Siklus Daur Hidup Cacing Hati, Pita, Tambang

Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cacing Hati, Cacing hati memiliki panjang antara 2 – 6 cm. Habitat yang cocok sebagai tempat hidupnya adalah di dalam hati ternak seperti sapi, kambing atau domba, biri -biri dan kerbau.

Seperti juga dengan Plathyhelminthes yang lain, cacing Fasciola hepatica (cacing hati pada ternak) memiliki sel api atau flame cell sebagai alat ekskresi, sistem saraf tangga tali serta memiliki alat pengisap atau sucker yang terdapat pada bagian mulut serta pada bagian ventral atau perut.

Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cacing Hati,
Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cacing Hati. Sumber: vectorstock.com

Cacing Fasciola hepatica (cacing hati pada ternak) bereproduksi secara generative, bersifat hemaprodit yaitu berkembang biak dengan cara pembuahan sendiri atau silang,

Satu Cacing Fasciola hepatica mampu menghasilkan 2000 sampai dengan 4000 telur. Telur telur yang sudah dibuahi akan melewati saluran empedu, kemudian ke usus dan akan keluar bersama feses.

Cacing ini memiliki hospes atau inang sementara yaitu siput air dan sebagai hospes tetapnya adalah hewan ternak.

Siklus Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica

Cacing Fasciola Hepatica berperan sebagai parasit pada hati domba (namun jarang pada hati sapi).

Siklus Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica,
Siklus Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica,

Siklus daur hidup cacing hati Fasciola Hepatica, dimulai ketika cacing dewasa bereproduksi secara seksual dan bertelur di dalam empedu dan kantong empedu domba.

Kemudian telur telur ini akan keluar dari tubuh domba bersama feses. Ketika telur sampai ke tempat yang berair seperti air kolam atau danau atau sungai, telur- telur akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium.

Dalam waktu kira kira delapan jam, larva- larva tersebut harus menemukan inang sementara (atau hospes intermedier) agar dapat tumbuh. Jika tida menemukan inangnya, maka larva ini akan mati. Inang sementara yang cocok untuk hidup sementara larva mirasidium adalah siput misalnya siput Lymnaea auriculari.

Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica Pada Inang Sementara Siput Lymnaea auriculari
Daur Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica Pada Inang Sementara Siput Lymnaea auriculari

Larva akan masuk ke dalam tubuh siput dan menempel pada bagian mantel siput. Di dalam tubuh siput, larva berkembang dan berubah menjadi sporokista.

Melalui proses parthenogenesis, Sporokista akan berubah menjadi larva lain yang disebut redia  atau larva II. Parthenogenesis merupakan perkembangan dari suatu individu menjadi individu baru tanpa melalui pembuahan.

Redia bermetamorfosis menjadi larva berekor yaitu serkaria. Kemudian, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada tumbuhan atau rumput. Selanjutya serkaria akan membentuk metaserkaria (kista). Metaserkaria terbungkus oleh dinding tebal membentuk kista. Kista metaserkaria akan mampu hidup untuk beberapa bulan.

Jika tanaman rumput termakan oleh kambing atau ternak lain, maka kista akan pecah dan larva masuk ke usus. Setelah itu larva menembus usus menuju organ hati, kemudian tumbuh menjadi cacing dewasa kemudian berkembang biak menghasilkan telur.

Anggota kelas Trematoda lainnya adalah Schistosoma, Chlonorchis sinensis, Fasciliopsis buski, dan Parahonimus westermani. Semuanya merupakan parasite dan memiliki inang tetap maupun sementara.

Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda

Anggota cacing ini adalah semua cacing pita yang ada di dalam saluran usus Vertebrata, misalnya, Taenia saginata dan Taenia solium yang berada di usus manusia, Taenia echinococcus dalam usus anjing, Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, serta Monia expansa dan M. benedeni dalam usus Herbivora.

Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda, Taenia Saginata
Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda, Taenia Saginata

Cestoda atau cacing pita merupakan cacing berbentuk pipih yang hidup sebagai parasit. Di bagian kepala cacing pita terdapat kait yang berfungsi sebagi pengait pada usus organisme inang tempat hidupnya.  Di bagian kepala yang disebut skoleks terdapat empat buah alat isap yaitu sucker.

Cacing pita memiliki alat pencernaan tidak berkembang, sehingga cacing jenis ini mengisap makanan dari inang melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Cacing pita Cestoda mempunyai tubuh yang terbagi bagi menjadi beberapa bagian atau segmen yang disebut proglotid. Cacing pita terus tumbuh membuat proglotid- proglotid baru di belakang kepalanya.

