Struktur Bakteri: Ciri Membran Sel, Cara Berkembang Biak Eubacteria

Pengertian. Kata bakteri berasal dari kata bakterion yang artinya batang kecil. Kata awal Eu pada kata Eubacteria berarti sesungguhnya. Jadi, Eubacteria berarti bakteri yang sesungguhnya atau sebenarnya. Selanjutnya disebut bakteri saja atau bisa disebut dengan kuman atau basil.

Bakteri termasuk organisme prokariotik dari kingdom monera. Organisme prokariotik merupakan organisme yang inti selnya tidak memiliki membran inti. Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular) sesuai dengan asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal.

Ciri-ciri Bakteri Eubacteria

Adapun bakteri Eubacteria memiliki ciri- ciri sebagai berikut.

  1. Bersel tunggal, prokariotik, tidak berklorofil.
  2. Bersifat heterotroph atau autotroph
  3. Dinding sel mengandung peptidoglikan
  4. Mempunyai organel sel ribosom
  5. Membran plasmanya dari lipid dan ikatan ester
  6. Ukuran tubuh 1 – 5 mikron.
  7. Reproduksi vegetatif dengan membelah diri dan generatif dengan paraseksual.
  8. Adaptasi terhadap lingkungan buruk membentuk endospora.

Struktur Bakteri Eubacteria

Susunan bagian- bagian utama sel bakteri terdiri dari,

Struktur dan Fungsi Bakteri, Pili, Membran Sel Ribosom Flagela
Struktur dan Fungsi Bakteri, Pili, Membran Sel Ribosom Flagela

Membran sel

Membran sel atau membran plasma adalah selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya. Membran sel terletak di sebelah dalam dinding sel. Membran sel tidak terikat kuat dengan dinding sel.

Membran sel merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Sehingga, jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati.

Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfolipid terdapat senyawa protein dan karbohidrat dengan kadar yang bervariasi untuk berbagai sel bakteri.

Fungsi Membran Sel adalah mengendalikan keluar masuknya substansi atau zat  dalam larutan sel. Membran sel mampu mengambil dan menahan nutrien seperti gula, asam amino, mineral, dalam jumlah yang sesuai dan membuang kelebihan nutrien atau produk- produk buangannya.

Membran sel berfungsi juga sebagai tempat perlekatan flagellum.

Ribosom

Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya berupa butir- butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA.

DNA (Deoxyribonucleic Acid)

DNA merupakan materi genetic yang terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang sirkuler (melingkar).

Fungsi DNA Bakteri adalah sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa sifat.

DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran.

Sitoplasma dan Struktur di Dalamnya

Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua zat yang diperlukan untuk kehidupan sel. Struktur Sitoplasma terdiri dari

Daerah sitoplasma, berisi partikel- partikel RNA protein (ribosom). Ribosom ini merupakan biosintesis protein, dijumpai pada semua sel, baik eukariotik/ prokariotik.

Daerah nukleus, bahan nukleus/ DNA di dalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat sel dan terikat pada mesosom sitoplasma. Bahan ini sebagai alat genetik yang terdiri atas kromosom.

Bagian zat alir, mengandung nutrien terlarut. Zat alir terdiri dari lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika zat zat ini menumpuk, maka akan membentuk granul/ globul. Contohnya pada bakteri Thiobacillus thioparus yang menumpuk sebagian sulfur yang tampak seperti granul.

Sel bakteri tidak mengandung organel reticulum endoplasmik, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol.

Plasmid dan Endospora

Pada umumnya bakteri memiliki plasmid berbentuk seperti cincin yang terletak di dalam sitoplasma.

Fungsi Plasmid adalah untuk pertahanan sel bakteri terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Ketika lingkungan dalam keadaan buruk, bakteri akan membentuk endospora. Endospora ini sebenarnya adalah spora/struktur yang berdinding tebal, pembentukannya terjadi di dalam sel bakteri.

Endospora tahan terhadap panas sekitar 120° C. Jika kondisi telah membaik, maka endospora akan tumbuh menjadi bakteri seperti semula. Endospora bakteri tidak berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, tetapi hanya sebagai alat perlindungan diri.

