Jurnal Laporan Keuangan, Pengertian Fungsi Bentuk Jenis Contoh Soal

Pengertian Jurnal Akuntansi.  Bukti bukti transaksi keuangan yang telah diidentifikasi dicatat  di dalam suatu jurnal akuntansi. Jurnal merupakan media atau buku yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi berdasarkan urutan waktu atau secara kronologis terjadinya transaksi.

Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan dalam buku besar sehingga jurnal sering dikatakan sebagai catatan asli (book of original entry).

Fungsi Jurnal Akuntansi Keuangan

Beberapa Fungsi Jurnal Akuntansi diantaranya adalah

a). Fungsi Pencatatan, artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat.

b). Fungsi Historis, artinya transaksi yang terjadi harus dicatat sesuai dengan urutan waktu (kronologis).

c). Fungsi Analisis, artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan hasil analisis dari bukti-bukti transaksi hingga jelas letak debit atau kredit perkiraan beserta jumlahnya.

d). Fungsi Instruktif, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi

atau perintah untuk melakukan posting atau memindahkan debit atau kredit ke dalam buku besar.

e). Fungsi Informatif, artinya jurnal dapat memberikan informasi atau pemberitahuan mengenai transaksi yang terjadi.

Jenis Bentuk Jurnal Akuntansi Keuangan

Jurnal yang biasa digunakan untuk mencatat transaksi keuangan terdiri dari dua jenis, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.

Jurnal Umum Akuntansi

Jurnal umum merupakan media atau buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi selama satu periode waktu tertentu misal satu bulan, tanpa membedakan jenis transaksi. Misalnya transaksi pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, penerimaan kas, pengeluaran kas, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian, retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, beban angkut pembelian, dan beban angkut penjualan semuanya dicatat menjadi satu dalam jurnal umum ini.

Jurnal umum cocok digunakan untuk perusahaan yang jumlah atau volume transaksi relatif sedikit. Jika jumlah transaksi sudah relative banyak, maka jurnal umum tidak lagi memadai digunakan untuk mencatat transaksi tersebut. Bentuk jurnal umum pada perusahaan dagang adalah sama dengan jurnal umum pada perusahaan jasa.

Contoh Bentuk Jurnal Umum  

Jurnal umum merupakan jurnal standar yang berbentuk secara umum. Jurnal ini biasanya juga disebut sebagai jurnal memorial.

Umumnya buku jurnal atau buku harian menggunakan bentuk jurnal umum dua kolom. Kolom-kolom dalam jurnal ini meliputi:

Contoh Bentuk Jurnal Umum Memorial Akuntansi Keuangan
Contoh Bentuk Jurnal Umum Memorial Akuntansi Keuangan

a). Kolom Tanggal (A).

Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal kejadian transaksi yang dicatat berdasar urutan kronologi kejadiaannya.

b). Kolom Keterangan (B).

Kolom ini digunakan untuk mencatat ayat-ayat jurnal transaksi sesuai dengan urutan debet kredit dalam setiap transaksi. Ayat jurnal debit harus dicatat dahulu kemudian baru diikuti ayat jurnal kredit. Cara penulisan ayat jurnal kredit dilakukan dengan agak masuk ke dalam. Hal ini dilakukan untuk setiap transaksi.

c). Kolom Referensi (C).

Kolom ini digunakan untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke buku besar.

d). Kolom Debit (D).

Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus didebit dari suatu transaksi.

e). Kolom Kredit (E).

Kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah yang harus di kredit dari suatu transaksi.

Contoh Pembuatan Jurnal Umum  

Jurnal umum atau buku harian adalah Jurnal untuk mencatat transaksi secara permanen dan lengkap, yang disusun secara kronologis dari semua transaksi perusahaan .

Bentuk jurnal umum perusahaan dagang sama seperti jurnal umum di perusahaan jasa. Karena perusahaan dagang berfungsi menjual dan membeli barang dagangan maka isi dari jurnal yang ada di perusahaan dagang juga mencatat transaksi tersebut, sehingga berbeda dengan perusahaan jasa. Berikut ini ilustrasi jurnal umum:

Sebagai contoh pencatatan transaksi penjualan secara tunai dengan menggunakan metode periodik: Tanggal 5 Juli Perusahaan PT Ardra Biz melakukan penjualan tunai sebesar Rp. 36.000.000,-, maka transaksi ini bisa dicatat sebagai berikut:

Contoh Membuat Bentuk Jurnal Umum Memorial Akuntansi Keuangan
Contoh Membuat Bentuk Jurnal Umum Memorial Akuntansi Keuangan

Jurnal Khusus Akuntansi Keuangan

Ketika transaksinya relative  banyak, maka jurnal umum tidak lagi memadai digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi tersebut. Sehingga digunakan jurnal lain untuk mencatat transaksi tersebut, yaitu jurnal khusus.

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi sejenis. Jenis transaksi dikelompokkan, Contohnya untuk transaksi pembelian dengan fasilitas kredit dicatat dalam jurnal pembelian. Jurnal khusus terdiri dari; jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Adapun bentuk dari tiap – tiap jurnal tersebut adalah:

Jurnal Khusus Pembelian Akuntansi Keuangan 

Jurnal Khusus Pembelian adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagangan maupun pembelian aktiva lainnya secara kredit. Namun tidak menutup kemungkinan pembelian tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini.

Contoh Membuat Jurnal Khusus Transaksi Pembelian

Bentuk jurnal khusus pembelian beserta cara pencatatannya diberikan pada contoh seperti  berikut:

Pada Tanggal 10 Juli perusahaan membeli barang dagangan dari Distributor PT Jaya senilai Rp. 15.000.000,- , dimana Rp. 10.000.000,- dibayar tunai dan sisanya dibayar 45 hari lagi (pada contoh ini pajak diabaikan).

Contoh Membuat Bentuk Jurnal Pembelian Akuntansi Keuangan
Contoh Membuat Bentuk Jurnal Khusus Pembelian Akuntansi Keuangan

Jurnal Khusus Penjualan Akuntansi Keuangan 

Jurnal Khusus Penjualan adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit. Namun demikian tidak menutup memungkinkan penjualan tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini juga.

Jadi, jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat penjualan-penjualan barang dagangan secara kredit.

Bentuk jurnal penjualan sangat sederhana, karena hanya memiliki satu kolom jumlah untuk mencatat penjualan dan piutang dagang.

Contoh Soal Membuat Jurnal Khusus Transaksi Penjualan,

Adapun Bentuk jurnal khusus penjualan beserta cara pencatatannya diberikan pada contoh seperti berikut:

Pada Tanggal 28 Juli PT Ardra Biz menjual barang dagangan kepada PT Driya senilai Rp. 10.000.000,- dengan ketentuan sebesar Rp. 6.000.000 dibayar tunai dan sisanya dibayar bulan depan (Pada contoh ini Pajak diabaikan).

