Pengaruh Inflasi Terhadap Perdagangan Internasional

Pengertian Inflasi,  Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum (price level). Dikatakan tingkat harga umum karena barang dan jasa yang ada di pasaran mempunyai jumlah dan jenis yang sangat beragam, sebagian besar dari harga-harga barang tersebut selalu meningkat dan mengakibatkan terjadinya inflasi.

Sedangkan inflasi murni adalah inflasi yang terjadi sebelum ada campur tangan dari pemerintah, baik berupa kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter. Adapun yang dimaksud laju inflasi adalah kenaikan atau penurunan inflasi dari periode ke periode atau dari tahun ke tahun.

Pengertian Perdagangan Internasional,

Perdagangan internasional merupakan segala kegiatan perdagangan yang melewati batas- batas wilayah suatu negara. Perdagangan internasional menjadi sarana perdaganan antara negara.

Pelaku kegiatan yang terlibat pada perdagangan internasional dapat perseorangan, perusahaan swasta atau pemerintah, atau campuran.

Kegiatan perdagangan atau bisnis internasinal dapat berupa kegiatan ekspor dan impor barang untuk bahan baku, barang setengan jadi, atau produk-produk akhir yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama yang tidak dimiliki atau tidak diproduksi di dalam negeri.

Kegiatan ekspor impor merupakan transkasi ekonomi yang sangat fundamental dan di sebagian negara menempati posisi sangat penting dan dominan.

Selain itu bisnis internasional dapat pula berupa perdagangan jasa, seperti asuransi, perbankan, hotel, konsultan, travel, dan transportasi. Pada kegiatan perdangan jasa ini, perorangan atau perusahaan dibayar atas pelayanan yang telah diberikan terhadap negara lain atau asing.

Pengaruh  Inflasi Terhadap Bisnis Perdagangan Internasional.

Dalam jangka pendek, kenaikan tingkat inflasi menunjukkan pertumbuhan perekonomian, namun dalam jangka panjang, tingkat inflasi yang tinggi dapat memberikan dampak yang buruk. Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga barang domestik relatif lebih mahal dibanding dengan harga barang impor.

Jika di dalam negeri terjadi inflasi, ini artinya harga produk dalam negeri menjadi lebih mahal. Dan jika harga produk dalam negeri lebih mahal dibandingkan dengan produk – produk dari luar negeri, maka hal ini akan menyebabkan produk domestik menjadi lebih sulit bersaing dengan produk- produk impor.

Hal ini akan mengakibatkan, nilai ekspor akan lebih kecil daripada nilai impor, sehingga neraca perdagangan mengalami defisit, dan defisit ini dapat menghabiskan cadangan devisa negara.

Masyarakat termotivasi untuk membeli barang impor yang relatif lebih murah. Selain itu, Harga yang lebih mahal menyebabkan turunya daya saing barang domestik di pasar internasional. Hal ini berdampak pada nilai ekspor cenderung turun, sebaliknya nilai impor cenderung naik.

Kurang bersaingnya harga barang dan jasa domestik menyebabkan rendahnya permintaan terhadap produk dalam negeri. Kegiatan Produksi menjadi berkurang. Sejumlah pengusaha dan perusahaan akan mengurangi total produksi. Pada akhirnya Produksi berkurang, dampak selanjutnya akan menyebabkan sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan.

Pustaka:

  1. Mankiw, N. G., 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Erlanga, Jakarta.
  2. Ahman, E. H., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi 2, Unversitas Terbuka, Jakarta.
  3. Prasetyo, P. E., 2011,”Fundamental Makro Ekonomi” Beta Offset, Yogyakarta.
  4. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011,”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
  5. Darmawi, H., 2006,”Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial” Cetakan Pertama, Bumi Aksara, Jakarta.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Pengertian. Beberapa faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional diantaranya adalah:

  1. Perbedaan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam merupakan jenis barang yang sudah diperdagangkan secara internasional sejak berabad abad lalu. Perusahaan Belanda (VOC) datang ke Indonesia diawali dengan perdagangan sumber daya alam.

Tidak setiap negara memiliki sumber daya alam yang mampu memenuhi kebutuhan negaranya, sehingga harus mendapatkan dari negara lain. Sejumlah negara tidak memiliki teknologi yang memadai untuk mengolahnya, sehingga harus menjual ke negara lain. Beberapa negara memiliki kelebihan sumber daya alamnya dan menjual kelebihannya melalui perdagangan internasional.

Indonesia terkenal kaya akan sumber daya alam, tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Indonesia menjual sumber daya alam dalam bentuk bahan baku atau bahan mentah seperti kayu, minyak bumi, batu bara, timah dan karet ke negara lain untuk diolah. Indonesia membeli bahan jadi seperti produk teknologi untuk kebutuhan dalam negeri.

Saudi Arabia memiliki dan menghasilkan cukup banyak minyak bumi, namun memiliki sedikit lahan yang subur. Hal ini mendorong Saudi Arabia untuk mengekspor minyak bumi dan mengimpor berbagai hasil pertanian dan perkebunan.

  1. Selera (Kesukaan)

Selera atau kesukaan masyarakat merupakan satu alasan yang dapat mendorong terjadinya perdagangan internasional. Masyarakat Indonesia mempunyai minat yang sangat tinggi terhadap apel Amerika dan pear Shandong dari Cina. Untuk itu, Indonesia impor buah-buahan tersebut.

