Pengertian Perekonomian TIga Sektor: Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang melibatkan tiga sektor ekonomi yang terdiri dari rumah tangga konsumen C, rumah tangga produsen I, dan rumah tangga pemerintah G. Perekonomian tiga sektor masih bersifat perekonomian tertutup.
Perekonomian Tertutup berarti tidak melakukan aktivitas transaksi perdagangan ekspor impor dengan negara asing.
Pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor sudah melibatkan campur tangan pemerintah dalam aktivitas perekonomiannya.
Peran pemerintah G diwujudkan dalam bentuk pengeluaran (Government Expenditure), Government Transfer dan penerimaan sebagai pajak.
Government Expenditure G
Government Expenditure G adalah pengeluran pemerintah dan dari pengeluaran terebut pemerintah mendapatkan hasil secara langsung dalam bentuk kinerja dari para pegawainya.
Pengeluaran pemeritah G merupakan variabel yang bersifat eksogen (exogeneus variable) dan dinyatakan dengan menggunakan persamaann rumus berikut
G = Go
Contoh Government Expenditure
Contoh Government Expenditure adalah pembayaran pegawai, belanja barang untuk peralatan kerja, belanja daerah untuk dana perimbangan dan dana otonomi khusus.
Government Transfer Tr
Government Transfer adalah pengeluaran pemerintah namun dari pengeluaran tersebut, pemerintah tidak mendapatkan hasil secara langsung pada tahun anggaran dikeluarkan.
Tranfer payment merupakan bentuk pengeluaran pemerintah yang diberikan pada masyarkat untuk tujuan tertentu.
Masyarakat tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana yang telah diterimannya.
Transfer payment yang diterima masyarakat atau konsumen akan menaikkan pendapatan yang secara langsung juga menambah besarnya konsumsi.
Fungsi Transfer Payment
Transfer payment merupakan variable yang bersifat eksogen dan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut
Tr = Tro
Contoh Government Transfer,
Contoh Government Transfer adalah pembayaran untuk beasiswa, pensiunan, dan sejumlah subsidi dan hibah.
Penerimaan Pajak, Tax, Tx
Pajak adalah pungutan wajib yang harus dibayarkan kepada negara oleh orang pribadi atau badan.
Pajak sifatnya memaksa berdasarkan undang undang dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung.
Pajak merupakan beban biaya yang harus dibayar oleh rumah tangga konsumen. Pajak pada dasarnya merupakan daya beli masyarakat berupa uang yang diserahkan kepada negara.
Berdasarkan tarifnya, pajak dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pajak tetap atau Lump-Sum Tax dan pajak proposional atau Built-in Stabilizer.
Lump Sum Tax Pajak Tetap,
Pajak tetap adalah pajak yang besarnya tidak tergangtung pada besarnya pendapatan.
Sehingga, berapapun besarnya pendapatan masyarakat, baik kecil maupun besar, pajaknya selalu sama atau bersifat lump sum.
Contoh Pajak Lump Sum adalah bea materai yaitu sebesar 6000 atau 3000 rupiah.
Fungsi Pajak Tetap
Pajak tetap dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Tx = To
Pajak Proposional Built-in Stabilizer,
Pajak proposional atau Built-in Stabilizer adalah pajak denga proposi tertentu terhadap tingkat pendapatan.
Semakin besar pendapatan, maka semakin besar proposi pendapatan yang dikenai pajaknya.
Fungsi Pajak Proposional
Pajak proposionl dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut
Tx = To + t Y
Contoh Pajak Proposional adalah penerapan PPh pasal 21 yang dikenakan untuk pegawai dengan jumlah gaji di atas pendapatan tidak kena pajak atau PTKP.
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional
Pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah G dalam perekonomian tiga sektor akan mempengaruhi pengeluaran secara keseluruhan Aggregate Demand AD.
Ketika pengeluaran pemerintah masih belum diikutkan dalam kegiatan ekonomi, besarnya aggregate demand AD hanya dipengaruhi oleh dua komponen yaitu konsumsi C dan investasti I, yaitu C + I
Kontribusi pemerintah dalam bentuk pengeluaran merubah aggregate demand menjadi tiga kompenen yaitu konsumsi C, investasi I dan pemerintah G, yaitu C + I + G.
