Jaringan Organ Daun Tumbuhan

Pengertian. Daun berasal dari suatu jaringan meristem ujung yaitu suatu kuncup pada batang. Daun terletak pada bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi atau diferensiasi dari batang. Diferensiasi sel adalah proses di mana sel mengalami perubahan menjadi jenis maupun fungsi sel yang lebih spesifik.

Daun adalah bagian dari tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak dilaksanakan dalam daun.

Bentuk daun umumnya tipis, datar, diperkuat oleh tulang daun, dan memiliki permukaan cukup luas agar dapat menerima cahaya matahari. Daun berfungsi untuk transpirasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis. yaitu perubahan energi matahari menjadi energi kimia.

Struktur Jaringan Daun Tumbuhan

Adapun Struktur anatomi daun adalah sebagai berikut:

Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, namun langsung melekat pada batang. Daun ditopang oleh tangkai daun.

Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun.  Tulang daun membentuk cabang- cabang yang menyerupai jaring jaring pembuluh angkut.

Struktur Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (palisade dan spons), dan berkas pembuluh xilem dan floem.

Jaringan Penyusun Organ Daun Tumbuhan, Epidermis Mesofil Palisade, Guard Cell Xylem Floem
Jaringan Penyusun Organ Daun Tumbuhan, Epidermis Mesofil Palisade, Guard Cell Xylem Floem

Jaringan Epidermis Daun

Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, disebut permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang disebut permukaan abaksial.

Daun umumnya terdiri atas selapis sel, tetapi ada juga yang terdiri atas beberapa lapis sel, seperti pada Ficus dan Piper.

Sel -sel daun berdinding tebal dan pada bagian yang menghadap ke luar dilapisi zat kitin (kutikula) atau lignin. Kadang -kadang dapat dijumpai lapisan lilin atau rambut -rambut. Lapisan kutikula berfungsi untuk menghindari terjadinya penguapan air yang terlalu besar.

Pada epidermis terdapat hubungan yang putus- putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga atau guard cell. Sel penjaga bersama- sama membentuk stoma. Jadi, stomata terdiri dari sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.

Epidermis mengandung stomata atau mulut daun berupa celah yang dibatasi oleh sel penutup. Stomata berfungsi untuk melaksanakan pertukaran gas. Stomata merupakan tempat untuk keluar masuknya udara dan menghubungkan ruang- ruang antarsel di dalam jaringan parenkim dengan atmosfer.

Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (disebut amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (disebut hipostomatik).

Pada daun yang terapung di permukaan air seperti teratai, stomata hanya terdapat di bagian atas (disebut epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (disebut stomata paneropor), atau tenggelam dibandingkan deretan epidermis (disebut stomata kriptopor) atau kadang- kadang berada di atas permukaan sel -sel epidermis seperti pada daun terapung.

Mesofil Daun

Pada kebanyakan daun Dicotyledoneae, Mesofil daun merupakan jaringan dasar yang terdiferensiasi menjadi dua lapisan sel, yakni lapisan sel palisade yang disebut jaringan pagar atau tiang dan lapisan sel spons parenkim yang disebut jaringan bunga karang.

Jaringan palisade terdiri dari sel-sel panjang yang tersusun rapat secara vertikal. Sel-sel palisade kaya dengan kandungan kloroplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil.  Jaringan palisade terdapat di bagian bawah lapisan epidermis atas.

Jaringan spons atau bunga karang terdiri dari sel-sel yang bentuk dan susunannya tidak teratur, mengandung kloroplas relatif sedikit. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplasnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan- lekukan yang menjadi penghubung antarsel.

Jaringan bunga karang memiliki jarak antarsel yang agak renggang, sehingga masih terdapat rongga antarsel. Hal ini mengakibatkan Jaringan spons mengandung banyak ruang ruang udara. Sel- sel palisade dan spons ini disebut sebagai sel fotosintetik.

Berkas Jaringan Pembuluh Daun

Berkas pembuluh daun terdapat pada tulang daun dan terdiri dari xilem dan floem. Tulang daun memiliki fungsi sebagai penguat daun,  membentuk struktur helai daun, dan merupakan sistem transpor yang berhubungan dengan sistem pembuluh pada bagian lain dari tumbuhan.

Sel- sel xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Sel sel floem berfungsi untuk mendistribusikan zat-zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan.

Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer.

Pada tumbuhan dikotil, cabang- cabang halus tulang daun tersebar hampir di seluruh bagian daun. Tulang daun yang paling besar terletak di pusat helai daun, berlanjut ke tangkai daun dan bergabung dengan sistem pembuluh batang. Pada kebanyakan tumbuhan monokotil, tulang daun tersebar secara paralel pada helai daun.

Jaringan Tambahan Daun Tumbuhan

Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar.

Sel- sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel- sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan.

Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat.

Fungsi Daun

Beberapa Fungsi Daun Tumbuhan diantaranya adalah

1). Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis

2). Daun befungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan

3). Daun pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat perkembangan vegetatif

4). Daun berfungsi sebagai alat evaporasi (penguapan)

5). Daun berfungsi sebagai tempat Respirasi (melalui stomata)

6). Daun berfungsi sebagai tempat menyerap energi cahaya matahari

Morfologi Daun

Di samping anatominya, yang perlu diketahui dalam mempelajari daun tumbuhan adalah bentuk luar atau morfologi. Secara morfologi, kelengkapan daun terdiri dari bagian- bagian yang berupa upih daun, tangkai daun, pelepah daun (vagina), dan helaian daun (lamina).

Sifat atau ciri-ciri daun yang perlu diperhatikan, yaitu bentuk keseluruhan daun, bentuk ujung, pangkal, dan tepi daun, serta bentuk pertulangannya.

Contoh Soal Ujian Struktur Jaringan Daun Tumbuhan

Soal 1. Sistem jaringan dasar pada organ daun akan membentuk ….

  1. epidermis
  2. endodermis
  3. mesofil
  4. stomata
  5. perisikel

Soal 2. Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis adalah ….

  1. xilem
  2. silinder pusat
  3. parenkim
  4. endodermis
  5. floem

soal 3. Jaringan yang paling berperan dalam fotosintesis terbesar adalah ….

  1. jaringan epitel daun
  2. jaringan bunga karang
  3. jaringan palisade
  4. jaringan batang muda
  5. jaringan sklerenkim

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “Jaringan Daun Tumbuhan, Pengertian Jaringan Daun, Fungsi Jaringan Daun, Penjelasan Jaringan Daun, Contoh Pembahasn Soal Ujian Jaringan Daun, Asal Jaringan Daun,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Daun merupakan modifikasi dari batang, Daun Diferensiasi batang, Fungsi Kuncup Batang, bagian tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil, Penyusun daun,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Daun, Struktur Jaringan Daun Tumbuhan, Struktur anatomi daun, Pengertian Fungsi tangkai (petiola) daun, Pengertian Fungsi helai daun (lamina),
  11. Ardra.Biz, 2019, “daun tumbuhan tidak bertangkai, Daun langsung melekat pada batang, penopang Daun,  Fungsi tangkai daun. Letak pembuluh angkut daun, Penyusun jaringan daun,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi epidermis daun , mesofil (parenkim) daun, berkas pembuluh daun, Jaringan Epidermis Daun,  epidermis permukaan atas daun, permukaan adaksial,
  13. Ardra.Biz, 2019, “epidermis permukaan bawah daun, permukaan abaksial, Jumlah lapisan sel daun, bentuk sel daun, contoh tumbuhan daun berlapis banyak, Penjelasan tumbuhan Ficus dan Piper,
  14. Ardra.Biz, 2019, “pengertian kitin, fungsi kitin pada daun, pengertian kutikula, fungsi kutikula, pengertian lignin, fungsi lignin pada daun, pengertian lapisan lilin daun,
  15. Ardra.Biz, 2019, “fungsi lapisan lilin daun, fungsi rambut pada daun, fungsi lapisan kutikula, Pengertian sel penjaga daun, fungsi sel penjaga daun, pengertian guard cell, fungsi guard cell,
  16. Ardra.Biz, 2019, “penyusun stomata, fungsi stomata, pengertian stomata, fungsi sel penutup stomata daun, Stomata di kedua permukaan daun, Pengertian amfistomatik,
  17. Ardra.Biz, 2019, “pengertian stomata di satu permukaan daun, stomata di bagian bawah daun, pengertian hipostomatik, Letak stomata pada daun terapung di air, Contoh stomata hanya terdapat di bagian atas, pengertian epistomatik,
  18. Ardra.Biz, 2019, “Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya, pengertian stomata paneropor, pengertian stomata kriptopor, contoh tumbuhan stomata di atas daun, Jaringan Mesofil Daun, Penyusun mesofil, Mesofil daun diferensiasi dari jaringan dasar,
  19. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian lapisan sel palisade, jaringan pagar atau tiang, Pengertian lapisan sel spons parenkim, jaringan bunga karang, penjelasan lapisan sel palisade, penjelasan lapisan sel spons parenkim, Fungsi lapisan sel palisade, Fungsi lapisan sel spons parenkim,
  20. Ardra.Biz, 2019, “Letak lapisan palisade, kloroplas sel palisade, fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar, Pengertian sel fotosintetik, sel fotosintetik terdiri, Fungsi ruang rongga jaringan spons, Berkas Jaringan Pembuluh Daun, Jenis Jaringan pembuluh daun, fungsi xylem dan floem pada daun,
  21. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi tulang daun, Fungsi xylem pada daun, fungsi floem pada daun, Sel khusus berfungsi pengantar senyawa dari sel mesofil ke floem,  Fungsit sel transfer daun, Jaringan Tambahan Daun Tumbuhan, Jaringan tambahan pada mesofil daun,
  22. Ardra.Biz, 2019, “pengertian sel-sel kristal dan kelenjar, Contoh Bentuk modifikasi jaringan epidermis daun,  trikoma, sel kipas, sel litokis. Fungsi Trikoma pada daun, Fungsi sel kipas pada daun, Fungsi Sel litokis, Fungsi sistolit daun, Morfologi Daun, Contoh Soal Ujian Struktur Jaringan Daun Tumbuhan,

Transpor Aktif Eksositosis, Endositosis

Pengertian.  Prinsip dasar transpor melalui membran adalah setiap molekul memiliki kecenderungan untuk menempati ruang secara merata. Molekul pada konsentrasi tinggi memiliki tekanan yang lebih besar dan setiap molekul memiliki kecenderungan unutk bergerak akibat energi kinetic yang dimilikinya. Secara alami, molekul cenderung bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi larutan disebut dengan gradien konsentrasi.

Transpor molekul melalui membran sel (plasma) dapat terjadi secara pasif (disebut transport pasif) maupun secara aktif (disebut transpor aktif). Tujuan transport aktif adalah untuk mencapai keseimbangan di dalam sel.

Transpor pasif merupakan transpor yang tidak membutuhkan energi. Transport pasift meliputi difusi, difusi terfasilitasi, dan osmosis.

Transpor aktif adalah transpor melalui membrane plasma dengan bantuan energi agar dapat mengeluarkan atau memasukkan molekul atau ion melalui membrane. Tranpor aktif berlangsung melalui proses eksositosis, dan endositosis.

Energi yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal dari ATP (Adenosine triphosphate) yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi.

Transpor aktif melawan kecenderungan alaminya yaitu transport yang melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi. Transpor aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat permeabilitas yang sangat rendah terhadap partikel tertentu.

Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati membran sel

Transpor Aktif Endositosis

Istilah endositosis berasal dari bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel. Endositosis merupakan mekanisme pemindahan zat (larutan partikel atau molekul) dari luar ke dalam sel. Artinya, Endositosis terjadi karena adanya transfer zat dari luar sel ke dalam sel.

Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis dengan bantuan reseptor.

Endositosis Pinositosis

Pinositosis merupakan proses masuknya zat cair ke dalam tubuh sel. Hal ini sesuai dengan arti dari kata pino yaitu minum. Sesuai dengan arti pino, peristiwa pinositosis seperti layaknya sel yang  meminum zat lain.,

Transpor Aktif Zat Molekul Cair Pada Membran Plasma PinoSitosis ppt 5
Transpor Aktif Zat Molekul Cair Pada Membran Plasma Pinositosis

Pinositosis merupakan proses masuknya zat dari luar sel ke dalam tubuh sel. Zat yang terlibat dalam proses pinositosis biasanya berupa molekul zat cair.

Proses pinositosis diawali ketika molekul zat cair mendekati membran plasma dan segera melekat atau menempel pada permukan membran.

Membran plasmea mulai membentuk invaginasi yaitu lekukan atau cekungan atau kawah ke arah dalam sel (arah cekungan pada gambar ke bawah). Pada saat yang sama, molekul molekul zat zair masuk dalam invaginasi cekungan.

Invaginasi tumbuh semakin dalam dengan membentuk kantung gelembung. Kemudian kantung melepaskan ikatannya dari membran plasma dengan membentuk vesikula.

Kantung vesikula yang berisi molekul zat cair mulai lepas dari membran plasma dan bergerak menuju ke dalam sel.

Contoh Pinositosis

Contoh transport zat melalui mekanisme pinositosis adalah sel darah putih, epitel usus, makrofag hati,  sel leukosit, dan sel akar tumbuhan.

Endositosis Bantuan Reseptor.

Endositosis dengan bantuan reseptor adalah transport zat dari luar sel ke dalam sel dengan bantuan reseptor. Transpor endositosis reseptor ini hanya menerima molekul yang sangat spesifik. Contoh transport endositosis dangan bantuan reseptor adalah zat LDL yaitu low density lipoprotein dengan reseptornya adalah protein.

Transport endositosis bantuan reseptor dimulai dengan adanya zat protein resptor yang melekat pada dinding lekukan atau cekungan membran plasma. Pada bagian bawah membran plasma  yang membentuk lekukan dilapisi oleh clathrin.

Kemudian zat LDL mendekat dan bersatu dengan protein reseptor, Zat LDL dapat melekat karena  sesuai atau cocok dengan reseptornya.

