Pembelahan Sel Meiosis Hewan Tumbuhan Manusia

Pengertian Pembelahan Meiosis. Meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom induknya. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi. Hal ini karena dalam proses pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat pembagian.

Pada sel tumbuhan dan hewan, meiosis terjadi di dalam alat- alat reproduksi, yaitu pada pembentukan sel kelamin atau sel gamet. Pada tumbuhan berbiji, meiosis terjadi pada putik dan kepala sari, sedangkan pada manusia dan hewan terjadi pada testis dan ovarium.

Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses sama dengan pembelahan mitosis.

Tahap Meiosis I

Meiosis I

Meiosis I terdiri atas empat tahap yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Pada awal meiosis I, nukleus membesar sehingga penyerapan air dari sitoplasma oleh inti mencapai 3 kali lipat.

Profase I

Profase I terdiri atas beberapa tahap, yaitu Leptonema (Leptoten), Zigonema (Zigoten), Pakinema (Pakiten), Diplonema (Diploten), dan Diakinesis.

Gambar Berikut menjelaskan tahap profase I pada pembelahan sel meiosis I secara sederhana.

Tahap Profase I Pada Pembelahan Sel Meiosis I ppt
Tahap Profase I Pada Pembelahan Sel Meiosis I

Leptonema (Leptoten)

Pada tahap leptotene Terlihat benang- benang halus di bagian inti sel dan mulai terbentuknya kromosom.

Zigonema (Zigoten)

Pada tahap zigoten terjadi Pembentukan kembaran kromosom yang disebut geminus. Kromosom homolog yang berpasangan disebut bivalen, sedangkan peristiwa berpasangannya antar kromosom homolog dinamakan sinapsis.

Pakinema (Pakiten)

Pada tahap Pakiten, Geminus atau kembaran kromosom terbentuk secara sempurna. Kromosom makin pendek karena makin berpilin. Pasangan dua  kromosom homolog disebut bivalen. Masing-masing bivalen menjadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad. Pasangan 3 atau 4 kromosom homolog disebut trivalen atau tetravalen.

Diplonema (Diploten)

Pada tahap diploten, Kromosom membelah membujur sehingga setiap kelompok sinapsis terbentuk empat kromatid dan letaknya saling menjauh.

Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan bertukar ruas satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid yang disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid bersaudara. Kontak antar kromatid bersaudara disebut kiasma.

Adanya kiasma ini memungkinkan terjadinya pindah silang (crossing over). Kemudian Pasangan kromosom homolog memisahkan diri.

Diakinesis

Pada tahap diakineis Kromosom semakin tebal dan Geminus menyebar di sepanjang inti. Diikuti dengan menghilangnya nucleolus dan membran nucleus.

Metafase I

Metafase I dimulai dengan Benang gelendong spindle menjadi teratur dan beberapa benang melekat pada sentromer. Tetrad berjajar di bidang pembelahan dengan posisi saling berhadapan menuju kutub masing-masing. Posisi kromatid masih tetap tertahan di sentromernya.

Gambar Berikut menjelaskan tahap Metafase I pada pembelahan sel meiosis I secara sederhana.

Tahap Metafase I Pada Pembelahan Sel Meiosis I ppt
Tahap Metafase I Pada Pembelahan Sel Meiosis I

Anafase I

Pada tahap anafase I, tetrad (dua kromosom homolog) ini kemudian akan terpisah, namun kromatid masih melekat pada benang spindel di sentromer.

Tiap anak kromosom bergerak menuju kutub yang belawanan. Pada tahap ini terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat pemisahan kromosom homolog.

Telofase I

Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berlawanan dan masing- masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel induk.

Setiap kutub kini memiliki kromosom haploid dengan dua kromatid. Nukleolus tampak kembali dan dalam satu sel terbentuk 2 inti yang lengkap. Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel anakan memisah.

Sitokinesis I

Tahap sitokinesis, yaitu pembentukan plasma membran untuk memisahkan sitoplasma sehingga terbentuk 2 sel anak yang haploid.

