Proses Pengolahan Air Limbah Cara Kimia Koagulasi

Pengolahan Air Dengan Metoda Koagulasi Dan Filtrasi

Pengolahan air dengan cara kimia merupakan pengolahan yang bertujuan memperbaiki sifat-sifat air dengan menambahkan bahan kimia tertentu. Bahan kimia yang sering digunakan dalam pengolahan air adalah bahan kimia yang memiliki sifat koagulatif, yaitu mampu menggumpalkan bahan atau pengotor yang ada dalam air.

Koagulan akan menggumpalkan partikel pengotor ukuran halus dan melayang dalam air,  biasa disebut koloid menjadi partikel berukuran besar. Melalui proses flokulasi, partikel – partikel yang sudah membesar akan menyatu membentuk gumpalan yang lebih besar. Gumpalan ukuran besar hasil proses flokulasi disebut flok. Bahan kimia yang sering digunakan sebagai koagulan untuk pengolahan air adalah tawas, kapur dan kaporit.

Hasil proses koagulasi dan flokulasi ini selanjutnya dipisah dengan menggunakan metoda penyaringan atau flitrasi atau pengendapan. Tingkat keberhasilan proses koagulasi dan flokulasi ditentukan oleh factor-faktor seperti: jenis dan kandungan pengotor dalam air, jumlah dan jenis koagulan, proses pencampuran atau pengadukan.

Skematika proses pengolahan air limbah dengan menggunakan metoda koagulasi dapat dilihat pada gambar di bawah. Pengolahan terdiri dari dua tahap dalam dua bak atau drum atau tangki  yang terpisah. Tahap pertama merupakan proses koagulasi dan flokulai dilakukan dalam tangki 1, sedangan tahap kedua adalah proses pemisahan dengan cara penyaringan atau pengendapan dilakukan dalam tangki 2.

Skematika Pengolahan Air Limbah Dengan Metoda Koagulasi Dan Filtrasi
Skematika Pengolahan Air Limbah Dengan Metoda Koagulasi Dan Filtrasi

Bahan Kimia Untuk Koagulasi

Bahan kimia yang dapat dipilih sebagai koagulan untuk pengolahan air sebanyak satu meter kubik adalah 10 gram kaporit, atau 100 gram tawas, atau 100 gram kapur, atau satu kilogram karbon aktif atau arang batok kelapa atau kayu yang dihaluskan.

Bahan Penyaring Atau Filtrasi

Bahan – bahan yang digunakan sebagai penyaring adalah: pasir berukuran diameter 0,3 sampai 1,2 mm, kerikil berukuran diameter 12 – 30 mm, ijuk/injuk dan arang. Bahan saringan disusun dari bawah ke atas yaitu ijuk, arang, ijuk, kerikil dan teratas pasir. Tebal saringan ijuk setengah kali daripada tebal saringan lainnya.

Bak-Tangki Unit Pengolahan

Pengolahan menggunakan dua bak atau dua drum. Satu drum untuk proses koagulasi dan satu untuk penyaringan. Pada tangki pertama dipasang pengaduk untuk meratakan bahan kimia sehingga terdistribusi secara homogen dalam air.

Bensin: Pengertian Standar Uji Penentuan Komposisi Bilangan Oktan Reaksi Pembuatan Kegunaan Dampak Kesehatan Lingkungan

Pengertian Bensin – Gasoline: Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang terdiri dari campuran senyawa hidrokarbon yaitu alkana berrantai karbon lurus b...

Hukum Newton 1, 2, 3 : Pengertian Contoh Soal Rumus Perhitungan

Pengertian Hukum Pertama Newton.  Hukum Newton merupakan pengembangan dari teori yang dikemukakan oleh ilmuwan bernama Galileo. Hukum Newton I menjelaskan, ...

Menghitung Biaya Energi Listrik Rumah/Kantor

Pengertian Energi Listrik. Energi listrik merupakan daya listrik yang terpakai selama waktu tertentu. Besarnya Energi listrik yang digunakan untuk suatu...

