Gunung Api: Jenis Erupsi Intrusi Ekstrusi Magma 1). Lava 2). Lahar 3). Eflata dan Piroklastika 4). Ekhalasi

Pengertian Gunung Api,  Gunung api adalah sutau tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma.

Jenis Pergerakan Magma,

Gerakan magma untuk mencapat permukaan dibagi menjadi yaitu intrusi dan ekstrusi magma.

Intrusi Magma,

Intrusi magma adalah magma bergerak menerobos ke dalam lapisan- lapisan litosfer tetapi tidak sampai ke permukaan bumi.

Jenis Intrusi Magma,

Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

1). Intrusi Datar – Sill atau Lempeng Intrusi,

Intrusi datar – sill atau lempeng adalah magma yang menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.

2). Lakolit,

Lakolit adalah magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.

3). Gang – Korok,

Gang – Korok adalah batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela- sela lipatan (korok).

4). Diaterma,

Diaterma adalah lubang berbentuk pipa di antara dapur magma dan kepundan gunung api, bentuknya seperti silinder memanjang.

5). Batolit,

Batolit ialah magma yang menembus lapisan-lapisan batuan dan membeku di tengah jalan.

Ekstrusi Magma,

Ekstrusi magma adalah gerakan keluarnya magma dari dalam bumi sampai kepermukaan bumi.

Materi hasil ekstrusi magma dapat berupa:

1). Lava,

 Lava adalah magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir di permukaan bumi.

2). Lahar,

Lahar adalah material berupa campuran antara lava dengan materi- materi yang ada di permukaan bumi seperti pasir, kerikil, debu, dan lain-lain dengan air sehingga membentuk lumpur.

3). Eflata dan Piroklastika,

Eflata dan Piroklastika adalah material padat yang berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik.

4). Ekhalasi,

Ekhalasi – gas adalah material yang mengandung gas asam arang seperti fumarole (sumber uap air dan zat lemas), solfatar (sumber gas belereng), dan mofel (gas asam arang).

Jenis Bentuk Proses Terjadinya Gunung Api ,

Ditinjau dari bentuk dan proses terjadinya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.

Gunung Api Kerucut – Strato,

Gunungapi api kerucut adalah gunung api yang berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis hasil dari adanya letusan dan lelehan (efusi), yang terjadi secara bergantian.

Gunung api kerucut disebut lava gunung api strato karena bahannya berlapis-lapis merupakan Jenis gunung api yang banyak terdapat di Indonesia.

Contoh Gunung Api Kerucut – Strato,

Contoh gunung api kerucut misalnya sebagian besar gunung api di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku seperti  Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, Tangkuban Perahu, dan Gunung Fujiyama di Jepang, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Krakatau, dan Gunung Tambora.

Gunung Api Corong – Maar,

Gunung api corong – maar adalah gunung api yang menyerupai danau kecil (danau lava gas kawah).

Gunung api corong terbentuk dari hasil letusan lava padat (erupsi eksplosif) yang tidak terlalu kuat dan hanya sekali saja.

Letusan eksplosif yang terjadi membentuk lubang besar pada bagian puncak (kawah). Letusan gunung api seperti ini terjadi karena ukuran dapur magma kecil dan letaknya dangkal, sehingga letusan hanya terjadi satu kali kemudian mati.

Contoh Gunung Api Corong – Maar,

Contoh gunung api corong maar misalnya Gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah, Danau Eifel di Prancis, dan di dataran tinggi Prancis Tengah, Gunung Pinacate (Sonora, Mexico), dan Gunung Monte Nuovo (Naples, Italia).

Gunung Api Perisai – Tameng,

Gunung api perisai – tameng adalah gunung api yang terbentuk karena sifat magma yang keluar sangat encer dengan tekanan yang rendah, hampir tanpa letusan.  Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat landai.

Gunung api ini terbentuk karena lelehan maupun cairan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair sekali.

Contoh Gunung Api Perisai – Tameng,

Contoh gunung api perisai – tameng Misalnya: Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawaii.

