Reproduksi Aseksual dan Reproduksi Seksual Tumbuhan

Pengertian Reproduksi Aseksual. Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses fertilisasi. Fertilisasi adalah proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot.

Tumbuhan dapat melakukan reproduksi aseksual karena tumbuhan mengandung sel- sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem.

Reproduksi secara vegetative, tumbuhan dapat bereproduksi dengan menggunakan bagian tumbuhan seperti akar, batang, ataupun daun.

Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk.

1). Reproduksi Aseksual Alami

Tumbuhan yang dapat bereproduksi dengan bagian tubuhnya tanpa bantuan manusia disebut dengan reproduksi aseksual alami atau reproduksi vegetatif alami. Berikut adalah Beberapa cara reproduksi aseksual alami.

a). Rhizoma atau Rimpang

Rhizome adalah bagian batang yang tumbuh di dalam tanah. Batang rhizom berfungsi sebagai cadangan makanan. Batang rhizoma tumbuh dengan membentuk ruas dan buku.

Reproduksi rhizoma dimulai dengan muncuknya kuncup atau tunas pada daerah buku. Kemudian tunas akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

Beberapa contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan menggunakan bagian rhizoma adalah temulawak, jahe, lengkuas, dan kunyit.

Reproduksi Aseksual Tumbuhan Rhizoma dan Stolon
Reproduksi Aseksual Tumbuhan Rhizoma dan Stolon. Sumber: researchgate.net

b). Stolon

Stolon adalah batang yang tumbuh menjalar di atas tanah dan biasa disebut dengan geragih. Batang Stolon yang tumbuh dan menjalar memiliki ruas dan buku.

Reproduksi stolon atau geragih dimukai dengan munculnya kuncup atau Tunas pada bagian buku dari stolon. Ketika tunas terpisah dari tumbuhan induk, maka tunas akan tumbuh dan berkembang membentuk individu tumbuhan baru.

Beberapa contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan menggunakan bagian stolon adalah rumput, strawberry dan pegagan.

c). Umbi Lapis

Umbi lapis atau disebut juga bulbus merupakan modifikasi atau hasil perkembangan dari batang dan daun. Batang dan daun tumbuh dan berkembang membentuk gelembung dari pelepah daun yang berlapis lapis

Umbi lapis tersusun dari lapisan pelepah daun lunak yang menebal dan mengandung cadangan makanan. Di bagian bawah terdapat batang kecil yang disebut dengan cakram.

Reproduksi pada umbi lapis dimulai dengan munculnya tunas samping atau kuncup samping. Kemudian kuncup samping tumbuh dan membentuk umbi lapis kecil kecil yang disebut suing atau anak umbi lapis. Anak umbi lapis ini tumbuh dengan cara berkelompok di sekitar umbi induknya.

Jika siung tersebut terlepas dari induknya, maka suing tersebut akan tumbuh membenttuk tumbuhan umbi lapis baru.

Contoh tumbuhan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih

d). Umbi Batang

Umbi batang merupakan Batang yang mengalami pertumbuhan menjadi besar dan membentuk gelembung (atau bengkak) di dalam tanah. Fungsi Umbi batang ini adalah untuk menyimpan cadangan makanan dan juga untuk reproduksi.

Reproduksi pada umbi batang dimulai dengan munculnya mata tunas atau kuncup pada permukaan umbi. Jika  kondisi lingkungan sesuai untuk pertumbuhannya, maka mata tunas akan tumbuh membentuk tunas dan selanjutnya menghasilkan tumbuhan umbi batang baru.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara umbi batang adalah Tanaman ubi jalar dan kentang.

e). Kuncup Adventif Daun

Pada bagian tepi daun terdapat sel yang terus menerus membelah diri yaitu sel meristem. Bagian daun yang memiliki sel meristem tersebut akan membentuk kuncup.

Kuncup merupakan calon tunas yang terdiri dari bakal atau calon batang beserta bakal daun. Kuncup yang terdapat pada tepi daun disebut sebagai kuncup adventif daun atau tunas liar pada tepi daun.

Reproduksi kuncup adventif dimulai dengan munculnya kuncup yang merupakan tunas bakal batang dan daun. Kemudian tunas batang dan daun tumbuh membentuk batang dan daun pada tumbuhan baru.

Contoh tumbuhan yang reproduksinya dengan kuncup adventif daun adalah cocor bebek.