Hasil perikanan laut Indonesia sangat melimpah dan sangat diminati oleh masyarakat negara asing. Ikan asal Indonesia diekspor ke beberapa negara tetangga seperti Singapura atau Cina.

  1. Penghematan Biaya Produksi

Untuk beberapa negara yang belum maju atau yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup memadai, merancang dan atau bahkan membuat atau memproduksi sendiri barang yang berteknologi akan membutuhkan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika membeli barang dari negara lain.

Dengan alasan untuk penghematan biaya produksi, sejumlah negara lebih memilih untuk  mengimpor produk seperti senjata api, pesawat, mesin produksi, alat transportasi dan sebagainya.

  1. Perbedaan Teknologi

Penguasaan terhadap teknologi oleh Negara – negara maju telah mampu menghasilkan berbagai produk modern yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai negara yang tidak memiliki teknologi. Produk yang dihasilkan dapat dijual ke negara lain dengan tujuan memperluas pasar dan memperoleh keuntungan.

Negara – negara sedang berkembang yang berteknologi sedang atau rendah, melakukan perdagangan dengan negara maju agar dapat menggunakan produknya dengan fasilitas mendapatkan transfer ilmu dan teknologi yang menyertainya.

  1. Meningkatkan Keuntungan

Mendapatkan keuntungan merupakan salah satu tujuan dari melakukan bisnis atau perdagangan. Dengan melakukan perdagangan internasional, berarti menambah cakupan pasar. Yang semula cakupannya hanya pasar dalam negeri atau lokal menjadi pasar internasional.

Pasar internasional memiliki jumlah pembeli yang lebih besar. Jika, produsen menjual produknya sampai ke luar negeri, maka jumlah barang yang terjual akan lebih banyak, dengan demikian keuntungan yang diperoleh akan meningkat.

Perbedaan Harga Barang yang Diproduksi

Adanya perbedaan harga barang dalam negeri dangan negara lain karena adanya perbedaan biaya produksi. Perbedaan biaya produksi disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan negara dalam mengolah sumber daya yang dimiliki.

Perbedaan ini akan menyebabkan suatu negara memilih untuk mengimpor barang yang biaya produksinya di dalam negeri lebih mahal.

Hubungan Antar Negara Melalui Kerja Sama

Keinginan untuk membuka kerja sama dengan negara lain akan mendorong terjadinya perdagangan internasional. Kerja sama pada gilirannya akan diikuti dengan kerja sama di bidang lain yang menimbulkan timbal balik secara ekonomi.

Era globalisasi

Era globalisasi telah menuntut hampir seluruh negara di  dunia melakukan perdagangan internasional yang salah satunya berwujud perdagangan bebas dunia yang akan segera datang. Sehinggan  mau tidak mau harus dihadapi oleh setiap negara di dunia.

Hambatan Perdagangan Internasional

Adapun beberapa hambatan perdagangan internasional diantaranya adalah

Hambatan Tarif Terhadap Perdagangan Internasional

Tarif atau biasa disebut bea merupakan pungutan berupa pajak untuk barang atau jasa impor yang dibawa masuk ke dalam suatu negara. Tarif dipungut oleh petugas bea dan cukai ketika barang tersebut melewati pintu masuk negara yang bersangkutan.

Pengaruh tarif adalah meningkatnya biaya pengiriman barang ke suatu negara, sehingga harga barang impor menjadi lebih mahal.

1). Tarif khusus yang ditetapkan sebagai jumlah uang yang harus dibayarkan per unit fisik barang impor, misalnya USD 3 per ton baja gulungan batang, atau USD 10 per satu unit kendaraan mewah roda empat

2). Tarif ad valorem (atas nilai) yaitu presentase perkiraan nilai pasar terhadap barang impor ketika sampai di negara tujuan, misalnya 35 persen atas kendaraan roda empat yang diimpor.

Bentuk Bentuk Tarif

1). Bea ekspor adalah pungutan pajak yang dikenakan terhadap barang yang akan dikirim ke negara lain (luar negeri). Hal ini akan menurunkan daya saing barang dalam negeri di negeri lain karena harga jualnya menjadi lebih tinggi.

2). Bea transit adalah pungutan pajak yang dikenakan terhadap barang- barang yang melalui suatu negara tapi yang mungut pajak bukan negara tujuan.

3). Bea impor adalah pajak yang dikenakan terhadap barang- barang yang masuk ke dalam suatu negara dengan ketentuan negara pemungut pajak tersebut adalah negara tujuan akhir.

4). Uang jaminan impor adalah persyaratan bagi importir untuk membayar kepada pemerintah sejumlah uang tertentu pada saat kedatangan produk tersebut di dalam negeri sebelum barang tersebut dijual.  Uang jaminan impor ini digunakan untuk menghindari terjadinya defisit neraca pembayaran.

Pengaruh Tarif Terhadap Perdagangan Internasional

Beberapa pengaruh adanya tarif terhadap perdagangan internasional adalah sebagai berikut

1). Pemberlakuan tarif akan meningkatkan pemerimaan pendapatan Pemerintah

2). Tarif impor menyebabkan Harga barang yang diimpor menjadi lebih mahal

3). Jika kenaikan harga sangat tinggi, maka konsumen akan mengalihkan pembelian terhadap barang pengganti (substitusi) yang harganya relative lebih murah.