Jenis Gunung Api Menurut Aktivitas,

Menurut aktivitasnya, gunung api dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu gunung api aktif, gunung api mati, gunung api iatirahat.

1). Gunung Api Aktif,

 Gunung aktif  adalah gunung api yang masih active dan dari kawahnya selalu mengeluarkan asap, menimbulkan gempa, dan letusan.

Contoh Gunung Api Aktiv,

Contoh gunung api aktiv misalnya Gunung Merapi dan  Gunung Stromboli.

2). Gunung Api Mati,

Gunung mati adalaj gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak Meletus lagi.

Contoh Gunung Api Mati,

Contoh gunung api mati misalnya Gunung Patuha, Gunung Sumbing, dan sebagainya.

3). Gunung Api Istirahat,

Gunung istirahat adalah gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istirahat kembali.

Contoh Gunung Api Istirahat,

Contoh gunung api istirahat misalnya Gunung Ciremai, Gunung Kelud, dan sebagainya.

Erupsi – Letusan Gunung Api,

Erupsi adalah Proses keluarnya magma dari kulit bumi sampai kepermukaan.

Media ke luarnya dapat melalui retakan-retakan pada tubuh gunung api, cerobong gunung api (diatrema) ataupun dengan men desak tubuh gunung api sehingga sebagian badan gunung api tersebut hancur.

Jenis Sifat Kekuatan Erupsi,

Berdasarkan sifat dan kekuatannya, erupsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu efusif an eksplosif.

Efusif,

Efusif adalah proses erupsi berupa lelehan lava melalui retakan retakan yang terdapat pada tubuh gunung api.

Efusif umumnya terjadi ketika magma yang terkandung dalam gunung api bersifat encer serta kandungan gasnya relatif kecil.

Eksplosif,

Eksplosif adalah erupsi gunungapi berupa ledakan yang memuntahkan bahan- bahan piroklastik di samping lelehan lava.

Eksplosif dapat terjadi ketika magma yang terdapat dalam tubuh gunung api sifatnya kental dengan kandungan gas yang tinggi sehingga tekanannya sangat kuat.

Jenis Erupsi Berdasarkan Bentuk Lubang Kepundan Tempat Keluarnya Magma,

Berdasarkan tempat keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu erupsi linear, erupsi linear,

Erupsi Linear,

Erupsi linear adalah peristiwa keluarnya magma melalui celah atau retakan yang memanjang, sehingga membentuk deretan gunungapi.

Contoh Erupsi Linear,

Contoh Erupsi Linear misalnya seperti terdapat di Laki Spleet (Islandia) dengan panjang rekahan mencapai 30 kilometer.

Erupsi Areal,

Erupsi areal adalah letusan yang terjadi jika letak magma dekat dengan permukaan bumi, kemudian magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang berada di atasnya sehingga membentuk lubang yang besar di permukaan bumi.

Contoh Erupsi Areal,

Contoh erupsi areal misalnya wilayah antara Argentina sampai Paraguay di Amerika Selatan.

Erupsi Sentral,

Erupsi sentral adalah jenis erupsi ketika material gunungapi keluar melalui sebuah lubang atau pusat erupsi sehingga membentuk kerucut gunungapi yang berdiri sendiri (single volcano).

Erupsi sentral merupakan tipe letusan yang paling banyak dijumpai di muka bumi. Hampir semua gunung api yang ada di Indonesia merupakan hasil erupsi sentral

Contoh Erupsi Sentral,

Contoh erupsi sentral misalnya, Gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah.

Jenis Letusan Gunung Api – Erupsi,

Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan menjadi

1). Letusan Gunung Api Tipe Hawaii,

Letusan gunung api Tipe hawaii adalah letusan yan terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke segala arah.

Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng.

Contoh Letusan Gunung Api Tipe Hawaii,

Contoh letusan gunung api tipe Hawaii misalnya Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.

2). Letusan Gunung Api Tipe Stromboli,

Letusan gunung api tipe Stromboli adalah Letusan gunung api yang bersifat spesifik dimana letusan- letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama.