Sifat Keturunan Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual dihasilkan dari bagian tumbuhan yang sama seperti dari akar, dari batang atau dari daun. Sehingga sifat keturunannya akan sama dengan sifat tumbuhan induknya.

Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Angiospermae

Reproduksi seksual dilakukan dengan pertemuan atau peleburan atau fertilisasi sel kelamin sel sperma dan sel telur. Proses fertilisasi akan menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh membentuk biji.  Biji dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

1). Penyerbukan (Polinasi)

Sel kelamin jantan pada bunga terdapat dalam buluh serbuk sari. Serbuk sari dihasilkan dalam kepala sari. Sedangkan Sel kelamin betina terdapat pada bakal biji.

Proses fertilisasi atau pembuahan diawali dengan peristiwa polinasi atau penyerbukan. Proses penyerbukan atau polinasi adalah proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Proses penyerbukan dapat dibantu oleh hewan seperti lebah dan lainnya.

Beberapa perantara yang dapat membantu terjadinya polinasi adalah:

a). Angin (Anemogami)

Anemogami adalah tanaman yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin. Disini fungsi angin adalah memindahkan serbuk sari (sel kelamin jantan) ke putik sebagai sel kelamin betina. Penyerbukan oleh angin terjadi pada tanaman yang memiliki ciri ciri berikut:

  • jumlah bunga banyak dengan ukuran kecil dan ringan,
  • tanaman memiliki tangkai yang mudah bergerak oleh angin.
  • Tidak menghasilkan nectar atau madu dan bau.

Contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angindalah jagung.

b). Serangga (Entomogami)

Entomogami adalah proses penyerbukan pada bunga tanaman yang dibantu oleh serangga. Fungsi serangga adalah membawa dan memindahkan serbuk sari ke putik.

Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh serangga memiliki ciri ciri yang menarik sehingga  serangga mau mendekatinya, seperti:

  • Memiliki warna bunga yang menarik atau cerah seperti kuning
  • Menghasilkan nectar atau madu
  • Memiliki aroma bau yang khas

Contoh Bunga yang penyerbukannya oleh serangga adalah bunga matahari. Contoh serangga yang membantuk penyerbukan pada bunga adalah lebah. Lebah mendekati bugan untuk mencari madu mencari madu sebagai sumber energi yang disimpan sebagai cadangan makanan.

c). Burung (Ornitogami)

Ornitogami adalah proses penyerbukan pada bunga tanaman yang dibantu oleh burung. Fungsi burung adalah membawa dan memindahkan serbuk sari ke putik.

Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh burung umumnya memiliki ciri ciri seperti berikut

  • ukuran bunga yang besar,
  • berwarna merah cerah, tidak berbau,
  • menghasilkan nektar dalam jumlah cukup banyak, dan
  • mahkota bunga berbentuk terompet,

Contoh bunya yang penyerbukannya dibantu burung misalnya bunga cangkring atau dadap (Erythrina variegata).

Ukuran bunga yang besar berguna untuk menahan berat dari burung. Hanya jenis burung tertentu yang dapat membantu penyerbukan.

Contoh burung yang dapat membantu penyerbukan adalah burung isap madu dan burung kolibri.

d). Kelelawar (Kiropterogami)

Kiropterogami adalah proses penyerbukan pada bunga tanaman yang dibantu oleh kelelawar. Fungsi burung adalah membawa dan memindahkan serbuk sari ke putik.

Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar adalah

  • bunga menghasilkan nektar,
  • bunga memiliki warna yang menarik,
  • Bungan menghasilkan bau, dan
  • bunganya mekar pada malam hari,

Contoh tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar adalah tanaman kaktus.

e). Manusia (Antropogami)

Antropogami adalah proses penyerbukan bunga yang dilakukan oleh manusia.

Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh manusia biasanya memiliki ciri ciri sebagai berikut

  • bunga yang berumah dua, artinya dalam pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga betina saja.
  • tanaman yang serbuk sarinya sulit untuk bertemu dengan putik, sehingga sulit untuk melakukan penyerbukan sendiri,

Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu oleh manusia adalah bunga vanili dan anggrek.

