Pengertian Tata Nama Senyawa Kimia. Penamaan senyawa diatur oleh Komisi Tata Nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO yang menyusun suatu aturan berdasarkan hasil kesepakatan para ilmuwan sedunia, hal ini dilakukan dangan tujuan agar nama senyawa di seluruh negara sama.
Tata nama senyawa yang digunakan secara seragam di seluruh dunia Terdapat dua kelompok besar senyawa, yaitu senyawa anorganik dan senyawa organik.
Tata Nama Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur yang tidak mengandung atom karbon organik. Umumnya senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan senyawa poliatom.
Senyawa anorganik terdiri dari senyawa biner dari logam dan non logam, senyawa biner dari non logam dan non logam, senyawa yang mengandung poliatom senyawa asam, basa dan garam.
Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda. Senyawa biner dibagi menjadi dua macam, yaitu senyawa logam dengan non-logam dan senyawa yang terdiri dari non-logam dengan non-logam.
Senyawa Biner dari Logam dan Non-logam
Senyawa biner dari logam dan non-logam umumnya merupakan senyawa ion sehingga biasa disebut dengan senyawa ionic. Unsur Logamnya membentuk ion positif (kation) sedangkan unsur non-logam membentuk ion negatif (anion).
Penamaan senyawa ini didasarkan pada nama unsur pembentuknya yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa).
Unsur yang berada di depan disebut (ditulis dan dinyatakan) sesuai dengan nama unsur tersebut. Unsur yang berada di belakang disebut (ditulis dan dinyatakan) sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida. Jumlah atom unsur disebut (ditulis dan dinyatakan) dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan).
Contoh Nama Rumus Kimia Senyawa Biner Logam dan Non-logam
NO = nitrogen monoksida
NO2 = nitrogen dioksida
AlCl = aluminium klorida
FeCl3 = besi(III) klorida
SnO = timah(II) oksida
Pada senyawa biner tersebut, unsur logam menjadi kation (atau ion positif) sedangkan unsur nonlogamnya berlaku sebagai anion (atau ion negatif).
Jika ion positif dan ion negatif bergabung membentuk suatu senyawa, maka jumlah muatannya harus nol. Sebagai contoh:
Ion Fe3+ jika bergabung dengan ion S2– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S2– yang mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe3+ yangbermuatan +3.
Ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia AlCl3 = Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan netral setiap satu ion Al3+ yang bermuatan +3 memerlukan tiga ion Cl– yang bermuatan –1.
Senyawa Biner Non-logam dan Non-logam
Senyawa biner yang dibentuk oleh unsur non-logam dan non logam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul- molekul, bukan ion- ion.
Jika senyawa biner terdiri atas atom unsur nonlogam dan nonlogam, maka penamaan dimulai dari nonlogam pertama diikuti nonlogam kedua dengan diberi akhiran -ida.
HCl = Hidrogen klorida
ClF = Klorin fluorida
HBr = Hidrogen bromida
IBr = Iodin bromida
Apabila dua jenis unsur non-logam dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaannya digunakan awalan Yunani.
Awalan Angka Yunani
Mono = 1, Di = 2, Tri = 3, Tetra = 4, Penta = 5, Heksa = 6, Hepta = 7, Okta = 8, Nona = 9, Deka = 10.
Contoh Senyawa Biner Non-logam dan Non-logam
CO = Karbon monoksida
CO2 = Karbon dioksida
N2O5 = Dinitrogen pentaoksida
PCl5 = Fosfor pentaklorida
SO3 = Belerang trioksida
Tata Nama Senyawa Anorganik Poliatomik
Senyawa anorganik poliatomik pada umumnya merupakan senyawa ion yang terbentuk dari kation monoatomic dengan anion poliatomik atau kation poliatomik dengan anion monoatomik/poliatomik. Penamaan dimulai dengan menyebut kation diikuti anionnya.
Untuk senyawa yang terdiri atas kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion poliatom.
