Menentukan Nilai k Dan m Untuk Persamaan Distribusi Ukuran Partikel

Cara Menentukan Ukuran Produk Jaw Crusher. Untuk dapat menentukan nilai k dan m harus dimulai dengan melogaritmikkan nilai kolom 1 dan kolom 5 dari tabel hasil sieve analysis. Table hasil sieve analysis dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah. Kemudian plot data tersebut menjadi grafik, atau kurva.

Tabel Hasil Sieve Analysis
Tabel 1. Hasil Sieve Analysis

Gambar 1 di bawah menunjukkan kurva log kolom 1 yaitu log persen lolos dan log kolom 5 yaitu log ukuran.

Kurva Log Persen Lolos - Log Ukuran
Gambar 2. Kurva Log Persen Lolos – Log Ukuran

Dari kurva dapat ditentukan nilia k dan m seperti berikut:

Nilai log(k) merupakan perpotongan garis datar pada nilai log persen lolos 2.00 dengan kurva miring.

Dari gambar diperoleh nilai Log(k) = 3,46 dengan demikian k = 2904, nilai ini adalah ukuran maksimum partikel teoritis yang didasarkan pada kurva.

m = kemiringan kurva = (1,62 – 1,34)/(2,77 – 2,32) = 0,568

persamaan Gaudin-Schuhman dapat ditulis berikut:

Y = 100 (x/2904)0,568

Persamaan Gaudin-Schuhman dapat diserderhanakan menjadi:

Y = 100 (1/2904)0,568 (x)0,568 atau

Y = 100 (0,01079) x0,568 sehingga hasil akhirnya adalah:

Y = 1,079 x0,568 ini adalah persamaan yang merepresentasikan distribusi ukuran partikel yang merupakan penyederhanaan dari persamaan Gaudin-Schuhman

Contoh Aplikasi Menentukan Distribusi Ukuran Jaw Crusher

Batu kapur sebanyak 120 ton/jam diremuk dengan peremuk jaw crusher. Distribusi ukuran umpan memenuhi persamaan, YF = 3.223 X0.536 dan distribusi produk peremukan memenuhi persamaan YP = 8,376 X0.539.

X = ukuran mm, Y = komulatif lolos

Tentukan ukuran umpan maupun produk yang menyatakan 80 persennya lolos.

Ukuran umpan yang menyatakan 80 persennya lolos dapat dinotasikan F80 dan dapat dihitung sebagai berikut:

Delapan puluh persen lolos artinya YF menjadiYF80 dan YF80 sama dengan delapan puluh, dan X menjadi F80

dengan demikian ukuran umpan yang menyatakan 80 persen lolos adalah:

YF80 = 3.223 (F80)0.536

80 = 3.223 (F80)0.536

sehingga F80= 400,2 mm

Ukuran produk yang menyatakan 80 persennya lolos dapat dinotasikan P80 dan dapat dihitung sebagai berikut:

Delapan puluh persen lolos artinya YP menjadiYP80 dan YP80 sama dengan delapan puluh, dan X menjadi P80

dengan demikian ukuran umpan yang menyatakan 80 persen lolos adalah:

YP80 = 8,376 (P80)0.539

80 = 8,376 (P80)0.539

sehingga P80= 65,8 mm

Untuk menentukan ukuran dengan persen lolos tertentu, dapat menggunakan lembar kerja di bawah. Masukkan data yang diperlukan, kemudian tekan update.

Cara Kerja Screen: Mekanisme - Rumus Efisiensi Undersize - Circulating Load Ratio Oversize - Neraca Bahan Ayakan

Pengertian Pengayakan, Pengayakan – proses screen adalah pemisahan partikel partikel berdasarkan pada ukuran relatif antara ukuran partikel yang akan d...

Screen Ayakan: Tujuan Jenis Punched Plate - Woven Wire – Grizzly, Jenis Vibrator Sscreen Unbalance Pulley Sumbu Eksentrik Electromagnet

Pengertian Screening:   sieving atau pengayakan merupakan operasi pemisahan partikel atau material secara mekanis yang didasarkan pada perbedaan ukuran. ...

Cara Membuat Tabel Grafik Kurva Sieve Analysis – Persamaan Gaudin – Schuhmann

Persamaan Distribusi Partikel Gaudin – Schuhmann : Cara yang paling umum merepresentasikan ukuran dan distribusi partikel adalah menggunakan grafik atau k...

Menentukan Nilai k Dan m Untuk Persamaan Distribusi Ukuran Partikel

Cara Menentukan Ukuran Produk Jaw Crusher . Untuk dapat menentukan nilai k dan m harus dimulai dengan melogaritmikkan nilai kolom 1 dan kolom 5 dari tabel...

Menentukan Kecepatan Pengendapan Partikel Dalam Fluida, Hukum Stokes, Newton

Pengertian Penjelasan Hukum Stokes. Kecepatan pengendapan partikel dalam fluida dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan menurut hukum Stoke atau...

Daftar Pustaka:

  1. Wills, B., A., 1988, “Mineral Processing Technology”, Pergamon Press, Oxford
  2. Kelly, E.,G., 1982, “Introduction to Mineral Processing”, John Wiley & Son,  New York.
  3. Mular, L., Andrew, 2000, “Elements of Mineral Process Engineering”, Unversity of British Columbia, Vancouver, B. C., V6T 1Z4, Canada.
  4. Gupta, A. Yan, D. S., 2006, “Mineral Processing Design and Operation”, Perth, Australia.
  5. Currie, M. John, 1973, “Unit Operation in Mineral Processing”, British Columbia Institue of Technology,  British Columbia, Burnaby
  6. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Ukuran Partikel, Rumus Mencari Persamaan Partikel, Cara menentukan persamaan distribusi partikel, persamaan Gaudin-Schuhman, Distribusi Ukuran Partikel, Menentukan ukuran pasir, distribusi ukuran partikel pasir, contoh menentukan ukuran partikel pasir, cara menentukan ukuran partikel pasir, kumulatif lolos,
  7. Ardra.Biz, 2019, “Menentukan Kurva ukuran partikel. menentukan ukuran hasil jaw crusher, alat untuk menentukan ukuran partikel pasir,  Pengrtian crusher stone adalah, jenis hammer crusher, kapasitas produksi stone crusher, impact crusher,
  8. Ardra.Biz, 2019, “vibrating screen, cara menghitung kapasitas produksi stone crusher, jaw plate, pengertian ball mill, jaw crusher, jaw crusher adalah, gambar jaw crusher, pengertian stone crusher, impact crusher adalah, cone crusher adalah, cara kerja stone crusher, jaw crusher shanbao,
  9. Ardra.biz, 2019, “spesifikasi jaw crusher, mesin stone crusher, pengertian jaw crusher, double roll crusher, jenis jenis crusher, macam macam crusher, stone crusher adalah, fungsi jaw crusher, pengertian crusher, gambar crusher, crusher adalah, mesin crusher batu, jenis crusher, cone crusher,
  10. Ardra.Biz, 2019, “mesin jaw crusher, cara kerja jaw crusher, prinsip kerja jaw crusher, cara kerja cone crusher, gyratory crusher, cara kerja hammer mill, cara kerja gyratory crusher, gyratory crusher adalah, Contoh Soal Ujian,

Teori Crusher: Prinsip Kerja – Jenis Jaw Crusher – Cone Crusher – Gyratory Crusher – Roller Crusher

Prinsip Kerja Operasi Peremukan, Crushing: Operasi crushing biasanya melibatkan beberapa tahapan yaitu primary crushing, secondary crushing dan tertiary crushing. Primary crushing merupakan tahap awal pengecilan ukuran bijih.