Jenis Penyerbukan Asal Serbuk Sari

serbuk sari dapat berasal dari bunga itu sendiri maupun dari bunga lain. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Autogami

Penyerbukan sendiri  autogamy merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada putik berasal dari bunga itu sendiri

Geitogamy

Penyerbukan geitogamy) merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga

Allogamy/ Xenogamy

Penyerbukan allogamy/xenogamy merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain dan tumbuhan asal polen masih tergolong jenis yang sama.

hybridogamy

Penyerbikan hybridogamy merupakan penyerbukan dimana serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis atau setidaknya memiliki satu sifat yang beda.

2). Pembuahan (Fertilisasi)

Serbuk sari pada bunga tumbuhan memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Ketika serbuk sari telah menempel pada kepala putik (atau stigma) yang sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), maka serbuk sari ini akan menyerap air. Kemudian serbuk sari akan tumbuh menjadi kecambah membentuk buluh serbuk sari.

Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Kemudian Inti sel generative yang terletak di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua. Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sperma.

Satu inti vegetatif di dalam serbuk sari berfungsi sebagai penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji.

Selanjutnya, Satu inti sel sperma membuahi inti sel telur (atau ovum) untuk membentuk zigot sebagai calon individu baru. Sedangkan satu inti sel sperma yang lainnya membuahi inti kandung lembaga sekunder dan membentuk endosperma atau cadangan makanan.

Karena Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan, maka pembuahannya disebut dengan pembuahan ganda.

3). Penyebaranan Biji

Penyebaran biji dapat menyebabkan biji baru akan tumbuh dengan jarak yang jauh dari induknya. Keadaan ini dapat meningkatkan peluang biji untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu baru dengan lebih baik.

Hal ini dikarenakan biji yang tumbuh pada suatu daerah yang dekat dengan induknya harus bersaing untuk mendapatkan sinar matahari, air, dan nutrisi.

Proses penyebaran biji dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia.  Bahan   perantara yang dapat membantu menyebaran biji tanaman diantaranya adalah sebagai berikut:

a). Anemokori

Anemokori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan angin (anemo artinya angin).

Tumbuhan yang penyebaran bijinya dengan cara Anemokori memiliki ciri ciri seperti berikut

  • bijinya kecil,
  • bijinya ringan, dan
  • bersirip atau bersayap.

Contoh tumbuhan yang penyebarannya dengan anemokori adalah biji bunga Dandelion.

Biji yang ringan dan kecil menyebabkan pengaruh gaya gravitasi bumi menjadi kecil, sehingga dapat bergerak jauh.

Sirip atau Sayap pada biji berfungsi membantu biji agar mudah terbawa angin. Arah gerak biji mengikuti arah gerak angin.

b). Hidrokori

Hidrokori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan air disebut hidrokori (hidro artinya air).

Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara hidrokori memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

  • Tumbuhan hidup di dekat daerah perairan, misalnya di pantai ataupun tumbuhan yang hidup di air,

Contoh tumbuhan yang peyebaran bijinya dengan cara hidrokori adalah adalah pohon kelapa dan bakau.

Meskipun berukuran buah kelapa besar, buah dan biji kelapa dapat mengapung di air dan dapat bergerak mengikuti arus air. Kelapa dapat mengapung di air karena sabut buah kelapa memiliki banyak rongga udara. Hal ini menyebabkan massa jenis kelapa lebih kecil dari massa jenis air.

c). Zookori

Zookori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan hewan disebut zookori (zoo artinya hewan).

Penyebaran biji zookori dibagi menjadi empat, yaitu entomokori, kiropterokori, ornitokori, dan mammokori.

  • Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga. Contohnya adalah wijen dan tembakau.
  • Kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Contohnya adalah jambu biji dan pepaya.
  • Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah tumbuhan yang buahnya menjadi makanan burung, tetapi bijinya tidak dapat tercerna. Biji tersebut akan keluar dari tubuh burung bersamaan dengan kotoran burung. Contohnya adalah beringin dan benalu.
  • Mammokori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.

d). Antropokori

Antropokori adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan manusia (antro artinya manusia).

Proses penyebaran dengan cara ini dapat berlangsung dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja.

Penyebaran biji yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia sengaja apabila biji tumbuhan tersebut memiliki struktur yang mudah melekat pada pakaian. Sebagai contohnya adalah rumput.

Penyebaran biji dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian, yaitu ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain.

4) Perkecambahan

Biji yang masih belum tumbuh merupakan biji yang berada pada keadaan dormansi biji. Dormansi adalah  peristiwa dimana biji mengalami masa istirahat. Berakhirnya masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru yang disebut dengan tahapan perkecambahan.

