Aldehid: Pengertian Sifat Fisis Kimia Rumus Struktur Gugus Fungsi Isomer Reaksi Pembuatan Kegunaan Aldehida

Pengertian Aldehid: Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil. Gugus karbonil (C=O) tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hydrogen.

Gugus Fungsi Senyawa Aldehida

Aldehid atau alkanal dapat dianggap sebagai turunan alkana dengan mengganti 1 atom H dari alkana dengan gugus fungsi (–COH) yang disebut gugus formil. Gugus formil adalah gugus karbonil (C=O) dengan penambahan satu atom hydrogen menjadi (–COH).

Rumus Struktur Umum Gugus Fungsi Senyawa Aldehida
Rumus Struktur Umum Gugus Fungsi Aldehida

Sifat Kepolaran Gugus Karbonil Aldehida

Gugus karbonil pada aldehid menunjukkan gugus yang bersifat polar. Hal ini disebabkan oleh atom oksigen dan karbon mempunyai perbedaan keelektronegatifan cukup besar.

Kepolaran gugus karbonil ditunjukkan melalui sifat fisika yang dimiliki oleh aldehid, seperti titik didih lebih tinggi (50 – 80 °C) dibandingkan senyawa hidrokarbon dengan masa molekul relatif sama.

Rumus Umum Molekul Senyawa Aldehid

Rumus umum aldehid adalah R–COH dimana R adalah alkil (alkana kehilangan satu hydrogen) atau atom H atau aril. Adapun rumus molekul aldehid adalah CnH2nO.

Jadi, aldehida memiliki sekurang kurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada karbon karbonilnya. Gugus lain yang membentuk aldehida adalah R, bisa berupa alkil, H atau aril. Rumus struktur aldehid adalah sebagai berikut:

Rumus Umum Struktur Molekul Senyawa Aldehid
Rumus Umum Struktur Aldehida

Tata Nama Senyawa Aldehid

Aldehid sudah dikenal sejak lama sehingga penataan nama menggunakan nama trivial atau lazim atau umum sering digunakan. Sedangkan tata nama IUPAC aldehyde diturunkan dari nama senyawa alkana.

Tata Nama Trivial Nama Lazim – Umum Senyawa Aldehid

Nama lazim aldehid diturunkan dari nama lazim asam karboksilat dengan menggantikan akhiran “at” menjadi “aldehid” dan membuang kata asam. Contoh asam format nama aldehidnya menjadi formaldehid dan asam asetat menjadi asetaldehid.

Contoh Tata Nama Trivial Nama Lazim Senyawa Aldehid

Beberapa contoh nama trivial aldehid ditunjukkan pada tebel untuk rantai dengan jumlah atom karbon satu sampai lima.

Contoh Tata Nama Trivial Nama Lazim Senyawa Aldehid
Contoh Tata Nama Trivial Nama Lazim Senyawa Aldehid

Senyawa aldehida yang paling sederhana adalah formaldehid dengan rumus HCOH yang hanya memiliki satu atom karbon. Gugus aldehida (R-) dari formaldehid hanya terisi oleh atom hydrogen.

Tata Nama IUPAC Senyawa Aldehid

Tata nama menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran “a’’ menjadi “al”. Oleh karena itu, aldehid disebut juga sebagai alkanal.

Tata Nama IUPAC Senyawa Aldehid
Tata Nama IUPAC Senyawa Aldehid

Untuk alkanal yang mempunyai isomer pemberian Namanya adalah sebagai berikut.

1). Rantai pokok atau induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi formil atau gugus aldehid (–COH)

2). Nama aldehid sesuai nama rantai pokok atau rantai induk alkana, diberi akhiran al.

3). Pemberian nomor pada rantai induk dimulai dari  atom karbon yang terikat pada gugus fungsi aldehida atau formil  (–COH).

4). Pemberian nama dimulai dengan nama cabang cabang yang disusun menurut abjad, kemudian nama rantai induk atau pokok.

5). Letak atau posisi gugus fungsi tidak perlu disebutkan karena selalu pada atom C nomor satu.

6). Jika terdapat dua atau lebih cabang yang bebeda, penulisanya diurut berdasarkan uratan abjad.

