Protozoa merupakan organisme uniseluler. Kata Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos yang artinya pertama dan zoa berarti hewan. Dengan demikian protozoa dapat diartikan sebagai hewan permulaan atau awal.
Protozoa masuk dalam klasifikasi Protista. Protista bersifat heterotroph, dapat bergerak aktif, dan tubuhnya belum terdiferensiasi secara jelas.
Ciri – Ciri Protozoa.
Protozoa mempunyai bentuk dan ukuran bervariasi. Pada umunmnya Ukuran tubuh protozoa kurang dari 10 mikro. Namun ada yang sampai berukuran 6 mm.
Bentuk tubuh Protozoa ada yang memiliki bentuk tubuh tetap, ada yang berubah ubah, dan ada yang bercabang. Jika lingkungan untuk hidupnya dianggap tidak menguntungkan, maka protozoa melindungi diri dengan membentuk sel tidak aktif yaitu kista. Setelah lingkungan membaik, dinding kista pecah, dan protozoa dapat hidup secara normal.
Struktur tubuh protozoa hanya terdiri dari satu sel atau uniseluler. Protozoa mempunyai organel – organel sel seperti membrane plasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan inti sel.
Habitat protozoa adalah di tanah, di perairan, dan di dalam organisme lain. Protozoa dapat hidup baik secara soliter maupun secara berkelompok.
Klasifikasi atau Jenis Protozoa
Berdasarkan pada alat geraknya, protozoa dibedakan menjadi
Rhizopoda atau Sarcodina
Ciliata
Flagellata atau Mastigophora
Sporozoa
Cara Berkembang Biak Protozoa
Sebagian besar protozoa bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner. Sebagian lagi bereproduksi secara seksual melalui penyatuan materi genetic yang disebut konjugasi.
Dalam kehidupan protozoa memiliki peran atau manfaat yang menguntungkan dan merugikan.
Peran Menguntungkan
Adapun manfaat yang menguntungkan dari protozoa di antara adalah:
Protozoa berperan dalam mengontrol jumlah polpulasi bakteri
Protozoa sebagai komponen penyusun plankton yang merupakan sumber makanan hewan air. Protozoa merupakan konsumen tingkat pertama dalam ekosistem di perairan.
Foraminifera sebagai penunjuk adanya sumber daya minyak bumi
Radiolarian yang telah mati dan mengendap di perairan digunakan sebagai bahan penggosok dan bahan peledak.
Peran Merugikan:
Peran Protozoa yang merugikan di antaranya adalah:
Penyebab beberapa penyakit pada ternak seperti sapi, kembing dan kuda
Penyebab beberapa penyakit pada manusia seperti malaria, diare, dan kala azar.
Penyebab penyakit malaria adalah protozoa jenis plasmodium. Penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles betina. Protozon ini menyerang sel – sel hati serta sel darah merah manusia.
Jenis – Jenis Protozoa Plasmodium Penyebab Malaria:
Plasmodium vivax dan plasmodium ovale menyebabkan penyakit malaria tertian
Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana
Plasmodium falcifarum menyebabkan penyakit malaria tropikana.
Pengertian Kelarutan: Istilah kelarutan atau solubility digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan dalam satuan mol.L–1. Jadi, kelarutan (dinotasikan dengan huruf (s) sama dengan molaritas (M).
Hasil Kali Kelarutan
Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion- ion dari larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air, setelah masing- masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya.
Senyawa ion yang terlarut dalam air akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif. Jika dalam larutan jenuh ditambahkan kristal senyawa ion, maka kristal tersebut tidak akan melarut tetapi mengendap. Berarti kristal tidak mengalami ionisasi.
Jika dalam sistem tersebut ditambahkan air, maka Kristal akan larut dan terionisasi. Jika larutan kristal dipanaskan kembali, maka akan terbentuk endapan kristal. Sehingga dapat dikatakan dalam sistem tersebut terjadi kesetimbangan
Rumus Tetapan Hasil Kali Kelarutan
Nilai hasil kelarutan dinotasikan dengan Ksp. Untuk elektrolit sejenis, Nilai Ksp yang semakin besar menunjukkan semakin mudah larut.
