Pengertian Pertumbuhan Tanaman atau Tumbuhan. Secara harfiah, pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya. Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah banyaknya sel- sel pada jaringan.
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya massa dan volume yang sifatnya irreversibel (tidak dapat kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut.
Selama pertumbuhan berlangsung akan terjadi peningkatan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur dan dapat dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk data angka angka seperti Panjang, lebar, tinggi diukur dalam meter atau centimetre dan massa diukur dalam kilogram.
Kecepatan pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer.
Pengertian Perkembangan Tanaman atau Tumbuhan
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dan diukur secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan secara bersamaan dengan pertumbuhan.
Pertumbuhan pada tanaman atau tumbuhan terutama terjadi pada jaringan meristem yaitu pada ujung akar, ujung batang, dan ujung kuncup. Tumbuhan monokotil tumbuh dengan cara penebalan karena tidak mempunyai cambium. Sedangkan pada tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi akibat adanya aktivitas kambium.
Kambium memegang peranan penting untuk pertumbuhan diameter batang. Kambium tumbuh ke arah dalam membentuk xilem (kayu), dan tumbuh ke arah luar membentuk floem. Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel.
Diferensiasi dapat diartikan sebagai perubahan sel menjadi bentuk lainnya yang berbeda baik secara fungsi, ukuran, maupun bentuk. Contoh diferensiasi dapat ditemukan pada pembentukan bunga.
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Adapun Tahapan- tahapan pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:
Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena adanya pertumbuhan dari akar embrionik, batang embrionik, dan daun embrionik. Pertumbuhan akar embrionik menyebabkan radikula atau calon akar tumbuh memanjang. Batang embrionik akan tumbuh membentuk batang, dan embrionik yaitu plumula atau calon daun akan tumbuh menjadi daun pertama sempurna.
Adapun Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal.
Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, cotyledon berada di atas permukaan tanah. Pertumbuhannya diawali dengan memanjangnya Hipokotil ke arah permukaan tanah. Pertumbuhan hipokotil ini mengakibatkan plumula dan kotiledon terdorong keluar permukaan tanah. Selanjutnya epicotyl tumbuh memanjang bersamaan dengan munculnya daun pertama.
Kotiledon berfungsi untuk memberi makan bakal daun dan bakal akar sampai keduanya dapat mengadakan fotosintesis. Kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk
Contoh perkecambahan epigeal adalah perkecambahan kacang hijau.
Perkecambahan Hipogeal
Pada perkecambahan hypogeal, posisi cotyledon tetap berada dalam tanah. Epicotile tumbuh memanjang ke arah permukaan tanah. Pertumbuhan epicotlie ini mengakibatkan plumula keluar sampai di atas permukaan tanah. Selanjutnya epicotile tumbuh memanjang ke arah atas bersamaan dengan munculnya daun pertama.
Pucuk daun pertama akan muncul dengan cara menerobos Epicotile. Sedangkan Biji cotyledon masih tetap berada di dalam tanah. Cotyledon berfungsi untuk memberi sumber makanan kepada kecambah yang sedang tumbuh.
Contoh perkecambahan hypogeal adalah: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah Pertumbuhan yang terjadi selama fase embrio sampai perkecambahan.
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat adanya meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya aktivitas dari titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dan dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Struktur embrio terdiri atas batang embrionik yang akan membentuk batang, daun embrionik yang akan tumbuh membentuk daun, dan akar embrionik yang akan tumbuh menjadi akar. Sedangkan kotiledon berfungsi sebagai penyuplai sumber makanan selama belum tumbuh daun.
Pada biji berkecambah, struktur yang pertama muncul adalah radikula yang merupakan bakal akar primer. Radikula adalah bagian bawah dari hipokotil dan merupakan struktur yang berasal dari akar embrionik. Sedangkan Hipokotil merupakan bakal batang bawah.
Pada bagian ujung atas, terdapat epikotil, yakni bakal batang atas yang berasal dari batang embrionik. Sedangkan plumula berasal dari daun embrionik yang akan tumbuh menjadi daun pertama.
Pada ujung pucuk dan ujung akar, terdapat jaringan yang bersifat meristematik. Jaringan meristem yang terletak di ujung akar menyebabkan pemanjangan akar.
Ujung akar akan menghasilkan tudung akar. Tudung akar akan menghasilkan lendir yang dapat mempermudah akar menembus tanah.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya aktivitas kambium yang bersifat meristematik kembali.
Ciri Jaringan Meristematik
Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru.
