Pengolahan, Pemisahan Mineral Bijih Dengan High Intensity Magnetic Separator.

Pengertian Pemisahan Cara Magntic.  Magnetic separation atau biasa disebut juga sebagai pemisahan secara magnet merupakan operasi konsentrasi atau pemisahan satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang menggunakan perbedaan sifat kemagnetan dari mineral-mineral yang dipisahnya.

Prinsip Kerja Pemisahan Cara Magnet

Mineral-meneral yang terdapat dalam bijih akan memberikan respon terhadap medan magnet sesuai dengan sifat kemagnetan yang dimilikinya.

Mineral-mineral yang memiliki sfat kemagnetan tinggi akan merespon atau terpengaruh oleh medan magnet. Mineral-mineral ini  akan tertarik oleh medan magnet dan dikelompokan sebagai mineral magnetic.  

Sedangkan Mineral-mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan, tidak akan merespon atau terpengaruh ketika dilewatkan pada medan magnet. Mineral-mineral ini tidak akan tertarik oleh medan magnet dan dikelompokkan sebagai mineral nonmagnetic.

Pengertian  High Intensity Magnetic Separator

High  intensity magnetic separator merupakan separator yang dilengkapi oleh medan magnet dengan kekuatan sampai 20.000 gauss. Separator ini didesain untuk mengambil mineral-mineral yang memiliki kemagnetan rendah, atau mineral paramagnetic. Seperti digunakan untuk mengkonsentrasi mineral hematite dan cromite.

Separator ini juga dapat digunakan untuk membuang dalam jumlah kecil mineral yang mengandung besi dari china clay dan mengkonsentrasi kasiterit, ilmenit, dan membuang pyrite dari batu bara.

Contoh Alat Mesin High Intensity Magnetic Separator

Tipe-Model Wet High Intensity Magnetic Separation
Tipe-Model Wet High Intensity Magnetic Separation

Pengaruh Tipe-Model Magnetic Separator Terhadap Pemisahan

Peningkatan kadar mineral magnetic yang memanfaatkan selisih sifat kemagnetan, biasanya dilakukan dengan menggunakan magnetic separator. Untuk mineral-mineral...

Cara Menentukan Magnetic Separator: Kapasitas Medan Magnet Concurrent Counter Rotation Counter Current Low Wet Magnetic Separation

Magnetic separator dengan dukungan data teknis yang memadai dapat menjadi alternatif untuk merancang sebuah sirkuit yang mampu menghasilkan produk konsentrat...

Pengolahan, Pemisahan Mineral Bijih Dengan High Intensity Magnetic Separator.

Pengertian Pemisahan Cara Magntic.  Magnetic separation atau biasa disebut juga sebagai pemisahan secara magnet merupakan operasi konsentrasi atau pemisahan ...

Daftar Pustaka:

