Pengertian Produktivitas: Produktivitas merupakan rasio antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya seperti modal dan tenaga kerja).
Produktivitas yang tinggi selalu menjadi target rutin yang diambil oleh seluruh perusahaan dalam mencapai keutungan yang tinggi.
Pengertian Produktivitas Menurut Organization for European Economic Coorporation
Produktivitas adalah hasil bagi yang diperoleh dengan membagi keluaran dengan satu dari faktor-faktor produksi, yaitu kapital, investasi dan bahan mentah.
Pengertian Produktivitas Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
Produktivitas merupakan output dibagi dengan elemen- elemen produksi yang dimanfaatkan untuk mendapatkan output.
Pengertian Produktivitas Menurut Drucker
Produktivitas adalah keseimbangan antara seluruh faktor-faktor produksi yang memberikan keluaran yang lebih banyak melalui penggunaan sumber daya yang lebih sedikit.
Pengertian Produktivitas Menurut Greenberg
Produktivitas adalah perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Pengertian Produktivitas Menurut Mali
Produktivitas merupakan kombinasi dari efektivitas dan efisiensi”. Efektivitas berkaitan dengan unjuk kerja dalam mencapai tujuan dan efisiensi berkaitan dengan penggunaan sumber daya.
Produktivitas dicapai dengan hasil yang sebesa mungkin, dengan memakai sumber daya yang sekecil mungkin.
Pengertian Produktivitas Menurut Simanjuntak
Produktivitas secara philosopi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja, yakni hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Pengertian Produktivitas Menurut Sinungan,
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi
Pengertian Produktivitas Menurut Tjutju Yuniarsih
Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai hasil konkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja.
Cara Meningkatkan Produktivitas
Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi. Peningkatan efisiensi dapat dicapai dengan dua cara.
Pertama adalah mengurangi input dengan menjaga output tetap konstan. Kedua adalah menjaga input tetap konstan.
Kedua cara tersebut sama-sama menggambarkan peningkatan produktivitas. Secara ekonomi, input meliputi tenaga kerja, modal, dan manajemen yang diintegrasikan dengan sistem produksi.
Sistem produksi akan memfasilitasi konversi input menjadi output. Output berupa barang dan jasa, sedangkan produksi adalah pembuatan barang dan jasa tersebut.
Walaupun produksi yang tinggi dapat dicapai dengan penggunaan banyak tenaga kerja, namun hal ini tidak menggambarkan produktivitas yang sebenarnya.
Rumus Menghitung Produktivitas
Penghitungan produktivitas dilakukan dengan menghitung input yang dapat berupa modal (jumlah uang yang diinvestasikan), material (ton atau kilogram), energi (kilowatt listrik), dan satuan-satuan lainnya. Sedangkan output dapat berupa jumlah barang unit, ton atau kg atau satuan output lainnya.
Rumus produktivitas dapat dinyatakan dengan menggunkan persamaan sebagai berikut.
P = O/I
P = produktivitas
O = output = unit atau uang diproduksi – dihasilkan
I = input = unit atau uang yang digunakan
Metoda Pengukuran Produktivitas Aktual Normatif
Produktivitas sebenarnya mengukur sesuatu yang telah dicapai dan seberapa tinggi tingkat pencapaian yang telah dilakukan. Ada dua metode yang populer untuk mengukur produktivitas dalam sebuah perusahaan.
Cara pertama adalah membuat perbandingan antara output dan input-nya. Hasil perbandingan metoda ini yang disebut dengan produktivitas masing- masing input.
Cara kedua adalah membuat perbandingan antara kondisi aktual dan normatif. Dengan metoda kedua ini akan diketahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam perusahaan tersebut.
1). Contoh Soal Perhitungan Produktivitas Aktual
Perusahaan PT Ardra.biz memproduksi 400 unit produk dari inputan usaha yang dimilikinya. Perusuhaan membutuhkan 400 unit bahan baku dengan waktu tenaga kerja TKL sebesar 400 jam dan waktu operasi peralatan / mesin (alat) 300 jam. Seperti ditunjukkan dalam dalam table berikut:
Menghitung Produktivitas Aktual Masing Masing Input Produksi
Produktivitas masing masing variable input produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
P = O/I
O = produk
O = 400 unit produk
I = input = Bahan baku, TKL, Alat,
Menghitung Produktivitas Bahab Baku
O = produk = 400 unit
I = bahan baku = 200 unit
P = 400/200 = 2,00
P = 2 unit produk/unit bahan baku
Mengitung Produktivitas Tenaga Kerja
O = produk = 400 unit
I = jam tenaga kerja TKL = 400 jam
P = 400/400
P = 1 unit produk/jam tenaga kerja
Menghitung Produktivita Peralatan (Mesin / Alat)
O = produk = 400 unit
I = Mesin (alat) = 300 jam
P = 400/300
P = 1,33 unit/jam mesin
Dari hasil perhitungan dapat diketahui, bahwa produktivitas tenaga kerja merupakan factor input produksi yang paling rendah nilainya.