Multiplier Government Expenditure
Perubahan pendapatan nasional ΔY akibat perubahan pengeluaran pemerintah ΔG dapat dinyatakan dengan multiplier government expenditure seperti berikut
kG = ΔY/ΔG
kG = 1/(1 – MPC)
kG = koefisien multiplier G
MPC = marginal propensity to consume
Substitusikan kedua persamaan menjadi
ΔY/ΔG = 1/(1 – MPC) atau
ΔY = 1/(1 – MPC) x ΔG atau
ΔY = kG x ΔG
Multiplier Tax
Multiplier tax adalah suatu proses terjadinya perubahan pendapatan nasional ΔY secara berlipat sebagai akibat adanya perubahan pajak ΔTx. Besaran yang menunjukkan Multiplier tax adalah koefisien multiplier tax.
Koefisien Multiplier Tax
Koefisien multiplier tax merupakan rasio perubahan pendapatan nasional terhadap perubahan pajak dan dinyatakan dengan persamaan berikut.
kTx = ΔY/ΔTx atau
kTx = -MPC/MPS atau
kTx = -b/(1 – b)
kTx bernilai negative karena penerapan pajak berdampak terhadap turunnya daya beli masyarakat.
Pengaruh Pajak Pada Pendapatan Nasional
Besar pengaruh pajak terhadap pedapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = -b/(1 – b) x ΔTx atau
ΔY = kTx x ΔTx
Pengaruh Pajak Pada Konsumsi dan Tabungan
Pajak secara langsung mempengaruhi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
Pengaruh Pajak Pada Konsumsi
Pungutan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat. Sebagai akibatnya, konsumsi masyarakat cenderung turun.
Pengaruh pajak menyebabkan kurva fungsi konsumsi bergeser ke bawah sebesar
-b x ΔTx
Pengaruh Pajak Pada Tabungan
Pajak mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan masyarakat menahan diri untuk tidak membelanjakan pendapatannya. Sebagai akibatnya, tabungan masyarakat cenderung meningkat.
Pengaruh pajak menyebabkan kurva fugsi tabungan saving mengalami kenaikan dan bergeser ke atas sebesar
b x ΔTx
Multipiler Transfer Payment
Multiplier Transfer Payment adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pendapatan nasional ΔY secara berlipat sebagai akibat adanya perubahan transfer payment ΔTr.
Besaran yang menunjukkan Multiplier transfer payment adalah koefisien multiplier transfer payment.
kTr = ΔY/ΔTr atau
kTr = MPC/MPS atau
kTr = +b/(1 – b)
kTr bernilai positif karena penerimaan transfer payment berdampak terhadap naiknya daya beli masyarakat.
Pengaruh Transfer Payment Pada Pendapatan Nasional
Besar pengaruh transfer payment terhadap pedapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = +b/(1 – b) x ΔTr atau
ΔY = kTr x ΔTr
Pengaruh Transfer Payment Pada Konsumsi dan Tabungan
Selain pajak, Transfer payment juga mempengaruhi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
Pengaruh Transfer Payment Pada Konsumsi
Pembayaran transfer payment akan menaikkan daya beli masyarakat. Sebagai akibatnya, konsumsi masyarakat cenderung naik.
Pengaruh transfer payment akan menyebabkan kurva fungsi konsumsi bergeser ke atas sebesar
b x ΔTr
Pengaruh Transfer Payment Pada Tabungan
Transfer payment mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan masyarakat untuk membelanjakan pendapatannya. Sebagai akibatnya, tabungan masyarakat cenderung menurun.
Pengaruh transfer payment menyebabkan naiknya konsumsi dan menurunkan tabungan. Kurva fungsi tabungan saving mengalami penurunan dan bergeser ke bawah sebesar
-b x ΔTr
Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor
Perekonomian akan seimbang jika aggregate demand AD sama dengan aggregate supply AS. A
D merupakan keseluruhan pengeluaran masyarakat perekonomian yang terdiri dari rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen dan rumah tangga pemerinta untuk mendapatkan produk nasional.
AS merupakan keseluruhan produk nasional ditawarkan kepada masyarakat.
Keseimbangan perekonomian tiga sektor akan tercapai apabila nilai produk nasional yang ditawarkan sama dengan jumlah permintaan masyarakat secara keseluruhan.
Keseimbangan ekonomi tiga sektor berdasarkan Income – Expediture Approach dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Y = C + I + G
Y = pendaatan nasional
C = konsumsi
G = pemerintah
Contoh Soal Perhitungan Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional
Diketahui data perekonomian tiga sektor suatu negara adalah konsumsi memenuhi Fungsi Konsumsi C = 40 + 0,75Y, sedangkan besarnya pengeluaran perusahaan swasta dalam bentuk investasi I adalah sebasar 60. Pemerintah G melakukan pengeluaran sebesar 100.
