Analisis Laba Kotor: Pengertian SPV SVV CPV CVV Contoh Soal Rumus Cara Menghitung Manfaat Faktor Mempengaruhi

Pengertian Laba Kotor. Laba atau keuntungan merupakan tujuan atau target utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pencapaian target laba merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya dan sekaligus ukuran kinerja pihak manajemen di masa yang akan dating.

Penentuan target laba merupakan bagian penting bagi pengelola perusahaan agar termotivasi untuk berkerja secara maksimal dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pencapaian target akan menjadi ukuran dalam menentukan posisi jabatan atau karier pihak manajemen di masa depan.

Laba yang diperoleh perusahaan terdiri dari dua jenis yaitu: laba kotor atau gross profit dan laba bersih atau net profit.

Laba Kotor

Laba kotor adalah laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban peruahaan. Ini artinya laba keseluruhan yang pertama kali diperoleh perusahaan.

Laba Kotor adalah selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan dalam periode tertentu. Laba kotor disebut juga gross margin

LK = P – HPP

LK = laba kotor

P = Penjualan

HPP = Harga Pokok Penjualan

Laba Bersih

Laba bersih adalah laba yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang merupakann beban telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.

Laba yang diperoleh perusahaan tidaklah selalu sama dari satu periode ke periode lainnya. Laba cenderung berubah-ubah. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa factor. Adapun factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya laba kotor adalah:

1. Harga Jual Barang dan Jasa

Harga jual barang akan mempengaruhi berapa besar laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin tinggi harga jual suatu produk maka, laba perusahaan akan meningkatkan. Perbedaan harga jual periode saat ini dengan periode sebelumnya akan menyebabkan perbedaan pada laba yang diperoleh. Jika pada periode saau ini, harga jual lebih tinggi dari periode sebeumnya, maka laba periode saat ini akan lebih tinggi dari periode sebelumnya.

2. Jumlah atau Volume Barang dan Jasa Yang Dijual.

Jumlah atau volume barang yang dijual akan menentukan berapa banyak laba diperoleh perusahaan. Perubahan dalam jumlah barang yang dijual akan merubah pula laba yang akan diperoleh. Semakin tinggi jumlah barang yang dijual maka, semakin tinggi pula laba yang akan diperoleh peruasahaan.

3. Harga Pokok Penjualan Barang dan Jasa.

Jika harga pokok penjualan barang berubah namun harga jual tidak berubah maka laba juga akan berubah. Untuk jumlah barang yang terjual tidak berubah, dengan naiknya harga pokok penjualan, namun harga jual tidak berubah, maka laba perusahaan akan berkurang.

Harga pokok penjualan dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan kenaikan harga secara umum. Setiap kenaikan factor ini akan menaikan harga pokok penjualan. Dengan demikian, laba kotor dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja dan kenaikan barang secara umum.
Jika factor-faktor yang lainnya tidak berubah, maka setiap kenaikan bahan baku, atau upah tenaga kerja maka, laba kotor akan mengalami penurunan.

Pengertian Analisis Laba Kotor

Analisis laba kotor adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari satu periode ke satu periode lainnya dengan factor factor yang menyebabkan terjadinya perubahan laba kotor antara dua atau lebih periode tersebut.

Data Analisis Laba Kotor

Adapun data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis laba kotor adalah:

a). Target Yang Ditetapkan

Target yang telah ditetapkan adalah jumlah angka atau persentase laba yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Target ini ditentukan sebelum perusahaan melakukan kegiatan operasinya. Misalnya target laba kotor yang diinginkan adalah Rp10 miliar atau 20% dari penjualan.

b). Pencapaian Hasil Laba Aktual

Pencapaian hasil laba pada periode yang dihitung artinya laba aktual yang diperoleh pada periode ini. Apakah Laba periode ini sama dengan angka yang telah ditargetkan sebelumnya.

c). Laba Periode Sebelumnya.

Laba pada beberapa periode sebelumnya, merupakan per- olehan laba beberapa periode yang lalu, lebih dari satu periode ke belakang. Data laba pada beberapa periode sebelumnya sebaiknya diambil lebih dari tiga tahun. Kegunaannya adalah untuk melihat trend perjalanan laba perusahaan dari periode ke periode.

Manfaat Analisis Laba Kotor

Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari analisis laba kotor adalah

a). Untuk mengetahui penyebab turunnya harga jual

b). Untuk mengetahui penyebab naiknya harga jual

c). Untuk mengetahui penyebab turunnya harga pokok penjualan

d). Untuk mengetahui penyebab naiknya harga pokok penjualan

e). Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian penjualan akibat naik turunnya harga jual

f). Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian produksi akibat naik turunnya harga pokok

g). Sebagai salah satu alat ukur untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode

h). Sebagai bahan untuk menentukan kebijakan manajemen ke depan dengan mencerrnati kegagalan atau kesuksesan pencapai laba kotor sebelumnya

Contoh Soal Perhitungan Analisis Laba Kotor

Data keuangan PT Ardra Biz ditunjukkan pada table di bawah.