2). Contoh Soal Menghitung Produktivitas Normatif
Produktivitas normative merupakan produktivitas yang ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan. Produktivitas dapat ditetapkan berdasarkan pada data historis produksi seperti rata – rata, atau operasi yang terbaik, atau bisa ditetapkan berdasar pada uji teoritis atau berdasarkan pada disain operasi pada tahap investasi, atau dapat juga didasarkan pada keuntungan yang ingin dicapai.
Produktivitas normative menjadi acuan atau standar yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas operasi yang sedang berjalan.
Berikut data data yang digunakan oleh PT Ardra.biz untuk penetapan produktivitas normative atau standar produksinya seperti ditunjukkan pada table berikut:
Perhitungan produktivitas normative sama seperti pada perhitungan produktivitas actual. Hasilnya seperti berikut:
Kedua nilai produktivitas yaitu actual dan normative dapat dibandingkan untuk melihat sejauh mana produktivitas actual yang sedang berjalan dapat memenuhi keadaan standarnya.
Berikut table yang menunjukkan data produktivitas actual dan normative dari PT Ardra.biz
Dari table di atas dapat diketahui bahwa produktivitas actual (A) dari bahan baku dan tenaga kerja memiliki produktivitas yang lebih rendah dari standar (normative, N) yang telah ditetapkan.
Hal ini menunjukkan bahwa, perusahaan masih dapat meningkat produktivitas dengan memperbaiki kinerja dari tenaga kerja dan bahan bakunya.
Jenis- Jenis Produktivitas
Pada dasarnya produktivitas dapat dikatagorikan menjadi single factor productivity, multifactor productivity dan produktivitas factor total.
a). Pengertian Single- Factor Productivity
Single- factor productivity atau factor produktivitas tunggal adalah produktivitas yang dihitung dengan menggunakan satu unit input.
Jadi Single-Factor Productivity atau biasa disebut juga Produktivitas Parsial adalah perbandingan antara keluaran dengan salah satu faktor masukan.
Sebagai contoh, produktivitas tenaga kerja (rasio dari keluaran dan masukan tenaga kerja), produktivitas modal (rasio keluaran dan masukan modal), produktivitas material (rasio dari keluaran dan masukan material).
b). Pengertian Multifactor Productivity
Multifactor productivity adalah produktivitas yang dihitung dengan menggunakan lebih dari satu unit input atau melibatkan semua factor unit produksi seperti modal, tenaga kerja, material, dan energi.
Jadi, multi-factor productivity atau Produktivitas Total merupakan perbandingan antara keluaran dengan seluruh faktor masukan, dengan demikian produktivitas total mencerminkan pengaruh bersama seluruh masukan dalam mengasilkan keluaran.
Rumus Multifactor Productivity
Besarnya multifactor productivity yang melibatkan lebih dari satu unit input dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
P = O/(L + M + E + K + Il)
P = produktivitas
O = output = unit yang dihasilkan
L = tenga kerja
M = material (bahan baku)
E = energi
K = modal
Il = input lainnya jika masih ada
Contoh Soal Perhitungan Di Akhir Artikel
c). Pengertian Produktivitas Faktor Total
Produktivitas Faktor Total adalah rasio keluaran bersih terhadap jumlah masukan faktor tenaga kerja dan faktor modal. Keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi dengan jumlah rasio barang atau jasa yang dibeli
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Produktivitas merupakan kombinasi dari efektivitas dan efisiensi, karena efektivitas terkait dengan kinerja sedangkan efisiensi berhubungan dengan pemanfaatan berbagai sumber.