Contoh Tata Nama IUPAC Senyawa Aldehid Atau Alkanal

Beberapa contoh nama IUPAC senyawa aldehid ditunjukkan pada tebel untuk rantai dengan jumlah atom karbon satu sampai lima.

Contoh Tata Nama IUPAC Senyawa Aldehid Atau Alkanal
Contoh Tata Nama IUPAC Senyawa Aldehid Atau Alkanal

1). Contoh Soal Tata Nama UIPAC Menentukan Nama Senyawa Aldehyde Alkanal

Tentukan nama IUPAC Senyawa aldehida yang memiliki rumus molekul C4H8O dan rumus struktur seperti berikut:

Contoh Soal Tata Nama UIPAC Menentukan Nama Senyawa Aldehyde Alkanal
Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Aldehyde Alkanal

Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa rantai karbon senyawa aldehida tersebut merupakan rantai lurus tanpa ada cabang. Pada ujung rantai induknya terikat gugus aldehyde yaitu  –COH.

Rantai induknya memiliki 4 atom karbon. Nama IUPAC senyawa alkanal atau aldehid yang memiliki 4 atom karbon adalah “butanal”.

Diketahui:

Nama gugus cabang (alkil) = tidak ada cabang

Nama rantai induk aldehida = butanal

Jadi nama senyawa aldehyde-nya adalah “butanal

2). Contoh Soal Menentukan Nama Aldehid Rumus Kimia C4H8O Menurut Tata Nama IUPAC,

Tuliskan nama senyawa aldehid atau alkanal yang memiliki rumus struktur berikut menurut IUPAC,

Contoh Soal Menentukan Nama Aldehid Rumus Kimia C4H8O Menurut Tata Nama IUPAC,
Contoh Soal Menentukan  Aldehid Rumus 2-metil-propanal Menurut IUPAC,

Rumus struktur senyawa aldehyde di atas dibangun oleh rangka karbon bercabang dan jumlah cabang hanya satu. Rantai induk terpanjang yang mengikat gugus aldehyde -COH memiliki 3 atom karbon. Nama IUPAC rantai karbon aldehyde yang memiliki 3 atom adalah propanal.

Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pada gugus aldehid -COH yaitu pada karbon yang mengikat atom oksigen. Cabang terjadi pada atom karbon nomor 2 dengan mengikat gugus alkil yang memiliki satu karbon yaitu metil.

Diketahui

Nama gugus cabang (alkil) = 2-metil

Nama rantai induk aldehida = propanal

Jadi, nama IUPAC dari senyawa aldehida adalah “2-metil-propanal

3). Contoh Soal Tata Nama UIPAC Senyawa Aldehyde Alkanal C6H12O

Tentukan nama IUPAC senyawa aldehida yang memiliki rumus molekul C6H12O dengan rumus strukturnya seperti berikut:

Contoh Soal Tata Nama UIPAC Senyawa Aldehyde Alkanal C6H12O 3-Metil-Pentanal
Contoh Soal Tata Nama UIPAC  Aldehyde 3-Metil-Pentanal

Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa senyawa aldehid tersebut dibangun oleh rangka karbon bercabang. Rantai induk terpanjangnya memiliki 5 atom karbon. Senyawa alkanal yang memiliki 5 atom karbon adalah ‘pentanal’.

Rantai induk merupakan rantai karbon yang mengikat gugus aldehyde (formil) yaitu gugus (–COH). Sedangkan atom karbon nomor 1 adalah karbon dalam gugus (–COH) yang mengikat atom oksigen.

Cabang terbentuk akibat adanya gugus alkil yang terikat pada rantai induk. Gugus alkil yang terikat pada rantai induk ini memiliki 1 atom karbon yaitu ‘metil. Gugus alkil terikat pada rantai induk di atom karbon nomor ‘3’.

Diketahui

Nama gugus cabang (alkil) = 3-metil

Nama rantai induk aldehida = pentanal

Jadi nama UIPAC dari senyawa aldehid dengan rumus kimia C6H12O adalah 3-metil-pentanal

4). Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Rumus Struktur 2-4-Dimetil-Heksanal C8H16O,

Tuliskan nama IUPAC senyawa aldehid yang memiliki rumus kimia C8H16O dengan rumus struktur seperti berikut:

Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Rumus Struktur 2-4-Dimetil-Heksanal C8H16O,
Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur 2-4-Dimetil-Heksanal C8H16O,

Menentukan Rantai Induk Rumus Struktur Senyawa Aldehid 2-4-Dimetil-Heksanal C8H16O,

Rumus struktur senyawa aldehid di atas merupakan struktur yang tersusun oleh rangka karbon bercabang. Pada rantai induknya terdapat dua cabang.

