Faktor Produksi Modal, Capital Resources: Pengertian Jenis Fungsi Manfaat Contoh

Pengertian Produksi. Produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya. Produksi juga yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.

Berdasarkan uraian di atas, secara keseluruhan pengertian produksi adalah setiap usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah daya guna suatu benda dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Tujuan Produksi.

Bedasarkan pada kepentingan produsen, tujuan produksi adalah untuk menghasilkan barang yang dapat memberikan keuntungan laba. Tujuan tersebut dapat tercapai, jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah melayani kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara umum.

Pengertian Faktor Produksi.

Untuk dapat melaksakan kegiatan produksi diperlukan bahan- bahan yang memungkinkan dilakukannya produksi, seperti mesin, gedung, lahan atau tanah dan sumber daya alam, tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan atau keterampilan tertentu.

Semua bahan – bahan yang digunakan untuk dapat terlaksananya produksi dinamakan faktor- faktor produksi. Dengan kata lain, faktor produksi adalah semua unsur yang digunakan untuk menghasilkan atau memperbesar dan meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa.

Pengertian Faktor Produksi Modal.

Salah satu factor produksi adalah factor produksi modal atau Capital Resources. Modal adalah segala yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Modal dapat meliputi uang, teknologi, peralatan, mesin- mesin, tanah, informasi, dan sebagainya.

Menurut ilmu ekonomi, modal adalah barang- barang modal (atau real capital goods) yang meliputi semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain.

Jenis Jenis Modal.

Modal Menurut Sumbernya

Modal Sendiri, yaitu modal yang berasal dari kekayaan atau investasi perseorangan atau pemilik perusahaan.

Contoh modal milik sendiri, Misalnya, gedung dan kendaraan atau Saham pemilik, laba yang diinvestasikan kembali, dan sebagainya.

Modal Asing atau Pinjaman, yaitu modal yang berasal dari pihak lain yang biasanya berupa pinjaman

Contoh Modal Asing adalah utang dagang, gaji yang belum dibayar, utang pajak, utang jangka panjang, dan sebagainya

Modal Menurut Wujudnya

Modal Konkret, artinya modal yang jelas wujudnya, tetapi dapat dilihat.

Contoh Modal Konkret adalah gedung, mesin, dan peralatan.

Modal Abstrak, artinya modal yang tidak terlihat, tetapi kegunaannya dapat dirasakan.

Contoh Modal Abstrak adalah nama baik perusahaan, keahlian karyawan, dan hak cipta.

Modal Menurut Sifatnya

Modal Tetap (fixed capital), yaitu modal yang dapat digunakan untuk proses produksi dalam jangka waktu yang lama, atau beberapa kali proses produksi.

Contoh Modal Tetap adalah tanah, gedung, mesin-mesin, kendaraan, komputer, dan sebagainya.

Modal Lancar (variable capital), yaitu modal yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi.

Contoh Modal Lancar adalah bahan mentah atau bahan baku, bahan bakar, dan sebagainya

Modal Menurut Pemiliknya

Modal Perseorangan, yaitu modal tersebut dimiliki oleh perseorangan.

Contoh Modal Perseorangan adalah, Gedung, peralatan, mesin, kendaraan dan sebagainya.

Modal Masyarakat, yaitu modal tersebut dimiliki oleh banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak.

Contoh Modal Milik Masyarakat adalah jalan, jembatan, sarana umum dan sebagainya.

Pasar Faktor Produksi Modal

Pasar faktor produksi modal adalah tempat ditawarkannya barang -barang modal untuk kepentingan proses produksi. Pengertian barang modal tidak hanya berupa mesin- mesin ataupun peralatan saja, tetapi juga modal uang (yang merupakan dana untuk membeli barang- barang modal).

Modal yang berupa uang diperoleh dari tabungan dan pinjaman, yang nantinya akan digunakan untuk investasi. Diharapkan dengan investasi tersebut, permintaan dan penawaran akan barang modal mengalami penigkatan.

Permintaan Modal

Permintaan terhadap modal datang akibat ada keinginan sebagian masyarakat untuk berinvestasi atau menanam modal dalam suatu usaha atau membeli saham. Hal ini akan menyebabkan timbulnya permintaan terhadap uang atau dana.

Penawaran Modal

Penawaran terhadap modal timbul akibat ada sebagaian masyarakat yang menyimpan dana atau menabung (saving). Tabungan ini kemudian menyebabkan tersedianya dana yang dapat ditawarkan untuk digunakan sebagai modal.

Kurva Kesimbangan Pasar Faktor Produksi Modal,

Keseimbangan permintaan terhadapa barang modal D dan penawaran barang modal S dapat ditunjukkan pada gambar beriktut

Kurva Keseimbangan Permintaan Penawaran Pasar Faktor Produksi Modal
Kurva Keseimbangan Permintaan Penawaran Pasar Faktor Produksi Modal

Titik E merupakan titik potong antara permintaan dan penawaran terhadap barang modal. Titik potong ini merupakan keseimbangan antara perimintaan dan penawaran pada pasar factor produksi modal.

Pengertian Pasar Modal

Pasar modal atau capital market adalah pasar yang mempertemukan pihak kelebihan/ menawarkan dana (the lender) dan pihak yang memerlukan/membutuhkan dana (the borrower) melalui bursa dan sifat dananya jangka panjang.

Pengertian lain pasar modal (capital market) adalah pasar untuk perdagangan dana jangka panjang dalam bentuk obligasi atau saham.

Dana- dana yang ditawarkan melalui pasar modal adalah dana-dana yang berbentuk surat berharga atau sekuritas /efek yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Oleh karena itu, pasar modal dapat disebut dengan Bursa Efek , yaitu pasar tempat  bertemunya penjual dan pembeli surat berharga/ efek.

