Pengertian Nilai Pakai dan Tukar Barang/Jasa. Barang – barang hasil produksi dan jasa akan memiliki nilai apabila barang tersebut dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup, baik jasmani maupun rohani. Setiap orang mungkin memberikan nilai yang berbeda terhadap suatu barang, karena memiliki tujuan yang berbeda terhadap penggunaannya.
Sebagian orang memberikan nilai terhadap barang karena barang tersebut digunakannya, namun sebagian lagi memberikan nilai untuk barang yang akan ditukar dengan barang lain atau dijualnya kembali.
Nilai Pakai
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Nilai pakai dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu.
Nilai Pakai Objektif.
Nilai pakai objektif adalah nilai yang diberikan terhadap suatu barang atau benda atau suatu jasa yang ditinjau dari penggunaannya secara umum.
Contohnya adalah pakaian, kendaraan, perhiasan dan pakaian.
Nilai Pakai Subjektif
Nilai pakai subjektif adalah nilai yang diberikan pada suatu barang/ benda atau jasa yang ditinjau dari orang dan individu yang memanfaatkan atau memakai barang atau jasa tersebut.
Contohnya adalah computer bagi para pegawai dan pelajar, buku pelajaran bagi pelajar dan mahasiswa, kamera untuk para wartawan atau fotografer dan sebagainya.
Nilai Tukar
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk dapat dipertukarkan dengan barang dan jasa lain. Nilai tukar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu nilai tukar objektif dan nilai tukar subjektif.
Nilai Tukar Objektif
Nilai tukar objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk dapat dipertukarkan dengan barang dan jasa lain.
Contohnya adalah emas, berlian, computer, kursi, dan meja.
Nilai Tukar Subjektif
Nilai tukar subjektif adalah kemampuan barang dan jasa bagi orang atau individu bila dipertukarkan dengan barang dan jasa lain.
nilai-pakai-dan-nilai-tukar-barang dan Jasa
Contohnya Ardra dapat menukarkan computer laptop dengan telephon genggam. Sedangkan Temannya Ardra dapat menukarkan laptop dengan sejumlah Compact Disc berisi lagu. Ini artinya, Nilai tukar barang sangat tergantung pada kemampuan orang yang menukarkan barang tersebut.
Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
Joesron, Suharti, Tati. Fathorrrazi, M., 2012, “Teori Ekonomi Mikro”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Ahman H., Eeng. Rohmana, Yana, 2007, “Ilmu Ekonomi dalam PIPS”, Edisi Pertama, Penerbit Unuversitas Terbuka, Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Kata dalam artikel Pengertian Nilai Pakai dan Tukar Barang/Jasa Pengertian Nilai Pakai barang jasa. Nilai Pakai Objektif dan Nilai Pakai Subjektif dengan contoh nilai pakai barang jasa.
Ardra.Biz, 2019, “Contoh nilai tukar barang jasa atau contoh nilai pakai subjektif dan objektif barang jasa. Nilai Tukar barang jasa yang Nilai Tukar Objektif barang jasa.
Ardra.Biz, 2019, “Nilai Tukar Subjektif barang jasa tapi Contoh nilai tukar objektif dan subjektif barang jasa. Contoh Soal Ujian Nilai Pakai dan Tukar Barang Jasa
Pengertian Konsumsi. Secara umum pengertian konsumsi dalam ilmu ekonomi adalah kegiatan yang sifatnya mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa. Pengertian mengurangi atau menghabiskan adalah secara berangsur – angsur atau sekaligus.
Konsumsi rumah tangga dipengaruhi dua factor utama yaitu factor dari dalam konsumsi rumah tangga (atau factor intern) dan factor dari luar konsumsi rumah tangga (atau factor ekstern).
faktor-yang-mempengeruhi-konsumsi-rumah-tangga
Factor Internal
Factor intern merupakan factor- factor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi rumah tangga yang berasal dari dalam individu yang bersangkutan. Factor – factor tersebut adalah:
Motivasi
Motivasi merupakan dorongan untuk mengatur atau mengelola pembelanjaan rumah tangga agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Motivasi bersifat alamiah, dan kegiatannya bisa berdasarkan perencanaan atau sifatnya kebulan atau tanpa rencana,
Kepribadian
Kepribadian merupakan sifat dasar manusia yang langsung atau tidak langsung ikut bertanggung jawab atas pola konsumsi masyarakat, seperti sikap hemat atau boros.
Sikap Hidup.
Sikap hidup merupakan kebiasaan atau perilaku yang berkembang di lingkungan keluarga yang merupakan hasil didikan sejak dini, seperti kebiasaan memasak atau membeli makanan siap saji.
Factor Ekstern
Factor ekstern merupakan factor – factor yang mempengaruhi kegiatan transaksi konsumsi rumah tangga yang berasal dari luar rumah tangga atau datang dari lingkungan tempat rumah tangga berada atau lingkungan lainnya. Factor – factor tersebut adalah:
Pendapatan
konsumsi memerlukan pengorbanan berupa uang yang diperoleh dari penghasilan atau pendapatan. Besarnya pendapatan berpengaruh terhadap besarnya nilai konsumsi yang dilakukan. Secara umum, semakin tinggi pendapatan, maka semakin banyak pula barang dan jasa yang dapat dikonsumsi. Sebaliknya, konsumen dengan pendapatan rendah atau daya belinya rendah biasanya tidak bisa melakukan banyak kegiatan konsumsi.
Tingkat Harga
Jika harga barang dan jasa kebutuhan hidup meningkat, maka konsumen harus mengeluarkan uang lebih banyak. Sebagian konsumen dapat secara cermat mengantisipasinya dengan mengurangi jumlah pembelian. Hal ini dilakukan jika kenaikan harga tersebut tidak diikuti oleh kenaikan pendapatan. Dengan kata lain, kenaikan harga barang cenderung menurunkan tingkat konsumsi masyarakat. Dan apabila harga barang menurun, maka tingkat konsumsi masayarakat akan naik.
Keterangan Barang dan Jasa
Masyarakat sebagai konsumen tidak selalu dapat mengkonsumsi barang dan jasa yang diinginkan. Hal ini disebabkan barang dan jasa tidak selalu tersedia di pasar. Jadi, meskipun konsumen memiliki banyak uang untuk membeli, konsumen tidak dapat mengkonsumsi barang yang diinginkan. Misalnya, ketika pasokan gas elpiji terhambat, jumlah gas elpiji yang tersedia di pasaran berkurang sehingga banyak konsumen yang tidak dapat mengkonsumsinya.
Prakiraan Harga di Masa Datang
Prakiraan harga barang di masa datang akan memengaruhi keputusan untuk pengeluaran konsumsi saat ini atau tidak. Jika konsumen memprakirakan bahwa harga barang akan naik di masa yang akan datang, maka konsumen akan cenderung membeli saat ini sebelum harganya benar-benar naik.
Misalnya, ketika pemerintah mengumumkan rencana kenaikan harga BBM, maka masyarakat akan membeli bahkan menimbun BBM sebelum harganya benar-benar naik. Sebaliknya, apabila konsumen memprakirakan harga akan turun, ia akan menunda konsumsi sampai harga benar-benar turun.
Kebudayaan
Kebudayaan adalah adat istiadat dan kebiasaan atau tata nilai yang berlaku atau dianut oleh lingkungan masyarakat tertentu, seperti upacara adat, pernikahan, atau perayaan atas kesuksesan hasil panen dan sebagainya.
Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi social masyarakat adalah sikap dan perilaku konsumsi masyarakat yang berada di sekitar lingkungan rumah tangga.
Contoh Soal Ujian Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Rumah Tangga
1. Seseorang melakukan konsumsi bertujuan untuk . . . . a. mengganti barang yang rusak b. memenuhi kebutuhan hidup c. menghasilkan barang dan jasa d. menambah nilai guna suatu barang e. memperoleh keuntungan
2. Andi membeli buku di toko buku. Dalam hal ini, buku memiliki kegunaan . . . . a. bentuk b. tempat c. waktu d. dasar e. kepemilikan
Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Contoh Soal Ujian Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Rumah Tangga dengan Factor Ekstern dan Faktor Ekstern. Kebudayaan Kondisi Sosial Masyrakat sebagai Faktor Internal Kepribadian Sikap Hidup.
Ardra.Biz, 2019, “Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Rumah Tangga dengan Keterangan Barang dan Jasa. Kondisi Sosial Mayarakat dan Pengertian Motivasi atau Prakiraan Harga di Masa Datang.
Ardra.Biz, 2019, “Faktor motivasi konsumsi rumah tangga dan Faktor budaya terhadap konsumsi rumah tangga. Sedangkan Faktor harga pada konsumsi rumah tangga dan Faktor pendapatan pada konsumsi atau Faktor sikap hidup pada konsumsi.
Pengertian Upah. Pada prinsipnya upah merupakan hak harus diterima bagi pekerja atau karyawan yang dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Pengertian Upah Menurut Padar Ahli
Beberapa Pengertian Upah Menurut Para Ahli diantaranya adalah:
Upah Menurut Edwin B. Flippo
Edwin B. Flippo dalam Principles of Personal Management menyatakan, bahwa upah adalah Harga untuk jasa yang telah diterima atau diberikan oleh orang lain bagi kepentingan seseorang atau badan hukum.
Upah Menurut Iman Soepomo
Iman Soepomo mendefinisikan, bahwa upah adalah Pembayaran yang diterima buruh selama ini melakukan pekerjaan atau dipandang melakukan pekerjaan.
