Protozoa merupakan organisme uniseluler. Kata Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos yang artinya pertama dan zoa berarti hewan. Dengan demikian protozoa dapat diartikan sebagai hewan permulaan atau awal.
Protozoa masuk dalam klasifikasi Protista. Protista bersifat heterotroph, dapat bergerak aktif, dan tubuhnya belum terdiferensiasi secara jelas.
Protozoa mempunyai bentuk dan ukuran bervariasi. Pada umunmnya Ukuran tubuh protozoa kurang dari 10 mikro. Namun ada yang sampai berukuran 6 mm.
Bentuk tubuh Protozoa ada yang memiliki bentuk tubuh tetap, ada yang berubah ubah, dan ada yang bercabang. Jika lingkungan untuk hidupnya dianggap tidak menguntungkan, maka protozoa melindungi diri dengan membentuk sel tidak aktif yaitu kista. Setelah lingkungan membaik, dinding kista pecah, dan protozoa dapat hidup secara normal.
Struktur tubuh protozoa hanya terdiri dari satu sel atau uniseluler. Protozoa mempunyai organel – organel sel seperti membrane plasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan inti sel.
Habitat protozoa adalah di tanah, di perairan, dan di dalam organisme lain. Protozoa dapat hidup baik secara soliter maupun secara berkelompok.
Klasifikasi atau Jenis Protozoa
Berdasarkan pada alat geraknya, protozoa dibedakan menjadi
Rhizopoda atau Sarcodina
Ciliata
Flagellata atau Mastigophora
Sporozoa
Cara Berkembang Biak Protozoa
Sebagian besar protozoa bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner. Sebagian lagi bereproduksi secara seksual melalui penyatuan materi genetic yang disebut konjugasi.
Dalam kehidupan protozoa memiliki peran atau manfaat yang menguntungkan dan merugikan.
Peran Menguntungkan
Adapun manfaat yang menguntungkan dari protozoa di antara adalah:
Protozoa berperan dalam mengontrol jumlah polpulasi bakteri
Protozoa sebagai komponen penyusun plankton yang merupakan sumber makanan hewan air. Protozoa merupakan konsumen tingkat pertama dalam ekosistem di perairan.
Foraminifera sebagai penunjuk adanya sumber daya minyak bumi
Radiolarian yang telah mati dan mengendap di perairan digunakan sebagai bahan penggosok dan bahan peledak.
Peran Merugikan:
Peran Protozoa yang merugikan di antaranya adalah:
Penyebab beberapa penyakit pada ternak seperti sapi, kembing dan kuda
Penyebab beberapa penyakit pada manusia seperti malaria, diare, dan kala azar.
Penyebab penyakit malaria adalah protozoa jenis plasmodium. Penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles betina. Protozon ini menyerang sel – sel hati serta sel darah merah manusia.
Jenis – Jenis Protozoa Plasmodium Penyebab Malaria:
Plasmodium vivax dan plasmodium ovale menyebabkan penyakit malaria tertian
Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana
Plasmodium falcifarum menyebabkan penyakit malaria tropikana.
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang letaknya dibagian kanan atas rongga perut. Hati merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi dalam system pencernaan dan juga berfungsi dalam system ekskresi.
System Pencernaan.
Merupakan system yang terdiri dari saluran dan kelenjar pencernaan yang berfungsi memecah bahan – bahan makanan menjadi sari – sari makanan yang siap diserap oleh tubuh.
fungsi-empedu-pada-pencernaan-ekskresi-manusia
System Ekskresi.
System ekskresi merupakan system yang terdiri dari organ – organ tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
Fungsi Hati.
Fungsi hati dalam system ekskresi adalah menghasilkan empedu secara kontinyu terus menerus. Empedu merupakan cairan jernih kehijauan.
Hati menyerap zat racun seperti obat – obatan dan alcohol dari system peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu. Di sini hati berfungsi sebagai penetral dan pembersih tubuh dari zat – zat racun.
Empedu berasal dari penghancuran Hb eritrosit yang telah tua. Hb akan diuraikan menjadi hemin, zat besi dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan dalam hati kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk membentuk antibody atau Hb baru.
Hemin akan dikonversi menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau biru atau bilirubin dan biliverdin. Zat warna ini dalam usus akan dioksidasi dan berubah menjadi urobilin. Urobilin memberikan warna feses dan urin menjadi kekuningan.
Kandungan Cairan Empedu.
Kandungan atau komposisi cairan empedu adalah: Garam empedu, Kalesterol, Bilirubin, dan Bakteri serta obat – obatan.
Garam empedu berfungsi untuk mereduksi tegangan permukaan lemak agar lemak dapat diubah menjadi emulsi.
Kalesterol merupakan sisa metabolisme lemak yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Bilirubin merupakan zat warna empedu yang berasal dari perombakan eritrosit yang telah tua.
Fungsi Empedu.
Beberapa fungsi dari empedu antara lain adalah:
Absorsi lemak pada usus halus.
Mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Pengertian Sistem Pencernaan. System pencernaan berfungsi untuk memecah bahan – bahan makanan menjadi sari – sari makanan yang siap diserap oleh tubuh. System pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran Pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri dari organ – organ yang dilalui oleh bahan makanan dalam proses pencernaan. Salah satu saluran pencernaan adalah rongga mulut.
fungsi-kelenjar-air-liur-ludah-pada-pencernaan
Fungsi Rongga Mulut.
Dalam mulut terjadi proses pencernaan dengan cara mekanik dan cara kimia. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi. Sedangkan proses pencernaan secara kimiawi dilakukan dengan bantuan enzim. Enzim yang berfungsi dalam proses pencernaan adalah enzim ptialin.
Fungsi Gigi Pada Sistem Pencernaan
Manusia memiliki tiga jenis gigi dengan fungsi yang berbeda.
Gigi seri atau insisivus berfungsi sebagai pemotonga makanan.
Gigi taring atau kaninus berfungsi sebagai pengoyak dan untuk merobek makanan.
Gigi geraham premolare dan molare memiliki fungsi sebagai penguyah makanan yang sudah dipotong – potong.
Kelenjar Pencernaan.
Kelenjar pencernaan merupakan organ – organ pencernaan yang berperan dalam menghasilkan enzim – enzim yang digunakan dalam proses pencernaan makanan. Salah satu organ penyusun kelenjar pencernaan tersebut adalah kelenjar ludah.
Kelenjar Ludah, (Glandula Salivaris)
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut. Mempunyai fungsi untuk memproduksi larutan mucus ke dalam mulut yang disebut ludah atau air liur atau saliva.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (atau amilase) yang berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum) menjadi gula sederhana jenis maltosa.
Normalnya tubuh memproduksi air liur sekitar 1 samapi dengan 1,5 liter setiap harinya. Cairan ludah mempunyai komposisi air 97 – 98 %, glukoprotein, enzim ptialin (atau amilase), dan garam-garam alkali. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6.8 – 7 dan suhu 37 °C.
Amilase atau ptyalin merupakan enzim yang berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau glukosa.
Fungsi Kelenjar Ludah.
Dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar ludah yaitu kelenjar parotis, kelenjar sublingualis, dan kelenjar submandibularis.
Kelenjar Parotis
Kelenjar parotis terletak pada bagian akhir dari rahang atas di depan telinga. Kelenjar parotis memiliki saluran untuk sekresi yang disebut duktus stensen. Saluran ini bermuara di pipi sebelah dalam.
Fungsi Kelenjar parotis adalah menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa) dan enzim ptyalin atau amilase.