Kemudian lekukan atau cekungan membran plasma membesar membentuk kantung dan bergerak ke dalam sel. Setelah menyelimuti seluruh zat LDL. Kantung lepas dari ikatan membran plasma, dan bergerak menuju ke dalam sel. Kantung yang berisi zat LDL disebut dengan vesikula terlapis clathrin.

Endositosis Fagositosis

Fagositosis merupakan masuknya zat padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel. Sesuai dengan arti dari kata fago yaitu makan, maka peristiwa fagositosis seperti sel yang memakan zat lain.

Transpor Aktif Zat Molekul Padat Pada Membran Plasma Fagositosis
Transpor Aktif Zat Molekul Padat Pada Membran Plasma Fagositosis

Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada zat padat yang berukuran lebih besar.

Proses fagositosis diawali ketika zar padat yang akan masuk sel berada di dekat membran plasma. Membran plasma membentuk suatu tonjolan atau lipatan sitoplasma yang disebut dengan pseudopodia (membetuk tangan semu). Selanjutnya, tonjolan pseudopodia menyelubungi atau menyelimuti zat padat yang akan dimasukan ke dalam sel.

Tonjolan pseudopodia yang telah menyelubungi zat padat, kemudian melepaskan ikatannya dari membran plasma dan membungkus zat padat tersebut dengan membentuk selubung atau kantung. Selubung atau kantung ini disebut dengan fagositik vakuola atau fagosome.

Contoh Fagositosis

Contoh peristiwa transport cara fagositosis adalah terjadi pada sel darah putih terhadap bakteri atau penghancuran eritrosit tua dalam hati, limpa, dan sumsum merah oleh sel- sel retikuloendotelial.

Eksositosis

Istilah eksositosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata exo artinya keluar dan kata cytos yang artinya sel. Jadi, eksositosis adalah proses transpot untuk mengeluarkan zat dari dalam sel ke luar sel. Contoh proses eksositosis adalah proses sekresi dalam tubuh.

Gambar berikut menjelaskan dengan lebih sederhana untuk proses transport partikel zat melalui cara eksositosis.

Transpor Aktif Zat Molekul Padat Pada Membran Plasma Eksositosis
Transpor Aktif Zat Molekul Partikel Pada Membran Plasma Eksositosis

Proses transport eksositosis dimulai ketika suatu sel membentuk gelembung vesikula. Gelembung Vesikula yang terbentuk akan melingkupi atau membungkus zat zat yang akan dikeluarkan dari dalam sel.

Gelembung vesikula yang membungkus zat atau partikel bergerak ke arah membran sel. Setelah sampai ke dinding membran plasma bagian dalam, selubung atau pembungkus zat partikel akan berinteraksi untuk berikatan dengan membran plasme dan membuat suatu celah.

Kemudian celah membuka lebih lebar, dan pada akhirnya zat atau partikel dapat keluar meninggalkan membran sel menuju cairan ekstraseluler.

Contoh Eksositosis

Eksositosis adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel- sel kelenjar untuk menyekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme eksositosis.

Contoh eksositosis lainnya adalah ketika Amoeba mengeluarkan sisa- sisa makanan ke luar dari tubuhnya.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “ Transpor Aktif Pada Membran Tumbuhan, Eksositosis, Endositosis, Pengertian Transpor Aktif Pada Membran Tumbuhan, Pengertian Eksositosis, Pengertian  Endositosis, Penjelasan Transpor Aktif Pada Membran Tumbuhan,
  9. Ardra.Biz, 2019, “ Penjelasan Eksositosis, Penjelasan Endositosis, Prinsip dasar transpor melalui membran plasma,  Tujuan transport aktif,  Transpor pasif,  Jenis Transport pasift, Sumber energi transpor aktif,
  10. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi Energi ATP pada transport membran sel, Sumber energi transport aktif membran sel, Sumber energi proses eksositosis, Sumber energi endositosis, Jenis energi transport aktif, sumber energi fagositosis, Jenis energi pinositosis, jenis energi eksositosis, jenis energi endositosis,
  11. Ardra.Biz, 2019, “ sumber enrgi endositosis, Energi untuk transport aktif, Fungsi respirasi pada transport aktif, Transpor membran sel melawan gradian konsentrasi, pengertian gradian konsentrasi,
  12. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi gradian konsentrasi, konsentrasi pada transport aktif, Pengaruh energi ATP pada transport aktif, Pengertian Endositosis, Penjelasan endositosis, Jenis endositosis,
  13. Ardra.Biz, 2019, “ Zat molekul partikel lakukan endositosis, Zat molekul partikel lakukan endositosis fagositosis, Zat molekul partikel lakukan endositosis pinositosis,  Zat molekul partikel lakukan endositosis endositosis dengan bantuan reseptor. Fungsi Fagositosis, Fungsi  pisnositosis,
  14. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi endositosis dengan bantuan reseptor. Contoh pinositosis, Contoh endositosis dengan bantuan reseptor. Contoh fagositosis, Pengertian dan fungsi Pinositosis, mekanisme pinositosis, Fungsi vesikula pinositosis, Zat molekul yang lakukan pinositosis, contoh pinositosis,
  15. Ardra.Biz, 2019, “ Penjelasan mekanisme pinositsis, gambar pinositsis, Pengertian invaginasi, Fungsi invaginasi pada pinositosis, Contoh Pinositosis, Endositosis Bantuan Reseptor, Contoh transport endositosis, Fungsi reseptor endositosis, reseptor pada endositosis LDL yaitu low density lipoprotein,
  16. Ardra.Biz, 2019, “ Mekanime Transport endositosis bantuan reseptor, mekanisme Mekanime Transport endositosis bantuan reseptor, Penjelasan Mekanime Transport endositosis bantuan reseptor, Pengertian dan fungsi clathrin, Fagositosis,
  17. Ardra.Biz, 2019, “ Pengertian Fagositosis, Fungsi  Fagositosis, Contoh Pengertian Fagositosis, mekanisme Pengertian Fagositosis, fungsi pseudopodia pada Fagositosis, tahap mekanisme fagositosis, tahap mekanisme pinositosis,
  18. Ardra.Biz, 2019, “ tahap mekanisme endositosis,  Contoh Eksositosis, Pengertian Eksositosis, penjelasan Eksositosis, Fungsi Eksositosis, tahap mekanisme Eksositosis, Contoh Gambar Eksositosis, Pengertian  fagosome, Fungsi fagosome, Pengetian vesikula, Fungsi vesikula, Contoh Soal Ujian Transpor Pada Membran Sel,

Jaringan Tumbuhan Parenkim,

Pengertian. Jaringan parenkim merupakan jaringan yang berbentuk sel segienam atau berbentuk segi banyak (polihedral) yang ukuran diameternya sama ke semua arah atau isodiametrik. Jaringan parenkim terletak di antara epidermis dan pembuluh angkut, serta terletak di empulur batang.

Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar. Disebut sebagai jaringan dasar karena hampir setiap bagian tumbuhan mempunyai jaringan Parenkim. Jaringan Parenkim terdapat pada akar, batang, daun, dan melingkupi jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem. Selain itu jaringan parenkim dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

Gambar berikut menunjukkan penampang batang tumbuhan dengan jaringan jaringan pembentuknya.

Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim,
Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim,

Jaringan parenkim mempunyai dinding sel yang tipis. Jika mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa yang masih lentur. Dinding selnya jarang mengandung lignin, kecuali organ yang berusia tua. Letak inti sel di sekitar dasar sel (atau bersifat basalis).

Dinding sel yang telah mengalami penebalan umumnya mempunyai plasmodesmata yang membantu berlangsungnya pertukaran zat.

Jaringan parenkin memiliki ruang interseluler (rongga) yang cukup banyak sehingga sel-selnya tersusun cukup longgar. Ruang antarsel (intercellular spaces) ini berfungsi untuk pertukaran atau peredaran gas- gas.

Jaringan parenkim mempunyai sel-sel yang masih hidup. Di bagian tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola besar berisi zat- zat makanan cadangan. Dalam protoplasma biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun kromoplas.

Berlangsungnya proses Metabolisme dan reproduksi dalam tumbuhan disebabkan oleh aktivitas jaringan parenkim. Sel -sel jaringan parenkim dapat berkembang karena masih bersifat meristematik. Ketika organ terluka, jaringan parenkim dapat segera memperbaikinya dengan membentuk jaringan penggantinya.

Sel parenkim berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan berupa pati (atau amilum). Cadangan makanan ini dapat ditemukan sebagai larutan dalam vakuola atau dalam bentuk partikel padat maupun cair di dalam sitoplasma.

Jaringan parenkim juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkim yang menghasilkan makanan adalah parenkim yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, contohnya pada mesofil daun. Produk hasil fotosintesis akan disimpan dalam parenkim.

Pada beberapa tumbuhan, Parenkim batang dan akar berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan berupa pati, misalnya pada ubi jalar (Ipomea batatas).

Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim, Kolenkim dan Epidermis
Fungsi Jaringan Tumbuhan Parenkim, Kolenkim dan Epidermis

Pada bagian tumbuhan tertentu, sel-sel parenkim dapat termodifikasi. Beberapa contoh jaringan parenkim yang telah termodifikasi adalah jaringang epidermis, jaringan mesofil, jaringan endodermis, dan jaringan perisikel.

Jenis Jenis Parenkim Tumbuhan

Beberapa jenis jaringan parenkim diantaranya adalah parenkim asimilasi, parenkim makanan, parenkim air, parenkim udara, dan parenkim pengangkut.

Parenkim Asimilasi

Parenkim asimilasi terbentuk dari sel- sel yang mengandung banyak plastida kloroplas sehingga disebut sebagai klorenkim. Sel-sel parenkim ini (klorenkim) mengandung klorofil dan berada di luar daun. Di sini, parenkim asimilasi berfungsi untuk fotosintesis yaitu sintesis karbohidrat.

Beberapa parenkim asimilasi berada dalam Daun.  Sel- sel parenkim yang terdapat pada daun mengandung klorofil. Sel- sel parenkim ini disebut mesofil. Mesofil terdiri atas jaringan dasar dan jaringan bunga karang (spons) yang merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis pada daun.

Parenkim Makanan

Parenkim makanan mengandung plastida amiloplas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut dapat berbentuk zat tepung, protein, lemak, dan minyak

Contoh parenkim makanan adalah parenkim pada akar, seperti umbi, umbi lapis, dan akar rimpang.

Parenkim Air

Parenkim air dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai jaringan penyimpan air. Contoh parenkim air adalah parenkim pada batang yang bersifat succulent yaitu mampu menyimpan air dalam jaringan.

Contoh parenkim air adalah seperti pada tumbuhan kaktus. Parenkim ini juga ditemukan pada tumbuhan xerofit dan epifit, seperti yang terdapat pada tumbuhan Agave dan Aloe.

Parenkim Udara

Parenkim udara memiliki ruang- ruang antarsel yang cukup besar yang berisi udara. Parekim yang mengandung rongga rongga udara disebut Aerenkim. Contoh parenkim udara adalah parenkim pada alat pengapung tumbuhan dan tangkai daun Canna sp.

Ruang atau rongga  antarsel pada parenkim, berfungsi untuk aerasi atau pertukaran gas pada tanaman air, yaitu untuk mengapung pada permukaan air.

Parenkim Pengangkut

Parenkim pengangkut terdiri dari sel- sel memanjang dengan letak menurut arah pengangkutannya. Jaringan parenkim pengangkut berfungsi sebagai alat pengangkut yang menghubungkan jaringan- jaringan bagian luar dan dalam yang disebut dengan parenkim jari- jari empulur.

Contoh parenkim pengangkut adalah parenkim pada xilem dan floem.

Ciri-ciri Jaringan Parenkim Tumbuhan

Dari bahasan di atas, dapat diambil beberapa hal yang menjadi ciri ciri jaringan parenkim yaitu sebagai berikut:

– Sel- selnya merupakan jaringan hidup yang berukuran besar dan tipis serta umumnya berbentuk segi enam atau segi banyak atau polyhedral.

– Memiliki banyak vakuola.

– Letak inti sel mendekati dasar sel.

– Mampu bersifat embrional atau meristematik karena dapat membelah diri.

– Susunan sel tidak rapat, sehingga memiliki ruang antarsel atau rongga yang banyak.

Fungsi Jaringan Parenkim Tumbuhan

Beberapa fungsi parenkim berdasarkan pada jenis jaringan parenkim adalah sebagai berikut:

1). Fungsi Parenkim untuk fotosintesis, Contohnya adalah parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim bunga karang (jaringan spons).

2). Fungsi Parenkim untuk penyimpan bahan makanan.

3). Fungsi Parenkim untuk penyimpan air.

4). Fungsi Parenkim untuk penyimpan udara.

5). Fungsi Parenkim untuk transportasi.

6). Fungsi Parenkim untuk respirasi

7). Fungsi parenkim untuk sekresi

Contoh Soal Ujian Jaringan Tumbuhan Parenkim.

Soal 1.  Jaringan yang hampir terdapat di seluruh bagian tumbuhan, yaitu . . . .

  1. fleoderma
  2. felem
  3. parenkim
  4. felogen
  5. endodermis

Soal 2. Berikut ini yang tidak termasuk jaringan tumbuhan adalah . . . .

  1. epidermis
  2. parenkim
  3. endodermis
  4. endotelium
  5. korteks

Soal 3. Jaringan mana yang paling banyak berperan dalam proses fotosintesis?