4). Industri dalam negeri menjadi lebih mudah berkembang sebab harga barang impor dari luar negeri relative lebih tinggi.

5). Adanya pendapatan lebih yang dibayarkan oleh konsumen di dalam negeri kepada produsen di dalam negeri.

Hambatan Nontarif Pada Perdagangan Internasional

Nontarif adalah peraturan, regulasi, dan birokrasi yang menunda atau menghambat pembelian barang- barang impor atau kebijakan yang menghambat volume, komposisi, dan arah perdagangan barang untuk sampai ke konsumen di suatu negara.

Bentuk hambatan nontariff yang menghambat perdagangan internasional diantaranya adalah

Kuota Impor Ekspor

Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang diperdagangkan secara internasional.

Jenis Kuota

  1. Kuota ekspor adalah pembatasan jumlah fisik barang yang diekspor ke luar negeri.
  2. Kuota impor adalah pembatasan jumlah fisik barang impor yang masuk ke dalam negeri.

Kuota impor terdiri dari:

  1. Absolute atau unilateral quota merupakan kuota yang besar/ kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain, kuota semacam ini akan menimbulkan tindakan balasan dari negara yang merasa dirugikan;
  2. Negotiated atau bilateral quota merupakan kuota yang besar/ kecilnya ditentukan berdasarkan persetujuan oleh dua negara atau lebih;
  3. Tariff quota merupakan gabungan antara tarif dan kuota dengan ketentuan sejumlah tertentu barang diizinkan masuk dengan tarif tertentu, tetapi tambahan impor masih diizinkan dengan tarif yang lebih tinggi;
  4. Mixing quota merupakan pembatasan penggunaan bahan mentah yang diimpor pada proporsi tertentu dalam memproduksi barang akhir, kuota ini diterapka dengan bertujuan untuk mendorong berkembangnya industri di dalam negeri.

2). Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri.

Subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau ad valorem (persentase dari nilai barang yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, maka pengirim akan mengekspor barang sampai batas selisih harga domestik dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi.

3). Perjanjian Pembatasan Ekspor

Perjanjian pembatasan ekspor adalah perjanjian sukarela antara negara pengekspor dan negara pengimpor dalam rangka membatasi volume perdagangan untuk barang tertentu.

4). Larangan Ekspor

Larangan ekspor berupa larangan memperdagangkan barang produksi dalam negeri ke suatu negara, biasanya sebagai tindakan balas dendam atau alasan politik lainnya.

5). Larangan Impor

Larangan impor berbentuk hambatan langsung yang merupakanbentuk yang paling ketat dari semua hambatan impor dengan melakukan pelarangan impor untuk kategori barang tertentu, misalnya untuk barang mewah atau barang terlarang lainnya, seperti obat-obatan terlarang dan senjata api yang akan membahayakan keamanan negara.

6). Dumping

Dumping adalah keadaan suatu produk dimasukkan ke dalam pasar negara lain dengan harga yang lebih rendah daripada harga normal.

Jenis Dumping

a). Predatory Dumping

Predatory dumping, yaitu dumping yang dilakukan secara brutal. Dumping ini terjadi jika perusahaan untuk sementara waktu membuat diskriminasi sehubungan dengan para pembeli asing dengan tujuan untuk menghilangkan pesaing-pesaingnya, dan setelah persaingan tidak ada lagi, harga barang dinaikkan.

b). Persistent Dumping

Persistent dumping, yaitu dumping yang bersifat menetap dan dilakukan secara terus-menerus.

7). Pembatasan Valuta Asing

Pembatasan valuta asing adalah pembatasan persediaan mata uang asing oleh bank sentral suatu negara. Tujuannya untuk mengendalikan gangguan aliran modal jangka pendek yang menganggu stabilitas nilai tukar mata uang negara yang bersangkutan dan untuk menyeleksi barang- barang impor yang masuk ke negara tersebut.

8). Embargo

Embargo adalah pembatasan atau larangan ekspor atau impor atas produk tertentu. Menurut sejarahnya, embargo umumnya dilakukan pada masa perang, meskipun saat ini terlihat bahwa embargo dapat juga dilakukan untuk tujuan politik, ekonomi, ataupun untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Embargo yang diberlakukan Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB) terhadap suatu negara atau sekelompok negara bertujuan untuk mempengaruhi perilaku negara- negara tersebut agar tidak menyimpang dari kaidah internasional yang berlaku.

9). Hambatan Teknis Standar Produk

Hambatan teknis berupa standar-standar produk dan proses untuk kesehatan, kesejahteraan, keselamatan, kualitas, ukuran, dan berbagai pengukuran yang dapat menciptakan hambatan perdagangan dengan menyingkirkan produk yang tidak memenuhi standar.

10). Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga berupa penetapan harga yang berbeda atas barang yang sama antara barang yang merupakan produksi dalam negeri dan barang produksi negara lain.

11). Customs Clearance

Customs clearance merupakan bentuk clearance yang harus disetujui oleh petugas pabean dari isian formulir yang ada dengan barang yang diimpor. Petugas pabean dapat menghambat masuknya barang yang diimpor tersebut dengan mempersulit proses persetujuan dan dengan tidak menunjukkan sikap keinginan kerja sama.