Produktivitas dari suatu perusahaan atau industry dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti berikut:
a). Pengaruh Faktor Investasi Pada Produktivitas
Besar kecilnya investasi akan menentukan modal usaha dan berpengaruh terhadap usaha untuk mempromosikan produk, market share atau penggunaan kapasitas.
b). Pengaruh Rasio Modal Buruh Pada Produktivitas
Bila rasio semakin tinggi, berarti perusahaan telah memakai teknologi canggih atau tinggi hingga jumlah produksi per unit waktu meningkat.
c). Pengaruh Penelitian dan Pengembangan Pada Produktivitas
Penelitian dapat menghasilkan berbagai inovatif terhadap efisiensi, jenis produk, penghematan dan sebagainya.
d). Pengaruh Penggunaan Kapasitas
Besar kecilnya keluaran per jam ditentukan oleh presentase pemakaian kapasitas.
e). Pengaruh Pemerintah Pada Produktivitas
Mengatur keseimbangan pencapaian sasaran industri dan sosial yang selalu bertentangan.
f). Pengaruh Umur Pabrik dan Peralatan Pada Produktivitas
Tingkat rata-rata umur pabrik dan peralatan yang semakin tinggi menandakan masih adanya usaha modernisasi peralatan masih tetap diteruskan.
g). Pengaruh Ongkos Energi Pada Produktivitas
Produktivitas parsial meningkat pada tenaga kerja atau buruh, jika masukan energi meningkat cepat maka ongkos produksi keseluruhan meningkat.
h). Pengaruh Kelompok Kerja Pada Produktivitas
Dengan pergeseran struktur pekerja, semakin dibutuhkannya kerja sama, ketermpilan dan keahlian.
i). Pengaruh Etika Kerja Pada Produktivitas
Penghargaaan akan waktu akan semakkin tinggi sehingga pemanfaatan waktu harus seproduktif mungkin.
j). Pengaruh Kecemasan Pekerja Akan Kehilangan Pekerjannya Pada Produktivitas
Banyaknya orang berpendapat bahwa pengangguran akan meningkat karena peningkatan produktivitas dengan sistem kontrol komputer.
Bagaiamana mengetahui tanpa mengenal komputer dan microprocessor sistem kontrol, barangkali banyak orang tidak bekerja (menganggur).
k). Pengaruh Sertifikat Buruh Pada Produktivitas
Serikat buruh sangat kuat sehingga memerlukan adanya pengertian terutama demi tuntutan gaji dan upah. Kerja sama antar manajemen dan buruh merupakan penopang peningkatan produktivitas.
l). Pengaruh Manajemen Pada Produktivitas
Manajemen dianggap sebagai faktor dominan terutama dalam proses perencanaan dan penjadwalan, kejelasan instruksi pada tenaga kerja dan pengaturan beban kerja.
3). Contoh Soal Perhitungan Produktivitas Single Factor Productivity
Diketahui jumah produk yang diproduksi adalah 5.000 unit dan jam tenaga kerja yang digunakan adalah 500, hitunglah produktivitas terhadap produksi tersebut.
Diketahui
O = Ouput produksi = Jumlah Produk
O = 5000 unit
I = input produksi = waktu kerja = jam tenaga kerja
I = 500 jam
Menghitung Produktivitas Perusahaan
Besarnya produktivitas dapat dinyatakan dengan rumus berikut
P = O/I
P = 5000/500
P = 10 unit/jam tenaga kerja.
Jadi, produktivitasa perusahaan adalah 10 unit produk untuk tiap jam tenaga kerja.
4). Contoh Soal Perhitungan Multifactor Productivity
Perusahaan PT Ardra.biz. akan mengevaluasi tenaga kerja dan produktivitas multifaktor dengan penggunaan sistem mesin otomatis baru.
Pada bagian finishing, perusahaan memiliki tenaga kerja 5 orang, yang bekerja selama 8 jam per hari dan biaya tenaga kerja Rp 4 jt per hari sedangkan biaya overhead perharinya sebesar Rp 6 jt per hari.
Dengan system lama, perusahaan memproduksi produk 80 unit setiap harinya. Dengan sistem mesin otomatis baru, perusahaan mampu memproduksi 120 unit per hari.
Biaya tenaga kerja dan jam kerja tetap, namun biaya overhead-nya meningkat menjadi Rp 8 jt per hari. Hitunglah Produktivitas tenaga kerja dan multifactor pada system lama dan system mesin otomatis baru.