Manfaat Pasar Modal

Beberapa manfaat pasar modal adalah sebagai berikut.

  1. Mempermudah pengusaha yang kekurangan modal untuk mendapatkan modal yang sehat dan tidak mengikat.
  2. Memperlancar perluasan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
  3. Membantu perusahaan atau masyarakat yang kelebihan dana untuk memanfaatkannya dalam kegiatan yang produktif sehingga tidak terjadi pengangguran dana (idle mone ).
  4. Membantu pemerintah dalam menghimpun dan mengerahkan dana masyarakat untuk membiayai pembangunan nasional.
  5. Menyediakan alternatif sumber pendanaan jangka panjang
  6. Mempublikasikan perusahaan dengan biaya minimal secara terus menerus.
  7. Memungkinkan penyebaran kepemilikan
  8. Memperkuat struktur permodalan perusahaan
  9. Mendorong pengelolaan yang terbuka dan lebih professional
  10. Meningkatkan citra perusahaan.

Badan Pembina Pasar Modal (BPPM)

Untuk membina pelaksanaan pasar modal, dibentuk Badan Pembina Pasar Modal (BPPM) yang terdiri dari:

  1. Menteri Keuangan sebagai ketua merangkap anggota;
  2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/Wakil Ketua BAPPENAS sebagai wakil ketua merangkap anggota;
  3. Menteri Perdagangan sebagai anggota;
  4. Sekretaris Kabinet sebagai anggota;
  5. Gubernur Bank Indonesia sebagai anggota;
  6. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagai anggota.

Tugas Fungsi Badan Pembina Pasar Modal

Tugas BPPM adalah memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Menteri Keuangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pasar modal. Untuk mengelola pasar modal dibentuk Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri Keuangan. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat Bapepam dilakukan Menteri Keuangan.

Contoh Pasar Modal

Jika sebuah perusahaan yang telah berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) bermaksud mencari tambahan dana untuk ekspansi usahanya, maka perusahaan itu bisa melakukan pencarian dana (sumber dana) melalui beberapa alternatif :

1) Pinjam ke bank, dengan mencari pinjaman jangka pendek (melalui pasar uang)

2) Menerbitkan Obligasi/Bonds (berupa hutang jangka panjang) atau menerbitkan Saham/ Stock (saham adalah modal sendiri/ equity).

Bunga Modal

Hasil yang diperoleh dari penggunaan modal disebut tingkat pengembalian modal atau rate of return of capital.

Tingkat pengembalian modal biasa disebut juga sebagai bunga modal. Bunga modal menunjukkan pengembalian rupiah bersih tiap tahun untuk setiap rupiah modal yang diinvestasikan.

Dalam kegiatan ekonomi besarnya bunga modal dinyatakan dalam persentase per tahun atau tingkat suku bunga. Jadi, bunga modal adalah penggantian kerugian (balas jasa) yang diterima pemilik modal karena telah menginvestasikan uangnya dalam produksi.

Setiap jenis investasi mempunyai pengembalian modal yang berbeda. Oleh karena itu, pengusaha harus memahami kapan dan bagaimana melakukan investasi yang tepat. Pengusaha harus mendahulukan investasi yang pengembalian modalnya tinggi.

Teori Bunga Modal

Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penggunaan sumber daya modal dapat menimbulkan bunga modal, diantaanya adalah:

1) Teori Produktivitas

Teori produktivitas dikemukakan oleh Jean Baptiste Say. Menurut teori ini, modal yang dipinjamkan dapat dipergunakan secara produktif, misalnya untuk membuka toko, mendirikan pabrik, dan barang modal lainnya.

Dengan modal pinjaman ini, perusahaan dapat meningkatkan produksinya sehingga memberikan kelebihan hasil atau keuntungan yang lebih besar. Dari kelebihan itu, sebagian dikembalikan kepada pemilik modal sebagai bunga modal.

2) Teori Abstinence/Teori Pengorbanan

Teori abstinence dikemukakan oleh Nassau Willien Senior dan Marshall. Menurut teori ini bunga modal diberikan sebagai balas jasa dari pengorbanan (tidak mewujudkan keinginan akan kebutuhan) dari pemilik modal, karena tidak memakai modalnya selama dipinjam oleh pengusaha atau orang lain.

Maka sudah semestinya pemilik modal mendapatkan imbalan berupa bunga sebagai balasan atas pengorbanan untuk menunggu modalnya kembali.

3) Teori Agio

Teori agio dikemukakan oleh von Bohm Bawerk. Agio memiliki arti perbedaan nilai. Perbedaan nilai ini disebabkan adanya perbedaan waktu sekarang dengan waktu yang akan datang.

Menurut von Bohm Bawerk, pemilik modal harus diberi bunga sebagai ganti rugi karena perbedaan nilai itu. Alasan kerugian disebabkan:

a) Alasan ekonomi karena adanya penurunan nilai uang. Misalnya uang Rp1000,00 sekarang, setara dengan Rp 1500,00 satu tahun yang akan datang. Berarti nilai uang sekarang lebih tinggi daripada satu tahun yang akan datang.

b) Alasan psikologi, yaitu bahwa manusia menilai kebutuhan dan alat pemuas dimasa akan datang itu lebih rendah.

c) Alasan teknik, modal sekarang dapat dipakai untuk membuat alat- alat produksi dan digunakan untuk menghasilkan produksi selanjutnya.

4) Teori Liquidity Preference

Teori Liquidity Preference dikemukakan oleh John Maynard Keynes. Menurut teori ini bunga modal diberikan sebagai ganti rugi karena pengorbanan untuk tidak memakai uang yang liquid karena dipinjamkan kepada pihak lain. Pada dasarnya orang lebih menyukai uang tunai.

