Berikut contoh contoh Soal Ujian dan Jawaban Materi Ekonomi Pembangunan, Nilai Inti, Nilai Tambah Jenis Pengangguran, Faktor Produksi Tenaga Kerja, yang dapat dipelajari untuk Latihan. Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.
1). Contoh Soal Jawaban Penurunan Pendapatan Riil Menyebabkan Turunnya Indeks Pembangunan Manusia,
Terjadinya krisis di Indonesia menyebabkan terjadinya penurunan Indeks Pembangunan Manusia yang diduga disebabkan oleh ….
A). kurangnya pengembangan karier
B). penurunan tingkat pendapatan riil
C). fokus produksi pada intensifikasi
D). peningkatan jumlah penduduk
E). peningkatan pengangguran
Jawaban: B
Dalam buku karya Todaro yang terjemahnya berjudul: Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Keenam, setidaknya terdapat tiga nilai inti pembangunan yang dapat digunakan untuk memahami nilai pembangunan yaitu: kecukupan, jati diri dan kebebasan
2). Contoh Soal Ujian Jawaban: Nilai Tambah Kemajuan Perekonomian,
Besarnya kemajuan perekonomian suatu negara salah satunya ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia untuk berproduksi yaitu dalam aspek …
A). penggunaan faktor produksi lain
B). tingginya pendidikan yang dicapai
C). proses pembentukan nilai tambah.
D). penentuan harga jual produk
E). peningkatan modal kerja
Jawaban: C
Besar kecilnya perekonomian ini tergantung kepada kemampuan individu-individu dalam perekonomian untuk berproduksi.
Produksi tidak hanya merupakan proses pengolahan bahan baku menjadi barang akhir saja, tetapi produksi merupakan proses pembentukan nilai tambah bagi setiap individu.
3). Contoh Soal Ujian Latihan. Nilai Inti Pembangunan Todaro,
Nilai inti pembangunan yang dikemukakan Todaro yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup minimum adalah ….
A). kebebasan
B). keberhasilan
C). jati diri
D). kecukupan.
E). sandang papan
Jawaban: D
Kecukupan diartikan sebagai suatu kondisi di mana tercukupinya semua kebutuhan dasar untuk setiap individu.
Apabila salah satu kebutuhan dasar tidak tercukupi, maka muncullah kondisi ’keterbelakangan absolut’.
Kecukupan dipenuhi oleh fungsi dasar perekonomian, yaitu penyediaan perangkat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan.
4). Contoh Soal Ujian Jawaban: Rumah Tangga Penyedia Faktor Produksi Tenaga Kerja,
Dalam siklus aliran perekonomian, penyediaan faktor produksi tenaga kerja dilakukan oleh ….
A). pemerintah
B). rumah tangga
C). pasar kerja
D). pengusaha
E). pengusaha
Jawaban: B
Perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi dalam menjalankan usahanya dan penawaran faktor produksi disediakan oleh rumah tangga.
5). Contoh Soal Jawaban: Konsep Tenaga Kerja Indonesia Usia Maksimum Pekerja Indonesia Tidak Terbatas,
Dalam konsep tenaga kerja usia maksimum pekerja di Indonesia adalah ….
A). usia pensiun
B). kurang 65 tahun
C). tidak terbatas
D). sekitar 57 tahun
E). usia 58 tahun
Jawaban: C
Di Indonesia, batas umur minimal tenaga kerja adalah 10 tahun dan umur maksimum tanpa batas. Alasannya adalah Indonesia belum mempunyai sistem jaminan nasional. Hanya sebagian kecil penduduk Indonesia yang menerima tunjangan di hari tua, yaitu pegawai negeri dan sebagian kecil pegawai swasta
Dengan demikian tenaga kerja di Indonesia dimaksudkan sebagai penduduk yang berusia 10 tahun atau lebih.
Pemilihan batas minimun 10 tahun sebagai batas umur didasari oleh kenyataan bahwa dalam umur tersebut, sudah banyak penduduk terutama di desa-desa yang sudah bekerja di ladang atau sedang mencari pekerjaan.
Undang-undang No. 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan telah menetapkan batas usia kerja menjadi 15 tahun. Dengan kata lain, sesuai dengan mulai berlakunya undang[1]undang ini, mulai tanggal 1 Oktober 1998, tenaga kerja didefinisikan sebagai penduduk berumur 15 tahun atau lebih.
1). Contoh soal Jawaban: Beda Fenomena Pengangguran Tenaga Kerja Indonesia Dengan Negara Lain,
Perbedaan fenomena angkatan kerja yang tergolong pengangguran di Indonesia dengan negara berkembang lainnya adalah ….
A). akibat perubahan struktur ekonomi
B). akibat migrasi penduduk negara lain
C). lebih terfokus pada mencari pekerjaan
D). karena kenaikan harga barang dan jasa
E). akibat adanya kebutuhan ekonomi
Jawaban: C
Secara fundamental, fenomena pengangguran di Indonesia pada saat sebelum krisis berbeda dengan negara berkembang lainnya.
Di Indonesia, pengangguran yang terjadi pada saat itu adalah angkatan kerja yang mencari pekerjaan (search unemployment), sedangkan di negara lainnya pengangguran yang terjadi cenderung disebabkan oleh perekonomian (structural unemployment).
2). Contoh Soal Ujian: Kurang Informasi Penyebab Pengangguran Friksional,
Salah satu penyebab terjadinya pengangguran friksional adalah …
A). karena diskriminasi upah
B). kurangnya informasi
C). kemampuan yang kurang
D). jam kerja yang berlebih
E). kurangnya lapangan kerja
Jawaban: B
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang ada.
Kesulitan temporer ini dapat berbentuk, waktu yang diperlukan selama prosedur pelamaran dan seleksi, bisa terjadi karena faktor jarak atau kurangnya informasi.
3). Contoh Soal Ujian: Pengangguran Musiman Tenaga Kerja Hanya Bekerja Saat Liburan Sekolah Pemandu Wisata,
Tenaga kerja yang bekerja hanya pada saat liburan sekolah sebagai pemandu wisata tergolong ke dalam pengangguran ….
A). struktural
B). musiman
C). penuh
D). berkala
E). sementara
Jawaban: B
Pengangguran musiman terjadi karena pergantian musim. Di luar musim liburan sekolah pemandu wisata tidak bekerja.
Pada masa ini, banyak pemandu wisata yang tidak mempunyai kegiatan ekonomis, mereka hanya sekadar menunggu musim liburan berikutnya. Selama masa menunggu tersebut, mereka digolongkan sebagai penganggur musiman
4). Contoh Soal Jawaban: Migrasi Penyebab Tinggi Pengangguran Di Perkotaan Indonesia,
Tingginya tingkat pengangguran di daerah perkotaan di Indonesia disebabkan oleh ….
A). konsentrasi perekonomian
B). kesejahteraan yang baik
C). biaya hidup yang tinggi
D). besarnya migrasi
E). banyaknya penduduk muda
Jawaban: D
Penyebab tingginya angka pengangguran di daerah perkotaan disebabkan oleh banyaknya migrasi masuk ke perkotaan, akibat adanya pemahan atau kesadaran bahwa di perkotaan pekerjaan lebih banyak dan mudah untuk didapatkan.
5). Contoh Soal Ujian Jawaban: Banyak Generasi Muda Fenomena Pengangguran Indonesia,
Salah satu fenomena pengangguran di Indonesia adalah ….
A). lebih banyak generasi muda
B). disebabkan upah yang rendah
C). lebih tinggi di daerah pedesaan
D). banyak berpendidikan rendah
E). masyarakat kurang pengalaman
Jawaban: A
Demikian contoh soal dan jawaban, materi ekonomi terkait tenaga kerja, pengangguran, semoga membantu.
Daftar Pustaka:
Ringkasan:
1). Contoh Soal Jawaban Penurunan Pendapatan Riil Menyebabkan Turunnya Indeks Pembangunan Manusia,
2). Contoh Soal Ujian Jawaban: Nilai Tambah Kemajuan Perekonomian,
3). Contoh Soal Ujian Latihan. Nilai Inti Pembangunan Todaro,
4). Contoh Soal Ujian Jawaban: Rumah Tangga Penyedia Faktor Produksi Tenaga Kerja,
5). Contoh Soal Jawaban: Konsep Tenaga Kerja Indonesia Usia Maksimum Pekerja Indonesia Tidak Terbatas,
1). Contoh soal Jawaban: Beda Fenomena Pengangguran Tenaga Kerja Indonesia Dengan Negara Lain,
2). Contoh Soal Ujian: Kurang Informasi Penyebab Pengangguran Friksional,
3). Contoh Soal Ujian: Pengangguran Musiman Tenaga Kerja Hanya Bekerja Saat Liburan Sekolah Pemandu Wisata,
4). Contoh Soal Jawaban: Migrasi Penyebab Tinggi Pengangguran Di Perkotaan Indonesia,
5). Contoh Soal Ujian Jawaban: Banyak Generasi Muda Fenomena Pengangguran Indonesia,
Berikut contoh contoh Soal Ujian Pasar Monopoli Oligopoly Persaingan Sempurna Konkret Abstrak Oligopsoni Monopsoni, yang dapat dipelajari untuk Latihan. Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.
1). Contoh Soal Jawaban Pasar Oligopoli Terdapat Dua – Belasan Penjual,
Pasar di mana terdapat beberapa penjual umumnya antara dua sampai belasan penjual dalam pasar suatu produk tertentu. Pasar tersebut adalah…
a). Pasar monopoli
b). Pasar persaingan sempurna
c). Pasar oligopoli
d). Pasar bebas
e). Pasar monopolistik
Jawaban: c
2). Contoh Soal Ujian Jawaban Ciri Pasar Output Bukan Persaingan, Sempurna,
Di bawah ini adalah ciri -ciri pasar output adalah…
(1). Penjual bebas keluar masuk pasar.
(2). Jumlah penjual dan pembeli banyak.
(3). Hanya ada satu pembeli.
(4). Terdapat beberapa produsen.
(5). Pasar sulit untuk dimasuki produsen baru.
Ciri di atas yang merupakan ciri pasar bukan persaingan sempurna adalah butir
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (3), dan (5)
c). (2), (3), dan (4)
d). (2), (4), dan (5)
e). (3), (4), dan (5)
Jawaban: e
3). Contoh Soal Ujian Jawaban: Pasar Satu Penjual Tidak Ada Barang Pengganti,
Pasar yang penjualnya hanya ada satu saja dan produknya tidak ada barang pengganti sehingga konsumen tidak ada pilihan lain adalah …
a). Pasar persaingan sempurna
b). Pasar monopolistik
c). Pasar oligopoli
d). Pasar bebas
e). Pasar monopoli
Jawaban: e
4). Contoh Soal Ujian Jawaban Pembentukan Pasar Tenaga Keja Persaingan Sempurna,
Proses terbentuknya pasar tenaga kerja dalam pasar persaingan sempurna adalah…
a). tenaga kerja bebas mclakukan penawaran dan tidak terikat oleh organisasi pekerja
b). penawaran tenaga kerja tidak secara individu, tetapi tergabung dalam organisasi pekerja
c). permintaan tenaga kerja dilakukan secara kolektif oleh perusahaan yang tergabung dalam serikat pengusaha
d). tenaga kerja dan pengusaha sama-sama tergabung dalam organisasinya masing- masing
e). perekrutan tenaga kerja dilakukan dengan mediator pemerintah sehingga tidak ada yang dirugikan dan diuntungkan
Jawaban: a
5). Contoh Soal Jawaban Pasar Konkret Transkasi Jual Beli Barang Jasa Bertemu Langsung,
Pasar tempat pembeli dan penjual bertemu secara langsung untuk mengadakan transaksi jual beli barang atau jasa adaah . . .
a). Pasar persaingan sempurna
b). Pasar konkret
c). Pasar abstrak
d). Pasar bebas
e). Pasar Monopoli
Jawaban: b
6). Contoh Soal Ujian Pembeli Penjual Bebas Masuk Keluar Pasar Persaingan Sempurna,
Terdapatnya kebebasan pembeli dan penjual untuk keluar masuk pasar merupakan ciri dari pasar….
a). Pasar monopoli
b). Pasar monopolistik
c). Pasar persaingan sempurna
d). Pasar bebas
e). Pasar oligopoli
Jawaban: c
7). Contoh Soal Ujian Pengaruh Kenaikan Harga Parang Pada Jumlah Permintaan,
Pengaruh kenaikan harga suatu barang kenaikan terhadap jumlah permintaan dan penawaran adalah…
a). jumlah permintaan naik dan jumlah penawaran turun
b). jumlah permintaan naik dan jumlah penawaran naik
c). jumlah permintaan turun dan jumlah penawaran turun
d). jumlah permintaan turun dan jumlah penawaran naik
e). jumlah permintaan dan jumlah penawaran tctap
Jawaban d
8). Contoh Soal Ujian Pasar Monopolistik Banyak Penjual Produk Dapat Dibedakan,
suatu pasar di mana terdapat banyak penjual (produsen) sehingga ada unsur persaingan tetapi produknya dapat dibedakan (differentiated product) sehingga ada kemampuan penjual untuk mempengaruhi harga.
a). Pasar monopoli
b). Pasar monopolistik
c). Pasar oligopoly
d). pasar persaingan sempurna
e). pasar bebas
Jawaba: b
9). Contoh Soal Ujian Ciri Pasar Monopoli Tidak Ada Pada Ciri Persaingan Sempurna,
Ciri pasar monopoli yang tidak terdapat pada pasar persaingan sempurna adalah
a). harga ditentukan oleh produsen
b). dalam jangka panjang hanya diperoleh laba normal
c). pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar
d). pembeli dan penjual relatif banyak
e). adanya informasi pasar yang sempurna
Jawaban: a
10). Contoh Soal: Pasar Persaingan Sempurna Penjual Tidak Dapat Pengaruhi Harga,
Penjual tidak bisa mempengaruhi harga secara individual karena kuantitas yang ditawarkan oleh penjual secara individual terlalu kecil dibanding pasar secara keseluruhan. Penjual terebut berada dalam pasar …
a). Pasar monopoli
b). Pasar monopolistik
c). Pasar oligopoly
d). pasar persaingan sempurna
e). pasar bebas
Jawaba: d
11). Contoh Soal Pasar Output Perusahaan Produksi Barang Jasa,
Pasar yang memperjualbelikan produk baik barang atau jasa sebagai hasil produksi perusahaan adalah. . .
a). Pasar input
b). Pasar abstrak
c). Pasar output
d). pasar persaingan sempurna
e). pasar bebas
Jawaban c
12). Contoh Soal Pasar Input Pasar Menawarkan Faktor Produksi,
Pasar yang menawarkan faktor-faktor produksi.
a). Pasar input
b). Pasar abstrak
c). Pasar output
d). pasar persaingan sempurna
e). pasar bebas
Jawaban a
13). Contoh Soal Pasar Menurut Wilayah Lokal Daerah Nasional Internasional,
Berikut ini yang tidak termasuk dalam pasar menurut wilayah pemasarannya adalah ….
a). pasar lokal
b). pasar konkret
c). pasar nasional
d). pasar daerah
e). pasar internasional
Jawaban: b
14). Contoh Soal Jawaban: Pasar Monopoli Produsen Sebagai Price Maker,
Pasar dimana produsennya sebagai price maker atau pembuat harga adalah . . .
a). Pasar monopoli
b). Pasar monopolistik
c). Pasar oligopoly
d). pasar persaingan sempurna
e). pasar bebas
Jawaba: a
15). Contoh Soal Pasar Monopsoni Harga Ditentukan Oleh Pembeli,
Suatu pasar yang dikuasai oleh satu orang/ badan/ lembaga sebagai pihak pembeli, sehingga pembentukan harga pada pasar ini akan dikuasai oleh pembeli – pembeli sebagai price maker adalah . . .
a). Pasar Monopsoni
b). Pasar oligopsoni.
c). Pasar oligopoly
d). pasar persaingan sempurna
e). pasar bebas
Jawaban: a
16). Conto Soal Pasar Abstrak Transaksi Dengan Membawa Contoh Barang,
Tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan transaksi dilakukan penjual hanya dengan membawa contoh barang adalah pengertian dari ….
a). pasar nyata
b). pasar abstrak
c). pasar persaingan sempurna
d). pasar monopoli
e). pasar oligopoly
Jawaban: b
17). Contoh Soal Pasar Persaingan Sempurna Pembeli Penjual Saling Tahu Informasi Biaya Harga Mutu,
Pembeli dan penjual satu sama lain saling mengetahui dalam hal biaya, harga, mutu, tempat dan waktu produk yang diperjual belikan. Keadaan ini terdapat pada pasar . . .
a). Pasar Monopsoni
b). pasar persaingan sempurna
c). Pasar oligopoly
d). Pasar oligopsoni.
e). pasar bebas
Jawaban: b
18). Contoh Soal Ujian Pasar Monopoli Produsen Menentukan Harga Barang,
Perusahaan produsen mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi dan menentukan harga jual produknya merupakan ciri pasar . . .
a). Pasar Monopoli
b). Pasar duopoli.
c). Pasar oligopoly
d). pasar persaingan sempurna
e). pasar bebas
Jawaban: a
19). Contoh Soal Jawaban: Pasar Persiangan Sempurna Price Taker,
Pasar dimana para produsennya hanya sebagai price taker,
a). Pasar Monopoli
b). Pasar duopoli.
c). pasar persaingan sempurna
d). Pasar oligopoly
e). pasar bebas
Jawaban: c
20). Contoh Soal Ujian: Ciri Pasar Monopoli Tidak Ada Perusahaan Membuat Barang Substitusi Sempurna,
Berikut adalah Ciri-ciri pasar monopoli kecuali. . .
a). Hanya ada satu penjual dan banyak pembeli.
b). Banyak perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna.
c). Rintangan cukup kuat untuk masuk ke pasar monopoli, baik dari segi penguasaan sumber daya alam, biaya produksi yang tidak efesiensi hingga peraturan dari pemerintah.
d). Pembeli tidak ada pilihan lain dalam membeli barang.
e). Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
Jawaban: b
21). Contoh Soa Ujian Ciri Pasar Persangan Sempurna Tidak Ada Campur Tangan Pemerintah,
Yang bukan merupakan ciri- ciri pokok pasar persaingan sempurna adalah . . .
a). Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan) dan pembeli
b). Produk-produk homogen (persis sama)
c). Bebas keluar masuk pasar
d). Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasar secara sempurna
e). Adanya campur tangan pemerintah
Jawaban: e
22). Contoh Soal Ujian Ciri Pasar Oligopoli Terdapat 2 sampai Belasan Penjual,
Berikut ini merupakan Ciri- ciri pasar oligopoli kecuali. . .
a). Terdapat satu penjual /produsen yang menguasai pasar.
b). Barang yang diperjualbelikan dapat homogen dapat pula berbeda corak (differentiated product).
c). Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
d). Satu di antara oligopoli merupakan market leader, yaitu penjual yang memiliki pangsa pasar yang terbesar.