  1. Jaringan palisade
  2. Jaringan bunga karang
  3. Jaringan epidermis
  4. Mulut daun
  5. Kambium

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “  Jaringan Tumbuhan Parenkim, Jaringan Dasar, Ground Tissue, Pengertian Ciri Fungsi dan Contoh Soal, Pengertian Jaringan parenkim, Pengertian jaringan dasar, Fungsi Jaringan Parenkim,
  9. Ardra.Biz, 2019, “  Alasan disebut jaringan dasar,  Penjelasan jaringan parenkim, Pengertian intercellular spaces, Fungsi intercellular spaces parenkim, Fungsi ruang interseluler (rongga) parenkim,
  10. Ardra.Biz, 2019, “  Fungsi sentra vakuola parenkim, Kandungan protoplasma parenkim, Metabolisme dan reproduksi pada parenkim, Pengertian sifat meristematic parenkim,
  11. Ardra.Biz, 2019, “ Bentuk zat makanan cadangan pada parenkim, Fungsi Parenkim batang dan akar,  Pengertian parenkim termodifikasi, Contoh parenkim termodifikasi, Jenis Jenis Parenkim Tumbuhan,
  12. Ardra.Biz, 2019, “ Pengertian Parenkim Asimilasi, Contoh parenkim asimilasi, Pengertian klorenkim, Fungsi Parenkim Asimilasi, Pengertian mesofil, Fungsi mesofil,
  13. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi klorenkim, Jaringan pembentuk mesofil, Parenkim Makanan, Pengertian dan Contoh Parenkim Makanan, Fungsi Parenkim makanan, Fungsi parenkim akar batang dan daun,
  14. Ardra.Biz, 2019, “ Pengertian Parenkim Air, Pengertian parenkim bersifat succulent, Contoh parenkim air, Fungsi Parenkim air, Pengertian dan fungsi Parenkim Udara, Pengertian aerenkim,
  15. Ardra.Biz, 2019, “ Contoh parenkim udara, Fungsi rongga  antarsel pada parenkim, Pengertian dan Fungsi Parenkim Pengangkut, Contoh Parenkim pengangkut, Pengertian parenkim jari- jari empulur,
  16. Ardra.Biz, 2019, “  Fungsi Pengertian parenkim jari- jari empulur, Contoh Soal Ujian Materi Jaringan Parenkim, Contoh Soal Ujian Materil Jaringan Dasar,

Jaringan Gabus Tumbuhan, Cork Tissue

Pengertian. Jaringan gabus terdapat di bagian tepi dari jaringan jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan. Jaringan gabus mempunyai sifat yang lebih kuat daripada epidermis. Pada tumbuhan yang berumur panjang, dengan jaringan epidermisnya telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus akan menggantikan fungsi epidermis. Lapisan gabus akan berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya.

Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel- sel gabus mengandung suberin dan kutin. Sel sel suberin dan kutin lebih kuat dari pada sel palisan epidermis. Sel suberin bersifat impermeable, sel ini tidak dapat ditembus air.

Pertumbuhan jaringan gabus ke arah dalam merupakan sel- sel hidup yang disebut dengan feloderm, sedangkan pertumbuhan ke arah luar merupakan sel- sel yang sudah mati dan di sebut dengan felem.

Sel sel yang yang mati terdapat pada batang tua yang tebal. Lapisan gabus tua protoplasmanya sudah hilang sehingga diisi dengan udara. Kondisi ini mengakibatkan lapisan gabus menjadi ringan.

Letak jaringan gabus antara satu dengan yang lainnya adalah sangat rapat. Sehingga tidak memiliki ruang atau celah antar sel. Hal ini mengakibatkan lapisan sulit untuk ditembus oleh air dan gas.

Namun demikian, lapisan gabus memiliki celah atau pori- pori yang disebut dengan lentisel. Dengan adanya lentisel ini, air dan gas dapat menembus dan melaluinya. Salain itu Lentisel berfungsi untuk proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.

Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga bagian yaitu eksodermis, endodermis, periderm.

a.. Eksodermis

Jaringan eksodermis terletak di bagian luar dan mengandung suberin yang berfungsi sebagai pengganti epidermis.

b.. Endodermis

Berdasarkan pada usianya, endodermi dibagi menjadi endodermis muda dan endodermis tua. Bagian endodermis muda memiliki dinding sel yang terbentuk dari selulosa dengan sifat yang elastis. Bagian endodermis tua atau dewasa memiliki dinding sel yang telah mengalami penebalan- penebalan berupa titik- titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta kutin yang disebut titik atau pita kaspari.

Endodermis merupakan lapisan sel yang terdapat dalam akar yang dinding selnya bergabus. Lapisan sel ini sering dianggap sebagai lapisan sel yang paling dalam dari korteks (atau kulit kayu) atau lapisan sel paling luar dari silinder pusat (atau stele).

c.. Periderm (Kulit Gabus)

Felogen ke arah luar membentuk gabus yang disebut felem dan ke arah dalam membentuk parenkim yang disebut feloderm. Felogen, felem, dan feloderm membentuk jaringan kulit gabus yang disebut periderm.

Periderm dibagi menjadi tiga bagian seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Fungsi Jaringan Gabus, Periderm, Felem, Felogen, Feloderm
Fungsi Jaringan Gabus, Periderm, Felem, Felogen, Feloderm

1). Felem (Gabus, Cork)

Felem merupakan lapisan gabus yang dihasilkan dari felogen yang tumbuh ke arah luar sehingga dapat menutupi epidermis. Lapisan felem ini akan bersentuhan langsung dengan lingkungan ketika lapisan epidermis rusak atau mengelupas.

2). Felogen (Kambium Gabus, Cork Cambium)

Kambium gabus atau felogen adalah kambium yang terletak di bawah epidermis dan felem batang dan akar yang tua.

Felogen merupakan kambium gabus yang lapisan selnya bersifat meristematic yang selalu tumbuh. Felogen terbentuk dari berbagai jaringan hidup, seperti epidermis, parenkim korteks dimana sel-selnya dapat berubah menjadi bersifat meristematik.

3). Feloderm (Parenkim Gabus, Cork Parenchyma)

Jaringan feloderm hampir sama dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam.

Dengan adanya jaringan gabus, maka bagian dalam tumbuhan hidup menjadi terpisah dari lingkungan sekitar. Namun demikian diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam tumbuhan dengan lingkungan luar (udara) agar dapat berlangsungnya berbagai macam proses kehidupan. Pada jaringan gabus batang terdapat lentisel yang mampu menghubungkan bagian dalam dengan bagian luar tumbuhan melalui pori pori yang dimilikinya.

Fungsi Jaringan Gabus

Beberapa fungsi yang dimiliki olah jaringan gabus diantaranya adalah:

Fungsi Jaringan Gabus Sebagai Pelindung

Jaringan gabus akan menggantikan lapisan epidermis ketika lapisan epidermis rusak, atau sudah tidak aktif lagi. Jaringan gabus akan menjadi pelindung semua jaringan atau organ tumbuhan yang berada di bagian dalamnya..

Fungsi Jaringan Gabus Pencegah Penguapan

Susunan jaringan gabus sangat rapat. Dengan kondisi ini, maka Jaringan gabus akan dapat melindungi tumbuhan dari penguapan air yang berlebihan.

Fungsi Jaringan Gabus Pelindung Kerusakan Mekanis Dan Infeksi Patogen

Dalam pertumbuhannya, jaringan gabus mengalami penebalan. Dengan lapisan yang tebal ini, maka jaringan gabus sebagai pengganti epidermis dapat melindungi tumbuhan dari kerusakan fisik akibat mekanis dan juga dapat mencegah serangan pathogen yang merugikan.

 Ciri Ciri Jaringan Gabus,

Beberapa ciri yang dimiliki oleh jaringan gabus adalah sebagai berikut:

  • Jaringan gabus tersusun dari sel – sel hidup kemudian mati
  • Susunan jaringan gabus sangat rapat
  • Jaringan gabus memiliki pori lentisel
  • Dinding sel mengalami penebalan oleh zat suberin
  • Dapat berfungsi sebagai pengganti lapisan epidermis

Contoh Soa Ujian Jaringan Gabus dan Funginya

Soal 1. Batang tanaman berkayu yang telah tua, lapisan epidermis diganti dengan lapisan . . . .

a.. kayu

b.. kambium

c.. gabus

d.. kutikula

e.. parenkim

Soal 2. Pengamatan irisan sel-sel gabus di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah akan terlihat . . . .

a.. plasma intinya

b.. inti dan protoplasma

c.. isinya saja

d.. hanya protoplasma

e.. dinding sel yang telah menebal

Soal 3.. Jaringan pada tumbuhan yang mengandung sel-sel gabus yang menebal dan juga memiliki sel pengiring ialah . . . .

  1. silinder pusat
  2. endodermis
  3. korteks
  4. epidermis
  5. felogen

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “Jaringan Gabus Tumbuhan, Cork Tissue, Letak Jaringan Gabus, Pengertian Sel Suberin, Fungsi Sel Suberin pada jaringan gabus tumbuhan, Fungsi Sel Suberin,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian dan fungsi sel kutin, Kandunan Sel Jaringan Gabus, Fungsi cambium gabus, Pembentuk jaringan gabus, Pengertian felogen, Fungsi felogen,
  10. Ardra.Biz, 2019, “  Sifat sel suberin,  Pengertian sifat impermeable suberin, Pengertian feloderm, Fungi feloderm, Pengertian felem, Fungsi felem, Sel gabus felogen yang tumbuh ke arah luar,
  11. Ardra.Biz, 2019, “ Sel gabus felogen yang tumbuh ke arah dalam,  Pengettian Lentisel, Fungsi Lentisel, Bagian jaringan gabus, Pengertian  Fungsi Eksodermis jaringan gabus,
  12. Ardra.Biz, 2019, “ Pengertian Fungsi  Endodermis, Pembentuk endodermis, Pengertian pita kaspari, Pengertian dan fungsi Periderm,  Fungsi Kulit Gabus, bagian struktur peridem,
  13. Ardra.Biz, 2019, “ Gambar struktur periderm, Pengertian dan fungsi Cork, Penegrtian Kambium Gabus, Fungsi Cork Cambium, Pengertian Felogen bersifat meristematic, Pengertian dan Fungsi Parenkim Gabus,
  14. Ardra.Biz, 2019, “ Fungsi Cork Parenchyma,  Fungsi Pori pori pada jaringan gabus,  Fungsi Jaringan Gabus, Fungsi Jaringan Gabus Sebagai Pelindung, Fungsi Jaringan Gabus Pencegah Penguapan, Fungsi Jaringan Gabus Pelindung Kerusakan Mekanis Dan Infeksi Patogen,  Ciri Ciri Jaringan Gabus, Contoh Soa Ujian Jaringan Gabus dan Fungsinya,
  15. Ardra.Biz, 2019, “Penjelasan Jaringan Gabus, Penjelasan lapisan pembentuk periderm, penjelasa felem, penjelasan felogan, penjelasan feloderm,

Tumbuhan Biji Tertutup, Angiospermae

Pengertian. Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Ketika tumbuh, maka bijinya akan tertutup atau berada dalam daging buah.

Bakal buah adalah bagian putik yang membesar dan tersusun oleh daun buah atau karpel. Kemudian Bakal buah akan berkembang membentuk buah. Sedangkan bakal biji berkembang membentuk biji.

Angiospermae bereproduksi dengan menghasilkan mikrospora yang merupakan gamet jantan dan megaspora yang merupakan gamet betina.

Gamet jantan ini berupa serbuk sari dan gamet betina berupa sel telur. Anggota Angiospermae telah memiliki organ- organ sejati, seperti akar, batang, dan daun.

Adapun organ reproduksi pada Angiospermae ini adalah bunga. Bunga ini mampu menarik serangga karena memiliki warna dan aroma yang bermacam- macam. Bunga Angiospermae memiliki aroma bau khas atau menarik. Aroma bau khas ini membantu proses polinasi.

Fungsi Struktur Bunga Tumbuhan
Fungsi Struktur Bunga Tumbuhan Berbiji Angiospermae

Bunga pada Angiospermae memiliki bagian steril, yaitu sepal (mahkota), dan petal (kelopak). Bagian reproduksinya adalah stamen (jantan) dan pistilum (betina).

Organ reproduksi terletak pada bunga. Selain itu memiliki bentuk daun yang bervariasi, seperti daun pipih, lebar, dan susunan tulang daun seperti menyirip, menjari, dan sejajar. Bakal biji atau bijinya terbungkus oleh daun buah sehingga disebut tumbuhan berbiji tertutup.

Adapun waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek. Proses fertilisasinya tidak memerlukan air sebagai medianya.

Polinasi adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembentukan buah yang menyelimuti biji, terjadi setelah polinasi. Adanya interaksi antara serangga dengan tumbuhan ini telah memberikan kontribusi terhadap penyebaran semua jenis tumbuhan Angiospermae.

Anggota Angiospermae terdiri atas satu divisio, yaitu Anthophyta. Anthophyta disebut juga tumbuhan berbunga. Hal ini berhubungan dengan organ reproduksinya berupa bunga. Anthophyta memiliki jumlah anggota paling banyak di antara divisio lainnya, yaitu sekitar 235.000 spesies.

Menurut jumlah keping bijinya, tumbuhan biji tertutup Anthophyta dapat dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu Monocotyledones (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua Dicotyledones (dikotil).

Kelas Monocotyledones, Tumbuhan Berbiji Tunggal

Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping biji tunggal) dan Batang bagian atasnya tidak bercabang.

Anggota dari kelas Monocotyledones memiliki ciri sesuai dengan namanya, yaitu berbiji tunggal (satu daun lembaga). Kelas Monocotyledones dikenal juga sebagai tumbuhan monokotil.

Tumbuhan berkeping satu mempunyai ciri berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak berkambium, ruas- ruas batang jelas terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan letak daun yang berseling, dan umumnya bagian kelopak bunga berjumlah tiga (trimer) atau kelipatannya.

Jaringan xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium.

Contoh spesies dari kelas Monocotyledones adalah tumbuhan anggrek (Cymbidium hookerianum), bunga tasbih (Canna hybrida), padi (Oryza sativa), dan jagung (Zea mays).

