Diagram Continuous Cooling Transformation CCT, Pengertian Fungsi Cara Aplikasi

Pengertian Diagram Continuous Cooling Transformation, atau biasa disebut CCT Diagram, merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara laju pendinginan kontinyu dengan fasa atau struktur yang terbentuk setelah terjadinya transformasi fasa.

Fungsi Diagram Continuous Cooling Transformation CCT

Diagram CCT digunakan untuk membantu dalam perencanaan siklus perlakuan panas baja. Memprediksi kekerasan dan struktur mikro baja, dan dapat digunakan untuk memperoleh spesifikasi atau sifat sifat yang diinginkan.

Contoh Cara Pengggunaan Aplikasi Diagram CCT

Gambar di bawah menunjukkan diagram CCT untuk baja secara skematika. Terlihat bahwa Kurva-Kurva pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan yang berbeda akan menghasilkan fasa atau struktur baja yang berbeda. Setiap kurva pendinginan yaitu kurva (a), (b), dan (c) memperlihatkan permulaan dan akhir dari dekomposisi austenite menjadi fasa atau struktur baja akhir.

Diagram ini dapat memperkirakan fasa yang terbentuk dengan laju pendinginan yang berbeda. Atau dengan kata lain, pada diagram ini dapat dilihat pengaruh laju pendinginan terhadap fasa yang terbentuk.

Setiap Fasa memiliki sifat mekanik tersendiri, sehingga sifat logam akan ditentukan oleh fasa yang terdapat di dalamnya. Ini artinya sifat logam (mekanik) dapat dirubah atau disesuaikan dengan kebutuhan melalui perlakuan panas dengan laju pendinginan berbeda.

Contoh Gambar Diagram Continuous Cooling Transformation CCT
Contoh Gambar Diagram Continuous Cooling Transformation CCT

Keterangan gambar:

Fs = ferrite start, kurva temperatur dimana fasa ferit mulai terbentuk

Ps = pearlite start, kurva temperatur dimana perlit mulai terbentuk

Pf = pearlite finish, kurva temperatur dimana transformasi pembentukan perlit selesai atau berakhir

Bs = bainite start, kurva temperatur dimana bainit mulai terbentuk

Bf = bainite finish, kurva temperatur dimana transformasi pembentukan bainit selesai

Ms = martensite start, kurva temperatur dimana struktur marteniste mulai terbentuk

Mf = martensite, kurva temperatur dimana transformasi pembentukan martensite selesai

Sebagai ilustrasi, baja yang mengandung 0,2 persen karbon diaustenisasi pada temperatur 800 celcius, kemudian didinginkan dengan laju yang berbeda sampai di bawah temperature 100 Celcius.

Kurva pendinginan (a) menunjukkan pendinginan secara kontinyu yang sangat cepat dari temperature austenite 900 celcius ke temperature di bawah 100 celcius. Laju pendinginan cepat ini mengakibatkan transformasi fasa austenite menjadi martensit.

Dari Diagram CCT di atas dapat diketahui bahwa pada laju pendinginan kurva (a) seluruh fasa austenite bertransformasi menjadi martensit.

Fasa Austenite akan mulai terdekomposisi menjadi martensit pada Temperature Ms, martensite start yaitu pada temperature 370 Celcius. Sedangkan pembentukan martensit akan berakhir ketika pendinginan mencapai temperature Mf, martensite finish yaitu pada di bawah temperature 255 Celcius.

Kurva pendinginan (b) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju sedang/ medium dari temperature 900 celcius hingga di bawah 100 celcius. Dengan laju pendinginan kontinyu ini fasa austenite mulai terdekomposisi menjadi ferit di antara temperature 660 Celcius sampai 540 Celcius dan tersisa sejumlah fasa austenite.

Pada laju pendinginan kurva (b) Sebagian austenite sisa akan bertranformasi menjadi struktur bainit di antara tempratur 540 Celcius sampi 370 Celcius.

Di bawah temperature 370 Celcius, sisa austenite yang tidak bertransformasi menjadi ferit dan bainit pada akhirnya mulai membentuk martensit dan berakhir ketika sampai pada temperature di bawah Mastensite start Ms.

Fasa dan struktur dari kurva pendinginan (b) ini adalah fasa ferit, struktur bainit dan martensit. Sehingga sifat sifat akhir baja akan dipengaruhi oleh gabungan dari ferit, bainit dan martensit.

Kurva pendinginan (c) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan lambat dari temparatur 900 celcius hingga di bawah 100 Celcius. Pendinginan lambat ini menyebabkan fasa austenite terdekomposisi manjadi fasa ferit pada temperature antara 760 sampai 655 Celcius.

Pada temperature yang lebih rendah, yaitu kurang dari 655 Celcius, sisa austenite mulai bertranformasi menjadi perlit hingga temperature mencapai 600 Celcius.

Dari diagram CCT dapat diketahui bahwa, pada temperature 600 Celcius ini sisa austenite bertransformasi seluruhnya menjadi perlit.

