Unsur Senyawa Campuran: Pengertian Jenis Lambang Sifat Ciri Heterogen Non Logam

Pengertian Unsur. Unsur adalah zat tunggal murni yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.

Bagian terkecil dari sebuah unsur disebut atom. Sebuah unsur terdiri dari kumpulan atom-atom.

Contoh unsur adalah emas dengan lambang Au (dari Aurum), tembaga Cu, aluminium Al, besi Fe, dan seng Zn, timah Sn, perak Ag, oksigen O, karbon C, kalsium K, belerang S, dan Hydrogen H.

Berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, unsur dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu unsur logam dan unsur bukan logam (nonlogam).

Contoh unsur Logam

Contoh dari unsur logam adalah aluminium, perak, besi, tembaga, emas, platina, dan raksa

Sifat Unsur Logam

Sifat-sifat unsur logam di antaranya adalah

  1. Umumnya berwujud padat pada suhu kamar (25°C)
  2. Sifat konduktor dapat menghantarkan arus listrik, penghantar listrik yang baik
  3. Pemukaan mengkilap;
  4. Dapat dibentuk ditempa dan dirol;
  5. titik didih dan titik leleh relatif tinggi.

Contoh Unsur Bukan, Non Logam

Contoh dari unsur bukan logam adalah karbon, oksigen, neon, nitrogen, dan hidrogen

Sifat Unsur Bukam Logam, Non Logam,

Unsur bukan logam atau nonlogam memiliki sifat-sifat, di antaranya adalah:

  1. Non logam dapat berwujud padat, cair, atau gas;
  2. Sifat non konduktor, tidak dapat menghantarkan arus listrik (atau merupakan penghantar listrik yang buruk);
  3. Permukaan tidak mengilap;
  4. Bahan non logam tidak dapat ditempa;
  5. Titik didih dan titik leleh relative rendah.

Aturan Penulisan Lambang Unsur Kimia

Berzelius  pada tahun 1813 membuat suatu aturan penulisan lambang unsur dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Nama unsur menggunakan bahasa Latin.

2) Lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur tersebut dan ditulis dengan huruf besar kapital.

3) Jika ada dua atau lebih unsur yang memiliki nama Latin dengan huruf pertama yang sama, maka lambang salah satu unsur tersebut ditambah satu huruf lagi yang dipilih dari namanya. Huruf tambahan ditulis dengan huruf kecil setelah huruf pertama.

Aturan penulisan lambang unsur menurut Berzelius kemudian dijadikan sebagai aturan internasional berdasarkan hasil konvensi lembaga kimia sedunia, yaitu IUPAC dan dijadikan dasar dalam penulisan lambang-lambang unsur yang terdapat dalam Sistem Periodik Unsur. IUPAC kependekan dari International Union of Pure and Applied Chemistry.

Contoh Lambang Unsur Kimia

a) Karbon nama Latinnya adalah Carbonium. Huruf pertamanya adalah C. Jadi, lambang unsur karbon adalah C. Karbon merupakan unsur yang dilambangkan dengan satu huruf besar

b) Klorin nama Latinnya adalah Chlorium. Huruf awalnya sama dengan karbon, maka lambang unsur klorin ditulis dengan dua huruf. Jadi, lambang unsur klorin adalah Cl.

c) Kalium nama Latinnya adalah Kalium. Huruf pertamannya adalah K. Jadi, lambang unsur kalium adalah K. Lambang unsur kalium ditulis dengan satu huruf besar.

Tabel berikut menunjukkan contoh penulisan lambang unsur berdasarkan aturan dari Berzelius.

Tabel berikut menunjukkan contoh penulisan lambang unsur berdasarkan aturan dari Berzelius.
Tabel berikut menunjukkan contoh penulisan lambang unsur berdasarkan aturan dari Berzelius.

Sejalan dengan bertambahnya penemuan unsur- unsur baru maka IUPAC menetapkan aturan lain pemberian lambang unsur, khususnya mulai unsur yang ke-104 dan selanjutnya, yaitu sebagai berikut.

1) Nama semua unsur diakhiri dengan –ium, baik unsur yang berupa logam maupun bukan logam.

2) Lambang unsur terdiri atas tiga huruf yang merupakan rangkaian huruf awal dari akar kata nomor ( atom) unsur tersebut.

3) Lambang unsur diberikan berdasarkan nomor ( atom) unsur tersebut, yaitu:

0 = nil

1 = un

2 = bin

3 = tri

4 = quard

5 = penta

6 = hex

7 = sept

8 = okt

9 = enn

Berdasarkan aturan tersebut di atas, sebagai contoh unsur nomor 104 diberi lambang Unq (seperti pada unsur Unnilquardium), unsur nomor 107 diberi lambang Uns (seperti pada unsur unnilseptium), dan unsur nomor 109 diberi lambang Une (seperti pada unsur unnilennium).

Contoh Unsur dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari hari, kebanyakan benda tidak dibentuk oleh satu unsur melainkan gabungan dari beberapa unsur. Contoh benda yang yang hampir murni adalah perhiasan dari emas, intan dan perak.

Benda benda lainnya yang sering terlihat dan digunakan dalam kehidupan sehari hari merupakan gabungan. Contoh panci di dapur terbuat dari aluminium sebagai unsur utamanya. Pagar besi di halaman rumah terbuat dari Besi dengan unsur lainnya.

Kabel listrik di rumah terbuat dari unsur utama tembaga dengan beberapa unsur lainnya. Unsur – unsur utama yang terkandung dalam benda biasanya lebih dari 90 persen.

 Pengertian Senyawa.

Senyawa  adalah zat yang tersusun oleh dua unsur atau lebih yang berbeda dan dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia.

Contoh senyawa adalah garam. Garam dapat diuraikan menjadi natrium dan klorin melalui suatu reaksi kimia.

Bagian terkecil dari senyawa disebut molekul. Molekul-molekul yang bergabung dalam jumlah yang banyak akan membentuk senyawa.

Contohnya adalh air. Senyawa air terdiri dari jutaan molekul air.

Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa Sederhana

Senyawa sederhana adalah zat yang tersusun oleh dua unsur yang berbeda. Contoh senyawa sederhana adalah air (H2O), garam (NaCl), sulfur dioksida (SO2), metana (CH4), dan sejenisnya.

Tabel Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa Sederhana
Tabel Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa Sederhana

Senyawa sederhana dapat disusun oleh unsur logam dan unsur nonlogam atau unsur nonlogam dengan nonlogam. Penamaan senyawa ditentukan oleh jenis unsur pembentuknya.

Penamaan senyawa dibagi menjadi dua bagian, yaitu penulisan nama dari sebuah senyawa sederhana yang disusun oleh unsur logam dan nonlogam serta penulisan nama dari sebuah senyawa sederhana yang disusun oleh unsur nonlogam dan nonlogam.

Senyawa Logam dan Nonlogam

Penulisan nama dari senyawa sederhana yang disusun oleh unsur logam dan nonlogam adalah:

1) Nama unsur logam ditulis terlebih dahulu.

2) Nama unsur nonlogam ditulis setelah nama unsur logam dan ditambahkan akhiran -ida.

Contoh Senyawa Logam dan Nonlogam

Senyawa Garam NaCl disusun oleh natrium sebagai unsur logam dan klorin sebagai unsur nonlogam. Dengan demikian, nama untuk NaCl adalah: natrium klorida.

Senyawa MgCl2 disusun oleh magnesium sebagai unsur logam dan klorin sebagai nonlogam.

Dengan demikian, nama untuk MgCl2 adalah magnesium klorida

Senyawa Nonlogam dan Nonlogam

Untuk senyawa sederhana yang disusun oleh unsur nonlogam, penulisan nama senyawa tersebut adalah:

1) Nama unsur nonlogam yang pertama dituliskan terlebih dahulu.

2) Apabila jumlah atom unsur nonlogam yang pertama lebih dari satu, maka penulisannya diawali dengan jumlah atom unsur tersebut dalam bahasa Latin.

3) Nama unsur nonlogam yang kedua dituliskan setelah nonlogam yang pertama dengan diawali oleh jumlah atom unsur tersebut dalam bahasa Latin dan diakhiri dengan akhiran -ida.

Contoh Senyawa Nonlogam dan Nonlogam

Senyawa CO2 disusun oleh 1 atom karbon sebagai umsur nonlogam dan 2 atom oksigen sebagai unsur nonlogam. Dengan demikian, nama untuk CO2 adalah karbon dioksida.

Senyawa N2O4 disusun oleh 2 atom nitrogen sebagai unsur nonlogam dan 4 atom oksigen sebagau nonlogam. Dengan demikian, nama untuk N2O4 adalah Dinitrogen tetraoksida.

Tabel berikut menunjukkan Jumlah atom suatu unsur dalam bahasa Latin  berikut ini.

Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Senyawa dapat diperoleh langsung dari alam atau dihasilkan oleh manusia melalui proses kimiawi. Senyawa yang tersedia di alam bebas terbentuk melalui proses kimiawi yang terjadi secara alamiah, misalnya aktivitas gunung merapi yang menghasilkan gas SO2.

Senyawa yang diperoleh langsung dari alam berupa mineral, contohnya air, garam pada air laut, batu kapur, gas SO2, gas karbon dioksida. Senyawa yang merupakan buatan manusia contohnya adalah gula, alkohol, sabun, penyedap rasa, dan berbagai jenis protein.

Pengertian Campuran

Campuran disusun oleh dua atau lebih zat murni yang masing-masing masih memper tahankan sifat-sifat asalnya.

Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih yang sifat asalnya tidak hilang sama sekali. Campuran dapat dibentuk dari gabungan unsur dengan unsur, senyawa dengan senyawa atau senyawa dengan unsur.

Contoh campuran adalah air laut, air sungai yang kotor, air kopi, air teh, sirup buah, baja, kuningan, udara, dan tanah.

Kuningan merupakan contoh campuran padat, tersusun atas tembaga (Cu) dan seng (Zn). Persentase seng dalam kuningan bervariasi antara 10–60%.

Jenis-Jenis Campuran

Jika dua zat dicampurkan, maka akan terbentuk suatu campuran. Sifat campuran yang dihasilkan ditentukan oleh sifat-sifat zat yang dicampurkan. Contohnya, sifat campuran air kopi akan berbeda dengan sifat campuran air gula. Berdasarkan sifatnya, campuran dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen.

Campuran Homogen

Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara zat-zat yang dicampurkannya atau serbasama. Campuran homogen juga dapat disebut dengan nama lain, yaitu larutan.

Larutan terdiri atas dua bagian, yaitu zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut jumlahnya sedikit, misalnya gula. Sementara itu, pelarut jumlahnya lebih banyak, misalnya air. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarutnya banyak, sedangkan larutan encer berarti zat terlarutnya sedikit.

Gula yang dilarutkan ke dalam air akan larut secara sempurna dan merata pada setiap bagian air sehingga gula tidak terlihat lagi wujudnya. Campuran yang seperti ini disebut campuran homogen.

Pada campuran homogen, zat-zat yang menyusunnya tidak dapat diamati secara langsung. Contoh campuran homogen yang lainnya adalah sirop yang merupakan campuran gula, pewarna, dan air. Contoh lainnya adalah larutan oralit, udara (campuran gas-gas), dan air garam.

Ciri Ciri Campuran Homogen

Campuran homogen (larutan) memiliki ciri-ciri, yaitu

1) ukuran partikel zat yang bercampur berukuran molekul;

2) partikel-partikel zat yang bercampur akan tercampur merata;

3) campuran tidak akan mengendap jika didiamkan (tidak diaduk);

4) bening dan tembus cahaya.

Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat bidang batasnya.

Perhatikanlah sifat sifat air kopi tersebut.  Kopi yang dilarutkan ke dalam air semula larut, tetapi setelah didiamkan beberapa saat akan terbentuk endapan kopi. Campuran yang seperti ini disebut campuran heterogen.

Pada campuran heterogen, zat-zat yang menyusunnya dapat diamati secara langsung. Contoh campuran heterogen yang lainnya adalah campuran antara air dan tanah, campuran air dan minyak, campuran gula dan garam, campuran air dan kapur, dan sejenisnya.

Ciri Ciri Campuran Heterogen

Campuran heterogen memiliki ciri-ciri, yaitu

1) ukuran partikel yang bercampur lebih besar dari molekul;

2) pencampuran partikelnya tidak merata;

3) larutan akan mengendap (partikel zat pelarut dan terlarutnya berpisah) jika didiamkan;

4) keruh dan tidak tembus cahaya.

Menentukan Kadar Zat dalam Campuran

Suatu campuran disusun oleh zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dari zat pelarut. Kadar zat dalam campuran menyatakan banyaknya zat terlarut dalam campuran tersebut.

Penilaian kuantitatif untuk larutan adalah kadar zat atau lebih umum dinyatakan konsentrasi (C). Konsentrasi suatu larutan merupakan perbandingan antara massa zat terlarut terhadap massa larutannya. Salah satu cara menyatakan konsentrasi larutan dengan % (persen).

Konsenstradi atau Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan dalam persen massa (% massa) atau persen volume (% volume).