Perhatikan contoh reaksi berikut:
Ax + By(s) = xAm+(aq) + yBn-(aq)
Hasil kali kelarutannya dapat ditulis
Ksp = [Am+]x [Bn-]y
Memperkirakan Terjadinya Proses Pengendapan Zat Elektrolit
Pengendapan zat elektrolit dalam suatu larutan dapat diperkirakan dengan membandingkan nilai Ksp terhadap nilai Qsp. Nilai Qsp adalah hasil kali konsentrasi molar awal dai ion – ion dalam larutan dengan asumsi zat terionisasi sempurna.
Qsp < Ksp, nilai Qsp lebih kecil daripada Ksp ini artinya tidak terjadi pengendapan
Qsp = Ksp, nilai Qsp sama dengan nilai Ksp, maka larutan sudah jenuh, namun demikian masih belum menunjukkan terjadinya proses pengendapan
Qsp > Ksp, nilai Qsp lebih besar daripada nilai Ksp, ini artinya reaksi sudah terjadi proses pengendapan.
Pengaruh Ion Sejenis Sesama Terhadap Kelarutan.
Kehadiran ion sejenis dalam larutan akan mempengaruhi kelarutan. Ion – ion sejenis akan memperkecil atau mengurangi kelarutan suatu senyawa elektrolit. Ini artinya, semakin tinggi konsentrasi ion sejenis, maka semakin kecil kelarutan elektrolitnya.
1). Contoh Soal Menghitung Hasil Kali Kelarutan PbCl2 Dalam Air
Jika kelarutan PbCl2 dalam air adalah 0,016 M, tentukanlah hasil kali kelarutannya (Ksp PbCl2)
Diketahui
Kelarutan (s) PbCl2 = 0,016 M
Menentukan Perasamaan Reaksi Kesetimbangan Kelarutan PbCl2 Dalam Air
Reaksi kesetimbangan PbCl2 di dalam air dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
PbCl2 = Pb2+ + 2 Cl–
s s 2 s
s = kelarutan PbCl2
Rumus Menghitung Hasil Kali Kelarutan PbCl2
Tetapan Hasil Kali Kelarutan Ksp PbCl2 dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus peramaan berikut:
Ksp PbCl2 = [Pb2+] [Cl–]2
Kelarutan PbCl2 = s
Konsentrasi Pb2+ = s
Konsentrasi Cl– = 2 s
Maka Hasil Kali Kelarutannya adalah
Ksp PbCl2 = [s ][2 s]2
Ksp PbCl2 = 4 s3
Ksp PbCl2 = 4 x (0,016)3
Ksp PbCl2 = 1,64 x 10-5
Jadi, tetapan hasil kali kelarutan Ksp PbCl2 adalah 1,64 x 10-5
Hasil kali kelarutan AgCl dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut
Ksp AgCl = [Ag+][Cl–]
Ksp AgCl = [s][s]
Ksp AgCl = s2
Ksp AgCl = (1,3 x 10-5)2
Ksp AgCl = 1,7 x 10-10
Menentukan Konsentrasi [Cl–] Dalam Larutan CaCl2
Kesetimbangan Reaksi CaCl2
CaCl2 = Ca+2 + 2 Cl
0,1 0,1 0,2
Total Konsentrasi [Cl–] dalam larutan CaCl2 adalah konsentrasi Cl dari AgCl ditambah Cl dari CaCl2.
Total [Cl–] = [Cl–]a + [Cl–]c
Total [Cl–] = [1,3 x 10-5] + [0,2]
Total [Cl–] = 0,2 M
Konsetrasi [Cl–]a yang berasal dari AgCl = 1,3 x 10-5 M sangat kecil dibandingkan [Cl–]c yang berasal dari CaCl2, maka [Cl–]a yang berasal dari AgCl dapat diabaikan. Jadi, total konsentrasi [Cl–] ketika AgCl berada dalam larutan CaCl2 adalah 0,2 M
Menentukan Kelarutan AgCl Dalam Larutan CaCl2
Kelarutan AgCl dalam larutan CaCl2 dapat dinyatakan dengam rumus berikut
Ksp AgCl = [Ag+][Cl–]
[Ag+] adalah konsentrasi Ag+ yang ada dalam larutan CaCl2 dan merupakan Ag+ yang berasal dari AgCl.
[Ag+] = (Ksp AgCl)/ [Cl–]
[Ag+] =(1,7 x 10-10)/(0,2)
[Ag+] = 8,5 x 10-10 M
Sesuai dengan reaksi kesetimbangan bahwa konsentrasi [Ag+] yang ada dalam larutan sama dengan kelarutan AgCl.
