Material Balance Pengolahan Bahan Galian: Rumus Perhitungan Recovery – Nisbah Konsentrasi – Kadar Konsentrat Tailing

Proses pemisahan atau konsentrasi berlangsung semata mata secara mekanis dan didasarkan pada perbedaan sifat sifat fisika dari mineral mineral yang akan dipisah. Semakin besar perbedaan sifat fisikanya, maka semakin baik pula produk yang dihasilkan.

Flow Sheet – Diagram Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih

Skematik pengolahan bahan galian mineral bijih secara umum dapat ditunjukan seperti pada gambar berikut…

Flow Sheet - Diagram Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih 2
Flow Sheet – Diagram Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih 2

Bahan galian tambang yang mengandung mineral berharga dan pengotor diumpan ke dalam operasi pengolahan.

Setelah melalui rangkaian operasi pengolahan seperti crushing, grinding, konsentrasi, bijih dari tambang terpisah menjadi konsentrat dan tailing.

Umpan – Feed – Pengolahan

Umpan atau feed adalah bahan galian yang ditambang yang menjadi inputan pada operasi pengolahan yang mengandung mineral bijih atau mineral berharga dan mineral pengotor.

Konsentrat – Concentrate

Konsentrat – concentrate adalah produk atau hasil dari pengolahan yang kaya dengan mineral berharga dan mengadung sedikit mineral pengotor.

Tailing – Buangan

Tailing atau buangan adalah produk hasil pengolahan yang pada dasarnya terdiri dari mineral – mineral tak berharga atau gangue mineral dan mengandung sedikit mineral berharga.

Mineral Berharga

Mineral berharga atau mineral bijih atau ore mineral adalah mineral yang metalnya akan diekstrak atau diambil dan memiliki nilai keuntungan secara komersial.  Karena memberikan keuntungan maka disebut sebagai mineral berharga.

Mineral Pengotor – Gangue Mineral

Mineral pengotor atau gangue mineral adalah mineral yang terkandung dalam bahan galian yang tidak memiliki nilai keuntungan sehingga dipisah dari mineral berharga.

Kriteria – Parameter Pengolahan Bahan Galian

Pada pengolahan akan ada mineral berharga yang akan masuk ke jalur tailing, atau sebaliknya sejumlah mineral pengotor akan masuk ke dalam konsentrat. Untuk dapat menilai atau mengevaluasi keberhasilan dari pengolahan ini, maka dapat digunakan parameter- parameter  seperti kadar, recovery dan nisbah konsentrasi.

Kadar Mineral Berharga Dalam Konsentrat

Kadar menyatakan tingkat kemurnian mineral berharga atau unsur dalam konsentrat. Kadar adalah persentase mineral berharga dalam konsentrat.

Kadar menunjukkan seberapa mampu pengolahan dapat memisah mineral berharga dari mineral pengotornya

Rumus Kadar Mineral Berharga Dalam Konsentrat

Kadar suatu mineral atau unsur dalam suatu produk pengolahan – konsentrat atau tailing dinyatakan dengan rumus berikut…

k = (MB)/(K) x 100%

k = kadar mineral berharga atau unsur metal dalam konsentrat

MB = massa mineral berharga atau unsur metal (g atau kg)

K = massa konsentrat (g atau kg)

Rumus kadar sebenarnya menunjukkan rasio massa mineral berharga dalam konsentrat dibanding dengan berat konsentratnya.

Untuk kadar mineral berharga atau unsur metal yang  terkandung dalam umpan dan tailing dapat dinotasikan seperti berikut

f = kadar mineral berharga atau unsur metal dalam umpan – feed

t = kadar mineral atau unsur metal berharga dalam tailing – buangan

Recovery Mineral Berharga Pengolahan,

Recovery pengolahan adalah besaran yang menunjukkan banyaknya mineral berharga yang terkandung dalam umpan (bahan galian tambang) yang dapat masuk ke dalam konsentrat.

Nilai recovery menunjukkan banyaknya mineral berharga atau unsur metal yang diperoleh dalam konsentrat.

