Tetapan Kesetimbangan Reaksi: Pengertian Hukum Rumus Hubungan Kc – Kp Contoh Soal Perhitungan 10

Pengertian Persamaan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Kimia. Pada tahun 1864 Cato Gulberg dan Peter Wage menemukan adanya suatu hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen dalam kesetimbangan, hubungan yang tetap ini disebut dengan hukum kesetimbangan atau hukum massa.

Pada dasarnya Tetapan kesetimbangan menunjukkan komposisi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang pada temperature tertentu.

Hukum Kesetimbangan Reaksi Kimia

Hukum kesetimbangan menyatakan bahwa: “Hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kanan dibagi dengan hasil kali konsentrasi setimbang zat ruas kiri, masing – masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai nilai tetap pada temperature tetap”

Hukum kesetimbangan tersebut merupakan persamaan tetapan kesetimbangan sesuai stoikiometri reaksinya.

Rumus Tetapan Kesetimbangan Reaksi Kimia

Tetapan kesetimbangan kimia dapat dinyatakan dengan notasi sebagai berikut.

Kc = tetapan kesetimbangan kimia yang dinayatakan dalam konsentrasi molar. Tetapan ini hanya berlaku untuk zat- zat dengan fase gas dan larutan (aqueous), sedangkan zat yang berfase padat (atau solid) dan cair (atau liquid) tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangannya.

Kp = tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan parsial dan hanya berlaku untuk fase gas.

Kx = tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam fraksi mol

Secara umum untuk reaksi seperti ditunjukkan berikut,

Aa + Bb = Cc + Dd

maka nilai tetapan kesetimbangan adalah:

tetapan-kesetimbangan-reaksi-kimia-contoh

Hubungan Tetapan Kesetimbangan Kimia Kc dengan Kp

Tetapan parsial gas bergantung pada konsentrasi gas dalam ruangan, maka tetapan kesetimbangan parsial Kp dari gas dapat dihubungkan dengan tetapan kesetimbangan konentrasi Kc dari gas tersebut.

Hal ini sesuai dengan persamaan gas ideal, yaitu

P. V = n. R. T

Karena n/V = C

Maka P = C.R.T, sehingga persamaan menjadi

Kp = Kc (RT)∆n

Dengan

∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri

R = tetapan gas = 0,0826 L,atm.mol-1.K-1

T = temperature (K) = (Celcius + 273)

Contoh Tetapan Kesetimbangan Kc

Perhatikan reaksi berikut yang hanya berfase gas dan tetapan kesetimbangan Kc dihitung berdasarkan konsentrasinya.

2SO2(g) + O2(g) = 2SO3(g)

Tetapan Kesetimbangan reaksi kimianya dapat dituliskan sebagai berikut:

tetapan-kesetimbangan-reaksi-kimia-kc-contoh

Contoh Tetapan Kesetimbangan Kc

Berikut contoh reaksi dengan Senyawa atau zat yang terlibat berfase aqueous dan solid, sedangkan yang ikut dihitung hanya yang berfase aqueous saja.

AgNO3(aq) + NaCl(aq) = AgCl(s) + NaNO3(aq)

Dengan demikian, maka tetapan kesetimbangan Kc adalah:

tetapan-kesetimbangan-reaksi-kimia-kc2-contoh

Konsentrasi senyawa AgCl tidak ikut dihitung karena berfase padat / solid

Contoh Tetapan Kesetimbangan Kp

Perhatikan reaksi di bawah yang hanya melibatkan zat berfase gas, baik reaktan maupun produk reaksi. Tetapan kesetimbangan Kp dihitung dari tekanannya seperti berikut:

P = (mol gas tersebut/mol total) x Ptotal

2SO2(g) + O2(g) = 2SO3(g)

tetapan-kesetimbangan-reaksi-kimia-kp-contoh

Meramalkan Arah Reaksi Dan Tetapan Kesetimbangan Qc Kc

Apabila ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan, zat- zat hasil reaksi dan zat-zat pereaksi yang dimasukkan bukan merupakan keadaan setimbang, maka harga yang diperoleh disebut kuotion reaksi (Qc).

Pengertian Kuotion Reaksi Qc

Kuotion reaksi merupakan perbandingan konsentrasi- konsentrasi yang bentuknya sama dengan persamaan Kc.