Persen massa digunakan untuk menentukan kadar zat dalam campuran yang berupa zat padat, sedangkan persen volume digunakan untuk menentukan kadar zat dalam campuran yang berupa zat cair.

Rumus untuk menghitung kadar zat dalam campuran dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut

Konsentrasi atau Kadar zat dalam campuran dihitung berdasarkan persen massa terlarut

Persen (%) massa = (mt/(mt+mp) )x 100%

Dengan keterangan

mt = massa zat terlarut

mp = massa zat pelarut

Konsentrasi atau Kadar zat dalam campuran dihitung berdasarkan pada persen volume terlarut

Persen (%) volume = (vt/(vt+vp) )x 100%

dengan keterangan

vt = volume zat terlarut

vp = volume zat pelarut

Pengertian Daya Larut

Kemampuan melarut suatu zat terlarut dalam zat pelarut pada umumnya ada batasnya. Itu artinya, pada suatu saat larutan tidak dapat melarutkan lagi.

Kemampuan suatu larutan untuk melarutkan suatu zat sehingga menjadi larutan jenuh disebut daya larut larutan.

Daya larut suatu zat dalam zat pelarut adalah massa zat terlarut dibanding volume zat pelarut pada keadaan larutan jenuh. Daya larut dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut

D = mp/V

Dengan keterangan

D = daya larut (dalam g/L)

mp = massa zat yang dapat larut (g)

V = volume zat pelarut (Liter)

Contoh Soal Daya Larut Pada Suatu Campuran

Jika 1000 mL air hanya dapat melarutkan 100 gram zat padat, berapakah daya larutnya?

Diketahui:

V= 1000 mL = 1 L

mp = 100 gram

Ditanya:

daya larut (D) = …?

Jawab

D =mp/V

D = 100g/1 liter

 D = 100 g/L

Jadi, daya larutnya = 200 g/L.

Jenis Daya Larut

Daya Larut Tak Terbatas

Daya larut tak terbatas terjadi ketika dua zat dimana masing-masing dapat menjadi pelarut maupun terlarut. Antara kedua zat ini tidak pernah terjadi larutan jenuh. Contoh Daya Larut Tak Terbatas adalah air dengan alkohol.

Daya Larut Terbatas

Daya larut terbatas artinya, suatu saat dapat terjadi larutan jenuh. Salah satu zatnya hanya dapat berfungsi sebagai pelarut. Contoh Daya Larut Lerbatas adalah garam dengan air.

Tidak Memiliki Daya Larut

Tidak memiliki daya larut artinya, antara kedua zat tidak dapat saling melarutkan. Kedua zat itu akan selalu terpisah jika dicampur. Contoh Tidak Memiliki Daya Larut adalah air dengan minyak.

Perbedaan Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran

Tabel berikut menunjukkan perbedaan sifat sifat antara  unsur, senyawa, dan campuran.

Contoh Soal Ujian Kadar Campuran Zat

Soal 1. Dalam 1000 gram bijih besi yang merupkan campuran besi dengan pengotornya terdapat 600 gram besi. Berapakah kadar pengotor yang terlarut dalam bijih besi tersebut?

Jawab:

diketahui :

mp = 600 gram

mt + mp = 1000 gram

maka :

mt = 400 gram

Persen (%) massa pengotor (% MP)

 % MP = (mt/(mt+mp) )x 100%

% MP = 400/(400 +600) x 100%

% MP = 40 %

Jadi massa pengotor dalam bijih besi adalah 20%

Soal 2. alkohol murni sebanyak 60 ml dilarutkan ke dalam 140 ml air sehingga terbentuk suatu larutan alkohol dengan kadar tertentu. Tentukan kadar alkohol dalam larutan alkohol tersebut

Jawab:

diketahui :

vt = volume alkohol = 60 ml

vp = volume air = 140 ml

Persen (%) volume alcohol (% VA)

 % VA = (vt/(vt+vp) )x 100%

% VA = 60/(60+140) x 100%

% VA = 30%

Jadi, kadar alkohol dalam larutan alkohol tersebut adalah 30%.

Contoh Soal Ujian Unsur Senyawa dan Campuran

Soal 1. Unsur dibedakan menjadi dua golongan, yaitu logam dan nonlogam. Kelompokkanlah unsur- unsur di bawah ini ke dalam golongan logam atau nonlogam.

  1. helium
  2. karbon
  3. besi
  4. tembaga
  5. natrium
  6. platina
  7. hidrogen
  8. magnesium
  9. nitrogen

Soal 3. Di antara zat berikut yang tergolong unsur adalah ….

  1. air
  2. kayu
  3. besi
  4. tanah

Soal 4. Berikut ini yang bukan merupakan contoh dari larutan adalah ….

  1. udara
  2. kuningan
  3. air gula
  4. batu granit

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019,=====

Indra Pengecap Rasa Lidah Manusia: Fungsi Jenis Struktur Papila Otot

Pengertian. Lidah berperan dalam pencernaan makanan secara mekanik. Lidah membantu dalam proses mengunyah, menelan, mengenali rasa, dan mengenali tekstur makanan. Lidah memiliki saraf yang sensitif terhadap panas, dingin, dan tekanan.

Struktur Lidah

Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lender dan reseptor pengecap (reseptor rasa) berupa tunas atau kuncup pengecap.

Kuncup atau tunas rasa merupakan reseptor yang sangat peka terhadap adanya rangsang yang berbentuk zat zat kimia. Reseptor untuk zat kimia disebut kemoreseptor.

Kuncup atau Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Kuncup pengecap yang terdapat pada celah-celah tonjolan lidah disebut papila.

Ketika makanan masuk ke dalam kuncup pengecap, sel- sel reseptor rasa akan aktif dan mengirimkan impuls saraf.

Impuls saraf dikirim ke otak melalui neuron. Kemudian organ otak mengolah impuls menjadi bentuk rasa.

Setiap sensasi rasa yang diberikan akan diterima oleh reseptor di dalam kuncup pengecap yang akan membuat perbedaan potensial sehingga impuls saraf dapat dialirkan ke sistem saraf pusat.

Bagian otak yang menerima rangsangan ini adalah saraf kranial VII (fasial) dan saraf kranial IX (atau glosofaringeal).

Sensasi rasa yang diterima dari sistem saraf pengecap, biasanya berhubungan dengan kerja dari sistem saraf penciuman di hidung. Oleh karenanya, pada saat pilek dan indra penciuman tersumbat, makanan yang dimakan seakan tidak memiliki rasa.

Fungsi Lidah:

Beberapa fungsi yang dimiliki oleh indra pengecap lidah diantaranya adalah:

  1. Sebagai indra pengecap untuk merasakan makanan dan minuman manis, asin, asam, dan pahit.
  2. Membantu mengunyah makanan dan menggerakkannya ke seluruh rongga mulut.
  3. Membersihkan gigi-gigi dari makanan yang terselip di antara gigi.
  4. Membentuk suara pada waktu berbicara.
  5. Membantu menelan makanan
  6. Mencerna makanan dengan bantuan enzim lipase

Lidah berakar di rahang bawah, pada otot-otot geniohioid dan milohioid, dan pada tulang hioid di bagian atas leher. Indra pengecap hanya mampu mengecap 4 citarasa, yaitu manis, asin, asam, dan pahit.

Jenis Jenis Papila Lidah

Permukaan lidah bersifat kasar, karena memiliki tonjolan yang disebut papila. Menurut bentuknya papila dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

Funsgi Struktur Jenis Otot Indra Pengecap Lidah Manusia, Papila
Funsgi Struktur Jenis Otot Indra Pengecap Lidah Manusia, Papila

Papila Filiformis atau Papila Benang

Papila filiformis merupakan papilla berbentuk benang yang banyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan.

Papila Fungiformis atau Papila Jamur

Papila fungiformis merupakan papilla berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, banyak terdapat pada bagian permukaan depan lidah dan bagian sisi lidah.

Papila Circumvalata atau Papila Melingkar

Papila sirkumvalata merpakan papilla yang dilingkari saluran dan memiliki bentuk V serta terdapat 8 –12 jenis yang terletak di bagian dasar lidah. Papila ini berukuran paling besar dibandingkan dengan papila yang lain.

Papila Foliata

Papila foliata merupakan papila yang jumlahnya sedikit dan terletak pada tepi samping kiri kanan lidah bagian dalam, Papila ini berbentuk seperti tonjolan daun.

Di dalam satu papila terdapat banyak reseptor pengecap yand disebut tastebud. Setiap tasebud terdiri dari  dua jenis sel, yaitu sel penyokong dan sel pengecap.

1) Sel penyokong berfungsi untuk menopang.

2) Sel pengecap atau sel rambut sebagai reseptor yang memiliki tonjolan, seperti rambut yang menonjol keluar dari reseptor pengecap.

Lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu, manis, asin, asam, dan pahit. Setiap makanan yang masuk akan merangsang beberapa tipe reseptor.

Kuncup pengecap untuk masing-masing citarasa terletak pada daerah lidah yang berbeda, yaitu:

  • Reseptor untuk rasa pahit, terutama terletak pada pangkal lidah.
  • Arean rasa manis berada pada tepi depan lidah
  • Asin banyak terdapat sisi kiri kanan depan agak ke dalam lidah setelah area manis,
  • Area rasa asam terdapat di sisi samping lidah bagian dalam setelah area rasa asin.

Jenis Jenis Pengecap Rasa

Berdasarkan pada zat kimia atau senyawa yang menimbulkan rasa pada lidah, indra pengecap dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1) Rasa pahit ditimbulkan oleh senyawa alkaloid tumbuhan, seperti kina, zat ini banyak yang bersifat racun.

2) Rasa asin ditimbulkan oleh kation pembentuk senyawa garam seperti ion Na+ , K+, dan Ca+.

3) Rasa manis ditimbulkan oleh gugus OH yang banyak terdapat pada senyawa gula, keton dan asam amino tertentu.

4) Rasa ssam ditimbulkan oleh ion hydrogen H+ yang merupakan pembentuk senyawa asam.

Funsgi Letak Rasa Asin Asam Manis Pahit Lidah
Funsgi Letak Rasa Asin Asam Manis Pahit Lidah

Jenis Otot Indra Pengecap Lidah

Otot yang menyusun lidah adalah otot rangka yang terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsic dan otot ekstrinsik.

Otot Intrinsik Lidah

Otot intrinsik berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah. Otot instrinsik juga berperan dalam proses berbicara, menelan dan makan.

Musculus Longitudinal Superior

Otot lingitudinal superior merupakan otot yang melintang di permukaan superior lidah, dibawah membran mukus. Meningkatkan kemampuan untuk menarik lidah serta membelokkan ujung lidah.

Musculus Longitudinal Inferior

Otot longitudinal inferior merupakan otot yang  melintang dibagian sisi lidah dan bergabung dengan otot styloglossis

Kedua otot ini berfungsi untuk aktivitas seperti, melebarkan, mengangkat, dan menurunkan ujung lidah.

Musculus Tranversus Linguae

Otot transversi  merupakan otot yang melintang di tengah lidah dan melekat pada selaput lendir yang ada disepanjang sisi lidah

Musculus Tranversus Linguae  berfungsi untuk memanjangkan dan melebarkan lidah bersama dengan musculus verticalis Linguae.

Musculus Verticalis Linguae

Otot vertikal merupakan otot yang terletak di bagian tengah lidah dan bergabung dengan otot longitudinal superior dan otot longitudinal inferior

Musculus Verticalis Linguae berfungsi untuk melebarkan lidah bersama dengan musculus tranversus linguae.

Otot Ekstrinsik Lidah

Otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian- bagian sekitarnya serta melakukan gerakan- gerakan kasar yang sangat menekannya pada langit- langit dan gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring.

Otot Ekstrinsik dapat merubah posisi lidah sehingga mampu menjulur, melakukan gerak dari sisi ke sisi dan melakukan gerakan retraksi.

Otot ekstrinsik lidah terdiri dari Musculus Genioglosus, Musculus Hypoglosus, Musculus Styloglosus, dan Musculus Palatoglosus

Musculus Genioglosus berfungsi untuk menjulurkan lidah. Otot ini merupakan otot lidah yang dapat menggerakkan lidah ke depan.

Musculus Hypoglosus berfungsi untuk menekan dan meretraksikan lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.

Musculus Styloglosus berfungsi dalam system pencernaan yaitu untuk memanjangkan dan menarik lidah ke belakang sehingga membentuk cekungan lidah yang dapat membantu menelan makanan dengan mudah.

Musculus Palatoglosus berfungsi untuk mengankat bagian posterior (belakang lidah) dan membantu proses inisiasi menelan. Otot berfungsi juga untuk mencegah mengalirnya air liur dari ruang depan orofaring dengan membentuk lengkungan palatoglossal.

Proses Pengecapan Lidah

Zat makanan atau minuman bila masuk ke dalam mulut akan terlarut dalam ludah, mengadakan kontak dengan reseptor rasa, merangsang sel rambut, timbul impuls pada sel rambut yang akan dijalarkan sepanjang saraf otak VII dan IX bagian sensoris menuju otak.

