Jenis Isomer: Pengertian Contoh Rumus Isomer Struktur Rangka Posisi Gugus Fungsi Geometri Cis Trans

Pengertian Isomer.  Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama namun mempunyai struktur yang berbeda.

Pengertian Rumus Kimia

Rumus kimia menunjukkan jumlah atom karbon dan setiap unsur yang terdapat dalam satu molekul senyawa. Rumus kimia senyawa butana adalah C4H10, rumus kimia ini menunjukkan bahwa setiap molekul butana terdiri atas empat atom karbon dan sepuluh atom hidrogen.

Pengertian Rumus Struktur

Rumus struktur molekul adalah rumus kimia yang menunjukkan cara atom- atom diikatkan antara satu sama lain dengan ikatan kovalen dalam struktur molekul senyawa tersebut.

Jenis Senyawa Isomer

Secara garis besar isomer dibagi menjadi dua, yaitu isomer struktur, dan isomer geometri.

1). Isomer struktur

Isomer struktur adalah isomer yang terjadi jika rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Perbedaan strukturnya terletak pada urutan penggabungan atom- atom yang menyusun molekul.

Isomer struktur dapat dikelompokkan menjadi: isomer rangka, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi.

a). Isomer Rangka

Isomer rangka adalah senyawa- senyawa yang mempunyai rumus molekul sama namun memiliki struktur rangka karbonnya yang berbeda. Contoh isomer rangka adalah senyawa – senyawa alkana, alkena, dan alkuna.

Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkana: Butana (C4H10)

Isomer rangka pada kelompok senyawa alkana misalnya Butana (C4H10), isomernya yaitu n-butana dan   2-metil-propana. Butana memiliki rumus molekul C4H10.

Dua senyawa isomer ini memiliki rumus molekul yang sama dengan butana, tapi memiliki rumus struktur dan nama yang berbeda. Molekul C4H10 dengan rumus struktur yang berbeda dapat dilihat pada rumus struktur berikut:

Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkana Butana (C4H10)
Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkana Butana (C4H10 )

Perbedaan rumus struktur dapat dilihat dari adanya gugus metil yang terikat pada 2-metil-propane. Adanya gugus metil ini menyebabkan rantai terpanjang pada n-butana berkurang dari 4 atom karbon menjadi 3 atom karbon, sehingga Namanya tidak lagi butana (4 karbon), namun menjadi propane (3 karbon). Satu karbon menjadi gugus metil yang mengikat 3 hidrogen.

Rumus struktur n-butana dibangun oleh rangka karbon yang tersusun dari rantai karbon yang memiliki 4 atom karbon, sedangkan rumus struktur 2-metil-propana dibangun oleh rangka karbon yang tersusun dari  rantai karbon yang memiliki 3 atom karbon dengan cabang gugus metil yang terikat pada atom karbon nomor 2.

Perpedaan rumus struktur menyebabkan sifat sifat fisis dari senyawa juga berbeda. Hal ini juga dialami oleh senyawa n-butana dan 2-metil-propana.

Kedua senyawa isomer ini dapat disintesis dan memiliki titik didih maupun titik leleh yang berbeda. Senyawa n-butana memiliki titik didih dan titik leleh secara berturut – turut yaitu –0,5 Celcius dan –135 Celcius.

Adapun senyawa isobutana atau 2-metil-propana memiliki titik didih dan titik leleh secara berturut-turut yaitu –10 Celcius dan –145 Celcius

Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkena: Pentena  (C5H10)

Isomer rangka pada kelompok alkena misalnya pentena (C5H10), isomernya yaitu 1-pentena dan 3-metil-1-butena dan 2-metil-1-butena. Perbedaan dari isomer pentena C5H10 dapat dilihat pada rumus struktur berikut:

Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkena Pentena  (C5H10)
Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkena Pentena (C5H10)

Rumus struktur 1-pentena dibangun oleh rangka karbon lurus yang tersusun dari rantai panjang dengan 5 atom karbon (pentena) dan ikatan rangkap terletak pada karbon nomor 1.

Rumus struktur 3-metil-1-butena dibangun oleh rangka karbon bercabang yang terdiri dari rantai Panjang dengan 4 karbon (butena) dan ikatan rangkap 2 pada karbon nomor 1. Cabang rantai dibentuk oleh gugus metil yang terikat pada karbon nomor tiga.

Sedangkan rumus struktur 2-metil-1-butena dibangun oleh rangka karbon bercabang yang terdiri dari rantai Panjang dengan 4 karbon (butena). Rantai Panjang butena memiliki ikatan rangkap pada karbon pertama. Gugus metil membentuk cabang rantai butena yang diikat pada karbon nomor 2.

Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkuna: Pentuna (C5H10)

Isomer pada kelompok alkuna misalnya Pentuna (C5H8), contoh isomernya adalah  1-pentuna dan 3-metil-1-butuna.

Perbedaan isomer rangka dari pentuna dapat dituliskan dengan rumus struktur berikut

Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkuna Pentuna (C5H10)
Contoh Isomer Rangka Senyawa Alkuna Pentuna (C5H10)

Dapat dilihat bahwa rumus struktur 1-pentuna dibangun oleh rantai Panjang dengan 5 karbon (pentuna) dan ikatan rangkap 3 terletak pada atom karbon yang pertama.