Menurut Keynes ada tiga alasan mengapa orang menyukai uang tunai yaitu:

a) Alasan untuk belanja konsumsi sehari-hari dalam istilah lain disebut transaction motive.

b) Alasan untuk berjaga-jaga mengantisipasi sesuatu yang tidak terduga dalam istilah lain disebut precautionary motive.

c) Alasan untuk berspekulasi, dalam istilah lain disebut speculative motive.

5) Teori Bunga Dinamis

Teori bung dinamis dikemukakan oleh Schumpeter. Menurut teori bunga dinamis modal yang dipakai dalam produksi akan menghasilkan laba. Maka sebagian dari laba tersebut diberikan kepada pemilik modal sebagai bunga modal.

Pengaruh Bunga Modal Terhadap Investasi

Dalam hal faktor produksi berupa uang, modal tidaklah selalu berasal dari milik seseorang atau perusahaan sendiri, melainkan dapat berasal dari pihak lain, Misalnya, lembaga perbankan atau pasar modal.

Semakin rendah tingkat bunga kredit bank, maka semakin besar tambahan modal yang berasal dari sektor perbankan.

Sebaliknya, semakin tinggi tingkat bunga bank, maka semakin besar tambahan modal yang berasal dari pasar modal.

Jika tingkat pengembalian yang diharapkan lebih besar dari tingkat suku bunga, maka permintaan investasi akan meningkat.

Sebaliknya, jika tingkat pengembalian yang diharapkan lebih rendah dari tingkat suku bunga, maka tingkat investasi akan menurun.

Daftar Pustaka:

  1. Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
  2. Joesron, Suharti, Tati. Fathorrrazi, M., 2012, “Teori Ekonomi Mikro”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  3. Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  4. Ahman H., Eeng. Rohmana, Yana, 2007, “Ilmu Ekonomi dalam PIPS”, Edisi Pertama, Penerbit Unuversitas Terbuka, Jakarta.
  5. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  6. Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Circular Flow Diagram: Peran Fungsi Pelaku Ekonomi Rumah Tangga Konsumsi Produsen Pemerintah Luar Negeri.

Pengertian. Pelaku ekonomi adalah subjek baik perorangan maupun badan (organisasi) atau pemerintah yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi).

Pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari empat kelompok atau komponen atau sector yaitu rumah tangga komsumsi biasa disebut konsumen, rumah tangga produksi disebut produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri.

Peran Fungsi Pelaku Ekonomi

Rumah Tangga Konsumsi sebagai Komsumen

Rumah tangga konsumsi merupakan konsumen yang terdiri dari perorangan (individu) atau kelompok.

Rumah tangga konsumsi akan melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri atau keluarga atau kelompok.

Rumah tangga juga merupakan kelompok masyarakat sebagai pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Factor factor produksi yang dimiliki rumah tangga konsumsi merupakan sumber pendapatnya.

Jenis Pendapatan Rumah Tangga Konsumsi

Bentuk Pendapatan rumah tangga konsumsi diperoleh dari perusahaan adalah sewa, upah, bunga, dan laba.

1). Sewa (rent), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.

2). Upah (wage), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.

3). Bunga (interest), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi dari perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.

4). Laba (profit), merupakan balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi dari rumah tangga produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh laba.

Peran Fungsi Pelaku Rumah Tangga Komsumsi

1). Sebagai penyediakan factor factor produksi yang digunakan olah produsen

2). Mendapatkan imbalan atau balas jasa atas factor factor produksi disediakannya.

3). Sebagai konsumen atau pengguna barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen

4). Membayar pajak kepada pemerintah

Rumah Tangga Produksi sebagai Produsen

Rumah tangga produksi merupakan produsen yang terdiri dari perusahaan perusahaan yang melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Adapau tujuan produksi adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Peran dan Fungsi Rumah Tangga Produksi atau Produsen

1). Sebagai pengguna factor factor produksi yang disediakan oleh rumah tangga konsumsi untuk menghasilkan barang dan jasa

2). Memberikan atau membayar balas jasa atas semua factor factor produksi yang telah digunakan untuk produksinya.

3). Mendistribusikan dan menjual barang dan jasa hasil produksinya ke pasar output baik rumah tangga konsumsi, pemerintah atau masyarakat luar negeri.

4). Mendapatkan atau menerima hasil penjualan atas barang dan jasa yang diproduksinya.

5). Sebagai agen pembangunan, perusahaan dapat meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan. Setiap perusahaan selalu berusaha supaya tidak ketinggalan ilmu dan teknologi serta dapat mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan zaman.

Rumah Tangga Pemerintah.

Pemerintah  bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara dapat tumbuh dan berkembang sehingga rakyat dapat hidup layak dan damai.

Dalam kegiatan perekonomian suatu negara, pemerintah berperilaku sebagai produsen dan juga konsumen.

Rumah tangga pemerintah berperan sebagai produsen untuk menyediakan dasilitas fasilitas umum. Memonopoli sector sector produksi seperti air, naha bakar, dan makanan.

Rumah tangga pemerintah berperan sebagai konsumen dengan melakukan konsumsi dengan belanja rutin yang terdiri dari pembayaran  gaji pegawai pemerintah. Pemerintah penyediaan anggaran untuk pelaksanaan harian di instansi instansi peemerintah. Pemerintah juga melakukan konsumsi dengan belanja untuk infrastruktur berupa pembangunan fasilitas umum seperti jalan, sekolah, rumah sakit, pelabuhan, bendungan dan sebagainya.