Jadi, kelarutan AgCl dalam larutan CaCl2 0,1 M adalah sama dengan konsentrasi Ag+ dalam larutan CaCl2 yaitu 8,5 x 10-10 M
6). Contoh Soal Menentukan pH Larutan Dari Hasil Kali Kelarutan Mangan Hidroksida Ksp Mn(OH)2
Tentukan pH larutan jenuh mangan hidroksida Mn(OH)2 yang memiliki hasil kali kelarutan Ksp 1,2 x 10-11
Diketahui
Ksp Mn(OH)2 = 1,2 x 10-11
Menentukan Reaksi Kesetimbangan Mn(OH)2 Dalam Air
Larutan jenuh Mn(OH)2 akan terbentuk kesetimbangan reaksi sebagai berikut.
Mn(OH)2 = Mn+2 (aq) + 2 OH– (aq)
s s 2 s
s = kelarutan Mn(OH)2
Menentukan Kelarutan Mn(OH)2 Dalam Air
Kelarutan Mn(OH)2 dapat dirumuskan dengan peramaan berikut:
Ksp Mn(OH)2= [Mn+] [OH–]2
Kelarutan Mn(OH)2= s
Konsentrasi Mn + = s
Konsentrasi OH– = 2 s
Maka Kelarutan Mn(OH)2 adalah
Ksp Mn(OH)2= [s ][2 s]2
Ksp Mn(OH)2 = 4 s3
s3 = (Ksp Mn(OH)2)/4
s3 = (1,2 x10–11)/4
s3 = (1,4 x 10-4)
s = 1,4 x 10-4 mol/L (M)
Kelarutan Mn(OH)2 adalah 1,4 x 10-4 mol/L (M), maka sesuai dengan reaksi kesetimbangannya, konsentrasi OH adalah
Keasaman larutan dapat dinyatakan dengan persamaan rumus pH berikut
pOH = – log [OH–]
pOH = – log (2,8 x 10-4)
pOH = 3,398.
Menghtiung pH larutan seperti berikut
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 3,539
pH = 10,46
Jadi, pH larutan mangan hidroksida adalah 10,46.
7). Contoh Soal Menentukan pH Pengendapan Mg(OH)2 Dari Larutan MgCl2 Dan NaOH,
Pada suatu percobaan, larutan MgCl2 0,8 M ditetesi oleh larutan NaOH. Tentukan pada pH berapakah mulai terjadi endapan Mg(OH)2. Ksp Mg(OH)2 = 7,2 x10–12
Diketahui:
M MgCl2 = 0,8 M
Ksp Mg(OH)2 = 7,2 x10–12
Menentukan Reaksi Kesetimbangan Mg(OH)2
Mg(OH)2 = Mg2+ + 2 OH–
s s 2 s
s = kelarutan Mg(OH)2
Rumus Menentukan pH Pengendap Mg(OH)2 Dari Larutan MgCl2 Dan NaOH,
pH pengendapan Mg(OH)2 yang terbentuk dari larutan MgCl2 dan NaOH dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
pH = 14 – pOH
Agar dapat menghitung pH, maka harus mencari pOH, sehingga perlu mencari konsentrasi OH terlebih dahulu. Konsentrasi OH berasal dari NaOH namun tidak diketahui molaritasnya.
Konsesntrasi OH dapat ditentukan dengan menggunakan hasil kali kelarutan Mg(OH)2 dengan menggunakan rumus berikut
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2 atau
[OH–]2 = (Ksp Mg(OH)2)/[Mg2+]
[Mg2+] = konsentrasi yang diperoleh dari MgCl2 yaitu 0,8 M sesuai dengan reaksi berikut
MgCl2 = Mg2+ + 2Cl–
Dari reaksinya dapat diketahui konsentrasi [Mg2+] sama dengan konsentrasi MgCl2
Sehingga konsentrasi molar [OH–] adalah
[OH–]2 = (7,2 x10–12)/(0,8)
[OH–]2 = 9 x 10-12
[OH–] = 3 x 10-6
pOH = – log(3 x 10-6)
pOH = 5,53
pH = 14 – 5,53 = 8,47
Jadi, pH larutan Mg(OH)2 adalah 8,47
8). Contoh Soal Perhitungan Jumlah Massa Kalsium Karbonat CaCO3 Dari Hasil Kali Kelarutan Ksp.