12). Customs Valuation

Customs valuation merupakan penilaian atas barang yang diimpor. Di sini petugas bea dan cukai tidak selalu mempercayai harga yang tercantum pada faktur (invoice). Jika harga setelah diperiksa (checked price) lebih tinggi daripada harga pada faktur (invoice) maka petugas mempergunakan harga setelah diperiksa (checked price) sehingga beban pajak menjadi lebih besar, dan sebaliknya.

13). Customs classification

Customs classification merupakan rincian klasifikasi untuk beberapa jenis barang yang diimpor, yang seringkali menimbulkan ketidakpastian dan kebingungan karena adanya interpretasi klasifikasi yang berbeda-beda dan menempatkan barang yang bersangkutan pada klasifikasi yang lebih tinggi daripada seharusnya sehingga pajak yang dikenakan lebih tinggi.

14). Import Licensing

Import licensing berupa izin istimewa yang diberikan kepada importir tertentu. Hambatan jenis ini tidak banyak dilakukan karena tidak memungkinkan adanya persaingan yang wajar dan sistem kerja yang efisien.

15). Packing and Labeling Regulations

Packing and labeling regulations merupakan hambatan dalam bentuk kesempurnaan pengemasan dan peraturan pengenaan label bahwa barang yang diimpor atau yang diekspor telah sesuai dengan standar negara pengimpor atau standar internasional.

16). Consular Formalities

Consular formalities merupakan hambatan yang mengharuskan importir menunjukkan adanya surat dari konsuler dari negara tujuan barang tersebut akan diimpor.

Pengaruh Hambatan Nontarif Terhadap Perdagangan Internasional

1). Jika terjadi keterlambatan kedatangan barang impor baik di Gudang maupun di terminal penampungan lain, akan mengakibatkan adanya beban biaya yang akan dikenakan kepada konsumen. Akibat yang lebih jauh adalah harga barang meningkat.

2). Memperburuk hubungan eksportir dan importir apabila terjadi keterlambatan kedatangan barang.

3). Memperburuk citra di kalangan eksportir sebagai suatu negara yang aparatnya tidak efisien.

4). Menimbulkan balas dendam dari negara yang merasa dirugikan.

Dampak-Pengaruh Devaluasi Terhadap Perekonomian Negara

Pengertian Devaluasi.  Devaluasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan pemeritah untuk menurunkan nilai mata uangnya atau domestic currency terhadap ...

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Pengertian . Beberapa faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional diantaranya adalah:Perbedaan Sumber Daya Alam Sumber...

Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan

Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan.  Beberapa factor penting yang mempengaruhi keseimbangan rekening transaksi berjalan suatu Negara adalah inflasi, ...

Kebijakan Nilai Tukar, Devaluasi Revaluasi Redenominasi, Contoh Soal Perhitungan

Kebijakan Nilai Tukar. Kebijakan nilai tukar adalah tindakan- tindakan yang diambil Pemerintah atau Autoritas Moneter,  dalam  rangka mempertahankan n...

Keunggulan Mutlak Komparatif Kompetitif, Competitive Advantages Contoh Perhitungan

Pengertian Keunggulan Spesialisasi. Keuntungan spesialisasi adalah keuntungan yang diperoleh suatu negara dalam perdagangan internasional akibat adanya...

Manfaat, Pengaruh Perdagangan Bisnis Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional, Perdagangan internasional merupakan segala kegiatan perdagangan yang melewati batas-batas wilayah suatu negara....

Pasar Dan Karakteristik Eurocurrencies, Eurodollar

Pengertian Eurocurrencies,  Eurocurrencies merupakan mata uang domenstik suatu Negara yang didepositokan di Negara lain. Beberapa mata uang yang dapat ...

Pengaruh Harga Emas Terhadap Kurs Valuta Asing

Tren Pergerakan Harga Emas Pergerakan atau perubahan harga emas yang dinyatakan dalam Dollar Amerika per oz, ounce  selama dua tahun dari bulan Januari ...

Pengaruh Harga Minyak Terhadap Harga Emas

Pengertian Definisi Tren Pergerakan Harga Minyak Mentah (Crude Oil) Dunia Pergerakan atau perubahan harga minyak mentah, crude oil dunia selama dua...

Pengaruh Harga Minyak Terhadap Kurs Valuta Asing

Tren Pergerakan Harga Minyak Mentah, Crude Oil Pergerakan atau perubahan harga minyak mentah, crude oil yang dinyatakan dalam Dollar Amerika per barrel  ...

Daftar Pustaka:

  1. Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  2. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  3. Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
  4. Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  5. Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
  6. Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  7. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
  8. Pengertian dan contoh perdagangan internasional dengan faktor pendorong perdagangan internasional dan Pengarug Faktor Perbedaan Sumber Daya Alam pada Perdagangan Internasional. Fungsi Perdagangan Interasional dengan Tujuan Perdagangan Internasional dan Pengaruh Faktor Selera (Kesukaan) terhadap perdagangan Internasional. Pengaruh Faktor penghematan Biaya Produksi terhadap perdagangan internasional.
  9. Pengaruh teknologi terhadap perdagangan internasional dan Tujuan Meningkatkan Keuntungan dengan perdaganagan Internasional atau Contoh Faktor Pendorong Perdagangan Internasional. keuntungan dan kelemahan perdagangan internasional.