Lamanya waktu dormansi biji setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Masa dormansi biji dapat diakhiri dengan memberi perlakuan yang berbeda -beda.

5). Sifat Keturunan Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual dihasilkan dari peleburan inti sel kelamin jantan (yaitu sperma) dan sel kelamin betina (yaitu telur). Sifat keturunan dari tumbuhannya merupakan gabungan

Dari sifat kedua induknya. Hal inilah yang menyebabkan sifat keturunan yang dihasilkan dari reproduksi seksual bervariasi.

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “================”,
  8. Ardra.Biz, 2019, ” Reproduksi Aseksual dan Reproduksi Seksual Tumbuhan, Pengertian Reproduksi Aseksual, Pengertian Reproduksi Seksual Tumbuhan, Reproduksi secara vegetative, Fertilisasi adalah,
  9. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Zigot, Fungsi sel meristem pada reproduksi aseksual, tunas pada reproduksi asksual, bagian tumbuhan untul tunas reproduksi aseksual, tunas akar, tunas batang, tunas daun,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Jenis Reproduksi Aseksual Alami, Pengertian Reproduksi Aseksual Alami, Pengertian Rhizoma atau Rimpang, Pengertian  Reproduksi Rhizoma, Pengertian reproduksi Rimpang,
  11. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi rhizome, tempat muncul tunas di rhizome, contoh tumbuhan bereproduksi rhizome, Contoh tumbuhan reproduksi secara aseksual, Pengertian Reproduki Stolon,
  12. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Reproduksi Geragih, Gambar pertumbuhan rhizome dan stolon, Gambar reproduksi rhizome dan stolon, Fungsi stolon, contoh tumbuhan bereproduksi stolon,
  13. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Reproduksi Umbi Lapis, Fungsi bulbus, Fungsi batang cakram umbi lapis, Pengertian anak umbi lapis suing, fungsi anak umbi lapis suing, Contoh tumbuhan umbi lapis,
  14. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Umbi Batang, Fungsi Umbi Batang, Contoh tumbuhan reproduksi cara umbi batang, Pengertian Kuncup Adventif Daun, Fungsi Kuncup Adventif Daun, Fungsi tunas liar pada tepi daun,
  15. Ardra.Biz, 2019, ” Contoh tumbuhan reproduksi kuncup adventif daun, Sifat Keturunan Reproduksi Aseksual, Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Angiospermae, Produk fertilisasi, Tahap reproduksi seksual,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Penyerbukan (Polinasi), Fungsi Penyerbukan (Polinasi), Fungsi buluh serbuk sari, tempat sel kelamin jantan tumbuhan, fungsi kepala sari, tempat sel kelamin tumbuhan,
  17. Ardra.Biz, 2019, ” fungsi bakal biji, Perantara polinasi, Perantara penyerbukan pada tumbuhan, Pengertian Anemogami, Fungsi anemogami, ciri tumbuhan penyerbukan cara anemogami, Contoh tumbuhan  penyerbukan anemogami,
  18. Ardra.Biz, 2019, ” Contoh penyerbukan dengan angin, Penyerbukan dengan Serangga, Fungsi serangan pada penyerbukan, Pengertian Entomogami, Fungsi Entomogami, ciri ciri tumbuhan dengan Entomogami, Fungsi serangan pada Entomogami, Contoh Bunga yang penyerbukannya oleh serangga,
  19. Ardra.Biz, 2019, ” fungsi madu nectar pada bunga, Pengertian penyerbukan dengan Burung, Fungsi burung pada Ornitogami, Fungsi Ornitogami, Contoh bunya yang penyerbukannya oleh burung,  Contoh bunya yang penyerbukannya Ornitogami,
  20. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi Erythrina variegate, Contoh burung yang dapat membantu penyerbukan, Penyerbuakan oleh Kelelawar, penegrtian Kiropterogami, Fungsi kelelawar pada Kiropterogami, Contoh tanaman penyerbukannya oleh kelelawar,
  21. Ardra.Biz, 2019, “Penyerbukan oleh Manusia, Pengertian Antropogami, Contoh bunga tumbuhan yang antropogami, Jenis Penyerbukan Asal Serbuk Sari,
  22. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian Autogami, Fungsi autogamy, Contoh autogamy, Fungsi Geitogamy, Contoh geitogamy, Pengertian Penyerbukan geitogamy, Pengertian dan Contoh Allogamy/ Xenogamy, Pengertian dan Contoh hybridogamy, Pengertian Pembuahan (Fertilisasi), Fungsi fertilisasi, contoh fertilisasi bunga tumbuhan,
  23. Ardra.Biz, 2019, ” Fungsi serbuk sari, pengertian stigma, Fungsi stigma, pengertian inti, pengertian inti vegetatif dan inti generative, Letak Inti sel generative tumbuhan, letak inti sel sperma tumbuhan,
  24. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian endosperma, pengertian pembuahan ganda, Pengertian dan Jenis Penyebaranan Biji,
  25. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian dan Contoh Anemokori, Fungsi Anemokori, Ciri ciri Tumbuhan Anemokori, Contoh tumbuhan anemokori, Fungsi Sirip atau Sayap pada biji, Pengertian dan Contoh  Hidrokori, Fungsi Hidrokori, Ciri biji tumbuhan Hidrokori,
  26. Ardra.Biz, 2019, ” Contoh tumbuhan cara hidrokori, Pengertian dan contoh Zookori, Fungsi zookori, contoh biji tumbuhan zookori, ciri ciri biji zookori, Jenis jenis zookori, Pengertian dan contoh Entomokori, contoh tumbuhan entomokori, Pengertian dan contoh Kiropterokori,
  27. Ardra.Biz, 2019, ” contoh tumbuhan kiropterokori, contoh hewan kiropteokori, contoh hewan entomokori, Pengertian contoh Ornitokori, contoh tumbuhan ornitokori, contoh hewan ornitokori, Pengertian dan contoh Mammokori, contoh tumbuhan mammokori, contoh hewan mammokori, 
  28. Ardra.Biz, 2019, ” Pengertian dan contoh Antropokori, Fungsi antropokori, contoh tumbuhan antropokori, Pengertian dan contoh penyebaran biji yang secara tidak sengaja, Pengertian dan contoh penyebaran biji dengan sengaja,
  29. Ardra.Biz, 2019, ” Perngertian dan contoh perkecambahan, Pengertian dormansi, Periode Dormansi, Lamanya Dormansi, Sifat Keturunan Reproduksi Seksual, Fungsi Entomokori, Fungsi entomokori, Fungsi Kiropterokori, Fungsi entomokori, Fungsi Ornitokori, Fungsi Mammokori,