Pengertian Contoh Perhitungan Hukum Ohm

Pengertian Hukum Ohm.  George Simon Ohm adalah orang  pertama yang menemukan hubungan antara kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar yang b...

Pengertian Perhitungan Gerak Lurus Beraturan

Pengertian Gerak Lurus Beraturan.  Suatu benda dapat dikatakan bergerak apabila posisi atau kedudukannya atau tempatnya berubah terhadap sebuah titik ...

Pengolahan Air Limbah Secara Adsorpsi.

Pengertian Pengolahan Air Metoda Adsorpsi. Pengolahan air secara adsorpsi merupakan proses pemisahan air dari pengotornya dengan cara penyerapan pengotor...

Pengolahan Air Minum Dengan Penyaringan, Filtrasi

Konsep dasar dari pengolahan air dengan cara penyaringan adalah memisahkan padatan atau koloid dari air dengan menggunakan alat penyaring, atau saringan....

Pengolahan Air Minum, Water Treatment

Pengertian Pengolahan Air Minum Pengolahan air minum merupakan proses pemisahan air dari pengotornya secara fisik, kimia dan biologi. Tujuan utama dari...

Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel.

Pengertian Minyak Jelantah, Sebagai Limbah Cair Rumah Tangga. Istilah minyak jelantah merujuk pada suatu jenis minyak yang diperoleh dari sisa penggorengan...

Proses Gasifikasi Konversi Batubara Menjadi Gas

Pengertian Gasifikasi.  Gasifikasi adalah proses konversi bahan bakar padat menjadi gas melalui reaksi dengan satu atau campuran reaktan udara, oksigen, ...

Daftar Pustaka

Daftar Kata artikel. Instalasi pembuangan dan pengelolaan air limbah rumah tangga dan industry. Pengertian limbah domestic dan pengolahan air limbah menjadi air bersih. Sistem pembuangan air limbah rumah tangga dan industry. Skema pengolahan air limbah dan tahapan pengolahan air limbah dengan teknologi pengolahan air.

Teknologi pengolahan air limbah rumah tangga industri dan water treatment dengan Teknik pengolahan air limbah cara kimiawi. Pengolahan Air Dengan Metoda Koagulasi Dan Filtrasi atau Pengolahan air dengan cara kimia dan Tujuan pengolahan air limbah yang Sifat koagulatif bahan pengolahan air limbah.

Bahan untuk pengolahan air limbah dan Koagulan air limbah dengan Fungsi Koagulan pada pengolahan air limbah. Proses Flokulasi air limbah atau Flok air limbah dengan Contoh bahan kimia pengolahan air limbah. Contoh Koagulan Untuk air limbah dengan Koagulan tawas Koagulan kapur atau Koagulan kaporit.

Filtrasi air limbah dengan skema pengolahan air limbah cara kimiawi. Pengolahan air limbah cara koagulasi dengan Tahap Pengolahan air limbah dan Teknik pengolahan air limbah cara kimiawi. Bahan Kimia Untuk Koagulasi dengan Bahan Penyaring Atau Filtrasi Air Limbah dan Bak-Tangki Unit Pengolahan Air Limbah.

Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel.

Pengertian Minyak Jelantah, Sebagai Limbah Cair Rumah Tangga.

Istilah minyak jelantah merujuk pada suatu jenis minyak yang diperoleh dari sisa penggorengan berbagai kebutuhan konsumen rumah tangga. Atau dengan kata lain minyak jelantah adalah minyak goreng bekas pakai. Minyak ini merupakan limbah dari rumah tangga atau limbah domestik dapat juga limbah dari rumah makan atau limbah industri. Limbah minyak jelantah yang mengandung senyawa- senyawa yang bersifat karsinogenik. Senyawa karsinogenik timbul ketika minyak dipakai atau dipanaskan pada temperatur penggorengan.