Contoh Membuat Bentuk Jurnal Penjualan Akuntansi Keuangan
Contoh Membuat Bentuk Jurnal Khusus Penjualan Akuntansi Keuangan

Jurnal Khusus Penerimaan Kas Akuntansi Keuangan 

Jurnal Khusus Penerimaan Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang dikatagorikan sebagai penerimaan kas baik berupa uang, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang dikatagorikan dalam jurnal ini antara lain; penerimaan dari pelunasan atau pembayaran piutang, penjualan barang dagangan secara tunai, dan penerimaan pendapatan lain-lain.

Seluruh transaksi yang menyebabkan bertambahnya jumlah uang kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas.

Transaksi yang menambah jumlah uang kas, antara lain, transaksi penjualan tunai, potongan penjualan, penerimaan piutang dagang, dan penerimaan uang kas dari para pemilik sebagai setoran modal

Contoh Soal Membuat Jurnal Transaksi Penerimaan Kas

Bentuk jurnal khusus penerimaan kas dan cara pencatatannya ditunjukkan pada contoh berikut:

Pada Tanggal 10 Juli Perusahaan PT Ardra Biz menerima pembayaran piutang dari pelanggan yaitu PT Gemilang sebesar Rp. 10.000.000. Contoh jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan kas adalah sebagai berikut:

Contoh Membuat Bentuk Jurnal Penerimaan Kas Akuntansi Keuangan
Contoh Membuat Bentuk Jurnal Khusus Penerimaan Kas Akuntansi Keuangan

Jurnal  Khusus Pengeluaran  Kas Akuntansi Keuangan 

Jurnal Khusus Pengeluaran Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang dikatagorikan sebagai pengeluaran atau pembayaran baik melalui kas, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang masuk katagori jurnal pengeluaran kas ini di antaranya pembelian barang dagangan dengan tunai, pembayaran utang, pembelian aktiva lain dengan tunai, pembayaran beban, pengambilan uang oleh pemilik atau prive.

Jurnal pengeluaran kas khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas perusahaan.

Pengeluaran yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas, antara lain, pembelian secara tunai, pembayaran beban, pembayaran utang, pengambilan prive, dan pengeluaran-pengeluaran uang lainnya.

Contoh Soal Membuat Jurnal Khusus Transaksi Pengeluaran Kas,

Bentuk jurnal khusus pengeluaran kas beserta contoh pencatatannya ditunjukkan pada contoh berikut ini:

Pada Tanggal 15 Juli PT Ardra Biz melunasi utang pada PT Rasen sebesar Rp. 50.000.000,-.

Contoh Membuat Bentuk Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Akuntansi Keuangan
Contoh Membuat Bentuk Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Akuntansi Keuangan

Jurnal Memorial 

Jurnal Memorial adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus. Jadi jurnal ini mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.

Transaksi – transaksi yang masuk dalam jurnal memorial di antaranya adalah retur penjualan, pengurangan harga, potongan penjualan, retur pembelian, pengurangan harga, depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap tidak berwujud, penyesuaian akhir tahun, pembetulan kesalahan, penutupan, penyesuaian kembali di awal tahun.

Contoh Soal Membuat Jurnal Khusus Memorial Akuntansi 

Pada Tanggal 30 Diterima pengembalian sebagian barang dari PT Driya yang dijual pada tanggal 28 Juli, sebesar Rp 1000.000,-

Contoh Membuat Bentuk Jurnal Memorial Akuntansi Keuangan
Contoh Membuat Bentuk Jurnal Memorial Akuntansi Keuangan

Daftar Pustaka:

  1. Yusup, Al., Haryono, 2005, ”Dasar Dasar Akuntansi”, Jilid 1, Edisi Keempat, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
  2. Kasmir, 2011, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Pertama, Rajawli Pers, Jakarta.
  3. Kuswadi, “Analisis Keekonomian Projek”, Edisi Pertama, CV Andi Offset, Penerbit Andi, Yogyakarta.
  4. Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  5. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  6. Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
  7. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  8. Kata dalam artikel. Bukti bukti transaksi keuangan dan cek ataupun bilyet giro sedangkan Contoh Jurnal Laporan Keuangan Perusahaan. Jenis Jurnal Akuntansi Keuangan beserta jurnal khusus atau jurnal khusus adalah Jurnal Memorial atau Jurnal Umum.
  9. Yang lain Jurnal Memorial atau Jurnal Umum adalah jurnal pembelian atau Jurnal Pembelian adalah Jurnal Penerimaan Kas. Jurnal Penerimaan Kas adalah Jurnal Pengeluaran Kas atau Jurnal Pengeluaran Kas adalah Jurnal Penjualan. Sedangkan  Jurnal Penjualan adalah, Jurnal Umum dan Jurnal umum adalah jurnal umum dan jurnal khusus.

Analisis Laba Kotor: Pengertian SPV SVV CPV CVV Contoh Soal Rumus Cara Menghitung Manfaat Faktor Mempengaruhi

Pengertian Laba Kotor. Laba atau keuntungan merupakan tujuan atau target utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pencapaian target laba merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya dan sekaligus ukuran kinerja pihak manajemen di masa yang akan dating.

Penentuan target laba merupakan bagian penting bagi pengelola perusahaan agar termotivasi untuk berkerja secara maksimal dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pencapaian target akan menjadi ukuran dalam menentukan posisi jabatan atau karier pihak manajemen di masa depan.

Laba yang diperoleh perusahaan terdiri dari dua jenis yaitu: laba kotor atau gross profit dan laba bersih atau net profit.

Laba Kotor

Laba kotor adalah laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban peruahaan. Ini artinya laba keseluruhan yang pertama kali diperoleh perusahaan.

Laba Kotor adalah selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan dalam periode tertentu. Laba kotor disebut juga gross margin

LK = P – HPP

LK = laba kotor

P = Penjualan

HPP = Harga Pokok Penjualan

Laba Bersih

Laba bersih adalah laba yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang merupakann beban telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.

Laba yang diperoleh perusahaan tidaklah selalu sama dari satu periode ke periode lainnya. Laba cenderung berubah-ubah. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa factor. Adapun factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya laba kotor adalah:

1. Harga Jual Barang dan Jasa

Harga jual barang akan mempengaruhi berapa besar laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin tinggi harga jual suatu produk maka, laba perusahaan akan meningkatkan. Perbedaan harga jual periode saat ini dengan periode sebelumnya akan menyebabkan perbedaan pada laba yang diperoleh. Jika pada periode saau ini, harga jual lebih tinggi dari periode sebeumnya, maka laba periode saat ini akan lebih tinggi dari periode sebelumnya.