Metamorfosis Dan Metagenesis: Pengertian, Contoh, Tahap Mekanisme, Hewan, Tumbuhan

Pengertian, Definisi Metamorfosis. Metamorfosis merupakan fenomena perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

a. Metamorfosis sempurna atau holometabolisme.

Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan yang jelas.

Contoh Hewan Holometabolisme

Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Serangga ini mengalami empat tahap perkembangan yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan imago.

Tahap Metamorfosis Sempurna Holometabola Kupu Kupu
Tahap Metamorfosis Sempurna Holometabola Kupu Kupu

Tahap pertama, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu ini biasanya diletakkan di dedaunan. Telur ini kemudian berubah menjadi ulat. Pada tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi kepompong atau pupa dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu dewasa (yang disebut sebagai imago).

b. Metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabolisme.

Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila perubahan yang terjadi pada tubuh hewan tidak mencolok tidak terlalu nyata.

Contoh Hewan Hemimetabolisme

Contoh metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kepik, jangkrik, dan belalang. Pada hewan-hewan tersebut proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu.

Tahap Metamorfosis Tidak Sempurna Hemimetabolisme Belalang
Tahap Metamorfosis Tidak Sempurna Hemimetabolisme Belalang

Hewan Serangga ini hanya mengalami tiga tahap perkembangan yaitu telur, larva (nimfa), dan imago, jadi tidak melalui tahapan pupa (kepompong).

Tahap pertama, belalang akan bertelur. Telur ini kemudian berubah menjadi nymph I dan Nymph II . Pada tahap Nymph I belalang belum memiliki sayap, Nymph II sayap mulai tumbuh sayap kecil. Pada tahap berikutnya Nymph II akan berubah menjadi belalang dewasa yang memiliki sayap utuh (yang disebut sebagai imago).

Ametabola

Ametabola adalah hewan dari golongan serangga yang tidak mengalami metamorfosis.

Contoh Hewan Amatabola

Contoh hewan yang ametabola adalah kutu buku. Setelah telur menetas, serangga menjadi hewan kecil, kemudian serangga akan berkembang menjadi dewasa. Serangga ini tidak mengalami perubahan bentuk, namun hanya terjadi perubahan ukuran saja.