Tabel Contoh Soal Rumus Perhitungan Analisis Laba Kotor,
Tabel Contoh Soal Rumus Perhitungan Analisis Laba Kotor,

Pertanyaan

Hitung Sales Price Variance SPV, Sales Volume Variance SVV, Cost Price Variance CPV, dan Cost Volume Variance CVV,

a). Sales Price Variance

Sales Price Variance SPV adalah selisih atau perbedaaan antara nilai penjualan actual dengan nilai penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan harga barang per satuan untuk volume actual yang sama. Artinya, jika ada perbedaan harga barang, maka akan menyebabkan terjadinya selisih nilai penjualan.

Menghitung Pengaruh Harga Satuan Terhadap Penjualan, Sales Price Variance SPV

Besarnya Sales Price Variance SPV dapat dinyatakan dengan rumus persamaaan berikut

Nilai penjualan actual = Q2 x H2

Nilai penjualan yang dianggarkan = Q2 x H1

SPV = Perubahan atau selisih nilai penjualan

SPV = (Q2 x H2) – (Q2 x H1)

SPV = Q2 x (H2 – H1)

Q2 = jumlah barang terjual actual, atau  tahun ke dua  atau actual atau tahun 2020

H2 = harga per satuan actual, atau tahun ke dua atau 2020

H1 = harga per satuan yang di anggarkan, atau tahun ke satu atau tahun sebelumnya atau tahun 2019

SPV = 2200 x (300 – 200)

SPV = 220.000 rupiah

b). Sales Volume Variance SVV

Sales Volume Variance SPV adalah selisih atau perbedaaan antara nilai penjualan actual dengan nilai penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan jumlah barang terjual untuk harga satuan yang dianggarkan. Artinya, jika ada perbedaan jumlah barang yang dijual, maka akan menyebabkan terjadinya selisih nilai penjualan.

Menghitung Pengaruh Jumlah Barang Terjual Terhadap Penjualan, Sales Volume Variance SVV

Besarnya Sales Volume Variance SVV dapat dinyatakan dengan rumus persamaaan berikut

SVV = (H1 x Q2) – ( H1 x Q1)

SVV = H1 x (Q2 – Q1)

SVV = perubahan, selisih penjualan

Q2 = jumlah barang terjual actual atau tahun ke dua atau tahun 2020)

Q1 = jumlah barang terjual yang dianggarkan atau tahun ke satu atau tahun sebelumnya  atau tahun 2019)

H1 = harga per satuan yang dianggarkan atau tahun ke satu atau tahun 2019

SVV = 200 x (2200 – 2000)

SVV = 40.000 rupiah

c). Cost Price Variance CPV

Cost Price Variance CPV adalah selisih atau perbedaaan antara harga pokok penjualan actual dengan harga pokok penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan harga pokok barang untuk volume actual. Artinya, jika ada perbedaan harga pokok barang, maka akan menyebabkan terjadinya selisih harga pokok penjualan.

Menghitung Pengaruh Harga Pokok Terhadap Harga Pokok Penjualan, Cost Price Variance CPV

Besarnya cost price variance yang menunjukkan pengaruh harga pokok terhadap harga pokok penjualan dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut

Harga pokok penjuaan actual = Q2 x HP2

Harga pokok penjualan yang dianggarkan = Q2 x HP1

CPV= perubahan, selisih harga pokok penjualan

CPV = (Q2 x HP2) – Q2 x HP1)

CPV = Q2 x (HP2 – HP1)

Q2 = jumlah barang terjual actual atau  tahun ke dua atau tahun 2020

Q1 = jumlah barang terjual yang dianggarkan atau tahun ke satu atau tahun sebelumnya  atau tahun 2019

HP1 = harga pokok yang dianggarkan atau tahun ke satu  atau tahun sebelumnya atau  tahun 2019

HP2 = harga pokok actual atau tahun ke dua atau  tahun 2020

CPV = 2200 x (200 – 150)

CPV = 110.000 rupiah

d). Cost Volume Variance, CVV

Cost Price Variance CPV adalah selisih atau perbedaaan antara harga pokok penjualan actual dengan harga pokok penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan jumlah barang pada harga pokok yang dianggarkan. Artinya, jika ada perbedaan jumlah barang, maka akan menyebabkan terjadinya selisih harga pokok penjualan.

