Unsur Senyawa Campuran: Pengertian Jenis Lambang Sifat Ciri Heterogen Non Logam

Pengertian Unsur. Unsur adalah zat tunggal murni yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.

Bagian terkecil dari sebuah unsur disebut atom. Sebuah unsur terdiri dari kumpulan atom-atom.

Contoh unsur adalah emas dengan lambang Au (dari Aurum), tembaga Cu, aluminium Al, besi Fe, dan seng Zn, timah Sn, perak Ag, oksigen O, karbon C, kalsium K, belerang S, dan Hydrogen H.

Berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, unsur dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu unsur logam dan unsur bukan logam (nonlogam).

Contoh unsur Logam

Contoh dari unsur logam adalah aluminium, perak, besi, tembaga, emas, platina, dan raksa

Sifat Unsur Logam

Sifat-sifat unsur logam di antaranya adalah

  1. Umumnya berwujud padat pada suhu kamar (25°C)
  2. Sifat konduktor dapat menghantarkan arus listrik, penghantar listrik yang baik
  3. Pemukaan mengkilap;
  4. Dapat dibentuk ditempa dan dirol;
  5. titik didih dan titik leleh relatif tinggi.

Contoh Unsur Bukan, Non Logam

Contoh dari unsur bukan logam adalah karbon, oksigen, neon, nitrogen, dan hidrogen

Sifat Unsur Bukam Logam, Non Logam,

Unsur bukan logam atau nonlogam memiliki sifat-sifat, di antaranya adalah:

  1. Non logam dapat berwujud padat, cair, atau gas;
  2. Sifat non konduktor, tidak dapat menghantarkan arus listrik (atau merupakan penghantar listrik yang buruk);
  3. Permukaan tidak mengilap;
  4. Bahan non logam tidak dapat ditempa;
  5. Titik didih dan titik leleh relative rendah.

Aturan Penulisan Lambang Unsur Kimia

Berzelius  pada tahun 1813 membuat suatu aturan penulisan lambang unsur dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Nama unsur menggunakan bahasa Latin.

2) Lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur tersebut dan ditulis dengan huruf besar kapital.

3) Jika ada dua atau lebih unsur yang memiliki nama Latin dengan huruf pertama yang sama, maka lambang salah satu unsur tersebut ditambah satu huruf lagi yang dipilih dari namanya. Huruf tambahan ditulis dengan huruf kecil setelah huruf pertama.

Aturan penulisan lambang unsur menurut Berzelius kemudian dijadikan sebagai aturan internasional berdasarkan hasil konvensi lembaga kimia sedunia, yaitu IUPAC dan dijadikan dasar dalam penulisan lambang-lambang unsur yang terdapat dalam Sistem Periodik Unsur. IUPAC kependekan dari International Union of Pure and Applied Chemistry.

Contoh Lambang Unsur Kimia

a) Karbon nama Latinnya adalah Carbonium. Huruf pertamanya adalah C. Jadi, lambang unsur karbon adalah C. Karbon merupakan unsur yang dilambangkan dengan satu huruf besar

b) Klorin nama Latinnya adalah Chlorium. Huruf awalnya sama dengan karbon, maka lambang unsur klorin ditulis dengan dua huruf. Jadi, lambang unsur klorin adalah Cl.

c) Kalium nama Latinnya adalah Kalium. Huruf pertamannya adalah K. Jadi, lambang unsur kalium adalah K. Lambang unsur kalium ditulis dengan satu huruf besar.

Tabel berikut menunjukkan contoh penulisan lambang unsur berdasarkan aturan dari Berzelius.

Tabel berikut menunjukkan contoh penulisan lambang unsur berdasarkan aturan dari Berzelius.
Tabel berikut menunjukkan contoh penulisan lambang unsur berdasarkan aturan dari Berzelius.

Sejalan dengan bertambahnya penemuan unsur- unsur baru maka IUPAC menetapkan aturan lain pemberian lambang unsur, khususnya mulai unsur yang ke-104 dan selanjutnya, yaitu sebagai berikut.

1) Nama semua unsur diakhiri dengan –ium, baik unsur yang berupa logam maupun bukan logam.

2) Lambang unsur terdiri atas tiga huruf yang merupakan rangkaian huruf awal dari akar kata nomor ( atom) unsur tersebut.