Kapsul

Kapsul merupakan suatu bahan kental berupa lapisan lender yang mehelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida (glikoprotein).

Ukurannya dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya. Kapsul berfungsi sebagai penutup atau pelindung dan juga sebagai gudang makanan cadangan. Selain itu, berfungsi juga untuk menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi.

Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen.

Dinding sel

Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino).

Berdasarkan susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif.

Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri gram positif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan.

Lapisan luar terbentuk dari protein dan polisakarida. Sedangkan lapisan dalamnya tersusun dari peptidoglikan yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif.

Fungsi Dinding Sel Bakteri adalah untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.

Flagela Atau Flagel

Bentuk flagela menyerupai rambut yang tipis, mencuat menembus dinding sel. Fungsi Flagela adalah  untuk pergerakan sel bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel.

Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid.

Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.

Flagela terdiri dari tiga bagian, yaitu tubuh dasar, struktur seperti kait, dan sehelai filamen panjang di luar dinding sel. Panjang flageal beberapa kali lebih panjang dari selnya, tetapi diameternya jauh lebih kecil dari diameter selnya.

Pili atau Pilus (Fimbriae)

Pili berbentuk seperti filamen, tetapi bukan flagela, banyak terdapat pada bakteri gram negatif. Ukurannya lebih kecil, lebih pendek, dan lebih banyak dari flagela.

Fungsi Pili adalah sebagai pintu gerbang masuknya bahan genetik selama berlangsungnya perkawinan antarbakteri.

Pili juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai alat untuk melekatkan pada berbagai permukaan jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan nutriennya. Contohnya, Sex pilus.

Jenis Macam Bakteri Eubacteria

Berdasarkan kebutuhan oksigen

1) Bakteri Aerob

Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Bakteri yang hidup secara aerob dapat memecah gula menjadi air, CO2, dan energi, misalnya, bakteri Nitrosomonas, Nitrobacter, dan Nitrosococcus.

2) Bakteri Anaerob

Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya Micrococcus denitrificans.

Berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)

1) Autotrof

Autotrop merupakan bakteri yang dapat memproduksi makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik.

Bakteri autotrop, berdasarkan sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrop (sumber energi dari cahaya) dan kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia).

Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal dari cahaya matahari. Bakteri ini adalah bakteri yang mengandung zat warna hijau sehingga dapat melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan hijau.

Contoh bakteri fotoautotrof adalah bakteri bakteri yang mempunyai zat warna, antara lain, dari golongan Thiorhodaceae (bakteri belerang berzat warna).

Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal dari reaksi-reaksi kimia, misalnya, proses oksidasi senyawa tertentu.

Contoh bakteri kemoautotrof adalah bakteri nitrit dengan mengoksidkan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidkan HNO2, bakteri belerang dengan mengoksidkan senyawa belerang, Nitosococcus, dan Nitrobacter.

2) Heterotrof

Heterotrop merupakan jenis bakteri yang tidak membuat makanan sendiri, sehingga memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain. Bakteri ini dapat hidup secara saprofit dan parasit.

Bakteri biasa disebut sebagai bakteri pembersih karena mampu menguraikan sampah- sampah organik sehingga menguntungkan bagi manusia,

Bakteri saprofit adalah bakteri yang hidup pada jasad yang sudah mati, misalnya, sampah, bangkai, atau kotoran.

Contoh bakteri heterotrop adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.

Bakteri parasit adalah bakteri yang hidup menumpang pada makhluk hidup lain. Bakteri ini biasanya bersifat merugikan makhluk hidup yang ditumpanginya karena dapat menimbulkan penyakit.

Contoh Bakteri parasite adalah bakteri Shigella dysenterriae, Treponema pallidum, Diplococcus pneumoniae.

Cara Bakteri Eubacteria Berkembang Biak, Reproduksi

Bakteri Berkembang Biak Aseksual

Bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner melintang.  

Pembelahan biner melintang adalah pembelahan secara langsung yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak.