2. Jumlah atau Volume Barang dan Jasa Yang Dijual.

Jumlah atau volume barang yang dijual akan menentukan berapa banyak laba diperoleh perusahaan. Perubahan dalam jumlah barang yang dijual akan merubah pula laba yang akan diperoleh. Semakin tinggi jumlah barang yang dijual maka, semakin tinggi pula laba yang akan diperoleh peruasahaan.

3. Harga Pokok Penjualan Barang dan Jasa.

Jika harga pokok penjualan barang berubah namun harga jual tidak berubah maka laba juga akan berubah. Untuk jumlah barang yang terjual tidak berubah, dengan naiknya harga pokok penjualan, namun harga jual tidak berubah, maka laba perusahaan akan berkurang.

Harga pokok penjualan dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan kenaikan harga secara umum. Setiap kenaikan factor ini akan menaikan harga pokok penjualan. Dengan demikian, laba kotor dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja dan kenaikan barang secara umum.
Jika factor-faktor yang lainnya tidak berubah, maka setiap kenaikan bahan baku, atau upah tenaga kerja maka, laba kotor akan mengalami penurunan.

Pengertian Analisis Laba Kotor

Analisis laba kotor adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari satu periode ke satu periode lainnya dengan factor factor yang menyebabkan terjadinya perubahan laba kotor antara dua atau lebih periode tersebut.

Data Analisis Laba Kotor

Adapun data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis laba kotor adalah:

a). Target Yang Ditetapkan

Target yang telah ditetapkan adalah jumlah angka atau persentase laba yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Target ini ditentukan sebelum perusahaan melakukan kegiatan operasinya. Misalnya target laba kotor yang diinginkan adalah Rp10 miliar atau 20% dari penjualan.

b). Pencapaian Hasil Laba Aktual

Pencapaian hasil laba pada periode yang dihitung artinya laba aktual yang diperoleh pada periode ini. Apakah Laba periode ini sama dengan angka yang telah ditargetkan sebelumnya.

c). Laba Periode Sebelumnya.

Laba pada beberapa periode sebelumnya, merupakan per- olehan laba beberapa periode yang lalu, lebih dari satu periode ke belakang. Data laba pada beberapa periode sebelumnya sebaiknya diambil lebih dari tiga tahun. Kegunaannya adalah untuk melihat trend perjalanan laba perusahaan dari periode ke periode.

Manfaat Analisis Laba Kotor

Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari analisis laba kotor adalah

a). Untuk mengetahui penyebab turunnya harga jual

b). Untuk mengetahui penyebab naiknya harga jual

c). Untuk mengetahui penyebab turunnya harga pokok penjualan

d). Untuk mengetahui penyebab naiknya harga pokok penjualan

e). Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian penjualan akibat naik turunnya harga jual

f). Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian produksi akibat naik turunnya harga pokok

g). Sebagai salah satu alat ukur untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode

h). Sebagai bahan untuk menentukan kebijakan manajemen ke depan dengan mencerrnati kegagalan atau kesuksesan pencapai laba kotor sebelumnya

Contoh Soal Perhitungan Analisis Laba Kotor

Data keuangan PT Ardra Biz ditunjukkan pada table di bawah.

Tabel Contoh Soal Rumus Perhitungan Analisis Laba Kotor,
Tabel Contoh Soal Rumus Perhitungan Analisis Laba Kotor,

Pertanyaan

Hitung Sales Price Variance SPV, Sales Volume Variance SVV, Cost Price Variance CPV, dan Cost Volume Variance CVV,

a). Sales Price Variance

Sales Price Variance SPV adalah selisih atau perbedaaan antara nilai penjualan actual dengan nilai penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan harga barang per satuan untuk volume actual yang sama. Artinya, jika ada perbedaan harga barang, maka akan menyebabkan terjadinya selisih nilai penjualan.

Menghitung Pengaruh Harga Satuan Terhadap Penjualan, Sales Price Variance SPV

Besarnya Sales Price Variance SPV dapat dinyatakan dengan rumus persamaaan berikut

Nilai penjualan actual = Q2 x H2

Nilai penjualan yang dianggarkan = Q2 x H1

SPV = Perubahan atau selisih nilai penjualan

SPV = (Q2 x H2) – (Q2 x H1)

SPV = Q2 x (H2 – H1)

Q2 = jumlah barang terjual actual, atau  tahun ke dua  atau actual atau tahun 2020

H2 = harga per satuan actual, atau tahun ke dua atau 2020

H1 = harga per satuan yang di anggarkan, atau tahun ke satu atau tahun sebelumnya atau tahun 2019

SPV = 2200 x (300 – 200)

SPV = 220.000 rupiah

b). Sales Volume Variance SVV

Sales Volume Variance SPV adalah selisih atau perbedaaan antara nilai penjualan actual dengan nilai penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan jumlah barang terjual untuk harga satuan yang dianggarkan. Artinya, jika ada perbedaan jumlah barang yang dijual, maka akan menyebabkan terjadinya selisih nilai penjualan.

Menghitung Pengaruh Jumlah Barang Terjual Terhadap Penjualan, Sales Volume Variance SVV

Besarnya Sales Volume Variance SVV dapat dinyatakan dengan rumus persamaaan berikut

SVV = (H1 x Q2) – ( H1 x Q1)

SVV = H1 x (Q2 – Q1)

SVV = perubahan, selisih penjualan

Q2 = jumlah barang terjual actual atau tahun ke dua atau tahun 2020)

Q1 = jumlah barang terjual yang dianggarkan atau tahun ke satu atau tahun sebelumnya  atau tahun 2019)

H1 = harga per satuan yang dianggarkan atau tahun ke satu atau tahun 2019

SVV = 200 x (2200 – 2000)

SVV = 40.000 rupiah

c). Cost Price Variance CPV

Cost Price Variance CPV adalah selisih atau perbedaaan antara harga pokok penjualan actual dengan harga pokok penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan harga pokok barang untuk volume actual. Artinya, jika ada perbedaan harga pokok barang, maka akan menyebabkan terjadinya selisih harga pokok penjualan.