Kelenjar Submandibularis
Kelenjar submandibularis terletak di bawah rongga mulut bagian belakang. Kelenjar submandibularis mekiliki saluran sekresi yang disebut duktus wharton yang bermuara di dasar mulut.
Fungsi Kelenjar submandibularis adalah menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir (seromukosa).
Kelenjar Sublingualis
Kelenjar sublingualis letaknya di bawah selaput lender dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut dan saluran ekresinya bermuara ke dalam dasar mulut.
Fungsi Kelenjar sublingualis adalah untuk menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir (atau seromukosa).
Kelenjar ludah mengeluarkan air liur yang mengandunga enzim ptyalin atau amilase. Enzim ptialin berfungsi memecah amilim menjadi maltosa. Makanan di mulut kemudian dibentuk menjadi lunak atau lembek dan bulat yang disebut bolus. Bolus kemudian didorong menuju faring gengan bantuan lidah.
Aliran saliva dirangsang oleh adanya makanan dalam mulut, melihat makanan, mencium bau, dan memikirkan makanan.
Apabila salah satunya dari ketiga kelenjar tersebut terkena infeksi atau terserang penyakit, maka akan terjadi pembengkakan pada kelenjar tersebut, penyakitnya disebut gondongan (atau parotitis).
Makanan yang telah dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
Fungsi Air Liur Saliva Ludah
Beberapa fungsi air liur saliva ludah diantaranya adalah:
berfungsi untuk membasahi makanan agar mudah ditelan,
membantu memudahkan pencernaan;
mencegah kekeringan di mulut,
mencernakan amilum oleh enzim ptialin,
membunuh kuman oleh lisosom,
melancarkan faal pengecap,
sebagai pelindung selaput mulut dari panas dan dingin,
Ardra.Biz, 2019, “Sistem Pencernaan dan Pengertian System pencernaan Fungsi system pencernaan atau Contoh system pencernaan. Sedangkan Contoh Saluran pencernaan
Ardra.Biz, 2019, “Contoh kelenjar pencernaan namun Pengertian kelenjar pencernaan. Fungsi kelenjar pencernaan dan System pencernaan terdiri terdiri Contoh organ pencernaan.
Ardra.Biz, 2019, “Pencernaan mekanik dan Pencernaan kimiawi dengan Contoh pencernaan mekanik dan kimiawi. Fungsi enzim percernaan dan Fungsi enzim ptyalin adalah Fungsi rongga mulut.
Ardra.Biz, 2019, “Sedangkan Fungsi gigi pada pencernaan dan Fungsi gigi seri insisivus serta fungsi gigi taring maupun Fungsi gigi geraham.
Ardra.Biz, 2019, “Fungsi gigi geraham premolare dan Fungsi Kelenjar Ludah serta Fungsi kelenjar ludah parotis dengan Fungsi kelenjar ludah sublingualis. Sedangkan Fungsi kelenjar submandibularis
Ardra.Biz, 2019, “Letak kelenjar parotis dan Letak kelenjar ludah serta submandibularis adalah Letak Kelenjar sublingualis. Beserta contoh soal ujian nasional.
Ardra.Biz, 2019, “Kelenjar ludah, Pengertian dan Fungsi Glandula Salivaris, Glandula Salivaris, Pengertian Kelenjar ludah, kandungan air liur ludah saliva, Fungsi enzim ptyalin, Fungsi amilase, Enzim yang mengubah karbohidrat menjadi gula jenis maltose,
Ardra.Biz, 2019, “Enzim yang mengubah amilum menjadi gula jenis maltose, Jumlah produksi air liur sehari, Keasaman air liur ludah saliva, komposisi air liur ludah saliva, temperature enzim ptyalin amilase, Jenis kelenjar ludah, Fungsi kelenjar ludah,
Ardra.Biz, 2019, “Letak Kelenjar Parotis, Fungsi kelenjar parotis, duktus stensen, Pengertian dan fungsi duktus stensen, saluran kelenjar ludah, Pengertian Kelenjar parotis, Fungsi cairan serosa,
Ardra.Biz, 2019, “Kelenjar Submandibularis, Kelenjar submandibularis terletak, duktus Wharton, saluran eksresi ludah Kelenjar submandibularis, Fungsi duktus Wharton, Fungsi Kelenjar submandibularis, Fungsi seromukosa,
Ardra.Biz, 2019, “Kelenjar Sublingualis, Kelenjar sublingualis terletak, Fungsi Kelenjar sublingualis, Pengertian parotitis, penyebab parotitis, Pengertian bolus, Fungsi Air Liur Saliva Ludah ,
Pengertian Kultur Jatingan, Kultur jaringan adalah menambahkan bagian tanaman yang ditumbuhkan dalam media buatan sehingga tumbuh menjadi tanaman sempurna. Teknik ini juga dikenal dengan nama kultur in vitro. Pada dasarnya, prinsip kultur jaringan tidak berbeda dengan cara reproduksi vegetatif, yaitu menyetek.
Kultur jaringan tumbuhan atau Tissue Culture merupakan suatu metoda menumbuh kembangkan bagian tumbuhan, baik berupa sel, jaringan atau organ dalam kondisi aseptik atau bebas dari mikro organisme. Metoda ini dilakukan secara in vitro dalam tabung atau botol menjadi tumbuhan yang lengkap bagian – bagiannya. Hal ini karena sel tumbuhan bersifat autonom dan mempunyai totipotensi.
Sel bersifat autonom artinya dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Dalam hal ini, sel tumbuhan dapat melakukan metabolisma serta tumbuh dan berkembang secara independen jika diisolasi dari jaringan induknya.
Totipotensi diartikan sebagai kemampuan dari sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Ciri dari metoda kultur jaringan ini adalah kondisi kultur yang aseptic. Selain itu teknik ini menggunakan media kultur atau media tanam dengan nutrisi yang dilengkapi oleh Zat Pengatur Tumbuh atau ZPT. Metoda kultur jaringan dilakukan pada kondisi temperature dan pencahayaan yang sangat terkontrol.
budidaya-tanaman-dengan-teknik-kultur-jaringan
Pengertian.
Sifat totipotensi adalah sifat sel tumbuhan yang menunjukkan kemampuan membentuk individu organisme tumbuhan secara utuh.
Jadi totipotensi merupakan Kemampuan Sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan daitauruh dalam lingkungan yang sesuai.
Melalui pemanfaatan sifat totipotensi, tumbuhan baru dapat dibudidayakan dengan teknik tertentu yaitu teknik kultur jaringan.
Sifat Titopotensi Sel Tumbuhan.
Teori totipotensi sel atau total genetic potencial cell dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann pada tahun 1838. Teori ini menyatakan bahwa setiap set tumbuhan yang hidup memiliki informasi genetic dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan utuh jika kondisinya sesuai. Teori ini baru dapat dibuktikan setelah ditemukannya auksin, indol acetic acid atau IAA dan naphthalene acetic acid atau NAA pada tahun 1930.
Sifat Totipotensi Dasar Kultur Jaringan
Tumbuhan atau tanaman dapat tumbuh dan berkembang berdasarkan pada sifat totipotensi selnya. Sifat totipontensi dapat diartikan sebagai kemampuan sel, jaringan, atau organ tumbuhan untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi suatu orgnisme yang utuh.
Para ahli memanfaatkan sifat ini sebagai dasar perkembangbiakan tumbuhan dengan suatu teknik atau metoda tertentu. Salah satu teknik atau metoda yang sering digunakan adalah kultur jaringan.
Bagian Tumbuhan Untuk Kultur Jaringan.
Bagian tumbuhan yang dapat digunakan untuk teknik atau metoda kultur jaringan adalah kalus, pucuk tunas, serbuk sari, embrio, kuncup bunga, dan suspense sel. Bagian tumbuhan yang digunakan ini disebut eksplan.