  1. Currie, M. John, 1973, “Unit Operation in Mineral Processing”, British Columbia Institue of Technology,  British Columbia, Burnaby
  2. Kelly, E.,G., 1982, “Introduction to Mineral Processing”, John Wiley & Son,  New York.
  3. Wills, B., A., 1988, “Mineral Processing Technology”, Pergamon Press, Oxford
  4. Mular, L., Andrew, 2000, “Elements of Mineral Process Engineering”, Unversity of British Columbia, Vancouver, B. C., V6T 1Z4, Canada.
  5. Gupta, A. Yan, D. S., 2006, “Mineral Processing Design and Operation”, Perth, Australia.
  6. Tupkary, R. H., Tupkary, V. R.,  2007, “An Introduction To Modern Iron Making”, Third Edition, Khanna Publishers, Nath Market, nai Sarak, Delhi.
  7. Sarangi, A., Sarangi, B., 2011,” Sponge Iron Production in Rotary kiln”, Eastern Economy Edition, PHI Learning Private limited, New Delhi
  8. http://www.metso.com/miningandconstruction
  9. Ardra.Biz, 2019, “Contoh Alat Pemisah Magnetik, Contoh Bijih yang diolah Magnetic Separator, Contoh Cara Hitung Entrapment Ratio, Contoh mineral magnetic,
  10. Ardra.biz, 2019, “Contoh mineral non-magnetic dengan  ER > 1 artinya partikel tertarik nempel, ER < 1 artinya partikel terlempar tertolak, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pengolahan cara Magnetic Separation,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Studi Gaya Pada Magnetic Separation, Gaya-Gaya Yang Bekerja Pemisahan Magnetic Separation, High Intensity Magnetic Separator,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Contoh HIM separator, Jenis Tipe magnetic separator, LIM separator, Low Intensity Magnetic Separator, Magnetic separation, Magnetic Separator Untuk Susceptibility Rendah, Magnetic susceptibility,
  13. Ardra.Biz, 2019, “Dengan Mekanisme Pemisahan Secara Magnetik, Mesin Magnetic Separator, Nilai Optimal Entrapment Ratio, Makalah Pengaruh Medan Magnet Pada Magnetic Separation, Pengaruh Persen Solid Pada Magnetic Separation,
  14. Ardra.Biz, 2019, “Studi Pengaruh Ukuran Bijih Pada Magnetic Separation, Pengertian Contoh Mineral Biih Ferromagnetic, Pengertian Contoh Mineral Bijih paramagnetic, 
  15. Ardra.Biz, 2019, “Kajian Pengertian Contoh Mineral-Bijih diamagnetic, dan Kajian Pengertian Pemisahan Cara Magnetic, Prinsip Kerja Magnetic Separation, Prinsip Pemisahan cara magnetic,
  16. Ardra.Biz, 2019, ” Kajian Tentang Rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya gravitasi, Respon Partike Mineral Dalam Medan Magnet, Contoh perhitunga dengan Rumus Persamaan Entrapment Ratio, What is Entrapmen Ratio.

Pemisahan Secara Magnetik, Prinsip Kerja, Diagram Alir, Faktor Pengaruh Gaya

Pengertian Pemisahan Cara Magentic.  Magnetic separation merupakan operasi konsentrasi atau pemisahan satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan dari mineral-mineral yang dipisahnya. Mineral-meneral yang terdapat dalam bijih akan memberikan respon terhadap medan magnet sesuai dengan sifat kemagnetan yang dimilikinya.

Prinsip Kerja Pemisahan Cara Magnet

Mineral-mineral yang memiliki sfat kemagnetan tinggi akan merespon atau terpengaruh oleh medan magnet. Mineral-mineral ini akan tertarik oleh medan magnet dan dikelompokan sebagai mineral magnetic.

Sedangkan Mineral-mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan, tidak akan merespon atau terpengaruh ketika dilewatkan pada medan magnet. Mineral-mineral ini tidak akan tertarik oleh medan magnet dan dikelompokkan sebagai mineral nonmagnetic.

Akibat perbedaan sifat magnet yang dimiliki oleh tiap tiap mineral, maka mineral mineral tersebut dapat dipisah dengan menggunakan medan magnet menjadi dua kelompok yaitu  kelompok mineral magnet dan kelompok mineral non magnet.

Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet, Animasi
Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet, Animasi

Contoh Mineral Magnetic Non Magnetic

Mineral-meineral yang masuk dalam kelompok mineral magnetic misalnya: magnetite, hematite, ilmenit, siderite, monazite.

Sedangkan mineral-mineral yang dikelompokan dalam mineral non-magnetic misalnya: kuarsa, mika, corundum, gypsum, zircon, feldspar. Kemampuan mineral dalam merespon medan magnet disebut magnetic susceptibility.

Jenis Mineral Magnetic

Berdasarkan pada magnetic susceptibility mineral dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Paramagnetic mineral, Diamegnetic mineral, dan Ferromagnetic.