Menghitung Produktivitas Tenaga Kerja Sistem Mesin Lama
Besarnya produktivitas tenaga kerja pada system lama sebelum mesin otomatis dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus single factor productivity seperti berikut:
P = O/I
P = produktivitas tenaga kerja system lama
O = jumlah produk output
O = 80 unit produk
I = jam tenaga kerja
I = 5 orang x 8 jam
I = 40 jam
P = 80/40
P = 2 unit/jam kerja
Menghitung Produktivitas Tenaga Kerja Sistem Mesin Otomatis
Besarnya produktivitas tenaga kerja setelah pemasangan system mesin otomatis dapat dinyatakan dengan persamaan single factor productivity berikut:
P = O/I
P = produktivitas tenaga kerja system mesin otomatis
O = jumlah unit produk
O = 120 unit
I = jam tenaga kerja
I = 5 orang x 8 jam
I = 40 jam
P = 120/40
P = 3 unit/jam kerja
Menghitung Multifactor Productivity Sistem Mesin Lama
Besarnya multifactor productivity dari system mesin lama dapat dihitung dengan persamaan dari rumus berikut:
MP = O/I
MP = O/(BT + BO)
MP = multifactor productivity
O = output = jumlah unit produk lama
O = 80 unit
I = BT + BO
BT = biaya tenaga kerja
BT = 4 jt Rupiah/Hari
BO = biaya overhead
BO = 6 jt Rupiah/hari
I = 4 + 6
I = 10 jt Rp/hari
Maka multifactor productivity system lamanya adalah
MP = O/I
MP = 80/10
MP = 8 unit produk/Satu Juta Rupiah
Menghitung Multifactor Productivity Sistem Mesin Otomatis Baru
Besarnya multifactor productivity system mesin otomatis dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
MP = O/I atau
MP = O/(BT + BO)
MP = Multifactor productivity system mesin otomatis
O = jumlah unit produk
O = 120 unit produk
BT = biaya tenaga kerja
BT = 4 jt Rupiah/Hari
BO = biaya overhead
BO = 8 jt Rupiah/hari
I = 4 + 8 = 12 jt Rp/hari
Maka multifactor productivity system barunya adalah
MP = O/I
MP = (120 unit)/(12 jt Rupiah/hari)
MP = 10 unit/ satu juta Rupiah
Menghitung Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
Peningkatan produktivitas tenaga kerja akibat penerapan system mesin otomatis baru dapat dinyatakan dengan rumus berikut
ΔP = (PSB – PSL)/PSL
ΔP = Peningkatan produktivitas (%)
PSB = Produktivitas Sistem baru
PSB = 3 unit /jam kerja
PSL = Produktivitas Sistem lama
PSL = 2 unit / jam kerja
ΔP = (3 – 2)/2
ΔP = ½ = 0,5 atau
ΔP = 50 %
Menghitung Peningkatan Produktivitas Multifactor Productivity
Peningkatan Multifactor Productivity akibat penerapan system mesin otomatis baru dapat dinyatakan dengan rumus berikut
ΔMP = (MPSB – MPSL)/MPSL
ΔMP = Peningkatan Multifactor Productivity (%)
MPSB = Multifactor Productivity Sistem baru
MPSB = 10 unit /satu juta rupiah
MPSL = Multifactor Productivity Sistem lama
MPSL = 8 unit / satu juta rupian
ΔMP = (10 – 8)/8
ΔMP = 1/4 = 0,25 atau
ΔMP = 25 %
Dari hasil perhitugan di atas dapat diketahui bahwa dengan menggunakan perhitungan single-factor productivity maupun multifactor productivity menunjukkan adanya peningkatan produktivitas.
Namun demikian, perhitungan dengan menggunakan multifaktor mampu memberikan gambaran yang yang lebih baik, karena memperhitungkan semua biaya dikaitkan dengan peningkatan output.
Pengertian Kapasitas Produksi
Beberapa pengertian kapasitas produksi berdasarkan para ahli diantaranya adalah
a). Pengertian Kapasittas Produksi Menurut Render dan Heizer (2001: 186)
Kapasitas produksi adalah hasil produksi (atau output atau keluaran) maksimal dari sistem pada suatu periode tertentu.
b). Pengertian Kapasittas Produksi Menurut Menurut Handoko (2001:297-298)
Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu yang merupakan keluaran tertinggi yang mungkin diperoleh selama periode waktu tertentu.
c). Pengertian Kapasittas Produksi Menurut Menurut Yamit (2011: 67)
Kapasitas produksi adalah jumlah maksimum output atau keluaran yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu.