Upah Menurut Gunawi Kartasapoetra
Gunawi Kartasapoetra menyatakan bahwa upah adalah Pembayaran atau imbalan yang wujudnya dapat bermacam-macam yang dilakukan atau diberikan oleh seseorang/suatu kelembagaan atau instansi terhadap orang lain atas usaha, kerja dan prestasi kerja atau pelayanan (servicing) yang telah dilakukannya.
Upah Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo
Siswanto Sastrohadiwiryo, menyatakan bahwa upah adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Upah Menurut Konvesni ILO
Pasal 1 Konvensi ILO Nomor 100 yang telah diratifikasi oleh Undang-Undang Nomor 80 Tahun 1957 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 100.
Menurut konvensi ILO, pengupahan meliputi upah atau gaji biasa, pokok atau minimum dan pendapatan-pendapatan tambahan apapun juga yang secara tunai atau dengan barang oleh pengusaha kepada pekerja berhubungan dengan pekerjaan pekerja
Upah Menurut UU No 13 Tahun 2003Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 1 angka 30 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 disebutkan bahwa upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/ buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk bagi pekerja/ buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Upah Menurut PP RI No 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah
Berdasarkan Peraturan Permirintah Tentang Perlindungan Upah, dinyatakan bahwa upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja/ buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, atau peraturan perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh termasuk tunjangan, baik untuk sendiri maupun keluarga.
Pengertian Teori Upah Normal.
Teori ini disebut juga teori upah alami atau natural wages. Pada teori ini dinyatakan bahwa besarnya tingkat upah yang diberikan kepada pekerja didasarkan pada biaya yang dikeluarkan untuk kelangsungan hidup pekerja beserta keluarganya dan tentu saja tingkat upah ini akan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Teori upah ini merepresentasikan bahwa besarnya tingkat upah akan selalu mengalami perubahan, baik naik maupun turun. Perubahan upah ini dipengaruhi oleh jumlah penawaran tenaga kerja.
teori-sistem-pemberian-upah
Jika upah rendah, maka kesejahteraan pegawai dan keluarganya menjadi kurang terjamin. Kondisi ini akan menimbulkan pertambahan penduduk rendah. Pengaruh selanjutnya adalah jumlah penawaran tenaga kerja menjadi kurang. Sehingga mengakibatkan upah cenderung naik.
Demikian puka sebaliknya, jika upah tinggi, maka kesejahteraan pegawai dan keluarganya akan terjamin. Pertambuahan penduduk meningkat. Pengaruh selanjutnya, penawaran tenaga kerja ikut naik. Akibatnya melimpahnya tenaga kerja maka, upah cenderung turun. Teori ini dikemukakan oleh ilmuwan David Ricardo.
Teori Upah Besi
Teori upah ini menjelaskan adanya tingkat upah yang ditetapkan oleh perusahaan. Penetapan bertujuan agar tingkat upah menjadi rendah. Hal ini dilakukan agar perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Pada tingkat upah yang rendah, pekerja hanya dapat menerima kenyataan dan tidak dapat mempengaruhi tingkat upah. Konsekuensinya adalah para pekerja hanya dapat memenuhi hidupnya pada tingkat yang sangat minimal.
Pekerja terpaksa menerima pekerjaan dengan tingkat upah yang rendah karena kedudukan pekerja di mata perusahaan sangat lemah. Teori ini disampaikan oleh Ferdinand Lasalle.
Teori Upah Etika.
Teori upah ini menjelaskan tentang tingginya upah yang diterima para pekerja agar dapat menjamin kehidupan pekerja yang bersangkutan beserta keluarganya secara layak atau baik.
Tingkat upah ini merupakan upah yang seharusnya diterima olah para pekerja. Teori ini tidak semata – mata hanya memperhatikan pekerja saja, namun juga memperhatikan keluarganya.
Teori Upah Produktivitas Batas Kerja
Teori upah ini termasuk sebagai teori upah modern. Tinggi rendahnya tingkat upah tergantung dari kemampuan atau produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Untuk membatasi agar produktivitas tenaga kerja tidak berlebihan, maka ditetapkan batas produktivitas tenaga kerja yang biasa disebut dengan marginal productivity.
Teori upah ini awalnya dikemukakan oleh Von Thunen dan disempurnakan oleh J.B Clark
Sistem Pemberian Upah
Pada dasarnya upah dapat dibedakan menjadi upah nominal dan upah riil.
Upah Nominal
Upah nominal adalah besarnya uang yang diterima para pekerja sebagai balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja yang mereka serahkan.
Upah nominal adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan atau pekerja yang berhak secara tunai sebagai imbalan atas pengerahan jasa- jasa atau pelayanannya sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang terdapat dalam perjanjian kerja dengan perusahaan atau suatu organisasi kerja.
Dalam upah nominal tidak ada tambahan atau keuntungan yang lain yang diberikan kepadanya.
Upah nominal ini sering disebut sebagai upah uang (money woges) karena dibayarkan uang uang secara keseluruhannya.
Upah Riil (riil wage)
Upah rill adalah besarnya barang dan jasa yang dapat diperoleh atau dibeli dengan jumlah upah yang mereka terima.
Upah nyata atau riil adalah upah uang yang nyata yang benar- benar harus diterima oleh pekerja karyawan yang berhak. Upah riil atau nyata ini ditentukan oleh daya beli upah tersebut yang akan banyak tergantung pada besar atau kecilnya jumlah uang yang diterima dan besar atau kecilnya biaya hidup yang diperlukan.
Upah riil dapat diterima dalam bentuk uang dan fasilitas atau lainnya, sehingga upah nyata riil yang diterimanya merupakan jumlah upah uang dan nilai rupiah dari fasilitas tersebut.
Jenis Jenis Sistem Pemberian Upah
Beberapa sistem pemberian upah dapat dibagi sebagai berikut:
Sistem Upah Jangka Waktu.
Sistem Pemberian upah Menurut waktu, berdasarkan lamanya waktu bekerja.
Menurut sistem pengupahan ini upah ditetapkan menurut jangka waktu buruh melakukan pekerjaan. Untuk tiap jam diberi upah jam-jaman, untuk bekerja harian diberi upah harian, untuk seminggu bekerja diberi upah mingguan, untuk sebulan bekerja dibari upah bulanan dan sebagainya.
Cara ini memungkinkan mutu pekerjaan yang baik karena karyawan tidak tergesaa-gesa, tetapi perlu pengawasan dan regulasi untuk memastikan karyawan benar-benar bekerja selama jam kerja.
Sistem Upah Borongan
System Pemberian upah Borongan, berdasarkan pada prestasi kerja sampai dengan selesainya pekerjaan yang diserahkan.
Sistem upah borongan adalah balas jasa yang dibayar untuk suatu pekerjaan yang diborongkan. Cara memperhitungkan upah ini kerap kali dipakai pada suatu pekerjaan yang diselesaikan oleh suatu kelompok pekerja.
Untuk seluruh pekerjaan ditentukan suatu balas jasa, yang kemudian dibagi-bagi antara para pelaksanan. Misalnya untuk peembangunan gedung, pembuatan sumur dan lainnya.
Sistem Upah Prestasi, Potongan
Sistem upah prestasi, pemberian upah per satuan, berdasarkan banyaknya, jumlah satuan hasil pekerjaan
Sistem upah potongan atau prestasi sering digunakan untuk mengganti sistem upah jangka waktu, ketika hasil pekerjaan tidak memuaskan. Karena upah ini hanya dapat ditetapkan jika hasil pekerjaan dapat diukur menurut ukuran tertentu, misalnya jumlah banyaknya, jumlah beratnya, jumlah luasnya dari apa yang dikerjakan, maka sistem pengupahan ini tidak dapat digunakan di semua perusahaan.
Sistem Upah Premi Atau Bonus
System pemberian upah Bonus, berdasarkan perpaduan antara upah menurut waktu dan upah per satuan.
Upah dasar untuk prestasi normal berdasarkan waktu atau jumlah hasil. Apabila seorang karyawan mencapai prestasi yang lebih dari itu, ia diberi premi.
Premi dapat juga diberikan misalnya untuk penghematan waktu dan bahan baku, kualitas produk yang baik dan lain sebagainya.
Sistem Upah Bagi Hasil
Sistem ini banyak dipakai di bidang pertanian dan dalam usaha keluarga, namun juga di kenal di luar kalangan itu, yang mana karyawan ikut menerima bagian dari keuntungan bersih perusahaan, bahkan diberi saham perusahaan tempat mereka bekerja sehingga ikut menjadi pemilik dan mendapat bagi hasil.
Sistem Upah Permupakatan
Sistem pengupahan ini pada dasarnya adalah upah potongan, yaitu upah untuk hasil pekerjaan tertentu, misalnya pada pembuatan jalan, pekerjaan memuat, membongkar dan mengangkut barang dan sebagainya, tetapi upah itu bukanlah diberikan kepada buruh masing-masing, melainkan kepada sekumpulan buruh yang bersama-sama melakukan pekerjaan.
Sistem Pemberian Upah Indeks
System pemberian upah Indeks, berdasarkan indeks harga kebutuhan pokok sehari – hari.
Sistem Pemberian Upaj Mitra Kerja
System pemberian upah mitra kerja atau mitra usaha, pekerja mendapat upah dan bagian laba usaha dari perusahaan tempat pekerja bekerja.
