Rumus Perhitungan Angka Kelahiran-Kematian-Proyeksi Penduduk Eksponensial-Geometris-Migrasi Neto-Bruto

Pengertian Antroposfer: Antroposfer berasal dari kata latin antropos yang berarti manusia dan spaira yang berarti lapisan atau lingkungan.  Antroposfer merupakan lapisan yang dihuni oleh manusia yang secara garis besar merupakan bagian dari permukaan bumi yang berhubungan dengan kehidupan manusia (penduduk).

Pengertian Demografi

Demografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu, demos yang berarti penduduk dan graphien yang artinya menulis. Jadi, demografi adalah tulisan tulisan tentang penduduk.

Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentangg struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk.

Struktur pendudul selalu berubah ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi akibat proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.

Pengertian Dinamikia Demografi

Dinamika demografi adalah peristiwa- peristiwa yang terjadi secara terus- menerus dan saling berkaitan mengenai perubahan jumlah penduduk.

Pengertian Penduduk

Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus penduduk.

Indikator Kuantitas Penduduk

Indikator untuk mengukur kuantitas sumber daya manusia adalah jumlah penduduk, pertumbuhan, penyebaran, dan kepadatan serta komposisi.

Jumlah Penduduk

Keadaan atau banyaknya orang yang mendiami suatu tempat disebut jumlah penduduk. Jumlah penduduk suatu negara diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei.

Pengertian Sensus

Sensus merupakan perhitungan resmi dari penduduk suatu negara, bersama-sama dengan pengumpulan statistiknya dan yang menangani adalah Biro Pusat Statistik di Jakarta, sedangkan yang menyangkut masalah kependudukan ditangani oleh Lembaga Demografi.

Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan.

Perhitungan jumlah penduduk melalui sensus yang dilakukan secara berkala. Sensus dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.

Tujuan Manfaat Dilaksanakannya Sensus

Tujuan utama diselenggarakan sensus penduduk antara lain adalah

a). Mengetahui jumlah dan perkembangan dan pertumbuhan penduduk dalam periode waktu tertentu,

b). Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah,

c). Mengetahui kondisi demografis lainnya, seperti tingkat kelahiran, kematian, komposisi, dan migrasi.

d). Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya kesempatan kerja.

e). Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya.

f). Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah yang masih jarang penduduknya.

g). Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan.

h). Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.

Metode Pelaksanaan Sensus

Pelaksanaan sensus dapat dilkukan dengan dua metoda yaitu metoda house holder dan metoda canvasser.

a). Sensus Metoda House Holder

Metoda house sensus adalah pelaksanaa sensus dengan cara memberikan satu daftar isian kepda kepala rumah tangga yang dissensus, untuk diisi segala sesuatu yang berhubungan dengan pertanyaan yang termuat dalam daftar tersebut.

Sensus dengan metoda house holder dilakasanakan di negara negara yang sudah bebas buta huruf.

b). Sensus Metoda Canvasser

Sensus dengan metoda canvasser adalah sensus yang dilakukan dengan cara pencacahan, dimana pertugas sensus yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh tiap penduduk yang dissensus.

Jenis Jenis Sensus

Di dalam pelaksanaannya, sensus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.

a). Sensus De Jure,

Sensus de jure adalah proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap setiap orang yang benar- benar tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah atau negara, yang umumnya  dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

b). Sensus De Facto

Sensus de facto adalah proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika dilaksanakan sensus di wilayah tersebut..

Pengertian Survei

Survei adalah proses pencacahan terhadap sampel penduduk di beberapa wilayah yang dapat mewakili karakter wilayah secara keseluruhan. Pelaksanaan survei dilakukan kapan saja dan tidak memiliki periodisasi seperti sensus.

Pelaksanaan survei hampir sama dengan sensus. Perbedaan dari kedua proses pencacahan tersebut terletak pada waktu pelaksanaan, wilayah, dan jumlah penduduk yang di data.

Proses pendataan survei hanya dilakukan terhadap sampel (contoh) penduduk di beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili karakteristik semua penduduk di sekitar wilayah sampel.

Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk adalah proses pengumpulan keterangan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa kependudukan harian dan kejadian-kejadian yang mengubah status seseorang, seperti peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian, perpindahan tempat tinggal, dan kematian.

Registrasi merupakan pencatatan jumlah penduduk melalui data data tertulis yang telah.

Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah pertambahan penduduk dalam setiap kurun waktu tertentu, melalui proses perhitungan.