Ketentuannya:

  • Jika Qc < Kc, berarti reaksi akan berlangsung dari kiri ke kanan sampai dengan tercapai keadaan setimbang
  • Jika Qc > Kc, berarti reaksi akan berlangsung dari kanan ke kiri sampai dengan tercapai keadaan setimbang
  • Jika Qc = Kc, berarti reaksi dalam keadaan setimbang

Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan Reaksi Kimia

1). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Kp Penguraian IBr

Gas IBr terurai sesuai dengan kesetimbangan reaksi berikut:

2 IBr (g) = Br2 (g) + I2 (g)

Dalam bejana 10 liter dimasukan 0,4 mol gas IBr. Setelah tercapai kesetimbangan, diperoleh 0,1 mol gas Br2. Tentukanlah ketetapan kesetimbangan Kp reaksi tersebut;

Diketahui

[IBr] = 0,4 mol (konsentrasi mula mula)

[Br2] = 0,1 mol (konsentrasi kesetimbangan)

Volume = 10 L

Menentukan Konsntrasi Mol Kesetimbangan Reaksi  Penguraian IBr

Konsentrasi mol kesetimbangan reaksi dapat ditentukan dengan cara seperti berikut

2 IBr (g) = Br2 (g) + I2 (g)

m : 0,4          –            –

r   : 0,2         0,1         0,1

s   : 0,2         0,1         0,1

Keterangan

Untuk Reaktan

s = m – r

Untuk Produk Reaksi

s = m + r

m = konsentrasi mula mula

[IBr] = 0,4 mol/10L atau

[IBr] = 0,04 M (Molaritas = mol/liter)

r = konsentrasi yang bereaksi

[Br2] = 0,1 mol/10L = 0,01 M

[I2] = 0,1mol/10L = 0,01 M

[IBr] = 0,2 mol/10L = 0,02 M

s =  konsentrasi kesetimbangan

[Br2] = 0,1 mol/10L = 0,01 M

[ I2] = 0,1mol/10L = 0,01 M

[IBr] = 0,2 mol/10L = 0,02M

Dengan menggunakan data baris s yaitu jumlah mol kesetimbangan, maka tetapan kesetimbangannya dapat dirumus dengan persamaa berikut

Kp = [Br2][ I2]/[IBr]2

Kp = [0,01][0,01]/[0,02]2

Kp = 0,25

Jadi tetapan kesetimbangan reaksinya adalah 0,25

2). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Penguraian PCl5

Sebanyak 5 mol PCl5 dimasukkan dalam bejana tertutup sehingga tercapai reaksi kesetimbangan seperti berikut;

PCl5 (g) = PCl3 (g) + Cl2 (g)

Jika pada keadaan setimbang terdapat 2 mol gas klor dan tekanan total adalah 2 atm, tentukanlah tetapan kesetimbangan reaksi tersebut:

Diketahui

[Cl2] = 2 mol (keadaan setimbang)

P(tot) = 2 atm

Cara Mencari Jumlah Mol Kesetimbangan Reaksi Penguraian PCl5

Jumlah mol pada reaksi kesetimbangan PCl5 dapat ditentukan dengan cara seperti berikut

PCl5 (g) = PCl3 (g) + Cl2 (g)

m : 5         –                –

r   : 2           2                2

s   : 3           2                2

Menentukan Tekanan Parsial Reaksi Kesetimbangan PCl5

Tekanan parsial gas reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan dengan rumus berikut

P = (mol/mol tot) x Ptot

mol total = 3 + 2 + 2 = 7 mol

Tekanan Parsial P(PCl5)

P(PCl5) = 3/(3+2+2) x (2 atm)

P(PCl5) = (3/7) x (2 atm)

P(PCl5) = 6/7 atm

Tekanan Parsial P(PCl3)

P(PCl3) = 2/(3+2+2) x (2 atm)

P(PCl3) = (2/7) x (2 atm)

P(PCl3) = 4/7 atm

Tekanan Parsial P(Cl2)

P(Cl2) = 2/(3+2+2) x (2 atm)

P(Cl2) = 4/7 atm

Rumus Cara Menghitung Tetapan Kesetimbangan Reaksi Penguraian PCL5

Tetapan kesetimbangan reaksi Kp dapat dirumuskan dengan persamaan seperti berikut

Kp = [P(PCl3) x P(Cl2)]/[P(PCl5)]

Kp = (4/7 x 4/7)/(6/7)

Kp = 8/21

Jadi Tetapan kesetimbang reaksinya adalah 8/21

3). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Sintesis Oksigen Difluorida OF2

Gas oksigen difluoride OF2 disintesis dari reaksi antara gas F2 dengan gas O2 sesuai reaksi berikut;

2 F2 (g) +  O2 (g) =  2 OF2 (g)

Reaksi dilakukan dalam bejana dengan volume tertentu. Tekanan awal gas F2 dan gas O2 diketahui masing masing 1 atm.

