Konsep Pusat Pertumbuhan Wilayah: Teori Tempat Sentral Teori Polarisasi Ekonomi Teori Kutub Pusat Pertumbuhan

Pengertian Wilayah: Wilayah dalam bahasa Inggris disebut region yang merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu dan berbeda dengan wilayah lain.

Wilayah merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi daerah (area) di muka Bumi untuk berbagai tujuan. Suatu wilayah mempunyai karakteristik tertentu yang memberikan ukuran-ukuran kesamaan dan perbedaan dengan wilayah lain.

Contoh Wilayah

Contoh wilayah adalah wilayah pesisir pantai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya di dekat laut. Wilayah pegunungan yang merupakan bagian permukaan bumi yang letaknya di daerah yang tinggi dan bergunung-gunung.

Pengertia Wilayah Menurut R. E. Dickinson

Wilayah adalah suatu area – daerah – tempat yang kondisi fisiknya homogen.

Pengertian Wilayah Menurut A. J. Hertson

Wilayah adalah komplek tanah, air, udara, tumbuhan, hewan dan manusia dengan hubungan khusus sebagai kebersamaan yang kelangsungannya mempunyai karakter khusus dari permukaan bumi.

Pengetian Wilayah Menurut Fannemar

Wilayah adalah area yang digolongkan melalui kenampakan permukaan yang sama dan dapat dibedakan dengan area sekitarnya.

Pengetian Wilayah Menurut Taylor

Wilayah adallah bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat -sifat yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat -sifat yang berbeda dari lainnya

Pengertian Wilayah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/ aspek fungsional.

Wilayah Formal dan Fungsional

Wilayah dibedakan menjadi dua macam, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.

a). Wilayah FormalUniform Region

Wilayah formal adalah suatu wilayah yang statis, homogen (seragam), dan pasif, misalnya wilayah desa.

Wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan penduduk, agama, kebangsaan, budaya, dan identitas politik serta tipe iklim tertentu, bentuk lahan, dan vegetasi.

Contoh Wilayah Formal – Uniform Region

Contoh wilayah kesatuan ideologi seperti negara, bangsa, provinsi, adalah wilayah formal karena mereka ditentukan oleh identitas politik.

Contoh Wilayah formal iklim seperti daerah hutan hujan tropis, wilayah bentuk lahan seperti daerah karst, Gunung Kidul Yogyakarta.

Contoh wilayah ekonomi seperti daerah perdagangan Glodok, Jakarta

b). Wilayah FungsionalNodal Region – Organic Region

Wilayah fungsional adalah wilayah yang dinamis serta aktif dan selalu berubah, biasanya wilayah seperti ini terdapat di kota atau wilayah sentral.

Wilayah fungsional berada di sekeliling titik pertumbuhan dan terjalin dengan titik pertumbuhan melalui sistem transportasi, system komunikasi, atau kelompok ekonomi, seperti manufaktur serta perdagangan.

Menurut V. B. Stauberry, wilayah fungsional disebut organic region karena di dalam wilayah tersebut terdapat hubungan yang hidup.

Sedangkan menurut J. W. Alexander wilayah fungsional adalah nodal region karena dalam wilayah ini terdapat pusat aktivitas sebagai mata rantai utama dalam sistem ini.

Contoh Wilayah Fungsional Nodal Region – Organic Region

Contoh wilayah fungsional kota adalah kota metropolitan Jakarta yang mendukung perkembangan daerah lain melalui jalur transportasi, jalur perdagangan dan bisnis, serta siaran radio dan televisi.

Kota-kota seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi adalah wilayah fungsional yang terjadi akibat perkembangan kota metropolitan Jakarta.

Contoh Wilayah fungsional skala kecil adalah pusat perbelanjaan yang berbentuk mal atau supermarket, daerah yang dilayani oleh sebuah bank, bandar udara, dan daerah kegiatan yang sibuk.

Klasifikasi Wilayah

Klasifikasi wilayah adalah cara mengelompokkan suatu wilayah secara sistematis menjadi beberapa bagian tertentu.

a). Core Region

Core Region adalah inti wilayah yang biasanya berupa daerah metropolitan yang terdiri atas dua atau lebih kota- kota yang berkelompok saling berdekatan

Contoh Core Region

Contoh core region adalah Kota Jakarta.

b). Development Axes – Poros Pembangunan

Development Axes (poros pembangunan) merupakan daerah yang menghubungkan dua atau lebih core region. Biasanya berupa jalur memanjang di koridor transportasi.