Berapa gram kalsium karbonat CaCO3 yang dapat larut dalam 500 mL air, Jika Ksp CaCO3 = 9 x 10–9 dan Mr CaCO3 = 100 g/mol
Diketahui:
Mr CaCO3 = 100 g/mol
Ksp CaCO3 = 9 x 10–9
V = 500 mL = 0,500 L
Menentukan Reaksi Kesetimbangan Kalsium Karbonat CaCO3 Dalam Air
CaCO3 = Ca2+ + CO3-2
s s s
s = kelarutan CaCO3
Menentukan Kelarutan CaCO3
Ksp CaCO3 = [Ca2+][CO3-2]
Ksp CaCO3 = (s) x (s)
Ksp CaCO3 = (s)2
s2 = 9 x 10–9
s = 9,5 x 10-5 M
Kelarutan CaCO3 adalah 9,5 x 10-5 M
Menentukan Jumlah Massa CaCO3 Terlarut
M = n/V atau
M = m/(Mr xV) atau
m = M x Mr x V
m = massa CaCO3 yang terlarut
n = mol CaCO3
V = volume
M = molaritas CaCO3
m = (9,5 x 10-5) (100)(0,5)
m = 4,75 mg
Jadi, massa CaCO3 yang terlarut adalah 4,75 mg.
9). Contoh Soal Menentukan Kelarutan Pb(OH)2 Dalam pH Larutan,
Diketahui tetapan hasil kali kelarutan Ksp Pb(OH)2 adalah 4 x 10-15, tentukan kelarutan Pb(OH)2 dalam larutan yang memiliki pH 12
Diketahui
Ksp Pb(OH)2 = 4 x 10-15,
pH = 12
Menentukan Reaksi Kesetimbangan Pb(OH)2 Dalam Larutan pH 12
Pb(OH)2 = Pb2+ + 2 OH–
s s 2 s
s = kelarutan Pb(OH)2
Rumus Menentukan Konsentrasi OH– Dalam Larutan
pOH = 14 – pH
pOH = 14 – 12
pOH = 2
pOH = – log[OH]
2 = – log[OH]
[OH] = anti log(-2)
[OH] = 10-2 M
Konsentrasi [OH] = 10-2 M adalah konsentrasi OH– yang berasal dari larutan pH 12 belum termasuk konsentrasi OH– dari Pb(OH)2.
Menentukan Kelarutan Pb(OH)2 Dalam Larutan pH 12
Sesuai dengan reaksi kesetimbangannya, maka kelarutan Pb(OH)2 dan konsentrasi ion ionnya dalam larutan pH 12 adalah
Kelarutan Pb(OH)2 = s
Konsentrasi [Pb2+] = s
Konsentrasi OH– dari Pb(OH)2 adalah 2s, sedangan konsentrasi OH– dari larutan pH 12 adalah10-2 M. Sehingga total OH– dalam larutan adalah
Konsentrasi [OH–] = 2s + 10-2
Nilai konsentrasi OH (2s) dari Pb(OH)2 sangat kecil jika dibandingkan dengan konsentrasi OH dari larutan ber pH 12. Sehingga nilai 2s dapat diabaikan dan konsentrasi OH seteleh Pb(OH) dalam larutan pH 12 menjadi:
Konsentrasi [OH–] = 10-2 M
Rumus Menentukan Kelarutan Pb(OH)2 Dalam Larutan pH 12
Sesuai reaksi kesetimbangannya, kelarutan Pb(OH) dalam larutan pH 12 sama dengan konsentrasi [Pb2+] dalam larutan pH 12. Dengan demikian, kelarutan Pb(OH) dapat dinyatakan dengan rumus berikut
Ksp Pb(OH)2 = [Pb2][OH–]2
[Pb2]= Ksp Pb(OH)2/[OH–]2
[Pb2] = (4 x 10-15)/(10-2)2
[Pb2] = 4 x 10-11
Jadi, kelarutan Pb(OH) dalam larutan pH 12 adalah 4 x 10-11 M
Meramalkan Pengendapan
Harga Ksp suatu elektrolit dapat digunakan untuk memperkirakan apakah elektrolit tersebut dapat larut atau mengendap dalam suatu larutan. Semakin besar harga Ksp suatu senyawa, maka semakin mudah larut senyawa tersebut.