Menghitung Pengaruh Jumlah Barang Pada Harga Pokok Terhadap Harga Penjualan Pokok, Cost Volume Variance

Besarnya cost price variance yang menunjukkan pengaruh jumlah barang terhadap harga pokok penjualan dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut

CVV = (PH1 x Q2) – ( PH1 x Q1)

CVV = PH1 x (Q2 – Q1)

CVV = perubahan, selisih harga pokok penjualan

Q2 = jumlah barang terjual pada tahun ke dua (actual atau tahun 2020)

Q1 = jumlah barang terjual pada tahun ke satu (tahun dianggarkan atau tahun sebelumnya  atau tahun 2019)

HP1 = harga pokok dianggarkan atau tahun ke satu atau sebelumnya atau  tahun 2019

HP2 = harga pokok aktual atau tahun ke dua atau tahun 2020

CVV = 150 x (2200 – 2000)

CVV = 30.000 rupiah

Menghitung Pengaruh Harga dan Jumlah Barang Terhadap Penjualan

Perubahan nilai penjualan yang diakibatkan oleh adanya perubahan harga dan jumlah barang adalah

Perubahan nilai penjualan akibat harga jual satuan adalah

SPV = 220.000

Perubahan nilai penjulan akibat jumlah barang adalah

SVV = 40.000

Sehingga total perubahan, atau selisih nilai penjualan akibat harga dan jumlah barang adalah

TP = SPV + SVV

TP = total selisih nilai penjualan

TP = 220.000 + 40.000

TP = 260.000

Menghitung Pengaruh Harga Pokok dan Jumlah Barang Terhadap Harga Pokok Penjualan

Perubahan harga pokok penjualan diakibatkan oleh adanya perubahan harga pokok dan jumlah barang adalah

Perubahan harga pokok penjualan akibat harga pokok satuan adalah

CPV = 110.000

Perubahan harga pokok penjulan akibat jumlah barang adalah

CVV = 30.000

Sehingga total perubahan, atau selisih harga pokok penjualan akibat harga pokok dan jumlah barang adalah

THPP = SPV + SVV

THPP = total selisih harga pokok penjualan

THPP = 110.000 + 30.000

THPP = 140.000

Perubahan Laba Kotor

Perubahan atau selisih laba kotor akibat perubahan harga satuan, harga pokok dan jumlah barang dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut

SLK = TP – THPP

SLK = selesih laba kotor

SLK = 260.000 – 140.000

SLK = 120.000 rupiah

Jenis-Jenis Laporan Keuangan Pada Akuntansi.

Fungsi Laporan keuangan tergantung pada jenis laporan keuangannga. Secara umum laporan keuangan terdiri dari lima jenis laporan yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal………

Laporan Keuangan Akuntansi, Tujuan Dan Sifat-Sifat

Pengetian Laporan Keuangan. Secara sederhana laporan keuanga adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan saat ini,…

Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.

Pengertian Laba Kotor. Laba atau keuntungan merupakan tujuan atau target utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pencapaian target laba merupakan salah satu ukuran keberhasilan pe……….

Pengertian Aktiva Lancar, Tetap Dalam Laporan Keuangan.

Aktiva adalah kekayaan atau harta atau aset yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sumber daya yang dikuasi oleh perusahaan sebagai akibat dari kegiatan masa lalu dan mendapatkan manfaat atau keuntungan ………………..

Pengertian Kewajiban, Ekuitas Dalam Laporan Keuangan.

Kewajiban adalah utang yang wajib atau harus dibayar oleh perusahaan  pada saat tertentu di masa akan datang. Kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan.  Kewajiban ini …………

Pengertian Modal Kerja, Dalam Laporan Keuangan

Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan supaya usaha berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Modal kerja adalah modal atau dana yang diperlukan untu………….

Pengertian, Definisi, Persamaan Dasar Akuntansi

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi. Aktiva atau assets merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada masa yang akan datang. Ekuitas atau equit………..

Prinsip-Prinsip Akuntansi, Berlaku Umum

Untuk mendapatkan objektivitas dari laporan akuntansi, maka laporan akuntansi keuangan harus dibuat dengan berlandaskan pada standar-standar atau pedoman yang telah teruji dan dapat diterima secara………..

Titik Pulang Pokok, Break Even Point. Contoh Perhitungan

Pengertian Pulang Pokok Break even atau kembali pokok atau pulang pokok atau impas merupakan suatu keadaan dimana jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya untuk memperoleh hasil …………

Daftar Pustaka:

  1. Yusup, Al., Haryono, 2005, ”Dasar Dasar Akuntansi”, Jilid 1, Edisi Keempat, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
  2. Kasmir, 2011, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Pertama, Rajawli Pers, Jakarta.
  3. Kuswadi, “Analisis Keekonomian Projek”, Edisi Pertama, CV Andi Offset, Penerbit Andi, Yogyakarta.
  4. Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  5. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  6. Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
  7. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  8. Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Pengertian dan Contoh Laba Kotor Keuntungan dan laba kotor atau gross profit dan laba bersih atau net profit. Jenis Jenis Laba dengan Contoh Cara Perhitungan Laba Usaha dan Rumus Persamaan menghitung Laba Usaha. Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.
  9. Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Pengaruh Harga Jual Barang dan Jasa terhadap laba. Pengaruh Jumlah atau Volume Barang dan Jasa Yang Dijual terhadap laba kotor dan Pengaruh Harga Pokok Penjualan Barang dan Jasa terhadap laba kotor. Pengertian contoh  Harga pokok penjualan dan Faktor yang Mempengruhi harga pokok penjualan.
error: Content is protected !!