercampur pada medium tertentu.

9). Contoh Soal Jawaban: Kromatogram Bentuk Pita Hasil Kromatografi,

Bentuk pita warna yang terjadi pada kertas saring saat dilakukan kromatografi dinamakan ….

a). kromosom

b). kromatogram

c). xantofil

d). klorofil

JawabanL b

Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya puncak yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda.

Penerapan kromatografi antara lain untuk memisahkan dan mengidentifikasi zat-zat yang kompleks dari zat warna, minuman beralkohol, dan pestisida.

10). Contoh Soal Jawaban: Destilasi Membuat Minyak Wangi Dari Bunga Melati,

Untuk membuat minyak wangi dari bunga melati, dapat dilakukan dengan cara ….

  1. a) filtrasi

b). kristalisasi

c). destilasi

d). sublimasi

Jawaban: c

Distilasi atau penyulingan  adalah proses pemisahan yang terjadi karena adanya perbedaan tingkat titik didih dari larutan.

Proses ini dilakukan dengan cara campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan.

Kemudian pelarut bahan yang digunakan akan menguap. kemudian uap dilewatkan pada tabung kondensor, lalu uap akan ditampung didalam wadah/erlenmeyer yang biasa disebut dengan destilat.

11). Contoh Soal Jawaban: Destilasi Pemisahan Dengan Beda Titik Didih – Uap,

Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih unsur penyusunnya adalah ….

  1. distilasi
  2. filtrasi
  3. kristalisasi
  4. kromatografi

Jawaban: a

Destilasi atau penyulingan adalah suatu cara pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran.

Jadi, destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau lebih cairan yang mempunyai titik didih berbeda.

Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi- fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal.

Rangkuman Ringkasan Pemisahan Filtrasi Destilasi Kromatografi Sublimasi Kristalisasi,

1). Beragam zat baik berupa zat tunggal maupun campuran dapat mengalami perubahan, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

2). Pada perubahan fisika tidak terbentuk zat baru, hanya terjadi perubahan sifat fisika dari zat tersebut. Contoh sifat fisika, yaitu wujud zat, massa jenis, kekerasan, titik didih, titik leleh, daya hantar listrik, kelarutan, dan warna.

3). Perubahan kimia terjadi jika perubahan suatu zat disertai dengan terbentuknya zat baru. Pembakaran, pembusukan, peragian, pengaratan, dan fotosintesis merupakan contoh perubahan kimia.

4). Terjadinya perubahan kimia dapat ditunjukkan oleh adanya satu atau beberapa ciri, yaitu timbulnya gas, terbentuknya endapan, perubahan warna, dan perubahan suhu.

5). Setiap zat dalam campuran masih mempertahankan sifatnya masing-masing.  Komponen- komponen campuran dapat dipisahkan dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisika atau kimia dari masing masing komponen tersebut.

6). Berdasarkan perbedaan sifat fisika zat dalam campuran, teknik pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara penyaringan (filtrasi), penyulingan ( distilasi), kristalisasi, sublimasi, dan kromatografi .

7). Pemisahan campuran menjadi komponen komponen penyusunnya dapat pula dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan sifat kimia yang spesifik dari tiap-tiap komponen campuran.

10+ Contoh Soal Ujian Pembahasan Kimia Zat Unsur Senyawa Campuran Homogen Larutan Heterogen,

Berikut contoh contoh Soal Ujian Kimia Zat Unsur Senyawa dan Campuran, yang dapat dipelajari untuk Latihan. Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.

1). Contoh Soal Jawaban: Silikon Unsur Metaloid,

Diketahui beberapa macam unsur seperti berikut:

1). Nitrogen

2). Oksigen

3). Karbon

4). Silikon

Unsur yang tergolong unsur metaloid adalah unsur nomor ….

a). 1

b). 2

c). 3

d). 4

Jawaban: d

Secara sederhana metaloid  dapat didefinisikan sebagai suatu unsur yang memiliki sifat logam atau yang mirip dengan logam.

Dengan demikian unsur metolid merupakan suatu unsur yang memiliki sifat antara logam dan non-logam.

Selain silicon, yang termasuk ke dalam golongan unsur metaloid adalah Boron, Germanium, Arsen, Antimon, Telurium, dan Polonium.

2). Contoh Soal Jawaban: Raksa Unsur Berwujud Cair Pada Suhu Kamar,

Diketahui beberapa macam unsur seperti berikut:

1). besi

2). raksa

3). timbal

4). timah

Unsur yang berwujud cair pada suhu kamar adalah unsur nomor….

a). 1

b). 2

c). 3

d). 4

Jawaban: b

Raksa memiliki titik leleh 234 K atau -39°C, sehingga pada suhu kamar (ruangan) yaitu pada suhu 25°C hingga 32°C berwujud cair.

Raksa merupakan satu- satunya logam yang tetap berwujud cair walaupun dalam suhu rendah atau suhu kamar atau suhu ruangan.

3). Contoh Soal Jawaban: Asam Sulfat Senyawa Anorganik,

Diketahui beberapa macam zat:

1). asam asetat

2). asam sulfat

3). pati

4). gula

Zat yang tergolong senyawa anorganik adalah ….

a). 1

b). 2

c). 3

d). 4

Jawaban: b

Senyawa Anorganik adalah senyawa yang berasal dari mineral yang pada umumnya penyusun materi atau benda tak hidup disebut sebagai senyawa anorganik.

Senyawa anorganik banyak tersebar di lingkungan, dalam kehidupan sehari-hari senyawa anorganik yang dapat kita jumpai seperti Asam Sulfat,  NaCl, NaOH, KCl, kalsium karbonat, asam nitrat, amonia dan lain- lain.

4). Contoh Soal Jawaban: Campuran Homogen Disebut Larutan.

Di antara zat berikut yang tergolong larutan adalah ….

a). sirop dan santan

b). air dan alkohol

c). kanji dan minyak ikan

d). kanji dan air sabun

Jawaban: a

Campuran homogen memiliki warna dan rasa yang sama pada setiap bagiannya. Campuran homogen disebut juga larutan.

Larutan terdiri atas dua bagian, yaitu zat terlarut dan pelarut.  Zat terlarut jumlahnya sedikit, misalnya santan. Sementara itu, pelarut jumlahnya lebih banyak, misalnya sirop.

5). Contoh Soal Jawaban: Perunggu Campuran Padat – Larutan Padat,

Di antara zat berikut, yang tergolong campuran adalah ….

a). perunggu

b). perak

c). emas

  1. d) platina

Jawaban: a

Kuningan merupakan contoh campuran padat (larutan padat), tersusun atas tembaga (Cu) dan seng (Zn). Persentase seng dalam kuningan bervariasi antara 10–60%.

5). Contoh Soal Jawaban: Raksa Adalah Unsur Berlambang Hg,

Diantara zat berikut ini, yang tergolong unsur adalah ….

a). kapur

b). air

c). gula tebu

d). raksa

Jawaban: d

Kapur merupakan senyawa CaCo3, air merupakan senyawa H2O, gula tebu merupakan senyawa sukrosa yaitu disakarida yang terbentuk dari ikatan antara glukosa dan fruktosa. Rumus kimia sukrosa adalah C12H22O11. Raksa adalah unsur dengan lambang Hg,

6). Contoh Soal Jawaban: Jumlah Atom Hidrogen Dalam 10 Molekul Air H2O Adalah 20 Atom Hidrogen,

Jumlah atom hdrrogen dalam 10 molekul H2O adalah ….

a). 2

b). 10

c). 12

d). 20

Jawaban: d

Satu Molekul air H2O terdiri dari 2 atom H (hydrogen) dan satu atom (oksigen). Jika 10 molekul air H2O terdiri 10 x 2 atom H = 20 atom H,

7). Contoh Soal Jawaban: Senyawa  Zat Tunggal Dapat Diuraikan Menjadi Zat Lain Secara Kimia,

Zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat lain secara reaksi kimia adalah ….

a). unsur

b). senyawa

c). campuran homogen

d). campuran heterogeny

Jawaban: b

Senyawa adalah zat yang tersusun oleh dua unsur atau lebih yang berbeda dan dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia.

Contohnya, garam dapat diuraikan menjadi natrium dan klorin melalui suatu reaksi kimia.

8). Contoh Soal Jawaban: Campuran Gabungan Dua Zat Atau Lebih Sifat Aslinya Masih Ada,

Zat yang merupakan gabungan dari beberapa unsur dan sifatnya masih identik dengan sifat sifat unsur penyusunnya adalah ….

a). unsur

b). senyawa

c). molekul

d). campuran

Campuran merupakan gabungan dari dua zat atau lebih yang masih menunjukkan sifat asalnya.

Campuran dapat dibentuk dari gabungan unsur dengan unsur, senyawa dengan senyawa atau senyawa dengan unsur.

Beberapa contoh campuran adalah air laut, air sungai yang kotor, air kopi, air teh, sirup buah, baja, kuningan, udara, dan tanah.

9). Contoh Soal Pembahasan: Campuran Heterogen Terdiri Dari Dua Zat  Atau Lebih Secara Tidak Merata Dengan Batas Yang Jelas,

Yang termasuk campuran heterogen adalah….

a). larutan gula

b). air garam

c). udara

d). campuran gula dengan garam

Jawaban:

Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat bidang batasnya.

Zat-zat penyusunnya bercampur secara tidak merata dan campuran ini tiap -tiap bagian tidak sama susunannya

10). Contoh Soal Jawaban: Zat Memiliki Massa Menempati Ruang,

Semua yang memiliki massa dan menempati ruang disebut .…

a). massa

b). benda

c). berat

d). gas

e). zat

Jawaban: e

Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.

Zat dapat dikelompokkan menjadi tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Sebagian besar zat yang ada di bumi ini berbentuk dalam satu wujud.

11). Contoh Soal Jawaban: Perubahan Fisika Tidak Menimbulkan Zat Baru,

Perubahan zat yang tidak menimbulkan zat baru disebut perubahan .…

a). eksoterm

b). kimia

c). biologi

d). fisika

e). alami

Jawaban: d

12). Contoh Soal Jawaban: Perubahan Kimia Beras Dimasak Jadi Nasi,

Beras menjadi nasi termasuk perubahan ….

a). kimia

b). biologi

c). fisika

d). endoterm

e). alami

Jawaban: a

Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang terjadi karena reaksi kimia dan menghasilkan zat yang sifatnya baru, karena terdapat perubahan susunan atom dalam molekul zat.

Ringkasan Rangkuman: Kimia Zat Unsur Senyawa Campuran,

1). Unsur adalah zat tunggal yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain.

2).  Senyawa adalah zat yang tersusun oleh dua unsur atau lebih yang berbeda dan dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia.

3).  Suatu senyawa dapat disusun oleh unsur logam dengan unsur nonlogam atau unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.

4).  Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih yang sifat asalnya tidak hilang sama sekali.

5).  Campuran dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen.

6).  Kadar zat dalam campuran menyatakan banyaknya zat terlarut dalam campuran tersebut, yang dinyatakan dalam persen massa (% massa) dan persen volume (% volume).

10+ Contoh Soal Ujian Pembahasan Kimia Zat Unsur Senyawa Campuran Homogen Larutan Heterogen,

 

10+ Contoh Soal Ujian Jawaban Pembahasan pH Larutan Asam Basa Garam Netral Kertas Indikator Universal Lakmus pH Meter,

Berikut contoh contoh Soal Ujian Kimia Larutan Asam basa garam netral dan indicator kertas lakmus, yang dapat dipelajari untuk Latihan.

Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.

1). Contoh Soal Jawaban: Air Kopi Larutan Bersifat Netral,

Sebutkan contoh Larutan yang bersifat netral adalah ….

a). HCl

b). cuka dapur

c). air kopi

d). air sabun

e). air jeruk

Jawaban: c

Larutan netral adalah larutan tidak asam maupun basa. Larutan netral memiliki keasaman pH = 7. Larutan HCl, cuka dapur dan air jeruk merupakan asam. Sedangan air sabun merupakan larutan basa.

2). Contoh Soal Ujian Jawaban: Kertas Lakmus Biru Dalam Larutan Asam Merah,

Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam, maka warnanya akan ….

a). berubah menjadi kuning

b). berubah menjadi merah

c). tetap biru

d). berubah menjadi hijau

e). Merah Mudah

Jawaban: b,

Kertas lakmus adalah indicator berupa kertas warna  asam basa yang dibuat dari senyawa kimia yang dikeringkan pada kertas.

Kertas indikator universal memiliki empat buah garis warna, yaitu garis warna kuning, garis warna hijau, garis jingga, dan jingga kecokelatan.

Garis warna tersebut akan mengalami perubahan warna ketika kertas indicator universal dicelupkan ke dalam suatu larutan yang memiliki sifat asam atau basa.

3). Contoh Soal Jawaban: Sifat Larutan Asam Menghasilkan Ion H+,

Berikut ini yang merupakan sifat larutan asam adalah ….

a). memiliki nilai pH > 7

b). rasanya manis

c). menghasilkan ion H+

d). membirukan kertas lakmus merah

e). rasanya asin

Jawaban: c

Asam merupakan zat elektrolit yang rasanya masam. Sifat larutan asam adalah memiliki keasaman atau pH < 7, dapat memerahkan lakmus biru, tidak dapat merubah warna lakmus merah, dan asam akan menghasilkan ion H+ ketika dilarutkan ke dalam air.

Suatu zat yang nilai pH-nya besar berarti konsentrasi ion H+-nya sangat kecil dan konsentrasi ion OH–nya besar.