Jenis Jenis Kapasitas Produksi
a). Kapasitas Desain.
Kapasitas desain adalah output yang maksimum secara teori pada suatu sistem dalam suatu periode waktu tertentu pada kondisi idealnya sesuai dengan desain pembuatannya. Kapasitas desain juga bisa diartikan kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan operasional yang tersedia saat ini.
b). Kapasitas Efektif (Utilization).
Kapasitas efektif menunjukan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai oleh perusahaan dengan keterbatasan operasi yang ada.
Kapasitas efektif biasanya lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah lama dipakai atau dirancang untuk versi produk yang berbeda.
c). Kapasitas Efisien (Efficiency).
Kapasitas efisien adalah persentase kapasitas yang benar-benar tercapai disbanding dengan desainnya. Bergantung pada bagaimana fasilitas dipergunakan dan dikelola. Kapasitas efisien mengukur seberapa baik fasilitas atau mesin ketika digunakan.
d). Rated Capacity.
Rated capacity adalah tingkat keluaran per satuan yang menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya.
e). Standard Capacity.
Standar Capacity adalah tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran pengoperasian perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar bagi penyusunan anggaran.
f). Actual Operating Capacity
Actual operating capacity adalah tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu selama periode-periode waktu tertentu.
g). Peak Capacity.
Peak capacity adalah jumlah keluaran puncak (tertinggi) per satuan waktu. Peak capacity mungkin lebih rendah daripada standard atau bisa lebih tinggi dari kapasitas standar yang sudah ditetapkan perusahaan.
Proses Perencanaan Kapasitas
Proses perencanaan kapasitas dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
a). Memperkirakan permintaan di masa depan, termasuk dampak dari teknologi, persaingan dan lainnya.
b). Menjabarkan perkiraan itu dalam kebutuhan kapasitas fisik.
c). Menyusun piihan rencana kapasitas yang berhubungan dengan kebutuhan itu.
d). Menganalisis pengaruh ekonomi pada pilihan rencana.
e). Meninjau resiko dan pengaruh strategi pada pilihan rencana.
f). Memutuskan rencana pelaksanaan.
Pengertian Rated Capacity Produksi
Rated Capacity adalah tingkat output produksi persatuan waktu yang merepresentasikan bahwa secara teortis mempunyai kemampuan memproduksi.
Reted capacity menunjukkan kemampuan suatu industry untuk menghasilkan sejumlah produk dalam retang waktu tertentu. Rentang waktunya dapat persatuan jam, persatuan hari, persatuan bulan atau persatuan tahun, tergantung kebutuhannya.
Rumus Menghitung Rated Capacity
Besarnya kapasitas produksi dalam rentang waktu tertentu dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
RC = JM x JKM x U x E
RC = rated capacity
JMA = Jumlah mesin/alat
JKM = jam kerja mesin
U = utilisasi = persentase penggunaan
E = efisiensi
Dari rumus rated capacity dapat diketahui bahwa jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tertentu tergantung pada jumlah mesin atau peralatan, jam kerja dari mesin, utilisasi atau penggunaan mesin dan efisisnsi.
Pengertian Perencanaan Produksi
Perencaaan produksi merupakan suatu proses penetapan tingkat produksi output manufacturing secara keseluruhan untuk memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan dan invebtori yang diinginkan.
Rumus Menghitung Perencanaan Produksi
Besarnya rencana produksi dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut
RP = (PT – IA) + I
RP = rencana produksi
PT = permintaan total
Iaw = inventory awal
Iak = inventori akhir
Pengertian Cycle Time Produksi
Cycle time adalah waktu antara penyelesaian dua unit diskrit dari produksi. Cycle time mengacu pada waktu yang diperlukan material (bahan baku) dari mulai masuk ke fasilitas produksi sampai keluar menjadi produk.
Rumus Menghitung Cycle Time Produksi
Besarnya cycle time yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk mulai dari awal proses hingga proses terakhir menjadi suatu produk dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Cycle Time = (Waktu Produksi)/(Tingkat Produksi) atau
CT = (WP)/(TP)
CT = Cycle Time
WP = Waktu Produksi
TP = Tingkat Produksi)
5). Contoh Soal Perhitungan Rated Capacity
Perusahaan PT ardra.biz memiliki unit produksi uang beroperasi selama 7 hari perminggunya dengan system tiga shift, 8 jam per-shift-nya. Perusahaan memiliki 10 mesin dengan kemampuan yang sama. Mesin dipakai selama 90 % dari waktunya ketika tingkat efisien system 85 %. Hitunglah rated capacity dalam satu meninggu.