Impuls ini akan diinterpretasikan sebagai rasa pada korteks orak dilobus parientalis daerah kecap primer dan memulai terjadinya refleks pengeluaran air ludah melalui saraf otak VII dan IX bagian motoris.

Contoh Soal Ujian Fungsi Struktur Indra Pengecap Lidah Manusia,

Soal 1. Makanan yang dapat dirasakan bagian-bagian lidah pada ujung, pinggir (tepi) depan, dan pangkal berturut-turut adalah ….

  1. pahit, asam, manis
  2. asam, manis, pahit
  3. manis, asin, asam
  4. manis, asin, asam
  5. manis, asam, pahit

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,

Prinsip Dasar Pemisahan Campuran: Dekantasi Filtrasi Distilasi Sublimasi Kristalisasi Corong Pisah Kromatografi Centrifugal Amalgamasi

Pengertian Pemisahan Campuran.  Zat sebagian besar ditemukan di alam dalam bentuk campuran atau senyawa. Suatu campuran disusun oleh materi- materi yang memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.

Prinsip Pemisahan Campuran

Prinsip pemisahan campuran adalah adanya perbedaan sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki oleh komponen komponen yang membentuk campuran.

Berdasarkan perbedaan sifat- sifat materi yang menyusunnya, maka suatu campuran dapat dipisahkan dengan cara- cara tertentu.

Memisahkan suatu zat dari campurannya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan adsorbs dan lainnya.

Ada beberapa cara memisahkan zat dari campurannya, yaitu dekantasi, penyaringan, distilasi, sublimasi, penguapan, kromatografi, sentrifugasi, corong pisah, dan amalgamasi.

Pemisahan Campuran dengan Dekantasi

Prinsip pemisahan dekantasi adalah menggunakan perbedaan massa jenis zat dari komponen komponen pembentuk campuran. Semakin besar perbedaannya, maka semakin mudah pemisahannya.

Metoda dekantasi merupakan metode pemisahan yang tergolong sederhana. Dekantasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari campuran larutannya. Contoh pemisahan dekantasi adalah pada pejernihan air yaitu memisahkan lumpur dari air kotor. Jadi, pemisahan campuran yang terdiri dari kotoran dan air. Dimana kotorannya adalah lumpur.

Untuk memudahkan pemisahan pengotor, biasanya campuran didiamkan atau diendapkan terlebih dahulu. Setelah mengendap, larutan dipisahkan secara perlahan laha agar kotoran lumpur tidak terbawa campuran larutan kembali.

Selain digunakan untuk menjernihkan air, dekantasi dapat digunakan untuk memisahkan pati singkong dari campurannya.

Pemisahan Campuran dengan Penyaringan (Filtrasi)

Prinsip pemisahan dengan penyaringan adalah adanya beda ukuran antara zat yang akan dipisahkan. Jadi, Campuran dua zat yang memiliki ukuran berbeda dapat dipisahkan dengan teknik penyaringan (filtrasi).

Teknik ini membutuhkan alat berpori (penyaring/filtrasi).  Contohnya adalah Campuran air dan kopi dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat yang memiliki ukuran lebih besar dari lubang atau pori akan tertinggal di atas saringan (penyaring), dan zat yang memiliki ukuran lebih kecil dari lubang atau pori penyaring akan lolos menembus penyaring.

Penyaringan akan menghasilkan dua produk. Produk yang ukurannya lebih besar dari ukuran lubang penyaring dan satu lagi produk yang ukurannya lebih kecil dari lubang penyaring.

Di Laboratorium, proses penyaringan biasanya dilakukan dengan kertas saring. Penyaringan ini akan menghasilkan produk filtrasi (atau filtrat) yang biasanya bening dan residu (atau ampas).

Produk Hasil dari penyaringan (filtrasi) disebut filtrat. Hasil penyaringan yang dapat melewati kertas saring adalah partikel yang berukuran molekul. Filtrat ditentukan oleh

  1. tingkat kerapatan alat penyaring;
  2. ukuran partikel zat yang disaring;
  3. jenis zat yang disaring.

Pemisahan zat dengan cara penyaringan dapat dilakukan pada pencampuran zat padat dalam zat padat lainnya. Misalnya, memisahkan pasir halus dari campuran pasir batu (sirtu).

Pemisahan campuran dengan cara penyaringan digunakan juga di pabrik tahu. Kedelai yang telah dihancurkan dengan penumbuk, kemudian diberi zat tambahan yang selanjutnya campuran itu disaring dengan kain putih tipis.

Pemisahan Zat dengan Cara Penyulingan (Distilasi)

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metoda pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari komponen- komponen penyusun campuran.

Distilasi dapat dilakukan jika titik didih zat-zat yang bercampur berbeda. Contoh destilasi adalah penyulingan pada daun dan kayu dari tanaman minyak kayu putih yang dilakukan untuk membuat minyak kayu putih, yaitu obat gosok yang umum dijual.

Destilasi digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau lebih cairan yang mempunyai titik didih berbeda.

Dengan cara distilasi, komponen zat penyusun campuran yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Uap ini, kemudian dilewatkan melalui suatu pendingin dan selanjutnya keluar dari pendingin dalam bentuk cairan yang disebut destilat.

Komponen yang akan keluar sebagai destilat adalah air murni, sedangkan garam dapur sebagai residunya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa distilasi merupakan cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen zat penyusunnya.

Proses distilasi digunakan juga untuk memisahkan minyak bumi menjadi sejumlah fraksi minyak bumi, seperti bensin, minyak tanah, solar, aspal, dan lain sebagainya

Pemisahan Zat dengan Cara Sublimasi

Sublimisasi adalah perubahan zat dari wujud padat ke gas atau sebaliknya. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.

Misalnya, kapur barus yang berubah dari wujud padat menjadi gas. Teknik ini digunakan untuk dua zat yang satu menyublim, sedangkan yang lainnya tidak menyublim sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.

Beberapa zat dapat menyublim atau dapat berubah dari wujud padat ke wujud gas atau dari wujud gas menjadi wujud padat tanpa melalui wujud cair terlebih dahulu. Contoh Zat-zat yang memiliki sifat seperti ini, di antaranya adalah kapur barus (biasa dipakai pengharum pakaian atau ruangan), kafein, kristal iod, dan padatan karbon dioksida yang biasa disebut es kering.

Pemisahan Zat dengan Kristalisasi

Kristalisasi merupakan salah satu teknik untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi terdiri dari dua macam, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.

  • Kritalisasi Penguapan

Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.

Contoh kristalisasi adalah garam yang dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya sampai habis sehingga yang tertinggal adalah residu sebagai garamnya.

Contoh pemisahan Kristalisasi penguapan adalah pemisahan yang dilakukan oleh para petani garam. Pada saat air laut pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada dalam tambak.

Pengaruh panas dari sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam tambak.

proses penguapan yang terus berlangsung mengakibatkan garam tersebut akan membentuk kristal- kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.

Contoh alinnya adalah pembuatan gula pasir. Caranya, air tebu di saring agar kotorannya tidak terbawa. Larutan gula dari air tebu dipanaskan pada suhu tinggi sehingga air menguap dengan cepat. Hasilnya, gula akan mengkristal.

  • Kristalisasi Pendinginan

Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat yang masih larut akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.

Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi.

Kromatografi merupakan cara pemisahan campuran menjadi komponen-komponen zat penyusunnya berdasarkan perbedaan kecepatan zat-zat tersebut bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap.

Dengan cara ini, zat-zat terlarut akan disebarkan di sepanjang permukaan benda penyerap oleh pelarut yang bergerak di sepanjang permukaan tersebut. Campuran yang berupa cairan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya dengan cara ini.

Misalnya, dari daun suji, kunyit, bit, dan wortel. Zat pewarna makanan dan minuman tersebut dapat dihasilkan dengan cara kromatografi.

Kromatogram berbentuk pita warna pada kertas saring dengan susunan paling atas (warna yang terpisah awal) adalah xantofil (zat pewarna). Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika larutan daun dalam alcohol diganti dengan tinta maka terbentuk pita-pita warna yang berurutan sesuai warna yang dikandung tinta tersebut.

Pemisahan dengan Cara Sentrifugasi (Pemusingan)

Sentrifugasi (pemusingan) adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat padat atau zat cair dengan zat padat dengan cara diputar.

Pada pemisahan cara ini, campuran diletakkan pada tempat yang lebar, kemudian diputar dengan cepat. Akibatnya, zat yang partikelnya besar akan terkumpul di pusat (tengah-tengah) tempat itu sehingga terpisah dari zat lainnya. Contohnya, pemisahan trombosit dari darah.

Selain pemisahan trombosit, cara ini masih sering digunakan petani untuk memisahkan gabah yang berisi dengan gabah yang kosong dan kotorannya. Caranya, gabah campuran dimasukkan ke dalam tampah, kemudian di putar. Hasilnya, gabah yang berisi berkumpul di tengah tampah

Pemisahan dengan Corong pisah

Prinsip pemisahan ini berdasarkan pada perbedaan massa jenis yang dimiliki oleh komponen yang ada dalam campuran. Umumnya metoda ini dilakukan untuk zat berbentuk cairan.

Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki daya larut. Misalnya, minyak dengan air.

Caranya, campuran air dan minyak dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian didiamkan. Akan terbentuk dua lapisan cairan. Lapisan Zat yang memiliki massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan lapisan zat yang masa jenisnya lebih kecil akan berada di atas. Kemudian kedua lapisan minyak dan air dapat dipisah dengan membuang airnya dan minyak akan tertinggal di corong.

Amalgamasi

Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan reaksi. Misalnya, pemisahan zat untuk mendapatkan emas murni dari bijih emas

Contoh Soal Ujian Pemisahan Campuran zat.

Hasil pemisahan zat dengan penyaringan ditentukan oleh

1) tingkat kerapatan alat penyaring;

2) kerapatan zat yang dipisahkan;

3) jenis zat yang disaring;

4) ukuran partikel zat yang disaring.

Pernyataan yang benar adalah ….

  1. 1), 2), dan 3)
  2. 1), 2), dan 4)
  3. 1), 3), dan 4)
  4. 2), 3), dan 4)

Soal 1. Ekstrak adalah hasil penyaringan yang partikelnya berukuran molekul. Alat penyaring yang digunakan untuk mendapatkannya adalah ….

  1. kertas saring
  2. kertas minyak
  3. saringan teh
  4. kain belacu

Soal 2. Cara pemisahan zat dari campurannya dengan menguapkan, kemudian mengembunkan lagi disebut ….

  1. radiasi
  2. kromatografi
  3. sublimasi
  4. distilasi

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,

Struktur Gigi Susu Permanen Seri Taring Geraham Manusia: Fungsi Jenis Rumus Susunan

Penegrtian. Gigi merupakan organ utama pada mulut yang berperan dalam pencernaan secara mekanik. Makanan akan dipotong- potong dan dirobek oleh gigi menjadi ukuran yang lebih kecil.

Makanan dipotong oleh gigi seri, dan dirobek gigi oleh gigi taring kemudian dikunyah oleh gigi geraham. Makanan dengan ukuran lebih kecil akan lebih mudah dicerna.

Jenis dan Fungsi Gigi

Terdapat empat macam gigi, yaitu gigi seri (insisor diberi symbol huruf besar I), gigi taring (caninus diberi symbol huruf besar C), geraham depan (premolar diberi simbol huruf Pm), dan geraham belakang (molar diberi huruf besar M).

a). Fungsi Gigi  Seri

Gigi seri berbentuk pipih dan tajam seperti pahat yang berfungsi untuk mengiris atau memotong makanan.

b).Fungsi Gigi Taring

Gigi taring bentuk ujungnya runcing berfungsi untuk mencabik dan menyobek makanan.

c) Fungsi Gigi Premolar (Geraham Depan) 

Gigi premolar (geraham depan) bentuknya berlekuk- lekuk berfungsi untuk menguyah atau menggerus dan melembutkan makanan.

d) Fungsi Gigi Molar (Geraham Belakang)

Gigi molar (geraham belakang) bentuknya berlekuk-lekuk berfungsi untuk menguyah atau menggerus dan melembutkan makanan.

Struktur Penyusun Gigi

Struktur luar gigi terdiri atas beberapa bagian yaitu mahkota, leher gigi, dan akar gigi.

Struktur Gigi Mahkota Leher Akar,
Struktur Gigi Mahkota Leher Akar,

Mahkota Gigi Corona

Mahkota Gigi atau biasa disebut Corona merupakan bagian yang dapat terlihat berada di dalam rongga mulut, berfungsi untuk menghancurkan makanan. Untuk masingmasing gigi, yaitu gigi seri, taring, dan geraham memiliki bentuk mahkota yang berbeda-beda.

Gigi seri berbentuk persegi seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti kerucut dan geraham berbentuk agak silindris, permukaan tengahnya melekuk dan mendatar.

Lapisan paling luar dari mahkota gigi yang berwarna putih dan bersifat sangat keras disebut email.