Rumus Recovery Pengolahan

Recovery pengolahan bahan galian mineral bijih dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut…

R = (K.k/F.f) x 100%

R = recovery mineral berharga

K = massa konsentrat

k = kadar mineral berharga atau unsur metalnya dalam konsentrat

F = massa umpan – feed

f = kadar mineral berharga atau unsur metalnya dalam umpan – feed

Rumus recovery pengolahan merupakan rasio atau perbanding massa mineral berharga (unsur metal) dalam konsentrat terhadap massa mineral berharga (unsur metal) dalam umpan. Nilai recovery ini menunjukkan effisiensi dari pemisahan,

Nisbah Konsentrasi Pengolahan – Concentration Ratio,

Nisbah konsentrasi adalah besaran atau parameter yang menunjukkan banyaknya umpan yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu bagian konsentrat.

Rumus Nisbah Konsentrasi – Concentration Ratio,

Nisbah konsentrasi dirumuskan dengan persamaan berikut

NK = F/K

Rumus nisbah konsentrasi merupakan rasio atau perbandingan massa yaitu antara massa umpan terhadap massa konsentrat.

Neraca Bahan Material Balance Pengolahan Bahan Galian,

Untuk mengetahui apakah suatu proses/alur pengolahan berjalan baik atau tidak, dapat dilihat dari distribusi material pada tiap-tiap jalurnya. Evaluasi terhadap alur proses dapat diawali dari neraca bahan.

Neraca bahan dapat juga digunakan untuk membuat perancangan alur proses pengolahan termasuk memilih ukuran dan jenis peralatan.

Untuk sistem yang kontinyu dan keadaan tidak ada akumulasi (penumpukan), maka neraca bahan alur pengolahan dinyatakan sebagai berikut:

Masuk = Keluar

Umpan = Konsentrat + Tailing

F = jumlah Umpan atau bijih yang masuk ke pengolahan

K = jumlah Konsentrat  yang ke luar dari pengolahan = K

T = jumlah Tailing

Persamaan neraca bahan tersebut dapat ditulis ulang sehingga menjadi seperti berikut:

F = K + T

Jika diketahui

f = kadar mineral dalam umpan

k = kadar mineral berharga dalam konsentrat

t = kadar mineral berharga dalam tailing

Neraca bahan untuk mineral berharga dapat dinyatakan sebagai berikut:

F.f = K.k + T.t

dengan ketentuan seperti berikut

F f = jumlah mineral berharga dalam umpan

K k = jumlah mineral berharga dalam konsentrat

T t = jumlah mineral berharga dalam tailing

1). Contoh Soal Perhitungan Recovery Kadar Konsentrat Tailing Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih,

Pabrik pengolahan bahan galian bijih besi bertujuan meningkatkan kadar besi Fe yang semula berkadar 45 % Fe menjadi 60 % Fe.  Diagram alir pengolahan seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

1). Contoh Soal Perhitungan Recovery Kadar Konsentrat Tailing Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih,
Contoh Diagram Perhitungan Recovery Kadar Konsentrat Tailing Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih,

Tentukanlah jumlah Fe yang masuk ke tailing tiap jamnya dan tentukan juga recovery – perolehan Fe pada pabrik pengolahan tersebut.

Diketahui

F = umpan = 20 ton/jam

K = konsentrat = 10 ton/jam

f = kadar Fe di umpan = 45%

k = kadar Fe di konsentrat = 60%

T = tailing = …

t = kadar Fe di tailing

Menentukan Total Tailing Pengolahan Bahan Galian,

Jumlah tailing dapat dihitung dengan menggunakan persamaan neraca bahan berikut…

F = K + T

T = F – T

T = 20 – 10

T = 10 ton/jam

Menentukan Kadar Fe Di Tailing Pengolahan Bahan Galian,

Kadar Fe di tailing dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan material balance seperti berikut..

F f = K k + T t

T t = F f – K k

t = (F f – K k)/T

t = (20 x 0,45 – 10 x 0,60)/10

t = (9 – 6)/10

t = 30% Fe

Jadi kadar Fe di tailing adalah 30%

Menentukan Total Fe Di Tailing Pengolahan Bahan Galian,

Banyaknya Fe yang terbuang ke tailing dapat dinyatakan dengan persamaan berikut…

Total Fe di Tailing = T t

T t = 10 x 0,3

T t = 3 ton/jam

Atau dapat juga dicari dengan cara berikut..