Minyak goreng dapat dikatakan sebagai minyak jelantah, jika sudah digunakan dua kali menggoreng.  Minyak ini dikatagorikan sebagai limbah mengingat minyak sudah mengandung zat karsinogenik yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.

Minyak goreng hanya dapat digunakan untuk menggoreng makanan maksimum tiga kali. Setelah itu, minyak tidak lagi dapat digunakan untuk menggoreng, walaupun sudah disaring dan dijernihkan kembali.

Zat karsinogenik dapat menimbulkan berbagai keluhan dan penyakit seperti menimbulkan penyakit kanker, penyakit jantung, dan menghambat atau menurunkan kecerdasan generasi berikutnya.

Di indonesia minyak goreng merupakan komoditi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan demikian sisa pakainya, disadari atau tidak, dapat mengotori lingkungan, yang pada akhirnya dapat menggangu kesehatan dan lingkukngan.

Minyak jelantah sebagai limbah cair rumah tangga atau limbah industri akan menjadi bahan yang bermanfaat jika diolah untuk penggunaan yang lain. Untuk itu dilakukan berbagai upaya agar dapat memanfatkan kembali dengan cara mengolahnya. Materi ini hanya manyajikan konsep pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel dengan metoda sederhana.

Proses Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel

Pada prinsipnya pengolahan minyak jelantah sebagai limbah cair domestik menjadi biodiesel adalah proses konversi trigliserida menjadi metil atau etil ester. Proses konversi ini biasa disebut transesterifikasi. Proses transesterifikasi  merupakan reaksi antara minyak dengan alkohol untuk memutus tiga rantai gugus ester dari tiap cabang trigliserida.

Secara umum proses pengolahan minyak jelantah limbah cair rumah tangga atau limbah industri menjadi biodiesel ditunjukkan pada gambar di bawah.

Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel
Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel

Reaksi pada transesterifikasi membutuhkan panas sebagai energy dan katalis basa sebagai mediator konversi agar diperoleh mutu produk reaksi yang tinggi. Pada reaksi ini minyak jelantah dikonversi menjadi biodiesel dan gliserin.

Beberapa materi yang membahas pengolahan limbah padat cair domestik, limbah industri, limbah pertanian dan limbah perternakan menjadi produk- produk yang lebih bermanfaat dapat dibaca pada artikel di bawah. Limbah yang diolah diantaranya, limbah kotoran ternak, air kotor, limbah pertanian, dan lainnya.

Bensin: Pengertian Standar Uji Penentuan Komposisi Bilangan Oktan Reaksi Pembuatan Kegunaan Dampak Kesehatan Lingkungan

Pengertian Bensin – Gasoline: Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang terdiri dari campuran senyawa hidrokarbon yaitu alkana berrantai karbon lurus b...

Hukum Newton 1, 2, 3 : Pengertian Contoh Soal Rumus Perhitungan

Pengertian Hukum Pertama Newton.  Hukum Newton merupakan pengembangan dari teori yang dikemukakan oleh ilmuwan bernama Galileo. Hukum Newton I menjelaskan, ...

Menghitung Biaya Energi Listrik Rumah/Kantor

Pengertian Energi Listrik. Energi listrik merupakan daya listrik yang terpakai selama waktu tertentu. Besarnya Energi listrik yang digunakan untuk suatu...

Pengertian Contoh Perhitungan Hukum Ohm

Pengertian Hukum Ohm.  George Simon Ohm adalah orang  pertama yang menemukan hubungan antara kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar yang b...

Pengertian Perhitungan Gerak Lurus Beraturan

Pengertian Gerak Lurus Beraturan.  Suatu benda dapat dikatakan bergerak apabila posisi atau kedudukannya atau tempatnya berubah terhadap sebuah titik ...

Pengolahan Air Limbah Secara Adsorpsi.

Pengertian Pengolahan Air Metoda Adsorpsi. Pengolahan air secara adsorpsi merupakan proses pemisahan air dari pengotornya dengan cara penyerapan pengotor...

