Pengertian Hukum Bernoulli. Fluida dinamik adalah fluida yang mengalami gerakan membentuk suatu aliran yang memiliki kecepatan tertentu.
Jenis Aliran Fluida
Ada dua jenis aliran pada fluida yang mengalir, yaitu aliran streamline dan turbulent.
a). Aliran Streamline Laminar
Streamline atau aliran garis arus merupakan aliran yang mengikuti suatu garis lurus atau melengkung yang jelas ujung dan pangkalnya. Jadi, aliran tiap partikel yang melalui suatu titik dengan mengikuti garis yang sama seperti partikel-partikel yang lain yang melalui titik itu.
Arah gerak partikel partikel pada aliran garis arus disebut garis arus. Aliran ini biasa disebut Aliran laminar. Dengan kata lain Aliran laminar merupakan aliran fluida yang kecepatan aliran pada setiap titik pada fluida terebut tidak berubah terhdap waktu.
b). Aliran Turbulent
Aliran turbulent merupakan aliran berputar atau aliran yang arah gerak partikel partikelnya berbeda bahkan berlawanan dengan arah gerak fluida secara keseluruhan. Dengan kata lain Aliran turbulen merupakan aliran fluida yang kecepatan aliran setiap titik pada fluida tersebut dapat berubah.
Fluida Ideal
Aliran fluida laminar merupakan gambaran dari fluida ideal yang disebut aliran stasioner. Fluida ideal adalah fluida yang tidak terpengaruh oleh gaya tekan yang diterimanya. Artinya, volume dan masssa jenisnya tidak berubah walaupun ada tekanan.
Ciri Fluida Ideal
Fluida ideal memiliki ciri- ciri seperti berikut.
- Fluida tidak dapat dimampatkan (atau incompressible), yaitu volume dan massa jenis tidak berubah walaupun fluida tersebut diberi tekanan.
- Fluida tidak mengalami gesekan dengan permukaan dinding tempat fluida tersebut mengalir.
- Kecepatan aliran fluida bersifat laminar. Artinya tiap-tiap partikel mempunyai garis alir tertentu dan untuk luas penampang yang sama akan mempunyai kecepatan yang sama.
Persamaan Debit Aliran Fluida
Debit aliran adalah besaran yang menunjukkan volume fluida yang mengalir melalui suatu penampang setiap satuan waktu.
Rumus Debit Aliran Fluida
Debit aliran fluida dapat dinyatakan secara matematis dengan menggunakan persamaan seperti berikut.
Debit = Volume Fluida/waktu
Q = A . v = V/t
Dengan keterangan
V = volume fluida yang mengalir (m3),
t = waktu (detik, s),
A = luas penampang (m2),
v = kecepatan aliran (m/s),
Q = debit aliran fluida (m3/s).
Contoh Soal Perhitungan Rumus Debit Aliran Fluida
Fluida Air mengalir dalam pipa yang berjari-jari 10 cm dengan laju 10 cm/det. Berapa laju aliran volumenya?
Diketahui :
r = 10 cm,
v = 10 cm/det
Rumus Menghitung Laju Aliran Fluida:
Laju aliran volume fluida dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
Q = A . v
Q= π (10)2 (10)
Q = 3,14 x 100 x 10
Q = 3140 cm3/det
Persamaan Aliran Fluida Kontinuitas
Jika fluida air yang tidak dapat dimampatkan mengalir, maka akan berlaku kekekalan debit atau aliran fluida yang disebut kontinuitas.
Rumus Fluida Kontinuitas
Kontinuitas atau kekekalan debit ini dapat dinyatakan dengan rumus persamaan kontinuitas yang dituliskan sebagai berikut.