Contoh Nama Senyawa Anorganik Poliatomik
NaOH dari Na+ dan OH– nama senyawanya Natrium hidroksida;
KMnO4 dari K+ dan MnO4– nama senyawanya Kalium permanganat;
PbSO4 dari Pb2+ dan SO42- nama senyawanya Timbal (II) sulfat.
Untuk senyawa yang terdiri atas kation poliatom dan anion monoatom atau poliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama anion monoatom atau poliatom.
Contoh:
NH4Cl = ammonium klorida
NH4CN = ammonium sianida
(NH4)2SO4 = ammonium sulfat
Tata nama senyawa poliatom yang mengandung oksigen didasarkan pada jumlah atom oksigen yang dikandungnya. Senyawa yang mengandung jumlah oksigen paling banyak diberi akhiran -at, sedangkan yang paling sedikit diberi akhiran -it.
Contoh:
Na2SO4 (natrium sulfat), Na2SO3 (natrium sulfit)
KClO3 (kalium klorat), KClO2 (kalium klorit).
Tata nama senyawa tersebut tidak memadai setelah ditemukan senyawa yang memiliki kandungan atom oksigen lebih banyak atau lebih sedikit dari senyawa senyawa tersebut. Untuk itu, senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak lagi diberi awalan per-, sedangkan senyawa yang lebih sedikit dari contoh senyawa di atas diberi awalan hipo-.
Contoh:
KClO4 dinamakan kalium perklorat
KClO3 dinamakan kalium klorat
KClO2 dinamakan kalium klorit
KClO dinamakan kalium hipoklorit
- Teori Laju Reaksi Kimia: Pengertian Rumus Menentukan Konstanta Persamaan Kecepatan Orde Satu Dua Contoh Soal Percobaan Perhitungan 10
- Teori Sifat Larutan Asam Basa
- 11+ Contoh Soal Pembahasan: Pembersih Pemutih Pewangi Pestisida Surfaktan Helisida Transfultrin,
- Kesetimbangan Kimia: Jenis Dinamis Homogen Heterogen Pergeseran Reaksi Reversible Contoh Reaksi Pembuatan Amonia Asam Sulfat Asam Nitrat
- Faktor Mempengaruhi Laju Reaksi Kimia: Konsentrasi Suhu Katalis Luas Contoh Soal Pembahasan
- Konfigurasi Elektron: Pengertian Menentukan Jumlah Elektron Tidak Berpasangan Ion Positif Negatif Prinsip Aufbau Hund Pauli Contoh Rumus Perhitungan 10
- Tata Nama Senyawa Kimia
- Sistem Periodik Unsur: Pengertian Menentukan Periode Golongan Tebel Unsur Modern, Hukum Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Mendeleev, Contoh Soal Perhitungan 10
- Asam Karboksilat: Pengertian Sifat Fisis Kimia Tata Nama Isomer Rumus Struktur Reaksi Pembuatan Kegunaan Sehari Indistri
- Jenis Isomer: Pengertian Contoh Rumus Isomer Struktur Rangka Posisi Gugus Fungsi Geometri Cis Trans
Daftar Pustaka
Pengertian Tata Nama Senyawa Kimia dengan Komisi Tata Nama IUPAC. IUPAC International Union for Pure and Applied Chemistry untuk Tata Nama Senyawa Anorganik sebagai Tata Nama Senyawa Anorganik dengan Senyawa anorganik dan Tata Nama Senyawa Biner. Senyawa biner dan senyawa poliatom atau senyawa logam dan non logam.
Senyawa non logam dan non logam dengan Unsur Logam membentuk ion positif kation dan unsur non-logam membentuk ion negatif (anion). Senyawa biner ionic sebagai Contoh Nama Rumus Kimia Senyawa Biner Logam dan Non-logam dengan jumlah muatan senyawa harus nol.
Senyawa Biner Non-logam dan Non-logam dengan Contoh Senyawa Biner Non-logam dan Non-logam. Tata Nama Senyawa Anorganik Poliatomik dengan Contoh Nama Senyawa Anorganik Poliatomik.