Beberapa contoh Monocotyledones yang penting misalnya;

a) Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloriosa superba (kembang sungsang).

b) Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agave sisalana (sisal).

c) Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon sorghum (cantel), Panicum miliaceum (jewawut).

d) Famili Zingiberaceae. Contohnya adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alphinia galangal (laos), Kaempferia galanga (kencur).

e) Famili Musaceae. Contohnya adalah Musa paradisica (pisang), Musa textilis (manila henep).

f) Famili Orchidaceae. Contohnya adalah Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium phalaenopsis (larat).

g) Famili Arecaceae. Contohnya adalah Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata (aren), Areca catechu (pinang), Elais quineensis (kelapa sawit).

h) Famili Areceae. Contohnya adalah Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma violaceum (bentul), Alocasia macrorhiza (sente).

Kelas Dicotyledones, Tubuhan Berbiji Dua.

Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki dua kotiledon (berkeping biji dua). Daun dengan pertulangan menjari atau menyirip.

Anggota dari kelas Dicotyledones memiliki ciri, berkeping dua atau memiliki dua daun lembaga. Selain itu, kelas Dicotyledones memiliki ciri-ciri umum, seperti berakar tunggang, memiliki kelopak bunga kelipatan 4 atau 5,urat daun menjari, dan jaringan pembuluh membentuk satu lingkaran.

Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung.

Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa suku, antara lain, suku kacang- kacangan, suku terung- terungan, suku jambu -jambuan, dan suku jarak- jarakan.

Contoh spesies kelas Dicotyledones adalah pohon nangka (Artocarpus integra), bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), dan pohon lada (Piper nigrum).

Beberapa contoh Dicotyledones yang penting antara lain:

a). Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan), contohnya Euphorbia tirucalli (patah tulang), Manihot utilisima (ubi kayu), Hevea brassiliensis (karet, para).

b). Moraceae. Contohnya adalah Ficus benjamina (beringin), Artocarpus communis (keluwih).

c). Papilionaceae. Contohnya adalah Vigna cinesis (kacang panjang), Phaseolus radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Clitoria ternatea (kembang telang).

d). Caesalpiniaceae. Contohnya adalah Caesalpinia pulcherima (kembang merak), Tamarindus indica (asam).

e). Mimosaceae. Contohnya adalah Mimosa pudica (sikejut), Leucaena glauca (lamtoro), dan Parkia speciosa (petai).

f). Malvaceae. Contohnya adalah Gossypium sp. (kapas), Hibiscus tiliaceus (waru).

g). Bombacaceae. Contohnya adalah Durio zibethinus (durian), Ceiba pentandra (kapok).

h). Rutaceae. Contohnya adalah Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia (jeruk nipis).

i). Myrtaceae. Contohnya adalah Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca leucodendron (kayu putih), dan Psidium guajava (jambu biji).

j). Verbenaceae. Contohnya adalah Tectona grandis (jati), Lantana camara (lantana).

k). Labiatae. Contohnya adalah Coleus tuberotus (kentang hitam).

l). Convolvulaceae. Contohnya adalah Ipomoea batatas (ketela rambat), Ipomoea reptans (kangkung).

m). Apocynaceae. Contohnya adalah Plumeria acuminate (kemboja), Alamanda cathartica (alamanda).

n). Rubiaceae. Contohnya adalah Cinchona suecirubra (kina), Coffea arabica (kopi arabica), Coffea canephora (kopi robusta), Morinda citrifolia (mengkudu).

Ciri Ciri Tumbuhan Berbiji Tunggal

Beberapa ciri ciri  tumbuhan monokotil diantaranya adalah:

  • Monokotil berakar serabut,
  • Monokotil memiliki batang lurus tidak bercabang, tidak berkambium
  • Monokotil memiliki ukuran batang hampir sama dari bawah sampai atas,
  • Monokotil memiliki ruas batang yang jelas,
  • Monokotil memiliki daun tunggal dan berpelepah,
  • Monokotil memiliki tulang daun sejajar,
  • Monokotil memiliki duduk daun berseling atau berupa roset,
  • Monokotil memiliki biji berkeping satu,

Ciri Ciri Tumbuhan Berbiji Dua

Beberapa ciri ciri  tumbuhan dikotil diantaranya adalah:

  • Dikotil memiliki akar tunggang
  • Dikotil memiliki batang bercabang dan berkambium
  • Dikotil memiliki ukuran batang pohon mengecil ke arah atas.
  • Dikotil memiliki ruas batang ruas batang tidak tampak jelas.
  • Dikotil memiliki daun tunggal dan ada yang majemuk dan tidak berpelepah.
  • Dikotil memiliki tulang daun menyirip dan menjari.
  • Dikotil memiliki duduk daun tersebar atau berkarang.
  • Dikotil memiliki biji berkeping dua.

Beda Tumbuhan Biji Berkeping Tunggal Dan Berkeping Dua

Perbedaan tumbuhan berkeping satu monokotil dengan tumbuhan berkeping dua dikotil dapat dilihat dari perbedaan ciri ciri yang dimiliki oleh kedua tumbuhan tersebut.

Tabel Perbedaan Tumbuhan Monokotil dengan Dikotil
Tabel Perbedaan Tumbuhan Monokotil dengan Dikotil

Beberapa perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil diantaranya adalah:

Monokotil berakar serabut, sedangkan dikotil berakar tunggang

Monokotil memiliki batang lurus tidak bercabang, sedangkan dikotil bercabang

Monokotil memiliki ukuran batang hampir sama dari bawah sampai atas, sedangkan dikotil mengecil ke arah atas.

Monokotil memiliki ruas batang yang jelas, sedangkan dikotil ruas batang tidak tampak jelas.

Monokotil memiliki daun tunggal dan berpelepah, sedangkan dikotil ada yang tunggal dan ada yang majemuk dan tidak berpelepah.

Monokotil memiliki tulang daun sejajar, sedangkan dikotil memiliki tulang daun menyirip dan menjari.

Monokotil memiliki duduk daun berseling atau berupa roset, sedangkan dikotil memiliki duduk daun tersebar atau berkarang.

Monokotil memiliki biji berkeping satu, sedangkan dikotil memiliki biji berkeping dua.

Manfaat Fungsi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Beberapa manfaat tumbuhan berbiji bagi kehidupan dan kepentingan manusia diantaranya adalah sebagai berikut.

1). Kayu Tumbuhan atau Pohon dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan perabotan.

2). Sayur- sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.

3). Kapas dan rami dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pakaian atau sandang

4). Padi, jagung, gandum, sagu dimanfaat sebagai sumber makanan pokok.

5). Pohon- pohon digunakam sebagai penyimpan air, sumber oksigen, dan peneduh.

6). Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, digunakan sebagai bahan baku untuk obat- obatan.

7). Macam- macam bunga digunakan untuk bahan dekorasi, hiasan, keindahan dan bahan kosmetik.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “==================”,
  8. Ardra.Biz, 2019, ” Ciri Ciri Tumbuhan Biji Tertutup, Ciri Ciri Tumbuhan Angiospermae, Ciri Ciri Tumbuhan Monokotil, Ciri Ciri Tumbuhan Berbiji Tunggal, Ciri Ciri Tumbuhan Dikotil, Ciri Ciri Tumbuhan Berbiji Dua, Cara Berkembang Biak Tumbuhan Angiospermae,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Cara Berkembang Biak Tumbuhan Berbiji, Cara Berkembang Biak Tumbuhan Monokotil dan Dikotil, Tumbuhan Biji Tertutup, Angiospermae,  Fungsi ovarium tumbuhan berbiji Angiospermae, Pengertian bakal buah, Fungsi bakal buah, Fungsi bakal biji,
  10. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian  Mikrospora, Pengertian megaspore, Fungsi serbuk sari tumbuhan berbiji Angiospermae, Fungsi Putik Tumbuhan Berbiji Angiospermae, Gamet jantan tumbuhan berbiji Angiospermae,
  11. Ardra.Biz, 2019, ” Gamet betina tumbuhan berbiji Angiospermae, Fungsi warna dan aroma bau pada bunga, Gambar struktur bagian bunga dan fungsinya, Fungsi stamen, Fungsi pistilum, Fungsi Sepal, Fungsu Petal, Bagian steril Bunga tumbuhan Angiospermae, bagian reproduksi bunga tumbuhan biji Angiospermae,
  12. Ardra.Biz, 2019, ” Alat reproduksi tumbuhan berbiji Angiospermae, Susunan tulang daun tumbuhan biji,  Pengertian polinasi, cara polinasi tumbuhan berbiji Angiospermae, Fungsi serangan pada tumbuhan berbiji Angiospermae, Jenis tumbuhan monokotil, Pengertian tumbuhan berbunga, Organ reproduksi tumbuhan berbiji Angiospermae,
  13. Ardra.Biz, 2019, ” organ reproduksi tumbuhan dikotil monokotil, tumbuhan biji tertutup, Pengertian Anthophyta, Contoh tumbuhan biji tertutup, Pengertian Monocotyledones, Pengertian Dicotyledones, Pengerttian monokotil, Pengertian Dikotil, Fungsi Monokotil, Fungsi Dikotil,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” Tumbuhan tidak bercabang, Jumlah daun Lembaga tumbuhan monokotil, Contoh Tumbuhan berakar serabut, Contoh tumbuhan batang tidak bercabang, Contoh tumbuhan yang tidak memiliki jaringan kambium, Jumlah kelopak bunga tumbuhan monokotil, Contoh spesies dari kelas Monocotyledones,
  15. Ardra.Biz, 2019, ” Contoh Tumbuhan Monocotyledones, Kelas Dicotyledones, Tubuhan Berbiji Dua, Jumlah kotiledon tumbuhan dikotil, Jumlah kelopoak bunga tumbuhan dikotil, Jumlah daun Lembaga tumbuhan dikotil, Contoh tumbuhan monokotil, Contoh tumbuhan dikotil,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” Beda Tumbuhan Biji Berkeping Tunggal Dan Berkeping Dua, Bentuk batang tumbuhan monokotil, bentuk batang tumbuhan dikotil, Jenis akar monokotil, Jenis akar dikotil, Bentuk daun tumbuhan dikotil, bentuk daun tumbuhan monokotil,
  17. Ardra.Biz, 2019, ” Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, Jumlah Keping biji Monokotil, Jumlah Keping Biji Dikotil, Manfaat Tumbuhan Berbiji Spermatophyta, Fungsi Tumbuhan Spermatophyta, Contoh tumbuhan biji untuk makanan pokok, Contoh tumbuhan Spermatophyta untuk obat,

Jaringan Xilem dan Jaringan Floem

Pengertian. Jaringan adalah sekumpulan atau sekelompok atau sejumlah sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.

Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan meristem, jaringan epidermis (jaringan pelindung), jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut.

Jaringan Pengangkut Pada Tumbuhan:

Jaringan pengangkut, terdiri dari jaringan pembuluh kayu (xilem) dan jaringan pembuluh tapis (floem). Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut air, gara, mineral dan hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri dari jaringan xylem dan jaringan floem.

Gambar di bawah menjelaskan perbedaan jaringan xylem dan jaringan floem pada akar dan batang tumbuhan.

Fungsi Jaringan Xilem dan Jaringan Floem Pada Akar Batang Tumbuhan
Fungsi Jaringan Xilem dan Jaringan Floem Pada Akar Batang Tumbuhan

Jaringan Xilem Tumbuhan (Jaringan Pembuluh Kayu)

Jaringan xilem merupakan salah satu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk pengangkutan. Sel- sel penyusun jaringan xilem bentuknya memanjang dan berdinding tebal.

Jaringan xilem tersusun oleh sel- sel yang telah mati.  Xilem ini terdiri atas sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-sel jaringan parenkim xilem.

Sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-sel jaringan parenkim xilem
Sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-sel jaringan parenkim xilem

Trakea disebut juga elemen pembuluh, merupakan bagian dari xilem yang tersusun atas sel-sel dan berbentuk tabung yang saling berhubungan pada ujung-ujungnya.

Di bagian dinding ujung sel trakea mengalami reduksi dan berubah menjadi lubang-lubang preforasi.

Bentuk  sel trakeid adalah lancip dan panjang dengan keadaan dinding sel yang berlubang-lubang. Lubang-lubang inilah yang dikenal sebagai noktah. Keadaan dinding sel xilem tebal, penebalan ini disebabkan oleh kandungan zat lignin (zat kayu) yang membentuknya.

Sel-sel trakeid memiliki dinding sel berpori. Melalui pori ini air dan zat-zat mineral mengalir dari trakeid satu ke trakeid lainnya.

Pembentuk jaringan xilem yang lain adalah serabut xilem. Serabut xilem tersusun oleh sel-sel yang panjang dengan ujung yang meruncing.

Keadaan dinding sel serabut xylem tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit jika dibandingkan dengan noktah pada trakeid. Sel-sel jaringan parenkim pada xylem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Fungsi Jaringan Xilem

Jaringan xilem berfungsi sebagai alat transformasi untuk mengangkut air dan zat hara mineral yang diserap oleh akar dari dalam tanah dan diangkut keseluruh tubuh sampai ke daun. Arah aliran pada jaringan xylem terjadi satu arah saja, yaitu dari akar ke seluruh tubuh tanaman.

Aliran Transportasi Pengangkutan Air, Zat Hara Serta Produk Hasil Foto Sintesis Pada Jaringan floem dan xilem dapat di lihat pada Gambar berikut.

Struktur Transpor Air Mineral Jaringan Xilem dan Jaringan Floem Pada Akar Batang Tumbuhan
Struktur Transpor Air Mineral Jaringan Xilem dan Jaringan Floem Pada Akar Batang Tumbuhan

Jaringan Floem Tumbuhan, Jaringan Pembuluh Tapis

Jaringan floem tersusun oleh sel- sel yang bentuknya memanjang dan berdinding tebal. Sel- sel penyusun jaringan floem merupakan sel yang masih hidup.

Jaringan Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem (sklereid). Ujung dinding pembuluh tapis berlubang- lubang atau berpori, sehingga bentuknya mirip ayakan. Melalui pori pori ini sitoplasma saling berhubungan antara satu sel dengan sel lainnya.

Sel-sel buluh tapis pada floem merupakan sel-sel yang berbentuk tabung, bagian ujungnya berlubanglubang.