Sebaliknya, suatu zat yang nilai pH-nya kecil berarti konsentrasi ion H+ dalam larutan itu besar, sedangkan konsentrasi ion OH nya sangat kecil.

4). Contoh Soal Ujian: Air Jeruk Contoh Larutan Asam,

Contoh Larutan Yang termasuk larutan asam adalah ….

a). air gula

b). air jeruk

c). air sabun

d). air kopi

e). air kapur

Jawaban: b

Air gula, air kopi merupakan larutan netral. Air kapur dan sabun merupakan larutan basa, sedangkan air jeruk merupakan larutan asam.

5). Contoh Soal Jawaban: Bukan Sifat Larutan Basa,

Yang bukan sifat larutan basa adalah ….

a). rasanya pahit

b). memiliki nilai pH < 7

c). menghasilkan ion OH

d). dapat membirukan kertas lakmus merah

e). dapat bereaksi dengan asam membentuk garam

Jawaban. b

6). Contoh Soal Ujian: Larutan Ber-pH 8.7 Bersifat Basa,

pH suatu larutan jika diukur dengan pHmeter adalah 8,7. Sifat larutan tersebut adalah ….

a). garam

b). asam

c). netral

d). manis

e). basa

Jawaban: e

Besaran untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan adalah pH. Besaran ini ditetapkan berdasarkan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan. Skala pH antara 0 sampai 14.

pH meter adalah suatu alat untuk mengukur derajat keasaman (pH) dari suatu larutan atau senyawa.

Semakin kecil nilai pH larutan maka makin tinggi derajat keasaman larutan. Itu berarti semakin kuat sifat asam karena larutan mengandung banyak ion H+.

Semakin besar nilai pH larutan maka semakin tinggi derajat kebasaan larutan. Itu berarti semakin kuat sifat basa.

Larutan asam memiliki pH < 7 sedangkan larutan basa memiliki pH > 7 sedangan larutan yang netral memiliki pH = 7.

7). Comtoh Soal Ujian Jawaban: Salah Satu Sifat Garam Nilai pH = 7,

Salah satu sifat yang dimiliki oleh larutan garam adalah ….

a). rasanya masam

b). Rasannya kecut

c). membirukan kertas lakmus merah

d). menghasilkan ion H+

e). memiliki nilai pH = 7

Jawaban: e

Hasil reaksi antara asam dan basa disebut garam. Garam dapat terbentuk dari senyawa antara ion logam (tidak selalu) dengan ion sisa asam.

Jika dilarutkan dalam air, garam akan terurai menjadi ion positif logam dan ion negatif sisa asam

Sifat larutan garam adalah rasanya asin, manis, atau tawar, pH = 7, tidak dapat merubah warna kertas lakmus, dan tidak menghasilkan ion H+ atau OH ketika dilarutkan ke dalam air.

8). Contoh Soal: Larutan pH 10 Merubah Warna Kertas Indikator Menjadi Kuning – Biru – Jingga – Jingga,

Larutan A merubah garis warna pada kertas indikator universal menjadi (dari bawah) kuning, biru, jingga, jingga. Nilai pH larutan A adalah ….

  1. 7
  2. 8
  3. 9
  4. 10

e). 11

Jawaban: d

Nilai pH dapat ditentukan dengan indikator universal. Indikator ini berlaku untuk seluruh dunia dan dijadikan standar internasional. Indikator universal tersedia dalam bentuk larutan dan bentuk kering.

Kertas indikator universal mempunyai empat buah garis berwarna, yaitu garis warna kuning, garis warna hijau, garis jingga, dan dan garis jingga kecokelatan.

Warna Garis tersebut akan mengalami perubahan warna ketika kertas indicator universal dicelupkan ke dalam suatu larutan yang memiliki sifat tertentu asam atau basa,

9). Contoh Soal Ujian: Air Sabun Contoh Larutan Basa,

Contoh larutan yang termasuk larutan basa adalah ….

a). air murni

b). cuka dapur

c). sirop rasa jeruk

d). air sabun

e). air jus

Jawaban: d

Basa adalah zat yang terasa licin, seperti sabun. Sifat larutan basa adalah rasanya pahit dengan kebasaan atau  pH > 7.

Basa dapat membirukan lakmus merah, tidak dapat merubah warna lakmus biru, dan larutan basa akan menghasilkan ion OH ketika  dilarutkan ke dalam air. Basa  dapat menetralkan asam.

10). Contoh Soal Jawaban: Larutan Basa Ubah Warna Kertas Lakmus Merah,

Larutan yang dapat mengubah warna kertas lakmus merah adalah ….

a). asam

b). basa

c). garam

d). netral

e). air jeruk

Jawaban: b.

Ringkasan – Rangkuman

1). Sifat asam antara lain mempunyai rasa masam. Asam dapat menghantarkan arus listrik dan bersifat korosif.

2). Berdasarkan tingkat keasamannya, asam dikelompokkan menjadi dua. Ada asam lemah dan asam kuat.

3). Asam dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu asam organik dan asam mineral. Pengelompokan ini berdasarkan asalnya.

4). Sifat basa yaitu berasa pahit (getir) dan bersifat licin. Basa juga dapat menghantarkan arus listrik dan dapat menetralkan asam.

5). Sifat garam di antaranya netral dan tidak mengubah warna kertas lakmus. Larutan garam dapat menghantarkan arus listrik.

6). Sifat asam, basa, dan garam dapat diselidiki menggunakan indikator. Indikator tersebut dibedakan menjadi tiga, yaitu kertas lakmus, indikator buatan, dan indikator alami.

10+ Contoh Soal Ujian Jawaban Pembahasan pH Larutan Asam Basa Garam Netral Kertas Indikator Universal Lakmus pH Meter,

Alkuna: Pengertian Sifat Fisis Kimia Rumus Struktur Isomer Posisi Ikatan Rangkap Reaksi Pembuatan Kegunaan Contoh Soal

Pengertian Alkuna:   Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon -karbon (C≡C) pada rantai karbonnya. Alkuna memiliki setidaknya satu ikatan rangkap tiga sehingga jumlah hydrogen yang terikat oleh karbon tidak maksimum seperti pada alkana.

Rumus Umum Senyawa Alkuna

Alkuna tersusun dari karbon dan hydrogen yang mempunyai rumus umum CnH2n-2. Alkuna paling sederhana yaitu etuna, C2H2 dengan rumus strukturnya seperti berikut:

H–CC–H

Deret Homolog Senyawa Alkuna

Deret homolog adalah suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umumnya sama dan mempunyai sifat yang mirip. Antar suku-sukunya mempunyai beda jumlah karbon hydrogen sebesar CH2.

Senyawa karbon pada deret homolog merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang dengan nomor cabangnya sama.

Adapun Deret homolog alkuna mulai dari karbon 2 sampai karbon 10 adalah sebagai berikut.

Etuna         = C2H2   = CH≡CH

Propuna     = C3H4   = CH≡C-CH3

1-Butuna   = C4H6   = CH≡C-CH2-CH3

1-Pentuna  = C5H8   =  CH≡C-(CH2)2-CH3

1-Heksena = C6H10  = CH≡C-(CH2)3-CH3

1-Heptuna = C7H12  = CH≡C-(CH2)4-CH3

1-Oktuna   = C8H14  = CH≡C-(CH2)5-CH3

1-Nonuna  = C9H16  = CH≡C-(CH2)6-CH3

1-Dekuna  = C10H18 = CH≡C-(CH2)7-CH3

Pada deret homolog alkuna dapat diketahui bahwa selisih antara rumus suku (senyawa) di bawah dengan di atasnya adalah CH2. Etuna dengan propane memiliki selisih Karbon – Hidrogen sebesar CH2. Begitu juga antara 1-butuna dengan 1-pentuna memiliki selisih CH2.

Sifat Sifat Deret Homolog Alkuna

a). Rumus umum deret homolog alkuna adalah CnH2n-2

b). Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik leburnya

c). Selisih massa suku yang satu ke suku berikutnya adalah14

Tata Nama IUPAC Senyawa Alkuna

Aturan tata nama alkuna menurut aturan IUPAC sama seperti pada alkana atau alkena. Rantai induk ditentukan oleh rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon- karbon (C≡C) dan akhiran untuk nama induk adalah -una sebagai pengganti -ana pada alkana.

Tata Nama Senyawa Alkuna Rantai Lurus Tak Bercabang

a). Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.

b).. Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor kecil.

c). Penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang berikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.

1). Contoh  Soal Tata Nama Senyawa Alkuna Tak Bercabang

Tentukan nama senyawa alkuna yang memiliki rumus C3H4 dan rumus strukturnya seperti berikut:

CH≡C-CH3

Cara Menentukan Nama Senyawa Alkuna Rantai Tak Bercabang,

Nama alkuna yang dibangun dengan rumus struktur lurus tak bercabang dapat ditentukan dari jumlah atom karbonya.

Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa senyawa alkuna yang memiliki rumus C3H4 tersusun dari rangka karbon lurus tak bercabang dengan jumlah atom karbon 3. Senyawa alkuna dengan rantai induknya mengandung 3 karbon adalah propuna.

2). Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Alkuna C4H6 Rantai Tak Bercabang,

Tentukan nama senyawa alkuna yang memiliki rumus C4H6   dan rumus strukturnya seperti berikut:

CH≡C-CH2-CH3

Cara Menentukan Rantai Induk Senyawa Alkuna C4H6   

Rumus struktur alkuna C4H6 dibentuk oleh rantai induk berupa rangka karbon lurus tak bercabang, dan jumlah atom karbon adalah 4. Nama senyawa alkuna yang rantai induknya terdiri dari 4 atom karbon adalah butuna.

Penomoran Atom Karbon Rantai Induk Senyawa Alkuna

Penomoran karbon dimulai dari salah satu sisi rantai, sehingga karbon ikatan rangkap mendapat nomor kecil.

Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa ikatan rangkap terletak pada karbon nomor 1 jika penomoran dimulai dari sisi kiri. Nomor 1 merupakan nomor terkecil untuk karbon berikatan rangkap. Kalau peomoran dimulai dari sisi kanan maka ikatan rangkap terletak pada karbon nomor 3.

Cara Penamaan Senyawa Alkuna

Tata nama alkuna rantai lurus mengikuti ketentuan berikut:

“Nomor-Nama alkuna”

Nomor = 1 (ikatan rangkap terletak pada kabon nomor 1)

Nama alkuna = butuna (rantai induk alkuna dengan 4 atom karbon)

Jadi, nama alkuna C4H6 adalah “1-butuna”

3). Contoh Soal Menentukan Nama Rumus Struktur 4-Metil-2-Pentuna

Tentukan nama senyawa alkuna yang memiliki rumus C6H10 dan struktur seperti berikut

Contoh Soal Menentukan Nama Rumus Struktur 4-Metil-2-Pentuna
Contoh Soal Menentukan Nama Rumus Struktur 4-Metil-2-Pentuna

Rumus struktur senyawa alkuna tersebut dibangun oleh rangka bercabang dengan jumlah cabang satu. Jadi, rumus struktur tersebut memiliki rantai induk dan rantai cabang.

Menentukan Rantai Induk Dan Rantai Cabang Rumus Struktur C6H10

Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap 3. Dari rumus strukurnya dapat diketahui bahwa rantai induk senyawa alkuna tersebut mengandung 5 atom karbon. Senyawa alkuna yang memiliki 5 atom karbon adalah pentuna.

Penomoran Rantai Induk Pentuna

Penomoran karbon pada rantai induk pentuna dimulai dari salah satu sisi, sehingga karbon ikatan rangkap 3 mendapat nomor kecil. Agar karbon berikatan rangkap 3 (C≡C) bernomor kecil, maka penomoran dimulai dari sisi kiri.

Cara Penomoran Rantai Induk 4-Metil-2-Pentuna
Cara Penomoran Rantai Induk 4-Metil-2-Pentuna

Dari rumus struktur telah dinomor diketahui bahwa karbon ikatan rangkap 3 (C≡C) terletak pada karbon nomor dua, Sehingga dinamakan “2-pentuna”

Cabang berupa gugus alkil terikat pada karbon nomor 4 dan memiliki satu karbon. Gugus alkil yang mengandung 1 karbon adalah metil. Sehingga gugus ini dinamakan “4-metil”

Penamaan Senyawa Alkuna C6H10

Nama senyawa alkuna mengikuti ketentuan seperti berikut:

Cabang-Alkuna” atau

Nomor-Nama cabang-Nomor-Nama alkuna

Dari penjelasan di atas diperoleh data berikut

Nomor = 4 (gugus alkil terikat pada karbon nomor 4)

Nama cabang = metil (gugus alkil dengan 1 karbon)

Nomor = 2 (ikatan rangkap 3 terletak pada karbon nomor 2)

Nama alkuna = pentuna (rantai induk pentuna yang mengandung 5 atom karbon)

Jadi, nama alkuna rumus C6H10 adalah “4-metil-2-pentuna”

4). Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Alkuna 3-Metil-1-Pentuna

Buatlah rumus struktur dari senyawa alkuna dengan nama “3-metil-1-pentuna

Menentukan Rantai Induk Dan Rantai Cabang 3-Metil-1-Pentuna

Tata nama senyawa alkuna adalah sebagai berikut:

Rantai cabang-Rantai Induk” atau

Nomor-Nama cabang-Nomor-Nama alkuna

Berdasarkan pada ketentuan tata nama alkuna, maka 3-Metil-1-Pentuna dapat dijelaskan sebagai berikut:

Rantai cabang = 3-metil

Nomor = 3 (gugus cabang alkil (metil) terikat pada karbon karbon nomor 3)

Nama cabang = metil (gugus alkil dengan 1 karbon sebagai cabang)

Rantai induk = 1-pentuna

Nomor = 1 (ikatan rangkap 3 karbon- karbon (C≡C) terletak pada karbon nomor 1)

Nama alkuna = pentuna (rantai induk yang mengandung 5 atom karbon)

Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Alkuna

Tahap pertama membuat rantai induk yaitu 1-pentuna tersusun dari 5 atom dengan ikatan rangkap 3 (C≡C)  pada karbon nomor 1. Gambarnya seperti berikut:

Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Alkuna 1-pentuna
Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Alkuna 1-pentuna

Rumus struktur 1-pentuna ini tersusun dari rumus C5H8 tanpa cabang. Ikatan rangkap 3 terletak pada karbon nomor 1. Perhatikan, karbon nomor 3 pada rantai induk 1-pentuna, mengikat 2 atom hydrogen.

