Pengertian Indeks Harga Konsumen dan Tingkat Inflasi. Perubahan harga-harga yang berlaku dari waktu ke waktu tidak menunjukkan adanya konsistensi. Tingkat perubahannya cenderung berbeda. Perubahan biasanya terjadi terhadap barang yang secara umum banyak diperlukan.
Prosentase perubahannya tidaklah sama dari satu barang dengan barang yang lainnya. Sebagian barang tidak menunjukkan perubahan. Bahkan beberapa barang berubah dangan tingkat yang berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Perbedaan tingkat perubahan ini sangat menyulitkan dalam perhitungan dan evaluasi kondisi perubahan perekonomian suatu Negara.
Menentukan Indeks Harga Konsumen, IHK
Dalam banyak keperluan dan perhitungannya, harga yang digunakan harus menggambarkan harga yang berlaku dalam suatu negara. Untuk itu dibuat besaran yang dapat menggambarkan tingkat perubahan harga-harga secara umum. Besaran harga ini dinyatakan dalam indeks harga.
Indeks harga yang umum digunakan untuk menyatakan tingkat harga dari barang-barang yang selalu diperlukan oleh konsumen disebut indeks harga konsumen, IHK.
IHK adalah suatu indeks yang mengukur perubahan harga rata-rata tertimbang dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household) atau masyarakat dalam wkatu tertentu. Nilai IHK menunjukkan rata-rata perubahan harga yang dibayarkan oleh konsumen dari sekelompok barang dan jasa tertentu.
Indeks harga dihitung dengan memilih tahun dasar yang menjadi basis pembanding perubahan harga. Beberapa jenis barang dipilih untuk membentuk indeks harga. Setiap barang yang dipilih diberi nilai kepentingan relative atau weightage yang menunjukkan bobot dari barang tersebut. Barang yang sangat diperlukan oleh masyarakat diberi bobot yang tinggi.
Di Indonesia, sejak bulan Juni tahun 2008, IHK Indonesia dihitung dengan menggunakan tahun dasar 2007, IHK pada tahun 2007 adalah 100. Total Kota yang disurvey adalah 66 kota, yang terdiri dari 33 ibukota propinsi dan 33 kota-kota besar. IHK sebelum tahun 2008 menggunakan tahun dasar 2002 dan kota yang disurvey hanya 45 kota.
Total barang dan jasa yang diamati antara 284 – 441 jenis, dan dikelompokkan menjadi tujuh kelompok pengeluaran yaitu:
- bahan makanan,;
- makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;
- perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar;
- sandang;
- kesehatan;
- pendidikan, rekreasi dan olah raga;
- transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Contoh Perhitungan Indeks Harga Konsumen IHK
Lima jenis barang yang akan digunakan untuk menentukan Indeks Harga Konsumen yaitu jenis barang A, B, C, D, dan jenis barang E. Kelima barang ini memiliki bobot atau tingkat kepentingan relatif dimasyarakat yang berbeda, seperti ditunjukkan pada Table 1 di bawah. Dalam perhitungan digunakan tahun dasar 2007 sebagai dasar pembanding untuk tahun 2012. Indeks Harga Konsumen dapat ditentukan seperti berikut:
Menghitung Indeks Harga Komsumen IHK
Indeks harag konsumen dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut
IHK,2012 = {(∑harga2012 x bobot)/ (∑harga2007 x bobot)} x 100
IHK,2012 = (495.000/300.000) x 100
IHK,2012 = 165
Indek Harga Konsumen tahun 2007 adalah 100, sedangkan pada tahun 2012 Indeks Harga Konsumennya adalah 165. Harga telah meningkat sebesar 165 persen atau 1,65 kalinya dari harga tahun 2007.
Menentukan, Menghitung Tingkat Inflasi.
Indeks harga yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah indeks harga konsumen, atau dalam bahasa aslinya Consumer Price Index atau CPI. Indeks ini merupakan indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan oleh para konsumen.
Inflasi merupakan kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Sedangkan tingkat inflasi menunjukkan persentase perubahan tingkat harga rata-rata tertimbang untuk barang dan jasa dalam perekonomian suatu negara.
Menghitung Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi dapat ditentukan dengan menggunakan persaman rumus sebagai berikut:
Tingkat Inflasi ={ (IHKt – IHKt-1)/IHKt-1} x 100
IHKt adalah IHK pada tahun t
IHKt-1 adalah IHK pada tahun t – 1
Contoh Soal Perhitungan Tingkat Inflasi:
Indeks harga konsumen, IHK dan Inflasi Indonesia sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2011 ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah.
Pada akhir tahun 2010 indeks harga konsumen adalah 125,17 dan di akhir tahun 2011 indeks harga konsumen naik menjadi 129,91. Maka tingkat inflasi yang terjadi pada tahun 2011.
Tingkat inflasi dalam tahun 2011adalah:
Tingkat Inflasi = {(129,91 – 125,17)/125,17} x 100
Tingkat Inflasi = 3,787 persen
Pada akhir tahun 2011 harga-harga barang yang dikonsumsi oleh masyartakat telah mengalami kenaikan sebesar 3,878 persen dari tahun 2010.
Sedangkan Inflasi pada bulan Februari 2011 dihitung dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen bulan Februari dan Januari tahun 2011, yaitu sebagai berikut:
Tingkat Inflasi = {(126,46 – 126,29)/126,29} x 100
Tingkat Inflasi = 0,134 persen
Jenis Jenis Indeks Harga Tertimbang
Indeks harga yang umum digunakan dalam menilai perubahan tingkat harga diantaranya adalah Indeks Harga Metoda Laspeyres dan Metoda Peasche. Contoh Soal Perhitungan Indeks Harga. Baca Selanjutnya….
Alasan Motif Orang Menyimpan Memegang Uang Tunai
Cara Pemerintah Mengatasi Menanggulangi Pengangguran.
Cara Pemerintah Mengatasi-Menanggulangi Inflasi
Dampak-Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran
Faktor Mempengaruhi Investasi: Suku Bunga Pengembalian - Internal - Eksternal
Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar
Faktor Penyebab Terjadinya Deflasi
Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi
Faktor Penyebab Terjadinya Pengangguran.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.
Daftar Pustaka:
- Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
- Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
- Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
- Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
- https://www.bps.go.id/tab_sub/view.php tabel=1&daftar=1&id_subyek=03¬ab=5