3) Lambang unsur diberikan berdasarkan nomor ( atom) unsur tersebut, yaitu:

0 = nil

1 = un

2 = bin

3 = tri

4 = quard

5 = penta

6 = hex

7 = sept

8 = okt

9 = enn

Berdasarkan aturan tersebut di atas, sebagai contoh unsur nomor 104 diberi lambang Unq (seperti pada unsur Unnilquardium), unsur nomor 107 diberi lambang Uns (seperti pada unsur unnilseptium), dan unsur nomor 109 diberi lambang Une (seperti pada unsur unnilennium).

Contoh Unsur dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari hari, kebanyakan benda tidak dibentuk oleh satu unsur melainkan gabungan dari beberapa unsur. Contoh benda yang yang hampir murni adalah perhiasan dari emas, intan dan perak.

Benda benda lainnya yang sering terlihat dan digunakan dalam kehidupan sehari hari merupakan gabungan. Contoh panci di dapur terbuat dari aluminium sebagai unsur utamanya. Pagar besi di halaman rumah terbuat dari Besi dengan unsur lainnya.

Kabel listrik di rumah terbuat dari unsur utama tembaga dengan beberapa unsur lainnya. Unsur – unsur utama yang terkandung dalam benda biasanya lebih dari 90 persen.

 Pengertian Senyawa.

Senyawa  adalah zat yang tersusun oleh dua unsur atau lebih yang berbeda dan dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia.

Contoh senyawa adalah garam. Garam dapat diuraikan menjadi natrium dan klorin melalui suatu reaksi kimia.

Bagian terkecil dari senyawa disebut molekul. Molekul-molekul yang bergabung dalam jumlah yang banyak akan membentuk senyawa.

Contohnya adalh air. Senyawa air terdiri dari jutaan molekul air.

Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa Sederhana

Senyawa sederhana adalah zat yang tersusun oleh dua unsur yang berbeda. Contoh senyawa sederhana adalah air (H2O), garam (NaCl), sulfur dioksida (SO2), metana (CH4), dan sejenisnya.

Tabel Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa Sederhana
Tabel Aturan Penulisan Rumus Kimia dan Nama Senyawa Sederhana

Senyawa sederhana dapat disusun oleh unsur logam dan unsur nonlogam atau unsur nonlogam dengan nonlogam. Penamaan senyawa ditentukan oleh jenis unsur pembentuknya.

Penamaan senyawa dibagi menjadi dua bagian, yaitu penulisan nama dari sebuah senyawa sederhana yang disusun oleh unsur logam dan nonlogam serta penulisan nama dari sebuah senyawa sederhana yang disusun oleh unsur nonlogam dan nonlogam.

Senyawa Logam dan Nonlogam

Penulisan nama dari senyawa sederhana yang disusun oleh unsur logam dan nonlogam adalah:

1) Nama unsur logam ditulis terlebih dahulu.

2) Nama unsur nonlogam ditulis setelah nama unsur logam dan ditambahkan akhiran -ida.

Contoh Senyawa Logam dan Nonlogam

Senyawa Garam NaCl disusun oleh natrium sebagai unsur logam dan klorin sebagai unsur nonlogam. Dengan demikian, nama untuk NaCl adalah: natrium klorida.

Senyawa MgCl2 disusun oleh magnesium sebagai unsur logam dan klorin sebagai nonlogam.

Dengan demikian, nama untuk MgCl2 adalah magnesium klorida

Senyawa Nonlogam dan Nonlogam

Untuk senyawa sederhana yang disusun oleh unsur nonlogam, penulisan nama senyawa tersebut adalah:

1) Nama unsur nonlogam yang pertama dituliskan terlebih dahulu.

2) Apabila jumlah atom unsur nonlogam yang pertama lebih dari satu, maka penulisannya diawali dengan jumlah atom unsur tersebut dalam bahasa Latin.

3) Nama unsur nonlogam yang kedua dituliskan setelah nonlogam yang pertama dengan diawali oleh jumlah atom unsur tersebut dalam bahasa Latin dan diakhiri dengan akhiran -ida.

Contoh Senyawa Nonlogam dan Nonlogam

Senyawa CO2 disusun oleh 1 atom karbon sebagai umsur nonlogam dan 2 atom oksigen sebagai unsur nonlogam. Dengan demikian, nama untuk CO2 adalah karbon dioksida.

Senyawa N2O4 disusun oleh 2 atom nitrogen sebagai unsur nonlogam dan 4 atom oksigen sebagau nonlogam. Dengan demikian, nama untuk N2O4 adalah Dinitrogen tetraoksida.

Tabel berikut menunjukkan Jumlah atom suatu unsur dalam bahasa Latin  berikut ini.

Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Senyawa dapat diperoleh langsung dari alam atau dihasilkan oleh manusia melalui proses kimiawi. Senyawa yang tersedia di alam bebas terbentuk melalui proses kimiawi yang terjadi secara alamiah, misalnya aktivitas gunung merapi yang menghasilkan gas SO2.