Tahap kedua mengikatkan gugus 3-metil sebagai cabang pada rantai induk 1-pentuna di karbon nomor 3 seperti gambar ini

Cara Menentukan Rumus Struktur Alkuna 3-Metil-1-Pentuna
Cara Menentukan Rumus Struktur Alkuna 3-Metil-1-Pentuna

Ketika karbon nomor tiga mengikat gugus metil, maka karbon nomor 3 melepas 1 atom hidrogennya, agar lengan karbon (valensi) tetap 4 dan total atom hydrogen tetap sesuai rumus C6H10.

Isomer Senyawa Alkuna

Isomer yang terjadi pada alkuna adalah isomer struktur yang terdiri isomer posisi ikatan rangkap dan isomer struktur untuk gugus alkil, sedangkan isomer geometri pada alkuna tidak terjadi.

Alkuna paling rendah yang memiliki isomer yaitu butuna, C4H6. Akibat pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis pergeseran penataan atom, yaitu:

a). Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,

b). Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.

3). Contoh Soal Menentukan Isomer Struktur Posisi Ikatan Rangkap Alkuna Rumus C5H8

Tentukan isomer posisi ikatan rangkap dari senyawa alkuna yang memiliki rumus C5H8

Menentukan Rumus Struktur Alkuna C5H8

Rumus struktur dari senyawa alkuna C5H8 dapat dinyatakan dengan rantai karbon yang mengandung 5 atom karbon. Rantai alkuna yang memiliki 5 karbon adalah pentuna.

Rumus struktur dari isomer posisi pentuna terjadi karena pergeseran posisi atau letak ikatan rankap tiga karbon – karbon (C≡C) seperti berikut:

Cara Menentukan Isomer Struktur Posisi Ikatan Rangkap Alkuna Rumus C5H8
Cara Menentukan Isomer Struktur Posisi Ikatan Rangkap Alkuna Rumus C5H8

Rumus struktur 1-pentuna dan 2-pentuna, sama sama dibangun oleh rangka karbon lurus tanpa cabang. Kedua isomer ini dibedakan oleh posisi atau letak ikatan rangkap 3 pada karbon – karbon (C≡C).

Pada struktur 1-pentuna, ikatan rankap 3 terletak pada karbon nomor 1, sedangkan pada 2-pentuna, ikatan rangkapnya berada pada posisi karbon nomor 2.

Jadi, isomer posisi ikatan rangkap dari pentuna C5H8 adalah 1-pentuna dan 2-pentuna.

3). Contoh Soal Menentukan Isomer Struktur Posisi Rantai Cabang Alkuna Rumus C5H8

Tentukan isomer posisi rantai cabang dari senyawa alkuna yang memiliki rumus C5H8

Cara Menentukan Rantai Induk Isomer Posisi Cabang Rumus Struktur C5H8

Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rankap 3 karbon – karbon(C≡C). Isomer posisi cabang berarti ada cabang gugus alkil yang terikat pada rantai induk, Sehingga karbon pada rantai induk harus dikurangi.

Jika gugus alkil pada cabang adalah gugus metil (gugus dengan 1 atom karbon), maka atom karbon pada rantai induk harus dikurangi satu atom. Sehingga atom karbon pada rantai induk menjadi 4 atom karbon.

Rantai karbon alkuna yang mengandung 4 karbon adalah butuna. Struktur rantai induknya menjadi seperti ini:

Menentukan Isomer Struktur Posisi Rantai Cabang Alkuna Rumus C5H8
Menentukan Isomer Struktur Posisi Rantai Cabang Alkuna Rumus C5H8

Penomoran Dan Pengikatan Gugus Metil Pada Rantai Induk 1-Butuna

Cabang untuk gugus metil pada rantai butuna hanya dapat diikatkan pada karbon nomor 3, tidak ada karbon lain yang bisa ditempati oleh gugus metil ini. Rumus strukturnya menjadi seperti ini.

Penomoran Dan Pengikatan Gugus Metil Pada Rantai Induk 1-Butuna
Penomoran Dan Pengikatan Gugus Metil Pada Rantai Induk 1-Butuna

Perhatikan pada karbon nomor 3, sebelumnya mengikat 2 hidrogen. Namun ketika mengikat gugus metil sebagai cabangnya, maka satu hydrogen harus lepas. Hal ini karena lengan  karbon (valensi) adalah 4. Jika karbon nomor 3 tetap mengikat 2 hidrogen, maka lengan karbon menjadi 5 (bervalensi 5).

Jadi, isomer posisi cabang Alkuna Rumus C5H8 adalah “3-metil-1-butuna

Sifat Fisis Senyawa Alkuna

a). Alkuna bersifat non-polar, mempunyai gaya antar-molekul yang lemah dan memiliki massa molekul yang hampir sama dengan alkana dan alkena.

b). Semakin bertambah jumlah atom C harga Massa molekul relatifnya, maka makin besar maka titik didihnya makin tinggi.

c). Alkuna sedikit atau sulit larut dalam air

Sifat Reaksi Kimia Senyawa Alkuna

Beberapa reaksi yang dapat terjadi pada senyawa alkuna diantaranya adalah:

a). Reaksi Oksidasi Senyawa Alkuna

Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, alkuna jika dibakar secara oksidasi sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O.

Contoh Reaksi Oksidasi Senyawa Alkuna Propuna

Pembakaran propuna dengan oksigen akan menghasil gas karbon dioksida dan air  seperti ditunjukkan pada reaksi berikut.:

C3H4 + 4 O2 → 3CO2 + 2H2O

b). Reaksi Adisi Alkuna Oleh Hidrogen H2

Alkuna mengalami dua kali adisi oleh H2 untuk menghasilkan alkana. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga sehingga reaksi adisinya dapat berlangsung dalam 2 tahap.

Adisi pertama alkuna oleh hydrogen menghasilkan alkena dan reaksi adisi kedua menghasilkan alkana.

Contoh Reaksi Adisi Alkuna Etuna Oleh Hidrogen

Tahap Pertama Reaksi Adisi Etuna Oleh Hidrogen adalah seperti berikut

CH≡CH + H2 → CH2=CH2

Reaksi adisi pertama oleh hydrogen mengakibatkan putusnya ikatan rangkap 3 etuna dan membentuk etena yang memiliki rantai ikatan rangkap 2. Putusnya satu ikatan rangkap ini diikuti dengan terikatnya atom hydrogen pada atom karbon yang ikatanya putus.

Tahap Kedua reaksi Adisi Etena Oleh Hidrogen adalah seperti berikut

CH2=CH2 + H2 → CH3-CH3

Adisi oleh hydrogen pada tahap 2 memutus ikatan rangkap 2 etena membentuk rantai ikatan tunggal etana. Putusnya ikatan rangkap ini diikuti dengan pengikatan atom hydrogen oleh kedua karbon yang ikatannya putus sehingga membentuk etana.

c). Reaksi Adisi Senyawa Alkuna Oleh Halida

Adisi alkuna oleh halide terjadi melalui dua tahapan. Tahap pertama senyawa alkuna berubah menjadi halide alkena. Pada adisi kedua, halide alkena berubah menjadi halide alkana.

Contoh Reaksi Adisi Alkuna Oleh Halida

Reaksi antara senyawa 1-propuna dan klor akan menghasilkan 1,2-dikloro-propena seperti persamaan berikut:

Contoh Reaksi Adisi Alkuna 1-Propuna Oleh Halida Cl2
Contoh Reaksi Adisi Alkuna 1-Propuna Oleh Halida Cl2

Adisi klor terhadap 1-propuna mengakibatkan terlepasnya ikatan rangkap 3 pada propuna membentuk rantai ikatan rangkap 2. Putusnya satu ikatan pada karbon – karbon ini, disertai dengan pengikatan klor oleh masing – masing karbon yang ikatannya putus sehingga terbentuk 1,2-dikloro-propena.

Reaksi adisi klor terhadap 1,2-dikloro-propena sesuai persamaan berikut.

Contoh Reaksi Adisi Alkuna 1,2-dikloro-propena Oleh Halida Cl2
Contoh Reaksi Adisi Alkuna 1,2-dikloro-propena Oleh Halida Cl2

Adisi klor ini melepas ikatan rangkap 2 pada 1,2-dikloro-propena membentuk rantai ikatan tunggal yang disertai terjadinya pengikatan klor pada kedua karbon sehingga menghasilkan 1,1,2,2-tetrakloro-propana.

c). Reaksi Adisi Senyawa Alkuna Oleh Asam Halida

Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan Markovnikov sebagaimana pada reaksi adisi pada alkena.

Aturan Markovnikov

Aturan Markovnikov yaitu atom H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak. Jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang sama, maka atom halida akan terikat oleh atom C pada rantai karbon yang lebih panjang.

Contoh Reaksi Adisi Senyawa Propuna Oleh Hidrogen Bromida HBr (Asam Bromida)

Reaksi adisi seyawaa 1-propuna oleh HBr terjadi dalam dua tahap, yaitu

Tahap Adisi 1-propuna menjadi 2-bromo-propena seperti persamaan reaksi adisi berikut

Adisi Hidrogen Bromida HBr 1-propuna menjadi 2-bromo-propena
Adisi Hidrogen Bromida HBr 1-propuna menjadi 2-bromo-propena

Adisi oleh HBr menyebabkan ikatan rangkap 3 rantai propuna terputus dan membentuk rantai propena berikatan rangkap 2. Pemutusan ikatan ini disertai dengan pengikatan Hidrogen dan Brom oleh karbon yang ikatannya putus.

Sesuai dengan aturan Markovnikov, maka hydrogen terikat pada karbon yang mengadung hydrogen lebih banyak yaitu karbon nomor 1. Sedangkan atom Br terikat pada karbon nomor 2.

Tahap Adisi 2-bromo-propena oleh Hidrogen Iodida HI (Asam Iodida)

Adisi tahap dua terjadi pada 2-bromo-propena dan membentuk 2-bromo-2-iodo-propana seperti persamaan reaksi berikut

Adisi 2-bromo-propena oleh Hidrogen Iodida HI (Asam Iodida)
Adisi 2-bromo-propena oleh Hidrogen Iodida HI (Asam Iodida)

Adisi 2-bromo-propena oleh asam iodide HI memutus ikatan rangkap 2 rantai propena membentuk rantai propane berikatan tunggal. Adisi ini disertai dengan terikatnya atom hydrogen dan iodium pada atom karbon yang ikatannya putus.

Sesuai dengan aturan Markovnikov, maka hydrogen terikat pada karbon yang mengadung hydrogen lebih banyak yaitu karbon nomor 1. Sedangkan atom iodium terikat pada karbon nomor 2.

Kegunaan Alkuna

Salah satu senyawa alkuna yang banyak digunakan dalam kehidupa sehari hari adalah etuna.

Etuna (asetilena) biasa dikenal dengan nama gas karbit. Senyawa etuna dihasilkan dari batu karbit yang direaksikan dengan air. Reaksinya seperti ini:

CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2

Gas karbit jika dibakar akan menghasilkan suhu yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mengelas dan memotong logam. Gas karbit sering pula digunakan untuk mempercepat pematangan buah buahan.

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Hiskia Achmad,  1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti,  Bandung.
  3. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  4. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  5. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  6. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  7. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  8. Rangkuman Ringkasan: Senyawa hidrokarbon dibedakan dari jenis ikatannya terdiri atas ikatan tunggal dan ikatan rangkap.
  9. Alkana memiliki ikatan tunggal, sedangkan alkena dan alkuna berikatan rangkap. Alkena memiliki ikatan rangkap dua, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap tiga.
  10. Senyawa hidrokarbon memiliki empat jenis isomer, yaitu asomer rangka, posisi, fungsional, dan geometri.
  11. Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yang memiliki ikatan tunggal (C – C). Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua (C = C). Alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (C ≡ C).
  12. Titik didih senyawa hidrokarbon dipengaruhi massa molar relatifnya dan struktur molekulnya. Semakin banyak jumlah atom karbon maka jumlah massa molekul relatif juga semakin besar dan titik didih dari senyawa karbon tersebut semakin besar pula.
  13. Senyawa hidrokarbon dapat mengalami reaksi oksidasi, substitusi, adisi, dan eliminasi.
  14. Alkuna: Pengertian Sifat Fisis Kimia Rumus Struktur Isomer Posisi Ikatan Rangkap Reaksi Pembuatan Kegunaan Contoh Soal Contoh Rumus Struktur Isomer Posisi Ikatan Rangkap Alkuna,
  15. Contoh Rumus Struktur Reaksi Adisi Oksidasi Hidrogen Halida Asam Halida Alkuna, Sifat Fisis Kimia Non Polar Titik Didih Kelarutan Alkuna, Contoh Soal Tata Nama Senyawa Alkuna Rantai Lurus Bercabang Tak Bercabang,

Alkena: Pengertian Sifat Fisis Kimia Rumus Struktur Isomer Geometri Reaksi Adisi Hidrogen Halogen Asam Halida

Pengertian Alkena: Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap dua C=C. Adanya ikatan rangkap menyebabkan jumlah atom H pada alkena tidak maksimum seperti pada alkana. Artinya jumlah atom hydrogen terikat pada karbon lebih sedikit dari alkana. Sehingga alkena termasuk hidrokarbon tidak jenuh.

