Pengertian Obligasi. Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara periodic.
Jumlah tetap yang dibayar pada waktu jatuh tempo (maturity) merupakan pokok pinjaman (principal) obligasi, yang juga disebut nilai nominal atau nilai pari (par value atau face value). Sedangkan pembayaran bunga periodik disebut bunga kupon (coupon).
Jadi, Obligasi bisa disebutkan sebagai instrumen utang yang berisi janji pihak penerbit obligasi untuk membayarkan sejumlah dana kepada pemilik atau pembeli obligasi (investor).
Ciri Karateristik Obligasi
Adapun karakteristik Obligasi terdiri dari:
a). Nilai Intrinsik Obligasi
Nilai Intrinsik obligasi adalah nilai yang diestimasi dengan ‘mendiskonto’ semua aliran kas yang berasal dari pembayaran kupon, ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai par, pada saat jatuh tempo.
Nilai intrinsik obligasi dipengaruhi oleh kupon, waktu jatuh tempo, nilai par sesuai dengan persamaan atau rumus yang digunakan untuk menghitungnya.
b). Nilai Pari, Nilai Nominal, Face Value Obligasi
Nilai Pari adalah Nilai Nominal atau Face Value adalah nilai pokok yang tertera pada lembar suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai pari tidak dinyatakan dalam jumlah, namun dalam persentase dari nilai nominalnya.
c). Tingkat Suku Bunga Kupon Obligasi
Pendapatan utama pemegang obligasi adalah bunga yang dibayar perusahaan kepada pemegang obligasi pada waktu-waktu yang telah ditentukan, misalnya dibayar setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Pada obligasi, istilah bunga lazim disebut kupon.
Suku bunga kupon pada obligasi menunjukkan besarnya persentase bunga terhadap nilai nominal obligasi yang akan dibayar setiap tahun.
Contoh: par value Rp 20.000, bayar kupon Rp 2000 per tahun. Artinya nilai kupon:
Kupon = (2000/20.000) x 100%
Kupon = 10%.
Kupon merupakan daya tarik utama bagi para investor untuk membeli obligasi karena kupon merupakan pendapatan pasti yang diterima pemegang obligasi selama masa berlaku obligasi tersebut.
Jenis Jenis Suku Bunga Kupon Obligasi
Kupon yang dibayar perusahaan penerbit obligasi dapat berupa:
-). Kupon dengan tingkat bunga tetap, misalnya sebesar 17% setiap tahun.
-). Kupon dengan tingkat bunga mengambang, tingkat bunga yang diberikan tidak tetap atau bergantung kepada tingkat suku bunga yang sedang berlaku.
-). Kupon dengan tingkat bunga kombinasi atau gabungan antara tetap dan mengambang
d). Jatuh Tempo, Batas Waktu, Maturity Obligasi
Jatuh Tempo atau Maturity adalah tanggal dimana nilai par harus dibayar, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi.
Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi kupon / bunga nya.
e). Indenture Obligasi
Indenture merupakan kesepakatan hukum antara perusahaan penerbit obligasi dan perwalian obligasi yang mewakili pemegang obligasi. Surat perjanjian menyediakan term spesifik mengenai persetujuan pinjaman, yang mencakup uraian dari obligasi, hak pemegang obligasi, hak perusahaan penerbit obligasi, dan tanggung jawab perwalian.
f). Tingkat Penghasilan Lancar Obligasi
Tingkat penghasilan lancar obligasi mengacu pada keuntungan yang diperoleh oleh pihak yang membeli obligasi dari bunga yang telah ditetapkan terhadap harga obligasi di pasaran.
- Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi mencakup penilaian tentang potensi risiko masa depan dari suatu obligasi.
Jenis Risiko Obligasi
Beberapa risiko pada obligasi adalah sebagai berikut:
1). Interest-Rate Risk Obligasi
Harga dari sebuah obligasi akan berubah berlawanan dengan perubahan tingkat bunga: Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik.
Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar obligasi.