Mineral Paramagnetic

Mineral-mineral paramagnetic memiliki sifat kemagnetan yang rendah. Artinya mineral-mineral ini hanya  memberikan respon terhadap medan magnet yang besar.

Contoh Mineral Paramagnetic diantaranya adalah mineral hematite, ilmenit, dan pyrhotite.

Mineral Diamegnetic

Mineral-mineral diamagnetic merupakan kelompok mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan. Kelompok mineral ini tidak memberikan respon terhadap medan magnet.

Contoh Mineral Diamagnetic diantaranya adalah kuarsa feldspar.

Mineral Ferromagnetic

Mineral magnetite merupakan mineral yang memiliki sifat kemagnetan yang tinggi. Magnetite akan tertarik oleh medan magnet yang relatif rendah sekalipun. Karena sifatnya ini, maka mineral magnetite dikelompokan dengan besi sebagai ferromagnetic.

Contoh Mineral Forromagnetic diantaranya adalah besi, magnetite.

Diagram Alir Pengolahan Cara Magnetic Separation

Rangkaian Operasi pengolahan atau pemisahan mineral dengan metoda magnetic separation meliputi pengecilan ukuran bijih atau kominusi, dan pemisahan cara magnetic. Contoh diagram alir proses pemisahan mineral bijih menjadi magnetic dan non magnetic dapat dilihat pada gambar berikut:

Diagram Alir Pengolahan Cara Magnetic Separation
Diagram Alir Pengolahan Cara Magnetic Separation

Tahap kominusi bertujuan untuk mengecilkan ukuran bijih dari tambang menjadi ukuran yang cocok untuk proses pemisahan cara magnetic..

Tahapan kominusi terdiri dari dua tahap yaitu crushing dan grinding. Crushing dilakukan dengan menggunakan jaw crusher untuk mengecilkan bijih dari tambang menjadi ukuran kurang dari 20 mm.

Tahap grinding umumnya dilakukan dengan dengan ball mill yang akan mengecilkan produk keluaran crushing berukuran 20 mm menjadi berukuran kurang dari 100 mikron.

Tahap berikutnya adalah pemisahan cara magnetic dengan menggunakan drum magnetic separator cara basah.

Produk Hasil magnetic separation yang mengandung sebagian besar Mineral yang terpengaruh oleh medan magnet, selanjutnya disebut sebagai magnetic. Sedangkan keluaran yang sebagian besar tidak terpengaruh medan magnet disebut non magnetic.

Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet

Respon atau perilaku mineral paramagnetic, diamagnetic dan ferromagnetic terhadap medan magnet dapat dilihat pada gambar berikut:

Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet
Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet

Dari gambar dapat dilihat bahwa bagaimana respon dari ketiga mineral yang memiliki susceptibility berbeda. Ketiga Mineral berada dalam medan magnet dengan kuat medan dalam satuan A/m.

Mineral magnetite memberikan respon yang sangat kuat. Intensitas magnetisasinya meningkat secara eksponesial hingga mencapai nilai saturasinya. Setelah jenuh, berapapun kuat medan yang diberikan tidak lagi mempengaruhi perubahan intensitas kemagnetannya.

Intensitas magnetisasi mineral Hematite meningkat secara linear dengan meningkatnya kuat medan. Peningkatan ini jauh lebih lambat dibanding dengan magnetite.

Sedangkan kuarsa tidak menunjukkan respon terhadap medan magnet yang diberikan.Berapun kuat medan yang diberikan, kuarsa cenderung tidak terpengaruh. Bahkan kuarsa relative memberikan respon negative, yang ditunjukkan dengan sedikit turunnya  intensitas magnetisasinya.

Mekanisme Pemisahan Secara Magnetik

Pemisahan secara megnetik yang diaplikasikan untuk mineral bijih tergantung pada kompetisi dari gaya gaya yang dimiliki oleh tiap-tiap partikel mineral. Gaya yang bekerja pada setiap partikel mineral tergantung separator yang dipakai.

