Pengertian Inflasi Inflasi merupakan proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum (price level).
Dikatakan tingkat harga umum karena barang dan jasa yang ada di pasaran memiliki jenis dan jumlah yang beraneka beragam. Sebagian besar dari harga-harga barang tersebut selalu meningkat dan mengakibatkan terjadinya inflasi.
Jenis-Jenis Inflasi.
Inflasi dapat dibagi dan dibahas dari berbagai sudut pandang mulai dari sifat atau karakternya, atau dari faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi atau dari mana asal inflasi itu datang.
1). Sifat-Sifat Inflasi.
Inflasi Berdasarkan pada sifatnya inflasi dapat dikatagorikan menjadi tiga katagori utama yaitu:
- Creeping Inflation atau dalam bahasa indonesia disebut dengan inflasi Merayap atau Rendah yaitu inflasi yang besarnya kurang dari sepuluh persen pertahun.
- Galloping Inflation atau Inflasi menengah yaitu inflasi yang besarnya antara 10 – 30 persen pertahun. Inflasi ini umumnya ditandai dengan naiknnya harga secara cepat dan relatif besar. Dan biasa disebut inflasi dua digit. Misalnya 20 persen, 25 persen atau 30 persen dan sebagainya.
- High Inflation atau Inflasi berat yaitu inflasi yang besarnya antara 10 sampai 100 persen pertahun. Secara umum harga barang dan jasa naik.
- Hyper Inflation atau Inflasi sangat tinggi yaitu inflasi yang ditandai dengan naikanaaya harga secara drastis hingga mencapai empat digit atau di atas 100 persen. Pada keadaan ini, masyarakat cenderung tidak berkeinginan menyimpan uang. Nilai uang turun secara drastis. Akan lebih baik jika ditukar dengan barang.
2). Sebab-Sebab Inflasi.
Berdasarkan penyebab terjadinya, inflasi dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
- Demand Full Inflation merupakan inflasi yang timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang sangat tinggi, di lain pihak kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh (full employment). Permintaan lebih banyak dari penawaran. Sebagai akibatnya, harga menjadi naik.
- Cost Push Inflaton merupakan inflasi yang timbul akibat turunnya produksi sebagai respon dari naiknya biaya produksi. Biaya produksi naik akibat nilai kurs, harga bahan baku naik, produksi tidak efesien, upah buruh naik. Hal ini akan menyebabkan harha jadi naik atau turunnya jumlah produksi.
3). Asal Inflasi
Berdasarkan asalnya,inflasi dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
- Domestic Inflation atau Inflasi dari dalam Negeri yaitu inflasi yang timbul karena terjadi defisit dalam pembiayaan dan belanja negara. Dapat diihat dari anggaranbelanja negara. Atau juga dapat terjadi akibat musim seperti gagal panen.
- Inflasi dari luar negeri yaitu inflasi yang timbul karena negara-negara mitra dagang sedang mengalami inflasi yang tinggi. Barang import dari negara mitra ini akan menjadi sangat tinggi di dalam negeri.
Jenis Inflasi Lainnya
Beberapa istilah inflasi merupakan turunan atau derivasi atau merupakan disagregasi dari beberapa jenis dan akibat inflasi yang telah terjadi. Beberapa jenis inflasi tersebut diantarannya adalah
a). Inflasi Inti, Core Inflation
Inflasi inti merupakan inflasi yang disebabkan oleh perkembangan faktor- faktor fundamental dalam perekonomian suatu negara.
Contoh Faktor fundamental yang mempengaruhi inflasi adalah interaksi permintaan dan penawaran, lingkungan eksternal yaitu nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang, dan ekspektasi inflasi dari perdagangan dan konsumen.
Faktor fundamental ini akan berpengaruh pada perubahan harga- harga secara umum dan lebih bersifat permanen dan persistent.
b). Inflasi Struktural, Structural Inflation
Inflasi struktural merupakan inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya berbagai kendala atau kekakuan struktural yang mengakibatkan sisi penawaran di dalam suatu perekonomian tidak dapat mengimbangi sisi permintaan yang meningkat.
Dengan kata lain, hukum JB Say (say’s law) yang menyatakan bahwa setiap barang yang diproduksi dan ditawarkan selalu ada yang membutuhkannya (supply creates its own demand) tidak berlaku lagi. Karena harga dan penawaran barang bersifat kaku dan sudah tidak fleksibel lagi.
c) Target Inflasi, Targeting Inflation
Targeting inflation adalah tingkat inflasi yang ditargetkan pemerintah melalui kebijakan moneter.
Target inflasi merupakan Jenis inflasi non inti atau merupakan disagragasi inflasi yaitu; jenis inflasi yang dipengaruhi selain oleh faktor fundamental makroekonomi, khususnya inflasi yang dipengaruhi oleh shocks dalam kelompok bahan- bahan makanan, masa panen, ganguan alam serta penyakit dan administered prices.
d). Inflasi Administrasi, Administered Prices Inflation
Administered Prices Inflation merupkan jenis inflasi yang banyak dipengaruhi oleh shicks yang berupa kebijakan dalam mengatur harga seperti pada harga BBM, tarif tistrik, tarif angkutan, tarif telepon, SPP mahasiswa, bea cukai, dan sebagainya.