Lapisan Email mengandung kalsium sekitar 97 persen dan bahan organic lainnya sekitar 3 persen. Email biasa disebut juga dengan glazur atau enamel.

Lapisan email tidak memiliki saraf sehingga tidak terasa sakit walaupun tertekan. Bagian yang lebih dalam dari email adalah tulang gigi atau dentin.

Dentin berwarna kuning dan mengandung 70% zat mineral. Lapisan dentin ini juga masih keras, lebih keras daripada tulang manusia, karena tulang hanya mengandung 40% zat mineral.

Di bagian lebih dalam dari dentin terdapat rongga gigi yang disebut pulpa.  Pulpa sering disebut juga sumsum gigi. Di bagian pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan serabut saraf.

Jaringan pulpa inilah yang memberikan kehidupan pada gigi. Bila pulpa mati atau rusak maka gigi juga menjadi mati dan mati rasa. Bagian dentin dan pulpa terhubung sampai ke akar gigi.

Seseorang yang giginya berlubang, jika lubang tersebut sampai pada bagian pulpa ini, maka akan merasakan sangat sakit jika terkena rangsangan mekanik dari luar.

b) Leher Gigi Colum

Leher gigi atau colum merupakan batas antara mahkota gigi dengan akar gigi dan terlindung oleh gusi.

Akar Gigi Radix

Akar gigi radix merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Pada bagian ujungnya mengandung banyak serabut saraf dan pembuluh darah.

Bagian luar dari akar gigi merupakan pelapis dentin yang masuk ke rahang dan disebut semen atau sementum. Sementum memiliki ribuan serat yang mengikat gigi pada tulang rahang.

Serat- serat pengikat ini bersama dengan jaringan ikat lainnya membentuk jaringan periodontal. Jaringan periodontal berfungsi sebagai bantalan gigi yang dapat meredam tekanan ketika sedang mengunyah.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia, maka susunan gigi pada manusia mengalami dua tahap, yaitu tahap pada masa bayi dan masa dewasa.

Susunan gigi masa bayi adalah gigi sulung (biasa disebut gigi susu). Gigi susu mulai tumbuh saat anak berumur 6 – 8 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Gigi anak akan lengkap menjadi 20 buah saat berusia 2,5 tahun.

Gambar berikut menjelaskan posisi, jenis dan jumlah gigi susu atau gigi sulung pada anak di bawah usia 2,5 tahun

Fungsi Susunan Gigi Susu Sulung Pada Anak
Fungsi Susunan Gigi Susu Sulung Pada Anak

Susunan gigi susu adalah 8 gigi seri (dens insisivus), 4 gigi taring (dens caninus), dan 8 gigi geraham depan (dens premolare). Ketika usia anak berkisar antara 6 tahun hingga 14 tahun, gigi susu mulai tanggal dan kemudian digantikan oleh gigi permanen .

Susunan gigi masa dewasa disebut gigi permanen (biasa disebut dengan gigi tetap). Gigi permanen mulai tumbuh pada usia 6 sampai 8 tahun. Jumlah gigi permanen yang lengkap adalah 32 buah.

Susunan gigi permanen adalah 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan premolar, dan 12 gigi geraham belakang molar. Apabila gigi molar tanggal, maka tidak akan tumbuh gigi baru lagi.

Gambar berikut menjelaskan posisi, susunan,  jenis dan jumlah gigi permanen atau gigi tetap setelah usia dewasa.

Fungsi Susunan Gigi Permanen Tetap Pada Orang Dewasa, Gambar
Fungsi Susunan Gigi Permanen Tetap Pada Orang Dewasa, Gambar

Rumus Susunan Dan Jenis Gigi Susu dan Gigi Permanen

Tabel berikut menunjukkan rumus susunan gigi susu atau gigi sulung anak dan susunan gigi permanen pada orang dewasa.

Rumus Susunan Gigi Susu Permanen Anak Dewasa
Rumus Susunan Gigi Susu Permanen Anak Dewasa

Contoh Soal Ujian Fungsi Struktur Jenis Gigi Manusia

Soal 1. Gigi yang berfungsi untuk memotong makanan adalah..

a. gigi susu

b. gigi permanen

c. gigi sulung

d. gigi seri

e. gigi taring

Soal 2. Jumlah gigi pada anak usia 20 tahun adalah…

a. gigi taring 8 dan geraham 8

b. gigi taring 8 dan geraham 20

c. gigi seri 8 dan  geraham 8

d. gigi taring 8 dan  gerahan 16

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”

Indra Pendengaran Telinga: Rongga Timpani Labirin Kanalis Semisirkularis Koklea

Pengertian. Telinga adalah organ manusia yang dikhususkan untuk menerima rangsangan berupa getaran. Getaran atau Bunyi yang didengar oleh manusia adalan bunyi yang mempunyai frekuensi 20 – 20000 getaran/detik (Hz).

Reseptor Bunyi Fonoreseptor

Kemampuan untuk mendengar merupakan kemampuan mendeteksi vibrasi atau getaran mekanis bunyi. Getaran bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi ditangkap oleh reseptor telinga yang disebut fonoreseptor.

Struktur Telinga

Secara struktural, telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Fungsi Indra Pendengaran, Pengertian Bagian Telinga Luar Tengah Dalam.
Fungsi Indra Pendengaran, Pengertian Bagian Telinga Luar Tengah Dalam.

Telinga Bagian Luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran atau saluran telinga luar. Telinga luar dibatasi oleh gendang telinga atau membran timpani.

Telinga bagian luar terdiri dari beberapa bagian, yaitu daun telinga (pinnae) dan saluran telinga luar (atau liang telinga).

1) Fungsi Daun Telinga

Daun telinga berfungsi menangkap dan mengumpulkan getaran suara. Kemudian getaran disalurkan ke dalam telinga melalui saluran telinga luar.

Daun telinga atau pinnae merupakan bagian terluar telinga yang bentuknya seperti corong. Daun telinga tersusun oleh tulang- tulang rawan yang bersifat elastis atau lentur.

2) Lubang dan Saluran Telinga Luar

Saluran pendengaran atau saluran telinga luar merupakan bagian lubang telinga yang berfungsi meneruskan getaran dari daun telinga ke bagian tengah telinga.

Telinga bagian ini memiliki ukuran saluran yang pendek. Permukaan lubang telinga memiliki rambut atau bulu. Bulu rambut tersebut berfungsi untuk menghalangi masuknya serangga atau benda asing lainnya.

Fungsi Zat Saluran Telinga Luar

Sepanjang saluran telinga luar dihasilkan semacam kelenjar yaitu zat lilin yang berfungsi   untuk menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

Zat lilin merupakan zat pelindung telinga yang dapat mencegah serangan benda asing. Zat lilin merupakan racun bagi organisme hewan yang berusaha masuk ke dalam telinga.

Ketika ada benda asing yang masuk ke dalam saluran telinga, maka lapisan lilin menggumpalnya menjadi kotoran telinga yang disebut dengan serumen.

Telinga Bagian Tengah (Rongga Timpani)

Telinga tengah berupa rongga kecil yang berisi udara yang terletak di dalam tulang temporal, dan dindingnya dilapisi sel epitel.

Fungsi Telinga Tengah

Telinga tengah berfungsi sebagai alat pengatur keseimbangan tubuh, seperti mengatur keseimbangan tekanan udara luar dan tekanan udara yang terdapat di dalam telinga.

Telinga Tengah Telinga tengah terdiri atas tiga bagian yaitu membran timpani, tulang pendengaran, dan saluran eustachius.

a) Fungsi Membran Timpani atau Gendang Telinga

Membran timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk menerima getaran suara dari telinga bagian luar. Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini, maka gendang telinga akan bervibrasi  atau bergetar.

b) Tulang Pendengaran

Getaran yang berasal dari gendang telinga, selanjutnya disalurkan melalui telinga bagian tengah melalui tulang pendengaran (atau osikula).

Tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini saling berhubungan melalui sendi yang bergerak.

Tulang martil melekat pada gendang telinga, tulang landasan di tengah dan sanggurdi melekat pada lubang yang disebut tingkap oval pada telinga dalam.

Tiga tulang pendengaran tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval.

Fungsi Tiga Tulang Pendengaran

Fungsi rangkaian tulang pendengaran adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.

Dari membran timpani, getaran suara dirambatkan ke tulang martil, lalu ke tulang landasan, dan akhirnya ke tulang sanggurdi yang posisinya melekat dengan sebuah tingkap oval.

Tingkap oval atau jendela oval, atau tingkap jorong merupakan sebuah membran tipis di dalam telinga. Tingkap oval merupakan membran pembatas antara telinga tengah dan telinga dalam

c) Saluran Eustachius

Saluran eustachius menghubungkan antara telinga dengan faring. Jadi saluran Eustachius menghubungkan saluran telinga tengah dengan saluran pencernaan di rongga mulut.

Fungsi Saluran Eustachius

Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dan dalam telinga. Tujuannya adalah agar membran timpani tidak terganggu (rusak atau pecah).

Ketika seseorang menderita menderita influenza, maka pendengarannya terganggu, karena saluran eustachius tersumbat oleh lendir

Telinga Bagian Dalam (Labirin)

Telinga dalam terdiri dari bagian- bagian berikut.

a) Saluran Gelung (Kanalis Semisirkularis)

Kanalis semisirkulis merupakan saluran setengah lingkaran yang berjumlah Tiga buah. Saluran ini tersusun saling tegak lurus pada sudutnya, dan terdapat pada tulang pelipis.

Fungsi Kanalis Semisirkularis

Kanalis semisirkularis berfungsi sebagai reseptor gravitasi. Kanalis semisirkularis mempunyai dasar yang menggembung disebut ampula.

b) Vestibulum

Membran vestibulum terdiri atas sakula dan utrikula yang berupa kantong dan dilapisi oleh sel- sel rambut dan silia.

Di dalam sakula dan utrikula terdapat cairan limfa dan di dalam dindingnya masing-masing memiliki sel reseptor yang disebut dengan makula. Kristal kapur tersebar di antara rambut rambut dalam makula yang disebut dengan otolith.  Otolith di-pengaruhi oleh gravitasi.

c) Rumah Siput (Koklea)

Di bawah tingkap oval, terdapat membran lainnya, yaitu tingkap bundar atau jendela bundar. Dari tingkap bundar, getaran dirambatkan ke bagian telinga dalam yang dimulai dari bagian rumah siput (cochlea).

Struktur Kohlea

Koklea merupakan alat pendengar berbentuk seperti rumah siput yang berisi cairan perilimfe..  Koklea  memiliki tiga saluran, yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani.

Fungsi Bagian Koklea, Gambar Struktur Letak Organ Korti
Fungsi Bagian Koklea, Gambar Struktur Letak Organ Korti

Skala vestibuli merupakan saluran yang berhubungan dengan jendela oval.  Saluran tengah, dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, serta saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran.

Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler.

Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea.

Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial.

Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti

Fungsi Organ Korti

Organ Korti berfungsi untuk menyampaikan getaran bunyi ke otak agar diolah menjadi suara.

Proses Pendengaran Pada Indra Telinga

Urutan Proses mendengar dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Daun telinga berfungsi seperti corong yang mengumpulkan getaran gelombang suara, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar.
  • Telinga luar membantu memusatkan getaran gelombang suara masuk ke saluran telinga dan menggetarkan gendang telinga;
  • Kemudian gendang telinga meneruskan getaran suara ke tulang- tulang pendengaran di telinga tengah yang terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes);
  • Selanjutnya getaran suara masuk ke telinga bagian dalam melalui selaput tingkap oval dan menggetarkan cairan limfe yang terdapat dalam skala vestibuli.
  • Tekanan yang timbul akibat getaran pada skala vestibuli ditahan oleh selaput tingkap bundar yang lentur. Hal ini dapat terjadi karena antara skala vestibuli dan skala timpani dihubungkan dengan lubang kecil yang disebut helikotrema.
  • Tahap terakhir adalah getaran diterima oleh sel-sel reseptor pada organ korti. Rangsang getaran diubah menjadi impuls listrik dan diteruskan ke otak.

Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan Indra Pendengaran

Bagian alat vestibulum atau alat keseimbangan adalah tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus dan sakulus.

Ujung dari setiap saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor. Pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.

Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.

Saluran semisirkuler (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran kalsium karbonat.

Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

Contoh Soal Ujian Indra Pendengaran Telinga

1). Contoh Soa: Letak Organ Korti di Koklea

Organ korti yang berfungsi sebagai organ pendengaran terdapat pada bagian ….

  1. cerebrum
  2. membran timpani
  3. daun telinga
  4. tulang pendengaran
  5. koklea

2). Contoh Soal Jawaban: Membran Timpani Telinga Bagian Luar

Membran timpani merupakan bagian telinga yang berada di dalam ….

  1. telinga dalam
  2. telinga luar
  3. telinga tengah
  4. eustachius
  5. koklea

3). Cotoh Soal Ujian: Urutan Proses Pendengan Telinga

 Urutan yang benar bagian telinga yang dilewati oleh suara adalah . . . .

