Fungsi Struktur Organ Bunga Tumbuhan

Bunga  hanya muncul pada fase- fase tertentu, yaitu pada fase di mana tumbuhan akan memulai perkembangbiakan (atau masuk ke fase reproduksi). Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan.

Organ bunga dan buah merupakan organ tambahan. Bunga sebenarnya merupakan hasil dari modifikasi batang, sedangkan buah berasal dari bakal buah yang terdapat pada bunga dan telah mengalami pembuahan.

Morfologi bunga pada tumbuhan tinggi terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari.

Ciri – Sifat Bunga

Pada dasarnya, bunga mempunyai Ciri sifat seperti berikut.

1). Bunga memiliki warna khas unik, biasanya mempunyai warna menarik.

2). Bunga memiliki aroma khas, biasanya berbau harum.

3). Bunga memiliki bentuk yang beragam, berbeda antara Bunga tumbuhan satu dengan yang lainnya. bentuknya bermacam- macam.

4). Biasanya mengandung madu.

Jenis Jenis Bunga

Bunga dapat dibagi menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap:

1).  Bunga Lengkap

Bunga lengkap merupakan bunga yang memiliki perhiasan bunga dan alat pembiakan (alat kelamin). Artinya, bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua kelengkapan bunga, yaitu kelopak (calix), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik.

a). Perhiasan bunga, terdiri dari : Periantum yang terdiri dari: calyx (kelopak bunga), corolla (mahkota bunga). Perigonium yaitu bunga yang memiliki calyx dan corolla dengan warna yang sama.

b). Alat pembiakan, terdiri dari pistilum dan stamen:

(1). Pistilum (atau putik) alat pembiak betina, Pistilium berfungsi sebagai menghasilkan ovum.

(2). Stamen (atau benang sari) alat pembiakan jantan, Stamen sebagai berfungsi menghasilkam sperma.

2). Bunga Sempurna

Bunga sempurna adalah bunga yang selalu memiliki benang sari dan putik, tetapi kadang-kadang terdapat calix dan mahkota.

3). Bunga Tidak Lengkap

Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai perhiasan bunga atau alat pembiakan, dapat dibedakan menjadi:

a). Bunga telanjang

Bunga telanjang adalah bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga. Bunga telanjang hanya memiliki benang sari dan putik, tetapi tidak memiliki calix dan corolla.

b). Bunga Mandul

Bunga mandul adalah bunga yang tidak mempunyai alat pembiakan (alat kelamin).

Berdasarkan Alat Pembiakannya, Bunga Dibagi Menjadi:

1). Bunga Biseksualis.

Bunga biseksua adalah bunga hermafrodit disebut sebagai bunga sempurna yaitu bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga yang memiliki sel kelamin jantan dan betina.

2). Bunga uniseksualis

Bunga uniseksual adalah bunga yang mempunyai satu sel kelamin. Bunga yang hanya memiliki benang sari saja atau mempunyai putik saja.

Bunga uniseksual Dibagi menjadi dua yaitu:

a). Berumah satu (atau monoesius) bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu tumbuhan.

b). Berumah dua (dioesius) bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu tumbuhan.

3). Bunga Jantan

Bunga jantan adalah bunga yang hanya mempunyai benang sari. Bunga jantan, memiliki ketiga bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, dan benang sari. Namun, bunga tipe ini tidak memiliki putik.

4). Bunga Betina

Bunga adalah bunga yang hanya mempunyai putik saja. Bunga betina merupakan kebalikan dari tipe bunga jantan. Pada tipe bunga betina tidak terdapat benang sari, tetapi memiliki ketiga bagian lainnya.

Struktur Bunga

Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga.

Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).

Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.

Fungsi Struktur Bunga Tumbuhan
Fungsi Struktur Bunga Tumbuhan

Kelopak Bunga (Calyx)

Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Kelopak bunga umumnya memiliki warna hijau seperti daun, walupun terkadang ada pula kelopak bunga yang berwarna selain hijau, sehingga tampak seperti mahkota bunga. Kelopak bunga yang berwarna selain hijau sering ditemukan pada bunga bougenvil.

