Faktor Yang Menentukan Bunga Kredit Bank, Pengertian Contoh Soal Perhitungan.

Pengertian Bunga Bank. Bunga bank merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Dari sisi bank, bunga merupakan harga yang harus dibayar oleh bank kepada nasabah yang telah menyimpan uangnya dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank yang telah memberi pinjaman.

Bunga yang diberikan kepada nasabah dapat dibagi menjadi dua macam bunga yaitu bunga simpanan dan bungan pinjaman.

Bunga Simpanan atau Deposito.

Bunga simpanan merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai balas jasa atau imbal jasa atau rangsangan kepada nasabah yang telah menyimpan uangnya di bank. Sebagai contoh bunga tabungan, bunga deposito, bunga giro.

Bunga Pinjaman

Bunga pinjaman merupakan bunga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank atas pinjaman yang diperolehnya. Bunga yang dibebankan kepada nasabah atau peminjam atau Debitur ini menjadi harga jual dari pihak bank.

Kedua bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dibayar atau dikeluarkan oleh bank, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima oleh bank. Kedua bunga ini saling terkait. Ketika bunga simpanan naik, maka secara otomatis, bunga pinjaman juga akan naik dan demikian pula sebaliknya.

Cara Bank Menentukan Base Lending Rate Bunga Kredit

Untuk menetapkan tingkat suku bunga kredit atau base lending rate, maka bank harus menghitung biaya dana atau cost of fund dan biaya-biaya lain terkait dengan perhitungan base lending rate.

Perhitungan cost of funds dihitung berdasarkan pendekatan biaya dana rata-rata tertimbang atau pendekatan Weighted Average Cost of Fund.

Untuk menentukan tingkat suku bunga kredit atau base lending rate maka bank harus memperhitungkan cost of loanable funds ditambah dengan komponen lainnya seperti overhead cost, risk factor, spread dan tax.

Total Biaya Dana Cost of Fund

Total Biaya Dana adalah Biaya dana yang dikeluarkan bank untuk memperoleh sejumlah dana tertentu dari nasabahnya baik untuk simpanan Giro, Tabungan maupun untuk Deposito berjangka termasuk cadangan wajib minimum atau Giro Wajib Minimum atau reserve requirement.

Manfaat menghitung Cost of funds ialah dengan mengetahui jumlah biaya dana sesungguhnya yang dikeluarkan bank untuk suatu sumber dana, maka akan dapat diketahui berapa keseimbangan besarnya keuntungan yang diperoleh dengan risiko yang mungkin dihadapi bank dalam usaha memaksimalkan laba operasional

Contoh Soal Perhitungan Total Biaya Dana Cost of Fund

Sebuah Bank memiliki beberapa dana dan kewajiban dari berbagai sumber seperti ditunjukkan pada table di bawah. Hitung total biaya dana atau Cost of Fund COF yang harus dikeluarkan oleh bank tersebut. Satuan uang dalam miliar rupiah.

Tabel Cara Bank Menentukan Suku Bunga Dasar Kredit, Based Lending Rate
Tabel Cara Bank Menentukan Suku Bunga Dasar Kredit, Based Lending Rate

Jawab

Biaya dana untuk tiap tiap sumber dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut:

Biaya Dana = Jml Dana x Suku Bunga

Besar Biaya dana giro = BDG

BDG = 20M x 5%

BDG = 1 M rupiah

Besar Biaya dana tabungan = BDT

BDT = 30M x10%

BDT =3M rupiah

Besar Biaya dana simpanan berjangka = BDSB

BDSB = 50M x 12%

BDSB = 6 M rupiah

dan seterusnya sampai surat berharga SB diterbitkan.

Secara keseluruhan hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut

Tabel Hasil Perhitungan Biaya Dana, Cost of Fund
Tabel Hasil Perhitungan Biaya Dana, Cost of Fund

Dari table diketahui bahwa Total biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank adalah 47,7 miliar rupiah.

Menghitung Total Biaya Dana Cost of Fund COF

Besar cost of fund dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

COF = BB/JD x 100%

COF = Cost of Fund

BB = total biaya bunga

BB = 47,7 Miliar rupiah

JD = total jumlah dana

JD = 400 Miliar rupiah

COF = (47,7/400) x 100%

COF = 11,925%

Cost of Loanable Fund COLF

Cost of loanable fund adalah biaya dana yang dibayarkan oleh bank untuk mendapatan seluruh dana yang terhimpun setelah dikurangi dengan cadangan wajib minimum atau Giro Wajib Minimum (reserve requirement).