F f = K k + T t

T t = F f – K k

T t = F f – K k

T t = (20 x 0,45) – (10 x 0,6)

  1. t = 9 – 6

T t = 3 ton/jam

Ini artinya, ada 3 ton Fe tiap jamnya yang terbuang atau terbawa dalam tailing,

Menentukan Recovery Pengolahan Bahan Galian Bijih Besi,

Perolehan recovery Fe dalam konsentrat dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut…

R = (K k)/(F f) x 100%

R = (10 x 0,6)/(20 x 0,45) x 100%

R = (6/9) x 100%

R = 66,67 %

Jadi, recovery Fe pada pabrik pengolahan tersebut adalah 66,67 %

Recovery 66,67 persen artinya dari 100 kg Fe yang terkandung dalam umpan, yang dapat diambil atau masuk ke dalam konsentrat adalah 66,67 kg. Dan sisanya kebuang ke tailing.

Menentukan Nisbah Konsentrasi Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih,

Besarnya rasio konsentrasi dapat dihitung dengan rumus berikut…

NK = F/K

NK = 20/10

NK = 2

jadi nisbah konsentrasi pengolahan bahan galian adalah 2 yang berarti untuk mendapatkan satu ton konsentrat dibutuhkan 2 umpan.

2). Contoh Soal Perhitungan Pengolahan Bahan Galian Flotasi Bijih Galena,

Sebuah pabrik pengolahan bijih galena memiliki diagram alir seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.

2). Contoh Soal Perhitungan Pengolahan Bahan Galian Flotasi Bijih Galena,
2). Contoh Soal Perhitungan Pengolahan Bahan Galian Flotasi Bijih Galena,

Bijih galena di tambang berkadar Pb 20% dan diharapkan setelah melewati proses flotasi dua tahap akan mendapatkan recovery Pb sebesar 80 %.

Tentukanlah

  • aliran konsentrat per satu jamnya,
  • kadar Pb pada konsentrat akhir
  • jumlah Pb yang terbawa tailing
  • kadar Pb tailing
  • nisbah konsentrasi pengolahan

Diketahui

R = 80%

F = 100 ton/jam

f = 20 %

T = 68 ton/jam

Menentukan Jumlah Konsentrat Pengolahan Bahan Galian Flotasi Galena, 

Jumlah konsentrat galena dapat dihitung dengan rumus neraca bahan pengolahan bahan galian berikut..

F = K + T

K = F – T

K = 100 – 68

K = 32 ton/jam

Jadi, aliran konsentrat galena adalah 32 ton/jam

Menentukan Kadar Pb Dalam Konsentrat Pengolahan Bahan Galian Flotasi Mineral Bijih,

Kadar galena dalam konsentrat dapat dinyatakan dengan persamaan recovery pengolahan bijih berikut…

R = Kk/Ff x 100%

k = (RFf)/K

k = [(0,8×100 x 0,2)]/32

k =  0,5

k = 50%

Jadi. kandungan Pb dalam konsentrat adalah 50 %.

Menentukan Jumlah Pb Yang Terbuang Ke Tailing Pengolahan Bahan Galian Bijih

Jumlah Pb yang terbawa aliran tailing dapat dinyatakan dengan persamaan berikut…

F f = K k + T t

T t = F f – K k

T t = (100 x 0,2) – (32 x 0,5)

T .t = 20 – 16

T t = 4 ton/jam

jadi, setiap satu jam ada 4 ton Pb yang terbuang terbawa aliran tailing.

Menentukan Kadar Pb Dalam Tailing Pengolahan Bahan Galian Bijih Mineral,

Kadar Pb dalam tailing dapat ditentukan dengan rumus neraca pengolahan berikut…

F f = K k + T t

T t = F f – K k

t = (F f – K k)/T

t = (100 x 0,2 – 32 x 0,5)/68

t = 0,05882

t = 5,882 %

atau dapat juga dihitung dengan cara berikut

Jumlah Pb dalam tailing = T.t

T.t = 4 ton/jam

t = 4/68

t = 5,882 %

kandungan Pb dalam aliran tailing adalah 5,882 %

Menentukan Nisbah Konsentrasi Pengolahan Bahan Galian Flotasi Galena,

Nisbah konsentrasi pengolahan galena adalah

NK = F/k

NK = 100/32

NK = 3,125

Untuk mendapatkan satu ton konsentrat dibutuhkan bijih galena 3,125 ton setiap jamnya.