Fungsi kelopak bunga calyx adalah untuk melindungi bunga ketika bunga masih muda yang berbentuk kuncup bunga.

Setiap helai kelopak bunga disebut denga sepal. Di samping kelopak pada beberapa bunga tumbuh kelopak tambahan yang disebut epicalyx.

Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (atau Corolla)

Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan pada bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak. Umumnya mahkota ini memiliki ukuran lebih besar daripada kelopak dan memiliki warna yang khas indah dan menarik.

Bunga mempunyai aroma atau bau yang harum atau sedap. Warna indah dengan aroma baunya yang harum inilah yang menjadi daya tarik bagi serangga atau binatang lain seperti burung dan kelelawar untuk mendekati bunga.

Fungsi tajuk bunga adalah melindungi alat- alat kelamin pada bunga sebelum terjadi proses penyerbukan. Setiap helaian tajuk bunga disebut petala (petal).

Bunga sebagai salah satu organ pada tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pada bunga juga ditemukan pembuluh- pembuluh angkut yang berfungsi untuk memasok makanan bagi bunga.

Benang Sari atau Stamen Sebagai Alat Kelamin Jantan

Benang sari atau stamen tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Benang sari   merupakan hasil dari metamorfosis atau modifikasi daun, yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.

Fungsi Benang sari adalah menghasilkan sel kelamin jantan (sperma).

Susunan Benang Sari

Benang sari dibagi  menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera), dan penghubung ruang sari (conektivum).

Tangkai sari atau filamentum merupkan bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat.

Kepala sari atau antera merupakan bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Bagian ini di dalamnya memiliki dua ruang sari (yang disebut theca) dan masing- masing ruang sari terdiri atas dua ruang kecil (loculumentum).

Di dalam ruang sari terdapat serbuk sari (polen). Serbuk sari merupakan sel-sel kelamin jantan (atau gamet jantan) yang berfungsi untuk penyerbukan.

Pada beberapa bunga, serbuk sarinya tidak terbentuk atau tidak mampu mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian itu dinamakan benang sari yang mandul.

Penghubung ruang sari (conektivum) adalah bagian dari lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari). Penghubung ruang sari terdapat di kanan kiri penghubung ini.

Putik atau Pistilum Sebagai Alat Kelamin Betina

Putik adalah bagian bunga yang letaknya paling dalam berfungsi sebagai gamet betina. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Putik tersusun atas daun- daun yang telah mengalami metamorphosis atau modifikasi. Daun- daun penyusun putik disebut daun buah (atau karpelum).

Secara umum daun- daun buah penyusun putik disebut dengan gynaecium. Putik merupakan hasil dari metamorfosis daun, walaupun sulit untuk dibuktikan, namun pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji (Cycas rumphii) hal itu masih tampak jelas.

Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung sel telur. Ketika dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari. Sel telur akan berkembang menjadi kandung lembaga yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru.

Fungsi Putik adalah mengahasilkan sel telur (ovum).

Bagian putik yang mengandung sel telur dinamakan bakal biji (ovulum) yang akan berkembang menjadi biji (semen). Bagian putik yang di dalamnya terdapat bakal biji, yaitu bakal buah (ovarium), akan berkembang membentuk buah (fructus).

Putik terdiri dari tiga bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai kepala putik (stilus), dan kepala putik (stigma). Bakal buah (ovarium) merupakan bagian putik yang pada umumnya kelihatan membesar dan terletak pada dasar bunga.

Tangkai kepala putik (stilus) merupakan bagian putik yang sempit dan terdapat di atas bakal buah, biasanya berbentuk benang.

Fungsinya Tangkai kepala putik adalah untuk tempat melekatnya kepala putik.