Eksplan yang dipilih harus memiliki jaringan muda yang sedang tumbuh aktif agar memiliki daya regenerasi tinggi. Eksplan harus diambil dari tumbuhan atau tanaman yang sehat dan bebas dari hama penyakit.
Tanaman yang dihasilkan dan teknik kultur jaringan ini memiliki sifat genetic yang sama dengan induknya. Teknik kultur ini sangat berguna untuk membudidayakan tanaman yang memiliki nilai keekonomian yang tinggi seperti anggrek atau tanaman – tanaman yang keberadaannya sudah semakin langka.
Jenis Teknik Kultur Jaringan.
Meristem Culture
Merupakan teknik budidaya jaringan tumbuhan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem. Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri dari sekelompok sel yang selalu membelah diri.
Pollen Culture atau Anther Culture
Merupakan teknik budidaya jaringan tumbuhan atau tanaman yang menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.
Protoplas Culture
Merupakan teknik kultur jaringan tumbuhan dengan menggunakan eksplan dari protoplas.
Chloroplas Culture.
Merupakan teknik kultur jaringan tumbuhan dengan menggunakan eksplan dari kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
Somatic Cross (Silang Protoplas atau Fusi Protoplas)
Merupakan teknik kultur jaringan tumbuhan dengan menyilangkan dua macam protoplas. Hasil penyilangan dibudidayakan sampai menjadi tanaman kecil yang memiliki sifat baru.
Manfaat Teknik Kultur Jaringan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan teknik kultur jaringan ini diantaranya adalah:
Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat dan mutu sama atau lebih baik dari induknya.
Mendapatkan tanaman yang bebas dari penyakit hama, virus, dan bakteri.
Dapat digunakan untuk mendapatkan varietas dengan sifat yang baru.
Dapat digunakan untuk melestarikan jenis tanaman langka yang hampir punah
Dapat digunakan untuk mempertahankan keaslian sifat – sifat dari tumbuhan tanaman yang sudah ada, ataupun yang sudah hampir punah.
Ardra.Biz, 2019, “Contoh Kultur Jaringan Tumbuhan, Temperatur dan pencahayaan kultur jaringan, Sifat totipotensi adalah, Manfaat sifat totipotensi, Teknik Kultur Jaringan, total genetic potencial cell, Schleiden dan Schwann, Teori totipotensi sel, informasi genetic dan perangkat fisiologis tumbuhan,
Ardra.Biz, 2019, “Fungsi auksin dalam kultur jaringan, Fungsi indol acetic acid atau IAA dalam kultur jaringan, Fungsi naphthalene acetic acid atau NAA dalam kultur jaringan, Sifat Totipotensi Dasar Kultur Jaringan, Bagian Tumbuhan Untuk Kultur Jaringan, Contoh Bagian Tumbuhan untuk Kultur Jaringan,
Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Eksplan Kultur Jaringan, Fungsi Teknik Kultur Jaringan, Jenis Teknik Kultur Jaringan, Teknik Budidaya tumbuhan, Kultur Jaringan Meristem Culture, Kultur Jaringan Pollen Culture atau Anther Culture, eksplan dari pollen atau benang sari,
Ardra.Biz, 2019, “Teknik Kultur jaringan Protoplas Culture, Teknik Kultur jaringan Chloroplas Culture, Teknik Kultur jaringan Somatic Cross, Silang Protoplas atau Fusi Protoplas, Manfaat Teknik Kultur Jaringan,
Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Struktur dan Fungsi Alat Indera Penglihatan (Mata). Pengetian Indra Penglihatan Mata. Indra penglihatan pada manusia adalah mata. Manusia dapat melihat karena adanya kerja sama antara mata dengan otak. Mata sensitive terhadap cahaya. Cahaya yang mengenai suatu objek benda akan dipantulkan ke mata, sehingga objek benda tersebut dapat dilihat.
Fungsi Struktur Bagian – Bagian Mata
Kelopak mata, alis mata, bulu mata berfungsi untuk mencegah masuknya benda asing seperti debu dan kotoran dari lingkungan luar seperti udara, air atau keringat dari dahi.
Gambar Fungsi Struktur Bagian – Bagian Indera Penglihatan Mata
Sklera,
Sklera Merupakan lapisan dinding bola mata yang paling luar dan terdiri dari jaringan fibrosa yang kuat. Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan yang disebut kornea.
Konjungtiva
Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan Konjungtiva berfungsi melindungi bola mata dari gangguan. Pada konjungtiva mengalir air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata.
Fungsi Air Mata
Air mata berfungsi untuk menjaga kelembaban mata, sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikro organisme ke dalam mata, membersihkan mata saat berkedip.
Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata juga dapat Membunuh bakteri karena air mata mengandung enzim lisozim.
Kornea,
Kornea disebut juga selaput bening merupakan bagian yang terletak paling depan. Kornea befungsi untuk memfokuskan bayangan benda pada retina dan untuk pembiasan sinar cahaya.
Koroid,
Koroid merupakan lapisan tengah dari bola mata. Mengandung banyak pembuluh darah dan mempunyai pigmen. Pigmen ini yang membuat bagian bola mata berwarna gelap. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar).
Pembuluh darah berfungsi memasok makanan dan oksigen ke jaringan mata. Sedangkan pigmen berfungsi menyerap cahaya yang menyebar.
Iris,
Iris merupakan bagian terdepan dari koroid berwarna gelap. Bagian tengahnya berlubang yang disebut pupil. Iris tersususn dari otot polos sirkuler dan radier yang memungkinkan pupil untuk dipersempit atau diperlebar untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
Pada bagian belakang iris terdapat lensa mata. Lensa mata berwarna bening dan bentuknya bikonkaf. Lensa melekat pada otot – otot bersilia melalui ligament suspensori. Otot – otot ini berfungsi mengubah bentuk lensa sehingga dapat memfokuskan cahaya pada retina.
Iris disebut juga selaput pelangi merupakan bagian mata yang dapat mengkerut. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar cahaya yang masuk ke mata
Iris akan mengkerut sehingga pupil membesar pada keadaan kurang cahaya sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.
Sebaliknya iris akan mengendor sehingga pupil mengecil pada keadaan terang akibatnya cahaya yang mmasuk agak berkurang. Iris sesorang dapat berwarna biru, hitam, atau coklat, hal ini berkait dengan keturunan.
Pupil,
Pupil merupakan lubang yang terbentuk atau dikelilingi oleh iris. Jika iris mengkerut akaan menyebabkan pupil membesar, dan sebaliknya. Pupil berfungsi untuk lewat masuk sinar cahaya ke dalam mata.
Lensa Mata,
Lensa merupakan bagian mata yang dapat menggembung atau menipis. Lensaberfungsi untuk menyatukan (memfokuskan) arah sinar cahaya. Lensa mata berbentuk cembung. Kecembungan lensa mata dapat diatur oleh otot lensa. Jika melihat benda jauh
lensa mata akan menipis, dan sebaliknya lensa mata akan menebal. Menebal dan menipisnya lensa disebut akomodasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, mata dapat berperan sebagai indera penglihatan karena mata tersusun atas bagianbagian yang dapat meneruskan dan dapat menerima rangsang sinar cahaya.
Penerima rangsang berperan mengubah rangsang fisik yaitu sinar cahaya menjadi aliran listrik pada serabut syaraf kemudian diteruskan ke otak untuk dipahami.
Aqueous Humor,
Ruang bagian depan lensa diisi cairan aqueous humor yang berfungsi memasok makanan ke lensa dan kornea. Lensa dan kornea tidak memiliki pembuluh darah.