Hidrokarbon tidak jenuh adalah hidrokarbon dengan satu atau lebih atom karbon mengikat atom hidrogen tidak maksimal atau memiliki ikatan rangkap.

Alkadiena Alkatriena

Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya.

Rumus Umum Alkena

Senyawa alkena dibangun oleh atom karbon dan hydrogen dengan rumus umumnya adalah CnH2n. Alkena paling sederhana yaitu etena yang memiliki rumus molekull C2H4.  Etena memiliki rumus mampat CH2=CH2.

Karbon (12C6 ) memliki konfigurasi elektron = 2, 4, ini berarti atom karbon memiliki 4 elektron valensi.

Dengan 4 elektron valensi yang dimilikinya, maka atom karbon C dapat membentuk 4 ikatan kovalen dengan sesama atom karbon C atau atom lain. Ikatan atom karbon C dapat berupa ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga.

Deret Holomog Senyawa Alkena

Sama halnya dengan alkana, senyawa- senyawa dalam golongan alkena membentuk deret homolog, dengan selisih antar senyawa yang berurutan sebanyak –CH2–.

C2H4 = etena

C3H6 = propena

C4H8 = butena

C5H10 = pentena

C6H12 = heksena

C7H14 = heptena

C8H16 = oktena

C9H18 = nonena

C10H20 = dekena

Tata Nama Senyawa Alkena

Tata nama alkena didasarkan pada rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua karbon-karbon. Seperti pada alkana, rantai terpanjang ini merupakan rantai induk. Nama rantai induk berasal dari nama alkana, dengan akhiran –ana diganti menjadi –ena.

Jika dalam molekul alkena terdapat lebih dari satu ikatan rangkap dua maka namanya ditambah di- …-ena, misalnya 1,3-butadiena dan 1,3,5- dekatriena.

Tatanama alkena dibagi menjadi dua penamaan yaitu tata nama untuk alkena rantai lurus dan tata nama untuk alkena rantai bercabang.

A). Tata Nama Alkena Rantai Lurus

Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.

Contoh Tata Nama Alkena Rantai Lurus,

Tiga contoh senyawa alkena yang  memiliki rantai karbon lurus adalah etena, propena dan butena seperti berikut:

C2H4 = etena

C3H6 = propena

C4H8 = butena

C5H10 = pentena

Aturan Penamaan Senyawa Alkena Rantai Lurus,

Atom karbon yang berikatan rangkap karbon – karbon (C=C) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.

1). Contoh Soal Penamaan Alkena Pentana C5H10,

Tentukan nama alkena yang memiliki  rumus molekul C5H10 dan rumus struktur seperti berikut:

H3C–CH2–CH=CH–CH3

Cara Menentukan Rantai Induk Senyawa Alkena C5H10,

Rantai induk merupakan rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua. Rumus struktur alkena tersebut dibangun oleh rantai induk berupa rangka karbon lurus dengan 5 atom karbon. Rantai alkena yang memiliki 5 atom karbon adalah pentena.

Cara Penomoran Atom Karbon Senyawa Alkena C5H10,

Setiap atom karbon diberi nomor sedemikian rupa sehingga atom karbon C yang memiliki ikatan rangkap dua bernomor kecil. Karbon yang berikatan rangkap hanya akan mendapat nomor kecil, jika penomoran dimulai dari sisi kanan, seperti berikut:

Cara Penomoran Atom Karbon Senyawa Alkena C5H10,
Cara Penomoran Atom Karbon Senyawa Alkena C5H10,

Jika, penomoran dimulai dari sisi kiri, maka ikatan rangkap terletak pada karbon nomor 3. Aturan penamaan alkena, atom karbon ikatan rangkap harus mendapat nomor kecil.

Pada rantai karbon pentena tersebut diketahui bahwa ikatan rangka karbon – karbon (C=C) terletak pada karbon nomor 2.

Cara Penamaan Senyawa Alkena Pentena,

Penamaan senyawa diawali oleh nomor karbon pertama yang memiliki ikatan rangkap, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.

“Nomor – Nama Alkena”

Nomor = menunjukkan nomor karbon pada rantai induk yang memiliki ikatan rangkap

Nama alkana = rantai induk

Dari penjelasan di atas diketahui

Nomor = 2 (ikatan rangkap terjadi pada karbon nomor 2)

Nama alkana = pentena (rantai alkena dengan 5 atom karbon)

Jadi, Sesuai aturan tata nama alkena, maka nama pentena tersebut adalah “2-pentena”.

2). Contoh Soal Menentukan Tata Nama Alkena Butena C4H8,

Tentukan nama alkena yang memiliki rumus C4H8 dan rumus struktur berikut:

CH3–CH2–CH=CH2

Cara Mencari  Rantai Induk Senyawa Alkena Butena C4H8,

Rantai induk pada alkena C4H8 adalah rantai karbon yang mengandung ikatan rangkap. Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa alkena tersebut dibangun oleh rangka karbon lurus yang mengandung 4 atom karbon.

Rantai karbon alkena yang memiliki 4 atom karbon adalah butena.

Cara Memberi Nomor Pada Karbon Senyawa Alkena C4H8,

Penomoran dimulai dari sisi yang akan memberikan nomor kecil pada karbon yang berikatan rangkap. Dari rumus strukturnya diketahui, agar karbon ikatan rangkap mendapat nomor keci, maka penomoran dimulai dari sisi kanan seperti berikut:

Cara Memberi Nomor Pada Karbon Senyawa Alkena C4H8,
Cara Memberi Nomor Pada Karbon Senyawa Alkena C4H8,

Karbon yang berikatan rangkap hanya akan mendapat nomor kecil, jika penomoran dimulai dari sisi kanan. Ikatan rangkap terletak pada karbon nomor 1

Cara Penamaan Senyawa Alkena Butena C4H8,

Ketentuan penamaan senyawa alkena adalah

“Nomor – Nama Alkena”

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa:

Nomor = 1 (ikatan rangkap pada karbon nomor 1)

Nama alkena = butena (rantai karbon alkena dengan 4 atom karbon)

Jadi, nama alkena nya adalah “1-butena

B). Tata Nama Senyawa Alkena Rantai Bercabang,

Adapun aturan penamaan senyawa alkena yang rantai rercabang adalah sebagai berikut

a). Menentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom karbon C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.

b). Memberikan nomor pada setiap atom karbon sedemikian rupa sehingga nomor paling atom C yang berikatan rangkap dua mendapat nomor kecil.

c). Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.

d). Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom karbon C dan struktur gugus alkil.

e). Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana.

3). Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Alkena Dari Rumus Struktur 2-Metil-1-Butena,

Tentukan nama senyawa alkena yang memiliki rumus struktur Berikut:

Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Alkena Dari Rumus Struktur 2-Metil-1-Butena,
 Menentukan Nama Alkena Rumus Struktur 2-Metil-1-Butena,

Cara Menentukan Rantai Induk Dari Rumus Struktur Senyawa Alkena C5H10,

Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa alkena tersebut dibangun oleh rangka karbon bercabang yang mengikat satu gugus alkil.

Rantai induk atau terpanjang adalah rantai karbon yang memiliki ikatan rangkap karbon karbon (C=C) dengan jumlah atom karbon terbanyak. Rantai karbon induknya mengandung 4 atom karbon. Senyawa alkena yang mengandung 4 atom karbon adalah ‘butena.

Cara Penomoran Atom Karbon Rantai Induk Bercabang Alkena C5H10,

Pemberian nomor pada atom karbon dimulai dari ujung rantai, sehingga karbon yang berikatan rangkap mendapat nomor kecil, Perhatikan rumus struktur berikut:

Cara Penomoran Atom Karbon Rantai Induk Senyawa Alkena C5H10,
Cara Penomoran Atom Karbon Rantai Induk Senyawa Alkena C5H10,

Pemberian nomor dimulai dari karbon sisi kiri, sehingga ikatan rangkap terletak pada karbon nomor 1. Dengan demikian, gugus cabang terikat pada karbon nomor 2. Gugus alkil yang terikat pada cabang mengandung satu atom karbon. Gugus alkil dengan 1 karbon adalah metil.

Dari penjelasan di atas diketahui data data berikut

Nomor cabang = 2 (gugus cabang metil  terikat pada karbon nomor 2)

Nama cabang = metil (gugus alkil dengan 1 atom karbon)

Nomor alkena = 1 (ikatan rangkap pada karbon nomor 1)

Nama alkena = butena (rantai induk dengan 4 atom karbon)

Cara Penamaan Senyawa Alkena

Penamaan senyawa alkena mengikuti ketentuan berikut;

“Nomor-Nama Cabang-Nomor-Nama Alkena”

Jadi, nama alkenanya adalah “2-metil-1-butena

4). Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Dari Nama 3-Metil-1-Butena

Tentukan rumus struktur senyawa alkena yang memiliki nama 3-metil-1-butena.

Isomer Senyawa Alkena

Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama namun mempunyai struktur yang berbeda.

Alkena mempunyai dua keisomeran yaitu isomer struktur dan isomer geometri

Isomer Struktur Senyawa Alkena

Isomer struktur alkena, yaitu isomeran yang terjadi senyawa alkena pada rumus molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan pada rumus molekul C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi.

Contoh Soal Isomer Senyawa Alkena Rumus C4H8

Tentukan isomer senyawa alkena yang memiliki rumus molekul C4H8

Cara Menentukan Isomer Senyawa Alkena Rumus C4H8

Untuk dapat menentukan isomer alkena dengan rumus C4H8, maka harus dibuatkan rumus strukturnya satu per satu. Isomer struktur alkena dapat berupa isomer rangka karbon atau isomer posisi ikatan rangkap.

Rumus Struktur Isomer Senyawa Alkena C4H8

a). Isomer rumus struktur C4H8 sebagai sebagai senyawa alkena 1-butena

CH2= CH—CH2—CH3

b). Isomer rumus struktur C4H8 sebagai sebagai senyawa alkena 2-butena

CH3—CH=CH—CH3

b). Isomer rumus struktur C4H8 sebagai senyawa alkena 2-metil-1-propena

Isomer rumus struktur C4H8 sebagai alkena 2-metil-1-propena
Isomer rumus struktur C4H8 sebagai alkena 2-metil-1-propena

Isomer Geometri Senyawa Alkena

Isomeri geometri dikenal juga dengan nama isomer cis- trans. Isomer geometri adalah senyawa- senyawa yang mempunyai rumus molekul sama namun memiliki struktur ruang yang berbeda. Perbedaan geometrisnya terletak pada cara penataan atom atau gugus yang terikat pada ikatan rangkap, tetapi urutan penggabungan atom atau gugusnya tidak berbeda.

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Butena C4H8  2-Butena

Senyawa alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans. Sebagai contoh adalah 2–butena memiliki rumus kimia C4H8 dan memiliki rumus struktur  CH3 – CH = CH – CH3.

Senyawa alkena 2-butena mempunyai dua isomer geometri yaitu cis–2–butena dan trans–2–butena.

Rumus struktur dari cis–2–butena dan trans–2–butena dapat digambarkan seperti berikut

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Butena C4H8 2-Butena
Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Butena C4H8 2-Butena

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka struktur ruangnya akan menjadi berbeda.

Kedua gugus metil pada cis-2-butena terikat oleh karbon dan berada dalam satu sisi (ruang geometris). Sedangkan pada trans-2-butena, gugus metil diikat oleh atom karbon pada sisi (ruang geometris) yang berbeda, yaitu saling berseberangan.

Perbadaan sisi (ruang geometris) tempat dimana gugus metil diikat menjadikan kedua butena ini menjadi memiliki struktur geometris yang berbeda sehingga diberi nama yang beda pula.

Sifat Fisis Senyawa Alkena

1). Alkena tidak larut dalam air atau sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan phi. Ikatan phi tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.

2). Alkena dengan massa molekul rendah berwujud gas pada suhu ruang, sedangkan alkena yang lain berbentuk cair atau padatan.

3). Alkena mudah larut dalam pelarut organik

4). Alkena mengambang di atas air.

5). Alkena dapat bereaksi adisi dengan H2 dan halogen F2, Cl2, Br2, I2.

Sifat Kimia Dan Reaksi Senyawa Alkena

Alkena bersifat lebih reaktif daripada alkana. Berikut ini reaksi -reaksi yang dapat terjadi pada alkena:

1). Reaksi Oksidasi – Pembakaran Senyawa Alkena

Pembakaran alkena adalah reaksi oksidasi alkena dengan gas oksigen O2.

Contoh Reaksi Oksidasi – Pembakaran Senyawa Alkena – Etena

Reaksi pembakaran etena oleh oksigen memenuhi persamaan resaksi berikut:

CH2=CH2 (g) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) +2 H2O (g)

Reaksi pembakaran sempuran dari etena dengan oksigen akan menghasilkan gas karbon dioksida dan gas air.