Jawaban: a
23). Contoh Soal Harga Pasar Persaingan Sempurna Ditentukan Mekanisme Pasar,
Harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Bentuk pasar yang dimaksud adalah ….
Berikut contoh contoh Soal Manfaat Ilmu Ekonomi – Faktor – Masalah Kelangkaan Sumber Daya – Skala Proritas Kebutuhan Manusia, yang dapat dipelajari untuk Latihan. Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.
1). Contoh Soal Ujian Masalah Kebutuhan Ekonomi,
Masalah ekonomi terjadi karena ….
a). kebutuhan manusia yang tidak terbatas
b). sumber daya alam yang terbatas
c). kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan alat pemuasnya terbatas
d). cara manusia dalam menghabiskan penghasilan
e). cara manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok
Masalah ekonomi adalah kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhannya terbatas.
Jawab: c
2). Contoh Soal Aspek Yang Dibahas Ekonomi Mikro,
Berikut ini merupakan aspek yang dibahas dalam ekonomi mikro yaitu
a). inflasi Indonesia pada tahun 2008
b). tingkat pengangguran di Indonesia
c). laba sebuah perusahaan penerbitan
d). tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia
e). harga-harga di pasar seluruh wilayah Indonesia
Jawaban: c
3). Contoh Soal Ujian Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Manusia Segi Alam,
Contoh faktor yang dapat memengaruhi kebutuhan manusia dari segi alam adalah ….
a). umat Kristen membutuhkan pohon natal, sedangkan umat Islam membutuhkan sajadah.
b). orang zaman dahulu membutuhkan kereta, sedangkan orang zaman sekarang membutuhkan kereta api.
c). masyarakat di pulau terpencil membutuhkan kapal, sedangkan masyarakat di gunung membutuhkan helikopter.
d). petani membutuhkan traktor, sedangkan nelayan membutuhkan kapal.
e). karyawan kantor membutuhkan internet, sedangkan karyawan di lapangan membutuhkan telepon selular.
Jawab: d
4). Contoh Soal Ujian Masalah Kelangkaan Sumber Daya,
Berikut ini masalah kelangkaan sumber daya yang dihadapi masyarakat.
(1). Semakin berkurangnya lahan pertanian akibat adanya proyek pembangunan perumahan.
(2). Adanya penebangan liar di hutan mengakibatkan kerusakan hutan dan menimbulkan tanah longsor.
(3). Kemarau yang berkepanjangan, mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan tersebut adalah
a). melarang pembangunan perumahan di daerah perdesaan
b). mencari tempat tinggal aman dan tidak menimbulkan bencana
c). melakukan penghijauan di daerah daerah agar tidak terjadi bencana
d). menjaga kelestarian alam dan memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan
e). melakukan transmigrasi untuk mengembangkan potensi alam di daerah tersebut
Jawaban: d
5). Contoh Soal Kebutuhan Agar Kelangsungan Hidup Manusia Tidak Terganggu,
Sesuatu yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidup manusia tidak terganggu disebut ….
a). kelangkaan
b). kebutuhan
c). keinginan
d). kemakmuran
e). kemampuan
Jawab: b
6). Contoh Soal Ujian Membuat Skala Prioritas Kebutuhan,
Seorang siswa SMA yang mempunyai uang sebesar Rp500 ribu. Dia mempunyai beberapa kebutuhan, antara lain membeli seragam sekolah Rp30 ribu membeli buku pelajaran Rp200 ribu membeli sepatu futsal Rp300 ribu, dan membeli tas sekolah Rp200 ribu untuk mengganti tas lama yang masih bagus dan layak pakai.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, cara mengatasinya adalah
a). membeli sepatu futsal dan buku pelajaran
b). membeli seragam sekolah dan buku pelajaran
c). membuat skala prioritas kebutuhan
d). mencari alternatif kebutuhan lain
e). membeli semua kebutuhan dengan cara apa pun
Jawab: c
7). Contoh Soal Penyebab Kelangkaan
Penyebab timbulnya kelangkaan adalah ….
a). ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan yang banyak sementara jumlah alat pemuas kebutuhan terbatas
b). banyak masyarakat kaya daripada masyarakat yang miskin
c). adanya proteksi dari pemerintah
d). banyak pengusaha yang menguasai perdagangan
e). semakin sempitnya kesempatan kerja
Jawab: a
8). Contoh Soal Kebutuhan Manusia Berdasarkan Sifatnya,
Berikut ini contoh kebutuhan manusia.
(1). Pak Adi lelah, ia beristirahat setelah datang dari tempat kerja.
(2). Setiap umat beragama melakukan ibadah menurut agamanya masing- masing.
(3). Mita sebelum berangkat ke kantor sarapan bubur ayam.
(4). Agar menjaga tubuh tetap bugar, Pak Tin rajin berolahraga.
(5). Ibu Wati mengantar anaknya nonton film.
Contoh kebutuhan manusia berdasarkan sifatnya adalah
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (2), dan (4)
c). (1), (3), dan (4)
d). (2), (3), dan (4)
e). (2), (4), dan (5)
Jawab: d
9). Contoh Soal Penyebab Kebutuhan Sekunder Jadi Kebutuhan Primer,
Kebutuhan sekunder dapat menjadi kebutuhan primer, hal ini dikarenakan ….
a). banyak orang yang berpenghasilan tinggi
b). bertambahnya kebutuhan manusia
c). tergantung status dan kondisi seseorang
d). banyaknya anggota keluarga
e). pengaruh lingkungan
Jawaban: a
10). Contoh Soal Barang Benda Berdasarkan Proses Produksi,
Berdasarkan proses produksi, kain batik yang digunakan untuk membuat kemeja laki-laki merupakan contoh
Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan, kecuali ….
a). tingkat peradaban
b). agama
d). keadaan politik suatu negara
e). perbedaan keadaan wilayah
Jawaban: d
12). Contoh Soal Jawaban Biaya Peluang Sopir Jadi Karyawan Swasta,
Andi berprofesi sebagai sopir pribadi dengan gaji Rp2.500.000,00/bulan. Andi juga berpeluang menjadi karyawan bengkel dengan gaji Rp3.000.000,00/ bulan, dan berpeluang pula menjadi karyawan di perusahaan swasta dengan gaji Rp3.200.000,00/bulan. Apabila Andi memilih menjadi wiraswasta, maka biaya peluang yang dikorbankan sebesar
a). sebagai sopir pribadi dengan gaji Rp2.500.000,00/bulan
b). sebagai karyawann bengkel dengan gaji Rp3.000.000,00Ibulan
c). sebagai karyawan di perusahaan swasta dengan gaji Rp3.200.000,00/ bulan
d). sebagai sopir pribadi dan karyawan bengkel dengan gaji Rp5.500.000,00
e). sebagai sopir pribadi, karyawan bengkel, karyawan swasta dengan gaji Rp8.700.000,00
Jawaban: c
13). Contoh Soal Jawaban Kedudukan Benda Bebas Air Jadi Benda Ekonomi,
Air di sungai merupakan benda bebas, tetapi jika dikemas dalam suatu kemasan, maka kedudukan air berubah menjadi ….
a). benda illith
b). benda substitusi
c). benda ekonomi
d). benda konsumsi
e). benda bergerak
Jawaban: c
14). Contoh Soal Prinsip Ekonomi Dalam Kegiatan Produksi,
“Dengan modal usaha tertentu akan memperoleh hasil maksimal”. Prinsip ekonomi tersebut diterapkan dalam kegiatan
a). konsumsi
b). distribusi
c). ekspansi
d). produksi
e). investasi
Jawaban: d
15). Contoh Soal Benda Siap Pakai Disebut Benda Jadi,
Benda siap pakai yang langsung digunakan tanpa melalui proses pengolahan lagi disebut ….
a). benda produksi
b). benda konsumsi
c). bahan jadi
d). benda ekonomi
e). benda illith
Jawaban: c
16). Contoh Soal Motf Ekonomi Dapat Kekuasaan,
Bapak Abdul bekerja di sebuah perusahaan leasing sebagai marketing. Kemudian, ia dipromosikan untuk menjadi manajer di perusahaan tersebut karena kinerjanya yang memuaskan. Untuk dapat mencapai posisi tersebut, Bapak Abdul semakin menunjukkan prestasi kerjanya yang meningkat.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, motif ekonomi Bapak Abdul -adalah
18). Contoh Soal Ilmu Ekonomi Pelajari Perilaku Manusia,
Ilmu ekonomi pada dasarnya dipelajari untuk mengetahui perilaku manusia dalam rangka
a). meningkatkan status sosial
b). mengatasi masalah kehidupan
c). menghasilkan pendapatan yang lebih besar
d). memperoleh keuntungan sebesar- besarnya
e). melakukan tindakan pemilihan terhadap berbagai alternatif yang ada
Jawaban: e
19). Contoh Soal Ujian Jawaban Ciri Ekonomi Syariah,
Berikut ini yang tidak termasuk ciri ekonomi syariah yaitu
a). kesatuan
b). keseimbangan
c). kebebasan
d). tanggung jawab
e). kebersamaan
Jawaban: e
20). Contoh Soal Ujian Masalah Pokok Ilmu Ekonomi,
Hal pokok yang menjadi masalah dalam ilmu ekonomi adalah
a). biaya dan basil
b). pendapatan dan konsumsi
c). kesejahteraan dan kemiskinan
d). kebutuhan barang/jasa dan pendapatan
e). kelangkaan sumber daya ekonomi dan kebutuhan terhadap barang/jasa
Jawaban: e
21). Contoh Soal Hal Tidak Penting Dalam Ilmu Ekonomi,
Hal berikut yang tidak penting bagi keberadaan ilmu ekonomi adalah
a). ketidakterbatasan kebutuhan manusia
b). kelangkaan sumber daya ekonomi
c). perilaku manusia yang rasional
d). kesetiakawanan yang tinggi
e). optimalisasi tujuan
Jawaban: d
22). Contoh Soal Sebab Timbunya Ilmu Ekonomi,
Timbulnya ilmu ekonomi disebabkan oleh adanya
a). golongan masyarakat kaya dan miskin
b). kebutuhan manusia yang mendesak
c). kebutuhan manusia yang terbatas
d). alat-alat pemuas kebutuhan yang sangat terbatas
e). kebutuhan manusia yang tak terbatas, sedangkan barang dan jasa terbatas
Jawaban: e
23). Contoh Soal Ilmu Ekonomi Perilaku Manusia Milih Sumber Daya Langka,
Ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihan untuk menggunakan berbagai sumber daya yang langka. Berdasarkan hal tersebut, ekonomi disebut juga sebagai
a). study of choice
b). study of price
c). study of scarcity
d). study of welfare
e). study of the organization of work
Jawaban: a
24). Contoh Soal Pernyataan Tidak Benar Ilmu Ekonomi,
Berikut ini pernyataan yang tidak benar tentang ilmu ekonomi adalah
a). ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang pilihan
b). ilmu ekonomi mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya
c). hadirnya ilmu ekonomi berawal dari masalah keterbatasan dan kelangkaan
d). ilmu ekonomi hanya dibutuhkan oleh pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi negara
e). ilmu ekonomi mempelajari tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Jawaban: d
25). Contoh Soal Manfaat Ilmu Ekonomi,
Berikut ini yang tidak termasuk manfaat mempelajari ilmu ekonomi adalah
a). memilih alat pemuas kebutuhan yang efektif dan efisien
b). mempelajari perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya
c). menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas
d). dipergunakan dalam pemilihan alternatif yang ada untuk memenuhi kebutuhan
e). membantu individu maupun perusahaan dalam membentuk prioritas kebutuhan
Berikut contoh contoh Soal Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi, yang dapat dipelajari untuk Latihan. Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.
1). Contoh Soal Ujian: Masalah Pokok Ekonomi Pengusahan Tambah Mesin Tenaga Kerja,
Seorang pengrajin mainan dari logam ingin mengembangkan produk, sehingga banyak permintaan di pasaran. Untuk memenuhi permintaan tersebut, pengrajin menambah mesin dan tenaga kerja dari lingkungan sekitar.
Berdasarkan cerita di atas, masalah pokok ekonomi dari pengrajin adalah
a). untuk siapa barang diproduksi
b). barang apa yang akan diproduksi
c). bagaimana barang akan diproduksi
d). siapa yang akan memproduksi
e). di mana barang diproduksi
Jawab: c
2). Contoh Soal Ujian Masalah Pokok Membuka Usaha,
Masalah pokok ekonomi yang dihadapi Bapak Drajat untuk membuka usaha:
(1). Apa dan berapa jumlah barang yang akan diproduksi
(2). Bagaimana cara barang tersebut diproduksi.
(3). Ditujukan kepada siapa barang akan diproduksi.
(4). Di mana proses produksi dilakukan.
(5). Mengapa barang harus diproduksi.
Yang termasuk masalah pokok ekonomi modern adalah
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (3), dan (5)
c). (2), (3), dan (4)
d). (2), (4), dan (5)
e). (3), (4), dan (5)
Jawab: a
3). Contoh Soal Ujian Sistem Ekonomi: Pemerintah Ikut Campur Awasi Ekonomi Negara,
Di dalam negara B, pembangunan ekonomi dilakukan bersama- sama antara pemerintah dan swasta. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat di bawah pengawasan pemerintah. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi masyarakat dikembangkan sepanjang tidak merugikan kepentingan umum, namun masih adanya pemusatan ekonomi pada satu kelompok tertentu.
Dari cerita di atas, peran pemerintah dalam sistem ekonomi di atas adalah
a). pemerintah ikut mengatur dan mengawasi perekonomian suatu negara
b). pemerintah membatasi munculnya kreativitas warga negara
c). pemerintah berperan dominan di bidang ekonomi
d). pemerintah memiliki monopoli dalam perekonomian
e). pemerintah memberi kebebasan melakukan kegiatan ekonomi
Jawab: a
4). Contoh Soal Masalah Pokok Ekonomi Modern,
Pak Wandi mendapatkan warisan dari orang tuanya berupa uang deposito senilai Rp200 Juta. Keinginan Pak Wandi uang tersebut digunakan untuk membuka usaha. la memutuskan untuk membuka usaha kolam pemancingan ikan. Kegiatan yang dilakukan ilustrasi di atas berdasarkan masalah pokok ekonomi modern adalah
a). Untuk siapa usaha dibuka
b). Usaha apa yang dilakukan
c). Berapa hasil usaha tersebut
d). Bagaimana cara membuka usaha
e). Di mana memasarkan ikan
Jawab: b
5). Contoh Soal Ujia Ciri Sistem Ekonomi Pancasila,
Berikut ini yang bukan merupakan ciri sistem ekonomi Pancasila adalah
a). sistem ekonomi tidak dikuasai oleh buruh
b). peranan swasta penting, tetapi tidak dominan
c). negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
d). sistem ekonomi berdasar atas asas kekeluargaan
e). peranan negara penting dan tidak dominan
Jawab: e
6). Contoh Soal Masalah Pokok Ekonomi Apa Yang Diproduksi – What,
Pak Badu akan memasuki masa pensiun. Dari uang yang dia miliki, Pak Badu ingin membuka usaha. Namun, sampai sekarang belum dapat gambaran jenis produk yang akan dijadikan usaha.
Masalah pokok ekonomi yang dilandasi Pak Badu adalah
a). Apa yang akan diproduksi
b). Bagaimana cara memproduksi
c). Untuk siapa barang diproduksi
d). Berapa banyak barang yang diproduksi
e). Kapan barang akan diproduksi
Jawaban: a
7). Contoh Soal Masalah Pokok Ekonomi Untuk Siapa Barang Diproduksi – For Whom,
Pak Karta memiliki lahan seluas 1 hektar. Dia memiliki keinginan untuk membuka usaha. Akan tetapi ada masalah yang dihadapi sebelum memulai usaha, yaitu sasaran masyarakat yang akan dijadikan konsumen apakah Iaki-Iaki, perempuan, anak-anak, atau dewasa.
Masalah pokok ekonomi modern yang dihadapi Pak Karta adalah
a). Bagaimana cara memproduksi
b). Kapan barang akan diproduksi
c). Untuk siapa barang diproduksi
d). Di mana barang akan diproduksi
e). Barang apa yang akan diproduksi
Jawab c
8). Contoh Soal Ujian Masalah Pokok Ekonomi Produkse Minyak Goreng – For Whom,
Pak Santoso sebagai produsen minyak goreng melihat kondisi masyarakat yang tidak memiliki daya beli. la berusaha menekan biaya produksinya agar dapat menghasilkan minyak goreng dengan harga murah dan berkualitas sehingga masyarakat mampu membelinya.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, yang merupakan masalah pokok ekonomi adalah
a). untuk siapa barang diproduksi
b). berapa barang yang akan diproduksi
c). barang apa yang akan diproduksi
d). mengapa barang diproduksi
e). bagaimana cara memproduksi
Jawaban: a
9). Contoh Soal Ujian Kegiatan Produksi Barang Jasa Wirausaha,
Seorang wirausaha akan melakukan kegiatan yang terkait dengan produksi, baik berupa barang maupun jasa. Berikut ini kegiatan yang dilakukan seorang wirausaha.