Pemisahan mineral bijih yang menggunakan drum separator dengan cara basah, maka partikel akan mengalami atau memiliki empat  gaya.

Keempat gaya tersebut adalah gaya magnet yang dinotasikan dengan Fm, gaya gravitasi dinotasikan dengan Fg, gaya drag dinotasikan dengan Fd, dan gaya sentrifugal yang dinotasikan dengan Fc.

Gaya-gaya ini akan menentukan posisi dan perilaku partikel mineral dalam alat separator. Gambar berikut menunjukkan gaya- gaya pada partikel mineral yang berada dalam pengaruh medan magnet di permukaan drum yang berputar.

Gambar Gaya- Gaya Yang Bekerja Pada Partikel Mineral
Gambar Gaya- Gaya Yang Bekerja Pada Partikel Mineral Pemisahan Cara Magnetik

Partikel mineral akan tertarik atau terlempar dari permukaan drum tergantung pada nilai entrapment ratio-nya. Entrapment ratio adalah rasio Gaya magnet terhadap penjumlahan gaya sentrifugal,  gaya gravitasi dan gaya drag.

Rumus Entrapment Ratio

Besarnya Entrapment ratio yang dimiliki oleh sebuah partikel dapat dinyatakan dengan menggunakan  persamaan berikut:

ER = Fm /(Fc + F+ Fd)

ER = Entrapment ratio,

Fm  = gaya magnet

Fc = gaya sentrifugal

F= gaya gravitasi

Fd = gaya gesek drag

Jika partikel mineral memiliki nilai entrapment rasio lebih daripada satu, ER > 1, maka partikel tersebut akan tertarik dan tetap nempel dipermukaan drum separator. Pada kondisi ER > 1, artinya medan magnet  memberikan pengaruhnya jauh lebih besar dibanding dengan total dari tiga gaya lainya.

Ketika partikel mineral memiliki entrapment rasio kurang daripada satu ER < 1, maka partikel tersebut akan terlempar atau tertolak dari permukaan drum separator. Pada kondisi ER < 1, medan magnet kurang berpengaruh dibanding dengan total tiga gaya lainnya.

Pengaruh Ukuran Partikel Pada Entrapment Ratio

Jika operasi pemisahan dilakukan pada bijih yang memiliki rentang ukuran yang sempit,  maka gaya drag dapat diabaikan. Sehingga Entrapment ratio berubah menjadi rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.

ER = Fm / (Fc + Fg)

Partikel mineral akan memiliki tiga gaya yaitu gaya magnet, gaya sentrifugal dan gaya gravitasi. Posisi dan perilaku partikel selama pemisahan tergantung pada resultan ketiga gaya ini.

Alat Pemisah Magnetik, Magnetic Separator

Ditinjau dari kekuatan atau intensitas medan magnetnya, magnetic separator dibagi dalam dua jenis separator yaitu Low Intensity Magnetic Separator atau LIM separator dan High Intensity Magnetic Separator atau HIM separator. Baik LIM separator maupun HIM separator dapat digunakan secara basah atau kering.

Contoh Gambar Alat Pemisah Magnetik, Magnetic Separator
Contoh Gambar Alat Pemisah Magnetik, Magnetic Separator

Pemisahan cara basah umumnya menggunakan LIM separator, dan digunakan untuk mineral yang memiliki suscepibilty tinggi. LIM separator mampu memisahkan bijih dalam jumlah yang besar. Sedangkan HIM separator mempunyai kapasitas rendah dan umumnya digunakan untuk mineral yang memiliki susceptibility rendah.

Mekanisme Pemisahan Bijih Mineral Dengan Magnetic Separator
Mekanisme Pemisahan Bijih Mineral Dengan Magnetic Separator

Pengaruh Variabel Operasi Pada Magnetic Separation

Beberapa factor yang berpengaruh terhadap pemisahan terdapat pada peralatan yang tidak bisa lagi dirubah. Sehingga factor-faktor tersebut menjadi konstan pengaruhnya terhadap partikel mineral. Untuk separator dengan magnet permanen, maka medan magnet tidak dapat dirubah, artinya gaya magnet akan konstan selama pemisahan.