Pengertian Metagenesis

Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Peristiwa ini terjadi pada tumbuhan lumut dan paku-pakuan. Tumbuhan tersebut mengalami 2 fase yang berbeda dalam siklus hidupnya, yaitu sporofit dan gametofit. Dalam fase sporofit, spora dihasilkan. Sedangkan dalam fase gametofit, gametlah yang dihasilkan.

Metagenesis adalah pergiliran kerturunan atau pergantian keturunan atau pergantian siklus, yang biasanya terjadi pada tumbuhan yang berspora, di mana generasi yang berreproduksi secara seksual diganti dengan generasi yang berreproduksi secara aseuksual.

a. Siklus seksual (generatif). Pada siklus seksual ini dihasilkan gametofit.

b. Siklus aseksual (vegetatif). Pada siklus aseksual ini dihasilkan sporofit.

Contoh Tumbuhan Metagenesis

Contoh Tumbuhan yang mengalami metagenesis yang dapat diamati dengan jelas adalah tumbuhan lumut Bryophyta dan paku Pteridophyta. Lumut dan paku sama- sama memiliki fase generative (siklus seksual) yang disebut generasi gametofit dan fase vegatatif (siklus aseksual) yang disebut generasi sporofit.

Tumbuhan Lumut Bryophyta mengalami dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan menghasilkan spora.

Metagenesis Tumbuhan Gametofit Sporofit
Metagenesis Tumbuhan Gametofit Sporofit. Sumber: biologydictionary.net

Tahap Metagenesis Tumbuhan Lumut,

Metagenesis lumut diawali dengan berkecambahnya spora yang sangat kecil (dan bersifat haploid, n) menjadi protalium yang disebut protonema melalui pembelahan meiosis. Protonema merupakan Tumbuhan lumut yang masih muda. Protonema dapat tumbuh menjadi besar, namun sebagian protonema tidak dapat tumbuh menjadi besar.

Tahap Metagenesis Tumbuhan Lumut,
Tahap Metagenesis Tumbuhan Lumut,

Protonema segera tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang memiliki gamet jantan, yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan ovum.

Sperma bergerak menuju sel telur di arkegonium dengan perantara air. Pertemuan sel telur (ovum) dan sperma (spermatozoid) menyebabkan terjadinya fertilisasi atau peleburan gamet.

Fertilisasi atau Peleburan antara spermatozoid dengan ovum ini akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n).

Fase sporofit atau siklus sporofit atau fase vegetative atau fase aseksual atau generasi sporofit dimulai ketika zigot terbentuk. Jumlah kromosom zigot adalah diploid dan semua sel yang diturunkannya dengan cara pembelahan mitosis adalah diploid.

Zigot terus berkembang menjadi embrio. Kemudian embrio tumbuh menjadi sporogonium. Sporogonium adalah tumbuhan generasi sporofit. Generasi sporofit memiliki bentuk yang lebih kecil dengan siklus hidup yang lebih pendek. Reproduksi secara aseksual terjadi ketika pembentukan spora.

Di dalam sporogonium terdapat kotak spora atau sporangium. Sporangium ini akan memproduksi spora (yaitu empat spora yang berkelompok yang disebut tetrade). Spora ini dihasilkan melalui pembelahan secara meiosis. Spora yang dihasilkan adalah spora haploid (n). Fase gametofit atau fase generatif atau siklus seksual atau generasi gametofit dimulai ketika spora terbentuk.

Jika spora jatuh di tempat yang lembab dan  cocok dengan tempat tumbuhnya, maka spora akan tumbuh menjadi protonema dan protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut dan begitu seterusnya.

Metagenesis Tumbuhan Paku

Pergiliran keturunan pada tumbuhan paku terjadi secara bergantian antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit adalah tumbuhan paku itu sendiri, yaitu tumbuhan paku (sporofit) yang menghasilkan spora.

Tahap Metagenesis Tumbuhan Paku
Tahap Metagenesis Tumbuhan Paku

Spora yang dikeluarkan dari sporangium dan jatuh di tempat yang cocok untuk tumbuh akan berkembang menjadi protalium melalui pembelahan meiosis.

Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku. Protalium berumur lebih pendek daripada sporofit. Protalium berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada subtratnya dengan rizoid.