Bijih yang baru datang dari tambang dan biasanya dilakukan secara terbuka. Untuk bijih yang keras dan kompak digunakan jaw crusher dan gyratory crusher, sedangkan untuk bahan galian yang lebih brittle dapat menggunakan hummer mill atau impactor atau impact breaker.

Jaw Crusher, Peremuk Rahang.

Bagian utama dari Jaw crusher adalah dua plat baja yaitu fix jaw dan movint jaw yang dapat membuka dan menutup seperti rahang.

Gambar Skematika Jaw Crusher
Gambar 1.  Gambar Jaw Crusher, sStone Crusher

Fix Jaw

Salah satu plat dari jaw ini tidak begerak, atau selalu diam, dan disebut fix jaw.

Moving Jaw

Sedangkan yang satunya selalu bergerak maju mundur dan disebut sebagai moving jaw.

Eccenctric Rotation

Gerakan mundur maju fix jaw ditimbulkan oleh mekanisme putaran sumbu eksentrik atau eccentric rotation.

Mekanisme Prinsip Kerja Jaw Crusher

Jaw yang bergerak akan memberi gaya tekan, kompresi kepada bijih yang masuk dalam rongga remuk, rongga di antara dua plat atau jaw.

Bijih yang masuk rongga remuk akan segera mendapat gaya tekan atau kompresi dari yang bergerak. Bijih yang remuk akan turun hingga mendapat tekanan baru.

Arrested Crushing

Bijih yang remuk  secara leluasa akan bebas turun di antara dua kompresi. Pada jaw  crusher, peremukan bijih hanya terjadi oleh alat, yaitu saat jaw bergerak memberi tekanan. Mekanisme peremukan ini disebut arrested crushing.

Mekanisme Prinsip Cara Kerja Jaw Crusher
Mekanisme Prinsip Cara Kerja Jaw Crusher

Open Side Setting Close Side Setting,

Ukuran dan distribusi bijih hasil peremukan tergantung pada pengaturan mulut pengeluaran atau setting, yaitu open side setting, bukaan maksimum dari mulut. Bukaan diatur dengan merubah posisi toggle di belakang alat.

Pengaturan Bukaan maksimum atau open side setting dan bukaan minimum atau close side setting akan menentukan ukuran terbesar dan distribusi dari bijih yang keluar dari rongga jaw.

Produk peremukan biasanya akan berukuran 85 persen dari bukaan maksimum atau open side setting. Sedangkan ukuran terbesar yang dapat masuk ke dalam rongga jaw adalah 85 persen dari gape.

Ukuran Produk Hasil Jaw Crusher

Ukuran produk hasil peremukan yang menggunakan  Jaw Crusher  dapat ditentukan dengan memakai lembar kerja yang disiapkan di bawah. Masukkan data yang diperlukan, kemudian tekan update.

Ukuran produk dinyatakan  dengan P.80. Arti notasi P adalah untuk produk dan 80 menyatakan depalan puluh persen dari berat produk berukuran lebih kecil dari ukuran P.80. Misal P.80 = 92.0 mm, artinya delapan puluh persen berat dari produk jaw crusher berukuran kurang dari 92,0 mm.


 Tipe Jaw Crusher

Blake Crusher: Single Toggle dan Double Toggle.

Tipe Blake Crusher memiliki titik engsel jaw atau pivot di bagian atas, sedangkan bagian bawahnya yang bergerak maju mundur. Karena bagian bawah yang bergerak, maka lebar bukaan atau celah untuk keluarnya bijih menjadi variatif.

Close Side Setting,

Pada saat bergerak maju, maka lebar bukaan adalah minimum disebut close side setting,

Open Side Setting

Ketika bergerak mundur, maka lebar bukaan adalah maksimum, disebut open side setting. Kondisi ini menyebabkan rentang ukuran bijih hasil peremukan menjadi lebar. Dengan kata lain ukuran menjadi relative tidak homogen.

Dodge Crusher

Tipe Dodge Crusher memiliki titik engsel jaw  atau pivot di bagian bawah, sedangkan pada bagian atasnya bergerak maju mundur. Karena titik engsel ada pada bagian atas, maka lebar bukaan atau celah untuk keluarnya bijih hasil peremukan menjadi tetap. Kondisi ini menghasilkan ukuran bijih menjadi relative homogen.

Namun karena jaw bagian atas bergerak, maka gape, atau mulut jaw menjadi variatif. Saat bergerak maju, maka gape menjadi minimum. Sebaliknya ketika jaw bergerak mundur, gape menjadi maksimum.

Kondisi ini mensyaratkan bahwa ukuran bijih yang masuk sebagai umpan harus benar-benar lebih kecil dari gape saat posisi minimum.  Ukuran bijih yang mendekati ukuran gape maksimum akan menyebabkan jaw macet tidak dapat bergerak.

Gambar Skematika Blake Dan Dodge Crusher
Gambar 2.  Skematika Blake Dan Dodge Crusher

Gyratory Crusher.

Gyratory crusher digunakan bila diperlukan alat yang mampu menghasilkan produk berkapasitas besar. Operasi atau mekanisme peremukan oleh Gyratory crusher adalah full time crushing.

Artinya alat ini meremuk bijih selama siklus putarannya. Jadi alat ini jauh lebih efisien dibanding dengan jaw crusher. Namun demikian, gyratory crusher memerlukan biaya modal dan biaya pemeliharaan yang besar.

Gyratory crusher memiliki sumbu tegak, main shaft, tempat terpasangnya peremuk yang disebut mantle atau head, digantung pada spider. Sumbu tegak diputar secara eccentric dari bagian bawah, eccentric sleeve, mengakibatkan suatu gerakan berputar mantle selalu mendekat ke arah shell.

Mantle berada dalam shell yang berbentuk kerucut membesar ke atas, sehingga membentuk rongga remuk, crushing chamber antara concave atau shell dengan mantle.

Gyratory Crusher
Gambar 3. Gyratory Crusher

Mantle bersama sumbu tegak bergerak secara gyratory  dan memberi gaya kompresi ke arah shell. Gaya kompresi ini akan meremuk bijih  dalam rongga remuk. Peremukan bijih hanya terjadi  ketika bijih dikenai gaya kompresi. Oleh karena itu peremukan ini disebut arrested crushing.

Setelah remuk bijih turun secara gravity. Gyratory crusher melakukan peremukan selama ciklus putarannya. Jadi setiap saat, mantle begerak ke arah shell, setiap saat mantle memberikan gaya kompresi terhadap bijih yang berada dalam rongga remuk. Mekanisme peremukan ini disebut sebagai full time crushing.