3). Contoh Soal Pengolahan Bahan Galian Bijih Timah Kaseterit,

Bahan galian bijih timah berkadar 15 % dibenifisiasi dengan rangkaian alat yang memanfaatkan sifat density. Nisbah konsentrasi pengolahan adalah 4 dengan kadar Sn pada konenstrat 50% Sn. Hitunglah recovery Sn pada pengolahan tersebut…

Diketahui

f = 15%

k = 50%

NK = 4

Menentukan Recovery Sn Pada  Pengolahan Bahan Galian Bijih Timah,

Besarnya recovery Sn dalam pengolahan dapat dirumuskan eperti berikut

R = k/(NK f)

R = 0,5/(4  x 0,15)

R = 0,833

R = 83,33%

Jadi, recovery Sn pada pengolahan bahan galian bijih timah adalah 83,33 %

4). Contoh Soal Neraca Bahan Pengolahan Bahan Galian

Pada pabrik pengolahan bijih besi dengan kapasitas 100 ton/jam umpan, mengolah bijih berkadar 45% Fe, dan menghasilkan konsentrat 50 ton/jam dengan kadar 65% Fe. Hitung berapa kehilangan Fe dalam tailing, hitung recovery Fe dan kadar Fe dalam tailing,..

Diketahui:

F = 100 ton/jam

f = 45%

K = 50 ton/jam

k = 65 ton/jam

Menghitung Kehilangan Mineral Berharga – Fe Dalam Tailing,

Banyaknya Fe yang hilang ke dalam aliran tailing dapat dinyatakan dengan persamaan neraca bahan berikut…

F f = K k – T t

F f = jumlah Fe dalam umpan

K k = jumlah Fe dalam konsentrat

T t = jumlah Fe dalam tailing

Dengan demikian

T t = F f – K k

T t = (100 x 0,45) – (50 x 0,65)

T t = 45 – 32,5

T . t = 12,5 ton/jam

Jadi, Fe yang hilang dalam tailing adalah 12,5 ton/jam

Menentukan Recovery Mineral Berharga – Fe Pengolahan Bahan Galian,

Banyaknya Fe yang dapat diperoleh dari pengolahan – konsentrasi dapat dirumuskan dengan persamaan berikut

R = Kk/Ff x 100%

R = (50 x 0,65)/(100 x 0,45) x 100%

R = (32,5/45) x 100%

R = 72,3 %

Ini artinya hanya 72,2 persen Fe yang dapat diambil dari umpan dan masuk ke konsentrat.

Sisanya yang 100 % – 72,2 % = 27,8 %, Fe masuk dalam Tailing.

Menentukan Nisbah Konsentrasi Pengolahan Bahan Galian

Nisbah konsentrasi pengolahan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut

NK = F/K

NK = 100/500

NK = 2

NK = 2, artinya untuk mendapatkan satu ton/jam konsentrat dibutuhkan dua ton/jam umpan atau bijih.

Nilai recovery dapat pula ditentukan dengan cara berikut:

F= K + T atau

T = F – K, subsitusi terhadap persamaan

F f = K k + T t sehingga diperoleh

F.f = K.k + (F – K)t

F.f = K.k + F.t – K.t

F.f – F.t = K.k – K.t

F(f – t) = K(k – t)

K/F = (f – t)/(k – t)

Formula Recovery yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah:

R =100x [(K.k)/(F.f)]

dapat ditulis ulang seperti ini

R = 100 x (K/F) x (k/f)

substitusi persamaan berikut

K/F = (f – t)/(k – t)

ke persamaan

R = 100 x (K/F) x (k/f)

sehingga diperoleh formula recovery yang baru yaitu.

R = 100 x (k/f) x [(f – t)/(k– t)]

Dari formulanya diketahui bahwa untuk mencari nilai recovery, tidak perlu mengetahui tonase tiap jalur produk maupun tonase umpan. Rumus ini dapat mengurangi kesalahan dari data tonase.

5). Contoh Soal Perhitungan Recovery Dari Kadar Umpan Konsentrat Tailing,

Suatu pabrik mengolah bijih seng yang mengadung 20% Zn melalui proses flotasi dan menghasilkan konsentrat berkadar Zn 50 %. Tailing yang merupakan buangan pengolahan mengandung Zn 5,9 %.

Hitunglah recovery Zn dan nisbah konsentrasi pada pabrik pengolahan tersebut…

Diketahui

f = 20 %

k = 50 %

t = 5,9 %

Menghitung Recovery Zn Dari Kadar Konsentrat Tailing Umpan,

Recovery pengolahan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut

R = 100 x (k/f) x [(f – t)/(k– t)]

R = 100 x (50/20) x[(20-5,8)/(50-5,8)]

R = 250 x (14,4/44,2)

R = 80,32%

Jadi, recovery Zn pada pengolahan adalah 80,32%.