Jika pada kesetimbangan tekanan total gas adalah 1,75 atm, tentukan nilai ketetapan kesetimbangan Kp reaksi tersebut

Diketahui:

P(F2) = 1 atm

P(O2) = 1 atm

Ptot = 1,75 atm

Cara Menghitung Tekanan Parsial Kesetimbangan Reaksi Sintesis OF2

Tekanan parsial pada kesetimbangan reaksi OF2 dapat ditentukan dengan cara seperti berikut

2 F2 (g)   +  O2 (g) =  2 OF2 (g)

m : 1           1               –

r   : 2x         x               2x

s   : 1-2x     1-x            2x

x = tekanan pada saat reaksi terjadi

m = tekanan mula mula

r = tekanan saat reaksi

s = tekanan kesetimbangan

P(F2) = 1 – 2(x)  

P(O2) = 1 – x

P(OF2) = 2(x)

Ptot = (1-2x) + (1-x) + (2x)

Ptot = 2 – x

1,75 = 2 – x

x = 2 – 1,75

x = 0,25 atm

Sehingga tekanan parsial pada keadaan setimbang dapat dihitung dengan cara berikut

P(F2) = 1 – 2(0,25) = 0,5 atm

P(O2) = 1 – 0,25 = 0,75 atm

P(OF2) = 2(0,25) = 0,5 atm

Rumus Menentukan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Sintesis Oksigen Difluorida OF2

Tetapan kesetimbangan reaksi sintesis OF2 dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut

Kp = (P.OF2)2/[(P.F2)2 (P.O2)]

Kp = (0,5)2/[(0,5)2 x (0,75)]

Kp = 1,333

Jadi, tetapan kesetimbangan reaksi sistesis adalah 1,333

4). Contoah Soal Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Nitrogen Monoksida NO dan Gas Hidrogen H2.

Campuran 0,08 mol NO, 0,06 mol H2, 0,12 mol N2 dan 0,36 mol H2O dimasukkan dalam bejana 2 L sehingga membentuk reaksi kesetimbangan berikut

2NO(g) + 2H2(g) = N2(g) + 2H2O(g)

Pada keadaan kesetimbangan konsentrasi NO adalah 0,02 M, tentukan nilai Kc untuk reaksi tersebut:

diketahui:

volume = 2 L

[NO] = 0,02 M (kesetimbangan) atau

[NO] = 0,02 M x 2 L = 0,04 mol

Menghitung Jumlah Mol Kesetimbangan Reaksi Nitrogen Monoksida dan Gas Hidrogen.

Konsentrasi pada keadaan kesetimbangan dapat dihitung dengan cara seperti berikut:

2NO(g) + 2H2(g) = N2(g) + 2H2O(g)

m: 0,08     0,06        0,12      0,36

r  : 0,04     0,04        0,02      0,04

s  : 0,04     0,02        0,14      0,40

Konsentrasi keadaan setimbangnya adalah

[NO] = 0,04 mol/2L = 0,02 M

[H2] = 0,02 mol/2L = 0,01 M

[N2] = 0,14 mol/2L = 0,07 M

[H2O] = 0,40 ol/2L = 0,20 M

Rumus Menghitung Tetapan Kesetimbangan Reaksi Nitrogen Monoksida dan Gas Hidrogen.

Tetapan kesetimbangan reaksi Kc dapat dihitung seperti berikut

Kc = [N2] H2O]2/[NO]2[H2]2

Kc = [0,07 x (0,20)2]/[(0,02)2 x (0,01)2]

Kc = (0,0028)/(4 x 10-8)

Kc = 7 x 104

Jadi, tetapan kesetimbangan reaksinya adalah 7 x 104

5). Contoh Soal Perhitungan Jumlah Mol Kesetimbangan Reaksi Disosiasi Hidrogen Sulfida H2S

Reaksi kesetimbangan disosiasi hydrogen sulfida H2S mengikuti reaksi berikut

2H2S(g) = 2H2(g) + S2(g)

Reaksi kesetimbangan memiliki tetapan Kc = 1 x 10-4 pada temperature 450 0C. Bila pada kondisi kesetimbangan dalam bejana bervolume 10 liter secara tertutup diperoleh 0,2 mol H2 dan 0,1 mol S2, maka tentukanlah jumlah H2S pada saat reaksi dalam keadaan setimbang tersebut.