Gambar Skematika Gyratory Crusher
Gambar 4.  Skematika Gyratory Crusher

Gyratory crusher tidak memerlukan feeder sebagai pengumpan bijih yang akan masuk. Bijih dapat ditaruh dengan cara ditumpuk di atasnya. Hal ini berbeda dengan jaw crusher yang sangat tergantung pada feeder untuk pengatur laju bijih yang akan masuk ke dalam crusher.

Cone Crusher

Cone crusher merupakan alat peremuk yang biasa digunakan untuk tahap secondary crushing. Alat ini merupakan modifikasi dari gyratory crusher. Sumbu tegak ditunjang di bawah kepala remuk atau mantle atau cone.

Alat ini mempunyai kelebihan, yaitu ketika bijih atau umpan yang masuk terlalu keras, maka bowl secara otomatis akan bergerak ke arah luar.

Ukuran cone crusher dinyatakan dengan diameter mulut tempat masuknya umpan, sekitar dua kali gape. Sedangkan ukuran gyratory crusher dinyatakan dengan gape dikali diameter mantle.

Cone Crusher
Gambar 5. Cone Crusher
Skematika Cone Crusher
Gambar 6. Skematika Cone Crusher

Tipe Cone crusher

Standard Cone crusher

Standard Cone crusher memiliki rongga remuk bertangga dan membesar ke arah umpan masuk. Hal ini memungkinkan umpan yang dapat diremuk menjadi relative besar.

Short Head Crusher

Short Head Crusher mempunyai rongga remuk lebih sempit dan mulut tempat umpan masuk yang relative lebih sempit juga.

Skematika Standard Dan Short Head Crusher
Gambar 7. Skematika Standard Dan Short Head Crusher

Ukuran produk hasil peremukan dengan menggunakan cone crusher akan ditentukam oleh besar nilai open side setting yang dipakai. Setting pada cone crusher diatur dengan menurun naikkan bowl, sedangkan pada gyratory crusher dengan  menurun naikkan sumbu tegak.

Ukuran Produk Hasil Cone Crusher

Ukuran produk hasil  peremukan yang menggunakan Cone crusher,  dapat ditentukan dengan menggunakan lembar kerja di bawah. Masukkan data yang dibutuhkan. Kemudian tekan update.



Kebutuhan- Material Balance, Reduksi Bijih Besi Pada Rotary Kiln, Consumption Rate.

Pengertian Material - Burden . Pada gambar di bawah dapat dilihat kebutuhan bahan baku/material yang dibutuhkan untuk terjadinya proses reduksi bijih besi...

Menentukan Diameter Dan Berat Media Gerus, Grinding Media

Diameter dan berat total grinding media yang akan digunakan dalam ball mill dapat ditentukan dengan menggunakan lembar kerja di bawah. Masukkan data yang...

Pengolahan Bijih Emas Dan Perak

Pengertian Karakteristik Bijih Emas.  Bijih  emas secara umum dapat diklasifikasikan menjadi  bijih free milling dan refractory . Tipe free milling m...

Proses Ekstraksi Emas Cara-Metoda Amalgamasi

Pengolahan Bijih Emas Perak . Secara industrial, proses ekstraksi emas dengan menggunakan merkuri praktis sudah tidak dilakukan lagi. Hal ini karena merkuri...

  1. Wills, B., A., 1988, “Mineral Processing Technology”, Pergamon Press, Oxford
  2. Kelly, E.,G., 1982, “Introduction to Mineral Processing”, John Wiley & Son,  New York

Gambar:

  1. https://ardra.biz
  2. https://www.tootoo.com/show/pro_photo.php?pid=878769
  3. https://www.hahttp://accessscience.com/content/Crushing and pulverizing/169400
  4. https://www.binq-crusher.net/crusher/symons_cone_crusher.html

Daftar Kata Artikel

Jaw crusher stone adalah hammer crusher dengan kapasitas produksi stone crusher yang impact crusher dan vibrating screen atau cara menghitung kapasitas produksi stone crusher. Pengertian  jaw plate adalah pengertian ball mill jaw crusher adalah gambar jaw crusher yang impact crusher adalah cone crusher adalah cara kerja stone crusher.

Spesifikasi jaw crusher maupun mesin stone crusher yang pengertian jaw crusher dan double roll crusher dan jenis jenis crusher serta macam macam crusher kemudian stone crusher adalah. Fungsi jaw crusher pengertian gambar crusher stone adalah mesin crusher batu dan jenis crusher cara kerja jaw crusher serta prinsip kerja jaw crusher dan cara kerja cone crusher atau gyratory crusher.

Cara kerja hammer mill dan cara kerja gyratory crusher yang gyratory crusher adalah. Contoh Soal Perhitungan dan pembahasan energi listrik jaw cone gyratory impact double stone crusher.

Neraca Bahan Operasi Peremukan, Crushing Operation, Beban edar, efisiensi grizzly, efisiensi screen, fraksi undersize, fraksi oversize, input sama dengan output,  cone crusher, screen,

Jaw crusher stone is a hammer crusher with the capacity to produce stone crusher which is an impact crusher and vibrating screen or how to calculate the production capacity of a stone crusher. Definition of jaw plate is the notion of ball mill jaw crusher is a picture of jaw crusher which is an impact crusher is a cone crusher is the workings of a stone crusher.

Specifications of jaw crusher and stone crusher machine that understands jaw crusher and double roll crusher and types of crushers and kinds of crushers then stone crusher is. The function of jaw crusher is the image of a stone crusher is a stone crusher machine and type of crusher the way jaw crusher works and the working principle of jaw crusher and how it works cone crusher or gyratory crusher. How the hammer mill works and how the gyratory crusher works.

Example Problems Calculation and discussion of electrical energy jaw cone gyratory impact double stone crusher. Reading Operating Materials Crushing, Crushing Operation, Circular load, grizzly efficiency, screen efficiency, undersize fraction, oversize fraction, input equal to output, cone crusher, screen,

Teori Kominusi: Pengertian Tujuan – Diagram Alir – Alat Crushing Grinding – Gaya Pengecilan Ukuran

Pengertian Kominusi: Kominusi merupakan salah satu tahapan yang diterapkan pada pengolahan bijih, mineral atau bahan galian secara umum.

Umumnya bijih, mineral atau bahan galian dari tambang masih berukuran relative cukup besar. Sehingga sangat tidak mungkin dapat secara langsung digunakan atau diolah lebih lanjut.

Pada kominusi, bijih atau mineral dari tambang yang berukuran besar lebih daripada 1 meter dapat dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang daripada 100 mikron.

Bijih atau mineral dalam ukuran besar biasanya berkadar sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotornya. Liberasi  mineral berharga masih rendah pada ukuran bijih yang besar.

Sehingga untuk dapat diolah dan untuk dapat meningkatkan kadar mineral tertentu harus melalui operasi pengecilan ukuran terlebih dahulu.

Tahap Kominusi – Pengecilan Ukuran Bijih Tambang,

Operasi pengecilan ukuran bijih umumnya dibagi dalam dua tahapan yaitu: operasai peremukan atau crushing dan operasi penggerusan atau grinding.