Kepala putik (stigma) ialah bagian dari putik yang paling atas, terletak pada ujung tangkai kepala putik.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “===================”,
  8. Ciri Ciri Bunga Tumbuhan, Fungsi Organ Bunga Pada Tumbuhan, Sifat Organ Bunga Tumbuhan, Organ Fase reproduksi tumbuhan, Morfologi Bunga Tumbuhan, Sifat Sifat Bunga, Jenis Jenis Bunga,
  9. Ardra.Biz, 2019, ” bunga lengkap, Pengertia bunga tidak lengkap, Pengertian Bunga Sempurna, Perhiasan bunga, Periantum bunga, Pengertian Perigonium Bunga,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Alat Pembiakan Bunga, Pengertian Pistilum (atau putik), Fungsi Pistilium, Penghasil sel ovum tumbuhan, alat pembiakan betina tumbuhan, Pengertian Stamen (atau benang sari),  alat pembiakan jantan tumbuhan, Fungsi Stamen, Pengertian dan Contoh Bunga Telanjang,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Bunga Mandul, Pengertian dan Contoh Bunga Biseksualis, Pengertian dan Contoh Bunga Uniseksualis,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Berumah satu (atau monoesius), Berumah dua (dioesius), Pengertian Bunga Jantan, Bunga Betina, Struktur Bunga, Gambar Struktur Bagian Bunga dan Fungsinya,
  13. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Bunga steril, Bunga fertile, Bagian bunga steril, Bagian bunga fertile, mikrosporofil bunga,  makrosporofil bunga, Pengertian dan Contoh Kelopak Bunga (Calyx), Fungsi kelopak bunga calyx,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Contoh Gambar sepal bunga, pengertian epicalyx, Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (atau Corolla), Pengertian dan Fungsi Tajuk bunga atau mahkota bunga, Pengertian petala dan Fungsi petal, Fungsi Benang Sari atau Stamen Sebagai Alat Kelamin Jantan,
  15. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi Benang sari, Struktur Susunan Benang Sari, Benang sari dibagi  menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera), dan penghubung ruang sari (conektivum), Pengertian dan Fungsi Tangkai sari atau filamentum,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Kepala sari atau antera, Fungsi Kepala sari atau antera, ruang sari disebut theca, ruang kecil (loculumentum), serbuk sari (polen), Pengertian Serbuk sari, bentuk sel kelamin jantan (atau gamet jantan) tumbuhan, Penghubung ruang sari,
  17. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi conektivum, Putik atau Pistilum Sebagai Alat Kelamin Betina, Fungsi Putik bunga, Fungsi gamet betina bunga, Pengertian dan fungsi daun buah, Susunan Putik bunga, Pengertian gynaecium,
  18. Ardra.Biz, 2019, “si gynaecium, Fungsi Putik adalah, Fungsi ovulum, Fungso ovarium, Fungsi fructus, Fungsi stigma, Pengertian ovulum, Pengertian stigma, Pengertian ovarium,  Pengertian dan Fungsi stilus,
  19. Ardra.Biz, 2019, ” buah (ovarium), Pengertian dan Fungsi dasar bunga, Tangkai kepala putik (stilus), Fungsi Tangkai kepala putik, Pengertian Kepala putik (stigma),

Gametogenesis, Mikrosporogenesis, Megasporogenesis

Pengertian Gamet. Gamet adalah sel kelamin atau sel reproduksi. Sel gamet terdiri dari dua yaitu gamet jantan dan gamet betina. Sel kelamin jantan atau gamet jantan adalah sperma. Sel kelamin betina atau gamet betina adalah ovum.

Pengertian Gametogenesis. Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel -sel gamet di dalam tubuh makhluk hidup. pada tumbuhan berbiji terdiri dari dua jenis yaitu microsporogenesis dan makrosporogenesis.

Pengertian Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Pembentukan gamet jantan pada tumbuhan berbiji berlangsung dalam gametofit jantan, yaitu kepala sari (yang disebut anthera) dan menghasilkan butir serbuk sari (yang disebut polen).

Pengertian Makrosporogenesis

Sedangkan makrosporogenesis atau biasa disebut juga megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet bertina berlangsung dalam gametofit betina, yaitu di dalam bakal biji (yang disebut ovule) dan menghasilkan sel telur (yang disebut ovum).