Aqueous humor terus menerus diproduksi aman terus menerus pula diserap oleh saluran Schlemm untuk dialirkan ke pembuluh darah.
Vitreous Humor,
Bagian belakang lensa diisi vitreous humor yang berfungsi menyumbang tekanan pada bola mata. Sehingga bola mata tidak mengempis dan retina tetap menempel pada koroid.
Retina,
Retina merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Retina mengandung fotoreseptor dan sel – sel saraf yang sensitive terhadap sinar atau cahaya. Fotoreseptor terdapat dua jenis, yaitu sel batang dan sel kerucut atau konus.
Retina disebut juga selaput jala merupakan lapisan sebelah dalam mata yang banyak mengandung reseptor penglihatan. Retina berfungsi untuk menerima rangsang cahaya.
Sel Batang,
Sel batang peka terhadap cahaya, namun tidak bias membedakan warna. Sel ini diperlukan untuk melihat pada kondisi cahaya remang saat malam hari.
Sel Kerucut Konus,
Sel kerucut perka terhadap cahaya dan dapat membedakan warna. Sel ini diperlukan untuk melihat cahaya terang ketika siang hari.
Fovea,
Retina memiliki bagian yang disebut fovea yang merupakan tempat berkumpulnya sel kerucut dan berfungsi untuk memfokuskan cahaya.
Saraf Optik,
Serat – serat saraf sensori mata membentuk optic saraf untuk mengirim impuls ke otak.
Bintik Buta,
Bintik buta merupakan bagian mata yang tidak mengandung fotoreseptor. Jika cahaya jatuh pada bintik buta, mata tidak dapat melihat.
Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
Cara Menentukan Ukuran Lensa Kacamata Positif Negatif Rabun Jauh Dekat,
Sifat Optik Indra Penglihatan Mata,
Mata merupakan organ tubuh yang berperilaku seperti alat optic. Hal ini disebabkan mata memiliki lensa yang dapat menebal dan menipis agar bayangan objek atau benda jatuh tepat di Retina mata.
Daya Akomodasi Mata
Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk dapat menebal dan menipis agar bayangan objek benda jatuh tepat di Retina Mata.
Jangkauan penglihatan mata pada manuasia terletak antara titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remotum). Mata normal (sehat) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tidak terhingga.
Apabila lensa mata dapat menfokuskan sinar cahaya yang masuk mata tepat pada selaput jala (retina), maka disebut mata normal atau emetrop.
Akan tetapi, jika mata tidak mampu memfokuskan bayangan tepat pada retina akan menimbulkan gangguan penglihatan.
Gangguan Pada Indera Penglihatan Mata
Mata dapat melihat dengan jelas jika objek benda terletak dalam jangkauan penglihatan yaitu antara titik jauh mata dan titik jauh mata.
Gangguan penglihatan mata dapat terjadi karena berkurangnya kemampuan lensa mata untuk mengatur posisi jatuh bayangan di dalam mata.
Beberapa gangguan yang umum diderita oleh mata diantaranya adalah myopia, hypermetropia dan presbyopia.
Gangguan Penglihatan Mata Miopia Rabun Jauh,
Miopia lebih umum dikenal dengan istilah rabun jauh adalah gangguan pengihatan yang ditandai bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita myopia atau rabun jauh tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh.
Mata miop (rabun jauh), merupakan cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga penderita tidak dapat melihat benda dalam jarak jauh dengan jelas (terlihat kabur) karena bayangan jatuh di depan retina.
Penderita gangguan myopia dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (lensa -) biasanya disebut kacamata minus.
Fungsi Lensa Negatif atau cekung adlah memperpanjang jatuhnya bayangan sehingga bayangan dapat tepat jatuh pada retina.
Gambar Gangguan Penglihatan Mata Miopia Rabun Jauh, Fungsi Lensa Negatif
Dalam gambar ditunjukkan pada penderita myopia bayangan jatuhnya di depan retina mata, dan dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa cekung sehingga bayangan jatuh tepat pada Retina.
Rumus Menghitung Kekuatan Lensa Kacamata Rabun Juah
Untuk menentukan ukuran atau kekuatan lensa yang diperlukan oleh penderita rabun jauh dapat digunakan rumus persamaan berikut:
1/f = 1/S + 1/Sb
f = jarak focus
S= jarak jauh yang diinginkan, biasanya jarak jauh mata normal tidak terhingga (¥), m
Sb = jarak jauh kemampuan mata, m
P = 1/¥ + 1/Sb
P = 1/f = kekuatan lensa, dioptri
PR = Sb, cm
PR = punctum remotum (jarak jauh), cm
Sehingga dapat ditulis
P = -100/PR dioptri
Gangguan Penglihatan Mata Hypermetropia Rabun Dekat,
Hypermetropia lebih umum dikenal dengan istilah rabun dekat adalah gangguan penglihatan yang ditandai bayangan objek benda jatuh di belakang retina. Pada mata penderita rabun dekat tidak mampu melihat dengan jelas objek benda yang letaknya dekat, atau kurang dari jarak titik dekat penderita.
Mata hipermetrop (rabun dekat), merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek sehingga penderita tidak dapat melihat benda dalam jarak dekat dengan jelas (terlihat kabur) karena bayangan jatuh di belakang retina. Penderita hipermetrop dapat dibantu dengan kaca mata yang menggunakan lensa cembung (positif)
Penderita gangguan hypermetropia dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa cembung (lensa +) biasanya disebut kacamata plus.
Fungsi Lensa Cembung adalah lensa yang dapat memperpendek jatuhnya bayangan,
Gambar Gangguan Penglihatan Mata Hypermetropia Rabun Dekat,Fungsi Lensa Cembung
Dalam gambar dapat dilihat bahwa pada penderita hypermetropia bayangan jatuhnya di belakang retina mata, dan dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa cembung sehingga bayangan jatuh tepat pada Retina.
Gangguan Penglihatan Mata Presbyopia
Mata presbiop, merupakan kelainan mata yang disebabkan lensa kehilangan elastisitasnya, karena bertambahnya usia seseorang sehingga lensa mata kurang dapat berakomodasi. Gangguan mata presbiop pada umumnya terdapat pada orang-orang yang lanjut usia (tua).
Pada umumnya mereka dapat melihat jelas bila obyeknya jauh, sedangkan untuk melihat obyek yang dekat perlu bantuan kaca mata dengan lensa cembung (positif).
Kelainan Mata Astigmat,
Kelainan Mata Astigmat terjadi karena kornea mata tidak rata sehingga cahaya sejajar yang masuk mata tidak dapat difokuskan pada satu titik.
Astigmat teratur dan tidak teratur. Astigmat teratur dapat dikoreksi dengan lensa silindris, sedangkan astigmat tidak tetatur tidak dapat dikoreksi.
Kelainan Gangguan Buta Warna
Buta warna, merupakan penyakit keturunan. Mata normal memiliki 3 macam sel konus yang bekerja dengan baik disebut mata trikromat.
Bila satu macam atau lebih sel konus tidak berfungsi, maka menyebabkan buta warna. Buta warna dikromat, bila memiliki 2 sel konus. Dengan demikian, buta warna merah (protanopia), hijau (deuteranopia), biru (tritanopia).
Mata monokromat jika hanya memiliki satu macam sel konus yang normal. Hanya dapat membedakan warna hitam dan putih.
Kelainan Gangguan Mata Rabun Senja
Rabun senja merupakan kelainan atau gangguan pada mata yang disebabkan tubuh yang kekurangan vitamin A.