Menghitung Pengaruh Harga Pokok Terhadap Harga Pokok Penjualan, Cost Price Variance CPV

Besarnya cost price variance yang menunjukkan pengaruh harga pokok terhadap harga pokok penjualan dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut

Harga pokok penjuaan actual = Q2 x HP2

Harga pokok penjualan yang dianggarkan = Q2 x HP1

CPV= perubahan, selisih harga pokok penjualan

CPV = (Q2 x HP2) – Q2 x HP1)

CPV = Q2 x (HP2 – HP1)

Q2 = jumlah barang terjual actual atau  tahun ke dua atau tahun 2020

Q1 = jumlah barang terjual yang dianggarkan atau tahun ke satu atau tahun sebelumnya  atau tahun 2019

HP1 = harga pokok yang dianggarkan atau tahun ke satu  atau tahun sebelumnya atau  tahun 2019

HP2 = harga pokok actual atau tahun ke dua atau  tahun 2020

CPV = 2200 x (200 – 150)

CPV = 110.000 rupiah

d). Cost Volume Variance, CVV

Cost Price Variance CPV adalah selisih atau perbedaaan antara harga pokok penjualan actual dengan harga pokok penjualan yang dianggarkan akibat adanya perbedaan jumlah barang pada harga pokok yang dianggarkan. Artinya, jika ada perbedaan jumlah barang, maka akan menyebabkan terjadinya selisih harga pokok penjualan.

Menghitung Pengaruh Jumlah Barang Pada Harga Pokok Terhadap Harga Penjualan Pokok, Cost Volume Variance

Besarnya cost price variance yang menunjukkan pengaruh jumlah barang terhadap harga pokok penjualan dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut

CVV = (PH1 x Q2) – ( PH1 x Q1)

CVV = PH1 x (Q2 – Q1)

CVV = perubahan, selisih harga pokok penjualan

Q2 = jumlah barang terjual pada tahun ke dua (actual atau tahun 2020)

Q1 = jumlah barang terjual pada tahun ke satu (tahun dianggarkan atau tahun sebelumnya  atau tahun 2019)

HP1 = harga pokok dianggarkan atau tahun ke satu atau sebelumnya atau  tahun 2019

HP2 = harga pokok aktual atau tahun ke dua atau tahun 2020

CVV = 150 x (2200 – 2000)

CVV = 30.000 rupiah

Menghitung Pengaruh Harga dan Jumlah Barang Terhadap Penjualan

Perubahan nilai penjualan yang diakibatkan oleh adanya perubahan harga dan jumlah barang adalah

Perubahan nilai penjualan akibat harga jual satuan adalah

SPV = 220.000

Perubahan nilai penjulan akibat jumlah barang adalah

SVV = 40.000

Sehingga total perubahan, atau selisih nilai penjualan akibat harga dan jumlah barang adalah

TP = SPV + SVV

TP = total selisih nilai penjualan

TP = 220.000 + 40.000

TP = 260.000

Menghitung Pengaruh Harga Pokok dan Jumlah Barang Terhadap Harga Pokok Penjualan

Perubahan harga pokok penjualan diakibatkan oleh adanya perubahan harga pokok dan jumlah barang adalah

Perubahan harga pokok penjualan akibat harga pokok satuan adalah

CPV = 110.000

Perubahan harga pokok penjulan akibat jumlah barang adalah

CVV = 30.000

Sehingga total perubahan, atau selisih harga pokok penjualan akibat harga pokok dan jumlah barang adalah

THPP = SPV + SVV

THPP = total selisih harga pokok penjualan

THPP = 110.000 + 30.000

THPP = 140.000

Perubahan Laba Kotor

Perubahan atau selisih laba kotor akibat perubahan harga satuan, harga pokok dan jumlah barang dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikut

SLK = TP – THPP

SLK = selesih laba kotor

SLK = 260.000 – 140.000

SLK = 120.000 rupiah

Jenis-Jenis Laporan Keuangan Pada Akuntansi.

Fungsi Laporan keuangan tergantung pada jenis laporan keuangannga. Secara umum laporan keuangan terdiri dari lima jenis laporan yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal………

Laporan Keuangan Akuntansi, Tujuan Dan Sifat-Sifat

Pengetian Laporan Keuangan. Secara sederhana laporan keuanga adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan saat ini,…

Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.

Pengertian Laba Kotor. Laba atau keuntungan merupakan tujuan atau target utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pencapaian target laba merupakan salah satu ukuran keberhasilan pe……….

Pengertian Aktiva Lancar, Tetap Dalam Laporan Keuangan.

Aktiva adalah kekayaan atau harta atau aset yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sumber daya yang dikuasi oleh perusahaan sebagai akibat dari kegiatan masa lalu dan mendapatkan manfaat atau keuntungan ………………..

Pengertian Kewajiban, Ekuitas Dalam Laporan Keuangan.

Kewajiban adalah utang yang wajib atau harus dibayar oleh perusahaan  pada saat tertentu di masa akan datang. Kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan.  Kewajiban ini …………

Pengertian Modal Kerja, Dalam Laporan Keuangan

Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan supaya usaha berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Modal kerja adalah modal atau dana yang diperlukan untu………….

Pengertian, Definisi, Persamaan Dasar Akuntansi

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi. Aktiva atau assets merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada masa yang akan datang. Ekuitas atau equit………..

Prinsip-Prinsip Akuntansi, Berlaku Umum

Untuk mendapatkan objektivitas dari laporan akuntansi, maka laporan akuntansi keuangan harus dibuat dengan berlandaskan pada standar-standar atau pedoman yang telah teruji dan dapat diterima secara………..

Titik Pulang Pokok, Break Even Point. Contoh Perhitungan

Pengertian Pulang Pokok Break even atau kembali pokok atau pulang pokok atau impas merupakan suatu keadaan dimana jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya untuk memperoleh hasil …………

Daftar Pustaka:

  1. Yusup, Al., Haryono, 2005, ”Dasar Dasar Akuntansi”, Jilid 1, Edisi Keempat, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
  2. Kasmir, 2011, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Pertama, Rajawli Pers, Jakarta.
  3. Kuswadi, “Analisis Keekonomian Projek”, Edisi Pertama, CV Andi Offset, Penerbit Andi, Yogyakarta.
  4. Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  5. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  6. Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
  7. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  8. Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Pengertian dan Contoh Laba Kotor Keuntungan dan laba kotor atau gross profit dan laba bersih atau net profit. Jenis Jenis Laba dengan Contoh Cara Perhitungan Laba Usaha dan Rumus Persamaan menghitung Laba Usaha. Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.
  9. Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Pengaruh Harga Jual Barang dan Jasa terhadap laba. Pengaruh Jumlah atau Volume Barang dan Jasa Yang Dijual terhadap laba kotor dan Pengaruh Harga Pokok Penjualan Barang dan Jasa terhadap laba kotor. Pengertian contoh  Harga pokok penjualan dan Faktor yang Mempengruhi harga pokok penjualan.

Fungsi Tujuan Azas Sifat Syarat Unsur Laporan Keuangan Akuntansi

Laporan Keuangan Akuntansi Perusahaan. Secara sederhana laporan keuangan adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan saat ini, atau terkini.

