Perekonomian 4 Sektor: Pengertian Keseimbangan Contoh Soal Perhitungan

Pengertian   Perekonomian Empat Sektor. Perekonomian empat sektor disebut sebagai perekonomian bersifat terbuka atau open economy.

Sifat terbuka ini, ditunjukkan oleh adanya hubungan internasional dengan negara negara asing dalam bentuk transaksi perdagangan ekspor impor.

Dengan adanya perdagangan internasional ini, maka ada dua komponen atau sektor ekonomi baru yang ikut dalam perhitungan pendapatan nasional suatu negara yaitu ekspor dan impor.

Ekspor adalah kegiatan suatu negara mengirim atau menjual produk nasionalnya ke luar negeri. Sedangkan impor adalah kegiatan negara menerima atau membeli produk dari negara lain.

Fungsi Ekspor

Funsgi ekspor dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

X = X0

X = besar nilai ekspor

X0 = ekspor nilainya konstan tidak tergantung pada variabel apapun

Fungsi Impor

Impor otonom merupakan impor yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Impor otonom dapat terjadi karena tidak semua negara mampu menghasilkan produk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya.

Fungsi impor yang didak dipengaruhi oleh variabel lain dinyatakan dengan persamaan berikut

M = M0

Impor dapat juga dipengaruhi pendapatan, sehingga jika pendapatan berubah, impor ikut berubah, Jika pendapatan naik, maka impor naik, dan jika pendapatan turun, maka impor juga turun.

Fungsi impor yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan persamaan berikut

M = M0 + m.Y

M = besarnya impor

M0 = impor otonom (nilai impor pada pendapatan Y = nol

m = marginal propensity to impor

Y = pendapatan nasional

Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor

Keseimbangan ekonomi akan tercapai jika Aggregate Demand AD sama dengan Aggregate Supply AS.  AD merupakan total pengeluaran masyarakat yang digunakan untuk mendapatkan produk nasional.

Pengeluaran masyarakat terdiri dari pengeluaran rumah tangga C, pengeluaran rumah tangga produsen I, pengeluaran rumah tangga pemerintah G dan pengeluran rumah tangga luar negeri X – M.

Sedangkan, Aggregate supply AS merupakan total produk yang dihasilkan dalam suatu perekonomian untuk ditawarkan kepada masyarakat.

Keseimbangan perekonomian empat sektor dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

Y = C + I + G + X – M

Y = Pendapatan nasional

C = konsumsi

I = Investasi

G = Pemerintah

X = ekspor

M = impor

Contoh Soal Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor

Besar konsumsi masyarakat pada perekonomian suata negara dapat dinyatakan dengan C = 60 + 0,6Yd. Sedangkan besarnya pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan G sebesar 40.

Pengeluaran investasi I perusahaan adalah sebesar 20. Pada perekonomian empat sektor ini sudah ada kegiatan ekspor sebesar 30 dan sudah melakukan impor sebesar 80. Satuan uang dalam triliun rupiah.

Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Sebelum ada Ekspor Impor

Diketahui

C = 60 + 0,6Yd

Yd = Y + Tr – Tx

Dalam kasus ini tidak ada pajak dan transfer payment

Tr = 0

Tx = 0

Fungsi konsumsinya menjadi

C = 60 + 0,6(Y + Tr – Tx)

C = 60 + 0,6(Y + 0 – 0)

C = 60 + 0,6Y

Diketahui

I = 20

G = 40

Sebelum ada ekspor impor

X = 0

M = 0

Substitusikan, C, I, G, X dan M pada persamaan keseimbangan pendapatan nasional berikut

Y = C + I + G + X – M

Besar pendapatan nasional keseimbangannya adalah

Y = 60 + 0,6Y + I + G + (X – M)

Y = 60 + 0,6Y + 20 + 40 + 0 – 0

Y = 60 + 06 Y + 60

Y = 120 + 0,6Y

Y = 120/0,4

YE = 300

Pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada ekspor impor adalah YE = 300