Sel- sel baru yang terbentuk itu pada awalnya adalah sama, tetapi setelah dewasa, sel- sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
Jenis Jaringan Meristem
Jaringan Meristem Apex
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
Jaringan Meristem Lateral
Jaringan ini berfungsi dalam pembentukan pertumbuhan sekunder. Contoh jaringan meristem lateral adalah cambium. jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh cambium yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
Kambium Gabus (Felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas. Kambium gabus juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
Kambium Fasis
Kambium fasis berfungsi membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan berfungsi membentuk floem sekunder ke arah luar. Selain itu, kambium fasis menghasilkan sel- sel hidup yang berderet- deret menurut arah jari- jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari- jari empulur.
Bagian xilem lebih tebal dari pada bagian floem. Hal ini disebabkan oleh kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
Kambium Interfasis
Kambium interfasis Merupakan kambium yang membentuk jari- jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan jumlah dan ukuran sel.
Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu mengalami aktivitas peningkatan jumlah dan ukuran sel. Bertambahanya sel sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, selanjutnya sel- sel ini ukurannya membesar dan kemudian berdifferensiasi.
Pertumbuhan Terminal
Pertumbuhan terminal terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat tiga daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
Daerah Pembelahan atau Daerah Meristematik
Zona Meristematik adalah daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel- sel baru. Sel- sel pada zona daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
Sel-sel di daerah pembelahan akan membelah secara mitosis sehingga selnya bertambah banyak.
Daerah Pemanjangan
Zona Daerah Pemanjangan adalah daerah hasil pembelahan sel- sel meristem. Sel- sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari zona daerah perpanjangan.
Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel- sel meristematik. Daerah pemanjangan akan membentuk bakal epidermis ke arah luar.
Daerah Diferensiasi
Zona Daerah Diferensiasi adalah zona yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel sel di daerah ini pada umumnya memiki dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur.
Sedangkan Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan.
Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan.
Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu factor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.
Fungsi Hormon Pada Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan.
Terdapat lima kelompok hormon tumbuhan, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan gas etilen. Kelima jenis hormon tersebut memiliki kelebihan dan pengaruh yang berbeda-beda terhadap sel-sel pada jaringan.
Hormon tumbuhan tidak spesifik seperti hormon hewan. Bahkan mungkin tidak ada satu fase pertumbuhan tumbuhan yang hanya dipengaruhi oleh satu jenis hormon. Pengaruh hormon tumbuhan tidak spesifik dan dipengaruhi oleh hormon lain dan molekul lain.
Fungsi Hormon Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, serta jaringan yang masih bersifat meristematis.
– merangsang Pembentangan sel
– merangsang Pembelahan sel
– Merangsang pembentukan buah dan bunga
– dapat memicu pembelahan sel dan pemanjangan sel;
– memengaruhi dalam pembentukan pucuk atau tunas baru dan jaringan yang luka.
– merangsang perkembangan buah tanpa biji.
– merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh dari batang atau daun pada banyak spesies
Fungsi Hormon Giberelin
Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa peranan, antara lain:
– Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
– Perkecambahan biji
– mobilisasi cadangan makanan
– Perkembangan bunga dan buah.
– Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
– Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
– Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
– Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi
– Memacu aktivitas kambium
– Menghasilkan buah yang tidak berbiji
– Membantu perkecambahan biji
Fungsi Hormon Sitokinin.
Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
– Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
– Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
– Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
– Menunda penuaan daun.
– Merangsang pembentukan pucuk
– mampu memecah masa istirahat biji (breaking dormancy).
– Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang
– Mempercepat pelebaran daun
– Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
– Merangsang aktivitas pembelahan sel
– Membantu perkecambahan biji
Fungsi Asam Absisat
Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:
– Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan dormansi tunas.
– Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji
– mendorong sintesis protein simpanan.
– Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.
– Mengurangi kecepatan pembelahan
– Mengurangi pemanjangan sel
– Membantu pengguguran bunga
– Menyebabkan dormansi
Fungsi Etilen
Beberapa fungsi Etilen diantaranya adalah
– Mempercepat pemasakan buah
– Mempertebal pertumbuhan batang
– Pengguguran bunga
– memacu perkecambahan biji,
– menebalkan batang,
– mendorong gugurnya daun,
– menghambat pemanjangan batang kecambah. .
– menunda pembungaan,
– menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar,
– menghambat pemanjangan batang kecambah.
Contoh Soal Ujian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Soal 1. Pertumbuhan suatu tumbuhan dapat dinyatakan dengan hal berikut, kecuali …
a). bertambah banyaknya sel-sel
b). sel semakin membesar
c). penambahan substansi sel
d). penambahan panjang sel-sel tubuh
e). merupakan proses bersifat reversibel
Soal 2. Pertumbuhan yang terjadi karena adanya kegiatan titik tumbuh yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang disebut . . .
a). pertumbuhan primer
b). pertumbuhan sekunder
c). kambium fasis
d). kambium interfasis
e). felogen
Soal 3. Pengertian pertumbuhan yang benar, adalah . . .
a). pertambahan jumlah individu
b). pertambahan massa dan volume yang bersifat reversibel
c). pertambahan massa dan volume yang bersifat irreversibel
d). perkembangan menuju tingkat kedewasaan
e). kemampuan tumbuhan untuk menghasilkan alat perkembangbiakan
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan motivasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”… https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
- 43+ Contoh Soal Jawaban: Keanekaragaman Hayati Gen Jenis Ekosistem In Situ Ex Situ
- Pengolahan sampah organik menjadi pupuk secara biologis merupakan tindakan yang sangat tepat. Tindakan tersebut dapat untuk mengatasi pencemaran . . . .