Interkinsis

Interkinesis adlah tahap di antara dua pembelahan meiosis. Pada interkinesis tidak terjadi replikasi DNA.

Meiosis II

Pembelahan meiosis II adalah pembelahan mitosis, yakni dari satu sel yang haploid menjadi 2 sel anak yang haploid.

Profase II

Profase II diawali dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi 2 pasang sentriol baru. Setiap pasang sentriol akan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Benang spindel dan membran inti dibentuk, sementara nucleus lenyap. Pada tahap ini kromosom berubah menjadi kromatid.

Metafase II

Pasangan kromatid dari kromosom haploid berada di bidang pembelahan. Kinetokor dari setiap kromatid ini akan menghadap kutub yang berlawanan. Benang spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelah.

Anafase II

Sentromer akan membelah sehingga kromatid bergerak menuju kutub yang berlawanan.

Telofase II

Pada tahap ini, masing-masing kutub telah memiliki sebuah kromosom haploid. Benang spindel akan menghilang dan diikuti dengan sitokinesis II.

Sitokinesis II

Tiap inti mulai dipisah oleh sekat sel. Tahap ini menghasilkan 4 sel anak yang haploid.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pembelahan Sel Amitosis Mitosis Meiosis,

Berikut Beberapa Contoh Soal Ujian Pembelahan Sel: Mitosis – Meiosis Amitosis  yang merupakan soal soal yang diujikan pada ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pembelahan Sel Amitosis Mitosis Meiosis,

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, ” Pembelahan Sel Meiosis, Pengertian Meiosis, Contoh Meiosis, Conoth Mahkluk Hidup Melakukan Meiosis, Contoh Hewan  Melakukan Meiosis, Tumbuhan Melakukan Meiosis, Pengertian Pembelahan Reduksi, Jumlah Kromososm Pembelahan Meiosis, pembentukan sel kelamin atau sel gamet,
  8. Ardra.Biz, 2019, “Tempat Terjadinya Meiosis Pada Hewan Tumbuhan,  Tampat terjadi meiosisi pada manusia, Tahap Meiosis, Beda Meiosis I dan Meiosis II, Tahap Profase I Meiosis,  Tahap Leptonema (Leptoten), Tahap Zigonema (Zigoten), Tahap Pakinema (Pakiten), Tahap Diplonema (Diploten), Tahap Diakinesis, Pengertian Leptonema (Leptoten),
  9. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Zigonema (Zigoten), Pengertian geminus,  Pengertian Kromosom homolog, Pengertian sinapsis, Pakinema (Pakiten), Contoh kromosom homolog, Pengertian kromosom bivalen, Pengertian Kromososm tetrad, Pengertian kromosom homolog trivalen atau tetravalent,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Akibat Pindah silang (crossing over) pada Meiosis, Fungsi kiasma pada Meiosis, Fungsi sentromer pada meiosis, Jumlah Kromosom hasil meiosis, jumlah sel hasil meiosis, Tahap Metafase I, Fungsi spindle pada meiosis, Tahap Anafase I, Jenis kromosom hasil meiosis, pengertian kromosom haploid, pengertian kromosom diploid,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Tahap Telofase I, Pengertian Sitokinesis I, Pengertian Interkinsis, Meiosis II, Jumlah kromosom hasil meiosis II, Jenis kromosom hasil meiosis, Tahap Profase II, Jumlah kromati pada meiosis II, Tahap Metafase II,  Pengertian Kinetokor, Tahap Anafase II, Telofase II, Tahap Sitokinesis II, Fungsi Leptonema (Leptoten), Fungsi Zigonema (Zigoten),
  12. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Pakinema (Pakiten), Fungsi Diplonema (Diploten), Fungsi Diakinesis, Fungsi Meiosis, Gambar Meiosis, Gambar pembelahan sel meiosis, Contoh Pembelahan reduksi, Pengertian sentriol, Fungsi sentriol pada pembelahan Meiosis, Pengertian kromatid bersaudara,
error: Content is protected !!