Dari strukturnya diketahui, bahwa rantai terpanjang yang mengikat gugus -COH mengandung 6 atom karbon. Nama IUPAC dari rantai karbon aldehida yang memiliki 6 atom karbon adalah “heksanal”.

Penomoran karbon dimulai dari atom karbon pada gugus -COH yaitu pada atom karbon yang berikatan dengan oksigen.

Pada rantai induk terdapat dua cabang yang mengikat gugus fungsi alkil yang sama yaitu gugus dengan satu atom karbon (atau metil). Satu metil terikat pada atom karbon nomor 2 dan satunya pada atom karbon nomor 4.

Karena gugus alkinya sama yaitu metil maka penulisannya menjadi “2,4 dimetil” (bukan 2-metil-4-metil).

Diketahui:

Nama gugus cabang (alkil) = 2,4-dimetil

Nama rantai Induk aldehida = heksanal

Jadi, nama IUPAC senyawa aldeida-nya adalah 2,4-dimetil-heksanal

5). Contoh Soal Membuat Rumus Struktur 2,3-Dimetil-Butanal

Buatkanlah rumus struktur dari senyawa aldehid yang memiliki nama 2,3-dimetil-bunatal.

Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Senyawa.

Agar dapat membuat rumus strukturnya, maka harus diketahui terlebih dahulu Tata Nama Trivial atau IUPAC dari senyawa tersebut. Dari penulisannya, nama 2,3-dimetil-butanal dapat diketahui, bahwa nama ini adalah berdasarkan IUPAC. Artinya menggunakan nama alkanal bukan nama trivial aldehid.

Arti Notasi (Angka) Dan Nama Pada Senyawa Aldehid Alkana.

Pengertian dari penulisan dengan nama 2,3-dimetil-butanal adalah:

Angka 2,3 = menunjukkan posisi cabang (gugus alkil) pada rantai alkanal. Angka 2 koma 3 artinya ada dua cabang dengan gugus yang sama (ada dua gugus alkil).

Angka 2 = cabang (gugus alkil) terikat pada atom karbon nomor 2

Angka 3 = cabang (gugus alkil) terikat pada atom karbon nomor 3

Dimetil = gugus alkil pada cabang. Ada dua gugus metil dengan rumus CH3. Metil pertama terikat pada karbon nomor 2, dan metil kedua terikat pada karbon nomor 3. Karena gugusnya sama sama metil, maka penulisan dari kedua metil ini disatukan menjadi “dimetil

Butanal = rantai induk, merupakan rantai karbon dari senyawa alkanal yang mengikat gugus fungsi aldehid (–COH). Butanal memiliki 4 atom karbon dengan rumus kimia C4H8O dan rumus strukturnya CH3CH2CH2COH atau CH3–CH2–CH2 –COH.

Cara Memberi Nomor Karbon Pada Senyawa Aldehid – Alkanal

Penomoran pada atom karbon dimulai dari karbon yang terikat pada gugus fungsi aldehid –COH seperti berikut:

Cara Memberi Nomor Karbon Pada Senyawa Aldehid - Alkanal
Cara Memberi Nomor Karbon Rumus Struktur Aldehid Alkanal

Perhatikan, pada rantai butanal ini, atom karbon nomor 2 dan 3 mengikat 2 atom hydrogen. Rantai butanal ini merupakan rantai karbon tanpa cabang (belum mengikat gugus alkil metil).

Cara Mengikatkan Gugus Alkil Pada Senyawa Aldehid – Alkanal

Sebelum mengikatkan gugus metil, atom hydrogen yang terikat pada atom nomor 2 dan 3 harus dikurangi satu, sehingga rumusnya berubah dari CH3 menjadi CH2 agar lengan karbon tetap empat.  Karena, kalau tetap CH3 dan gugus metil diikatkan, maka lengan karbon menjadi 5.