Pengolahan Air Minum Dengan Penyaringan, Filtrasi

Konsep dasar dari pengolahan air dengan cara penyaringan adalah memisahkan padatan atau koloid dari air dengan menggunakan alat penyaring, atau saringan....

Pengolahan Air Minum, Water Treatment

Pengertian Pengolahan Air Minum Pengolahan air minum merupakan proses pemisahan air dari pengotornya secara fisik, kimia dan biologi. Tujuan utama dari...

Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel.

Pengertian Minyak Jelantah, Sebagai Limbah Cair Rumah Tangga. Istilah minyak jelantah merujuk pada suatu jenis minyak yang diperoleh dari sisa penggorengan...

Proses Gasifikasi Konversi Batubara Menjadi Gas

Pengertian Gasifikasi.  Gasifikasi adalah proses konversi bahan bakar padat menjadi gas melalui reaksi dengan satu atau campuran reaktan udara, oksigen, ...

Pengolahan Limbah Organik Menjadi Biogas.

Membuat Biogas Dari Limbah Organik, Limbah Pertanian dan Limbah Perternakan,

Biogas merupakan sumber energy dalam bentuk gas yang dihasilkan oleh mahluk hidup, seperti bakteri, atau mikroorganisma. Biogas dibuat dari bahan-bahan yang hampir tidak lagi berguna bagi manusia, bahan yang sudah dibuang, yaitu sampah organic seperti  limbah hasil pertanian atau limbah hasil peternakan atau limbah hasil kegiatan rumah tangga atau limbah domestik.

Limbah domestik adalah limbah  yang dihasilkan dari kegiatan dalam rumah tangga. Contoh limbah dosmestik adalah sayuran sisa, kulit buah, kantong, bungkus bekas dari plastik atau kertas, air kotor sisa cucian dan bekas mandi dan sebagainya.

Biogas dihasilkan dari perombakan atau penguraian bahan organic oleh bakteri. Penguraian ini terjadi di ruang yang kedap udara atau tanpa udara atau tanpa oksigen, sehingga prosesnya terjadi secara anaerobic. Pada prinsipnya proses anaerob adalah proses biologi yang berlangsung pada kondisi tanpa oksigen oleh mikrooeganisme tertentu yang mampu mengubah senyawa organik menjadi metana atau biogas.

Proses penguraian bahan organic oleh bakteri ini disebut  proses  fermentasi  biologi. Proses fermentasi  ini menggunakan mikroba anaerobik sebagai pencerna, kemudian dihasilkan biogas dan sel-sel mikroba baru.

Contoh Limbah Organik dari Limbah Pertanian dan Perternakan

Pada umumnya, semua jenis bahan organic dapat diproses untuk dikonversi menjadi biogas. Namun hanya bahan organic padat dan cair yang cocok untuk dibuat menjadi biogas sederhana. Contoh limbah pertanian seperti daun, tangkai pohon, kulit buah, akar pohon dan bunga. Atau contoh limbah Perternakan diantaranya kotoran hewan ternak sisa makanan dan sebagainya. Contoh  dari limbah domestik misalnya kotoran manusia, sisa makanan, sisa sayuran, sisa buah dan kulitnya, dan sebagainya.

Dari seratus persen sampah, yang dapat dimanfaat menjadi biogas hanya 69 persennya, yang terdiri dari 42 persen sampah organic dan 27 persen sampah sisa makan.

Sampah organic berasal dari bahan tumbuhan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari limbah kegiatan pertanian atau limbah pertanian, kegiatan rumah tangga atau limbah rumah tangga, limbah dari kegiatan indistri atau limbah industri, dan limbah hasil perikanan atau limbah perikanan.

Yang termasuk dalam katagori sampah organic misalnya, sampah dapur, sisa sayuran, kulit buah, buah dan sayuran yang busuk, kertas, daun-daunan, jerami, dan sekam. Sumber lain yang juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas adalah kotoran ternak seperti kotoran sapi, kerbau, kuda, kambing, dan lainnya.