Pengertian Dinamika Penduduk

Dinamika Penduduk adalah fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu wilayah tertentu.

Gejala dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran (fertilitas atau natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Jenis Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.

a). Pertumbuhan Penduduk Alami

Pertumbuhan penduduk alami merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan kematian.

Jadi, pertumbuhan penduduk alami hanya menggambarkan perkembangan penduduk yang disebabkan oleh selisih jumlah angka kelahiran dan jumlah angka kematian.

Rumus Pertumbuhan Penduduk Alami

Untuk menghitung kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk alami digunakan rumus sebagai berikut.

Pa = L – M

Pa = pertumbuhan penduduk alami

L =  angka lahiran

M = angka kematian

Rumus Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk untuk tahun tertentu dapat dihitung dengan rumus berikut

Pt = P0 + (L – M )

Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan

P0 = jumlah penduduk tahun awal perhitungan

Rumus Persentase Pertumbuhan Penduduk

Adapun persentase pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

% = (L – M)/P0

% = persentase pertumbuhan penduduk alami

Contoh Soal Perhitungan Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kota A pada tahun 2021 adalah 2,5 juta jiwa. Selama satu tahun, dari 2021 sampai dengan 2022 terjadi kelahiran sebanyak 30.000 bayi, pada tahun yang sama jumlah penduduk yang meninggal dunia adalah 5000 jiwa.

Hitunglah jumlah penduduk Kota A pada akhir tahun 2022 dan hitung juga berapa persentase pertumbuhan penduduk alaminya

Diketahui:

Po = 2,5 juta jiwa

L = 30.000 jiwa

M = 5000 jiwa

Menghitung Pertumbuhan Penduduk Alami Di Akhir Tahun

Perumbuhan atau Pertambahan penduduk secara alami dihitung dengan rumus berikut:

Pa = (L – M)

Pa = 30000 – 5000

Pa = 25000 jiwa

Menghitung Jumlah Penduduk Akibat Pertumbuhun Alami

Jumlah penduduk Kota A 2022 dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

Pt = P0 + Pa atau

Pt = P0 + (L – M )

Pt = 2.500.000 + (30000 – 5000)

Pt = 2.525.000

Persentase Pertumbuhan Penduduk Alami

Persentase pertumbuhan penduduk dapat dirumuskan dengan persamaan berikut

% = (L – M)/P0

% = (30000 – 5000)/(2.500.000)

% = 1,0 %

Jadi, pertambahan penduduk alami selama periode 2021– 2022adalah 25000 jiwa sehingga jumlah penduduk Kota A 2022 menjadi 2.525.000 jiwa.  Sedangkan persentase pertumbuhan penduduknya adalah 1,0%.

b). Pertumbuhan Penduduk Migrasi Atau Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk total adalah kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi (imigrasi dan emigrasi).

Rumus Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk total yang memperhitungkan angka kelahiran, kematian dan angka imigran dan emigran dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut:

P = Pa + (I – E)

P = Pertumbuhan penduduk total

Pa = pertumbuhan penduduk alami

I = jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu wilayah)

E = jumlah emigrasi (penduduk yang keluar atau meninggalkan suatu wilayah)

Rumus Menghitung Jumlah Penduduk Akibat Pertumbuhan Penduduk Total

Untuk menghitung kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk total digunakan rumus sebagai berikut.

Pt = Po + (L – M ) + ( I – E )

Rumus Persentase Pertumbuhan Penduduk Total

Adapun persentase pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

% = [(L – M ) + ( I – E )]/Po

% = persentase pertumbuhan penduduk total.

Contoh Soal Perhitungan Pertumbuhan Penduduk Total

Jumlah penduduk Kota A pada 2021 adalah 3,0 juta jiwa. Selama 2021–2022 terjadi kelahiran sebanyak 150.000 bayi, sedangkan jumlah penduduk yang meninggal dunia adalah 70.000 jiwa.

Penduduk yang datang dari luar yang kemudian menetap di daerah tersebut berjumlah 5000 jiwa, sedangkan yang pindah ke daerah lain adalah 2500 jiwa. Hitunglah jumlah penduduk Kota A 2022 dan hitung juga berapa persentase pertumbuhan penduduk totalnya.