Senyawa yang diperoleh langsung dari alam berupa mineral, contohnya air, garam pada air laut, batu kapur, gas SO2, gas karbon dioksida. Senyawa yang merupakan buatan manusia contohnya adalah gula, alkohol, sabun, penyedap rasa, dan berbagai jenis protein.

Pengertian Campuran

Campuran disusun oleh dua atau lebih zat murni yang masing-masing masih memper tahankan sifat-sifat asalnya.

Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih yang sifat asalnya tidak hilang sama sekali. Campuran dapat dibentuk dari gabungan unsur dengan unsur, senyawa dengan senyawa atau senyawa dengan unsur.

Contoh campuran adalah air laut, air sungai yang kotor, air kopi, air teh, sirup buah, baja, kuningan, udara, dan tanah.

Kuningan merupakan contoh campuran padat, tersusun atas tembaga (Cu) dan seng (Zn). Persentase seng dalam kuningan bervariasi antara 10–60%.

Jenis-Jenis Campuran

Jika dua zat dicampurkan, maka akan terbentuk suatu campuran. Sifat campuran yang dihasilkan ditentukan oleh sifat-sifat zat yang dicampurkan. Contohnya, sifat campuran air kopi akan berbeda dengan sifat campuran air gula. Berdasarkan sifatnya, campuran dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen.

Campuran Homogen

Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara zat-zat yang dicampurkannya atau serbasama. Campuran homogen juga dapat disebut dengan nama lain, yaitu larutan.

Larutan terdiri atas dua bagian, yaitu zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut jumlahnya sedikit, misalnya gula. Sementara itu, pelarut jumlahnya lebih banyak, misalnya air. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarutnya banyak, sedangkan larutan encer berarti zat terlarutnya sedikit.

Gula yang dilarutkan ke dalam air akan larut secara sempurna dan merata pada setiap bagian air sehingga gula tidak terlihat lagi wujudnya. Campuran yang seperti ini disebut campuran homogen.

Pada campuran homogen, zat-zat yang menyusunnya tidak dapat diamati secara langsung. Contoh campuran homogen yang lainnya adalah sirop yang merupakan campuran gula, pewarna, dan air. Contoh lainnya adalah larutan oralit, udara (campuran gas-gas), dan air garam.

Ciri Ciri Campuran Homogen

Campuran homogen (larutan) memiliki ciri-ciri, yaitu

1) ukuran partikel zat yang bercampur berukuran molekul;

2) partikel-partikel zat yang bercampur akan tercampur merata;

3) campuran tidak akan mengendap jika didiamkan (tidak diaduk);

4) bening dan tembus cahaya.

Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat bidang batasnya.

Perhatikanlah sifat sifat air kopi tersebut.  Kopi yang dilarutkan ke dalam air semula larut, tetapi setelah didiamkan beberapa saat akan terbentuk endapan kopi. Campuran yang seperti ini disebut campuran heterogen.

Pada campuran heterogen, zat-zat yang menyusunnya dapat diamati secara langsung. Contoh campuran heterogen yang lainnya adalah campuran antara air dan tanah, campuran air dan minyak, campuran gula dan garam, campuran air dan kapur, dan sejenisnya.

Ciri Ciri Campuran Heterogen

Campuran heterogen memiliki ciri-ciri, yaitu

1) ukuran partikel yang bercampur lebih besar dari molekul;

2) pencampuran partikelnya tidak merata;

3) larutan akan mengendap (partikel zat pelarut dan terlarutnya berpisah) jika didiamkan;

4) keruh dan tidak tembus cahaya.

Menentukan Kadar Zat dalam Campuran

Suatu campuran disusun oleh zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dari zat pelarut. Kadar zat dalam campuran menyatakan banyaknya zat terlarut dalam campuran tersebut.

Penilaian kuantitatif untuk larutan adalah kadar zat atau lebih umum dinyatakan konsentrasi (C). Konsentrasi suatu larutan merupakan perbandingan antara massa zat terlarut terhadap massa larutannya. Salah satu cara menyatakan konsentrasi larutan dengan % (persen).

Konsenstradi atau Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan dalam persen massa (% massa) atau persen volume (% volume).

Persen massa digunakan untuk menentukan kadar zat dalam campuran yang berupa zat padat, sedangkan persen volume digunakan untuk menentukan kadar zat dalam campuran yang berupa zat cair.