Sel anakan hasil pembelahan ini akan membentuk suatu koloni yang dapat dijadikan satu tanda pengenal untuk jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang terdiri dari sepasang sel (diplococcus), delapan sel membentuk kubus (sarcina), dan berbentuk rantai (streptococus).

Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 × 1021 anakan baru setiap harinya.

Proses pembelaha biner mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Dua sel bakteri hasil pembelahan mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik). Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri.

Bakteri Berkembang Biak Seksual

Bakteri eubacteria dapat juga berkembangbiak secara seksual, Namun demikian Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang terjadi pada makhluk hidup eukariot. Bakteri tidak mengalami penyatuan sel kelamin atau fertilisasi dan Meiosis.

Meskipun demikian, pada bakteri terjadi pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya. Perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual.

Paraseksual bukan merupakan peleburan gamet jantan dan gamet betina, tetapi berupa pertukaran materi genetik yang disebut dengan rekombinasi genetik.

Perkembangbiakan parasekual bakteri dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi

Transformasi adalah pemindahan potongan atau sebagian materi genetik atau DNA dari luar ke dalam sel bakteri penerima. Pada transformasi akan terjadi perubahan suatu genotipe sel bakteri akibat mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Dalam proses ini, tidak terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi DNA dan penerima.

Contoh bakteri yang melakukan transformasi seksual adalah bakteri Streptococcus  pneumoniae.

Konjugasi adalah penggabungan antara DNA pemberi dan DNA penerima melalui kontak langsung. Jadi, untuk memasukkan DNA dari sel pemberi ke sel penerima, harus terjadi hubungan langsung.

Beberapa konjugasi bakteri menggunakan pili seksual. Proses konjugasi dapat memproduksi kombinasi genetik baru dan menghasilkan bakteri dengan sifat baru.

Contoh bakteri yang melakukan konjugasi adalah bakteri Gram negatip, misalnya: Escherichia, Shigella, Salmonella, Pseudomonas aeruginea.

Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima dengan perantaraan virus. Reproduksi bakteri dengan cara transduksi tidak melalui kontak langsung dua bakteri, tetapi diperlukan adanya materi sebagai perantara yaitu virus yang hidup pada inang bakteri (Bacteriofage).

Protein virus yang berfungsi sebagai cangkang digunakan untuk pembungkus dan membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.

Peranan Manfaat dan Kegunaan Bakteri Bagi Kehidupan

Beberapa bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan diantaranya adalah:

Bakteri Untuk Produksi Bahan Makanan:

a) Lactobacillus casei dan Lactobacillus bulgaricus, untuk membuat yoghurt.

b) Acetobacter xylinum, untuk membuat nata de coco

c) Acetobacter, untuk membuat asam cuka.

d) Streptococcus lactis, untuk membuat mentega.

e) Lactobacillus sp untuk membuat terasi.

Bakteri Penghasil Antibiotik:

a) Streptomyces griceus, penghasil streptomisin.

b) Stretomyces aureofacien, penghasil aureomisin.

c) Streptomyces venezuele, penghasil kloramfenikol.

Bakteri Penyubur Tanah:

a) Rhizobium leguminosarum bersimbiosis pada akar tanaman kacang-kacangan dan dapat mengikat nitrogen. Azetobacter, Chlorococcum, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillum rubrum yang hidup bebas dan dapat mengikat nitrogen.

b) Nitrosomonas dan Nitrosococcus, dapat mengubah amonia menjadi nitrit, dan Nitrobacter, dapat mengubah nitrit menjadi nitrat.

Bakteri Eubacteria yang Merugikan

Bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagai berikut:

a) Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus,

b) Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri,

c) Neisseria meningitidis penyebab penyakit meningitis,

d) Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah,

e) Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis, dan

f) Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra.

Bakteri yang Merugikan Pada Hewan

a) Actynomices bovis meyebabkan bengkak rahang pada sapi.

b) Bacillus anthraxis menimbulkan penyakit antraks pada ternak.

c) Streptococcus menyebabkan radang payudara sapi.

d) Cytopage columnaris menimbulkan penyakit pada ikan.

