Proses Korosi Pada Logam Temperatur Rendah, Corrosion

Pengertian Korosi. Korosi adalah degradasi material baik logam maupun non logam yang disebabkan oleh interaksi secara kimia dengan lingkungannya.

Korosi merupakan proses perusakan yang umumnya logam akibat adanya reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya.

Korosi adalah perubahan penampilan dan sifat yang dialami suatu bahan dan biasanya logam kerena bereaksi dengan lingkungannya.

Secara termodinamis, proses korosi merupakan kecenderungan normal suatu logam untuk kembali kekondisi alaminya atau natural state, atau ke bentuk yang lebih stabil.

Pada temperature rendah dan basah, korosi terjadi dengan mekanisme reaksi elektrokimia yang membentuk reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi elektrokimia didefinisikan sebagai reaksi kimia yang melibatkan perpindahan electron dari anoda (-) ke katoda (+) dalam larutan elektrolit.

Pada daerah yang bersifat anodic terjadi reaksi oksidasi atau pelepasan electron:

M —> Mn+ + ne

Anoda merupakan bagian dari permukaan logam yang terkorosi. Pada daerah ini arus listrik atau electron meninggalkan logam dan masuk ke dalam larutan dan terbentuk ion-ion positif.

Pada daerah yang bersifat katodik terjadi reaksi reduksi atau menangkapan electron:

Mn+ + n e  —> M

Katoda merupakan bagian dari permukaan logam yang menerima electron.

Reaksi Pada Daerah Katodik

Beberapa reaksi katodik yang terjadi selama proses korosi adalah:

Reaksi reduksi oksigen dalam larutan asam:

O2 + 4H+ + 4 e —> 2H2O

Reaksi reduksi oksigen larutan netral dan basa:

O2 + 2H2O + 4 e —> 4OH

Proses evolusi hydrogen:

2H+ + 2 e —> H2

Reaksi reduksi ion non logam:

Fe3 + e —> Fe2+

Deposisi logam

Cu2+ + 2 e —> Cu

Gambar 1 menunjukkan skematika proses korosi yang terjadi pada logam M. Pada daerah anoda terjadi reaksi oksidasi logam M dan menghasilkan ion positif  Mn+ yang bergerak ke dalam larutan elektrolit. Reaksi oksidasi ini disertai dengan pelepasan sejumlah n elektron yang bergerak ke katoda. Pada saat yang bersamaan, di daerah katoda terjadi reaksi reduksi ion positif  Hmenjadi gas H2 yang bergerak ke luar larutan. Ion positif Mn+ bergerak ke katoda dan terreduksi menjadi ion logam bervalensi rendah.

Skematika Proses Korosi
Gambar 1. Skematika Proses Korosi

Syarat Terbentuknya Korosi

Ada empat komponen yang harus terpenuhi agar Reaksi elektrokimia dapat terjadi. Keempat komponen tersebut adalah:

  1. Anoda;  merupakan bagian dari logam yang berperan sebagai elektroda tempat terjadinya reaksi anodik. Reaksi anodik adalah reaksi yang menghasilkan electron dan melepaskan ion-ion positif ke larutan elektrolit.
  2. Katoda: merupakan bagian logam yang berperan sebagai elektroda yang mengalami reaksi katodik dan menerima electron dari anoda.
  3. Elektrolit. Media yang kontak dengan permukaan logam baik bagian anoda maupun katoda. Media ini merupakan tempat terjadinya transfer ion-ion positif yang dihasilkan dari reaksi di anoda ke katoda. Media harus dapat menghantarkan arus listrik seperti air dan tanah.
  4. Penghantar listrik. Agar arus listrik dapat mengalir di antara katoda dan anoda maka harus ada penghantar  yang dapat mengalirkan arus listrik atau electron.