Rumus struktur 3-metil-1-butuna dibangun oleh rangka karbon yang tersusun dari rantai panjang dengan 4 karbon dan terdapat satu gugus metil yang terikat pada karbon nomor 3, sehingga jumlah karbon pada rantai panjangnya berkurang 1 karbon menjadi 4 karbon.

Senyawa alkuna yang jumlah karbonnya 4 adalah butuna. Pada rantai butuna ini, ikatan rangkap 3-nya adalah pada karbon yang pertama, sehingga nama senyawa isomer ini menjadi 3-metil-1-butuna.

b). Isomer Posisi.

Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki penataan atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi, namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom. Isomer posisi terjadi oleh adanya perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,

Contoh Isomer Posisi Senyawa Alkena: Pentena C5H10

Contoh Isomer posisi misalnya pada kelompok alkena yaitu pentena yang memiliki rumus kimia C5H10, isomer posisi akibat perbedaan posisi ikatan rangkap adalah 1-pentena dan 2-pentena

Perbedaan isomer posisi pentena ini dapat ditunjukkan dengan rumus struktur seperti berikut

Contoh Isomer Posisi Senyawa Alkena Pentena C5H10
Contoh Isomer Posisi Senyawa Alkena Pentena C5H10

Perbedaan antara 1-pentena dengan 2-pentena adalah pada posisi ikatan rangkap dua dari atom karbonnya. Pada rumus struktur 1-pentena, posisi ikatan rangkap dua terletak pada karbon pertama. Sedangkan pada 2-pentena, posisi ikatan rangkap dua terletak pada karbon nomor 2.

Contoh Isomer Posisi Senyawa Alkuna: Butuna

Isomer posisi pada kelompok senyawa alkuna misalnya Butuna (C4H6), isomernya adalah 1-butuna dan 2-butuna.

Pada rumus struktur 1-butuna, posisi ikatan rangkap 3 terdapat pada atom karbon nomor pertama, sedangkan rumus struktur 2-butuna memiliki ikatan rangkap 3 pada posisi atom karbon nomor 2.

c). Isomer Gusus Fungsi

Isomer gugus fungsi adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama namun gugus fungsinya berbeda.

Contoh Isomer Gugus Fungsi Etanol (C2H6O) CH3-CH2-OH,

Alkohol dan eter mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Oleh karena  itu, alkohol dan eter disebut sebagai berisomer fungsi.

Contoh isomer fungsi adalah senyawa etanol dengan rumus struktur CH3-CH2-OH dan senyawa dimetil eter dengan rumus CH3-O-CH3.

Etanol dan dimetil eter mempunyai rumus molekul sama yaitu C2H6O, namun memiliki jenis gugus fungsi berbeda. Etanol adalah senyawa kelompok alkohol, sedangkan dimetil eter termasuk senyawa kelompok eter.

Senyawa- senyawa yang termasuk kelompok alcohol kecuali metanol, CH3OH selalu memiliki isomer dengan senyawa- senyawa dalam kelompok eter.

Contoh Isomer Gugus Fungsi Alkohol Butanol C4H10O – Eter

Senyawa alcohol 1-butanol dan metil-propil-eter mempunyai rumus kimia yang sama yaitu C4H10O. Butanol memiliki gugus [–OH]  sedangkan eter memiliki gugus alkoksi [–OR]. Rumus struktur 1-butanol dan metil-propil-eter dapat dituliskan seperti berikut:

Contoh Isomer Gugus Fungsi Alkohol Butanol C4H10O - Eter
Contoh Isomer Gugus Fungsi Alkohol Butanol C4H10O – Eter

Kelompok senyawa lain yang juga selalu ditemukan isomer fungsi adalah alkena dan sikloalkana, seperti 1-heksena dan sikloheksana. Senyawa 1- heksena mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap dua, sedangkan sikloheksana merupakan senyawa berikatan jenuh (tunggal).

Kedua senyawa berbeda tersebut mempunyai rumus molekul sama, sehingga merupakan isomer satu sama lainnya. Adapun perbedaan kedua senyawa tersebut terdapat pada jenis gugus fungsionalnya, sehingga keduanya merupakan isomer fungsi satu sama lainnya.

2). Isomer Geometri

Isomeri geometri dikenal juga dengan nama isomer cis- trans. Isomer geometri adalah senyawa- senyawa yang mempunyai rumus molekul sama namun memiliki struktur ruang yang berbeda. Perbedaan geometrisnya terletak pada cara penataan atom atau gugus yang terikat pada ikatan rangkap, tetapi urutan penggabungan atom atau gugusnya tidak berbeda.

Isomer geometri terjadi karena adanya perbedaan letak suatu gugus fungsi dalam ruangan. Apabila gugus- gugus tersebut berada dalam satu sisi (ruang geometris) disebut kedudukan cis dan bila gugus-gugus tersebut berbeda sisi (ruang geometris) disebut kedudukan trans.