Tujuan bank menghitung Cost of loanable funds COLF adalah untuk mengetahui jumlah dana yang memang efektif dapat disalurkan sebagai kredit kepada nasabah.

Contoh Perhitungan Cost of Loanable Fund COLF

Total dana yang diperoleh Bank adalah

Total Dana = 400 miliar rupiah

Cadangan wajib atau reserve requirement atau giro wajib minimum GWM

GWM = 5% x 400M

GWM = 20 miliar rupiah

Menghitung Loanable Fund

Loanable fund dapat dihitung dengan rumus berikut

Loanable Fund = LF

LF = TD – GWM

TD = total dana

LF = 400 – 20

LF = 380 miliar rupiah

Cost of Loanable fund = COLF

COLF = BB/LF

BB = biaya bunga

COLF = (47,7/380) x 100%

COLF = 12,553% atau COLF dapat juga dengan cara berikut

COLF = COF/(1 – GWMP)

GWMP = persen giro wajib minimum

COLF = 11,925%/(1 – 5%)

COLF = 11,925%/95%

COLF = 12,553%

Laba Diinginkan Bank, Spread

Laba yang ditargetkan merupakan laba atau keuntungan yang ingin diperoleh bank dan umumnya dalam persentase tertentu. Penentuan besarnya laba juga sangat memengaruhi besarnya bunga kredit.

Bank memperhatikan kondisi pesaing, kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan memperhatikan sektor-sektor yang didanai. Kredit untuk proyek pemerintah dan pengusaha kecil, maka labanya pun berbeda.

Cadangan Risiko Kredit Macet, Risk Factor

Cadangan Risiko Kredit Macet adalah cadangan terhadap kredit macet. Risk Factor RF merupakan cadangan apabila terjadi pembiayaan gagal bayar atau macet. Biaya atas pencadangan ini ditentukan dari besarnya cadangan penghapusan kredit yang ditentukan oleh Bank Indonesia

Kredit yang diberikan selalu mengandung risiko gagal bayar atau tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Sehingga, pihak bank harus menyiapkan cadangan sebagai antisipasi macetnya kredit.

Resiko kredit yakni resiko paling tinggi yang harus siap diterima oleh bank, karena hampir seluruh struktur aset berbentuk peyaluran pembiayaan.

Biaya Operasi Overhead Cost

Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Overhead Cost OC adalah biaya yang dibayarkan oleh bank yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha mendapatkan dana dari nasabah.

Biaya ini meliputi biaya administrasi dan umum, biaya penurunan atas nilai produktif, biaya personalia, biaya iklan dan promosi atau biaya lain-lain yang dihitung melalui perbandingan dari biaya overhead bank dengan aset produktif.

Seluruh biaya dana yang diluar biaya dana yang digunakan untuk menghimpun dana serta biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan penyaluran kredit.

Pajak, Tax

Pajak adalah pajak yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya. Pajak dihitung dari laba yang diperoleh bank.

Cara Bank Menentukan Suku Bunga Dasar Kredit, Based Lending Rate

Based Lending Rate merupakan tingkat suku bunga yang menjadi dasar bank ketika memberikan kredit atau pinjaman kepada para nasabahnya.

Metoda penentuan tingkat bunga kredit yang dilakukan oleh bank untuk menjadi based Lending rate dihitung dengan cara menggabungkan semua factor atau komponen yang terkait pada biaya atau beban dan keuntungan bank.

Contoh Soal Perhitungan Penentuan Tingkat Suku Bunga Dasar Kredit Bank

Bank GEMILANG telah menentukan suku bunga untuk simpanan tertinggi untuk deposito berjangka adalah 4,75 persen Pa. Total biaya operasi diperkirakan sebesar 3 persen. Sedangkan cadanga resiko kredit macet sebesar 0,5 persen.

Laba yang diinginkan oleh bank adalah 1,5 persen, Cadangan Wajib atau reserve requirement (RR) yang ditetapkan pemerintah adalah 5 persen dangan pajak 10 persen.