2). Reinvestment Risk Obligasi
Risiko reinvestasi merupakan risiko yang diakibatkan harus menginvestasikan kembali hasil return obligasi pada rate yang lebih rendah dari dana yang sebelumnya didapat.
Salah satu penyebab utama risiko ini adalah ketika suku bunga turun dari waktu ke waktu dan emiten melakukan opsi call terhadap obligasi yang telah diterbitkan sebelumnya.
3). Call Risk Obligasi
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya. Resiko ini terdapat pada obligasi yang bersifat callable.
4). Default Risk Obligasi
Default Risk adalah risiko yang berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Risiko ini timbul ketika emiten mengalami kesulitan dalam membayar kupon serta melunasi pokok pinjaman obligasi.
Obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan Treasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.
5). Inflation Risk Obligasi
Risiko inflasi adalah risiko obligasi akibat terjadinya inflasi yang terlalu tinggi. Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat adanya security due inflation.
Ketika inflasi terus meningkat, maka daya beli investor akan menurun dan mungkin mendapatkan tingkat pengembalian lebih kecil dibandingkan dengan tingkat inflasi.
6). Exchange-Rate Risk Obligasi
Exchange-Rate Risk adalah risiko akibat adanya perubahan kurs atau nilai mata uang pada. obligasi yang diperdagangkan dengan denominasi valuta asing.
Obligasi dalam mata uang asing memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Sedangkan nilai obligasi dalam mata uang lokal baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
7). Liquidity Risk Obligasi
Liquidity risk adalah risiko yang terjadi akibat pemilik obligasi mendapatkan kesulitan dalam menjual obligasi pada harga wajar ketika terpaksa harus menjualnya.
Liquidity atau marketable risk adalah risiko yang bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai obligasinya.
8). Volatility Risk Obligasi
Volatility Risk adalah risiko yang diakibatkan fluktuasi fundamental ekonomi, seperti tingkat suku bunga dan faktor-faktor lainnya. Perubahan pada faktor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk.
9). Political Risk, Country Risk Obligasi
Risiko politik dapat timbul akibat adanya tindakan pemerintah seperti perubahan, penjadwalan, dan restrukturisasi hutang.
Valuasi Obligasi
Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan dari obligasi tersebut (baik kupon maupun nilai par) yang di diskon pada tingkat return yang diminta.
Untuk mengetahui nilai dari sebuah obligasi pada saat titik waktu tertentu, investor perlu mengetahui jumlah periode yang masih tersisa hingga jatuh tempo, nilai nominal, kupon dan tingkat bunga pasar untuk obligasi dengan karakteristik yang serupa.
Tingkat bunga yang diminta pasar atas suatu obligasi disebut yield to maturity (YTM). Untuk singkatnya, tingkat bunga ini terkadang cukup disebut sebagai imbal hasil (yield) obligasi saja.
Jenis Metode Perhitunngan Yield Tingkat Keuntungan Obligasi
Terdapat beberapa metode dalam penghitungan yield, antara lain
Nominal Yield Obligasi
Nominal yield obligasi atau lebih dikenal dengan sebutan tingkat kupon (coupon rate) adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan pada pemegang obligasi.
Kupon diterima terus menerus sampai jatuh tempo. Pada akhir jatuh tempo akan diterima jumlah investasi sebesar nilai nominalnya.
\mathrm{Nominal Yield = \frac{Penghasilan Bunga Tahunan}{Nilai Nominal}}
Current Yield Obligasi
Current yield obligasi adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar obligasi.
Apabila modal yang diinvestasikan sebesar nilai nominal, maka current yield akan sama dengan nominal yield.
\mathrm{Nominal Yield = \frac{Penghasilan Bunga Tahunan}{Harga Pasar Obligasi}}
Yield To Call (YTC) dan Yield To Put (YTP) Obligasi
Yield To Call adalah tingkat imbal hasil atau pengembalian yang akan dicapai pada obligasi yang dapat ditebus (callable bond) bila obligasi itu ditebus oleh penerbit pada tanggal tebusnya.
Yield To Put adalah tingkat imbal hasil yang akan diterima oleh investor jika mereka memegang obligasi sampai tanggal permintaan pelunasan.