Contoh Development Axes – Poros Pembangunan

Contoh development axes adalah jalur transportasi yang menghubungkan Kota Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

c). Resource Frontier Region

Resource Frontier Region adalah suatu wilayah baru yang mulai berkembang yang diharapkan menjadi daerah produktif baru. Umumnya daerah ini terletak jauh dari core region.

Contoh Resource Frontier Region

Contoh Resource Frontier Region adalah daerah transmigrasi, kawasan industri, daerah perkebunan, dan lain sebagainya.

d). Depressed Region

Depresed Region atau daerah tertekan adalah suatu daerah yang mengalami kemunduran dalam ekonominya dan sulit untuk berkembang.

Daerah ini biasanya tertekan secara sosial dan ekonomi, sehingga cenderung menjadi daerah yang tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya.

Contoh Depressed Region

Contoh depressed region adalah daerah perbatasan antara dearah industry dan perkotaan umumnya menjadi daerah yang kumuh dan padat penduduk.

e). Special Problem Region,

Special Problem Region adalah suatu daerah yang terletak pada lokasi yang khusus dengan karakteristik tertentu.

Contoh Special Problem Region,

Contoh Special Problem Region adalah daerah perbatasan, daerah cagar purbakala, perumahan militer, dan lain sebagainya.

Pusat Pertumbuhan Wilayah

Pusat pertumbuhan ialah wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dijadikan sebagai pusat pembangunan untuk memengaruhi kawasan- kawasan lain di sekitarnya.

Contoh Pusat Pertumbuhan Wilayah Kawasan

Beberapa contoh kawasan yang merupakan pusat pertumbuhan diantaranya adalah kota Jakarta – Bogor – Tangerang – Bekasi atau Jabotabek, pusat industri Batam, segitiga pertumbuhan Singapura – Johor – Riau atau segitiga SIJORI, dan lainnya.

Faktor Yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan Wilayah

Perkembangan pusat pertumbuhan di suatu wilayah ditentukan oleh faktor- faktor sebagai berikut.

a). Sumber Daya Alam

Daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berpotensi menjadi pusat pertumbuhan.

b). Sumber Daya Manusia

Pusat pertumbuhan akan berkembang dan pembangunan berjalan lancar apabila tersedia sumber daya manusia yang andal.

c). Kondisi Fisiografi – Lokasi

Lokasi yang strategis memudahkan transportasi dan angkutan barang, sehingga pusat pertumbuhan berkembang cepat.

d). Fasilitas Penunjang

Pusat pertumbuhan akan lebih berkembang apabila didukung oleh fasilitas penunjang yang memadai.

Teori Konsep Pusat Pertumbuhan

Pusat pusat perumbuhan mengacu pada beberapa berikut

1). Teori Tempat Sentral

Teori tempat sentral diajukan oleh Walter Christaller (1933), seorang ahli geografi berasal dari Jerman.

Menurut teori tempat sentral dari Walter Christaller, suatu tempat sentral memiliki batas- batas yang berpengaruh berbentuk melingkar dan komplementer terhadap tempat sentral tersebut.

Daerah atau wilayah yang komplementer adalah daerah yang didukung penuh oleh tempat sentral. Lingkaran batas yang ada pada kawasan pengaruh tempat- tempat sentral disebut batas ambang (threshold level).

Konsep dasar dari teori tempat sentral Walter Christaller adalah sebagai berikut.

a). Population Threshold

Population threshold adalah jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk melancarkan dan kesinambungan dari unit pelayanan.

b). Range (Jangkauan),

Range (jangkauan) adalah jarak maksimum yang harus dijangkau penduduk agar memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkannya dari tempat pusat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

–  Range selalu lebih besar dibanding dengan daerah tempat population threshold.

–  Inner limit (batas dalam) adalah batas wilayah yang ditempati oleh population threshold.

–  Outer limit (batas luar) adalah batas wilayah yang mendapatkan pelayanan terbaik, sehingga di luar batas itu penduduk akan mencari atau pergi ke pusat lain.

2). Teori Polarisasi Ekonomi

Teori polarisasi ekonomi dikemukakan oleh Gunar Myrdal. Menurut Teori polarisasi ekonomi Myrdal, setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran.