Hitung pengaruh pengeluaran pemerintah dalam perekonomian tiga sektor tersebut. Satuan nilai uang dalam triliun rupiah.
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Sebelum Ada Pemerintah
Pendapatan nasional keseimbangan dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Y = C + I
C = 40 + 0,75Y
I = 60
G = 0
Substitusikan C dan I, Sehingga nilai Y adalah
Y = 40 + 0,75Y + 60
Y = 100 +0,75 Y
Y – 0,75Y = 100
Y = 100/0,25
YI = 400
Jadi besar pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada campur tangan pemerintah adalah YI = 400 triliun rupiah
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Setelah Ada Pemerintah G
Keseimbangan pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
Y = C + I + G
diketahui
C = 40 + 0,75Y
I = 60
G = 100
Substitusikan C, I dan G, sehingga nilai pendapatan nasional keseimbangannya adalah
Y = 40 + 0,75Y + 60 + 100
Y = 200 + 0,75 Y
Y – 0,75Y = 200
Y = 200/0,25
YG = 800
Besar pendapatan nasional setelah ada keterlibatan pemerintah adalah YG = 800 triliun rupiah
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional
Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap perubahan pendapatan nasional ΔY adalah
ΔY = YG – YI
ΔY = 800 – 400
ΔY = 400
Pengeluaran pemerintah G sebasar 100 mampu meningkatkan pendapatan nasional keseimbangan dari 400 menjadi 800.
Ini artinya pendapatan nasional bertambah 4 kali dari nilai pengeluaran pemerintah, seperti penjelasan berikut
ΔY = 400
G = 100
Kenaikan pendapatan nasional
400/100 = 4 kali dari nilai G
Perhitungan Koefisiensi Multiplier Government Expenditure kG
Nilai koefisien multiplier kG dapat dinyatakan dengan rumus berikut
kG = 1/(1 – MPC)
diketahui
MPC = 0,75 diperoleh dari fungsi konsumsi yaitu
Nilai koefisien multiplier kG adalah
kG = 1/(1 – 0,75)
kG = 4
Perhitungan Pengaruh Pengeluaran Pemerintah G Terhadap Pendapatan Nasional Y
Pengaruh perubahan pengerluaran pemerintah ΔG terhadap perubahan Pendapatan nasional ΔY dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = kG x ΔG
diketahui
kG = 4
ΔG = G1 – G2
G1 = 0 (sebelumnya tidak ada pemerintah G)
G2 = 100 (pengeluaran pemerintah G)
ΔG = 100 – 0
ΔG = 100
Perubahan pendapatan setelah adanya pengaruh pemerintah G adalah
ΔY = 4 x 100
ΔY = 400
Jadi pengaruh pengeluaran pemerintah G sebesar 100 triliun adalah terjadinya kenaikan pendapatan nasional sebesar 4 kali dari nilai pengeluaran pemerintahan.
Membuat Kurva Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Perekonomian Tiga Sektor
Grafik yang menjelaskan kurva hubungan antara konsumsi C, investasi I dan pemerintah G dengan pendapatan nasional dibangun oleh sumbu datar yang mewakili pendapatan nasional Y dan sumbu vertical yang mewakili konsumsi C, investasi I dan peeritah G.
Secara keseluruhan kurva kurva yang menunjukkan hubungan investasi I dan pemerintah G terhadap pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor dapat dilihat pada gambar berikut
Dari gambar dapat diketahui hal hal berikut.
Keseimbangan pendapatan nasional sebelum adanya pengaruh dari pemerintah G adalah 400 triliun rupiah ditunjukkan oleh titik E1.
Setelah ada peran pemerintahan G, titik keseimbangan berubah naik, dari titik E1 menjadi titik E2.
Pendapatan nasional keseimbangan naik sebesar ΔY= 400 yaitu dari YI = 400 menjadi YG = 800 triliun rupiah.
Pendapatan Disposable, Perekonomian Tiga Sektor
Pada Perekonomian tiga sektor, pendapatan masyarakat yang benar benar siap dibelanjakan atau disposable income Yd akan mempengaruhi nilai konsumsi C dan tabungan S.