  1. martil – labirin – koklea – organ korti
  2. sanggurdi – koklea – organ korti – labirin
  3. martil – sanggurdi – organ korti – koklea
  4. gendang telinga – koklea – tingkap oval
  5. martil – gendang telinga – koklea – organ korti

4). Contoh Soal Jawaban: Fungsi Saluran Eustachius

Fungsi saluran Eustachius pada telinga adalah ….

  1. menghubungkan membran timpani dnegan koklea
  2. menghubungkan tulang-tulang pendengaran dengan selaputpendengaran
  3. menghubungkan bagian telinga tengah dengan rongga faring
  4. menghubungkan alat korti dengan perilimfa
  5. menghubungkan jendela lonjong dengan jendela bulat

Contoh Soal Dan Jawaban Lainnya: Indera Pendengaran Telinga

Berikut contoh contoh soal dan jawaban Indera Pendengaran Telinga sebagai Latihan. Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.

Contoh Soal Dan Jawaban Lainnya: Indera Pendengaran Telinga

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,

Jaringan Organ Akar Tumbuhan: Pengertian Fungsi Struktur Contoh Soal

Pengertian. Pada umumnya, akar terletak di bawah permukaan tanah. Salah satu ciri yang menarik dari akar tumbuhan adalah akar tersebut akan tumbuh terus menerus.

Pada tumbuhan dikotil, akar Lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Fungsi Akar

Beberapa fungsi akar tumbuhan secara umum adalah sebagai berikut.

  • Akar berfungsi sebagai alat perekat atau mengikat tumbuhan pada media tanah. hal ini dilakukan karena akar memiliki kemampuan untuk menembus lapisan- lapisan tanah yang lebih dalam.
  • Akar berfungsi untuk menyerap zat hara, garam mineral dan air melalui bulu- bulu (rambut rambut halus) akar.
  • Pada beberapa jenis tanaman, akar befungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, contohnya adalah wortel dan ketela pohon.
  • Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (atau Rhizopora sp.) akar berfungsi sebagai alat pernapasan.
  • Akar berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
  • Akar berfungsi untuk memperkokoh atau memperkuat berdirinya batang tumbuhan

Jaringan Penyusun Struktur Akar

Akar tumbuh dan berkembang dari sel meristem apikal yang terletak pada ujung akar.  Ujung akar dilindungi oleh kaliptra (atau tudung akar).

Di atas daerah tudung akar atau bagian meristem apikal, terdapat daerah pembelahan yang bersifat meristematic, pembelahan sel ini terjadi terus menerus.

Sel-sel di daerah tudung akar aktif melakukan pembelahan untuk menghasilkan sel- sel baru. Adanya daerah meristematis ini menyebabkan akar bertambah panjang.

Pembelahan meristem apikal akan membentuk daerah pemanjangan yang disebut dengan zona perpanjangan sel. Di belakangnya terbentuk zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel.

Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang membentuk beberapa sel permanen. Beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.

Struktur Akar

Secara umum struktur akar dibedakan menjadi struktur bagian luar (morfologi) dan struktur bagian dalam (anatomi).

Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Pengertian Fungsi Struktur Jaringan Contoh Soal
Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Pengertian Fungsi Struktur Jaringan Contoh Soal

Struktur Luar Akar (Morfologi Akar)

a) Leher atai Pangkal Akar

Leher atau pangkal akar adalah bagian akar yang menyambung dengan pangkal batang.

b) Ujung Akar

Ujung akar adalah titik tumbuh akar yang dilindungi oleh tudung akar ( kaliptra).

c) Batang Akar

Batang akar adalah bagian akar yang terletak antara leher akar dan ujung akar.

d) Cabang Akar

Cabang-cabang akar adalah bagian yang tidak langsung tersambungkan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok.

e) Serabut Akar

Serabut akar adalah cabang- cabang akar halus yang berbentuk serabut.

f) Rambut Akar Atau Bulu Bulu Akar

Rambut akar atau bulu-bulu akar merupakan penonjolan sel- sel kulit luar (epidermis) yang akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.

g) Tudung Akar Kaliptra

Tudung akar ( kaliptra) adalah bagian akar yang  terletak paling ujung. Kaliptra terbentuk dari sel-sel parenkim hidup yang kadang mengandung pati.

Kaliptra berfungsi untuk melindungi meristem dan melumasi akar sehingga dapat mengurangi kerusakan mekanis akibat gesekan antara ujung akar dan butir- butir tanah ketika akar menembus tanah.

Struktur Bagian Dalam Akar (Anatomi Akar)

a) Epidermis

Susunan sel- sel epidermis rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Sebagian sel epidermis berdiferensiasi membentuk rambut atau bulu akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya.

Bulu akar merupakan bentuk modifiksi atau diferensiasi dari sel epidermis akar. Rambut ata Bulu akar berfungsi untuk menyerap air dan garam- garam mineral yang terdapat dalam tanah. Dengan adanya Bulu akar ini, maka permukaan akar menjadi lebih luas sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien.

Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks yang disebut eksodermis.

b) Korteks

Letak korteks langsung di bawah lapisan epidermis. Sebagian besar korteks dibangun oleh jaringan parenkim. Kortek memiliki sel- sel yag tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran zat atau gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Jaringan jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

c) Endodermis

Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.

Sebagian besar sel endodermis memiliki bagian yang mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin yang disebut pita kaspari.

Endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus dan membentuk titik- titik yang disebut dengan titik kaspari.

Pertumbuhan penebalan zat gabus pada dinding sel yang menghadap silinder pusat berbentuk seperti huruf U dan disebut sel U. Sel U ini menyebabkan air tidak dapat menuju ke silinder pusat.

Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel- sel tersebut disebut sel penerus atau sel peresap.

Dengan kondisi ini, endodermis dapat berfungsi sebagai pengatur jalannya zat larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

d) Silinder Pusat atau Stele

Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari akar yang berada pada pusat lingkaran akar. Terdiri atas berbagai macam jaringan, yaitu:

(1) Perisikel atau Perikambium

Merupakan lapisan terluar dari stele yang tersusun atas satu atau beberapa lapis sel. Sel-sel perisikel yang berhadapan dengan xilem bersifat meristematis (aktif membelah) dan mampu membentuk akar cabang.

Akar cabang yang terbentuk akan tumbuh ke arah luar. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar ke samping.

Oleh karena itu, perisikel disebut juga perikambium xilem dan floem dalam silinder pusat letaknya teratur bergantian menurut arah jari- jari (radial).

 (2) Berkas Pembuluh Angkut

Berkas pembuluh angkut terdapat di sebelah dalam perisikel. Berkas pembuluh angkut akar terdiri dari xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari- jari.

Pada tumbuhan dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan cambium atau cambium Vasikuler, sebuah jaringan meristematic.

Kedudukan xilem dan floem yang bergantian menyebabkan lapisan kambium berlekuk-lekuk seperti bintang.

Cambium tumbuh ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk floem. Bentuk bintang lambat laun berubah menjadi lingkaran.

Xilem pada akar merupakan awal pembuluh angkut yang membentang dari akar sampai ke daun.

 (3) Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut. Lapisan jari- jari empulur tersusun dari jaringan parenkim. Empulur hanya terdapat pada akar tumbuhan dikotil.

Contoh Soal Ujian Penyusun Struktur Jaringan Akar Tumbuhan,

Soal 1. Jaringan yang tersusun atas sel-sel yang rapat serta berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan adalah ….

  1. jaringan epidermis
  2. jaringan penguat
  3. jaringan dasar
  4. jaringan meristem
  5. jaringan pengangkut

Soal 2. Stomata berfungsi sebagai ….

  1. tempat mengurangi penguapan
  2. tempat penyerapan air
  3. tempat meneruskan rangsang
  4. tempat cadangan air
  5. tempat pertukaran gas

Soal 3. Yang bukan jaringan penyusun akar tanaman monokotil adalah . . . .

  1. epidermis
  2. kambium ikatan pembuluh
  3. korteks
  4. perisikel
  5. endodermis

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,

===========================

Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Pengertian Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Jaringan meristem membelah terus, Fungsi Akar, peran akar tumbuhan tanaman, Contoh akar sebagai cadangan makanan, contoh akar sebagai alat pernapasan, contoh akar sebabai alat berkembang biak vegetative, Jaringan Penyusun Struktur Akar, Gambar struktur akar tanaman, akar bersifat meristematic, Pembelahan meristem apical, zona perpanjangan, zona diferensiasi,zona pendewasaan, zona diferensiasi, epiedermis terdiferensiasi menjadi,  Struktur Akar, struktur morfologi akar, gambar morfologi akar, struktur anatomi akar, Pengertian Struktur Luar Akar (Morfologi Akar), contog morfologi akar, Fungsi Leher atau Pangkal Akar, Fungsi Ujung Akar, Ujung akar, Fungsi Batang Akar, Batang akar, Fungsi Cabang Akar, Cabang-cabang akar, Fungsi Serabut Akar, Serabut akar, Fungsi  Rambut Akar Atau Bulu Bulu Akar, Rambut akar atau bulu-bulu akar, Fungsi Tudung Akar Kaliptra, Tudung akar ( kaliptra), Pengertian Kaliptra, gambar kaliptr,  Struktur Bagian Dalam Akar (Anatomi Akar), Fungsi Lapisan Epidermis akar, Contoh diferensiasi akar, Susunan sel epidermis, contoh modifikasi akar, contoh derivat akar, Fungsi eksodermis pada akar tanaman, Fungsi Korteks akar tumbuhan, letak lapisan korteks akar, susunan sel korteks akar, susunan epidermis akar, jaringan penyusun korteks, Endodermis akar, letak endodermis akar, fungsi endodermis, Fungsi zat suberin pada akar, fungsi lignin pada akar, pengertian dan fungsi pita kaspari, endodermis yang menebal, bentuk penebalan endodermis,  pengertian dan fungsi  titik kaspari, Bentuk peertumbuhan penebalan zat gabus, Pengertian sel U, fungsi Sel U pada akar, Fungsi sel penerus atau sel peresap pada akar, Silinder Pusat atau Stele, Fungsi Silinder pusat atau stele, Penyusun Silinder Pusat atau Stele, Perisikel atau Perikambium, Fungsi Perisikel atau Perikambium, Pengertian Perisikel atau Perikambium, Sel  Penyusun Perisikel atau Perikambium, perikambium xylem, perikambium floem, fungsi perikambium xylem, fungsi perikambium floem, Berkas Pembuluh Angkut Akar, Fungsi berkas pembuluh angkut akar, Fungsi jaringan cambium atau cambium Vasikuler akar, Arah pertumbuhan cambium, Pertumbuhan Cambium ke arah dalam, Pertumbuhan Cambium ke arah luar, Fungsi  Empulur akar, letak empulur akar, Contoh Soal Ujian Penyusun Struktur Jaringan Akar Tumbuhan, Penjelasan jaringan akar tumbuhan beserta fungsinya,

Jaringan Epidermis Tumbuhan

Pengertian. Epidermis berasal dari kata epi yang artinya luar atau tepi dan dari kata dermis yang artinya kulit atau lapisan. Sehingga Epidermis dapat diartikan sebagai kulit terluar. Epidermis menutupi permukaan organ daun, batang, dan akar muda.

Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan protoderma dan menutupi seluruh tubuh tumbuhan.

Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim,
Struktur Penyusun Fungsi Jaringan Tumbuhan,

Jaringan epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri atas sel-sel berbentuk empat persegi panjang dan terdiri atas satu lapis sel. Epidermis memiliki vakuola yang besar dan terdapat di bagian tengah. Vacuole ini berisi cairan sel yang berwarna (antosianin), namun terkadang tidak berwarna.

Lapisan epidermis tumbuhan terletak pada bagian luar organ yang dilapisinya. Pada dinding sel epidermis tidak terjadi fotosintesis, karena tidak memiliki kloroplas.

Lapisan sel epidermis tersusun rapat sehingga tidak membentuk ruang antarsel (tidak berongga).

Diferensiasi, Derivat, Turunan Epidermis

Pada jenis jenis tumbuhan tertentu, sel-sel epidermis dapat bermodifikasi atau terdiferensiasi membentuk rambut, kelenjar, duri, atau serat.

Epidermis pada beberapa jenis tumbuhan juga menyekresikan lapisan lilin untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Lapisan lilin disebut dengan kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan tanaman.

Fungsi utama jaringan epidermis adalah melingdungi jaringan jaringan lain yang berada di bawahnya. Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis, misalnya stomata dan trikomata.

Jaringan Penyusun Tumbuhan, Derivat Diferensiasi Epidermis Mesofil Palisade, Guard Cell Xylem Floem
Jaringan Penyusun Tumbuhan, Derivat Diferensiasi Epidermis Mesofil Palisade, Guard Cell Xylem Floem

1). Stomata Mulut Daun

Modifikasi Jaringan Epidermis Membentuk Stomata Pada Permukaan Daun.