(1). Bagaimana distribusi yang paling efektif.
(2). Jenis barang apa yang akan diproduksi.
(3). Jumlah modal sangat menentukan tingkat produksi.
(4). Bagaimana teknik produksi yang digunakan.
(5). Target dan sasaran akhir dari barang yang diproduksi.
Berdasarkan kegiatan tersebut, yang merupakan masalah pokok ekonomi modern adalah
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (3), dan (5)
c). (2), (3), dan (4)
d). (2), (4), dan (5)
e). (3), (4), dan (5)
Jawaban. d
10). Contoh Soal Ujian Jawaban Masalah Pokok Penyedia Peralatan Atlet Asian Games,
Sebuah perusahaan penyediaan peralatan atlet pada saat Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, menerima banyak pesanan peralatan yang akan digunakan oleh atlet Indonesia. Perusahaan berencana meningkatkan kualitas peralatan atlet dengan menggunakan mesin yang lebih canggih. Berdasarkan ilustrasi tersebut, yang berkaitan dengan masalah pokok ekonomi modern adalah
a). untuk siapa barang diproduksi
b). berapa barang akan diproduksi
c). barang apa yang akan diproduksi
d). mengapa barang diproduksi
e). bagaimana cara memproduksi
Jawab: e
11). Contoh Soal Jawaban Masalah Pokok Ekonomi Cara Memproduksi Barang,
Permasalahan pokok ekonomi tentang bagaimana cara memproduksi barang adalah
a). hasil pertanian dari desa banyak dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan
b). hasil produksi industri perkotaan banyak dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan
c). sektor pertanian diolah menggunakan teknologi canggih agar basil panen lebih berkualitas
d). produksi jaket kulit diekspor ke negara -negara Eropa
e). produksi pakaian branded untuk kalangan atas (kaya)
Jawaban: c
12). Contoh Soal Jawaban Masalah Pokok Ekonomi Usaha Jaket Kulit Isakuiki,
Perusahaan jaket kulit “Isakuiki” di daerah “Y” berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat sesuai dengan ukuran badan orang Eropa. Jika dilihat dari pokok permasalahan ekonomi, pemenuhan kebutuhan produk tersebut memecahkan permasalahan
a). di mana produk jaket dibuat
b). untuk siapa jaket diproduksi
c). siapa yang membuat produk jaket
d). bagaimana cara membuat jaket
e). kapan produk jaket digunakan
Jawaban: b
13). Contoh Soal Ujia Masalah Pokok Ekonomi Akan Diproduksi,
Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang barang apa yang akan diproduksi adalah
a). hasil pertanian dari desa banyak dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan
b). pengumuman teknologi tepat guna di desa banyak dibantu oleh LSM
c). kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
d). kemampuan sumber daya manusia yang belum memadai dan terbatas
e). setiap menjelang hari raya Idul Fitri permintaan akan pakaian meningkat
Jawab: d
14). Contoh Soal Ujian Ciri Ciri System Ekonomi,
Di bawah ini merupakan ciri-ciri system ekonomi.
(1). Produksi yang menguasai hajat hidup rakyat dikuasai oleh negara.
(2). Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih jenis usaha.
(6). Alat-alat produksi dimiliki oleh perorangan/swasta.
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan ciri sistem ekonomi pasar ditunjukkan oleh nomor
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (3), dan (4)
c). (2), (3), dan (5)
d). (3), (4), dan (5)
e). (2), (4), dan (6)
Jawaban: e
15). Contoh Soal Ujian Dampak Positif Negatif Sistem Ekonomi,
Dampak positif dan negatif dari penerapan sistem ekonomi.
(1). Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
(2). Kebebasan memiliki sumber daya produksi mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
(3). Pemilik sumber daya produksi adalah individu sehingga dapat mengeksploitasi golongan pekerja.
(4). Setiap tindakan didasarkan atas motif mencari keuntungan sehingga menimbulkan efisiensi dan efektivitas.
(5). Kesalahan alokasi sumber daya oleh individu sering menimbulkan gejolak yang merugikan masyarakat.
(6). Perekonomian diatur negara, sehingga jarang terjadi krisis ekonomi.
Dampak positif dari penerapan sistem ekonomi pasar adalah
a). (1), (2), dan (4)
b). (1), (3), dan (5)
c). (2), (4), dan (5)
d). (2), (4), dan (6)
e). (3), (5), dan (6)
Jawab: a
16). Soal Ujian Nasional Kebaikan Kelemahan Sistem Ekonomi,
Berikut ini kebaikan dan kelemahan dari berbagai sistem ekonomi:
(1). Menimbulkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur ekonomi
(2). Terjadi gejolak dalam kegiatan ekonomi
(3). Setiap individu bebas memiliki sumber daya produksi
(4). Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
(5) Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi oleh masyarakat
Yang merupakan kebaikan sistem ekonomi pasar adalah
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (3), dan (5)
c). (2), (3), dan (4)
d). (2), (4), dan (5)
e). (3), (4), dan (5)
Jawab: b
17). Contoh Soal Ujian Ciri Sistem Ekonomi Pasar Era Globalisasi,
Pada era globalisasi ekonomi, sistem perekonomian yang cocok adalah system ekonomi pasar yang memiliki ciri antara lain
a). perekonomian atas dasar tradisi
b). produksi disesuaikan kebutuhan
c). perekonomian diatur oleh negara
d). hak milik perorangan dibatasi
e). berlakunya persaingan secara bebas
Jawab: e
18). Contoh Soal Ciri Sistem Ekonomi Komando,
Di bawah ini ciri-ciri sistem perekonomian komando:
(1). Timbul persaingan untuk maju dan berkembang
(2). Peran pemerintah dalam perekonomian sangat dominan
(3). Pendapatan masyarakat kaya semakin meningkat
(4). Pemerintah membuat rencana pembangunan nasional
(5). Semua sumber daya produksi dikuasai oleh negara
Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (3), dan (5)
c). (2), (3), dan (4)
d). (2), (4), dan (5)
e). (3), (4), dan (5)
Jawaban: d
19). Contoh Soal Ujian Kebaikan Sistem Ekonomi,
Persaingan antarmasyarakat sebagai pelaku kegiatan ekonomi menghasilkan produk yang bermutu. Hal tersebut merupakan kebaikan dari sistem ekonomi.
a). pasar
b). terpusat
c). campuran
d). kerakyatan
e). keadilan
Jawab: a
20). Contoh Soal Ujia Indikator Sistem Ekonomi Indonesia,
Sistem ekonomi Indonesia saat ini tergolong sistem ekonomi campuran. Salah satu indikatornya adalah
a). rendahnya pendapatan per kapita dan timpangnya distribusi pendapatan
b). dominannya sektor informal dan maraknya pasar gelap (black market)
c). berkembangnya sektor modern dan sektor tradisional secara berdampingan
d). dikuasainya berbagai kegiatan hajat hidup orang banyak oleh negara
e). selarasnya kehidupan masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan
Jawab: d
21). Contoh Soal Ujian Sistem Ekonomi Pasar Tidak Merata Barang Persaingan Tidak Sehat,
Pak Zazuli tinggal di suatu negara maju yang sistem ekonominya memberi kebebasan kepada rakyat untuk memiliki faktor- faktor produksi namun berdampak pada tidak meratanya distribusi barang-barang, adanya persaingan tidak sehat karena terjadi eksploitasi pemilik modal sehingga perekonomian menjadi tidak stabil.
Dari permasalahan tersebut sistem ekonomi yang digunakan adalah
a), Pasar
b). Komando
c). Campuran
d). Demokrasi
e). Tradisional
Jawab: a
22). Contoh Soal Masalah Pokok Ekonomi – Barang Apa Diproduksi,
Setiap masyarakat di semua negara selalu dihadapkan dengan masalah pemenuhan kebutuhan. Dalam ilmu ekonomi, hal tersebut berkaitan dengan pertanyaan
a). kepada siapa produksi itu dijual
b). barang apa yang akan diproduksi
c). bagaimana cara menjual produksi yang dihasilkan
d). untuk apa barang itu diproduksi
e). bagaimana cara mengemas produksi yang dihasilkan
Jawab: b
23). Contoh Soal Ujian Jawaban Kebaikan Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar,
Perhatikan pernyataan pernyataan berikut,
(1). Kreativitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat berkembang pesat.
(2). Barang yang diproduksi bermutu tinggi agar dapat diminati masyarakat.
(3). Adanya kebebasan masyarakat secara individual untuk memiliki kekayaan dan sumber produksi.
(4). Sering terjadi gejolak dalam perekonomian, karena individu menguasai sumber produksi.
(5). Distribusi pendapatan masyarakat relatif lebih merata.
Berdasarkan pernyataan pernyataan tersebut, yang merupakan kebaikan sistem ekonomi pasar ditunjukkan oleh nomor
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (2), dan (4)
c). (1), (3), dan (5)
d). (2), (3), dan (4)
e). (3), (4), dan (5)
Jawab: a
24). Contoh Soal Masalah Pokok Ekonomi Buka Usaha,
Bapak Harun akan membuka usaha yang mempunyai beberapa masalah pokok ekonomi sebagai berikut.
(1). Membuat roti dalam beberapa bentuk dan rasa agar para konsumen tertarik.
(2). Mencari di mana lokasi usaha yang akan didirikan.
(3). Berusaha menggunakan mesin produksi untuk hasil yang maksimal.
(4). Membuka usaha waralaba lain di dekat usahanya.
(5). Roti yang dibuat untuk semua umur, baik anak-anak maupun orang tua.
Masalah ekonomi modern yang dihadapi Bapak Harun ditunjukkan oleh nomor
a). (1), (2), dan (3)
b). (1), (3), dan (5)
c). (2), (3), dan (4)
d). (2), (3), dan (5)
e). (3), (4), dan (5)
Jawaban: b
25). Contoh Soal Masalah Pokok Ekonomi Buka Usaha Minuman,
Ibu Tati akan membuka usaha minuman dalam berbagai rasa dari buah-buahan segar. la memakai gelas dengan corak yang lucu-lucu agar konsumen tertarik dengan minuman dengan kemasan yang bagus. Berdasarkan ilustrasi di atas, masalah pokok ekonomi yang dihadapi Ibu Tati adalah
a). barang apa yang diproduksi
b). di mana barang akan diproduksi
c). kapan barang akan diproduksi
d). bagaimana cara memproduksi
e). untuk siapa barang diproduksi
Jawaban: d
26). Contoh Soal Ujian Peran Pemerintah Pada Sistem Ekonomi Pasar,
Dalam sistem ekonomi pasar, peran pemerintah dalam memecahkan masalah ekonomi adalah
a). semua kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah
b). alat-alat produksi sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah
c). terbatas pada pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi propasar
d). masyarakat tidak bebas untuk berinovasi dan berimprovisasi
e). pemerintah mengatur produksi, distribusi, dan konsumsi
Jawaban: c
27). Contoh Soal Ujian Faktor Menentukan Barang Jasa Diproduksi Sistem Ekonomi Pasar Bebas,
Apa saja barang dan jasa yang diproduksi sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi.
Dalam sistem ekonomi pasar bebas, barang dan jasa yang akan diproduksi ditentukan oleh
a). BUMN
b). Badan Perencanaan Pemerintah
c). mekanisme pasar
d). pemilik modal
e). penawaran
Jawaban; c
28). Contoh Soal Ujian Ciri Utama Sistem Ekonomi Nasional,
Ciri utama sistem ekonomi nasional (demokrasi ekonomi Indonesia) adalah
a). sektor swasta menguasai perekonomian dengan bantuan dari pemerintah
b). pemerintah menguasai sektor- sektor ekonomi penting bersama koperasi
c). sektor usaha koperasi dan sector swasta sebagai kekuatan ekonomi rakyat
d). pemerintah mendominasi penuh semua kegiatan ekonomi agar tidak dimonopoli swasta
e). rakyat memegang peranan aktif dalam kegiatan ekonomi dan pemerintah sebagai perencana, pembimbing, dan pengawas
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan diantaranya adalah sebagai berikut
Rasio Indeks Koefisien Gini
Indikator yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat ketimpangan distribusi pendapatan nasional dalam suatu negara atau daerah adalah Indeks Gini (Gini Index).
Rasio Gini atau koefisien Gini atau indeks Gini adalah besaran yang digunakan untuk mengukur derajat ketidakmerataan atau ketimpangan distribusi pendapatan terhadap jumlah penduduk.
Konsep Rasio Gini
Konsep ini didasarkan pada sebuah kuva berbentuk garis lengkung yang disebut dengan Kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva yang menyatakan hubungan tidak linear antara persentase kumulatif pendapatan dengan persentase kumulatif penduduk.
Contoh Gambar Kurva Lorenz
Gambar berikut akan memberikan penjelasan yang lebih sederhana.
Sumbu horisontal merepresentasikan persentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikalnya menyatakan persentase kumulatif pendapatan.
Garis diagonal 0-G menunjukkan hubungan linear antara persentase kumulatif pendapatan dan persentase kumulatif penduduk. Garis lurus diagonal ini disebut sebagai “garis kemerataan sempurna”.
Sepanjang garis linear ini, perbandingan kumulatif antara pendapatan dengan penduduk nilainya adalah satu.
Nilai Persentase kumulatif pendapatan sama dengan persentase kumulatif penduduk. Titik -titik pada garis ini menunjukkan distribusi pendapatan yang merata pada semua penduduk.
Kurva Lorenz menunjukkan hubungan tidak linear antara nilai pendapatan yang dimiliki oleh jumlah penduduk tertentu. Titi – titik pada kurva Lorenz menunjukkan ketimpangan distribusi pendapatan yang diterima oleh penduduk.
Rumus Gini Ratio = Indeks Gini
Luas A merupakan luas daerah yang dibatasi oleh kurva Lorenz (garis lengkung) dengan garis diagonal lurus 0 – G. Sedangkan Luas B merupakan luas daerah di bawah Kurva Lorenz.
Nilai Gini Rasio atau Koefesien Gini atai Indeks Gini dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
Gini Rasio = Luas A/(Luas A + Luas B)
Nilai Gini Rasio akan berkisar antara nol sampai dengan satu. Nilai Gini Rasio akan nol ketika luas A sama dengan Nol. Yaitu ketika kurva Lorent sama dengan garis lurus 0-G. Nilai Gini Rasio akan satu ketika luas A sama dengan Luas A + Luas B. Yaitu ketika Luas B sama dengan luas nol.
Jadi Koefisien Gini atau Gini Ratio digunakan untuk mengukur tingkat ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan) memiliki nilai antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna).
Semakin jauh jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketimpangannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya.
Nilai Gini Rasio sama dengan 0, ini artinya distribusi pendapatan merata sempurna. artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama persis dengan yang lainnya.
Nilai Gini Rasio sama dengan 1 artinya distribusi pendapatan timpang sempurna atau pendapatan yang diterima oleh satu orang atau satu kelompok penduduk berbeda dengan satu orang atau kelompok lainnya..
Titik G1 berada pada garis linear yang menunjukkan distribusi pendapatan merata sempurna. Pada titik G1 dapat dikatakan bahwa 40% dari total pendapatan terdistribusi terhadap 40 % penduduk.
Dan sisanya 60 % dari total pendapatan terdistribusi terhadap 60% penduduknya. Ini artinya pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk sama besar dengan pendapatan yang diterima oleh 60% penduduk yang lainnya.
Titik G3 berada pada Kurva Lorenz yang menunjukkan distribusi pendapatan timpang atau tidak merata. Pada titik G3 dapat dikatakan bahwa 20 % dari total pendapatan terdistribusi untuk 40% penduduk.
Dan sisanya 80% dari total pendapatan terdistribusi untuk 60% penduduk. Ini artinya 40% penduduk memiliki pendapatan yang lebih rendah dari 60% penduduk lainnya. Pada titik G3 terdapat ketimpangan distribusi pendapatan untuk kelompok penduduk 40% dengan kelompok penduduk yang 60% -nya.
Titik G2 berada pada kurva Lorenz, ini artinya distribusi pendapatan timpang. Pada titik G2 terlihat bahwa 40% dar total pendapatan terdistribusi untuk 62% jumlah penduduk.
Dan 60% dari total pendapatan terdistribuksi terhadap 38 % penduduk. Ada ketimpangan pendapatan antara kelompok 62% penduduk dengan 38% penduduknya.
Dimana 38% penduduk menerima 60% bagian dari total pendapatan. 38% penduduk memiliki pendapatan yang lebih tinggi dati 62% penduduk lainnya.
Tabel berikut ini memperlihatkan patokan yang mengatagorikan ketimpangan distribusi berdasarkan nilai Rasio Gini.
Indikator Ketimpangan Pendapatan Menurut Bank Dunia
Bank Dunia mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu negara dengan melihat besarnya kontribusi dari 40% kelompok penduduk termiskin terhadap total pengeluarannya.
Dalam hal ini, pendapatan yang diterima masyarakat didekati oleh pengeluaran yang dilakukan masyarakat. Argumennya bahwa pengeluaran menunjukkan pendapatan.
Kriterianya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel Distribusi dan Tingkat Ketimpangan Pendapatan oleh Bank Dunia
Dari table diketahui, jika pengeluaran yang dilakukan oleh 40% penduduk kurang 12% dari total pengeluaran seluruh penduduknya, maka tingkat ketimpangannya dikatakan sangat tinggi.
Contoh Soal Perhitungan Rasio Indeks Gini Dan Membuat Kurva Lorenz
Pada sebuah kota diketahui jumlah penduduknya adalah 350.000 jiwa dengan distribusi pendapatan tiap bulannya seperti ditunjukkan dalam table berikut:
Pada table di atas dapat diketahui bahwa nilai pendapatan rata rata terkecil adalah 2 juta rupiah yang tiap bulannya diperoleh 150.000 jiwa penduduk kota.
