Las Resistansi Listrik: Electric Resistance Welding ERW, Spot Welding, Seam Welding, Flash Butt Welding, Resistance Butt Welding,

Pengertian Pengelasan Resistansi Listrik, ERW, Las resistansi listrik, atau electric resistance welding (ERW) adalah suatu metode pengelasan logam yang menggunakan prinsip tahanan listrik sebagai sumber panasnya. Pada pengelasan ini, permukaan yang akan disambung ditekan satu sama lainnya dan saat bersamaan arus listrik dialirkan.

Pada kedua permukaan yang disentuhkan muncul hambatan atau tahanan ketika arus listrik dialirkan dan kedua permukaan menjadi panas dan kemudian mencair. Las resistansi listrik dibagi menjadi dua metoda, yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul.

Contoh Produk Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Beberapa contoh produk yang menerapkan pengelasan dalam pembuatannya adalah pipa, kendaraan baik roda empat dan roda dua, drum untuk minyak dan lain lain.

Contoh Produk Las Listrik Electric Resistance Welding ERW
Contoh Produk Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Kelebihan Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Beberapa keunggulan las listrik dibandingkan dengan teknik teknik pengelasan lainnya diantaranya adalah;

a). prosesnya cepat sehingga cocok untuk produksi masal

b). suplai panas yang diberikan cukup akurat dan regular

c). sifat mekanik hasil las kompetitif dengan logam induk

d). tidak memerlukan kawat pengisi

Kekurangan Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Namun- demikian peralatan untuk teknik pengelasan ini relatif mahal dan pemakaiannya terbatas untuk logam logam yang tahanan listriknya besar.

Heat Input, Masukan Panas Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Panas yang dihasilkan disekitar daerah lasan dapat diekspresikan berdasarkan hukum Joule sebagai berikut

H = I2.R.T

Dengan Keterangan

H = panas, Joule

I = arus listrik, amper

R = tahanan listrik, ohm

T = waktu, detik          –

Arus dialirkan ke material yang akan dilas melalui elektroda dan konsentrasi arus pada material yang akan dilas ini tergantung pada kontak antara elektroda dan benda kerja.

Elekroda Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Elektroda yang digunakan untuk pengelasan resistansi listrik harus memliliki persyaratan persyaratan berikut:

a). konduktifitas listrik yang tinggi

b). konduktifitas termal yang tinggi

c). ketahanan terhadap deformasi yang tinggi.

d). stabilitas sifat fisika yang baik pada temperatur tinggi

e). tidak mudah terkontaminasi oleh benda kerja

f). harga yang relatif murah

Jenis Elekroda Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Elektroda yang umum digunakan untuk pengelasan resistansi listrik adalah

  • Tembaga Cu dengan 1% Ag:
  • Cu dengan 0,6% Cr,
  • Cu dengan 2,5% Co + 0,5% Be , dan lain lain.

Untuk umur pakai elektroda lebih lama, maka mesin pengelasan harus dilengkapi dengan  sistem pendinginan elektroda yang mamadai.

Ukura Elektroda Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Diameter elektroda sangat tergantung pada ketebalan pelat yang akan dilas. Secara empiris dapat digunakan formula sebagai berikut:

D = 5√s

D = diameter elektroda, mm

t = ketebalan tunggal pelat benda kerja, mm

Faktor Yang Mempengaruhi Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Ada tiga variabel penting dalam teknik pengelasan resistansi listrik yaitu tahanan listrik, tekanan elektroda, arus dan waktu.

a). Tahanan Listrik

Tahanan listrik R seperti yang tertulis pada persamaan heat input terdiri dari:

– tahanan listrik material yang dilas

– tahanan listrik pada permukaan kontak antar material yang dilas

– tahanan listrik pada permukaan kontak antara elektroda dengan material yang dilas

Untuk pengelasan resistansi listrik diharapkan tahanan listrik terbesar pada permukaan antar material sedangkan tahanan listrik antara material yang akan dilas dengan elektroda harus sekecil mungkin.

b). Tekanan Elektroda

Tekanan elektroda mempunyai fungsi sebagai.