Baja yang mengikuti pendinginan seperti kurva (c) akan memiliki fasa ferit dan struktur perlit.

Strukturmikro Martensite Bainit Ferit Perlit Pada Diagram CCT

Secara mikroskopik, pengaruh perbedaan laju pendinginan terhadap fasa atau struktur baja akhir  dapat dilihat pada Gambar di bawah.

Contoh Gambar Strukturmikro Martensite Bainit Ferit Perlit Pada Diagram CCT
Contoh Gambar Strukturmikro Martensite Bainit Ferit Perlit Pada Diagram CCT

Gambar 2. Struktur Mikro Pada Laju Pendinginan Berbeda

Struktur mikro baja karbon sebelum dan setelah mengalami perlakuan panas dengan pendinginan berbeda diamati dengan mikroskop optik metalografi pada pembesaran 500 x.

Pengaruh Laju Pendinginan Pada Kekerasan Logam Baja Diagram CCT

Laju pendinginan selama proses laku panas akan menentukan fasa atau struktur mikro akhir suatu baja. Sehingga laju pendinginan yang dialami oleh logam selama perlakuan panas akan menentukan kekerasan akhir dari logam tersebut.

Pengaruh kekecapatan pendinginan terhadap kekerasan baja akhir dapat dilihat pada gambar berikut:

Pengaruh Laju Pendinginan Pada Kekerasan Logam Baja Diagram CCT
Pengaruh Laju Pendinginan Pada Kekerasan Logam Baja Diagram CCT

Dapat dilihat bahwa semakin cepat laju pendinginan yang dialami oleh baja selama laku panas, maka semakin tinggi kekerasan yang dimilikinya.

Pada laju pendinginan yang sangat cepat akan diperoleh struktur yang keras seperti martensite atau bainit. Sedangkan pada laju pendinginan yang lambat akan diperoleh struktur atau fasa yang lunak seperti ferit atau perlit.

Baja Perkakas, Jenis Komposisi, Sifat Kekerasan, Pengertian Perlakuan Panas Tool Steel

Pengertian Tool Steel Baja Perkakas. Baja perkakas mengacu pada baja paduan apa saja yang dikeraskan dan digunakan sebagai perkakas. Baja perkakas adalah...

Diagram Continuous Cooling Transformation CCT, Pengertian Fungsi Cara Aplikasi

Pengertian Diagram Continuous Cooling Transformation , atau biasa disebut CCT Diagram, merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara...

Diagram Fasa Sistem Besi - Besi Karbida, Contoh Soal Perhitungan Fraksi Fasa

Diagram Fasa Sistem Besi - Besi Karbida.  Diagram kesetimbangan besi-besi karbida dapat dijadikan sebagai dasar untuk mempelajari paduan besi baja. Diagram ...

Mekanisme Pembentukan Struktur Pearlite, Contoh Soal Perhitungan Reaksi Eutectoid

Reaksi Eutectoid Pada Diagram Fasa Besi – Besi Karbida Reaksi eutectoid adalah reaksi dekomposisi larutan padat intertisi austenite yang mengandung k...

Pembentukan Struktur Upper Lower Bainite Diagram CCT

Pengertian Struktur Bainit.  Bainit adalah struktur antara yang terbentuk pada temperatur di atas temperatur awal martensit namun di bawah temperatur...

Struktur Kristal Austenit, Ferit, Lath Plate Martensit, Pengaruh Karbon Kekerasan

Struktur Kristal Face Centered Cubic FCC Besi Baja Austenit, Austenit mempunyai struktur sel FCC, face centered cubic, atau kubik pusat sisi, kps. Pada...

Jenis Baja Tahan Karat, Pengertian Contoh Sifat Mekanik Stainless Steel,

Pengertian Baja Tahan Karat.  Baja tahan karat merupakan kelompok dari baja paduan yang mempunyai sifat atau karakterisasi khusus. Ciri umum dari baja ...

Tipe Jenis Baja Tahan Karat Duplex

Pengertian/ Definisi Baja Tahan Karat Duplex.  Baja tahan karat duplex merupakan baja tahan karat dengan dua fasa. Baja ini mempunyai struktur austenit ...

Karakteristik Sifat Material Bahan Logam

Pengertian Sifat Material Bahan logam. Secara umum sifat atau karakteristik bahan atau material dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: Sifat Mekanik,...

Contoh Soal Perhitungan Rumus Modulus Elastisitas Young Bulk Volume Geser, Pengertian Diagram

Pengertian Modulus Young.  Modulus Young sering disebut juga sebagai Modulus elastisitas yang merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan aksial ...

Kurva Tegangan Regangan Rekayasa, Nominal Logam.

Pengertian Tegangan Rekayasa/Nominal/Tekink.  Sifat-sifat mekanik bahan atau logam yang dikuantifikasikan dengan kuat tarik, kuat luluh, perpanjangan ...

Kurva Tegangan Regangan Sejati, Sebenarnya

Kurva regangan regangan sejati atau biasa juga disebut kurva tegangan regangan sebenarnya dapat dihitung dengan menggunakan data dari kurva tegangan regangan...