Yield To Maturity, YTM Obligasi
Yield To Maturity (YTM) adalah suku bunga atau tingkat keuntungan yang dinikmati investor pada obligasi jika obligasi tersebut disimpan hingga tanggal jatuh tempo. YTM tidak lain adalah r atau suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto semua cashflow yang diterima pemilik di masa mendatang dari sebuah obligasi sampai dengan jatuh temponya.
Dengan kata lain, YTM adalah tingkat bunga yang menyamakan harga obligasi (NO) dengan nilai sekarang dari semua aliran kas yang diperoleh dari obligasi sampai dengan waktu jatuh tempo.
Contoh Soal Perhitunga Nominal Yield Obligasi
Jika seorang investor membeli sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp1 juta dan mempunyai tingkat kupon 10 persen. Hitung Nominal yield obligasi tersebut
Penghasilan bunga atau kupon per tahun dari obligasi ini adalah
Ct = K x N
Ct = Penghasilan Bunga tahunan, Bunga Kupon
K = tingkat kupon, persen
Ct = 10% x 1 juta= 100.000.
Menghtiung Nominal Yield
Besar nominal yield dihitung dengan rumus berikut
NY = Ct/N
NY = Nominal Yield
N = nilai nominal obligasi
NY = 100rb/1jt
NY = 0,1 = 10%
Contoh Soal Perhitunga Current Yield Obligasi
Sebuah obligasi mempunyai nilai nominal Rp100 juta dengan tingkat kupon 10 persen dibayar dua kali setahun. Seorang investor membelinya pada harga 90,00 (artinya 90 persen dari nilai nominal). Hitung berapa current yield obligasi tersebut
Jawab
Rumus Current Yield Obligasi
Besar current yield dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut
Bunga kupon = 10% x 100 jt
CY = (K x N)/(NO)
CY = current yield, persen
K = tingkat kupon, persen
N = nominal obligasi
NO = harga pasar obligasi
NO = 90% x 100 juta
CY = (10% x 100)/(90% x 100)
CY = 10/90
CY = 11,11 persen
Contoh Soal Perhitungan Nilai Obligasi Perpetual, Jatuh Tempo Tak Terbatas
Suatu obligasi yang tidak mempunyai tanggal jatuh tempo infinite memiliki nilai normal 20 juta dengan bunga 1 juta setiap tahunnya. Hitung nilai obligasi tersebut berdasarkan kondisi pasar saat ini dengan bunga 4 persen.
Jawab
Rumus Nilai Obligasi Perpertual Jatuh Tempo Tak Terbatas,
Besar nilai obligasi perpertual dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
NO = C/r
NO = nilai obligasi harga pasar
C = bunga komitmen tahunan (rupiah)
r = suku bunga berlaku (return yang diharapkan)
Suku bunga r yang berlaku di pasar adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan investor sebagai pembeli obligasi dan biasa disebut juga yield obligasi.
Menghitung Nilai Obligasi Perpertual Jatuh Tempo Tak Terbatas
Sehingga nilai obligasi NO adalah
C = 1 juta
r = 4%
NO = 1/0,04
NO = 25 juta rupiah
Contoh Soal Perhtiungan Harga Obligasi Tanpa Jatuh Tempo
Tuan Ardra membeli sebuah obligasi nominal Rp 2.000 dengan bunga coupon 10%/tahun tanpa jatuh tempo. Bila bunga saat ini sebesar 12%. Berapa nilai obligasi tersebut?
Jawab
N = 2000 rupiah
C = bunga kupon x N
C = 10% x 2.000 = 200 rupiah
NO = 200/12%
NO = 1.666,7 rupiah
Contoh Soal Perhitungan Nilai Obligasi Jangka Pendek, Short Term Bond
Besar nilai obligasi jangka pendek tiga tahun dengan bunga kupon 10 persen dan nilai nominal 100 Juta rupiah. Hitung nilai obligasinya apabila suku bunga adalah 8 persen.