Q1 = Q2
A1 v1 = A2 v2
Contoh Soal Ujian Fluida Dinamik, Perhitungan Rumus Debit Pipa
Soal. Air mengalir dalam pipa yang berpenampang besar dengan luas 200 cm2 dan kecepatan alirnya 3 m/s, kemudian air mengalir ke pipa kecil yang Luas penampangnya 50 cm2. Tentukan:
- debit pada pipa kecil,
- kecepatan air pada pipa kecil!
Diketahui
A1 = 200 cm2 = 2.10-2 m2
v1 = 3 m/s
A2 = 50 cm2 = 5.10-3 m2
Rumus Menentukan Debit Pada Pipa Kecil
Debitnya tetap berarti:
Q2 = Q1
Q2 = A1 v1
Q2 = 2.10-2 . 3 = 6.10-2 m3/s
Jadi debit pada pipa kecil adalah6.10-2 m3/s
Rumus Menentukam Kecepatan Air Pada Pipa Kecil
Kecepatan di pipa kecil memenuhi rumus berikut:
A2 v2 = A1 v1
50 . v2 = 200 . 3
v2 = 12 m/s
Jadi Kecepatan air pada pipa kecil adalah 12 m/s
Persamaan Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal.
Rumus Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus seperti persamaan matematis berikut.
p + ½ ρv2 +ρgh = konstan
atau
p1 + ½ ρ v12 + ρgh1 = p2 + ½ ρ v22 +ρgh2
dengan keterangan
p = tekanan (N/m2),
v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
ρ = massa jenis fluida
Contoh Soal Ujian Menghitung Rumus Hukum Bernoulli
Bejana yang memiliki ketinggian 4 m diisi penuh dengan air. Pada bejana terdapat dua lubang yang berjarak 1 m dari atas dan satunya berjarak 1 m dari bawah. Tentukan kecepatan aliran air pada kedua lubang tersebut.
Diketahui
h1 = 1 m (dari bawah)
h2 = (4 − 1) = 3 m (dari bawah)
Rumus Menghitung Kecepatan Aliran Air Pada Lubang Bawah
Kecepatan aliran air pada lubang di bawah dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
v1 = √(2gh1)
v1 = √(2x10x1)
v1 =√(20) = 4,47 m/s
Jadi kecepatan aliaran air di lubang bawah adalah 4,47 m/s
Rumus Menentukan Kecepatan Aliaran Air Lubang Atas
kecapatan aliran air pada lubang di atas adalah
v2 = √(2gh2)
v2 = √(2×10 x3)
v2 =√(60) = 7,75 m/s
Jadi kecepatan aliran di lubang atas adalah 7,75 m/s
Contoh Soal Ujian Perhitung dengan Rumus Hukum Bernoulli
Perhatikan gambar berikut
Besarnya diameter pipa besar dan kecil masing-masing adalah 5 cm dan 3 cm. Jika diketahui tekanan di A1 pada pipa besar adalah sebesar 16 x 104N/m2 dan memiliki kecepatan 3 m/s, maka hitunglah tekanan dan kecepatan di A2
Diketahui :
- p1 = 16 × 104 N/m2
- ρ = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3
- v1 = 3 m/s
- d1 = 5 cm
- d2 = 3 cm
Ditanyakan:
- v2 = … ?
- p2 = … ?
Rumus Menghitung Kecepatan Aliaran Pada Pipa Kecil
Kecepatan aliran pipa kecil di A2 adalah
v2 = (A1v1)/A2
v2 = (d12 v1)/d22
v2 = (52 x 3)/32
v2 = 8,3 m/s
Jadi kecepatan aliran di pipa kecil adalah 8,3 m/s
Rumus Menentuka Tekanan Pada Pipa Kecil
Tekanan Pada pipa kecil di A2 dapat dinyatakan dengan rumus berukut:
p2 = p1 + ½ ρ (v22 – v12)
p2 = 16 x 104 +1/2 x1000 (8,32 – 32)
p2 = 18,99 x 104 N/m2
Jadi Tekanan di pipa kecil adalah 18,99 x 104 N/m2
Penerapan Asas Bernoulli
Beberapa peristiwa atau peralatan dalam kehidupan sehari hari yang menerapkan prinsip hukum Bernoulli, diantaranya adalah, tangki berlubang (penampungan air), alat penyemprot (obat nyamuk dan parfum), karburator, venturimeter, tabung pitot, dan gaya angkat pesawat terbang.