2). Reaksi Adisi Senyawa Alkena

Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan atau perubahan ikatan tidak jenuh (ikatan rangkap) menjadi ikatan jenuh (ikatan tunggal) dengan cara menangkap atom lain

  • Contoh Reaksi Adisi Alkena Etena Dengan Hidrogen (Hidrogenasi)

Reaksi adisi elkena dengan hidrogen pada suhu sekitar 150 – 200 oC akan menghasilkan alkana. Reaksi adisi hidrogen dibantu dengan penambahan katalis logam. Reaksinya seperti berikut:

CH2=CH2 (g) + H2 (g) → CH3 – CH3 (g)

Reaksi etena dengan gas oksigen menghasilkan gas etana. Pada reaksi adisi ini, ikatan rangkap (C=C) pada etena terlepas membentuk ikatan tunggal. Kedua karbon yang ikatan rangkapnya lepas, kemudian mengikat atom hydrogen. Karena ada penambahan dua atom hidrogen, maka etena berubah menjadi etana.

  • Contoh Reaksi Hidrasi Senyawa Alkena

Alkena bereaksi dengan air membentuk alcohol seperti persamaan reaksi berikut:

CH2 = CH2 (g) + H2O → CH3 – CH2 – OH (l)

Reaski hidrasi ini dilakukan pada temperature 300 0C, tekanan 70 atm dengan bantuan katalis asam sulfat.

Ketika senyawa etena direaksikan dengan air, maka ikatan rangkap2  karbon – karbon (C=C) terputus dan membentuk etana berikatan tunggal. Kemudian, satu karbon berikatan dengan hidroksi OH membentuk gugus alcohol, dan karbon yang satunya mengikat atom hydrogen.

Pemutusan ikatan rangkap etena disertai dengan pengikatan gugus OH dan atom H menghasilkan senyawa alcohol yaitu etanol.

  • Contoh Reaksi Adisi Halogen Alkena

Reaksi adisi oleh halogen (F2, Cl2, Br2, I2) akan memutus rantai ikatan rangkap alkena membentuk alkana dengan rantai ikatan tunggal. Selanjutnya halogen tersebut akan terikat menjadi cabang substituen pada alkana yang terbentuk. Persamaan reaksinya seperti berikut:

Contoh Reaksi Adisi Halogen Alkena
Contoh Reaksi Adisi Halogen Alkena 1-Propena

Reaksi adisi oleh klor akan memutus ikatan rangkap 2 karbon – karbon (C=C) pada propena dan membentuk rantai propana yang berikatan tunggal. Kedua karbon yang telah melepas ikatan rangkapnya akan mengikat atom klor sehingga menghasilkan 1,2-dikloro propane.

  • Contoh Reaksi Adisi Alkena Oleh Asam Halida Markovnikov

Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana dengan mengikuti aturan Markovnikov.

Bunyi Aturan Markovnikov Pada Alkena

Atom H dari asam halida akan terikat pada atom karbon dari alkena tidak simetris yang memiliki atom H paling banyak. Jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang sama, maka atom halida akan terikat oleh atom C pada rantai karbon yang lebih panjang.

Contoh Reaksi Propena Dengan Asam Halida Sesuai Aturan Markovnikov

Reaksi adisi propena oleh asam halida HCl akan menghasilkan 2-kloro-propana sesuai persamaan reaksi berikut:

Contoh Reaksi Propena Dengan Asam Halida Sesuai Aturan Markovnikov
Contoh Reaksi Propena Dengan Asam Halida Sesuai Aturan Markovnikov

Ikatan rangkap pada senyawa 1-propena terjadi pada karbon nomor 1 dan nomor 2.  Perhatikam rumus struktur 1-propena tersebut, karbon nomor 1 mengikat hydrogen lebih banyak dari karbon nomor 2. Karbon nomor 1 mengikat 2 atom hydrogen, sedangkan karbon nomor 2 mengikat 1 atom hydrogen.

Reaksi adisi propena oleh asam klorida HCl akan memutus ikatan rangkap 2 karbon – karbon (C=C) menjadi rantai propana yang berikatan tunggal (C-C). Satu karbon akan mengikat Hidorgen dan satu karbon lainnya akan mengikat atom klor.

Sesuai dengan aturan Markovnikov yaitu atom H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak. Oleh karena itu, atom hydrogen dari HCl akan terikat pada karbon nomor 1, sedangkan atom klor terikat pada karbon nomor 2.

Contoh Soal Reaksi Adisi Pentena C5H10 Oleh Asam Halida HCL (Aturan Markovnikov)

Tentukan persamaan reaksi antara pentena dan asam klorida (HCl) dan buatkan rumus strukturnya.

Reaksi adisi pentena oleh asam klorida manghasilkan 3-kloro-pentana sesuai reaksi berikut

Contoh Soal Reaksi Adisi Pentena C5H10 Oleh Asam Halida HCL (Aturan Markovnikov)
Contoh Soal Reaksi Adisi Pentena C5H10 Oleh Asam Halida HCL (Aturan Markovnikov)

Ikatan rangkap karbon – karbon (C=C) pada pentena ini terjadi pada karbon nomor 2 dan 3. Atom karbon nomor 3 memiliki rantai karbon yang lebih panjang (rantai dengan 3 atom karbon) daripada atom karbon nomor 2 (rantai dengan 2 atom karbon).

Sesuai dengan aturan Markovnikov, maka atom Cl harus terikat pada atom karbon C nomor 3 dan atom H terikat pada atom karbor nomor 2. Sehingga reaksi adisi HCl pada 2-pentena akan menghasilkan 3-kloro-pentana.

Contoh Soal Reaksi Adisi 2-Metil-2-Butena Oleh HCl

Tentukan persamaan reaksi antara 2-metil-2-butena dan HCl dan gambarkan rumus strukturnya.

Contoh Soal Reaksi Adisi 2-Metil-2-Butena Oleh HCl
Contoh Soal Reaksi Adisi 2-Metil-2-Butena Oleh HCl

Ikatan rangkap karbon – karbon (C=C) terjadi pada karbon nomor 2 dan 3. Reaksi adisi 2-Metil-2-Butena oleh HCl memutus ikatan rangkap 2 karbon – karbon (C=C) rantai butena menjadi butana yang berikatan tunggal (C-C).

Sesuai dengan aturan Markovnikov, maka karbon nomor 3 mengikat atom hydrogen dari HCl dan karbon nomor 2 mengikat atom klor.

Reaksi Polimerisasi Senyawa Alkena

Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil – sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).

Contoh Reaksi Polimerisasi Senyawa Alkena – Etena

Contoh polimerisasi yang penting ialah polimerisasi etena, dalam hal ini ribuan molekul etena membentuk polietena.

n CH2 = CH2 → [–CH2 – CH2–]n

Kegunaan Senyawa Alkena

1). Senyawa etena banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan plastik polietena (PE).

2). Senyawa Propena banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat plastik polipropilena (PP), yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan motivasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Hiskia Achmad,  1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti,  Bandung.
  3. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  4. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  5. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  6. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  7. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.

Eter: Pengertian Sifat Fisis Reaksi Kimia Rumus Struktur Isomer Posisi Gugus Fungsi Karbonil

Pengertian Eter: Senyawa eter adalah senyawa turunan alkana di mana satu atom H pada alkana diganti oleh gugus alkoksi (OR).

Rumus Umus Senyawa Eter

Eter memiliki rumus umum RO–R, dengan R adalah alkil. Alkil-alkil pada eter dapat sama dan dapat pula berbeda. Jadi senyawa eter adalah senyawa dengan gugus fungsi –O– yang terikat pada dua gugus alkil. Rumus umum molekulnya dari eter adalah CnH2n+2 O.

Tata Nama Senyawa Eter

Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu nama IUPAC dan nama lazim atau biasa disebut nama trivial.

Tata Nama Trivial Senyawa Eter

Menurut trivial tata nama eter didasarkan pada nama gugus alkil atau aril yang terikat pada atom oksigen. Urutan namanya sesuai dengan abjad dan diakhiri dengan kata –eter.

Contoh Nama Trivial Senyawa Eter

Tiga contoh senyawa eter berdasarkan tatanama trivial adalah sebagai berikut

CH3-O-CH2-CH3 = etil metil eter

CH3-CH2-O-CH2-CH2 = etil – etil atau dietileter

CH3-O-CH2-CH2-CH3 = metil propil eter

Tata Nama IUPAC Senyawa Eter

Pada sistem IUPAC, gugus –OR disebut sebagai gugus alkoksi, sehingga penulisan nama senyawa eter dimulai dari nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai induknya.  Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk.

Adapun tata cara memberi nama eter secara IUPAC adalah sebagai berikut:

a). Gugus alkoksi diberi nama dengan cara mengganti akhiran -ana pada alkana menjadi akhiran -oksi, sedangkan rantai induk diberi nama seperti nama alkana berdasarkan jumlah atom karbon C-nya.

b). Jika gugus alkilnya berbeda, alkil yang dianggap sebagai alkoksi adalah alkil yang rantai karbon-nya lebih pendek, sedangkan alkil yang rantainya lebih Panjang dianggap sebagai alkana (rantai induk atau pokok).

c). Penomoran dimulai dari atom karbon ujung yang terdekat terhadap posisi gugus fungsi sehingga karbon C yang mengandung gugus fungsi mendapat nomor terkecil.

d). Jika jumlah atom karbon C lebih dari 4, beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OR menempel pada atom C yang paling kecil. Kemudian, tuliskan nomor, diikuti nama gugus alkoksi berdasarkan jumlah atom C-nya, dan diakhiri dengan nama rantai induk.

Contoh Tatanama Trivial dan IUPAC Beberapa Senyawa Eter

Beberapa nama senyawa eter baik trivial maupun menurut IUPAC dapat dilihat dalam table berikut:

Empat contoh senyawa eter berdasarkan tatanama IUPAC adalah sebagai berikut

CH3-O-CH3 = metoksi metana

CH3-O-CH2-CH3 = metoksi etana

CH3-CH2-O-CH2-CH3 = etoksi etana

CH3-O-CH2-CH2-CH3 = metoksi propana

Nama trivial senyawa eter rumus CH3OCH3 adalah dimetil eter sedangkan nama IUPAC-nya adalah metoksi metana.

Dimetil eter (DME) sebagai bahan bakar adalah suatu senyawa organik dengan rumus CH3OCH3 yang dapat dihasilkan dari pengolahan gas bumi, hasil olahan dan hidrokarbon lain yang pemanfaatannya untuk bahan bakar.

Nama trivial senyawa eter yang memiliki rumus CH3OC2H5 adalah etil metil eter sedangkan nama IUPAC-nya adalah metoksi etena.

Contoh Soal Menentukan Tatanama Senyawa Eter Dari Rumus Strukturnya

Tentukan nama IUPAC dari senyawa eter yang memiliki rumus  seperti berikut

CH3OCH2CH3

Menentukan Rantai Pendek dan Rantai Panjang Rumus Struktur Eter

Untuk dapat membuat nama eter, maka harus dimulai dengan rumus umumnya yaitu R–O–R. Rumus struktur eter CH3OCH2CH3 dapat dituliskan menjadi seperti ini

 CH3–O–CH2–CH3

Rantai panjang (R-panjang) dan rantai pendek (R-pendek) senyawa eter dapat diketahui dari batas antara dua alkil yang membentuk eter tersebut yaitu  atom oksigen atau gugus (—O—). Jadi, alkil yang membentuk eter terletak di sisi kiri dan kanan atom oksigen. Seperti penjelasan pada gambar rumus struktur berikut

Contoh Soal Menentukan Tatanama Senyawa Eter Dari Rumus Strukturnya
Menentukan Nama Eter Dari Rumus Struktur

Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa senyawa eter tersebut dibangun oleh rantai pendek berupa alkil berkarbon satu, CH3 dan rantai panjangnya berupa alkil berkarbon dua, CH2—CH3.

Cara Penomoran Karbon Pada Rantai Induk Senyawa Eter

Penomoran karbon rantai induk (rantai Panjang) dimulai dari karbon di ujung rantai yang paling dekat dengan posisi gugus fungsi (-OR), sehingga karbon C yang dalam gugus fungsi tersebut mendapat nomor terkecil. Contoh pernomornya seperti berikut

Cara Penomoran Karbon Pada Rantai Induk Senyawa Eter
Cara Penomoran Karbon  Rantai Induk Eter

Dari rumus struktur senyawa eter yang atom karbonnya sudah dinomori tersebut dapat diketahui bahwa gugus fungsi CH3—O— terikat pada rantai Panjang yang menjadi rantai induknya di karbon nomor 1.

Cara Memberi Nama Senyawa Eter Dari Rumus Struktur

Berdasarkan rumus strukturnya, penulisan nama senyawa eter menurut IUPAC dapat mengikuti ketentuan berikut:

“Nomor-Nama alkil rantai pendek – Nama alkil rantai panjang” atau

“Nomor-Nama Alkoksi – Nama Alkana”

Nomor = menunjukkan nomor karbon pada rantai induk yang mengikat gugus alkoksi –OR

Dari rumus struktur senyawa eter yang sudah dijelaskan diperoleh data berikut:

Rantai pendek = CH3—O—

Nama alkoksinya = metoksi

Nomor = 1 (gugus alkoksi (CH3—O—) terikat pada karbon nomor 1 pada rantai induk atau etana).

Rantai Panjang = —CH2—CH3

Nama alkannya = etana

Jadi, nama senyawanya adalah “1-Metoksi Etana

2). Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Senyawa Eter Dari Rumus Struktur 2-Metoksi Propana,

Tentukan nama IUPAC senyawa eter yang memiliki rumus struktur berikut

Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Senyawa Eter Dari Rumus Struktur 2-Metoksi Propana,
Rumus Struktur 2-Metoksi Propana,

Cara Menentukan Rantai Pendek Panjang Rumus Struktur Senyawa Eter

Rantai panjang (R-panjang) dan rantai pendek (R-pendek) senyawa eter dapat diketahui dari batas antara dua alkil yang membentuk eter tersebut yaitu  atom oksigen atau gugus fungsi (—O—). Jadi, alkil yang membentuk eter terletak di sisi kiri dan kanan atom oksigen.