Jawab
Rumus Menghitung Nilai Obligasi Short Term
Besar nilai obligasi jangka pendek dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut:
\mathrm{ NO=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r)^{t}}+\frac{N}{(1+r)^{n}}}.
NO = nilai pasar obligasi sekarang
Ct = 100 juta x 10%
Ct = 10 juta
N = 100 juta
r = 8%
t = 1, 2, 3
n = 3 tahun
atau
\mathrm{ NO=\frac{10}{(1+0,08)^{1}}+\frac{10}{(1+0,08)^{2}}+\frac{10}{(1+0,08)^{3}}+\frac{100}{(1+0,08)^{3}}} atau
\mathrm{ NO=\frac{10}{(1+0,08)^{1}}+\frac{10}{(1+0,08)^{2}}+\frac{10+100}{(1+0,08)^{3}}}.
NO = 9,259 + 8,573+7,938+79,383
NO = 105,154 juta rupiah
Menghitung Nilai Obligasi dengan Program / Aplikasi Excel
Secara keseluruhan hasil perhitungan menggunakan program aplikasi Excel dapat dilihat pada table berikut: satuan uang dalam juta rupiah
Catatan Tabel Perhitungan Nilai Obligasi
Kolom (a) menunjukkan periode (t) dimana bunga Ct diterima tiap tahunnya dan uang nominal obligasi N pada tahun ke tiga. Uang atau dana yang diterima oleh pemilik obligasi selama tiga tahun adalah 130 juta rupiah yang merupakan penjumlahan dari tiga tahun Kolom (b).
= 10 +10 + 10+ 100 juta
= 130 juta
PV = merupakan nilai Ct atau N yang dikonversi ke nilai sekarang. Uang pada kolom (b) dikonversi ke saat ini atau menjadi nilai sekarang (present value, PV).
DF = Discounted Factor = 1/(1+r)t berfungsi sebagai konverter yang merubah nilai masa depan dari Ct dan N menjadi nilai sekarang PV seperti pada kolom (e).
Pada tahun pertama t = 1, uang atau dana yang diterima sebagai bunga kupon adalah
C1 = 10 juta rupiah
Jika bunga kupon ini dikonversi ke hari ini, atau dijadikan nilai sekarang atau present value PV maka nilainya adalah
PV = Ct x DF
PV1 = 10 x 0,926
PV1 = 9,26 juta
Pada tahun kedua yaitu t = 2, dana dari kupon yang diterima adalah
C2 = 10 juta rupiah, uang ini akan diterima dua tahun yang akan datang, dan jika dikonversi ke saat ini, menjadi nilai sekarang atau present value maka
PV2 = 10 x 0,857
PV2 = 8,57 juta dan seterusnya sampai tahun ke tiga.
Nilai total PV merupakan penjumlahan seluruh nilai PV yang terdapat pada kolom (e). Total nilai PV adalah 105,15 juta rupiah, dan ini yang disebut sebagai nilai obligasi NO.
Uang yang akan diterima dari pembelian obligasi tersebut adalah 130 juta selama 3 tahun. Uang ini akan diterima nanti atau masa depan, bukan sekarang, atau hari ini. Jadi, dana yang akan diterima dari obligasi sebesar 130 juta rupiah selama tiga tahun sama dengan 105,15 juta rupiah saat ini,
Menghitung Keuntungan Investasi Obligasi
Nilai nominal obligasi adalah100 juta dan nilai sekarang obligasi (NO) adalah 105,15 juta rupiah, sehingga keuntungan dari pembelian obligasi tersebut adalah
=105,15 – 100
= 5,15 juta rupiah.
Contoh Soal Peritungan Nilai Obligasi Jatuh Tempo Dua Kali Setahun
Sebuah obligasi jangka pendek tiga tahun memiliki bunga kupon 10 persen yang dibayarkan setiap enam bulan. Nilai nominal obligasinya adalah 100 Juta rupiah. Hitung nilai obligasinya apabila suku bunga adalah 8 persen.
Jawab Dan Pembahasan
Karena dibayar dua kali dalam setahun maka perlu beberapa modifikasi besaran besaran berikut supaya bersesuaian dengan rumus standarnya.