Setiap proglotid memiliki alat reproduksi, ekskresi, dan mampu menyerap sari makanan dari inangnya. Proglotid adalah calon individu baru, sama dengan satu individu yang utuh.

Cacing pita memiliki jumlah dan panjang proglotid yang bervariasi. Beberapa cacing pita bisa memiliki ribuan proglotid.

Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata

Pada prinsipnya, Siklus hidup cacing pita mirip dengan cacing pipih (cacing hati) yang melibatkan satu, dua, atau tiga organisme inang sebagai tempat hidupnya.

Beberapa cacing pita pada manusia dapat ditularkan melalui daging babi atau daging sapi yang terinfeksi atau tidak dimasak dengan baik. Daging- daging hewan tersebut mengandung larva cacing pita.

Contoh cacing pita yang biasa dikenal adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Larva Taenia solium hidup di tubuh babi, sedangkan larva Taenia saginata hidup di tubuh sapi.

Siklus Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata
Siklus Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata

Proglotid dewasa yang telah menghasilkan telur akan keluar bersama feses. Kemudian telur tersebut akan menetas menjadi onkosfer. Jika larva tersebut termakan oleh hewan ternak seperti sapi atau babi, maka larva tersebut akan menempati usus dan berkembang membentuk heksakan. Heksakan berbentuk bulat dengan 6 kait.

Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata Pada Hewan ternak Sapi
Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata Pada Hewan ternak Sapi

Larva tersebut kemudian akan menembus dinding usus dan ikut bersama aliran darah masuk ke dalam otot atau daging. Di dalam otot atau daging baik sapi atau babi, larva akan tumbuh dan berkembang menjadi bentuk gelembung kiste atau sistiserkus. Selanjutnya, dinding sistiserkus akan tumbuh menjadi skoleks.

Ketika seseorang mengonsumsi daging babi atau sapi yang di dalamnya terdapat larva tersebut, maka larva tersebut akan ikut masuk ke dalam saluran pencernaan. Di dalam saluran percernaan manusia, larva akan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam usus dua belas jari.

Struktur Susunan Tubuh Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale

Ancylostoma duodenale disebut juga sebagai cacing tambang. Sesuai dengan julukannya, Cacing ini banyak ditemukan di daerah atau Kawasan pertambangan.

Cacing Tambang memiliki Panjang tubuh antara 1 sampai 1,5 cm. Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale merupakan Parasit pada usus manusia. Dengan gigi- gigi kait yang dimilikinya, cacing ini mampu melekatkan tubuhnya pada dinding usus dan mengisap darah dari inangnya. Akibat adanya darah yang diisap ini maka penderita akan mengalami anemia.

Siklus Daur Hidup Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale

Telur cacing ini dapat keluar melalui tinja manusia. Jika telur ini berada di tempat yang berair dan cocok untuk pertumbuhannya, maka telur akan menetas dan berkembang menjadi larva. Kemudian larva ini terinjak oleh seseorang yang tidak beralas kaki, maka cacing akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit kaki yang selanjutnta masuk ke dalam jantung, paru-paru, dan tenggorokan.

Jika tertelan melalui mulut akan masuk ke dalam perut. Kemudian larva akan berkembang menjadi cacing di dalam perut. Cacing ini akan mengisap darah penderita sehingga penderita menjadi pucat karena kekurangan darah atau anemia.

Sebagian besar cacing Nemathelminthes adalah endoparasit baik pada hewan maupun pada manusia. Contoh cacing Nemathelminthes adalah cacing kremi, cacing tambang, dan cacing filaria. Pencegahan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kebersihan atau sanitasi lingkungan dan higiene tubuh untuk memutus daur hidup cacing.

Wuchereria Bancrofti

Cacing Wuchereria Bancrofti merupakan cacing yang dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis). Penularan penyakit filariasis ini terjadi melalui gigitan nyamuk Culex. Cacing Wuchereria Bancrofti hidup di dalam saluran limfe (atau getah bening) yang ada di bagian kaki.