Sedangkan nilai pendapatan rata rata tertinggi adalah 100 juta rupiah yang diperoleh 10.000 jiwa penduduk, yang merupakan Sebagian kecil dari penduduk kota. Seberapa besar ketimpangan pendapatan penduduk tersebut ?
Untuk menjawabnya, maka buatlah kurva Lorenz dari distribusi pendapatan penduduk kota tesebut dan hitung Rasio Gini penduduk kota tersebut.
Cara Membuat Kurva Lorenz ,
Kurva Lorenz dibangun oleh Sumbu horisontal yang merepresentasikan prosentase kumulatif penduduk dan sumbu vertical yang menyatakan persentase kumulatif pendapatan.
Tabel Membuat Persentase Kumulatif Penduduk Rasio Gino Kurva Lorenz,
Persentase kumulatif penduduk dapat dihitung dengan menggunakan excel atau manual dengan cara seperti berikut:
Kolom (a) merupakan jumlah kelompok penduduk (kelas) berdasarkan pendapatan. Baris pertama ( i = 1) adalah jumlah penduduk yang memiliki pendapatan rata rata Rp 2 juta per bulan yaitu 150.000 jiwa.
Baris kedua ( i = 2) merupakan jumlah penduduk 100.000 jiwa dengan pendapatan peruan 5 juta rupiah, dan seterusnya sampai baris kelima (i = 5).
Notasi huruf (i) menunjukkan urutan berdasarkan pendapatan rata rata penduduk dari yang terendah sampai tertinggi.
Menghitung Persentase Penduduk Rasio Gini Kurva Lorenz,
Kolom (a) dijumlahkan dari baris pertama (i=1) hingga baris kelima (i=5), sehingga diperoleh total penduduk adalah 350.000 jiwa.
Kolom (b) merupakan persentasi kolompok penduduk (i) dari total penduduk yang dihitung seperti berikut.
Baris pertama (i=1), merupakan persentase kelompok penduduk berpengahasilan 2 juta rupiah dari total penduduk yaitu
(150.000/350.000)x100% = 42,86%
Baris kedua (i=2), merupakan persentase kelompok penduduk berpengahasilan 5 juta rupiah dari total penduduk yaitu
(100.000)/(350.000)x100% = 28,57%
Baris ketiga (i =3) merupakan persentase kelompok penduduk berpengahasilan 10 juta rupiah dari total penduduk yaitu.
(75.000/350.000)x100% = 21,43%
dan seterusnya sampai baris kelima (i=5), sehingga totalnya adalah 100%.
Menghitung Persentase Kumulatif Penduduk Rasio Gini Kurva Lorenz,
Kolom (c) merupakan persentase kumulatif jumlah penduduk yang dihitung dengan cara seperti berikut:
Baris pertama (i =1) merupakan persentase kumulatif kelompok penduduk berpengahasilan 2 juta rupiah yaitu
42,86%
Baris kedua (i =2) merupakan persentase kumulatif kelompok penduduk berpengahasilan 2 juta rupiah dan 5 juta rupiah yaitu
42,86% + 28,57% = 71,43%
Baris ketiga (i =3) merupakan persentase kumulatif kelompok penduduk berpengahasilan 2 juta rupiah, 5 juta rupiah dan 10 juta rupiah yaitu:
42,86% + 28,57% + 21,43% = 92,86%
dan seterusnya sampai baris kelima (i=5)
Menghitung Persentase Kumulatif Pendapatan Penduduk Rasio Gini Kurva Lorenz,
Persentase kumulatif pendapatan rata rata penduduk dapat dihitung dengan menggunakan excel atau manual dengan cara seperti berikut
Kolom (a) sama dengan penjelasan sebelumnya, merupakan jumlah kelompok penduduk (kelas i) berdasarkan pendapatan. Baris pertama ( i = 1) adalah jumlah penduduk yang memiliki pendapatan rata rata Rp 2 juta per bulan yaitu 150.000 jiwa, dan seterusnya.
Kolom (d) merupakan pendapatan rata rata untuk tiap kolompok penduduk (kelas, i) yang diterima tiap bulannya.
Menghitung Total Pendapatan Kelompok Penduduk Rasio Gini Kurva Lorenz,
Total pendapatan kelompok penduduk dihitung dengan cara berikut:
Kolom (a x d) merupakan total pendapat untuk tiap kolompok penduduk (kelas i) yang dihitung dengan cara mengkalikan kolom (a) dan kolom (d).
Baris pertama (i=1) merupakan pendapatan total kelompok penduduk yang pendapatannya 2 juta rupiah yaitu
150.000 x 2.000.000 = Rp 300. miliar
Baris kedua (i=2) meupakan pandapatan total kelompok penduduk yang pendapatannya 5 juta rupiah yaitu
100.000 x 5.000.000 = RP 500 miliar
dan seterusnya sampai baris kelima (i=5). kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh total pendapata seluruh penduduk (350.000 jiwa) yaitu Rp 2.850 miliar atau 2,85 triliun rupiah.
Menghitung Persentase Pendapatan Penduduk Rasio Gini Kurva Lorenz,
Persentase pendapatan kelompok penduduk ditunjukkan pada kolom (e) yang dihitung dengan cara sebagi berikut:
Baris pertama (i=1), merupakan persentase pendapata total kelompok penduduk berpendapatan 2 juta rupiah dari seluruh pandapatan penduduk yaitu
(300 M)/(2,850 T)x 100% = 10,53%
M = miliar rupiah
T = triliun rupiah
Baris kedua (i=2), merupakan persentasi pendapatan total kelompok penduduk yang berpendapatan 5 juta rupiah dari seluruh pendapatan penduduk yaitu
(100 M)/(2,850 T) x100% = 17,54 %
dan seterusnya sampai baris kelima (i=5)
Cara Menghitung Persentase Kumulatif Pendapatan Penduduk Rasio Gini Kurva Lorenz,
Persentase pendapatan kumulatif penduduk ditunjukkan dalam kolom (f) yang dihitung dengan cara sebagai berikut:
Baris pertama (i=1) merupakan persentase pendapatan kumulatif dari kelompok penduduk berpendapatan 2 juta rupiah yaitu
10,53 %
Baris kedua (i=2), merupakan persentase pendapatan kumulatif kelompok penduduk yang berpendapatan 2 juta dan 5 juta rupiah yaitu
10,53% + 17,54% = 28,07 %
Baris ketiga (1=3) merupakan persentase pendapatan kumulatif kelompok penduduk yang berpendapatan 2 juta, 5 juta dan 10 juta rupiah yaitu
10,53% + 17,54% + 26,32% = 54,39%
dan seterusnya sampai baris (i=5)
Cara Membuat Tabel Excel Kurva Lorenz – Tabel Excel Persentase Kumulatif Pendapatan Penduduk,
Sebagai sumbu horisotalnya adalah persentase kumulatif penduduk (kolom c) dan sumbu vertikalnya adalah persentase kumulaitf perdapatan penduduk (kolom f) yang disajikan dalam table berikut:
Cara Membuat Grafik Kurva Lorenz,
Data persentase kumulatif penduduk kolom (c) untuk sumbu horisotal dan persentase kumulatif pendapatan penduduk kolom (f) untuk sumbu vertical kemudian diplot pada sumbu sumbunya seperti berikut:
Dari gravik kurva Lorenz tersebut dapat dikatakan bahwa pendapatan penduduk sangat timpang. Perhatikan titik (3) pada kurva Lorenz tersebut…
Tampak, bahwa 92,86% dari total penduduk hanya memperoleh 54,39 persen dari seluruh pendapatan penduduk. Ini Artinya, 54,39% dari total pendapatan penduduk terditribusikan terhadap 92,86% penduduknya.
Sisanya, 7,14% penduduk memperoleh pendapatan 45,61 persen dari keseluruhan pendapatan penduduk. Artinya 45,61 persen pendapatan penduduk tersebut terdistribusi kepada 7,14% penduduk saja.
Rumus Menghitung Indeks Rasio Koefisien Gini,
Besarnya Rasio – Koefisien – Indeks Gini (GR) dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
GR = 1 – ∑ PPi (PPKi + PPKi-1)
GR = Rasio Gini, Indeks Gini, Koefesien Gini
PPi = Persentase Kelompok Penduduk Kelas i
PPKi = Persentase Kumulatif Pendapatan Kelompok Penduduk Kelas i
PPKi-1 = Persentase Kumulatif Pendapatan Kelompok Penduduk Kelas i-1
Untuk mempermudah penyelesaian perhitungan maka dibuatkan table excel dari perhitungan sebelumnya kecuali kolom (g), kolom (f+g) dan kolom b x (f+g) yang dihitung seperti berikut:
Kolom (b) adalah persentase kelompok penduduk kelas i = PPi
Kolom (f) adalah Persentase Kumulatif Pendapatan Kelompok Penduduk Kelas i = PPKi
Kolom (g) adalah Persentase Kumulatif Pendapatan Kelompok Penduduk Kelas i-1 = PPKi-1
Perhitungannya dengan rumus GR seperti berikut
\mathrm{GR = 1- \sum_{i=1}^{n}PP_{i} x (PPK_{i}+ PPK_{i-1})}
yang disesuaikan dengan notasi yang ada dalam table, sehingga rumus Rasio Gini GR menjadi seperti ini:
\mathrm{GR = 1- \sum_{i=1}^{5} b \: x \: (f + g) }
Dari tabel diperoleh bahwa
\mathrm{ \sum_{i=1}^{5} b \: x \: (f + g)}= 0,43
Sehingga nilai GR adalah…
GR = 1 – 0,43
GR = 0,57
Nilai Gini Rasio dari penduduk adalah 0,57 yang artinya terjadi ketimpangan pendapatan yang tinggi pada penduduk tersebut.
Contoh Soal Menghitung Rasio Indeks Koefesien Gini Dari Kurva Lorenz,
Suatu kota memiliki distribusi pendapatan yang dinyatakan dengan Kurva Lorenz seperti berikut..
Hitunglah Rasio – Indeks – Koefisien -Gini Kota Tersebut..
Rumus Menghitung Rasio Gini Dari Kurva Lorenz
Rumus yang digunakan untuk menghitung Rasio Gini dari kurva Lorenz adalah
\mathrm{GR = 1- \sum_{i=1}^{n}PP_{i} x (PPK_{i}+ PPK_{i-1})}
Dari persamaannya dapat diketahui, data yang diperlukan adalah persentase kelompok penduduk PPi dan persentase kumulatif pendapatan PPKi sedangkan PPKi-1 diambil dari data PPKi.
Untuk dapat menghitung Rasio Gini (GR) maka pada grafik Kurva Lorenz diberi indentitas titik titik seperti berikut:
Titik dinotasikan sebagai (i), sehingga diperoleh i=0, i=2, sampai i=6, semakin banyak titik yang diambil semakin baik perhitungannya.
Setiap titik (i) diurai menjadi komponen sumbu horisontal dan komponen sumbu vertical kemudian dibuatkan table seperti berikut:
Untuk dapat menghitung Gini Rasio GR, maka harus dihitung dulu nilai persentase kelompok penduduk dari total penduduk. Agar memudahkan perhitungannya, maka dibuat dalam table seperti berikut:
Kolom (a) merupakan persentase kelompok penduduk (PPi) yang dihitung dengan cara seperti berikut:
Baris kedua (i=1) merupakan persentase kelompok penduduk (kelas i=1) yaitu
(% Kum i=1 ) – (% Kum i=0)
20% – 0 = 20%
Baris ketiga (i=2) merupakan persentase kelompok penduduk (kelas i=2) yaitu
(% Kum i=2 ) – (% Kum i=2)
40% – 20% = 20% dan seterusnya sampai baris ketujuh (i=6)
Baris ketujuh (i=6) merupakan persentase kelompok penduduk (kelas i=6) yaitu
(% Kum i=6 ) – (% Kum i=5)
100% – 90% = 10%
Menentukan Nilai Persentase Kumulatif Pendapatan Penduduk,
Tahap berikutnya menentukan persentase kumulatif pendapatan kelompok penduduk kelas i-1 (PPKi-1) sedangkan PPKi adalah data pada kolom (c) yaitu persentase kumulatif pendapatan kelompok penduduk kelas i (% Kum i).
Untuk mempermudah perhitungannya maka disajikan dalam bentuk table seperti berikut:
Data persentase kumulatif pendapatan kelompok penduduk kelas i-1 (% kum i-1) atau (PPKi-1) ditempatkan pada kolom (d) yang ditentukan dengan menggunakan data kolom (c.) yaitu diambil dari baris di atasnya atau data i-1 seperti berikut:
Baris pertama i=0, nilia PPKi-1 adalah 0. karena tidak ada nilai sebelum i=0 pada kolom (c)
Baris kedua (i=1), nilai PPKi-1 adalah 0, yang merupakan nilai pada baris sebelumnya atau baris pertama kolom (c) atau baris i=0
Baris ketiga (i=2), nilai PPKi-1 adalah 10, yang merupakan nilai pada baris sebelumnya atau baris kedua kolom (c) atau baris i=1
dan seterusnya sampai baris ke 7 (i=6).
Baris ketujuh (i=6), nilai PPKi-1 adalah 80, yang merupakan nilai pada baris sebelumnya atau baris keenam kolom (c) atau baris i=5
Nilai Rasio Gini (GR) dihitung seperti contoh perhitungan sebelumnya dengan notasi disesuaikan seperti pada table berikut:
Kolom (c+d) merupakan penjumlahan kolom (c) dan kolom (d).
Kolom a x (c+d) merupakan perkalian kolom (a) dengan kolom (c+d)
PPi = kolom (a)
PPKi = kolom (c)
PPKi-1 = kolom (d)
Rumus yang digunakan untuk menghitung Rasio Gini dari kurva Lorenz adalah
\mathrm{GR = 1- \sum_{i=1}^{n}PP_{i} x (PPK_{i}+ PPK_{i-1})}
Rumus perhitungan Gini Ratio dapat disesuaikan dengan notasi yang ada pada table menjadi seperti ini..
\mathrm{GR = 1- \sum_{i=1}^{6} a \: x \: (c + d)}
Dari table dapat diketahui bahwa
\mathrm{ \sum_{i=1}^{6} a \: x \: (c + d)}= 0,72
sehingga Gini Rasio GR penduduk kota adalah
GR = 1 – 0,72
GR = 0,28
Nilai Gini Rasio dari penduduk adalah 0,28 yang artinya terjadi ketimpangan pendapatan yang rendah pada penduduk tersebut.
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan motivasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”…https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
Pengertian Perekonomian Empat Sektor. Perekonomian empat sektor disebut sebagai perekonomian bersifat terbuka atau open economy.
Sifat terbuka ini, ditunjukkan oleh adanya hubungan internasional dengan negara negara asing dalam bentuk transaksi perdagangan ekspor impor.
Dengan adanya perdagangan internasional ini, maka ada dua komponen atau sektor ekonomi baru yang ikut dalam perhitungan pendapatan nasional suatu negara yaitu ekspor dan impor.
Ekspor adalah kegiatan suatu negara mengirim atau menjual produk nasionalnya ke luar negeri. Sedangkan impor adalah kegiatan negara menerima atau membeli produk dari negara lain.
Fungsi Ekspor
Funsgi ekspor dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
X = X0
X = besar nilai ekspor
X0 = ekspor nilainya konstan tidak tergantung pada variabel apapun
Fungsi Impor
Impor otonom merupakan impor yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Impor otonom dapat terjadi karena tidak semua negara mampu menghasilkan produk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya.
Fungsi impor yang didak dipengaruhi oleh variabel lain dinyatakan dengan persamaan berikut
M = M0
Impor dapat juga dipengaruhi pendapatan, sehingga jika pendapatan berubah, impor ikut berubah, Jika pendapatan naik, maka impor naik, dan jika pendapatan turun, maka impor juga turun.
Fungsi impor yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
M = M0 + m.Y
M = besarnya impor
M0 = impor otonom (nilai impor pada pendapatan Y = nol
m = marginal propensity to impor
Y = pendapatan nasional
Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor
Keseimbangan ekonomi akan tercapai jika Aggregate Demand AD sama dengan Aggregate Supply AS. AD merupakan total pengeluaran masyarakat yang digunakan untuk mendapatkan produk nasional.
Pengeluaran masyarakat terdiri dari pengeluaran rumah tangga C, pengeluaran rumah tangga produsen I, pengeluaran rumah tangga pemerintah G dan pengeluran rumah tangga luar negeri X – M.
Sedangkan, Aggregate supply AS merupakan total produk yang dihasilkan dalam suatu perekonomian untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Keseimbangan perekonomian empat sektor dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
Y = C + I + G + X – M
Y = Pendapatan nasional
C = konsumsi
I = Investasi
G = Pemerintah
X = ekspor
M = impor
Contoh Soal Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor
Besar konsumsi masyarakat pada perekonomian suata negara dapat dinyatakan dengan C = 60 + 0,6Yd. Sedangkan besarnya pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan G sebesar 40.
Pengeluaran investasi I perusahaan adalah sebesar 20. Pada perekonomian empat sektor ini sudah ada kegiatan ekspor sebesar 30 dan sudah melakukan impor sebesar 80. Satuan uang dalam triliun rupiah.
Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Sebelum ada Ekspor Impor
Diketahui
C = 60 + 0,6Yd
Yd = Y + Tr – Tx
Dalam kasus ini tidak ada pajak dan transfer payment
Tr = 0
Tx = 0
Fungsi konsumsinya menjadi
C = 60 + 0,6(Y + Tr – Tx)
C = 60 + 0,6(Y + 0 – 0)
C = 60 + 0,6Y
Diketahui
I = 20
G = 40
Sebelum ada ekspor impor
X = 0
M = 0
Substitusikan, C, I, G, X dan M pada persamaan keseimbangan pendapatan nasional berikut
Y = C + I + G + X – M
Besar pendapatan nasional keseimbangannya adalah
Y = 60 + 0,6Y + I + G + (X – M)
Y = 60 + 0,6Y + 20 + 40 + 0 – 0
Y = 60 + 06 Y + 60
Y = 120 + 0,6Y
Y = 120/0,4
YE = 300
Pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada ekspor impor adalah YE = 300
Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Setelah Ekspor Impor
Pendapatan nasional keseimbangan nasional setelah ekspor impor dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Y = C + I + G + (X – M)
diketahui Besar ekspor X, dan impor I adalah
X = 30
M = 80
dan sektor ekonomi lainnya adalah
C = 60 + 0,6Y
I = 20
G = 40
Substitusikan X, M, C, I, dan G pada persamaan
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 60 + 0,6Y + 20 + 40 + (30 – 80)
Y = 120 + 0,6Y – 50
Y = 70 + 0,6 Y
Y = 70/0,4
YXE = 175
Pendapatan nasional keseimbangan setelah ada ekspor impor adalah YE = 175
Pengaruh Ekspor Impor Pendapatan Nasional Pada Perekonomian Empat Sektor
Kegiatan ekspor impor akan berpengaruh terhadap perekonomian empat sektor dan dapat dijelaskan seperti berikut
Sebelum ada kegiatan ekspor impor, pendapatan nasional keseimbangannya adalah
YE = 300
Setelah melakukan kegiatan ekspor impor, pendapatan nasional keseimbangannya adalah
YXE = 175
Selisih setelah dan sebelum ada ekspor impor
ΔY = YXE – YE
ΔY = 175 – 300
ΔY = – 125 trilun rupiah
Pada kasus ini, pengaruh ekspor impor adalah turunnya pendapatan nasional dari 300 menjadi 175 triliun rupiah.
Pendapatan nasional berkurang 125 triliun rupiah. Hal ini, menunjukkan bahwa nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor atau nilai net export adalah negative.
Marginal Propensity to Import
Marginal Propensity to Import merupakan besaran yang menunjukkan perubahan impor DM sebagai akibat terjadinya perubahan pendapatan nasional DY.
Besarnya perubahan impor sebagai akibat adanya perubahan pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
MPM = DM/DY
MPM = marginal propensity to import
ΔM = perubahan impor
ΔY = perubahan pendapatan nasional
Perhitungan Marginal Propensity to Import MPM Perekonomian Empat Sektor
Dari data sebelumya diketahui bahwa
ΔY = YXE – YE
YE = 300
YXE = 175
Perubahan pendapatan nasionalnya adalah
ΔY = 175 – 300
ΔY = – 125 trilun rupiah
Sedangkan perubahan impornya adalah
ΔM = M2 – M1
M2 = 80
M1 = 0 (sebelum ada ekspor impor)
ΔM = 80 – 0
ΔM = 80
Besar marginal propensity to import adalah
MPM = 80/-125
MPM = – 0,64
Membuat Grafik, Kurva Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor
Grafik keseimbangan perekonomian empat sektor dibangun oleh sumbu datar yang menunjukkan pendapatan nasional Y dengan sumbu vertical yang merepresentasikan besaran konsumsi C, Insvestasi I, Pemeritah G, dan ekspor impor X – M.
Grafik yang menunjukkan keseimbangan pada perekonomian empat sektor sebelum dan setelah melakukan transaksi perdagangan internasional ditunjukkan pada gambar berikut.
Besarnya pendapatan nasional keseimbangan sebelum adanya kegiatan ekspor impor dinyatakan dengan YE dan titik keseimbangnya ditunjukkan oleh titik E1.
Sedangkan setelah melakukan perdagangan internasional dalam bentuk ekspor impor, titik keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E2 dengan besar pendapatan nasional keseimbangannya dinyatakan oleh YXE.
Kegiatan ekspor impor mengakibatkan turunnya pendapatan nasional keseimbangan dari 300 manjadi 175 triliun rupiah.
Hal ini diperlihatkan oleh bergesernya titik E1 menjadi titik E2 yang posisinya lebih ke kiri.
Penurunan pendapatan nasioanal ini disebabkan nilai impor lebih besar daripada nilai ekspornya.
Pengaruh Ekspor Impor Terhadap Konsumsi
Fungsi konsumsi dalam contoh soal perekonomian empat sektor dapat dinyatakan dengan peramaan berikut;
C = 60 + 0,6Y
Pada kasus ini, tidak ada pajak dan transfer payment. Konsumsi sebelum dan Setelah Ekspor Impor fungsinya tidah berubah. (sudah dijelaskan di atas)
Perhitungan Konsumsi Sebelum ada Ekspor Impor
Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa pandapatan nasional keseimbangan sebelum ada ekspor impor adalah.
YE = 300
Besarnya konsumsi C sebelum ada impor ketika pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan adalah
CE = 60 + 0,6 YE
substitusikan nilai YE = 300
CE = 60 + 0,6(300)
CE = 60 + 180
CE = 240
Besarnya konsumsi C sebelum ekspor ketika pendapatan nasional dalam keseimbangan adalah CE = 240 triliun rupiah.
Perhitungan Konsumsi Setelah ada Ekspor Impor
Pandapatan nasional keseimbangan setelah ada ekspor impor adalah.
YXE = 175
Besarnya konsumsi C setelah ada ekspor impor ketika pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan adalah
CXE = 60 + 0,6YE
substitusikan nilai YE = 175
CXE = 60 + 0,6(175)
CXE = 60 + 105
CXE = 165
Besarnya konsumsi C setelah ada ekspor impor ketika pendapatan nasional dalam keseimbangan adalah CXE = 165 triliun rupiah.
Perhitungan Pengaruh Ekspor Impor Pada Konsumsi Perekonomian Empat Sektor
Besar konsumsi sebelum ada ekspor impor adalah
CE = 240
Besar konsumsi setelah ada ekspor impor adalah
CXE = 165
Perubahan konsumsi setelah ada ekspor impor dapat dinyatakan dengan rumus berikut
ΔC = CXE – CE
ΔC = 165 – 240
ΔC = -75 triliun rupiah
Membuat Grafik, Kurva Fungsi Konsumsi Perkonomian Empat Sektor
Sama dengan grafik sebelumnya, Grafik keseimbangan perekonomian empat sektor dibangun oleh sumbu datar yang menunjukkan pendapatan nasional Y dan sumbu vertical yang merepresentasikan besaran konsumsi C, Insvestasi I, Pemeritah G, dan ekspor impor X – M.
Grafik yang menunjukkan fungsi konsumsi C keseimbangan pada perekonomian empat sektor sebelum dan setelah melakukan transaksi perdagangan internasional ditunjukkan pada gambar berikut.
Besarnya konsumsi keseimbangan sebelum adanya kegiatan ekspor impor dinyatakan dengan CE dan titik keseimbangnya ditunjukkan oleh titik E1.
Sedangkan setelah melakukan perdagangan internasional dalam bentuk ekspor impor, titik keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E2 dengan besar konsumsi keseimbangannya dinyatakan oleh CXE.
Kegiatan ekspor impor mengakibatkan turunnya konsumsi keseimbangan dari 240 manjadi 165 triliun rupiah. Hal ini diperlihatkan oleh bergesernya titik E1 menjadi titik E2 yang posisinya lebih ke kiri.
Penurunan konsumsi ini disebabkan nilai impor lebih besar daripada nilai ekspornya.
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasipada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”… https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung
Pengertian Perekonomian TIga Sektor: Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang melibatkan tiga sektor ekonomi yang terdiri dari rumah tangga konsumen C, rumah tangga produsen I, dan rumah tangga pemerintah G. Perekonomian tiga sektor masih bersifat perekonomian tertutup.
Perekonomian Tertutup berarti tidak melakukan aktivitas transaksi perdagangan ekspor impor dengan negara asing.
Pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor sudah melibatkan campur tangan pemerintah dalam aktivitas perekonomiannya.
Peran pemerintah G diwujudkan dalam bentuk pengeluaran (Government Expenditure), Government Transfer dan penerimaan sebagai pajak.
Government Expenditure G
Government Expenditure G adalah pengeluran pemerintah dan dari pengeluaran terebut pemerintah mendapatkan hasil secara langsung dalam bentuk kinerja dari para pegawainya.
Pengeluaran pemeritah G merupakan variabel yang bersifat eksogen (exogeneus variable) dan dinyatakan dengan menggunakan persamaann rumus berikut
G = Go
Contoh Government Expenditure
Contoh Government Expenditure adalah pembayaran pegawai, belanja barang untuk peralatan kerja, belanja daerah untuk dana perimbangan dan dana otonomi khusus.
Government Transfer Tr
Government Transfer adalah pengeluaran pemerintah namun dari pengeluaran tersebut, pemerintah tidak mendapatkan hasil secara langsung pada tahun anggaran dikeluarkan.
Tranfer payment merupakan bentuk pengeluaran pemerintah yang diberikan pada masyarkat untuk tujuan tertentu.
Masyarakat tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana yang telah diterimannya.
Transfer payment yang diterima masyarakat atau konsumen akan menaikkan pendapatan yang secara langsung juga menambah besarnya konsumsi.
Fungsi Transfer Payment
Transfer payment merupakan variable yang bersifat eksogen dan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut
Tr = Tro
Contoh Government Transfer,
Contoh Government Transfer adalah pembayaran untuk beasiswa, pensiunan, dan sejumlah subsidi dan hibah.
Penerimaan Pajak, Tax, Tx
Pajak adalah pungutan wajib yang harus dibayarkan kepada negara oleh orang pribadi atau badan.
Pajak sifatnya memaksa berdasarkan undang undang dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung.
Pajak merupakan beban biaya yang harus dibayar oleh rumah tangga konsumen. Pajak pada dasarnya merupakan daya beli masyarakat berupa uang yang diserahkan kepada negara.
Berdasarkan tarifnya, pajak dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pajak tetap atau Lump-Sum Tax dan pajak proposional atau Built-in Stabilizer.
Lump Sum Tax Pajak Tetap,
Pajak tetap adalah pajak yang besarnya tidak tergangtung pada besarnya pendapatan.
Sehingga, berapapun besarnya pendapatan masyarakat, baik kecil maupun besar, pajaknya selalu sama atau bersifat lump sum.
Contoh Pajak Lump Sum adalah bea materai yaitu sebesar 6000 atau 3000 rupiah.
Fungsi Pajak Tetap
Pajak tetap dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Tx = To
Pajak Proposional Built-in Stabilizer,
Pajak proposional atau Built-in Stabilizer adalah pajak denga proposi tertentu terhadap tingkat pendapatan.
Semakin besar pendapatan, maka semakin besar proposi pendapatan yang dikenai pajaknya.
Fungsi Pajak Proposional
Pajak proposionl dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut
Tx = To + t Y
Contoh Pajak Proposional adalah penerapan PPh pasal 21 yang dikenakan untuk pegawai dengan jumlah gaji di atas pendapatan tidak kena pajak atau PTKP.
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional
Pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah G dalam perekonomian tiga sektor akan mempengaruhi pengeluaran secara keseluruhan Aggregate Demand AD.
Ketika pengeluaran pemerintah masih belum diikutkan dalam kegiatan ekonomi, besarnya aggregate demand AD hanya dipengaruhi oleh dua komponen yaitu konsumsi C dan investasti I, yaitu C + I
Kontribusi pemerintah dalam bentuk pengeluaran merubah aggregate demand menjadi tiga kompenen yaitu konsumsi C, investasi I dan pemerintah G, yaitu C + I + G.
Multiplier Government Expenditure
Perubahan pendapatan nasional ΔY akibat perubahan pengeluaran pemerintah ΔG dapat dinyatakan dengan multiplier government expenditure seperti berikut
kG = ΔY/ΔG
kG = 1/(1 – MPC)
kG = koefisien multiplier G
MPC = marginal propensity to consume
Substitusikan kedua persamaan menjadi
ΔY/ΔG = 1/(1 – MPC) atau
ΔY = 1/(1 – MPC) x ΔG atau
ΔY = kG x ΔG
Multiplier Tax
Multiplier tax adalah suatu proses terjadinya perubahan pendapatan nasional ΔY secara berlipat sebagai akibat adanya perubahan pajak ΔTx. Besaran yang menunjukkan Multiplier tax adalah koefisien multiplier tax.
Koefisien Multiplier Tax
Koefisien multiplier tax merupakan rasio perubahan pendapatan nasional terhadap perubahan pajak dan dinyatakan dengan persamaan berikut.
kTx = ΔY/ΔTx atau
kTx = -MPC/MPS atau
kTx = -b/(1 – b)
kTx bernilai negative karena penerapan pajak berdampak terhadap turunnya daya beli masyarakat.
Pengaruh Pajak Pada Pendapatan Nasional
Besar pengaruh pajak terhadap pedapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = -b/(1 – b) x ΔTx atau
ΔY = kTx x ΔTx
Pengaruh Pajak Pada Konsumsi dan Tabungan
Pajak secara langsung mempengaruhi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
Pengaruh Pajak Pada Konsumsi
Pungutan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat. Sebagai akibatnya, konsumsi masyarakat cenderung turun.
Pengaruh pajak menyebabkan kurva fungsi konsumsi bergeser ke bawah sebesar
-b x ΔTx
Pengaruh Pajak Pada Tabungan
Pajak mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan masyarakat menahan diri untuk tidak membelanjakan pendapatannya. Sebagai akibatnya, tabungan masyarakat cenderung meningkat.
Pengaruh pajak menyebabkan kurva fugsi tabungan saving mengalami kenaikan dan bergeser ke atas sebesar
b x ΔTx
Multipiler Transfer Payment
Multiplier Transfer Payment adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pendapatan nasional ΔY secara berlipat sebagai akibat adanya perubahan transfer payment ΔTr.
Besaran yang menunjukkan Multiplier transfer payment adalah koefisien multiplier transfer payment.
kTr = ΔY/ΔTr atau
kTr = MPC/MPS atau
kTr = +b/(1 – b)
kTr bernilai positif karena penerimaan transfer payment berdampak terhadap naiknya daya beli masyarakat.
Pengaruh Transfer Payment Pada Pendapatan Nasional
Besar pengaruh transfer payment terhadap pedapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = +b/(1 – b) x ΔTr atau
ΔY = kTr x ΔTr
Pengaruh Transfer Payment Pada Konsumsi dan Tabungan
Selain pajak, Transfer payment juga mempengaruhi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
Pengaruh Transfer Payment Pada Konsumsi
Pembayaran transfer payment akan menaikkan daya beli masyarakat. Sebagai akibatnya, konsumsi masyarakat cenderung naik.
Pengaruh transfer payment akan menyebabkan kurva fungsi konsumsi bergeser ke atas sebesar
b x ΔTr
Pengaruh Transfer Payment Pada Tabungan
Transfer payment mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan masyarakat untuk membelanjakan pendapatannya. Sebagai akibatnya, tabungan masyarakat cenderung menurun.
Pengaruh transfer payment menyebabkan naiknya konsumsi dan menurunkan tabungan. Kurva fungsi tabungan saving mengalami penurunan dan bergeser ke bawah sebesar
-b x ΔTr
Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor
Perekonomian akan seimbang jika aggregate demand AD sama dengan aggregate supply AS. A
D merupakan keseluruhan pengeluaran masyarakat perekonomian yang terdiri dari rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen dan rumah tangga pemerinta untuk mendapatkan produk nasional.
AS merupakan keseluruhan produk nasional ditawarkan kepada masyarakat.
Keseimbangan perekonomian tiga sektor akan tercapai apabila nilai produk nasional yang ditawarkan sama dengan jumlah permintaan masyarakat secara keseluruhan.
Keseimbangan ekonomi tiga sektor berdasarkan Income – Expediture Approach dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Y = C + I + G
Y = pendaatan nasional
C = konsumsi
G = pemerintah
Contoh Soal Perhitungan Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional
Diketahui data perekonomian tiga sektor suatu negara adalah konsumsi memenuhi Fungsi Konsumsi C = 40 + 0,75Y, sedangkan besarnya pengeluaran perusahaan swasta dalam bentuk investasi I adalah sebasar 60. Pemerintah G melakukan pengeluaran sebesar 100.
Hitung pengaruh pengeluaran pemerintah dalam perekonomian tiga sektor tersebut. Satuan nilai uang dalam triliun rupiah.
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Sebelum Ada Pemerintah
Pendapatan nasional keseimbangan dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Y = C + I
C = 40 + 0,75Y
I = 60
G = 0
Substitusikan C dan I, Sehingga nilai Y adalah
Y = 40 + 0,75Y + 60
Y = 100 +0,75 Y
Y – 0,75Y = 100
Y = 100/0,25
YI = 400
Jadi besar pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada campur tangan pemerintah adalah YI = 400 triliun rupiah
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Setelah Ada Pemerintah G
Keseimbangan pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
Y = C + I + G
diketahui
C = 40 + 0,75Y
I = 60
G = 100
Substitusikan C, I dan G, sehingga nilai pendapatan nasional keseimbangannya adalah
Y = 40 + 0,75Y + 60 + 100
Y = 200 + 0,75 Y
Y – 0,75Y = 200
Y = 200/0,25
YG = 800
Besar pendapatan nasional setelah ada keterlibatan pemerintah adalah YG = 800 triliun rupiah
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional
Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap perubahan pendapatan nasional ΔY adalah
ΔY = YG – YI
ΔY = 800 – 400
ΔY = 400
Pengeluaran pemerintah G sebasar 100 mampu meningkatkan pendapatan nasional keseimbangan dari 400 menjadi 800.