Recovery 80,32% artinya, pabrik pengolahan hanya mampu memperoleh seng sebanyak 80,32 persen dari total seng yang terkandung di dalam bijih seng tersebut.

Menentukan Nisbah Konsentrasi Pengolahan Biijh Seng,

Besarnya rasio konsentrasi pada pengolahan bijih seng dapat dirumuskan seperti berikut

R = k/(NK f) atau

NK = k/(Rf)

NK = (0,50)/(0,803 x 0,20)

NK = 3,125

Jadi, rasio konsentrasi pengolahan adalah 3,125. Berarti untuk mendapatkan konsentrat satu ton dibutuhkan 3,125 ton umpan (bijih seng)

6). Contoh Soal Membuat Diagram Alir Pengolahan Bijih Galena g – MenghitunLaju Konsentrat Galena,

Sebuah pabrik pengolah bijih galena memiliki dua unit operasi konsentrasi yang dipsang secara berurutan. Pabrik  menerima bijih dari tambang 1000 ton/hari dengan kadar galena 10%.

Rankaian unit mesin konsentrasi menyebabkan adanya beban edar dengan rasio 0,4. Untit konsentrasi kedua menghasilkan konsentrat akhir yang mengandung 90% galena dengan total recovery 80%.

Tailing dari unit konsentrasi kedua mengandung 20% galena dan langsung di-recycle ke unit konsentrasi pertama. Sedangkan tailing dari unit konsentrasi pertama dialirkan ke tempat pembuangan akhir.

a). buatkan secara sederhana diagram alir proses pengolahan bijih galena tersebut

b). hitung laju konsentrat

c). berapa kehilangan galena dalam tailing.

d). berapa laju beban edar antara unit konsentrasi pertama dan kedua

Membuat Diagram Air Pengolahan Bijih Galena Dua Unit Konsentrasi,

Diagram alir pengolahan galena dengan dua unit mesin konsentrasi dapat dilihat pada gambar berikut.

6). Contoh Soal Membuat Diagram Alir Pengolahan Bijih Galena  - MenghitunLaju Konsentrat Galena,
6). Contoh Soal Membuat Diagram Alir Pengolahan Bijih Galena – MenghitunLaju Konsentrat Galena,

Menentukan Laju Konsentrat Pengolahan Bijih Galena,

Laju konsetrat galena dapat dinyatakan dengan rumus seperti berikut

R = (K k/F f) x 100% atau

K = (R F f)/k

K = (0,8 x 1000 x 0,1)/0,9

K = 88,89 ton/hari

Menentukan Laju Tailing Pengolahan Bijih Galena,

Laju Talilng dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan neraca bahan berikut

F  = K2 + T1

T1 = F – K2

T1 = 1000 – 88,89

T1 = 911,11 ton/hari

Menentukan Kehilangan Galena Di Tailing,

Jumlah galena yang masuk dalam aliran tailing unit konsentrasi pertama dapat dinyatakan dengan persamaan neraca bahan berikut…

F f = K2 k2 + T1 t1 atau

T1 t1= F f – K2 k2

T1 t1= (1000 x 0,1) – (88,89 x 0,9)

T1 t1= 100 – 80)

T1 t1 = 20 ton/hari

Jadi, galena yang terbuang ke aliran tailing adalah 20 ton/hari

Menghitung Beban Edar Circulating Load Pengolahan Bijih Galena

Beban edar circulating load pengolahan dapat dihitung dengan rumus berikut

BE = T2/F

T2 = tailing dari unit konsentrasi yang membebani sirkuit dengan jumlah yang selalu sama setiap saat.

F = umpan baru, bijih galena yang masuk sirkuit pengolahan.

T2 = BE F

T2 = 0,4 x 1000

T2 = 400 ton/hari

Jadi  beban edar yang terjadi selama pengolahan adalah 400 ton/jam

Rake Spiral Classifier: Tujuan Cara Kerja Rumus Circulating Load Ratio Overflow Underflow

Pengertian Classifier: Classsifier merupakan alat yang digunakan untuk pemisahan partikel (mineral bijih) berdasarkan pada kecepatan pengendapan di dalam...

Settling Pond: Fungsi Rumus Perhitungan Area Principle Contoh Soal Kolam Pengendapan

Pengertian Kolam Pengendapan – settling pond merupakan kolam tidak terlalu besar yang digunakan untuk mengendapkan partikel atau padatan yang tercampur d...