Menghitung Biaya Dana Cost of Fund

COLF = BS/(100% – RR)

COLF = cost of fund

BS = Bunga simpanan deposito tertinggi

RR = Cadangan Wajib atau reserve requirement

COLF = 4,75%/(100% – 5%)

COLF = 4,75%/95%

Cost of Loanable Fund = 5%

Menghitung Suku Bunga Dasar Kredit Based Lending Rate Kredit Bank

Based Lending Rate dapat dihitung sebagai berikut

BLR = COLF + S + RF + OC + (P x S)

BLR = Based Lending rate

COLF = Cost of loanable fund

S = laba bank, Spread

RF = cadangan resiko kredit macet, Risk Factor

OC = total biaya operasi, overhead cost

P = pajak, Tax

BLR = 5% + 1,5% + 0,5% + 3% + (20% + 1,5%)

BLR = 10% + (0,3%)

BLR = 10,3 %

Jadi suku bunga dasar kredit yang ditetapkan oleh bank Ketika memberikan pinjaman kepada  nasabahnya adalah 10,3 persen.

Jenis Jenis Suku Bunga Kredit Bank

Beberapa jenis pembebanan bunga yang diberikan kepada nasabah yang mengambil kredit bank adalah flate rate, sliding rate, dan floating rate.

a). Bunga Kredit Flat Rate

Flat rate merupakan pembebanan bunga yang setiap bulannya dihitung tetap dari pinjamannya. Demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga angsuran setiap bulan juga sama sampai kredit tersebut lunas.

Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi atau kredit konsumtif lainnya.

b). Bunga Kredit Sliding Rate

Sliding rate adalah pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman.

Akan tetapi, pembayaran pokok pinjaman setiap bulannya adalah sama. Angsuran nasabah yaitu pokok pinjaman ditambah bunga dari bulan ke bulan semakin menurun.

Jenis bunga sliding rate ini umumnya diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud nasabah merasa tidak terbebani oleh pinjamannya.

c). Bunga Kredit Floating Rate

Floating rate adalah bunga kredit yang besar kecilnya dikaitkan dengan bunga yang berlaku di pasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut.

Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah atau sama dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap angsuran setiap bulan, yaitu bisa tetap, nail atau turun.

Contoh Soal Perhitungan Bunga Kredit Pinjaman Bank

Tn Ardra telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari suatu Bank senilai Rp120.000.000. Jangka waktu pelunasan kredit adalah satu tahun atau 12 bulan. Bunga kredit yang dibebankan sebesar 6 persen setahun. Di samping itu, Tn Ardra dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 500.000.

Pertanyaan.

Hitung besarnya cicilan dan bunga tiap bulan yang haru dibayarkan kepada bank dengan metoda jenis flat rate dan sliding rate.

Menghitung Besar Angsuran Kredit Metoda Flat Rate

Besar angsuran tiap bulan merupakan penjumlahan cicilan pokok pinjaman dan bunganya.

Menghitung Cicilan Pokok Pinjaman Metoda Flat Rate

Besar pokok pinjaman per bulan dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

PP = JP/W

PP = Pokok pinjaman

JP = jumlah pinjaman

W = jangka waktu pengembalian

JP = 120 juta

W = 12 bulan

Besar Pokok pinjaman per bulannya adalah

PP = 120juta/12

PP = 10 juta rupiah per bulan

Menghitung Jumlah Bunga Metoda Flat Rate per Bulan

Besar bunga yang harus dibayarkan tiap bulannya dapat ditentukan dengan rumus berikut

JB = SB x JP x (T/12)

JB = Jumlah bunga

SB = suku Bunga 6 %

JP = jumlah pinjaman

JP = 120 juta rupiah

T = waktu perhitungan bunga

T = 1 bulan

Besar atau jumlah bunga yang harus dibayarkan adalah

JB = 6% x 120 jt x (1/12)

JB = 7,2 jt x(1/12)

JB = 600.000 rupiah atau

JB = Rp 600.000

Dengan demikian jumlah angsuran tiap bulannya adalah

A = PP + JB

A = angsuran

PP = pokok pinjaman

PP = 10 juta rupiah

JB = 600 ribu

JB = 0,6 juta rupiah

A = 10 + 0,6

A = 10,6 juta rupiah

besar angsuran tiap bulan yang harus disetorkan kepada bank adalah Rp 10.600.000

Jumlah angsuran setiap bulan selama satu tahun (12 bulan) adalah sama.

Membuat Tabel Perhitungan Angsuran Kredit Bank Metoda Flat Rate

Jumlah angsuran yang terdiri dari cicilan pokok pinjaman dan jumlah bunga dapat dilihat pada table berikut

Membuat Tabel Perhitungan Angsuran Kredit Bank Metoda Flat Rate
Membuat Tabel Perhitungan Angsuran Kredit Bank Metoda Flat Rate

Dari table dapat diketahui bahwa metoda bunga flat rate menghasilkan besarnya pokok pinjaman dan bunga adalah sama, sehingga angsuran yang harus disetorkan tiap bulannya menjadi sama.