Kemudian, satu gugus metil CH3 diikatkan pada atom karbon nomor 2 dan satunya di atom karbon nomor 3 seperti berikut hasilnya.

Cara Pemasangan Gugus Alkil Pada Senyawa Aldehid – Alkanal
Cara Pemasangan Gugus Alkil Pada Senyawa Aldehid – Alkanal

Isomer Senyawa Aldehid

Aldehid tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsi dari aldehid terletak di ujung rantai C. Isomer pada aldehid terjadi karena adanya cabang dan letak cabang, jadi isomer aldehid merupakan isomer struktur.

Isomer aldehid mulai ditemukan pada suku ke-4 (rantai dengan jumlah atom karbon 4) yaitu butanal.

Contoh Isomer Struktur Senyawa Alkanal Butanal C4H8O

Keisomeran pada butanal sebagai senyawa alkanal mempunyai dua isomer, yaitu butanal dan 2–metil–propanal (isobutanal).

Rumus Struktur Isomer senyawa butanal dan 2–metil–propanal (isobutanal) dapat dinyatakan seperti berikut:

Contoh Isomer Struktur Senyawa Alkanal Butanal C4H8O
Contoh Isomer Struktur Senyawa Alkanal Butanal C4H8O

Kedua isomer butanal ini sama sama memiliki rumus molekul C4H8O namun kedua strukturnya berbeda. Perbedaannya pada butanal dibangun oleh rangka karbon lurus sedangkan 2-metil propanal dibangun oleh rangka karbon bercabang

Rumus struktur butanal dibangun oleh rantai induk lurus dengan 4 karbon atom. Rantai induk dengan 4 karbon pada alkanal adalah butanal.

Rumus struktur 2-metil-propanal tersusun dari rantai induk bercabang yang mengikat gugus alkil. Rantai induk memiliki atom karbon sebanyak 3 atom, dan nama alkanalnya adalah propanal.

Cabang terletak pada karbon nomor 2 dengan mengikat gugus alkil yang mengandung satu karbon yaitu metil.

Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Butanal C4H8O

Isomer gugus fungsi adalah senyawa- senyawa yang mempunyai rumus molekul sama namun gugus fungsinya berbeda.

Senyawa aldehid butanal memiliki isomer dengan senyawa keton yaitu butanon. Keduanya memiliki rumus molekul yang sama yaitu C4H8O.

Isomer butanal sebagai keton adalah butanon yang memiliki rumus struktur sebagai berikut:

Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Butanal C4H8O Butanon
Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Butanal C4H8O Butanon

Rumus struktur butanon dibangun oleh rangka karbon lurus yang memiliki 4 atom karbon yaitu butanon.

Jadi, pada isomer gugus fungsi terjadi pergantian gugus fungsi (–COH) dari aldehid menjadi gugus fungsi (–CO–) dari keton. Sehingga rumus strukturnya menjadi berbeda, berubah dari R–COH (aldehid) menjadi R–CO–R’(keton)

Sifat Fisis Senyawa Aldehid

Aldehid merupakan senyawa polar dan mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada senyawa nonpolar dengan bobot molekul yang sama.

Adanya kemampuan membentuk ikatan hidrogen, maka aldehid dengan bobot molekul rendah dapat larut dalam air.

Titik didih dan kelarutan dalam air beberapa senyawa aldehid ditunjukkan dalam table berikut:

Sifat Fisis Senyawa Aldehid Titik Didih Kelarutan Dalam Air
Sifat Fisis Senyawa Aldehid Titik Didih Kelarutan Dalam Air

Reaksi Reaksi Senyawa Aldehida

Beberapa reaksi yang dapat dilakukan pada senyawa aldehid diantaranya adalah:

1). Reaksi Oksidasi Senyawa Aldehid

Aldehid merupakan reduktor kuat, sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Aldehid dapat diketahui dengan pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling yang merupakan oksidator lemah.

Contoh Oksidator Senyawa Aldehida

Oksidasi aldehid menghasilkan asam karboksilat.  Oksidator yang digunakan adalah KMnO4, K2Cr2O7, larutan Fehling, dan larutan Tollens.