Dua gugus yang terletak pada satu sisi sisi (ruang geometris) yang sama, disebut cis (dari Bahasa Latin, yang artinya pada sisi yang sama), sedangkan dua gugus yang terletak pada sisi-sisi sisi (ruang geometris) yang berlawanan disebut trans (dari Bahasa Latin, artinya bersebrangan).

Isomer geometri menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu. Syarat isomer geometri adalah tiap atom karbon yang terlibat dalam ikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Butena C4H8: 2-Butena

Senyawa alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans. Sebagai contoh adalah 2–butena memiliki rumus kimia C4H8 dan memiliki rumus struktur  CH3 – CH = CH – CH3.

Senyawa alkena 2-butena mempunyai dua isomer geometri yaitu cis–2–butena dan trans–2–butena.

Rumus struktur dari cis–2–butena dan trans–2–butena dapat digambarkan seperti berikut

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Butena C4H8  2-Butena
Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Butena C4H8 2-Butena

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka struktur ruangnya akan menjadi berbeda.

Kedua gugus metil pada cis-2-butena terikat oleh karbon dan berada dalam satu sisi (ruang geometris). Sedangkan pada trans-2-butena, gugus metil diikat oleh atom karbon pada sisi (ruang geometris) yang berbeda, yaitu saling berseberangan.

Perbadaan sisi (ruang geometris) tempat dimana gugus metil diikat menjadikan kedua butena ini menjadi memiliki struktur geometris yang berbeda sehingga diberi nama yang beda pula.

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Pentena C5H10:  2-Pentena

Isomer geometri dari 2-pentena yang memiliki rumus kimia C5H10 dan rumus struktur rantai lurus H3C – CH = CH – CH2 –  CH3 adalah trans-2-pentena dan cis  2-pentena. Perbedaan kedua isomer geometri ini ditunjukkan dengan rumus struktur ruang berikut:

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Pentena C5H10 2-Pentena
Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Pentena C5H10 2-Pentena

Dapat dilihat bahwa pada kedua isomer tersebut terjadi perbedaan tempat atau sisi (ruang geometris) yang ditempati oleh gugus etil C2H5 dan metil CH3. Gugus etil C2H5 bertukar tempat atau ruang dengan atom hydrogen H sehingga struktur geometrisnya berbeda.

Gugus etil C2H5 dan metil CH3 pada struktur cis-2-pentena menempati sisi (ruang geometris) yang sama, sedangkan pada trans -2-pentena, gugus etil dan metil menempati ruang yang saling berseberangan.

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Heksena C6H12 : 3-Metil-2-Pentena

Senyawa 3-metil-2-pentena memiliki rumus kimia C6H12 dan miliki dua isomer geometri  yaitu cis-3-metil-2-pentena dan trans-3-metil-2-pentena seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Heksena C6H12 3-Metil-2-Pentena
Contoh Isomer Geometri Senyawa Alkena Heksena C6H12 3-Metil-2-Pentena

Perbedaan antara cis dan trans untuk kedua isomer ini dapat dilihat pada rumus struktur geometrisnya.

Pada struktur geometris cis, kedua gugus metil menempati satu sisi (ruang geometris) yang sama. sedangan pada struktur trans, gugus metil menempati sisi (ruang geomtris) yang berlawanan atau saling berseberangan.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

1). Contoh Soal Ujian Senyawa Isomer Hidrokarbon

Pernyataan berikut tentang isomer yang paling tepat adalah ….

A.. isomer memiliki rumus struktur sama

B.. isomer mengandung kumpulan gugus sama

C.. isomer adalah hidrokarbon

D.. isomer menghasilkan zat yang sama jika terbakar sempurna dalam oksigen

E.. isomer memiliki titik didih yang sama

2). Contoh Soal Menentukan Senyawa Bukan Isomer

Senyawa yang bukan isomer dari oktana adalah ….