Peremukan, crushing biasanya digunakan  untuk memperkecil ukuran bijih dari tambang menjadi ukuran bijih kurang lebih 20 mm.

Penggerusan, grinding biasa dilakukan terhadap keluaran crushing yang digunakan untuk mengecilkan ukuran mulai dari 20 mm sampai halus.  Umumnya pengecilan ukuran bijih dilakukan secara bertahap yaitu:

Tahap Crushing,

Tahap crushing bisa melibatkan primary crushing, secondary crushing tertiary crushing dan seterusnya. Tergantung pada ukuran umpan (feed) dan produk yang dihasilkan.

Alat Untuk Perumukan Crushing,

Alat yang umum digunakan untuk pemecah peremuk barang asal tambang diantaranya adalah Jaw crusher, roller crusher, impact crusher, gyratory crusher,  cone crusher dan sebagainya

Primary Crushing

Peremukan tahap pertama, primary crushing, merupakan peremukan atau pengecilan ukuran bijih dari tambang sampai menjadi ukuran 20 cm.

Secondary Crushing,,

Peremukan tahap kedua, secondary crushing, adalah pengecikan ukuran bijih dari sekitar 20 cm sampai 5 cm.

Tertiary Crushing,

Peremukan tahap ketiga, tertiary crushing, adalah operasi untuk mengecilkan ukuran bijih dari 5 cm menjadi sekitar 1 cm

Tahap Grinding,

Penggerusan kasar, grinding, merupakan tahap lanjutan dari crushing yaitu mengecilkan ukuran bijih mulai dari sekitar 1 – 2 cm menjadi lebih kecil dari 1 mm.

Alat Untuk Pengegerusan Grinding Bijih ,

Alat yang umum digunakan untuk grinding barang tambang diantaranya adalah Ball Mill, Rod Mill, Autogenous Mill, Pulveriser, dan sebagainya

Fine Grinding,

Penggerusan halus, fine grinding, adalah mengecilkan ukuran bijih mulai dari 1 mm menjadi halus, biasanya ukuran bijih menjadi kurang dari 0,075 mm.

Kemampuan alat dalam mengecilkan ukuran sangat terbatas, sehingga  pengecilan selalu dilakukan bertahap.

Tahap peremukan biasanya dilakukan dengan reduksi rasio antara 4 sampai 7, sedangkan penggerusan pengecilan dilakukan dengan reduksi rasio 15 sampai 60.

Reduksi rasio ukuran merupakan perbandingan ukuran umpan terhadap ukuran produk.

Tujuan Operasi Pengecilan Ukuran Pada Kominusi,

Pada prinsipnya tujuan operasi pengecilan ukuran bijih, mineral atau bahan galian adalah:

  1. Membebaskan atau melepas ikatan mineral berharga dari gangue atau pengotornya.
  2. Menyiapkan ukuran bijih sesuai dengan ukuran operasi konsentrasi atau ukuran pemisahan atau ukuran proses berikutnya,
  3. Mengekspos permukaan mineral berharga, Untuk proses hyrometalurgi tidak perlu benar-benar bebas dari gangue.
  4. Memenuhi keinginan atau persyaratan konsumen atau tahapan berikutnya.

Reduksi Rasio

Salah satu besaran yang penting dalam operasi kominusi adalah rasio ukuran bijih awal terhadap ukuran bijih hasil atau produk, atau biasa disebut dengan reduction ratio atau rasio reduksi.

Nilai Reduction ratio akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi dan juga berpengaruh terhadap energi produksi. Pada operasi crushing, rediction ratio biasanya berkisar antara dua sampai dengan  sembilan.

Untuk pengecilan ukuran yang menggunakan Jaw crusher atau cone crusher akan lebih efisien jika menerapkan reduction ratio sekitar tujuh.

Pada operasi grinding atau penggerusan reduction rasio bisa mencapai lebih daripada 200. Artinya ukuran umpan 200 kali lebih besar daripada ukuran produk.

Diagram Alir Tahapan Kominusi Crushing – Grinding Plant, 

Diagram alir operasi pengecilan ukuran bijih, mineral atau bahan galian tambang dapat dilihat pada gambar di bawah ini,

Diagram Alir Tahapan Kominusi Crushing - Grinding Plant, 1
Diagram Alir Tahapan Kominusi Crushing – Grinding Plant, 1

Secara umum operasi pengecilan ukuran bijih melibatkan operasi crushing, grinding dan sizing.

Fungsi Grizzly Feeder,

Pabrik pengolahan bijih biasanya dimulai dengan operasi sizing, yaitu pemisahan bijih berdasarkan besarnya ukuran dengan menggunakan Grizzly Feeder.

Alat ini akan mengeluarkan bijih yang memiliki ukuran yang lebih kecil daripada ukuran setting Jaw Crusher.

Grizzly Feeder juga berfungsi sebagai pengatur laju penumpanan. Umpan yang masuk diatur sesuai dengan kapasitas Jaw Crusher. Keluaran dari gizzly terdiri dari underflow dan overflow.

Underflow – Overflow  Grizzly Feeder,

Underflow merupakan under size yaitu ukuran bijih yang lebih kecil dari ukuran lubang grizzly.  Bijih yang ukurannya Under size dari Grizzly Feeder langsung masuk ke Cone Crusher.

Sedangkan overflow yang merupakan oversize dari Grizlly Feeder masuk ke Jaw Crusher.

Jaw Crusher menerima umpan dari overflow -nya Grizzly Feeder dan oversize dari Screen 1. Operasi Screen 1 akan memisah ukuran bijih berdasarkan besar ukuran umpan yang dapat diterima oleh Cone Crusher.

Fungsi Sceen,

Jadi fungsi Screen 1 adalah untuk memastikan bahwa ukuran produk Jaw Crusher dapat diterima dan yang masuk ke cone crusher.

Cone Crusher menerima umpan  yang merupakan underflow-nya grizzly feeder, under flow-nya screen 1, dan overflow-nya screen 2. 

Fungsi sreen 2 adalah untuk mengeluarkan ukuran bijih yang lebih besar dari kemampuan Ball Mill.  Sehingga yang masuk ke Ball Mill hanya bijih berukuran yang sesuai dengan kemampuan Ball Mill.

Fungsi Ball Mill,

Ball Mill berfungsi untuk menggerus hasil dari crushing menjadi ukuran yang lebih kecil lagi. Biasanya ball mill dipasang paralel bersamaan dengan classifier yang dapat mengembalikan ukuran bijih hasil dari ball mill yang masih besar.

Ball Mill menerima umpan yang merupakan underflow-nya screen 2  dan undersize yang merupakan underflow-nya classifier. Produk operasi Ball Mill masuk dalam classifier untuk dipisah berdasarkan ukuran. 

Fungsi Classifier,

Classifier membagi produk ball mill menjadi dua bagian yaitu underflow dan overflow. Overflow classifier merupakan bijih dengan ukuran yang sudah sesuai dengan target operasi kominisi dan siap untuk dipasah bedasarkan sifat-sifat fisiknya.

Sedangkan underflow merupakan produk ball mill yang terdiri dari bijih berukuran kasar yang belum siap untuk dipisiah. Bijih dari Underflow langsung masuk lagi ke dalam ball mill.

