Pengertian Diabetes Mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit akibat gangguan metabolisme. Metabolisme mengacu pada kerja organ tubuh dalam memanfaatkan makanan yang dicerna untuk dijadikan energi dan pertumbuhan. Sebagian besar dari apa yang dimakan akan diurai menjadi glukosa. Glukosa merupakan bentuk gula dalam darah yang menjadi sumber energy utama bagi tubuh.
Istilah Diabetes mellitus merujuk pada kondisi seseorang yang memiliki kadar glukosa dalam darah yang melebihi kadar normal. Kadar glukosa atau gula dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini biasa disebut dengan hiperglikemia. Hiperglikemia timbul ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, sehingga tubuh kekurangan insulin. Atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, sehingga fungsi insulin tidak bekerja dengan baik. Hal ini menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah menjadi naik. Kelebihan glukosa akan dikeluarkan dari dalam tubuh bersama urin. Glukosa rasanya manis, sehingga urin juga menjadi manis, maka disebut dengan penyakit “kencing manis”.
Insulin Merupakan Hormon Yang Dihasilkan Oleh Pankreas.
Di dalam lambung, karbohidrat dari makanan akan dimetabolisma menjadi glukosa. Glukosa diserap dinding usus halus masuk ke aliran darah. Pankreas melepaskan insulin secara alamiah dalam jumlah yang cukup agar dapat menyerap glukosa. Insulin yang telah menyerap glukosa didistribusikan ke seluruh tubuh oleh darah. Insulin dalam aliran darah akan diikat oleh reseptor sel tubuh yaitu reseptor insulin. Melalui peran reseptor insulin inilah, insulin beserta glukosa-nya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian sel-sel tubuh memanfaatkan glukosa dan nutrisi lainnya untuk energy dan pertumbuhan.
Klasifikasi Diabetes Mellitus.
WHO mengklasifikasikan diabetes dalam tiga tipe yaitu diabetes mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2, dan diabetes mellitus gestational.
Diabetes Mellitus Tipe 1.
Diabetes mellitus tipe satu dikenal dengan insulin-dependent diabetes mellitus. Diabetes yang umumnya mulai terjadi pada usia anak-anak dan remaja, ditandai oleh kurangnya produksi insulin. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel beta pancreas, sehingga tubuh menjadi kekurangan insulin permanen.
Penyakit tipe ini umumnya menyerang seseorang sebelum berusia 30 tahun, biasanya dimulai pada usia antara 10 sampai 13 tahun. Penyakit tipe ini diduga karena adanya sel-sel kekebalan tubuh yang tidak bekerja sesuai fungsinya. Sel-sel kekebalan tidak hanya menyerang virus, tetapi juga merusak sel-sel langerhans di dalam pancreas. Kegagalan sel-sel kekebalan dalam menjalankan fungsinya disebabkan oleh infeksi virus. Kemudian menimbulkan auto-imun secara berlebihan.
Faktor ketuturan juga memberikan kontribusi terhadap timbulnya penyakit ini pada seseorang. Sayangnya penyakit diabetes mellitus tipe satu ini tidak dapat disembuhkan, sehingga dalam menjalani kehidupannya, penderita sangat tergantung pada injeksi insulin dari luar. Penderita diabetes mellitus tipe satu tidak dianjurkan mengkonsumsi obat antidiabetika oral.
Diabetes mellitus tipe satu juga dapat muncul dari tipe dua, yaitu ketika obat antidiabetika oral sudah tidak mampu lagi menurunkan kadar gula darah penderita. Penderita harus menjalani injeksi insulin untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Diabetes Mellitus Tipe 2.
Diabetes tipe 2 biasanya disebut non–insulin dependen diabetes mellitus. Diabetes yang mulai menyerang pada usia dewasa, disebabkan oleh kerja insulin yang tidak efektif dalam tubuh. Penyakit ini terkait dengan pola hidup yang tidak baik. Kurangnya aktivitas atau olahraga dan kurangnya memperhatikan pola makan yang sehat.
Diabetes Tipe 2 disebabkan oleh adanya gangguan terhadap sekresi insulin karena adanya resistensi insulin. Tubuh memiliki sel-sel yang resisten terhadap hormon insulin, atau memiliki sel-sel yang tidak merespon dengan baik terhadap insulin yang telah diproduksi oleh pankreas.
Penyakit tipe ini dilatar-belakangi oleh factor genetis yang diperkuat dengan gaya hidup yang tidak sehat. Rata-rata baru menyerang seseorang setelah berusia di atas 40 tahun. Namun demikian, kehidupan dengan pola modern telah menyebabkan penyakit ini dapat muncul di usia yang lebih muda.
Usia merupakan salah satu factor yang ikut berperan dalam meningkatkan resiko seseorang untuk mengalami penyakit diabetes. Artinya semakin tua akan semakin mudah untuk terjangkit penyakit ini. Proses penuan akan diiringi oleh pengurangan sel-sel beta dan juga terjadinya penurunan kepekaan dari reseptor insulin-nya, sehingga produk dan fungsi insulin berkurang. Faktor lain yang juga berperan terhadap munculnya penyakit ini adalah terjadinya infeksi virus di usia muda.
Diabetes Mellitus Gestational.
Diabetes Mellitus Gestational adalah kondisi hiperglikemia yang dialami kaum wanita selama kehamilan. Saat kehamilan, tubuh menghasilkan hormon untuk menopang kehamilan. Hormon ini mengakibatkan sel lebih resisten terhadap insulin. Bersamaan dengan membesarnya plasenta pada tiga bulan kedua dan ketiga, hormon tersebut semakin banyak dihasilkan.
Secara alami pankreas akan merespon dengan menghasilkan lebih banyak insulin. Namun terkadang pankreas tidak mampu meresponnya dengan baik. Keadaan ini menimbulkan glukosa dalam darah meningkat dan tidak mampu terserap oleh sel.