Pengertian Permintaan. Secara teori ekonomi, Permintaan atau demand dapat didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan dari barang dan jasa yang ingin dibeli atau diminta oleh konsumen, atau individu dalam waktu tertentu pada berbagai macam tingkat harga.
Permintaan timbul akibat adanya kebutuhan seseorang terhadap barang tertentu dan barang yang diminta pada umumnya berbeda-beda.
Dalam konsep Permintaan tersebut terdapat dua variabel yaitu variabel jumlah permintaan dan variabel tingkat harga, Variabel jumlah barang yang diminta atau yang akan dibeli dan tingkat harga menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya.
Sedangkan variabel waktu dianggap konstan. Variabel harga merupakan vaiabel yang mempengaruhi jumlah permintaan barang, atau disebut sebagai variabel bebas, atau independent variable, sedangkan jumlah barang yang diminta sebagai variabel yang dipengaruhi atau variabel terikat, atau dependent variable.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan menjelaskan bahwa jumlah barang yang diminta akan selalu berbanding terbalik dengan harga barang yang diminta. Kedua besaran berkorelasi negatif .
Artinya jika harga barang cenderung naik, misal akibat inflasi, maka jumlah barang yang diminta akan cenderung berkurang. Sebaliknya, jika harga barang cenderung turun, maka jumlah barang yang diminta akan cenderung bertambah.
Hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan yang lain ceteris paribus atau keadaan lainnya di luar harga harus dianggap tetap. Keadaan lain yang dimaksud adalah pendapatannya tetap, seleranya tetap, harga barang yang lain tetap, dan tidak ada barang substitusi atau barang pengganti.
Jenis – Jenis Permintaan
Permintaan Berdasarkan Daya Beli
Permintaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu permintaan menurut kemampuan daya beli dan permintaan menurut subjek pendukungnya
a). Permintaan Efektif – Effective Demand
Permintaan efektif atau effective demand adalah permintaan terhadap suatu barang yang disertai dengan kemampuan untuk membayar harga barang tersebut.
Artinya konsumen memang memiliki uang untuk membeli berbagai barang dan jasa pada berbagai tingkat harga yang berlaku.
b). Permintaan Absolut – Absolute Demand
Permintaan absolut atau absolute demand adalah permintaan terhadap suatu barang yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membayar harga barang tersebut.
Artinya konsumen sebetulnya membutuhkan barang dan jasa tertentu tetapi tidak sanggup membelinya karena tidak memiliki uang cukup.
c). Permintaan Potensial atau Potential Demand
Permintaan potensial atau potential demand adalah permintaan yang memiliki kemampuan membeli namun tidak dengan segera melaksanakan pembelian. Keadaan ini merupakan potensi permintaan.
Artinya konsumen membutuhkan barang dan jasa tertentu dan memiliki uang, namun masih pikir pikir untuk membelinya
Permintaan Berdasarkan Subjeknya
Permintaan berdasarkan subjeknya adalah jenis permintaan ditentukan dari jumlah konsumennya. Permintaan berdasarkan jumlah konsumennya dibagi menjadi dua, yaitu permintaan individu dan permintaan kolektif atau pasar.
a). Permintaan Individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seorang konsumen – pembeli (secara perorangan) terhadap barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
b). Permintaan Kolektif – Pasar
Permintaan kolektif – kelompok – pasar adalah permintaan yang dilakukan oleh seluruh konsumen yang berada di dalam suatu wilayah tertentu – pasar.
Permintaan Berdasarkan Sumber Pendapatan
Permintaan berdasarkan sumber pendapatannya dibedakan menjadi empat, yaitu permintaan
konsumen, permintaan pengusaha, permintaan pemerintah, dan permintaan luar negeri.
a). Permintaan Konsumen
Permintaan konsumen adalah permintaan konsumen terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Contoh permintaan konsumen adalah permintaan terhadap alat alat tulis, permintaan akan buah-buahan, permintaan akan beras, permintaan akan pakaian jadi, dan lain-lain.
b). Permintaan Pengusaha
Permintaan pengusaha adalah permintaan para pengusaha akan faktor- faktor produksi. Faktor faktor produksi tersebut digunakan untuk memperlancar kegiatan produksi yang dilakukan oleh pengusaha.