Persamaan Hukum Bernoulli Pada Tangki Berlubang
Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan kecepatan zat cair yang keluar dari lubang pada dinding tabung atau tangki. Dengan menganggap diameter tabung lebih besar dibandingkan diameter lubang, maka permukaan zat cair pada tabung turun perlahan-lahan.
Rumus Hukum Bernoulli Pada Tangki Berlubang
Pada permukaan fluida di titik A, kecepatan turunnya fluida relatif kecil sehingga dapat diabaikan atau dianggap nol (v1 = 0). Sedangkan tekanan p1 di permukaan fluida titik A1 dan tekanan p2 di lubang tangki adalah sama. Oleh karena itu persamaan Bernoulli menjadi seperti berikut:
p1 + ½ ρ v12 + ρgh1 = p2 + ½ ρ v22 +ρgh2
p1 = p2
v1 = 0
Teori Torricelli – Rumus Perhitungan
Kecepatan aliran fluida pada lubang tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus seperti berikut
p1 + ½ ρ 02 + ρgh1 = p1 + ½ ρ v22 +ρgh2
ditulis ulang menjadi seperti berikut
g(h1 – h2) = 1/2v22 atau
v2 = v (kecepatan aliran pada lubang tangki)
v = [2 g(h1 – h2)]0,5 atau
v = √[2g(h1 – h2)] atau
v = √(2gh)
Persamaan ini disebut dengan teori Torricelli, yang menyatakan bahwa kecepatan aliran zat cair pada lubang sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas dari ketinggian yang sama.
Jarak titik C ke D merupakan jarak terjauh jatuhnya fliuda di permukaan tanah dan dinotasikan dengan huruf R. Jarak R dapat ditentukan dengan menggunakan rumus persamaan berikut.
R = 2√(h.h2)
Dengan kerterangan
R = jarak horizontal fluida di tanah ke dinding tangki tabung (m)
h = jarak lubang ke permukaan tangki atas (m)
h2 = jarak lubang tangki tabung dari tanah (m)
Atau dapat juga ditentukan dengan persamaan seperti berikut
R = v.t
Dengan keterangan
v = kecepatan aliran fluida pada lubang tangki
t = waktu tempuh fluida dari lubang tangki sampai ke permukaan tanah.
Sedangkan t dapat ditentukan dengan persamaan berikut
Contoh Soal Ujian Perhitungan Rumus Hukum Bernoulli – Teori Torricelli
Soal 1. Sebuah drum yang dalamnya 7,5 m disis penuh dengan air. drum tersebut berada di atas permukaan tanah mendatar. Pada dinding drum terdapat lubang dengan jarak 2,5 m dari dasar drum, dan air memancar keluar dari lubang tersebut.