Diketahui:

Konsentrasi dalam keadaan kesetimbangan

[H2] = 0,2 mol

[S2] = 0,1 mol

Kc = 1 x 10-4

Menentukan Jumlah Mol Kesetimbangan Reaksi Hidrogen Sulfida H2S

Konsentrasi pada keadaan kesetimbangan dapat dihitung dengan cara seperti berikut:

2H2S(g) = 2H2(g) + S2(g)

m: a           –              –

r  : 0,2       0,2          0,1

s  : a-0,2    0,2          0,1

Dimisalkan  a = konsentrasi mula mula H2S

Konsentrasi keadaan setimbangnya adalah

[H2S] = a – 0,2 mol atau

[H2S] = (a – 0,2)mol/10L  

[H2S] = 0,1a – 0,02 M

[H2] = 0,2 mol/10L = 0,02 M

[S2] = 0,1 mol/10L = 0,01 M

Rumus Menghitung Tetapan Kesetimbangan Reaksi Reaksi Hidrogen Sulfida H2S

Tetapan kesetimbangan reaksi Kc dapat dihitung seperti berikut

2H2S(g) = 2H2(g) + S2(g)

Kc = [H2]2 [S2]/[H2S]2

Kc = [(0,02)2 (0,01)]/(0,1a – 0,02)2

10-4 = (4 x 10-6)/(0,1a – 0,02)2

(0,1a – 0,02)2 = (4 x 10-6)/10-4

(0,1a – 0,02)2 = 4 x 10-2

(0,1a – 0,02) = 0,2

0,1a = 0,2 + 0,02

0,1a = 0,22

a = 2,2 mol

Jumlah H2S mula mula  adalah 2,2 mol

Jumlah H2S dalam keadaan kesetimbangan adalah

mol H2S = a – 0,2

mol H2S = 2,2 – 0,2 = 2,0 mol

Jadi, konsentrasi H2S mula mula adalah 2,0 mol

6). Contoh Soal Perhitungan Jumlah Massa Kesetimbangan Isobutana

Tetapan kesetimbangan butana dan isobutana pada temperature 299 K adalah Kc = 9,0 dengan reaksi kesetimbangan mengikuti reaksi berikut:

CH3CH2CH2CH3 (g)= CH3CH(CH3)CH3 (g)

Sebanyak 5,8gram butana dimasukkan ke dalam 10 Liter bejana pada temperature 299 K, Hitunglah massa isobutana saat tercapai kesetimbangan

Diketahui:

Konsentrasi mula mula butana

massa CH3CH2CH2CH3 = 5,8 gram

mol CH3CH2CH2CH3 = 5,8/58 = 0,1 mol

Menentukan Jumlah Mol Kesetimbangan Reaksi Butana – Isobutana

Jumlah mol yang terlibat pada reaksi kesetimbangan butana – isobutana dapat dicari seperti berikut:

CH3CH2CH2CH3 (g) = CH3CH(CH3)CH3 (g)

m : 0,1                           –

r   : a                              a

s   : 0,1 – a                     a

a = konsentrasi butana yang bereaksi

Konsentrasi Kesetimbangan Butana

[CH3CH2CH2CH3] = (0.1 – a)/10

[CH3CH2CH2CH3] = (0.01 – 0,1a)

Konsentrasi Kesetimbangan Isobutana

[CH3CH(CH3)CH3] = a/10 = 0,1a

Rumus Menghitung Tetapan Kesetimbangan Reaksi Kc Butana – Isobutana

Tetapan kesetimbangan reaksi Butana – Isobutana dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:

Kc = [CH3CH(CH3)CH3]/ [CH3CH2CH2CH3]

9 = 0,1a/(0.01 – 0,1a)