Perhitungan Pendapatan Nasional Keseimbangan Setelah Ekspor Impor

Pendapatan nasional keseimbangan nasional setelah ekspor impor dapat dinyatakan dengan persamaan berikut

Y = C + I + G + (X – M)

diketahui Besar ekspor X, dan impor I adalah

X = 30

M = 80

dan sektor ekonomi lainnya adalah

C = 60 + 0,6Y

I = 20

G = 40

Substitusikan X, M, C, I, dan G pada persamaan

Y = C + I + G + (X – M)

Y = 60 + 0,6Y + 20 + 40 + (30 – 80)

Y = 120 + 0,6Y – 50

Y = 70 + 0,6 Y

Y = 70/0,4

YXE = 175

Pendapatan nasional keseimbangan setelah ada ekspor impor adalah YE = 175

Pengaruh Ekspor Impor Pendapatan Nasional Pada Perekonomian Empat Sektor

Kegiatan ekspor impor akan berpengaruh terhadap perekonomian empat sektor dan dapat dijelaskan seperti berikut

Sebelum ada kegiatan ekspor impor, pendapatan nasional keseimbangannya adalah

YE = 300

Setelah melakukan kegiatan ekspor impor, pendapatan nasional keseimbangannya adalah

YXE = 175

Selisih setelah dan sebelum ada ekspor impor

ΔY = YXE – YE

ΔY = 175 – 300

ΔY = – 125 trilun rupiah

Pada kasus ini, pengaruh ekspor impor adalah turunnya pendapatan nasional dari 300 menjadi 175 triliun rupiah.

Pendapatan nasional berkurang 125 triliun rupiah. Hal ini, menunjukkan bahwa nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor atau nilai net export adalah negative.

Marginal Propensity to Import

Marginal Propensity to Import merupakan besaran yang menunjukkan perubahan impor DM sebagai akibat terjadinya perubahan pendapatan nasional DY.

Besarnya perubahan impor sebagai akibat adanya perubahan pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan  persamaan berikut

MPM = DM/DY

MPM = marginal propensity to import

ΔM = perubahan impor

ΔY = perubahan pendapatan nasional

Perhitungan Marginal Propensity to Import MPM Perekonomian Empat Sektor

Dari data sebelumya diketahui bahwa

ΔY = YXE – YE

YE = 300

YXE = 175

Perubahan pendapatan nasionalnya adalah

ΔY = 175 – 300

ΔY = – 125 trilun rupiah

Sedangkan perubahan impornya adalah

ΔM = M2 – M1

M2 = 80

M1 = 0 (sebelum ada ekspor impor)

ΔM = 80 – 0

ΔM = 80

Besar marginal propensity to import adalah

MPM = 80/-125

MPM = – 0,64

Membuat Grafik, Kurva Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor

Grafik keseimbangan perekonomian empat sektor dibangun oleh sumbu datar yang menunjukkan pendapatan nasional Y dengan sumbu vertical yang merepresentasikan besaran konsumsi C, Insvestasi I, Pemeritah G, dan ekspor impor X – M.

Grafik yang menunjukkan keseimbangan pada perekonomian empat sektor sebelum dan setelah melakukan transaksi perdagangan internasional ditunjukkan pada gambar berikut.

Contoh Membuat Grafik, Kurva Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor
Contoh Membuat Grafik, Kurva Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor

Besarnya pendapatan nasional keseimbangan sebelum adanya kegiatan ekspor impor dinyatakan dengan YE dan titik keseimbangnya ditunjukkan oleh titik E1.

Sedangkan setelah melakukan perdagangan internasional dalam bentuk ekspor impor, titik keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E2 dengan besar pendapatan nasional keseimbangannya dinyatakan oleh YXE.

Kegiatan ekspor impor mengakibatkan turunnya pendapatan nasional keseimbangan dari 300 manjadi 175 triliun rupiah.

Hal ini diperlihatkan oleh bergesernya titik E1 menjadi titik E2 yang posisinya lebih ke kiri.