Siklus aliran listrik pada proses korosi dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah. Aliran listrik yang terjadi pada logam disebabkan oleh adanya aliran electron dari anoda ke katoda. Aliran eleltron ini menyebabkan arus bergerak dari katoda ke anoda. Sedangkan aliran listrik yang terjadi pada media atau larutan elektrolit disebabkan oleh adanya aliran ion-ion positf dari anoda ke katoda.  Sederhananya, arus listrik dalam logam bergerak dari katoda ke anoda, dan arus listrik dalam elektrolit bergerak dari anoda ke katoda.

Siklus Aliran Arus Listrik Pada Proses Korosi
Gambar 2. Siklus Aliran Arus Listrik Pada Proses Korosi

Terbentuknya Daerah Anodik Pada Proses Korosi

Reaksi yang terjadi pada proses korosi ditimbulkan oleh daya penggerak yaitu perbedaan energy. Bentuk energy dapat berupa: panas, konsentrasi, potensial, tegangan dan sebagainya. Jadi ketika pada bagian logam terdapat perbedaan panas, atau perbedaan tegangan, atau konsentrasi, atau potensial, maka pada logam tersebut dapat terjadi proses korosi.

Ketika ada bagian logam terdeformasi secara dingin, cold forming, maka daerah tersebut akan memiliki energy dalam, berupa tegangan sisa. Daerah ini memiliki energy lebih tinggi dari daerah sekitarnya, sehingga menjadi daerah yang lebih anodic dibanding daerah sekitarnya.

Ketika Logam/baja yang tertaman dalam media/larutan/tanah/air, maka bagian yang berhubungan dengan elektrolit yang memiliki kandungan oksigen lebih rendah akan terkorosi. Beda konsentrasi oksigen dalam larutan dan udara menyebabkan timbulnya daerah anodic dan katodik pada logam baja.

Logam baja  yang terekspos dalam larutan/lingkungan dengan kandungan oksigen lebih rendah menjadi daerah yang lebih anodic, sedangkan daerah yang terekspos pada lingkungan/larutan dengan kandungan oksigen lebih banyak akan menjadi daerah yang lebih katodik.

Ketika logam/baja terekspos pada lingkungan/larutan yang bertemperatur tidak homogen, maka bagian yang lebih panas akan terkorosi. Bagian Logam yang lebih panas memiliki energy yang besar dibanding bagian yang lebih dingin. Sehingga logam yang lebih panas menjadi anodic, sedangkan yang dingin menjadi katodik.

Ketika logam baja terhubung dengan logam tembaga, maka baja akan terkorosi. Baja memiliki potensial yang lebih rendah dibandingkan tembaga. Potensial rendah artinya energy yang dimiliki lebih tinggi. Karena baja memiliki potensial lebih rendah dari tembaga, maka baja menjadi lebih anodic dari tembaga.

Besi Cor Kelabu Nodular Putih Compacted Grafit, Pengertian Sifat, Komposisi Kimia, Mekanik

Pengertian Definisi Besi Cor-Besi Tuang. Besi cor merupakan salah satu jenis logam tertua dan murah yang pernah ditemukan umat manusia di antara sekian...

Karakteristik Sifak Besi Tuang Cor Nodular, Nodular Cast Iron

Pengertian Besi Tuang Cor Nodular, Nodular Cast Iron.  Besi cor nodular dibuat dengan menambahkan sedikit unsure magnesium atau serium. Penambahan unsure ...

Karakteristik Sifat Besi Tuang Cor Kelabu, Gray Cast Iron

Pengertian Definisi Besi Tuang Kelabu, Gray Cast Iron.  Salah satu Karekteristik yang dimiliki oleh besi cor kelabu adalah bidang patahannya. Patahan ...

Karakteristik-Sifat Besi Cor-Tuang Putih, White Cast Iron

Pengertian Karakteristik Besi Tuang Putih.  Beberapa sifat yang dimiliki oleh besi cor putih dapat dilihat pada tabel di bawah. Besi cor putih memiliki ...