Mekanisme – Prinsip Peremukan – Aksi Kominusi – Gaya Kominusi,

Prinsip peremukan adalah adanya gaya luar yang bekerja atau diterapkan pada bijih dan gaya tersebut harus lebih besar dari kekuatan bijih yang akan diremuk. Mekanisme peremukannya tergantung pada sifat bijihnya dan bagaimana gaya diterapkan pada bijih tersebut.

Setidaknya ada empat gaya yang dapat diterapkan untuk meremuk dan menggerus atau mengecilkan ukuran bijih yaitu compression (gaya tekan), impact (gaya banting), attrition – (abrasion), dan shear – potong,

Compression – Gaya Tekan Kominusi,

Peremukan yang dilakukan dengan memberi gaya tekan pada bijih. Peremukannya dilakukan diantara dua permukaan plat. Gaya diberikan oleh satu atau kedua permukaan plat. 

Gaya Kompresi yang digunakan  akan menghasilkan energi pada yang bekerja pada sebagian lokasi – area bijih.

Jadi, gaya kompresi ini akan terjadi ketika Energi yang digunakan hanya cukup untuk membebani daerah yang kecil dan menimbulkan titik awal terjadinya peremukan.

Contoh Alat Kominusi Gaya Tekan,

Alat yang dapat menerapkan gaya compression ini adalah: Jaw crusher, gyratory crusher dan roll crusher.

Impact – Gaya Banting Kominusi,

Peremukan yang terjadi akibat adanya gaya impak yang bekerja pada bijih. Bijih yang dibanting pada benda keras atau benda keras yang memukul bijih. Gaya impak adalah gaya compression yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi.

Gaya Impact yang digunakan akan menghasilkan energi yang berlebihan. Gaya mpact ini akan berkerja pada seluruh bagian material. Gaya Impact terjadi ketika energi yang digunakan berlebih dari yang dibutuhkan untuk peremukan.

Jadi, gaya impact akan menimbulkan banyak daerah yang menerima beban berlebih sehingga akan menghasilkan distribusi ukuran produk yang sangat lebar, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.

Contoh Alat Kominusi Penghasil Gaya Impact,

Alat yang mampu memberikan gaya impak pada bijih adalah impactor, hummer mill.

Attrition – Abrasion Kominusi, ,

Peremukan atau pengecilan ukuran material bijih terjadi akibat adanya gaya abrasi atau kikisan. Gaya abrasi hanya bekerja pada daerah yang sempit atau terlokalisasi hanya pada permukaan.

Gaya abrasi akan terjadi ketika energi yang digunakan cukup kecil, tidak cukup untuk memecah/ meremuk bijih. Sehingga hanya bagian permukaannya yang terlepas yang berukurqan kecil.

Contoh Alat Kominusi Gaya Abrasi,

Alat yang dapat memberikan gaya abrasi terhadap bijih adalah ballmill, rod mill.

Shear – Potong Kominusi,

Pengecilan ukuran dengan cara pemotongan, seperti dengan gergaji. Cara ini jarang dilakukan untuk bijih.

Pengaruh Gaya Distribusi Ukuran Hasil Kominusi Pengecilan Ukuran,

Distribusi ukuran bijih hasil operasi pengecilan, kominusi ditentukan oleh jenis gaya dan metoda yang digunakan.

Pengecilan ukuran bijih yang memanfaatkan gaya impak, akan menghasilkan ukuran dengan rentang atau distribusi yang lebar.

Sedangkan kominusi yang memanfaatkan gaya abrasi akan menghasilkan dua kelompok distribusi ukuran yang sempit.

Gambar 2. menunjukkan ilustrasi distribusi ukuran bijih hasil kominusi dengan gaya compression impact attrition shear.

Distribusi Ukuran Hasil Kominusi Pengecilan Ukuran,
Distribusi Ukuran Hasil Kominusi Pengecilan Ukuran,

Ketika operasi kominusi menggunakan gaya kompresi seperti pada Jaw crusher, bijih akan memiliki ukuran antara x2 sampa x4.

Namun, ketika operasi pengecilan ukuran menggunakan gaya impak, seperti pada impactor atau hammer mill, maka bijih akan berukuran antara x0 dan x4. 

Gaya yang akan diterapkan atau dikenakan atau yang digunakan untuk pengecilan ukuran akan menentukan jenis atau model alat yang digunakan.

Gaya Pada Alat dan Distribusi Ukuran Produk Crushing Grinding

Tabel 1. di bawah memperlihatkan jenis alat yang biasa digunakan untuk pengecilan dan jenis gaya yang dapat diberikan beserta rentang atau ditribuasi ukuran yang dihasilkannya.

Pengaruh Gaya Pada Distribusi Ukuran Produng Crushing Grinding
Pengaruh Gaya Pada Distribusi Ukuran Produng Crushing Grinding

Kebutuhan- Material Balance, Reduksi Bijih Besi Pada Rotary Kiln, Consumption Rate.

Pengertian Material - Burden . Pada gambar di bawah dapat dilihat kebutuhan bahan baku/material yang dibutuhkan untuk terjadinya proses reduksi bijih besi...

Menentukan Diameter Dan Berat Media Gerus, Grinding Media

Diameter dan berat total grinding media yang akan digunakan dalam ball mill dapat ditentukan dengan menggunakan lembar kerja di bawah. Masukkan data yang...

Pengolahan Bijih Emas Dan Perak

Pengertian Karakteristik Bijih Emas.  Bijih  emas secara umum dapat diklasifikasikan menjadi  bijih free milling dan refractory . Tipe free milling m...

Proses Ekstraksi Emas Cara-Metoda Amalgamasi

Pengolahan Bijih Emas Perak . Secara industrial, proses ekstraksi emas dengan menggunakan merkuri praktis sudah tidak dilakukan lagi. Hal ini karena merkuri...

Proses Kalsinasi Batu Kapur, Pengolahan Limestone

Pengertian Kalsinasi, Calcination: Pengertian Kalsinasi adalah. Kata kalsinasi berasal dari bahasa Latin yaitu calcinare yang artinya membakar kapur....

Proses Pembuatan Pellet Bijih Besi, Pelletizing

Pengertian Pelletisasi Bijih Besi Proses pelletizing adalah proses aglomerasi/penggumpalan konsentrat bijih atau mineral yang berukuran halus, umumnya...

Proses Reduksi Bijih Besi, Pembuatan Sponge Besi Pada Rotary Kiln, Tanur Putar.

Skematika Lay Out Tahapan Pembuatan Sponge Besi.  Pabrik pembuatan besi spons (sponge iron) terdiri dari beberapa Peralatan utama yaitu sistem pengumpanan ...

Tahap Metoda Pengolahan Batubara

Pengertian Pengolahan Batubara. Batubara sudah mulai terbentuk jauh sebelum manusia lahir di bumi. Diperkirakan pada awal sejarah planet bumi. Beberapa...

Tahap Pengolahan Bijih Mineral Tembaga

Karakterisasi Bijih Tembaga. Umumnya Tembaga ditemukan di kerak bumi dalam bentuk mineral-mineral tembaga sulfida seperti chalcocite (Cu2 S) dan bornite...