Mekanisme penerimaan rangsang cahaya
Sinar cahaya yang mengenai mata akan diteruskan melewati bagian bagian mata dari depan ke belakang secara berurut. Cahaya masuk melintasi kornea, pupil lensa, dan beberapa struktur refraksi di dalam orbita.
Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif terhadap cahaya yaitu retina.
Pada retina, rangsang cahaya diterima oleh reseptor cahaya. Reseptor cahaya dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu sel batang dan sel konus. Sel konus berfungsi untuk melihat pada keadaan terang sedangkan sel batang untuk melihat pada keadaan gelap.
Sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah impuls cahaya menjadi impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian lapisan sel saraf dan sel-sel penyokong informasi penglihatan diteruskan oleh saraf optik ke otak untuk diproses atau diterjemahkan.
Rumus Menghitung Kekuatan Lensa Kacamata Rabun Dekat
Kekuatan lensa yang digunakan oleh penderita rabun dekat dapat ditentukan dengan persamaan rumus berikut:
1/f = 1/Sn + 1/Sb
f = jarak focus
Sn = jarak dekat yang diinginkan, atau biasanya jarak dekat mata normal 25 cm
Tuan Amir menderita penglihatan myopia. Titik jauh mata Tn Amir adalah 75 cm. Jika Tn Amir mau memakai kacamata, berapa kekuatan lensa yang harus dipesan?
Jawab Diketahui
PR = 75 cm
Menghitung Kekeutan Lensa Cekung Kacamata Miopia
Ukuran kekuatan lensa cekung myopia dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
P = – 100/PR
P = – 100/(75) atau
P = – 4/3 dioptri
Jadi kacamata yang harus dipesan adalah lensa yang memiliki kekuatan -4/3 dioptri
2). Contoh Soal Perhitungan Kekuatan Lensa Cembung Hipermetropia
Ibu Ratih menderita hypermetropia dengan titik dekat 150 cm dan akan membeli kacamata. Agar ibu Ratih dapat membaca dengan jelas seperti mata normal (25cm), berapa ukuran kuat lensa kacamata yang harus dibeli?
Jawab
Diketahui
PP = 150 cm
Sn = 25 cm = 0,25 m
Menghitung Ukuran Kekuatan Lensa Cembung Kacamata Hipermetropia
Ukuran kekuatan lensa cembung hipermetropia dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut:
Tuan X menderita penglihatan tipe hypermetropia sehingga memerlukan bantuan kacamata berkekuatan lensa +2 dioptri. Ketika membaca pada jarak 80 cm,Tuan X masih belum dapat melihat tulisan dengan jelas. Hal yang perlu dilakukan Tuan X adalah:
a). mendekatkan buku bacaan 20 cm
b). menjauhkan buku bacaan 20 cm
c). mendekatkan buku bacaan 30 cm
d). menjauhkan buku bacaan 30 cm
Jawab
Diketahui
P = +2 dioptri
Sn = 25 cm (jarak baca normal)
Menghitung Jarak Baca Penderitan Hypermetropia
Rumus untuk menentukan jarak dekat kemampuan mata untuk membaca pada penderita penglihatan hypermetropia adalah
P = (100/Sn) – 100/PP
2 = 100/25 – 100/PP
100/PP = 100/25 – 1,5
100/PP = 4 – 1,5
100/PP = 2,5
PP = 100/2,5
PP = 40 cm
Jarak dekat kemampuan mata untuk tuan X adalah 40 cm. Sedangkan tuan X membaca pada jarak 80 cm. Ini lebih jauh dari jarak dekat kemampuan mata PP. Sehingga selisih jarak baca tuan X dengan jarak dekat kemampuan baca PP-nya adalah:
DPP = 80 – 40
DPP = 40 cm
Jadi tuan X harus mendekatkan buku bacaannya 40 cm
4). Contoh Soal Perhitungan Lensa Hipermetropia
Seorang anak dapat membaca dengan jelas pada jarak paling dekat 50 cm. Supaya anak tersebut dapat membaca dengan jelas pada jarak 30cm. Berapak kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai
Jawab
PP = 50 cm
Sn = 30 cm
Rumus Ukuran Kekuatan Lensa
Untuk menghitung kekuatan lensa dapat digunakan persamaan rumus berikut:
P = (100/Sn) – 100/PP
P = 100/30 – 100/50
P = 500/150 – 300/150
P = 200/150 = 4/3 dioptri
Jadi kekuatan lensa kacamata yang diperlukan adalah 4/3 dioptri
Seorang anak menderita hypermetropia. Anak tersebut dapar membaca buku pada titik dekat 100 cm. Agar anak tersebut dapat membaca normal 25 cm, maka berapa kekuatan lensa kacamata yang bisa dipakai?
Jawab
PP = 100 cm
Sn = 25 cm
Rumus Kekeuatan Lensa Kacamata Hypermetropia
P = 100/Sn – 100/PP
P = 100/25 – 100/100
P = 4 – 1
P = 3 dioptri
Jadi kekuatan lensa kacamata yang bisa dipakai adalah kacamata berukuran 3 dioptri
Kulit merupakan organ yang paling luas. Orang dewasa bisa memiliki kulit dengan luas mencapai 19.000 cm2.
proses-pembentukan-keringat
Fungsi Kulit
Kulit memiliki Beberapa fungsi di antaranya adalah:
Kulit memiliki fungsi sebagai melapisi jaringan di bawahnya.
Kulit memiliki peran sebagai regulator temperature tubuh
Merupakan bagian dari system ekskresi untuk urea, garam, dan air
Sebagai tempat untuk terjadinya sintesis vitamin D
Lapisan Kulit
Kulit terdiri dari lapisan epidermis dan dermis.
Lapisan Epidermis.
Lapisan epidermis terdiri dari:
Stratum Korneum (lapisan Bertanduk).
Tersusun dari sel – sel pipih berkeratin yang merupakan sel – sel mati. Keratin merupakan suatu protein yang tahan terhadap air. Keratin berfungsi melindungi jaringan – jaringan lebih dalam dari kehilangan air.
Stratum Lusidum
Nampak lebih terang karena akumulasi molekul keratin.
Stratum Granulosum
Merupakan daerah dimana sel – sel mulai mati karena terakumulasinya molekul bakal keratin yang memisahkan sel – sel ini dari daerah dermal.
Stratum Germinativum.
Tersusun dari stratum spinosum dan stratum basale. Dalam stratum basale terdapat melanin. Melamin merupakan pigmen coklat yang diproduksi oleh melanosit. Fungsi melamin adalah untuk melindungi ADN dari pengaruh sinar ultraviolet.
Lapisan Dermis.
Dermis tersusun dari jaringan ikat yang terdiri dari dua daerah utama yaitu:
Daerah Papilar
Daerah papilar merupakan lapisan dermal yang paling atas dan bentuknya tidak rata. Pada daerah ini terdapat reseptor sentuhan. Pada daerah papilar juga terdapat banyak jaringan kapiler yang bertanggung jawab terhadap penyediaan nutrient untuk lapisan epidermal. Daerah ini merupakan tempat merambatkan panas ke permukaan kulit.
Daerah Retikular.
Reticular merupakan lapisan paling dalam. Lapisan ini mengandung banyak arteri, vena, kelenjar keringat dan kelenjar minyak atau kelenjar sebaseus, serta reseptor tekanan.
Fungsi Proses Pembentukan dan Keluarnya Keringat.
Jika temperature tubuh naik atau temperature lingkungan sekitar naik menjadi lebih panas, maka pembuluh – pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini akan menyebabkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut.
