Biaya Peluang, Opportunity Cost. Pengertian Contoh Perhitungan

Pengertian Biaya Peluang Opportunity Cost. Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu- individu, perusahaan, dan masyarakat akibat  kelangkaan sumber daya yang dihadapi.

Karena adanya keterbatasan atau kelangkaan sumber daya, maka sebuah perusahaan harus membuat pilihan. Akibat dari pilihannya, perusahaan tersebut akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh barang yang lain. Hal itulah yang dimaksud dengan biaya peluang. Biaya peluang atau kesempatan adalah biaya yang harus dikorbankan untuk memperoleh kebutuhan barang atau jasa yang lain.

Jadi, biaya peluang (Opportunity Cost) adalah biaya karena hilangnya kesempatan akibat dari pemenuhan suatu kebutuhan yang lain.

Biaya peluang merupakan biaya yang timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia. Ketika perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan dan harus memilih salah satu di antaranya, maka alternatif yang tidak dipilihnya menjadi biaya peluang.

Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimum alternatif kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah perusahaan atau masyarakat pada suatu waktu ketika sumber- sumber daya ekonomi dan teknologi didayagunakan sepenuhnya.

Kurva batas kemungkinan produksi tidak hanya menggambarkan kapabilitas produksi yang terbatas dan masalah kelangkaan. Namun, kurva batas kemungkinan produksi juga mencerminkan konsep biaya kesempatan (opportunity cost).

Konsep Opportunity Cost dapat direpresentsikan dengan menggunakan batas kemungkinan produksi (atau production possibility frontier– dan disingkat menjadi PPF). Batas kemungkinan produksi (atau production possibility frontier – PPF) adalah jumlah produksi yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan atau perekonomian, dengan menggunakan sumber daya yang terbaik melalui pengetahuan teknologi dan jumlah input yang tersedia. PPF merepresentasikan daftar barang dan jasa yang tersedia untuk masyarakat.

Batas kemungkinan produksi yang direpresentasikan dalam bentuk grafik disebut kurva batas kemungkinan produksi (atau production possibility frontier curve). Efesiensi sumber daya dalam memproduksi dua komoditas atau produk tidaklah sama. Sehingga Setiap tambahan satuan komoditas atau produk pertama yang diproduksi menyebabkan sejumlah komoditas kedua harus dikorbankan.

Biaya Peluang, Kesempatan Opportunity Cost

Pada Tabel ditunjukkan suatu perusahaan “X” yang mampu memproduksi 15 ribu unit pakaian tanpa memproduksi sepatu. Kondisi ini ditunjukkan oleh kemungkinan A. Pada saat perusahaan memprodusi satu ribu unit sepatu dan 14 ribu unit pakaian ditunjukkan oleh kemungkinan B. Jika Kondisi tersebut berlanjut sampai mendapatkan kombinasi kemungkinan F yang memproduksi lima ribu unit sepatu namun tanpa memproduksi pakaian.

Pergerakan kemunggkinan A ke B menunjukkan adanya pengurangan produksi jumlah produksi pakaian, yaitu dari 15 ribu ke 14 ribu. Pada kondisi Ini faktor-faktor produksi yang dikorbankan sudah cukup untuk memproduksi satu ribu unit sepatu yang pertama. Begitu seterusnya hingga sampai pada titik F. Pada kondisi kemungkinan F, seluruh factor factor produksi dikorbankan untuk memproduksi lima ribu sepatu.

Jadi produksi sepatu dapat terus ditingkatkan jika produksi pakaian terus dikurangi atau dikorbankan, sehingga biaya- biaya yang digunakan untuk faktor-faktor produksi pakaian dapat digunakan untuk membiayai produksi sepatu.

Tabel di atas, bisa digunakan untuk mempelajari kurva batas kemungkinan produksi dalam kurva production possibility frontier PPF.

Kurva Production Possibility Frontier - PPF

Kurva batas kemungkinan produksi (production possibility frontier-PPF) ditunjukkan pada garis yang dibentuk dari titik A hingga F. Garis lengkung A-F menjadi batas produksi dari kombinasi pakaian dan sepatu sekaligus merupakan produksi tertinggi yang dapat dicapai oleh perusahaan “X”.

Perhatikan bahwa titik yang ada di luar kurva, yaitu pada titik G, pada kondisi kombinasi tersebut tidak dapat dicapai oleh sumber daya dan teknologi yang tersedia. Sedangkan pada titik H, menunjukkan kegiatan ekonomi tidak memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia.

Jika perusahaan dalam perekonomian memproduksi kedua barang tersebut selalu berada pada posisi garis batas kemungkinan produksi, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan atau perekonomian berjalan secara efisien. Efisiensi diartikan sebagai penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat atau konsumen.

Efisiensi produksi terjadi jika produksi barang tertentu tidak dapat ditingkatkan lagi tanpa mengurangi mengorbankan produksi barang lain, yaitu selama perekonomian masih berada pada garis batas kemungkinan produksi.

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa setiap tambahan satuan komoditas pertama akan menyebabkan sejumlah komoditas kedua harus dikorbankan atau dikurangi. Sesuai konsep opportunity cost, biaya dari setiap satuan bahan yang digunakan untuk membuat  komoditas pertama sama dengan kesempatan atau peluang yang hilang atau sama dengan jumlah komoditas kedua yang harus dikorbankan.