Diketahui:

Po = 3.000.000

L = 150.000

I = 5.000

M = 70.000

E = 2.500

Menghitung Pertumbuhan Penduduk Total

P = Pa + (I – E) atau

P = (L – M) + (I – E)

P = (150.000 – 70.000) + (5.000 – 2.500)

P = 80.000 + 2.500

P = 82.500

Menghitung Jumlah Penduduk Total

Jumlah penduduk kota setelah satu tahun dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut

Pt = Po + (L – M) + (I – E) atau

Pt = Po + P

Pt = 3.000.000 + 82.500

Pt = 3.082.500

Pt = 3.082.500 jiwa

Menghitung Persentase Pertumbuhan Penduduk Total

Persentase pertumbuhan penduduk total selama satu tahun dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

% = [(L – M ) + ( I – E )]/Po atau

% = P/Po

P = 82.500

Po = 3.000.000

% = (82.500)/(3000.000) x 100%

% = 2,75 %

Jadi, pertumbuhan penduduk total selama 2021–2022 adalah 82.500 jiwa, sehingga jumlah penduduk Kota A 2022 menjadi 3.082.500 jiwa jiwa. Adapun persentase pertumbuhan penduduk totalnya adalah 2,75%.

Proyeksi Jumlah Penduduk  

Proyeksi penduduk merupakan perhitungan perkiraan jumlah penduduk pada masa yang akan datang berdasarkan dengan asumsi perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Kegunaan – Manfaat Proyeksi Jumlah Penduduk

Beberapa Manfaat dari proyeksi jumlah penduduk diantaranya adalah

a). Bidang Kesehatan

Jumlah penduduk digunakan untuk perencanaan pengembangan fasilitas kesehatan seperti jumlah dokter, paramedis, obat obatan, rumah sakit fasilitas kesehetan lainnya sesuai standar Pendidikan nasional.

b). Bidang Pendidikan

Digunakan untuk memperkirakan jumlah usia sekolah dan perencanaan pengembangan fasiltas Pendidikan seperti jumlah guru, jumlah kelas, buku, biaya Pendidikan dan fasilitas lainnya sesuai standar kesehatan.

c). Bidang Pangan

Digunakan untuk perencanaan pengembangan kebutuhan bahan pangan seperti lahan persawahan, air bersih, dan lainnya sesuai dengan standar gizi serta susunan penduduk menurut umur.

d). Bidang Produksi dan Tenaga Kerja

Digunakan untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja dan perencanaan pengembangan peningkatan lapanan kerja dengan membuka fasilitas produksi baru (investasi).

e). Bidang Perumuhan.

Digunakan untuk memperkirakan jumlah keluarga baru dan perencanaan pengembangan fasilitas perumahan, kredit, lahan dan fasilitas lainnya.

f). Bidang Energi

Digunakan untuk perencanaan kebutuhan energi seperti listrik, bahan bakar minyak, perencanaan pengembangan fasilitas penyedian energi dan bahan bakar.

Rumus Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk suatu wilayah – negara dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan Pertumbuhan Penduduk Eksponensial dan  Pertumbuhan Penduduk Geometris seperti berikut:

a). Pertumbuhan Penduduk Eksponensial

Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk suatu wilayah – negara yang mengikuti persamaan eksponensial.

Rumus Pertumbuhan Penduduk Eksponensial

Pertumbuhan penduduk eksponensial dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Pn= Po x er.n

Pn = jumlah penduduk tahun ke n)

Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan

e = bilangan eksponensial, nilainya 2,7182819

r = rata-rata tingkat pertumbuhan pertahun (%)

n = lama waktu perhitungan (tahun)

Contoh Soal Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Eksponensial

Jumlah penduduk suatu negara pada tahun 2012 adalah 180 juta jiwa, sedangkan tahun 2022 adalah 216 juta jiwa. Hitunglah rata rata tingkat pertumbuhan penduduk negara tersebut pertahun selama periode 2012 – 2022

Diketahui:

Pn= 216 juta

Po = 180 juta

n = 10 tahun

Menghitung Tingkat Pertumbuhan Penduduk Eksponensial

Tingkat pertumbuhan rata penduduk suatu negara yang memenuhi pertumbuhan eksponensial dapat dinyatakan denga persamaan berikut

Pn = Po x er.n atau

Pn/Po = er.n

216/180 = (e)r.(10)

1,2 = (e)r.(10)

ln(1,2) = ln(e)r.(10)

ln(1,2) = r x (10) ln(e)

0,1823 = r x 10 x (1)

r = 0,1823/10

r = 0,0182

r = 1.82%

Jadi, pertumbuhan penduduk rata rata selama 10 tahun periode 2012 – 2022 adalah 1,82%

b). Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris

Pertumbuhan penduduk gometris adalah pertumbuhan penduduk suatu wilayah – negara yang memenuhi persamaan geometris