A.. 2-metilheptana

B.. 2,3-dimetilheksana

C.. 2,3,4-trimetilpentana

D.. 2,2-dimetilpentana

E.. 2,2,3,3,-tetrametilbutana

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Hiskia Achmad,  1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti,  Bandung.
  3. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  4. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  5. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  6. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  7. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  8. Rangkuman Ringkasan: Isomer adalah gejala terdapatnya beberapa senyawa berbeda yang mempunyai rumus molekul sama.
  9. Senyawa-senyawa yang berisomer disebut isomer satu sama lain. Isomer dapat dibagi menjadi isomeri struktur dan stereoisomer.
  10. Isomer struktur adalah isomeri dengan perbedaan terletak pada urutan penggabungan atom-atom, sedangkan stereoisomer adalah isomer dengan perbedaan terletak pada penataan ruang atom-atomnya, sedangkan urutan penggabungan atom-atomnya tidak berbeda.
  11. Isomer struktur terdiri dari isomer rangka isomer posisi dan isomer fungsi.
  12. Isomer stereoisomeri terdiri dari isomer geometri dan isomer konfigurasi.
  13. Isomer rangka adalah isomer struktur dengan perbedaan terletak pada bentuk rangka karbon.
  14. Isomer fungsi adalah isomer struktur dengan perbedaan terletak pada jenis gugus fungsionalnya;
  15. Isomeri posisi, yaitu isomer struktur dengan perbedaan terletak pada posisi gugus fungsionalnya.
  16. Stereoisomer terdapat isomeri geometri dan isomer konfigurasi dengan perbedaan terletak pada penataan ruang di sekitar ikatan rangkap atau rantai siklis,
  17. Isomer konfigurasi adalah stereoisomer dengan perbedaan terletak pada penataan ruang di sekitar atom karbon kiral.
  18. Jenis Isomer: Pengertian Contoh Rumus Isomer Struktur Rangka Posisi Gugus Fungsi Geometri Cis Trans, Pengertian Contoh Rumus Struktur Isomer Rangka Isomer Posisi Isomer Gugus Fungsi, Pengertian Contoh Rumus Struktur Isomer Geometri Cis Trans, Pengertian Contoh Rumus Struktur Isomer Alkana Alkena Alkuna, Pengertian Contoh Rumus Struktur Isomer Alkohol Eter,
Contoh Penjelassan Isomer Senyawa Hidrokarbon
Contoh Penjelasan Isomer Senyawa Hidrokarbon
Isomer Geometri Senyawa Hidrokarbon
Isomer Geometri Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon: Pengertian Tatanama Jenis Sifat Rumus Struktur Isomer Kegunaan Deret Homolog Alkana Alkena Alkuna Kegunaan Contoh Soal Pembahasan

Pengertian Senyawa Hidrokarbon. Senyawa organik pada umumnya memiliki kandungan unsur karbon, sehingga senyawa organik sering juga disebut sebagai senyawa karbon. Salah satu contoh senyawa karbon misalnya hidrokarbon.

Hidrokarbon adalah senyawa organic yang memiliki kandungan unsur karbon dan hydrogen.

Jenis Jenis  Hidrokarbon

Struktur hidrokarbon terdiri dari bentuk rantai karbon yaitu rantai terbuka atau rantai tertutup dan jenis ikatan kovalen antaratom karbon yaitu ikatan tunggal (membentuk hidrokarbon jenuh) atau ikatan rangkap (membentuk hidrokarbon tak jenuh)

Senyawa karbon dapat dikelompokan menjadi senyawa hidrokarbon dan turunannya.

Senyawa Turunan Hidrokarbon

Senyawa turunan hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung atom-atom lain selain atom karbon dan hydrogen. Contohnya seperti alkohol, aldehida, protein, dan karbohidrat.

Hidrokarbon Berdasarkan Ikatan Karbonnya

Berdasarkan pada ikatan karbon karbonnya, senyawa hidrokarbon dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon siklis.

Pengertian Contoh Jenis Hidrokarbon Alifatik Siklik Alisiklik Aromatic Jenuh Tak Jenuh,
Pengertian Contoh Jenis Hidrokarbon Alifatik Siklik Alisiklik Aromatic Jenuh Tak Jenuh,

1). Hidrokarbon Alifatik

Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrokarbon yang membentuk rantai karbon dengan ujung terbuka. Hidrokarbon alifatis ini bisa lurus dan bisa juga bercabang.

Hidrokarbon alifatik terdiri dari senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tak jenuh.

  • Hidrokarbon Alifatk Jenuh

Senyawa hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya jenuh (tunggal). Pada alifatik jenuh, atom karbon dapat mengikat atom hidrogen secara maksimal.

Contoh Senyawa Hidrokarbon Alifatk Jenuh

Contoh senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa- senyawa dari deret alkana seperti metana, etana, propane, butana,

  • Hidrokarbon Alifatk Tak Jenuh

Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen rangkap 2 atau 3 pada rantai karbonnya.

Contoh Hidrokarbon Tak Jenuh Alifatk Ikatan Rangkap Dua (2)

Adapun contoh contoh hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua adalah senyawa senyawa seri alkena seperti etena, propena, 1-butena,

Contoh Hidrokarbon Alifatk Tak Jenuh Ikatan Rangkap 3 (Tiga)

Contoh hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan kovalen rangkap tiga adalah senyawa senyawa seri alkuna seperti etuna, propuna, 1-butuna.

2). Hidrokarbon Siklik

Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai karbon tertutup. Senyawa hidrokarbon siklik dibagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatic.

  • Hidrokarbon Alisiklik

Senyawa hidrokarbon alisiklik adalah senyawa golongan alifatik dengan ujung rantai karbon tertutup.

Contoh Hidrokarbon Alisiklik

Beberapa contoh senyawa hidrokabon alisiklik adalah  sikloheksana dan sikloheksena.

  • Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatic adalah senyawa benzena dan turunannya.

Contoh Hidrokarbon Aromatik

Beberapa contoh senyawa yang termasuk kelompok  hidrokarbon aromatic adalah benzena, naftalena, toluena, dan sebagainya.

Penamaan Senyawa Hidrokarbon

Penamaan senyawa hidrokarbon bergantung pada jenis ikatan dan jumlah atom karbonnya. Awalan senyawa hidrokarbon ditentukan berdasarkan jumlah atom C-nya.

