Pengertian Asam dan Basa. Senyawa asam dan basa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum zat- zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka, asam tartrat pada anggur, asam laktat ditimbulkan dari air susu yang rusak.
Sedangkan basa umumnya mempunyai sifat yang licin dan berasa pahit, misalnya sabun, para penderita penyakit maag selalu meminum obat yang mengandung magnesium hidroksida
Konsep tentang asam dan basa sudah dikenal sejak abad 18-an. Untuk pertama kalinya, pada tahun 1884 seorang ilmuwan asal Swiss yang bernama Svante August Arrhenius, menyatakan suatu teori tentang asam basa.
Teori Asam Arrhenius
Arrhenius berpendapat bahwa dalam air, larutan asam dan basa akan mengalami penguraian menjadi ion- ionnya. Menurut teori Arrhenius, rumus kimia asam harus mengandung atom hydrogen (–H) dan rumus kimia basa harus mengandung gugus hidroksil (–OH).
Senyawa Asam Teori Arrhenius
Pengertian Senyawa Asam. Menurut Arrhenius, larutan bersifat asam jika senyawa tersebut melepaskan ion hidronium (H3O+) atau H+ saat dilarutkan dalam air.
Contoh Senyawa Asam Menurut Teori Arrhenius
Contoh senyawa yang tergolong asam dan basa menurut teori Arrhenius adalah Asam HCl, HNO3, dan H2SO4. Senyawa senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion H+ dan ion negatif sisa asam.
Reaksi Senyawa Asam Klorida Di Dalam Air
Menurut teori Arrhenius, hidrogen klorida adalah asam karena dapat mengionisasi ketika larut dalam air dan memberikan ion hidrogen (H+) dan klorida (Cl–) seperti yang ditunjukkan pada reaksi berikut.
HCl (aq) + H2O (l) → H3O+ (aq) + Cl– (aq)
Ion H+ bukan merupakan proton bebas dan hampir tidak bisa berdiri sendiri dalam larutan. Namun ion H+ terikat pada molekul air membentuk H3O+(aq) (ion hidronium atau ion oksonium). Hal ini dikarenakan ion H+ merupakan ion dengan jari- jari ion yang sangat kecil.
Akan tetapi untuk kepraktisan dalam penulisan, maka ion H3O+ lebih sering disederhakan menjadi H+ seperti berikut
HCl (g) → H+ (aq) + Cl– (aq)
Hidrogen Klorida → ion Hydrogen + ion Klor
Asam klorida di dalam air terurai menjadi ioh positif hydrogen H+ dan ion negative klorida Cl– sebagai sisa asam.
Reaksi Senyawa Asam Sulfat Di Dalam Air
Asam sulfat dalam air akan terurai seperti persamaan reakis berikut
H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO42– (aq)
Asam sulfat terlarut dalam air dan teruarai menjadi 2ion positif H+ dan satu ion negative SO42– sebagai sisa asamnya.
Reaki Senyawa Asam Nitrat Di Dalam Air
HNO3 (aq) → H+ (aq) + NO3– (aq)
Di dalam air Asam nitrat terlarut dan terurai membentuk ion positf hydrogen dan ion negative nitrat sebagai sisa asam
Dari persamaan reaksinya, dapat diketahui, bahwa setiap asam mengandung unsur hidrogen. Ciri khas asam ialah dalam pelarut air zat itu terurai menjadi ion hidrogen yang bermuatan positif H+ dan ion lain yang bermuatan negative yang disebut sisa asam.
Berdasarkan teori Arrhenius, yang menyebabkan asam suatu larutan adalah ion H+ yang dihasilkan saat proses ionisasi.
Valensi Asam Dan Ion Sisa Asam
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.
Ion H+ inilah yang sebenarnya pembawa sifat asam dan yang menyebabkan warna lakmus biru menjadi merah. Jadi, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.
Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan H+ disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ disebut asam lemah.
Senyawa Hidrogen Yang Bukan Asam
Dari persamaan reaksi Asam di dalam air diketahui bahwa yang menyebabkan sifat asam adalah ion H+. Namun demikian tidak semua senyaa yang mengandung atom H adalah senyawa asam. Tidak semua senyawa hidrogen adalah asam, misalnya, C2H5OH dan gula pasir (C12H22O11).
Senyawa senyawa seperti etanol (C2H5OH) dan gula pasir (C12H22O11), meskipun mengandung atom hidrogen namun tidak bersifat asam.
Senyawa alcohol dan gula, bukan senyawa asam karena ketika dilarutkan ke dalam tidak dapat melepaskan ion H+.
Senyawa Asam Tidak Melepas Semua Hidrogennya
Tidak semua hydrogen yang terdapat dalam rumus kimia suatu asam dapat dilepaskan sebagai ion H+ ketika dilarutkan.