Peran Fungsi Pemerintah

1). mengatur kegiatan ekonomi melalui peraturan dan perundang-undangan disertai berbagai tindakan nyata. Pemerintah dapat melaksanakannya sebab memiliki alat-alat untuk melaksanakannya baik alat pengendali, pengatur, maupun pemaksa.

2). mengontrol kegiatan ekonomi, pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan, antara lain jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga, lalu lintas kredit, dan sebagainya.

Pemerintah juga satu-satunya yang mempunyai hak untuk mencetak uang serta mengedarkannya di masyarakat.

3). Pemerintah sebagai Penguasa yang memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban di dalam masyarakat, yaitu polisi. Pemerintah juga memiliki alat peradilan bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.

Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat luar negeri merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi perekonomian internasional. Contoh transaksi ekonomi internasional adalah perdagangan ekspor impor, penaman modal, pertukaran tenaga kerja, dan sebagainya.

Masyarakat luar negeri menempati posisi yang cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat disediakan atau dihasilkan di dalam negeri.

Peran Fungsi Masyarakat Luar Negeri

Adapun Peranan masyarakat luar negeri adalah sebagai berikut.

a). Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen dari produk barang dan jasa yang dihasilkan dari dalam negeri. Masyarakat luar negeri dapat mengimpor barang jasa ke negara mereka.

b). Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen dapat menjual dengan mengekspor  produk barang dan jasa yang mereka hasilkan untuk digunakan di dalam negeri.

c). Masyarakat Luar Negeri sebagai Investor dapat menanamkan modalnya di dalam negeri untuk kebutuhan produksi dalam negeri.

d). Negara maju banyak memiliki tenaga ahli yang dibutuhkan di dalam negeri. Dengan demikian, masyarakat luar negeri sebagai tenaga ahli dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja khusus di dalam negeri.

Circular Flow Diagram.

Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku pelaku ekonomi yang terlibat dalam perekonomian dapat dilihat dalam circular flow diagram. Keterkaitan antara pelaku-pelaku ekonomi tersebut dapat digambarkan dalam siklus aliran atau arus uang dan arus barang atau circular flow diagram.

Siklus aliran uang adalah siklus yang menunjukan aliran uang yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian.

Siklus aliran barang dan jasa adalah siklus yang menunujukkan aliran barang dan jasa yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian.

Kegiatan Ekonomi Dua Sektor

Kegiatan ekonomi dua sector yang melibatkan dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen.

Kegiatan ekonomi dua sector terdiri dari corak kegiatan ekonomi subsistem dan corak perekonomian modern.

Kegiatan Ekonomi Subsistem

Dalam kegiatan ekonomi subsistem, penerima pendapatan (yaitu rumah tangga konsumsi) tidak menabung dan para produen yaitu pengusaha atau perusahaan tidak menanamkan modal.

Sector produksi menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian. Pengeluaran sektor rumah tangga konsumsi akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian.

Kegiatan ekonomi subsistem dapat digambarkan dengan circular flow diagram seperti berikut.

Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Subsistem Circular Flow Diagram
Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Subsistem Circular Flow Diagram

Sector rumah tangga konsumsi menjual faktor produksi kepada sektor perusahaan (rumah tangga produksi) agar memperoleh pendapatan berupa balas jasa.

Sector rumah tangga konsumsi memberikan faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal atau keahlian pada perusahaan (pada gambar ditunjukkan oleh garis a).

Garis a menunjukkan aliran factor factor produksi dari rumah tangga konsumsi sebagai penyedia kepada rumah tangga produksi sebagai pengguna.

Sebagai balas jasa atas faktor produksi yang telah diberikan oleh sektor rumah tangga konsumsi, maka produsen sebagai sektor perusahaan akan memberikan balas jasa berupa sewa untuk tanah, upah atau gaji bagi tenaga kerja, bunga atau sewa untuk modal dan keuntungan bagi keahlian (ditunjukkan garis b).

Garis b menunjukkan aliran uang dari rumah tangga produksi sebagai produsen ke rumah tangga konsumsi sebagai konsumen.

Kegiatan transaksi factor factor produksi antara rumah tangga konsumsi dan produksi terjadi di pasar factor produksi yang disebut pasar input.

Pasar Input adalah suatu pasar untuk transaksi jual beli terhadap factor factor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi.

Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas factor produksi yang mereka jual kepada perusahaan, maka sektor rumah tangga konsumsi memiliki pendapatan yang siap untuk dibelanjakan  pada sector perusahaan, berupa pembelian barang dan jasa (ditunjukkan garis c).

Garis c menunjukkan aliran uang dari rumah tangga konsumsi ke rumah tangga produksi atas segala transaksi barang dan jasa.

kemudian sektor rumah tangga produsi akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga konsumsi (ditunjukkan garis d).

Garis c menunjukkan aliran barang dan jasa dari rumah tangga produksi ke atas rumah tangga konsumsi. Kegiatan transaksi ekonomi ini terjadi di pasar barang dan jasa yang disebut pasar output.

Pasar output adalah suatu pasar untuk transaksi jual beli produk barang dan jasa sebagai hasil produksi perusahaan.

Kegiatan Ekonomi Modern

Pada kegiatan ekonomi modern, konsumen sebagai penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan yang diterimanya untuk ditabung. Tabungan para pemerima pendapatan ini akan dipinjam oleh para produsen untuk digunakan sebagai investasi seperti melakukan pembelian barang barang modal.

Kegiatan ekonomi modern dapat digambarkan dengan circular flow diagram seperti berikut.

Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Modern Circular Flow Diagram
Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Modern Circular Flow Diagram

Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor

Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.

Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Circular Flow Diagram
Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Circular Flow Diagram

Peran pemerintah pada kegiatan ekonomi tiga sektor adalah menarik pajak dari rumah tangga konsumsi dan produsen. Dan sebaliknya, konsumen dan produsen mendapat subsidi dari pemerintah.

Pemerintah membelajakan angggarannya untuk bertransaksi di pasar faktor produksi dan pasar barang jasa.

Kegiatan Ekonomi Empat Sektor

Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga melibatkan masyarakat ekonomi di luar negeri.

Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Circular Flow Diagram
Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Circular Flow Diagram

Masyarakat luar negeri dapat bertransaksi ekspor impor terhadap pasar faktor produksi maupun pasar barang dan jasa yang ada di dalam negeri.

Contoh Soal Ujian Pelaku Ekonomi Circular Flow Diagram.

Soal 1. Di bawah ini yang bukan merupakan peran pemerintah dalam perekonomian adalah ….

  1. pengatur
  2. penguasa
  3. konsumen
  4. produsen
  5. distributor

Soal 2. Di bawah ini yang bukan merupakan pendapatan rumah tangga adalah ….

  1. bunga
  2. laba
  3. sewa
  4. upah
  5. pajak

Soal 3. Subjek yang melakukan kegiatan ekonomi disebut ….

  1. produsen
  2. konsumen
  3. distributor
  4. eksportir
  5. pelaku-pelaku ekonomi

Daftar Pustaka:

  1. Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  2. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  3. Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
  4. Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  5. Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
  6. Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  7. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.

Faktor Produksi Tenaga Kerja, Pengertian, Jenis, Pasar Tenaga Kerja, Contoh Soal Ujian,

Pengertian Produksi. Produksi adalah kegiatan atau usaha manusia untuk menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa. Pelaku kegiatan produksi disebut produsen.

Contoh Produksi adalah bahan galian ditambang kemudian diolah menjadi logam setengah jadi, kemudian logam ini dibentuk menjadi peralatan rumah tangga seperti peralatan dapur berupa panci, sendok dan lainnya.

Pengertian Faktor Produksi.

Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa.  Faktor produksi terdiri dari factor asli dan factor turunan. Factor produksi asli terdiri dari alam dan tenaga kerja. Sedangkan factor turunan terdiri dari faktor modal dan pengusaha.

Faktor Produksi Tenaga Kerja.

Faktor produksi tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia. Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani. Berdasarkan kemampuannya, tenaga kerja dibagi menjadi terdidik, terlatih dan tidak terdidik dan tidak terlatih.

Tenaga Kerja Jasmani

Tenaga kerja jasmani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani atau fisik. Dalam kesehariannya tenaga kerja ini lebih sering disebut sebagai tenaga kerja kasar atau buruh. Contohnya: tukang, buruh angkut, kuli pelabuhan, buruh bangunan, dan lain-lain.

Tenaga Kerja Rohani

Tenaga kerja rohani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran atau otak. Tenaga kerja ini lebih sering disebut tenaga kerja professional. Contohnya adalah guru pengajar, menteri, direktur, dan lain-lain.

Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:

Tenaga Kerja Terdidik.

Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus dan teratur. Tenaga kerja ini dihasilkan dari lembaga pendidikan formal dari tingkat dasar sekolah dasar (SD) sampai pendidikan tinggi seperti universitas atau institute, atau sekolah tinggi. Contoh: insinyur, dokter, guru, akuntan, hakim, pengacara, dan lain-lain.

Tenaga Kerja Terlatih.

Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan-latihan dan pengalaman. Tenaga terka ini disiapkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan atau khursus. Contohnya: montir untuk bengkel kendaraan, operator alat berat, juru masak koki,  juru las, dan lain-lain.

Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan. Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian dan keterampilan. Contohnya: kuli, tukang, pemulung, dan lain-lain.

Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja atau bursa tenaga kerja adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja atau memiliki lowongan kerja atau dari lapangan kerja, sedangkan penawaran tenaga kerja datang dari rumah tangga konsumen yaitu angkatan kerja atau para pencari kerja.

Di Indonesia bursa tenaga kerja ini ditangani oleh Departemen Tenaga Kerja dan Lembaga swasta seperti Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PPTKI) yang telah mendapat ijin dari Departemen Tenaga Kerja. Adanya bursa tenaga kerja dimasudkan untuk mengkoordinir pertemuan antara pencari kerja dengan organisasi/ lembaga- lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

Perusahaan atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja menyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta persyaratannya kepada Dinas Tenaga Kerja. Kemudian, Dinas tenaga kerja menyampaikan kebutuhan tenaga kerja kepada masyarakat.

Para pencari kerja mendaftarkan diri ke Dinas Tenaga Kerja dengan mengirimkan keterangan atau berkas keterangan tentang dirinya.

Contoh Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja sebagai media yang mempertemukan antara pihak yang mencari pekerjaan dengan pihak yang memerlukan tenaga kerja. Di Indonesia banyak pihak yang mencoba menjembatani pertemuan antara dua pihak di atas. Ada Departemen Tenaga Kerja, ada lembaga swasta seperti Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PPTKI), ada bursa kerja semua dimaksudkan untuk mengkoordinir pertemuan antara pencari kerja dengan organisasi/lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.

1). Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.

2). Tingkat produksi barang yang dihasilkan.

3). Tinggi rendahnya laba pengusaha.

4). Adanya investasi dari pengusaha

5). Kualitas tenaga kerja

Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Tenaga Kerja

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penawaran  tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh

1). Jumlah penduduk,

2). Struktur penduduk menurut umur,

3). Tingkat pendidikan,

4). Tingkat upah dan lainnya.

Kurva Pemintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Kurva permintaan tenaga kerja bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Sehingga punya kemiringan negative. Artinya, semakin tinggi tingkat upah tenaga kerja semakin sedikit permintaan terhadap tenaga kerja. Kurva Permintaan tenaga kerja ditunjukkan oleh garis D (dalam gambar garis merah)

Sedangkan kurva penawaran tenaga kerja bergerak naik dari kiri bawah ke kanan atas. Artinya, semakin tinggi upah semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. Kurva penawaran tenaga kerja ditunjukkan oleh garis S (dalam gambar garis biru)

Kurva Pemintaan dan Penawaran Tenaga Kerja, Gambar Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja
Kurva Pemintaan dan Penawaran Tenaga Kerja, Gambar Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja

Perpotongan antara kurva permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja akan membentuk harga tenaga kerja/ tingkat upah pada jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Pada gambar perpotongan kurva permintaan dan penawaran tenaga kerja ditunjukkan oleh titik E.

Fungsi Peran Manfaat Bursa Tenaga Kerja

Pasar atau bursa tenaga kerja akan mempermudah bagi orang yang sedang mencari pekerjaan untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan. Oleh karena itu pasar atau bursa tenaga kerja memiliki banyak manfaat yang di antaranya adalah :

1). Manfaat bagi pemerintah adalah dapat mengurangi pengangguran karena dengan adanya pasar tenaga kerja akan lebih banyak tenaga kerja yang dapat tersalurkan.

2). Manfaat bagi perusahaan atau lembaga-lembaga lain adalah akan lebih memudahkan dalam mencari tenaga kerja sesuai dengan yang diinginkan atau sesuai kebutuhannya.

3). Manfaat bagi pencari kerja adalah menjadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan sesuai yang diinginkannya.

Contoh Soal Ujian Faktor Produksi Tenaga Kerja

Soal 1. Akuntan dan dokter adalah contoh tenaga kerja . . . .

a.terlatih.

b. terpenting.

c. terdidik

d. tidak terlatih.

e. tidak terdidik

Soal 2. Hasil produksi yang dibuat untuk menghasilkan barang dan jasa yang lain disebut faktor produksi. . . .

a.. alam.

b.. modal.

c.. tenaga kerja.

d.. pengusaha.

e.. turunan

Soal 3. Mereka yang telah lulus sekolah dan mendapat pelatihan di bidangnya dinamakan.
a. tenaga kerja tidak terampil
b. tenaga kerja terdidik
c. tenaga kerja siap pakai
d. tenaga kerja terampil
e. tenaga kerja yang dibutuhkan

Daftar Pustaka:

  1. Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  2. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  3. Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
  4. Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  5. Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
  6. Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  7. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.

Teori Fungsi Produksi Satu Faktor Input Variabel, Pengertian Contoh Soal

Pengertian Teori Fungsi Produksi. Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa.

Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output.

Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Contoh Produksi

Contoh Produksi adalah menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan.

Contoh yang lebih modern adalah produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan sebagainya.

Tujuan Produksi

Bedasarkan pada kepentingan produsen, tujuan produksi adalah untuk menghasilkan barang yang dapat memberikan laba.

Tujuan tersebut dapat tercapai, jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah melayani kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara umum.

Teori Fungsi Produksi Persamaan Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:

1. berapa output yang harus diproduksi, dan

2. berapa input yang akan dipergunakan.

Dengan demikian, yang disebut Fungsi Produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output.

Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas.

Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

Rumus Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input.

Hubungan antara jumlah output Q  dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,  secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)

Q = output

X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:

Q = f (C, L, R, T)

Q =  Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan

f  = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional

C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan

L = Labour, tenaga kerja

R = Resources, sumber daya alam

T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input.

Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan.

Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

Dalam  ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi dua input variable.

Teori Fungsi Produksi Dengan Satu Faktor Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap  konstan dalam jangka pendek  dan hanya satu faktor produksi  yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut:

Q = f (L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu.

Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja.

Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Jika input produksi adalah tenaga kerja, maka fungsi produksinya menjelaskan tentang hubungan antara jumlah output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Dengan kata lain, fungsi produksi satu input tenaga kerja menjelaskan pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap jumlah output yang dihasilkan dari suatu produksi.

The Law of Diminishing Return.

Jika hanya satu input factor produksi yang dapat diubah secara terus menerus, maka akan berlaku suatu kondisi di mana pertambahan outputnya akan semakin berkurang secara terus menerus.

Kondisi ini disebut dengan hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau the law of diminishing return.

The law of diminishing return menyatakan bahwa jika salah satu factor produksi ditambah terus menerus, maka produksi total akan bertambah terus (dengan pertambahan semakin mengecil) sampai total produksi mencapai tingkat maksimum dan bila ditambah lagi, maka produksi total akan semakin berkurang.

Total Pruduct (TP)

Produk total (TP) adalah jumlah produk yang dihasilkan dengan menggunakan seluruh input factor produksi tenaga kerja (L).

Hubungan output dengan tenaga kerja dapat dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, tambahan tenaga kerja akan meningkatkan produk total secara cepat.

Tahap kedua terjadi peningkatan total produksi secara lambat, dan tahap ketiga, penambahan tenaga kerja  akan menurunkan total produksi.

Setelah mencapai titik maksimumnya, penambahan tenaga kerja justru akan mengakibatkan turunnya jumlah produk total.

Rumus Produk Total Produksi

Produk total dengan satu input factor produksi tenaga kerja dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus sebagai berikut:

TP = Q = f(L)

TP = produk total

Average Product (AP)

Produk rata rata (AP) adalah rata rata produk yang dihasilkan oleh setiap input tenaga kerja.

Produk rata rata merupakan hasil bagi antara total produk dengan jumlah tenaga kerja. produk rata rata akan meningkat dengan bertambahnya dengan tambahan tenaga kerja. setelah mencapai titik maksimumnya, penambahan tenaga kerja akan menyebabkan turunnya produk rata rata.

Rumus Average Product (AP)

Produk rata rata dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus sebagai berikut:

AP = TP/L

AP = produk rata rata

TP = produk total

L = jumlah tenaga kerja

Marginal Product (MP)

Produk marjinal (MP) adalah tambahan jumlah produk yang diakibatkan oleh tambahan satu unit input (tenaga kerja) yang digunakan.

Produk marginal merupakan perbandingan antara perubahan produk total dengan perubahan jumlah tenaga kerja.

Rumus Marginal Product (MP)

Produk marjinal dapay dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus seperti berikut

MP = ΔTP/ΔL

MP = produk marjinal

ΔTP = perubahan / tambahan produk total

ΔL = perubahan / tambahan tenaga kerja

Setelah mencapai titik maksimum, tambahan tenaga kerja akan menurunkan produk marjinal.

Produk marginal akan menjadi negative jika tambahan tenaga kerja terus dilakukan.

Contoh Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input.

Sebuah perusahaan memiliki fungsi produksi untuk tenaga kerja dan total produk seperti ditunjukkan pada table di bawah.

Tentunkan Average produk AP dan Marginal produk MP perusahaan tersebut dan gambarkan kurva fungsi produksinya.

Tabel Contoh Soal Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input
Tabel Contoh Soal Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input

Menghitung Produk Rata Rata, Average Product AV

Average product AP dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

AP = TP/L

Untuk L = 2 dan TP = 15, maka AP adalah

AP = 15/2 = 7,5

Artinya setiap tenaga kerja L menghasilkan 7 produk.

Untuk L = 3 dan TP = 27, maka AP adalah

AP = 27/3= 9

Artinya setiap tenaga L menghasilkan 9 output produk.

Menghitung Marginal Product MP

Marginal produk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut

MP = ΔTP/ΔL atau

MP = (TP2 – TP1)/(L2 – L1)

Untuk TP2 = 15,  TP1 = 6 dan L2 = 2, L1 = 1, maka MP adalah

MP = (15 – 6)/(2 – 1)

MP = 9/1 = 9

Untuk TP2 = 27, TP1 = 15 dan L2 = 3, L1 = 2, maka MP adalah

MP = (27 – 15)/(3 – 2)

MP = 12/1 = 12 dan seterusnya.

Menghitung Total Produksi Maksimum

Total produksi akan mencapai maksimum ketika marginal product mencapai nilai sama dengan nol.  Atau dapat ditulis sebagai berikut

TP maksimum ketika MP = 0

Menghitung Average Product Maksimum

Nilai maksimum untuk Rata rata produk AP yang dihasilkan tiap tenaga kerja L akan tercapai apabila nilai average product AP sama dengan marginal product MP atau dapat ditulis sebagao berikut

AP maksimum = MP

Tabel Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input Variabel Tenaga Kerja

Table berikut menunjukkan hasil perhitungan seluruh hubungan antara Produk Total (TP), Produk Rata Rata (AP), dan Produk Marginal MP.

Tabel Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input Variabel Tenaga Kerja, MP, AP, TP
Tabel Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input Variabel Tenaga Kerja, MP, AP, TP

Dari table dapat diketahui bahwa total produki TP mencapai nilai maksimumnya yaitu 45 ketika nilai marginal product MP nilai nol dengan tenaga kerja sebanyak 7 tenaga kerja.

Sedangkan average product AP mencapai nilai maksimumnya yaitu 9 ketika nilai marginal product MP sama dengan 9 juga dengan jumlah tenaga kerja 4 tenaga kerja.

Kurva Fungsi Produksi Satu Input Faktor Produksi Tenaga Kerja

Gambar berikut menunjukkan kurva atau grafik fungsi produksi satu input variabel tenaga kerja L yang terdiri dari kurva Produk total TP, Produk rata rata AP, dan Kurva Produk marjinal MP.

Fungsi Produksi Kurva Marginal Product, Average Product, Total Product. Contoh
Fungsi Produksi Kurva Marginal Product, Average Product, Total Product. Contoh

Kurva kurva tersebut menunjukkan bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap parameter Produk total, Produk rata rata dan marjinal produk.

Produk total TP mencapai maksimum ketika nilai produk marjinal MP = 0 mencapai nilai nol. 

TP maksimum ketika MP = 0

Dari gambar dapat diketahui bahwa MP = 0 pada saat tenaga kerja L adalah 7 tenaga kerja dan total produk TP maksimumnya adalah 45 unit.

Produk rata rata AP mencapai nilai maksimumnya ketika nilainya sama dengan nilai produk marjinal MP. 

AP maksimum = MP

Dari gambar dapat diketahui bahwa AP maksimum merupakan titik perpotongan antara kurva AP dengan kurva MP.

Nilai maksimum AP adalah 9 ketika jumlah tenaga kerja sama dengan 4 tenaga kerja.

Tahap Kegiatan Berproduksi

Tahap 1 dimulai dari awal yaitu titik nol sampai produk rata rata AP maksimum. Pada tahap 1 AP meningkat dan MP bernilai positif.

Produk rata rata AP mencapai nilai maksimumnya ketika nilainya sama dengan nilai produk marjinal MP.

Penambahan tenaga kerja selanjutnya tidak lagi dapat meningkatkan produk rata rata.

Pada tahap 1 AP meningkat dan MP bernilai positif. MP bernilai positif artinya penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produk total TP.

Tahap 2 dimulai dari AP maksimum sampai Marginal product MP = 0. Produk total TP mencapai maksimum ketika nilai produk marjinal mencapai nilai nol atau  MP = 0. Ini artinnya penambahan jumlah tenaga kerja tidak lagi dapat meningkatkan produk total.