Cara Menentukan Rantai Pendek Panjang Rumus Struktur Senyawa Eter
Cara Menentukan Rantai Pendek Panjang Rumus Struktur Senyawa Eter

Dari rumus struktur eter tersebut dapat diketahui bahwa alkil rantai pendek adalah CH3 dan alkil rantai pajangnya CH3-CH-CH3.

Cara Penomoran Karbon Pada Rantai Induk Senyawa Eter

Penomoran karbon rantai induk (rantai Panjang) dimulai dari karbon pada ujung rantai yang terdekat terhadap posisi gugus fungsi, sehingga karbon C yang mengandung gugus fungsi tersebut mendapat nomor terkecil. Contoh pernomornya seperti berikut

Cara Penomoran Karbon Pada Rantai Induk Senyawa Eter 2-metoksi propane
Penomoran Karbon Rantai Eter 2-metoksi propane

Dari Rumus struktur yang telah diberi nomor dapat diketahui, bahwa gugus alkoksi CH3—O— terikat pada karbon nomor 2 di rantai induknya.

Cara Penamaan Senyawa Eter

Nama eter menurut IUPAC adalah sebagai berikut

Nomor-Nama alkoksi-Nama alkana

Nomor = 2 (gugus alkoksi terikat pada karbon nomor 2)

Nama alkoksi = Metoksi (nama rantai pendek dengan 1 atom karbon)

Nama alkana = propana (nama rantai panjang dengan 3 atom karbon)

Jadi, nama senyawa eter tersebut adalah “2-metoksi propane”

3). Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Eter Dari Rumus Struktur 2-Etoksi-4-Metil Pentana,

Tentukan nama eter yang memiliki rumus struktur berikut ini

Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Eter Dari Rumus Struktur 2-Etoksi-4-Metil Pentana,
Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Eter Dari Rumus Struktur 2-Etoksi-4-Metil Pentana,

Cara Mencari Rantai Pendak Dan Panjang Senyawa Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,

Rantai panjang (R-panjang) dan rantai pendek (R-pendek) senyawa eter dapat diketahui dari alkil yang terletak di sisi kiri dan kanan atom oksigen senyawa eter tersebut. Seperti dijelaskan pada gambar berikut

Cara Mencari Rantai Pendak Dan Panjang Senyawa Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,
Cara Mencari Rantai Pendak Dan Panjang Senyawa Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,

Berdasarkan pada rumus struktur tersebut dapat disimpulkan bahwa senyewa eter tersebut dibangun oleh rantai pendek (R-pendek) berupa CH2–CH3 dan rantai Panjang (R-panjang) berupa CH3–CH–CH2–CH–CH3

Rantai pedek terdiri dari 2 atom karbon dan rantai Panjang terdiri dari 4 atom karbon. Rantai Panjang merupakan rantai induk atau rantai pokok atau rantai utama dari senyawa eter. Pada rantai induk terdapat satu cabang yang mengikat gugus alkil barupa metil.

Cara Memberi Nomor Karbon Pada Rantai Induk Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,

Penomoran karbon rantai induk (rantai Panjang) dimulai dari karbon pada ujung rantai yang terdekat dengan posisi gugus fungsi (—OR)  atau  gugus —O— , sehingga karbon C yang mengandung gugus fungsi tersebut mendapat nomor terkecil. Contoh pernomornya seperti berikut

Cara Memberi Nomor Karbon Pada Rantai Induk Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,
Cara Memberi Nomor Karbon Pada Rantai Induk Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,

Setelah diberi nomor pada karbon rantai induknya, diketahui bahwa gugus alkoksi (–O–CH2–CH3) terikat pada karbon nomor 2. Nomor 2 ini merupakan nomor terkecil untuk karbon yang dihitung dari gugus alkoksinya.

Rantai induk memiliki cabang pada karbon nomor 4. Gugus yang terikat pada cabang ini adalah gugus alkil berkarbon 1 yaitu CH3.

Cara Memberi Menuliskan Dari Rumus Struktur Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,

Nama eter yang mengandung cabang dituliskan dengan ketentuan sebagai berikut:

“Nomor-Nama alkoksi-Nomor-Nama cabang-Nama alkana”

Nomor = 2 (gugus alkoksi terikat pada karbon nomor 2)

Nama alkoksi = etoksi (nama rantai pendek dengan 2 atom karbon)

Nomor cabang = 4 (gugus alkil terikat pada karbon nomor 4)

Nama cabang = metil (gugus alkil dengan 1 karbon, CH3)

Nama alkana = pentana (nama rantai panjang dengan 5 atom karbon)

Jadi, nama senyawa eter tersebut adalah “2-etoksi-4-metil-pentana”

4). Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Senyawa Eter 1-Etoksi Etana

Tentukanlah rumus struktur senyawa eter yang memiliki nama 1-etoksi etana.

Menentukan Gugus Alkoksi Dan Alkana Senyawa Eter

Gugus alkoksi dan gugus alkil alkana pada nama senyawa eter dapat diketahui dari ketentuan tatanama IUPAC sebagai berikut

“Nama rantai pendek-Nama rantai Panjang atau

“Nomor-Nama alkoksi-Nomor-Nama cabang-Nama alkana”

Jadi, dari nama eter 1-Etoksi Etana dapat diketahui bahwa

Angka 1 = nomor karbon pada rantai etana dimana etoksi terikat

Etoksi = nama gugus alkoksi dengan 2 atom karbon sebagai rantai pendek

Etoksi = –O–CH2–CH3

Etana = nama rantai induk rantai panjang (gugus alkil dengan 2 atom karbon)

Etana = CH3 – CH2

Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa eter 1-Etoksi Etana tidak memiliki cabang pada rantai induknya. Rantai pendek atau Gugus alkoksi (etoksi) terikat pada karbon nomor 1 di rantai induk atau rantai Panjang (etana)

Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Senyawa Eter 1-etoksi etana

Sesuai dengan rumus umum eter yaitu R-O-R atau R-OR maka dapat dibuat rumus strukturnya berdasarkan ketentuan berikut

“Rantai Panjang –O– Rantai Pendek “ atau

“Alkana – Akoksi “ atau

“Etana-Etoksi

Jadi rumus struktur 1-etoksi etana adalah sebagai berikut:

CH3 – CH2–O–CH2–CH3

Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Senyawa Eter 1-etoksi etana
Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Senyawa Eter 1-etoksi etana

Isomer Senyawa Eter

Isomer adalah senyawa karbon yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi memiliki rumus struktur berbeda.

Eter mempunyai isomer rangka karena letak gugus cabang dan gugus fungsi dapat berbeda. Eter selain berisomer dengan sesamanya, juga berisomer dengan alkohol berupa isomer gugus fungsi yang rumusnya sama yaitu CnH2n+2O.

5). Contoh Soal Isomer Struktur Senyawa Eter Rumus C4H10O

Tentukan isomer struktur senyawa eter dengan rumus C4H10O

Menentukan Isomer Senyawa Eter

Untuk dapat mengetahui isomer yang dimiliki oleh senyawa eter dengan rumus C4H10O, maka harus dibuatkan rumus strukturnya satu satu, baik isomer struktur maupun isomer fungsi.

Karena rumus umum eter adalah R-O-R, maka jumlah karbon harus dibagi ke dalam dua R. Setiap bagian R mendapat atom karbon, bisa sama atau berbeda.

Menentukan Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter C4H10O

Rumus struktur eter dengan rumus C4H10O dapat dibuatkan menjadi rantai pendek dan Panjang dengan membagi atom karbon kepada dua rantai tersebut: misal eter dengan rumus CH3–O–C3H7 miliki isomer 1-metoksi propane, 1-etoksi etana dan 2-metoksi propane.

Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Metoksi Propana CH3–O–C3H7

Rantai pendek = 1 atom karbon (metoksi)

Metoksi = CH3–O–

Rantau Panjang = 3 atom karbon (propane)

Propana = CH3 – CH2CH3

Jadi, rumus stuktur isomernya adalah sebagai berikut.

Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Metoksi Propana CH3–O–C3H7
Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Metoksi Propana CH3–O–C3H7

Gugus metoksi terikat pada karbon nomor 1 di rantai induk propane, sehingga diberi nama menjadi 1-metoksi. Rumus struktur 1-metoksi propane dibangun oleh rangka karbon tanpa cabang.

Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Etoksi Etana C2H3–O–C2H5

Pada rumus Struktur Senyawa Eter 1-Etoksi Etana C2H3–O–C2H5, jumlah karbon pada rantai pendek dan Panjang adalah sama yaitu 2 atom karbon.

Rantai pendek = 2 atom karbon (etoksi)

Etoksi = C2H5–O–

Rantau Panjang = 2 atom karbon (etana)

Etana = –CH2CH3

Jadi, rumus stuktur isomernya adalah sebagai berikut.

Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Etoksi Etana C2H3–O–C2H5
Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Etoksi Etana C2H3–O–C2H5

Pada rumus struktur ini, rantai pendek (Gugus etoksi) dan rantai Panjang atau induk adalah sama. Gugus etoksi terikat pada karbon nomor 1 di rantai induk etana, sehingga diberi nama menjadi 1-etoksi. Rumus struktur 1-etoksi etana dibangun oleh rangka karbon lurus tanpa cabang.

Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 2-Metoksi Propane

Rumus struktur isomer senyawa eter 2-metoksi propane adalah sebagai berikut:

Rantai pendek = 1 atom karbon (metoksi)

Metoksi = CH3–O–

Nomor alkoksi = 2 (terikat pada karbon nomor 2 di rantai Panjang)

Rantau Panjang = 3 atom karbon (propana)

Propana = CH3–CHCH3

Jadi, rumus struktur 2-metoksi propane adalah

Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 2-Metoksi Propane
Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 2-Metoksi Propane

Gugus metoksi terikat pada karbon nomor 2 di rantai karbon propane. Rumus struktur 2-metoksi propane menjadi isomer karena posisi gugus metoksi yang terikat pada karbon nomor 2.

Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Eter Rumus C4H10O

Senyawa eter dan alkohol mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Oleh karena itu, alkohol dan eter disebut sebagai berisomer fungsi. Berikut dapat dilihat contoh isomer ari rumus molekul eter C4H10O yang berisomer dengan alcohol.

Rumus Struktur Isomer Gugus Fungsi Dari C4H10O Sebagai Senyawa Eter

Isomer dari Rumus C4H10O sebagai senyawa eter adalah 1-etoksi etana

C2H5-O-C2H5

Rumus Struktur Isomer Gugus Fungsi Dari C4H10O Sebagai Senyawa Alkohol

Isomer dari Rumus C4H10O sebagai senyawa alcohol  adalah n-butanol atau 1-butanol, 2-butanol, 2-metil-1-propanol dan 2-metil-2-propanol

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 1-Butanol

CH3–CH2–CH2–CH2–OH

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 1-Butanol
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 1-Butanol

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Butanol

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Butanol
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Butanol

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-1-Propanol

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-1-Propanol
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-1-Propanol

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-2-Propanol

Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-2-Propanol
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-2-Propanol

Sifat Fisis Senyawa Eter

1.) Berupa zat cair (kecuali metil eter) berbau harum dan mudah menguap. Pada suhu kamar metal eter berwujud gas, sedangkan eter sederhana lainnya berupa zat cair yang mudah menguap.

2). Dengan jumlah atom karbon yang sama, titik didih eter lebih rendah dari titik didih alkohol. Hal itu disebabkan tidak adanya ikatan hidrogen dalam eter, sedangkan akohol mempunyai ikatan hidrogen

3). Senyawa eter sulit larut dalam air. Hal ini disebabkan eter memiliki kepolaran rendah. Kelarutan eter dalam air jauh lebih kecil daripada kelarutan alkohol, sehingga umumnya eter tidak bercampur dengan air. Makin tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air.

Sifat Kimia Eter

Beberapa sifat kimia yang dimiliki senyawa eter diantaranya adalah

1). Senyawa eter relative kurang reaktif dibandingkan dengan senyawa alkohol, kecuali dalam hal pembakaran.

2). Senyawa eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor. Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung stabil, kecuali pada suhu tinggi. Karena itu, eter sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik.

3). Pada umumnya eter bersifat racun, tetapi jauh lebih aman jika dibandingkan kloroform untuk keperluan obat bius. Dalam menggunakan eter harus hati-hati karena mudah terbakar.

4). Senyawa eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif) sehingga sifat ini dimanfaatkan untuk membedakan senyawa eter dengan alcohol,

5). Senyawa eter bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan HCl, sehingga sifat ini dapat dimanfaat untuk mengidentifikasi perbedaan senyawa eter dengan alkohol.

Reaksi Reaksi Senyawa Eter

Beberapa reaksi senyawa eter diantaranya adalah:

1). Reaksi Eter dengan PCl5, menghasilkan R-Cl

R–O–R’ + PCl5 → R–Cl + R’Cl + POCl3

2). Senyawa Eter Bereaksi dengan HX (X = F, Cl, Br, I).

R–O–R + HX → R–OH + RX

3). Dengan HI berlebih dan pemanasan menghasilkan R – I dan H2O.

R–O–R’ + Hl → R–I + R’–I +H2O

4). Senyawa Eter mudah terbakar membentuk gas CO2 dan uap air.

CH3–O–CH3 + O2 → 2CO2 + 3H2O

Pembuatan Senyawa Eter

Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol.