Manfaat, Pengaruh Perdagangan Bisnis Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional, Perdagangan internasional merupakan segala kegiatan perdagangan yang melewati batas-batas wilayah suatu negara. Pelaku kegiatan yang terlibat pada perdagangan internasional dapat perseorangan, perusahaan swasta atau pemerintah, atau campuran.

Jenis Bisnis Perdagangan Internasional

Adapun kegiatannya perdagangan atau bisnis internasinal dapat berupa:

  1. Kegiatan ekspor dan impor barang untuk bahan baku, barang setengan jadi, atau produk-produk akhir yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama yang tidak dimiliki atau tidak diproduksi di dalam negeri. Kegiatan ekspor impor merupakan transkasi ekonomi yang sangat fundamental dan di sebagian negara menempati posisi penting dan dominan.
  2. Perdagangan jasa, seperti asuransi, perbankan, hotel, konsultan, travel, dan transportasi. Pada kegiatan perdangan jasa ini, perorangan atau perusahaan dibayar atas pelayanan yang telah diberikan terhadap negara lain atau asing.
  3. Investasi portofolio seperti: pembelian obligasi, saham dalam negeri oleh perorangan atau perusahaan asing, tanpa konrol manajemen. Kegiatan ini merupakan investasi keuangan yang dilakukan diluar negeri. Investor dapat membeli saham, obligasi atau ekuitas dan lainnya dengan harapan mendapat manfaat finansial dari investasi tersebut.
  4. Investasi langsung yang sering disebut dengan penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct invesment (FDI). Kontrol perusahaan bervarasi dari kontrol penuh atau kontrol parsial. Kontrol penuh jika perusahaan memiliki saham perusahaan secara penuh. Kontrol parsial jika perusahaan merupakan patungan dengan perusahaan asing atau perusahaan domestik atau pemerintah.

Manfaat, Pengaruh Perdagangan Internasional

Kegiatan perdagangan internasional sangat berkontribusi terhadap perekonomian suatu negara.  Banyak manfaat atau keuntungan bagi negara yang melakukannya, termasuk bagi Indonesia. Adapun manfaat-manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari kegiatan perdagangan internasional adalah sebagai berikut:

  1. Sumber Pendapatan Devisa Negara

Dari kegiatan ekspor (menjual ke luar negeri) terhadap produk baik barang maupun jasa, negara akan mendapatkan pembayaran berupa devisa. Devisa adalah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional.

Devisa dapat berbentuk seperti mata uang asing atau valuta asing, emas, wesel, cek, dan surat-surat berharga lainnya. Devisa yang diperoleh suatu negara dapat digunakan kembali untuk membayar produk barang dan jasa yang diimpor dan transaksi internasional lainnya.

  1. Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga

Barang dari pasar internasional dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan produk dalam negeri. Harga suatu barang cenderung naik jika jumlah barang yang dimaksud tidak dapat memenuhi permintaan dalam negeri.

Ketika jumlah barang yang ada di dalam negeri lebih sedikit dibanding permintaannya, maka harga cenderung naik. Untuk menghindari keadaan tersebut, maka pemerintah dapat mengimpor barang yang sama sehingga harga dapat stabil.

  1. Meningkatan Lapangan Kerja

Investasi langsung dengan mendirikan industri di dalam negeri dapat memberikan pengaruh langsung terhadap pengurangan tenaga kerja. Peningkatan permintaan luar negeri terhadap hasil produksi dalam negeri, akan mendorong pengusaha peningkatkan produksi dengan menambah atau membangun pabrik baru yang membutuhkan tambahan tenaga kerja.

  1. Meningkatkan Kemampuan Teknologi

Produk yang diimpor dapat berupa barang-barang yang mengandung teknologi tinggi seperti komputer, handphone, atau pesawat terbang dan sebagainya. Produk-produk ini secara sadar atau tidak, akan memaksa masyarakat penggunanya memahami dan mampu mengoperasikannya.

Hal ini tentunya dapat mendorong terjadinya alih teknologi dari negara pengekspor (negara maju) ke negara pengimpor (negara kurang maju).

  1. Meningkatkan Konsumsi

Dengan perdagangan internasional, hasil produksi suatu negara dapat didistribusikan secara lebih luas ke negara lain. Misalnya produksi pertanian atau perikanan dan kelautan seperti buah kiwi dari Selandia Baru dan kurma dari Arab dapat dinikmati di banyak negara.

Demikian juga berbagai hasil produksi dari pabrik berteknologi, seperti TV, kulkas, handphone dan komputer dapat dikonsumsi atau dinikmati oleh masyarakat dunia dibanyak negara.

  1. Mendapatkan Produk yang Tidak Diproduksi

Tidak semua kebutuhan masyarakat suatu negara dapat terpenuhi dari dalam negeri. Untuk itu negara dapat membeli dari negara lain. Pemenuhannya dengan melakukan kegiatan perdagangan internasional melalui ekspor impor.

Sebaliknya, tidak semua produk yang dihasilkan dapat diserap di dalam negeri, untuk itu negara dapat menjual ke negara lain. Penjualan ke luar negeri terhadap kelebihan produk ini  dilakukan melalui mekanisme ekspor.