Kandungan – Komposisi Gas Pada Biogas.

Sampah organik menghasilkan biogas yang terdiri dari sejumlah gas yaitu: metana 51 – 58 persen, CO2 42 – 49 persen, dan beberapa gas lain dalam jumlah sedikit, yaitu sekitar dua persen, yang terdiri dari H2, N2, O2, dan H2S.

Kotoran sapi dapat menghasilkan biogas yang terdiri dari gas metana 65,7 persen, CO2 27,0 persen, nitrogen 2,3 persen, propena 0,7 persen, dan sedikit gas lainnya.

Besarnya energy yang dihasilkan oleh biogas sangat tergantung pada gas utamanya, yaitu gas metana, CH4. Semakin tinggi jumlah metana, semakin tinggi energy yang dihasilkan oleh biogas tersebut. Dengan menambahkan kotoran hewan dalam sampah organic, maka gas metana yang dihasilkan dalam biogas akan menjadi lebih banyak.

Pada aplikasinya biogas dapat digunakan untuk subsitusi atau campuran bahan bakar yang berasal dari bahan bakar fosil. Namun demikian, pada skala kecil, biogas digunakan sebagai bahan alternative untuk proses pemanasan, seperti untuk memasak.

Artinya biogas dapat dimanfaatkan dan dibakar seperti elpiji, minyak tanah, atau kayu bakar. Hal ini didasarkan pada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh biogas seperti: mengahasilkan nyala api yang berwarna biru, menghasilkan panas yang sama dengan LPG, tidak beracun, tidak berbau, dan tidak menghasilkan jelaga.

Dalam skala besar biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energy untuk pembangkit tenaga listrik. Di sini, energy dari biogas dikonversi menjadi energy listrik. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk menggantikan peran minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.

Dengan demikian biogas merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Biogas menjadi sumber energi yang dapat diperbarui, renewable energy karena sampah organic dan kotoran hewan selalu ada dan tersedia setiap saat. Hal ini berbeda dengan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, gas elpiji, bensin atau solar yang suatu saat akan menjadi langka dan habis.

Kandungan Energi

Table 1 di bawah menunjukkan perbandingan antara satu merter kubik biogas dengan berbagai sumber energy lainya. Setiap satu meter kubik biogas setara dengan 0,46 kg LPG, atau setara dengan 0,62 liter minyak tanah.

Perbandingan Biogas Dengan Berbagai Bahan Bakar
Tabel 1. Perbandingan Biogas Dengan Berbagai Bahan Bakar

Beberapa materi yang membahas tentang pengolahan limbah dan pengolahan untuk air minum dapat dibaca pad artikel di bawah.

Bio-Insektisida Untuk Hama Dan Penyakit Tanaman

Pengertian Bio-Insektisida.  Bio-Insektisida adalah jenis pestisida yang bahan aktiknya merupakan mikororganisme seperti, bakteri bacillus thuringiensis, ...

Biopestisida, Pestisida Hayati, Pestisida Organik

Pengertian Definisi Biopestisida, Pestisida Hayati. Biopestisida atau pestisida hayati adalah pestisida yang bahan utamanya bersumber atau diambil dari...

Pengertian, Manfaat Proses Fermentasi

Pengertian Definisi Fermentasi.  Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder ...

Pengolahan Limbah Organik Menjadi Biogas.

Membuat Biogas Dari Limbah Organik, Limbah Pertanian dan Limbah Perternakan, Biogas merupakan sumber energy dalam bentuk gas yang dihasilkan oleh mahluk...

Pestisida Nabati Untuk Hama Dan Penyakit Tanaman

Pengertian Pestisida Nabati.  Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya bersumber dari tumbuh-tumbuhan,  seperti  akar,  daun,  batang  atau ...

error: Content is protected !!