Ini artinya pendapatan nasional bertambah 4 kali dari nilai pengeluaran pemerintah, seperti penjelasan berikut
ΔY = 400
G = 100
Kenaikan pendapatan nasional
400/100 = 4 kali dari nilai G
Perhitungan Koefisiensi Multiplier Government Expenditure kG
Nilai koefisien multiplier kG dapat dinyatakan dengan rumus berikut
kG = 1/(1 – MPC)
diketahui
MPC = 0,75 diperoleh dari fungsi konsumsi yaitu
Nilai koefisien multiplier kG adalah
kG = 1/(1 – 0,75)
kG = 4
Perhitungan Pengaruh Pengeluaran Pemerintah G Terhadap Pendapatan Nasional Y
Pengaruh perubahan pengerluaran pemerintah ΔG terhadap perubahan Pendapatan nasional ΔY dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = kG x ΔG
diketahui
kG = 4
ΔG = G1 – G2
G1 = 0 (sebelumnya tidak ada pemerintah G)
G2 = 100 (pengeluaran pemerintah G)
ΔG = 100 – 0
ΔG = 100
Perubahan pendapatan setelah adanya pengaruh pemerintah G adalah
ΔY = 4 x 100
ΔY = 400
Jadi pengaruh pengeluaran pemerintah G sebesar 100 triliun adalah terjadinya kenaikan pendapatan nasional sebesar 4 kali dari nilai pengeluaran pemerintahan.
Membuat Kurva Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Perekonomian Tiga Sektor
Grafik yang menjelaskan kurva hubungan antara konsumsi C, investasi I dan pemerintah G dengan pendapatan nasional dibangun oleh sumbu datar yang mewakili pendapatan nasional Y dan sumbu vertical yang mewakili konsumsi C, investasi I dan peeritah G.
Secara keseluruhan kurva kurva yang menunjukkan hubungan investasi I dan pemerintah G terhadap pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor dapat dilihat pada gambar berikut
Dari gambar dapat diketahui hal hal berikut.
Keseimbangan pendapatan nasional sebelum adanya pengaruh dari pemerintah G adalah 400 triliun rupiah ditunjukkan oleh titik E1.
Setelah ada peran pemerintahan G, titik keseimbangan berubah naik, dari titik E1 menjadi titik E2.
Pendapatan nasional keseimbangan naik sebesar ΔY= 400 yaitu dari YI = 400 menjadi YG = 800 triliun rupiah.
Pendapatan Disposable, Perekonomian Tiga Sektor
Pada Perekonomian tiga sektor, pendapatan masyarakat yang benar benar siap dibelanjakan atau disposable income Yd akan mempengaruhi nilai konsumsi C dan tabungan S.
Dua komponen yang mempengaruhi disposable income Yd adalah pajak Tx dan transfer payment Tr, sehingga disposable income dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Yd = Y + Tr + Tx
dengan keterangan
Yd = disposable income
Y = pendapatan nasional
Tr = transfer payment (subsidi)
Tx = pajak
Fungsi Konsumsi Perekonomian Tiga Sektor
Akibat adanya pajak Tx dan transfer payment Tr, maka konsumsi C dalam perekonomian tiga sektor dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
C = a + b.Yd
C = a + b (Y + Tr – Tx)
Substitusikan Yd ke fungsi konsumsi C
C = a + b (Y + Tr – Tx)
Fungsi Tabungan Perekonomian Tiga Sektor
Selain konsumsi, Tabungan dalam perekonomian tiga sektor juga dipengaruhi oleh pajak dan transfer payment, dan Fungsi tabungannya dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Yd = C + S
S = Yd – C
Substitusikan fungsi C ke persamaan Tabungan S
S = Yd – (-a + b.Yd)
S = Yd + a – b Yd
S = Yd (1 – b) + a
S = a + (1 – b) (Y + Tr – Tx)
Dengan adanya komponen pajak Tx dan transfer payment Tr, maka besar pendapatan nasional akan berubah sesuai dengan perubahan pajak dan transfer payment melalui proses multiplier tax dan multiplier transfer payment.
Contoh Soal Perhitungan Perekonomian Tiga Sektor
Besar konsumsi masyarakat pada perekonomian suata negara dinyatakan dengan C = 60 + 0,6Yd. Sedangkan besarnya pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan G sebesar 40.
Pengeluaran investasi I perusahaan adalah sebesar 20. Pada perekonomian tiga sektor ini sudah ada transfer payment Tr sebesar 30 dan sudah ada pungutan pajak Tx oleh pemerintah sebesar 80. Satuan uang dalam triliun rupiah.
Perhitungan Fungsi Konsumsi C Sebelum Pajak Tx Pada Perekonomian Tiga Sektor
Fungsi konsumsi sebelum pajak Tx dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
C = 60 + 0,6 Yd dan
Yd = Y + Tr– Tx
Sebelum ada pajak Tx dan transfer payment
Tx = 0
Tr = 0
Fungsi konsumsi sebelum pajak dan transfer payment pada perekonomian tiga sektor adalah
C = 60 + 0,6 (Y + 0 – 0)
C = 60 + 0,6 Y
Pendapatan Nasional PN Keseimbangan Sebelum Ada Pajak Dan Transfer Payment pada Perekonomian Tiga Sektor,
Besarnya nilai Pendapatan nasional PN sebelum ada pajak dan transfer payment dalam keandaan keseimbangan dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Y = C + I + G
Diketahui
C= 60 + 0,60 Y
I = 20
G = 40
Substitusikan C, I, dan G sehingga diperoleh Y seperti berikut
Y = 60 + 0,6 Y + 20 + 40
Y = 120 + 0,6 Y
Y – 0,6 Y = 120
Y = 120/0,4
YE = 300
Pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada pajak dan transfer payment adalah YE = 300
Pengaruh Pajak Terhadap Pedapatan Nasional Perekonomian Tiga Sektor
Pajak yang dipungut oleh Pemerintah akan mempengaruhi konsumsi, tabungan dan pendapatan nasional.
Sehingga fungsi konsumsi C, Tabungan S dan Pendapatan nasional Y juga berubah.
Perhitungan Fungsi Konsumsi C Setelah Pajak Pada Perekonomian Tiga Sektor
Fungsi konsumsi setelah Pajak Tx Namun belum ada transfer payment dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
C = 60 + 0,6 Yd dan
Yd = Y + Tr – Tx
Setelah ada Pajak Tx, namun belum ada Transfer Payment Tr
Tx = 80
Tr = 0
Fungsi konsumsi setelah pajak pada perekonomian tiga sektornya adalah
CT = 60 + 0,60 (Y + Tr – 80)
CT = 60 + 0,60 (Y + 0 – 80)
CT = 60 + 0,60Y – 48
CT = 12 + 0,60Y
Pendapatan Nasional PN Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor Setelah Pajak Tidak Ada Transfer Payment
Besarnya pendapatan nasional PN dalam keandaan keseimbangan setelah adanya pajak namun belum ada transfer payment dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Y = CT + I + G
CT = 12 + 0,6Y
I = 20
G = 40
Substitusikan I, G, Dan CT
Y = 12 + 0,6Y + 20 + 40
Y = 72 + 0,6Y
Y – 0,6 Y = 72
Y = 72/0,4
YTE = 180
Pendapatan nasional keseimbangan setelah pajak dan sebelum transfer payment adalah YTE = 180
Perhitungan Multiplier Tax Pada Perekonomian Tiga Sektor
Nilai koefisien multiplier tax kTx dapat dinyatakan dengan rumus berikut
kTx = -b/(1 – b)
diketahui
b = 0,6 diperoleh dari fungsi konsumsi
Nilai koefisien multiplier kTx adalah
kTx = -0,6/(1 – 0,6)
kTx = -1,5
Perhitungan Pengaruh Pajak Terhadap Pendapatan Nasional Y
Pengaruh pungutan pajak Tx terhadap Pendapatan nasional Y dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = kTx x ΔTx atau
ΔY = -b/(1 – b) x ΔTx
diketahui
b = 0,6
ΔTx = 80 – 0
ΔTx = 80
Perubahan pendapatan nasional keseimbangan perekonomian tiga sektor setelah ada pajak namun belum ada transfer payment adalah
ΔY = -0,6/(1 – 0,6) x 80
ΔY = -0,6/(0,4) x 80
ΔY = -1,5 x 80
ΔY = -120
Besarnya perubahan pendapatan nasional setalah ada pajak Tx = 80 triliun rupiah adalah 120 triliun rupiah.
Tanda negative menunjukkan perubahannya adalah penurunan. Jadi pendapatan nasional turun 120 triliun rupiah akibat masyarakat dipungut pajak 80 triliun.
Sebelum ada pajak pendapatan nasional keseimbanagan adalah
YE = 300
Setelah ada pajak, pendapatan nasional adalah
YTE = 180
Perubahan pendapatan nasionalnya
ΔY = YTE – YE
ΔY = 180 – 300
ΔY = -120
Dimana, pernurunan pendapatan nasionalnya sama dengan 1,5 kali dari nilai pajak yang dipungut.
Pengaruh Pajak dan Transfer Payment Terhadap Pendapatan Nasional Perekonomian Tiga Sektor.
Perhitungan Fungsi Konsumsi Setelah Pajak dan Transfer Payment
Fungsi konsumsi C sebelum ada pajak dan transfer payment
C = 60 + 0,60 Yd dan
Yd = Y + Tr – Tx
Besarnya pajak dan transfer payment adalah
Tx = 80
Tr = 30
Substitusikan Tx dan Tr ke fungsi Yd dan selanjutnya substitusikan Yd ke fungsi C
Dengan demikian, Fungsi Konsumsi C setelah ada pajak dan transfer payment adalah
C = 60 + 0,6 (Y + 30 – 80)
C = 60 + 0,6 (Y – 50)
CTT = 30 + 0,6 Y
Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Setelah Pajak dan Transfer Payment
Keseimbangan Pendapatan Nasional setelah ada pungutan pajak dan penerimaan transfer payment dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Y = CTT + I + G
Diketahui
CTT = 30 + 0,6 Y
I = 20
G = 40
Substitusikan C, I dan G, sehingga diperoleh keseimbangan pendapatan nasional
Y = 30 + 0,6 Y + 20 + 40
Y = 90 + 0,6 Y
Y – 0,6 Y = 90
Y = 90/0,4
YTTE = 225 triliun rupiah
Besar pendapatan nasional keseimbangan setelah ada pungutan pajak dan transfer payment dari pemerintah adalah YTTE= 225 triliun rupiah
Membuat Grafik, Kurva Pengaruh Pajak Dan Transfer Payment Pada Perekonomian Tiga Sektor.
Grafik dibangun oleh sumbu datar yang merepresentasikan pendapatan nasional, dan sumbu tegak atau vertical yang menunjukkan besar komsumsi C, investasi I dan pemerintah G.
Secara keseluruhan kurva kurva yang menunjukkan fungsi pendapatan nasional Y baik sebelum atau setelah dipengaruhi oleh pajak dan transfert payment dapat dilihat pada gambar berikut.
Pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada pajak dan transfer payment dinyatakan dengan YE. Titik keseimbangnya ditunjukkan oleh titik E1.
Sebelum pajak diterapkan dan transfer payment dikeluarkan oleh pemerintah, nilai keseimbangan pendapatan nasionalnya adalah 300 triliun rupiah.
Ketika pungutan pajak diberlakukan, maka pendapatan nasional keseimbangan turun dari 300 menjadi 180 triliun rupiah.
Titik keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E2 dengan nilai kesimbangan pendapatan nasionalnya dinyatakan oleh YTE.
Pengaruh pajak secara nyata berdampak langsung terhadap penurunan pendapatan nasional kesimbangan.
Transfer payment yang dikeluarkan pemerintah berkorelasi terhadap pendapatan nasional kesimbangan setelah pajak.
Keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E3, sedangkan nilai pendapatan keseimbangannya dinyatakan dengan YTTE
Pendapatan nasional keseimbangan naik dari 180 menjadi 225 triliun rupiah setelah pemerintah membuat kebijakan untuk mengeluarkan transfer payment kepada masyarakat.
Contoh Perhitungan Pengaruh Pajak dan Transfer Terhadap Konsumsi
Pada contoh perhitungan ini, semua data merupakan hasil dari perhitungan contoh soal di atas, jadi perlu usaha untuk mengingatnya.
Konsumsi Sebelum Pajak dan Transfer Payment Perekonomian Tiga Sektor
Dari data sebelumnya diketahui
Fungsi konsumsi sebelum pajak dan transfer payment adalah
C = 60 + 0,6Y
Pendapatan nasional keseimbangan sebeum pajak dan transfer payment adalah
YE = 300
Besar konsumsi keseimbangan sebelum pajak da tranfer payment adalah
CE = 60 + 0,6(300)
CE = 60 + 180
CE = 240
Fungsi konsumsi setelah pajak dan sebelum transfer payment adalah
CT = 12 + 0,6Y
Pendapatan nasional keseimbangan setelah pajak dan sebelum transfer payment adalah
YTE = 180
Besar konsumsi keseimbangannya adalah
CTE = 12 + 0,6(180)
CTE = 12 + 108
CTE = 120
Fungsi konsumsi setelah pajak dan setelah transfer payment adalah
CTT = 30 + 0,6Y
Pendapatan nasional keseimbangan setelah pajak dan setelah transfer payment adalah
YTTE = 225
Besar konsumsi keseimbangannya adalah
CTTE = 30 + 0,6(225)
CTTE = 30 + 135
CTTE = 165
Membuat Grafik, Kurva Pengaruh Pajak dan Transfer Payment Terhadap Konsumsi
Secara keseluruhan kurva kurva yang menunjukkan fungsi konsumsi C baik sebelum atau setelah dipengaruhi oleh pajak dan transfert payment dapat dilihat pada gambar berikut.
Besar konsumsi keseimbangan sebelum adanya pajak dan transfer payment adalah 240 triliun rupiah yang ditunjukkan dengan CE.
Konsumsi keseimbangan ini diperoleh pada saat pendapatan nasional keseimbangan YE sebesar 300 triliun rupiah.
Besarnya konsumsi turun dari 240 menjadi 120 triliun rupiah setelah pemerintah memungut pajak yang ditunjukkan oleh CT.
Penurunan konsumsi merupakan dampak penurunan pendapatan nasional keseimbangan dari YE = 300 menjadi YTE = 180 triliun rupiah.
Namun, setelah pemerintah membayarkan transfer payment, besar konsumsi naik dari 120 triliun menjadi 165 triliun rupiah yang ditunjukkan oleh CTT.
Kenaikkan ini, disebabkan adanya kenaikan pendapatan nasional keseimbangan dari YTE = 180 menjadi YTTE = 225 triliun rupiah.
Perhitungan Ekonomi Empat Sektor Dan Pengaruh Ekspor Impor Terhadap pendapatan nasional dapat dibaca pada artikel berikut
Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
Pengertian Keseimbangan Pasar Barang dan Jasa. Pasar barang dikatakan dalam keadaan keseimbangan apabila penawaran pada pasar barang sama dengan penerimaan pada pasar barang tersebut.
Atau dengan kata lain pendapatan sama dengan pengeluaran, Keseimbangan pasar barang ditunjukkan oleh suatu kurva yang disebut Kurva I-S.
Kurva I-S adalah suatu kurva yang menjelaskan hubungan antara berbagai tingkat bunga r dengan pendapatan nasional keseimbangan Y di mana pasar barang pada posisi keseimbangan.
Dengan demikian kurva IS menunjukkan keseimbangan di pasar barang.
Suatu Perekonomian dikatakan dalam kondisi keseimbangan pasar barang dan jasa apabila pendapatan sama dengan konsumsi ditambah investasi Y = C + I atau investasi I sama dengan tabungan S, atau S = I.
Fungsi Konsumsi
C = C0 + b.Y
dengan keterangan
C = konsumsi
C0 = Konsumsi otonom, saat Y = 0
b = MPC (marginal propensity to consume)
Y = Pendapatan nasional
Fungsi Investasi I
I = I0 + e.r
dengan keterangan
I0 = Investasi saat I = 0
e = marginal propensity to invest, MPI
e = Δl/ΔI, nilai e < 0
r = tingkat bunga
Fungsi Tabungan, Saving S adalah
S = – C0 + (1 – b) Y
dengan keterangan
S = tabungan
C0 = Tabungan S saat Y = 0
1 – b = nilai MPS (marginal propensity to save)
Y = pendapatan nasional
Pengaruh Pendapatan Nasional Terhadap Konsumsi dan Tabungan
Fungsi konsumsi dinyatakan sebagai C = f(Y) dan tabungan yang dinyatakan sebagai S=f(Y), hal ini menunjukkan bahwa konsumsi dan tabungan merupakan komponen atau besaran yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional Y.
Berdasarkan persamaannya diketahui bahwa semakin tinggi pendapatan suatu masyarakat, maka semakin tinggi pula konsumsi dan tabungan masyarakat tersebut.
Sebaliknya, semakin rendah pendapatan masyarakat, maka konsumsi dan tabungan masyarakat juga semakin rendah.
Pengaruh Tingat Bunga Terhadap Investasi
Fungsi investasi dinyatakan dengan I = f(r), hal ini menunjukkan bahwa investasi dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat suku bunga r.
Berdasarkan persamaannya diketahui investasi dengan tingkat suku bunga berkorelasi negative.
Ini artinya, jika tingkat suku bunga tinggi, maka investasi akan rendah. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah, maka investasi akan tinggi.
Fungsi Keseimbangan Pasar Barang I-S
Keseimbangan pasar barang terjadi ketika kondisi pendapatan sama dengan nilai konsumsi ditambah investasi dan dinyatakan dengan persamaan keseimbangan berikut
Y = C + I
sehingga
Y = C0 + b.Y + I0 + e.r
Y – b.Y = C0 + I0 + e.r
(1 – b)Y = C0 + I0 + e.r atau
Y = 1/(1 – b) x (C0 + I0 + e.r)
Fungsi Keseimbangan pasar barang juga terjadi ketika kondisi tabungan sama dengan investasi yang dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
S = I
sehingga
– C0 + (1 – b) Y = I0 + e.r
(1 – b) Y = C0 + I0 + e.r
Y = 1/(1 – b) x ( C0 + I0 + e.r)
Dengan demikian fungsi I-S nya adalah
Fungsi I-S
Y = 1/(1 – b) x (C0 + I0 + e.r)
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Pendapatan Nasional
Berdasarkan pada persamaan fungsi I-S dapat diketahui bahwa pendapatan nasional dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Pendapatan nasional dan suku bunga berkorelasi negative, artinya semakin tinggi tingkat suku bunga, maka semakin rendah pendapatan nasionalnya.