Menghitung Rated Capacity Produksi
Besarnya rated capacity dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut
RC = JM x JKM x U x E
JM = 10 mesin
JKM = 3 x 8 jam/hari x 7 hari/minggu
JKM = 168 jam/minggu
U = 90%
E = 85%
RC = (10) x (168) x (90%) x (85%)
RC = 1285,2 dibulatkan
RC = 1285 jam perminggu
6). Contoh Soal Perhitungan Rencana Produksi
Perusahaan PT Ardra.biz sedang merencanakan produksi untuk permintaan total 1000 unit produk. Perusahaan memiliki inventori awal 200 dan inventori akhir 800, maka berdasarkan data ini, berapakah rencana produksinya.
Menghitung Rencana Produksi
Rencana produksi dapat dinyatakan dengan rumus seperti berikut:
RP = (PT – Iaw) + Iak
RP = rencana produksi
PT = permintaan total
PT = 1000 unit
Iaw = inventory awal
Iaw = 200 unit
Iak = inventori akhir
Iaw = 800 unit
Berdasarkan data data tersebut, maka rencana produksinya adalah
RP = (1000 – 200) + 800
RP = 1600 unit produk
7). Contoh Soal Perhitungan Cycle Time Produksi
PT Ardra.biz memiliki data data produksi sebagai berikut waktu yang tersedia adalah 8 jam x 60 menit = 480 menit untuk waktu produktif perharinya. Perusahaan memiliki tingkat produksi perhari adalah 24 unit. Hitungkah cycle time produksi perusahaan tersebut.
Menghitung Cycle Time Produksi
CT = (WP)/(TP)
CT = Cycle Time
WP = Waktu Produksi
WP = 480 menit
TP = Tingkat Produksi)
TP = 24 unit
Dengan data data tersebut, maka cycle time produskinya adalah
CT = 480/24
CT = 20 menit per unit produk
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan motivasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”… https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
- Rumus Cara Menentukan Harga Saham: Teoritis Wajar Intrinsik, Pengertian Contoh Soal Perhitungan,
- Perhitungan Eksposur Nilai Tukar Akuntansi Transaksi Operasi Pengertian Contoh Soal,
- Rasio Likuiditas Bank: Quick Ratio – Banking Ratio – Loan to Deposit Ratio – Cash Ratio – Loan to Asset Ratio Deposit Risk Ratio – Investing Policy Ratio
- Perhitungan Ratio Rentabilitas Bank: GPM – NPM – ROE – ROA – BOPO – Interest Margin on Earning Assets – Assets Utilization – Rate Return on Loans – Interest Margin on Loans
- Cara Menentukan Biaya Penyusutan Aktiva Tetap: Metoda Garis Lurus, Angka Tahun, Saldo Menurun, Persentase Tetap, Rumus Perhitungan
- Analisis Pemberian Kredit Bank: Pengertian Prinsip 5C 7P 3R Jenis Contoh
- Unsur Unsur Kredit: Pengertian –Kreditor – Debitur – Kepercayaan – Kesepakatan – Jangka Waktu – Risiko – Balas Jasa
- Pengendalian Sistem Pencatatan Dana Kas Kecil: Pengertian Imprest Fluctuating
- Perhitungan Solvabilitas Bank: Primary Ratio – Risk Asset Ratio – Secondary Risk Ratio – Capital Ratio – CAR – Bank
- Harga Pokok Penjualan HPP: Pengertian Contoh Soal Rumus Cara Perhitungan
Daftar Pustaka:
- Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
- Jenis Produktivitas: Perhitungan Single- Factor Productivity – Multifactor Productivity – Produktivitas Faktor Total – Rated Capacity – Rencana Produksi – Cycle Time Produksi- Contoh Soal Rumus,
- Jenis Jenis Kapasitas Produksi – Kapasitas Desain- Kapasitas Efektif (Utilization) – Kapasitas Efisien (Efficiency) – Rated Capacity – Standard Capacity – Actual Operating Capacity Peak Capacity,
- Contoh Soal Perhitungan Produktivitas Aktual Normatif, Contoh Soal Perhitungan Produktivitas Single- Factor Productivity – Multifactor Productivity, Contoh Soal Perhitungan Rated Capacity – Rencana Produksi – Cycle Time Produksi,