Penamaan Senyawa Hidrokarbon Berdasarkan Jumlah Atom Karbon
Penamaan Senyawa Hidrokarbon Berdasarkan Jumlah Atom Karbon

Jika sebuah senyawa mengandung satu karbon, maka awalan nama senyawanya adalah Meta–, misal Metana. Jika senyawa hidrokarbon mengandung dua karbon, maka nama senyawanya berawalan Eta–, Misala Etana dan seterusnya.

Jenis Ikatan dan Akhiran Senyawa Karbon

Akhiran nama sebuah senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatannya. Tabel berikut menjelaskan hubungan antara jenis ikatan dan akhiran nama senyawa hidrokarbon.

Jenis Ikatan dan Akhiran Senyawa Karbon Tunggal Rangkap Dua Tiga,
Jenis Ikatan dan Akhiran Senyawa Karbon Tunggal Rangkap Dua Tiga,

Jika, senyawa hidrokarbon terbentuk dari rantai karbon dengan ikatan tunggal atau tidak memiliki rangkap, maka akhiran nama senyawanya —ana, misalnya Metana, Etana, Butana.

Jika senyawa hidrokarbon terbentuk dengan rantai karbon yang mengandung ikatan rangkap dua, maka akhiran nama senyawanya –ena, misal Etena, Proena, 1-Butena.

Sedangkan untuk hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap 3 pada rantai karbonnya, akhir nama senyawanya adalah –una, misal Etuna, Propuna, 1-Butuna.

Hidrokarbon Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal

Rumus Umum Hidrokarbon Alkana

Rumus umum alkana adalah

Alkana = CnH2n+2

Rumus Molekul Dan Rumus Struktur Hidrokarbon Alkana

Senyawa paling sederhana dari hidrokarbon alkana adalah metana yang hanya memiliki satu atom karbon dengan rumus molekul CH4. Satu atom karbon dari metana ini dapat mengikat empat atom hydrogen H.

Rumus Molekul Dan Rumus Struktur Hidrokarbon Alkana
Rumus Molekul Dan Rumus Struktur Hidrokarbon Alkana

Dapat diketahui bahwa dari metana sampai ke dekana secara berurutan terdapat selisih jumlah gugus –CH2–.

Etana kelebihan satu gugus –CH2– dari metana, propana kelebihan satu gugus –CH2– dari etana, dan seterusnya.

Deret Homolog Hidrokarbon Alkana

Deret homolog adalah senyawa- senyawa yang memiliki selisih gugus sebanyak –CH2– dari senyawa sebelumnya. Senyawa senyawa dalam deret homolog memiliki sifat kimia mirip, tetapi sifat sifat fisika berubah sejalan dengan naiknya massa molekul.

Jadi, jika dalam suatu deret senyawa terdapat selisih jumlah gugus sebanyak –CH2– secara berurutan maka senyawa- senyawa tersebut merupakan deret homolog.

Gugus Alkil

Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil ini dapat dinyatakana dengan menggunakan rumus seperti berikut:

CnH2n+1

Alkana yang telah kehilangan satu atom H, memiliki nama yang berbeda. Secara umum alkana berubah menjadi alkil. Mengganti akhiran dari nama alkana “ana” menjadi alkil “il”.

Misal metana menjadi metil, etana menjadi etil propane menjadi propil dan seterusnya.

Tatanama Hidrokarbon Alkana Sistematik IUPAC

Tata nama alkana diturunkan berdasar aturan yang disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa atau nama trivial.

Untuk Rantai Karbon Tidak Bercabang

Penamaan alkana rantai lurus tidak bercabang sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki dan terkadang diberi awalan n (n= normal) sebagaimana tercantum dalam tabel di atas.

Contoh Nama Hidrokarbon Alkana Tidak Bercabang Sistematik IUPAC

CH3–CH2–CH –CH3 Nama IUPAC-nya adalah n–butana atau butana

CH3–CH2–CH3 Nama IUPAC-nya adalah n–propane atau propana

Untuk Rantai Karbon Bercabang

Penamaan Hidrokarbon rantai bercabang berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai berikut.

1). Nama alkana yang memiliki cabang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertaman dan bagian kedua.

– Bagian pertama di bagian depan yang menyataan nama cabang (nama gugus alkil) dan posisi nomor karbon.

– Bagian kedua di bagian belakang yang menyatakan nama senyawa rantai induk.

Misal: 2-metil pentana

Tatanama Hidrokarbon Alkana Sistematik IUPAC
Tatanama Hidrokarbon Alkana Sistematik IUPAC

2). Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapat dua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana, tergantung pada panjang rantai (jumah atom karbon).

3). Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi il. Gugus alkil sesuai rumus umum CnH2n+1 dan dinyatakan dengan lambang R.

4). Letak atau posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Sehingga atom karbon rantai induk harus dinomori. Aturan penomorannya adalah dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga letak posisi cabang mendapat nomor terkecil.

5). Jika terdapat cabang (gugus metil) pada atom C nomor 2, nama alkana diberi awalan iso.

6). Jika alkana memiliki cabang yang sama lebih dari satu, nama cabang digabung menjadi satu dan diberi awalan di- (jumlah cabang ada dua), tri- (jumlah cabang ada 3), tetra- (jumlah cabang ada empat).