Organisasi Perdagangan Bebas

Beberapa contoh organisasi perdagangan bebas di antaranya adalah

NAFTA (North America Free Trade Agreement) merupakan perjanjian perdagangan bebas untuk wilayah kawasan Amerika Utara,

AFTA (Asean Free Trade Agrement) merupakan perjanjian perdagangan bebas untuk kawasan wilayah Asia Tenggara

EETA (European Economic Trade Are a) merupakan wilayah kawasan perdagangan bebas Eropa.

Kebijakan Perdagangan Interasional

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi internasional.

Kebijakan ini merupakan tindakan pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah dan bentuk perdagangan serta pembayaran internsional.

Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) dari neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang.

Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Tujuan kebijakan perdagangan internasional diantaranya adalah sebagai berikut.

1). Melindungi kepentingan perekonomian nasional dari pengaruh negatif yang berasal dari luar negeri, misalnya dampak inflasi di luar negeri terhadap kestabilan harga di dalam negeri dan dampak resesi ekonomi dunia terhadap pertumbuhan ekonomi melalui ekspor.

2). Melindungi industri nasional dari persaingan barang- barang impor.

3). Menjaga keseimbangan neraca pembayaran, sekaligus menjamin persediaan cadangan valas yang cukup, terutama untuk pembayaran impor dan utang luar negeri.

4). Menjaga kestabilan tingkat pertumbuhan ekonomi.

5). Meningkatkan lapangan kerja.

Kebijakan Perdagangan Bebas

Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan kebebasan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri.

Kebijakan perdagangan bebas berpedoman pada ajaran aliran klasik (liberal) yang tidak mengharapkan adanya hambatan dalam transaksi perdagangan internasional.

Tujuan Manfaat Kebijakan Perdagangan Bebas

1). Agar dapat mendorong persaingan antar pengusaha, sehingga tercipta produk yang berkualitas dan berteknologi tinggi.

2). Agar dapat mendorong penghematan biaya, sehingga produksi dapat dijalankan dengan biaya serendah- rendahnya dan dijual dengan harga bersaing (efisiensi).

3). Agar dapat menggerakkan perputaran modal, tenaga ahli dan investasi ke berbagai negara sehingga dapat menumbuhkan perekonomian.

4). Agar dapat meningkatkan perolehan laba sehingga memungkinkan para pengusaha berinvestasi lebih luas.

5). Agar dapat memperluas pilihan dan variasi bagi konsumen, sehingga mereka lebih bebas dalam memilih berbagai produk yang diinginkan.

Kebijakan Perdagangan Proteksionis

Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan perdagangan yang melindungi industri dalam negeri dengan cara membuat berbagai regulasi yang bersifat menghambat atau menghalangi masuknya barang produk dari dan ke luar negeri.

Tujuan Kebijakan Perdagangan Proteksionis

Tujuan kebijakan ini adalah untuk melindungi industri di dalam negeri dari persaingan barang-barang impor.

Jenis Instrumen Kebijakan Perdagangan Proteksionis

Dalam kenyataannya, terdapat beberapa instrument kebijakan perdagangan internasional yang digunakan oleh hampir semua negara.

Instrumen yang lazim dipergunakan untuk melaksanakan kebijakan perdagangan internasional diantaranya adalah, tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga, dan dumping.

Kebijakan Tarif Atau Bea Masuk

Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang produk impor. Bea masuk menyebabkan harga barang impor menjadi mahal, sehingga barang impor kurang pembelinya. Negara penganut perdagangan bebas akan mengenakan Tarif yang relative rendah, sedangkan negara penganut perdagangan proteksionis akan mengenakan tarif  yang relative tinggi.

Tarif dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: tarif ad valorem, tarif specific, dan tarif specific ad valorem

1). Tarif Ad Valorem

Tarif Ad Valorem adalah tarif yang besarnya dinyatakan dalam persentase dari nilai barang atau produk impor yang dikenakan tarif. Tarif ad valorem bersifat proporsional, artinya besarnya tarif akan berubah ubah secara proporsional mengikuti perubahan harga barang impor. Jadi persentase tarifnya tetap tidak berubah (terkecuali diubah oleh pemerintah).

Contoh: tarif impor 1unit produk tertentu sebesar 20% dari harga produk. jika barang produk impor harganya Rp 10jt, maka tarif yang harus dibayarkan adalah

Tarif = Rp 10jt x 20% = Rp2 jt

2). Tarif Specific

Tarif Specific adalah tarif yang besarnya dihitung atas dasar satuan atau ukuran fisik barang atau produk yang diimpor. Sistem tarif ini bersifat regresif, artinya makin tinggi harga dari barang impor tersebut tarifnya akan terasa menjadi lebih ringan.

Contoh: tarif impor per unit barang impor berupa televisi adalah  Rp100.000 maka tarif televisi yang harganya Rp 10jt dan 20jt akan dikenakan tarif yang sama yaitu Rp 100.ribu.