Rumus Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris

Pertumbuhan penduduk geometris dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Pn = Po (1 + r)n

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n

Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan

1 = bilangan konstanta geometris

r = rata-rata tingkat pertumbuhan pertahun (%)

n = lama waktu perhitungan (tahun)

Contoh Soal Perhitungan Tingkat (Laju) Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris

Jumlah penduduk suatu negara pada tahun 2012 adalah 180 juta jiwa, sedangkan tahun 2022 adalah 216 juta jiwa. Hitunglah rata rata tingkat pertumbuhan penduduk negara tersebut pertahun selama periode 2012 – 2022

Diketahui:

Pn = 216 juta

Po = 180 juta

n = 10 tahun

Menghitung – Tingkat (Laju ) Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris

Tingkat pertumbuhan rata penduduk suatu negara yang memenuhi pertumbuhan geometris dapat dinyatakan denga persamaan berikut

Pn = Po (1 + r)n atau

Pn/Po = (1 + r)n

216/180 = (1 + r)10

log (1,2) = 10 log (1 + r)

0,07918/10 = log (1 + r)

0,007918 = log (1 + r) (anti log)

10(0,007918) = 1 + r

1,0184 = 1 + r

r = 1,0184 – 1

r = 0,0184

r = 1,84 %

Jadi, pertumbuhan penduduk rata rata selama 10 tahun periode 2012 – 2022 dengan persamaan geometris adalah 1,84%

Contoh Soal Proyeksi Jumlah Penduduk

Misalkan pada tahun 2012 jumlah penduduk suatu negara tercatat 180 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,84%. Berapakah proyeksi penduduk negara tersebut pada tahun 2022

Diketahui

Po = 180 juta

r = 1,84 %

n = 2022 – 2012 = 10 tahun

Rumus Menghitung Proyeksi Jumlah Penduduk Negara

Proyeksi jumlah penduduk suatu negara dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan pertumbuhan penduduk seperti berikut

Pn = Po (1 + r)n

P10 = 180 jt (1 + 0,0184)10

P10 = 180 jt (1,0184)10

P10 = 180 jt x (1,2)

P10 = 216 juta

Jadi, sepuluh tahun kemudian, jumlah penduduk negara tersebut diproyeksikan menjadi 216 juta jiwa.

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga faktor utama dinamika penduduk, yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

Angka Kelahiran Atau Fertilitas – Natalitas

Kelahiran ialah kemampuan seseorang wanita untuk melahirkan yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan.

Fertilitas merupakan gambaran mengenai jumlah kelahiran hidup dalam suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Fertilitas atau angka kelahiran disebut juga natalitas.

Faktor Yang Mempengaruhi Fertalitas Natalitas

Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan yang menghambat (antinatalitas).

1). Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran – Pronatalitas

Faktor-faktor pronatalitas antara lain sebagai berikut.

a). Pernikahan usia muda atau di bawah umur. Seorang wanita sudah nikah di usia muda, kesempatan reproduksi (melahirkan) lebih lama. Jadi, kesempatan mempunyai anak lebih banyak.

b). Rendahnya tingkat kesehatan. Banyaknya bayi yang meninggal menyebabkan orang tua ada kecenderungan mempunyai banyak anak. Jadi, bila ada yang meninggal masih ada anak lainnya.

c). Jaminan untuk hari tua ada yang merawat.

d). Masa-masa damai.

2). Faktor- Faktor Penghambat Kelahiran – Antinatalitas

Faktor-faktor antinatalitas antara lain sebagai berikut.

a). Adanya ketentuan batas umur minimal dapat menikah. Di Indonesia, untuk wanita ditetapkan minimal umur 16 tahun, sedangkan untuk laki-laki batas minimal 19 tahun.

b). Adanya program pemerintah yang membatasi kelahiran. Di Indonesia, dengan program KB yang mulai dicanangkan pada tahun 1970, dengan semboyan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS), 2 anak cukup.

  1. c) Adanya pembatasan tunjangan anak, terutama bagi pegawai negeri.
  2. d) Masa-masa perang.

Jenis Jenis Angka Kelahiran

Secara umum angka kelahiran atau fertilitas diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu angka kelahiran kasar, kelahiran umum, dan kelahiran menurut kelompok-kelompok usia.

a). Angka Kelahiran Kasar

Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir hidup dari 1.000 penduduk selama periode satu tahun.

Angka ini menjadi kasar, karena tidak memperhatikan penduduk laki laki, wanita, anak anak dan usia di atas 50 tahun.