N = 100 juta rupiah,
N = nilai tetap karena dibayar hanya pada saat jatuh tempo
t = disesuaikan menjadi seperti berikut
t = 2 x3, jadi total periode adalah 6 periode
t = 1 sampat dengan t = 6
n = disesuaikan menjadi seperti berikut
n = 2 x3 = 6
r = disesuaikan menjadi
r = 8%/2
r = 4%
Ct = nilai disesuaikan sehingga seperti berikut
Ct = dibayar dua kali setahun
Kupon = 10% sehingga
Ct = (10% x 100)/2
Ct = 5 juta rupiah
Rumus Menentukan Harga Obligasi Dengan Kupon Dibayar Dua Kali Setahun,
Besarnya nilai obligasi dengan bunga kupon dibayar dua kali dalam setahun dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut.
\mathrm{ NO=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r)^{t}}+\frac{N}{(1+r)^{n}}}.
\mathrm{ NO=\frac{5}{(1+0,04)^{1}}+...+\frac{5}{(1+0,04)^{6}}+\frac{100}{(1+0,04)^{6}}}.
NO = 4,81+4,62+4,44+4,27+4,11+3,95+79,03
NO = 105,24 Juta rupiah
Menghitung Nilai Obligasi Dua Kali Setahun dengan Program / Aplikasi Excel
Hasil Perhitungan dalam table excel ditunjukkan seperti berikut. satuan uang dalam juta rupiah
Catatan Tabel Perhitungan Nilai Obligasi Dua Kali Setahun dengan Excel
Total dana yang akan diperoleh selama tiga tahun adalah 130 juta rupiah yang merupakan penjumlahan kolom b, atau dihitung cara berikut
= (6 x 5 juta) + 100
= 30 + 100
= 130 juta rupiah
PV = merupakan nilai Ct atau N yang dikonversi ke nilai sekarang
DF = Discounted Factor = 1/(1+r)t berfungsi sebagai konverter yang merubah nilai masa depan dari Ct dan N menjadi nilai sekarang.
Dengan demikian, uang yang akan diterima dari pembelian obligasi tersebut adalah 130 juta selama 3 tahun. Uang ini baru akan diterima nanti, bukan sekarang, atau hari ini.
Jika uang 130 juta ini dikonversi ke saat ini atau menjadi nilai sekarang (present value, PV) maka nilainya adalah 105,24 juta rupiah. Jadi uang dengan nilai sekarang 105,24 juta rupiah ini yang disebut sebagai nilai obligasi NO.
Ini artinya , dana 130 juta rupiah yang akan diterima selama tiga tahun sama dengan 105,24 juta rupiah pada saat sekarang.
Menghitung Keuntungan Obligasi Dengan Bunga Kupon Dibayar Dua Kali Setahun.
Nilai nominal obligasi adalah100 juta dan nilai obligasi (NO) adalah 105,24 juta rupiah, sehingga keuntungan dari pembelian obligasi tersebut adalah
=105,24 – 100
= 5,24 juta rupiah.
Contoh Soal Perhitungan Yield To Maturity YTM Obligasi
Sebuah obligasi memiliki nilai nominal 500 juta rupiah dengan harga pasar 450 juta rupiah selama 5 tahun dan bunga kupon adalah 8 persen. Hitung Rate of Return atau yield to maturity YTM Obligasi tersebut:
Jawab
Rumus Menentukan Yield To Maturity YTM Obligasi
Besarnya nilai pasar obligasi NO dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan berikut:
\mathrm{NO=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r)^{t}}+\frac{N}{(1+r)^{n}}}.