Jika g = 10 m/s3, hitunglah:
- kecepatan air yang keluar dari lubang tangki
- jarak mendatar (horizontal) terjauh yang dicapai air pada permukaan tanah
Diketahui:
Ketinggian drum h1 = 7,5 m ;
Ketinggia lubang dari tanah h2 = 2,5 m ;
g = 10 m/s2
Ditanya:
- v
- R
Rumus Menghitung Jarak Lubang Dari Permukaan Atas Tangki Tabung
Jarak lubang dari permukaan fluida atas tangki tabung dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:
h = h1 – h2
h = 7,5– 2,5
h = 5 m
Rumus Menghitung Kecepatan Aliran Pada Lubang Tangki
kecepatan aliran dari lubang tangki dihitung dengan persamaa berikut
v = √(2gh)
v = √(2x10x5)
v = √(100)
v = 10 m/s
Jadi Kecepatan aliran air adalah 10 m/s
Rumus Menghitung Jarak Horisontal Air Jatuh Dari Dinding Tangki
Jarak horizontal air jatuh R dari dinding tangki dihitung dengan persamaan berikut
R = 2√h.h2
R = 2√5 x 2,5
R = 7,07 m
Atau dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
R = v . t
Waktu tempuh air jatuh ke tanah dihitung dengan persamaan berikut
t = √(2h2/g)
t = √[(2x,2,5)/10]
t = 0.707detik
dan R dihitung dengan pesamaan berikut:
R = v . t
R = 10 x 0,707
R = 7,07 m
Jadi jarak orizontal jatuh dari dinding tangki adalah 7,07 m
Venturimeter Tanpa Manometer
Tabung venturi adalah venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan atau kecepatan zat cair. Ada dua venturimeter yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan manometer yang berisi zat cair lain.
Berdasarkan persamaan tekanan hidrostatik, maka tekanan pada titik 1 dan 2 adalah:
P1 = P0 +rgh1
P2 = P0 + rgh2
P1– P2 = rg(h1 – h2 ) = rgh
h = selisih tinggi permukaan zat cair dalam pipa kapiler di atas penampang besar dan penampang kecil.
Kecepatan aliran fluida pada pipa besar adalah
v1 = A2√[(2gh)/(A12 – A22)]
Dengan keterangan
v1 = laju aliran fluida pada pipa besar (m/s)
A1 = luas penampang pipa besar (m2)
A2 = luas penampang pipa kecil (m2)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
h = selisih tinggi permukaan fluida pada manometer (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Contoh Soal Hukum Bernoulli untuk Venturimeter Tanpa Manometer
Melalui pipa venturi seperti pada gambar mengalir air sehingga selisih tinggi permukaan air pada kedua pembuluh sempit yang dipasang pada pipa venturi adalah 5 cm. Jika luas penampang besar dan kecil pada pipa venturi masing-masing 100 cm2 dan 10 cm2 dan g = 10 m/s2 serta massa jenis air 1 gr/m3,
a) hitunglah perbedaan tekanan di titik pada penampang besar dan kecil
b) kecepatan air yang masuk ke pipa venturi
Diketahui:
h = 5 cm
g = 10 m/s2
A1 = 100 cm2 ;
ρ = 1 gr/m3
A2 = 10 cm2
Ditanya:
- a) P1 – P2
- b) v1
Rumus Menghitung Beda Tekanan Pada Penampang Besar Kecil
Perbedaan tekanan di titik pada penampang besar dan kecil dapat diyatakan dengan rumus berikut:
P1 – P2 = ρ . g . h
P1 – P2 = 1. 1000 . 5 = 5000 dyne/cm2
Jadi beda tekanannya adalah5000 dyne/cm2
Rumus Menghitung Kecepatan Air Masuk Pipa Venturi
Kecepatan air masuk pipa venturi dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:
v1 = A2√[(2gh)/(A12 – A22)]
v1 = 10√[(2x 10×5)/(1002 – 102)]
v1 =10,05 cm/s
Jadi kecepatan air masuk pipa venturi adalah 10,05 m/s
Tabung Pitot
Tabung pitot adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran gas atau udara di dalam tabung atau pipa. Pipa pitot terdiri dari pipa venturi yang berisikan air raksa. Ujung A terbuka ke atas, sedangan ujung B terbuka memanjang searah dengan datangnya udara.
Pada saat keadaan sudah setimbang, bila ditinjau keadaan di titik Adan B, kecepatan di titik B vB = 0. Karena pipa mendatar, maka hA = hB.
Perbedaan tinggi air raksa pada pipa pitot disebabkan oleh adanya tekanan di titk A dan titik B.