9 x (0.01 – 0,1a) = 0,1a

0,1a = 0,09 – 0,9a

a = 0,09 mol

jumlah konsentrasi isobutana dalam kesetimbangan adalah 0,09 mol atau

mol CH3CH(CH3)CH3 = 0,09 mol

Massa Isobutana dalam kesetimbangan dapat dihitung dengan rumus berikut

massa CH3CH(CH3)CH3 = 0,09 (58)

massa CH3CH(CH3)CH3 = 5,22 gram

Jadi, massa isobutana dalam kesetimbangan adalah 5,22 gram

7). Contoh Soal Perhitungan Ramalan Arah Kesetimbangan Reaksi

Pada suatu bejana bervolume 50 liter dan bertemperatur 410 0C terjadi reaksi sesuai persamaan berikut

N2 (g) + 3H2 (g) = 2 NH3 (g)

Pada bejana tersebut terlarut campuran 1 mol N2, 3 mol H2 dan 0,5 mol NH3. Ramalkan ke arah mana reaksi harus berlangsung untuk mencapi kesetimbangan jika diketahui Kc pada temperature 510 0C adalah 1,0

Menentukan Konsentrasi Molaritas Campuran Sebelum Reaksi Kesetimbangan

Konsentrasi molaritas zat dapat dihitung dengan rumus berikut

[N2] = 1 mol/50L = 0,02 M

[H2] = 3 mol/50L = 0,06 M

[NH3] =0,5 mol/50L = 0,01 M

Cara Menentukan Meramalkan Arah Reaksi Kesetimbangan

Untuk dapat meramalkan arah suatu reaksi kimia, maka yang harus dikehatui terlebih dahulu adalah nilai Qc yang dirumuskan eperti berikut

Qc = [NH3]2/[N2][H2]3

Qc = (0,01)2/(0,02)(0,06)3

Qc = 23.15

diketahui bahwa Kc = 1,0  sehingga

Qc > Kc

Agar kesetimbangan reaksi dapat tercapai, maka reaksi harus berlangsung ke arah kiri.

8). Contoh Soal Perhitungan Hubungan Tetapan Kesetimbangan Kc Kp

Reaksi gas nitrogen dan hydrogen membentuk gas ammonia mengikut persamaan reaksi berikut

N2 (g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 (g)

Pada temperature 298 K harga tetapan kesetimbangan Kp = 6,02 x 105. Tentukan harga tetapan kesetimbangan Kc pada termperatur tersebut

Diketahui:

Selisih koefisien reaksi Δn

Δn = 2 – (3 +1) = -2

Kp = 6,02 x 105

T = 298 K

R = 0,08206 L atm mol-1 K-1

Rumus Menghitung Kc dari Harga Kp

Hubungan tetapan kesetimbangan Kc dan Kp dapat dinyatakan dengan persamaan berikut

Kp = Kc (RT)Δn

Kc = Kp/(RT)Δn

Kc = (6,02 x 105)/(0,082 x 298)-2

Kc = (6,02 x 105) x(0,082 x 298)2

Kc = (6,02 x 105) x 597,1181

Kc = 3,594 x 108

Jadi harga tetapan kesetimbangan Kc adalah 3,594 x 108

9). Contoh Soal Perhitungan Tetapan Kesetimbangan Kp Dari Tetapan Kesetimbangan Kc

Reaksi gas karbon dioksida dengan karbon solid menhasilkan gas karbon monoksida memenuhi persamaan reaksi berikut:

CO2 (g) + C (s) → 2 CO (g)

Pada suhu 27 °C, diperoleh harga tetapan kesetimbangan Kc = 3,2 × 10–2. Hitunglah tetapan kesetimbangan Kp – nya

Diketahui:

T = 27 + 273 = 300 K

R = 0,08206 L atm mol-1 K-1

Kc = 3,2 × 10–2

Cara Menghitung Koefisien Reaksi Kesetimbangan Δn

Selisih jumlah koefisien gas kanan dan jumlah koefisien gas kiri dihitung hanya koefisien gas (koefsien zat padat tidak dihitung).

Koefisien kanan = 2

Koefisien kiri = 1

Δn = 2 – 1 = 1

Rumus Menghitung Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial Gas Kp,

Tetapan kesetimbagan tekanan parsial gas dapat dirumuskan dengan persamaan seperti berikut

Kp = Kc (RT)Δn

Kp = (3,2 x 10–2) (0,082 x 300)1

Kp = 0,787

Jadi tetapan kesetimbangan Kp adalah 0,787

10). Contoh Soal Perhitungan Penambanhan Jumlah Mol Pada Reaksi Setimbanga

Sebanyak 3,2 mol HCL (g) dimasukkan pada bejana bervolume 4 liter dan mengalami reaksi kesetimbangan menurut persamaan reaksi berikut

2 HCl (g) = H2 (g) + Cl2 (g)

Pada saat terjadi kesetimbangan terdapat 0,8 mol Cl2, tentukan

a). Harga Kc

b). Pada kedaan setimbang dimasukkan 1,2 mol gas HCL, tentukan zat zat pada saat keadaan kesetimbangan yang baru.