Rumus Angka Kelahiran Kasar

Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.

CBR = (L/P) x 1000

CBR = angka kelahiran kasar

L = jumlah kelahiran bayi hidup selama satu tahun

P = jumlah penduduk tahun

Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:

–  Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.

–  Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 – 30.

–  Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.

Contoh Soal Perhitungan Angka Kelahiran Kasar – Crude Birth Rate (CBR)

Pada tahun 2021, jumlah penduduk di Kota A sebanyak 200.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 800 anak. Berapa angka kelahiran kasarnya?

Diketahui

L = 8000 jiwa

P = 200.000 jiwa

Menghitung Angka Kelahiran Kasar

Angka kelahiran kasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut

CBR = (L/P) x 1000

CBR = (800/200.000) x1000

CBR = 4

Angka kelahiran kasar adalah 4, ini artinya, dari 1.000 penduduk kota A dalam satu tahun telah terjadi kelahiran sebanyak 4 bayi.

b). Angka Kelahiran Umum

Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran dari 1.000 wanita yang berusia reproduksi pada periode satu tahun.

Usia reproduksi adalah usia di mana wanita sudah berpotensi untuk melahirkan, yaitu antara umur 15–49 tahun.

Rumus Menghitung Angka Kelahiran Umum

Angka kelahiran umum dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus seperti berikut

GFR = (L)/(W15-49) x1000

GFR = angka kelahiran umum

L = jumlah bayi yang lahir hidup selama periode satu tahun

W15-49  = jumlah penduduk wanita usia reproduksi

Contoh Soal Perhitungan Angka Kelahiran Umum

Di kota X banyaknya wanita berumur 15 – 49 tahun pada tahun 2021 adalah 90.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir hidup adalah 900 anak. Berapakah angka kelahiran umumnya?

Diketahui

L = 900 bayi

W15-49 = 90.000 jiwa:

Menghitung Angka Kelahiran Umum

Angka kelahiran umum di suatu kota wliyah dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut

GFR = (L)/(W15-49) x1000

GFR = (900)/(90.000) x 1000

GFR = 10

Angka kelahiran umum sama dengan 10, artinya dari 1.000 wanita berusia antara 15 – 49 tahun selama satu tahun terlahirkan 10 bayi

c). Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia – Age Specific Fertility Rate – ASFR

Angka kelahiran menurut kelompok usia adalah angka yang menunjukkan jumlahnya bayi lahir hidup dari setiap seribu penduduk wanita perkelompok umur pada usia reproduksi dalam periode tahun tertentu.

Dalam demografi, interval usia yang biasa digunakan adalah lima tahun. Pembagian kelompok umur reproduksi wanita adalah 15–19, 20–24, 25–29, 30–34, 35–39, 40–44, dan 45–49 tahun.

Rumus Menghitung Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia – Age Specific Fertility Rate – ASFR

Angka kelahiran menurut kelompok wanita usia tertentu dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

ASFRx = (Lx)/(Wx) x1000

ASFRx = Age Specific Fertility Rate angka kelahiran menurut kelompok usia wanita tertentu

Lx = jumlah bayi yang lahir hidup dari penduduk wanita kelompok usia tertentu

Wx = jumlah penduduk wanita usia subur (reproduksi) pada kelompok umur tertentu

Istilah Age Specific Fertility Rate – ASFR terkadang disebut juga sebagai Age Spesific Birth Rate (ASBR)

Contoh Soal Perhitungan Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia Age Specific Fertility Rate – ASFR

Di kota A terdapat wanita usia 20 – 24 tahun sebanyak 100.000 jiwa. Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 200 anak. Berapa angka kelahiran khususnya?

Diketahui

W20-24 = 100.000 jiwa

L(20-24) = 200 jiwa

Menghitung Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia Age Specific Fertility Rate – ASFR

Angka kelahiran dari usia wanita antara 20 tahun sampai dengan 24 tahun dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

ASFR(20-24) = (L20-24)/(W20-24) x1000

ASFR(20-24) = (200)/(100.000) x1000

ASFR(20-24) = 2

ASFR(20-24) sama dengan 2, berarti dari 1.000 orang wanita yang berusia 20 – 24 tahun telah lahir 10 bayi dalam setahun.

2). Angka Kematian – Mortalitas

Angka kematian adalah jumlah kematian tiap seribu orang penduduk. Kematian adalah salah satu variabel dalam demografi yang mengurangi kuantitas penduduk.