Dengan menggunakan persamaan Bernoulli menjadi:
PB + 0 = PA + 1⁄2 . ρf . vA2
PB – PA = 1⁄2 . ρf . vA2
Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada manometer.
PB – PA = ρHg . h
v = √[(2.rHg g.h)/rf]
vA = kecepatan aliran fluida di titik A (m/s)
ρf = massa jenis fluida yang mengalir (kg/m3)
ρHg = massa jenis raksa dalam manometer (kg/m3)
h = perbedaan tinggi permukaan raksa (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Contoh Soal Ujian Pipa Pitot Dengan Perhitungan Hukum Bernoulli,
Sebuah pipa pitot digunakan untuk mengukur kelajuan udara yang melalui sebuah terowongan. Pipa pitot tersebut dilengkapi dengan manometer alkohol (ra = 800 kg/m3). Apabila beda tinggi antara kedua kaki manometer 18 cm dan massa jenis udara 1,2 kg/m3, maka kelajuan aliran udara tersebut adalah?
Diketahui :
- ρu = 1,2 kg/m3
- ρa = 800 kg/m3
- h = 18 cm = 0,18 m
- g = 10 m/s2
Ditanyakan :
v = …?
Rumus Menghitung Kelajuan Udara Dengan Pipa Pitot:
Kelajuan udara dapat dinyatakan dengan Persamaan yang berlaku dalam pipa pitot.
v = √[(2.ra g.h)/ru]
v = √[(2x800x10x18)/1,2]
v = √[2400]
v = 20√6 m/s
Jadi kelajuan udara adalah 20√6 m/s
Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang tajam dan sisi bagian atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawah. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara melalui sisi bagian atas pesawat v1 lebih besar daripada kecepatan aliran udara di bagian bawah sayap v2.
Berdasarkan pada Hukum Bernoulli, tempat yang mempunyai kecepatan lebih tinggi tekanannya akan lebih rendah.
Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya. Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap v1.
Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi bagian bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar.
Dengan A sebagai luas penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat Adna ketahui melalui persamaan berikut.
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya.
Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin besar pula gaya angkatnya.
Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g.
Contoh Soal Ujian Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang Perhitungan Hukum Bernoulli,
Jika kecepatan udara di bagian bawah pesawat terbang yang sedang terbang 60 m/s dan tekanan ke atas yang diperoleh pesawat adalah 10 N/m2, hitunglah kecepatan aliran udara di bagian atas pesawat (P udara = 1,29 kg/m3)
Diketahui:
P1 – P2 = 10 N/m2 ;
h1 = h2
v2 = 60 m/s ;
ρu = 1,29 kg/m3
Ditanya:
v1
Rumus Menghitung Kecepatan Aliran Udara di Bagian Atas Pesawat
Kecepatan aliran udara di atas pesawat dapat dihitung dengan rumus berikut:
P1 + 1⁄2ρ . v12 + ρ . g . h1 = P2 + 1⁄2ρ . v22 + ρ . g . h2
1⁄2ρ(v12 +v22) = P1 – P2
v12 =v22 + 2(P2 – P1)/ρ
v1 = √(3615,504)
v1 = 60,129 m/s
Jadi keepatan aliran udara di atas pesawat adalah 60,129 m/s
Contoh Soal Ujian Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang, Perhitungan Hukum Bernoulli Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Sebuah pesawat terbang yang memiliki sayap dengan luas sayap 40 m2 bergerak sehingga menghasilkan perbedaan kecepatan aliran udara pada bagian atas sayap persawat dan bagian bawahnya, yang masing masing besarnya adalah 240 m/s dn 200 m/s.
Berapakah besar gaya angkat pada sayap, jika massa jenis udara 1,3 kg/m3 ?