Bunga Kupon = 8%
Ct = 8% x 500 = 40 juta rupiah
N = Nilai nominal obligasi
N = 500 juta rupiah
NO = Nilai pasar obligasi
NO = 450 juta rupiah
n = 5 tahun
t = periode tahunan
r = Yield to Maturity YTM
Substitusikan ke dalam rumus seperti berikut
\mathrm{450=\frac{40}{(1+r)^{1}}+\frac{40}{(1+r)^{2}}+...+\frac{40+500}{(1+r)^{5}}}
Untuk mencari bunga pasar r yang menjadi yield to maturity YTM pada obligasi tersebut dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan berikut
\mathrm{ NP=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r)^{t}}+\frac{N}{(1+r)^{n}}- NO}
Untuk mendapatkan nilai r yang menjadi nilai YTM, maka dengan menggunakan rumus tersebut dapat dihitung nilai present value PV dengan dua r yang berbeda yaitu r1 dan r2. Sehingga diperoleh NP1 dan NP2 seperti berikut
\mathrm{NP_{1}=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r_{1})^{t}}+\frac{N}{(1+r_{1})^{n}}- NO }.
\mathrm{ NP_{2}=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r_{2})^{t}}+\frac{N}{(1+r_{2})^{n}}- NO }
Dengan subsitusi nilai nilai variabelnya maka akan diperoleh nilai berikut
NP1 hasil dengan r1 dan
NP2 hasil dengan r2
Menghitung Yield To Maturity YTM Obligasi
Besarnya nilai yield to maturity YTM dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut
\mathrm{ YTM=r_{1}-NP_{1}\left ( \frac{r_{2}-r_{1}}{NP_{2}-NP_{1}} \right )}
Menghitung Nilai Sekarang Present Value PV Dari Kupon dan Nominal Obligasi,
Untuk menyelesaikan soal tersebut diambil nilai r1 = 10% dan r2 = 11% dan nilai NP1 dan NP2 dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut.
\mathrm{ NP=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r)^{t}}+\frac{N}{(1+r)^{n}}- NO}.
Menghitung NP1 dengan r1 = 10%
\mathrm{NP_{1}=\frac{40}{(1+0,10)^{1}}+...+\frac{40}{(1+0,10)^{5}}+\frac{500}{(1+0,10)^{5}}-450}.
NP1 = 462,09 – 450
NP1 = 12,09 juta rupiah
Hasil Perhitungan Present Value terhadap Bunga Kupon dan nominal obligasi selama 5 tahun dengan bunga pasar 10% dapat dilihat pada table berikut. Cara perhitungan seperti pada soal sebelumnya. Satuan uang dalam juta rupiah.
Dari table diketahui
Total PV1 = 462,09 juta rupiah
r1 = 10 % dan NO dari soal
NO = 450 juta
NP1 = TPV1 – NO
TPV1 = total PV1
NO = nilai pasar obligasi
NP1 = 462,09 – 450
NP1 = 12,09 juta rupiah
Menghitung Nilai Sekarang Present Value PV Dari Kupon dan Nominal Obligasi dengan bunga r2 = 11%
\mathrm{NP_{2}=\frac{40}{(1+0,11)^{1}}+...+\frac{40}{(1+0,11)^{5}}+\frac{500}{(1+0,11)^{5}}-450}.
NP2 = 444,56 – 450
NP2 = -5,44 juta rupiah
Hasil Perhitungan Present Value terhadap Bunga Kupon dan nominal obligasi selama 5 tahun dengan bunga pasar 11% dapat dilihat pada table berikut. Cara perhitungan seperti pada soal sebelumnya. Satuan uang dalam juta rupiah.
Dari table diketahui
Total PV2 = 444,56 juta
r2 = 11%
NO = 450 juta
NP2 = TPV2 – NO
TPV2 = Total PV2
NP2 = 444,56 – 450
NP2 = -5,44 juta rupiah
Menghitung Yield to Maturity YTM
Dengan demikian yield to maturity YTM dapat dihitung seperti berikut
\mathrm{ YTM=r_{1}-NP_{1}\left ( \frac{r_{2}-r_{1}}{NP_{2}-NP_{1}} \right )}
Dengan keterangan
r1 = 10 %
NP1 = 12,09 juta rupiah
r2 = 11%
NP2 = -5,44 juta rupiah
Substitusikan semua variable ke rumus persamaan YTM
\mathrm{ YTM=0,10-12,09\left ( \frac{0,11-0,10}{-5,44-12,09} \right )}
YTM = 10% – 12,09 (1%/-17,53)
YTM = 0,10 – 12,09 (-0,00057)
YTM = 0,10 + 0,00689
YTM = 0,1069
YTM = 10,69%
Jadi yield to maturity YTM adalah 10,69%
Catatan
Jika nilai YTM ini dimasukan ke rumus berikut
\mathrm{ NO=\sum_{t=1}^{n}\frac{C_{t}}{(1+r)^{t}}+\frac{N}{(1+r)^{n}}} .