Ukuran Partikel: Sieve Analysis - Rumus Cara Ukur Mesh Diameter Nominal Partikel Arithmetic Geometry

Pengertian Definisi Ukuran Dan Distribusi Ukuran Partikel.  Ukuran partikel mineral atau bahan lainnya akan mudah ditentukan jika dimensinya relative ...

Cara Kerja Screen: Mekanisme - Rumus Efisiensi Undersize - Circulating Load Ratio Oversize - Neraca Bahan Ayakan

Pengertian Pengayakan, Pengayakan – proses screen adalah pemisahan partikel partikel berdasarkan pada ukuran relatif antara ukuran partikel yang akan d...

Screen Ayakan: Tujuan Jenis Punched Plate - Woven Wire – Grizzly, Jenis Vibrator Sscreen Unbalance Pulley Sumbu Eksentrik Electromagnet

Pengertian Screening:   sieving atau pengayakan merupakan operasi pemisahan partikel atau material secara mekanis yang didasarkan pada perbedaan ukuran. ...

Cara Membuat Tabel Grafik Kurva Sieve Analysis – Persamaan Gaudin – Schuhmann

Persamaan Distribusi Partikel Gaudin – Schuhmann : Cara yang paling umum merepresentasikan ukuran dan distribusi partikel adalah menggunakan grafik atau k...

Menentukan Nilai k Dan m Untuk Persamaan Distribusi Ukuran Partikel

Cara Menentukan Ukuran Produk Jaw Crusher . Untuk dapat menentukan nilai k dan m harus dimulai dengan melogaritmikkan nilai kolom 1 dan kolom 5 dari tabel...

Menentukan Kecepatan Pengendapan Partikel Dalam Fluida, Hukum Stokes, Newton

Pengertian Penjelasan Hukum Stokes. Kecepatan pengendapan partikel dalam fluida dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan menurut hukum Stoke atau...

Teori Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih: Prinsip - Tujuan - Recovery - Konsentrat - Tailing - Kadar Mineral Berharga

Pengertian Pengolahan Bijih atau dalam pengertian yang lebih luas lagi biasa disebut dengan pengolahan bahan galian, mineral dressing, mineral beneficiation...

Kebutuhan- Material Balance, Reduksi Bijih Besi Pada Rotary Kiln, Consumption Rate.

Pengertian Material - Burden . Pada gambar di bawah dapat dilihat kebutuhan bahan baku/material yang dibutuhkan untuk terjadinya proses reduksi bijih besi...

Daftar Pustaka:

  1. Wills, B., A., 1988, “Mineral Processing Technology”, Pergamon Press, Oxford
  2. Wills, B.A. and T.J. Napier-Munn., 2006, “Minerral Processing Technology, Elsevier Science And Technology Book, Queensland
  3. Kelly, E.,G., 1982, “Introduction to Mineral Processing”, John Wiley & Son, New York.
  4. Currie, M. John, 1973, “Unit Operation in Mineral Processing”, British Columbia Institue of Technology, British Columbia, Burnaby
  5. Mular, L., Andrew, 2000, “Elements of Mineral Process Engineering”, Unversity of British Columbia, Vancouver, B. C., V6T 1Z4, Canada.
  6. Gupta, A. Yan, D. S., 2006, “Mineral Processing Design and Operation”, Perth, Australia.
  7. Gaudin, AM., 1939, “Principles of Mineral Dressing”, Mc. Graw Hill Book Company Inc, New York.
  8. Taggart AF., 1987, “Hand Book of Mineral Dressing”, John Willey and Sons, New York.
  9. King, R.P, 2001, “Modelling & Simulation of Mineral Processing Systems, Department of Metallurgical Engineering, University of Utah, USA.
  10. Evertsson, C.M. and Bearman, R.A., “1997, “Investigation of interparticle breakage as applied to cone crushing, Minerals Engineering, vol. 10, no. 2, February, pp. 199-214.

====Versi Lama=====

Neraca Bahan Pada Pengolahan Bahan Galian: Untuk mengetahui apakah suatu proses/alur pengolahan berjalan baik atau tidak, dapat dilihat dari distribusi material pada tiap-tiap jalurnya. Evaluasi terhadap alur proses dapat diawali dari neraca bahan.

Neraca bahan dapat juga digunakan untuk membuat perancangan alur proses pengolahan termasuk memilih ukuran dan jenis peralatan.