Bakteri yang Merugikan Pada tanaman

a) Xanthomonas oryzae menyerang dan merusak pucuk batang padi.

b) Xanthomonas campestris menyerang dan merusak tanaman kubis.

c) Pseudomonas solanacearum menyebabkan layu pada terung-terungan.

d) Erwina carotovora menyebabkan busuk pada buah-buahan.

Bakteri Yang Merugikan dan Merusak Bahan Makanan:

a) Acetobacter dapat merubah etanol (alkohol) menjadi asam cuka sehingga merugikan perusahaan anggur.

b) Pseudomonas dapat membentuk asam bongkrek (racun) pada tempe bongkrek.

c) Clostridium botulinum merupakan penghasil racun makanan.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Contoh Soal Ujian Materi Fungsi Struktur Jenis Bakteri

Soal 1. Kandungan spesifik dinding sel bakteri adalah ….

  1. peptidoglikan
  2. selulosa
  3. kitin
  4. pektin
  5. lignin

Soal 2. Salah satu bakteri yang menguntungkan, antara lain mampu mengikat nitrogen yang hidupnya bersimbiosis dengan polongpolongan, yaitu ….

  1. Rhizobium
  2. Azotobacter
  3. Nitrobacter
  4. Nitrosomonas
  5. Agrobacterium

Soal 3. Kelompok Eubacteria adalah kelompok bakteri pada umumnya yang mempunyai sel ….

  1. prokariot
  2. heterotrof
  3. eukariot
  4. autrotof
  5. bersel banyak

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “============

Sel Mahkluk Hidup

Struktur organ Mahkluk hidup dimulai dari unit kehidupan kecil yang disebut sebagai sel. Sel- sel yang memiliki struktur dan fungsi sama bergabung membentuk suatu jaringan. Beberapa jenis jaringan membentuk struktur yang disebut dengan organ. Dan Beberapa organ yang saling berkaitan membentuk suatu sistem organ, dan selanjutnya beberapa sistem organ itu menyusun untuk membentuk menjadi suatu organisme.

Pengertian Sel Mahkluk Hidup

Tubuh tersusun oleh bagian atau unit -unit kecil yang sangat banyak dan hanya dapat diamati dengan menggunakan alat bantu seperti mikroskop.

Bagian kecil tersebut dinamakan sel. Sel merupakan satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Satuan terkecil itu meliputi satuan struktural dan fungsional. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, pada abad Sembilan belas.

Di dalam sel terdapat organel -organel sel. Organel- organel beserta cairan sel disebut protoplasma. Protoplasma merupakan kunci kehidupan suatu sel. Artinya, jika protoplasma tidak ada maka seluruh aktivitas sel berhenti.

Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (uniselular) dan ada pula yang tersusun atas banyak sel (multiselular). Makhluk hidup uniselular umumnya berukuran sangat kecil dan cara hidupnya sangat sederhana.

Makhluk hidup yang tersusun oleh satu sel disebut makhluk hidup uniseluler. Contoh makhluk hidup yang termasuk bersel satu antara lain adalah bakteri, Amoeba, Paramecium, Euglena, dan ganggang hijau-biru.

Makhluk hidup yang tersusun oleh sejumlah (banyak) sel yang bergabung Bersama sama disebut makhluk hidup multiseluler di mana segala fungsi kegiatannya dilakukan oleh sel- sel khusus.

Makhluk hidup multiselular susunan selnya lebih kompleks daripada uniselular. Tumbuhan dan hewan termasuk makhluk hidup multiselular.

Berdasarkan ada tidaknya membran inti, sel dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti, contohnya sel bakteri dan alga biru. Eukariotik yaitu sel yang memiliki membrane pelindung material inti.

Sel dibedakan menjadi tiga bagian utama, yaitu membran sel/ membran plasma, sitoplasma, dan nukleus atau inti. Plasma yang terdapat di luar inti sel disebut sitoplasma, sedangkan plasma yang terdapat di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Nukleoplasma dan sitoplasma disebut protoplasma.

Protoplasma merupakan cairan kental yang tersusun oleh air, karbohidrat, protein, lemak, garam garam mineral, dan vitamin.