Protalium memiliki alat reproduksi multiselular berupa gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan disebut anteridium dan gametangium betina disebut arkegonium.

Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum. Pembuahan hanya berlangsung jika ada air. Peleburan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Zigot yang dihasilkan bersifat diploid (2n). Fase sporofit dimulai ketika zigot ini terbentuk.

Kemudian Zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang diploid juga. Tumbuhan paku ini merupakan generasi sporofit. Tumbuhan paku tumbuh dan bertunas untuk melakukan perkembangbiakan secara aseksual.

Tumbuhan paku dewasa memiliki sporangium yang akan menghasilkan spora melalui pembelahan meiosis. Spora yang dihasilkan bersifat haploid (n). Spora akan tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu seterusnya hingga berulang siklus pergiliran keturunan.

Metagenesis pada Hewan

Metagenesis yang dialami oleh hewan pada dasarnya sama dengan metagenesis pada tumbuhan. Hewan mengalami pergiliran generasi, yaitu fase generatif (seksual) dan fase vegetatif (aseksual) secara bergantian.

Contoh Hewan Metagenesis

Contoh Hewan yang mengalami metagenesis adalah hewan golongan knidaria, contohnya yaitu hydra dan ubur-ubur. Ubur- ubur memiliki dua fase dalam daur hidupnya, yaitu medusa dan polip. Medusa merupakan fase seksual (generatif) dan polip merupakan fase aseksual (vegetatif).

Fungsi dan Model Struktur DNA, Deoxyribo Nucleic Acid.

Pengertian  Dioxyribo Nucleic Acid (DNA) atau dalam bahasa Indonesia Asam Deoksiribo Nukleat adalah senyawa kimia berupa polimer asam nukleat yang tersusun ...

Fungsi Ginjal Bagi Tubuh Manusia Struktur

Pengertian Definisi Ginjal.  Jika dilihat dari bentuknya, Ginjal manusia menyerupai bentuk biji kacang merah atau menyerupai kacang buncis dan berwarna ...

Fungsi Insulin Hormon Kelenjar Pankreas Pada Manusia, Pengertian Glukagon

Pengertian Kelenjar Pankreas.   Beberapa sel endokrin dapat ditemukan pada pankreas. Sel-sel tersebut terdapat pada pulau-pulau Langerhans. Dua tipe s...

Fungsi Jenis Struktur Kromosom.

Pengertian Kromosom.  Kromosom berasal dari kata chrome yang artinya berwarna dan kata soma yang artinya badan atau tubuh. Secara sederhana, istilah kromosom ...

Fungsi Pembuluh Darah Manusia

Pengertian Pembuluh Darah.  Selain jantung yang berfungsi sebagai alat pendorong, darah juga memerlukan sarana lain agar dapat mencapai ke seluruh bagian ...

Fungsi Sistem Ekskresi Hati, Cairan Empedu pada Manusia.

Pada tubuh manusia, posisi hati terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma, dan memiliki warna cokelat. Hati merupakan kelenjar terbesar...

Fungsi Sistem Organ Pernapasan Hidung, Paru-Paru Manusia. Pengertian, Penjelasan

Pengertian Sistem Pernapasan Manusia.  Sistem pernapasan manusia meliputi semua struktur yang menghubungkan udara ke dan dari paru-paru. Organ pernapasan...

Fungsi Struktur Otak Sistem Saraf Pusat Manusia. Pengertian, Penjelasan

Pengertian Sistem Saraf Pusat . Sistem saraf pada manusia seluruhnya dikendalikan oleh otak. Pada orang dewasa, otak memiliki berat sekitar 2 persen dari...

Fungsi, Manfaat Darah Manusia

Pengertian Darah.  Darah merupakan bagian atau komponen dari sistem peredaran darah yang ada dalam tubuh besama dengan jantung dan pembuluh darah. Secara ...

Jenis Contoh Simbiosis Mutualisme Komensalisme Parasitisme

Pengertian Simbiosis.  Beberapa jenis makhluk hidup dapat hidup saling berdampingan tanpa harus melakukan kompetisi atau predasi atau saling memangsa. ...

Jenis Piramida Jumlah Biomassa Energi, Ekologi.

Pengertian Piramida Ekologi.  Struktur bangun trofik yang dimiliki oleh ekosistem dapat direpresentasikan dalam bentuk sebuah piramida ekologi. Trofik ...