Sistem Pemberian Upah Skala
System pemberian upah skala, berdasarkan pada perhitungan skala hasil penjualan perusahaan
Sistem Pemberian Upah Partisipatif
System pemberian upah secara partisipasi (profit sharing), berdasarkan ketentuan perusahaan yang berlaku dan ditambah dengan bagian keuntungan perusahaan.
Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Nilai Upah
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya upah diantaranya adalah
1). Penawaran dan Permintaan
Suatu penawaran dari tenaga kerja tinggi karena mempunyai keahlian/ skill, sedang permintaan untuk rekrutannya sedikit maka upah yang ditawarkan cenderung tinggi, tetapi apabila penawaran rendah/under skill sedang permintaan banyak upah cenderung rendah.
2). Organisasi Serikat Pekerja
Lemah dan kuatnya serikat pekerja di dalam melakukan bargaining akan mempengaruhi tinggi rendahnya upah.
3). Kemampuan Membayar
Meskipun ada tuntutan dari pekerja kalau tidak ada kemampuan membayar maka upah belum tentu naik, hal ini dikarenakan upah merupakan salah satu komponen harga produksi yang sangat diperhitungkan oleh seorang pengusaha.
4). Produktivitas
Upah sebenarnya merupakan imbalan atas prestasi kerja, semakin tinggi prestasi yang diberikan upah cenderung naik.
5). Biaya Hidup
Lingkungan tempat tinggal akan mempengaruhi kebutuhan hidup seseorang, dengan biaya hidup tinggi seperti yang terjadi di kota-kota besar upah cenderung tinggi, tetapi apabila di daerah terpencil upah cenderung rendah.
6). Pemerintah
Kebijakan pemerintah dalam mengeluarkan peraturan ketenagakerjaan juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya upah. Misalnya dengan penetapan upah minimum provinsi.
Kebijaksanaan Pemerintah Tentang Upah
Kebijakan pemerintah tentang upah yang bertujuan untuk melindungi para pekerja atau buruh dituangkan dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Pasal 88 ayat 3 yang meliputi:
a). Upah minimum;
b). Upah kerja lembur;
c). Upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
d). Upah tidak masuk kerja melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;
e). Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
f). Bentuk dan cara pembayaran upah;
g). Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
h). Struktur dan skala pengupahan yang proposional;
i). Upah untuk pembayaran pesangon;
j). Upah untuk perlindungan pajak penghasilan
Kebijakan Upah Minimum
Upah minimum bisa ditetapkan jika pihak pemerintah menetapkan upah paling rendah yang mungkin bisa dibayar kepada seorang pekerja untuk satu jangka waktu tertentu.
Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengontrol para majikan yang memperalat pekerja untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan cara menyeimbangkan antara upah dan hasil produksi.
Ketentuan mengenai upah minimum diatur dalam pasal Pasal 88 sampai dengan 92 Undang-undang Ketenagakerjaan dan Peraturan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi No 7 Tahun 2013 tentang Upah minimum.
Upah minimum menurut Pasal 1 angka 1 Permenakertrans No 7 Tahun 2013 adalah upah terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap oleh Gubernur sebagai jarring pengaman.
Tujuan Penentuan Upah Minimum
Tujuan utama penentuan upah minimum adalah untuk mengontrol kesewenang-wenangan majikan dalam menentukan upah. Oleh sebab itu, majikan tidak dapat membayar upah pekerja kurang dari upah yang telah ditentukan kadar minimumnya.
Upah minimum telah digunakan untuk melindungi dan menjamin jerih payah serta keringat para buruh dibayar sesuai dengan ketentuan. Aturan tersebut merupakan tinjauan moral bukan tinjauan ekonomi.
Contoh Soal Ujian Teori Sistem Pemberian Upah, Penjelasan Contoh Soal.
Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
Joesron, Suharti, Tati. Fathorrrazi, M., 2012, “Teori Ekonomi Mikro”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Ahman H., Eeng. Rohmana, Yana, 2007, “Ilmu Ekonomi dalam PIPS”, Edisi Pertama, Penerbit Unuversitas Terbuka, Jakarta.
Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Sistem Pemberian Upah, Teori Sistem Pemberian Upah dan Teori Upah Besi atau Teori Upah Etika. Teori Upah Produktivitas Batas Kerja dengan Contoh Upah Besi.
Ardra.Buz, 2019, “Teori Upah Besi Ferdinand Lasalle dengan Contoh Teori Upah Etika dan Contoh Teori Upah Produktivitas Batas Kerja. Teori upah modern dan Teori upah Von Thunen serta Teori Upah JB Clark dengan Contoh Sistem Pemberian Upah.
Ardra.Biz, 2019, “Pengertian upah nominal dan upah riil dengan Contoh upah nominal dan upah riil. Jenis sistem pemberian upah dengan Sistem Pemberian upah Menurut waktu dan berdasarkan lamanya waktu bekerja
Ardra.Biz, 2019, “Sistem Pemberian upah per satuan dengan System Pemberian upah Borongan dan System pemberian upah Bonus.
Ardra.Biz, 2019, “System pemberian upah Indeks dengan System pemberian upah mitra kerja atau mitra usaha atau System pemberian upah skala. System pemberian upah secara partisipasi (profit sharing).
Pengertian Kecepatan Reaksi. Laju reaksi merupakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Laju reaksi ditentukan melalui percobaan dengan cara mengukur banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau dengan mengukur banyaknya produk yang dihasilkan pada selang waktu tertentu.
Pada system homogen, laju reaksi umumnya dinyatakan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam waktu tertentu.
Grafik Laju Reaksi Konsentrasi Waktu
Jumlah suatu zat yang dihabiskan dalam reaksi maupun yang dihasilkan dalam reaksi dapat dinyatakan dengan berbagai macam satuan, misalnya gram, mol, atau konsentrasi, sedangkan satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari ataupun tahun.
konsep-laju-reaksi-kimia-persamaan
Apabila reaksi seperti berikut
R → P, maka laju reaksinya adalah
vR = – ∆[R]/∆t = laju pengurangan konsentrasi molar reaktan dalam waktu tertentu
vP = +∆[P]/∆t = laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam waktu tertentu
1). Contoh Soal Perhitungan Laju Reaksi
Pada reaksi zat A menjadi zat B diketahui bahwa konsentrasi zat A mula-mula 8 M, setelah 3 detik menjadi 2 M. Tentukan laju reaksinya?
Jawab:
∆c = Perubahan konsentrasi
∆c = (8 – 2) M = 6 M
∆t = Perubahan waktu
∆t = 3 detik
Dengan demikian, laju reaksi dari zat A menjadi Zat B adalah:
v=∆c/∆t
v= 6/3
v = 2 M/detik
Contoh Soal dan Pembahasan Di Akhir Artikel
Untuk system reaksi yang lebih kompleks, maka laju reaksi akan sama dengan berkurangnya konsentrasi masing – masing reaktan atau bertambahnya konsentrasi setiap produknya.
Apabila reaksi seperti berikut:
aA + bB → cC + dD
Maka Laju reaksinya adalah:
vA = – ∆[A]/∆t
vB = – ∆[B]/∆t
vD = + ∆[C]/∆t
vD = + ∆[D]/∆t.
Perbandingan laju reaksi zat – zat dalam reaksi sama dengan perhitungan koefiensi reaksinya
vA : vB : vc : vD = a : b : c : d
Persamaan Laju Reaksi Kimia Hukum Laju Reaksi
Persamaan laju reaksi kimia menyatakan hubungan antara konsentrasi reaktan dengan laju reaksi. Secara umum, persamaan laju reaksi dituliskan sebagai berikut:
aA + bB → cC + dD
Rumus Persamaan Laju Reaksi
Persamaan laju reaksi kimianya adalah:
v = k [A]m [B]n
Dengan
v = laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A
[B] = konsentrasi zat B
m = order reaksi zat A
n = order reaksi zat B
k = konstanta laju reaksi
Persamaan laju reaksi di atas disebut persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi. Persamaan laju reaksi seperti itu menyatakan hubungan antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi. Bilangan pangkat pada persamaan di atas disebut sebagai orde reaksi atau tingkat reaksi pada reaksi yang bersangkutan.
Nilai Orde reaksi hanya dapat ditentukan dari percobaan atau eksperimen. Orde reaksi pada reaksi secara keseluruhan disebut seaagai ordereaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah jumlah semua orde reaksi pereaksi. Sehingga, orde reaksi total (orde reaksi) pada reaksi tersebut di atas adalah m + n.
Contoh Penentuan Orde Reaksi
Perhatikan Contoh reaksi berikut
2H2(g) + 2NO(g) → H2O(g) + N2(g)
Persamaan laju reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
v = k . [H2] [NO2]2,
Reaksi tersebut mempunyai tingkat (atau orde) pertama terhadap H2 dan tingkat (atau orde) kedua terhadap NO. Sehingga secara keseluruhan reaksi tersebut merupakan tingkat (atau orde) ketiga.
Contoh Soal dan Pembahasan Di Akhir Artikel
Tetapan kesetaraan (k) bergantung pada macam pereaksi dan suhu reaksi. Untuk reaksi yang sama, harga k tetap selama suhu reaksi tidak berubah. Jika suhu atau pereaksi berubah, harga k juga berubah.
Pengertian Orde Reaksi Kimia
Pada dasarnya Orde reaksi merupakan suatu bilangan pangkat dan faktor konsentrasi dalam persamaan laju reaksi seperti berikut
v = k [A]m [B]n
Konsentrasi [A] berpangkat m atau m merupakan orde reaksi terhadap konsentrasi [A]
konsentrasi [B] berpangkat n atau n merupakan orde reaksi terhadap konsentrasi [B].
