Pengertian Foreign Exchange Exposure. Eksposur Nilai Tukar (Foreign exchange exposure) dapat diartikan sebagai suatu risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan yang timbul akibat dari fluktuasi kurs mata uang.
Risiko valuta asing memberikan pengaruh pada arus kas perusahaan dan pada akhirnya berpengaruh pada nilai perusahaan.
Jenis Eksposur Nilai Tukar
Pengaruh fluktuasi valuta asing terhadap perusahaan atau disebut foreign exchange exposure dapat dikelompokkan dalam 3 bentuk eksposur, yaitu transaction exposure, operating exposure, dan translation exposure.
Accounting Exposure, Eksposur Akuntansi
Accounting exposure biasa juga disebut dengan translation exposure yaitu eksposur yang terjadi karena adanya perubahan dalam laporan akuntansi yang disebabkan oleh perbeadaan nilai kurs.
Terjadinya eksposur translasi dikarenakan perusahaan multinasional melakukan perubahan laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Artinya laporan keuangan yang beroperasi di negara local yang menggunakan mata uang local harus dikonversikan ke dalam mata uang negara dimana perusahaan induk berada.
Transaction Exposure, Eksposur Transaksi
Transaction exposure adalah mengukur perubahan nilai transaksi akibat adanya perbedaaan antara nilai kurs pada saat transaksi terjadi dengan saat transaksi diselesaikan. Jadi eksposur transaksi terkait dengan transaksi yang sudah dilakukan namun belum jatuh tempo seperti utang dan piutang,
Eksposur transaksi terjadi adanya kontrak transaksi yang mengikat arus kas masuk dan keluar yang didenominasi oleh mata uang asing.
Jika terjadi perubahan nilai tukar antara saat penerimaan atau pengeluaran uang dengan saat transaksi terjadi, maka nilai uang yang diharapkan diterima atau dikeluarkan pada saat transaksi menjadi tidak sama dengan kenyataannya sehingga akan menimbulkan keuntungan dan kerugian.
Operating Exposure
Operating exposure atau disebut juga economic exposure, competitive exposure juga strategic exposure adalah mengukur seberapa besar perubahan present value perusahaan akibat perubahan arus kas operasional di masa datang akibat fluktuasi nilai tukar yang tidak diharapkan.
Artinya setiap adanya pergerakan kurs akan menyebabkan perubahan pendapatan dan pengeluaran dan berpengaruh langsung terhadap keuntungan aliran kas saat ini.
Setiap perusahaan yang memiliki pendapatan dan pengeluaran dalam mata uang asing akan memiliki operating exposure.
Pengukuran operating exposure dari perusahaan membutuhkan peramalan dan analisis seluruh transaction exposure perusahaan di masa yang akan datang bersamaan dengan seluruh eksposur yang timbul dari kompetitor dan potensi competitor.
Operating exposure tidak hanya merupakan tingkat sensitifitas arus kas perusahaan di masa depan terhadap perubahan nilai tukar, tetapi juga tingkat sensifitas terhadap variabel makroekonomi lain yang disebut dengan ketidakpastian makroekonomi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Economic Exposure
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi economic exposure diantaranya adalah
a). Orientasi penjualan produk perusahaan, dalam negeri atau luar negeri.
b). Pesaing utama perusahaan, perusahaan dalam negeri atau luar negeri.
c). Elastisitas permintaan barang terhadap harga.
d). Lokasi produksi perusahaan, dalam negeri atau luar negeri.
e). Penggunaan bahan baku dan pembantunya apakah iimpor atau tidak.
f). Mata uang yang digunakan untuk penetapan harga input atau outputnya, harga pasar yang digunakan apakah harga dunia atau pasar domestik
g). Multi National Company MNC atau bukan MNC.
h). Mata uang yang digunakan dalam memenuhi kewajiban utang
i). Melakukan lindung nilai Hedging atau tidak.
j). Mata uang yang digunakan dalam pelaporan transakasi akuntansi
Lindung Nilai Hedging Instrumen Derivatif
Untuk mengantisipasi terjadinya risiko dari fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap aliran kas atau cash flow, maka perusahaan dapat menempuh strategi pemagaran risiko yang disebut hedging.
Hedging merupakan suatu Tindakan melindungi perusahaan untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian atas valuta asing sebagai akibat dari terjadinya transaksi bisnis. Prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi aset awal dengan keuntungan dari posisi instrument hedging.