Faktor Yang Mempengaruhi Angka Kematian

Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat kematian, yaitu factor yang mendukung atau promortalitas dan menghambat kematian atau antimortalitas

a). Faktor Pendukung Kematian – Promortalitas

– Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Perilaku kesehatan dalam kehidupan sehari-hari masih rendah.

– Fasilitas kesehatan masih kurang memadai. Di daerah tertentu masih ada yang belum memiliki fasilitas kesehatan setingkat Puskesmas, sehingga masyarakat sulit untuk berobat.

– Faktor kecelakaaan. Faktor ini insidental, tapi sering terjadi, seperti kecelakaan lalu lintas darat, laut, atau udara.

– Bencana alam. Bencana alam memberikan pengaruh yang besar dalam menambah angka kematian. Kejadian-kejadian yang sering menimpa seperti longsor, banjir, gunung meletus, dan gempa bumi mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang tidak sedikit.

b). Faktor Penghambat Kematian – Antimortalitas

Beberapa yang dapat menghambat lajunya angka kematian, di antaranya sebagai berikut.

  • Fasilitas kesehatan lengkap. Setiap daerah yang memiliki fasilitas Kesehatan lengkap akan menghambat lajunya penambahan angka kematian di Kawasan itu.
  • Lingkungan yang bersih dan teratur. Wabah penyakit akan jauh dari lingkungan yang bersih dan teratur, karena penyakit tidak bisa hidup di lingkungan yang bersih.
  • Adanya larangan agama. Setiap agama melarang umatnya saling membunuh dan saling berperang, kecuali hanya untuk mempertahankan diri.

Jenis Angka Kematian

Angka kematian dalam demografi dikenal dua jenis, yaitu angka kematian kasar dan angka kematian khusus menurut umur.

a). Angka Kematian Kasar – Crude Death Rate – CDR

Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah orang yang meninggal dunia dari tiap 1.000 orang penduduk dalam satu tahun.

Rumus Menghitung Angka Kematian Kasar Crude Death Rate – CDR

Angka kematian kasar dapat dihitung denga menggunakan rumusnya sebagai berikut.

CDR = (D/P) x 1000

Keterangan:

D = jumlah kematian pada tahun tertentu

P = jumlah penduduk pada periode satu tahun

Contoh Soal Perhitungan Angka Kematian Kasar Crude Death Rate – CDR

Pada suatu kota  diketahui bahwa jumlah penduduk pada tahun 2021 tahun adalah 2 juta jiwa sedangkan jumlah kematiannya adalah 100.000 jiwa. Hitunglah angka kematian kasarnya!

Diketahui:

D = 100.000 jiwa

P = 2000.000

CDR = (100.000/2000.000) x 1000

1000 = 50 jiwa

Jadi pada kota tersebut dalam setahun terdapat kematian 50 orang dari 1000 penduduknya

b). Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR

Angka kematian menurut umur adalah angka yang menunjukkan banyak kematian dari 1000 penduduk dengan usia tertentu dalam periode satu tahun.

Rumus Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR

Angka kematian berdasarkan usia dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

ASDR = (Dx/Px) x 1000

Keterangan

ASDR = angka kematian menurut kelompok usia

Dx = jumlah penduduk yang meninggal pada kelompok usia tertentu

Px = jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu

Contoh Soal Perhitungan Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR

Pada tahun 2021, penduduk di Kota A berjumlah 200.000 orang. Jumlah penduduk yang berumur 35–39 tahun sebanyak 20.000 orang dengan angka kematian pada kelompok umur itu sebesar 100 orang. Hitung tingkat kematian pada kelompok umur 35–39 tahun di kota A tersebut

Diketahui

D35-39 = 100 jiwa

P35-39 = 20.000 jiwa

Menghitung Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR

Angka kematian pada kelompok penduduk berusia 35 – 39 tahun dapat dinyatakan dengan rumus berikut

ASDR = (D35-39)(P35-39) x 10000

ASDR = (100/20.000) x 1000

ASDR = 5

Angka tersebut menunjukkan pada 2021 jumlah penduduk yang meninggal dunia pada kelompok usia 35–39 tahun adalah 5 orang setiap 1.000 penduduk kelompok usia tersebut.

c). Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR

Angka kematian bayi menunjukkan jumlah bayi yang meninggal dunia dari seribu bayi yang lahir hidup pada periode tahun tertentu.

Infant mortality merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kualitas penduduk, yaitu tingkat kesehatan ibu dan anak, pemenuhan gizi keluarga, dan kesiapan fisik saat proses persalinan.