Hal ini artinya keadaan keuangan perusahaan merujuk pada tanggal tertentu, ini biasanya untuk neraca keuangan. Atau kondisi dalam periode tertentu, ini artinya laporan merujuk pada rentang waktu tertentu, biasanya satu tahun, ini biasanya untuk laporan laba rugi.

Tujuan Laporan Keuangan Akuntansi Perusahaan.

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak pengelola perusahaan atau pihak lain yang berkepentingan termasuk pemilik saham (untuk perusahaan terbuka) dan stakeholder, terkait kondisi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada rentang waktu tertentu

Beberapa tujuan pembuatan laporan keuangan diantaranya adalah:

a). Memberikan gambaran atau informasi tentang jenis dan jumlah aktiva atau harta yang dimiliki oleh perusahaan saat ini.

b). Memberikan gambaran atau informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini.

c). Memberikan gambaran atau informasi tentang jenis dan jumlah pendapatkan yang diperoleh oleh perusahaan pada periode tertentu.

d). Memberikan gambaran atau informasi data tentang jumlah dan jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

e). Memberikan informasi dan penjelasan terkait perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan.

f). Memberikan gambaran atau informasi terkait dengan kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

g). Memberikan informasi atau gambaran tentang catatan-catatan yang diperlukan untuk laporan keuangan.

h). Memberikan data dan informasi keuangan lainnya.

Sifat Laporan Keuangan Perusahaan 

Dalam pembuatannya, laporan keuangan perusahaan dibuat berdasarkan beberapa sifat berikut:

a). Bersifat historikal, artinya laporan keuangan dibuat dan susun dari data masa lalu dan masa sekarang.

b). Bersifat Menyeluruh, artinya laporan dibuat selengkap mungkin. Dibuat dan disusun dengan standar yang telah ditetapkan.

Fungsi Laporan Keuangan

Beberapa fungsi laporan keuangan diantaranaya adalah

a). Untuk mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dengan membandingkan jumlah pendapatan dan beban. Ini Merupakan fungsi dari laporan keuangan laba rugi

b). Untuk mengetahui perubahan modal yang terjadi dalam perusahaan dengan menganalisa faktor-faktor atau transaksi-transaksi yang memengaruhinya. Fungsi ini termuat dalam laporan keuangan perubahan modal

c). Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dengan melihat jenis dan jumlah dari harta, kewajiban, dan modal. Fungsi ini merupakan isi dari laporan keuangan neraca

d).  Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar di suatu perusahaan dan melihat pengaruhnya terhadap saldo kas akhir periode. Fungsi ini termuat dalam laporan keuangan arus kas.

Asumsi Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai informasi keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan di akhir periode akuntansi digunakan anggapan dasar atau asumsi dasar agar laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan di antaranya sebagai berikut.

a). Asas Accrual Basic, Dasar Akrual

Berdasarkan asas ini, perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali arus kas. Menurut dasar ini, aktiva, kewajiban, ekuiti (modal), penghasilan, dan beban diakui pada saat kejadian.

Penyusunan laporan keuangan bukan didasarkan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.

b). Asas Cash Basic, Dasar Tunai

Dasar tunai mempunyai maksud bahwa pendapatan dan biaya diakui pada saat penerimaan atau pengeluaran uang kas.

Pengggunaan dasar ini biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan yang menjual barang secara angsuran, artinya pengakuan terhadap perubahan kekayaan didasarkan pada mutasi kas.

c). Asas Kesatuan Usaha, Konsep Entitas

Konsep entitas atau kesatuan usaha mempunyai pengertian bahwa laporan keuangan digunakan baik, oleh suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri maupun terpisah dari organisasi lain atau individu lain.

d). Asas Going Concern (Kelangsungan Usaha)

Konsep kesinambungan mempunyai arti bahwa laporan keuangan dibuat oleh suatu unit ekonomi yang diasumsikan akan terus- menerus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan.

Oleh sebab itu penyajian aktiva dalam laporan keuangan harus berdasarkan harga historis atau harga perolehannya.

e). Asas Pembandingan Pengeluaran Beban dengan Penghasilan (Matching Concept)

Pengeluaran beban yang diakui dalam laporan laba rugi berlandaskan atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh.

Hubungan biaya dengan penghasilan (matching concept) melibatkan secara bersamaan atau gabungan antara penghasilan dan beban.

Sehingga suatu laporan keuangan yang dis  ajikan harus mempertemukan secara layak antara biaya-biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh dalam satu periode akuntansi yang sama.

f). Asas Harga Perolehan (Cost)

Asas ini menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya.

Meskipun pembeli mengetahui bahwa harga mungkin masih bisa ditawar, tetapi barang atau jasa yang dibeli akan dicatat berdasarkan harga yang disepakati dalam transaksi tersebut.

Unsur-Unsur Laporan Keuangan Akuntansi

Unsur  unsur laporan keuangan bergantung pada jenis laporan keuangan yang dibuat.

a).  Unsur Unsur Laba Rugi

Unsur unsur pada laporan laba rugi diantaranya pendapatan dan beban.

1). Pendapatan adalah penerimaan yang timbul dari aktivitas perusahaan, seperti penjualan, penerimaan jasa, bunga, dan lain-lain.

2). Beban adalah sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan, seperti beban listrik, beban gaji dan upah, dan lain-lain.

b). Unsur Unsur Perubahan Modal

Unsur unsur pada laporan perubahan modal sebagai berikut:

1). Modal awal, yakni jumlah modal di awal periode akuntansi.

2). Laba atau rugi, yakni selisih antara pendapatan dan beban. Bila pendapatan lebih besar dari beban akan diperoleh laba, bila pendapatan lebih kecil dari beban akan diperoleh rugi.

3). Modal tambahan, yakni modal yang ditambahkan selama periode akuntansi berlangsung.

4). Pengambilan pribadi (prive), yakni besarnya kas atau uang perusahaan yang diambil pemilik untuk kepentingan pribadinya.

e). Modal akhir, yakni jumlah modal di akhir periode akuntansi setelah dipengaruhi oleh keempat unsur di atas.

c). Unsur Unsur Neraca

Unsur unsur Pada neraca adalah sebagai berikut:

1). Aktiva atau harta, yakni kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berupa aktiva berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai uang dan akan mendatangkan manfaat di masa yang akan datang.

2). Kewajiban atau utang, yakni utang perusahaan di masa kini yang timbul akibat peristiwa di masa lalu yang telah memberikan manfaat kepada perusahaan dan penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya perusahaan.

3). Modal atau ekuitas adalah kekayaan pemilik perusahaan yang ditanamkan ke dalam perusahaan yang besarnya merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban.

d). Unsur Unsur Laporan Arus Kas

Unsur unsur pada laporan arus kas adalah sebagai berikut:

1). Arus Kas Masuk

Arus kas masuk, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan masuknya kas ke dalam perusahaan.