3). Tarif Specific Ad Valorem

Tarif Specific Ad Valorem adalah tarif hasil kombinasi antara tarif ad valorem dan specific. Contoh: tarif impor per 1000 kg gula adalah 10% dari ditambah Rp10.000,00 per 1000 kg. Jika harga gula per 1000 kg sama dengan Rp 20jta maka tarif yang harus dibayarkan adalah

Tarif = (Rp20jt x 10%) + Rp10.000

Tarif = Rp 2 jt + Rp 10.000

Tarif = Rp 2.010.000

Kebijakan Kuota

Kuota adalah hambatan kuantitatif yang membatasi impor barang secara khusus dengan spesifikasi jumlah unit atau nilai total tertentu per periode waktu. Apabila kuota diberlakukan untuk barang ekspor maka disebut kuota ekspor dan apabila dikenakan untuk barang impor maka disebut kuota impor. Kuota dapat dibedakan menjadi:

Tujuan Kebijakan Kuota Impor Ekspor

Tujuan penetapan kebijakan kuota impor adalah untuk melindungi produk dalam negeri, terutama usaha yang sedang tumbuh. Kebijakan kuota impor diberlakukan untuk menjamin tersedianya barang- barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup. Kuota impor dapat digunakan untuk pengawasan produksi serta pengendalian harga agar mencapai stabilitas harga di dalam negeri.

Kebijakan kuota impor juga digunakan untuk melengkapi kebijakan pengendalian devisa agar dapat memperbaiki neraca pembayaran.

Sedangkan tujuan diterapkannya kebijakan kuota ekspor adalah untuk kepentingan konsumen dalam negeri, yaitu menjaga ketersediaan stok.

Kebijakan Larangan Ekspor

Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual keluar melewati batas negara (ekspor) karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis.

Tujuan Kebijakan Ekspor

Pada umumnya alasan yang digunakan untuk mengeluarkan kebijakan adalah alasan keamanan atau kesehatan. Contoh: pemerintah pernah menerapkan kebijakan pelarangan ekspor kulit binatang melata dan tumbuh-tumbuhan alam yang dilindungi.

Kebijakan Larangan Impor

Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis.

Contoh Indonesia memberlakukan kebijakan pelarangan impor plastik-plastik bekas tertentu dan barang -barang cetak tertentu.

Kebijakan Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Subsidi merupakan salah satu kebijakan proteksi yang bersifat nontarif. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.

Subsidi biasanya diberikan dalam bentuk sejumlah uang tertentu secara langsung atau tidak langsung melalui penurunan harga bahan mentah, BBM, keringanan pajak, pengembalian pajak, dan fasilitas kredit dengan bunga rendah pada industri di dalam negeri.

Tujuan Kebijakan Subsidi

Subsidi diberikan jika pemerintah ingin mendorong produksi dalam negeri atau menargetkan bahwa impor suatu barang tidak melebihi jumlah tertentu.

Selain itu, Tujuan pemberian subsidi untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen dalam negeri agar mampu memproduksi lebih banyak.

Kebujakan Premi

Premi merupakan pemberian dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi seperti yang ditentukan oleh pemerintah.

Tujuan Kebijakan Premi

Dengan adanya premi dan subsidi kepada produsen dalam negeri maka harga jual barang menjadi lebih murah sehingga terjangkau masyarakat, hasil produksi meningkat dan perusahaan akan terjaga kelangsungan hidupnya.

Kebijakan Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda untuk barang yang sama pada dua pasar atau lebih yang berbeda. Dalam perdagangan internasional, diskriminasi harga dapat diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama.

Produsen dapat menjual dengan harga yang sama kepada semua pembeli, atau menjual dengan harga yang berbeda kepada pembeli tertentu.

Contoh saat Jepang menjual salah satu produknya (TV merek Sony) di Amerika Serikat dengan harga lebih murah daripada di Negara lainnya.

Kebijakan Dumping

Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara internasional (international price discrimination) yang dilakukan dengan menjual suatu komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga jual di dalam negeri.

Jenis Jenis Dumping, 

Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut.

1). Persistant Dumping

Persistant Dumping merupakan kecenderungan monopoli yang berkelanjutan (continous) dari suatu perusahaan di pasar domestik agar mendapatkan keuntungan maksimum dengan menetapkan harga jual di dalam negeri lebih tinggi daripada di luar negeri.

2). Predatory Dumping,

Predatory Dumping merupakan tindakan perusahaan yang menjual produknya di luar negeri dengan harga yang lebih murah untuk sementara (temporary), sehingga dapat mematikan atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar, barulah harga kembali dinaikkan untuk mendapatkan laba maksimum.

3). Sporadic Dumping,

Sporadic Dumping merupakan tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan harga yang lebih rendah secara sporadic dibandingkan harga di dalam negeri akibat adanya kelebihan produksi di dalam negeri.

Tujuan Kebijakan Dumping

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dengan pemasok dari negara lain sehingga menguasai pasar internasional.

Dampak-Pengaruh Devaluasi Terhadap Perekonomian Negara

Pengertian Devaluasi.  Devaluasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan pemeritah untuk menurunkan nilai mata uangnya atau domestic currency terhadap ...

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Pengertian . Beberapa faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional diantaranya adalah:Perbedaan Sumber Daya Alam Sumber...

Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan

Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan.  Beberapa factor penting yang mempengaruhi keseimbangan rekening transaksi berjalan suatu Negara adalah inflasi, ...