Diameter drum merupakan salah satu variable yang juga konstan. Sehingga pengaruhnya juga akan tetap pada saat dipakai untuk pemisahan.

Beberapa variable dapat diubah-ubah selama atau saat pemisahan dilakukan. Gambar menunjukkan pengaruh beberapa variable operasi untuk pemisahan secara magnetic.

Pengaruh Variabel Operasi Dan Alat Pada Magnetic Separation.
Pengaruh Variabel Operasi Dan Alat Pada Magnetic Separation.

Dari gambar tersebut diketahui bahwa perolehan mineral magnetic dipengaruhi diantaranya oleh: medan magnet, ukuran mineral, kecepatan fluida dan radius drum. Perolehan mineral magnetik akan meningkat ketika medan magnet yang digunakan lebih besar.

Sebagian magnetik akan masuk jalur tailing pada kecepatan fluida yang besar. Pemisahan yang dilakukan pada ukuran mineral yang besar dapat meningkatkan perolehan mineral magnetik.

Kebutuhan- Material Balance, Reduksi Bijih Besi Pada Rotary Kiln, Consumption Rate.

Pengertian Material - Burden . Pada gambar di bawah dapat dilihat kebutuhan bahan baku/material yang dibutuhkan untuk terjadinya proses reduksi bijih besi...

Menentukan Diameter Dan Berat Media Gerus, Grinding Media

Diameter dan berat total grinding media yang akan digunakan dalam ball mill dapat ditentukan dengan menggunakan lembar kerja di bawah. Masukkan data yang...

Pengolahan Bijih Emas Dan Perak

Pengertian Karakteristik Bijih Emas.  Bijih  emas secara umum dapat diklasifikasikan menjadi  bijih free milling dan refractory . Tipe free milling m...

Proses Ekstraksi Emas Cara-Metoda Amalgamasi

Pengolahan Bijih Emas Perak . Secara industrial, proses ekstraksi emas dengan menggunakan merkuri praktis sudah tidak dilakukan lagi. Hal ini karena merkuri...

Proses Kalsinasi Batu Kapur, Pengolahan Limestone

Pengertian Kalsinasi, Calcination: Pengertian Kalsinasi adalah. Kata kalsinasi berasal dari bahasa Latin yaitu calcinare yang artinya membakar kapur....

Proses Pembuatan Pellet Bijih Besi, Pelletizing

Pengertian Pelletisasi Bijih Besi Proses pelletizing adalah proses aglomerasi/penggumpalan konsentrat bijih atau mineral yang berukuran halus, umumnya...

Proses Reduksi Bijih Besi, Pembuatan Sponge Besi Pada Rotary Kiln, Tanur Putar.

Skematika Lay Out Tahapan Pembuatan Sponge Besi.  Pabrik pembuatan besi spons (sponge iron) terdiri dari beberapa Peralatan utama yaitu sistem pengumpanan ...

Tahap Metoda Pengolahan Batubara

Pengertian Pengolahan Batubara. Batubara sudah mulai terbentuk jauh sebelum manusia lahir di bumi. Diperkirakan pada awal sejarah planet bumi. Beberapa...

Tahap Pengolahan Bijih Mineral Tembaga

Karakterisasi Bijih Tembaga. Umumnya Tembaga ditemukan di kerak bumi dalam bentuk mineral-mineral tembaga sulfida seperti chalcocite (Cu2 S) dan bornite...

Tahap Proses Pengolahan Bijih Nikel Laterite

Pengertian Bijih Nikel, Pada lapisan bumi, Genesa endapan nikel terdapat dalam dua bentuk yang bebeda, yaitu nikel sulfida dan nikel laterite atau nikel...