Stomata merupakan turunan (hasil modifikasi) dari jaringan epidermis yang terdapat pada daun. Stomata berbentuk lubang- lubang yang masing -masing dibatasi oleh sel penutup (sel penjaga atau guard cell), yaitu sel sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi.  Stomata berfungsi untuk proses respirasi atau  pertukaran gas dan fotosintesis.

Sel Penutup disebut juga sel penjaga atau Guard Cell. Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang bentuknya terlihat simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel- sel penutup merupakan sel- sel aktif (atau sel hidup). Sel – sel penutup mengandung sejumlah kloroplas.

Sel Tetangga atau Subsidiary Cell merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar sel- sel penutup. Sel- sel tetangga dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan sel sel penutup.

Ruang Udara Dalam atau Substomata Chamber   merupakan suatu ruang antarsel yang besar dan berfungsi ganda dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi.

Berdasarkan pada letak sel penutupnya, stomata dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Stomata fanerofor Stomata kriptofor.

Stomata Fanerofor

Stomata fanerofor adalah stomata yang sel- sel penutupnya terletak pada permukaan daun (stomata yang menonjol) sehingga memudahkan pengeluaran air. Contoh stomata fanerofor adalah pada tumbuhan hidrofit.

Stomata Kriptofor

Stomata Kriptofor adalah stomata yang sel- sel penutupnya berada jauh di bawah permukaan daun (stomata yang tersembunyi), fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Contoh stomata kriptofor adalah pada tumbuhan xerofit.

2). Trikomata

Trikomata merupakan turunan (hasil modifikasi atau diferensiasi) dari sel epidermis yang membentuk struktur seperti rambut, sisik, rambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain. Trikomata terdapat hampir pada semua organ tumbuhan. Pada gambar terlihat epidermis batang tumbuhan terdiferensiasi menjadi rambut rambut halus.

Terkadang trikomata berbentuk pendek yang tampak berupa penonjolan-penonjolan (seperti bukit-bukit kecil) pada permukaan epidermis.

Lentisel

Modifikasi jaringan epidermis membentuk lentisel, yaitu daerah pada lapisan gabus dengan susunan sel yang cukup longgar. Lentisel berfungsi dalam pertukaran gas di batang.

Lentisel Batang Tumbuhan Derivat Jaringan Epidermis
Lentisel Batang Tumbuhan Derivat Modifikasi Diferensiasi Jaringan Epidermis

Rambut Akar

Modifikasi jaringan epidermis membentuk rambut akar. Rambut akar adalah perluasan sel epidermis yang berfungsi untuk mengoptimalkan penyerapan air dan mineral unsur hara dari dalam tanah agar lebih efisien.

Bulu dan Duri

Modifikasi jaringan epidermis pada bunga mawar membentuk bulu bulu, duri atau spina. Hasil Modifikasi dari epidermis ini berfungsi sebagai alat pelindung tumbuhan.

Trikomata Rambut Batang Tumbuhan Diferensiasi Epidermis
Trikomata Rambut Batang Tumbuhan Diferensiasi Epidermis

Rambut Daun

Modifikasi jaringan epidermis membentuk Rambut rambut daun yang berfungsi untuk mencegah hilangnya air yang berlebihan dari tubuh tumbuhan.

Jenis Jenis Trikomata

Trikomata memiliki jenis papilla dan papillae.

Papilla merupakan alat sekresi yang mengeluarkan zat berupa lendir. Sedangan papillae adalah Papilla yang tidak mengeluarkan zat sepert lendir, namun hanya mengeluarkan air.

Fungsi Trikomata

Beberapa Fungsi Trikomata adalah seperti berikut.

– Memperbesar fungsi sel epidermis sebagai jaringan pelindung yaitu mencegah penguapan yang berlebihan. Contohnya trikomata pada daun, tulang daun, dan batang.

– berfungsi sebagai alat pengisap air dan garam-garam tanah, contohnya trikomata pada bulu akar.

– berfungsi dalam penyebaran biji dan memungkinkan biji- biji tersebut menjadi tumbuh.

– berfungsi sebagai pelindung  tumbuhan dari gangguan luar. Contohnya trikomata rambut-rambut penyengat (pneumatokist).

– berfungsi sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar. Contohnya trikomata pada daun tembikar.

– berfungsi sebagai alat sekresi tumbuhan.

Ciri- Ciri Jaringan Epidermis

  • Bentuk sel seperti balok memanjang,
  • Umumnya terdiri dari satu lapisan sel.
  • terletak pada lapisan paling luar,
  • tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (guard cell)
  • Menghasilkan lapisan lilin kutikula
  • Dapat bermodifiaksi menjadi stomata, lentisel, rambut akar, duri spina bunga
  • Terdiri atas sel-sel hidup.
  • Sel- selnya rapat dan tidak memiliki ruang antarsel.
  • Dinding sel jaringan epidermis bagian luar mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam tetap tipis.

Fungsi Jaringan Epidermis

Selain memiliki fungsi utama, jaringan epidermis memiliki fungsi lain akibat termodifikasinya jaringan menjadi jaringan lain.

  • Fungsi utama epidermis adalah untuk melindungi jaringan lainnya.
  • Fungsi turunan adalah respirasi pertukaran gas, fotositesis (pada stomata)
  • Mencegah penguapan air berlebihan pada rambut daun
  • Penyerapan air pada rambut akar dan trikomata
  • Penyebaran biji pada trikomata
  • Pertukaran gas pada lentisel
  • Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik

Contoh Soal Ujian Ciri Sistem dan Fungsi Jaringan Epidermis Tumbuhan

Soal 1.Pernyataan mana yang merupakan fungsi lapisan kutikula?

  1. Membantu proses fotosintesis
  2. Membantu mengalirkan air
  3. Mencegah penguapan
  4. Melindungi daun yang masih muda
  5. Membantu penyerapan air

Soal 2. Jaringan yang tersusun atas sel-sel yang rapat serta berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan adalah ….

  1. jaringan epidermis
  2. jaringan penguat
  3. jaringan dasar
  4. jaringan meristem
  5. jaringan pengangkut

Soal 3. Stomata berfungsi sebagai ….

  1. tempat mengurangi penguapan
  2. tempat penyerapan air
  3. tempat meneruskan rangsang
  4. tempat cadangan air
  5. tempat pertukaran gas

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “Sistem Jaringan Epidermis Tumbuhan, Pengertian Fungsi Ciri Contoh Soal Ujian Epidermis Tumbuhan, Kulit terluar tumbuhan adalah, Yang menutupi permukaan organ tumbuhan daun batang akar muda,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Asal jaringan epidermis, Pengertian protoderma, Fungsi protoderma, Vakuola epidermis, Cairan pada vakuola eprdermis, Pengertian antosiain, Fungsi antosianin, Lapisan epidermis tidak berronga, Epidermis tidak berklorofil, Derivat atau Diferensiasi Epidermis, modifikasi jaringan epidermis,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Derivat Epidermis, Pengertian modifikasi jaringan epidermis, Contoh Derivat Epidermis, Contoh modifikasi jaringan epidermis, Contoh turunan epidermis tumbuhan,  Fungsi lapisan lilin, Fungsi kutikula, Pengertian kutikula,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Penjelasan jaringan epidermis, kutikula, Fungsi utama jaringan epidermis,  Diferensiasi jaringan epidermis, Contoh Diferensiasi jaringan epidermis,  Stomata Mulut Daun, Stomata Mulut Daun Diferensiasi Epidermis, Stomata modifikasi dari epidermis, stomata turunan dari epidermis, Pengertian stomata,
  12. Ardra.Biz, 2019, “fungsi stomata, penjelasan stomata, fungsi sel penutup atau sel penjaga stomata, pengertian dan fungsi guard cell stomata, Pengertian stomata, Fungsi stomata, Fungsi mulut daun, Pengertian Sel Tetangga atau Subsidiary Cell, Fungsi  Sel Tetangga atau Subsidiary Cell, Fungsi Ruang Udara Dalam atau Substomata Chamber,
  13. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Ruang Udara Dalam atau Substomata Chamber, Jenis stomata, Pengertian Stomata fanerofor, Pengertian Stomata kriptofor, Fungsi Stomata Fanerofor, Contoh Stomata fanerofor, Fungsi Stomata Kriptofor, Contoh stomata kriptofor, Lentisel turunan epidermis, Fungsi lentisel, Pengertian lentisel,
  14. Ardra.Biz, 2019, “lentisel difeernsiasi epidermis, Rambut Akar derivate epidermis, Fungsi Rambut akar, Bulu dan Duri modifikasi epidermis, fungsi bulu duri bunga mawar, Rambut Daun derivate epidermis, Fungsi rambut daun, Trikomata derivate epidermis, pengertian trikomata,
  15. Ardra.Biz, 2019, “fungsi trikomata, Trikomata diferensiasi epidermis, Jenis Trikomata,  Pengertian dan fungsi papilla, Pengertian dan Fungsi papillae, Fungsi Trikomata, Fungsi trikomata pada tulang daun dan batang, Fungsi trikomata pada bulu akar, Fungsi trikomata pada penyebaran biji,
  16. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi trikomata rambut- rambut penyengat (pneumatokist), fungsi pneumatokist, Fungsi trikomata pada daun tembikar, Ciri- Ciri Epidermis, Fungsi Jaringan Epidermis, Fungsi turunan epidermis, Fungsi derivative epidermis, Fungsi diferensiasi epidermis,  Contoh Soal Ujian Ciri Sistem dan Fungsi Jaringan Epidermis Tumbuhan,

Jaringan Organ Daun Tumbuhan

Pengertian. Daun berasal dari suatu jaringan meristem ujung yaitu suatu kuncup pada batang. Daun terletak pada bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi atau diferensiasi dari batang. Diferensiasi sel adalah proses di mana sel mengalami perubahan menjadi jenis maupun fungsi sel yang lebih spesifik.

Daun adalah bagian dari tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak dilaksanakan dalam daun.

Bentuk daun umumnya tipis, datar, diperkuat oleh tulang daun, dan memiliki permukaan cukup luas agar dapat menerima cahaya matahari. Daun berfungsi untuk transpirasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis. yaitu perubahan energi matahari menjadi energi kimia.

Struktur Jaringan Daun Tumbuhan

Adapun Struktur anatomi daun adalah sebagai berikut:

Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, namun langsung melekat pada batang. Daun ditopang oleh tangkai daun.

Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun.  Tulang daun membentuk cabang- cabang yang menyerupai jaring jaring pembuluh angkut.

Struktur Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (palisade dan spons), dan berkas pembuluh xilem dan floem.

Jaringan Penyusun Organ Daun Tumbuhan, Epidermis Mesofil Palisade, Guard Cell Xylem Floem
Jaringan Penyusun Organ Daun Tumbuhan, Epidermis Mesofil Palisade, Guard Cell Xylem Floem

Jaringan Epidermis Daun

Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, disebut permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang disebut permukaan abaksial.

Daun umumnya terdiri atas selapis sel, tetapi ada juga yang terdiri atas beberapa lapis sel, seperti pada Ficus dan Piper.

Sel -sel daun berdinding tebal dan pada bagian yang menghadap ke luar dilapisi zat kitin (kutikula) atau lignin. Kadang -kadang dapat dijumpai lapisan lilin atau rambut -rambut. Lapisan kutikula berfungsi untuk menghindari terjadinya penguapan air yang terlalu besar.

Pada epidermis terdapat hubungan yang putus- putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga atau guard cell. Sel penjaga bersama- sama membentuk stoma. Jadi, stomata terdiri dari sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.

Epidermis mengandung stomata atau mulut daun berupa celah yang dibatasi oleh sel penutup. Stomata berfungsi untuk melaksanakan pertukaran gas. Stomata merupakan tempat untuk keluar masuknya udara dan menghubungkan ruang- ruang antarsel di dalam jaringan parenkim dengan atmosfer.

Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (disebut amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (disebut hipostomatik).

Pada daun yang terapung di permukaan air seperti teratai, stomata hanya terdapat di bagian atas (disebut epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (disebut stomata paneropor), atau tenggelam dibandingkan deretan epidermis (disebut stomata kriptopor) atau kadang- kadang berada di atas permukaan sel -sel epidermis seperti pada daun terapung.

Mesofil Daun

Pada kebanyakan daun Dicotyledoneae, Mesofil daun merupakan jaringan dasar yang terdiferensiasi menjadi dua lapisan sel, yakni lapisan sel palisade yang disebut jaringan pagar atau tiang dan lapisan sel spons parenkim yang disebut jaringan bunga karang.

Jaringan palisade terdiri dari sel-sel panjang yang tersusun rapat secara vertikal. Sel-sel palisade kaya dengan kandungan kloroplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil.  Jaringan palisade terdapat di bagian bawah lapisan epidermis atas.

Jaringan spons atau bunga karang terdiri dari sel-sel yang bentuk dan susunannya tidak teratur, mengandung kloroplas relatif sedikit. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplasnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan- lekukan yang menjadi penghubung antarsel.

Jaringan bunga karang memiliki jarak antarsel yang agak renggang, sehingga masih terdapat rongga antarsel. Hal ini mengakibatkan Jaringan spons mengandung banyak ruang ruang udara. Sel- sel palisade dan spons ini disebut sebagai sel fotosintetik.