Contoh permintaan pengusaha adalah permintaan terhadap tenaga kerja, permintaan terhadap dana – modal, permintaan terhadap teknologi, permintaan investasi,
c). Permintaan Pemerintah
Permintaan pemerintah adalah permintaan terhadap barang dan jasa untuk pelaksanaan pembangunan dan untuk tercapainya kemakmuran rakyat.
Contoh permintaan pemerintah adalah permintaan terhadap semen untuk pembangunan jalan raya, permintaan pemerintah akan besi dan baja untuk pembangunan jembatan, permintaan pemerintah akan batu bata, pasir, kayu untuk pembangunan sekolah-sekolah, dan tempat-tempat ibadah.
d). Permintaan Luar Negeri
Permintaan luar negeri adalah permintaan yang berasal dari konsumen, pengusaha, atau pemerintah luar negeri terhadap barang produksi dalam negeri.
Contoh permintaan luar negeri adalah permintaan orang-orang Malaysia akan produk-produk kecantikan dari Mustika Ratu, permintaan orang-orang Jepang akan udang galah, permintaan pemerintah Saudi Arabia terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI), permintaan negara-negara di Amerika akan barang-barang kerajinan buatan Indonesia, dan lain-lain.
Jenis Jenis Pembeli – Konsumen
Jika dihubungkan dengan harga subjektifnya, para pembeli dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
a). Pembeli Marginal
Pembeli marginal adalah pembeli yang memiliki daya beli sama dengan harga pasar.
b). Pembeli Submarginal
Pembeli submarginal adalah pembeli yang memiliki daya beli lebih rendah daripada harga pasar.
c). Pembeli Supermarginal
Pembeli supermarginal adalah pembeli yang memiliki daya beli lebih tinggi daripada harga pasar.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan atau demand curve adalah kurva atau garis yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta.
Ciri Ciri Kurva Permintaan
Sesuai dengan hukum permintaan, maka bentuk kurva permintaan adalah miring atau membentuk lereng, dari kiri atas ke kanan bawah atau dari kanan bawah ke kiri atas seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
Tabel Schedule Permintaan Harga Dan Jumlah Barang
Harga dalam Rupiah | Permintaan, dalam Unit |
10.000 | 20 |
8000 | 40 |
6000 | 60 |
4000 | 80 |
2000 | 100 |
Tabel dan Gambar tersebut menjelaskan, bahwa ketika harga barang relatif mahal yaitu Rp 10.000 per unit, maka jumlah barang yang diminta adalah 20 unit. Dan ketika harga barang turun menjadi Rp 2000 per unit, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat menjadi 100 unit.
Faktor- Faktor yang Memengaruhi Permintaan
Permintaan suatu barang dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa di antaranya adalah:
a. Pendapatan atau penghasilan masyarakat.
b. Distribusi pendapatan masyarakat.
c. Selera konsumen terhadap barang.
d. Jumlah penduduk.
e. Harga barang lain yang berhubungan atau terkait dengan barang tersebut.
f. Prediksi atau harapan masyarakat tentang kondisi di masa yang akan datang.
g. Adanya barang yang dapat mensubstitusi atau sebagai barang pengganti
h. Kegunaan atau fungsi akan suatu barang.
Faktor Yang Tidak Berlaku Untuk Fungsi Permintaan
Faktor-faktor tersebut akan memengaruhi pergeseran kurva permintaan. Namun demikian ada tiga macam barang yang tidak berlaku untuk kurva permintaan ini, yaitu:
a. Barang Giffen,
Barang giffen adalah barang inferior atau barang dengan kualitas rendah yang efek pendapatannya lebih besar daripada efek substitusinya, contoh barang tiruan, barang mudah rusak,
b. Barang Spekulasi,
Barang spekulasi adalah barang yang diharapkan di masa mendatang akan mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga sekarang justru diikuti dengan kenaikan permintaan, contoh emas atau perhiasan lainnya, barang antik,
c. Barang Prestise,
Barang prestise, adalah barang-barang yang memiliki harga tinggi dan konsumen bersedia untuk membayar barang tersebut karena unsur prestise, misal pakaian bekas milik orang kenamaan, lukisan karya pelukis terkenal, dan sebagainya.
