Dampak Mobilitas Terhadap Konflik di Masyarakat

Pengertian Mobilitas. Mobilitas sosial adalah perpindahan individu ataupun sekelompok warga masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lainnya. Mobilitas sosial juga meliputi struktur sosial yang bersifat hubungan antara individu dengan individu dan hubungan antara individu dengan kelompoknya atau masyarakat.

Proses Terjadinya Mobilitas Sosial

Proses terjadinya mobilitas sosial disebabkan adanya perubahan sosial. Faktor- faktor yang memengaruhi perubahan sosial adalah tingkat reproduksi, perbedaan tingkat migrasi, perubahan teknologi, perubahan kemampuan, dan perubahan sikap.

a). Tingkat Reproduksi Pada Mobilitas Sosial

Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya mobilitas adalah adanya suatu lapisan yang tidak dapat memproduksi sesuai kebutuhannya.

Contohnya, tenaga ahli dalam suatu daerah terbatas sehingga tidak dapat menangani semua pekerjaan. Akibatnya, orang-orang yang tidak ahli akan berpindah pekerjaan ke lapisan pekerja ahli tersebut.

b). Perbedaan Tingkat Migrasi Pada Mobilitas Sosial

Sejalan dengan perkembangan sosial dan perkembangan ekonomi masyarakat, kondisi politik, keamanan, dan mobilitas penduduk di Indonesia semakin rumit (kompleks).

Tingkat migrasi dari suatu tempat ke tempat lain merupakan salah satu pendorong mobilitas sosial.

Contoh mobilitas internasional berupa perpindahan antara negara, dan mobilitas internal berupa migrasi desa- ke desa termasuk mobilitas musiman, migrasi antarwilayah (antarprovinsi) termasuk transmigrasi,

c). Perubahan Teknologi Pada Mobilitas Sosial

Adanya perubahan teknologi telah mampu mendorong mobilitas sosial masyarakat.

Contoh dahulu transportasi menggunakan delman dan becak, sekarang telah berubah dengan taksi angkutan, ojol dan taksi on line. Begitu juga dulu seorang kusir kini berubah menjadi sopir.

d). Perubahan Kemampuan Pada Mobilitas Sosial

Pendidikan dan keterampilan akan memengaruhi perubahan kemampuan seseorang. Secara otomatis akan berpengaruh terhadap mobilitas sosial.

Contoh, seorang tukang ojek setelah mengikuti kursus stir mobil maka ia mampu menjadi sopir.

e). Perubahan Sikap Pada Mobilitas Sosial

Perubahan sikap dapat mendorong dan menghambat terjadinya mobilitas sosial.

Contoh sikap yang mendukung mobilitas adalah keinginan untuk maju maupun menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sikap yang menghambat mobilitas antara lain bersikap masa bodoh, tidak peduli dengan lingkungannya, dan pasrah dengan keadaan tanpa mau berusaha.

Pengaruh Mobilitas Sosial

Setiap gerakan mobilitas sosial cenderung mengakibatkan terjadinya perubahan, baik perubahan fungsi maupun perubahan posisi. Sebagai contoh yang terjadi pada individu adalah adanya perpindahan profesi yang semula pegawai negeri berpindah menjadi wiraswasta.

Proses mobilitas sosial akan membawa dampak yaitu timbulnya konflik dan penyesuaian pasca konflik.

Dampak Mobilitas Terhadap Timbulnya Konflik

Mobilitas sosial merupakan pola – pola  tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Adanya kelompok social dalam suatu masyarakat memungkinkan terjadinya sebuah konflik, seperti konflik antar kelas sosial, kelompok sosial, dan kemungkinan terjadinya penyesuaian.

Konflik merupakan proses sosial yang terjadi akibat individu atau kelompok masyarakat berusaha untuk memenuhi tujuan hidupnya menggunakan cara yang berseberangan dengan pihak lain (atau lawan) disertai ancaman atau tindak kekerasan. Perselisihan dapat terjadi kerena adanya perbedaan pendirian atau perasaan, kebudayaan, kepentingan, atau bentuk social lainnya.

a). Dampak Mobilitas Sosial Pada Konflik Antarsosial

Adanya perbedaan ciri – ciri fisik dan kebudayaan akan memicu terjadinya konflik antarsosial. Dalam konflik ini masing – masing pihak yang terlibat akan saling menjatuhkan atau mengalahkan. Disini konflik cenderung menjadi sebuah kompetisi yang tidak menguntungkan.

b). Dampak Mobilitas Sosial Pada Konflik Kelompok Sosial

Konflik kelompok sosial dipengaruhi juga oleh struktur social seperti tujuan dan nilai – nilai kepentingan. Pertentangan yang timbul akan bersifat positif ketika kelompok sosial tersebut tidak saling berlawanan dalam pola – pola  struktur sosialnya. Sebaliknya, konflik akan menjadi bersifat negatif ketika tidak ada toleransi antara kedua pihak.

Konflik dalam kelompok social dapat menjadi alat yang mampu menghidupkan dan menggerakan norma sosial. Di samping itu, konflik dalam kelompok sosial juga dapat menjadi media untuk mencapai keseimbangan dan kekuatan dalam masyarakat. Disini konflik dapat memberikan dampak yang positif atau negative.

c). Dampak Mobilitas Sosial Pada  Konflik Antargenerasi

Konflik antar generasi, antara lain adalah konflik yang terjadi dalam hubungan antara orang tua dengan anak. Dimana Anak dan orang tua tidak sama dalam pendidikan atau pengalamannya. Anak yang berpendidikan lebih tinggi cenderung akan merasa lebih benar jika berdialoh dengan orang tuanya. Orang tua yang lebih berpengalaman akan merasa lebih benar. Hal ini akan berakibat, timbulnya pertentangan antara orang tua dengan anak.

d). Dampak Mobilitas Sosial Pada  Konflik Status dan Konflik Peran

Konflik status dan konflik peran akan terjadi jika masing-masing status yang melekat pada diri seseorong harus diperankan dalam waktu yang bersamaan.