Administered prices merupakan harga atau biaya administrasi lebih sering ditentukan sepihak oleh pemerintah atau oleh BUMN, sehingga biaya atau harga tersebut sering memicu inflasi di masyarakat.
e). Inflasi Bergejolak, Volatile Goods Prices Inflation
Inflasi bergejolak merupakan inflasi barang dan jasa yang perubahan harganya sangat fluktuatif. Inflasi bergejolak umumnya dipengaruhi oleh shocks yang bersifat sesaat temporer seperti pada saat musim panen, adanya gangguan alam, gangguan penyakit, dan gangguan distribusi. Jadi inflasi ini merupakan inflasi turunan atau disagregasi inflasi dan tidak bersifat inti.
f) Pajak Inflasi, Tax Inflation
Pajak inflasi merupakan inflasi akibat terlalu banyaknya jumlah uang beredar (JUB). Pajak inflasi terjadi karena pemerintah mencetak uang terlalu banyak untuk membiayai kegiatan perekonomiannya.
Sebagian masalah perekonomian yang sangat kompleks seperti; difisit neraca pembayaran, defisit APBN, pembiayaan kredit diatasi oleh pemerintah dengan mencetak uang baru.
Mencetak uang barn terlalu banyak dapat menimbulkan biaya sosial akibat inflasi tersebut. Dengan demikian, Inflasi tax biasa disebut seigniorage adalah inflasi yang disebabkan karena pemerintah harus mencetak uang baru.
Penerimaan pemerintah melalui penciptaan uang baru tersebut dapat dianggap sebagai Seigniorage, atau merupakan biaya sosial masyarakat karena pemerintah sebenarnya hutang pada masyarakat dengan cara mencetak uang baru tersebut.
g). Inersia Inflasi, Inflation Inertia
Inflasi inersia merupakan inflasi yang terjadi karena adanya inflasi di masa lalu yang mempengaruhi ekspetasi inflasi masa depan. Ekspektasi inflasi mempengaruhi upah serta harga yang ditetapkan.
Jenis Indeks Harga Tertimbang dan Cara Perhitungannya
Indeks harga yang umum digunakan dalam menilai perubahan tingkat harga diantaranya adalah Indeks Harga Metoda Laspeyres dan Metoda Peasche. Contoh Soal Perhitungan Indeks Harga. Baca Selanjutnya….
Contoh Soal Perhitungan Tingkat Inflasi
Indeks Harga Konsumen IHK untuk beberapa tahun ditunjukkan dalam tabel di bawah. Tentukan tingkat inflasi pada jangka waktu satu bulan dan Satu Tahun. Baca Selanjutnya….
Alasan Motif Orang Menyimpan Memegang Uang Tunai
Pengertian Uang Tunai Alasan atau motif seseorang memegang uang dijelaskan oleh ilmuwan bernama Keynes dalam teori permintaan uang yang popular dengan teori Liqiudity of Preference (atau likuiditas……….
Cara Pemerintah Mengatasi-Menanggulangi Inflasi
Ada beberapa metoda atau cara yang diambil pemerintahan untuk mengatasi masalah inflasi yang umumnya dituangkan dalam kebijakan. Pemerintah dapat menanggulangi inflasi dengan mengambil beberapa kebijak………
Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Deflasi
Pengertian Deflasi. Deflasi merupakan kebalikan dari fenomena inflasi. Walaupun demikian, dampak terhadap perekonomian tidak persis berlawanan dengan inflasi. Deflasi merupakan suatu periode di mana harga………
Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi
Pengetian Istilah Dan Definisi Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum yang terjadi secara terus-menerus selama periode tertentu. Inflasi menunjukkan kecenderungan naiknya harga-harga umum barang dan ja………
Indeks Harga Konsumen, Tingkat Inflasi, Contoh Perhitungan
Pengertian Definisi Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Inflasi Perubahan harga-harga yang berlaku dari waktu ke waktu tidak menunjukkan adanya konsistensi. Tingkat perubahannya cenderung berbeda. Perubah………
Daftar Pustaka:
- Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
- Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
- Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
- Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
- Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Pengertian Inflasi. Kenaikan harga-harga umum adalah Jenis dan Contoh Inflasi dengan Sifat dan Contoh Inflasi. Sedangkan Pengertian Batas nilai Creeping Inflation atau inflasi Merayap adalah Contoh Galloping Inflation atau Inflasi menengah.
- Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Persentase High Inflation atau Inflasi berat atau Batas Hyper Inflation atau Inflasi sangat tinggi. Sebab dan Contoh Inflasi merupakan Penyebab Demand Full Inflation. Penyebab Cost Push Inflaton Asal Terjadinya Inflasi.
- Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Oleh Penyebab dan Contoh Domestic Inflation atau Inflasi dari dalam Negeri maka Pengertian dan Contoh Inflasi dari luar negeri,