Hal ini akan mengakibatkan perusahaan dapat berpindah usaha atau berproduksi di bidang lain atau komoditas lain. Hal ini akan terjadi ketika perusahaan memandang bahwa memproduksi barang komoditas lainnya lebih menguntungkan, sehingga perusahaan terpaksa harus melakukan PHK pemutusan hubungan kerja kepada karyawannya. PHK dilakukan perusahaan kepada karyawan diakibatkan karena perusahaan tidak lagi memerlukan tenaga atau keahlian dari karyawan tersebut.

Pada akhirnya dapat disimpulkan, bahwa batas kemungkinan produksi mengungkapkan tiga konsep, yaitu keterbatasan (limited), pilihan (choice) dan biaya kesempatan (opportunity cost).

Contoh Soal Ujian Biaya Peluang Opportunity Cost.

Soal 1. Tuan Gemilang ditawari untuk menjadi seorang konsultan pada perusahaan multiasional dengan gaji 30 juta rupiah perbulan. Tuan Gemilang baru saja diminta temannya untuk menjadi manager pada salah satu perusahaan temannya tersebut dengan pendapatan 35 juta ru[iah per bulan. Selain itu tuan Gemilang ditawari juga pada sebuah perusahaan swasta dengan gaji 32 juta rupiah per bulan.

Ternyata tuan Gemilang memilih menjadi wiraswata dangan modal sendiri sebesar 25 juta rupiah, maka biaya peluang yang dikorbankan oleh tuan Gemilang adalah.

a). 30 Juta rupiah

b). 35 jata rupiah

c). 32 juta rupiah

d). 25 juta rupiah

e). 97 juta rupiah.

Jawab.

Biaya peluang opportunity cost adalah biaya yang sementinya diperoleh seseorang, namun tidak jadi karena memilih alternative yang lain. Sedangkan cara menentukan biaya peluangnya adalah dengan memilih biaya dalam hal ini tawaran (atau peluang yang memiliki nilai tertinggi).

Karena tuan Gemilang memilih menjadi wiraswasta dengan modal sendiri, maka ada peluang yang hilang atau dikorbankan. Dan peluang yang tertinggi adalah 35 juta rupiah. Maka biaya peluang yang dikorbankan adalah sebesar 35 juta rupiah.

Jawaban benar adalah b

Soal 2. Sekarang tuan Gemilang bekerja pada sebuah perusahaan sebagai staf ahli informasi teknologi dengan gaji 20 juta ditambah uang tunjangan transport dan makan sebesar 5 juta rupiah. Tuan Gemilang memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan Pendidikan ke tingkat strata 2 (S2) di pergurua tinggi  di luar negeri.

Akibat keputusan yang diambilnya, maka besar biaya peluang tuan Gemilang adalah.

a). Setelah lulus, tuan Gemilang akan mendapatkan penghasil lebih dari 25 juta rupiah.

b). Tuan Gemilang akan kehilangan penghasilan 25 juta rupiah per bulan akibat melepas pekerjaannya.

c). Pekerjaan yang ditunggalkannya akan diganti oleh orang lain.

d). Pendidikan yang dipilih tuan Gemilang menyebabkan dia kehilangan kesempatan bekerja selamannya.

e). Biaya Pendidikan tuan Gemilang akan tersendat dan selalu berkurang 25 juta tiap bulannya.

Jawab.

Biaya peluang merupakan biaya akibat mengambil keputusan untuk memilih alternative tertentu dengan meninggalkan atau mengorbankan alternatif lainnya.

Tuan Gemilang telah memutuskan untuk malanjutkan pendidikannya dengan mengorbankan pekerjaannya sehingga kehilangan penghasilan sebesar 20 juta per bulan ditambah tunjangan 5 juta rupiah.

Jadi, biaya peluang yang dibuang atau hilang atau dikorbankan oleh tuang Gemilang adalah kehilangan peghasilannya sebesar 25juta per bulan yang merupakan gaji, uang transport dan uang makan.

Jawaban Benar adalah a

Daftar Pustaka:

  1. Yusup, Al., Haryono, 2005, ”Dasar Dasar Akuntansi”, Jilid 1, Edisi Keempat, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
  2. Kasmir, 2011, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Pertama, Rajawli Pers, Jakarta.
  3. Kuswadi, “Analisis Keekonomian Projek”, Edisi Pertama, CV Andi Offset, Penerbit Andi, Yogyakarta.
  4. Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  5. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  6. Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
  7. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  8. Pengertian Biaya Peluang dengan Biaya Kesempatan dan Opportunity Cost. Biaya kelangkaan sumber daya serta biaya akibat pilihan. Batas kemungkinan produksi dan Faktor Penyebab timbulnya biaya peluang. yang mempengaruhi biaya peluang dan ciri biaya peluang, Konsep Biaya Peluang.
  9. Kurva batas kemungkinan produksi dengan pengaruh biaya peluang terhadap jumlah jenis produksi dan Pengertian production possibility frontier PPF. Cara membuat kurva kemungkinan produksi dan Contoh table biaya peluang serta Gambar Kurva Kemungkinan produksi. Pengaruh Faktor Produksi terhadap biaya peluang dengan efisiensi biaya peluang.
error: Content is protected !!