Dengan membandingkan harga Ksp dengan harga hasil kali konsentrasi ion-ion (Qsp) yang ada dalam larutan yang dipangkatkan dengan koefisien reaksi masing masing, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi jika dua buah larutan elektrolit dicampurkan, yaitu:
Jika Qsp < Ksp, larutan belum jenuh (tidak ada endapan)
Jika Qsp = Ksp, larutan tepat jenuh (belum ada endapan)
Jika Qsp > Ksp, larutan lewat jenuh (ada endapan)
9). Contoh Soal Memperkirakan Pengendapan Zat Kalsium Oksalat Dari Ksp Hasil Kali Kelarutan.
Konsentrasi ion kalsium dalam plasma darah adalah 0,003 M dan konsentrasi ion oksalat 1,2 x 10-8 M. Apakah terjadi pengendapan kalsium oksalat CaC2O4 jika Ksp CaC2O4 = 2,3 x 10-9
Diketahui
Ksp CaC2O4 = 2,3 x 10-9)
[Ca+] = 0,003 M
[C2O4-2] = 1,2 x 10-8 M
Menentukan Kesetimbangan Reaksi Kalsium Oksalat CaC2O4 Dalam Darah
Reaksi kesetimbangan kalsium oksalat dalam darah adalah
CaC2O4 = Ca2+ (aq) + C2O42– (aq)
Ksp CaC2O4 = 2,3 x 10-9
Menentukan Hasil Kali Konsentrasi Produk Ion Kalsium Oksalat- QspCaC2O4
Qsp = [Ca+2] [C2O4-2]
Qsp = (2 x 10-3) x (1,2 x 10-8)
Qsp = 3,6 x 10-11
Karena Qsp < Ksp, maka tidak terjadi pengendapan kalsium oksalat dalam darah.
10). Contoh Soal Perhitungan Memperkirakan Pengendapan Dua Campuran Larutan,
Sebanyak 200 mL Larutan Pb(NO3)2 0,005 M dicampur dengan 300 larutan Na2SO4 0,03 M dalam sebuah bejana. Jika Ksp PbSO4 adalah 6,3 x 10-7 apakah terjadi endapan PbSO4 pada larutan campuran tersebut.
Diketahui
Konsentrsi Pb(NO3)2 = 0,005 M
Konsentrasi Na2SO4 = 0,03 M
V1 Pb(NO3)2 = 200 mL = 0,2 L
V2 Na2SO4 = 300 mL = 0,3 L
Ksp PbSO4 = 6,3 x 10-7
Menentukan Reaksi Kesetimbangan PbSO4 Dalam Campuran Dua Larutan
Reaksi Kesetimbangan PbSO4 dalam campuran larutan dapat dirumuskan dengan persamaan reaksi berikut
PbSO4 = Pb+2 + SO4-2
Ksp PbSO4 = 6,3 x 10-7
Rumus Menentukan Hasil Kali Konsentrasi Produk Ion Larutan Qsp PbSO4Dalam Larutan Campuran,
Hasil Kali Konsentrasi Produk Ion Larutan Qsp PbSO4 dirumuskan seperti berikut
Qsp PbSO4 = [Pb+2][SO4-2]
Perlu menentukan konsentarsi molar ion [Pb+2] dan [SO4-2] setelah kedua larutan dicampur menjadi 500 mililiter.
Rumus Menghitung Konsentrasi [Pb+2] dan [SO4-2] Dalam Campuran Larutan
Reaksi kesetimbangan masing masing larutan adalah
Pb(NO3)2 = Pb2+ + 2 NO32-
Na2SO4 = 2 Na+ + SO42-
Dari reaksinya dapat diketahui bahwa konsentrasi [Pb+2] sama dengan konsetrasi Pb(NO3)2 dan konsentrasi [SO4-2] sama dengan konsentrasi Na2SO4.