Penurunan pendapatan nasioanal ini disebabkan nilai impor lebih besar daripada nilai ekspornya.

Pengaruh Ekspor Impor Terhadap Konsumsi

Fungsi konsumsi dalam contoh soal perekonomian empat sektor dapat dinyatakan dengan peramaan berikut;

C = 60 + 0,6Y

Pada kasus ini, tidak ada pajak dan transfer payment. Konsumsi sebelum dan Setelah Ekspor Impor fungsinya tidah berubah. (sudah dijelaskan di atas)

Perhitungan Konsumsi Sebelum ada Ekspor Impor

Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa pandapatan nasional keseimbangan sebelum   ada ekspor impor adalah.

YE = 300

Besarnya konsumsi C sebelum ada impor ketika pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan adalah

CE = 60 + 0,6 YE

substitusikan nilai YE = 300

CE = 60 + 0,6(300)

CE = 60 + 180

CE = 240

Besarnya konsumsi C sebelum ekspor ketika pendapatan nasional dalam keseimbangan adalah CE = 240 triliun rupiah.

Perhitungan Konsumsi Setelah ada Ekspor Impor

Pandapatan nasional keseimbangan setelah ada ekspor impor adalah.

YXE = 175

Besarnya konsumsi C setelah ada ekspor impor ketika pendapatan nasional dalam kondisi keseimbangan adalah

CXE = 60 + 0,6YE

substitusikan nilai YE = 175

CXE = 60 + 0,6(175)

CXE = 60 + 105

CXE = 165

Besarnya konsumsi C setelah ada ekspor impor ketika pendapatan nasional dalam keseimbangan adalah CXE = 165 triliun rupiah.

Perhitungan Pengaruh Ekspor Impor Pada Konsumsi Perekonomian Empat Sektor

Besar konsumsi sebelum ada ekspor impor adalah

CE = 240

Besar konsumsi setelah ada ekspor impor adalah

CXE = 165

Perubahan konsumsi setelah ada ekspor impor dapat dinyatakan dengan rumus berikut

ΔC = CXE – CE

ΔC = 165 – 240

ΔC = -75 triliun rupiah

Membuat Grafik, Kurva Fungsi Konsumsi Perkonomian Empat Sektor

Sama dengan grafik sebelumnya, Grafik keseimbangan perekonomian empat sektor dibangun oleh sumbu datar yang menunjukkan pendapatan nasional Y dan sumbu vertical yang merepresentasikan besaran konsumsi C, Insvestasi I, Pemeritah G, dan ekspor impor X – M.

Grafik yang menunjukkan fungsi konsumsi C keseimbangan pada perekonomian empat sektor sebelum dan setelah melakukan transaksi perdagangan internasional ditunjukkan pada gambar berikut.

Contoh Membuat Grafik, Kurva Fungsi Konsumsi Perkonomian Empat Sektor
Contoh Membuat Grafik, Kurva Fungsi Konsumsi Perkonomian Empat Sektor

Besarnya konsumsi keseimbangan sebelum adanya kegiatan ekspor impor dinyatakan dengan CE dan titik keseimbangnya ditunjukkan oleh titik E1.

Sedangkan setelah melakukan perdagangan internasional dalam bentuk ekspor impor, titik keseimbangannya ditunjukkan oleh titik E2 dengan besar konsumsi keseimbangannya dinyatakan oleh CXE.

Kegiatan ekspor impor mengakibatkan turunnya konsumsi keseimbangan dari 240 manjadi 165 triliun rupiah. Hal ini diperlihatkan oleh bergesernya titik E1 menjadi titik E2 yang posisinya lebih ke kiri.

Penurunan konsumsi ini disebabkan nilai impor lebih besar daripada nilai ekspornya.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor: Pengertian: Contoh Rumus Perhitungan Fungsi Multiplier Government Expenditure

Daftar Pustaka:

  1. Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  2. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  3. Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
  4. Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  5. Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
  6. Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  7. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung
error: Content is protected !!