2). Arus Kas Keluar

Arus kas keluar, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan keluarnya kas dari perusahaan.

Syarat Kualitatif Laporan Keuangan Akuntansi

Syarat- syarat kualitatif agar informasi laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan diantaranya adalah

1). Laporan Keuangan Dapat Dipercaya

Suatu laporan keuangan akuntansi dapat dipercaya bergantung kepada tiga hal, yaitu sebagai berikut.

a). Dapat diuji, artinya kebenaran informasi harus dapat diuji oleh penguji independen (bebas) dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

b). Netral, artinya informasi tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu, tetapi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai.

c). Menyampaikan yang seharusnya, artinya informasi akuntansi harus berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang sebenarnya.

2). Laporan Keuangan Dapat Dipahami

Laporan keuangan akuntansi harus dapat dipahami, maksudnya informasi tersebut dinyatakan dalam bentuk dan dengan menggunakan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai sehingga informasi dapat dipahami oleh pemakai.

3). Keandalan (Reliability) Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang andal (reliable), maksudnya laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan disajikan secara tulus dan jujur (faithful representation).

4). Perbandingan antara Manfaat dan Biaya Laporan Keuangan

Manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang dapat diterima oleh pemakai laporan keuangan.

5). Laporan Keuangan Yang Relevan

Laporan keuangan harus memiliki relevansi dengan kebutuhan pemakai. Laporan harus dapat membantu pemakai dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pada masa lalu.

5). Materialitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan dikatakan material, jika kelalaian mencantumkan atau kesalahan mencatat dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai.

6). Laporan Keuangan Lengkap (Complete)

Laporan keuangan bersifat lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Informasi yang disajikan harus lengkap karena jika sengaja tidak mengungkapkan secara lengkap, informasi yang disajikan menjadi tidak benar atau menyesatkan, tidak dapat diandalkan, serta tidak sempurna jika ditinjau dari segi relevansi.

7). Laporan Keuangan Sebagai Nilai Prediksi

Laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk memperkirakan masa depan.

8). Laporan Keuangan Dapat Dibandingkan (Comparable)

Laporan akuntasi harus dapat dibandingkan.  Laporan keuangan harus dapat memberikan kemudahan bagi pemakainya dalam membandingkan laporan keuangan antarperiode sehingga dapat mengidentifiakasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangannya.

Laporan harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain agar dapat dievaluasi baik posisi keuangan, kinerja, maupun perubahan keuangan secara relatif.

9). Laporan Keuangan Tepat Waktu

Tepat waktu, maksudnya informasi akuntansi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan.

10). Laporan Keuangan Sebagai Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik artinya informasi yang ada dalam laporan keuangan harus dapat menumbuhkan umpan balik. Umpan balik dapat berupa prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

11). Laporan Keuangan Merupakan Penyajian yang Jujur

Penyajian laporan harus jujur. Informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan harus disampaikan secara jujur setiap transaksi atau peristiwa lainnya dan disajikan secara wajar.

12). Laporan Keuangan Harus Substansial

Substansial artinya Informasi akuntansi yang ada dalam laporan keuangan harus disampaikan sesuai transaksi dan peristiwa lainnya dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya bentuk hukumnya.

13). Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Sehat (Prudence)

Pertimbangan sehat artinya informasi akuntansi yang disajikan harus berguna dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi karena pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian dalam melakukan perkiraan.

Jenis Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis laporan keuangan, yaitu:

a).Laporan Keuangan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan rincian pendapatan yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi di suatu perusahaan.

b). Laporan Keuangan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah sebuah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal (atau ekuitas) suatu perusahaan yang terjadi selama satu periode akuntansi.

c). Laporan Keuangan Neraca

Neraca adalah sebuah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang terdiri atas harta, kewajiban (utang), dan modal (ekuitas) selama satu periode akuntansi.

d). Laporan Keuangan Arus Kas

Laporan arus kas adalah sebuah laporan keuangan yang melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar di suatu perusahaan selama satu periode akuntansi.

Analisis Laba Kotor: Pengertian SPV SVV CPV CVV Contoh Soal Rumus Cara Menghitung Manfaat Faktor Mempengaruhi

Pengertian Laba Kotor.  Laba atau keuntungan merupakan tujuan atau target utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pencapaian target...

Fungsi Tujuan Azas Sifat Syarat Unsur Laporan Keuangan Akuntansi

Laporan Keuangan Akuntansi Perusahaan. Secara sederhana laporan keuangan adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan...

Kewajiban Ekuitas Laporan Keuangan, Pengertian Contoh

Pengertian Kewajiban dan Ekuitas.  Kewajiban adalah utang yang wajib atau harus dibayar oleh perusahaan  pada saat tertentu di masa akan datang. Kewajiban m...

Laporan Keuangan: Pengertian Jenis Contoh Neraca Laba Rugi Perubahan Modal Arus Kas

Pengertian Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan. Secara sederhana laporan keuangan adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan...

Pengertian Modal Kerja, Laporan Keuangan

Pengertian Modal Kerja.  Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan supaya usaha berjalan sesuai dengan rencana yang ...

Persamaan Dasar Akuntansi, Pengertian Contoh Perhitungan

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi.  Aktiva atau assets merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan dapat memberikan manfaat ...

Prinsip Dasar Etika Profesi Bidang Spesialisasi Akuntansi, Pengertian Berlaku Umum

Pengertian Istilah Prinsip Akuntansi Berlaku Umum.  Untuk mendapatkan objektivitas dari laporan akuntansi, maka laporan akuntansi keuangan harus dibuat ...

Titik Pulang Pokok, Break Even Point BEP: Contoh Soal Rumus Perhitungan Margin of Safety, Fungsi Asumsi

Pengertian Pulang Pokok.  Break even atau kembali pokok atau pulang pokok atau impas merupakan suatu keadaan dimana jumlah hasil penjualan sama dengan ...

Total Aktiva, Aktiva Lancar, Tetap dalam Laporan Keuangan. Contoh Cara Perhitungan

Pengertian Aktiva.  Aktiva adalah kekayaan atau harta atau aset yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sumber daya yang dikuasi oleh perusahaan sebagai ...