Perbedaan Sel Hewan dengan Tumbuhan

Beberapa perbedaaan sel antara sel hewan dengan sel tumbuhan diantaranya adalah:

  • Sel tumbuhan memiliki organel dinding sel sedangkan sel hewan tidak punya.
  • Sel tumbuhan memiliki organel kloroplas sedangkan sel hewan tidak ada
  • Sel tumbuhan memiliki satu vakuola ukuran besar sedangan sel hewan memiliki banyak vakuola ukuran kecil
  • Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, sedangkan sel hewan memiliki organel sentriol

Beberapa perbedaan antara sel tembuhan dengan sel hewan dapat dilihat pada table di bawah

Fungsi Sel Hewan Tumbuhan
Perbedaan Sel Tumbuhan Hewan

Membran sel tumbuhan diselaputi oleh dinding sel yang tersusun oleh selulosa sehingga tebal dan kuat. Sementara itu, membran sel pada sel hewan tidak diselaputi oleh dinding sel. Organel sel yang hanya terdapat dalam sel tumbuhan adalah plastida.

Plastida yang berwarna hijau dan mengandung klorofil disebut kloroplas. Klorofil berperan dalam fotosintesis. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki vakuola, namun vakuola pada sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.

Membran Sel atau Selaput Sel Mahkluk Hidup

Membran sel biasa disebut juga dengan istilah membrane plasma atau selaput plasma. Membran sel merupakan bagian yang membungkus sel sebelah luar, atau bagian terluar dari sel. Membran plasma tersusun atas lemak dan protein.

Membran sel berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel dan melindungi seluruh isi sel (protoplasma). Membran sel bersifat semipermeabel (atau selektif permeable).

Artinya, hanya zat tertentu yang dapat masuk dengan mudah seperti air (atau zat cair)  dan zat- zat tertentu, misalnya cairan, gas, atau zat padat terlarut secara osmosis difusi, sedangkan zat tertentu lainnya tidak dapat atau sulit untuk melewatinya. Oleh karena itulah membran plasma berfungsi mengatur keluar dan masuknya zat ke dalam sel.

Sitoplasma Mahkluk Hidup

Sitoplasma adalah cairan yang mengisi ruang antara membrane sel dan inti sel. Sitoplasma tersusun atas air dan bahan-bahan kimia yang terlarut seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin.

Di dalam sitoplasma terdapat struktur- struktur (atau organ – organ) khusus yang disebut organel dan vakuola (rongga sel). Organ -organ tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga mereka disebut organel.

Organel organel inilah yang sebenarnya menjalankan fungsi- fungsi kehidupan sel, seperti mencerna makanan, menguraikan makanan, membentuk sel baru, dan membentuk energi.

Organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, dan mitokondria.

Ribosom adalah partikel yang berbentuk bulat, dan memiliki fungsi sebagai tempat pembentukan protein. Retikulum endoplasma menghubungkan inti sel dengan sitoplasma, dan memiliki fungsi untuk melakukan sekresi protein dan lemak.

Badan golgi memiliki fungsi sebagai alat pengeluaran. Mitokondria memiliki peran untuk melakukan respirasi sel dan melepaskan energi yang diperlukan oleh sel- sel untuk menjalankan fungsinya. Mitokondria banyak terdapat pada sel- sel yang memerlukan energi, misalnya sel hati, otot, dan saraf.

Vakuola merupakan rongga sel yang berisi cairan. Pada sel hewan multiseluler, vakuola jarang ditemukan. Hewan uniseluler, misalnya Paramecium, mempunyai vakuola kecil yang disebut dengan vakuola berdenyut dan vakuola makanan. Vakuola berdenyut mempunyai fungsi sebagai alat pengeluaran, sedangkan vakuola makanan mempunyai fungsi sebagai tempat pencernaan makanan.

Inti Sel (Nukleus) Mahkluk Hidup

Inti sel atau nukleus adalah bagian sel yang berukuran besar. Inti sel berbentuk bulat, bulat telur, atau tak teratur, dikelilingi oleh sitoplasma, dan terletak agak di tengah sel. Umumnya hanya ada satu nukleus di dalam sebuah sel.