Menentukan Kuat Tarik Luluh Elongasi Nominal Sebenarnya Pengertian Contoh Soal Perhitungan,

Pengertian Definisi Sifat Mekanik Bahan Logam.  Pengujian bahan atau logam bertujuan untuk mendapatkan atau mengetahui beberapa sifat bahan logam dengan ...

Pengertian-Menentukan Kekuatan Tarik Bahan Logam, Tensile Strength

Kekuatan tarik yang dimiliki bahan logam akan menunjukkan kemampuan bahan dalam menahan gaya tarik sebelum mengalami perubahan penampang atau penciutan....

Pengertian-Menentukan Keuletan Bahan Logam, Ductility

Keuletan bahan logam adalah sifat yang menunjukkan kemampuan bahan logam untuk bertambah panjang ketika diberi beban atau gaya tarik.  Besaran ini...

Daftar Pustaka:

  1. Thelning, K. E., 1984, “Steel And Its Heat treatment”, Second Edition, Butterworth.
  2. ASM Handbook, 1992, “ Metallography And Microstructures”, Volume 9, American Society For Metal,

Versi Awal

Pengertian Diagram Continuous  Cooling  Transformation, atau biasa disebut CCT Diagram, merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara laju pendinginan kontinyu dengan fasa atau struktur yang terbentuk setelah terjadinya transformasi fasa.

Fungsi Diagram Continuous  Cooling  Transformation

Gambar 1 menunjukkan diagram CCT untuk baja secara skematika. Terlihat bahwa Kurva-Kurva pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan yang berbeda akan menghasilkan fasa atau struktur baja yang berbeda. Setiap kurva pendinginan yaitu kurva (a), (b), dan (c) memperlihatkan permulaan dan akhir dari dekomposisi austenite menjadi fasa atau struktur baja akhir.

Diagram ini dapat memperkirakan fasa yang terbentuk dengan laju pendinginan yang berbeda. Atau dengan kata lain, pada diagram ini dapat dilihat pengaruh laju pendinginan terhadap fasa yang terbentuk.

Setiap Fasa memiliki sifat mekanik tersendiri, sehingga sifat logam akan ditentukan oleh fasa yang terdapat di dalamnya. Ini artinya sifat logam (mekanik) dapat dirubah atau disesuaikan dengan kebutuhan melalui perlakuan panas dengan laju pendinginan berbeda.

Diagram CCT
Gambar 1. Diagram Continuous Cooling Transformation, CCT Diagram

Sebagai ilustrasi, baja mengandung 0,2 persen karbon yang telah diaustenisasi pada temperatur 920 celcius, kemudian didinginkan dengan laju yang berbeda sampai temperature 200 dan 250 celcius.

Kurva pendinginan (a) menunjukkan pendinginan secara kontinyu yang sangat cepat dari temperature austenite sekitar 920 celcius ke temperature 200 celcius. Laju pendinginan cepat ini menghasilkan dekomposisi fasa austenite menjadi martensit.  Fasa Austenite akan mulai terdekomposisi menjadi martensit pada Temperature  Ms, martensite start. Sedangkan akhir pembentukan martensit akan berakhir ketika pendinginan mencapai temperature Mf, martensite finish.

Kurva pendinginan (b) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju sedang/medium dari temperature 920 celcius ke 250 celcius. Dengan laju pendinginan kontinyu ini fasa austenite terdekomposisi menjadi struktur bainit.

Kurva pendinginan (c) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan lambat dari temparatur 920 celcius ke 250 celcius. Pendinginan lambat ini menyebabkan fasa austenite terdekomposisi manjadi fasa ferit dan perlit.

Secara mikroskopik, pengaruh perbedaan laju pendinginan untuk kurva (a), (b), dan (c) terhadap fasa atau struktur baja akhir  dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah.

Struktur Mikro Pada Laju Pendinginan Berbeda
Gambar 2. Struktur Mikro Pada Laju Pendinginan Berbeda

Struktur mikro baja karbon sebelum dan setelah mengalami perlakuan panas dengan pendinginan berbeda diamati dengan mikroskop optik metalografi pada pembesaran 500 x.

  1. Kata dalam artikel, 2019, “Pengertian Diagram Continuous  Cooling  Transformation dan Pengertian dan contoh  CCT Diagram.   Diagram   hubungan   laju pendinginan kontinyu dengan fasa struktur atau  Contoh Gambar   Diagram Continuous Cooling Transformation.
  2. Kata dalam artikel, 2019, “CCT Diagram dengan fasa baja karbon dengan kurva pendinginan fasa austenite terdekomposisi. Transformasi fasa austenite ke bainit dan  fasa austenite terdekomposisi fasa ferit dan perlit antara dekomposisi fasa austenite menjadi martensit.
  3. Kata dalam artikel, 2019, “Pengaruh laju pendinginan terhadap fasa struktur mikro baja karbon. Merubah sifat mekanik logam dengan perlakuan panas. Contoh Struktur mikro baja karbon hasil perlakuan panas.
error: Content is protected !!