Tahap Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterite

Pengertian Bijih Nikel, Pada lapisan bumi, Genesa endapan nikel terdapat dalam dua bentuk yang bebeda, yaitu nikel sulfida dan nikel laterite atau nikel...

Tahap Proses Pengolahan Bijih Timah

Karakterisasi Bijih Timah.  Bijih  timah yang ditambang di Indonesia umumnya adalah dari jenis endapan timah aluvial dan sering disebut sebagai endapan t...

Teori Kominusi: Pengertian Tujuan - Diagram Alir - Alat Crushing Grinding – Gaya Pengecilan Ukuran

Pengertian Kominusi: Kominusi merupakan salah satu tahapan yang diterapkan pada pengolahan bijih, mineral atau bahan galian secara umum. Umumnya bijih,...

Teori Crusher: Prinsip Kerja - Jenis Jaw Crusher – Cone Crusher - Gyratory Crusher - Roller Crusher

Prinsip Kerja Operasi Peremukan, Crushing: Operasi crushing biasanya melibatkan beberapa tahapan yaitu primary crushing, secondary crushing dan tertiary...

Teori, Tipe, Jenis Alat Mesin Penggerusan, Grinding

Definisi Pengertian Penggerusan, Grinding.  Operasi penggerusan merupakan tahap akhir dari operasi pengecilan ukuran bijih, atau kominusi. Pada tahap ...

Mekanisme Penggerusan Pada Ballmill, Grinding Operation

Mekanisme Penggerusan.  Penngecilan ukuran pada pengggerusan, grinding tergatung pada seberapa besar peluang dari partikel bijih untuk dapat digerus. ...

Daftar Pustaka:

  1. Wills, B., A., 1988, “Mineral Processing Technology”, Pergamon Press, Oxford
  2. Kelly, E.,G., 1982, “Introduction to Mineral Processing”, John Wiley & Son,  New York.
  3. Currie, M. John, 1973, “Unit Operation in Mineral Processing”, British Columbia Institue of Technology,  British Columbia, Burnaby
  4. Mular, L., Andrew, 2000, “Elements of Mineral Process Engineering”, Unversity of British Columbia, Vancouver, B. C., V6T 1Z4, Canada.
  5. Gupta, A. Yan, D. S., 2006, “Mineral Processing Design and Operation”, Perth, Australia.
  6. Sarangi, A., Sarangi, B., 2011,” Sponge Iron Production in Rotary kiln”, Eastern Economy Edition, PHI Learning Private limited, New Delhi
  7. Tupkary, R. H., Tupkary, V. R.,  2007, “An Introduction To Modern Iron Making”, Third Edition, Khanna Publishers, Nath Market, nai Sarak, Delhi.
  8. Gaudin, AM., 1939, “Principles of Mineral Dressing”, Mc. Graw Hill Book Company Inc, New York.
  9. Taggart AF., 1987, “Hand Book of Mineral Dressing”, John Willey and Sons, New York.
  10. King, R.P, 2001, “Modeling & Simulation of Mineral Processing Systems, Department of Metallurgical Engineering, University of Utah, USA.
  11. Evertsson, C.M. and Bearman, R.A., “1997, “Investigation of interparticle breakage as applied to cone crushing, Minerals Engineering, vol. 10, no. 2, February, pp. 199-214.
  12. Metso Minerals., 2008, “Crushing and Screening Handbook”, 3rd ed., Tampere: Metso Minerals).
  13. Pryor A. EJ., 1965, “Reader In Mineral Dressing”, University of London, Mining Publication, Salisbury House, London.

Membuat Rancangan Pabrik Grinding Plant

Pengertian Definisi Operasi Penggerusan, Grinding Plant

Operasi pengerusan atau grinding merupakan tahap pengecilan ukuran lanjutan dari operasi peremukan. Operasi ini bertujuan untuk menyiapkan bijih agar dapat dipisah sesuai dengan ukuran dan liberasinya. Bijih akan mengalami dua tahapan grinding. Hal ini dilakukan sesuai dengan data yang diperoleh mineralogy, simulasi grinding dan pemisahan magnetic seperti yang telah dibahas di artikel sebelumnya. Tahap pertama, bijih digerus dari ukuran 20 mm atau 20000 mikron menjadi berukuran kurang daripada 400 mikron. Tahap kedua bijih digerus sampai berukuran kurang daripada 75 mikron.

Operari grinding dilakukan dengan Ball Mill. Tiap tahapan digandeng dengan operasi sizing atau classifiying. Operasi Sizing dilakukan dengan classifier. Tujuan operasi sizing ini adalah untuk memastikan bahwa ukuran bijih yang keluar dari Ball Mill merupakan ukuran yang sesuai dengan target ukuran pemisahan. Over flow dari tiap-tiap classifier lansung dipisah secara magnetic. Sedangkan under flow-nya dikembalikan ke Ball Mill.

Rancangan Grinding Plant Tahap Satu

Tahapan operasi grinding dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Kedua gambar menunjukkan alat dan alur operasi yang sama. Yang membedakan adalah neraca bahan dan ukuran dari bijih yang diolah.  Pada Grinding Plant tahap satu, Ball Mill menerima bijih yang berukuran kurang daripada 20 mm  dan under flow classifier yang berukuran lebih besar daripada 400 mikron. Sedangkan Over flow dari classifier lansung dipisah menggunakan magnetic separator.

Grinding Plant Tahap Satu
Gambar 1. Grinding Plant Tahap Satu Dan Pemisahan Secara Magnetik Tahap Dua

Rancangan Grinding Plant Tahap Dua

Pada grinding plant tahap dua, Ball Mill menerima umpan berukuran kurang daripada 400 mikron yang merupakan konsentrat dari pemisahan magnetik tahap dua dan under flow classifier yang berukuran lebih besar daripada 75 mikron. Sedangkan Over flow dari classifier yang berukuran kurang daripada 75 mikron langsung masuk ke magnetic separator untuk dipisah secara magnetik.

Grinding Plant Tahap Dua
Gambar 2. Grinding Plant Tahap Dua Dan Pemisahan Secara Magnetic Tahap Tiga

Menentukan Distribusi Ukuran Produk Cone Crusher

Distribusi Ukuran Bijih Hasil Operasi Cone Crusher. Untuk mengetahui distribusi ukuran bijih setelah diremuk dengan Cone Crusher dapat menggunakan kurva distribusi ukuran produk cone crusher yang mirip dengan kurva-kurva distribusi ukuran produk dari Jaw Crusher. Cara memakai dan menentukannya sama persis dengan kuva untuk produk Jaw Crusher.

Pada Gambar di bawah dapat dilihat kurva untuk distribusi ukuran bijih yang diremuk menggunakan Cone Crusher. Jika close side setting yang digunakan 16 mm, maka bijih hasil peremukan memiliki ukuran kurang daripada 32 mm.

Ukuran bijih 32 mm adalah ukuran terbesar yang dihasilkan oleh cone crusher dengan setting 16 mm.