Menentukan Mol Pb+2 Dalam campuran
n Pb+2 = V x M =
n Pb+2 = 0,2 x 0,005
n Pb+2 = 0,001 mol
Konsentrasi Molar M [Pb+2] Dalam campuran
Konsentrasi M [Pb+2] = (n Pb+2)/(V1 + V2)
V1 + V2 = 0,2 + 0,3 = 0,5 Liter
M [Pb+2] = (0,001)/0,5
M [Pb+2] = 0,002 M
Menentukan Mol SO4-2 Dalam campuran
n SO4-2 = V x M =
n SO4-2 = 0,3 x 0,03
n SO4-2 = 0,009 M
Menentukan Konsentrasi Molar M[SO4-2] Dalam campuran
Konsentrasi M [SO4-2] = (n SO4-2)/(V1 + V2)
M[SO4-2] = (0,009)/0,5
M[SO4-2] = 0,018 M
Menentukan Hasil Kali Konsentrasi Porduk Ion Qsp PbSO4 Dalam Dua Larutan
Hasil kali produk ion Qsp PbSO4 dapat dinyatakan dengn rumus berikut
Qsp PbSO4 = [Pb+2][SO4-2]
Qsp PbSO4 = (0,002) x (0,018)
Qsp PbSO4 = 3,6 x 10-5
Nilai Qsp PbSO4 lebih besar dari nilai Ksp PbSO4
Qsp PbSO4 > Ksp PbSO4
Jadi, pada campuran kedua larutan terjadi pengendapan PbSO4.
11). Contoh Soal Menghitung Hasil Kali Kelarutan Ksp Mg(OH)2 Dari pH Larutannya,
Pada temperature tertentu, larutan jenuh Mg(OH)2 memiliki keasaman pH 10, tentukan hasil kali kelarutan Ksp Mg(OH)2 tersebut.
Reaksi kesetimbangan larutan jenuh Mg(OH)2 dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
Mg(OH)2 = Mg+2 + 2 OH–
s s 2 s
Menentukan Konsentrasi Molar Ion OH– Dalam Larutan pH 10
Konsentrasi molar ion OH– Dalam Larutan ber pH 10 dapat dihitung dengan menggunakan rumus pH berikut
pH = 14 – pOH
pOH = 14 – pH
pOH = 14 – 10
pOH = 4
pOH = – log[OH]
4 = – log[OH]
[OH] = anti log(-4)
[OH] = 10-4 M
Dengan demikian konsentrasi molar [Mg2+] dapat dicari seperti berikut
Dari reaksi kesetimbangan, diketahui konsentrasi molar [OH–] = 2 s
2 s = 10-4 M
s = 5 x 10-5 M
Dan konsentarsi [Mg2+] = s
[Mg2+] = 5 x 10-5 M
Rumus Menentukan Hasil Kali Kelarutan Magnesium Hidroksida Ksp Mg(OH)2 Pada pH 10,
Ksp Mg(OH)2 = [Mg+2][OH–]2
Ksp Mg(OH)2 = (5 x 10-5)(10-4)2
Ksp Mg(OH)2 = 5 x 10-13
Jadi, hasil kali kelarutan Ksp Mg(OH)2 pada pH 10 adalah 5 x 10-13.
12). Contoh Soal Menentukan Pengendapan Ag2CO3 Dari Larutan Na2CO3 Dan AgNO3
Sebanyak 100 mL larutan Na2CO3 0,001 M ditambahkan ke dalam 100 mL larutan AgNO3 0,001 M. Apakah menyebabkan terjadinya endapan jika Ksp Ag2CO3 = 6,3 x10–12
Diketahui
V Na2CO3 = 100 mL
M Na2CO3 = 0,001 M
V AgNO3 = 100 mL
M AgNO3 = 0,001 M
Ksp Ag2CO3 = 6,3 x 10–12
Menentukan Reaksi Kesetimbangan Ag2CO3 Dalam Campuran Dua Larutan
Zat yang akan mengendap adalah Reaksi Ag2CO3, sehingga reaksi kesetimbangannya adalah reaksi Ag2CO3 dalam campuran larutan dan dapat dirumuskan dengan persamaan reaksi berikut
Ag2CO3= 2 Ag+ + CO3-2
Ksp Ag2CO3= 6,3 x 10-12
Rumus Menentukan Hasil Kali Konsentrasi Produk Ion Larutan Qsp Ag2CO3 Dalam Larutan Campuran,
Hasil Kali Konsentrasi Produk Ion Larutan Qsp Ag2CO3 dirumuskan seperti berikut
Qsp Ag2CO3 = [Ag+]2 [CO3-2]
Perlu menentukan konsentarsi molar ion [Ag+] dan [CO3-2] setelah kedua larutan dicampur menjadi 200 mililiter.
Rumus Menghitung Konsentrasi [Ag+] dan [CO3-2] Dalam Campuran Larutan
Reaksi kesetimbangan masing masing larutan adalah
AgNO3 = Ag+ + NO3–
Na2CO3 = 2 Na+ + CO32-
Dari reaksinya diketahui bahwa konsentrasi [Ag+] sama dengan konsetrasi AgNO3 dan konsentrasi [CO3-2] sama dengan konsentrasi Na2CO3.