Karena Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah, maka terjadilah penyerapan zat – zat seperti garam, air, dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Selanjutnya air dengan larutannya keluar melalui pori – pori pada lapisan terluar kulit. Pori – pori merupakan ujung dari kelenjar keringat.
Keringat yang keluar membawa panas tubuh. Sehingga temperature tubuh tetap normal. Dengan demikian, Fungsi keringat adalah untuk menjaga agar temperature tubuh tetap normal.
Sejarah Kelahiran Ilmu Ekonomi. Istilah ekonomi sudah muncul sejak zaman Yunani kuno atau sejak Romawi. Istilah ini mulai digunakan oleh ilmuwan bernama ...
Informasi penting dari pasar internasional yang berlaku pada hari ini, secara realtime dapat dilihat dalam artikel/halaman di bawah. Untuk dapat melihat...
Analisis Indikator Teknikal Harga Minyak Mentah Dunia Hari Ini. Rangkuman analisis indikator teknikal untuk harga minyak mentah pada hari ini baik Brent ...
Tabel di Bawah menampilkan resume dari beberapa indikator teknikal untuk kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika yang berlaku pada hari ini.
Kurs Rupiah terhadap...
Rangkuman Analisis Harian Teknikal Komoditi Hari Ini. Rangkuman analisis indikator teknikal untuk beberapa komiditi yang berlaku hari ini di pasar internasional ...
Perubahan beberapa Kurs valuta asing seperti EUR/USD, GBP/USD, EUR/JPY dan USD/JPY dapat dilihat pada tabel di bawah.
Data menampilkan kurs dari mata...
Harga Baja Cold Rolled Coil Dan Hot Rolled Coil Enam Bulan Terakhir.
Grafik di bawah menunjukkan harga baja lembaran dingin, CRC dan Hot Rolled Coil,...
Kata dalam artikel proses pembentukan keringat atau Fungsi Kulit Lapisan Kulit Lapisan Epidermis. Stratum Korneum (lapisan Bertanduk) dan Senyawa protein Keratin, Fungsi Keratin berfungsi atau Stratum Lusidum Stratum Granulosum, Stratum Germinativum, pigmen coklat Melamin.
Fungsi melamin pada sinar ultraviolet yang Lapisan Dermis dan Daerah Papilar, Daerah Retikular. Fungsi dan Proses Pembentukan dan Keluarnya Keringat adalah Mekanisme Keluarnya Keringat. Fungsi keringat dan senyawa zat yang keluar Bersama keringat. Penyebab keluarnya keringat dan tempat keluarnya keringat.
Pengertian. Pembentukan urin dalam tubuh manusia melibatkan tiga proses yaitu Filtrasi, Reabsorbsi, dan Augmentasi.
Filtrasi.
Pembentukan urin dimulai dengan proses filtrasi darah di glomerulus. Filtrasi darah adalah proses penyaringan zat – zat sisa metabolism. Zat yang masih berguna dikembalikan de dalam tubuh, sedangkan zat yang tidak berguna selanjutnya dibuang.
Selain penyaringan, Glomerulus melakukan penyerapan kembali sel – sel darah, keeping darah, dan sebagian protein plasma. Bahan dan zat – zat kecil yang terlarut di dalam plasma darah seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian yang diendapkan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrate glomerulus atau urin primer. Urin primer mengandung zat seperti asam amino, glokosa, natrium, kalium, dan garam – garam lainnya.
Reabsorbsi.
Reabsorbsi adalah proses penyerapan kembali filtrate glomerulus yang masih mengandung bahan zat – zat yang masih bermanfaat untuk tubuh manusia.
Penyerapan kembali zat yang masih bermanfaat ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat – zat sisa dan urea.
Penyerapan zat pada tubulus ini melalui dua acara yaitu difusi dan osmosis. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi. Sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Proses penyerapan air terjadi dalam tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke dalam darah. Zat ammonia, obat – obatan seperti penislin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrate dikeluarkan bersama dengan urin.
Setelah reabsorbsi, maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang disebut dengan filtrate tubulus. Dalam urin sekunder tidak mengandung zat – zat yang tidak berguna lagi untuk tubuh. Zat – zat ada hanya kotoran yang jumlahnya bertambah. Zat kotoran ini merupakan sisa metabolisme yang bersifat racun.
Augmentasi.
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa yang tidak lagi berguna atau diperlukan oleh tubih. Augmentasi mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut sebagai sekresi tubuler. Sel – sel tubulus mengeluarkan zat – zat tertentu yang mengandung ion hydrogen dan ion kalium.
Dari tubulus – tubulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal. Selanjutnya urin menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih sudah terisi penuh oleh urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
Kandungan urin yang dibuang melalui uretra adalah air, urea, garam, dan sisa substansi lain. Substansi lain misalnya pigmin empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Contoh Soal Ujian Nasional Materi Sistem Ekskresi Manusia.
Soal No 1.
Faktor Yang Menimbulkan Rasa Ingin Buang Air Kecil
adalah….
A… adanya zat – zat sisa metabolism yang bersifat racun
B…bertambahnya zat – zat sisa pada filtrate tubulus
C…adanya pigmen empedu
D…terlalu banyak minum
E…adanya tekanan urin pada dinding kantong kemih.
Jawaban: E
Pembahasan:
Urin yang dihasilkan akan bergerak dari tubulus – tubulus ginjal menuju rongga ginjal. kemudian urin menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Ketika kantong kemih terisi penuh oleh urin, maka urin akan menekan dinding kantong kemih. Akibat tekanan inilah yang menimbulkan rasa ingin buang air kecil.
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembentukan Urin
Pengertian Pembentukan urin dan tiga tahap proses pembentukan urin yaitu Filtrasi Pembentukan Urin dan Reabsorbsi Pembentukan Urin dan Augmentasi Pembentukan Urin. Penyebab Rasa ingin Buang Air Kecil dan Fungsi glomerulus yaitu filtrate glomerulus atau urin primer.
Penyerapan Zat di tubulus kontortus proksimal dengan filtrate tubulus dan tubulus menghasilkan urin sekunder. Sekresi tubuler dan Urin keluar melalui uretra atau dinding kantong kemih tertekan timbul rasa ingin buang air kecil. Sedangkan pigmin empedu berfungsi memberi warna dan bau pada urin dengan kandungan urin.
Pengertian Enzim. Enzim merupakan suatu protein berukuran cukup besar yang berfungsi untuk mempercepat reaksi metabolisme dalam sel makhluk hidup tanpa ikut bereaksi.
Enzim adalah protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga enzim disebut juga sebagai biokatalisator. Enzim dibuat di dalam sel – sel yang hidup. Sebagian besar enzim bekerja di dalam sel atau enzim intraselular sebagai contoh adalah katalase.
cara-kerja-fungsi-dan-ciri-struktur-enzim
Katalase memecah senyawa berbahaya seperti H2O2 (hydrogen peroksida) di dalam sel – sel hati. Pada percobaan dengan menggunakan hati sapi, aktivitas enzim semakin tinggi jika kandungan hydrogen peroksida semakin tinggi. Tingginya aktivitas enzim ditunjukkan dengan tingginya gelembung oksigen.
Struktur Enzim.
Enzim atau holoenzim terdiri dari dua bagian yaitu:
Apoenzim merupakan bagian enzim sifatnya tidak tahan panas
Gugus Prostetik merupakan senyawa non protein, sifatnya relative tahan panas dan terdiri dari Koenzim dan Kofaktor. Koenzim merupakan molekul organic kompleks dan kebanyakan merupakan derivative dari vitamin. Contohnya NADG, FADH, Vitamin B. kofaktor terdiri dari ion organic contohnya Zn, Fe, Mn.