Letusan Gunung api tipe stromboli di Kepulauan Lipari terjadi dengan tenggang waktu letusannya ± 12 menit.  Setiap ±12 menit terjadi letusan yang menyemburkan material, bom, lapili, dan abu.

Contoh Letusan Gunung Api Tipe Stromboli,

Contoh letusan gunung api bertipe stromboli misalnya Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).

3). Letusan Gunung Api Tipe Vulkano,

Letusan gunung api tipe vulkano adalah letusan yang mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau lava.

Contoh Letusan Gunung Api Tipe Vulkano,

Contoh letusan Gunung api tipe vulkano misalnya gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.

4). Letusan Gunung Api Tipe Merapi

Letusan gunung tipe Merapi adalah letusan yang mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.

Sumbatan menyebabkan tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava dan mendorong terdorong ke atas dan terlempar keluar.

Contoh Letusan Gunung Api Tipe Merapi

Contoh letusan gunung api tipe Merapi adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah, gunung galunggung jawa barat,

5). Letusan Gunung Api Tipe Perret atau Plinian,

Letusan gunung api tipe perret – Plinian adalah letusan gunung yang sangat dasyat dan sangat merusak lingkungan.

Letusan gunung api tipe perret – Plinian dapat melempar material mencapai ketinggian sekitar 80 km.

Contoh Letusan Gunung Api Tipe Perret atau Plinian,

Contoh letusan gunung api tipr perret – Plinian misalnya Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.

6). Letusan Gunung Api Tipe Pelee,

Letusan gunung api tipe pelee adalah letusan yang terjadi ketika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar.

Gunung akan Meletus ketikan penyumbatan kawah tidak kuat,

Contoh Letusan Gunung Api Tipe Pelee,

Contoh letusan gunung api tipe pelee misalnya gunung Pelee di Amerika Tengah, gunung kelud di jawa timur,

7). Letusan Gunung Api Tipe Sint Vincent

Letusan gunung api tipe sint vincent adalah letusan yang menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava.

Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya.

Contoh Letusan Gunung Api Tipe Sint Vincent

Contoh letusan gunung api tipe  Sint Vincent misalnya Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.

Jenis Bahan Yang Keluar Dari Gunung Api – Vulkanisme,

Bahan bahan – material yang keluar dari aktivitas vulkanisme – gunung api di antaranya adalah

1). Material Padat – Efflata,

Menurut asalnya Efflata terdapat dua jenis yaitu eflata allogen dan efflata antigen

– Efflata Allogen,

Efflata allogen adalah efflata yang berasal dari batu-batuan sekitar pipa kawah yang

ikut terlempar,

– Efflata Antogen,

Efflata antigen adalah efflata berasal dari magma sendiri atau disebut juga pyroclastic.

Menurut ukuran, efflata dibedakan atas: bom (batubatu besar), lapili (batu sebesar kacang/kerikil), pasir, debu, dan batu apung (batu yang penuh dengan pori-pori udara).

2). Material Cair

Material cair dari aktivitas gunung api terdiri atas lava, lahar panas, dan lahar dingin.

– Lava,

Lava adalah yaitu magma yang telah sampai di luar.

– Lahar Panas,

Lahar panas adalah material berupa lumpur panas mengalir yang terbentuk dari magma bercampur air.

– Lahar Dingin,

Lahar dingin adalah batu, pasir, dan debu di puncak gunung. Bercampur dengan debu dan pasir yang merupakan bubur kental ketika ada hujan lebat.

3). Material Gas – Ekshalasi,

Maetrial gas terdiri atas solfatara, fumarol, dan mofet.

– Solfatara material berupa gas (H2S) yang keluar dari lubang.

– Fumarol adalah  tempat yang mengeluarkan uap air.

– Mofet adalah tempat yang mengeluarkan CO2 seperti Pegunungan Dieng.

Tanda Gunung Api Akan Erupsi Meletus,

Berikut tanda- tanda gunung api yang akan meletus.