Daftar Pustaka:

  1. Yusup, Al., Haryono, 2005, ”Dasar Dasar Akuntansi”, Jilid 1, Edisi Keempat, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
  2. Kasmir, 2011, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Pertama, Rajawli Pers, Jakarta.
  3. Kuswadi, “Analisis Keekonomian Projek”, Edisi Pertama, CV Andi Offset, Penerbit Andi, Yogyakarta.
  4. Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  5. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  6. Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
  7. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  8. Kata, Dalam, Artikel, 2019, ” Fungsi Laporan keuangan dengan harta atau aset dan informasi jumlah modal atau jenis laporan akuntansi. Jenis laporan keuanganngan dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka. Kewajiban berupa hutang dan laporan akuntansi keuangan.
  9. Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Laporan Arus Kas Perusahaan dan Laporan Atas Laporan Keuangan atau laporan balance sheet. 5 laporan keuangan dengan Arus kas atau setara kas. Audit laporan keuangan dengan contoh Akuntansi Perusahaan Dagang. contoh laporan keuangan akuntansi.
  10. Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Contoh laporan keuangan perusahaan dengan contoh laporan keuangan sederhana dan contoh pembukuan akuntansi dan ekuitas dan modal perusahaan. Laporan Perubahan Modal dan multiple step (cara bertahap) atau pendapatan non-operasional.
  11. Kata, Dalam, Artikel, 2019, “Pendapatan operasional dengan posisi laba (untung) dan rugi dan Sifat Laporan Keuangan Perusahaan. Single step (cara langsung), Sistem Akuntansi dan total beban atau biaya laporan keuangan. Laporan Keuangan Neraca dan laporan keuangan perusahaan dagang excel.
  12. Kata, Dalam, Artikel, 2019 “Laporan keuangan perusahaan tbk. Laporan keuangan perusahaan terbuka dengan laporan keuangan tahunan perusahaan tbk. Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Terbuka tbk. Laporan Lab Rugi.

Laporan Keuangan: Pengertian Jenis Contoh Neraca Laba Rugi Perubahan Modal Arus Kas

Pengertian Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan. Secara sederhana laporan keuangan adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkan kondisi keuangannnya pada periode tertentu. Laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan saat ini, atau terkini. Hal ini artinya keadaan keuangan perusahaan merujuk pada tanggal tertentu, ini biasanya untuk neraca keuanga. Atau kondisi dalam periode tertentu, ini artinya laporan merujuk pada rentang waktu tertentu, biasanya satu tahun, ini biasanya untuk laporan laba rugi.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan Akuntansi Perusahaan Terbuka.

Secara umum laporan keuangan sebuah perusahaan terdiri dari lima jenis laporan yaitu:

  1. Laporan Keuangan Neraca

Neraca biasa disebut balance sheet merupakan laporan yang menunjukkan informasi kondisi atau posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca melaporkan jumlah aktiva yang berupa harta atau aset, kewajiban berupa hutang, dan ekuitas yang merupakan modal perusahaan.

Penyajian laporan neraca untuk harta disusun berdasarkan tingkat likuiditasnya, kewajiban disusun berdasarkan urutan jatuh temponya, sedangkan modal disusun berdasarkan atas tingkat kekekalannya.

Contoh Laporan Keuangan Neraca

Ilustrasi laporan keuangan neraca suatu perusahaan dapat dilihat pada contoh berikut

Contoh Laporan Keuangan Neraca Perusahaan
Contoh Laporan Keuangan Neraca Perusahaan

Secara garis besar laporan neraca memuat pos keuangan seperti Aktiva lancar atau harta lancar, aktiva tetap. Utang lancar atau kewajiban lanjar, utang jangka panjang dan ekuitas.

Aktiva atau Harta atau Aset

Aktiva atau harta atau aset  adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi yang diharapkan akan diperoleh perusahaandi masa depan.

Utang atau Kewajiban

Utang adalah Kewajiban perusahaan di masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

Ekuitas atau Modal

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Modal atau ekuitas merupakan kekayaan pemilik perusahaan yang ditanamkan ke dalam perusahaan yang besarnya merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban.

  1. Laporan Keuangan  Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan informasi kondisi usaha dalam periode tertentu. Laporan ini dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu. Laporan ini berguna untuk mengetahui jumlah perolehan perndapatan dan biaya yang telah dikeluarkan. Laporan ini menunjukkan perushaan dalam posisi laba (untung) atau rugi.

Jika pendapatan perusahaan lebih besar daripada beban atau biayanya, maka perusahaan memperoleh laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil daripada beban atau biayanya, maka perusahaan menderita kerugian.

Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menyusun laporan laba rugi, yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Pada sistem single step, semua pendapatan dijumlahkan dari atas sampai bawah menjadi satu kelompok, kemudian dikurangi dengan total beban atau biaya dalam periode tersebut.

Sistem multiple step, semua pendapatan dipisahkan menjadi dua, yaitu pendapatan operasional (atau pendapatan dari kegiatan pokok/utama) perusahaan dan pendapatan non-operasional (atau pendapatan di luar kegiatan pokok/utama) perusahaan. Hal tersebut juga berlaku untuk beban atau biaya yang dikelompokkan menjadi beban operasional dan non-operasional

Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi

Ilustrasi laporan keuangan laba rugi suatu perusahaan dapat dilihat pada contoh berikut

Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan
Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan

Secara umum laporan keuangan laba rugi memuat komponen keuangan seperti laba kotor, total biaya operasi, pendapatan bersih operasi, EBIT earning before interest dan tax, total biaya bunga, EBT earning before tax, pajak dan earning per share.

Penghasil/ Pendapatan

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang bukan berasal dari kontribusi penanam modal.

Pendapatan merupakan penerimaan yang timbul dari aktivitas perusahaan, seperti penjualan, penerimaan jasa, bunga, dan lain-lain.

Beban/ Biaya

Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar/ berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Beban merupakan sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan, seperti beban listrik, beban gaji dan upah, dan lain-lain.

  1. Laporan Keuangan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menggambarkan informasi jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Laporan ini juga menunjukkan besarnya perubahan modal yang telah terjadi beserta penyebab perubahannya. Data yang digunakan untuk menyusun laporan perubahan modal yaitu jumlah modal pada awal periode, jumlah laba bersih atau rugi bersih pada periode yang bersangkutan, dan pengambilan pribadi oleh pemilik untuk tahun yang bersangkutan.

Contoh Laporan Perubahan Modal

Secara umum laporan perubahan modal dapat dilihat pada contoh berikut:

Contoh Laporan Keuangan Perubahan Modal
Contoh Laporan Keuangan Perubahan Modal

Pada laporan perubahan modal dicatat modal awal, laba bersih, prive, penambahan modal, dan modal akhir perusahaan.

Modal Awal

Modal awal merupakan modal pada awal tahun atau awal periode akuntansi

Tambahan/ Pengurangan Modal / Investasi

Tambahan investasi pemilik merupakan setoran modal dari pemilik selama satu periode akuntansi

Laba Rugi

Perolehan laba atau rugi merupakan hasil bersih perusahaan selama satu periode akuntansi. Laba rugi merupakan selisih antara pendapatan dan beban.

Bila pendapatan lebih besar dari beban akan diperoleh laba, bila pendapatan lebih kecil dari beban akan diperoleh rugi.