Cara Kerja Enzim
Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Sisi aktif adalah bagian yang berfungsi sebagai katalis. Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi dilakukan dengan menurunkan energy aktivasi.
Penurunan energy aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan dari reaksi enzim lalu dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks yang baru dengan substrat yang lain.
Teori enzim dapat dijelaskan dengan teori gembok dan kunci (lock dan key theory) dan teori kecocokan yang terinduksi (induced fit theory).
Sifat – sifat Enzim Sebagai Biokatalisator
Beberapa sifat yang dimiliki oleh enzim di antaranya adalah:
Enzim merupakan protein
Enzim bekerja secara spesifik, setiap enzim hanya bekerja pada satu substrat
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator, enzim dapat mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi,
Enzim diperlukan dalam jumlah yanf terbatas
Enzim dapat bekerja secara bolak – balik, enzim tidak menentukan arah reaksi, hanya mempercepat sampai terjadi kesetimbangan reaksi.
Faktor Yang mempengaruhi Kerja Enzim
Beberapa factor yang dapat mempengaruhi system kerja enzim di antaranya adalah:
Temperatur.
Aktivitas enzim akan meningkat dengan meningkatnya temperature sampai pada titik tertentu. Enzim bekerja optimum pada temperature 30 – 37 Celcius. Dapat bereaksi lebih cepat pada temperature lebig daripada 50 Celcius.
Pada 60 – 70 Celcius kecepatan reaksi menurun karena enzim menggumpal. Enzim mengalami denaturasi atau hilang kemampuannya sebagai katalisator.
Derajat Keasaman, pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada pH netral, kecuali beberapa enzim yang bekerja pada suasana asam atau basa. Contoh enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral. Enzim pepsin bekerja pada pH asam, sedangkan enzim tripsin bekerja pada suasana basa.
Denaturasi dan Renaturasi
Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim. Kerusakan bentuk ini akan menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya. Sedangkan renaturasi adalah kembalinya bentuk enzim ke bentuk semula. Sehingga enzim dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
Aktivator dan Inhibitor.
Activator adalah molekul yang mempermudah terjadinya ikatan antara enzim dengan subtratnya. Sedangkan inhibitor adalah molekul yang menghambat terjadinya ikatan antara enzim dengan substratnya.
Konsentrasi Enzim
Semakin tinggi konsentrasi enzim, maka waktu kerja yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat. Walaupun kecepatan reaksi pada kondisi tetap.
Konsentrasi Substrat
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim. Tapi jika kerja enzim telah mencapai kondisi maksimal, maka kerja enzim selanjutnya akan konstan.
Contoh Soal Ujian Nasional Materi Enzim
Soal No 1.
Dalam proses metabolism, enzim merupakan senyawa yang bekerja mendorong laju reaksi kimia sehingga sel mampu….
A…menyerap energy dari lingkungan
B…membebaskan energy ke lingkungan
C…meningkatkan penggunaan energy aktivasi
D…menurunkan penggunaan energy aktivasi
E…meningkatkan temperature reaksi
Jawaban: D
Pembahasan:
Enzim merupakan senyawa yang bekerja mendorong laju reaksi kimia. Enzim berperan sebagai katalisator. Peningkatan kecepatan reaksi kimia tersebut menyebabkan sel mampu menurunkan penggunaan energy aktivasi.
Soal No 2.
Di bawah ini yang bukan merupakan sifat dari enzim adalah….
A…sama dengan protein
B…dapat bekerja bolak – balik
C…ikut bereaksi
D…aktivitasnya dipengaruhi temperature
E…bekerja secara spesifik.
Jawaban: C
Pembahasan.
Enzim merupakan suatu protein yang berukuran cukup besar. Enzim berfungsi untuk mempercepat reaksi metabolisma dalam sel tanpa ikut bereaksi.
Aktivitas enzim akan meningkat jika temperature dinaikkan sampai pada titik tertentu. Enzim bekerja optimum pada temperature 30 – 37 Celcius. Dapat bereaksi lebih cepat pada temperature lebig daripada 50 Celcius.
Enzim dapat bekerja secara bolak – balik, namun enzim tidak menentukan arah reaksi, hanya mempercepat sampai terjadi kesetimbangan reaksi.
Enzim bekerja secara spesifik, setiap enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat.
Ardra.Biz, 2019, ” amilum, anabolisme lemak, apa yang dimaksud dengan enzim metabolisme, apa yang dimaksud enzim, asam lemak dan gliserol.,
Ardra.Biz, 2019, “biomolekul, cara kerja enzim, ciri ciri enzim, dan Lipas, dan pancreas, enzim adalah, enzim amilase, enzim beserta fungsinya, enzim enzim, enzim ligase, enzim lipase, enzim metabolisme, Enzim pepsin berasal dari pepsinogen, enzim pepsin berfungsi untuk,
Ardra.Biz, 2019, “enzim tripsin, enzim yang ada di lambung, Fungsi peran Enzim, Fungsi Struktur Enzim, Faktor Yang Mempengaruhi Cara Kerja Enzim, hati, jelaskan sifat sifat enzim, kelenjar lambung, kelenjar ludah,
Ardra.biz, 2019, “kelenjar pencernaan, kelenjar usus, kerja enzim, komponen enzim, komponen komponen enzim, maltose, mengapa enzim disebut sebagai biokatalisator, mengubah lemak trigliserida, metabolisme protein dalam tubuh,
Ardra.Biz, 2019, “nama nama enzim dan fungsinya, pengertian enzim, Pengertian Sistem Pencernaan Manusia, penjelasan, pepsin dan rennin, pepton, sifat enzim, sifat sifat enzim, Sistem pencernaan, struktur enzim, susunan enzim, tentang enzim, Pengertian enzim, Fungsi katalase,
Ardra.biz, 2019, “Contoh soal ujian struktur enzim, Struktur Enzim, holoenzim, Apoenzim, Gugus Prostetik, Pengertian Koenzim dan Kofaktor, Contoh Koenzim, Cara Kerja Enzim, Teori enzim gembok dan kunci, lock dan key theory, teori kecocokan enzim terinduksi , induced fit theory, Sifat Enzim Sebagai Biokatalisator, Faktor mempengaruhi Kerja Enzim, Temperatur kerja enzim,
Ardra.Biz, 2019, “Derajat Keasaman pH suasan enzim, Keasaman pH suasana kerja Enzim, Contoh Enzim Pada pH basa, Contoh Enzim pada suasana Basa, Denaturasi dan Renaturasi Enzim, Denaturasi Enzim, Renaturasi Enzim, Aktivator dan Inhibitor Enzim,
Pengertian Jamur/Fungi. Jamur adalah makhluk hidup eukariot yang mempunyai membrane nucleus, dan tidak memiliki klorofil. Jamur mempunyai dinding sel yang mengandung kitin. Jamur umumnya bersel banyak atau multiseluler, walaupu ada jenis jamur bersel satu atau uniseluler.
Ciri – Ciri Jamur.
Struktur tubuh jamur multiseluler terdiri dari miselium dan spore. Miselium merupakan kumpulan beberapa hifa. Hifat jamur ada yang ersekat dan tiap sekat mengandung satu sel. beberapa jamur yang tidak bersekat namun memiliki banyak inti sel.
klasifikasi-ciri-reproduksi-jamur-fungi
Jamur tidak melakukan fotosintesis, sehingga bersifat heterotrof. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit memperoleh makanannya dari senyawa organic yang telah diuraikan.
Jamur memiliki enzim – enzim tertentu yang dapat merombak senyawa – senyawa organic. Biasanya hidup di bagian organisme yang telah mati, seperti pada seresah, batang kayu yang telah lapuk dan bangkai hewan.