Contoh Reaksi Oksidasi Aldehid Oleh Kalium Permanganat KMnO4

Reaksi oksidasi aldehid dengan oksidator KMnO4 dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat (R-COOH). Reaksi oksidasi propanal menghasilkan asam propanoat akan memenuhi persamaan reaksi berikut

Contoh Reaksi Oksidasi Aldehid Propanal Oleh Kalium Permanganat KMnO4
Contoh Reaksi Oksidasi Aldehid Propanal Oleh Kalium Permanganat KMnO4

Pada reaksi ini senyawa propanal dioksidasi oleh kalium permanganate dalam suasana asam dan membentuk asam propanoate.

Resksi Oksidasi Aldehida Dengan Pereaksi Tollens (Reaksi Cermin Perak),

Aldehid dapat mereduksi pereaksi Tollens (laturan mengandung ion Ag+) dan menghasilkan cermin perak, yaitu endapan perak membentuk cermin pada dinding tabung reaksi. Reaksi ini sering dikenal dengan sebutan reaksi cermin perak.

Pembuatan Pereaksi Ammonia Nitrat (Pereaksi Tollens)

Pereaksi Tollens adalah larutan basa dari perat nitat. Larutan ini jernih dan tak berwarna. Nama larutan diambil dari penemunya yaitu kimiawan Jerman bernama Bernhard Tollens.

Reagen Tollens terdiri dari larutan perak nitrat, amonia dan beberapa natrium hidroksida (untuk menjaga pH dasar larutan reagen).

Pereaksi Tollens dibuat dari perak nitrat AgNO3 yang di larutkan dalam aquades dengan menambahkan larutan NaOH dan ammonia pekat. Pereaksi Tollens memiliki rumus kimia Ag(NH3)2OH.

Dalam penulisan persamaan reaksinya, pereaksi Tollens sering dianggap sebagai Ag2O atau hanya ditulis sebagai ion perak Ag+ dengan ion OH.

Jika aldehyde direaksikan dengan pereaksi Tollens, maka akan terbentuk asam karboksilat. Pada reaksi ini, ion perak dalam larutan Tollens akan tereduksi menjadi ion logam menjadi logam perak.

Contoh Reaksi Senyawa Adehida Etanal (Asetaldehida) Dengan Pereaksi Tollens

Reaksi oksidasi etanal atau asetaldehid oleh pereaksi Tollens akan menjadi asam esatat atau asam etanoat. Pada reaksi ini, terjadi reduksi ion perak menjadi logam perak yang akan mengendap seperti cermin pada tabung reaksi.

Persamaa reaksi ketika etanal dioksidasi menjadi asam etanoat adalah seperti berikut:

Contoh Reaksi Senyawa Adehida Etanal (Asetaldehida) Dengan Pereaksi Tollens
Contoh Reaksi Senyawa Adehida Etanal (Asetaldehida) Dengan Pereaksi Tollens

Dalam persamaan reaksi tersebut, pereaksi Tollens diwakili oleh ion perak Ag+ yang mengalami reduksi menjadi logam atau unsur perak Ag.

Pada reaksi tersebut senyawa etanal (asetadehida) teroksidasi menjadi asam asetat atau asam etanoat. Dalam reaksi ini asam etanoat bertindak sebagai pereduksi (atau reduktor).

Reaksi Oksidai Aldehid Dengan Larutan Benedict – Fehling

Pereaksi Fehling adalah campuran CuSO4(aq) dengan kalium natrium tartrat dalam suasana basa.

Pereaksi Benedict – Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO atau larutan yang mengandung ion Cu2+. Reaksi oksidasi aldehid dengan larutan Fehling menghasilkan asam karbokslat dan endapan Cu2O yang berwarna merah cerah.

Contoh Reaksi Oksidasi Etanal (Asetaldehida) Dengan Pereaksi Benedict – Fehling

Reaksi oksidasi etanal atau asetaldehid oleh pereaksi Benedict – Fehling akan menghasilkan asam esatat atau asam etanoat. Produk reaksinya sama seperti dengan larutan Tollens. Pada reaksi ini, terbentuk endapan Cu2O yang memiliki warna merah cerah.