Rumus untuk menghitung kadar zat dalam campuran dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut

Konsentrasi atau Kadar zat dalam campuran dihitung berdasarkan persen massa terlarut

Persen (%) massa = (mt/(mt+mp) )x 100%

Dengan keterangan

mt = massa zat terlarut

mp = massa zat pelarut

Konsentrasi atau Kadar zat dalam campuran dihitung berdasarkan pada persen volume terlarut

Persen (%) volume = (vt/(vt+vp) )x 100%

dengan keterangan

vt = volume zat terlarut

vp = volume zat pelarut

Pengertian Daya Larut

Kemampuan melarut suatu zat terlarut dalam zat pelarut pada umumnya ada batasnya. Itu artinya, pada suatu saat larutan tidak dapat melarutkan lagi.

Kemampuan suatu larutan untuk melarutkan suatu zat sehingga menjadi larutan jenuh disebut daya larut larutan.

Daya larut suatu zat dalam zat pelarut adalah massa zat terlarut dibanding volume zat pelarut pada keadaan larutan jenuh. Daya larut dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut

D = mp/V

Dengan keterangan

D = daya larut (dalam g/L)

mp = massa zat yang dapat larut (g)

V = volume zat pelarut (Liter)

Contoh Soal Daya Larut Pada Suatu Campuran

Jika 1000 mL air hanya dapat melarutkan 100 gram zat padat, berapakah daya larutnya?

Diketahui:

V= 1000 mL = 1 L

mp = 100 gram

Ditanya:

daya larut (D) = …?

Jawab

D =mp/V

D = 100g/1 liter

 D = 100 g/L

Jadi, daya larutnya = 200 g/L.

Jenis Daya Larut

Daya Larut Tak Terbatas

Daya larut tak terbatas terjadi ketika dua zat dimana masing-masing dapat menjadi pelarut maupun terlarut. Antara kedua zat ini tidak pernah terjadi larutan jenuh. Contoh Daya Larut Tak Terbatas adalah air dengan alkohol.

Daya Larut Terbatas

Daya larut terbatas artinya, suatu saat dapat terjadi larutan jenuh. Salah satu zatnya hanya dapat berfungsi sebagai pelarut. Contoh Daya Larut Lerbatas adalah garam dengan air.

Tidak Memiliki Daya Larut

Tidak memiliki daya larut artinya, antara kedua zat tidak dapat saling melarutkan. Kedua zat itu akan selalu terpisah jika dicampur. Contoh Tidak Memiliki Daya Larut adalah air dengan minyak.

Perbedaan Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran

Tabel berikut menunjukkan perbedaan sifat sifat antara  unsur, senyawa, dan campuran.

Contoh Soal Ujian Kadar Campuran Zat

Soal 1. Dalam 1000 gram bijih besi yang merupkan campuran besi dengan pengotornya terdapat 600 gram besi. Berapakah kadar pengotor yang terlarut dalam bijih besi tersebut?

Jawab:

diketahui :

mp = 600 gram

mt + mp = 1000 gram

maka :

mt = 400 gram

Persen (%) massa pengotor (% MP)

 % MP = (mt/(mt+mp) )x 100%

% MP = 400/(400 +600) x 100%

% MP = 40 %

Jadi massa pengotor dalam bijih besi adalah 20%

Soal 2. alkohol murni sebanyak 60 ml dilarutkan ke dalam 140 ml air sehingga terbentuk suatu larutan alkohol dengan kadar tertentu. Tentukan kadar alkohol dalam larutan alkohol tersebut

Jawab:

diketahui :

vt = volume alkohol = 60 ml

vp = volume air = 140 ml

Persen (%) volume alcohol (% VA)

 % VA = (vt/(vt+vp) )x 100%

% VA = 60/(60+140) x 100%

% VA = 30%

Jadi, kadar alkohol dalam larutan alkohol tersebut adalah 30%.

Contoh Soal Ujian Unsur Senyawa dan Campuran

Soal 1. Unsur dibedakan menjadi dua golongan, yaitu logam dan nonlogam. Kelompokkanlah unsur- unsur di bawah ini ke dalam golongan logam atau nonlogam.

  1. helium
  2. karbon
  3. besi
  4. tembaga
  5. natrium
  6. platina
  7. hidrogen
  8. magnesium
  9. nitrogen

Soal 3. Di antara zat berikut yang tergolong unsur adalah ….

  1. air
  2. kayu
  3. besi
  4. tanah

Soal 4. Berikut ini yang bukan merupakan contoh dari larutan adalah ….

  1. udara
  2. kuningan
  3. air gula
  4. batu granit

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019,=====

error: Content is protected !!