Tahap Proses Pengolahan Bijih Timah

Karakterisasi Bijih Timah.  Bijih  timah yang ditambang di Indonesia umumnya adalah dari jenis endapan timah aluvial dan sering disebut sebagai endapan t...

Teori Kominusi: Pengertian Tujuan - Diagram Alir - Alat Crushing Grinding – Gaya Pengecilan Ukuran

Pengertian Kominusi: Kominusi merupakan salah satu tahapan yang diterapkan pada pengolahan bijih, mineral atau bahan galian secara umum. Umumnya bijih,...

Teori Crusher: Prinsip Kerja - Jenis Jaw Crusher – Cone Crusher - Gyratory Crusher - Roller Crusher

Prinsip Kerja Operasi Peremukan, Crushing: Operasi crushing biasanya melibatkan beberapa tahapan yaitu primary crushing, secondary crushing dan tertiary...

Teori, Tipe, Jenis Alat Mesin Penggerusan, Grinding

Definisi Pengertian Penggerusan, Grinding.  Operasi penggerusan merupakan tahap akhir dari operasi pengecilan ukuran bijih, atau kominusi. Pada tahap ...

Mekanisme Penggerusan Pada Ballmill, Grinding Operation

Mekanisme Penggerusan.  Penngecilan ukuran pada pengggerusan, grinding tergatung pada seberapa besar peluang dari partikel bijih untuk dapat digerus. ...

Daftar Pustaka:

  1. Wills, B., A., 1988, “Mineral Processing Technology”, Pergamon Press, Oxford
  2. Wills, B.A. and T.J. Napier-Munn., 2006, “Minerral Processing Technology, Elsevier Science And Technology Book, Queensland
  3. Kelly, E.,G., 1982, “Introduction to Mineral Processing”, John Wiley & Son, New York.
  4. Currie, M. John, 1973, “Unit Operation in Mineral Processing”, British Columbia Institue of Technology, British Columbia, Burnaby
  5. Mular, L., Andrew, 2000, “Elements of Mineral Process Engineering”, Unversity of British Columbia, Vancouver, B. C., V6T 1Z4, Canada.
  6. Gupta, A. Yan, D. S., 2006, “Mineral Processing Design and Operation”, Perth, Australia.
  7. Gaudin, AM., 1939, “Principles of Mineral Dressing”, Mc. Graw Hill Book Company Inc, New York.
  8. Taggart AF., 1987, “Hand Book of Mineral Dressing”, John Willey and Sons, New York.
  9. King, R.P, 2001, “Modeling & Simulation of Mineral Processing Systems, Department of Metallurgical Engineering, University of Utah, USA.
  10. Evertsson, C.M. and Bearman, R.A., “1997, “Investigation of interparticle breakage as applied to cone crushing, Minerals Engineering, vol. 10, no. 2, February, pp. 199-214.
  11. Metso Minerals., 2008, “Crushing and Screening Handbook”, 3rd ed., Tampere: Metso Minerals).
  12. , 2006, “Basics in Minerals Processing”, 5th Edition, Section 4 – Separations, Metso Minerals.
  13. Pryor A. EJ., 1965, “Reader In Mineral Dressing”, University of London, Mining Publication, Salisbury House, London.
  14. Ardra.Biz, 2019, ” Kajian tentang Pengertian Pemisahan Cara Magntic atau  Magnetic separation dengan Prinsip Pemisahan cara magnetic. Contoh contoh mineral magnetic dan Contoh mineral non-magnetic berdasar Magnetic susceptibility.
  15. Ardra.biz, 2019, “Nilai Optimal Entrapment Ratio pada Rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.
  16. Ardra.biz, 2019, ” Studi dan Contoh Bijih yang diolah Magnetic Separator dengan Mekanisme Pemisahan Secara Magnetik dan Gaya-Gaya Yang Bekerja Pemisahan Magnetic Separation. ER > 1 artinya partikel     tertarik    nempel. ER < 1 artinya partikel terlempar tertolak.
  17. Ardra.biz, 2019, “Nilai Optimal Entrapment Ratio pada Rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.
  18. Ardra.Biz, 2019, ” Artikel atau makalah What is Entrapmen Ratio dengan Rumus Persamaan Entrapment Ratio dan Contoh Cara Hitung Entrapment Ratio. Prinsip Kerja Magnetic Separation dengan Gaya Pada Magnetic Separation
  19. Ardra.Biz, 2019, “Kajian dalam makalah Contoh Alat Pemisah Magnetik. Mesin Magnetic Separator pada Jenis Tipe magnetic separator yang Low Intensity Magnetic Separator atau LIM separator dan High Intensity Magnetic Separator atau HIM separator.
  20. Ardra.Biz, 2019, ” Studi pada Magnetic Separator Untuk Susceptibility Rendah dengan Pengaruh Medan Magnet Pada Magnetic Separation. Pengaruh Ukuran Bijih Pada Magnetic Separation
  21. Ardra.Biz, 2019, ‘ Studi tentang Pengaruh Persen Solid Pada Magnetic Separation. Faktor yang Mempengaruhi Pengolahan cara Magnetic Separation.