Persamaan reaksi ketika etanal dioksidasi oleh larutan Benedict – Fehling menjadi asam etanoat adalah seperti berikut:

Contoh Reaksi Oksidasi Etanal (Asetaldehida) Dengan Pereaksi Benedict - Fehling Endapan Tembaga
Contoh Reaksi Oksidasi Etanal (Asetaldehida) Dengan Pereaksi Benedict – Fehling

Pada reaksi oksidasi ini, senyawa asetaldehid (etanal) akan teroksidasi menjadi asam asetat (asam asetat), dan pada saat yang bersamaan, ion Cu2+ akan tereduksi menjadi Cu+ dalam bentuk endapan tembaga oksida Cu2O.

2). Reaksi Adisi Senyawa Aldehid

Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (reaksi penjenuhan). Jika pereaksi yang mengadisi bersifat polar, maka gugus yang lebih positif terikat pada atom oksigen dan gugus negatif terikat pada atom karbon.

Jadi, reaksi adisi akan mengubah senyawa karbon tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap) menjadi senyawa karbon jenuh (tidak mempunyai ikatan rangkap). Karena aldehid memiliki ikatan rangkap antara C dengan O, maka aldehid dapat diadisi.

  • Reaksi Adisi Senyawa Aldehid Dengan Hidrogen

Reaksi Adisi aldehid dengan hidrogen (H2) akan menghasilkan alcohol primer dengan bantuan katalis Ni/Pt. Reaksi adisi aldehid dengan hidrogen ini bersifat reduktif. Artinya aldehid akan tereduksi. Reaksi adisi propanal oleh hydrogen akan menghasilkan propanol.

Reaksi Adisi Senyawa Aldehid Dengan Hidrogen
Reaksi Adisi Senyawa Aldehid Dengan Hidrogen

Reaksi adisi propanal oleh hydrogen menyebabkan ikatan rangkap pada gugus aldehid (-COH) pecah dengan terikatnya atom hydrogen oleh atom oksigen dan terikatnya atom hydrogen yang satunya oleh atom karbon pada gugus aldehid tersebut.

  • Reaksi Adisi Aldehid Dengan Hidrogen Sianida

Reaksi adisi aldehid dengan HCN (hidrogen sianida) akan menghasilkan senyawa hidroksi karbonitril dengan menggunakan katalis basa. Persamaan reaksi adisinya seperti berikut

Reaksi Adisi Aldehid Dengan Hidrogen Sianida
Reaksi Adisi Aldehid Dengan Hidrogen Sianida

Reaksi propanal dengan hydrogen sianida akan menghasilkan 1-hidroksi-propana-1-karbonitril. Reaksi adisi dengan HCN menyebabkan ikatan rangkap pada gugus aldehid -COH lepas dengan terikatnya atom hydrogen oleh atom oksigen dan terikatnya karbonitril CN oleh atom karbon pada gugus aldehid.

Gugus -OH dan gugus CN terikat pada atom karbon yang sama yaitu pada atom karbon yang terdapat pada gugus aldehid.

Pembuatan Aldehid – Alkanal

Cara yang paling lazim untuk membuat suatu aldehida sederhana adalah dengan oksidasi suatu alcohol primer.

Aldehid dapat dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol primer dengan menggunakan oksidator seperti KMnO4 atau K2Cr2O7 atau udara panas.

Contoh Reaksi Pembuatan Formaldehida

Secara komersial, formaldehid dibuat dengan mereaksikan uap alcohol (metanol) dengan katalis tembaga dan udara panas. Beberapa katalis yang umum digunakan adalah logam perak (Ag) atau campuran besi (Fe) dan molibdenum (Mo) atau vanadium oksida (VO2).

Proses pembentukan formaldehida dengan katalis tembaga didasarkan pada reaksi oksidasi. Reaksinya adalah sebagai berikut:

CH3OH (g) + ½ O2 (g) → HCOH (g) + H2O (g)

Reaksi diatas berlangsung di dalam reaktor fixed bed multitube pada temperatur 590o -650oC dan tekanan atmospheris dengan perbandingan mol antara metanol dan udara adalah 2 : 1.

Contoh Reaksi Pembuatan Asetaldehida (Etanal)

Pembuatan asetaldehide dari alcohol merupakan reaksi oksidasi dengan udara pada temperature tinggi. Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.