Kebijakan Nilai Tukar, Devaluasi Revaluasi Redenominasi, Contoh Soal Perhitungan

Kebijakan Nilai Tukar. Kebijakan nilai tukar adalah tindakan- tindakan yang diambil Pemerintah atau Autoritas Moneter,  dalam  rangka mempertahankan n...

Keunggulan Mutlak Komparatif Kompetitif, Competitive Advantages Contoh Perhitungan

Pengertian Keunggulan Spesialisasi. Keuntungan spesialisasi adalah keuntungan yang diperoleh suatu negara dalam perdagangan internasional akibat adanya...

Manfaat, Pengaruh Perdagangan Bisnis Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional, Perdagangan internasional merupakan segala kegiatan perdagangan yang melewati batas-batas wilayah suatu negara....

Pasar Dan Karakteristik Eurocurrencies, Eurodollar

Pengertian Eurocurrencies,  Eurocurrencies merupakan mata uang domenstik suatu Negara yang didepositokan di Negara lain. Beberapa mata uang yang dapat ...

Pengaruh Harga Emas Terhadap Kurs Valuta Asing

Tren Pergerakan Harga Emas Pergerakan atau perubahan harga emas yang dinyatakan dalam Dollar Amerika per oz, ounce  selama dua tahun dari bulan Januari ...

Pengaruh Harga Minyak Terhadap Harga Emas

Pengertian Definisi Tren Pergerakan Harga Minyak Mentah (Crude Oil) Dunia Pergerakan atau perubahan harga minyak mentah, crude oil dunia selama dua...

Pengaruh Harga Minyak Terhadap Kurs Valuta Asing

Tren Pergerakan Harga Minyak Mentah, Crude Oil Pergerakan atau perubahan harga minyak mentah, crude oil yang dinyatakan dalam Dollar Amerika per barrel  ...

Pengaruh Harga Minyak Terhadap Tingkat Inflasi

Pengertian Definisi Tren Pergerakan Harga Minyak Mentah (Crude Oil) Dunia Pergerakan atau perubahan harga minyak mentah dunia, crude oil yang dinyatakan...

Pengaruh Tingkat Bunga Amerika Terhadap Kurs EUR/USD

Korelasi Kurs EUR/USD Dengan Tingkat Bunga Amerika Tingkat Bunga Di Negara Amerika Dan Zona Eropa. Pada gambar di bawah dapat dilihat perubahan tingkat...

Pengaruh Tingkat Inflasi Amerika Terhadap Kurs EUR/USD

Korelasi Kurs EUR/USD Dengan Tingkat Inflasi Amerika Tingkat Inflasi Di Negara Amerika Dan Zona Eropa Pergerakan  tingkat inflasi di negara Amerika ...

Pengertian Definisi Neraca Pembayaran, Balance of Payment

Pengertian BOP,  Balance of Payment.  Neraca pembayaran merupakan ringkasan yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi dari suatu n...

Pengertian Perhitungan Arbitrase-Arbitrage Valuta Asing

Pengertian Arbitrase Valuta Asing.  Arbitrase atau arbitrage didefinisikan sebagai aktivitas pembelian atau penjualan suatu komoditi atau produk termasuk ...

Daftar Pustaka:

  1. Amalia, Lia, 2007, “Ekonomi Internasional”, Edisi Pertma, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  2. Hady, Hamdy, 2004, “Ekonomi Internasional”, Cetakan Kedua, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
  3. Hanafi, M., Mamduh, 2004, “Manajemen Keuangan Internasionl”,Edisi 2003/2004, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  4. Hanafi, Mamduh, 2005, “Manajemen Keuangan Internasional”, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
  5. Kuncoro, Mudrajad, 1996, “Manajemen Keuangan Internsional”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  6. Hady, Hamdy, 2008, “Manajemen Keuangan Internasional”, Cetakan Keempat, Penerbit Yayasan Adminitrasi Indonesia, Jakarta.
  7. Krugman, R. Paul. Obstfeld, Maurice, 2005, “Ekonomi Internasionl, Teori dan Kebijakan”, Edisi Kelima, PT Indeks, Jakarta.
  8. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  9. Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
  10. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  11. Kata dalam artikel, 2019, “Pengertian dan Contoh Perdagangan Internasional dan Kegiatan ekspor impor perdagangan atau bisnis internasinal dengan Perdagangan jasa Internasional. Investasi portofolio Internsional dengan penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct invesment (FDI).
  12. Kata dalam artikel, 2019, “Manfaat Perdagangan Internasional dan Fungsi Perdagangan Internasional dengan Tujuan Perdagangan Internasional. Pengaruh Perdagangan Internasional. Perdagangan Internasional sebagai Sumber Pendapatan Devisa Negara dan Devisa mata uang asing atau valuta asing emas wesel cek surat-surat berharga.
  13. Kata dalam artikel, 2019″, Jenis Devisa Perdagangan Internasional. Perdagangan Bisnis Internasional untuk Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga dan Perdagangan Bisnis Internasional Meningkatan Lapangan Kerja. Meningkatkan Kemampuan Teknologi melalui Bisnis Internasioal dengan Bisnis Internasional Untuk Meningkatkan Konsumsi. Mendapatkan Produk yang Tidak Diproduksi Melalui Perdagangan Internasional.

error: Content is protected !!