r = YTM = 10,69 %
N = 500
Ct = 40
n = 5
t = 1, 2, 3, 4, 5
Maka hasilnya
NO = 450 juta rupiah, yang merupakan harga pasar obligasi
Yield to Maturity Zero Coupon Bond
Tidak adanya pembayaran kupon menyebabkan satu-satunya aliran kas yang bisa diperoleh investor dari obligasi adalah pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo.
Yield to maturity YTM ditentukan dengan menyamakan nilai sekarang dari nilai par dengan harga obligasi:
\mathrm{NO=\frac{N}{(1+r)^{2n}}}. atau
r = (N/NO)1/2n – 1
Contoh Soal Perhitungan Yield to Maturity Zero Coupon Bond
Sebuah zero coupon bond yang akan jatuh tempo dalam 5 tahun dengan nilai par Rp 2000. Pada saat ini obligasi tersebut dijual pada harga Rp 1500.
Jawab
Menghitung Yield to Maturity Zero Coupon Bond
Besarnya Yield to maturity zero coupon bond dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus persamaan berikut
r = (N/NO)1/2n – 1
r = YTM (dalam 6 bulan)
N = 2000
NO = 1500
n = 5 tahun
r = (2000/1500)1/10 – 1
r = (1,333)1/10 – 1
r = 1,0292 – 1
r = 0,0292 = 2,92%
Yield to call YTC Obligasi
Yield to call (YTC) adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable).
Obligasi yang callable, berarti bahwa emiten bisa melunasi atau membeli kembali obligasi yang telah diterbitkannya dari tangan investor yang memegang obligasi tersebut, sebelum jatuh tempo.
Contoh Soal Perhitungan Yield to Call (YTC) Obligasi
Sebuah obligasi yang callable jatuh tempo 10 tahun lagi dan kupon yang diberikan adalah 12%. Nilai par obligasi tersebut adalah Rp1.000 dan saat ini dijual pada harga Rp 1500
Kemungkinan obligasi tersebut akan dilunasi oleh emiten 5 tahun lagi dengan call price sebesar Rp1.200. Berapakah YTC obligasi ini?
“Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikut”… https://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe
- Aktiva Total dalam Neraca, Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Terbuka
- Pasar Modal Bursa Efek: Pengertian Saham Obligasi Fungsi Jenis Ciri Instrumen Contoh Soal
- Unsur Unsur Kredit: Pengertian –Kreditor – Debitur – Kepercayaan – Kesepakatan – Jangka Waktu – Risiko – Balas Jasa
- Cara Menentukan Persediaan Barang
- Bill of Lading B/L: Pengertian Fungsi Jenis Contoh Pihak Terlibat
- Kredit Aktif Pasif Produk Jasa Bank, Pengertian Contoh
- Kewirausahaan: Pengertian Teori Fungsi, Ciri, Jenis
- Cara Menentukan Biaya Penyusutan Aktiva Tetap: Metoda Garis Lurus, Angka Tahun, Saldo Menurun, Persentase Tetap, Rumus Perhitungan
- Rasio Likuiditas Bank: Quick Ratio – Banking Ratio – Loan to Deposit Ratio – Cash Ratio – Loan to Asset Ratio Deposit Risk Ratio – Investing Policy Ratio
- Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka
Daftar Pustaka:
- Kasmir, 2011, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Pertama, Rajawli Pers, Jakarta.
- Kuswadi, “Analisis Keekonomian Projek”, Edisi Pertama, CV Andi Offset, Penerbit Andi, Yogyakarta.
- Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
- Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
- Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
- Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.