Versi Lama

Mineral-meineral yang masuk dalam kelompok mineral magnetic misalnya: magnetite, hematite, ilmenit, siderite, monazite. Sedangkan mineral-mineral yang dikelompokan dalam mineral non-magnetic misalnya: kuarsa, mika, corundum, gypsum, zircon, feldspar.Kemampuan mineral dalam merespon medan magnet disebut magnetic susceptibility.

Berdasarkan pada magnetic susceptibility mineral dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

  1. Paramagnetic mineral seperti hematite, ilmenit, pyrhotite.
  2. Diamegnetic mineral: kuarsa feldspar.
  3. Ferromagnetic: besi, magnetite.

Mineral-mineral paramagnetic memiliki sifat kemagnetan yang rendah. Artinya mineral-mineral ini hanya  memberikan respon terhadap medan magnet yang besar. Mineral-mineral diamagnetic merupakan kelompok mineral yang tidak memiliki sifat kemgnetan. Kelompok mineral ini tidak memberikan respon terhadap medan magnet.

Mineral magnetite merupakan mineral yang memiliki sifat kemagnetan yang tinggi. Magnetite akan tertarik oleh medan magnet yang relatif rendah sekalipun. Karena sifatnya ini, maka mineral magnetite dikelompokan dengan besi sebagai ferromagnetic.

Gambar 1. Menunjukkan respon dari tiga mineral yang memiliki susceptibility berbeda. Ketiga Mineral berada dalam medan magnet dengan kuat medan dalam satuan A/m. Mineral magnetite memberikan respon yang sangat kuat.

Intensitas magnetisasinya meningkat secara eksponesial hingga mencapai nilai saturasinya. Setelah jenuh, berapapun kuat medan yang diberikan tidak lagi mempengaruhi perubahan intensitas kemagnetannya.

Intensitas magnetisasi mineral Hematite meningkat secara linear dengan meningkatnya kuat medan. Peningkatan ini jauh lebih lambat dibanding dengan magnetite. Sedangkan kuarsa tidak menunjukkan respon terhadap medan magnet yang diberikan.

Berapun kuat medan yang diberikan, kuarsa cenderung tidak terpengaruh. Bahkan kuarsa relative memberikan respon negative, yang ditunjukkan dengan sedikit turunnya  intensitas magnetisasinya.

Mekanisme Pemisahan Secara Magnetik

Pemisahan secara megnetik yang diaplikasikan untuk bijih tergantung pada kompetisi dari gaya gaya yang dimiliki oleh tiap-tiap partikel mineral. Gaya yang bekerja pada setiap partikel mineral tergantung separator yang dipakai. Pemisahan bijih yang menggunakan drum separator dengan cara basah, maka partikel akan mengalami atau memiliki empat  gaya.