–  aksi penempaan sehingga dapat menghasilkan deposit las yang mempunyai butir yang halus

–  membuat kontak antar permukaan yang baik

c). Arus Dan Waktu

Arus dan waktu merupakan variabel yang mengontrol heat input atau masukan panas yang diberikan.

Siklus Operasi Prosedur Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Siklus operasi secara keseluruhan untuk las resistansi listrik terdiri dari 4 tahapan yaitu:

a). waktu tekan (squeeze) merupakan periode antara saat mulai penekanan (kontak  antar elektroda dengan benda kerja) sampai arus mulai mengalir

b). waktu las (weld time) merupakan interval waktu selama arus mengalir melalui benda kerja

c). waktu tahan (hold time) merupakan periode saat anus sudah tidak mengalir lagi tetapi elektroda masih menekan benda kerja sampai deposit las membeku.

d). waktu berhenti (off time) merupakan periode antara saat akhir dari waktu tahan sampai waktu tekan berikutnya.

Jenis Las Listrik Electric Resistance Welding ERW

Las resistansi listrik terdiri atas beberapa jenis yaitu antara lain las resistansi titik (spot welding), las resistansi tumpang (seam welding), Flash Butt Welding dan Resistance Butt Welding.

Las Resistansi Listrik Tumpang

Sambungan tumpang umumnya dilakukan untuk pengelasan pelat-pelat tipis. Metoda Sambungan tumpang dibagi menjadi dua yaitu las resistansi titik dan las resistansi tumpang garis.

Spot Resistance Welding

Pada proses las resistansi titik, dua pelat disambung dengan pencairan setempat yang disebabkan oleh arus yang terkonsentrasi antara dua elektroda yang berbentuk silinder. Jens ini merupakan bentuk yang paling banyak digunakan dan paling sederhana,

Prinsip Spot Resistance Welding Pengelasan Listrik Titik
Prinsip Spot Resistance Welding Pengelasan Listrik Titik

Pada proses las resistansi titik, pelat yang akan disambung dijepit pada tempat sambungan dengan sepasang elektroda yang umumnya terbuat dari paduan tembaga dan kemudian dialiri arus listrik yang cukup besar dalam waktu yang relative singkat.

Arus listrik di antara kedua elektroda mengalir melalui pelat yang dijepit. Pada daerah kontak antara kedua pelat muncul hambatan atau tahanan yang relative besar. Pada daerah kontak ini timbul panas yang menyebabkan pelat yang bersentuhan mencair, sedangkan gaya tekan menyebabkan kedua pelat tersambung.

Pada daerah kontak antara eletroda dan pelat juga terjadi panas akibat adanya tahanan listrik, namun tidak sampai mencairkan pelat, karena ujung elektroda didinginkan dengan air.

Struktur Mikro Las Listrik Spot Resistance Welding

Contoh struktur mikro hasil pengelasan spot resistance welding ditunjukkan pada gambar di bawah. Baja DP600 yang dilas memiliki ketebalan 1.5 mm dengan kandungan karbon 0,1%, krom 0,15 dan Molybdenum 0,19%. Struktur mikro Baja DP 600 sebagian besar adalah fasa ferrite dengan sedikit martensit.

Struktur Makro Las Listrik Spot Resistance Welding
Struktur Makro Las Listrik Spot Resistance Welding

Struktur Makro hasil pengelasan spot welding ditunjukkan pada gambar berikut.

Terdapat tiga daerah zone yaitu fusion zone (FZ), Daerah terkena panas atau heat affected zone HAZ, dan daerah base metal BM atau logam dasar benda kerja.

Struktur Mikro Pengelasan Listrik Spot Resistance Welding
Struktur Mikro Pengelasan Listrik Spot Resistance Welding

Fusion zone (FZ) adalah daerah bagian benda kerja yang mengalami pelelehan dan membeku kembali selama proses pengelasan. Daerah fusio zone memiliki struktur cor dengan butiran columnar berstruktur martensit.

Daerah terkena panas atau heat affected zone HAZ, tidak mencair tapi mengalami perubahan struktur mikro akibat terpengaruh panas. Struktur pada HAZ adalah martensit

Daerah logam dasar atau benda kerja atau base metal (BM) yang tidak mengalami perubahan struktur mikro.