Sebaliknya semakin rendah tingkat suku bunga, maka semakin tinggi pendapatan nasionalnya.
Contoh Soal Perhintungan Keseimbangan Pasar Barang Persamaan Fungsi I-S
Jika perekonomian suatu masyarakat memiliki Fungsi konsumsi C = 400 + 0,5Y dan Fungsi investasinya adalah I = 150 – 1000r, maka tentukanlah keseimbangan di pasar barang perkonomian tersebut, turunkan fungsi I-S dan gambarkan kurva fungsi I-S nya. Satuan uang dalam trillium rupiah.
Jawab
a). Keseimbangan pasar barang
Y = C + I
substitusikan fungsi konsumsi dan investasi berikut
C = 400 + 0,5Y dan
I = 150 – 1000r
sehingga diperoleh
Y = (400 + 0,5Y) + (150 – 1000r)
Y – 0,5Y = 400 + 150 – 1000r
0,5Y = 550 – 1000r
Y = 1100 – 2000r
b). Jadi Persamaan yang menggambarkan keseimbangan pasar barang adalah fungsi I-S, yaitu Y = 1100 – 2000r
Gambar berikut menunjukkan kurva I-S yang menjelaskan bagaimana tingkat suku bunga berpengaruh terhadap kesimbangan pendapatan nasional.
Dari kurvanya diketahui, bahwa kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan turunnya pendapatan nasional keseimbangan.
Pendapatan nasional keseimbangan akan naik jika tingkat suku bunga diturunkan.
Pada tingkat suku Bunga 5 persen, pendapatan nasional keseimbangan adalah 1000 triliun rupiah.
Y = 1100 – (2000x 0,05)
Y = 1000
Ketika tingkat suku bunga 15 persen, maka pendapatan nasional keseimbangan adalah 800 triliun rupiah
Y = 1100 – (2000x 0,15)
Y = 800
Jadi, ketika tingkat suku bunga dinaikkan dari 5 persen menjadi 15 pesen, maka pendapatan nasional keseimbangan turun dari 1000 menjadi 800 triliun rupiah
Keseimbangan Pasar Uang
Keseimbangan pasar uang atau money market equilibrium adalah keseimbangan antara uang yang diminta oleh masyarakat untuk berbagai motif sama dengan jumlah uang beredar atau penawaran uang pada masyarakat tersebut. Keseimbangan pasar uang ditunjukkan oleh suatu kurva yang disebut Kurva L-M.
Kurva L-M adalah sebuah garis (kurva) yang menunjukkan berbagai hibungan antara tingkat suku bunga dengan pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan di pasar uang. Keseimbangan pasar uang terjadi pada kondisi fungsi permintaan uang sama dengan fungsi penawaran uang.
Permintaan Uang
Permintaan uang biasa disebut liquidity preference dinotasikan dengan huruf besar L adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang oleh masayarakat.
Permintaan uang oleh masyarakat didasarkan oleh tiga motif yaitu motif transaksi, motif berjaga jaga dan motif spekulasi.
Permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga jaga sangat dipengaruhi oleh besarnya pendapatan yang diterima masyarakat Y atau pendapatan nasional).
Sedangkan permintaan uang untuk motif spekulasi sangat ditentukan oleh besarnya tingkat suku bunga.
Fungsi Permintaan Uang
Fungsi permintaan uang motif transaksi dan berjaga jaga dapat dinyatakan dengan persamaan berbentuk linear seperti berikut.
L1 = k . Y
Fungsi permintaan uang motif spekulasi dapat dinyatakan dengan persamaan berbentuk linear seperti berikut:
L2 = M0 + m.r
Berdasarkan dua fungsi uang tersebut, maka fungsi uang secara keseluruhan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
L = L1 + L2
L = k. Y + M0 + m.r
Dengan keterangan
k = ΔL1/ΔY
m = ΔL2/Δr, m < 0
r = tingkat suku bunga
M0 = permintaan uang saat r = 0
Y = pendapatan nasional.
Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian dan dapat digunakan untuk membiayai semua transaksi yang dilakukan oleh masyarakat.
Penawaran uang disebut juga sebagai jumlah uang beredar dan dinotasikan dengan huruf Ms.
Dalam jangka waktu tertentu atau jangka pendek, jumlah uang beredar dapat diasumsikan tetap jumlahnya dan bersifat eksogen karena ditentukan oleh pemerintah dan system perbankan melalui kegiatan penciptaan uang.
Secara grafis, Ms merupakan kurva berbentuk garis lurus vertical ke atas. Hal ini berarti bahwa jumlah uang beredar akan tetap berapapun tingkat suku bunga yang ditawarkan.
Dengan kata lain, jumlah uang beredar tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Fungsi Penawaran Uang
Ms = M1 + Near Money
Ms = Tetap
Fungsi Keseimbangan Pasar Uang L-M
Keseimbangan pasar uang terjadi ketika kondisi permintaan uang sama dengan penawaran uang dan dinyatakan dengan persamaan berikut
L = Ms sehingga
k.Y + M0 + m.r = Ms
k.Y = Ms – M0 – m.r atau
Y = (1/k) x (Ms – M0 – m.r)
Dengan demikian fungsi L-M nya adalah
Fungsi Keseimbangan L-M
Y = (1/k) x (Ms – M0 – m.r)
nilai m lebih kecil dari nol sehingga fungsi keseimbangan L-M menjadi
Y = (1/k) x (Ms – M0 – (-m).r))
Contoh Soal Perhitungan Persamaan Fungsi Keseimbangan Pasar Uang L-M
Permintaan uang untuk transaksi dan jaga jaga dalam perekonomian masyarakat memenuhi fungsi L1 = 0,25Y dan permintaan uang untuk berspekulasi adalah L2 = 400 – 500r. Sedangkan jumlah uang bersedar Ms tetap yaitu 600.
Tentukanlah keseimbangan di pasar uang dan gambarkan kurva fungsi L-M nya. Satuan uang dalam trillium rupiah.
a). Keseimbangan pasar uang
L = L1 + L2
L = 0,25Y + 400 – 500r
L = Ms
sehingga
0,25Y + 400 – 500r = 600
0,25Y = 600 – 400 + 500r
0,25Y = 200 + 500r
Y = 800 + 2000r
b). jadi keseimbangan pasar uang ditunjukkan oleh fungsi keseimbangan L-M yaitu
Y = 800 + 2000r
Kurva Keseimbangan Pasar Uang L-M
Y = 800 + 2000r
Gambar berikut menunjukkan kurva L-M yang menjelaskan bagaimana tingkat suku bunga berpengaruh terhadap kesimbangan pendapatan nasional.
Dari kurvanya diketahui, bahwa kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan naiknya pendapatan nasional keseimbangan. Pendapatan nasional keseimbangan akan naik jika tingkat suku bunga dinaikkan.
Pada tingkat suku Bunga 5 persen, pendapatan nasional keseimbangan adalah 900 triliun rupiah.
Y = 800 + (2000x 0,05)
Y = 900
Ketika tingkat suku bunga 15 persen, maka pendapatan nasional keseimbangan adalah 1100 triliun rupiah.
Y = 800 + (2000x 0,15)
Y = 1100
Jadi, ketika tingkat suku bunga dinaikkan dari 5 persen menjadi 15 pesen, maka pendapatan nasional keseimbangan naik dari 900 menjadi 1100 triliun rupiah.
Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang.
Keseimbangan IS-LM merupakan keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang.
Keseimbangan IS-LM disebut juga sebagai keseimbangan perekonomian secara general antara sector riil dengan sector keuangan suatu negara.
Keseimbangan umum atau general equilibrium terjadi ketika besarnya pendapatan nasional Y dan tingkat suku bunga r mencerminkan keseimbangan yang berlaku di dua pasar yaitu keseimbangan di pasar barang dan di pasar uang.
Secara gtafis, keseimbangan umum akan tercapai ketika kurva fungsi I-S berpotongan dengan kurva fungsi L-M.
Contoh Soal Perhitungan keseimbangan Pasar Barang Dan Pasar Uang
Suatu perekonomian negara memenuhi fungsi keseimbangan pasar barang sesuai fungsi I-S yaitu Y = 1100 – 2000r dan memenuhi fungsi keseimbagan pasar uang sesuai fungsi L-M yaitu Y = 800 + 2000r. Tentukan keseimbangan umum IS-LM perekonomian negara tersebut.
Jawab.
Keseimbangan Umum Pasar barang dan pasar uang tercapai jika Fungsi I-S sama dengan Fungsu L-M yaitu:
Fungsi I-S yaitu
Y = 1100 – 2000r
fungsi L-M yaitu
Y = 800 + 2000r.
Syarat keseimbangan
1100 – 2000r = 800 + 2000r
1100 – 800 =2000r + 2000r
300 = 4000r
r = 300/4000=0,075
r = 7,5persen
jadi tingkat suku bunga keseimbangan umum adalah 7,5 persen
Pendapatan Keseimbangan Umum
substitusikan tingkat suku bunga keseimbangan 7,5 persen ke fungsi I-S berikut
Y = 1100 – 2000(0,075)
Y = 1100 – 150
Y = 950
jadi Pendapatan nasional keseimbangan umum nya pada tingkat suku bunga kesimbangan 7,5 persen adalah 950 triliun rupiah,
Kurva Keseimbangan Umum Pasar Barang Dan Pasar Uang.
Gambar berikut menunjukkan kurva IS dan kurva LM yang saling perpotongan membentuk keseimbangan umum pada titik E yaitu pada tingkat suku bunga 75 persen dan pendapatan nasional 950 triiun rupiah.
Dari gambar diketahui bahwa Tingkat suku bunga menunjukkan perilaku yang berbeda pada pendapatan nasional Y.
Pendapatan nasional yang ditentukan dari konsumsi C dan investasi I akan turun ketika tingkat suku Bunga naik, sedangan pendapatan nasional yang ditentukan dari permintaan uang masyarakat akan naik ketika tingkat suku Bunga naik.
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasipada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”… https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, CV, Bandung.
Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel. Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q = f(L, K)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Karena menggunakan dua factor produksi yang dapat diubah ubah, maka disebut fungsi produksi dua input variabel.
Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Tingkat Output Produksi.
Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Konsep Isoquant.
Kurva isokuan adalah garis atau grafik yang menggambarkan atau menjelaskan barbagai kombinasi penggunaan dua input variabel factor produksi untuk mendapatkan tingkat output yang sama.
Konsep isoquant ditunjukkan dalam bentuk table dan kurva atau grafik yang menggambarkan hubungan berbagai titik kombinasi dua input factor produksi yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan jumlah output yang sama.
Asumsi Kurva Isoquant
Kurva isokuan mempunyai asumsi bahwa kedua input factor prduksi antara tenaga kerja dan modal K dapat saling dipertukarkan penggunaannya. Misal sejumlah tenaga kerja L dapat diganti oleh sejumlah modal K, demikian sebaliknya, K dapat diganti oleh L.
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) merupakan perbandingan antara MPL dengan MPK. MRTS adalah suatu kondisi di mana perusahaan dapat mengganti satu unit tenaga kerja dengan sejumah unit input lainnya untuk mendapat tingkat output yang sama.
Penurunan ouput akibat penurunan penggunaan jumlah modal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut
MPK = -ΔTP/ΔK atau
ΔTP = -ΔK x MPK
Peningkatan ouput akibat penambahan penggunaan jumlah tenaga kerja dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut
MPL = ΔTP/ΔL atau
ΔTP = ΔL x MPL
Supaya output selalu sama ketika ada penambahan tenaga kerja dan pengurangan jumlah modal, maka penurunan output akibat berkurangnya input modal ΔK, harus sama dengan peningkatan output akibat penambahan tenaga kerja ΔL.
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
MRTSLK = -ΔK/ΔL
MRTSLK = MPL/MPK
Contoh Perhitungan Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Perusahaan yang bergerak pada bidang pertanian semula mempunyai enam tenaga kerja dan jumlah modal sebanyak 14. Kemudian perusahaan akan menambah dua tenaga kerja dengan mengurangi jumlah modal sebanyak 6, tanpa ada perubahan pada total produksi. Hitung Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) peruahaan tersebut.
Jawab
ΔL = 2
ΔK = – 6
MRTSLK = -ΔK/ΔL
MRTSLK = -(-6)/(2)
MRTSLK = 3
Jadi MRTSLK perusahaan tersebut adalah 3. Angka 3 menunjukkan laju pertukaran antara modal terhadap tenaga kerja. Artinya, perusahaan dapat mengganti atau menukar atau mengurangi 3 modal K dengan menambah satu tenaga kerja L.
Table Isokuan
Table berikut menunjukkan contoh gabungan atau kombinasi antara tenaga kerja L dan modal K untuk menghasilkan output Q 200 unit produk.
Pada table dapat dilihat penggantian atau pertukaran antara input tenaga kerja L dengan modal K untuk dapat menghasilkan output Q 200 unit produk.
Saat produksi menggunakan kombinasi B, output 200 unit produk dapat dihasilkan dengan menggunakan 6 tenaga kerja dan 14 modal. Namun demikian Produsen dapat mengurangi jumlah modal menjadi 10 dengan menambah 2 tenaga kerja menjadi 8 tenaga kerja (seperti kombinasi C).
MRTS kombinasi B lebih tinggi dari MRTS kombinasi C, ini artinya dengan kombinasi B, produsen dapat mengurangi modal lebih banyak setiap kali menambah satu tenaga kerja.
Pada kombinasi B, satu tenaga kerja dapat mengurangi 3 modal, sedangkan pada kombinasi C, satu tenaga kerja hanya mampu mengurangi 2 modal.
Kurva Grafik Isokuan
Gambar berikut menunjukkan kurva grafik isokuant yang merepresentasikan table di atas. Kurva grafik isokuan dibangun oleh sumbu horizontal sebagai tenaga kerja L dan oleh sumbu vertical sebagai modal K.
Pada gabungan atau kombinasi A, untuk menghasilkan output Q 200 unit diperlukan 4 tenaga kerja dengan 20 modal. Kombinasi B, untuk menghasilkan jumlah produk yang sama perusahaan dapat menambah dua tenaga kerja menjadi 6 tenaga kerja dengan mengurangi jumlah modal sebanyak 6 dari 20 menjadi 14 modal. Begitu seterusnya sesuai dengan grafiknya.
Dengan demikian, untuk mendapatkan output Q yang sama, perusahaan dapat menambah penggunaan tenaga kerja dengan mengurangi jumlah modal yang digunakan. Garis yang menghubungkan titik titik kombinasi A, B, C, D, E dan F disebut kurva atau grafik Isoquant atau Isokuan.
Konsep Isocost
Kurva Isocost atau garis batas biaya adalah suatu garis atau kurva yang menggambarkan atau menjelaskan gabungan atau kombinasi penggunaan input factor produksi dengan biaya yang dikeluarkan sama.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah harga input dikalikan dengan unit input yang digunakan. Harga input terdiri dari harga tenaga kerja PL dan harga modal PK.
Besarnya biaya input pada fungsi isocost dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
C = PL x L + PK x K
Dengan keterangan
C = biaya untuk mendapatkan input
PL = upah tenaga kerja
L = jumlah tenaga kerja
PK = harga modal
K = jumlah modal
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
L = C/PL – (PK/PL) x K
Jumlah modal K yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
K = C/PK – (PL/PK) x L
Contoh Soal Perhitungan Fungsi Produksi Isocost
Upah tenaga kerja pada sebuah perusahaan adalah Rp 4 juta per tenaga kerja dan biaya modal sebesar Rp 8 juta per unit. Sedangkan jumlah dana uang yang tersedia adalah Rp 160 juta. Buatkan fungsi dan kurva isocost- nya.
Jawab.
Diketahui
C = 160 jt
PL = 4 jt
PK = 8 jt
Menentukan Fungsi Isocost
C = PL x L + PK x K
160 = 4 L + 8 K
Menentukan jumlah tenaga kerja L Fungsi Isocost
4 L = 160 – 8 K
L = (160/4) – 8/4) K
L = 40 – 2 K
Menentukan jumlah modal K Fungsi Isocost
160= 4 L + 8 K
8 K = 160 – 4 L
K = 160/8 – (4/8) L
K = 20 – (0,5) L
Membuat Kurva Fungsi Isocost
Cara membuat kurva isocost dengan menentukan titik akhir kurva (curve end point) untuk titik akhir 1 pada K = 0 dan titik akhir 2 pada L = 0
Buat titik 1 dengan K = 0
160= 4 L + 8 K
160= 4 L + 8(0)
L = 40
Jadi Titik akhir 1 adalah (40, 0)
Buat titik 2 dengan L = 0
160= 4 L + 8 K
160= 4(0) + 8 K
K = 20
Jadi titik akhir 2 adalah (0, 20)
Buat kurva garis dengan menghubungkan titik 1 (40, 0) dan titik 2 (0, 20)
Sepanjang kurva isocost yaitu dari titik A sampai titik E merupakan titik titik kemungkinan kombinasi antara tenaga kerja L dan modal K dengan biaya yang dikeluarkan produsen tetap sama yaitu Rp 160 juta.
Pada Kombinasi A, Produsen mengeluarkan biaya sebesar Rp 160 juta untuk penggunaan 40 tenaga kerja L dan 0 modal K. Dengan biaya yang sama Rp 160 juta, produsen dapat mengurangi tenaga kerja menjadi 30 tenaga kerja dengan menambah modal menjadi 5 modal K (seperti pada kombinasi titik B).