1). Pembuatan Eter Dengan Eliminasi Alkohol

Senyawa eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat pada suhu 140 °C.

Secara umum reaksi pembuatan eter dengan eliminasi alcohol adalah seperti berikut

R–OH → R–OR + H2O

Contoh Reaksi Eliminasi Alkohol Membuat Dietil Eter

2 CH3–CH2–OH → CH3–CH2–O–CH2–CH3 + H2O

Pembuatan senyawa dietil eter dilakukan melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada temperatur sekitar 140°C sampai reaksi dehidrasi sempurna.

2). Pembuatan Eter Dengan Sintesis Williamson.

Secara umum sintesis senyawa eter dapat dinyatakan sebagai berikut

R–X + R–ONa → R–O–R + NaX

Contoh Reaksi Sintesis Williamson Pembuatan Etil Metil Eter

CH3–CH2–Cl + CH3–ONa → CH3–CH2–O–CH3 + NaCl

CH3–CH2–Cl = etil klorida

CH3–ONa = natrium metanoat

CH3–CH2–O–CH3 = etil metil eter

Pembuatan etil metil eter menurut sintesis Williamson dilaksanakan dengan mereaksikan etil klorida dan natrium metanoat.

Kegunaan Senyawa Eter

1). Dalam kehidupan sehari-hari eter yang paling banyak digunakan adalah dietil eter, yaitu sebagai obat bius dan pelarut senyawa nonpolar.

2). Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air.

3). Dalam bidang kesehatan, eter banyak digunakan untuk obat pembius atau anestetik.

4). Dietil eter secara luas dipakai sebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau zat-zat lain yang kurang larut dalam air.

1). Contoh Soal Senyawa Karbon Eter Ester Keton

Senyawa berikut CH3OCH3, CH3COOCH3, dan CH3COCH3 berturut-turut termasuk golongan…..

a). eter, ester, keton
b). keton, eter, ester
c). ester, eter, keton
d). ester, keton, eter
e). eter, keton, ester​

2). Contoh Soal Menentukan Bukan Senyawa Organik – Karbon

Senyawa di bawah ini tergolong senyawa organik, kecuali….

a). CH3COOH

b). H2C2O4

c). H2CO3

d). CO(NH2)2

e). CH3OCH3

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Hiskia Achmad,  1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti,  Bandung.
  3. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  4. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  5. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  6. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  7. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  8. Eter: Pengertian Sifat Fisis Reaksi Kimia Tatanama Rumus Struktur Isomer Posisi Gugus Fungsi Karbonil, Cara Menentukan Nama Dari Rumus Struktur Eter, Contoh Soal Menentukan Jenis Isomer Struktur Posisi Gugus Fungsi Eter, Contoh Rumus Struktur Deret Homolog Eter, Sifat Fisis Kimia Reaksi Pembuatan Kegunaan Eter,

Keton: Pengertian Sifat Fisis Kimia Tata Nama Rumus Struktur Reaksi Isomer Posisi Rangka Gugus Fungsi Pembuatan Kegunaan

Pengertian Keton: Keton merupakan suatu senyawa organic yang memiliki sebuah gugus fungsional karbonil C=O, yang terikat pada dua gugus alkil (R) atau gugus aril (Ar) atau alkil dan aril. Pada senyawa keton yang mengikat dua gugus alkil adaah atom karbon.

Sifat Sifat Gugus Karbonil (C=O)

Gugus karbonil bersifat polar yang disebabkan oleh oksigen yang lebih elektronegatif dibandingkan atom karbon. Ikatan rangkap karbon – oksigen (C=O) dalam gugus karbonil mengandung iakatan sigma dan ikatan phi .

Ikatan rangkap karbon – oksigen (C=O) dalam gugus karbonil elektronya lebih polar daripada ikatan tunggal karbon oksigen (C-O) dalam alcohol. Elektron phi yang berasal dari ikatan phi karbonil lebih jauh dari inti, sehingga ikatannya lebi lemah dan lebih mudah dipolarsasikan.

Atom oksigen pada gugus karbonil mempunyai sepasang electron valensi yang dapat bereaksi dengan sebuah proton untuk menambah muatan positif dari karbon karbonil. Penambahan proton ini memiliki peran panting dalam berbagai reaksi yang terjadi pada gugus karbonil.

Rumus Umum Senyawa Keton – Alkanon

Keton memiliki rumus umum yang sama dengan aldehid yaitu CnH2nO. Sedangkan rumus struktur keton hampir sama dengan aldehid hanya dengan mengganti satu atom H yang terikat pada gugus karbonil dengan gugus alkil.

Berdasarkan rumus strukturnya keton memiliki rumus umum R-CO-R’ dengan R dan R’ adalah gugus alkil atau aril yang dapat sama atau berbeda.

Rumus Umum Struktur Gugus Karbonil Keton - Alkanon
Rumus Umum Struktur Gugus Karbonil Keton – Alkanon

Tata Nama Senyawa Keton

Ada dua cara pemberian nama alkanon (keton), yaitu cara trivial dan sistem IUPAC.

Tata Nama Trivial Lazim Umum Senyawa Keton

Menuliskan terlebih dulu nama gugus alkilnya baik gugus alkil dari R maupun gugus alkil dari R, kemudian diikuti kata keton. Penulisan gugus alkil menurut urutan abjad.

Contoh Tata Nama Trivial Keton

Beberapa contoh senyawa keton diantaranya adalah dimetil keton (aseton), atil metil keton, dietil keton, dan sebagainya. Rumus struktur dari beberapa senyawa keton adalah seperti berikut:

Contoh Tata Nama Trivial Keton
Contoh Tata Nama Trivial Keton

Perhatikan rumus struktur senyawa keton ‘etil metil keton’ dapat dibuat seperti pada nomor 2 atau no 3. Sesuai dengan aturan penulisan menurut trivial, bahwa penulisan nama keton untuk nama gugus alkil berdasarkan urutan abjad, jadi penulisannya, etil lebih dulu baru kemudian metil. Penulisan gugus alkil ini tanpa memperhatikan posisi etil atau metil dalam rumus strukturnya.

Tata Nama IUPAC Senyawa Keton

Tata nama keton menurut sistem IUPAC diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran –a dengan –on. Oleh karena itu, keton secara umum disebut golongan alkanon. Suku terendah dari alkanon adalah propanon.

Untuk alkanon yang mempunyai isomer pemberian nama senyawanya mengikuti ketentuan berikut:

1). Rantai induk atau pokok adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus fungsi karbonil C=O dan diberi nama alkanon.

2). Penomoran dimulai dari atom karbon yang terdekat dengan posisi gugus fungsi sehingga karbon yang mengikat gugus fungsi mendapat nomor terkecil.

3). Pemberian nama sama seperti alkanol. Cabang cabang disebut lebih dulu, disusun menurut abjad dan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang tersebut. Letak gugus fungsi dinyatakan dengan awalan angka pada nama rantai pokok.

Urutan Penamaan Nama Senyawa Keton

Urutan penamaan adalah sebagai berikut

– Nomor cabang

– Nama cabang

– Nomor atom karbon dalam gugus karbonil

– Nama rantai induk (alkanon)

Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Senyawa Keton 4-Metil-2-Pentanon

Tentukan nama senyawa keton yang memiliki rumus struktur seperti berikut

Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Senyawa Keton 4-Metil-2-Pentanon
Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Keton 4-Metil-2-Pentanon

Cara Menentukan Rantai Induk Terpanjang Senyawa Keton

Rumus struktur senyawa keton tersebut dibangun oleh rangka karbon bercabang. Jumlah cabangnya ada satu yang mengikat gugus alkil metil (CH3).

Rantai induk atau terpanjang adalah rantai karbon yang mengikat gugus fungsi (gugus karbonil C=O) dengan atom karbon terbanyak. Rantai karbon induknya mengandung 5 atom karbon. Senyawa keton yang mengandung 5 atom karbon adalah ‘pentanon’.

Cara Penomoran Atom Karbon Senyawa Keton

Berilah nomor pada atom karbon yang dimulai dari ujung rantai dimana karbon yang terdekat dengan karbon gugus alkil sehingga karbon yang mengikat oksigen mendapat nomor kecil, Perhatikan rumus struktur berikut:

Cara Penomoran Atom Karbon Senyawa Keton
Cara Penomoran Atom Karbon Senyawa Keton

Setelah dinomori, diketahui bahwa atom karbon yang mengikat oksigen (karbon gugus fungsi karbonil) mendapat nomor 2. Jadi, penomoran dari sebelah kiri akan menyebabkan atom karbon gugus karbonil mendapat nomor terkecil yaitu nomor dua. Kalau penomoran mulai dari sisi kanan, maka karbon tersebut mendapat nomor 4.

Dari rumus struktur yang sudah diberi nomor tersebut dapat diketahui, bahwa cabang terdapat pada karbon nomor 4 dan atom karbon gugus karbonil pada atom karbon nomor 2.

Dengan demikian tata nama senyawa keton tersebut adalah

Nomor karbon cabang = 4

Nama gugus alkil cabang CH3 = metil

Nomor karbon gugus karbonil = 2

Nama Rantai induk alkanon (5 karbon ) = pentanon

Cara Penamaan Senyawa Keton

Penamaan senyawa keton mengikuti ketentuan berikut;

Nomor-Nama Cabang-Nomor-Nama Alkanon

Jadi, nama ketonnya adalah “4-metil-2-pentanon”.

Contoh Soal Pembahasan Penamaan Senyawa Keton 4,5-Metil-2-Heksanon,

Buatkanlah nama IUPAC untuk senyawa keton yang memiliki rumus struktur berikut:

Contoh Soal Pembahasan Penamaan Senyawa Keton 4,5-Metil-2-Heksanon,
Contoh Soal Pembahasan Penamaan Senyawa Keton 4,5-Metil-2-Heksanon,

Langkap pertama adalah menentukan rantai induk terpanjang yang mengadung gugus fungsi kabonil (C=O).

Cara Menentukan Rantai Induk Senyawa Keton,

Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa keton tersebut dibangun oleh rangka atau rantai karbon bercabang. Jumlah cabang ada dua dengan rumus struktur yang sama yaitu gugus alkil yang mengandung satu atom karbon yaitu metil CH3.

Rantai induk atau rantai terpanjang yang mengandung gugus karbonil pada keton tersebut tersusun dari 6 atom karbon. Rantai alkanon yang mengikat 6 atom karbon adalah ‘heksanon’.

Cara Pemberian Nomor Karbon Rantai Terpanjang Senyawa Keton,

Penomoran dilakukan pada karbon terdekat gugus fungsi karbonil (C=O), sehingga karbon dalam gugus fungsi mendapat nomor terkecil. Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa untuk mendapat nomor terkecil, maka penomoran dimulai dari sisi kanan, seperti berikut:

Cara Pemberian Nomor Karbon Rantai Terpanjang Senyawa Keton,
Cara Pemberian Nomor Karbon Rantai Terpanjang Senyawa Keton,

Karbon pada gugus karbonil mendapat nomor 3 dan ini digunakan untuk nomor alkanonnya.

Cabang yang mengikat senyawa metil terdapat pada karbon nomor 4 dan 5. Kedua gugus alkil ini memiliki jumlah atom karbon yang sama yaitu satu karbon dan nama gugusnya adalah metil CH3.

Karena kedua gugus alkil ini sama, maka penulisannya digabung menjadi “dimetil”, dan nomor karbonnya disusun menjadi ‘4,5’ (empat koma lima).

Dengan demikian tata nama senyawa keton tersebut adalah

Nomor karbon cabang = 4,5

Nama gugus alkil cabang CH3 = metil

Nomor karbon gugus karbonil = 3

Nama Rantai induk alkanon (6 karbon) = heksanon

Cara Penamaan Senyawa Keton

Penamaan senyawa keton mengikuti ketentuan berikut;

Nomor-Nama Cabang-Nomor-Nama Alkanon

Jadi, nama ketonnya adalah “4,5-metil-2-heksanon”.

Contoh Soal Membuat Rumus Struktur 2-Metil-3-Pentanon

Tuliskan rumus struktur IUPAC dari senyawa keton 2-metil-3-pentanon

Pengertian Tata Nama IUPAC Senyawa  Keton 2-Metil-3-Pentanon

Untuk dapat membuat rumus struktur senyawa keton, maka harus mengetahui tata nama penulisan senyawa keton. Adapun tata nama IUPAC untuk senyawa keton adalah sebagai berikut:

Cabang- Alkanon” lengkapnya adalah

Nomor-Nama Cabang-Nomor-Nama Alkanon

dengan keterangan sebagai berikut:

Nomor = nomor karbon dimana cabang terikat

Nama Cabang = nama gugus alkil pada cabang

Nomor = nomor karbon dimana gugus karbonil terikat

Alkanon = nama IUPAC rantai induk keton

Dengan demikian dapat diketahui untuk senyawa keton dengan nama IUPAC “2-Metil-3-Pentanon” diperoleh:

Cabang = 2-metil

Alkanon = 3-pentanon

Arti lengkapnya adalah

Nomor Cabang = 2 (gugus metil CH2 terikat pada karbon nomor 2)

Nama cabang = metil (gugus alkil pada cabang)

Nomor = 3 (gugus karbonil (C=O) terikat pada karbon nomor 3)

Alkanon = Pentanon (rantai induk dengan 5 atom karbon)

Cara Menuliskan Rumus Struktur 2-Metil-3-Pentanon”,

1). Membuat rantai induknya yaitu 3-pentanon yang tersusun dari 5 atom karbon dengan atom ketiga adalah karbinol sepeti berikut:

Cara Menuliskan Rumus Struktur 2-Metil-3-Pentanon
Cara Menuliskan Rumus Struktur 2-Metil-3-Pentanon

Rantai induk 3-pentanon adalah rantai tanpa cabang sehingga pada karbon nomor 2 terikat 2 hidrogen.