Contoh Asam Tidak Melepas Semua Atom Hidrogen Dalam Larutannya
Misalnya dalam rumus kimia asam asetat CH3COOH terdapat empat atom hidrogen tetapi satu atom H saja yang dapat dilepaskan sebagai ion H+.
Asam asetat (CH3COOH) yang dilarutkan dalam air melepaskan ion hidrogen seperti persamaan reaksi berikut.
CH3COOH (aq) → H+ (aq) + CH3COO– (aq)
Senyawa Oksida Asam – Senyawa Asam Tanpa Atom Hidrogen
Ada beberapa senyawa yang tidak memiliki atom hidrogen namun bersifat asam yaitu beberapa oksida bukan logam. Senyawa senyawa ini dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion H+. oksida semacam ini disebut oksida asam.
Contoh Senyawa Oksida Asam – Senyawa Asam Tanpa Atom Hidrogen
CO2 + H2O → H2CO3
SO2 + H2O → H2SO3
SO3 + H2O → H2SO4
N2O3 + H2O → 2HNO2
N2O5 + H2O → 2HNO3
P2O3 + H2O → 2H3PO3
P2O5 + H2O → 2H3PO4
Jenis Jenis Senyawa Asam
Satu molekul asam yang dalam pelarut air dapat memberikan satu ion H+ disebut asam monoprotik dan yang dapat memberikan dua ion H+ dalam larutannya disebut asam diprotik, sedangkan yang dapat memberikan tiga ion H+ dalam larutannya disebut asam triprotik.
Berikut ini diberikan beberapa contoh asam monoprotik, diprotik, dan tripotik serta reaksi ionisasinya.
Asam Monoprotik.
Asam monoprotic adalah senyawa asam yang dapat melepaskan satu ion H+.
Contoh Asam Monoprotik
Contoh Asam monoprotic adalah Asam Fluorida HF, asam bromide HBr, asam sianida HCN, asam perklorat HClO4, asam nitrit HNO2, HCl, HNO3, dan CH3COOH.
Asam Poliprotik
Asam poliprotik adalah senyawa asam yang dapat melepaskan lebih dari satu ion H+. Asam ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam diprotik dan triprotik.
1). Asam Diprotik
Asam diprotik adalah senyawa asam yang dapat melepaskan dua ion H+.
Contoh Asam Diprotik
Contoh asam diprotic adalah asam sulfida H2S, asam sulfit H2SO3, Asam karbonat H2CO3, asam oksalat H2C2O4, dan asam sulfat H2SO4.
2). Asam Triprotik
Asam triprotik adalah senyawa asam yang dapat melepaskan tiga ion H+.
Contoh Asam Triprotik
Contoh asam tripotik adalah asam fosfit H3PO3, asam fosfat H3PO4, asam arsenit H3AsO3 dan asam arsenat H3PO4.
Pengertian Asam Biner, Asam Oksi, Asam Organik
Berdasarkan kemampuan senyawa asam untuk bereaksi dengan air membentuk ion H+, senyawa asam dibedakan menjadi
1). Asam Biner,
Asam biner adalah asam yang mengandung unsur H dan unsur non logam lainnya membentk hidrida non logam.
Contoh Asam Biner
Contoh senyawa asam biner diantaranya adalah HCl, HBr, dan HF.
2). Asam Oksi
Asam oksi adalah asam yang mengandung unsur H, O, dan unsur lainnya.
Contoh Asam Oksi
Contoh senyawa diantaranya adalah HNO3, H2SO4, HClO3.
3). Asam Organik
Asam organic adalah asam yang tergolong senyawa organik.
Contoh Asam Organik
Contoh senyawa asam organic diantaranya adalah CH3COOH dan HCOOH.
Teori Senyawa Basa Arrhenius
Arrhenius juga berpendapat bahwa basa adalah senyawa yang mengionisasi dalam air untuk memberikan ion OH– dan ion positif.
Reaksi Senyawa Basa Dalam Air
Senyawa basa dalam air akan larut membetuk ion positif dan ion negative hidroksil OH–
Reaksi Basa Natrium Hidroksida Dalam Air
Natrium hidroksida dalam air terurai mengikuti persamaan reaksi berikut
NaOH(aq) –> Na+(aq) + OH–(aq)
Natrium terurai membentuk ion positif Na+ dan menghasil satu ion negative hidroksil OH–
Reaksi Gas Amonia Dalam Air.
Gas amonia akan bereaksi dengan air dan setelah itu menghasilkan ion OH–.
NH3(g) + H2O(l) = NH4+ (aq) + OH–(aq)
Berdasarkan pada persamaan reaksi ionisasi basanya dapat diketahui bahwa senyawa basa dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH–. Dengan demikian, sifat basa suatu senyawa atau larutan disebabkan oleh adanya ion OH–.
Ion OH– merupakan ion yang berkontribusi dan pembawa sifat basa yang menyebabkan warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru.