Menghitung Besar Angsuran Kredit Metoda Sliding Rate

Besar angsuran tiap bulan merupakan penjumlahan cicilan pokok pinjaman dan bunganya.

Menghitung Cicilan Pokok Pinjaman Metoda Sliding Rate

Besar pokok pinjaman per bulan dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut

PP = JP/W

PP = Pokok pinjaman

JP = jumlah pinjaman

W = jangka waktu pengembalian

JP = 120 juta

W = 12 bulan

Besar Pokok pinjaman per bulannya adalah

PP = 120 jt/12

PP = 10 juta rupiah per bulan

Menghitung Jumlah Bunga Metoda Sliding Rate Bulan ke 1

Besar bunga yang harus dibayarkan tiap bulannya dapat ditentukan dengan rumus berikut

JB = SB x JP x (T/12)

JB = Jumlah bunga

SB = suku Bunga 6 %

JP = jumlah pinjaman

JP = 120 juta rupiah

T = waktu perhitungan bunga

T = 1 bulan

Besar atau jumlah bunga bulan ke 1 yang harus dibayarkan adalah

JB = 6% x 120 jt x (1/12)

JB = 7,2 jt x(1/12)

JB = 600.000 rupiah atau

JB = Rp 600.000

Menghitung Angsuran Metoda Sliding Rate Bulan ke 1

Besar atau  jumlah angsuran bulan 1 adalah

A = PP + JB

A = angsuran

PP = pokok pinjaman

PP = 10 juta rupiah

JB = 600 ribu = 0,6 juta rupiah

A1 = 10 + 0,6

A1 = 10,6 juta rupiah

Angsuran Metoda Sliding Rate Bulan ke 1 adalah

Jumlah angsuran  bulan 1 satu  adalah Rp 10.600.000 atau 10,6 juta rupiah

Menghitung Jumlah Bunga Metoda Sliding Rate Bulan ke 2

Sisa Pinjaman Setelah Angsuran Bulan ke 1 adalah

Sisa 2 = 120 – 10

Sisa 2 = 110

Besar atau jumlah bunga bulan ke 2 yang harus dibayarkan adalah

JB2 = 6% x 110 juta x (1/12)

JB2 = 6,6 juta x(1/12)

JB2 = 0,55 jt rupiah

Menghitung Angsuran Metoda Sliding Rate Bulan ke 2

A2 = 10 + 0,55

A2 = 10,55 juta rupiah

Menghitung Jumlah Bunga Metoda Sliding Rate Bulan 3

Sisa pinjaman setelah angsuran bulan ke 2 adalah

Sisa 3 = 110 – 10

Sisa 3 = 100 jt rupiah

Besar atau jumlah bunga bulan ke 3 yang harus dibayarkan adalah

JB3 = 6% x 100 jt x (1/12)

JB3 = 6 jt x (1/12)

JB3 = 0,5 jt rupiah

Menghitung Angsuran Metoda Sliding Rate Bulan ke 3

A3 = 10 + 0,5

A3 = 10,5 jt rupiah

dan seterusnya sampai bulan ke 12

Membuat Tabel Perhitungan Angsuran Kredit Bank Metoda Sliding Rate

Jumlah angsuran yang terdiri dari cicilan pokok pinjaman dan jumlah bunga dapat dilihat pada table berikut

Membuat Tabel Perhitungan Angsuran Kredit Bank Metoda Sliding Rate
Membuat Tabel Perhitungan Angsuran Kredit Bank Metoda Sliding Rate

Dari table dapat diketahui bahwa metoda bunga sliding rate menghasilkan besarnya pokok pinjaman tiap bulan adalah sama. Namum jumlah bunga yang harus disetor menjadi turun sehingga angsuran yang harus disetorkan tiap bulannya menjadi turun.

Contoh Perhitungan Bunga Simpanan-Deposito Bank.

Nasabah menyimpan uangnya sebesar Rp 100.000.000 dalam bentuk simpanan atau deposito dengan bunga 12 persen pertahun dan pajak atas bunga yang diterima sebesar 15 persen.

Pertanyaan:

Berapa jumlah bunga yang diterima nasabah setelah satu bulan bulan?