Hedging merupakan salah satu fungsi ekonomi dari perdagangan berjangka, yaitu transfer of risk. Hedging merupakan suatu strategi untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh turun-naiknya harga mata uang.
Lindung nilai Hedging untuk risiko valuta asing biasanya dilakukan dengan membentuk portofolio melalui instrumen derivatif.
Derivatif merupakan kontrak perjanjian dilakukan oleh dua pihak untuk menjual dan membeli sejumlah barang (baik komoditas, maupun sekuritas) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah disepakati pada saat ini.
Perusahaan dapat melakukan penjualan atau pembelian sejumlah mata uang, untuk menghindari risiko kerugian akibat selisih kurs yang terjadi karena adanya transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan tersebut.
Instrumen Derivatif Valuta Asing Hedging
Perusahaan dapat melakukan hedging atau lindung niali dengan instrumen derivatif valuta asing yaitu melalui kontrak berjangka (futures contract), kontrak forward, opsi, dan swap.
1). Futures Valuta Asing
Kontrak Futures mata uang adalah perjanjian kontrak berstandar dimana dua pihak berjanji untuk menukar suatu mata uang dengan mata uang yang lain dengan rate terntentu dan jumlah tertentu pada tanggal yang sudah ditentukan di masa yang akan datang.
Kontrak futures memungkinkan perusahaan membeli dan menjual dengan standar dan kualitas tertentu, kualitas dan waktu penyerahan akan datang melalui agen perdagangan (trader) yang dapat ditukar kemudian (futures exchange).
Tujuan dari kontrak futures adalah untuk mengalihkan risiko dari satu pihak ke pihak lain di dalam kontrak tersebut.
2). Forward Valuta Asing
Kontrak forward adalah kontrak yang tidak berstandar yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak dimana mereka berkewajiban untuk bertukar satu mata uang dengan mata uang yang lain pada rate tertentu dengan kuantitas tertentu yang akan di eksekusi pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Beberapa kontrak forward diperdagangkan seperti kontrak future, tetapi perdagangan dengan cara ini lebih mengandung risiko karena tidak liquid dan tidak mendapat jaminan penuh dari agen perdagangan resmi.
Pada perdangan ini terjadi penyerahan secara fisik kendati harus melalui berbagai agen penjualan sebelum diterima pembeli akhir. Tanggal di mana kontrak forward jatuh tempo untuk di eksekusi disebut expiration date
3). Opsi (Option) Valuta Asing
Opsi valuta asing adalah kontrak yang memberi hak kepada pembeli opsi (buyer), namun bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing tertentu dengan harga per unit tertentu dalam periode waktu tertentu (sampai tanggal jatuh tempo).
Pada kontrak opsi, pemegang opsi (buyer) tidak memiliki kewajiban untuk mengeksekusi kontrak tersebut selama masa sebelum jatuh tempo, pemegang opsi dapat memilih untuk mengeksekusi kontrak tersebut atau tidak sama sekali.
Namun untuk mendapatkan hak untuk memilih tersebut pembeli opsi harus membayarkan sejumlah premium kepada pihak yang memiliki wewenang atas kontrak opsi tersebut (broker, perusahaan, atau individu).
Premium adalah biaya dimuka yang harus dibayarkan pemegang opsi untuk memiliki hak untuk memilih baik kontrak tersebut dieksekusi maupun tidak (Nguyen, 2012). Tetapi penjual opsi (writer) harus memenuhi kewajibannya apabila pemegang opsi memilih untuk mengeksekusi kontrak opsi sebelum masa jatuh tempo.
Kontrak opsi atau option memungkinkan perusahaan memastikan harga maksimal dan minimal dari penjualan untuk waktu yang akan datang.
Kontrak ini dapat dilaksanakan melalui agen perdagangan seperti dalam pasar future, yaitu hak untuk membeli kembali kontrak future dengan tingkat harga tertentu dan waktu penyerahan yang disepakati.
Kontrak juga dapat dilaksanakan secara langsung tanpa agen perdagan antara pihak yang terlibat dalam pasar Over the Counter (OTC).
Jenis Jenis Opsi Valuta Asing Hedging
Ada dua jenis kontrak opsi utama, yaitu opsi call dan opsi put :
a). Opsi Beli (Call Option) adalah instrumen negosiasi yang berbentuk suatu kontrak opsi untuk membeli atau “call” selembar saham pada harga dan tanggal yang telah ditentukan.