Dua komponen yang mempengaruhi disposable income Yd adalah pajak Tx dan transfer payment Tr, sehingga disposable income dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Yd = Y + Tr + Tx
dengan keterangan
Yd = disposable income
Y = pendapatan nasional
Tr = transfer payment (subsidi)
Tx = pajak
Fungsi Konsumsi Perekonomian Tiga Sektor
Akibat adanya pajak Tx dan transfer payment Tr, maka konsumsi C dalam perekonomian tiga sektor dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
C = a + b.Yd
C = a + b (Y + Tr – Tx)
Substitusikan Yd ke fungsi konsumsi C
C = a + b (Y + Tr – Tx)
Fungsi Tabungan Perekonomian Tiga Sektor
Selain konsumsi, Tabungan dalam perekonomian tiga sektor juga dipengaruhi oleh pajak dan transfer payment, dan Fungsi tabungannya dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Yd = C + S
S = Yd – C
Substitusikan fungsi C ke persamaan Tabungan S
S = Yd – (-a + b.Yd)
S = Yd + a – b Yd
S = Yd (1 – b) + a
S = a + (1 – b) (Y + Tr – Tx)
Dengan adanya komponen pajak Tx dan transfer payment Tr, maka besar pendapatan nasional akan berubah sesuai dengan perubahan pajak dan transfer payment melalui proses multiplier tax dan multiplier transfer payment.
Contoh Soal Perhitungan Perekonomian Tiga Sektor
Besar konsumsi masyarakat pada perekonomian suata negara dinyatakan dengan C = 60 + 0,6Yd. Sedangkan besarnya pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan G sebesar 40.
Pengeluaran investasi I perusahaan adalah sebesar 20. Pada perekonomian tiga sektor ini sudah ada transfer payment Tr sebesar 30 dan sudah ada pungutan pajak Tx oleh pemerintah sebesar 80. Satuan uang dalam triliun rupiah.
Perhitungan Fungsi Konsumsi C Sebelum Pajak Tx Pada Perekonomian Tiga Sektor
Fungsi konsumsi sebelum pajak Tx dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
C = 60 + 0,6 Yd dan
Yd = Y + Tr– Tx
Sebelum ada pajak Tx dan transfer payment
Tx = 0
Tr = 0
Fungsi konsumsi sebelum pajak dan transfer payment pada perekonomian tiga sektor adalah
C = 60 + 0,6 (Y + 0 – 0)
C = 60 + 0,6 Y
Pendapatan Nasional PN Keseimbangan Sebelum Ada Pajak Dan Transfer Payment pada Perekonomian Tiga Sektor,
Besarnya nilai Pendapatan nasional PN sebelum ada pajak dan transfer payment dalam keandaan keseimbangan dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Y = C + I + G
Diketahui
C= 60 + 0,60 Y
I = 20
G = 40
Substitusikan C, I, dan G sehingga diperoleh Y seperti berikut
Y = 60 + 0,6 Y + 20 + 40
Y = 120 + 0,6 Y
Y – 0,6 Y = 120
Y = 120/0,4
YE = 300
Pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada pajak dan transfer payment adalah YE = 300
Pengaruh Pajak Terhadap Pedapatan Nasional Perekonomian Tiga Sektor
Pajak yang dipungut oleh Pemerintah akan mempengaruhi konsumsi, tabungan dan pendapatan nasional.
Sehingga fungsi konsumsi C, Tabungan S dan Pendapatan nasional Y juga berubah.
Perhitungan Fungsi Konsumsi C Setelah Pajak Pada Perekonomian Tiga Sektor
Fungsi konsumsi setelah Pajak Tx Namun belum ada transfer payment dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
C = 60 + 0,6 Yd dan
Yd = Y + Tr – Tx
Setelah ada Pajak Tx, namun belum ada Transfer Payment Tr
Tx = 80
Tr = 0
Fungsi konsumsi setelah pajak pada perekonomian tiga sektornya adalah
CT = 60 + 0,60 (Y + Tr – 80)
CT = 60 + 0,60 (Y + 0 – 80)
CT = 60 + 0,60Y – 48
CT = 12 + 0,60Y
Pendapatan Nasional PN Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor Setelah Pajak Tidak Ada Transfer Payment
Besarnya pendapatan nasional PN dalam keandaan keseimbangan setelah adanya pajak namun belum ada transfer payment dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
Y = CT + I + G
CT = 12 + 0,6Y
I = 20
G = 40
Substitusikan I, G, Dan CT
Y = 12 + 0,6Y + 20 + 40
Y = 72 + 0,6Y
Y – 0,6 Y = 72
Y = 72/0,4
YTE = 180
Pendapatan nasional keseimbangan setelah pajak dan sebelum transfer payment adalah YTE = 180
Perhitungan Multiplier Tax Pada Perekonomian Tiga Sektor
Nilai koefisien multiplier tax kTx dapat dinyatakan dengan rumus berikut
kTx = -b/(1 – b)
diketahui
b = 0,6 diperoleh dari fungsi konsumsi
Nilai koefisien multiplier kTx adalah
kTx = -0,6/(1 – 0,6)
kTx = -1,5
Perhitungan Pengaruh Pajak Terhadap Pendapatan Nasional Y
Pengaruh pungutan pajak Tx terhadap Pendapatan nasional Y dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
ΔY = kTx x ΔTx atau
ΔY = -b/(1 – b) x ΔTx
diketahui
b = 0,6
ΔTx = 80 – 0
ΔTx = 80
Perubahan pendapatan nasional keseimbangan perekonomian tiga sektor setelah ada pajak namun belum ada transfer payment adalah
ΔY = -0,6/(1 – 0,6) x 80
ΔY = -0,6/(0,4) x 80
ΔY = -1,5 x 80
ΔY = -120
Besarnya perubahan pendapatan nasional setalah ada pajak Tx = 80 triliun rupiah adalah 120 triliun rupiah.