Valensi Basa
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
Basa yang dalam larutan banyak menghasilkan ion OH– disebut basa kuat, sedangkan yang sedikit menghasilkan ion OH– disebut basa lemah.
Senyawa Basa Tidak Mengandung Gugus Hidroksil OH
Ada beberapa senyawa yang tidak memiliki gugus hidroksil namun bersifat basa. Senyawa senyawa ini dapat bereaksi dengan air menghasilkan gugus OH–.
Contoh Basa Tidak Mengandung Gugus Hidroksil OH
Amonium NH3 tidak mempunyai gugus OH namun NH3 dengan air dapat menghasilkan ion ammonium dan ion OH–.
Reaksi Basa Tidak Mengandung Gugus Hidroksil OH
NH3 (aq) → NH4+ (aq) + OH– (aq)
Senyawa Mengandung Gugus OH Bukan Basa
Tidak semua senyawa yang dalam rumus kimianya terdapat gugus hidroksida termasuk golongan basa.
Contoh Senyawa Mengandung Gugus OH Bukan Basa
Beberapa contoh senyawa yang mengandung gugus OH namun bukan termasuk dalam kelompok basa diantarnya adalah etil alkohol C2H5OH, metil alkohol CH3OH
Gugus hidroksil OH pada etil alkohol dan metil alcohol tersebut dalam larutan tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH–. Dengan demikian senyawa etil alcohol dan metil alcohol tidak termasuk basa.
Jenis Jenis Senyawa Basa
Senyawa basa dapat dikelompokan berdasarkan jumlah gugus OH– yang dapat dilepas, yaitu basa monohidroksi dan polihidroksi.
Senyawa Basa Monohidroksi
Basa monohidroksi adalah senyawa basa yang dapat melepaskan satu ion OH–.
Contoh Basa Monohidroksi
Beberapa contoh Senyawa Basa Monohidroksi adalah NaOH, KOH, dan NH4OH.
Basa Polihidroksi
Basa polihidroksi adalah senyawa basa yang dapat melepaskan lebih dari satu ion OH–. Basa ini dapat dibagi menjadi basa dihidroksi dan trihidroksi.
Basa Dihidroksi
Basa dihidroksi adalah senyawa basa yang dapat melepaskan dua ion OH–.
Contoh Senyawa Basa Dihidroksi
Beberapa contoh senyawa Basa Dihidroksi diantaranya adalah Mg(OH)2 dan Ba(OH)2.
Basa Trihidroksi
Basa trihidroksi adalah senyawa basa yang melepaskan tiga ion OH–.
Contoh Senyawa Basa Trihidroksi
Beberapa contoh senyawa Basa Trihidroksi diantaranya adalah Fe(OH)3 dan Al(OH)3.
Sifat Asam Dan Basa
Sifat asam atau basa suatu zat dapat diketahui dengan mencicipinya. Suatu zat dikatakan sebagai asam jika memberikan rasa asam, sedangkan suatu zat dikatakan sebagai basa jika rasanya getir dan terasa licin. Sebagian senyawa asam basa bersifat racun dan berbahaya.
Sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan larutan basa.
Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indicator asam basa dapat digunakan untuk mengetahui apa suatu zat termasuk asam atau basa.
Indikator adalah suatu zat kimia yang warnanya tergantung pada keasaman atau kebasaan larutan. Indikator yang umum digunakan adalah kertas lakmus
Apabila kertas lakmus dicelupkan ke dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Sedangkan lakmus biru, jika dicelupkan ke larutan asam, lakmus biru akan berrubah menjadi merah.
Warna lakmus akan semakin merah tua Ketika dicelupkan pada larutan ber pH semakin kecil. Sedangkan warna lamus semakin biru tua bila dicelupkan ke dalam larutan ber pH semakin besar.
Kekurangan Teori Asam Arrhenius
Teori Asam Arrhenius memiliki beberapa kekurangan yang di antaranya adalah
- Teori asam Arrhenius hanya dapat diterapkan dalam reaksi yang terjadi dalam air
- Teori asam Arrhenius tidak dapat menjelaskan mengapa beberapa senyawa, yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1(seperti HCl) larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH4
- Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH–, seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti basa.
- Elektrolisis Elektrokimia: Sel Volta Galvani Reaksi Katoda Anoda Contoh Soal Rumus Perhitungan 14
- Ikatan Kovalen Koordinasi: Pengertian Ciri Contoh Soal Ikatan Kimia.
Daftar Pustaka:
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Teori Asam Arrhenius: Pengertian Contoh Jenis Reaksi Asam Monoprotik Asam Poliprotik Asam Diprotik Asam Diprotik Asam Triprotik, Pengertian Contoh Jenis Asam Biner Asam Oksi Asam Organik, Jenis Jenis Senyawa Basa Teori Asam Arrhenius, Pengertian Contoh Jenis Basa Monohidroksi Basa Polihidroksi Basa Dihidroksi Basa Trihidroksi, Kekurangan Teori Asam Arrhenius,