Menentukan Mol Ag+ Dalam campuran
n Ag+ = V x M
n Ag+ = 0,1 x 0,001
n Ag+= 0,0001 mol
Menentukan Konsentrasi Molar M [Ag+] Dalam campuran
Konsentrasi M [Ag+] = (n Ag+)/(V1 + V2)
V1 + V2 = 0,1+ 0,1 = 0,2 Liter
M [Ag+] = (0,0001)/0,2
M [Ag+] = 0,0005 M
Menentukan Mol CO3-2 Dalam campuran
n CO3-2 = V x M =
n CO3-2 = 0,1 x 0,001
n CO3-2 = 0,0001 M
Menentukan Konsentrasi Molar M [CO3-2] Dalam campuran
Konsentrasi M [CO3-2] = (n CO3-2)/(V1 + V2)
M[CO3-2] = (0,001)/0,2
M[CO3-2] = 0,0005 M
Menentukan Hasil Kali Konsentrasi Porduk Ion Qsp Ag2CO3 Dalam Dua Larutan
Hasil kali produk ion Qsp Ag2CO3 dapat dinyatakan dengn rumus berikut
Qsp Ag2CO3 = [Ag+]2 [CO3-2]
Qsp Ag2CO3 = (0,0005)2 x (0,0005)
Qsp Ag2CO3 = 1,25 x 10-10
Nilai Qsp Ag2CO3 lebih besr dari nilai Ksp Ag2CO3
Jadi, dalam campuran larutan Na2CO3 dan larutan AgNO3 terjadi pengendapan Ag2CO3,
13). Contoh Soal Perhitungan Pengendapan Timbal II Klorida PbCl2 Dari Campuran Timbal(II) Nitrat Pb(NO3)2 Dan Asam Klorida HCl,
Pada larutan Pb(NO3)2 0,02 M ditambahkan larutan HCl 0,02 M. Apakah pada larutan campuran tersebut terjadi endapan PbCl2 jika Ksp PbCl2 = 1,6 × 10–5
Diketahui
Konsentrasi Pb(NO3)2 = 0,02 M
Konsentrasi HCl = 0,02 M.
Ksp PbCl2 = 1,6 × 10–5
Menentukan Konsentrasi Ion [Pb2+] Dan [Cl–]
Konsentrasi ion [Pb2+] Dan [Cl–] adalah
[Pb2+] = 0,02 M
[Cl–] = 0,02 M
Rumus Menentukan Hasil Kali Konsentrasi Produk Ion Qsp PbCl2
Qsp PbCl2 = [Pb2+] [Cl–]2
Qsp PbCl2 = 0,02 × (0,02)2
Qsp PbCl2 = 8 × 10–6
Oleh karena Qsp PbCl2 lebih kecil dari Ksp PbCl2, maka PbCl2 dalam larutan itu tidak akan mengendap.
Contoh Soal Ujian Perhitungan dan Pembahasan.
Hitung berapa kelarutan Mg(OH)2 jika berada dalam NaOH 0,1 M dengan Ksp Mg(OH)2 = 1,8 x 10-11 mol3 L-3
Jawab.
Persamaan reaksinya adalah
Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH-1
Dengan demikian, Hasil Kali kelaruran Ksp nya dapat ditulis seperti berikut:
Ksp = [Mg2+] [OH-1]2
1,8 x 10-11 = [Mg2+] (1. 10-1)2
[Mg2+] = (1,8 x 10-11)/ (10-2)
[Mg2+] = 1,8 x 10-9
Contoh Soal Perhitungan dan Pembahasan
Jika Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 dengan Mr = 58. Hitung Berapa Harga Ksp untuk Mg(OH)2 tersebut?
Jawab:
Hitung dulu konsentrasi, M untuk 1,16 mg Mg(OH)2 yang berada dalam air.
M = [massa/Mr] x [1000/V(ml)]
M = [1,16 . 10-3 gram / 58 ] x [1000/100]
M = 2 x 10-4 M
Reaksinya dapat dituliskan seperti berikut
Mg(OH)2 →Mg2+ + 2OH-1
2 x 10-4 → 2 x 10-4 + 2 x (2 x 10-4)
Dengan demikian hasil kali kelarutan Ksp nya adalah
Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
Ringkasan Rangkuman: Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam jumlah tertentu larutan atau pelarut.
Kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam larutan jenuh.
Kelarutan dipengaruhi oleh jenis pelarut, suhu, dan pengadukan.
Nilai kelarutan dapat ditentukan dari harga Ksp, begitu juga sebaliknya.
Hasil kali kelarutan merupakan tetapan kesetimbangan dalam larutan jenuh antara ion-ion hasil disosiasi dengan kemolaran pereaksi.
Hasil kali konsentrasi ion-ion dalam keadaan jenuh yang dipangkatkan dengan koefisien tiap-tiap ion disebut tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).
Hasil kali kelarutan dapat dipakai sebagai prediksi apakah senyawa itu akan mengendap atau tidak mengendap.
Penambahan ion senama akan memperkecil kelarutan, tetapi ion senama tidak memengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, jika suhu tidak berubah.
Tingkat keasamaan larutan juga akan memengaruhi kelarutan suatu senyawa.
Suatu senyawa akan mengendap jika hasil konsentrasi ion-ion dalam keadaan jenuh lebih besar daripada harga Ksp.
Tetapan Hasil Kali Kelarutan Ksp: Pengertian Contoh Soal Perhitungan pH Pengendapan Pengaruh Ion Sesama, Contoh Soal Menghitung Kelarutan Molar Dari Ksp Hasil Kali Kelarutan,
Menentukan Meramalkan Prediksi Endapan Larutan Dari Hasil Kali Konsentrasi Produk Ion Qsp Dan Ksp, Rumus Perhitungan Hasil Kali Kelarutan Ksp, Menentukan pH Pengendapan Dari Qsp dan Ksp Larutan, Pengertian Ksp, Pengertian Qsp, Pengertian Contoh Perhitungan Ksp Dan Qsp,
Pengertian Virus. Virus adalah partikel penginfeksi yang mengandung molekul asam nukleat yaitu berupa DNA atau RNA. Virus terbungkus di dalam kapsid yang merupakan lapisan pelindung protein.
Virus bukan makhluk hidup jika berbentuk virion. Virion adalah Kristal berupa mineral yang merupakan bentuk virus jika hidup soliter atau sendiri. Virus dikatakan makhluk hidup jika ada pada sel atau jaringan hidup dan mampu berproduksi.
Peran Virus Dalam Kehidupan
Virus Yang Menguntungkan
Penyerang bakteri pathogen, contoh bakteri penyebab demam scarlet dan Dipteri yang sangat berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika disisipi profage dalam DNA-nya.
Membuat Vaksin, Sejumlah vaksin dibuat dari jenis virus tertentu yang sudah dijinakkan, dilemahkan, atau dimatikan.
Alat diagnosis, Fage – fage virulen dapat digunakan untuk mengenali dan mengindentifikasi bakteri – bakteri pathogen yang dimanfaatkan untuk mengetahui penyebaran penyakit di masyarakat.
Penghasil Antitoksin, Virus dapat Menghasilkan antitoksin untuk melawan penyakit yang diderita oleh manusia
Virus Yang Merugikan
Virus dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit baik pada manusia maupun pada hewan dan tumbuhan. Contohnya adalah:
Virus Polio (virus RNA) menyebabkan penyakit polio, virus ini menyerang susunan saraf pada system gerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan di kaki.
Virus trachoom virus (virus DNA). Virus ini menyerang organ mata dengan cara menularkan melalui atau lewat dan udara menyebabkan penyakit trachoma mata.
Bagaimana virus berkembang biak dan mempertahankan hidupnya dapat dibaca pada artikel berikut
Ardra.biz, 2019, “Kata dalam artikel Pengertian Virus dengan Virus berbentuk virion atau Virion adalah sebagai Peran Fungsi Virus Dalam Kehidupan. Contoh Virus Yang Menguntungkan dan Virus Penyerang bakteri pathogen atau contoh bakteri penyebab demam scarlet dan Dipteri.
Ardra.Biz, 2019,” Fungsi profage dalam DNA dan Virus untuk Vaksin atau Virus Alat diagnosis. Fungsi Fage – fage virulen dengan Virus Penghasil Antitoksin atau Contoh Virus Yang Merugikan.
Ardra.Biz, 2019, “Virus Polio (virus RNA) sebagai Virus menyebabkan penyakit polio atau virus menyerang susunan saraf pada system gerak atau Virus trachoom virus (virus DNA) dengan Virus menyerang organ mata dan Virus penyakit trachoma mata.