7). Cabang- cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama cabang itu.

Misalnya:

  • Etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
  • Isopropil ditulis terlebih dahulu daripada metil.

Contoh Nama Hidrokarbon Alkana Bercabang Sistematik IUPAC

Nama alkana IUPAC-nya 2-metil-butana atau isobutana

Rumus struktur 2-metil-butana atau isobutana adalah

Contoh Nama Rumus Struktur Alkana Bercabang Sistematik IUPAC 2-Metil-Butana
 Rumus Struktur Alkana Bercabang 2-Metil-Butana

Langkah Penamaan Senyawa Hidrokarbon Alkana

Berdasarkan aturan dari IUPAC, maka penamaan alkana dapat dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut.

1). Menentukan rantai karbon induk yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.

Menentukan rantai karbon induk yaitu rantai terpanjang
Menentukan rantai karbon induk yaitu rantai terpanjang

Rantai karbon yang ditulis dengan warna biru adalah rantai induk atau utama terpajang yang mengandung 5 atom karbon, nama alkana-nya adalah pentana.

Sedangkan rantai cabang ditulis dengan warna merah menjadi nama cabang alkil dengan rumus molekul CH3 yaitu metil

2). Memberi nomor urut yang dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang memiliki nomor terkecil.

Memberi nomor urut dari satu ujung, cabang memiliki nomor terkecil.
Memberi nomor urut dari satu ujung, cabang memiliki nomor terkecil.

Letak cabang (alkil) warna merah pada rantai induk adalah pada karbon nomor 3

3). Menuliskan nama senyawa hidrokarbon dimulai dengan nama cabang yang disusun menurut abjad, kemudian diakhiri dengan nama senyawa rantai induk.

Sehingga, contoh struktur di atas mempunyai nama alkana sesuai IUPAC yaitu 3-metil-propana

Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) sedangkan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).

Contoh Contoh Soal Dan Pembahasan Diakhir Artikel

Isomer Hidrokarbon Alkana

Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Senyawa alkana paling rendah yang dapat memiliki isomer yaitu butana (C4H10).

Contoh Isomer Hidrokarbon Alkana Rumus Molekul C4H10

Isomer yang mungkin dari butana, yang memiliki rumus molekul C4H10.

Isomer pertama untuk C4H10 adalah n-butana dengan rumus struktur seperti berikut

H3C – CH2 – CH2 – CH3 n-butana

Isomer kedua untuk C4H10 adalah 2-metil-propana yang memiliki rumus struktur seperti berikut

Isomer kedua C4H10 adalah 2-metil-propana
Isomer C4H10 adalah 2-metil-propana

Jadi, isomer untuk alkana dengan rumus molekul C4H10 adalah dua yaitu n-butana dan 2-metil-propana.

Contoh Isomer Hidrokarbon Alkana Rumus Molekul C5H12

Isomer pertama untuk C5H12 adalah n-pentana dengan rumus struktur seperti berikut:

H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-pentana

Isomer kedua untuk C5H12 adalah isopentana atau 2-metil-butana yang mempunyai rumus struktur seperti berikut

Isomer kedua untuk C5H12 adalah isopentana atau 2-metil-butana 2
Isomer kedua untuk C5H12 adalah isopentana atau 2-metil-butana 2

Isomer ketiga untuk C5H12 adalah  neopentane atau 2,2-dimetil-propana dan rumus strukturnya adalah seperti berikut

Isomer ketiga untuk C5H12 adalah  neopentane atau 2,2-dimetil-propana
Isomer C5H12 adalah neopentane atau 2,2-dimetil-propana

Artinya, senyawa dengan rumus molekul C5H12 memiliki 3 isomer.

Sifat Sifat Fisik Hidrokaron Alkana

Beberapa sifat fisik alkana diantaranya adalah sebagai berikut

1). Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.

Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau eter.

2). Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat.

3). Semakin banyak jumlah atom karbon C,  maka massa relative molekul Mr menjadi semakin besar. Massa relative tinggi menyebabkan titik didih dan titik leleh semakin tinggi.

4). Alkana yang memiliki rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana yang tersusun dari rantai bercabang untuk jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah.

Sifat Sifat Kimia Hidrokarbon Alkana

Alkana merupakan senyawa yang kurang reaktif atau sukar bereaksi dengan zat lain, sehingga disebut parafin. Namun demikian, alkana masih bisa bereaksi dengan beberapa pereaksi berikut:

1). Reaksi Pembakaran Hidrokarbon Alkana

Pembakaran alkana adalah reaksi oksidasi alkana dengan O2. Proses ini bersifat eksotermik, yaitu menghasilkan CO2 dan H2O yang disetai dengan pelepasan panas (kalor).

Oleh karena itu, alkana merupakan sumber bahan bakar yang paling banyak digunakan di dunia.

Contoh Reaksi Pembakaran Hidrokarbon Alkana

C3H8 + 5O2 →  3CO2 + 4H2O + energi

2). Reaksi Substitusi Hidrokarbon Alkana Oleh Halogen

Alkana dapat bereaksi dengan halogen, salah satu atom H diganti oleh halogen. Reaksi dengan halogen tersebut dinamakan reaksi halogenasi dan menghasilkan alkil halida. Alkana bereaksi dengan halogen pada suhu tinggi atau dengan bantuan cahaya.