Inti sel merupakan bagian terpenting dari sel, karena berfungsi mengatur seluruh kegiatan/aktivitas sel terutama saat terjadi perkembangbiakan. Di dalam inti sel terdapat kromosom yang di dalamnya mengandung gen. Gen berperan sebagai pembawa sifat keturunan. Di dalam inti terdapat anak inti yang disebut nukleolus.

Contoh Soal Ujian Sel Mahkluk Hidup

Soal 1. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan walaupun secara umum orga nelnya sama. Perbedaannya antara lain ….

  1. sel tumbuhan memiliki kloroplas, sel hewan tidak
  2. sel tumbuhan tidak memiliki kloroplas, sel hewan punya
  3. sel hewan mengandung selulosa, sel tumbuhan tidak
  4. sel hewan tidak memiliki membrane inti, sel tumbuhan punya

Soal 2. Organel yang fungsinya untuk pernapasan sel adalah ….

  1. lisosom
  2. mitokondria
  3. badan golgi
  4. kloroplas

Soal 3. Respirasi di dalam sel terjadi pada organel sel ….

  1. mitokondria
  2. lisosom
  3. badan Golgi
  4. kloroplas

Soal 4. Ilmuwan yang pertama kali melihat sel adalah ….

  1. Carolus Linnaeus
  2. Charles R. Darwin
  3. Robert Hooke
  4. Aristoteles

Soal 5.  Organel sel yang hanya terdapat pada tumbuhan adalah ….

  1. sentrosom
  2. plastida
  3. membran sel
  4. retikulum endoplasma

Daftar Pustaka:

  1. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  2. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  3. Ardra.Biz, 2019, “Sel Mahkluk Hidup, Fungsi dan Penyusun Sel Mahkluk Hidup. Contoh Soal Ujian Sel Mahkluk Hidup, Pengertian Sel Mahkluk Hidup,
  4. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  5. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  6. Ardra.Biz, 2019, “Unit Terkecil Mahkluk Hidup adalah, Alat Mengamati Sel, penemu sel mahkluk hidup, pengertian organel
  7. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  8. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  9. Ardra.Biz, 2019, “Sel Mahkluk Hidup, Fungsi dan Penyusun Sel Mahkluk Hidup, Contoh Soal Ujian Sel Mahkluk Hidup, Pengertian Sel Mahkluk Hidup, Unit Terkecil Mahkluk Hidup adalah, Alat Mengamati Sel, penemu sel mahkluk hidup,
  10. Ardra.Biz, 2019, “pengertian organel, contoh organel sel, Fungsi protoplasma, Makhluk hidup satu sel (uniselular), mahkluk hidup banyak sel (multiselular), Contoh Makhluk hidup uniselular, Contoh Makhluk hidup banyak sel, prokariotik dan sel eukariotik, Contoh prokariotik dan sel eukariotik, Nukleoplasma dan sitoplasma,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Penyusun Protoplasma, Perbedaan Sel Hewan dengan Tumbuhan, Fungsi Klorofil, Fungsi Plastida, Membran Sel atau Selaput Sel Mahkluk Hidup, membrane plasma atau selaput plasma, penyusun Membran sel,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Membran sel, Fungsi membrane plasma atau selaput plasma, Membran sel bersifat semipermeable, Sitoplasma Mahkluk Hidup, Kandungan Sitoplasma, Fungsi sitoplasma, Jenis organel sitoplasma, contoh organel sitoplasma, Fungi organel sitoplasma,
  13. Ardra.Biz, 2019, “fungsi ribosom, fungsi retikulum endoplasma, fungsi badan golgi, fungsi  mitokondria. Fungsi Vakuola,  Fungsi vakuola berdenyut dan vakuola makanan, Inti Sel (Nukleus) Mahkluk Hidup, Fungsi inti sel mahkluk hidup,
  14. Ardra.Biz, 2019, “Penyusun inti sel, kandungan inti sel, sel dan kromosom inti sel, fungsi sel dan kromosom, Kandungan Sel Mahkluk Hidup, Fungsi Sel mahkluk Hidup,
error: Content is protected !!