Opsi beli (Call Option) adalah suatu instrumen negosiasi yang memungkinkan pemiliknya untuk membeli suatu efek tertentu pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu
b). Opsi Jual (Put Option) adalah instrumen negosiasi berupa suatu opsi yang memungkinkan pemiliknya untuk menjual suatu efek tertentu pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.
4). Swap Valuta Asing
Kontrak swap merupakan instrumen keuangan yang digunakan untuk memindahkan risiko antara dua belah pihak. Secara sederhana dapat dikatakan pembeli swap akan menukarkan risiko yang berfluktuasi dengan yang pasti dijamin oleh pemberi swap.
Harga atau suku bunga yang ditetapkan dapat dinegosiasikan antara pembeli dan pemberi swap dengan memperhatikan kualitas komoditi yang diperdagangkan, di samping penerapan indeks harga atau suku bunga selama jangka waktu perdagangan.
Kontrak meliputi kuantitas yang diperdagangkan, namun tidak diperlukan penyerahan fisik dan kesepakatannya dapat berupa transaksi tunai.
Kontrak swap mata uang biasanya terjadi antara perusahan di satu negara dengan negara yang lainnya dan diperantarai oleh bank. Kontrak swap biasanya memiliki jangka waktu maksimal sampai 10 tahun.
Contoh Soal Perhitungan Hedging Forward Valuta Asing,
Contoh Soal Perhitungan Hedging Futures Valuta Asing,
Contoh Soal Perhitungan Hedging Opsi Valuta Asing,
Contoh Soal Perhitungan Hedging Swap Valuta Asing,
- Pengertian Jenis Sumber Fungsi Devisa.
- Syarat Penyerahan Pembayaran Barang: Pengertian International Commercial Terms, Jenis Contoh
- Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
- Produk Jasa Bank: Pengertian Fungsi Jenis Contoh Transfer, Safe Deposit Box, Inkaso, Collection,
- Analisis Pemberian Kredit Bank: Pengertian Prinsip 5C 7P 3R Jenis Contoh
- Pengendalian Sistem Pencatatan Dana Kas Kecil: Pengertian Imprest Fluctuating
- Pegadaian: Tujuan Fungsi Peran Manfaat Ciri Prinsip Kerja Produk Jasa Layanan Usaha Gadai
- Unsur Unsur Kredit: Pengertian –Kreditor – Debitur – Kepercayaan – Kesepakatan – Jangka Waktu – Risiko – Balas Jasa
- Jenis Produktivitas: Perhitungan Single- Factor Productivity – Multifactor Productivity – Produktivitas Faktor Total – Rated Capacity – Rencana Produksi – Cycle Time Produksi- Contoh Soal Rumus
- Badan Usaha Milik Negara Daerah BUMN BUMD: Pengertian, Peran Fungsi, Bentuk, Jenis Ciri Contoh
Daftar Pustaka:
- Amalia, Lia, 2007, “Ekonomi Internasional”, Edisi Pertma, Graha Ilmu, Yogyakarta.
- Hady, Hamdy, 2004, “Ekonomi Internasional”, Cetakan Kedua, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
- Hanafi, M., Mamduh, 2004, “Manajemen Keuangan Internasionl”,Edisi 2003/2004, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
- Hanafi, Mamduh, 2005, “Manajemen Keuangan Internasional”, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
- Kuncoro, Mudrajad, 1996, “Manajemen Keuangan Internsional”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
- Hady, Hamdy, 2008, “Manajemen Keuangan Internasional”, Cetakan Keempat, Penerbit Yayasan Adminitrasi Indonesia, Jakarta.
- Prasetyo, Handoyo. Yuliati, Handaru, Sri, 2005, “Dasar Dasar Manajemen Keuangan Internasional”, Edisi Kedua, Penerbit CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.
- Jamli, Ajmad, 2001, “Dasar Dasar Keuangan Internasional, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
- Krugman, R. Paul. Obstfeld, Maurice, 2005, “Ekonomi Internasionl, Teori dan Kebijakan”, Edisi Kelima, PT Indeks, Jakarta.
- Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
- Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
- Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
- Berlianta, C. H.,2006, “Mengenal Valuta Asing”, Cetakan Ketiga, Gajah Maada University Press, Yogyakarta.
- Rangkuman Ringkasan: