Pengolahan Minyak Bumi: Distilasi Themal Craking Catalytic Cracking Hydro-Cracking Alkilasi Polimerisasi Reformasi Isomerisasi Siklisasi Ekstraksi Kristalisasi

Pengertian Minyak Bumi Mentah: Minyak bumi dalam bahasa Inggris adalah petroleum, yang berasal dari bahasa Latin yaitu petrus dan oleum, dimana petrus artinya karanga atau batuan dan oleum artinya minyak. Minyak bumi  dijuluki sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental yang berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan berbau kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.

Nama petroleum diberikan kepada fosil hewan dan tumbuhan yang ditemukan dalam kulit bumi berupa gas alam, batubara, dan minyak bumi.

Teori Terjadinya Minyak Bumi.

Ada dua teori yang menjelasan  tentang terjadinya minyak bumi yaitu teori an Organik dan teori Organik.

a). Pembentukan Minyak Bumi Mentah Teori an Organik.

Teori an organik menjelaskan bahwa minyak bumi atau mentah merupakan minyak yang berasal dari bahan- bahan mineral atau an organik. Namun demikian, teori ini sulit dibuktikan secara ilmiah dan dianggap tidak mengandung kebenaran, sehingga maka teori ini telah ditinggalkan.

b). Pembentukan Minyak Bumi Mentah Teori Organik.

Teori organik menjelaskan bahwa minyak mentah merupakan minyak yang berasal dari bahan- bahan Organik seperti tumbuh- tumbuhan dan binatang kecil yang disebut plankton.

Akibat adanya perubahan suhu, tekanan dan proses kimiawi maka tumbuh- tumbuhan dan plankton tersebut berubah bentuk menjadi bahan minyak. Bahan minyak tersebut pada awalnya berbentuk titik -titik yang terdapat diantara celah- celah dan saluran- saluran batu- batuan dengan berjalannya waktu, kemudian terkumpul dalam daerah yang luas (reservoir).

Komponen Minyak Bumi – Mentah

Komponen minyak bumi terdiri dari senyawa n-alkana, sikloalkana, isoalkana, dan aromantik,

a). Senyawa n-Alkana Minyak Bumi

Senyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi. Alkana dalam minyak bumi berupa rantai lurus dan bercabang.

Pada suhu kamar, metana dan etana berupa gas. Metana dan etana merupakan komponen utama LNG. Sementara itu, propana dan butana merupakan komponen utama LPG berbentuk cair.

b). Senyawa Sikloalkana Minyak Bumi

Senyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua setelah n-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada minyak bumi yaitu siklopentana dan sikloheksana.

c). Senyawa Isoalkana Minyak Bumi

Minyak bumi mengandung sedikit senyawa isoalkana.

d). Senyawa Aromatik Minyak Bumi

Senyawa aromatic pada minyak mentah berbentuk cincin 6. Kandungan dalam minyak mentah jumlahnya relatif kecil, namun penting penting untuk bensin karena harga anti knocknya tinggi, stabil terhadap penyimpanan. Senyawa aromatik memiliki titik didih rendah dalam minyak bumi.

Komposisi Minyak Bumi (Minyak Mentah)

Berdasarkan pada unsur unsur pembentuknya, minyak bumi terdiri dari karbon, hydrogen, belerang, nitrogen, oksigen dan logam dengan komposisi seperti pada table berikut:

Komposisi Minyak Bumi (Minyak Mentah)
Komposisi Minyak Bumi (Minyak Mentah)

Minyak bumi asal Indonesia mengandung unsur belerang lebih kecil daripada dari minyak bumi Timur Tengah.

Walaupun minyak bumi sebagian besar terdiri dari dua unsur yaitu Carbon dan Hydrogen namun kedua unsur ini telah dapat membentuk berbagai macam senyawa molekuler dengan rantai yang terdiri dari atom C dan H tersebut dapat bercabang-cabang ke berbagai arah dan dapat membentuk berbagai macam struktur 3 dimensi.

Dengan kata lain atom karbon C dan hydrogen H ini dapat membentuk molekul yang sangat besar dan jumlah karbon dalam setiap molekul dapat berjumlah sampai puluhan bahkan secara teoritis dapat sampai ratusan atau ribuan.

Pengolahan Minyak Bumi Mentah

Pada prinsipnya Tahapan pengolahan minyak bumi meliputi proses desalting, distilasi, konversi, pemisahan logam, dan pencampuran fraksi.

Prinsip Pengolahan Minyak Bumi.

Prinsip utama dari pemisahan antar fraksi yang terkandung dalam minyak bumi adalah adanya perbedaan titik didih/uap dari tiap-tiap fraksinya.

Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa senyawa fraksi yang terkandung dalam minyak bumi memiliki titik didih yang bebeda. Jadi pemisahannya memanfaat perbedaan dari titik didihnya. Semaking besar perbedaannya, maka semakin mudah pemisahannya.

Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang pengolahan minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:

Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di kolom distilasi atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.

Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:

Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)

Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi

Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming

Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.

Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.

Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan Kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.

Proses Primer Pengolahan Minyak Tahap Pertama

Sebelum masuk tahap distilasi minyak bumi dilakukan pemisahan dari garam garam mineral yang disebut dengan desalting.

Proses Desalting Pengolahan Minyak Bumi

Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air.

Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani proses distilasi.

Peralatan Utama Proses Distilasi Pengolahan Minyak Bumi

Destilasi fraksinasi dilakukan pada temperatur <400C. Di atas temperatur 400 0C tersebut dapat terjadi perengkahan fraksi-fraksi minyak yang mempunyai rantai karbon pendek (C5).

Destilasi fraksinasi minyak mentah dilakukan dengan suatu alat yang disebut Topping Stiff.  Unit destilasi terdiri dari kerangka pokok yaitu furnace dengan pipa (pipe still) atau wadah (tank still) sebagai tempat minyak mentah dipanaskan dan bagian menara (distillation/fractionating/bubble power) sebagai tempat fraksi-fraksi minyak diembunkan kembali dan dialirkan. Menara pemisah tingginya mencapai 60 meter.

Minyak mentah dialirkan melalui pipa pemanas. Pemanasan dilakukan pada temperature antara 316- 400 0C. Semua komponen minyak akan menguap kecuali residunya. Komponen yang memiliki titik didih rendah akan menguap, sedangkan yang lain akan mengembun dan mengalir ke bawah.

Komponen yang berupa uap akan naik melewati menara pemisah, sementara itu, di menara yang lebih atas, temperatur terus menurun, sehingga komponen yang sukar mendidih akan mengembun.

Fraksi-fraksi minyak akan keluar melalui saluran- saluran yang berada di samping menara sesuai dengan titik didihnya. Proses destilasi minyak mentah merupakan proses yang berkelanjutan. Residu akan diperoleh pada bagian dasar menara.

Secara skematika, pengolahan minyak bumi/mentah secara destilasi dapat dilihat pada gambar dibawah.

Proses Pengolahan Minyak Mentah, Distilasi Fraksinasi
Proses Pengolahan Minyak Mentah, Distilasi Fraksinasi

Destilasi adalah suatu teknik pemurnian dan pemisahan suatu zat cair berasarkan tingkat volatilitass dan titik didih dari komponen- komponennya. Pada pengolahan minyak bumi, destilasi yang digunakan adalah destilasi bertingkat atau fraksionisasi.

Proses Distilasi Minyak Bumi Pada Menara Distilasi

Distilasi atau penyulingan merupakan suatu metoda pemisahan satu atau lebih senyawa dari senyawa lainya dengan memanfaatkan perbedaan titik didih dari senyawea-senyawa yang akan dipisahkannya. Minyak bumi mengandung berbagai senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih berbeda-beda yang tergantung dari struktur molekulnya.

Temparatur Titik Didih Menara Ditilasi Minyak Bumi

Melalui metoda distilasi, senyawa-senyawa dalam minyak bumi dapat dipisah menjadi berbagai senyawa hidrokarbon sesuai dengan titik didihnya. Metoda destilasi dilakukan dengan menggunakan pendinginan bertahap atau bertingkat.

Metoda ini dikenal juga dengan istilah proses distilasi bertingkat. Titik didih dari senyawa hidrokarbon yang terkandung pada minyak bumi dapat dilihat pada tabel di bawah.

Temperatur Proses Distilasi Minyak Bumi Pada Menara Distilasi
Temperatur Proses Distilasi Minyak Bumi Pada Menara Distilasi

Ketika minyak bumi dipanaskan pada temperatur 350 Celcius, maka minyak pelumas, senyawa parafin dan aspal tetap pada fasa awalnya, sedangkan senyawa lainnya akan mendidih dan menguap.  Jika minyak bumi/mentah dipanaskan hingga di atas temperatur 370 Celcius, maka seluruh fraksi yang ada dalam minyak akan mendidih dan menguap.

Fraksi yang menguap akan mengalir dalam Menara destilasi ke bagian yang lebih tinggi. Menara distilasi yang lebih tinggi memiliki temperatur yang lebih rendah.

Ketika fraksi fraksi uap melewati Menara distilasi dengan temperature 300 Celcius, maka fraksi uap minyak pelumas, parafin dan aspal dalam fasa uap akan mengalami pengembunan dan terjadi perubahan fasa lagi, kembali ke fasa awalnya. Sedangkan fasa lainnya akan tetap pada fasa uap/gas dan bergerak ke bagian yang lebih tinggi lagi.

Ketika fasa uap mencapai Menara distilasi yang bertemperatur 260 Celcius, maka minyak diesel dalam fasa uap akan berubah ke fasa awalnya yaitu minyak diesel cair. Fraksi fraksi minyak yang menguap akan diembunkan pada sesuai dengan tempartur didiih/embunnya.

Pada bagian paling atas, temperature Menara distilasi sekitar  temparatur 30 Celcius. Pada bagian atas ini, terdiri dari gas gas petroleum yang tidak mengembun atau berubah menjadi fasa cair.

Proses Sekunder – Pengolahan Minyak Tahap Kedua

Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut  yang  bertujuan untuk mendapatkan dan menghasilkan berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan bakar minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan mutu yang lebih baik, yang sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pasar.

Proses sekunder dilakukan untuk mengubah fraksi yang satu ke fraksi yang diinginkan. Perubahan fraksi dapat dilakukan dengan beberapa proses.

Pada proses sekunder atau pengolahan tahap kedua, terjadi perubahan struktur kimia dengan cara pemecahan molekul (proses cracking), penggabungan molekul (proses polymerisasi, alkilasi), atau perubahan struktur molekul (proses reforming).

1) Konversi Struktur Kimia Minyak Bumi

Dalam proses konversi struktur kimia, suatu senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa hidrokarbon lain melalui proses kimia.

a). Perengkahan (Cracking) Minyak Bumi

Dalam proses cracking, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil sehingga memiliki titik didih lebih rendah dan stabil. Molekul dipecah menjadi molekul – molekul kecil.

  • Contoh Produk Hasil Cracking Minyak Bumi

Contoh hail cracking adalah perubahan fraksi minyak pelumas menjadi fraksi bensin.

C7H15C15H30C7H15 → C7H16 + C6H12CH2 + C14H28CH2

Keterangan

C7H15C15H30C7H15 =Minyak gas berat

C7H16 = Gasoline

C6H12CH2 = Gasolin (anti knock)

C14H28CH2 = Recycle stock

Adapun proses cracking dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Themal Craking Minyak Bumi

Perengkahan termal merupakan proses perengkahan yang dilakukan pada kondisi temperature dan tekanan tinggi. suhu yang digunakan dapat mencapai temperature 800°C dan tekanan 700 kpa.

Panas yang digunakan dalam proses thermal cracking diperoleh dari steam cracking yaitu uap yang memiliki suhu yang tinggi.

  • Contoh Reaksi Produk Hasil Thermal Cracking Minyak Bumi

Perengkahan terjadi karena proses pemanasan. Reaksi kimia pada proses ini adalah:

n-C30H62 → C7H16 + C9H18 + C4H8 + C10H20

Hidrokarbom akan merengkah jika dipanaskan sampai suhunya melebihi 300 – 400 0C dengan atau tanpa katalis.

  • Catalytic Cracking Minyak Bumi

Perengkahan katalitik merupakan proses perengkahan dengan menggunakan panas dan katalisator untuk mengubah distilat yang memiliki titik didih tinggi menjadi bensin dan karosin. Proses catalyitc juga akan menghasilkan senyawa butana dan gas lainnya.

Jenis katalis yang sering digunakan adalah silica, alumunia, zeloit dan beberapa jenis lainnya seperti clay. Pada umumnya reaksi proses perengkahan katalitik menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium.

  • Contoh Produk Hasil Catalytic Cracking Minyak Bumi

Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkan proton ke molekul olefin atau menarik ion hibrida dari alkana membentuk karbonium:

R-CH2-CH2-CH=CH2 + H+ → R-CH2-CH2-C+H-CH3

R-CH2-CH2-CH2-CH3 → H + R-CH2-CH2-C + H-CH3

  • Hydro-Cracking Minyak Bumi

Perengkahan dengan hidrogen (hydro-cracking) adalah proses perengkahan yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan katalitik dengan menginjeksikan atau “menyuntikkan” hidrogen pada molekul fraksi hidrokarbon tidak jenuh.

Keuntungan dari proses hydrocracking adalah belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.

  • Contoh Produk Hydro- Cracking Minyak Bumi

Hydro-cracking dapat mengkonversi minyak bumi menjadi elpiji, nafta, karosin, avtur, dan solar, bahan bakar jet, diesel yang mempuyai bilangan oktan yang tinggi.

Hydro-cracking akan menghasilkan jumlah dan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan proses perengkahan termal atau perengkahan katalitik saja. Selain itu, jumlah residunya akan berkurang.

b). Alkilasi Minyak Bumi

Alkilasi dapat diartikan sebagai reaksi penambahan gugus alkil ke suatu senyawa tertentu. Tetapi di dalam industry pengolahan minyak bumi istilah tersebut mengacu pada reaksi antara olefin dan isoparaffin yang rantainya lebih panjang.

Alkilasi merupakan suatu proses penggabungan dua macam senyawa hidrokarbon isoparafin secara kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi. Dalam proses ini digunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (asam lewis).

  • Contoh Reaksi Hasil Proses Alkilasi Minyak Bumi

Alkilat ini dapat dirubah menjadi bensin atau avgas. Secara umum reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

RH + CH2=CR’R” → R-CH2-CHR’R”

c). Polimerisasi Minyak Bumi

Polimerisasi merupakan penggabungan dua molekul atau lebih senyawa untuk membentuk molekul tunggal yang disebut polimer.

  • Contoh Hasil Proses Polimerisasi Minyak Bumi

Tujuan proses polimerisasi ini adalah untuk menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen, propena) menjadi senyawa nafta ringan.

Secara umums reaksi polimerisasi adalah sebagai berikut

MCmH2n → Cm+n H2(m+n)

d). Reformasi Minyak Bumi

Reforming merupakan proses pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkana dengan formula CnH2n+2.

Reforming bertujuan untuk memperlakukan sraight-run gasoline atau naphtha yang mempunyai angka oktan rendah sehingga menjadi gasoline yang mempunyai angka oktan tinggi dengan maksud untuk memperbaiki kwalitas pembakarannya (ignation performance).

Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.

  • Contoh Reaksi Produk Hasil Reformasi Minyak Bumi

Contoh reaksi reforming adalah seperti berikut

C6H14 → C6H12 + H2

C6H12 → C6H6 + 3 H2

Proses reformasi menghasilkan Olefin yang mudah menguap dengan angka oktan yang lebih tinggi. Olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon yang disebut alkena dengan rumus CnH2n.

Melalui proses ini normal paraffin dikonversikan menjadi isoparaffin, aromatik dan olefin. Di samping itu proses reformasi dapat pula dilakukan dengan tujuan mengkonversi katalitik komponen -komponen nafta untuk menghasilkan aromatik dengan angka oktan yang lebih tinggi.

e). Isomerisasi Minyak Bumi

Proses isomerase adalah proses merubah susunan dasar atom dalam molekul tanpa menambah atau mengurangi bagian asal. Hidrokarbon garis lurus diubah menjadi hidrokarbon garis bercabang yang memiliki angka oktan lebih tinggi.

  • Contoh Hasil Proses Isomerisasi: Minyak Bumi

Isomerisasi mengkonversikan normal-paraffin menjadi iso-paraffin. Dengan proses isomerasi, senyawa n-butana dapat dikonversi menjadi isobutana yang dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam proses alkilasi.

f). Siklisasi Minyak Bumi

Siklisasi yaitu proses pembentukan senyawa siklis (cincin) dari senyawa alifatik.

2). Proses Ekstraksi Minyak Bumi

Proses ekstraksi merupakan proses pemisahan yang dilakukan atas dasar perbedaan daya larut fraksi fraksi minyak dalam bahan pelarut (solvent) seperti SO2, furfural, dan sebagainya.

Dengan proses ekstraksi akan diperoleh volume produk yang lebih banyak dengan mutunya lebih.baik bila dibandingkan dengan proses distilasi saja.

3). Proses Kristalisasi Minyak Bumi

Proses kristalisasi adalah proses pemisahan fraksi -fraksi berdasarkan perbedaan titik cair (melting point) masing- masing.

  • Contoh Produk Hasil Proses Kristalisasi Minyak Bumi

Solar yang mengandung banyak parafin, melalui proses pendinginan, penekanan dan penyaringan, dapat dikonversikan menjadi lilin dan minyak filter.

Pada hampir setiap proses pengolahan akan diperoleh produk- produk lain sebagai produk tambahan.

Produk- produk tambahan dapat digunakan untuk bahan dasar petrokimia yang diperlukan untuk pembuatan bahan plastik, bahan dasar kosmetika, obat pembasmi serangga, dan berbagai hasil petrokimia lainnya.

4). Membersihkan Produk dari Kontaminasi (Treating) Pemurnian Minyak Bumi

Hampir semua produk hasil proses penyulingan, perengkahan dan yang lainnya, masih mengandung pengotor yang harus dihilangkan sebelum digunakan/konsumsi.

Hasil-hasil minyak yang telah diperoleh melalui proses pengolahan tahap pertama dan proses pengolahan lanjutan sering mengalami kontaminasi dengan zat-zat yang merugikan seperti persenyawaan yang korosif atau yang berbau tidak sedap.

Kontaminan ini harus dibersihkan misalnya dengan menggunakan caustic soda, tanah liat, atau proses hidrogenasi.

Proses pemurnian ini dapat diakukan dengan cara:

a). Copper Sweetening dan Doctor Treating Minyak Bumi

Copper sweetening dan doctor treating adalah proses yang dilakukan dengan tujuan unutk merubah kotoran-kotoran yang menyebabkan karat dan bau, agar produk yang dihasilkan tidak berbau.

b). Acid Treatment Minyak Bumi

Acid treatment adalah proses yang berfungsi untuk  membuang pengotor yang berbentuk lumpur sambil memperbaiki warna dan tahan terhadap pembusukan.

c). Desulfurizing Minyak Bumi

Desulfurizing merupakan proses pemurnian yang dilakukan untuk menghilangkan unsur belerang.

Sulfur harus dihilangkan atau dibuang dari minyak bumi karena menimbulkan banyak kerugian, yaitu korosi, mengganggu katalisator, bau tidak sedap, menghasilkan produk samping pembakaran berupa gas buang beracun berupa sulfur dioksida atau SO2, polusi udara dan hujan asam.

d). Dewaxing Minyak Bumi

Dewaxing adalah proses pemurniauan yang dilakukan untuk penghilangan wax (n-parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point yang lebih rendah.

Tujuan dewaxing untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point rendah. Pour point adalah suhu terendah saat fraksi minyak bumi dapat mengalir atau bisa dituangkan.

e). Deasphalting Minyak Bumi

Deasphalting merupakan proses yang bertujuan untuk penghilangan aspal dari fraksi yang aplikasiya untuk minyak pelumas.

5). Pencampuran Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi

Pencampuran merupakan proses pengolahan produk setelah melalui langkah- langkah sebelumnya agar memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Misalnya ditambahkan bahan aditif TEL (tetraethyl lead) yang berfungsi untuk mengurangi ketukan (knocking) pada mesin. Suatu bahan inhibitor dicampur pada bensin agar bensin dapat disimpan lebih lama.

Di negara yang mengalami empat musim, ke dalam bensin ditambahkan zat tertentu agar cepat menguap walaupun musim dingin.

Kegunaan Minyak Bumi

Berdasarkan jumlah atom C, maka minyak bumi dapat dibagi menjadi fraksi-fraksi dengan sifat berbeda

Kegunaan Gas Dari Pengolahan Minyak Bumi

Gas digunakan sebagai bahan bahan bakar elpiji, Bahan baku sintesis senyawa organic, Bahan bakar kendaraan bermotor.

Kegunaan Bensin (Gasoline) Dari Pengolahan Minyak Bumi

Bensin digunakan sebagai bahan bakar mesin kendaraan mobil sepeda motor

Kegunaan Nafta Dari Pengolahan Minyak Bumi

Nafta digunakan sebagai bahan untuk Pembuatan plastik, karet sintesis, deterjen, obat, cat, bahan pakaian, kosmetik, sebagai Bahan bakar pesawat udara

Kegunaan Kerosin (Minyak Tanah) Dari Pengolahan Minyak Bumi

Kerosi digunakan untuk Bahan bakar kompor paraffin

Kegunaan Minyak Solar dan Diesel Dari Pengolahan Minyak Bumi

Bahan bakar kendaraan bermesin diesel. Bahan bakar tungku industri

Kegunaan Minyak Pelumas Dari Pengolahan Minyak Bumi

Minyak pelumas digunakan untuk minyak pelumas karena kekentalannya yang tinggi

Kegunaan Lilin Dari Pengolahan Minyak Bumi

Sebagai lilin paraffin untuk membuat lilin, kertas pembungkus berlapis lilin, lilin batik, korek api, dan semir sepatu

Kegunaan Ter Dari Pengolahan Minyak Bumi

Ter digunakan sebagai bahan aspal buatan

Kokas Petroleum Dari Pengolahan Minyak Bumi

Kokas petroleum digunakan sebagai bahan bakar, dan untuk pembuatan elektrode

Alkohol: Pengertian Rumus Menentukan Tatanama IUPAC Struktur Jenis Sifat Isomer Posisi Gugus Fungsi Optik Karbon Asimetrik Kiral Contoh Soal 6

Pengertian  Alkohol. Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon pada ...

Cara Menghitung Energi Kalor Reaksi Bahan Bakar: LPG, Bensin, Metanol, Etanol, Metana, Arang Kayu, Contoh Soal.

Pengertian Pembakaran: Reaksi pembakaran adalah reaksi antara bahan bakar dengan oksigen yang akan menghasilkan panas (kalor) dan gas hasil pembakaran...

Contoh Soal Perhitungan Entalpi Reaksi Kimia.

1). Contoh Soal Perhitungan Kalor Pembakaran Karbon Perhatikan reaksi pembakaran karbon menjadi gas karbon dioksida seperti ditunjukan dengan persamaan...

Elektron - Proton - Neutron: Partikel Dasar Struktur Atom - Pengertian - Rumus Perhitungan Contoh Soal.

Pengertian Atom: Atom dibangun oleh partikel- partikel subatom yaitu elektron, proton dan neutron. Proton dan neutron terletak dalam inti atom, sedangkan...

Gaya van der Waals. Pengertian, Penjelasan Contohnya.

Pengetian Gaya Van de Waals.   Gaya van der waals adalah  gaya tarik listrik yang terjadi antara partikel – partikel yang memiliki muatan. Partikel – pa...

Hipotesis Hukum Tetapan Avogadro: Pengertian Rumus Volume Molar Standar STP RTP Non Standar Contoh Soal Perhitungan 14

Pengertian Hukum Avogadro.  Hukum Avogadro menyatakan, bahwa  pada temperatur dan tekanan yang sama, gas- gas dengan volume yang sama, akan mempunyai j...

Hukum 1 Termodinamika: Pengertian Perubahan Energi Internal Usaha Kalor Sistem Lingkungan Contoh Soal Rumus Perhitungan 12

Pengertian Sistem Pada Termokimia: Sistem adalah bagian dari semesta, baik nyata maupun konseptual yang dibatasi oleh batas batas fisik  tertentu atau ...

Hukum Faraday: Pengertian, Reaksi Sel Elektrokimia, Elektrolisis, Contoh Soal Rumus Perhitungan.

Pengertian Hukum Faraday: Michael Faraday adalah seorang pakar Kimia-Fisika Inggris. Faraday menyatakan bahwa sel elektrolisis dapat digunakan untuk menentukan...

Hukum Gas Boyle Charles Gay Lussac: Pengertian Tekanan Volume Suhu Contoh Soal Perhitungan 11

Hukum Boyle – Gay Lussac merupakan gabungan dari tiga hukum yang menjelaskan tentang perilaku variabel gas, yaitu hukum Boyle, Hukum Charles, dan hukum G...

Hukum Hess: Rumus Contoh Perhitungan Kalor Perubahan Entalpi Reaksi Kimia.

Pengertian Hukum Hess.  Hukum Hess menyatakan bahwa kalor (dalam hal ini entalpi) yang menyertai suatu reaksi kimia tidak bergantung pada jalan yang d...

Hukum Kekekalan Massa Reaksi Kimia: Pengertian Rumus Perhitungan Contoh Soal

Pengertian Kekekalan Massa: Awalnya hukum kekekalan massa diajukan oleh ilmuwann bernama Mikhail Lomonosov (1748) setelah dapat membuktikannya melalui...

Hukum Termodinamika Kedua.

Pengertian.  Hukum kedua termodinamika kimia menyatakan arah suatu proses dan kespontanan suatu reaksi. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa, walaupun ...

Ikatan Hidrogen. Pengertian, Penjelasan Contohnya

Pengertian Ikatan Hidrogen.  Ikatan hidrogen adalah ikatan tambahan berupa daya tarik listrik antara atom hidrogen dengan unsur elektronegtif, sedangkan ...

Isotop, Isobar, Isoton: Pengertian Contoh Rumus Perhitungan Soal Ujian

Pengertian Atom: Atom tersusun dari partikel pertikel subatom yaitu proton, neutron, electron. Proton dan neutron terletak di dalam inti atom. Sedangkan...

Jenis Bahan Pewarna Alami Untuk Makanan

Pengertian Bahan Pewarna Alami Makanan.  Berdasarkan pada fungsinya, zat aditif atau bahan yang ditambahkan pada makanan dapat digolongkan menjadi bahan ...

Daftar Pustaka:

  1. Rangkuman Ringkasan: Minyak bumi terbentuk dalam kurun jutaan tahun lampau dari hewan dan tumbuhan yang mati yang dipengaruhi oleh adanya proses tekanan dan panas bumi.
  2. Kegiatan eksplorasi minyak bumi dilakukan secara bertahap yaitu: (a) Eksplorasi dimulai dengan survei permukaan bumi sebagai petunjuk awal; (b) kemudian survei lapisan batuan melalui gelombang seismik yang dihasilkan dari ledakan kecil; (c) Tahap selajutnya pengeboran sumber minyak bumi.
  3. Minyak bumi terdiri dari campuran hidrokarbon alifatik dan aromatik. Sekitar 50%–95%-nya adalah hidrokarbon alkana dengan berat molekul sedang, sikloalkana, dan senyawa aromatik.
  4. Fraksi minyak bumi dihasilkan dengan proses penyulingan (distilasi) bertingkat yang didasarkan pada perbedaan titik didih fraksi minyak bumi mentah.
  5. Perengkahan (cracking) adalah proses pengubahan minyak bumi berrantai panjang menjadi rantai pendek untuk meningkatkan produksi gasolin (bensin).
  6. Mutu bensin dinyatakan dengan bilangan oktan. Makin tinggi bilangan oktan, makin baik bahan bakar tersebut, dalam arti tidak terjadi ketukan yang menyebabkan panas tinggi dan kerusakan pada mesin.
  7. Minyak bumi selain sebagai sumber energi bahan bakar, juga dapat digunakan untuk bahan baku berbagai aplikasi, seperti pupuk, polimer, detergen, obat-obatan, pelarut, pewarna, dan pengawet makanan.
  8. Hasil pembakaran minyak menyisakan berbagai masalah lingkungan. Pencemar yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi adalah timbel, jelaga, gas CO, gas SO2, dan partikulat hidrokarbon
  9. Ardra.biz, 2019, “Pengertian Pengolahan Minyak Mentah dengan Fungsi Desitlasi dab Fungsi Fraksinasi. Pengertian petroleum dan asal usul minyak bumi.
  10. Ardra.biz, 2019, “Pengertian Distilasi serta Prinsip Kerja Pengolahan minyak bumi dan Prinsip kerja destilasi minyak bumi.
  11. Ardra.biz, 2019, “Prinsip kerja faksinasi minyak mentah dengan Titik didih  senyawa hidrokarbon Minyak Bumi. Titik Minyak Bumi atau titik didih minyak mentah atau titik didih bensin. Titik didih pelumas dan titik didih minyak diesel.
  12. Ardra.biz, 2019, “Temperatur Uap Gas petroleum dan Temperatur Pengolahan Minyak Bumi dan Temperatur uap minyak pelumas. Temperatur uap Parafin dengan Temperatur Uap Aspal. Pengolahan Minyak Mentah dengan Distilasi Fraksinasi Minyak Bumi pada proses distilasi bertingkat.
  13. Pengolahan Minyak Bumi: Distilasi Themal Craking Catalytic Cracking Hydro-Cracking Alkilasi Polimerisasi Reformasi Isomerisasi Siklisasi Ekstraksi Kristalisasi
error: Content is protected !!