Pergeseran Kurva Permintaan
Sesuai dengan hukum permintaan, Kurva permintaan dapat bergeser ke kanan atau ke kiri, jika keadaan lain yang ceteris paribus tidak dipenuhi. Apabila pendapatan seseorang bertambah, maka permintaan barang cenderung bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan.
Sebaliknya apabila pendapatan seseorang turun, maka permintaan juga turun, hal ini akan menggeser kurva ke arah kiri. Jika divisualisasikan dalam bentuk grafik akan tampak sebagai berikut.
Notasi D0 digunakan untuk kurva permintaan pada saat awal, sebelum ada kenaikkan maupun penurunan pendapatan. Pada saat pendapatan awal ini, Harga barang adalah Rp 6.000 per unit dengan jumlah permintaan sebanyak Q0 yaitu 80 unit.
Setelah pendapatan naik, kurva permintaa bergeser ke sebelah kanan. Ditunjukkan dengan kurva D2. Dengan bertambahnya Pendapatan, maka terjadi peningkatan jumlah barang yang dibeli pada harga Rp 6.000 tersebut. Yang semula sebanyak Q0 yaitu 80 unit menjadi Q2 yaitu 100 unit.
Hal sebaliknya terjadi ketika pendapatan turun. Kurva permintaan bergeser ke arah kiri, yang ditunjukkan oleh kurva permintaan D1. Dengan turunnya pendapatan, maka terjadi penurunan jumlah barang yang dibeli atau diminta pada harga Rp 6.000 tersebut. Yang semula pada Q0 yaitu 80 unit menjadi Q1 yaitu 60 unit.
Pengertian Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan atau korelasi antara variabel harga (dinotasikan dengan huruf P) dengan variabel jumlah barang yang diminta (dinotasikan dengan huruf Q).
Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yang menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin diminta. Sebaliknya, semakin tinggi harganya, semakin sedikit jumlah barang yang ingin diminta (ceteris paribus).
Ceteris paribus adalah suatu asumsi atau anggapan bahwa semua faktor lain yang turut memengaruhi permintaan dianggap konstan atau tidak berubah.
Jadi melalui fungsi permintaan, dapat diketahui hubungan antara variabel bebas (independent variable) yaitu harga dan variabel tidak bebas (dependent variable), yaitu jumlah barang yang diminta, dengan asumsi faktor- faktor lain tetap.
Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif. Bentuk umum fungsi permintaan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
Qd = f(P)
Qd = Jumlah barang yang diminta
f(P) = Fungsi dari harga
Secara sederhana jika fungsi permintaan adalah linear, maka dapat dinyatakan dengan persamaan seperti berikut:
Qd = a – b P atau
P = (a/b) – (Qd/b)
Dengan keterangan:
Qd = jumlah barang yang diminta
P = harga barang per unit
a = konstanta (berupa angka)
b = gradien atau kemiringan
Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah:
a). nilai a harus positif (+)
b). nilai b harus negatif (–)
secara sederhana linear, fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari dengan menggunakan rumus:
(P-P1)/(P2-P1) = (Qd-Qd1)/(Qd2-Qd1)
Contoh Soal Ujian Rumus Perhitungan Fungsi Permintaan Barang
Ketika harga barang Rp800 per unit, jumlah permintaannya adalah 100 unit. Dan ketika harga barang turun menjadi Rp600 per unit, maka jumlah permintaan naik menjadi 200 unit. Tentukan persamaan fungsi permintaan dan gambarkan kurvanya
Jawab:
(P-800)/(600-800) = (Q-100)/(200-100)
(P-800)/(-200) = (Q-100)/(100)
(P-800) (100) = (Q-100) (-200)
100P -80.000 = -200Q+20.000
200Q = 100.000 -100P
Qd= 500 – 0,5P
Jadi, fungsi permintaannya adalah Qd = 500 – 0,5 P
Untuk menggambar grafik fungsi permintaan, caranya dengan menentukan titik potong terhadap sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a). agar kurva garis memotong sumbu P, maka Q = 0, dengan demikian
0 = 500 – 0,5P
0,5P = 500
P = 1000 Rp/unit
Titik 1 (Q, P) adalah (0, 1000)
b). agar kurva atau garis memotong sumbu Q, maka P = 0, dengan demikian
Q = 500 – 0,5(0)
Q = 500 unit
Titik 2 (Q, P) adalah (500, 0)
Membuat Kurva Fungsi Permintaan
Gambar kurva fungsi permintaannya adalah garis kurva yang dengan menghubungkan kedua titik tersebut yaitu titik 1 (0,1000) dan (500, 0)
Contoh Pembahasan Soal Ujian Rumus Fungsi Permintaan
Suatu fungsi permintaan memenuhi peramaan Qd = 4.000 – 2P, jika harga barang adalah Rp 1000, maka berapakah jumlah barang yang diminta.
Jawab.
Diketahui
Fungsi permintaan
Qd = 4.000 – 2P
P = 1000
Qd = 4.000 – (2 x 1000)
Qd = 4.000 – 2.000= 2000 unit
Jadi apabila harga Rp1000 jumlah barang yang diminta adalah 2000 unit.
Membuat Tabel Skedul Daftar Permintaan
Agar lebih mudah untuk dimengerti, maka akan dijelaskan melalui contoh berikut:
Contoh Soal Perhitungan Tabel Skedul Fungsi Permintaan
Jika suatu perekonomian memenuhi Fungsi permintaan seperti Qd = 400 – 2P , buatkan table skedul dan kurva fungsi permintaannya
Jawab
Tabel yang menjelaskan skedul dari fungsi permintaan dapat dibuat dengan mensubstiusi harga barang P pada persamaan fungsinya.
Contoh Perhitungan Untuk Tabel Skedul
Baris Pertama Tabel Skedul
Qd = 400 – 2P
P = 0, maka
Qd = 400 – 2(0)
Qd = 400
Baris Kedua Tabel Skedul
P = 50
Qd = 400 – 2(50)
Qd = 300 dan seterusnya
Tabel Skedul Permintaan
Membuat Kurva Grafik Fungsi Permintaan
Kurva fungsi permintaan dapat dibuat dengan menggunakan setidaknya dua titik dari table skedul. Sebagai sumbu datarnya digunakan data jumlah Q, sedangkan sumbu vertikalnya menggunakan data Harga P.
Dengan demikian titik koordinatnya dinyatakan dengan (Q, P), misal titik pertama dari baris pertama table skedul adalah (400, 0) dan titik kedua dari baris kedua table skedul adalah (300, 0). Kurva atau garis dibuat dengan menghubungkan kedua titik tersebut dengan sebuah garis lurus, linear.
Penawaran Elastis Uniter Inelastis Sempurna Pengertian Jenis Contoh Soal Pembahasan Elastisitas
Pengertian Permintaan Elastis Inelastis Sempurna Uniter, Penjelasan Contoh Soal
Pengertian, Fungsi, Jenis Pasar Konkret Abstrak Pasar Lokal Daerah Nasional Internasional
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli. Pengertian Jenis dan Contoh
Faktor Penyebab Timbulnya Pasar Monopoli
Daftar Pustaka:
- Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
- Joesron, Suharti, Tati. Fathorrrazi, M., 2012, “Teori Ekonomi Mikro”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
- Sartono, Agus, R., “ 2001, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
- Ahman H., Eeng. Rohmana, Yana, 2007, “Ilmu Ekonomi dalam PIPS”, Edisi Pertama, Penerbit Unuversitas Terbuka, Jakarta.
- Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.