Secara garis besar pengolahan bijih dapat direpresentasikan dengan diagram alir seperti gambar berikut:

Proses pemisahan atau konsentrasi berlangsung semata mata secara mekanis dan didasarkan pada perbedaan sifat sifat fisika dari mineral mineral yang akan dipisah. Semakin besar perbedaan sifat fisikanya, maka semakin baik pula produk yang dihasilkan. Material Balance Pengolahan Bahan Galian: Rumus Perhitungan Recovery - Nisbah Konsentrasi - Kadar Konsentrat Tailing
Gambar 1. Flow Sheet Pengolahan

Untuk sistem yang kontinyu dan keadaan tidak ada akumulasi (penumpukan), maka neraca bahan alur pengolahan dinyatakan sebagai berikut:

Umpan = Konsentrat + Tailing

  1. jika Umpan atau bijih yang masuk ke pengolahan = F
  2. dan Konsentrat  yang ke luar dari pengolahan = K
  3. dan Tailing = T

Persamaan dapat ditulis ulang sehingga menjadi seperti berikut:

F = K + T …(1)

  1. Kandungan mineral dalam umpan dinotasikan dengan (f)
  2. kadungan mineral dalam konsentrat dinotasikan sebagai (k)
  3. kandungan mineral dalam tailing dinotasikan dengan (t)

Neraca bahan untuk mineral berharga dapat dinyatakan sebagai berikut:

F.f = K.k + T.t …(2)

Pada pengolahan akan ada mineral berharga yang akan masuk ke jalur tailing, atau sebaliknya sejumlah mineral pengotor akan masuk ke dalam konsentrat. Untuk dapat menilai atau mengevaluasi keberhasilan dari pengolahan ini, maka dapat digunakan parameter-parameter berikut:

  1. Kadar, kandungan mineral berharga dalam konsentrat. Kadar sebenarnya menunjukkan rasio massa mineral berharga dalam konsentrat dibanding dengan berat konsentratnya.
  2. Rasio Konsentrasi, menyatakan jumlah umpan yang diperlukan untuk mendapatkan satu ton konsentrat.
  3. Recovery, menyatakan jumlah atau persentase mineral berharga yang dapat diambil dari umpan dan masuk ke konsentrat. Nilai ini menunjukkan rasio mineral berharga yang ada dalam konsentrat dibanding dengan mineral berharga dalam bijih. nilai ini juga menunjukkan effisiensi dari pemisahan.

Recovery dapat dihitung dengan rumus yang diformulasikan debagai berukut

R =100x [( K.k)/(F.f)] …(3)

Rasio Konsentrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang diformuasikan sebagai berikut

RK = F/K

Contoh Soal Neraca Bahan Pengolahan Bahan Galian

Pada pabrik pengolahan bijih besi dengan kapasitas 100 ton/jam umpan, mengolah bijih berkadar 45% Fe, dan menghasilkan konsentrat 50 ton/jam dengan kadar 65% Fe. Hitung berapa kehilangan Fe dalam tailing.

  • total Fe dalam umpan adalah 100 ton/jam x 0,45 = 45 ton/jam.
  • jumlah Fe dalam konsentrat adalah 50 ton/jam x 0,65 = 32,5 ton/jam
  • jadi recovery Fe adalah

R = 100 x (32,5 / 45 ) = 72.2% atau

R =100 x [ (50 ton/jam x 0,65)/(100 ton/jam x 0.45)] = 72,2%

artinya hanya 72,2 persen Fe yang dapat diambil dari umpan dan masuk ke konsentrat.

Sisanya yang 100 % – 72,2 % = 27,8 %, Fe masuk dalam Tailing. Jadi Fe yang masuk Tailing adalah:

(100 ton/jam x 0,45) x 27,8%= 12,5 ton/jam atau

(100 ton/jam x 0,45) – (50 ton/jam x 0,65) =

45 ton/jam – 32,5 ton/jam = 12,5 ton/jam. Ini artinya ada 12,5 ton Fe yang hilang ke Taling tiap jamnya.

Rasio Konsentrasi

RK = (100 ton/jam) / (50 ton/jam)

RK = 2, artinya untuk mendapatkan satu ton/jam konsentrat dibutuhkan dua ton/jam umpan atau bijih.

Nilai recovery dapat pula ditentukan dengan cara berikut:

F= K+ T  ditulis dalam bentuk lain, maka

T = F – K, subsitusi terhadap persamaan 2.