Tanda negative menunjukkan perubahannya adalah penurunan. Jadi pendapatan nasional turun 120 triliun rupiah akibat masyarakat dipungut pajak 80 triliun.
Sebelum ada pajak pendapatan nasional keseimbanagan adalah
YE = 300
Setelah ada pajak, pendapatan nasional adalah
YTE = 180
Perubahan pendapatan nasionalnya
ΔY = YTE – YE
ΔY = 180 – 300
ΔY = -120
Dimana, pernurunan pendapatan nasionalnya sama dengan 1,5 kali dari nilai pajak yang dipungut.
Pengaruh Pajak dan Transfer Payment Terhadap Pendapatan Nasional Perekonomian Tiga Sektor.
Perhitungan Fungsi Konsumsi Setelah Pajak dan Transfer Payment
Fungsi konsumsi C sebelum ada pajak dan transfer payment
C = 60 + 0,60 Yd dan
Yd = Y + Tr – Tx
Besarnya pajak dan transfer payment adalah
Tx = 80
Tr = 30
Substitusikan Tx dan Tr ke fungsi Yd dan selanjutnya substitusikan Yd ke fungsi C
Dengan demikian, Fungsi Konsumsi C setelah ada pajak dan transfer payment adalah
C = 60 + 0,6 (Y + 30 – 80)
C = 60 + 0,6 (Y – 50)
CTT = 30 + 0,6 Y
Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Setelah Pajak dan Transfer Payment
Keseimbangan Pendapatan Nasional setelah ada pungutan pajak dan penerimaan transfer payment dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Y = CTT + I + G
Diketahui
CTT = 30 + 0,6 Y
I = 20
G = 40
Substitusikan C, I dan G, sehingga diperoleh keseimbangan pendapatan nasional
Y = 30 + 0,6 Y + 20 + 40
Y = 90 + 0,6 Y
Y – 0,6 Y = 90
Y = 90/0,4
YTTE = 225 triliun rupiah
Besar pendapatan nasional keseimbangan setelah ada pungutan pajak dan transfer payment dari pemerintah adalah YTTE= 225 triliun rupiah
Membuat Grafik, Kurva Pengaruh Pajak Dan Transfer Payment Pada Perekonomian Tiga Sektor.
Grafik dibangun oleh sumbu datar yang merepresentasikan pendapatan nasional, dan sumbu tegak atau vertical yang menunjukkan besar komsumsi C, investasi I dan pemerintah G.
Secara keseluruhan kurva kurva yang menunjukkan fungsi pendapatan nasional Y baik sebelum atau setelah dipengaruhi oleh pajak dan transfert payment dapat dilihat pada gambar berikut.
Pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada pajak dan transfer payment dinyatakan dengan YE. Titik keseimbangnya ditunjukkan oleh titik E1.
Sebelum pajak diterapkan dan transfer payment dikeluarkan oleh pemerintah, nilai keseimbangan pendapatan nasionalnya adalah 300 triliun rupiah.
Ketika pungutan pajak diberlakukan, maka pendapatan nasional keseimbangan turun dari 300 menjadi 180 triliun rupiah.
Titik keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E2 dengan nilai kesimbangan pendapatan nasionalnya dinyatakan oleh YTE.