Berkas Jaringan Pembuluh Daun

Berkas pembuluh daun terdapat pada tulang daun dan terdiri dari xilem dan floem. Tulang daun memiliki fungsi sebagai penguat daun,  membentuk struktur helai daun, dan merupakan sistem transpor yang berhubungan dengan sistem pembuluh pada bagian lain dari tumbuhan.

Sel- sel xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Sel sel floem berfungsi untuk mendistribusikan zat-zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan.

Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer.

Pada tumbuhan dikotil, cabang- cabang halus tulang daun tersebar hampir di seluruh bagian daun. Tulang daun yang paling besar terletak di pusat helai daun, berlanjut ke tangkai daun dan bergabung dengan sistem pembuluh batang. Pada kebanyakan tumbuhan monokotil, tulang daun tersebar secara paralel pada helai daun.

Jaringan Tambahan Daun Tumbuhan

Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar.

Sel- sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel- sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan.

Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat.

Fungsi Daun

Beberapa Fungsi Daun Tumbuhan diantaranya adalah

1). Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis

2). Daun befungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan

3). Daun pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat perkembangan vegetatif

4). Daun berfungsi sebagai alat evaporasi (penguapan)

5). Daun berfungsi sebagai tempat Respirasi (melalui stomata)

6). Daun berfungsi sebagai tempat menyerap energi cahaya matahari

Morfologi Daun

Di samping anatominya, yang perlu diketahui dalam mempelajari daun tumbuhan adalah bentuk luar atau morfologi. Secara morfologi, kelengkapan daun terdiri dari bagian- bagian yang berupa upih daun, tangkai daun, pelepah daun (vagina), dan helaian daun (lamina).

Sifat atau ciri-ciri daun yang perlu diperhatikan, yaitu bentuk keseluruhan daun, bentuk ujung, pangkal, dan tepi daun, serta bentuk pertulangannya.

Contoh Soal Ujian Struktur Jaringan Daun Tumbuhan

Soal 1. Sistem jaringan dasar pada organ daun akan membentuk ….

  1. epidermis
  2. endodermis
  3. mesofil
  4. stomata
  5. perisikel

Soal 2. Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis adalah ….

  1. xilem
  2. silinder pusat
  3. parenkim
  4. endodermis
  5. floem

soal 3. Jaringan yang paling berperan dalam fotosintesis terbesar adalah ….

  1. jaringan epitel daun
  2. jaringan bunga karang
  3. jaringan palisade
  4. jaringan batang muda
  5. jaringan sklerenkim

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “Jaringan Daun Tumbuhan, Pengertian Jaringan Daun, Fungsi Jaringan Daun, Penjelasan Jaringan Daun, Contoh Pembahasn Soal Ujian Jaringan Daun, Asal Jaringan Daun,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Daun merupakan modifikasi dari batang, Daun Diferensiasi batang, Fungsi Kuncup Batang, bagian tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil, Penyusun daun,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Daun, Struktur Jaringan Daun Tumbuhan, Struktur anatomi daun, Pengertian Fungsi tangkai (petiola) daun, Pengertian Fungsi helai daun (lamina),
  11. Ardra.Biz, 2019, “daun tumbuhan tidak bertangkai, Daun langsung melekat pada batang, penopang Daun,  Fungsi tangkai daun. Letak pembuluh angkut daun, Penyusun jaringan daun,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi epidermis daun , mesofil (parenkim) daun, berkas pembuluh daun, Jaringan Epidermis Daun,  epidermis permukaan atas daun, permukaan adaksial,
  13. Ardra.Biz, 2019, “epidermis permukaan bawah daun, permukaan abaksial, Jumlah lapisan sel daun, bentuk sel daun, contoh tumbuhan daun berlapis banyak, Penjelasan tumbuhan Ficus dan Piper,
  14. Ardra.Biz, 2019, “pengertian kitin, fungsi kitin pada daun, pengertian kutikula, fungsi kutikula, pengertian lignin, fungsi lignin pada daun, pengertian lapisan lilin daun,
  15. Ardra.Biz, 2019, “fungsi lapisan lilin daun, fungsi rambut pada daun, fungsi lapisan kutikula, Pengertian sel penjaga daun, fungsi sel penjaga daun, pengertian guard cell, fungsi guard cell,
  16. Ardra.Biz, 2019, “penyusun stomata, fungsi stomata, pengertian stomata, fungsi sel penutup stomata daun, Stomata di kedua permukaan daun, Pengertian amfistomatik,
  17. Ardra.Biz, 2019, “pengertian stomata di satu permukaan daun, stomata di bagian bawah daun, pengertian hipostomatik, Letak stomata pada daun terapung di air, Contoh stomata hanya terdapat di bagian atas, pengertian epistomatik,
  18. Ardra.Biz, 2019, “Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya, pengertian stomata paneropor, pengertian stomata kriptopor, contoh tumbuhan stomata di atas daun, Jaringan Mesofil Daun, Penyusun mesofil, Mesofil daun diferensiasi dari jaringan dasar,
  19. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian lapisan sel palisade, jaringan pagar atau tiang, Pengertian lapisan sel spons parenkim, jaringan bunga karang, penjelasan lapisan sel palisade, penjelasan lapisan sel spons parenkim, Fungsi lapisan sel palisade, Fungsi lapisan sel spons parenkim,
  20. Ardra.Biz, 2019, “Letak lapisan palisade, kloroplas sel palisade, fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar, Pengertian sel fotosintetik, sel fotosintetik terdiri, Fungsi ruang rongga jaringan spons, Berkas Jaringan Pembuluh Daun, Jenis Jaringan pembuluh daun, fungsi xylem dan floem pada daun,
  21. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi tulang daun, Fungsi xylem pada daun, fungsi floem pada daun, Sel khusus berfungsi pengantar senyawa dari sel mesofil ke floem,  Fungsit sel transfer daun, Jaringan Tambahan Daun Tumbuhan, Jaringan tambahan pada mesofil daun,
  22. Ardra.Biz, 2019, “pengertian sel-sel kristal dan kelenjar, Contoh Bentuk modifikasi jaringan epidermis daun,  trikoma, sel kipas, sel litokis. Fungsi Trikoma pada daun, Fungsi sel kipas pada daun, Fungsi Sel litokis, Fungsi sistolit daun, Morfologi Daun, Contoh Soal Ujian Struktur Jaringan Daun Tumbuhan,

Transpor Aktif Eksositosis, Endositosis

Pengertian.  Prinsip dasar transpor melalui membran adalah setiap molekul memiliki kecenderungan untuk menempati ruang secara merata. Molekul pada konsentrasi tinggi memiliki tekanan yang lebih besar dan setiap molekul memiliki kecenderungan unutk bergerak akibat energi kinetic yang dimilikinya. Secara alami, molekul cenderung bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi larutan disebut dengan gradien konsentrasi.

Transpor molekul melalui membran sel (plasma) dapat terjadi secara pasif (disebut transport pasif) maupun secara aktif (disebut transpor aktif). Tujuan transport aktif adalah untuk mencapai keseimbangan di dalam sel.

Transpor pasif merupakan transpor yang tidak membutuhkan energi. Transport pasift meliputi difusi, difusi terfasilitasi, dan osmosis.

Transpor aktif adalah transpor melalui membrane plasma dengan bantuan energi agar dapat mengeluarkan atau memasukkan molekul atau ion melalui membrane. Tranpor aktif berlangsung melalui proses eksositosis, dan endositosis.

Energi yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal dari ATP (Adenosine triphosphate) yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi.

Transpor aktif melawan kecenderungan alaminya yaitu transport yang melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi. Transpor aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat permeabilitas yang sangat rendah terhadap partikel tertentu.

Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati membran sel

Transpor Aktif Endositosis

Istilah endositosis berasal dari bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel. Endositosis merupakan mekanisme pemindahan zat (larutan partikel atau molekul) dari luar ke dalam sel. Artinya, Endositosis terjadi karena adanya transfer zat dari luar sel ke dalam sel.

Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis dengan bantuan reseptor.

Endositosis Pinositosis

Pinositosis merupakan proses masuknya zat cair ke dalam tubuh sel. Hal ini sesuai dengan arti dari kata pino yaitu minum. Sesuai dengan arti pino, peristiwa pinositosis seperti layaknya sel yang  meminum zat lain.,

Transpor Aktif Zat Molekul Cair Pada Membran Plasma PinoSitosis ppt 5
Transpor Aktif Zat Molekul Cair Pada Membran Plasma Pinositosis

Pinositosis merupakan proses masuknya zat dari luar sel ke dalam tubuh sel. Zat yang terlibat dalam proses pinositosis biasanya berupa molekul zat cair.

Proses pinositosis diawali ketika molekul zat cair mendekati membran plasma dan segera melekat atau menempel pada permukan membran.

Membran plasmea mulai membentuk invaginasi yaitu lekukan atau cekungan atau kawah ke arah dalam sel (arah cekungan pada gambar ke bawah). Pada saat yang sama, molekul molekul zat zair masuk dalam invaginasi cekungan.

Invaginasi tumbuh semakin dalam dengan membentuk kantung gelembung. Kemudian kantung melepaskan ikatannya dari membran plasma dengan membentuk vesikula.

Kantung vesikula yang berisi molekul zat cair mulai lepas dari membran plasma dan bergerak menuju ke dalam sel.

Contoh Pinositosis

Contoh transport zat melalui mekanisme pinositosis adalah sel darah putih, epitel usus, makrofag hati,  sel leukosit, dan sel akar tumbuhan.

Endositosis Bantuan Reseptor.

Endositosis dengan bantuan reseptor adalah transport zat dari luar sel ke dalam sel dengan bantuan reseptor. Transpor endositosis reseptor ini hanya menerima molekul yang sangat spesifik. Contoh transport endositosis dangan bantuan reseptor adalah zat LDL yaitu low density lipoprotein dengan reseptornya adalah protein.

Transport endositosis bantuan reseptor dimulai dengan adanya zat protein resptor yang melekat pada dinding lekukan atau cekungan membran plasma. Pada bagian bawah membran plasma  yang membentuk lekukan dilapisi oleh clathrin.

Kemudian zat LDL mendekat dan bersatu dengan protein reseptor, Zat LDL dapat melekat karena  sesuai atau cocok dengan reseptornya.

Kemudian lekukan atau cekungan membran plasma membesar membentuk kantung dan bergerak ke dalam sel. Setelah menyelimuti seluruh zat LDL. Kantung lepas dari ikatan membran plasma, dan bergerak menuju ke dalam sel. Kantung yang berisi zat LDL disebut dengan vesikula terlapis clathrin.

Endositosis Fagositosis

Fagositosis merupakan masuknya zat padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel. Sesuai dengan arti dari kata fago yaitu makan, maka peristiwa fagositosis seperti sel yang memakan zat lain.

Transpor Aktif Zat Molekul Padat Pada Membran Plasma Fagositosis
Transpor Aktif Zat Molekul Padat Pada Membran Plasma Fagositosis

Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada zat padat yang berukuran lebih besar.

Proses fagositosis diawali ketika zar padat yang akan masuk sel berada di dekat membran plasma. Membran plasma membentuk suatu tonjolan atau lipatan sitoplasma yang disebut dengan pseudopodia (membetuk tangan semu). Selanjutnya, tonjolan pseudopodia menyelubungi atau menyelimuti zat padat yang akan dimasukan ke dalam sel.

Tonjolan pseudopodia yang telah menyelubungi zat padat, kemudian melepaskan ikatannya dari membran plasma dan membungkus zat padat tersebut dengan membentuk selubung atau kantung. Selubung atau kantung ini disebut dengan fagositik vakuola atau fagosome.

Contoh Fagositosis

Contoh peristiwa transport cara fagositosis adalah terjadi pada sel darah putih terhadap bakteri atau penghancuran eritrosit tua dalam hati, limpa, dan sumsum merah oleh sel- sel retikuloendotelial.

Eksositosis

Istilah eksositosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata exo artinya keluar dan kata cytos yang artinya sel. Jadi, eksositosis adalah proses transpot untuk mengeluarkan zat dari dalam sel ke luar sel. Contoh proses eksositosis adalah proses sekresi dalam tubuh.

Gambar berikut menjelaskan dengan lebih sederhana untuk proses transport partikel zat melalui cara eksositosis.

Transpor Aktif Zat Molekul Padat Pada Membran Plasma Eksositosis
Transpor Aktif Zat Molekul Partikel Pada Membran Plasma Eksositosis

Proses transport eksositosis dimulai ketika suatu sel membentuk gelembung vesikula. Gelembung Vesikula yang terbentuk akan melingkupi atau membungkus zat zat yang akan dikeluarkan dari dalam sel.

Gelembung vesikula yang membungkus zat atau partikel bergerak ke arah membran sel. Setelah sampai ke dinding membran plasma bagian dalam, selubung atau pembungkus zat partikel akan berinteraksi untuk berikatan dengan membran plasme dan membuat suatu celah.