F.f = K.k + (F-K).t  —>  

F.f = K.k + F.t-K.t —>

F.f – F.t = K.k-K.t —>

F(f – t) = K(k – t) —>

K/F = (f -t)/(k – t) …(4)

Formula Recovery yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah:

R =100x [( K.k)/(F.f)] dapat ditulis ulang dalam:

R = 100 x (K/F) x (k/f) …(5)

substitusi persamaan 4 ke dalam persamaan ke persamaan 5, sehingga diperoleh formula recovery yang baru yaitu.

R = 100 x (k/f) x [(f-t)/(k-t)]

Dari formulanya diketahui bahwa untuk mencari nilai recovery, tidak perlu mengetahui tonase tiap jalur produk maupun tonase umpan. Rumus ini dapat mengurangi kesalahan dari data tonase.

Rake Spiral Classifier: Tujuan Cara Kerja Rumus Circulating Load Ratio Overflow Underflow

Pengertian Classifier: Classsifier merupakan alat yang digunakan untuk pemisahan partikel (mineral bijih) berdasarkan pada kecepatan pengendapan di dalam...

Settling Pond: Fungsi Rumus Perhitungan Area Principle Contoh Soal Kolam Pengendapan

Pengertian Kolam Pengendapan – settling pond merupakan kolam tidak terlalu besar yang digunakan untuk mengendapkan partikel atau padatan yang tercampur d...

Ukuran Partikel: Sieve Analysis - Rumus Cara Ukur Mesh Diameter Nominal Partikel Arithmetic Geometry

Pengertian Definisi Ukuran Dan Distribusi Ukuran Partikel.  Ukuran partikel mineral atau bahan lainnya akan mudah ditentukan jika dimensinya relative ...

Cara Kerja Screen: Mekanisme - Rumus Efisiensi Undersize - Circulating Load Ratio Oversize - Neraca Bahan Ayakan

Pengertian Pengayakan, Pengayakan – proses screen adalah pemisahan partikel partikel berdasarkan pada ukuran relatif antara ukuran partikel yang akan d...

Screen Ayakan: Tujuan Jenis Punched Plate - Woven Wire – Grizzly, Jenis Vibrator Sscreen Unbalance Pulley Sumbu Eksentrik Electromagnet

Pengertian Screening:   sieving atau pengayakan merupakan operasi pemisahan partikel atau material secara mekanis yang didasarkan pada perbedaan ukuran. ...

Cara Membuat Tabel Grafik Kurva Sieve Analysis – Persamaan Gaudin – Schuhmann

Persamaan Distribusi Partikel Gaudin – Schuhmann : Cara yang paling umum merepresentasikan ukuran dan distribusi partikel adalah menggunakan grafik atau k...

Menentukan Nilai k Dan m Untuk Persamaan Distribusi Ukuran Partikel

Cara Menentukan Ukuran Produk Jaw Crusher . Untuk dapat menentukan nilai k dan m harus dimulai dengan melogaritmikkan nilai kolom 1 dan kolom 5 dari tabel...

Menentukan Kecepatan Pengendapan Partikel Dalam Fluida, Hukum Stokes, Newton

Pengertian Penjelasan Hukum Stokes. Kecepatan pengendapan partikel dalam fluida dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan menurut hukum Stoke atau...

Teori Pengolahan Bahan Galian Mineral Bijih: Prinsip - Tujuan - Recovery - Konsentrat - Tailing - Kadar Mineral Berharga

Pengertian Pengolahan Bijih atau dalam pengertian yang lebih luas lagi biasa disebut dengan pengolahan bahan galian, mineral dressing, mineral beneficiation...

Kebutuhan- Material Balance, Reduksi Bijih Besi Pada Rotary Kiln, Consumption Rate.

Pengertian Material - Burden . Pada gambar di bawah dapat dilihat kebutuhan bahan baku/material yang dibutuhkan untuk terjadinya proses reduksi bijih besi...

Daftar Pustaka

Pengertian neraca Bahan Galian atau Neraca Bahan Pengolahan Bahan Galian atau Material Balance Pengolahan bijih. Diagram alir pengolahan bahan galian bijih dengan Persamaan neraca bahan dan rumus material balance pengolahan bahan galian.

Contoh soal hitung material balanca dan Contoh Soal ujian Neraca bahan Pengolahan Bijih sebagai Pengertian Konsentrat. Pengertian Tailing dengan Kandungan Konsentrat dan Kandungan tailing. Pengertian Kadar dan Pengertian Rasio Konsentrasi dengan Rumus Recovery. Pengertian Recovery dan Rumus rasio konsentrasi.

error: Content is protected !!