Menentukan Konsentrasi Jumlah Mol Kesetimbangan Reaksi HCl

Jumlah mol yang terlibat pada reaksi kesetimbangan asam klorida dapat dicari seperti berikut:

2 HCl (g) = H2 (g) + Cl2 (g)

m: 3,2         –              –

r  :1,6         0,8          0,8

s  :1,6         0,8          0,8

Konsentrasi Kesetimbangan

[H2] = 0,8 mol/4L = 0,2 M

[Cl2] = 0,8 mol/4L = 0,2 M

[HCl] = 1,6 mol/4L = 0,4 M

Rumus Menghitung Tetapan Kesetimbangan Reaksi Asam Klorida

Tetapan kesetimbangan reaksi Kc dapat dihitung seperti berikut

Kc = [H2][Cl2]/[HCL]2

Kc = (0,2)(0,2)/(0,4)2

Kc = (0,04)/(0,16)

Kc = 0,25

Menentukan Konsentrasi Kesetimbangan Baru Ketika Ditambah Sejumlah Mol Zat

Pada keadaan setimbang dimasukkan 1,2 mol gas HCL maka konsentrasi mula mula setelah ditambah sejumlah mol HCL menjadi

mol HCL= 1,6 + 1,2 = 2,8 mol

mol H2 = 0,8 mol

mol Cl2 = 0,8 mol

Reaksi bergeser ke kanan dan misalkan HCL yang bereaksi sebesar  a mol, sedangkan harga Kc tidak berubah oleh perubahan konsentrasi

2 HCl (g) = H2 (g) + Cl2 (g)

m: 2,8        0,8            0,8        

r  : x           0,5x          0,5x

s  : 2,8-x    0,8+0,5x   0,8+0,5x

Konsentrasi Kesetimbangan Reaksi

[H2] = 0,8+0,5x  

[Cl2] = 0,8+0,5x  

[HCL] = 2,8-x  

Rumus Menentukan Konsentrasi Kesetimbangan Baru Setaleh Ditambah Sejumlah Mol Zat

Konsentrasi kesetimbangan baru setelah penambahan sejumlah mol HCL dapat dinyatakan dengan rumus berikut

Kc = [H2][Cl2]/[HCL]2

Kc = (0,8+0,5x)(0,8+0,5x)/(2,8-x)2

0,25 = (0,8+0,5x)2/(2,8-x)2

0,5 = (0,8+0,5x)/(2,8-x)

1,4 – 0,5x = 0,8 + 0,5x

1,4 – 0,8 = 0,5x + 0,5x

x = 0,6

Konsentrasi kesetimbangan yang baru tercapai adalah

[H2] = 0,8 + 0,5(0,6)

[H2] = 0,3 mol

[Cl2] = 0,8 + 0,5(0,6)

[Cl2] = 0,3 mol

[HCL] = 2,8 – 0,6

[HCL] = 2,2 mol

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  3. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  4. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  5. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  6. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  7. Rangkuman Ringkasan: Reaksi-reaksi kimia pada umumnya berlangsung satu arah atau reaksi ireversibel. Tetapi ada juga reaksi yang dapat berlangsung dua arah atau dapat balik. disebut dengan reaksi reversibel
  8. Kesetimbangan homogen adalah sistem kesetimbangan yang ada pada reaksi dimana semua zat yang terlibat memiliki fasa yang sama. Kesetimbangan heterogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya lebih dari satu jenis fasa.
  9. Hukum Kesetimbangan Reaksi Kimia berbunyi “Pada reaksi kesetimbangan, hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya akan tetap, pada suhu tetap.”
  10. Kesetimbangan berdasarkan tekanan dinyatakan dengan notasi Kp, yaitu hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas-gas pereaksi, setelah masing-masing gas dipangkatkan dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi
  11. Pergeseran kesetimbangan akibat perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan volume terjadi sesuai dengan azas Le Chatalier yang berbunyi: “Jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka sistem tersebut akan mengadakan reaksi, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.”

error: Content is protected !!