Sedangkan jamur parasit adalah jamur yang menyerap makanan dan organisme yang ditumpanginya, contohnya jamur panu.
Cara Reproduksi Jamur Fungi
Jamur dapat berreproduksi secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas pada jamur uniselular, dengan fragmentasi pada jamur multiselular, dan dengan pembentukan spora.
Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora dan konidia.
Beberapa contoh tipe spora seksual adalah zigospora, askospora, dan basidiospora. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Klasifikasi Jamur Fungi
Kingdom Jamur Fungi dibagi menjadi tiga divisi, yaitu Divisi Zygomycota, Divisi Ascomycota, dan Divisi Basidiomycota. Klasifikasi ini didasarkan pada cara jamur berreproduksi seksualnya. Sedangkan jamur – jamur yang reproduksi seksualnya belum diketahui, diklasifikasikan ke dalam satu divisi, yaitu Divisi Deuteromycota.
Contoh Soal Ujian Nasional Materi Jamur
Soal No 1.
Ciri – ciri berikut merupakan ciri – ciri jamur kecuali….
A…eukariotik
B…memiliki klorofil
C…memiliki dinding sel
D…bersifat heterotrof
E…sebagai saprofit
Jawaban: B
Pembahasn:
Jamur memiliki ciri – ciri antara alain:
Eukariotik: memiliki membrane nekleus
Memiliki diding sel yang mengandung kitin
Tidak memiliki klorofir sehingga bersifat heterotroph sebagai saprofit maupun parasit
Soal No 2
Perbedaan jamur dengan tumbuhan adalah….
A…jamur adalah organisme prokariotikdan memiliki tubuh talus
B…jamur adalah organisme eukariotik dan memiliki tubuh talus
C…jamur memiliki dinding sel kitin dan memiliki klorofil
D…jamur memiliki dinding sel selulosa dan tidak memiliki klorofil
E…jamur memiliki dinding sel selulosa dan memiliki tubuh talus.
Jawaban: B
Pembahasan:
Bebeapa perbedaan jamur dengan tumbuhan dapat dilihat pada table di bawah
Berikut Beberapa Contoh Soal Ujian Mikroorganisme: virus – bakteri – jamur yang merupakan soal soal yang diujikan pada ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri.
Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Cara Reproduksi Jamur, Ciri _ciri Jamur, Contoh spora aseksual, contoh tipe spora seksual, Fungsi Jamur, jamur ascomycota, jamur deuteromycota, jamur multiselular contohnya, jamur saprofit dan parasit,
Ardra.Biz, 2019, “jamur zygomycota, jamura basidiomycota, Klasifikasi Jamur, konjugasi pada jamur, kontak gametangium pada jamur, mitosis jamur, Pengertian Contoh Soal Ujian Nasional Jamur Fungi, Reproduksi aseksual jamur,
Ardra.Biz, 2019, “sifat heterotrof jamur, spora aseksual dan spora seksual, spore jamur, struktur miselium jamur, Struktur Tubuh Jamur, tempat hidup jamur, contoh jamur saprofit dan parasit, temperature hidup jamur,
Beberapa Ciri yang Dimiliki Oleh Virus adalah: Virus merupakan mikro-organisme subrenik yang berukuran lebih kecik daripada bakteri. Ukuran virus antara 20 sampai dengan 300 mili mikron. Oleh karenanya hanya dapat dilihat atau diamati dengan bantuan mikroskop elektron.
Virus tidak memiliki sel oleh sebab itu bersifat aseluler. Tubuh virus terdiri dari asam nukleat yang diselimuti oleh protein yang disebut kapsid.
Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yaitu DNS saja atau RNA saja.
ciri-ciri-struktur-virus-pengertian-penjelasan
Virus hanya memerlukan asam nukleat dalam proses reproduksinya. Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel – sel hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa virus merupakan makhluk hidup yang memanfaatkan sel – sel hidup dalam memperbanyak diri.
Virus bersifat parasit obligat atau hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Makhluk hidup yang dapat menjadi inang virus diantaranya adalah bakteri, fungi, tumbuhan, hewan dan manusia.
Virus tidak berbentuk sel karena tidak memiliki protoplasma, Dinding sel, sitoplasma dan tidak pula memiliki nukleus.
Sifat Virus lainnya adalah dapat dicairkan dan dapat pula dikristalkan.
Struktur Virus
Virus memiliki struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri dari asam nukleat dan kapsid.
Virus memiliki bentuk yang bervariasi, antara lain oval, silider, polyhedral, dan kompleks.
Contoh virus yang memiliki bentuk kompleks adalah bakteriofag. Bakteriofak adalah virus yang yang dapat menginfeksi bakteri, memiliki struktur berupa kepala, ekor, dan serabut ekor.
Kepalanya terdiri dari asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid. Ekor menancap pada kepala dan memiliki serabut ekor sebagai perpanjangan ekor yang berfungsi untuk menempel pada bakteri.
Asam Nukleat.
Virus mengandung asam nukleat dalam bentuk DNA saja atau RNA saja. Namun genom yaitu kumpulan gen virus tersebut mungkin berupa DNA untai – ganda, DNA untai – tunggal, RNA untai – ganda, atau RNA untai – tunggal, tergantunga tipe virusnya.
Kapsid
Kapsid merupakan kulit protein yang melindungi / menyelimuti genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut dengan kasomer. Kapsid bertanggung jawab terhadap bentuk tubuh virus.
Tubuh virus dapat berbentuk batang (kapsomer yang berulir), polyhedral (virus bersegi banyak), atau virus kompleks.
Virus kompleks memiliki struktur tambahan berupa selubung ekor dan serabut ekor. Serabut ekor berfungsi untuk melekat pada sel inang. Gabungan asam nukleat dengan kapsid disebut nukleokapsid.
Pada beberapa virus, kapsid diselubungi oleh suatu membrane pembungkus yang tersusun dari lipid dan protein yang disebut dengan sampul virus atau envelope, misalnya pada HIV dan virus influenza.
Sedangkan virus yang tidak memiliki sampul disebut dengan virus telanjang.
Bagaimana virus berkembang biak dan mempertahankan hidupnya dapat dibaca pada artikel berikut
Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Sedangkan Virus bersifat aseluler dengan Jenis asam nukleat virus dan Kandungan virus adalah Protein virus sebagai pengertian Kapsid. Cara reproduksi virus dengan cara memperbanyak virus sebagai parasite obligat virus.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Kata dalam atikel. Ciri Ciri Virus dengan Ciri Kandungan dan Struktur Virus dan Contoh Soal Virus. Sifat Sifat Virus dengan Struktur Virus atau Virus mikro-organisme subrenik dengan Ukuran Virus. Cara mengamati virus dengan mikroskop virus.
Ardra.Biz, 2019, “Cara berkembang biak virus dengan Sifat – sifat virus karena Virus tidak punya protoplasma. Struktur Virus dan bentuk bentuk virus sebagai Contoh virus bentuk kompleks dan Contoh virus bentuk sederhana.
Ardra.Biz, 2019, “Virus Bakteriofak, adalah Bentuk virus bakteriofag dengan Asam Nukleat virus dan bentuk DNA atau RNA virus, Kapsid virus, Fungsi kapsid virus, Kandungan Kapsid virus.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
Ardra.Biz, 2019, “Pengertian nukleokapsid sebagai Fungsi serabut virus atau sampul virus atau envelope virus dengan contoh virus diselubungi membrane lipid dan protein. Contoh Soal Ujian Nasional Materi Virus dan Contoh soal dan pembahasan virus.