- Katabolisme Karbohidrat Respirasi Selular
- Manfaat Fungsi Ciri Jenis Bakteri Dalam Kehidupan
- Suatu daerah yang digunakan untuk menjaga kelestarian hidup tumbuh -tumbuhan dan hewan agar terhindar dari kepunahan disebut …
- Fungsi Organ Tumbuhan
- 40+ Contoh Soal Ujian Jawaban: Sistem Saraf Pusat Tepi Neuron Sensorik Motorik Multipolar Bipolar Unipolar
- Rambut- rambut hidung berguna untuk ….,
- Saraf Somatik Otonom Simpatetik dan Parasimpatetik
- Jenis Pencemar Lingkungan Air
Daftar Pustaka:
- Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
- Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
- Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
- Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
- Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
- ================
- Ardra.Biz, 2019, “Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, Pengertian Pertumbuhan Tanaman atau Tumbuhan, Beda Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan, Penegrtian Pertumbuhan, Pengertian Perkembangan, Sifat irreversible pertumbuhan, Alat ukur pertumbuhan tanaman, perngertian auksanometer,
- Ardra.Biz, 2019, “Cara mengukur pertumbuhan, Pengrtian Perkembangan Tanaman atau Tumbuhan, Fungsi Kambium pada Pertumbuhan Tanaman, Arah pertumbuhan cambium, pengertian xylem, Pengertian floem, arah pertumbuhan xylem dan floem, Pengertian diferensiasi sel, Pengertian Perkecambahan tumbuhan, Pengertian akar embrionik, Pengertian batang embrionik,
- Ardra.Biz, 2019, “Pengertian daun embrionik, Fungsi akar embrionik, Fungsi batang embrionik, Fungsi daun embrionik, Fungsi radikula, Pengertian radikula, Fungsi plumula, Pengertian plumula, Perkecambahan Epigeal, gambar perkecambahan epigeal, Pengertian cotyledon, Fungsi Hipokotil, Pengertian epicotyl, Fungsi epikotil, Pengertian kotiledon,
- Ardra.Biz, 2019, “Fungsi kotiledon pada pertumbuhan tumbuhan, Contoh perkecambahan epigeal, Perkecambahan Hipogeal, Contoh Gambar perkecambahan hypogeal, Contoh gambar perkecambahan epigeal,
- Ardra.Biz, 2019, “Letak kotiledon pada epigeal, letak posisi kotiledon pada hypogeal, Contoh perkecambahan hypogeal, Pengertian Pertumbuhan Primer, Pengertian fase embrio, Tahap Pertumbuhan Primer, Fungsi tudung akar, Pengertian Pertumbuhan Sekunder, Fungsi Meristem Sekunder, Ciri Jaringan Meristematik, Jenis Jaringan Meristem, Jaringan Meristem Apex, Fungsi jaringan meristem apex,
- Ardra.biz, 2019, “Jaringan Meristem Lateral, Fungsi jaringan meristem lateral, contoh jaringan meristem lateral, contoh jaringan meristem apex, Fungsi Kambium Gabus (Felogen), Fungsi Kambium Fasis, jari- jari empulur, Fungsi Kambium Interfasis, Perumbuhan pada tumbuhan monokotil, Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil, Pertumbuhan Terminal,
- Ardra.Biz, 2019, “Pengertian dan Contoh Daerah Pembelahan atau Daerah Meristematik, Pengertian Daerah Pemanjangan, Fungsi Daerah Pemanjangan Tumbuhan, Daerah Diferensiasi, Fungsi Daerah Diferensiasi, Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan,
- Ardra.Biz, 2019, “Pengaruh Faktor dalam pada pertumbuhan tanaman, Pengaruh gen pada pertumbuhan tanaman, Pengaruh Faktor luar pada tumbuhan, Fungsi Hormon Pada Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan, Jenis hormone tumbuhan, Fungsi Hormon Auksin, Letak hormone auksin pada tumbuhan, Fungsi Hormon Giberelin,
- Ardra.Biz, 2019, “Letak Hormon Giberelin, Fungsi Hormon Sitokinin, Letak Hormon Sitokinin pada Tumbuhan, Fungsi Asam Absisat, Letak Asam Absisat pada Tumbuhan, Fungsi Etilen, Letak Etilen pada tumbuhan, contoh soal ujian pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,