Penentuan Orde Laju Reaksi
Orde reaksi ditentukan dari hasil eksperimen. Orde reaksi tidak dapat ditentukan dari bentuk persamaan reaksinya.
Penentuan orde reaksi memerlukan beberapa eksperimen dengan cara merubah – ubah variabel tekanan khusus untuk reaksi berwujud gas atau merubah molaritas untuk reaksi berupa larutan atau dapat pula gas.
Orde reaksi pada reaksi keseluruhan disebut orde reaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah jumlah semua orde reaksi pereaksi. Jadi, orde reaksi total (orde reaksi) pada reaksi tersebut adalah m + n.
Reaksi Kimia Orde Nol
Laju reaksi tetap walaupun ada penambahan konsentrasi reaktan.
Contoh Reaksi Kimia Orde Nol
Contoh reaksi kimia orde nol adalah reaksi pada proes fotosintetis, reaksi penguraian ammonia
Reaksi Kimia Orde Satu
Kenaikan laju reaksi akan sebanding dengan penambahan konsentrasi reaktan
Contoh Reaksi Kimia Orde Satu
Contoh reaksi kimia orde satu adalah reaksi penguraian gas N2O4
Reaksi Kimia Orde Dua
Kenaikan laju reaksi sebanding dengan kuadrat penambahan konsentrasi reaktan
Contoh Reaksi Kimia Orde Dua adalah reaksi pembetukan gas Nitrogen dioksida NO2 dari reaksi nitogen monoksida dengan oksigen.
2). Contoh Soal Perhitungan Laju Reaksi Kimia CH4 Dan Br2
Reaki kimia CH4 Dan Br2 memenuhi persamaan reaksi berikut:
CH4 (g) + Br2 (g) → CH3Br (g) + HBr (g)
Pada keadaan tertentu laju pengurangan terhadap gas CH4 adalah 2 M/s, maka tentukanlah laju penambahan gas CH3Br
Diketahui:
v(CH4) = 2 M/s
Rumus Menghtiung Laju Penambahan Produk Hasil Reaksi
Untuk reaksi yang setara, Laju penambahan gas CH3Br dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut:
Perbandingn laju = perbandingan koefisien
v(CH4) : v(CH3Br) = coef (CH4) : coef (CH3Br)
2 : v(CH3Br) = 1: 1 atau dapat pula ditulis
2/v(CH3Br) = 1/1
v(CH3Br) = 2 M/s
Jadi, Laju penambahan gas CH3Br adalah 2 M/s
3). Contoh Soal Perhitungan Kecepatan Reaksi Penguraian Batu Kapur Kalsium Karbonat CaCO3
Bila 30 gram CaCO3 (Mr 100) pada temperature dan tekanan tertentu terurai secara sempurna seluruhnya menjadi CaO dan gas CO2 dalam waktu 5 menit, maka hitunglah kecepatan pengurainya.
Diketahui
m(CaCO3) = 30 gram atau
mol(CaCO3) = 30/100
mol(CaCO3) = 0,3 mol
t = 5 x 60 = 300 detik
Rumus Menentukan Kecepatan Reaksi Penguraian
Kecepatan reaksi penguraian kalsium karbonat dapat dinyatakan dengan rumus seperti berikut
v(CaCO3) = Δmol/Δt
v(CaCO3) = 0,3/300
v(CaCO3) = 1,0 x 10-3 mol/detik
Jadi, kecepatan reaksi penguraian batu kapur kalsium karbonat adalah 1,0 x 10-3 mol/detik
4). Contoh Soal Perhitungan Kecepatan Pembentukan Nitrogen Dioksida NO2
Tentukan laju pembentukan NO2 jika laju penguraian senyawa N2O5 adalah 2 x 10-6 mol/L.detik
Diketahui.
v(N2O5) = 2 x 10-6 mol/L.detik
Rumus Menghitung Laju Pembentukan Nitrogen Dioksida NO2
Kecepatan reaksi pembentukan Nitrogen Dioksida NO2 dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut:
v(N2O5)/v(NO2) = koef (N2O5)/koef (NO2) atau
(2 x 10-6)/v(NO2) = 1/(2)
(2 x 10-6)/v(NO2) = 1/2
v(NO2) = 2 x (2 x 10-6)
v(NO2) = 4 x 10-6 mol/L.detik
Jadi, kecepatan reaksi pembentukan Nitrogen Dioksida NO2 adalah v(NO2) = 4 x 10-6 mol/L.detik
5). Contoh Soal Perhitungan Kecepatan Reaksi Pembakaran Gas Amonia NH3
Reaksi pembakaran gas ammonia NH3 sesuai dengan reaksi seperti berikut
4 NH3 + 5 O2 → 4 NO + 6 H2O
Jika laju reaksi ammonia NH3 adalah 0,4 mol/Ldetik, berapakah kebutuhan gas oksigen setiap detiknya pada pembakaran ammonia tersebut
diketahui:
v(NH3) = Kecepatan reaksi NH3
v(NH3) = 0,4 mol/L.detik
Rumus Menentukan Kebutuhan Gas Oksigen Pada Pembakaran Amonia NH3
Kebutuhan gas oksigen per detik dalam pembakaran ammonia sama dengan laju reaksi gas oksigen yang dapat dihitung dengan persamaan berikut
v(O2)/v(NH3) = koef (O2)/koef (NH3) atau
v(O2) = v(NH3) x koef (O2)/koef (NH3)
v(O2) = 0,4 x (5/4)
v(O2) = 0,5 mol/L.detik
Jadi kebutuhan gas oksigen adalah 0,5 mol/L.detik
6). Contoh Soal Perhitungan Kecepatan Reaksi Dekomposisi Nitrogen Dioksida NO2
Reaksi dekomposisi Nitrogen Dioksida NO2 merupakan reaksi elementer dan dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
2 NO2 → 2 NO + O2
Pada awal reaksi [NO2] adalah 0,01 M dan laju reaksinya adalah 5 x 10-4 M/detik, tentukan laju reaksi ketika [NO2] sudah terurai 90% nya.
Diketahui
[NO2] = 0,01 M
v1(NO2) = 5 x 10-4 M/detik,
Rumus Menghitung Kecepatan Reaksi Dekomposisi Nitrogen Dioksida NO2
Kecepatan reaksi Dekomposisi Nitrogen Dioksida NO2 dapat dinyatakan dengan rumus berikut;
konsentrasi awal NO2
[NO2]1 = 0,01 M sehingga v1 adalah
v1 = k [0,01]2 = 5 x 10-4 M/detik
konsentrasi NO2 yang tersisa setelah 90% terurai adalah
[NO2]2 = 0,01 – (90% x 0,01)
[NO2]2 = 0,001 M sehingga v2 adalah
v2 = k [0,001]2
Dengan demikian, kecepatan setelah 90% NO2 terurai adalah
v1/v2 = (k [0,01]2)/(k [0,001]2) atau
v2 = v1 x (0,001/0,01)2
v2 = 5 x 10-4 (0,01)
v2 = 5 x 10-6 M/detik
Jadi Kecepatan reaksi Dekomposisi Nitrogen Dioksida NO2 adalah 5 x 10-6 M/detik
7). Contoh Soal Perhitungan Kecepatan Penguraian Dinitrogen Pentoksida N2O5
Reaksi penguraian Dinitrogen Pentoksida N2O5 menjadi Nitrogen dioksida NO2 dan gas oksigen memenuhi persamaan reaksi berikut;
N2O5 → 2 NO2 + ½ O2
Pada reaksi diketahui bahwa N2O5 berkurang dari 4 mol/liter menjadi 1 mol/liter dalam waktu 20 detik. Hitung Berapakah laju reaksi berkurang konsentarsi N2O5
Rumus Menghitung Laju Penguraian Dinitrogen Pentoksida N2O5
Laju pengurangan konsentrasi Dinitrogen Pentoksida N2O5 dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut:
v(N2O5) =∆c/∆t atau
v(N2O5) =∆[N2O5]/∆t
v(N2O5) = (4 – 1)/20
v(N2O5) = 0,15 M/detik
Jadi laju pengurangan konsentrasi N2O5 adalah 0,15 M/detik
8). Contoh Soal Penentuan Persamaan Laju Reaksi Kimia Brom dan Nitrogen Monoksida
Percobaan penentuan laju reaksi, gas brom dapat bereaksi dengan gas nitrogen monoksida menurut persamaan reaksi:
NO + Br2 → NOBr2
Dari percobaan reaksi tersebut diperoleh data seperti ditunjukkan pada table
Contoh Soal Penentuan Persamaan Laju Reaksi Kimia Brom dan Nitrogen Monoksida
Tentukan persamaan laju reaksi tersebut
Rumus Menentukan Persamaan Laju Reaksi Kimia
Persamaan laju reaksi kimia secara umum dapat dinyatakan denga persamaan berikut
v = k [NO]m [Br2]n
Menentukan Orde Reaksi Kimia Brom dan Nitrogen Monoksida
Untuk mencari orde m, dapat gunakan nilai konsentrasi awal [NO] yang berbeda, namun konsentrasi [Br2] sama, yaitu pada percobaan 2 dan 3, dan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
v2= k [0,1]m [0,2]n
v3 = k [0,2]m [0,2]n
Orde m dapat dicari cara seperti ini
v3/v2 = (k [0,2]m [0,2]n)/(k [0,1]m [0,2]n)
8/4 = [0,2]m/[0,1]m
2 = [2]m
m = 1
Jadi orde reaksi terhadap konsentrasi [NO] adalah 1
Untuk mencari orde n, dapat gunakan nilai konsentrasi awal [NO] yang sama, namun konsentrasi [Br2] yang berbeda, yaitu pada percobaan 1 dan 2, dan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
v1= k [0,1]m [0,1]n
v2 =k [0,1]m [0,2]n