Bahkan penambahan tenaga kerja selanjutnya hanya akan menurunkan produk total.

Tahap 3 dimulai setelah MP = 0. Nilai AP terus menurun dengan nilai MP adalah negatif.  Nilai MP negatif artinya penambahan tenaga kerja hanya menurunkan produk total.

Dari tiga tahapan ini, diketahui bahwa tahap yang paling ideal untuk berproduksi adalah pada tahap 2.

Pada tahap 2 nilai TP lebih  tinggi dari tahap 1 dan masih bisa meningkat dengan penambahan tenaga kerja. 

Contoh Soal Ujian Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input Variabel Tenaga Kerja

Suatu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian memenuhi persamaan fungsi produksi seperti berikut

Q = -1,363 L2 + 17,673 L – 12,6

Hitung jumlah tenaga kerja untuk mendapatkan produk total maksimumnya.

Jawab

Untuk mendapatan produk total maka dapat dihitung dengan menurunkan (deferensiasi) persamaan fungsi produksi

Q maksimum = TP maksimum

Q maks = dT/dL = 0

Qmaks  = 2 (-1,363 L) + 17,673= 0

2,726 L = 17,673

L = 17,673/2,726

L = 6,483125 (dibulatkan)

L = 6 atau 7

Jadi jumlah tenaga yang optimal untuk mendapatkan produk total maksimum adalah antara 6 atau 7

Contoh Soal Fungsi Produksi Satu Input Rumus Marginal Product (MP)

Suatu perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 5 dan menghasilkan produk sebanyak 42, kemudian perusahaan menambah  satu tenaga kerja sehingga produk total bertambah menjadi 45.

Hitunglan Marginal Product (MP) dan produk rata rata sebelum dan setelah penambahan tenaga kerja.

Jawab

Diketahui

L1 = 5

L2 = 5 + 1 = 6

ΔL = 6– 5 = 1

TP1 = 42

TP2 = 45

ΔTP = 45 – 42 = 3

MP = ΔTP/ΔL

MP = 3/1 = 3

Jadi Marginal Product (MP) setelah penambahan satu tenaga kerja  adalah 3

Menghitung Produk rata rata Fungsi Produksi Satu Input Variabel

Sedangkan Produk rata rata sebelum penambahan tenaga kerja L

AP = 42/5 = 8,4

Setelah penambahan satu tenaga kerja L adalah

AP = 45/6 = 7,5

Jadi produk rata rata AP menurun dari 8,4 menjadi 7,5

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Fungsi Isoquant dan Isocost…

Baca Selanjutnya

Konsep Isoquant Isocost: Fungsi Produksi Dua Input Variabel, Pengertian, Contoh Soal Rumus Perhitungan

Penawaran Elastis Uniter Inelastis Sempurna Pengertian Jenis Contoh Soal Pembahasan Elastisitas

Pengertian Definisi Elastisitas Penawaran.  Elastisitas penawaraan atau elasticity of supply dapat diartikan sebagai tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan ...

Pengertian Permintaan Elastis Inelastis Sempurna Uniter, Penjelasan Contoh Soal

Pengertian dan Istilah Elastisitas Permintaan.  Kata Elastisitas atau dalam bahasa asingnya elasticity dapat diartikan sebagai kekenyalan, kelenturan ...

Pengertian, Fungsi, Jenis Pasar Konkret Abstrak Pasar Lokal Daerah Nasional Internasional

Pengertian Pasar - Market.  Pasar atau market adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi ekonomi yaitu membeli atau menjual ...

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli. Pengertian Jenis dan Contoh

Penegrtian Pasar Oligopoli.  Oligopoli berasal dari kata olio yang berarti beberapa, dan kata poli yang berarti penjual. Secara sederhana Oligopoli adalah ...

Faktor Penyebab Timbulnya Pasar Monopoli

Pengrtian Pasar Monopoli.  Pasar atau perusahaan menjadi monopoli karena memiliki sejumlah faktor pendukung kuat yang dapat menjamin berlangsungnya kegiatan ...

Faktor Penyebab Timbulnya Pasar Oligopoli

Pengertian Ciri-Ciri Pasar Oligopoli.  Oligopoli berasal dari kata olio yang berarti beberapa, dan kata poli yang berarti penjual. Secara sederhana Oligopoli ...

Pasar Monopoli: Pengertian, Ciri, Contoh, Penyebab, Untung Rugi.

Pengertian Pasar Monopoli . Pasar monopoli adalah suatu bentuk atau jenis pasar yang hanya terdapat satu kekuatan atau satu penjual atau satu perusahaan...

Pasar Persaingan Sempurna, Perfect Competition Market

Penegertian Pasar Persaingan Sempurna.  Pasar persaingan sempurna merupakan salah satu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual, namun demikian...

Teori Biaya Produksi: Pengertian Short Run Cost - Long Run Cost - Eksplisit - Implisit - Tetap - Variabel - Marginal - Contoh Soal

Pengertian Biaya Produksi.  Biaya produksi merupakan biaya dari semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi ...

Teori Fungsi Produksi Satu Faktor Input Variabel, Pengertian Contoh Soal

Pengertian Teori Fungsi Produksi. Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja,...
  1. Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
  2. Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
  3. Asumsi teori fungsi produksi dengan contoh faktor produksi tenaga kerja dan modal dan Contoh produksi.
  4. Fungsi Produksi dan Persamaan Produksi serta pengaruh faktor produksi terhadap tingkat output produksi dan pengertian faktor produksi.
  5. Pengertian output produksi dan input produksi beserta Pengertian Produksi Secara umum dengan persamaan fungsional produksi.
  6. Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel dan Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel dengan Tujuan sasaran produksi kepentingan produsen

error: Content is protected !!