Seam Resistance Welding

Pada teknik ini elektroda tembaga yang digunakan pada las resistansi titik yang berbentuk silinder diganti dengan elektroda tembaga yang berbentuk rol atau roda yang menekan benda kerja sehingga terbentuk sambungan las garis.

Prinsip Las Listrik Seam Resistance Welding
Prinsip Las Listrik Seam Resistance Welding

Pada las resistansi tumpang garis, sepasang roda yang terbuat dari paduan tembaga berfungsi sebagai penekan dan elektroda yang mengalirkan arus. Selama proses pengelasan, roda elektroda ini menekan pelat yang akan disambung dan bergerak sepanjang garis las.

Daerah kontak kedua pelat memiliki tahanan yang tinggi, sehingga terjadi panas dan mencair, kemudian dengan tekanan dari roda elektroda kedua pelat tersambung.

Walaupun prinsip pengelasan ini sama dengan las resistansi titik, namun las resistansi tumpang garis memerlukan arus antara 1,5 sampai 2,0 kali lebih tinggi dari las resistansi titik. Dan membutuhkan tekanan antara 1,2 sampai 1,6 kali lebih besar daripada las resistansi titik.

Las Resistansi Tumpul,

Sambungan tumpul umumnya diaplikasi untuk menyambung logam yang berbentuk seperti batang atau dalam pembuatan pipa. Ujung-ujung logam yang akan disambung dikontakkan, atau disentuhkan dengan tekanan tertentu, kemudian dialiri arus listrik.

Sama dengan pada las resistansi titik dan las resistansi tumpang, dikedua permukaan yang bersentuhan akan timbul hambatan atau tahanan yang besar ketika dialiri arus listrik. Tahanan yang besar menyebabkan panas dan logam mencair. Sedangkan gaya tekan menyebabkan terjadinya sambungan. Las tumpul dibagi menjadi dua metoda yaitu las tumpul lantak dan las tumpul tekan.

Flash Butt Welding

Pada las tumpul lantak batang yang akan disambung dikontakkan atau disentuhkan dengan gaya tekan yang rendah. Hal ini menyebabkan terjadinya busur listrik dibeberapa tempat dan menaikkan temperature logam setempat.

Prinsip Las Tumpul Lantak Flash Butt Welding
Prinsip Las Tumpul Lantak Flash Butt Welding

Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga tercapai temperature yang tinggi dan merata pada kedua logam. Kemudian kedua batang yang akan disambung diberi gaya tekan yang besar sampai terjadi penyambungan.

Resistance Butt Welding

Pada las tumpul tekan, permukaan logam yang akan disambung dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran dan karat. Kemudian kedua logam dikontakkan dengan gaya tekan yang tinggi. Arus listrik yang dialirkan menyebabkan daerah kontak menjadi panas dan mencair. Gaya tekan yang diberikan menyebabkan kedua logam menjadi tersambung.

Prinsip Las Tumpul Tekan Resistance Butt Welding
Prinsip Las Tumpul Tekan Resistance Butt Welding

Pada metoda pengelasan ini tidak terbentuk busur listrik, sehingga butuh waktu yang relative lama untuk mencapai panas dan pencairan logamnya. Keadaan ini menyebabkan mutu pengelasannya relative rendah dibanding dengan metoda las tumpul lantak.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Faktor Mempengaruhi Sifat Mampu Las Weldability, Jenis Cacat Las Baja Karbon,

Pengertian Mampu Las Baja.  Secara sederhana sifat mampu las, atau weldability dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan, logam untuk dapat dilas, tanpa ...

Faktor Penyebab Terjadinya Retak Pada Pengelasan

Pengertian Definisi  Retak Dingin Di Daerah Pengaruh Panas, HAZ.  Retak Dingin atau cold cracking di daerah pengaruh panas atau HAZ umumnya tidak langsung t...

Las Resistansi Listrik: Electric Resistance Welding ERW, Spot Welding, Seam Welding, Flash Butt Welding, Resistance Butt Welding,

Pengertian Pengelasan Resistansi Listrik, ERW, Las resistansi listrik, atau electric resistance welding (ERW) adalah suatu metode pengelasan logam yang...