Orde n dapat dicari cara seperti ini
v2/v1 = (k [0,1]m [0,2]n)/(k [0,1]m [0,1]n)
4/2 = [0,2]n/[0,1]n
2 = [2]n
n = 1
Jadi orde reaksi terhadap konsentrasi [Br2] adalah 1
Dengan demikian persamaan laju reaksinya adalah
v = k [NO]1 [Br2]1 atau
v = k [NO] [Br2]
9). Contoh Soal Perhitungan Konstanta Persamaan Laju Reaksi Kimia Hidrogen Nitrogen Monoksida
Dari percobaan untuk penentuan laju reaksi, gas hidrogen dapat bereaksi dengan gas nitrogen monoksida menurut persamaan reaksi:
2 H2 + 2 NO → 2 H2O + N2
Dari percobaan reaksi tersebut diperoleh data seperti ditunjukkan pada table berikut
Contoh Soal Perhitungan Konstanta Persamaan Laju Reaksi Kimia Hidrogen Nitrogen Monoksida
Tentukanlah orde reaksi, persamaan laju reaksi dan konstanta laju reaksi
Rumus Menentukan Persamaan Laju Reaksi Kimia
Persamaan laju reaksi kimia secara umum dapat dinyatakan denga persamaan berikut
v = k [H2]m [NO]n
Menentukan Orde Reaksi Kimia Hidrogen dan Nitrogen Monoksida
Untuk mencari orde m, dapat gunakan nilai konsentrasi awal [H2] yang berbeda, namun konsentrasi [NO] sama, yaitu pada percobaan 1 dan 2, dan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
v1= k [0,01]m [0,02]n
v2 = k [0,02]m [0,02]n
Orde m dapat dicari dengan cara seperti ini
v2/v1 = (k [0,02]m [0,02]n)/(k [0,01]m [0,02]n)
8/4 = [0,02]m/[0,01]m
2 = [2]m
m = 1
Jadi orde reaksi terhadap konsentrasi [H2] adalah 1
Untuk mencari orde n, dapat gunakan nilai konsentrasi awal [H2] yang sama, namun konsentrasi [NO] yang berbeda, yaitu pada percobaan 2 dan 3, dan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
v2= k [0,02]m [0,02]n
v3 =k [0,02]m [0,04]n
Orde n dapat dicari cara seperti ini
v3/v2 = (k [0,02]m [0,04]n)/(k [0,02]m [0,02]n)
32/8 = [0,04]n/[0,02]n
4 = [2]n
n = 2
Jadi orde reaksi terhadap konsentrasi [NO] adalah 2
Dengan demikian persamaan laju reaksinya adalah
v = k [H2] [NO]2
Rumus Cara Menentukan Konstanta Laju Persamaan Reaksi Hidrogen dan Nitrogen Monoksida
Konstanta laju persamaan reaksi dapat dihitung dengan rumus seperti berikut
v = k [H2] [NO]2
k = v/([H2] [NO]2)
nilai nilai v, [H2] dan [NO] dapat menggunakan salah satu data percobaan, misal data dari percobaan nomor 2,
v = 8 M/detik
[H2] = 0,02 M
[NO] = 0,02 M
Sehingga nilai k dapat dicari seperti berikut
k = 8/(0,02 x (0,02)2)
k = 1 x 106 M/detik
Jadi, konstanta persamaan laju reaksinya adalah 1 x 106 M/detik
10). Contoh Soal Perhitungan Laju Reaksi Volume Diperkecil
Laju reaksi suatu gas memenuhi Hukum laju reaksi berikut
v = k [A]2[B]
Bila volume diperkecil menjadi ¼ kali volume mula mula, tentukan laju reaksi jika dibandngkan dengan laju reaksi mula mula
Diketahui
Vol2 = ¼ Vol1
Rumus Menentukan Laju Reaksi Volume Diperkecil
Laju reakis Ketika volume diperkecil menjadi ¼ volume semula dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
v1 = k [A]2[B]
v2 = k [A/(¼)]2[B/(1¼)]
v2/v1 = (k [A/(¼)]2[B/(¼)])/(k [A]2[B])
v2/v1 = ([4A]2[4B])/([A]2[B])
v2/v1 = ([4]2[4])/([1]2[1])
v2/v1 = (16 x4)
v2/v1 = 64
v2 = 64 v1
Dengan demikian, laju reaksi menjadi 64 kali laju reaksi mula mula
11). Contoh Soal Menentuka Persamaan Laju Reaksi Dari Data Percobaan
Reaksi fase gas memenuhi persamaan reaksi berikut:
2 NO + Br2 → 2NOB2
dilakukan dalam kondisi tertutup dengan konsentrasi awal reaktan yang berbeda beda. Pada table waktu reaksi adalah waktu dari awal reaksi sampai hilangnya warna Br2.
Contoh Soal Menentuka Persamaan Laju Reaksi Dari Data Percobaan
Tentukanlah orde reaksi dan laju reaksi fase gas tersebut
Rumus Menentukan Persamaan Laju Reaksi Kimia
Persamaan laju reaksi kimia secara umum dapat dinyatakan denga persamaan berikut
v = k [NO]m [Br2]n
Menentukan Orde Reaksi Kimia Dari Data Percobaan
Untuk mencari orde m, dapat gunakan nilai konsentrasi awal [NO] yang berbeda, namun konsentrasi [Br2] sama, yaitu pada percobaan 1 dan 3, dan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
v1= k [0,1]m [0,05]n
v3 = k [0,2]m [0,05]n
Perlu diingat bahwa laju reaksi berbanding terbalik dengan waktunya. Sehingga
v3/v1 = t1/t3
Orde m dapat dicari dengan cara seperti ini
t1/t3 = (k [0,2]m [0,05]n)/(k [0,1]m [0,05]n)
4/1 = [0,2]m/[0,1]m
4 = [2]m
m = 2
Jadi orde reaksi terhadap konsentrasi [NO] adalah 2
Untuk mencari orde n, dapat gunakan nilai konsentrasi awal [NO] yang sama, namun konsentrasi [Br2] yang berbeda, yaitu pada percobaan 1 dan 2, dan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
v1= k [0,1]m [0,05]n
v2 =k [0,1]m [0,1]n
Perlu diingat bahwa laju reaksi berbanding terbalik dengan waktunya. Sehingga
v2/v1 = t1/t2
Orde n dapat dicari cara seperti ini
t1/t2 = (k [0,1]m [0,1]n)/(k [0,1]m [0,05]n)
4/2 = [0,1]n/[0,05]n
2 = [2]n
n = 1
Jadi orde reaksi terhadap konsentrasi [Br2] adalah 1
Pengertian Persamaan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Kimia. Pada tahun 1864 Cato Gulberg dan Peter Wage menemukan adanya suatu hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen dalam kesetimbangan, hubungan yang tetap ini disebut dengan hukum kesetimbangan atau hukum massa.
Pada dasarnya Tetapan kesetimbangan menunjukkan komposisi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang pada temperature tertentu.
Hukum Kesetimbangan Reaksi Kimia
Hukum kesetimbangan menyatakan bahwa: “Hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kanan dibagi dengan hasil kali konsentrasi setimbang zat ruas kiri, masing – masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai nilai tetap pada temperature tetap”
Hukum kesetimbangan tersebut merupakan persamaan tetapan kesetimbangan sesuai stoikiometri reaksinya.
Rumus Tetapan Kesetimbangan Reaksi Kimia
Tetapan kesetimbangan kimia dapat dinyatakan dengan notasi sebagai berikut.
Kc = tetapan kesetimbangan kimia yang dinayatakan dalam konsentrasi molar. Tetapan ini hanya berlaku untuk zat- zat dengan fase gas dan larutan (aqueous), sedangkan zat yang berfase padat (atau solid) dan cair (atau liquid) tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangannya.
Kp = tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan parsial dan hanya berlaku untuk fase gas.
Kx = tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam fraksi mol
Secara umum untuk reaksi seperti ditunjukkan berikut,
Aa + Bb = Cc + Dd
maka nilai tetapan kesetimbangan adalah:
Hubungan Tetapan Kesetimbangan Kimia Kc dengan Kp
Tetapan parsial gas bergantung pada konsentrasi gas dalam ruangan, maka tetapan kesetimbangan parsial Kp dari gas dapat dihubungkan dengan tetapan kesetimbangan konentrasi Kc dari gas tersebut.
Hal ini sesuai dengan persamaan gas ideal, yaitu
P. V = n. R. T
Karena n/V = C
Maka P = C.R.T, sehingga persamaan menjadi
Kp = Kc (RT)∆n
Dengan
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri
R = tetapan gas = 0,0826 L,atm.mol-1.K-1
T = temperature (K) = (Celcius + 273)
Contoh Tetapan Kesetimbangan Kc
Perhatikan reaksi berikut yang hanya berfase gas dan tetapan kesetimbangan Kc dihitung berdasarkan konsentrasinya.