Kombinasi lainnya yaitu C, D, dan E merupakan alternatif penggunaan tenaga kerja dan modal yang berbeda dengan biaya yang sama.
Jika dana yang tersedia lebih besar dari Rp 160 juta, maka kurva bergesar ke kanan, dan jika dana yang tersedia lebih kecil dari Rp 160 juta, maka kurva bergeser ke kiri.
Contoh Soal Pergeseran Kurva Fungsi Isocost
Gunakan data soal di atas untuk soal berikut. Jika dana yang tersedia untuk tenaga kerja dan modal menjadi Rp 240 juta, buatkan kurva isocost-nya.
Jawab
Diketahui
C = 240 jt
PL = 4 jt
PK = 8 jt
Menentukan Fungsi Isocost
C = PL x L + PK x K
240= 4 L + 8 K
Menentukan jumlah tenaga kerja L Fungsi Isocost
4 L = 240 – 8 K
L = (240/4) – (8/4) K
L = 60 – 2 K
Menentukan jumlah modal K Fungsi Isocost
240 = 4 L + 8 K
8 K = 240 – 4 L
K = 240/8 – (4/8) L
K = 30 – (0,5) L
Membuat Kurva Fungsi Isocost
Cara membuat kurva isocost dengan menentukan titik akhir kurva (curve end point) untuk titik akhir 1 pada K = 0 dan titik akhir 2 pada L = 0
Buat titik 1 dengan K = 0
240 = 4 L + 8 K
240 = 4 L + 8 (0)
L = 60
Jadi Titik akhir 1 adalah (60, 0)
Buat titik 2 dengan L = 0
240 = 4 L + 8 K
240 = 4 (0) + 8 K
K = 30
Jadi titik akhir 2 adalah (0, 30)
Buat kurva garis dengan menghubungkan titik 1 (60, 0) dan titik 2 (0, 30)
Pada gambar dapat diketahui, bahwa jika biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dan modal dinaikan menjadi Rp 240 juta, maka kurva grafik fungsi isocost bergesar ke arah kanan, menjauh dari titik nol.
Dengan bergesernya kurva fungsi isocost, maka produsen memiliki kombinasi tenaga kerja dan modal yang baru yaitu titik titik pada kurva isocost C = Rp 240 jt
Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen adalah suatu kondisi dimana produsen atau perusahaan dapat melakukan kegiatan produksinya secara efisien. Kondisi efisien dilakukan dengan mengoptimalkan jumlah produk pada biaya tertentu atau meminimalkan biaya produksi pada jumlah produksi tertentu.
Keseimbangan produsen dapat terjadi apabila produsen mampu mengkombinasikan penggunaan factor factor produksi yang menghasilkan produk maksimum pada biaya tertentu atau produksi pada biaya minimum untuk menghasilkan produk pada jumlah tertentu dan kondisi ini disebut Least Cost Combination (LCC).
Kurva Grafik Keseimbangan Produsen
Secara grafis, keseimbangan produsen atau least cost combination LLC tercapai ketika kuva fungsi produksi isocost bersinggungan dengan kurva fungsi produksi isoquant. Ini atinya kurva fungsi isokos dan kurva fungsi isokuan mempunyai slope atau kemiringan yang sama.
Contoh Perhitungan Keseimbangan Produsen, Keseimbangan Fungsi Produksi Isocost – Isoquant,
Suatu perusahaan memiliki data kombinasi factor produksi tenaga kerja L dan modal mesin K untuk menghasikan produk Q sebanyak 1000 unit seperti ditunjukkan dalam table di berikut.
Upah tenaga kerja per orang per jam adalah 200 ribu rupiah dan biaya mesin per jam adalah 300 ribu rupiah.
Tentukan jumlah tenaga kerja L dan mesin K yang harus digunakan agar perusahaan beroperasi pada kondisi optimum atau pada kondisi least cost combination LLC.
Menghitung Biaya Produksi Kombinasi Tenaga Kerja L dan Modal Mesin K,
Biaya produksi untuk menghasilkan produk 1000 unit dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan fungsi isocost sebagai berikut.
C = (PL x L) + ( PK x K)
C = biaya produksi
PL = upah tenaga kerja
PL = 200 ribu = 0,2 juta rupiah
L = jumah tenaga kerja
PK = biaya mesin
PK = 300 ribu = 0,3 juta rupiah
K = jumlah modal atau mesin
Pada kombinasi A diketahui
L = 20
K = 25
Maka besar biaya kombinasi A adalah
C = (0,2 x 20) + (0,3 x 25)
C = 9,5 juta rupiah
Pada kombinasi B diketahui
L = 15
K = 14
Maka besar biaya kombinasi A adalah
C = (0,2 x 15) + ( 0,3 x 14)
C = 7,2 juta rupiah
Dan seterusnya sampai kombinasi E.
Tabel Hasil Perhitungan Biaya Produksi Kombinasi Tenaga Kerja dan Modal Mesin
Hasil perhitungan kemudian dibuat dalam table seperti berikut
Dari table hasil perhitungan diketahui bahwa biaya produksi paling rendah atau minimum adalah 7 juta rupiah yaitu pad saat preusahaan menggunakan 20 tenaga kerja L dan 10 mesin (modal).
Jadi biaya yang dikeluarkan untuk mencapai kondisi least cost combinastion LCC adalah 7 juta rupiah.
Menentukan Fungsi Produksi Isocost
Fungsi isocost ditentukan pada saat biaya produksi paling rendah yaitu pada kondisi least cost combinastion LCC seperti berikut
C = (PL x L) + ( PK x K)
Diketahui bahwa
C = 7 juta rupiah
PL = 0,2 juta
PK = 0,3 juta
Jadi fungsi isocost nya adalah sebagai berikut
7 = 0,2L + 0,3K
Membuat Kombinasi Tenaga Kerja L dan Modal Mesin
Untuk membuat kombinasi tenaga kerja L dan Modal Mesin K, dapat digunakan persamaan fungsi isocost dengan mengambil nilai tenaga kerja L yang ditentukan terlebih dahulu.
Fungsu isicost nya adalah
7 = 0,2L + 0,3K
Contoh nilai yang ditetapkan adalah L, maka nilai K dapat dihitung seperti berikut
K = (7 – 0,2L)/0,3
Untuk tenaga kerja L = 2
Maka jumlah modal mesin K adalah
K = (7 – 0,2(2))/0,3
K = (7 – 0,4)/0,3
K = 22
Untul tenaga kerja L = 20
Maka jumlah modal mesin K adalah
K = (7 – 0,2(20))/0,3
K = (7 – 4)/0,3
K = 10
Untuk tenaga kerja L =35
Maka jumlah modal mesin K adalah
K = (7 – 0,2(35))/0,3
K = (7 – 7)/0,3
K = 0 dan dan seterusnya
Tabel Hasil Perhitungan Kombinasi Tenaga Kerja L dan Modal Mesin K Fungsi Isocost
Hasil perhitungannya kemudian dibuat dalam table seperti berikut
Data pada table di atas menunjukkan berbagai kombinasi antara jumlah tenaga kerja L dengan jumlah mesin K yang dapat digunakan oleh perusahaan dimana biaya produksinya tetap 7 juta rupiah.
Membuat Kurva Keseimbangan Produsen Fungsi Produksi Isoquant dan Isocost
Fungsi isocost dan fungsi isoquant dapat dibuatkan kurvanya seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Titik singgung antara kurva isocost (biru) dengan kurva isoquant (merah) mencerminkan suatu kombinasi penggunaan factor produksi (input) yang paling tepat. Dengan demikian perusahaan dapat meminimumkan biaya produksi maupun memaksimumkan jumlah produksi.
Titik keseimbangan kurva isokuan dengan isokos terjadi pada titik E. Titik Keseimbangan E merupakan kondisi Least Cost Combination LLC. Pada kondisi keseimbangan titik E produksi menjadi efisien ketika perusahaan menggunakan 20 tenaga kerja L dan 10 modal K.
Menghitung Biaya Keseimbangan Fungsi Isocost Isoquant
Pada titik keseimbangan E, nilai biaya produksinya dapat dihitung dengan persamaan berikut
C = (PL x L) + (PK x K)
Diketahui bahwa
PL = 0,2 juta
PK = 0,3 juta
L = 20
K = 10
Maka biaya C adalah
C = (0,2 x 20) + (0,3 x 10)
C = 4 + 3
C = 7 juta rupiah
Jadi biaya produksi perusahaan pada titik keseimbangan E adalah 7 juta rupiah.
Pengertian. Pelaku ekonomi adalah subjek baik perorangan maupun badan (organisasi) atau pemerintah yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi).
Pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari empat kelompok atau komponen atau sector yaitu rumah tangga komsumsi biasa disebut konsumen, rumah tangga produksi disebut produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri.
Peran Fungsi Pelaku Ekonomi
Rumah Tangga Konsumsi sebagai Komsumen
Rumah tangga konsumsi merupakan konsumen yang terdiri dari perorangan (individu) atau kelompok.
Rumah tangga konsumsi akan melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri atau keluarga atau kelompok.
Rumah tangga juga merupakan kelompok masyarakat sebagai pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Factor factor produksi yang dimiliki rumah tangga konsumsi merupakan sumber pendapatnya.
Jenis Pendapatan Rumah Tangga Konsumsi
Bentuk Pendapatan rumah tangga konsumsi diperoleh dari perusahaan adalah sewa, upah, bunga, dan laba.
1). Sewa (rent), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.
2). Upah (wage), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.
3). Bunga (interest), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi dari perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.
4). Laba (profit), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi dari rumah tangga produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh laba.
Peran Fungsi Pelaku Rumah Tangga Komsumsi
1). Sebagai penyediakan factor factor produksi yang digunakan olah produsen
2). Mendapatkan imbalan atau balas jasa atas factor factor produksi disediakannya.
3). Sebagai konsumen atau pengguna barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen
4). Membayar pajak kepada pemerintah
Rumah Tangga Produksi sebagai Produsen
Rumah tangga produksi merupakan produsen yang terdiri dari perusahaan perusahaan yang melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Adapau tujuan produksi adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Peran dan Fungsi Rumah Tangga Produksi atau Produsen
1). Sebagai pengguna factor factor produksi yang disediakan oleh rumah tangga konsumsi untuk menghasilkan barang dan jasa
2). Memberikan atau membayar balas jasa atas semua factor factor produksi yang telah digunakan untuk produksinya.
3). Mendistribusikan dan menjual barang dan jasa hasil produksinya ke pasar output baik rumah tangga konsumsi, pemerintah atau masyarakat luar negeri.
4). Mendapatkan atau menerima hasil penjualan atas barang dan jasa yang diproduksinya.
5). Sebagai agen pembangunan, perusahaan dapat meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan. Setiap perusahaan selalu berusaha supaya tidak ketinggalan ilmu dan teknologi serta dapat mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan zaman.
Rumah Tangga Pemerintah.
Pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara dapat tumbuh dan berkembang sehingga rakyat dapat hidup layak dan damai.
Dalam kegiatan perekonomian suatu negara, pemerintah berperilaku sebagai produsen dan juga konsumen.
Rumah tangga pemerintah berperan sebagai produsen untuk menyediakan dasilitas fasilitas umum. Memonopoli sector sector produksi seperti air, naha bakar, dan makanan.
Rumah tangga pemerintah berperan sebagai konsumen dengan melakukan konsumsi dengan belanja rutin yang terdiri dari pembayaran gaji pegawai pemerintah. Pemerintah penyediaan anggaran untuk pelaksanaan harian di instansi instansi peemerintah. Pemerintah juga melakukan konsumsi dengan belanja untuk infrastruktur berupa pembangunan fasilitas umum seperti jalan, sekolah, rumah sakit, pelabuhan, bendungan dan sebagainya.
Peran Fungsi Pemerintah
1). mengatur kegiatan ekonomi melalui peraturan dan perundang-undangan disertai berbagai tindakan nyata. Pemerintah dapat melaksanakannya sebab memiliki alat-alat untuk melaksanakannya baik alat pengendali, pengatur, maupun pemaksa.
2). mengontrol kegiatan ekonomi, pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan, antara lain jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga, lalu lintas kredit, dan sebagainya.
Pemerintah juga satu-satunya yang mempunyai hak untuk mencetak uang serta mengedarkannya di masyarakat.
3). Pemerintah sebagai Penguasa yang memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban di dalam masyarakat, yaitu polisi. Pemerintah juga memiliki alat peradilan bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.
Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi perekonomian internasional. Contoh transaksi ekonomi internasional adalah perdagangan ekspor impor, penaman modal, pertukaran tenaga kerja, dan sebagainya.
Masyarakat luar negeri menempati posisi yang cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat disediakan atau dihasilkan di dalam negeri.
Peran Fungsi Masyarakat Luar Negeri
Adapun Peranan masyarakat luar negeri adalah sebagai berikut.
a). Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen dari produk barang dan jasa yang dihasilkan dari dalam negeri. Masyarakat luar negeri dapat mengimpor barang jasa ke negara mereka.
b). Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen dapat menjual dengan mengekspor produk barang dan jasa yang mereka hasilkan untuk digunakan di dalam negeri.
c). Masyarakat Luar Negeri sebagai Investor dapat menanamkan modalnya di dalam negeri untuk kebutuhan produksi dalam negeri.
d). Negara maju banyak memiliki tenaga ahli yang dibutuhkan di dalam negeri. Dengan demikian, masyarakat luar negeri sebagai tenaga ahli dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja khusus di dalam negeri.
Circular Flow Diagram.
Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku pelaku ekonomi yang terlibat dalam perekonomian dapat dilihat dalam circular flow diagram. Keterkaitan antara pelaku-pelaku ekonomi tersebut dapat digambarkan dalam siklus aliran atau arus uang dan arus barang atau circular flow diagram.
Siklus aliran uang adalah siklus yang menunjukan aliran uang yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian.
Siklus aliran barang dan jasa adalah siklus yang menunujukkan aliran barang dan jasa yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian.
Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sector yang melibatkan dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen.
Kegiatan ekonomi dua sector terdiri dari corak kegiatan ekonomi subsistem dan corak perekonomian modern.
Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam kegiatan ekonomi subsistem, penerima pendapatan (yaitu rumah tangga konsumsi) tidak menabung dan para produen yaitu pengusaha atau perusahaan tidak menanamkan modal.
Sector produksi menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian. Pengeluaran sektor rumah tangga konsumsi akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian.
Kegiatan ekonomi subsistem dapat digambarkan dengan circular flow diagram seperti berikut.
Sector rumah tangga konsumsi menjual faktor produksi kepada sektor perusahaan (rumah tangga produksi) agar memperoleh pendapatan berupa balas jasa.
Sector rumah tangga konsumsi memberikan faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal atau keahlian pada perusahaan (pada gambar ditunjukkan oleh garis a).
Garis a menunjukkan aliran factor factor produksi dari rumah tangga konsumsi sebagai penyedia kepada rumah tangga produksi sebagai pengguna.
Sebagai balas jasa atas faktor produksi yang telah diberikan oleh sektor rumah tangga konsumsi, maka produsen sebagai sektor perusahaan akan memberikan balas jasa berupa sewa untuk tanah, upah atau gaji bagi tenaga kerja, bunga atau sewa untuk modal dan keuntungan bagi keahlian (ditunjukkan garis b).
Garis b menunjukkan aliran uang dari rumah tangga produksi sebagai produsen ke rumah tangga konsumsi sebagai konsumen.
Kegiatan transaksi factor factor produksi antara rumah tangga konsumsi dan produksi terjadi di pasar factor produksi yang disebut pasar input.
Pasar Input adalah suatu pasar untuk transaksi jual beli terhadap factor factor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi.
Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas factor produksi yang mereka jual kepada perusahaan, maka sektor rumah tangga konsumsi memiliki pendapatan yang siap untuk dibelanjakan pada sector perusahaan, berupa pembelian barang dan jasa (ditunjukkan garis c).
Garis c menunjukkan aliran uang dari rumah tangga konsumsi ke rumah tangga produksi atas segala transaksi barang dan jasa.
kemudian sektor rumah tangga produsi akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga konsumsi (ditunjukkan garis d).
Garis c menunjukkan aliran barang dan jasa dari rumah tangga produksi ke atas rumah tangga konsumsi. Kegiatan transaksi ekonomi ini terjadi di pasar barang dan jasa yang disebut pasar output.
Pasar output adalah suatu pasar untuk transaksi jual beli produk barang dan jasa sebagai hasil produksi perusahaan.
Kegiatan Ekonomi Modern
Pada kegiatan ekonomi modern, konsumen sebagai penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan yang diterimanya untuk ditabung. Tabungan para pemerima pendapatan ini akan dipinjam oleh para produsen untuk digunakan sebagai investasi seperti melakukan pembelian barang barang modal.
Kegiatan ekonomi modern dapat digambarkan dengan circular flow diagram seperti berikut.
Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.
Peran pemerintah pada kegiatan ekonomi tiga sektor adalah menarik pajak dari rumah tangga konsumsi dan produsen. Dan sebaliknya, konsumen dan produsen mendapat subsidi dari pemerintah.
Pemerintah membelajakan angggarannya untuk bertransaksi di pasar faktor produksi dan pasar barang jasa.
Kegiatan Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga melibatkan masyarakat ekonomi di luar negeri.
Masyarakat luar negeri dapat bertransaksi ekspor impor terhadap pasar faktor produksi maupun pasar barang dan jasa yang ada di dalam negeri.
Contoh Soal Ujian Pelaku Ekonomi Circular Flow Diagram.
Soal 1. Di bawah ini yang bukan merupakan peran pemerintah dalam perekonomian adalah ….
pengatur
penguasa
konsumen
produsen
distributor
Soal 2. Di bawah ini yang bukan merupakan pendapatan rumah tangga adalah ….
bunga
laba
sewa
upah
pajak
Soal 3. Subjek yang melakukan kegiatan ekonomi disebut ….
Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.