Pada setting 16 mm ini, ada 85 persen bijih yang berukuran kurang daripada 20 mm. Namun, jika close side setting diatur pada 12 mm, maka sekitar 98 persen bijih sudah berukuran kurang daripada 20 mm.

Ukuran ini merupakan ukuran yang siap untuk operasi tahap berikutnya, yaitu operasi peremukan atau grinding.

Kurva Distribusi Ukuran Bijih Hasil Operasi Cone Crusher
Kurva Distribusi Ukuran Bijih Hasil Operasi Cone Crusher

Pengaruh Ukuran Partikel Pada Magnetic Separation: Kadar Recovery Bijih Besi

Kadar Dan Recovery Fe Pada Produk Grinding Tahap Satu. Pada gambar di bawah dapat dilihat kandungan dan recovery Fe dalam bijih besi hasil operasi...

Membuat Rancangan Pengolahan Bijih

Perhitungan Neraca Bahan Pada Rancangan Pengolahan Bijih. Diagram pengolahan bijih secara keseluruhan dapat dilihat seperti gambar di bawah.Data-data...

Tahapan, Rancangan Pengolahan Bijih Besi Magnetit.

Karakteristik Bijih Besi Magnetit. Bijih besi magnetit memiliki sifat kemagnetan yang tinggi dibandingkan dengan mineral gangue -nya. Perbedaan sifat...

Desain Pabrik Pengecilan Ukuran, Crushing Plant

Operasi Kominusi Untuk Pengecilan Ukuran Bijih Crushing Plant merupakan tahapan pengolahan yang bertujuan untuk menyiapkan ukuran bijih agar sesuai...

Menentukan Cone Crusher: Kapasitas Daya Listrik Kurva Distribusi Ukuran Produk Umpan Maksimum CSS - CSS

Cone crusher adalah crusher yang umum digunakan sebagai secondary crusher. Sehingga pemilihan cone crusher ditentukan oleh model - jenis primary crusher...

Cara Menentukan Jaw Crusher: Tipe Kapasitas Daya Listrik Kurva Distribusi Ukuran Umpan Produk Closed Open Side Setting

Jaw Crusher: Jaw crusher merupakan alar – mesin yang umum digunakan untuk pengecilan ukuran (size reduction) material khususnya bahan galian tambang. M...

Menentukan Distribusi Ukuran Produk Cone Crusher

Distribusi Ukuran Bijih Hasil Operasi Cone Crusher.  Untuk mengetahui distribusi ukuran bijih setelah diremuk dengan Cone Crusher dapat menggunakan ...

Grizzy Feeder Screen: Cara Menentukan Kapasitas Daya Listrik Dimensi Ukuran Lubang Berat Umpan Grizzly Screen

Pengertian Grizzly Screen Ayakan Batang Sejajar : Grizzly adalah Ayakan yang terbuat dari batang yang disusun sejajar yang dapat dioperasikan dengan getaran...

Membuat Rancangan Pabrik Grinding Plant

Pengertian Definisi Operasi Penggerusan, Grinding Plant Operasi pengerusan atau grinding merupakan tahap pengecilan ukuran lanjutan dari operasi peremukan....

Cara Menentukan Ball Mill: Kapasitas Power Draft Listrik Grinding Media Umpan Persen Solid Kecepatan Putar Kritis

Ball mill merupaan alat atau ‘mill’ yang berfungsi untuk menggerus material - bahan galian tambang yang dipasang setelah sirkuit crushing plant. Ball mil...

Model Magnetic Pulley Seperator Belt Conveyor - Wet Drum Magnetic Separator

Menentukan Jenis, Tipe-Model Magnetic Separator. Magnetic Separator Untuk Pengolahan Bijih Besi Magnetit. Tipe atau jenis magnetic separator ditentukan...

Daftar Kata Artikel

Jaw crusher stone adalah hammer crusher dengan kapasitas produksi stone crusher yang impact crusher dan vibrating screen atau cara menghitung kapasitas produksi stone crusher. Pengertian  jaw plate adalah pengertian ball mill jaw crusher adalah gambar jaw crusher yang impact crusher adalah cone crusher adalah cara kerja stone crusher.

Spesifikasi jaw crusher maupun mesin stone crusher yang pengertian jaw crusher dan double roll crusher dan jenis jenis crusher serta macam macam crusher kemudian stone crusher adalah. Fungsi jaw crusher pengertian gambar crusher stone adalah mesin crusher batu dan jenis crusher cara kerja jaw crusher serta prinsip kerja jaw crusher dan cara kerja cone crusher atau gyratory crusher.

Cara kerja hammer mill dan cara kerja gyratory crusher yang gyratory crusher adalah. Contoh Soal Perhitungan dan pembahasan energi listrik jaw cone gyratory impact double stone crusher.

Neraca Bahan Operasi Peremukan, Crushing Operation, Beban edar, efisiensi grizzly, efisiensi screen, fraksi undersize, fraksi oversize, input sama dengan output,  cone crusher, screen,

Desain Pabrik Pengecilan Ukuran, Crushing Plant

Operasi Kominusi Untuk Pengecilan Ukuran Bijih

Crushing Plant merupakan tahapan pengolahan yang bertujuan untuk menyiapkan ukuran bijih agar sesuai dengan ukuran yang dipersyaratkan pada operasi Grinding Plant.  Tahapan  Crushing Plant dimulai dengan operasi pemisahan umpan berukuran kurang daripada 500mm dengan menggunakan Grizzly Feeder.

Fungsi alat ini adalah mengeluarkan ukuran bijih yang lebih kecil daripada open side setting dari Jaw Crusher.  Under size dari Grizzly Feeder langsung masuk ke Cone Crusher. Sedangkan bijih yang over size masuk ke Jaw Crusher. Grizzly Feeder juga berfungsi untuk mengatur laju pengumpanan yang disesuaikan dengan kapasitas dari Jaw Crusher.

Produk Jaw Crusher dapat langsung masuk pada operasi sizing yaitu pada Screen. Screen akan memisah bijih berdasarkan pada ukuran yang dipersyaratkan oleh Cone Crusher. Ukuran bijih yang lebih besar dari mulut Cone Crusher dimasukkan kembali ke dalam Jaw Crusher.

Sedangkan ukuran yang lebih kecil dapat masuk ke Cone Crusher. Produk Cone Crusher berukuran kurang daripada 20 mm. Ukuran ini merupakan ukuran yang siap untuk operasi pada Grinding Plant. Diagram alir Crushing Plant dapat dilihat pada Gambar 1.

Rancangan-Desain Crushing Plant
Gambar 1. Diagram Alir Pada Operasi Crushing Plant

Fraksi Under Size Dan Over Size Dari Operasi Grizzly Feeder

Agar dapat menentukan fraksi under size dan over size dari operasi grizzly feeder harus diketahui dahulu distribusi ukuran bijih yang masuk pada alat tersebut. Distribusi ukuran bijih besi magnetit yang akan di olah dapat dilihat pada artikel sebelumnya. Gunakan grafik yang merepresentasikan distribusi ukuran bijih besi magnetit.