2SO2(g) + O2(g) = 2SO3(g)
Tetapan Kesetimbangan reaksi kimianya dapat dituliskan sebagai berikut:
Contoh Tetapan Kesetimbangan Kc
Berikut contoh reaksi dengan Senyawa atau zat yang terlibat berfase aqueous dan solid, sedangkan yang ikut dihitung hanya yang berfase aqueous saja.
AgNO3(aq) + NaCl(aq) = AgCl(s) + NaNO3(aq)
Dengan demikian, maka tetapan kesetimbangan Kc adalah:
Konsentrasi senyawa AgCl tidak ikut dihitung karena berfase padat / solid
Contoh Tetapan Kesetimbangan Kp
Perhatikan reaksi di bawah yang hanya melibatkan zat berfase gas, baik reaktan maupun produk reaksi. Tetapan kesetimbangan Kp dihitung dari tekanannya seperti berikut:
P = (mol gas tersebut/mol total) x Ptotal
2SO2(g) + O2(g) = 2SO3(g)
Meramalkan Arah Reaksi Dan Tetapan Kesetimbangan Qc Kc
Apabila ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan, zat- zat hasil reaksi dan zat-zat pereaksi yang dimasukkan bukan merupakan keadaan setimbang, maka harga yang diperoleh disebut kuotion reaksi (Qc).
Pengertian Kuotion Reaksi Qc
Kuotion reaksi merupakan perbandingan konsentrasi- konsentrasi yang bentuknya sama dengan persamaan Kc.
Ketentuannya:
Jika Qc < Kc, berarti reaksi akan berlangsung dari kiri ke kanan sampai dengan tercapai keadaan setimbang
Jika Qc > Kc, berarti reaksi akan berlangsung dari kanan ke kiri sampai dengan tercapai keadaan setimbang
Jika Qc = Kc, berarti reaksi dalam keadaan setimbang
Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Reaksi Kimia
Reaksi kesetimbangan disosiasi hydrogen sulfida H2S mengikuti reaksi berikut
2H2S(g) = 2H2(g) + S2(g)
Reaksi kesetimbangan memiliki tetapan Kc = 1 x 10-4 pada temperature 450 0C. Bila pada kondisi kesetimbangan dalam bejana bervolume 10 liter secara tertutup diperoleh 0,2 mol H2 dan 0,1 mol S2, maka tentukanlah jumlah H2S pada saat reaksi dalam keadaan setimbang tersebut.
Diketahui:
Konsentrasi dalam keadaan kesetimbangan
[H2] = 0,2 mol
[S2] = 0,1 mol
Kc = 1 x 10-4
Menentukan Jumlah Mol Kesetimbangan Reaksi Hidrogen Sulfida H2S
Konsentrasi pada keadaan kesetimbangan dapat dihitung dengan cara seperti berikut:
Tetapan kesetimbangan reaksi Butana – Isobutana dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:
Kc = [CH3CH(CH3)CH3]/ [CH3CH2CH2CH3]
9 = 0,1a/(0.01 – 0,1a)
9 x (0.01 – 0,1a) = 0,1a
0,1a = 0,09 – 0,9a
a = 0,09 mol
jumlah konsentrasi isobutana dalam kesetimbangan adalah 0,09 mol atau
mol CH3CH(CH3)CH3 = 0,09 mol
Massa Isobutana dalam kesetimbangan dapat dihitung dengan rumus berikut
massa CH3CH(CH3)CH3 = 0,09 (58)
massa CH3CH(CH3)CH3 = 5,22 gram
Jadi, massa isobutana dalam kesetimbangan adalah 5,22 gram
7). Contoh Soal Perhitungan Ramalan Arah Kesetimbangan Reaksi
Pada suatu bejana bervolume 50 liter dan bertemperatur 410 0C terjadi reaksi sesuai persamaan berikut
N2 (g) + 3H2 (g) = 2 NH3 (g)
Pada bejana tersebut terlarut campuran 1 mol N2, 3 mol H2 dan 0,5 mol NH3. Ramalkan ke arah mana reaksi harus berlangsung untuk mencapi kesetimbangan jika diketahui Kc pada temperature 510 0C adalah 1,0
Menentukan Konsentrasi Molaritas Campuran Sebelum Reaksi Kesetimbangan
Konsentrasi molaritas zat dapat dihitung dengan rumus berikut
[N2] = 1 mol/50L = 0,02 M
[H2] = 3 mol/50L = 0,06 M
[NH3] =0,5 mol/50L = 0,01 M
Cara Menentukan Meramalkan Arah Reaksi Kesetimbangan
Untuk dapat meramalkan arah suatu reaksi kimia, maka yang harus dikehatui terlebih dahulu adalah nilai Qc yang dirumuskan eperti berikut
Qc = [NH3]2/[N2][H2]3
Qc = (0,01)2/(0,02)(0,06)3
Qc = 23.15
diketahui bahwa Kc = 1,0 sehingga
Qc > Kc
Agar kesetimbangan reaksi dapat tercapai, maka reaksi harus berlangsung ke arah kiri.
8). Contoh Soal Perhitungan Hubungan Tetapan Kesetimbangan Kc Kp
Reaksi gas nitrogen dan hydrogen membentuk gas ammonia mengikut persamaan reaksi berikut
N2 (g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 (g)
Pada temperature 298 K harga tetapan kesetimbangan Kp = 6,02 x 105. Tentukan harga tetapan kesetimbangan Kc pada termperatur tersebut
Diketahui:
Selisih koefisien reaksi Δn
Δn = 2 – (3 +1) = -2
Kp = 6,02 x 105
T = 298 K
R = 0,08206 L atm mol-1 K-1
Rumus Menghitung Kc dari Harga Kp
Hubungan tetapan kesetimbangan Kc dan Kp dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
Kp = Kc (RT)Δn
Kc = Kp/(RT)Δn
Kc = (6,02 x 105)/(0,082 x 298)-2
Kc = (6,02 x 105) x(0,082 x 298)2
Kc = (6,02 x 105) x 597,1181
Kc = 3,594 x 108
Jadi harga tetapan kesetimbangan Kc adalah 3,594 x 108
Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
Rangkuman Ringkasan: Reaksi-reaksi kimia pada umumnya berlangsung satu arah atau reaksi ireversibel. Tetapi ada juga reaksi yang dapat berlangsung dua arah atau dapat balik. disebut dengan reaksi reversibel
Kesetimbangan homogen adalah sistem kesetimbangan yang ada pada reaksi dimana semua zat yang terlibat memiliki fasa yang sama. Kesetimbangan heterogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya lebih dari satu jenis fasa.
Hukum Kesetimbangan Reaksi Kimia berbunyi “Pada reaksi kesetimbangan, hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya akan tetap, pada suhu tetap.”
Kesetimbangan berdasarkan tekanan dinyatakan dengan notasi Kp, yaitu hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas-gas pereaksi, setelah masing-masing gas dipangkatkan dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi
Pergeseran kesetimbangan akibat perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan volume terjadi sesuai dengan azas Le Chatalier yang berbunyi: “Jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka sistem tersebut akan mengadakan reaksi, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.”
Sumber daya alam merupakan kekayaan yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan umat manusia. Sumber daya alam dapat berupa biotik maupun abiotik. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati.
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia. Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan dengan pengelolaan yang baik dengan pemeliharaan dan pelestarian. Pengelolaan ini menjadi sangat perlu mengingat sumber daya alam bersifat terbatas. Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan kelangsungan kehidupan. Beberapa manfaat keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut.
manfaat-keanekaragaman-hayati
Manfaat Ekonomi
Secara ekonomi keanekaragaman hayati menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan devisa negara. Misalnya untuk bahan baku industri, mebel dan peralatan rumah tangga, bahan obat, bahan makanan, rempah-rempah, tanaman hias, dan perkebunan. Bahan-bahan tersebut dapat diperdagangkan baik di dalam negeri maupun untuk ekspor sebagai bentuk kegiatan ekonomi.
Manfaat Biologis
Secara biologis, keanekaragaman hayati memiliki manfaat sebagai penunjang kelangsungan kehidupan semua makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen pada proses fotosintesisnya. Gas oksigen kemudian digunakan oleh hewan dan manusia untuk bernapas. Tumbuhan merupakan produsen yang menghasilkan bahan organik seperti biji, buah, umbi, dan dedaunan sebagai bahan makanan makhluk hidup lain.
Hewan dapat dikelola dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan, sandang, dan hiburan oleh manusia. Jasad renik dapat berperan sebagai dekompser yang mengubah bahan organik menjadi bahan anorganik. Nilai biologis yang lain adalah sebagai sumber plasma nutfah untuk keperluan pemuliaan guna memperoleh jenis-jenis unggul.
Manfaat Ekologis
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan alam. Setiap komponen ekosistem saling berinteraksi secara harmonis, sehingga gangguan terhadap salah satu komponen dapat menyebabkan perubahan ekosistem. Indonesia mempunyai hutan hujan tropis yang memiliki nilai ekologis yang penting bagi bumi. Hutan hujan tropis berfungsi sebagai paru-paru bumi, menjaga kestabilan iklim global, dan membantu menurunkan tingkat pencemaran udara, serta mengurangi efek rumah kaca.
Manfaat Sosial
Keanekaragaman hayati secara alami merupakan bagian sistem sosial dan budaya masyarakat setempat. Kegiatan masyarakat sangat terkait dengan keanekaragaman hayati dilingkungannya. Hal itu dapat diamati dari pola hidup suku-suku di pedalaman yang lebih mengandalkan potensi alam dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan atau kawasan industri. Keanekaragaman hayati juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat rekreasi, olah raga, hiburan, dan pendidikan.
Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Sumber Daya Alam dan Jenis Sumber daya alam beserta Pengertian Sumber daya alam dan Contoh sumber daya alam biotik dan abiotic. Pengertian Biotik dan Abiotik dan Contoh sumber alam hayati serta Contoh sumber alam nonhayati.
Ardra.Biz, 2019, “Adapun Pengertian sumber alam hayati dan nonhayati dan Manfaat Sumber alam secara Ekonomis dan Manfaat sumber alam secara Biologis.
Ardra.Biz, 2019, “Manfaat sumber alam secara Ekologis dan Manfaat sumber alam secara Sosial beserta Contoh soal dan pembahasan sumber daya alam. Contoh soal ujian nasional sumber daya alam.
Dasar – dasar Pewarisan Mendel. Gregor Johann Mendel merupakan seorang peneliti yang cukup popular yang melakukan penelitian di bidang hereditas. Pada tahun 1842, Mendel melakukan penelitian dan menetapkan dasar- dasar hereditas.
Setiap sel gamet akan memperoleh satu gen dari pasangan tersebut. Selanjutnya Mendel membuat kesimpulan seperti berikut.
Hukum Dasar Dasar Pewarisan Mendel
– Setiap sifat suatu organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan yang dinamakan gen (pada saat itu Mendel masih belum mengenal tentang gen); yaitu satu faktor dari induk jantan dan satu faktor dari induk betina.
– Setiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, misalnya bulat atau kisut. Kedua bentuk alternatif ini disebut alel.
– Apabila pasangan faktor keturunan terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, faktor dominan akan menutup faktor resesif.
– Pada saat pembentukan gamet, yaitu pada proses meiosis, pasangan faktor atau masing-masing alel akan memisahkan diri secara bebas.
– Individu galur murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama, yaitu dominan atau resesif saja.
Mendel melakukan penelitian mengenai penurunan sifat dengan menyilangkan tanaman ercis (Pisum sativum). Beberapa alasan penggunaan kacang ercis sebagai bahan penelitiannya adalah:
Ercis tanaman berumur pendek dan dengan cepat dapat menghasilkan anakan
Tanaman ercis mempunyai bunga yang sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri
Tanaman ercis mempunyai perbedaan sifat yang cukup mencolok
Ercis merupakan tanaman yang mudah dalam pemeliharaannya.
Sifat Tanaman Ercis
Beberapa sifat yang dimiliki oleh tanaman ercis adalah bentuk biji bulat dan keriput. Warna biji kuning dan hijau. Bentuk buah Mengembung dan keriput. Warna buah hijau dan kuning.
Hukum Mendel 1.
Hukum Mendel 1 dikenal juga sebagai hukum segregasi. Hukum Mendel 1 menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukan gamet dapat memisah secara bebas.
Mendel melakukan pembuktian dengan melakukan persilangan monohybrid dengan satu sifat yang berbeda. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya.
Contoh Persilangan Tanaman Ercis Mendel 1.
Persilangan dengan menggunakan tanaman ercis berbiji bulat dan tanaman ercis berbiji kisut menghasilkan keturunan pertama yaitu F1 berbiji bulat semua (100% bulat)
Biji F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan biji bulat dan kisut dengan perbandingan 3:1
Percobaan yang sama dengan perbedaan sifat yang lain, dan F2 tetap menunjukkan perbandingan 3:1
Hukum Mendel 2.
Hukum mendel 2 biasa disebut sebagai hukum asortasi atau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas (The Law Independent Assortment of Genes). Hukum Mendel 2 menyatakan bahwa “Bila individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka akan diturunkan sifat yang sepasang tak tergantung dari pasangan sifat yang lain”.
Mendel melakukan persialangan dihybrid atau persilangan dengan dua sifat yang berbeda untuk membuktikan hukum ini.
Contoh Persilangan Mendel 2.
Persilangan dengan menggunakan tanaman ercis dengan biji bulat berwarna kuning dengan tanaman ercis berbiji keriput warna hijau akan menghasilkan keturunan F1 100% berbiji bulat berwarna kuning. Dari percobaan ini disimpulkan bahwa warna kuning dominan terhadap keriput dan hijau.
F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan tanaman dengan biji bulat kuning, bulat hijau, keriput kunig dan keriput hijau dengan perbandingan 9:3:3:1.
Percobaan yang sama dengan perbedaa sifat lainnya, dan F2 tetap menunjukkan perbandingan 9:3:3:1
Ardra.Biz, 2019, ” Dasar Pewarisan Mendel atau Dasar Hereditas Gregor Johann Mendel dengan Satu sel gamet satu gen. Alel faktor keturunan bentuk alternative dengan Faktor dominan menutup faktor resesif.
Ardra.Biz, 2019, ” Pembentukan gamet pada proses meiosis dan Individu galur murni. Pasangan sifat (alel) yang sama dengan Beberapa alasan penggunaan kacang ercis. Penyilangan tanaman ercis Pisum sativum dengan Sifat Tanaman Ercis dan Hukum Mendel 1 dengan Persilangan monohybrid.
Ardra.Biz, 2019, ” Contoh Persilangan Tanaman Ercis Mendel 1 dengan Hukum Mendel 2 atau Hukum asortasi. Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas atau The Law Independent Assortment of Genes dengan Contoh Persilangan Mendel 2.
Ardra.Biz, 2019, ” Contoh Soal dan Pembahasan Persilangan dan Contoh Soal dan Pembahasan dasar pewarisan mendel.
Pengertian Difusi dan Osmosis, Gerakan atau mekanisme transpor zat melalui membrane dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gerakan pasif yang tidak memerlukan energy dan gerakan aktif yang melibatkan energy. Gerakan pasif meliputi difusi dan osmosis, sedangkan yang termasuk katagori gerakan aktif adalah transport aktif, endositosis dan eksositosis.
Pengertian Difusi.
Difusi adalah proses perpindahan zat dari lauratan berkonsentrasi tinggi (atau hipertonis) ke larutan yang berkonsestrasi rendah (atau hipotonis) baik melalui selaput pemisah maupun tidak. Perbedaan konsentrasi dalam suatu larutan disebut dengan gradien konsentrasi
Perpindahan zat dengan cara Difusi tidak melibatkan energy. Dengan demikian difusi akan menghasilkan konsentrasi molekul menjadi sama pada semua bagian. Konsentrasi larutan menjadi homogeny.
Maksudnya gas CO2 ke dalam tubuh tumbuhan dan keluarnya gas O2 dari tubuh tumbuhan.
Maksudnya air ke dalam akar, kemudian bergerak dari sel ke se, dan akhirnya meninggalkan tubuh tumbuhan dalam bentuk uap air.
Pengertian Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul atau zat dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui suatu membran selektif permeable (semipermeable). Larutan berkonsentrasi rendah biasa disebut larutan encer dan larutan berkonsentrasi tinggi disebut larutan pekat.
Contoh Peristiwa Osmosis
Membrane selektif permeable adalah selaput pemisah yang hanya dilewati oleh air dan molekul tertentu yang terlarut di dalamnya. Molekul – molekul yang mampu melewati membrane semipermeable adalah molekul – molekul gliserol, asam lemak, asam amino, gula sederhana, zat – zat tertentu yang larut dalam lemak, dan air.
Molekul yang memiliki ukuran cukup besar, misalnya polisakarida atau pati dan protein tidak mampu melewati membrane semipermeable. Larutan yang memiliki konsentrasi tinggi memiliki tekanan osmosis yang tinggi, dan sebaliknya. Setiap sel hidup merupakan system osmosis yang mengatur keseimbangan air di dalamnya.
Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Pengertian Difusi dan Osmosis dengan gerakan pasif tidak memerlukan energy dan gerakan aktif yang melibatkan energy. Gerakan pasif difusi dan osmosis dengan gerakan aktif endositosis dan eksositosis.
Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian dan comtoh Difusi dengan proses perpindahan zat berkonsentrasi tinggi (atau hipertonis) ke berkonsestrasi rendah dan Difusi perbedaan kosentarsi zat.
Ardra.Biz, 2019, ” Difusi tidak perlu energi dengan Proses perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsestrasi rendah dan Contoh Peristiwa Difusi. Difusi gas CO2 ke dalam tumbuhan dan Difusi gas O2 keluar tumbuhan atau Difusi air ke dalam akar.
Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian dan Contoh Osmosis dengan perpindahan zat konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Membrane selektif permeable dengan contoh molekul yang mampu lewat membrane semipermeable dan selaput pemisah. Membrane semipermeable dan contoh peristiwa osmosis.
Pengertian. Prinsip pemurnian logam cara listrik adalah dengan mengunakan dua elektroda dalam suatu larutan elektrolit. Elektrodanya adalah katoda dan anoda. Anoda adalah logam yang masih kotor yang akan dimurnikan.
Sedangkan Katoda adalah logam murni. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan yang mengandung kation logam yang akan dimurnikan, dalam hal ini larutan yang mengandung kation logam.
MIsal pemurnian logam tembaga, maka larutan yang digunakan adalah tembaga sulfat CuSO4.
Proses pemurnian logam atau refining cara listrik atau elecktrowinning banyak diaplikasikan dalam industri- industri logam, misal pada industri pengolahan logam tembaga. Beberapa aplikasi yang menggunakan bahan dasar logam tembaga mensyaratkan kemurnian tinggi.