Teori polarisasi ekonomi Myrdal ini menggunakan konsep pusat- pinggiran (coreperiphery). Konsep pusat -pinggiran merugikan daerah pinggiran, sehingga perlu diatasi dengan membatasi migrasi (urbanisasi), mencegah keluarnya modal dari daerah pinggiran, membangun daerah pinggiran, dan membangun wilayah pedesaan.

3). Teori Kutub Pertumbuhan

Konsep kutub pertumbuhan (growth pole concept) dikemukakan oleh Perroux, seorang ahli ekonomi Prancis (1950).

Menurut growth pole concept Perroux,  pembangunan kota atau wilayah di manapun adanya bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi mucul di tempat-tempat tertentu dengna kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.

Tempat-tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan tersebut dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan.

Dari kutub- kutub tersebut selanjutnya proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya, atau ke pusat-pusat yang lebih rendah.

4).  Teori Pusat Pertumbuhan

Teori pusat pertumbuhan dikemukakan oleh Boudeville seorang ahli ekonomi Prancis. Menurut Teori pusat pertumbuhan Boudeville, pusat pertumbuhan adalah sekumpulan fenomena geografis dari semua kegiatan yang ada di permukaan Bumi.

Suatu kota atau wilayah kota yang mempunyai industri populasi yang kompleks, dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan. Industri populasi merupakan industri yang mempunyai pengaruh yang besar (baik langsung maupun tidak langsung) terhadap kegiatan lainnya.

Pusat Wilayah Pertumbuhan Indonesia

Wilayah pembangunan utama di Indonesia dibagi menjadi empat region utama yaitu:

a). Wilayah Pembangunan Utama A, dengan pusat pertumbuhan utama Kota Medan. Wilayah yang terdiri atas:

– Wilayah Pembangunan I, meliputi daerah-daerah Aceh dan Sumatera Utara.

– Wilayah Pembangunan II, meliputi daerah-daerah di Sumatera Barat dan Riau, dengan pusatnya di Pakanbaru.

b). Wilayah Pembangunan Utama B, dengan pusat pertumbuhan utama Jakarta. Wilayah ini terdiri atas:

–  Wilayah Pembangunan III, meliputi daerah-daerah Jambi, Sumsel dan Bengkulu, dengan pusatnya di Palembang.

– Wilayah Pembangunan IV, meliputi daerah-daerah Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, dan DI Yogyakarta yang pusatnya di Jakarta.

– Wilayah Pembangunan VI, meliputi daerah-daerah di Kalimantan Barat, yang pusatnya di Pontianak.

c). Wilayah Pembangunan Utama C, dengan pusat pertumbuhan utama Surabaya. Wilayah ini terdiri atas:

– Wilayah Pembangunan V, meliputi daerah-daerah di Jawa Timur, dan Bali yang pusatnya di Surabaya.

– Wilayah Pembangunan VII, meliputi daerah-daerah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang pusatnya di Balikpapan dan Samarinda.

d). Wilayah Pembangunan Utama D, dengan pusat pertumbuhan utama Ujung Pandang atau Makasar. Wilayah ini terdiri atas:

–  Wilayah Pembangunan VIII, meliputi daerah-daerah di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, yang pusatnya di Makasar

– Wilayah Pembangunan IX, meliputi daerah-daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, yang pusatnya di Menado.

– Wilayah Pembangunan X, meliputi daerah-daerah di Maluku (termasuk Maluku Utara dan Irian Jaya (Papua) yang pusatnya di Kota Sorong.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Daftar Pustaka:

  1. Ringasan Rangkuman: Wilayah adalah suatu unit dari geografi yang dibatasi oleh parameter tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal.
  2. Jenis-jenis wilayah dapat dibedakan berdasarkan 2 kriteria, yaitu berdasarkan kondisi geografi dan ciri-ciri umum.
  3. Wilayah berdasarkan kondisi geografi dibagi menjadi tiga wilayah yaitu berdasarkan perbedaan waktu, bentuk dasar relief, dan wilayah pembangunan.
  4. Wilayah berdasarkan ciri-ciri umum dibagi menjadi empat, yaitu wilayah homogen, wilayah nodal, wilayah perencanaan, dan wilayah administrasi.
  5. Pusat pertumbuhan adalah suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan bagi daerah sekitarnya.
  6. Teori pusat pertumbuhan di antaranya teori tempat sentral, teori Losch, dan teori kutub pertumbuhan.
error: Content is protected !!