Las SMAW, Heat Input Struktruk Mikro Jenis Elektroda Las SMAW, Pengertian Polarity

Beberapa Pengertian Pengelasan diantaranya adalah sebagai berikut: Pengelasan atau Welding adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan...

Pembentukan Tegangan Sisa Pada Pengelasan Logam

Pembentukan Tegangan Sisa.  Pada proses pengelasan, daerah yang dilas akan menerima panas dengan temperature yang sangat tinggi, sedangkan daerah yang ...

Pengelasan MIG, Metal Inert Gas, Gas Metal Arc Welding GMAW

Pengertian. GMAW dikenal juga dengan istilah las MIG (Metal Inert Gas ), dan las MAG (Metal Active Gas) . Istilah tersebut didasarkan pada karakteristik...

Pengelasan Submerged Arc Welding SAW: Pengertian Jenis Fungsi Fluks Komposisi Kawat LAS

Pengertian Pengelasan Submerged Arc Welding atau busur listrik terrendam SAW adalah proses penyambungan logam yang menggunakan elektroda dan fluks yang...

Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG): Pengertian, Jenis Contoh Komposisi Kawat Las GTAW

Pengertian Las TIG: Nama lain untuk pengelasan metoda Tungsten Inert Gas adalah Las gas tungsten arc welding (GTAW). Sedangkan istilah lain untuk tungsten...

Preheating Post Weld Heat Treatment Tujuan Fungsi Jenis Prosedur Prinsip Kerja

Pengertian Preheating dan Post Weld Heat Treatment. Preheating dan post weld heat treatment PWHT secara umum diperlukan untuk menjaga atau mencegah terjadinya...

Daftar Pustaka

  1. Wiryosumarto. H., Okumura. T., 1979, “Teknologi Pengelasan Logam”, Pradnya Paramita, Jakarta.
  2. ASM Handbook, 1992, “Metallography And Microstructures”, Volume 9, American Society For Metal,
  3. Kata dalam artikel. Pengertian definisi arti artikel makalah materi laporan power point pdf pengelasan resistansi listrik. Electric resistance welding dan las resistansi titik atau las resistansi tumpang. Las tumpul lantak atau las tumpul tekan atau busus listrik atau gaya tekan atau tahanan listrik.
  4. Arus listrik kedua elektroda dengan belajar prinsip kerja las listrik dan cara kerja pengelasan. Cara mengelas listrik logam dan cara mengelas pipa baja stainless steel. Selain cara mengelas stainless steel dengan Contoh soal ujian nasional prinsip dasar Teknik pengelasan. Electric resistance welding (ERW) adalah ERW atau Flash Butt Welding dengan fungsi dan Teknik pengelasan.
  5. Jenis kawat las dan kegunaannya dengan jenis mesin las smaw seperti gtaw atau las busur listrik. Las resistansi listrik adalah Las Resistansi Listrik Tumpang atau Las Resistansi Tumpul. Materi macam jenis pengelasan logam dengan pengelasan logam dan pengertian las gtaw. Pengertian mesin las listrik dan pengertian pengelasan adalah.
  6. Pengertian Pengelasan Metoda Resistansi Listrik dengan pengertian peralatan utama las listrik. Smaw atau gtaw dengan pengertian teknik las listrik. Peralatan las listrik dan peralatan las smaw atau Resistance Butt Welding. Resistansi tumpang garis adalah adalah sambungan tumpeng atau sambungan tumpul. Seam Resistance Welding atau Spot Resistance Welding dengan teknik las argon dan teori dasar pengelasan welding.
  7. Pengertian Pengelasan Metoda Resistansi Listrik, ERW. Definisi Las Resistansi Listrik Tumpang  Spot Resistance Welding Seam Resistance Welding
  8. Pengelasan Resistansi Listrik Spot-Seam Welding.

Pengelasan Resistansi Listrik Spot-Seam Welding.

  1. Las Resistansi Tumpul, Flash Butt Welding Resistance Butt Welding
  2. Pengelasan Resistansi Listrik Butt Welding.
error: Content is protected !!