Karekteristik Sifat Besi Cor Mampu Tempa, Malleable Cast Iron

Pengertian Besi Tuang Mampu Tempa, Malleable Cast Iron.  Besi Cor mampu tempa dibuat dari besi cor putih dengan menerapkan suatu perlakuan panas. Perlakuan ...

Pengecoran Die Casting, Prinsip Kerja Contoh Produk Hot Cold Chamber Die Casting

Pengertian Pengecoran. Proses Pengecoran (Casting ) merupakan salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian...

Pengecoran Invesment, Prinsip Cara Kerja Contoh Produk Jenis Keramik Cetakan Presisi,

Proses pengecoran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: expandable mold, non expandable mold dan composite mold casting. Klasifikasi didasarkan pada bahan...

Pengecoran True Semi Centrifugal, Jenis Contoh Produk

Pengertian Pengecoran Centrifugal Casting, Pengecoran sentrifugal merupakan pengecoran yang dilakukan dengan cara menuangkan logam cair ke dalam cetakan...

Dasar Pengubahan Bentuk Logam: Pengertian Jenis Contoh Produk

Pengubahan bentuk logam merupakan Teknik merubah bentuk logam dari suatu bentuk menjadi bentuk lain yang diinginkan sesuai dengan desain standar penggunaan...

Deformasi Elastis Dan Plastis, Pengertian Jenis Contoh Gaya Pembentukan

Pengertian Deformasi Pada Logam . Prinsip dasar pembentukan logam , metal forming  adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan ga...

Pengaruh Deformasi Plastis Terhadap Struktur Mikro Baja

Selain terjadi perubahan pada sifat mekanik, besarnya deformasi yang diterapkan pada bahan baja juga berpengaruh terhadap perubahan struktur mikro. Perubahan...

Pengertian, Penentuan, Pengerasan Regangan, Strain Hardening

Pengertian Strain Hardening , Pengerasan Regangan.  Proses pembentukan logam, metal forming pada temperatur rendah, dibawah temperatur rekristalisasi ...

Koefisien Pengerasan Regang, Strain Hardening Coefficient

Pengukuran  Koefisien Pengerasan Regang, n, Strain Hardening Coefficient.  Efek penguatan yang disebut sebagai efek pengerasan regang dapat direpresentasikan d...

Produk Hasil Hot Rolling, Cold Rolling, Cold Rolled Forming.

Pengertian Produk Hasil Rolling Beberapa contoh produk yang diproduksi dengan menggunakan teknologi rolling dapat dilihat pada gambar di bawah. Contoh...

Proses Ekstrusi Bahan Logam, Extrusion

Pengertian Proses Ekstrusi.  Proses ekstrusi merupakan proses pembentukan logam yang bertujuan untuk mereduksi atau mengecilkan penampang dengan cara ...

Daftar Pustaka:

  1. National Association of Corrosion Engineers, 1975, “Nace Basic Corrosion Course”, Houston.
  2. Fontana, M. G., 1987,”Corrosion Engineering”, 3nd  Edition, McGraw-Hill Book Co,

Pengertian Korosi. Korosi degradasi material dan korosi logam maupun non logam dengan interaksi secara kimia Korosi. Reaksi kimia atau elektrokimia korosi dan termodinamis proses korosi. Mekanisme reaksi elektrokimia korosi atau reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada korosi dan larutan elektrolit korosi. Korosi temperature rendah dan basah dengan reaksi katodik anodic korosi.

Pelepasan eloktron korosi dan Reaksi Korosi Daerah Katodik dengan reaksi korosi daerah anodic. Contoh reaksi korosi dengan Reaksi reduksi oksigen korosi dengan Proses evolusi hydrogen reaksi korosi. Syarat Terbentuknya Terjadinya Korosi dan pengahantar listrik korosi. Elektrolit pada korosi pada anoda pada korosi yang katoda pada korosi. Siklus aliran listrik korosi Terbentuknya Daerah Anodik Pada Proses Korosi. Contoh gambar logam korosi, teori korosi temperature rendah.

error: Content is protected !!