Mikrosporogenesis, Pembentukan Gamet Jantan

Tumbuhan angiospermae jantan memiliki alat kelamin yaitu stamen atau benang sari. Pada organ ini, tepatnya pada bagian kepala sari, akan terbentuk mikrospora yang kemudian berkembang menjadi serbuk sari atau polen.

Struktur Bunga Pada Tumbuhan, Gametogenesis, Mikrosporogenesis, Megasporogenesis
Struktur Bunga Pada Tumbuhan, Gametogenesis, Mikrosporogenesis, Megasporogenesis

Benang sari terdiri atas kepala sari (anthera = antera) dan tangkai sari (filament). Kepala sari pada umumnya mempunyai empat kantung serbuk sari (sporangium). Di dalam sporangium, terdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan berkembang menjadi serbuk sari.

Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.

Tahap Proses Mikrosporogenesis

Tahap Proses Mikrosporogenesis Pembentukan gamet jantan dapat dilihat pada gambar berikut

Tahap Mikrosporogenesis, Pembentukan gamet jantan Tumbuhan
Tahap Mikrosporogenesis, Pembentukan Gamet Jantan Tumbuhan

1). Microsporogenesis Diawali dengan Sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora atau mikrosporosit (bersifat diploid) membelah secara meiosis I. Pembelahan meiosis I ini menghasilkan sepasang sel bersifat haploid.

2). Kemudian Sepasang sel haploid membelah secara meiosis II menghasilkan empat mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu. Empat mikrospora haploid yang berkelompok ini disebut tetrad.

3). Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan dua inti haploid. Satu inti disebut inti saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti generatif.

4) Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah.

Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat tiga inti haploid, yaitu sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti sperma (inti generatif). Tiap serbuk sari mempunyai dua lapisan kulit, yaitu bagian luar di sebut eksin dan bagian dalam disebut intin.

Megasporogenesis, Pembentukan Gamet Betina

sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di bagian bunga, yaitu pistilum. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur dan tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pistilum terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium. Pada ovarium inilah tempat sel telur terbentuk.

Pada ovarium terdapat ovulum atau kantung embrio. Beberapa spesies tumbuhan dapat memiliki ovolum lebih dari satu sehingga dapat menghasilkan buah dengan banyak biji. Di dalam ovulum tersebut terdapat sel induk megaspora.

Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil. Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.

Tahap Proses Megasporogenesis pada Angiospermae.

Tahap megasporogenesis dapat dilihat pada gambar berikut.

Tahap Proses Megasporogenesis pada Angiospermae.
Tahap Proses Megasporogenesis Pembentukan Gamet Betina pada Angiospermae

1). Proses megasporogenesis diawali dengan Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) yang berada dalam ovarium mengalami pembelahan sel secara meiosis I. Pembelahan sel ini menghasilkan dua sel haploid.

2). Kemudian Kedua sel haploid mengalami pembelahan sel secara meiosis II dan dihasilkan empat megaspore bersifat haploid. Tiga di antaranya mengalami degenerasi.

3). Selanjutnya Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dengan delapan inti haploid.

4). Dalam megagametofit, empat inti berada pada sisi kalaza (bagian antara bakal biji dan tangkai biji) dan empat inti lainnya di dekat mikropil. Mikropil berfungsi sebagai jalan masuk saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.

5). Satu inti dari tiap- tiap sisi (kelompok) bergerak menuju ke pusat dan bersatu membentuk inti kandung lembaga sekunder yang diploid (2n). Sel yang terbentuk ini biasa disebut juga sebagai sel pusat.

6). Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di bagian tengah yang dekat mikropil dinamakan ovum (sel telur), dan yang di samping kiri kanannya sel telur disebut sinergid.

Pada kandung Lembaga masak terdapat: tiga inti antipoda, dua inti sinergid, satu ovum dan satu inti kandung Lembaga sekunder diploid (2n).