Kandungan Komposisi Darah Manusia

Pengertian Kandungan Darah.  Tubuh Manusia memiliki darah antara lima sampai enam liter. Nilai ini setara dengan delapan persen dari total berat tubuh ...

Metamorfosis Dan Metagenesis: Pengertian, Contoh, Tahap Mekanisme, Hewan, Tumbuhan

Pengertian, Definisi Metamorfosis.  Metamorfosis merupakan fenomena perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya....

Pembelahan Mitosis, Meiosis, Amitosis. Pengertian, Penjelasan, Fungsi.

Pengertian Mitosis.  Mitosis merupakan mekanisme pembelahan nukleus (inti) yang terjadi di sel somatik dalam eukariota multisel.  Pembelahan...

Pengertian Jenis Rantai Makanan Pada Ekosistem

Pengertian Rantai Makanan.  Rantai makanan merupakan jalur perpindahan materi dan energi yang dimulai dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya ...

Pengertian Metabolisme, Katabolisme, Anabolisme

Pengertian Metabolisme.  Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu ...

Pengertian, Fungsi Sistem Gerak, Sifat Kerja Otot Manusia.

Pengertian Otot. Di kehidupan sehari – hari,  otot lebih dikenal dengan sebutan daging. Tubuh manusia memiliki lebih kurang  600 jenis otot yang berbeda. Oto...

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “=========================
  8. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian pupa, penegrtian imago, contoh pupa, contoh imago, Penegrtian Ametabola, Contoh Hewan Ametabola, Pengertian Hemimetabola, Contoh hewan hemimetabola, Tahap Hemimetabola, Beda hemimetabola dengan Holometabola, Pengertian Holometabola,
  9. Ardra.Biz, 2019, Contoh Hewan Holometabola, Gambar tahap hemimetabolit, metamorphosis sempurna, contoh hewan metamorphosis tidak sempurna, tahap metamorphosis sempurna, Pengertian Metagenesis Tumbuhan,  Contoh metagenesis, Pengertian pergiliran keturunan, Pengertian pergantian siklus, Contoh tumbuhan metagenesis,
  10. Ardra.Biz 2019, “Contoh Tumbuhan Metagenesis, Pengertian fase generative, pengertian siklus seksual, pengertian fase vegetative, pengertian siklus aseksual, Pengertian generasi gametofit, generasi sporofit, Pengertian Gametofit, Contoh fase generative, Contoh siklus seksual, Contoh fase vegetative,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Contoh siklus aseksual, Contoh generasi gametofit, Contoh generasi sporofit, Contoh Gametofit, Gambar gametofit, Gambar sporofit, Metageneis Tumbuhan Lumut Bryophyta,  Pengertian protalium, Pengertian protonema, Fungsi protalium, Fungsi protonema, pembelahan pada metagenesis,
  12. Ardra.Biz, 2019, “pembelahan pada protalium dan protonema, Tahap Metagenesis Tumbuhan Lumut, Gambar tahap metagenesis tumbuhan paku, tahap metagenesis tumbuhan lumut, Fungsi anteridium, Fungsi arkegonium, Pengertian anteridium, Pengertian arkegonium, Sistem reproduksi tumbuhan lumut,
  13. Ardra.Biz, 2019, “system reproduksi tumbuhan paku, pengertian gamet jantan dan betina, Gamet yang mengahasilkan ovum, Gamet yang menghasilkan spematozoid, Pengertian fertilisasi atau peleburan gamet, Pengertian Zigot, Contoh Zigot, Contoh Fertilisasi atau Peleburan, Jumlah kromosom zigot tumbuhan lumut,
  14. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian sporogonium, Fungsi sporogonium, Pengertian sporangium, Fungsi sporangium, Pengertian Reproduksi secara aseksual, Pengertian tetrade, Tehap Metagenesis Tumbuhan Paku, Gambar Tehap Metagenesis Tumbuhan Paku, Gametofit pada tumbuhan paku, Sporofit tumbuhan paku, Gametofit pada tumbuhan lumut,
  15. Ardra.Biz, 2019, “Sporofit tumbuhan lumut, Fungsi rizoid, Pengertian rizoid, Pengrtian gametangium jantan dan gametangium betina, Tahap Metagenesis pada Hewan, Gambar Tahap Metagenesis pada Hewan, Contoh Hewan metagenesis, Pengertian medusa dan polip, Pengertian reproduksi  vegetative,

error: Content is protected !!