Prive, Pengambilan Pribadi 

Pengambilan pribadi Prive merupakan pengambilan uang untuk keperluan pribadi pemilik perusahaan selama satu periode akuntansi.

Modal Akhir

Modal akhir merupakan modal yang terdapat pada akhir tahun atau di akhir periode akuntansi setelah dipengaruhi oleh keempat unsur di atas.

  1. Laporan Atas Laporan Keuangan.

Laporan Atas Laporan Keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memuat informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atau laporan keuangan yang ada atau telah dibuat. Termasuk di dalamnya keterangan sebab atau alasan terkait data keuangan yang disajikannya. Tujuannya adalah agar laporan dapat dengan mudah dipahami dengan jelas oleh penggunanya.

  1. Laporan Keuangan Arus Kas Perusahaan 

Laporan Arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi arus kas masuk dan arus keluar di perusahaan. Arus kas masuk merupakan penerimaan atau pendapatan  atau pinjaman dari pihak lain. Arus kas keluar adalah biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Arus kas dibuat untuk periode tertentu.

Contoh Laporan Keuangan Arus Kas

Secara umum laporan perubahan modal dapat dilihat pada contoh berikut:

Contoh Laporan Keuangan Arus Kas Perusahaan
Contoh Laporan Keuangan Arus Kas Perusahaan

Secara umum laporan arus kas memuat komponen komponen keuangan seperti arus kas masuk, arus kas keluar, dan totak kas bersih.

Arus Kas Masuk

Arus kas masuk, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan masuknya kas ke dalam perusahaan.

Arus Kas Keluar

Arus kas keluar, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan keluarnya kas dari perusahaan.

Jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti pembayaran beban- beban, pembayaran utang, dan pengambilan pribadi.

Jumlah arus kas bersih yang tercantum dalam laporan arus kas harus sama dengan jumlah kas yang tercantum dalam neraca (balance sheet).

Laporan Keuangan Akuntansi Peruhaan Terbuka tbk, Tujuan Dan Sifat-Sifat

Pengetian Laporan Keuangan. Secara sederhana laporan keuanga adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan saat ini,…

Faktor Yang Mempengaruhi Laba Kotor.

Pengertian Laba Kotor. Laba atau keuntungan merupakan tujuan atau target utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pencapaian target laba merupakan salah satu ukuran keberhasilan pe……….

Pengertian Aktiva Lancar, Tetap Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka tbk.

Aktiva adalah kekayaan atau harta atau aset yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sumber daya yang dikuasi oleh perusahaan sebagai akibat dari kegiatan masa lalu dan mendapatkan manfaat atau keuntungan ………………..

Pengertian Kewajiban, Ekuitas Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka tbk.

Kewajiban adalah utang yang wajib atau harus dibayar oleh perusahaan  pada saat tertentu di masa akan datang. Kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan.  Kewajiban ini …………

Pengertian Modal Kerja, Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka tbk

Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan supaya usaha berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Modal kerja adalah modal atau dana yang diperlukan untu………….

Pengertian, Definisi, Persamaan Dasar Akuntansi dalam Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi. Aktiva atau assets merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada masa yang akan datang. Ekuitas atau equit………..

Prinsip-Prinsip Akuntansi, Berlaku Umum Pada Perusahaan Terbuka

Untuk mendapatkan objektivitas dari laporan akuntansi, maka laporan akuntansi keuangan harus dibuat dengan berlandaskan pada standar-standar atau pedoman yang telah teruji dan dapat diterima secara………..

Titik Pulang Pokok, Break Even Point. Contoh Perhitungan

Pengertian Pulang Pokok Break even atau kembali pokok atau pulang pokok atau impas merupakan suatu keadaan dimana jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya untuk memperoleh hasil …………

Analisis Laba Kotor: Pengertian SPV SVV CPV CVV Contoh Soal Rumus Cara Menghitung Manfaat Faktor Mempengaruhi

Pengertian Laba Kotor.  Laba atau keuntungan merupakan tujuan atau target utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pencapaian target...

Fungsi Tujuan Azas Sifat Syarat Unsur Laporan Keuangan Akuntansi

Laporan Keuangan Akuntansi Perusahaan. Secara sederhana laporan keuangan adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan...

Kewajiban Ekuitas Laporan Keuangan, Pengertian Contoh

Pengertian Kewajiban dan Ekuitas.  Kewajiban adalah utang yang wajib atau harus dibayar oleh perusahaan  pada saat tertentu di masa akan datang. Kewajiban m...

Laporan Keuangan: Pengertian Jenis Contoh Neraca Laba Rugi Perubahan Modal Arus Kas

Pengertian Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan. Secara sederhana laporan keuangan adalah sebuah laporan yang menunjukkan kondisi atau keadaan keuangan...

Dafar Pustaka:

  1. Jusup. A. H., 2005,”Dasar Dasar Akuntansi”, Jilid 1, Edisi ke 6, Cetakan kelima, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
  2. Kasmir., 2008, “Analisis Laporan Keuangan”, PT Rajagrafindo, Jakarta
  3. Kuswadi., 2007,”Analisis Keekonomian Proyek    “,CV Andi Offset, Yogyakarta.
  4. ,5 laporan keuangan, Arus kas atau setara kas, audit laporan keuangan, contoh Akuntansi Perusahaan Dagang, contoh laporan keuangan akuntansi, contoh laporan keuangan perusahaan, contoh laporan keuangan sederhana, contoh pembukuan akuntansi, ekuitas dan modal perusahaan, Fungsi Laporan keuangan, harta atau aset,
  5. informasi jumlah modal, jenis laporan akuntansi, jenis laporan keuanganngan, Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka, Jurnal Umum, kewajiban berupa hutang, Komponen Laporan Keuangan Laba Rugi, Komponen Laporan Keuangan Neraca, laporan akuntansi keuangan, Laporan Arus Kas Perusahaan, Laporan Atas Laporan Keuangan,
  6. laporan balance sheet, laporan keuangan, Laporan Keuangan Neraca, laporan keuangan perusahaan dagang excel, laporan keuangan perusahaan tbk, laporan keuangan perusahaan terbuka, laporan keuangan tahunan perusahaan tbk, Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Terbuka tbk, Laporan Lab Rugi,
  7. Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, multiple step (cara bertahap), pendapatan non-operasional, pendapatan operasional, posisi laba (untung) dan rugi, single step (cara langsung), Sistem Akuntansi, total beban atau biaya, Komponen Laporan Keuangan Neraca, Komponen Laporan Keuangan Laba Rugi, Contoh Laporan Keuangan Neraca, Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi, Contoh Laporan Keuangan Arus Kas, Contoh Laporan Keuangan Perubahan Modal,
error: Content is protected !!