Cacing ini menyebabkan pembuluh getah bening yang ada di bagian kaki tersumbat. Penyumbatan pembuluh ini menyebabkan kaki penderita akan membesar seperti layaknya kaki seekor gajah atau elephantiasis

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “===============”,
  8. Ardra.biz, 2019, “Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Struktur Susunan Tubuh Cacing Hati, Inang Fasciola Hepatica, Pengertian Fasciola Hepatica, Fungsi Fasciola Hepatica, Fungsi Cacing Hati, Akibat Infeksi cacing hati, Kelas Fasciola Hepatica,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi flame cell Cacing Hati, Tempat yang cocok untuk cacing hati, Tempat yang cocok untuk cacing hati, Fasciola Hepatica, Fungsi sucker cacing hati, Fungsi kait Fasciola Hepatica, Gambar Struktur Susunan Tubuh Fasciola Hepatica, Cara berkembag biak cacing hati, Cara reproduksi Fasciola Hepatica,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian reproduksi generative cacing hati, gambar cacing hati, gambar Fasciola Hepatica, inang sementara cacing hati, inang teteap caing hati, hospes cacing hati, hospes sementara cacing hati,  Siklus Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica, Gambar Siklus Hidup Cacing Hati Fasciola Hepatica, Pengertian bereproduksi secara seksual cacing hati, Fungsi siput pada cacing hati,
  11. Ardra.Biz, 2019, “daur hidup cacing hati Fasciola Hepatica, Tempar bertelur cacing pita, Pengertian larva bersilia, Pengertian mirasidium, Fungsi mirasidium, Contoh Cacing pita, hospes intermedier cacing pita, hospes intermedier Fasciola Hepatica, Jenis siput cacing pita, contoh siput inang cacing pita,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Lymnaea auriculari, contoh inang tetap cacing pita, Fungsi hospes intermedier Fasciola Hepatica, Pengertian hospes intermedier Fasciola Hepatica,  Pengertian sporokista, Fungsi sporokista,Pengertian redia ,Fungsi redia, Pengertian Parthenogenesis, Fungsi Parthenogenesis, Pengertian serkaria, Fungsi larva berekor, Pengertian Metaserkaria , Fungsi serkaria, Fungsi kista metaserkaria,
  13. Ardra.Biz, 2019, “Contoh kelas Trematoda,  pengertian Schistosoma, Chlonorchis sinensis, Fasciliopsis buski, Parahonimus westermani, penyakit akibat cacing hati,  Sturktur Susunan Tubuh Cacing Pita Cestoda, tempat hidup cacing pita, cacing pita hidup di babi, cacing pita sapi, Pengertian Taenia saginata, Pengertian Taenia solium,
  14. Ardra.biz, 2019, “Cacing pita Taenia echinococcus dalam usus anjing, Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, Monia expansa dan M. benedeni usus Herbivora, gambar cacing pita sapi, bentuk cacing pita Taenia saginata, fungsi kait sucker, fungsi skoleks cacing pita, pengertian sucker, pengertian skoleks, bagian cacing pita sapi, bagian tubuh cacing hati,
  15. Ardra.Bzi, 2019, “jenis cacing pita, inang cacing pita sapi, pengertian proglottid cacing pita, fungsi proglottid cacing, Daur hidup cacing Taenia Saginata, Siklus hidup cacing pita, Daur Hidup Cacing Pita Sapi, Taenia Saginata, Contoh Taenia solium, Contoh Taenia saginata, Fungsi Larva Taenia solium,
  16. Ardra.biz, 2019, “Tempat hidup Taenia solium,  Contoh Taenia saginata hidup di tubuh babi, sedangkan larva Taenia saginata hidup di tubuh sapi. Pengertian onkosfer, Fungsi onkofer, Pengertian heksakan, Fungsi Heksakan, Jumlah kait sucker heksakan, Tempat hidup cacing pita sapi babi, Pengertian sistiserkus, Fungsi sistiserkus, Skoleks cacing pita babi sapi,
  17. Ardra.Biz, 2019, “Gambar siklus hidup cacing pita sapi babi, Contoh Inang cacing pita babi sapi,  Struktur Susunan Tubuh Cacing Tambang, Ancylostoma Duodenale, Tempat hidup cacing tambang, Pengertian Ancylostoma Duodenale, Hewang inang cacing tambang, Siklus Daur Hidup Cacing Tambang,
  18. Ardra.Biz, 2019, “Ancylostoma Duodenale, Pengertian cacing endoparasite, contoh cacing tambang,  Contoh cacing Nemathelminthes, Cacing Wuchereria Bancrofti,  Akibat cacing pita, akibat cacing tambang, Pengertian Wuchereria Bancrofti, Fungsi nyamuk Culex,
  19. Ardra.bz, 2019, “penyakit akibat cacing tambang, Penyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis), Tempat hidup cacing tambang, Pengertian filariasis,
error: Content is protected !!