Beberapa unsur pengotor yang umum terdapat pada logam tembaga sebelum dimurnikan adalah, besi, seng, timbal, silikon, alumunium, perak, platina dan emas. Unsur –unsur ini merupakan pengotor yang terdapat dalam bijih tembaga.
Kabel listrik merupakan salah satu contoh aplikasi tembaga sebagai konduktor yang mensyaratkan kemurnian yang tinggi. Argumennya adalah, semakin tinggi kemurnian logamnya, maka logam tersebut semakin konduktor.
Contoh Reaksi Proses Pemurnian Logam Tembaga
Reaksi yang terjadi selama proses pemurniannya pada katoda dan anoda adalah sebagai berikut:
CuSO4 (l) → Cu2+ (l) + SO42- (l)
Katoda : Cu2+ (l) + 2e– → Cu (s)
Anoda : Cu(s) → Cu2+ (l) + 2 e–
Skematika proses pemurnian logam tembaga dapat dilihat pada gambar di bawah.
pemurnian-logam-tembaga-cara-elektrowinning
Logam tembaga kotor pada anoda mengalami reaksi oksidasi. Tembaga Cu larut menjadi ion Cu2+ kemudian masuk ke dalam larutan elektrolit CuSO4 (tembaga sulfat). Pada katoda terjadi reaksi reduksi ion tembaga dari larutan menjadi tembaga solid yang terendapkan di permukaan katoda.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini adalah pengaturan tegangan dan arus yang tepat selama proses sehingga pengotor – pengotor tidak ikut terlarut menjadi ion, melainkan mengendap di landasan bak. Atau kalaupun secara kimia pasti terlarut, maka ion- ion pengotor harus diusahakan tidak ikut terendapkan di permukaan katoda.
Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Pengertian pemurnian logam cara listrik dan Prinsip pemurnian logam cara listrik. Pengertian electrowinning dengan Contoh pemurnian cara listril serta Contoh Reaksi pada pemurnian logam cara listrik.
Ardra.Biz, 2019, ” Contoh reaksi pemurnian logam dan Katoda yang digunakan pada pemurnian logam dengan Larutan elektrolit pada pemurnian logam cara listrik.Tujuan proses electrowinning dan Contoh produk dari pemurnian logam cara listrik
Ardra.Biz, 2019, ” Reaksi Proses Pemurnian Logam Tembaga cara Electrowinning. Pemurnian Logam Cara Listrik dan refining cara listrik atau elecktrowinning.
Ardra.Biz, 2019, ” Reaksi pada katoda pemurnian logam dan Reaksi pada anoda serta Contoh larutan elektrolit pemurnian logam. Contoh Soal Ujian Pemurnian logam.
Pengertian Mutasi. Mutasi merupakan suatu perubahan sifat pada keturunan (F1) sehingga menghasilkan sifat keturunan yang berbeda dengan induknya (P). individu F1 tersebut akan menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengannya. Makhluk hidup atau Individu yang mengalami mutasi disebut dengan mutan.
Pada dasarnya mutasi merupakan perubahan struktur susunan materi genetic dalam hal ini DNA yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Terjadinya perubahan susunan materi genetik akan mengakibatkan perubahan gen sehingga dapat menimbulkan perubahan fenotipenya.
jenis-penyebab-dampak-mutasi-gen-kromosom
Sedangkan penyebab terjadinya mutasi disebut sebagai mutagen. Berdasarkan besar atau kecilnya perubahan yang terjadi pada substansi genetika, mutasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu mutasi gen dan mutasi kromosom (aberasi kromosom).
Mutasi Gen.
Mutasi gen biasa disebut juga sebagai mutasi titik atau point mutation. Mutasi ini terjadi akibat adanya perubahan pada satu pasang DNA pada suatu gen. Tipe Mutasi gen di antaranya adalah:
Mutasi tidak bermakna atau nonsense mutation, yaitu perubahan pada triple basa (kodon) tetapi perubahannya tidak menyebabkan kesalahan terhadap pembentukan protein.
Mutasi ganda (triple mutation) yaitu terjadi pengurangan atau penambahan tiga basa secara bersama – sama.
Mutasi bingkai (frame shift mutation) yaitu penambahan atau pengurangan basa nitrogen. Mutasi ini terdiri dari delesi (pengurangan basa nitrogen) dan duplikasi (penambahan basa nitrogen).
Mutasi penggantian basa, mutasi yang terdiri dari transisi dan transversi.
Mutasi Kromosom atau Aberasi Kromosom
Mutasi kromosom disebut juga mutasi besar atau aberasi. Mutasi kromosom merupakan mutasi yang terjadi karena adanya perubahan struktur dan jumlah pada kromosom.
Efek mutasi kromosom lebih besar daripada mutasi gen, sehingga tampak ada fenotip individu yang mengalami mutasi tersebut.
Mutasi kromosom dapat dikelompokan menjadi dua yaitu mutasi kromosom yang diakibatkan terjadinya perubahan struktur kromosom atau aberasi dan mutasi kromosom akibat terjadinya perubahan jumlah kromosom.
Mutasi karena perubahan jumlah kromosom diantaranya:
Euploidi apabila pengurangan atau penambahan perangkat kromosm
Contoh: 2n → 4n, 2n →n
Aneuploidi apabila terjadi perubahan kromosom hanya pada salah satu atau lebih dari satu genom.
Mutasi karena perubahan struktur Kromosom diantaranya:
Delesi terjadi karena adanya fragmen kromosom yang patah dan hilang sehingga menyebabkan susunan kromosom mengalami perubahan.
Duplikasi karena adanya peristiwa penambahan suatu fragmen kromosom yang sama berasal dari homolog, sehingga mengakibatka perubahan susunan kromosom.
Inversi terjadi apabila fragmen pada suatu kromosom patah dan akan kembali lagi pada kromosom tersebut akan tetapi susunan fragmen kromosomnya terbalik, sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan susunan kromosom.
Translokasi terjadi apabila terdapat dua
Penyebab Terjadinya Mutasi.
Beberapa penyebab terjadinya mutasi diantaranya adalah:
Mutasi Spontan atau mutasi alami. Mutasi ini terjadi secara alami. Diperkirakan akibat factor ama, seperti sinar uktraviolet, sinar kosmik, sinar radioaktif dan kesalahan DNA.
Mutasi Buatan. Mutasi ini merupakan mutasi yang sengaja dibuat oleh manusia. Mutasi ini melibatkan mutagen biologi seperti virus dan bakteri. Asam inti virus dapat menyebabkan mutasi.
Mutagen kimia yang sering digunakan adalah bahan kimia alami seperti asam nitrit, kolkisin, streptomisin. Bahan kimia sintesis seperti DDT, fumigant, formaldehid, gliserol.
Mutagen fisika yang dapat menyebabkan mutasi berupa temperature, sinar dan radiasi.
Dampak Mutasi.
Dampak Positif dari adanya mutasi di antaranya poliploid pada tanaman yaitu:
Dapat menghasilkan tanaman bibit yang sangat unggul.
Dapat menghasilkan tanaman dengan buah besar, tidak berbiji dan produksinya tinggi.
Dapat meningkatkan produksi antibody
Menambah keanekaragaman tanaman atau hayati
Dampak Negatif.
Selain dampak positif, mutasi juga dapat menimbulkan berbagai masalah yang merugikan, misalkan.
Memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan sindrom
Dapat menghasilkan perubahan sifat yang menjadikan mahluk hidup rentan terhadap berbagai serangan hama atau penyakit
Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Mutasi dengan Contoh Mutasi Pengertian Mutan dan contoh Mutan. Perubahan struktur susunan materi genetic DNA dengan Contoh Perubahan struktur susunan materi genetic DNA dan perubahan gen fenotipe.
Ardra.Biz, 2019, “Jenis Tipe Mutasi dan Pengertian Mutasi Gen dengan Contoh Mutasi Gen dan Mutasi tidak bermakna. Contoh Mutasi tidak bermakna dan nonsense mutation serta Contoh nonsense mutation. Mutasi ganda dan Contoh Mutasi ganda serta Contoh triple mutation dan triple mutation.
Ardra.Biz, 2019, “Mutasi bingkai dengan Contoh Mutasi bingkai dan frame shift mutation dengan Contoh frame shift mutation. Mutasi delesi dengan Contoh Mutasi delesi.
Ardra.Biz, 2019, “Mutasi duplikasi dengan Contoh Mutasi duplikasi dan Mutasi dengan pengurangan basa nitrogen. Mutasi dengan penambahan basa nitrogen atau Mutasi penggantian basa yang mutasi transisi. Mutase transversi dengan Contoh mutasi transisi atau Contoh mutase transversi.
Ardra.Biz. 2019, “Pengertian Mutasi Kromosom dan Aberasi Kromosom dengan Contoh mutase kromosom. Penyebab mutase gen dan penyebab mutase kromosom dengan Mutasi karena perubahan jumlah kromosom.
Ardra.Biz, 2019, “Mutasi Kromosom Euploidi dan Mutasi kromosom Aneuploidi adalah Contoh mutase kromosom. Perubahan kromosom lebih dari satu genom dengan Mutasi karena perubahan struktur Kromosom dan Mutasi kromosom Inversi.
Ardra.Biz, 2019, “Mutasi kromoom Translokasi dengan Penyebab Terjadinya Mutasi. Dampak Mutasi dan Dampak Positif Mutasi Dampak Negatif mutase.