Keempat  gaya tersebut adalah gaya magnet yang dinotasikan dengan Fm , gaya gravitasi dinotasikan dengan Fg, gaya drag dinotasikan dengan Fd, dan gaya sentrifugal yang dinotasikan dengan Fc.

Gaya-gaya ini akan menentukan posisi dan perilaku partikel mineral dalam separator. Gambar 2 menunjukkan gaya-gaya pada partikel mineral yang berada dalam pengaruh medan magnet di permukaan drum yang berputar.

Partikel mineral akan tertarik atau terlempar dari permukaan drum tergantung pada nilai entrapment ratio-nya. Entrapment ratio adalah rasio Gaya magnet terhadap gaya sentrifugal,  gaya gravitasi dan gaya drag. Entrapment ratio dinyatakan dalam persamaan berikut:

entrapment ratio, ER = Fm /(Fc + F+ Fd)

Jika partikel mineral memiliki nilai entrapment rasio lebih daripada satu, ER > 1, maka partikel tersebut akan tertarik dan tetap nempel dipermukaan drum separator. Pada kondisi ER > 1, artinya medan magnet  memberikan pengaruhnya jauh lebih besar dibanding dengan total dari tiga gaya lainya.

Ketika partikel mineral memiliki entrapment rasio kurang daripada satu ER < 1, maka partikel tersebut akan terlempar atau tertolak dari permukaan drum separator. Pada kondisi ER < 1, medan magnet kurang berpengaruh dibanding dengan total tiga gaya lainnya.

Jika operasi pemisahan dilakukan pada bijih yang memiliki rentang ukuran yang sempit,  maka gaya drag dapat diabaikan. Sehingga Entrapment ratio berubah menjadi rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.

Entrapment Ratio, ER = Fm / (Fc + Fg)

Partikel mineral akan memiliki tiga gaya yaitu gaya magnet, gaya sentrifugal dan gaya gravitasi. Pasisi dan perilaku partikel selama pemisahan tergantung pada resultan ketiga gaya ini.

Alat Pemisah Magnetik, Magnetic Separator

Ditinjau dari kekuatan atau intensitas medan magnetnya, magnetic separator dibagi dalam dua jenis separator yaitu Low Intensity Magnetic Separator atau LIM separator dan High Intensity Magnetic Separator atau HIM separator. Baik LIM separator maupun HIM separator dapat digunakan secara basah atau kering.

Pemisahan cara basah umumnya menggunakan LIM separator, dan digunakan untuk mineral yang memiliki suscepibilty tinggi. LIM separator mampu memisahkan bijih dalam jumlah yang besar. Sedangkan HIM separator mempunyai kapasitas rendah dan umumnya digunakan untuk mineral yang memiliki susceptibility rendah.

Pengaruh Variabel Operasi Pada Magnetic Separation

Beberapa factor yang berpengaruh terhadap pemisahan terdapat pada peralatan yang tidak bisa lagi dirubah. Sehingga factor-faktor tersebut menjadi konstan pengaruhnya terhadap partikel mineral. Untuk separator dengan magnet permanen, maka medan magnet tidak dapat dirubah, artinya gaya magnet akan konstan selama pemisahan. Diameter drum merupakan salah satu variable yang juga konstan. Sehingga pengaruhnya juga akan tetap pada saat dipakai untuk pemisahan.

Beberapa variable dapat diubah-ubah selama atau saat pemisahan dilakukan. Gambar 4 menunjukkan pengaruh beberapa variable operasi untuk pemisahan secara magnetic.

Dari gambar tersebut diketahui bahwa perolehan mineral magnetic dipengaruhi diantaranya oleh: medan magnet, ukuran mineral, kecepatan fluida  dan radius drum. Perolehan mineral magnetik akan meningkat ketika medan magnet yang digunakan lebih besar. Sebagian magnetik akan masuk jalur tailing pada kecepatan fluida yang besar. Pemisahan yang dilakukan pada ukuran mineral yang besar dapat meningkatkan perolehan mineral magnetik.

error: Content is protected !!