Kemudian celah membuka lebih lebar, dan pada akhirnya zat atau partikel dapat keluar meninggalkan membran sel menuju cairan ekstraseluler.

Contoh Eksositosis

Eksositosis adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel- sel kelenjar untuk menyekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme eksositosis.

Contoh eksositosis lainnya adalah ketika Amoeba mengeluarkan sisa- sisa makanan ke luar dari tubuhnya.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “ Transpor Aktif Pada Membran Tumbuhan, Eksositosis, Endositosis, Pengertian Transpor Aktif Pada Membran Tumbuhan, Pengertian Eksositosis, Pengertian  Endositosis, Penjelasan Transpor Aktif Pada Membran Tumbuhan,
  9. Ardra.Biz, 2019, “ Penjelasan Eksositosis, Penjelasan Endositosis, Prinsip dasar transpor melalui membran plasma,  Tujuan transport aktif,  Transpor pasif,  Jenis Transport pasift, Sumber energi transpor aktif,
  10. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi Energi ATP pada transport membran sel, Sumber energi transport aktif membran sel, Sumber energi proses eksositosis, Sumber energi endositosis, Jenis energi transport aktif, sumber energi fagositosis, Jenis energi pinositosis, jenis energi eksositosis, jenis energi endositosis,
  11. Ardra.Biz, 2019, “ sumber enrgi endositosis, Energi untuk transport aktif, Fungsi respirasi pada transport aktif, Transpor membran sel melawan gradian konsentrasi, pengertian gradian konsentrasi,
  12. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi gradian konsentrasi, konsentrasi pada transport aktif, Pengaruh energi ATP pada transport aktif, Pengertian Endositosis, Penjelasan endositosis, Jenis endositosis,
  13. Ardra.Biz, 2019, “ Zat molekul partikel lakukan endositosis, Zat molekul partikel lakukan endositosis fagositosis, Zat molekul partikel lakukan endositosis pinositosis,  Zat molekul partikel lakukan endositosis endositosis dengan bantuan reseptor. Fungsi Fagositosis, Fungsi  pisnositosis,
  14. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi endositosis dengan bantuan reseptor. Contoh pinositosis, Contoh endositosis dengan bantuan reseptor. Contoh fagositosis, Pengertian dan fungsi Pinositosis, mekanisme pinositosis, Fungsi vesikula pinositosis, Zat molekul yang lakukan pinositosis, contoh pinositosis,
  15. Ardra.Biz, 2019, “ Penjelasan mekanisme pinositsis, gambar pinositsis, Pengertian invaginasi, Fungsi invaginasi pada pinositosis, Contoh Pinositosis, Endositosis Bantuan Reseptor, Contoh transport endositosis, Fungsi reseptor endositosis, reseptor pada endositosis LDL yaitu low density lipoprotein,
  16. Ardra.Biz, 2019, “ Mekanime Transport endositosis bantuan reseptor, mekanisme Mekanime Transport endositosis bantuan reseptor, Penjelasan Mekanime Transport endositosis bantuan reseptor, Pengertian dan fungsi clathrin, Fagositosis,
  17. Ardra.Biz, 2019, “ Pengertian Fagositosis, Fungsi  Fagositosis, Contoh Pengertian Fagositosis, mekanisme Pengertian Fagositosis, fungsi pseudopodia pada Fagositosis, tahap mekanisme fagositosis, tahap mekanisme pinositosis,
  18. Ardra.Biz, 2019, “ tahap mekanisme endositosis,  Contoh Eksositosis, Pengertian Eksositosis, penjelasan Eksositosis, Fungsi Eksositosis, tahap mekanisme Eksositosis, Contoh Gambar Eksositosis, Pengertian  fagosome, Fungsi fagosome, Pengetian vesikula, Fungsi vesikula, Contoh Soal Ujian Transpor Pada Membran Sel,

Jaringan Tumbuhan Parenkim,

Pengertian. Jaringan parenkim merupakan jaringan yang berbentuk sel segienam atau berbentuk segi banyak (polihedral) yang ukuran diameternya sama ke semua arah atau isodiametrik. Jaringan parenkim terletak di antara epidermis dan pembuluh angkut, serta terletak di empulur batang.

Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar. Disebut sebagai jaringan dasar karena hampir setiap bagian tumbuhan mempunyai jaringan Parenkim. Jaringan Parenkim terdapat pada akar, batang, daun, dan melingkupi jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem. Selain itu jaringan parenkim dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

Gambar berikut menunjukkan penampang batang tumbuhan dengan jaringan jaringan pembentuknya.

Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim,
Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim,

Jaringan parenkim mempunyai dinding sel yang tipis. Jika mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa yang masih lentur. Dinding selnya jarang mengandung lignin, kecuali organ yang berusia tua. Letak inti sel di sekitar dasar sel (atau bersifat basalis).

Dinding sel yang telah mengalami penebalan umumnya mempunyai plasmodesmata yang membantu berlangsungnya pertukaran zat.

Jaringan parenkin memiliki ruang interseluler (rongga) yang cukup banyak sehingga sel-selnya tersusun cukup longgar. Ruang antarsel (intercellular spaces) ini berfungsi untuk pertukaran atau peredaran gas- gas.

Jaringan parenkim mempunyai sel-sel yang masih hidup. Di bagian tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola besar berisi zat- zat makanan cadangan. Dalam protoplasma biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun kromoplas.

Berlangsungnya proses Metabolisme dan reproduksi dalam tumbuhan disebabkan oleh aktivitas jaringan parenkim. Sel -sel jaringan parenkim dapat berkembang karena masih bersifat meristematik. Ketika organ terluka, jaringan parenkim dapat segera memperbaikinya dengan membentuk jaringan penggantinya.

Sel parenkim berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan berupa pati (atau amilum). Cadangan makanan ini dapat ditemukan sebagai larutan dalam vakuola atau dalam bentuk partikel padat maupun cair di dalam sitoplasma.

Jaringan parenkim juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkim yang menghasilkan makanan adalah parenkim yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, contohnya pada mesofil daun. Produk hasil fotosintesis akan disimpan dalam parenkim.

Pada beberapa tumbuhan, Parenkim batang dan akar berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan berupa pati, misalnya pada ubi jalar (Ipomea batatas).

Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim, Kolenkim dan Epidermis
Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim, Kolenkim dan Epidermis

Pada bagian tumbuhan tertentu, sel-sel parenkim dapat termodifikasi. Beberapa contoh jaringan parenkim yang telah termodifikasi adalah jaringang epidermis, jaringan mesofil, jaringan endodermis, dan jaringan perisikel.

Jenis Jenis Parenkim Tumbuhan

Beberapa jenis jaringan parenkim diantaranya adalah parenkim asimilasi, parenkim makanan, parenkim air, parenkim udara, dan parenkim pengangkut.

Parenkim Asimilasi

Parenkim asimilasi terbentuk dari sel- sel yang mengandung banyak plastida kloroplas sehingga disebut sebagai klorenkim. Sel-sel parenkim ini (klorenkim) mengandung klorofil dan berada di luar daun. Di sini, parenkim asimilasi berfungsi untuk fotosintesis yaitu sintesis karbohidrat.

Beberapa parenkim asimilasi berada dalam Daun.  Sel- sel parenkim yang terdapat pada daun mengandung klorofil. Sel- sel parenkim ini disebut mesofil. Mesofil terdiri atas jaringan dasar dan jaringan bunga karang (spons) yang merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis pada daun.

Parenkim Makanan

Parenkim makanan mengandung plastida amiloplas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut dapat berbentuk zat tepung, protein, lemak, dan minyak

Contoh parenkim makanan adalah parenkim pada akar, seperti umbi, umbi lapis, dan akar rimpang.

Parenkim Air

Parenkim air dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai jaringan penyimpan air. Contoh parenkim air adalah parenkim pada batang yang bersifat succulent yaitu mampu menyimpan air dalam jaringan.

Contoh parenkim air adalah seperti pada tumbuhan kaktus. Parenkim ini juga ditemukan pada tumbuhan xerofit dan epifit, seperti yang terdapat pada tumbuhan Agave dan Aloe.

Parenkim Udara

Parenkim udara memiliki ruang- ruang antarsel yang cukup besar yang berisi udara. Parekim yang mengandung rongga rongga udara disebut Aerenkim. Contoh parenkim udara adalah parenkim pada alat pengapung tumbuhan dan tangkai daun Canna sp.

Ruang atau rongga  antarsel pada parenkim, berfungsi untuk aerasi atau pertukaran gas pada tanaman air, yaitu untuk mengapung pada permukaan air.

Parenkim Pengangkut

Parenkim pengangkut terdiri dari sel- sel memanjang dengan letak menurut arah pengangkutannya. Jaringan parenkim pengangkut berfungsi sebagai alat pengangkut yang menghubungkan jaringan- jaringan bagian luar dan dalam yang disebut dengan parenkim jari- jari empulur.

Contoh parenkim pengangkut adalah parenkim pada xilem dan floem.

Ciri-ciri Jaringan Parenkim Tumbuhan

Dari bahasan di atas, dapat diambil beberapa hal yang menjadi ciri ciri jaringan parenkim yaitu sebagai berikut:

– Sel- selnya merupakan jaringan hidup yang berukuran besar dan tipis serta umumnya berbentuk segi enam atau segi banyak atau polyhedral.

– Memiliki banyak vakuola.

– Letak inti sel mendekati dasar sel.

– Mampu bersifat embrional atau meristematik karena dapat membelah diri.

– Susunan sel tidak rapat, sehingga memiliki ruang antarsel atau rongga yang banyak.

Fungsi Jaringan Parenkim Tumbuhan

Beberapa fungsi parenkim berdasarkan pada jenis jaringan parenkim adalah sebagai berikut:

1). Fungsi Parenkim untuk fotosintesis, Contohnya adalah parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim bunga karang (jaringan spons).

2). Fungsi Parenkim untuk penyimpan bahan makanan.

3). Fungsi Parenkim untuk penyimpan air.

4). Fungsi Parenkim untuk penyimpan udara.

5). Fungsi Parenkim untuk transportasi.

6). Fungsi Parenkim untuk respirasi

7). Fungsi parenkim untuk sekresi

Contoh Soal Ujian Jaringan Tumbuhan Parenkim.

Soal 1.  Jaringan yang hampir terdapat di seluruh bagian tumbuhan, yaitu . . . .

  1. fleoderma
  2. felem
  3. parenkim
  4. felogen
  5. endodermis

Soal 2. Berikut ini yang tidak termasuk jaringan tumbuhan adalah . . . .

  1. epidermis
  2. parenkim
  3. endodermis
  4. endotelium
  5. korteks

Soal 3. Jaringan mana yang paling banyak berperan dalam proses fotosintesis?

  1. Jaringan palisade
  2. Jaringan bunga karang
  3. Jaringan epidermis
  4. Mulut daun
  5. Kambium

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “  Jaringan Tumbuhan Parenkim, Jaringan Dasar, Ground Tissue, Pengertian Ciri Fungsi dan Contoh Soal, Pengertian Jaringan parenkim, Pengertian jaringan dasar, Fungsi Jaringan Parenkim,
  9. Ardra.Biz, 2019, “  Alasan disebut jaringan dasar,  Penjelasan jaringan parenkim, Pengertian intercellular spaces, Fungsi intercellular spaces parenkim, Fungsi ruang interseluler (rongga) parenkim,
  10. Ardra.Biz, 2019, “  Fungsi sentra vakuola parenkim, Kandungan protoplasma parenkim, Metabolisme dan reproduksi pada parenkim, Pengertian sifat meristematic parenkim,
  11. Ardra.Biz, 2019, “ Bentuk zat makanan cadangan pada parenkim, Fungsi Parenkim batang dan akar,  Pengertian parenkim termodifikasi, Contoh parenkim termodifikasi, Jenis Jenis Parenkim Tumbuhan,
  12. Ardra.Biz, 2019, “ Pengertian Parenkim Asimilasi, Contoh parenkim asimilasi, Pengertian klorenkim, Fungsi Parenkim Asimilasi, Pengertian mesofil, Fungsi mesofil,
  13. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi klorenkim, Jaringan pembentuk mesofil, Parenkim Makanan, Pengertian dan Contoh Parenkim Makanan, Fungsi Parenkim makanan, Fungsi parenkim akar batang dan daun,
  14. Ardra.Biz, 2019, “ Pengertian Parenkim Air, Pengertian parenkim bersifat succulent, Contoh parenkim air, Fungsi Parenkim air, Pengertian dan fungsi Parenkim Udara, Pengertian aerenkim,
  15. Ardra.Biz, 2019, “ Contoh parenkim udara, Fungsi rongga  antarsel pada parenkim, Pengertian dan Fungsi Parenkim Pengangkut, Contoh Parenkim pengangkut, Pengertian parenkim jari- jari empulur,
  16. Ardra.Biz, 2019, “  Fungsi Pengertian parenkim jari- jari empulur, Contoh Soal Ujian Materi Jaringan Parenkim, Contoh Soal Ujian Materil Jaringan Dasar,
error: Content is protected !!