Tipe-Model Dan Spesifikasi Jaw Crusher

Jenis atau Tipe atau Model dan ukuran jaw crusher ditentukan berdasarkan ukuran terbesar dari umpan yang akan diolah dan laju pengumpanannya. Ukuran terbesar dari umpan adalah 500 mm. Sedangkan laju pengumpanan didasarkan pada kapasitas pabrik. Kapasitas pabrik sudah dihitung pada artikel sebelumnya, dan diketahui bahwa kapasitas pabrik adalah 43,4 ton per jam.

Ukuran Jaw Crusher didasarkan pada gape atau lebar mulut Jaw. Ketentuan yang sering digunakan adalah bahwa ukuran umpan terbesar yang dapat masuk ke Jaw adalah 85 persennya dari lebar mulut Jaw.

Lebar Mulut Jaw Crusher = 1/0,85 x Ukuran Maksimum Umpan. Atau

Jika ukuran umpan adalah 500 mm, maka ukuran Jaw Crusher adalah:

Lebar Mulut Jaw Crusher = 1/0,85 x 500 mm = 588 mm. Ini adalah ukuran minimal dari Jaw yang dapat digunakan.

Kapasitas Jaw Crusher ditentukan oleh laju over size dari operasi Grizzly Feeder. Besarnya laju over size adalah 0,94 x 43,4 ton per jam. = 40,8 ton per jam.

Jadi pemilihan Jaw Crusher harus memenuhi kriteria berikut:

Ukuran lebar mulut Jaw Crusher harus > 588 mm.

Kapasitas Jaw Crusher harus  > 40,8 ton per jam.

Untuk dapat menentukan tipe Jaw Crusher yang sesuai dengan criteria tersebut dapat digunakan Tabel yang merepresentasikan Tipe dan Spesifikasi dari Jaw Crusher  yang ada dipasarannya. Pada Tabel 1. ditunjukkan Tipe dan Spesifikasi dari Jaw Crusher yang dapat digunakan sebagai acuan.

Tipe-Model Dan Spesifikasi Jaw Crusher
Tabel 1. Tipe-Model Dan Spesifikasi Jaw Crusher

Jaw Crusher Tipe-Model PE 600 x 900 memiliki spesifikasi lebar mulut 600 mm dengan panjang 900 mm dan kapasitas 60 – 130 ton per jam. Kapasitas 160 ton per jam dapat dicapai jika Jaw menghasilkan produk berukuran kurang daripada 160 mm. Sedangkan kapasitas 60 ton per jam dicapai ketika Jaw dioperasikan untuk menghasilkan ukuran produk kurang daripada 65 mm.

Pustaka:

Pengaruh Ukuran Partikel Pada Magnetic Separation: Kadar Recovery Bijih Besi

Kadar Dan Recovery Fe Pada Produk Grinding Tahap Satu. Pada gambar di bawah dapat dilihat kandungan dan recovery Fe dalam bijih besi hasil operasi...

Membuat Rancangan Pengolahan Bijih

Perhitungan Neraca Bahan Pada Rancangan Pengolahan Bijih. Diagram pengolahan bijih secara keseluruhan dapat dilihat seperti gambar di bawah.Data-data...

Tahapan, Rancangan Pengolahan Bijih Besi Magnetit.

Karakteristik Bijih Besi Magnetit. Bijih besi magnetit memiliki sifat kemagnetan yang tinggi dibandingkan dengan mineral gangue -nya. Perbedaan sifat...

Desain Pabrik Pengecilan Ukuran, Crushing Plant

Operasi Kominusi Untuk Pengecilan Ukuran Bijih Crushing Plant merupakan tahapan pengolahan yang bertujuan untuk menyiapkan ukuran bijih agar sesuai...

Menentukan Cone Crusher: Kapasitas Daya Listrik Kurva Distribusi Ukuran Produk Umpan Maksimum CSS - CSS

Cone crusher adalah crusher yang umum digunakan sebagai secondary crusher. Sehingga pemilihan cone crusher ditentukan oleh model - jenis primary crusher...

Cara Menentukan Jaw Crusher: Tipe Kapasitas Daya Listrik Kurva Distribusi Ukuran Umpan Produk Closed Open Side Setting

Jaw Crusher: Jaw crusher merupakan alar – mesin yang umum digunakan untuk pengecilan ukuran (size reduction) material khususnya bahan galian tambang. M...

Menentukan Distribusi Ukuran Produk Cone Crusher

Distribusi Ukuran Bijih Hasil Operasi Cone Crusher.  Untuk mengetahui distribusi ukuran bijih setelah diremuk dengan Cone Crusher dapat menggunakan ...

Grizzy Feeder Screen: Cara Menentukan Kapasitas Daya Listrik Dimensi Ukuran Lubang Berat Umpan Grizzly Screen

Pengertian Grizzly Screen Ayakan Batang Sejajar : Grizzly adalah Ayakan yang terbuat dari batang yang disusun sejajar yang dapat dioperasikan dengan getaran...

Membuat Rancangan Pabrik Grinding Plant

Pengertian Definisi Operasi Penggerusan, Grinding Plant Operasi pengerusan atau grinding merupakan tahap pengecilan ukuran lanjutan dari operasi peremukan....

Cara Menentukan Ball Mill: Kapasitas Power Draft Listrik Grinding Media Umpan Persen Solid Kecepatan Putar Kritis

Ball mill merupaan alat atau ‘mill’ yang berfungsi untuk menggerus material - bahan galian tambang yang dipasang setelah sirkuit crushing plant. Ball mil...

Model Magnetic Pulley Seperator Belt Conveyor - Wet Drum Magnetic Separator

Menentukan Jenis, Tipe-Model Magnetic Separator. Magnetic Separator Untuk Pengolahan Bijih Besi Magnetit. Tipe atau jenis magnetic separator ditentukan...

  1. Wills, B., A., 1988, “Mineral Processing Technology”, Pergamon Press, Oxford
  2. Kelly, E.,G., 1982, “Introduction to Mineral Processing”, John Wiley & Son,  New York

Daftar Kata Artikel

Jaw crusher stone adalah hammer crusher dengan kapasitas produksi stone crusher yang impact crusher dan vibrating screen atau cara menghitung kapasitas produksi stone crusher. Pengertian  jaw plate adalah pengertian ball mill jaw crusher adalah gambar jaw crusher yang impact crusher adalah cone crusher adalah cara kerja stone crusher.

Spesifikasi jaw crusher maupun mesin stone crusher yang pengertian jaw crusher dan double roll crusher dan jenis jenis crusher serta macam macam crusher kemudian stone crusher adalah. Fungsi jaw crusher pengertian gambar crusher stone adalah mesin crusher batu dan jenis crusher cara kerja jaw crusher serta prinsip kerja jaw crusher dan cara kerja cone crusher atau gyratory crusher.

Cara kerja hammer mill dan cara kerja gyratory crusher yang gyratory crusher adalah. Contoh Soal Perhitungan dan pembahasan energi listrik jaw cone gyratory impact double stone crusher.

Neraca Bahan Operasi Peremukan, Crushing Operation, Beban edar, efisiensi grizzly, efisiensi screen, fraksi undersize, fraksi oversize, input sama dengan output,  cone crusher, screen,

error: Content is protected !!