1). Adanya suara gemuruh disertai gempa.

2). Sering terjadi gempa.

3). Suhu di sekitar kawah gunung api terasa lebih panas.

4). Tumbuhan atau pohon- pohon di sekitar gunung mengering.

5). Sumber atau mata air di sekitar gunung api mengering.

6). Banyak binatang liar di lereng gunung yang turun ke lembah

Tanda Paska Gunung Api – Paskavulkanis,

Tanda- tanda alamiah yang dapat diamati sebagai indikasi gejala pasca vulkanik antara lain sebagai berikut.

1). Makdani

Makdani adalah sumber mata air bermineral tinggi (belerang) yang biasanya panas dan dapat dimanfaatkan untuk pengobatan khususnya penyakit kulit.

Contoh Makdani,

Contohnya mata air Maribaya (Jawa Barat), Ciater (Jawa Barat), dan Batu Raden (Jawa Tengah).

2). Geyser

Geyser adalah semburan air panas yang keluar secara berkala dari celah-celah atau retakan lapisan batuan. Tinggi pancarannya dapat mencapai 10 sampai 100 meter.

Contoh Geyser

Contoh Geyser adalah geyser yang terdapat di Cisolok (Jawa Barat) dan di Selandia Baru, Pulau Islandia, dan Yellowstone National Park (Amerika).

3). Fumarol

Fumarol adalah sumber gas yang dapat berupa mofet, solfatara, sumber uap air:

(1). mofet, adalah sumber gas asam arang (CO2), contohnya: Gunung Tangkuban Perahu;

(2). sumber uap air, contohnya: fumarol gunung-gunung yang terdapat di Italia dan Islandia;

(3). solfatar, adalah sumber gas belerang (H2S), contohnya: Gunung Papandayan, Kawah Manuk, dan Gunung Welirang.

4). Sumber Air Panas,

Ditemukan sumber air panas seperti yang ditemukan pada sumber air Cimelati (Jawa Barat), Pablengan (Jawa Tengah), dan Toleho (Ambon).

Kerugian Akibat Aktivitas Gunung Api,

Kerugian yang dapat timbul akibat kegiatan gunung api antara lain sebagai berikut.

1). Erupsi gunung api  mengakibatkan rusaknya daerah permukiman dan fasilitas sosial masyarakat, lahan pertanian, kerusakan hutan, bahkan merenggut jiwa penduduk.

2). Polusi udara akibat Awan panas dan abu vulkanik ke atmosfer

3). Aliran lahar dapat membendung daerah aliran sungai sehingga banjir bandang dengan kandungan lumpur tinggi saat hujan turun dengan intensitas relatif tinggi.

4). Bahan ekshalasi gas beracun dapat membunuh hewan dan manusia yang tinggal di sekitar gunungapi.

Keuntungan Aktivitas Gunung Api,

Aktivitas gunung api membawa dampak positif berupa manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya adalah,

1). Gunung api menjadi sumber energi karena sumber panas dari gunungapi dapat difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), seperti yang terdapat di Gunung Kamojang Jawa Barat dan Gunung Dieng di Jawa Tengah.

2). Gunung api menjadi sumber mineral dan bahan galian, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung.

3). Gunung api dapat menjadi objek wisata dan olahraga, misalnya hiking, climbing, laying gantung, dan bersepeda gunung.

4). Dapat dimanfaatkan sebagai daerah pertanian yang subur. Material yang dikeluarkan gunung api mengandung unsur dan mineral yang dapat menyuburkan tanah

5). Daerah gunung api berberfungsi hidrologis unutk daerah sekitarnya (pengatur tata air tanah).

6). Gunung api dapat dimanfaatkan sebagai sumber plasma nutfah karena variasi ketinggian secara vertical dari gunung api dapat mengakibatkan plasma nutfah yang hidup menjadi sangat bervariasi.

7). Dapat dimanfaatkan sebagai sanatorium bagi penderita penyakit tertentu karena gunung ataupun pegunungan memiliki udara yang sejuk dan segar.

error: Content is protected !!