Respirasi Aerob dan Anaerob

Pengertian Katabolisme. Katabolisme merupakan reaksi penguraian atau pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa senyawa yang lebih sederhana yang disertasi dengan pelepasan energi. Jadi pada proses katabolisme ada energi yang dihasilkan.

Proses katabolisme yang terjadi pada makhluk hidup dibedakan menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob.

Berdasarkan perubahan energinya, reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi eksergonik dan reaksi endergonik. Pada reaksi eksergonik, terjadi pelepasan energi. Reaksi pada Katabolisme adalah reaksi eksergonik. Jika energi yang dilepaskan berupa panas, maka reaksinya disebut sebagai  reaksi eksoterm.

Sedangkan pada reaksi endergonik, terjadi penyerapan energi dari lingkungan, atau reaksi terjadi jika ada energi. Reaksi pada Proses Anabolisme merupakan reaksi endergonik karena prosesnya memerlukan energi. Jika energi yang digunakan dalam bentuk panas, maka reaksinya disebut reaksi endoterm.

Pengertian Respirasi

Respirasi adalah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi, baik menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa organic kompleks menjadi senyawa lebih sederhana yang disertai dengan proses pelepasan sejumlah energi dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat).

Energi yang dihasilkan dari proses respirasi berasal dari energi potensial kimia yang berupa ikatan kimia.

Respirasi pembentukan energi ini dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan respirasi sel. Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan energi ini adalah mitokondria.

Pengertian Respirasi Aerob.

Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen. Proses respirasi erat kaitannya dengan pembakaran bahan bakar (misal karbohidrat) berupa makanan menjadi energi. Kondisi optimal akan tercapai dalam kondisi aerob (reaksi dengan oksigen). Secara singkat, proses yang terjadi adalah sebagai berikut.

Contoh Reaksi Pada Respirasi Aerob

C6H12O6  + 6O2 –> 6CO2 + 6H2O + Energi

Di dalam proses respirasi sel, bahan bakarnya adalah gula heksosa. Pembakaran tersebut memerlukan oksigen bebas, sehingga reaksi keseluruhan menghasilkan energi sebesar 38 ATP.

Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Aerob.

Pembentukan energi yang siap pakai dihasilkan melalui beberapa tahapan reaksi dalam sistem respirasi sel pada mitokondria. Reaksi- reaksi tersebut, adalah:

1) glikolisis, yakni proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat;

2) dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yakni perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A;

3) daur asam sitrat, yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor elektron dan terjadi pelepasan sumber energi;

4) transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar dalam proses respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa air.

Pengertian Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan bahan bakar (misal karbohidrat) untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen.

Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3 dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan mikroorganisme.  Dengan demikian, organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob.

Respirasi anaerob dikenal juga dengan istilah fermentasi. Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan energi yang relatif kecil dari glukosa.

Glikolisis berlangsung dengan baik pada kondisi tanpa oksigen. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi, yakni fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Fermentasi sering pula disebut sebagai peragian alkohol atau alkoholisasi.

Fermentasi alkohol maupun fermentasi asam laktat diawali dengan proses glikolisis. Pada glikolisis, diperoleh 2 NADH + H+ + 2 ATP + asam piruvat. Pada reaksi aerob, hidrogen dari NADH akan bereaksi dengan O2 pada transfer elektron. Pada reaksi anaerob, ada akseptor hydrogen permanen berupa asetildehida atau asam piruvat.

Contoh Reaksi Pada Respirasi Anaerob

C6H12O6 –> 2 C2H5OH + 2 CO2 + Energi

Respirasi anaerob dapat berlangsung di dalam udara bebas, tetapi proses ini tidak menggunakan O2 yang tersedia di udara. Reaksi Anaerob di atas menghsilkan energi sebesar 2 ATP. Tujuan fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu mendapatkan energi. Hanya saja energi yang dihasilkan dalam respirasi anaerob jauh lebih sedikit daripada respirasi aerob.

Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh kelompok mikroorganisme tertentu (bakteri), sedangkan pada organisme tingkat tinggi belum diketahui kemampuannya untuk melakukan respirasi anaerob.

Dengan demikian bila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi tidak akan melakukan respirasi anaerob melainkan akan melakukan proses fermentasi.

Sementara itu, terdapat respirasi sempurna yang hasil akhirnya berupa COdan H2O dan respirasi tidak sempurna yang hasil akhirnya berupa senyawa organik.

Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Anaerob

Peberntukan energi pada proses respirasi anaerob melibatkan tahap tahap sebagai berikut.

  1. Lintasan glikolisis.
  2. Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) atau pembentukan asam laktat (fermentasi asam laktat).
  3. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi molekul alkohol dan atau asam laktat.
  4. Energi dihasilkan adalah 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Respirasi Aerob dan Anaerob Pada Katabolisme dan Pengertian Katabolisme Karbohidrat dengan Pengertian Respirasi Aerob. Pengertian Respirasi Anaerob, Pengertian Respirasi dan Jenis jenis Respirasi Katabolisma atau Pengertian reaksi eksergonik dan reaksi endergonic. Contoh reaksi eksergonik dan reaksi endergonic beserta Reaksi eksergonik katabolisme dan Energi Respirasi aerob dan anaerob.
  8. Pengertian respirasi sel dengan fungsi organel sel dan fungsi mitokondria pada respirasi sel selama Contoh Reaksi Respirasi Aerob. Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Aerob pada Proses glikolisis pada repirsi dan Proses dekarboksilasi oksidatif asam piruvat. Proses daur asam sitrat pada perspirasi adalah siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor electron yang proses transfer electron pada respirasi. Produk hasil respirasi aerob dan anaerob dan Zat pengganti oksigen pada anaerob.
  9. Tipe fermentasi pada respirasi anaerob dan Fermentasi alcohol tapi fermentasi asam laktat dengan  akseptor hydrogen respirasi anaerob. Contoh Reaksi Pada Respirasi Anaerob dan Tahap Pembentukan Energi Pada Respirasi Anaerob.
error: Content is protected !!