Tabung buluh tapis membentuk saluran yang saling berhubungan satu sama lain dari pangkal hingga ke ujung tumbuhan. Saluran-saluran pembuluh ini berdekatan dengan sel-sel pengiring.

Bentuk sel pengiring adalah silinder. Ukuran sel-selnya lebih besar dibandingkan dengan sel-sel penyusun buluh tapis. Sel-sel pengiring juga mengandung plasma yang pekat.

Sel-sel yang menyusun serabut floem bentuknya panjang dengan keadaan ujung-ujung saling berimpitan. Keadaan dinding selnya tebal dan berperan sebagai penguat jaringan floem.

Jaringan parenkim floem tersusun atas sel-sel yang hidup dan memiliki dinding primer yang memiliki lubang-lubang kecil bagian tersebut disebut noktah halaman. Sel-sel jaringan parenkim floem ini tempat menyimpan zat tepung, damar, dan kristalkristal pada tumbuhan.

Fungsi Jaringan Floem

Jaringan floem berfungsi sebagai alat transportasi untuk mengangkut hasil- hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan sampai ke akar. Arah aliran pada jaringan floem terjadi pada dua arah, dari daun ke seluruh tubuh dan dari tubuh ke arah daun.

Contoh Soal Ujian Jaringan Xilem dan Fleom

Soal 1.. Jaringan adalah ….

a.. gabungan sejumlah sel sejenis yang mempunyai fungsi khusus

b.. gabungan sejumlah sel sejenis yang belum mempunyai fungsi

c.. gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang mempunyai fungsi khusus

d.. gabungan sejumlah sel tidak sejenis yang belum mempunyai fungsi khusus

e.. salah semua

Soal 2.. Beberapa jaringan pada tumbuhan:

1.. epidermis 4. xilem

2.. sklerenkim 5. palisade

3.. kambium

Jaringan yang hanya terdapat pada organ daun yaitu ….

a.. 1, 2, dan 3

b.. 1,3, dan 4

c.. 1, 3, dan 5

d.. 1, 4, dan 5

e.. 2, 3, dan 5

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “================”,
  8. Ardra.Biz, 2019, ” Jaringan Xilem dan Jaringan Floem, Pengertian Jaringan Xilem, Pengertian Jaringan Floem, Pengertian Jaringan  Tumbuhan, Jenis Jaringan tumbuhan, Pengertian Jaringan Pengangkut Tumbuhan,
  9. Ardra.Biz, 2019, ” Jenis Jaringan Pengangkut Tumbuhan, Gambar Jaringan Pengangkut Tumbuhan, Pengertian Jaringan Xilem Tumbuhan,  Pengertian Jaringan Pembuluh Kayu, Fungsi Jaringan Xilem Tumbuhan, Fungsi Jaringan Pembuluh Kayu,
  10. Ardra.Biz, 2019, ”  Gambar Jaringan Xilem Tumbuhan Jaringan Pembuluh Kayu, Penyusun Jaringan xylem, Pembentuk Jaringan xylem, Pengertian dan Fungsi  sel trakea, Pengertian dan fungsi  trakeid,
  11. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian dan fungsi serabut xilem, Pengertian dan fungsi jaringan parenkim xylem, Pengertian dan fungsi preforasi, Pengertian dan Fungsi noktah, Pengertian dan fungsi zat lignin pada tumbuhan, Arah aliran zat makanan pada Jaringan xylem,
  12. Ardra.Biz, 2019, ” arah aliran zat air pada jaringan xylem, Gambar aliran zat makanan pada jaringan xylem, Jaringan Floem Tumbuhan, Jaringan Pembuluh Tapis, Pengertian dan Fungsi Jaringan Floem Tumbuhan, Pengertian dan Fungsi Jaringan Pembuluh Tapis,
  13. Ardra.Biz, 2019, ” Penyusun Jaringan Floem Tumbuhan, Penyusun Jaringan Pembuluh Tapis, Jenis jaringan floem, Fungsi buluh tapis Jaringan Floem, Fungsi sel pengiring jaringan floem, Fungsi parenkim jaringan floem,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi serabut floem (sklereid) jaringan floem, Fungsi pori pori pada jaringan floem, Bentuk sel pengiring jaringan fleom, Pengertian dan fungsi noktah halaman, arah aliran zat makanan jaringan floem, Contoh soal ujian jaringan xylem dan floem,

Reproduksi Aseksual dan Reproduksi Seksual Tumbuhan

Pengertian Reproduksi Aseksual. Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses fertilisasi. Fertilisasi adalah proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot.

Tumbuhan dapat melakukan reproduksi aseksual karena tumbuhan mengandung sel- sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem.

Reproduksi secara vegetative, tumbuhan dapat bereproduksi dengan menggunakan bagian tumbuhan seperti akar, batang, ataupun daun.

Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk.

1). Reproduksi Aseksual Alami

Tumbuhan yang dapat bereproduksi dengan bagian tubuhnya tanpa bantuan manusia disebut dengan reproduksi aseksual alami atau reproduksi vegetatif alami. Berikut adalah Beberapa cara reproduksi aseksual alami.

a). Rhizoma atau Rimpang

Rhizome adalah bagian batang yang tumbuh di dalam tanah. Batang rhizom berfungsi sebagai cadangan makanan. Batang rhizoma tumbuh dengan membentuk ruas dan buku.

Reproduksi rhizoma dimulai dengan muncuknya kuncup atau tunas pada daerah buku. Kemudian tunas akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

Beberapa contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan menggunakan bagian rhizoma adalah temulawak, jahe, lengkuas, dan kunyit.

Reproduksi Aseksual Tumbuhan Rhizoma dan Stolon
Reproduksi Aseksual Tumbuhan Rhizoma dan Stolon. Sumber: researchgate.net

b). Stolon

Stolon adalah batang yang tumbuh menjalar di atas tanah dan biasa disebut dengan geragih. Batang Stolon yang tumbuh dan menjalar memiliki ruas dan buku.

Reproduksi stolon atau geragih dimukai dengan munculnya kuncup atau Tunas pada bagian buku dari stolon. Ketika tunas terpisah dari tumbuhan induk, maka tunas akan tumbuh dan berkembang membentuk individu tumbuhan baru.

Beberapa contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan menggunakan bagian stolon adalah rumput, strawberry dan pegagan.

c). Umbi Lapis

Umbi lapis atau disebut juga bulbus merupakan modifikasi atau hasil perkembangan dari batang dan daun. Batang dan daun tumbuh dan berkembang membentuk gelembung dari pelepah daun yang berlapis lapis

Umbi lapis tersusun dari lapisan pelepah daun lunak yang menebal dan mengandung cadangan makanan. Di bagian bawah terdapat batang kecil yang disebut dengan cakram.

Reproduksi pada umbi lapis dimulai dengan munculnya tunas samping atau kuncup samping. Kemudian kuncup samping tumbuh dan membentuk umbi lapis kecil kecil yang disebut suing atau anak umbi lapis. Anak umbi lapis ini tumbuh dengan cara berkelompok di sekitar umbi induknya.

Jika siung tersebut terlepas dari induknya, maka suing tersebut akan tumbuh membenttuk tumbuhan umbi lapis baru.

Contoh tumbuhan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih

d). Umbi Batang

Umbi batang merupakan Batang yang mengalami pertumbuhan menjadi besar dan membentuk gelembung (atau bengkak) di dalam tanah. Fungsi Umbi batang ini adalah untuk menyimpan cadangan makanan dan juga untuk reproduksi.

Reproduksi pada umbi batang dimulai dengan munculnya mata tunas atau kuncup pada permukaan umbi. Jika  kondisi lingkungan sesuai untuk pertumbuhannya, maka mata tunas akan tumbuh membentuk tunas dan selanjutnya menghasilkan tumbuhan umbi batang baru.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara umbi batang adalah Tanaman ubi jalar dan kentang.

e). Kuncup Adventif Daun

Pada bagian tepi daun terdapat sel yang terus menerus membelah diri yaitu sel meristem. Bagian daun yang memiliki sel meristem tersebut akan membentuk kuncup.

Kuncup merupakan calon tunas yang terdiri dari bakal atau calon batang beserta bakal daun. Kuncup yang terdapat pada tepi daun disebut sebagai kuncup adventif daun atau tunas liar pada tepi daun.

Reproduksi kuncup adventif dimulai dengan munculnya kuncup yang merupakan tunas bakal batang dan daun. Kemudian tunas batang dan daun tumbuh membentuk batang dan daun pada tumbuhan baru.

Contoh tumbuhan yang reproduksinya dengan kuncup adventif daun adalah cocor bebek.

Sifat Keturunan Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual dihasilkan dari bagian tumbuhan yang sama seperti dari akar, dari batang atau dari daun. Sehingga sifat keturunannya akan sama dengan sifat tumbuhan induknya.

Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Angiospermae

Reproduksi seksual dilakukan dengan pertemuan atau peleburan atau fertilisasi sel kelamin sel sperma dan sel telur. Proses fertilisasi akan menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh membentuk biji.  Biji dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

1). Penyerbukan (Polinasi)

Sel kelamin jantan pada bunga terdapat dalam buluh serbuk sari. Serbuk sari dihasilkan dalam kepala sari. Sedangkan Sel kelamin betina terdapat pada bakal biji.

Proses fertilisasi atau pembuahan diawali dengan peristiwa polinasi atau penyerbukan. Proses penyerbukan atau polinasi adalah proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Proses penyerbukan dapat dibantu oleh hewan seperti lebah dan lainnya.

Beberapa perantara yang dapat membantu terjadinya polinasi adalah:

a). Angin (Anemogami)

Anemogami adalah tanaman yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin. Disini fungsi angin adalah memindahkan serbuk sari (sel kelamin jantan) ke putik sebagai sel kelamin betina. Penyerbukan oleh angin terjadi pada tanaman yang memiliki ciri ciri berikut:

  • jumlah bunga banyak dengan ukuran kecil dan ringan,
  • tanaman memiliki tangkai yang mudah bergerak oleh angin.
  • Tidak menghasilkan nectar atau madu dan bau.

Contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angindalah jagung.

b). Serangga (Entomogami)

Entomogami adalah proses penyerbukan pada bunga tanaman yang dibantu oleh serangga. Fungsi serangga adalah membawa dan memindahkan serbuk sari ke putik.

Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh serangga memiliki ciri ciri yang menarik sehingga  serangga mau mendekatinya, seperti:

  • Memiliki warna bunga yang menarik atau cerah seperti kuning
  • Menghasilkan nectar atau madu
  • Memiliki aroma bau yang khas

Contoh Bunga yang penyerbukannya oleh serangga adalah bunga matahari. Contoh serangga yang membantuk penyerbukan pada bunga adalah lebah. Lebah mendekati bugan untuk mencari madu mencari madu sebagai sumber energi yang disimpan sebagai cadangan makanan.

c). Burung (Ornitogami)

Ornitogami adalah proses penyerbukan pada bunga tanaman yang dibantu oleh burung. Fungsi burung adalah membawa dan memindahkan serbuk sari ke putik.

Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh burung umumnya memiliki ciri ciri seperti berikut

  • ukuran bunga yang besar,
  • berwarna merah cerah, tidak berbau,
  • menghasilkan nektar dalam jumlah cukup banyak, dan
  • mahkota bunga berbentuk terompet,

Contoh bunya yang penyerbukannya dibantu burung misalnya bunga cangkring atau dadap (Erythrina variegata).

Ukuran bunga yang besar berguna untuk menahan berat dari burung. Hanya jenis burung tertentu yang dapat membantu penyerbukan.

Contoh burung yang dapat membantu penyerbukan adalah burung isap madu dan burung kolibri.

d). Kelelawar (Kiropterogami)

Kiropterogami adalah proses penyerbukan pada bunga tanaman yang dibantu oleh kelelawar. Fungsi burung adalah membawa dan memindahkan serbuk sari ke putik.

Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar adalah

  • bunga menghasilkan nektar,
  • bunga memiliki warna yang menarik,
  • Bungan menghasilkan bau, dan
  • bunganya mekar pada malam hari,

Contoh tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar adalah tanaman kaktus.

e). Manusia (Antropogami)

Antropogami adalah proses penyerbukan bunga yang dilakukan oleh manusia.

Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh manusia biasanya memiliki ciri ciri sebagai berikut

  • bunga yang berumah dua, artinya dalam pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga betina saja.
  • tanaman yang serbuk sarinya sulit untuk bertemu dengan putik, sehingga sulit untuk melakukan penyerbukan sendiri,

Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu oleh manusia adalah bunga vanili dan anggrek.

Jenis Penyerbukan Asal Serbuk Sari

serbuk sari dapat berasal dari bunga itu sendiri maupun dari bunga lain. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Autogami

Penyerbukan sendiri  autogamy merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada putik berasal dari bunga itu sendiri

Geitogamy

Penyerbukan geitogamy) merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga

Allogamy/ Xenogamy

Penyerbukan allogamy/xenogamy merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain dan tumbuhan asal polen masih tergolong jenis yang sama.

hybridogamy

Penyerbikan hybridogamy merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis atau setidaknya memiliki satu sifat yang beda.

2). Pembuahan (Fertilisasi)

Serbuk sari pada bunga tumbuhan memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Ketika serbuk sari telah menempel pada kepala putik (atau stigma) yang sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), maka serbuk sari ini akan menyerap air. Kemudian serbuk sari akan tumbuh menjadi kecambah membentuk buluh serbuk sari.

Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Kemudian Inti sel generative yang terletak di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua. Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sperma.

Satu inti vegetatif di dalam serbuk sari berfungsi sebagai penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji.

Selanjutnya, Satu inti sel sperma membuahi inti sel telur (atau ovum) untuk membentuk zigot sebagai calon individu baru. Sedangkan satu inti sel sperma yang lainnya membuahi inti kandung lembaga sekunder dan membentuk endosperma atau cadangan makanan.

Karena Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan, maka pembuahannya disebut dengan pembuahan ganda.