Rumus Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR

Angka kematian bayi dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

IMR = (D0/B) x 1000

Keterangan:

IMR = angka kematian bayi dalam setahun

Do = jumlah kematian bayi

B = jumlah kelahiran hidup

Contoh Soal Perhitungan Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR

Pada Tahun 2021 di kota A telah terjadi kelahiran bayi sebanyak 2500 jiwa. Dari proses kelahiran tersebut 25 bayi meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun. Tentukan nilai infant mortality kota A tersebut

Diketahui:

Do = 25 bayi

B = 2500 jiwa

Menghitung Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR

Angka kematian bayi dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut

IMR = (D0/B) x 1000

IMR = (25/2500) x 1000

IMR = = 10 orang.

Angka IMR 10 artinya telah terjadi kematian bayi sebanyak 10 jiwa dari setiap 1.000 kelahiran bayi di kota A.

3). Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk disebut juga dengan gerakan penduduk yaitu suatu gerakan perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat yang lain. Mobilitas penduduk dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut.

a). Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah administrasi pemerintahan ke daerah administrasi pemerintahan yang lain. Migrasi dapat terjadi untuk sementara waktu atau untuk selamanya.

Migrasi dibagi menjadi dua yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional.

1). Migrasi Internasional – Migrasi Ekstern

Migrasi intenasional atau migrasi ekstern dalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Adapun migrasi internasional terdiri dari imigrasi dan emigrasi

a). Imigrasi

Imigrasi yaitu migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu negara. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.

Contoh Imigrasi adalah bangsa kulit putih yang menetap di Benua Amerika Sebagian merupakan pendatang dari benua Eropa.

b). Emigrasi

Emigrasi yaitu migrasi yang merupakan keluarnya penduduk suatu negara. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Contoh Emigrasi adalah beberapa penduduk dari Indonesia pindah ke negara Jepang atau ke negara China.

c). Remigrasi

Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk Kembali ke tanah airnya Kembali. Contoh Remigrasi adalah orang  orang Indonesia di Filipina ingin Kembali ke tanah air karena kondisi tidak aman, alasan fisik dan karena sudah tua, ingin Kembali ke kampung halamannya.

2). Migrasi Nasional – Migrasi Intern

Migrasi nasional atau migrasi intern yaitu perpindahan yang terjadi di dalam satu negara misalnya antarpropinsi atau antarkota dalam propinsi. Adapun migrasi nasional terdiri dari urbanisasi dan transmigrasi

a). Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban.

b). Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.

Jenis-Jenis Transmigrasi

Jenis-jenis transmigrasi yang dilakukan di Indonesia adalah:

  • Transmigrasi Umum

Transmigrasi umum adalah ransmigrasi yang dalam pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Biaya yang timbul pada transmigrasi meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, perumahan, lahan pertanian, bibit, dan alat-alat pertanian.

  • Transimigrasi Swakarsa

Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi yang pembiayaannya ditanggung oleh transmigran. Pemerintah hanya menyediakan fasilitas seperti tanah pertanian seluas dua hektar setiap keluarga.

  • Transmigrasi Bedol Desa

Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa termasuk dengan aparatur pemerintah desanya.

  • Transmigrasi Sektoral,

Transmigrasi sectoral adalah  jenis transmigrasi yang dilaksanakan antardepartemen. Pembiayaannya dikelola bersama antara pemerintah pusat dan daerah, atau pemerintah daerah yang satu dangan daerah lain, atau pemertintah pusat dengan badan swasta, atau badan – badan swasta.

  • Transmigrasi Lokal,

Transmigrasi local adalah jenis transmigrasi yang pelaksanaannya masih dalam satu kawasan provinsi.

  • Transmigrasi Musim

Transmigrasi musim adalah transmigrasi selama musim musim tertentu, sesudah musim selesai, meraka Kembali ke kampung halamannya.

Angka Migrasi Penduduk

Angka migrasi adalah angka yang menunjukkan jumlah orang bermigrasi masuk atau keluar per 1000 penduduk suatu wilayah tertentu. Angka migrasi terdiri dari angka migrasi masum dan angka migrasi keluar.

a). Angka Migrasi Masuk

Angka migrasi masuk adalah angka yang menunjukkan jumlah migran yang masuk persebu peduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun

Rumus Menghitung Angka Migrasi Masuk

Angka migrasi masuk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

mi = (Mi/P) x 1000

mi = tingkat migrasi masuk

Mi = jumlah migran masuk pada satu tahun tertentu

P = jumlah penduduk

Contoh Soal Perhitungan Angka Migrasi Masuk

Pada tahun terakhir jumlah migran yang masuk ke kota A adalah 1500 orang, sedangkan jumlah penduduk kota A adalah 750.000 orang. Hitunglah angka tingkat migrasi masuk untuk kota A tersebut.