C2H5OH + ½ O2 → CH3COH + H2O

Proses pembutannya dilakukan dalam reactor fixed bed. Campuran uap etanol dan udara dimasukkan ke dalam reaktor fixed bed dengan bantuan katalis Ag pada suhu 350 – 500˚C tekanan 1 – 3 atm.

Reaksi Pembuatan Asetaldehide Dengan Ozonolisis Alkena Butena

Reaksi ozonolysis alkena sering disebut sebagai reaksi pemutusan ikatan rangkap karbon karbon (C=C) dengan menggunakan ozon. Reaksi ozonolysis dapat berlangsung pada temperature kamar.

Jika ozon mengadisi alkena maka akan terbentuk zat dengan struktur siklik, yaitu intermediet molozonida (ozon primer) yang tidak stabil, dan segera berubah menjadi ozonida. Apabila ozonida dihidrolisis maka akan terjadi reaksi pemaksapisahan (cleavage). Reaksi hidrolisis akan memecah atau memutus ikatan rangkap dan menghasilkan molekul molekul yg lebih kecil.

Reaksi ozonolysis berlangsung dalam dua tahap yaitu: reaksi adisi ozon pada ikatan rangkap membentuk ozonida, dan hidrolisis ozonide menghasilkan produk pemaksapisahan yaitu aldehid  atau keton.

Contoh Reaksi Ozonolisis Pembentukan Asetaldehida

Pembentukan Asetaldehid dengan cara ozonolysis dapat dibuat dari 2-butena melalui dua tahapan berikut

Reaksi Adisi Ozon Pada Senyawa Alkena 2-Butena

Reaksi Adisi 2-butena oleh ozon (O3) akan menghasilkan butena ozonide seperti reaksi berikut:

Reaksi Adisi Ozonolisis Pada Senyawa Alkena 2-Butena
Reaksi Adisi Ozonolisis Pada Senyawa Alkena 2-Butena

Pada reaksi ini, ikatan rangkap karbon – karbon (C=C) yang dimiliki 2-butena terlepas dan diikuti oleh pengikatan atom oksigen oleh kedua atom karbon tersebut. Reaksi adisi oleh ozon ini menghasilkan butena ozonide.

Reaksi Hidrolisis Butena Ozonida

Tahap berikutnya adalah reaksi hidrolisis butena ozonide dengan bantuan reduktor Zn sesuai persamaan reaksi berikut:

Reaksi Hidrolisis Butena Ozonida
Reaksi Hidrolisis Butena Ozonida

Dalam reaksi hidrolisis ini terjadi pemutusan ikatan antar atom oksigen – oksigen (O–O)  dan pelepasan oksigen yang terikat oleh dua atom karbon (C–O–C) sehingga membentuk dua senyawa asetaldehid.

Kegunaan Senyawa Aldehid – Alkanal

Aldehid yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah formaldehid. Kegunaan formaldehid sebagai berikut.

1). Aldehid digunakan dalam membuat formalin. Formalin  adalah larutan 40 % formaldehid dalam air. Formalin digunakan sebagai pengawet preparat biologi dan mayat. Namun formalin merupakan zat kimia yang berbahaya sehingga tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan.

2). Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).

3). Asetaldehida merupakan produk yang banyak digunakan untuk memproduksi produk turunannya yaitu antara lain: sebagai bahan baku pembuatan asam asetat, n- butanol, 2- hexyl ethanol, pentaerythrytol, trimethylolpropane, pyridine, pericetic acid, crotonaldehide, asetat anhidrid, chloral, 1,3 butylene, dan bahan baku pembuatan asam lactid.

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Hiskia Achmad,  1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti,  Bandung.
  3. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  4. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  5. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  6. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  7. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  8. Aldehid: Pengertian Sifat Fisis Kimia Rumus Struktur Gugus Fungsi Isomer Reaksi Pembuatan Kegunaan Aldehida, Pengetian Contoh Soal Pembahasan Menentukan Isomer Strukutr Gugus Fungsi Aldehide Alkanal,
  9. Contoh Soal Pembahasan Cara Menentukan Rumus Struktur Tata Nama IUPAC Aldehida Alkanal, Pengertian Contoh Reaksi Pembuatan Aldehida, Sifat Fisis Kimia Aldehida Alkanal,
error: Content is protected !!