Contoh Reaksi Substitusi Hidrokarbon Alkana Oleh Halogen

CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl

3). Reaksi Eliminasi Hidrokarbon Alkana

Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan atom atau gugus atom untuk menghasilkan senyawa karbon lebih sederhana. Pada reaksi eliminasi termal minyak bumi dan gas alam yang terjadi pada temperature 800 – 900 Celcius.

Contoh Reaksi Eliminasi Hidrokarbon Alkana

Reaksi eliminasi propana dengan melepaskan gas hydrogen menjadi propena seperti reaksi berikut

CH3-CH2-CH3 → CH3-CH = CH2 + H2

Reaksi eliminasi propana dengan melapaskan metana menjadi etena seperti reaksi berikut

CH3-CH2-CH3 → CH2 = CH2 + CH4

3). Alkana Tidak Reaktif

Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan senyawa organik lainnya. Oleh karena kurang reaktif, alkana kadang disebut paraffin (berasal dari bahasa Latin: parum affins, yang artinya “afinitas kecil sekali”.

1). Contoh Soal Penentuan Nama IUPAC Hidrokarbon Alkana

Tentukan nama senyawa hidrokarbon alkana yang memiliki rumus struktur berikut

Contoh Soal Penentuan Nama IUPAC Hidrokarbon Alkana
Contoh Soal Penentuan Nama IUPAC Hidrokarbon Alkana

Menentukan Rantai Induk Terpanjang Senyawa Alkana

Rantai terpanjangnya memiliki jumlah atom karbon sebanyak 6 atom sehingga nama rantai induknya adalah heksana

Menentukan Letak Posisi Rantai Senyawa Cabang  – Gugus Alkil Rantai Induk Alkana

Atom karbon diberi nomor dari sebelah kiri yang dekat dengan rantai cabang. Gugus alkil memiliki rumus molekul CH3 dengan satu atom karbon sehingga nama gugus alkilnya adalah metil dan menempati atom karbon nomor 2.

Menentukan Rantai Induk Terpanjang Senyawa Alkana
Menentukan Rantai Induk Terpanjang Senyawa Alkana

Sehingga nama senyawa alkana-nya adalah 2-metil-heksana

2). Contoh Soal Menentukan Nama Alkana Dari Rumus Struktur

Sebutkan nama IUPAC dari alkana yang memiliki rumus struktur seperti berikut

Contoh Soal Menentukan Nama Alkana Dari Rumus Struktur IUPAC
Contoh Soal Menentukan Nama Alkana Dari Rumus Struktur IUPAC

Menentukan Rantai Induk Terpanjang Dari Struktur Alkana

Dari strukturnya dapat diketahui bahwa rantai terpanjang memiliki karbon sebanyak 6 atom. Nama rantai karbon yang memiliki 6 atom C adalah heksana.

Menentukan Nomor Karbon Rantai Induk Terpanjang Struktur Alkana

Penomoran dimulai dari ujung kiri yang dekat dengan senyawa cabang (gugus Alkil). Gugus etil terikat pada atom karbon nomor 3 dari ujung rantai induk. Gugus alkil memiliki 2 atom karbon, sehingga nama alkilnya adalah etil.

Menentukan Nomor Karbon Rantai Induk Terpanjang Struktur Alkana IUPAC
Menentukan Nomor Karbon Rantai Induk Terpanjang Struktur Alkana IUPAC

Dengan demikian nama senyawa alkana-nya adalah 3-etil-heksana

3). Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur 2-Metil-Butana

Buatkan struktur alkana yang memiliki nama IUPAC 2-metil-butana

Menentukan Jumlah Karbon Rantai Induk Alkana 2-Metil-Butana

Rantai induk dari 2-Metil-Butana adalah butana. Butana memiliki 4 atom karbon, sehingga rantai induknya adalah

H3C – CH2 – CH2 – CH3

Menentukan Letak Posisi Gugus Akli Alkana 2-Metil-Butana

Gugus alkil memiliki nama metil yang memiliki satu karbon, sehingga rumus molekul dan strukturnya adalah CH3.

Angka 2 pada nama alkana 2-Metil-Butana menyatakan karbon nomor 2 pada rantai induk. Sehingga cabang (gugus alkil) terletak pada karbon nomor 2 dari ujung rantai induk.

Dengan demikian, rumus struktur 2-Metil-Butana adalah sebagai berikut

Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur 2-Metil-Butana 3
Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur 2-Metil-Butana

4). Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Alkana 3-Bromo-2-Metil-Pentana

Buatkan rumus struktur senyawa alkana 3-brome-2metil-pentana

Menentukan Jumlah Karbon Rantai Induk Alkana 3-Bromo-2-Metil-Pentana

Rantai induk dari 3-Bromo,2-Metil-Pentana adalah pentana. Rantai karbon pentana memiliki 5 atom karbon, sehingga rantai induknya adalah

H3C–CH2–CH2–CH2–CH3

Menentukan Letak Posisi Senyawa Cabang Gugus Alkil dan Bromo Pada Rantai Induk Alkana

Gugus alkil memiliki nama metil yang memiliki satu karbon, sehingga rumus molekul dan strukturnya adalah CH3.