Diketahui

Mi = 1500 orang

P = 750.000 orang

Menghitung Angka Migrasi Masuk

Angka migrasi masuk suatu kota dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

mi = (Mi/P) x 1000

mi = (1500/750.000) x 1000

mi = 2 orang

Jadi, tingkat migrasi pada satu tahun terakhir di kota A adalah 2 orang dalam seribu penduduk kota A.

b). Angka Migrasi Keluar

Angka migrasi keluar adalah angka yang menunjukkan jumlah migran yang keluar per 1000 penduduk daerah asal dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus Angka Migrasi Keluar

Angka migrasi keluar untuk suatu wilayah tertentu dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:

mo = (Mo/P) x 1000

mo = tingkat migrasi keluar suatu wilayah

Mo = jumlah migran yang keluar dari suatu wilayah

Contoh Soal Perhitungan Angka Migrasi Keluar

Pada satu tahun terakhir, jumlah migran yang keluar dari kota A adalah 1200 orang, sedangkan jumlah penduduk kota A adalah 600.000 orang. Hitunglah angka migrasi keluar untuk kota A tersebut

Diketahui

Mo = 1200 orang

P = 600.000 orang

Menghitung Angka Migrasi Keluar Kota

Angka migrasi keluar suatu kota dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

mo = (1200/600.000) x 1000

mo = 2 orang

Jadi, tingkat migrasi keluar dari kota A adalag 2 orang dari 1000 penduduk kota A.

c). Angka Migrasi Neto

Angka migrasi neto adalah selisih jumlah migran masuk dan keluar pada suatu daerah per 1000 penduduk suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus Angka Migrasi Neto.

Angka migras neto suatu wilayah dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut

mn = (Mi – Mo)/(P) x 10000

mn = angka migrasi neto

Mi = jumlah migran masuk pada satu tahun tertentu

Mo = jumlah migran keluar satu tahun tertentu

P = jumlah penduduk

Pada satu tahun terakhir di kota A kedatangan migran sebanyak 1500 orang, pada tahun yang sama ada 1000 penduduk yang meninggalkan kota A. Jumlah penduduk kota A adalah 500.000 orang. Hitunglah angka migrasi neto kota A.

Diketahui;

Mi = 1500 orang

Mo = 1000 orang

P = 500.000

Menghitung Angka Migrasi Neto

Angka migrasi neto pada suatu wilayah dapat dihitung dengan persamaan berikut

mn = (Mi – Mo)/(P) x 10000

mn = (1500 – 1000)/(500.000) x 1000

mn = 1 orang

Jadi, tingkat migrasi pada satu tahun terakhir di kota A adalah 1 orang dari 1000 penduduk kota A.

d). Angka Migrasi Broto

Angka migrsi bruto adalah angka yang menunjukkan jumlah perpindahan penduduk baik yang masuk maupun yang keluar per seribu penduduk suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus Angka Migrasi Bruto

Angka migrasi suatu wilayah dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut

mb = (Mi + Mo)/(Pt + Pa) x 1000

mb = angka migrasi bruto

Mi = jumlah migran masuk pada satu tahun tertentu

Mo = jumlah migran keluar satu tahun tertentu

Pt = jumlah penduduk tempat tujuan

Pa = jumlah peduduk tempat asal

Contoh Soal Perhitungan Angka Migrasi Bruto

Migrasi keluar dari kota A satu tahun terakhir adalah 450 orang, dan migrasi masuk dari kota B ke Kota A pada tahun yang sama adalah 300 orang. Penduduk kota A adalah 140.000 dan penduduk kota B 110.000. Hitunglah angka migrasi brutonya.

Diketahui

Mi = 300

Mo = 450

Pt = 140.000

Pa = 110.000

Menghitung Angka Migrasi Bruto

Besarnya angka migrasi bruto di kota A dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikur

mb = (Mi + Mo)/(Pt + Pa) x 1000

mb = (300 + 450)/(140.000 + 110.000) x 1000

mb = (750)/(250)

mb = 3

Angka migrasi bruto 3 yang menunjukkan bahwa dari seribu penduduk kota A ada 3 orang  total migran yang keluar dari kota A dan masuk dari kota B.

error: Content is protected !!