Konflik status dan/ atau konflik peran merupakan pertentangan antara status/ peran yang satu dengan status peran yang lain yang terjadi pada diri seseorang yang disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan antar status tersebut sekaligus karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga.

Dampak Mobilitas Sosial Terhadap Individu

Dampak mobilitas sosial tidak hanya dialami oleh kelompok masyarakat, namun dapat dialami oleh individu. Adapun dampak mobilitasbagi individu ini berupa:

a). Dampak Mobilitas Sosial Pada  Konflik Status (Status-Conflict)

Seseorang dalam masyarakat umumnya memiliki beberapa kedudukan sekaligus. Namun umumnya masyarakat melihat pada kedudukan utama yang menonjol pada orang tersebut.

Contoh Konflik Status  Seseorang yang memiliki kedudukan sebagai kepala keluarga, ketua RT, dan anggota kepolisian. Kedudukan paling menonjol, yaitu sebagai anggota kepolisian. Ketika orang tersebut harus menangkap anaknya sendiri karena melakukan tindak kejahatan, maka statusnya sebagai anggota kepolisian mengharuskan melakukan kewajibannya.

Jadi, konflik status dalam kehidupan individu ini berupa pertentangan antara dua status yang saling berbeda dalam diri seseorang, yang disebabkan adanya kepentingan dari status-status yang saling bertentangan.

b). Dampak Mobilitas Sosial Pada Konflik Peranan (Conflict of Roles)

Peranan (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan atau status. Jika seseorang  berubah statusnya, maka peranan pun ikut pula berubah sejalan dengan adanya konflik status.

Contoh Apabila dalam suatu masyarakat terdapat individu yang tidak mampu menjalankan peranannya seperti yang diharapkan oleh masyarakat, maka individu tersebut dapat disebut mengalami konflik peranan.

Jadi, konflik peranan adalah suatu keadaan dalam diri seorang individu yang tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan peranan yang disandangnya.

Penyesuaian Pasca Konflik

Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas social dapat mendorong masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan – perubahan yang ada. Penyesuaian terhadap perubahan akibat mobilitas social tersebut antara lain sebagai berikut.

a). Timbulnya perlakuan baru di masyarakat terhadap kelas sosial atau kelompok sosial atau generasi tertentu. Masyarakat mampu beradaptasi terhadap kelompok social atau generasi tertentu.

b). Individu atau anggota masyarakat dapat menerima kehadiran kelompok warga dengan kedudukan yang barunya.

c). Terjadinya pergantian dominasi dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat.

Contoh Soal Ujian Mobilitas Sosial Masyarakat

Soal 1. Ahli sosiologi yang menyatakan bahwa tujuan mempelajari mobilitas sosial adalah untuk mendapatkan keterangan tentang kelanggengan dan keluwesan struktur sosial masyarakat adalah ….

a). Kimball Young

b). Hunt

c). Horton

d). Pitirim A Sorokin

e). Selo Soemardjan

Soal 2. Perpindahan kedudukan sosial dari kedudukan strata (statas) yang rendah ke yang lebih tinggi atau sebaliknya disebut mobilitas sosial ….

a). perorangan

b). horisontal

c). kelompok

d). khusus

e). vertikal

Soal 3. Social climbing adalah salah satu jenis gerak sosial vertical yang arahnya ….

a). tetap

b). turun

c). naik

d). standar

e). menyeluruh

Rangkuman Ringkasan Mobilitas Sosial Masyarakat

1). Mobilitas sosial adalah gerak perpindahan seseorang ataupun sekelompok warga dari status sosial yang satu ke status sosial yang lain.

2). Mobilitas sosial berdasarkan jenisnya dibagi menjadi mobilitas vertical dan horizontal.

3). Saluran-saluran mobilitas sosial, antara lain angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah, organisasi politik, organisasi ekonomi, dan organisasi-organisasi keahlian.

4). Faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas sosial, antara lain tingkat reproduksi, perbedaan tingkat migrasi, perubahan teknologi, perubahan kemampuan, dan perubahan sikap.

5). Dampak mobilitas sosial, antara lain akan timbul konflik dan

Daftar Pustaka:

  1. Konflik Status dan Konflik Peran, Dampak Mobilitas Sosial Terhadap Individu, Konflik Status (Status-Conflict), Contoh Konflik Status (Status-Conflict), Konflik Peranan (Conflict of Roles), Contoh Konflik Peranan (Conflict of Roles), Proses Terjadinya Mobilitas Sosial, Tingkat Reproduksi,
  2. Contoh Tingkat Reproduksi, Perbedaan Tingkat Migrasi, Contoh Perbedaan Tingkat Migrasi, Perubahan Teknologi, Contoh Perubahan Teknologi, Perubahan Kemampuan, Contoh Perubahan Kemampuan, Perubahan Sikap,
  3. Contoh Perubahan Sikap, Contoh Soal Ujian Mobilitas Sosial Masyarakat, Rangkuman Ringkasan Mobilitas Sosial Masyarakat, Dampak Mobilitas Terhadap Konflik di Masyarakat., Pengaruh Mobilitas Pada Konflik Di Masyarakat,
error: Content is protected !!