Jawab:

Jumlah Bunga = (1 bulan/12 bulan) Rp 100.000.000 x 12%

Jumlah Bunga = Rp 1.000.000

Pajak atas Bunga = 15% x Rp 1.000.000 = 150.000

Sehingga jumlah bunga bersih yang diterima adalah:

Jumlah Bunga Bersih = Rp 1.000.000 – Rp 150.000

Jumlah Bunga Bersih = Rp 850.000 ini adalah bunga yang diterima oleh Nasabah setiap bulan selama enam bulan.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan motivasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Bank Garansi, Pengertian Manfaat Biaya Tujuan Proses

Pengertian Bank Garansi.  Bank Garansi merupakan jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima jaminan, apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi ...

Bank Perkreditan Rakyat: Peran – Fungsi – Contoh Jenis Produk - Kegiatan Menghimpun Menyalurkan Dana,

Pengertian Bank Perkreditan Rakyat BPR: Istilah Bank Perkreditan Rakyat BPR baru pertama kali diperkenalkan oleh Bank Rakyat Indonesia BRI pada akhir...

Bank Umum: Pengertian - Fungsi - - Financial Intermediation - Menghimpun - Menyalur Dana

Pengertian Bank Umum.  Bank umum disebut juga sebagai bank komersial. Bank umum pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan ...

Cara Menilai, Menentukan Kesehatan Bank

Pengertian Kesehtan Bank . Kesehatan bank dapat dilihat dari beberapa aspek dengan kriteria dan tata cara penilaian sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan...

Faktor Penyebab, Cara Penyelesaian, Penyelamatan Kredit Macet

Faktor Penyebab Terjadinya Kredit Macet.  Kredit macet dapat ditimbulkan oleh dua kemungkinan yaitu disebabkan oleh pihak perbankan dan atau disebabkan ...

Faktor Yang Menentukan Bunga Kredit Bank, Pengertian Contoh Soal Perhitungan.

Pengertian Bunga Bank.  Bunga bank merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual ...

Jenis Instrumen Pasar Modal

Pengertian Instrumen Pasar Modal.  Instrumen pasar modal adalah sekuritas yang memiliki waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun. Instrumen utamanya adalah ...

Jenis Instrumen Pasar Uang: Sertifikat Bank Indonesia SBI - Surat Berharga Pasar Uang SBPU - Commercial Paper CP - Sertifikat Deposito - Banker’s Acceptance BA - Interbank Call Money

Pengertian Instrumen Pasar Uang.  Instrumen yang diperdagangkan pada pasar uang merupakan surat berharga jangka pendek yang memiliki jatuh tempo kurang...

Jenis Jenis Bank, Pengertian Contoh

Pengertian Bank. B ank merupakan suatu perusahaan atau lembaga yang dipercaya masyarakat untuk mengamankan yang mengelola uangnya dengan memberi imbala...

Jenis Jenis Kredit Bank, Pengertian Contoh Kredit

Pengertian Kredit . Kredit berasal dari kata Italia yaitu Credere yang memiliki arti kepercayaan, yaitu kepercayaan dari kreditor bahwa debitornya akan...

Daftar Pustaka:

  1. Kasmir, 2012, “Dasar Dasar Perbankan”, Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
  2. Djumhana, Muhamad, 2006, “Hukum Perbankan di Indonesia”, Cetakan Kelima, PT Citra Aditya Bakti,  Bandung.
  3. Kasmir, 2015, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Edisi Revisi 2014, Rajawali Pers, Jakarta.
  4. Mangani, Silvanita, Ktut, 2009, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  5. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  6. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  7. Djamil, Fathurrakman,  2012, “Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah”, Cetakan Pertama, Sinae Grafika, Jakarta.
  8. Fuady, Munir, 2004, “Hukum Perbankan Modern”, Buku Kedua, Citra Aditya Bakti, Bandung.
  9. Machmud, A. Rukmana, H., 2010, “Bank Syariah, Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  10. Rangkuman Ringkasan: Pengertian dan Contoh Bunga Bank dengan Bunga bank prinsip balas jasa bank konvensional dan Bunga Simpanan atau Deposito. Harga beli simpanan dan Bunga Pinjaman dengan biaya utama dan pendapatan bank. Peminjam dana atau Debitur dengan contoh bunga tabungan dan bunga deposito.
  11. Bunga giro dengan Jenis Bunga Bank dan Fungsi Tujuan Simpanan dan Pinjaman Bank. Contoh Perhitungan Bunga Simpanan-Deposito Bank dan Contoh Menghitung Bunga Simpanan Deposito Bank. Rumus Persamaan Menghitung Bunga Simpanan Deposito dengan Contoh Menghitung Pajak Bunga Simpanan Deposito Bank dan Menghitung Bunga Bersih Simpanan Deposito Bank.
error: Content is protected !!