3). Penyebaranan Biji

Penyebaran biji dapat menyebabkan biji baru akan tumbuh dengan jarak yang jauh dari induknya. Keadaan ini dapat meningkatkan peluang biji untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu baru dengan lebih baik.

Hal ini dikarenakan biji yang tumbuh pada suatu daerah yang dekat dengan induknya harus bersaing untuk mendapatkan sinar matahari, air, dan nutrisi.

Proses penyebaran biji dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia.  Bahan   perantara yang dapat membantu menyebaran biji tanaman diantaranya adalah sebagai berikut:

a). Anemokori

Anemokori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan angin (anemo artinya angin).

Tumbuhan yang penyebaran bijinya dengan cara Anemokori memiliki ciri ciri seperti berikut

  • bijinya kecil,
  • bijinya ringan, dan
  • bersirip atau bersayap.

Contoh tumbuhan yang penyebarannya dengan anemokori adalah biji bunga Dandelion.

Biji yang ringan dan kecil menyebabkan pengaruh gaya gravitasi bumi menjadi kecil, sehingga dapat bergerak jauh.

Sirip atau Sayap pada biji berfungsi membantu biji agar mudah terbawa angin. Arah gerak biji mengikuti arah gerak angin.

b). Hidrokori

Hidrokori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan air disebut hidrokori (hidro artinya air).

Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara hidrokori memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

  • Tumbuhan hidup di dekat daerah perairan, misalnya di pantai ataupun tumbuhan yang hidup di air,

Contoh tumbuhan yang peyebaran bijinya dengan cara hidrokori adalah adalah pohon kelapa dan bakau.

Meskipun berukuran buah kelapa besar, buah dan biji kelapa dapat mengapung di air dan dapat bergerak mengikuti arus air. Kelapa dapat mengapung di air karena sabut buah kelapa memiliki banyak rongga udara. Hal ini menyebabkan massa jenis kelapa lebih kecil dari massa jenis air.

c). Zookori

Zookori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan hewan disebut zookori (zoo artinya hewan).

Penyebaran biji zookori dibagi menjadi empat, yaitu entomokori, kiropterokori, ornitokori, dan mammokori.

  • Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga. Contohnya adalah wijen dan tembakau.
  • Kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Contohnya adalah jambu biji dan pepaya.
  • Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah tumbuhan yang buahnya menjadi makanan burung, tetapi bijinya tidak dapat tercerna. Biji tersebut akan keluar dari tubuh burung bersamaan dengan kotoran burung. Contohnya adalah beringin dan benalu.
  • Mammokori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.

d). Antropokori

Antropokori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan manusia (antro artinya manusia).

Proses penyebaran dengan cara ini dapat berlangsung dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja.

Penyebaran biji yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia sengaja apabila biji tumbuhan tersebut memiliki struktur yang mudah melekat pada pakaian. Sebagai contohnya adalah rumput.

Penyebaran biji dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian, yaitu ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain.

4) Perkecambahan

Biji yang masih belum tumbuh merupakan biji yang berada pada keadaan dormansi biji. Dormansi adalah  peristiwa dimana biji mengalami masa istirahat. Berakhirnya masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru yang disebut dengan tahapan perkecambahan.

Lamanya waktu dormansi biji setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Masa dormansi biji dapat diakhiri dengan memberi perlakuan yang berbeda -beda.

5). Sifat Keturunan Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual dihasilkan dari peleburan inti sel kelamin jantan (yaitu sperma) dan sel kelamin betina (yaitu telur). Sifat keturunan dari tumbuhannya merupakan gabungan

Dari sifat kedua induknya. Hal inilah yang menyebabkan sifat keturunan yang dihasilkan dari reproduksi seksual bervariasi.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “================”,
  8. Ardra.Biz, 2019, ” Reproduksi Aseksual dan Reproduksi Seksual Tumbuhan, Pengertian Reproduksi Aseksual, Pengertian Reproduksi Seksual Tumbuhan, Reproduksi secara vegetative, Fertilisasi adalah,
  9. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Zigot, Fungsi sel meristem pada reproduksi aseksual, tunas pada reproduksi asksual, bagian tumbuhan untul tunas reproduksi aseksual, tunas akar, tunas batang, tunas daun,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Jenis Reproduksi Aseksual Alami, Pengertian Reproduksi Aseksual Alami, Pengertian Rhizoma atau Rimpang, Pengertian  Reproduksi Rhizoma, Pengertian reproduksi Rimpang,
  11. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi rhizome, tempat muncul tunas di rhizome, contoh tumbuhan bereproduksi rhizome, Contoh tumbuhan reproduksi secara aseksual, Pengertian Reproduki Stolon,
  12. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Reproduksi Geragih, Gambar pertumbuhan rhizome dan stolon, Gambar reproduksi rhizome dan stolon, Fungsi stolon, contoh tumbuhan bereproduksi stolon,
  13. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Reproduksi Umbi Lapis, Fungsi bulbus, Fungsi batang cakram umbi lapis, Pengertian anak umbi lapis suing, fungsi anak umbi lapis suing, Contoh tumbuhan umbi lapis,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Umbi Batang, Fungsi Umbi Batang, Contoh tumbuhan reproduksi cara umbi batang, Pengertian Kuncup Adventif Daun, Fungsi Kuncup Adventif Daun, Fungsi tunas liar pada tepi daun,
  15. Ardra.Biz, 2019, ” Contoh tumbuhan reproduksi kuncup adventif daun, Sifat Keturunan Reproduksi Aseksual, Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Angiospermae, Produk fertilisasi, Tahap reproduksi seksual,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Penyerbukan (Polinasi), Fungsi Penyerbukan (Polinasi), Fungsi buluh serbuk sari, tempat sel kelamin jantan tumbuhan, fungsi kepala sari, tempat sel kelamin tumbuhan,
  17. Ardra.Biz, 2019, ” fungsi bakal biji, Perantara polinasi, Perantara penyerbukan pada tumbuhan, Pengertian Anemogami, Fungsi anemogami, ciri tumbuhan penyerbukan cara anemogami, Contoh tumbuhan  penyerbukan anemogami,
  18. Ardra.Biz, 2019, ” Contoh penyerbukan dengan angin, Penyerbukan dengan Serangga, Fungsi serangan pada penyerbukan, Pengertian Entomogami, Fungsi Entomogami, ciri ciri tumbuhan dengan Entomogami, Fungsi serangan pada Entomogami, Contoh Bunga yang penyerbukannya oleh serangga,
  19. Ardra.Biz, 2019, ” fungsi madu nectar pada bunga, Pengertian penyerbukan dengan Burung, Fungsi burung pada Ornitogami, Fungsi Ornitogami, Contoh bunya yang penyerbukannya oleh burung,  Contoh bunya yang penyerbukannya Ornitogami,
  20. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi Erythrina variegate, Contoh burung yang dapat membantu penyerbukan, Penyerbuakan oleh Kelelawar, penegrtian Kiropterogami, Fungsi kelelawar pada Kiropterogami, Contoh tanaman penyerbukannya oleh kelelawar,
  21. Ardra.Biz, 2019, “Penyerbukan oleh Manusia, Pengertian Antropogami, Contoh bunga tumbuhan yang antropogami, Jenis Penyerbukan Asal Serbuk Sari,
  22. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Autogami, Fungsi autogamy, Contoh autogamy, Fungsi Geitogamy, Contoh geitogamy, Pengertian Penyerbukan geitogamy, Pengertian dan Contoh Allogamy/ Xenogamy, Pengertian dan Contoh hybridogamy, Pengertian Pembuahan (Fertilisasi), Fungsi fertilisasi, contoh fertilisasi bunga tumbuhan,
  23. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi serbuk sari, pengertian stigma, Fungsi stigma, pengertian inti, pengertian inti vegetatif dan inti generative, Letak Inti sel generative tumbuhan, letak inti sel sperma tumbuhan,
  24. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian endosperma, pengertian pembuahan ganda, Pengertian dan Jenis Penyebaranan Biji,
  25. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian dan Contoh Anemokori, Fungsi Anemokori, Ciri ciri Tumbuhan Anemokori, Contoh tumbuhan anemokori, Fungsi Sirip atau Sayap pada biji, Pengertian dan Contoh  Hidrokori, Fungsi Hidrokori, Ciri biji tumbuhan Hidrokori,
  26. Ardra.Biz, 2019, ” Contoh tumbuhan cara hidrokori, Pengertian dan contoh Zookori, Fungsi zookori, contoh biji tumbuhan zookori, ciri ciri biji zookori, Jenis jenis zookori, Pengertian dan contoh Entomokori, contoh tumbuhan entomokori, Pengertian dan contoh Kiropterokori,
  27. Ardra.Biz, 2019, ” contoh tumbuhan kiropterokori, contoh hewan kiropteokori, contoh hewan entomokori, Pengertian contoh Ornitokori, contoh tumbuhan ornitokori, contoh hewan ornitokori, Pengertian dan contoh Mammokori, contoh tumbuhan mammokori, contoh hewan mammokori, 
  28. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian dan contoh Antropokori, Fungsi antropokori, contoh tumbuhan antropokori, Pengertian dan contoh penyebaran biji yang secara tidak sengaja, Pengertian dan contoh penyebaran biji dengan sengaja,
  29. Ardra.Biz, 2019, ” Perngertian dan contoh perkecambahan, Pengertian dormansi, Periode Dormansi, Lamanya Dormansi, Sifat Keturunan Reproduksi Seksual, Fungsi Entomokori, Fungsi entomokori, Fungsi Kiropterokori, Fungsi entomokori, Fungsi Ornitokori, Fungsi Mammokori,

Fungsi Struktur Organ Bunga Tumbuhan

Bunga  hanya muncul pada fase- fase tertentu, yaitu pada fase di mana tumbuhan akan memulai perkembangbiakan (atau masuk ke fase reproduksi). Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan.

Organ bunga dan buah merupakan organ tambahan. Bunga sebenarnya merupakan hasil dari modifikasi batang, sedangkan buah berasal dari bakal buah yang terdapat pada bunga dan telah mengalami pembuahan.

Morfologi bunga pada tumbuhan tinggi terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari.

Ciri – Sifat Bunga

Pada dasarnya, bunga mempunyai Ciri sifat seperti berikut.

1). Bunga memiliki warna khas unik, biasanya mempunyai warna menarik.

2). Bunga memiliki aroma khas, biasanya berbau harum.

3). Bunga memiliki bentuk yang beragam, berbeda antara Bunga tumbuhan satu dengan yang lainnya. bentuknya bermacam- macam.

4). Biasanya mengandung madu.

Jenis Jenis Bunga

Bunga dapat dibagi menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap:

1).  Bunga Lengkap

Bunga lengkap merupakan bunga yang memiliki perhiasan bunga dan alat pembiakan (alat kelamin). Artinya, bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua kelengkapan bunga, yaitu kelopak (calix), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik.

a). Perhiasan bunga, terdiri dari : Periantum yang terdiri dari: calyx (kelopak bunga), corolla (mahkota bunga). Perigonium yaitu bunga yang memiliki calyx dan corolla dengan warna yang sama.

b). Alat pembiakan, terdiri dari pistilum dan stamen:

(1). Pistilum (atau putik) alat pembiak betina, Pistilium berfungsi sebagai menghasilkan ovum.

(2). Stamen (atau benang sari) alat pembiakan jantan, Stamen sebagai berfungsi menghasilkam sperma.

2). Bunga Sempurna

Bunga sempurna adalah bunga yang selalu memiliki benang sari dan putik, tetapi kadang-kadang terdapat calix dan mahkota.

3). Bunga Tidak Lengkap

Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai perhiasan bunga atau alat pembiakan, dapat dibedakan menjadi:

a). Bunga telanjang

Bunga telanjang adalah bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga. Bunga telanjang hanya memiliki benang sari dan putik, tetapi tidak memiliki calix dan corolla.

b). Bunga Mandul

Bunga mandul adalah bunga yang tidak mempunyai alat pembiakan (alat kelamin).

Berdasarkan Alat Pembiakannya, Bunga Dibagi Menjadi:

1). Bunga Biseksualis.

Bunga biseksua adalah bunga hermafrodit disebut sebagai bunga sempurna yaitu bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga yang memiliki sel kelamin jantan dan betina.

2). Bunga uniseksualis

Bunga uniseksual adalah bunga yang mempunyai satu sel kelamin. Bunga yang hanya memiliki benang sari saja atau mempunyai putik saja.

Bunga uniseksual Dibagi menjadi dua yaitu:

a). Berumah satu (atau monoesius) bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu tumbuhan.

b). Berumah dua (dioesius) bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu tumbuhan.

3). Bunga Jantan

Bunga jantan adalah bunga yang hanya mempunyai benang sari. Bunga jantan, memiliki ketiga bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, dan benang sari. Namun, bunga tipe ini tidak memiliki putik.

4). Bunga Betina

Bunga adalah bunga yang hanya mempunyai putik saja. Bunga betina merupakan kebalikan dari tipe bunga jantan. Pada tipe bunga betina tidak terdapat benang sari, tetapi memiliki ketiga bagian lainnya.

Struktur Bunga

Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga.

Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).

Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.

Fungsi Struktur Bunga Tumbuhan
Fungsi Struktur Bunga Tumbuhan

Kelopak Bunga (Calyx)

Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Kelopak bunga umumnya memiliki warna hijau seperti daun, walupun terkadang ada pula kelopak bunga yang berwarna selain hijau, sehingga tampak seperti mahkota bunga. Kelopak bunga yang berwarna selain hijau sering ditemukan pada bunga bougenvil.

Fungsi kelopak bunga calyx adalah untuk melindungi bunga ketika bunga masih muda yang berbentuk kuncup bunga.

Setiap helai kelopak bunga disebut denga sepal. Di samping kelopak pada beberapa bunga tumbuh kelopak tambahan yang disebut epicalyx.

Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (atau Corolla)

Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan pada bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak. Umumnya mahkota ini memiliki ukuran lebih besar daripada kelopak dan memiliki warna yang khas indah dan menarik.

Bunga mempunyai aroma atau bau yang harum atau sedap. Warna indah dengan aroma baunya yang harum inilah yang menjadi daya tarik bagi serangga atau binatang lain seperti burung dan kelelawar untuk mendekati bunga.

Fungsi tajuk bunga adalah melindungi alat- alat kelamin pada bunga sebelum terjadi proses penyerbukan. Setiap helaian tajuk bunga disebut petala (petal).

Bunga sebagai salah satu organ pada tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pada bunga juga ditemukan pembuluh- pembuluh angkut yang berfungsi untuk memasok makanan bagi bunga.

Benang Sari atau Stamen Sebagai Alat Kelamin Jantan

Benang sari atau stamen tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Benang sari   merupakan hasil dari metamorfosis atau modifikasi daun, yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.

Fungsi Benang sari adalah menghasilkan sel kelamin jantan (sperma).

Susunan Benang Sari

Benang sari dibagi  menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera), dan penghubung ruang sari (conektivum).

Tangkai sari atau filamentum merupkan bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat.

Kepala sari atau antera merupakan bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Bagian ini di dalamnya memiliki dua ruang sari (yang disebut theca) dan masing- masing ruang sari terdiri atas dua ruang kecil (loculumentum).

Di dalam ruang sari terdapat serbuk sari (polen). Serbuk sari merupakan sel-sel kelamin jantan (atau gamet jantan) yang berfungsi untuk penyerbukan.

Pada beberapa bunga, serbuk sarinya tidak terbentuk atau tidak mampu mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian itu dinamakan benang sari yang mandul.

Penghubung ruang sari (conektivum) adalah bagian dari lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari). Penghubung ruang sari terdapat di kanan kiri penghubung ini.

Putik atau Pistilum Sebagai Alat Kelamin Betina

Putik adalah bagian bunga yang letaknya paling dalam berfungsi sebagai gamet betina. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Putik tersusun atas daun- daun yang telah mengalami metamorphosis atau modifikasi. Daun- daun penyusun putik disebut daun buah (atau karpelum).

Secara umum daun- daun buah penyusun putik disebut dengan gynaecium. Putik merupakan hasil dari metamorfosis daun, walaupun sulit untuk dibuktikan, namun pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji (Cycas rumphii) hal itu masih tampak jelas.

Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung sel telur. Ketika dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari. Sel telur akan berkembang menjadi kandung lembaga yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru.

Fungsi Putik adalah mengahasilkan sel telur (ovum).

Bagian putik yang mengandung sel telur dinamakan bakal biji (ovulum) yang akan berkembang menjadi biji (semen). Bagian putik yang di dalamnya terdapat bakal biji, yaitu bakal buah (ovarium), akan berkembang membentuk buah (fructus).

Putik terdiri dari tiga bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai kepala putik (stilus), dan kepala putik (stigma). Bakal buah (ovarium) merupakan bagian putik yang pada umumnya kelihatan membesar dan terletak pada dasar bunga.

Tangkai kepala putik (stilus) merupakan bagian putik yang sempit dan terdapat di atas bakal buah, biasanya berbentuk benang.

Fungsinya Tangkai kepala putik adalah untuk tempat melekatnya kepala putik.

Kepala putik (stigma) ialah bagian dari putik yang paling atas, terletak pada ujung tangkai kepala putik.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “===================”,
  8. Ciri Ciri Bunga Tumbuhan, Fungsi Organ Bunga Pada Tumbuhan, Sifat Organ Bunga Tumbuhan, Organ Fase reproduksi tumbuhan, Morfologi Bunga Tumbuhan, Sifat Sifat Bunga, Jenis Jenis Bunga,
  9. Ardra.Biz, 2019, ” bunga lengkap, Pengertia bunga tidak lengkap, Pengertian Bunga Sempurna, Perhiasan bunga, Periantum bunga, Pengertian Perigonium Bunga,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Alat Pembiakan Bunga, Pengertian Pistilum (atau putik), Fungsi Pistilium, Penghasil sel ovum tumbuhan, alat pembiakan betina tumbuhan, Pengertian Stamen (atau benang sari),  alat pembiakan jantan tumbuhan, Fungsi Stamen, Pengertian dan Contoh Bunga Telanjang,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Bunga Mandul, Pengertian dan Contoh Bunga Biseksualis, Pengertian dan Contoh Bunga Uniseksualis,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Berumah satu (atau monoesius), Berumah dua (dioesius), Pengertian Bunga Jantan, Bunga Betina, Struktur Bunga, Gambar Struktur Bagian Bunga dan Fungsinya,
  13. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Bunga steril, Bunga fertile, Bagian bunga steril, Bagian bunga fertile, mikrosporofil bunga,  makrosporofil bunga, Pengertian dan Contoh Kelopak Bunga (Calyx), Fungsi kelopak bunga calyx,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Contoh Gambar sepal bunga, pengertian epicalyx, Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (atau Corolla), Pengertian dan Fungsi Tajuk bunga atau mahkota bunga, Pengertian petala dan Fungsi petal, Fungsi Benang Sari atau Stamen Sebagai Alat Kelamin Jantan,
  15. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi Benang sari, Struktur Susunan Benang Sari, Benang sari dibagi  menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera), dan penghubung ruang sari (conektivum), Pengertian dan Fungsi Tangkai sari atau filamentum,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Kepala sari atau antera, Fungsi Kepala sari atau antera, ruang sari disebut theca, ruang kecil (loculumentum), serbuk sari (polen), Pengertian Serbuk sari, bentuk sel kelamin jantan (atau gamet jantan) tumbuhan, Penghubung ruang sari,
  17. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi conektivum, Putik atau Pistilum Sebagai Alat Kelamin Betina, Fungsi Putik bunga, Fungsi gamet betina bunga, Pengertian dan fungsi daun buah, Susunan Putik bunga, Pengertian gynaecium,
  18. Ardra.Biz, 2019, “si gynaecium, Fungsi Putik adalah, Fungsi ovulum, Fungso ovarium, Fungsi fructus, Fungsi stigma, Pengertian ovulum, Pengertian stigma, Pengertian ovarium,  Pengertian dan Fungsi stilus,
  19. Ardra.Biz, 2019, ” buah (ovarium), Pengertian dan Fungsi dasar bunga, Tangkai kepala putik (stilus), Fungsi Tangkai kepala putik, Pengertian Kepala putik (stigma),

Gametogenesis, Mikrosporogenesis, Megasporogenesis

Pengertian Gamet. Gamet adalah sel kelamin atau sel reproduksi. Sel gamet terdiri dari dua yaitu gamet jantan dan gamet betina. Sel kelamin jantan atau gamet jantan adalah sperma. Sel kelamin betina atau gamet betina adalah ovum.

Pengertian Gametogenesis. Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel -sel gamet di dalam tubuh makhluk hidup. pada tumbuhan berbiji terdiri dari dua jenis yaitu microsporogenesis dan makrosporogenesis.

Pengertian Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Pembentukan gamet jantan pada tumbuhan berbiji berlangsung dalam gametofit jantan, yaitu kepala sari (yang disebut anthera) dan menghasilkan butir serbuk sari (yang disebut polen).

Pengertian Makrosporogenesis

Sedangkan makrosporogenesis atau biasa disebut juga megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet bertina berlangsung dalam gametofit betina, yaitu di dalam bakal biji (yang disebut ovule) dan menghasilkan sel telur (yang disebut ovum).

Mikrosporogenesis, Pembentukan Gamet Jantan

Tumbuhan angiospermae jantan memiliki alat kelamin yaitu stamen atau benang sari. Pada organ ini, tepatnya pada bagian kepala sari, akan terbentuk mikrospora yang kemudian berkembang menjadi serbuk sari atau polen.

Struktur Bunga Pada Tumbuhan, Gametogenesis, Mikrosporogenesis, Megasporogenesis
Struktur Bunga Pada Tumbuhan, Gametogenesis, Mikrosporogenesis, Megasporogenesis

Benang sari terdiri atas kepala sari (anthera = antera) dan tangkai sari (filament). Kepala sari pada umumnya mempunyai empat kantung serbuk sari (sporangium). Di dalam sporangium, terdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan berkembang menjadi serbuk sari.

Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.

Tahap Proses Mikrosporogenesis

Tahap Proses Mikrosporogenesis Pembentukan gamet jantan dapat dilihat pada gambar berikut

Tahap Mikrosporogenesis, Pembentukan gamet jantan Tumbuhan
Tahap Mikrosporogenesis, Pembentukan Gamet Jantan Tumbuhan

1). Microsporogenesis Diawali dengan Sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora atau mikrosporosit (bersifat diploid) membelah secara meiosis I. Pembelahan meiosis I ini menghasilkan sepasang sel bersifat haploid.

2). Kemudian Sepasang sel haploid membelah secara meiosis II menghasilkan empat mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu. Empat mikrospora haploid yang berkelompok ini disebut tetrad.

3). Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan dua inti haploid. Satu inti disebut inti saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti generatif.

4) Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah.

Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat tiga inti haploid, yaitu sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti sperma (inti generatif). Tiap serbuk sari mempunyai dua lapisan kulit, yaitu bagian luar di sebut eksin dan bagian dalam disebut intin.

Megasporogenesis, Pembentukan Gamet Betina

sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di bagian bunga, yaitu pistilum. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur dan tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pistilum terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium. Pada ovarium inilah tempat sel telur terbentuk.

Pada ovarium terdapat ovulum atau kantung embrio. Beberapa spesies tumbuhan dapat memiliki ovolum lebih dari satu sehingga dapat menghasilkan buah dengan banyak biji. Di dalam ovulum tersebut terdapat sel induk megaspora.

Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil. Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.

Tahap Proses Megasporogenesis pada Angiospermae.

Tahap megasporogenesis dapat dilihat pada gambar berikut.

Tahap Proses Megasporogenesis pada Angiospermae.
Tahap Proses Megasporogenesis Pembentukan Gamet Betina pada Angiospermae

1). Proses megasporogenesis diawali dengan Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) yang berada dalam ovarium mengalami pembelahan sel secara meiosis I. Pembelahan sel ini menghasilkan dua sel haploid.

2). Kemudian Kedua sel haploid mengalami pembelahan sel secara meiosis II dan dihasilkan empat megaspore bersifat haploid. Tiga di antaranya mengalami degenerasi.

3). Selanjutnya Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dengan delapan inti haploid.

4). Dalam megagametofit, empat inti berada pada sisi kalaza (bagian antara bakal biji dan tangkai biji) dan empat inti lainnya di dekat mikropil. Mikropil berfungsi sebagai jalan masuk saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.

5). Satu inti dari tiap- tiap sisi (kelompok) bergerak menuju ke pusat dan bersatu membentuk inti kandung lembaga sekunder yang diploid (2n). Sel yang terbentuk ini biasa disebut juga sebagai sel pusat.

6). Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di bagian tengah yang dekat mikropil dinamakan ovum (sel telur), dan yang di samping kiri kanannya sel telur disebut sinergid.

Pada kandung Lembaga masak terdapat: tiga inti antipoda, dua inti sinergid, satu ovum dan satu inti kandung Lembaga sekunder diploid (2n).

Pada peristiwa pembuahan inti generatif membuahi sel telur membentuk zigot diploid. Inti diploid hasil persatuan dua sel kutub yang dibuahi inti generatif menghasilkan endosperm bersifat triploid.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pembelahan Sel Amitosis Mitosis Meiosis,

Berikut Beberapa Contoh Soal Ujian Pembelahan Sel: Mitosis – Meiosis Amitosis  yang merupakan soal soal yang diujikan pada ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pembelahan Sel Amitosis Mitosis Meiosis,

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “==================”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “Jenis Gametogenesis Tumbuhan, Tempat Terjadinya Gametogenesis, Tempat Terjadinya Gametogenesis Jantan, Tempat Terjadinya Gametogenesis Betina, Pembentukan Gamet Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae), Tempat Pembentukan gamet jantan tumbuhan berbiji,
  9. Ardra.Biz, 2019, “gametofit jantan, Pengertian anthera, Fungsi anthera, Pengertian polen, Fungsi polen, Penegrtian gametofit betina, Fungsi gametofit betina, Pengertian ovule, Fungsi ovule,
  10. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Mikrosporogenesis, Pembentukan gamet jantan, alat kelamin Tumbuhan angiospermae, Pengertian stamen atau benang sari, fungsi stamen, Fungsi benang sari, Pengertian mikrospora,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi mikrospora, Pengertian serbuk sari atau polen, Fungsi serbuk sari atau polen, Gambar Struktur Susunan Bunga,  Pengertian anthera, Fungsi antera, Fungsi kepala sari, Pengertian tangkai sari, Fungsi filament,
  12. Ardra.Biz, 2019, ” sporangium, Fungso sporangium, Tempat terjadi Mikrosporogenesis, Pengertian mikrosporosit, Fungsi mikrosporosit, Sifat sel induk mikrospora,
  13. Ardra.Biz, 2019, “induk serbuk sari diploid, Tahap Proses Mikrosporogenesis, Gambar Tahap Proses Mikrosporogenesis,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” pada microsporogenesis, Pengertian tetrad, Fungsi tetrad mikrosporogenesis, Empat mikrospora haploid yang berkelompok, Pembelahan mikrosporosit, Pembelahan meiosis mikrosporosit,
  15. Ardra.Biz, 2019, “kariokinesis mikrospora, Pengertian kariokinesis, Fungsi kariokinesis, inti vegetative serbuk sari, inti generative serbuk sari, Pembelahan Inti generative, Pembelahan Mitosis Mikrosporogenesis, lapisan kulit luar serbuk sari,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” kulit dalam  serbuk sari, Pengertian eksin, pengertian intin, Fungsi eksin, Fungsi intin, Pengertian Megasporogenesis, Pembentukan gamet betina, Fungsi Megasporogenesis, Fungsi Pembentukan gamet betina,
  17. Ardra.Biz, 2019, “Tempat sel telur tumbuhan angiospermae, Pengertian pistilum, Fungsi pistilum, tempat terjadinya fertilisasi tumbuhan biji, Fungsi kepala putik, Pengertian stigma, Fungsi tangkai putik, Pengertian stilus, Pengertian  ovulum, tempat sel induk megaspore, Fungsi ovulum,
  18. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi sel induk megaspore, Pengertian ovarium, Fungsi ovarium,  tempat ovulum,  tempa kantung embrio tumbuhan, Pengertian integument, Fungsi  integument, Fungsi mikrofil,
  19. Ardra.Biz, 2019, ” sel induk megaspore, Tahap Proses Megasporogenesis pada Angiospermae, Gambar Tahap megasporogenesis, Sifat sel induk megaspore,
  20. Ardra.Biz, 2019, “pembelahan sel induk megaspore, megaspore bersifat haploid, Pembelahan meiosis pada megasporogenesis,  Pengertian megagametofit, Fungsi  megagametofit, inti antipoda,
  21. Ardra.Biz, 2019, ” antipoda, Pengertian kalaza, Fungsi kalaza, Pengertian sinergid, Fungsi sinergid, tempat sinergid, jumlah inti pada kandung Lembaga, Pengertian inti kandung Lembaga sekunder, Pengertian endosperm,

Siklus Daur Hidup Cacing Hati, Pita, Tambang

Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cacing Hati, Cacing hati memiliki panjang antara 2 – 6 cm. Habitat yang cocok sebagai tempat hidupnya adalah di dalam hati ternak seperti sapi, kambing atau domba, biri -biri dan kerbau.