Pada peristiwa pembuahan inti generatif membuahi sel telur membentuk zigot diploid. Inti diploid hasil persatuan dua sel kutub yang dibuahi inti generatif menghasilkan endosperm bersifat triploid.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pembelahan Sel Amitosis Mitosis Meiosis,

Berikut Beberapa Contoh Soal Ujian Pembelahan Sel: Mitosis – Meiosis Amitosis  yang merupakan soal soal yang diujikan pada ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pembelahan Sel Amitosis Mitosis Meiosis,

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “==================”,
  8. Ardra.Biz, 2019, “Jenis Gametogenesis Tumbuhan, Tempat Terjadinya Gametogenesis, Tempat Terjadinya Gametogenesis Jantan, Tempat Terjadinya Gametogenesis Betina, Pembentukan Gamet Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae), Tempat Pembentukan gamet jantan tumbuhan berbiji,
  9. Ardra.Biz, 2019, “gametofit jantan, Pengertian anthera, Fungsi anthera, Pengertian polen, Fungsi polen, Penegrtian gametofit betina, Fungsi gametofit betina, Pengertian ovule, Fungsi ovule,
  10. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Mikrosporogenesis, Pembentukan gamet jantan, alat kelamin Tumbuhan angiospermae, Pengertian stamen atau benang sari, fungsi stamen, Fungsi benang sari, Pengertian mikrospora,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi mikrospora, Pengertian serbuk sari atau polen, Fungsi serbuk sari atau polen, Gambar Struktur Susunan Bunga,  Pengertian anthera, Fungsi antera, Fungsi kepala sari, Pengertian tangkai sari, Fungsi filament,
  12. Ardra.Biz, 2019, ” sporangium, Fungso sporangium, Tempat terjadi Mikrosporogenesis, Pengertian mikrosporosit, Fungsi mikrosporosit, Sifat sel induk mikrospora,
  13. Ardra.Biz, 2019, “induk serbuk sari diploid, Tahap Proses Mikrosporogenesis, Gambar Tahap Proses Mikrosporogenesis,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” pada microsporogenesis, Pengertian tetrad, Fungsi tetrad mikrosporogenesis, Empat mikrospora haploid yang berkelompok, Pembelahan mikrosporosit, Pembelahan meiosis mikrosporosit,
  15. Ardra.Biz, 2019, “kariokinesis mikrospora, Pengertian kariokinesis, Fungsi kariokinesis, inti vegetative serbuk sari, inti generative serbuk sari, Pembelahan Inti generative, Pembelahan Mitosis Mikrosporogenesis, lapisan kulit luar serbuk sari,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” kulit dalam  serbuk sari, Pengertian eksin, pengertian intin, Fungsi eksin, Fungsi intin, Pengertian Megasporogenesis, Pembentukan gamet betina, Fungsi Megasporogenesis, Fungsi Pembentukan gamet betina,
  17. Ardra.Biz, 2019, “Tempat sel telur tumbuhan angiospermae, Pengertian pistilum, Fungsi pistilum, tempat terjadinya fertilisasi tumbuhan biji, Fungsi kepala putik, Pengertian stigma, Fungsi tangkai putik, Pengertian stilus, Pengertian  ovulum, tempat sel induk megaspore, Fungsi ovulum,
  18. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi sel induk megaspore, Pengertian ovarium, Fungsi ovarium,  tempat ovulum,  tempa kantung embrio tumbuhan, Pengertian integument, Fungsi  integument, Fungsi mikrofil,
  19. Ardra.Biz, 2019, ” sel induk megaspore, Tahap Proses Megasporogenesis pada Angiospermae, Gambar Tahap megasporogenesis, Sifat sel induk megaspore,
  20. Ardra.Biz, 2019, “pembelahan sel induk megaspore, megaspore bersifat haploid, Pembelahan meiosis pada megasporogenesis,  Pengertian megagametofit, Fungsi  megagametofit, inti antipoda,
  21. Ardra.Biz, 2019, ” antipoda, Pengertian kalaza, Fungsi kalaza, Pengertian sinergid, Fungsi sinergid, tempat sinergid, jumlah inti pada kandung Lembaga, Pengertian inti kandung Lembaga sekunder, Pengertian endosperm,
error: Content is protected !!