Jawab:
Diketahui
A = 10m2
v1 = 200 m/s
v2 = 240 m/s
ρu = 1,3 kg/m3
F1 – F2 = ½ ρu A(v12 – v22)
F1 – F2 = ½ x 1,3 x 40x [(240)2 –(200)2]
F1 – F2 = 457,6 kN
Jadi gaya angkat pada sayap pesawat adalah 457,6 kN
Prinsip Kerja Semprotan Obat Nyamuk
Ketika penghisap (piston) berdiameter d1 ditekan dengan kecepatan v1 ke arah pipa tabung kecil berdiameter d2, maka udara dipaksa keluar dari tabung melalui pipa tabung kecil dengan kecepatan v2. Sesuai dengan rumus kontinuitas maka kecepatan v2 di pipa kecil adalah:
v1 x (A1)2 = v2 x (A2)2
A1 = luas penampang piston
A2 = luas penampang pipa kecil
Sehingga dapat dinyatakan dengan rumus berikut
v1 x (d1)2 = v2 x (d2)2
v2 = v1 x (d1/d2)2
Karena d1 > d2 maka v2 > v1
d1 = diameter piston
d2 = diamerter pipa kecil
v1 = Kecepatan piston
v2= Kecepatan udara di ujung pipa kecil
Kecepatan udara v2 yang keluar di ujung pipa tabung lebih tinggi dari kecepatan piston v1. Tingginya kecepatan v2 menyebabkan tekanan P2 di sekitar ujung pipa menjadi turun. Tekanan P2 menjadi lebih rendah dari tekanan permukaan cairan P3 yang berada di dalam tandon.
Akibat adanya perbedaan tekanan ini, maka cairan akan bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi P3 menuju tempat bertekanan rendah P2. Cairan bergerak dengan kecepatan v3 menuju ujung pipa bertekanan P2 yang lebih rendah.
Ketika cairan keluar dari tandon, maka cairan akan terdorong oleh semburan udara dari ujung pipa tabung membentuk semburan kabut halus.
Contoh Soal Hukum Bernoulli Perhitungan Semprotan Obat Nyamuk
Sebuah semprotan nyamuk memiliki tabung penghisap dengan diameter piston 5 cm dan diamerter pipa kecil 2,0 mm untuk saluran udara keluar. Hitung berapa kecepatan udara keluar di ujung pipa kecil, jika kecepatan dorong piston 10 cm/detik. Gunakan gambar semprotan obat nyamuk di atas.
Diketahui
Diameter piston = d1
d1 = 5 cm
Diameter pipa kecil = d2
d2 = 2,0 mm = 0,2 cm
Kecepatan piston = v1
v1 = 10 cm/detik
Menghitung Kecepatan Aliran Udara Semprotan Obat Nyamuk
Kecepatan aliran udara dari pipa kecil semprotan nyamuk dapat dinyatakan dengan rumus brikut
v1 x (A1)2 = v2 x (A2)2
A1 = luas penampang piston
A2 = luas penampang pipa kecil
v1 x (d1)2 = v2 x (d2)2 atau
v2 = v1 x (d1/d2)2
v2 = 10 x (5/0,2)2
v2 = 6250 cm /detik
v2 = 62,50 m/detik
Jadi kecepatan aliran udara dari pipa kecil semprotan obat nyamuk adaah 62,5 m/detik
Contoh Soal Perhitungan Tekanan Aliran Udara Pada Semprotan Obat Nyamuk
Sebuah semprotan obat nyamuk memiliki tabung penghisap dengan diameter piston 4 cm dan pipa kecil untuk saluran udara keluar berdiamerter 2,0 mm. Hitung berapa tekanan udara yang keluar di ujung pipa kecil, jika gaya dorong piston 40 Newton dengan kecepatan dorongnya 50 cm/detik. (Massa jenis udara 1,2 kg/m3). Gunakan gambar semprotan obat nyamuk di atas.