Pengaruh pajak secara nyata berdampak langsung terhadap penurunan pendapatan nasional kesimbangan.
Transfer payment yang dikeluarkan pemerintah berkorelasi terhadap pendapatan nasional kesimbangan setelah pajak.
Keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E3, sedangkan nilai pendapatan keseimbangannya dinyatakan dengan YTTE
Pendapatan nasional keseimbangan naik dari 180 menjadi 225 triliun rupiah setelah pemerintah membuat kebijakan untuk mengeluarkan transfer payment kepada masyarakat.
Contoh Perhitungan Pengaruh Pajak dan Transfer Terhadap Konsumsi
Pada contoh perhitungan ini, semua data merupakan hasil dari perhitungan contoh soal di atas, jadi perlu usaha untuk mengingatnya.
Konsumsi Sebelum Pajak dan Transfer Payment Perekonomian Tiga Sektor
Dari data sebelumnya diketahui
Fungsi konsumsi sebelum pajak dan transfer payment adalah
C = 60 + 0,6Y
Pendapatan nasional keseimbangan sebeum pajak dan transfer payment adalah
YE = 300
Besar konsumsi keseimbangan sebelum pajak da tranfer payment adalah
CE = 60 + 0,6(300)
CE = 60 + 180
CE = 240
Fungsi konsumsi setelah pajak dan sebelum transfer payment adalah
CT = 12 + 0,6Y
Pendapatan nasional keseimbangan setelah pajak dan sebelum transfer payment adalah
YTE = 180
Besar konsumsi keseimbangannya adalah
CTE = 12 + 0,6(180)
CTE = 12 + 108
CTE = 120
Fungsi konsumsi setelah pajak dan setelah transfer payment adalah
CTT = 30 + 0,6Y
Pendapatan nasional keseimbangan setelah pajak dan setelah transfer payment adalah
YTTE = 225
Besar konsumsi keseimbangannya adalah
CTTE = 30 + 0,6(225)
CTTE = 30 + 135
CTTE = 165
Membuat Grafik, Kurva Pengaruh Pajak dan Transfer Payment Terhadap Konsumsi
Secara keseluruhan kurva kurva yang menunjukkan fungsi konsumsi C baik sebelum atau setelah dipengaruhi oleh pajak dan transfert payment dapat dilihat pada gambar berikut.
Besar konsumsi keseimbangan sebelum adanya pajak dan transfer payment adalah 240 triliun rupiah yang ditunjukkan dengan CE.
Konsumsi keseimbangan ini diperoleh pada saat pendapatan nasional keseimbangan YE sebesar 300 triliun rupiah.
Besarnya konsumsi turun dari 240 menjadi 120 triliun rupiah setelah pemerintah memungut pajak yang ditunjukkan oleh CT.
Penurunan konsumsi merupakan dampak penurunan pendapatan nasional keseimbangan dari YE = 300 menjadi YTE = 180 triliun rupiah.
Namun, setelah pemerintah membayarkan transfer payment, besar konsumsi naik dari 120 triliun menjadi 165 triliun rupiah yang ditunjukkan oleh CTT.
Kenaikkan ini, disebabkan adanya kenaikan pendapatan nasional keseimbangan dari YTE = 180 menjadi YTTE = 225 triliun rupiah.
Perhitungan Ekonomi Empat Sektor Dan Pengaruh Ekspor Impor Terhadap pendapatan nasional dapat dibaca pada artikel berikut
Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor, Pengertian Contoh Soal dan Perhitungannya
Perekonomian 4 Sektor: Pengertian Keseimbangan Contoh Soal Perhitungan
- Pengaruh Konsumsi Terhadap Pertumbuhan
- Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Rumah Tangga
- Pengaruh Inflasi Terhadap Pendapatan Masyarakat
- Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Guna Marginal Barang Dan Jasa Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal
- Tujuan Fungsi Pengaruh Neraca Pembayaran, Contoh Perhitungan
- Rasio Indeks Gini Kurva Lorenz: Contoh Soal Rumus Perhitungan Membuat Grafik Kurva Lorenz
- 25+ Contoh Soal Ujian: Masalah Pokok Ekonomi Sistem Ekonomi – Sistem Ekonomi Trandisional Komando Pasar Campuran Pancasila Syariah
- Sumber Pendapatan Pemerintah Indonesia
- Fungsi Sistem Pelaku Distribusi Barang dan Jasa
- Jenis Barang Pemuas Kebutuhan Manusia. Pengertian dan Contoh,
Daftar Pustaka:
- Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
- Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
- Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
- Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.