2). Membuat cabang gugus 2-metil yaitu metil yang terikat di karbon nomor 2 pada rantai induknya seperti berikut:

Pengertian Tata Nama IUPAC Senyawa  Keton 2-Metil-3-Pentanon
Pengertian Tata Nama IUPAC Senyawa Keton 2-Metil-3-Pentanon

Ketika gugus metil diikatkan pada karbon nomor 2, maka satu atom hydrogen harus dilepas, agar lengan karbon tetap empat.

Senyawa keton dengan nama 2-Metil-3-Pentanon dibangun oleh rangka karbon bercabang. Rantai induk tersusun dari 5 atom karbon dengan gugus karbonil terikat pada karbon nomor 2. Jumlah cabangnya adalah satu yaitu metil yang terikat pada karbon nomor 2.

Isomer Senyawa Keton

Isomer adalah senyawa karbon yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi memiliki rumus struktur berbeda.

Keton mempunyai isomer rangka, posisi, karena letak gugus cabang dan gugus fungsi dapat berbeda. Isomer posisi mulai terdapat pada pentanon. Selain itu, keton mempunyai rumus molekul sama dengan adehida tetapi gugus fungsinya berbeda, sehingga keton memiliki isomer fungsi dengan aldehid.

Isomer Rangka Senyawa Keton

Isomer rangka adalah senyawa- senyawa yang mempunyai rumus molekul sama namun memiliki struktur rangka karbonnya yang berbeda. Keton mempunyai isomer karena rangka rantai karbon dapat berbeda.

Contoh Isomer Struktur – Rangka Pada Senyawa Keton – Alkanon

Contoh rumus struktur senyawa keton yang memiliki rumus molekul C6H12O diantaranya dapat berbentuk 2-heksanon dan 4-metil-2pentanon seperti berikut:

Contoh Isomer Struktur - Rangka Pada Senyawa Keton - Alkanon
Contoh Isomer Struktur – Rangka Pada Senyawa Keton – Alkanon

Kedua isomer keton tersebut memiliki rumus molekul sama C6H12O, namun memiliki rangka rantai karbon yang berbeda.

Senyawa keton 2-heksanon dibangun oleh rangka karbon lurus tanpa cabang dan gugus fungsinya (C=O) terikat pada karbon nomor 2.

Sedangkan, keton 4-metil-2-pentanon dibangun oleh rangka karbon bercabang. Gugus fungsi karbonil (C=O) terikat pada atom karbon nomor 2, dan gugus cabang metil terikat pada karbon nomor 4.

Isomer Posisi Senyawa Keton

Isomer posisi senyawa keton adalah senyawa- senyawa keton dengan rumus molekul sama, namun memiliki posisi gugus fungsi yang berbeda.

Contoh Isomer Posisi Senyawa Keton – Alkanon

Contoh isomer posisi pada senyawa keton yang memiliki rumus molekul C6H12O diantaranya berbentuk 2-heksanon dan 3-heksanon seperti berikut:

Contoh Isomer Posisi Senyawa Keton - Alkanon C6H12O
Contoh Isomer Posisi Senyawa Keton – Alkanon C6H12O

Kedua isomer keton tersebut memiliki rumus molekul sama C6H12O. Kedua isomer keton ini tersusun dari rangka karbon lurus tanpa cabang. Namun kedua isomer ini memiliki posisi gugus fungsi karbonil (C=O) berbeda

Senyawa keton 2-heksanon memiliki gugus fungsi karbonil yang terikat pada karbon nomor 2. Ini artinya, posisi gugus fungsi karbonil pada 2-heksanon terletak pada karbon nomor 2.

Sedangkan pada keton 3-heksanon, posisi gugus fungsi karbonil-nya terikat pada atom karbon nomor 3.

Isomer Gugus Fungsi Senyawa Keton

Isomer gugus fungsi keton adalah senyawa- senyawa yang mempunyai rumus molekul sama namun gugus fungsinya berbeda. Senyawa keton memiliki isomer fungsi dengan aldehid.

Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Keton

Contoh isomer gugus fungsi pada senyawa keton yang memiliki rumus molekul C6H12O diantaranya adalah senyawa keton 2-heksanon berisomer dengan senyawa aldehida heksanal seperti berikut;

Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Keton C4H8O
Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Keton C6H12O

Senyawa keton memiliki gugus fungsi dengan rumus C=O sedangkan senyawa aldehida memiliki rumus gugus fungsi COOH. Kedua gugus fungsi ini berada pada rantai induk yaitu  rangka karbon lurus yang memiliki jumlah karbon 6 atom.

Rantai induk keton yang memiliki 6 atom karbon adalah heksanon, sedangkan pada aldehid adalah heksanal. Dalam senyawa heksanon, posisi atau letak gugus fungsinya terikat di karbon nomor dua, maka diberi nama 2-heksanon.

Dalam senyawa aldehid heksanal, posisi gugus fungsi terikat di karbon normor 1. Namun tidak ditulis menjadi 1-heksanal, karena gugus fungsi aldehid selalu pada karbon nomor 1.

Sifat Fisis Senyawa Keton

Beberapa sifat yang dimiliki oleh senyawa keton diantaranya adalah: Titik Didih 0C

1). Keton merupakan senyawa yang bersifat polar. Adanya kepolaran menimbulkan antaraksi antarmolekul keton sehingga senyawa keton umumnya memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa nonpolar yang massa molekulnya relatif sama.

2). Keton dengan jumlah atom C rendah (C1 – C5) berwujud cair pada suhu kamar.

3). Oleh karena keton memiliki gugus karbonil yang polar maka senyawa keton larut dalam pelarut air maupun alkohol. Kelarutan senyawa keton berkurang dengan bertambahnya rantai alkil.

4). Secara terbatas, keton dapat mensolvasi ion. Contoh NaI dapat larut dalam aseton.

Titik didih beberapa senyawa keton dapat dilihat pada table berikut

Sifat Fisis Senyawa Keton Titik Didih Aseton Metil Etil Keton Dietil Keton
Sifat Fisis Senyawa Keton Titik Didih

Sifat Kimia Senyawa Keton

Senyawa keton dapat mengalami reaksi- reaksi kimia sebagai berikut.

1). Reaksi Adisi Senyawa Keton Oleh Hidrogen

Adisi dengan hydrogen pada senyawa keton akan menghasilkan alkohol sekunder. Alkohol sekunder adalah alcohol yang gugus OH-nya terikat pada atom karbon C sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom karbon C yang telah terikat pada dua buah atom karbon C lain.

Reaksi adisi hidrogen merupakan reaksi reduksi seperti persamaan reaksi berikut:

Reaksi Adisi Senyawa Keton Oleh Hidrogen
Reaksi Adisi Senyawa Keton Oleh Hidrogen

Reaksi antara propanon dengan gas hydrogen akan mengahasilkan 2-propanol. Reaksi adisi oleh hydrogen ini akan memecah ikatan rangkap karbon – oksigen C=O yang terdapat pada gugus karbonil keton.

Pembentukan gugus alcohol terjadi ketika oksigen mengikat satu atom hidrogen yang diikuti dengan terjadinya pengikatan atom hydrogen yang satunya oleh atom karbon pada gugus karbonil.

2). Reaksi Adisi Senyawa Keton Oleh Natrium Bisulfit (NaHSO3)

Senyawa keton yang bereaksi dengan Natrium Bisulfit akan menghasilkan senyawa berupa Natrium Keton Bisulfit.

Reaksi Adisi senyawa aseton oleh natrium bisulfit akan menghasilkan natrium aseton bisulfit melalui persamaan reaksi berikut:

CH3COCH3 + NaHSO3 →   (CH3)2C(OH)SO3–Na+

Reaksi adisi ini memecah ikatan rangkap karbon – oksigen (C=O) pada gugus karbonil. Pemecahan ikatan rangkap disertai dengan pengikatan natrium bisulfit oleh karbon gugus fungsi dan terjadinya ikatan hydrogen membentuk gugus hidroksi (OH)

3). Reaksi Adisi Senyawa Keton Dengan HCN

Reaksi adisi senyawa keton oleh hydrogen sianida adalah sebagai berikut:

Reaksi Adisi Senyawa Keton Dengan HCN
Reaksi Adisi Senyawa Keton Dengan HCN

Reaksi adisi dengan hydrogen sianda menyebabkan ikatan rangkap karbon – oksigen (C=O) pada gugus fungsi karbonil terlepas. Adisi disertai dengan pengikatan gugus siano oleh karbon gugus karbonil dan terbentuknya gugus hidroksi yang terikat pada karbon gugus karbonil.

Reaksi Cara Membedakan Senyawa Aldehid dan Keton

Untuk membedakan aldehid dan keton dapat dilakukan dengan cara oksidasi. Aldehid mudah dioksidasi menghasilkan asam karboksilat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi.

Penyebab Keton Tidak Dapat Dioksidasi

Aldehid (R-COH) memiliki atom hidrogen (H) yang berikatan dengan gugus karbonil (C=O) sehingga jika dioksidasi akan membentuk “hydrate formation” yang sangat mudah teroksidasi membentuk asam karboksilat dalam larutan, sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah teroksidasi.

Uji Aldehid Keton

Tes Tollen (larutan AgNO3 dalam amonia berlebih) merupakan metode yang digunakan untuk membedakan aldehid dan keton di laboratorium.

Prinsip dasarnya adalah kemudahan untuk dioksidasi dari kedua golongan senyawa ini. Perak (I) mudah direduksi menjadi logam perak oleh aldehid, tetapi tidak oleh keton.

Cara lain untuk membedakan aldehid dan keton adalah dengan pereaksi ehling (larutan Cu2+ dalam Basa kuat seperti KOH). Aldehid dapat mereduksi larutan Fehling membentuk endapan merah Cu2O, sedangkan keton tidak terjadi reaksi.

Jadi, aldehid dan keton dapat dibedakan dengan cara mereaksikannya dengan oksidator seperti pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens.

Senyawa Aldehid bereaksi positif dengan kedua pereaksi itu. Aldehid bereaksi dengan Fehling menghasilkan endapan merah bata. Aldehide bereaksi dengan Tollens menghasilkan cermin perak.

Sedangkan keton tidak dapat dioksidasi atau reaksi negatif.. Keton tidak bereaksi dengan larutan Fehling maupun Tollens.

Aldehid + Fehling → endapan merah bata

Aldehid + Tollens → cermin perak

Keton + Fehling → tidak bereaksi

Keton +Tollens → tidak bereaksi

Pembuatan Senyawa Keton

Senyawa keton dapat dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol sekunder. Ketika alkohol sekunder direaksikan dengan KMnO4 maka akan menghasilkan senyawa keton. Pada reaksi pembuatan keton,  KMnO4 bertindak sebagai oksidator. Oksidator yang biasa digunakan dalam pembuatan keton adalah larutan KMnO4 atau larutan K2Cr2O7.

1). Contoh Reaksi Pembuatan Keton Dari Alkohol Sekunder,

Dalam skala industri senyawa keton seperti propanon dibuat dari reaksi oksidasi alkohol sekunder dengan udara (oksigen), sebagai katalisnya digunakan tembaga. Reaksi pembuatan propanon dari alcohol sekunder seperti berikut:

Contoh Reaksi Pembuatan Keton Dari Alkohol Sekunder
Contoh Reaksi Pembuatan Keton Dari Alkohol Sekunder

2). Pembuatan Senyawa Keton Okidasi Oppenauer

Oksidasi Oppenauer, yaitu dengan cara mereaksikan alcohol sekunder dengan aluminium–t–butoksida dan aseton yang berlebih sehingga akan menghasilkan keton dan dehidrogenasi alcohol.

R–CH(OH)–R′ + CH3COCH3 → R–CO–R′ + (CH3)2CHOH

3). Pembuatan Metil Etil Keton Dari Alkohol

Persamaan reaksi pembuatan metil etil keton dengan cara oksidasi alkohol sekunder dalah sebagai berikut

CH3-CH2-CH(OH)-CH3 → CH3-CH2-CO-CH3

Kegunaan Senyawa Keton – Aseton

Senyawa keton yang paling dikenal dalam kehidupan sehari- hari adalah aseton (propanon).

Manfaat Kegunaan Aseton

Kegunaan aseton yaitu sebagai berikut.

1). Aseton deigunakan sebagi pelarut senyawa karbon, misalnya untuk membersihkan cat kuku (kutek), melarutkan lilin, dan plastik.

2). Aseton dapat digunakan untuk membuat kloroform (obat bius), iodoform, dan isopren.

3). Pelarut untuk selulosa dalam produksi rayon.

4). Sebagai bahan pengering alat-alat laboratorium.

5). Beberapa keton siklik yang beraroma harum digunakan untuk membuat parfum.

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Hiskia Achmad,  1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti,  Bandung.
  3. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  4. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  5. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  6. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  7. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  8. Keton: Pengertian Sifat Fisis Kimia Tata Nama Rumus Struktur Reaksi Isomer Posisi Rangka Gugus Fungsi Pembuatan Kegunaan, Contoh Isomer Struktur Rangka Posisi Gugus Fungsi Keton, Sifat Fisis Kimia Reaksi Adisi Keton Hidrogen Natrium Bisulfit HCN, Contoh Reaksi Pembuatan Keton Alkohol Sekunder Okidasi Oppenauer Rumus Struktur, Kegunaan Keton Aseton Sehari Hari Industri,
error: Content is protected !!