Diketahui
d1 = 4 cm (diameter piston)
d2 = 2,0 mm = 0,2 cm (diameter pipa)
v1 = 40 cm/detik (Kecepatan piston)
v1 = 0,4 m/detik
F = 40 newton (gaya pada piston)
ρ = 1,2 kg/m2
Rumus Mengitung Kecepatan Aliran Udara Semprotan Obat Nyamuk
Kecepatan aliran udara di ujung pipa kecil dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
v1 x (d1)2 = v2 x (d2)2 atau
v2 = v1 x (d1/d2)2
v2 = 40 x (4/0,2)2
v2 = 16.000 cm/detik
v2 = 160 m/detik
Jadi kecepatan aliran udara di ujung pipa kecil adalah 160 m/detik
Rumus Menghiting Tekanan Di Ujung Pipa Semprotan Obat Nyamuk
Tekanan di ujung pipa semprotan dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
P1 + ½ ρ .v12 + ρ . g . h1 = P2 + 1⁄2ρ . v22 + ρ . g . h2 atau
P2 = P1 + 1⁄2 ρ . (v12 – v22) + ρ . g . (h1 – h2)
Menghitung Tekanan Pada Piston Semprotan Obat Nyamuk
P1 = tekanan pada piston
P1 = F/A1
A1 = luas penampang piston
A1 = 3,14 (2)2
A1 = 12,56 cm2
A1 = 0,001256 m2
P1 = 40/(0,001256)
P1 = 31.847 N/m2
Karena posisi semprotan obat nyamuk adalah datar, maka h1 sama dengan h2 sehingga diperoleh
h1 – h2 = 0
Dengan demikian
P2 = P1 + 1⁄2 ρ . (v12 – v22) + ρ . g . (0) atau
P2 = P1 + 1⁄2 ρ . (v12 – v22)
P2 = 31.847 + 1/2 (1,2) [(0,4)2 – (160)2]
P2 = 31.847 – 15.359,9
P2 = 15.328 atau
P2 = 0,1513 atm
Jadi, tekanan udara di ujung pipa kecil adalah 0,1513 atm
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”… https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
- Energi Potensial dan Energi Kinetik
- Hukum Pokok Tekanan Hidrostatis: Pengertian Rumus Perhitungan Pipa U Kapal Selam Minyak Air Raksa Contoh Soal Pembahasan 11
- Radiasi Benda Hitam: Pengertian Rumus Daya Intensitas Energi Emisivitas Hukum Stefan – Boltzmann Contoh Soal Perhitungan 8
- Listrik Dinamis: Hambatan Jenis, Hukum Ohm, Hukum I + II Kirchhoff, Rangkaian Listrik, Energi Daya Listrik,
- Cepat Rambat Panjang Gelombang Frekuensi Nada Dasar Atas 1 2 3 Dawai Pipa Organa Terbuka Tertutup Garputala Resonansi: Contoh Soal Rumus Perhitungan
- Hukum Pergeseran Wien: Pengertian Panjang Gelombang Intensitas Radiasi Maksimum Konstanta Rumus Contoh Soal Perhitungan 5
- Sifat Kutub Magnet, dan Kegunaan Magnet
- Bilangan Kuantum: Pengrtian Diagram Orbital Utama Azimuth Magnetik Spin Elektron Atom Contoh Soal Perhitungan 12
- Hukum Stokes: Pengertian Koefisien Viskositas Gaya Gesek Kecepatan Terminal Contoh Soal Rumus Perhitungan
- Hukum Biot Savart, Gaya Lorentz, Induksi Medan Magnetik: Pengertian Rumus Contoh Soal Perhitungan,
Daftar Pustaka:
- Sears, F.W – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung,
- Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice Hall.
- Halliday, David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Sons.
- Tipler, Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa: Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Jakarta.
- Tipler, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa: Bambang Soegijono, Jakarta.
- Ganijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika, Jakarta.
- Giancoli, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Hukum Bernoulli: Teori Torricelli, Venturimeter Tanpa Manometer, Pipa Pitot, Daya Angkat Sayap Pesawat, Pengertian Contoh Soal Rumus Perhitungan