Seperti juga dengan Plathyhelminthes yang lain, cacing Fasciola hepatica (cacing hati pada ternak) memiliki sel api atau flame cell sebagai alat ekskresi, sistem saraf tangga tali serta memiliki alat pengisap atau sucker yang terdapat pada bagian mulut serta pada bagian ventral atau perut.

Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cacing Hati,
Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cacing Hati. Sumber: vectorstock.com

Cacing Fasciola hepatica (cacing hati pada ternak) bereproduksi secara generative, bersifat hemaprodit yaitu berkembang biak dengan cara pembuahan sendiri atau silang,

Satu Cacing Fasciola hepatica mampu menghasilkan 2000 sampai dengan 4000 telur. Telur telur yang sudah dibuahi akan melewati saluran empedu, kemudian ke usus dan akan keluar bersama feses.

Cacing ini memiliki hospes atau inang sementara yaitu siput air dan sebagai hospes tetapnya adalah hewan ternak.

Siklus Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica

Cacing Fasciola Hepatica berperan sebagai parasit pada hati domba (namun jarang pada hati sapi).

Siklus Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica,
Siklus Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica,

Siklus daur hidup cacing hati Fasciola Hepatica, dimulai ketika cacing dewasa bereproduksi secara seksual dan bertelur di dalam empedu dan kantong empedu domba.

Kemudian telur telur ini akan keluar dari tubuh domba bersama feses. Ketika telur sampai ke tempat yang berair seperti air kolam atau danau atau sungai, telur- telur akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium.

Dalam waktu kira kira delapan jam, larva- larva tersebut harus menemukan inang sementara (atau hospes intermedier) agar dapat tumbuh. Jika tida menemukan inangnya, maka larva ini akan mati. Inang sementara yang cocok untuk hidup sementara larva mirasidium adalah siput misalnya siput Lymnaea auriculari.

Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica Pada Inang Sementara Siput Lymnaea auriculari
Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica Pada Inang Sementara Siput Lymnaea auriculari

Larva akan masuk ke dalam tubuh siput dan menempel pada bagian mantel siput. Di dalam tubuh siput, larva berkembang dan berubah menjadi sporokista.

Melalui proses parthenogenesis, Sporokista akan berubah menjadi larva lain yang disebut redia  atau larva II. Parthenogenesis merupakan perkembangan dari suatu individu menjadi individu baru tanpa melalui pembuahan.

Redia bermetamorfosis menjadi larva berekor yaitu serkaria. Kemudian, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada tumbuhan atau rumput. Selanjutya serkaria akan membentuk metaserkaria (kista). Metaserkaria terbungkus oleh dinding tebal membentuk kista. Kista metaserkaria akan mampu hidup untuk beberapa bulan.

Jika tanaman rumput termakan oleh kambing atau ternak lain, maka kista akan pecah dan larva masuk ke usus. Setelah itu larva menembus usus menuju organ hati, kemudian tumbuh menjadi cacing dewasa kemudian berkembang biak menghasilkan telur.

Anggota kelas Trematoda lainnya adalah Schistosoma, Chlonorchis sinensis, Fasciliopsis buski, dan Parahonimus westermani. Semuanya merupakan parasite dan memiliki inang tetap maupun sementara.

Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda

Anggota cacing ini adalah semua cacing pita yang ada di dalam saluran usus Vertebrata, misalnya, Taenia saginata dan Taenia solium yang berada di usus manusia, Taenia echinococcus dalam usus anjing, Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, serta Monia expansa dan M. benedeni dalam usus Herbivora.

Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda, Taenia Saginata
Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda, Taenia Saginata

Cestoda atau cacing pita merupakan cacing berbentuk pipih yang hidup sebagai parasit. Di bagian kepala cacing pita terdapat kait yang berfungsi sebagi pengait pada usus organisme inang tempat hidupnya.  Di bagian kepala yang disebut skoleks terdapat empat buah alat isap yaitu sucker.

Cacing pita memiliki alat pencernaan tidak berkembang, sehingga cacing jenis ini mengisap makanan dari inang melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Cacing pita Cestoda mempunyai tubuh yang terbagi bagi menjadi beberapa bagian atau segmen yang disebut proglotid. Cacing pita terus tumbuh membuat proglotid- proglotid baru di belakang kepalanya.

Setiap proglotid memiliki alat reproduksi, ekskresi, dan mampu menyerap sari makanan dari inangnya. Proglotid adalah calon individu baru, sama dengan satu individu yang utuh.

Cacing pita memiliki jumlah dan panjang proglotid yang bervariasi. Beberapa cacing pita bisa memiliki ribuan proglotid.

Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata

Pada prinsipnya, Siklus hidup cacing pita mirip dengan cacing pipih (cacing hati) yang melibatkan satu, dua, atau tiga organisme inang sebagai tempat hidupnya.

Beberapa cacing pita pada manusia dapat ditularkan melalui daging babi atau daging sapi yang terinfeksi atau tidak dimasak dengan baik. Daging- daging hewan tersebut mengandung larva cacing pita.

Contoh cacing pita yang biasa dikenal adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Larva Taenia solium hidup di tubuh babi, sedangkan larva Taenia saginata hidup di tubuh sapi.

Siklus Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata
Siklus Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata

Proglotid dewasa yang telah menghasilkan telur akan keluar bersama feses. Kemudian telur tersebut akan menetas menjadi onkosfer. Jika larva tersebut termakan oleh hewan ternak seperti sapi atau babi, maka larva tersebut akan menempati usus dan berkembang membentuk heksakan. Heksakan berbentuk bulat dengan 6 kait.

Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata Pada Hewan ternak Sapi
Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata Pada Hewan ternak Sapi

Larva tersebut kemudian akan menembus dinding usus dan ikut bersama aliran darah masuk ke dalam otot atau daging. Di dalam otot atau daging baik sapi atau babi, larva akan tumbuh dan berkembang menjadi bentuk gelembung kiste atau sistiserkus. Selanjutnya, dinding sistiserkus akan tumbuh menjadi skoleks.

Ketika seseorang mengonsumsi daging babi atau sapi yang di dalamnya terdapat larva tersebut, maka larva tersebut akan ikut masuk ke dalam saluran pencernaan. Di dalam saluran percernaan manusia, larva akan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam usus dua belas jari.

Struktur Susunan Tubuh Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale

Ancylostoma duodenale disebut juga sebagai cacing tambang. Sesuai dengan julukannya, Cacing ini banyak ditemukan di daerah atau Kawasan pertambangan.

Cacing Tambang memiliki Panjang tubuh antara 1 sampai 1,5 cm. Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale merupakan Parasit pada usus manusia. Dengan gigi- gigi kait yang dimilikinya, cacing ini mampu melekatkan tubuhnya pada dinding usus dan mengisap darah dari inangnya. Akibat adanya darah yang diisap ini maka penderita akan mengalami anemia.

Siklus Daur Hidup Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale

Telur cacing ini dapat keluar melalui tinja manusia. Jika telur ini berada di tempat yang berair dan cocok untuk pertumbuhannya, maka telur akan menetas dan berkembang menjadi larva. Kemudian larva ini terinjak oleh seseorang yang tidak beralas kaki, maka cacing akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit kaki yang selanjutnta masuk ke dalam jantung, paru-paru, dan tenggorokan.

Jika tertelan melalui mulut akan masuk ke dalam perut. Kemudian larva akan berkembang menjadi cacing di dalam perut. Cacing ini akan mengisap darah penderita sehingga penderita menjadi pucat karena kekurangan darah atau anemia.

Sebagian besar cacing Nemathelminthes adalah endoparasit baik pada hewan maupun pada manusia. Contoh cacing Nemathelminthes adalah cacing kremi, cacing tambang, dan cacing filaria. Pencegahan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kebersihan atau sanitasi lingkungan dan higiene tubuh untuk memutus daur hidup cacing.

Wuchereria Bancrofti

Cacing Wuchereria Bancrofti merupakan cacing yang dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis). Penularan penyakit filariasis ini terjadi melalui gigitan nyamuk Culex. Cacing Wuchereria Bancrofti hidup di dalam saluran limfe (atau getah bening) yang ada di bagian kaki.

Cacing ini menyebabkan pembuluh getah bening yang ada di bagian kaki tersumbat. Penyumbatan pembuluh ini menyebabkan kaki penderita akan membesar seperti layaknya kaki seekor gajah atau elephantiasis

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “===============”,
  8. Ardra.biz, 2019, “Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Struktur Susunan Tubuh Cacing Hati, Inang Fasciola Hepatica, Pengertian Fasciola Hepatica, Fungsi Fasciola Hepatica, Fungsi Cacing Hati, Akibat Infeksi cacing hati, Kelas Fasciola Hepatica,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi flame cell Cacing Hati, Tempat yang cocok untuk cacing hati, Tempat yang cocok untuk cacing hati, Fasciola Hepatica, Fungsi sucker cacing hati, Fungsi kait Fasciola Hepatica, Gambar Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cara berkembag biak cacing hati, Cara reproduksi Fasciola Hepatica,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian reproduksi generative cacing hati, gambar cacing hati, gambar Fasciola Hepatica, inang sementara cacing hati, inang teteap caing hati, hospes cacing hati, hospes sementara cacing hati,  Siklus Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica, Gambar Siklus Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica, Pengertian bereproduksi secara seksual cacing hati, Fungsi siput pada cacing hati,
  11. Ardra.Biz, 2019, “daur hidup cacing hati Fasciola Hepatica, Tempar bertelur cacing pita, Pengertian larva bersilia, Pengertian mirasidium, Fungsi mirasidium, Contoh Cacing pita, hospes intermedier cacing pita, hospes intermedier Fasciola Hepatica, Jenis siput cacing pita, contoh siput inang cacing pita,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Lymnaea auriculari, contoh inang tetap cacing pita, Fungsi hospes intermedier Fasciola Hepatica, Pengertian hospes intermedier Fasciola Hepatica,  Pengertian sporokista, Fungsi sporokista,Pengertian redia ,Fungsi redia, Pengertian Parthenogenesis, Fungsi Parthenogenesis, Pengertian serkaria, Fungsi larva berekor, Pengertian Metaserkaria , Fungsi serkaria, Fungsi kista metaserkaria,
  13. Ardra.Biz, 2019, “Contoh kelas Trematoda,  pengertian Schistosoma, Chlonorchis sinensis, Fasciliopsis buski, Parahonimus westermani, penyakit akibat cacing hati,  Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda, tempat hidup cacing pita, cacing pita hidup di babi, cacing pita sapi, Pengertian Taenia saginata, Pengertian Taenia solium,
  14. Ardra.biz, 2019, “Cacing pita Taenia echinococcus dalam usus anjing, Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, Monia expansa dan M. benedeni usus Herbivora, gambar cacing pita sapi, bentuk cacing pita Taenia saginata, fungsi kait sucker, fungsi skoleks cacing pita, pengertian sucker, pengertian skoleks, bagian cacing pita sapi, bagian tubuh cacing hati,
  15. Ardra.Bzi, 2019, “jenis cacing pita, inang cacing pita sapi, pengertian proglottid cacing pita, fungsi proglottid cacing, Daur hidup cacing Taenia Saginata, Siklus hidup cacing pita, Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata, Contoh Taenia solium, Contoh Taenia saginata, Fungsi Larva Taenia solium,
  16. Ardra.biz, 2019, “Tempat hidup Taenia solium,  Contoh Taenia saginata hidup di tubuh babi, sedangkan larva Taenia saginata hidup di tubuh sapi. Pengertian onkosfer, Fungsi onkofer, Pengertian heksakan, Fungsi Heksakan, Jumlah kait sucker heksakan, Tempat hidup cacing pita sapi babi, Pengertian sistiserkus, Fungsi sistiserkus, Skoleks cacing pita babi sapi,
  17. Ardra.Biz, 2019, “Gambar siklus hidup cacing pita sapi babi, Contoh Inang cacing pita babi sapi,  Struktur Susunan Tubuh Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale, Tempat hidup cacing tambang, Pengertian Ancylostoma Duodenale, Hewang inang cacing tambang, Siklus Daur Hidup Cacing Tambang,
  18. Ardra.Biz, 2019, “Ancylostoma Duodenale, Pengertian cacing endoparasite, contoh cacing tambang,  Contoh cacing Nemathelminthes, Cacing Wuchereria Bancrofti,  Akibat cacing pita, akibat cacing tambang, Pengertian Wuchereria Bancrofti, Fungsi nyamuk Culex,
  19. Ardra.bz, 2019, “penyakit akibat cacing tambang, Penyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis), Tempat hidup cacing tambang, Pengertian filariasis,
error: Content is protected !!