Angka 2 pada 2-Metil-Pentana menyatakan metil terikat pada karbon nomor 2 dari ujung rantai induk.

Angka 3 pada 3-Bromo menyatakan Bromo terikat pada karbon nomor 3 dari ujung rantai induk.

Dengan demikian, rumus struktur 3-Bromo-2-Metil-Pentana adalah sebagai berikut

Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Alkana 3-Bromo-2-Metil-Pentana
Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Alkana 3-Bromo-2-Metil-Pentana

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan motivasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Artikel Versi Lama

Walaupun demikian Hidrokarbon merupakan kelompok besar senyawa.

Selain Atom-atom karbon dapat membentuk rantai karbon, dapat juga membentuk ikatan kovalen. Ikatan kovalen dapat berbentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Senyawa hidrokarbon dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu alifatik dan siklis. Hidrokarbon alifatik terdiri dari senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tak jenuh.

Senyawa hidrokarbon jenuh terdiri dari senyawa alkane, sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh terdiri dari alkena dan alkuma.

Senyawa hidrokarbon siklik terdiri dari senyawa alisiklik dan aromatic. Secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar. Secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar.

Jenis Fungsi Manfaat Senyawa Hidrokarbon
Jenis Fungsi Manfaat Senyawa Hidrokarbon

Senyawa Hidrokarbon Jenuh

Senyawa hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya jenuh (tunggal). Contoh senyawa-senyawa alkana.

Senyawa Hidrokarbon Tak Jenuh

Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen rangkap 2 atau 3 pada rantai karbonnya. Contoh: alkena dan alkuna.

Contoh Senyawa Hidrokarbon.

Beberapa Senyawa karbon di antaranya adalah CH4, C2H2, C2H4, C2H6, C3H4, dan sebagainya. Jumlah atom karbon dalam satu molekul hydrokarbon alami bisa mencapai lebih dari puluhan. Oleh karena itu, senyawa hidrokarbon dikelompokan berdasarkanstruktur molekul dan kejenuhan ikatan.

Fungsi Senyawa Hidrokarbon Bagi Kehidupan Sehari – Hari.

Hidrokarbon digunakan hampir di segala bidang kegiatan di antaranya:

Bidang Industri

Banyak industry memggunakan senyawa hidrokarbon sebagai pelarut dalam prosesnya. contohnya  adalah benzene. Industry sabun dan detergen memakai marlon (alkil benzene Sulfonat, ABS) sebagai pengganti sabun, dan industry las menggunakan gas asetilena (atau C2H2).

Bidang Pertanian.

Banyak produk hidrokarbon dipakai sebagai zat insektisida dan pembunuh bakteri yang lain. Insektisida digunakan untuk membasmi serangga, contohnya adalah DDT, metoksi klor, aldrien, dieldrin, endrien, baygon, sevin, dan paralion.

Bidang Tranportasi

Senyawa hidrokarbon sangat diperlukan dalam Sektor transportasi. Senyawa ini diaplikasikan dalam bentuk minyak bumi sebagai bahan bakar seperti bensin, solar minyak diesel dan aspal yang dapa digunakan sebagai pengeras jalan.

Keperluan Rumah Tangga

Senyawa Hidrokarbon juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Contohnya  untuk bahan bakar rumah tangga seperti untuk kompor dapur yang menggunakan minyak tanah dan gas alam. Gas alam terdiri atas hidrokarbon dengan atom C rendah (4 ke bawah). Gas metana dengan jumlah atom C satu digunakan untuk bahan bakar yang dapat menghasilkan api berwarna biru.

Contoh Soal Ujian Senyawa Hidrokarbon.

Pembakaran 7 gram C5H10 akan menghasilkan gas CO2 sebanyak …

A. 4,4 gram.    B. 7 gram.    C. 11 gram.    D. 22 gram.    E. 44 gram

Jawab.

Pembahasan.

Gas yang terbentuk dari reaksi kalsium karbida (CaC2) dengan air adalah ….
A. C2H2
B. C2H4
C. C2H6
D. C3H6
E. CH4

Jawab.

Pembahasan.

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Hiskia Achmad, 1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti,
  3. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  4. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  5. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  6. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  7. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  8. Hidrokarbon: Pengertian Tatanama Jenis Sifat Contoh Manfaat Rumus Struktur Isomer Kegunaan Deret Homolog Alkana Alkena Alkuna Soal Pembahasan, Jenis Isomer Hidrokarbon Alkana Alkena Alkuna, Sifat Fisika Kimia Fungsi Hidrokarbon Alkana, Pengertoa Contoh Jenis Hidrokarbon Alifatik Siklik Alisiklik Aromatic Jenuh Tak Jenis, Contoh Reaksi Pembakaran Hidrokarbon Alkana Reaksi Substitusi Halogen Reaksi Eliminasi ,
error: Content is protected !!